• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-faktor Keberhasilan Dalam Menjalankan Usaha Keluarga (Studi Kasus Pada Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL Yos Sudarso No. 73 Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Faktor-faktor Keberhasilan Dalam Menjalankan Usaha Keluarga (Studi Kasus Pada Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL Yos Sudarso No. 73 Medan)"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA-1 MEDAN

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR KEBERHASILAN DALAM MENJALANKAN USAHA KELUARGA

(Studi Kasus Pada Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jalan KL. Yos Sudarso No. 73 Medan)

DRAF SKRIPSI OLEH

DWI INDAH LESTARI 060502092

MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan

(2)

ABSTRAK

Dwi Indah Lestari (2010). 060502092. Analisis Faktor-faktor Keberhasilan Dalam Menjalankan Usaha Keluarga (Studi Kasus Pada Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL Yos Sudarso No. 73 Medan). Ketua Jurusan Departemen Manajemen ; Ibu Prof. DR. Hj. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi. Sekretaris Departemen Manajemen ; Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA. Dosen Pembimbing ; Bapak Drs. Bongsu Hutagalung, Msi. Dosen Penguji I ; Ibu Dra. Lucy Anna MS. Dosen Penguji II ; Ibu Dra. Marhaini MS ; Departemen Manajemem. Universitas Sumatera Utara.

Usaha Kecil dapat berhasil jika dilandaskan oleh berbagai macam faktor pendorong

yang digunakan dalam menjalankan kegiatan usaha yang dapat memicu dalam mencapai

keberhasilan usaha tersebut. Faktor pendorong keberhasilan usaha adalah dengan adanya

faktor pemasaran, produksi, organisasi dan manajemen, dan keuangan. Rumah Makan

Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan merupakan contoh usaha yang

meraih keberhasilan usaha karena berhasil dalam memperoleh profit dan mampu

membuka cabang-cabang usaha dibeberapa kota Medan.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor

keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga dan faktor yang paling dominan dalam

keberhasilan keluarga pada Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No.

73 Medan. Peneliti membuat hipotesis bahwa penerapan dan pengimplementasian dari

faktor pemasaran, produksi, organisasi dan manajemen dan keuanagan merupakan faktor

keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga dan faktor organisasi dan manajemen

merupakan faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga yang paling dominan.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Data yang

digunakan adalah data primer dan data sekunder. Populasi dan sample adalah pemilik

(3)

Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor keberhasilan dalam menjalankan

usaha keluarga adalah penerapan dan pengimplementasian faktor pemasaran, produksi,

organisasi dan manajemen serta faktor keuangan. Faktor yang paling dominan

keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga adalah faktor organisasi dan manajemen.

Ini berarti hipotesis diterima.

Kata Kunci : entrepreneur, usaha keluarga, usaha rumah makan, rencana usaha (business

plan), faktor pemasaran, faktor produksi, faktor organisasi dan manajemen, faktor

(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur peneliti ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada peneliti sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-faktor Keberhasilan Dalam

Menjalankan Usaha Keluarga (Studi Kasus Pada Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl.

KL. Yos Sudarso No. 73 Medan).”

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara Medan.

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini tidak dapat terselesaikan tampa bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terimakasih atas bantuan yang

diberikan baik bantuan materi maupun moral yang didapat peneliti selama menyelesaikan

penelitian ini. Dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Papa dan Mama tercinta H. Ir. Karimuddin dan Hj. Dra. Titin Sumarni yang telah

melimpahkan seluruh kasih sayangnya kepada penulis dan memberikan doa dan

dukungan kepada penulis agar dapat menyelesaikan skripsi ini. Papa dan Mama

terimakasih untuk semuanya.

2. Untuk Tante Hj. Nurmalawaty SH. M. Hum penulis yang selalu memberikan nasehat

dan dukungan kepada penulis.

3. Untuk Abangku bg Wahyu dan adikku Dedek, Rini, Budi dan kakakku kak Iyah dan

kak Yus.

4. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M. Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

(5)

5. Ibu Prof. DR. Hj. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.si selaku Ketua Departemen

Manajemen yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan saran kepada

penulis dalam perbaikan dan penyelesaian skripsi ini.

6. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen yang telah

melaungkan waktu untuk memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

7. Bapak Drs. Bongsu Hutagalung, Msi selaku Dosen Pembimbing yang telah

membimbing peneliti serta memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

8. Ibu Dra. Lucy Anna Ms selaku Dosen Penguji I yang telah meluangkan waktu dan

memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

9. Ibu Dra. Marhaini Ms selaku Dosen Penguji II yang telah meluangkan waktu dan

memberikan saran demi kesempernaan skripsi ini.

10.Semua Dosen di Fakutas Ekonomi Departemen Manajemen Universitas Sumatera

Utara yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

11.Pegawai jurusan, Kak Dani, Kak vina, Kak Susi dan Bang Jumadi serta seluruh staff

dan pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

12.Pemilik Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dan

Pemilik Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan yang bersedia

meluangkan waktu untuk memberikan data dan bersedia diwawancarai dan mengisi

daftar pertanyaan.

13.Untuk sahabat-sahabat terbaikku Niko, Intan, Riska, Aie, Dara , Yola, Giger dan

(6)

14.Untuk Anak-anak Manajemen 06 khususnya anak-anak B.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca khusunya bagi diri peneliti. Peneliti

memohon maaf kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu secara

langsung maupun tidak langsung telah memberikan saran kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

Penulis dengan senang hati meminta saran dan kritik atas kesempurnaan penelitian ini

dan semoga penelitian ini bermanfaat dan menjadi bahan masukan bagi semua

mahasiswa.

Medan, Januari 2010

(7)

DAFTAR ISI

E. Faktor-Faktor Kesuksesan Dalam Menjalankan Usaha Keluarga ... 21

F. Strategi Untuk Mempertinggi Sukses Usaha Keluarga ... 23 G. Peranan Kepemimpinan dalam kewirausahaan ... 24

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 25

(8)

Medan ... 32

H. Gambaran Umum Produk Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan ... 34

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI ... 35

A. Analisis Responden ... 35

B. Analisis Faktor-Faktor Keberhasilan Dalam Menjalankan Usaha Keluarga ... ... 36

1. Faktor Pemasaran ... …. 36

2. Faktor Produksi ... …. 39

3. Faktor Organisasi dan Manajemen ... …. 41

4. Faktor Keuangan ... …. 44

C. Perbedaan Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan Dengan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan ... …. 46

1. Bentuk Perusahaan ... ... 47

2. Ciri dan Konsep Produk ... ... 47

3. Lokasi ... ... 48

4. Tata Ruang dan susunan (Layout) ... ... 48

5. Konsep Pemasaran ... ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... ... 50

A. Kesimpulan ... ... 50

B. Saran ... ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... ... 53

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Rencana Usaha Rumah Makan Sop Sumsum Langsa

Jl. KL Yos Sudarso No. 73 Medan ... 4

Tabel 1. 1 Rencana Usaha Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan ... 4

Tabel 1.3 Variabel dan Indikator Penelitian ... .. 11

Tabel 2.1 Ciri dan Watak Seorang Wirausahawan ... .. 17

Tabel 2.2 Perbedaan Wirausaha Keluarga dan Non Wirausaha Keluarga .... 19

Tabel 3.1 Outlet-outlet Sop Sumsum Langsa di Medan... 26

Tabel 3.2 Outlet-outlet Sop Sumsum Langsa di Luar Kota Medan ... 27

Tabel 4.1 Analisis Data Pribadi Responden ... 35

Tabel 4.2 Asosiasi Responden Terhadap Faktor Pemasaran ... 37

Tabel 4.3 Asosiasi Responden Terhadap Faktor Produksi ... 39

Tabel 4.4 Asosiasi Responden Terhadap Faktor Organisasi dan Manajemen ... 42

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 8 Gambar 3.1 Lokasi Rumah Makan Sop Sumsum Langsa

Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan ... 26 Gambar 3.2 Produk dari Rumah Makan Sop Sumsum Langsa

(11)

ABSTRAK

Dwi Indah Lestari (2010). 060502092. Analisis Faktor-faktor Keberhasilan Dalam Menjalankan Usaha Keluarga (Studi Kasus Pada Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL Yos Sudarso No. 73 Medan). Ketua Jurusan Departemen Manajemen ; Ibu Prof. DR. Hj. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi. Sekretaris Departemen Manajemen ; Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA. Dosen Pembimbing ; Bapak Drs. Bongsu Hutagalung, Msi. Dosen Penguji I ; Ibu Dra. Lucy Anna MS. Dosen Penguji II ; Ibu Dra. Marhaini MS ; Departemen Manajemem. Universitas Sumatera Utara.

Usaha Kecil dapat berhasil jika dilandaskan oleh berbagai macam faktor pendorong

yang digunakan dalam menjalankan kegiatan usaha yang dapat memicu dalam mencapai

keberhasilan usaha tersebut. Faktor pendorong keberhasilan usaha adalah dengan adanya

faktor pemasaran, produksi, organisasi dan manajemen, dan keuangan. Rumah Makan

Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan merupakan contoh usaha yang

meraih keberhasilan usaha karena berhasil dalam memperoleh profit dan mampu

membuka cabang-cabang usaha dibeberapa kota Medan.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor

keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga dan faktor yang paling dominan dalam

keberhasilan keluarga pada Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No.

73 Medan. Peneliti membuat hipotesis bahwa penerapan dan pengimplementasian dari

faktor pemasaran, produksi, organisasi dan manajemen dan keuanagan merupakan faktor

keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga dan faktor organisasi dan manajemen

merupakan faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga yang paling dominan.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Data yang

digunakan adalah data primer dan data sekunder. Populasi dan sample adalah pemilik

(12)

Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor keberhasilan dalam menjalankan

usaha keluarga adalah penerapan dan pengimplementasian faktor pemasaran, produksi,

organisasi dan manajemen serta faktor keuangan. Faktor yang paling dominan

keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga adalah faktor organisasi dan manajemen.

Ini berarti hipotesis diterima.

Kata Kunci : entrepreneur, usaha keluarga, usaha rumah makan, rencana usaha (business

plan), faktor pemasaran, faktor produksi, faktor organisasi dan manajemen, faktor

(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kenikmatan memiliki usaha sendiri dengan bekerja pada suatu perusahaan sangat

banyak perbedaan. Untuk menjadi seorang pegawai dibutuhkan kepandaian, seperti

dipersyaratkan dalam batas nilai IPK, harus mengikuti dan lulus tes, berpenampilan baik

sampai memiliki koneksi atau referensi tertentu. Syarat untuk menjadi wirausaha relative

lebih mudah. Hal utama yang harus dimiliki adalah kemauan dan kemampuan.

Wirausahawan adalah orang yang memiliki kemampuan menemukan dan

mengevaluasi peluang-peluang,menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang

sudah ada sebelumnya, mengumpulkan sumber-sumber daya yang diperlukan dan

bertindak untuk memperoleh keuntungan dari peluang-peluang itu. (Kasmir, 2006 :15).

Wirausahawan yang memulai usaha keluarga cukup banyak ditemui. Sebuah

keluarga apabila dibentuk menjadi suatu bisnis maka akan tercipta situasi mendidik,

seluruh anggota keluarga dapat bekerja memperoleh pengalaman serta bekal kepribadian

yang kuat dalam menghadapi tantangan masa depan. Dengan adannya bisnis keluarga,

maka kehidupan anggota-anggota keluarga menjadi produktif, mampu berdikari, dan

mampu mencapai prestasi-prestasi dalam hidup. Dalam mengelola bisnis keluarga,

tingkat kepercayaan dan rasa aman sesama anggota keluarga lebih kuat dari pada

melibatkan orang lain di luar keluarga untuk bekerja dan mengambil bagian dalam bisnis

(14)

Ada berbagai alasan bisnis keluarga dapat berjalan di Indonesia. Pertama, bisnis

keluarga tidak dibebani oleh tuntutan para pemegang saham yang selalu mendikte operasi

bisnis. Kedua, anggota keluarga mau mengorbankan keuntungan jangka pendek untuk

mendapatkan keuntungan jangka panjang. Ketiga, tingkat fleksibilitas dari bisnis untuk

memberikan respon terhadap tantangan maupun peluang tanpa banyak hambatan.

Usaha kecil dapat berhasil jika dilandaskan oleh berbagai macam faktor pendorong

yang digunakan dalam menjalankan kegiatan usaha yang dapat memicu dalam mencapai

keberhasilan usaha tersebut. Faktor pendorong keberhasilan usaha adalah dengan adanya

faktor rencana pemasaran, produksi, rencana organisasi dan manajemen, serta adanya

rencana keuangan. (Anoraga, 2002 : 38).

Sebelum mendirikan suatu usaha seorang wirausahawan harus mampu membuat

rencana usaha (Business Plan). Rencana usaha merupakan dokumen yang disiapkan

secara seksama yang menerangkan mengenai pola dari usaha yang akan digeluti, sasaran

dari pengusaha atau entrepreneur dan langkah-langkah yang akan ditempuh untuk

mencapai sasaran kesuksesan dalam suatu usaha. Rencana usaha yang baik terlihat dalam

perumusan tujuan-tujuan dan sasaran yang spesifik, dan membantu karyawan untuk

memahami apa yang diharapkan dari mereka, waktu yang digunakan untuk

merencanakan, mengembangkan, menerapkan dan menilai hasil-hasil perencanaan yang

akan ikut menentukan keberhasilan suatu usaha.

Keberhasilan suatu usaha dapat diindikasikan dalam beberapa hal penting yaitu dana

usaha bertambah, hasil produksi meningkat, dan keuntungan bertambah.

(15)

Peneliti memilih usaha Rumah Makan Sop SumSum Langsa Jl. KL. Yos sudarso No.

73 Medan karena perkembangan bisnis Rumah makan di Medan saat ini sangat pesat.

Peneliti juga menggunakan perbandingan pada Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No.

42 Medan untuk mengetahui faktor keberhasilan dalam usaha keluarga. Fenomena

tersendiri bagi setiap Rumah Makan dikota Medan yang memiliki berbagai macam

faktor-faktor untuk keberhasilan usahanya dengan menciptakan inovasi dan kreativitas

untuk setiap produknya serta semangat pantang menyerah bagi setiap pemiliknya.

Jenis-jenis makanan yang ditawarkan pada setiap usaha rumah makan berbeda antara yang satu

dengan yang lainnya. Setiap Rumah Makan juga memiliki ciri khas dan keunikannya

tersendiri.

Rumah Makan Sop SumSum Langsa Jl. KL. Yos sudarso No. 73 Medan dan Rumah

Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan adalah merupakan Usaha keluarga yang

dikelola oleh pemiliknya bersama anggota keluarga. Rumah Makan Sop SumSum Langsa

dan Rumah Makan Sop Jamel menjual berbagai jenis makanan dan minuman yang

bercita rasa dan berkualitas baik dengan harga yang relatif terjangkau. Salah satu menu

spesial dari Rumah Makan Sop SumSum Langsa dan Rumah Makan Sop Jamel ini adalah

Sop SumSum Tulang Kaki. Menu ini sangat terkenal dan banyak yang menyukainya.

Selain menu Sop SumSum Tulang Kaki yang sangat terkenal, masih banyak menu-menu

lain seperti Soto. Keunggulan yang dapat dilihat dari Rumah Makan Sop SumSum

Langsa dan Rumah Makan Sop Jamel ini adalah Keunikan masing-masing produknya

(16)

Tabel 1.1

Rencana usaha “Rumah Makan Sop Sumsum Langsa” Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan

No Rencana usaha Aplikasi

1. Pemasaran 1. Promosi dengan media-media cetak

dan elektronik 2. Kartu nama

2. Produksi 1. Sop

2. Soto

3. Aneka minuman jus 3. Organisasi dan Manajemen 1. Penyeleksian karyawan

2. Pelatihan karyawan

3. Penempatan karyawan berdasarkan tugas masing-masing yang sesuai dengan keahliannya.

4. Pengelolaan usaha langsung dipegang oleh pemilik.

4. Keuangan 1. Pemilik membuka dan menjalankan

usaha dengan menggunakan modal pribadi.

Sumber : diolah penulis (2009)

Rumah Makan Sop Sumsum Langsa yang berlokasi di jalan KL. Yos Sudarso ini

merupakan usaha keluarga yang didirikan pada tahun 2000 oleh Bapak H. Lukman

Hakim, SE. Rumah Makan Sop Sumsum Langsa memiliki kualitas dalam produk yang

dihasilkan. Mulai dari cita rasa produk dan penetapan harga yang terjangkau untuk setiap

(17)

Tabel 1. 2

Rencana usaha “Rumah Makan Sop Jamel” Jl. Ampera No. 42 Medan

No Rencana Usaha Aplikasai

1. Pemasaran 1. Spanduk

2. Promosi melalui para kerabat

2. Produksi 1. Sop

2. Soto 3. Bakso

4. Mie rebus dan goring 5. Nasi goring

6. Aneka macam jus

3. Organisasi dan Manajemen 1. Pemilik mempekerjakan 3 (tiga) orang karyawan yang berasal dari anggota keluarga yaitu anak dan keponakan pemilik.

2. Pengelolaan usaha langsung dipegang oleh pemilik

4. Keuangan 1. Pemilik menjalankan usahanya

dengan menggunakan modal pribadi dan dibantu oleh orang tua pemilik.

Sumber : diolah penulis (2009)

Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dan Rumah

Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan merupakan usaha keluarga yang meraih

keberhasilan karena perusahaan mampu menghasilkan profit didalam usaha. Rumah

Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan mampu membuka

beberapa cabang di kota Medan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengetahui faktor-faktor

yang mendorong keberhasilan usaha tersebut sehingga peneliti memutuskan untuk

membuat penelitian yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Keberhasilan Dalam

(18)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian ini dapat dirumuskan masalah penelitian

sebagai berikut :

1. Apakah faktor-faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga pada Rumah

Makan Sop SumSum Langsa Jalan KL. Yos Sudarso No. 73 Medan?

2. Faktor apakah yang paling dominan digunakan usaha keluarga dalam mencapai

keberhasilan usaha pada Rumah Makan Sop SumSum Langsa Jalan KL. Yos Sudarso

No. 73 Medan?

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual bertujuan untuk mengemukakan secara umum mengenai objek

penelitian yang dilakukan dalam kerangka variable yang akan diteliti. Dengan demikian

dalam kerangka penelitian ini dikemukakan variable yang akan diteliti yaitu faktor

pemasaran, faktor produksi, faktor organisasi dan manajemen dan faktor keuangan.

Menurut Anoraga (2002 : 38), untuk menjamin keberhasilan dalam usaha harus

dilaksanakan persiapan secara matang yaitu dengan menyiapkan rencana usaha (Business

Plan). Business Plan adalah Ringkasan tertulis mengenai usulan pendirian perusahaan

oleh wirausahawan yang berisi rincian kegiatan operasi dan rencana keuangan, peluang

dan strategi pemasaran, serta keterampilan dan kemampuan manajer. Rencana bisnis

berguna sebagai peta jalan bagi wirausahawan dalam perjalanannya menuju

pembangunan bisnis yang sukses. Suatu rencana usaha biasanya disususn berdasarkan

fungsi-fungsi operasional usaha, yaitu fungsi pemasaran atau penjualan, produksi,

(19)

Faktor-faktor Keberhasilan dalam usaha adalah sebagai berikut :

1. Faktor Pemasaran

Pemasaran adalah usaha untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen

melalui penciptaan suatu produk, baik barang maupun jasa yang kemudian dibeli oleh

konsumen yang memiliki kebutuhan melalui suatu pertukaran. Wirausahawan harus

menguraikan target pasar dan karateristiknya. Menentukan target pasar dan

potensinya adalah salah satu bagian dari penyusunan rencana usaha yang paling

penting.

2. Faktor Produksi

Produksi adalah suatu kegiatan dalam menciptakan suatu produk barang atau jasa

untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Wirausahawan harus

mendeskripsikan keseluruhan lini produk , pemilihan lokasi tempat usaha, desain

proses produksi dan karateristik proses produksi yang dipakai, cara pengaturan

persediaan bahan baku, tenaga kerja yang dibutuhkan, serta peralatan yang

digunakan.

3. Faktor Organisasi dan Manajemen

Organisasi dan Manajemen merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan satu

sama lainnya. Organisasi merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Sedangkan

Manajemen merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. Faktor paling penting dari

keberhasilan adalah kualitas manajemen. Faktor Organisasi dan Manajemen ini

mencakup struktur organisasi yang sesuai dengan besarnya usaha, banyaknya tenaga

kerja untuk melaksanakan kegiatan operasional, gaji/upah /fasilitas lain yang

(20)

4. Faktor Keuangan

Seorang wirausahawan harus mampu menyajikan laporan keuangannya secara

berkala agar terlihat aktivitas keuangan perusahaannya. Laporan keuangan

perusahaan juga memberikan gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan

sehingga memudahkan untuk menilai kinerja manajemen perusahaan. Faktor

keuangan merupakan salah satu faktor kesuksesan bagi wirausahawan. Faktor

keuangan mencakup modal, investasi, rincian pengeluaran atas biaya langsung (biaya

produksi) dan biaya tidak langsung ( biaya-biaya pemasaran) serta pajak.

Berdasarkan uraian tersebut maka dibuat kerangka konseptual sebagai berikut:

Gambar 1. 1 : Kerangka Konseptual Peneliti Sumber : Anoraga (2002) dan Kasmir (2006)

Faktor Pemasaran

Faktor Organisasi dan Manajemen

Faktor Keuangan

Keberhasilan Usaha Keluarga

(21)

D. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan maka hipotesis yang diberikan

peneliti adalah sebagai berikut :

1. Faktor-faktor yang mendorong wirausahawan pada Rumah Makan Sop SumSum

Langsa Jalan KL. Yos Sudarso No. 73 Medan meraih keberhasilan dalam usaha

keluarganya adalah adanya faktor pemasaran, produksi, organisasi dan manajemen

serta keuangan.

2. Faktor organisasi dan manajemen merupakan faktor yang paling dominan mendorong

keberhasilan usaha keluarga pada Rumah Makan Sop SumSum Langsa Jalan KL. Yos

Sudarso No. 73 Medan.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Mengetahui dan menganalisis faktor-faktor wirausahawan meraih keberhasilan

dalam menjalankan usaha keluarga pada Rumah Makan Sop SumSum Langsa

Jalan KL. Yos Sudarso No. 73 Medan.

b. Mengetahui faktor yang paling dominan mendorong wirausahawan meraih

keberhasilan usaha keluarga Rumah Makan Sop SumSum Langsa Jalan KL. Yos

Sudarso No. 73 Medan.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :

a. Bagi pelaku bisnis, sebagai sumber informasi untuk menjadi pertimbangan bagi

(22)

masukan kepada wirausahawan mengenai bagaimana pentingnya menerapkan

faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha keluarga.

b. Bagi peneliti, memberikan kontribusi bagi pemikiran untuk memperluas

cakrawala berpikir ilmiah dalam bidang kewirausahaan, khususnya yang

berkaitan dengan mendirikan usaha keluarga.

c. Bagi peneliti lain, sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan

perbandingan dalam mengadakan penelitian lebih lanjut di masa yang akan

datang.

F. Metode Penelitian

1. Batasan dan Identifikasi Variabel Penelitian

Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis

permasalahan, penelitian ini dibatasi pada faktor-faktor yang mendorong keberhasilan

dalam menjalankan usaha keluarga pada Rumah Makan Sop SumSum Langsa Medan

yang berada di Jalan Yos Sudarso No. 73 Medan. Adapun Variabel dalam penelitian ini

adalah faktor pemasaran, faktor produksi, faktor organisasi dan manajemen dan faktor

keuangan.

2. Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini variable-variabel yang dioperasionalkan adalah semua variable

yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk memberikan gambaran

yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu definisi variable-variabel

yang akan diteliti sebagai berikut :

a. Faktor Pemasaran adalah faktor keseluruhan untuk mencapai tujuan yang telah

(23)

tenaga kerja, promosi dan proses pendeskripsian produk kepada konsumen yang

disampaikan dengan jelas.

b. Faktor Produksi adalah suatu bagian yang ada di dalam perusahaan yang bertugas

untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan dalam penyelenggaraan produksi.

Dengan mengatur kegiatan ini maka diharapkan proses produksi akan berjalan lancar

dan hasil produksi pun akan bermutu tinggi. Faktor Produksi mencakup desain proses

produksi dan karateristik proses produksi yang dipakai, cara pengaturan persedian

bahan baku, tenaga kerja yang dibutuhkan serta peralatan yang digunakan.

c. Faktor Organisasi dan Manajemen merupakan faktor yang mencakup struktur

organisasi yang sesuai dengan besarnya usaha, banyaknya tenaga kerja untuk

melaksanakan kegiatan operasional usaha, gaji/ upah/ fasilitas lain yang diberikan

serta pembagian tugas dan jadwal kerja.

d. Faktor Keuangan adalah keseluruhan aktivitas yang berhubungan dengan usaha untuk

mendapatkan dana dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut. Faktor

Keuangan modal, investasi, rincian pengeluaran atas biaya langsung (biaya produksi)

dan biaya tidak langsung (biaya-biaya pemasaran) serta pajak.

Tabel 1.3

Variabel dan Indikator Penelitian

VARIABEL INDIKATOR SKALA UKUR

Faktor Pemasaran

1.Produk (Product) yang berkualitas 2.Harga (Price) yang terjangkau dan sesuai

dengan kualitas produk 3.Lokasi (Place) yang strategis 4.Tenaga Kerja (People) yang terlatih 5.Promosi (Promotion) melalui berbagai

media

(24)

6.Proses (Process) pendeskripsian produk kepada konsumen harus dijelaskan dan disampaikan dengan jelas.

Faktor Produksi

1.Tenaga kerja memiliki keahlian (skill) yang sesuai dengan tugasnya (Man) 2.Memperhitungkan dan menganalisis

modal kerja (Money)

3.Memiliki visi dan misi sesuai dengan tujuan perusahaan (Mindset)

4.Tempat usaha letaknya dekat dengan bahan mentah (Material)

5.Kegiatan promosi produk merupakan kegiatan yang wajib dilakukan (Market)

Guttman

Sumber : Anoraga dan Kasmir, diolah penulis (2009)

Faktor Organisasi dan Manajemen

1. Dilakukannya pengambilan keputusan yang lebih demokratis dan partisipatif terhadap masalah yang bersangkutan dengan lingkungan organisasi

2. Terdapatnya pembagian kerja 3. Gaji/upah yang baik

4. Adanya kedisiplinan

5. Menomorduakan kepentingan pribadi terhapan kepentingan umum

6. Rekan kerja yang kompak

7. Penghargaan terhadap pekerjaan yang dijalankan

8. Tanggung jawab akhir terletak pada atasan

9. Kondisi kerja yang aman, nyaman, dan menarik

10.Pimpinan yang adil dan bijaksana 11.Garis kewenangan seperti tergambar

pada struktur organisasi

12.Terdapat keadilan (equity) dalam usaha

Guttman

Faktor Keuangan

1.Melakukan penilaian atas kelayakan potensi usaha

2.Menganalisis kemampuan proyek untuk mendapatkan laba yang direncanakan atau diharapkan 3.Menganalisis kemampuan

perkembangan pelaksanaan kegiatan usaha

4.Memperhitungkan Kebutuhan modal

(25)

3. Skala Pengukuran Variabel

Variabel faktor yang mendorong keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga

diukur dengan menggunakan Skala Guttman. Skala ini digunakan untuk mendapatkan

jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Skala pengukuran tipe

ini, akan didapat jawaban yang tegas; yaitu “ya-tidak”, “benar-salah”, “pernah-tidak

pernah”, “positif-negatif” dan lain-lain.

Dalam penelitian ini, jawaban dapat dibuat skor tertinggi satu dan terendah nol.

Misalnya untuk jawaban ya diberi skor 1 dan tidak diberi skor 0. Faktor dengan skor yang

memiliki skor tertinggi maka dipilih sebagai faktor yang paling dominan dalam

keberhasilan usaha keluarga.

4. Tempat dan Waktu penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan di Rumah makan Sop SumSum Langsa yang

terletak di Jalan KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dan Rumah Makan Sop Jamel Jl.

Ampera No. 42 Medan. Waktu penelitian dilakukan dari bulan September-Januari 2010.

5. Populasi dan Sampel

Penelitian ini merupakan studi kasus pada Rumah Makan Sop SumSum Langsa Jalan

KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan

maka populasi yang sekaligus sebagai sample yang representatife dalam penelitian ini

adalah orang yang berperan penting dalam menjalankan usaha Rumah Makan Sop

SumSum Langsa dan Rumah Makan Sop Jamel yang diteliti adalah Pemilik dari Rumah

(26)

Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan dimana dari mereka dapat diperoleh informasi dan

data penting dalam keseluruhan pelaksanaan aktivitas usaha mereka yang telah berhasil.

6. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti menggunakan dua jenis data untuk

membantu memecahkan masalah, yaitu :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi

penelitian. Data primer diperoleh dengan wawancara terstruktur dengan pemilik

usaha secara langsung.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan

mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah dan situs internet untuk

mendukung penelitian.

7. Teknik Pengumpulan Data

a. Pengamatan (observation)

Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung

pada subjek yang akan diteliti di lokasi penelitian, dalam hal ini pengamatan

dilakukan pada Rumah Makan Sop SumSum Langsa Jalan KL. Yos Sudarso No. 73

Medan untuk melengkapi catatan penelitian yang diperlukan.

(27)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti,

dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

mendalam dan jumlah respondennya sedikit. Dalam hal ini wawancara dilakuka n

dengan pemilik Rumah Makan Sop SumSum Langsa Jalan KL. Yos Sudarso No. 73

Medan dan Pemilik Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan.

c. Studi Pustaka

Pengumpulan data diperoleh dari buku-buku dan internet yang berhubungan dengan

penelitian yang dilakukan.

8. Metode Analisis Data

Statistik deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan

mula-mula disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang

jelas mengenai perusahaan dan masalah yang sedang diteliti. Jika tujuan penelitian adalah

deskriptif yang terbatas pada upaya memberi suatu gambaran tentang variabel-variabel

yang diteliti, teknis, analisis yang sering digunakan adalah statistik dasar yang berkaitan

dengan parameter statistik deskriptif. Termasuk dalam parameter statistik deskriptif

antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram,

(28)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Indra Hakim Matondang dengan judul

penelitian “Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai

Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Gerai Penjualan Pulsa Handphone di Sepanjang Jalan Letda Sujono pada tahun 2006), diperoleh kesimpulan bahwa faktor yang paling

utama yang mendorong wirausahawan untuk memulai usaha kecilnya di sepanjang jalan

Letda Sujono Medan adalah Tension Modalities (Faktor Keterpaksaan).

Suar Juharah melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Peran Dan Hubungan Keluarga Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Toko Emas Sinar Agung Medan” pada tahun 2003, diperoleh kesimpulan variable peran dan hubungan yang

paling dominan terhadap keberhasilan usaha pada toko emas Sinar Agung Medan adalah

variable kerjasama dan persaingan antara saudara kandung.

Georgia Ulina melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Faktor yang

Mendorong Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus pada Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza Medan) pada tahun 2008 dimana peneliti

menggunakan empat indikator untuk mengukur kewirausahaan, yaitu, rencana

pemasaran, rencana produksi, rencana organisasi dan manajemen, rencana keuangan

merupakan faktor utama yang mendorong keberhasilan usaha Crispo Accessories Grand

(29)

B. Wirausaha

Geoffrey G. Meredith et al. (2000 : 5) menyatakan bahwa para wirausaha adalah

orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan

bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil

keuntungan dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses.

Zimmerer dan Scarborough (2003 : 4) mennyatakan seorang wirausahawan

(entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko

dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara

mengidentifikasi peluang yng signifikan dan menggabungkan sumber-sumber daya yang

diperlukan sehingga sumber-sumber daya itu bias dikapitalisasikan.

Entrepreneurship menurut Edvardson, 1994 (dalam makalah Wahid Ciptono, 1999)

adalah Entrepreneurship is behavior that is dynamic, risk taking, reactive and growth

oriented, Entrepreneurship is a person who is willing to take action to pursue

opportunities in situations others view as problem or threats. Konsep tersebut merupakan

sebuah kata yang digunakan untuk menjelaskan perilaku-perilaku pemikiran strategis dan

berani mengambil resiko yang akan memberikan hasil peluang bagi individu dan

organisasi.

Tabel 2.1

Ciri dan Watak Seorang Wirausaha

Ciri-ciri Watak

Percaya diri a. Kepercayaan

b. Ketidak tergantungan, Kepribadian mantap c. Optimisme

Berorientasi tugas a. Kebutuhan atau harus akan berprestasi b. Berorientasi pada laba atau hasil c. Tekun dan tabah

(30)

e. Penuh isiatif

Pengambil resiko a. Mampu mengambil resiko b. Suka pada tantangan

Kepemimpinan a. Mampu memimpin

b. Dapat bergaul dengan orang lain c. Menanggapi saran dan kritik

Keorisinilan a. Inovatif

b. Kreatif

Lambing dan Kuehl dalam bukunya : “Enterpreneurship” (2003:35) mendefinisikan

wirausaha keluarga adalah usaha yang mayoritas modal dan pengawasannya adalah

anggota keluarga dimana dua atau lebih anggota keluarga terlibat secara langsung di

dalamnya dan biasanya usaha keluarga didasarkan pada perasaan, pemeliharaan dan

keamanan tetapi bisnis berkisar seputar produktifitas, prestasi dan keuntungan. Bisnis

keluarga adalah sebuah perusahaan yang anggota keluarganya secara langsung terlibat

didalam menjalankan bisnis keluarga sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan

yang akan dicapai oleh keluarga tersebut agar bisnis keluarga dapat terus diwariskan pada

generasi berikutnya.

Bisnis keluarga memiliki kelebihan dari bisnis yang lain dimana keluarga berbagi

susah dan duka bersama dalam membangun perusahaan. Mengatasi masalah dan

memecahkan masalah dari waktu ke waktu secara bersama baik didalam perusahaan

maupun diluar urusan bisnis.

Dalam bisnis keluarga ada rasa saling percaya yang tinggi terhadap anggota keluarga,

(31)

keluarga yang menyebabkan lebih cepatnya pencapaian tujuan perusahaan. Ada

keserasian tata nilai dari anggota keluarga, memudahkan terciptanya budaya korporasi

yang sama di antara anggota keluarga, hingga pengelolaan perusahaan berjalan lancar.

Sumber keuangan, pada umumnya perusahaan didanai secara konservatif atau berasal

dari dana pribadi. Biasanya pengelolaan keuangan perusahaan dilakukan dengan sangat

hati-hati dan teliti, sebab menyangkut kehidupan keluarganya. Pengupahan karyawan

disesuaikan dengan performance masing-masing karyawan, bukan berdasarkan lama

kerja atau pertalian darah. Ini mendorong karyawan untuk bekerja kreatif, produktif dan

efektif.

Menurut John L. Ward yang diperoleh dari berbagai penelitian terhadap banyak

wirausaha keluarga, ada tiga hal yang harus diketahui oleh wirausaha keluarga adalah:

1. Sukses bukanlah suatu kebetulan, kemakmuran dicapai setelah melaui beberapa

generasi yang bekerja keras.

2. Perusahaan keluarga yang sukses adalah perencanaan yang dilakukan dengan sangat

hati-hati. Mereka merencanakan masa depan usaha mereka dan masa depan keluarga

mereka.

3. Melalui perencanaan, mereka mengantisipasi isu yang biasanya dihadapi oleh bisnis

mereka. Mereka membuat kebijakan untuk mengatasi isu tersebut. (Susanto,2002:29)

Tabel 2.2

Perbedaan wirausaha keluarga dan non wirausaha keluarga

No

Kategori Wirausaha keluarga Wirausaha non

(32)

2 Pengawasan Oleh keluarga Badan komisaris

3 Motivasi Pada kepuasan pemilik Pada kepuasan

pemegang saham 4 Pembuatan Cepat, berdasarkan intuisi, sukses

atau gagal merupakan tanggung jawab

5 Pendelegasian Tidak jelas Jelas tetapi sering

kali terlalu birokrasi

6 Jam kerja Tidak terbatas Terbatas

7 Kepemimpinan Paternalistik, regenerasi didasarkan pada dukungan

8 Pengembangan karir Tidak jelas, kecil kesempatan untuk korupsi

Jelas, terdapat kesempatan besar untuk korupsi

Sumber (Susanto,2002:30)

Keuntungan keterlibatan anggota keluarga didalam bisnis menurut Longenecker, dkk

(2001:37):

1. Kuatnya ikatan persaudaraan didalam bisnis keluarga.

2. Perusahaan dapat menggunakan tema keluarga bersangkutan didalam periklanan

dan membuatnya berbeda dari pesaingnya.

3. Anggota keluarga mau mengorbankan pendapatannya untuk keperluan perusahaan

(33)

D. Keberhasilan Usaha

Menurut Nasution dalam bukunya yang berjudul “Pengembangan Wirausaha baru”

(2001:48), sebuah perusahaan dikatakan meraih keberhasilan usaha jika dana usahanya

bertambah, hasil produksi meningkat, keuntungan bertambah, perputaran dan

berkembang cepat serta penghasilan anggota dari perusahaan tersebut bertambah.

Membangun usaha agar berhasil tidak cukup hanya dengan naluri dan insting, tetapi

harus dilandasi perencanaan dan perhitungan yang matang. Dalam membangun strategi

bisnis, perlu mencari dan mengukuhkan keunggulan melalui profesionalisme. Profesional

berarti memiliki kecakapan, integritas tinggi, mempunyai moral yang baik, mempunyai

etika dan mempunyai komitmen terhadap pekerjaan dan tanggung jawab.

Isi komitmen adalah jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja keras dan prestasi.

Bekerja secara profesional menjamin adanya kompetisi untuk memberikan yang terbaik

bagi keberhasilan usaha.

Keberhasilan usaha juga akan tercapai bila mampu menjaga keseimbangan dan

memadukan secara tepat antara strategi bisnis dan budaya organisasi. Juga harus

didukung komitmen karyawan terhadap tujuan organisasi, serta semua kompetisi semua

karyawan pada setiap jenjang jabatan.

E. Faktor-faktor Keberhasilan Dalam Menjalankan Usaha Keluarga

Bisnis keluarga adalah sebuah perusahaan yang anggota keluarganya secara langsung

terlibat dalam kepemilikan, jabatan dan fungsi. Keberhasilan tidak akan tercapai tanpa

(34)

Menurut Anoraga (2002 : 38), untuk menjamin keberhasilan dalam usaha harus

dilaksanakan persiapan secara matang yaitu dengan menyiapkan rencana usaha (Business

Plan). Business Plan adalah Ringkasan tertulis mengenai usulan pendirian perusahaan

oleh wirausahawan yang berisi rincian kegiatan operasi dan rencana keuangan, peluang

dan strategi pemasaran, serta keterampilan dan kemampuan manajer. Rencana bisnis

berguna sebagai peta jalan bagi wirausahawan dalam perjalanannya menuju

pembangunan bisnis yang sukses. Suatu rencana usaha biasanya disususn berdasarkan

fungsi-fungsi operasional usaha, yaitu fungsi pemasaran atau penjualan, produksi,

keuangan dan fungsi sumber daya manusia.

Faktor-faktor yang mendorong kesuksesan dalam menjalankan usaha keluarga antara

lain:

a. Faktor Pemasaran adalah faktor keseluruhan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Faktor Pemasaran mencakup produk yang berkualitas, harga, lokasi,

tenaga kerja, promosi dan proses pendeskripsian produk kepada konsumen yang

disampaikan dengan jelas.

b. Faktor Produksi adalah suatu bagian yang ada di dalam perusahaan yang bertugas

untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan dalam penyelenggaraan produksi.

Dengan mengatur kegiatan ini maka diharapkan proses produksi akan berjalan lancer

dan hasil produksi pun akan bermutu tingg. Faktor Produksi mencakup desain proses

produksi dan karateristik proses produksi yang dipakai, cara pengaturan persedian

bahan baku, tenaga kerja yang dibutuhkan serta peralatan yang digunakan.

c. Faktor Organisasi dan Manajemen merupakan faktor yang mencakup struktur

(35)

melaksanakan kegiatan operasional usaha, gaji/upah/fasilitas lain yang diberikan serta

pembagian tugas dan jadwal kerja.

d. Faktor Keuangan adalah keseluruhan aktivitas yang berhubungan dengan usaha untuk

mendapatkan dana dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut. Faktor

Keuangan modal, investasi, rincian pengeluaran atas biaya langsung (biaya produksi)

dan biaya tidak langsung (biaya-biaya pemasaran) serta pajak.

F. Strategi Untuk Mempertinggi Kesempatan Sukses Usaha Keluarga

Manajemen strategi merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki

berbagai kompenen yang saling berhubungan dan mempengaruhi. Kompenen pertama

adalah perencanaan strategi dengan unsur-unsurnya visi, misi, tujuan dan strategi utama

organisasi.

Wirausahaan yang sukses dapat mengkomunikasikan visinya kepada orang-orang

yang berada disekelilingnya. Pernyataan misi perusahaan menjawab pertanyaan pertama

di perusahaan jenis apa pun. Tujuan perusahaan harus bersifat dapat diukur, dapat

dicapai, dan masuk akal. Strategi adalah peta jalan tindakan-tindakan yang disusun oleh

wirausahawan untuk mencapai misi, sasaran, dan tujuan perusahaan. Dengan kata lain,

visi, misi dan tujuan menyatakan tujuan yang hendak dicapai, sedangkan strategi

menjelaskan proses untuk mencapai tujuan tersebut.

Komponen kedua adalah perencanaan operasional dengan unsur-unsurnya, sasaran

dan tujuan operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi

(36)

instituasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta

umpan balik.

G. Peran Kepemimpinan Dalam Kewirausahaan

Orang-orang yang memiliki kualitas kepemimpinan (Leadpreneurship) yang tinggi

adalah mereka yang mampu mengubah sumber daya yang tadinya bernilai rendah

menjadi umber daya yang bernilai tinggi melaui pengambilan resiko-resiko yang terukur

serta kepemimpinan yang efektif. Dalam Leadpreneurship, mengejar serta memanfaatkan

peluang lebih diutamakan daripada pertimbangan sumber daya yang dimiliki.

Orang-orang yang memiliki jiwa Leadpreneurship yang kuat meyakini bahwa jika tidak

dimanfaatkan sekarang, peluang itu akan hilang dan belum tentu akan kembali lagi.

Bagi seorang Leadpreneurship, apa yang dilihat sebagai masalah bagi orang lain

justru dianggapnya sebagai peluang. Bagi mereka, masalah yang muncul merupakan

peluang sekaligus juga tantangan. Seorang Leadpreneurship sejati tidak sekedar melihat,

tetapi juga memilih peluang-peluang yang memang layak untuk dimanfaatkan. Ia bekerja

secara sistematis dalam mengatasi tantangan yang ada. Dengan demikian, peluangnya

menjadi lebih besar. Tentu saja harus menguntungkan agar dapat mengakumulasi modal

dan mengembangkan bisnisnya. Kegaiatan-kegiatan proaktif dan terarah ini merupakan

cerminan dan gabungan dari kualitas kepribadian, kepemimpinan, keterampilan dan

landasan nilai-nilai.

Seorang Leadpreneur yang sukses memiliki daya analisis yang tinggi serta

menunjukkan kemampuannya dalam mengidentifikasi, meneliti, memperbaiki, serta

(37)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan Sop Sumsum Langsa

Rumah Makan Sop Sumsum Langsa didirikan pada tanggal 7 Juni 1990 di jalan Dr.

Mansyur no. 46 oleh Bapak H. Lukman Hakim, SE. Usaha ini dikelola secara

kekeluargaan, karena Bapak Lukman dibantu oleh Ibu Hj. Nurhayati dan anak-anaknya,

baik dalam proses produksi maupun melayani para pelanggan. Kemudian di bulan

Februari 1991, rumah makan ini berpindah ke Dirga Surya yang terletak di jalan Binjai.

Pada tahun 1998, Bapak H. Lukman juga sempat menjalankan bisnis lain diluar

rumah makan yaitu usaha perdangangan kayu. Tetapi karena pada saat itu bangsa

Indonesia sedang mengalami krisis moneter hal tersebut sangat mempengaruhi usaha

Bapak Lukman, dan usaha perdagangan kayu Bapak Lukman mengalami kegagalan.

Maka, di tahun 2000, pengelolaan Rumah Makan Sop Sumsum Langsa lebih di fokuskan

kembali dan Bapak H. Lukman Hakim bertanggung jawab untuk hal-hal yang bersifat

eksternal, sedangkan untuk urusan keuangan ditangani oleh istrinya, dan pelayanan

pelanggan ditangani oleh anaknya yang pertama.

Waktu terus berjalan, dan rumah makan yang semula didirikan dengan menumpang

pada halaman ruko dijalan KL. Yos Sudarso no. 73. Secara bertahap, ruko itu mulai

dijual dan Bapak Lukman membeli ruko tersebut. Perluasan usaha Sop Sumsum Langsa

dengan pembukaan outlet baru baik dalam bentuk kios di mall maupun di foodcourt terus

(38)

Sumber : Hasil penelitian, 2009 (data diolah)

Gambar 3.1. Lokasi Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan.

Tabel 3.1

Outlet-outlet Sop Sumsum Langsa di Medan

No Nama outlet Alamat

1. Outlet glugur (kantor pusat) Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan Telp. 061-6642295 Fax. 061-6642295 2. Outlet Setia Budi Jl. Setia Budi No. 17 B Titi Bobrok Medan

3. Outlet Wahidin Jl. Wahidin No. 6 E Medan Telp. 061-4521065

4. Outlet Multatuli Jl. H. Misbah No. 14 E-F Medan Telp. 061-4528658

5. Outlet Lili Suheri Taman Lili Suheri Jl. Listrik No. 2 Medan

Pada tahun 2007 telah dibangun cabang Sop Sumsum Langsa diluar kota Medan yaitu

(39)

Tabel 3.2

Outlet Sop Sumsum Langsa di Luar kota Medan

No Nama Outlet Alamat

1. Outlet Banda Aceh Jl. P. Nyak Makam No. 53 Banda Aceh Telp. 0651- 7410077

Usaha ini juga telah berbentuk PT. Sop Sumsum Langsa Company pada tanggal 11

April 2008 dihadapan notaries Munir Nasution, SH.

B. Visi, Misi, Tata Nilai dan Budaya Perusahaan Visi usaha Sop Sumsum Langsa adalah:

1. Menjadikan usaha yang berguna bagi diri, keluarga dan orang lain dari waktu ke

waktu

2. Menjadikan perusahaan skala dunia

Misi usaha Sop Sumsum Langsa adalah:

1. Bekerja adalah ibadah

2. Menjadikan Manusia yang Layak dan Mulia

3. Menjadikan makanan tradisional dikenal oleh masyarakat global

4. Masa depan gemilang bersama-sama.

Tata Nilai usaha Sop Sumsum Langsa adalah:

1. Profesional

2. Ketepatan

3. Jujur dan keterbukaan

(40)

5. Bekerja Bersama

6. Kepercayaan

7. Cepat tanggap

Budaya Perusahaan Sop Sumsum Langsa adalah:

1. Kualitas

2. Peningkatan Berkelanjutan

3. Saling Menghormati

4. Bersyukur.

C. Struktur Organisai Perusahaan Sop Sumsum Langsa

Struktur organisasi perusahaan adalah suatu kerangka yang menentukan dan

memperjelas tentang pembagian-pembagian suatu sistem komunikasi yang serasi

sehingga dapat mencapai suatu koordinasi yang baik dan efektif.

Struktur organisai pad usaha Rumah Makan Sop Sumsum Langsa ini menggunakan

struktur organisai garis yaitu bahwa seorang atasan memberikan wewenang langsung

pada bawahan yang bertanggung jawab kepada atasan sesuai dengan tugas yang

(41)

D. Gambaran umum Produk Sop Sumsum Langsa

Produk-produk makanan dan minuman yang dijual pada Rumah Makan Sop Sumsum

Langsa ini terdiri dari berbagai macam sop dan soto antara lain adalah Sop sumsum, sop

buntut, sop daging, sop urat, sop babat, sop paru, sop kondro dan lain-lain. Sedangkan

untuk soto terdiri dari soto ayam. Soto daging, soto babat, soto urat dan soto campur.

Minuman yang disajikan juga beraneka ragam yaitu terdiri dari Teh, kopi, aneka juice

dan juice campur, Stawberry candy, pink lady, snow white, coconut mango dan lain-lain.

Produk yang paling special dari Rumah Makan Sop Sumsum Langsa ini adalah Sop

Sumsum yang memiliki rasa yang enak dan memiliki cita rasa khas tersendiri. Hal inilah

yang membuat para pelanggan sangat menyukai menu Sop Sumsum tersebut. Adapan

harga perporsi untuk Sop Sumsumnya adalah Rp. 27.000.

Sumber: Hasil penelitian, 2009 (data diolah)

(42)

E. Sejarah Singkat Perusahaan Sop Jamel

Rumah Makan Sop Jamel didirikan oleh Bapak Jamel pada tahun 1989. Bapak jamel

berasal dari daerah jawa yaitu Surabaya dan beliau merantau ke Medan untuk mencari

pekerjaan. Bapak jamel bekerja sebagai pekerja bangunan harian. Setelah menikah

dengan Ibu Parni mereka dikaruniakan dua orang anak.

Pada saat itu Bapak jamel dan istrinya yaitu Ibu Parni sedang mengalami krisis

ekonomi dalam kehidupan mereka. kebutuhan rumah tangga sangat mahal sedangkan

Bapak Jamel tidak mempunyai pekerjaan tetap.

Melihat keadaan keluarganya yang sangat kekurangan dan membutuhkan biaya untuk

anak-anaknya, Bapak jamel dan istrinya berinisiatif untuk membuka usaha kecil-kecilan

dirumahnya. Dengan bakat memasak yang dimiliki Ibu parni akhirnya mereka

memutuskan untuk membuka usaha Rumah Makan. Dengan modal Rp. 300.000 ribu

yang mereka miliki dan mendapat bantuan dari Orang tua Ibu Parni, usaha mereka dapat

berjalan dengan baik.

Rumah Makan Sop Jamel ini terletak di Jalan Ampera No. 42 Medan. Usaha Rumah

Makan Sop Jamel ini dirintis secara bertahap yang dilakukan bersama-sama oleh istrinya.

Suka dan Duka mereka lalui bersama dalam mencari nafkah untuk anak-anaknya hingga

akhirnya usaha mereka berjalan dengan baik dan perekonomian keluarga mereka juga

(43)

F. Visi, Misi, Tata Nilai dan Budaya Perusahaan. Visi usaha Sop Jamel adalah:

1. Menjadikan usaha yang dapat dijalankan secara turun temurun untuk keluarganya.

2. Menjadikan perusahaan yang mengutamakan rasa dan kualitas terbaik bagi

pelanggan.

Misi usaha Sop Jamel adalah :

1. Menjadikan usaha Lebih sukses dimasa yang akan datang

2. Memperkenalkan cita rasa masakan khas jawa

3. Mengutamkan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan

Tata Nilai Usaha Sop Jamel adalah:

1. Jujur

2. Bersikap sopan dan santun saat melayani pelanggan

3. Sabar

4. Mengutamakan kebersihan

5. Mau menerima kritik dan saran dari pelanggan

Budaya Perusahaan Sop Jamel adalah:

1. Mengutamakan kualitas

2. Kepuasaan pelanggan adalah kebahagian pemilik

G. Struktur Organisasi Perusahaan Sop Jamel

Usaha keluarga ini memiliki struktur organisasi yang sederhana. Bapak jamel sebagai

(44)

keponakannya sebagai orang yang dipercaya untuk membantunya dalam mengelola usaha

keluarga.

Struktur organisai pad usaha Rumah Makan Sop Jamel ini menggunakan struktur

organisai garis yaitu bahwa seorang atasan memberikan wewenang langsung pada

bawahan yang bertanggung jawab kepada atasan sesuai dengan tugas yang dilimpahkan.

Bagan organisasinya adalah sebagai berikut:

Pemilik Usaha Bapak Jamel

Ibu Parni

Anak Bapak Jamel Keponakan Ibu Parni

(45)

Pembagian tugas dideskripsikan sebagai berikut:

a. Pemilik

Pemilik usaha ini adalah Bapak Jamel dan Ibu Parni sebagi pemimpin dalam

menjalankan usahanya dan memiliki wewenang penuh dalam menentukan peraturan

dan pengambil keputusan.

b. Anak dan Keponakan

Anak dan Keponakan sebagai orang yang dipercayakan pemilik untuk membantu

dalam mengurus keuangan. Anak Bapak Jamil sebagai orang yang dipercayai dalam

membuat pembukuan atau laporan keuangan. Sedangkan Keponakan Ibu Parni

dipercayakan sebagai kasir.

c. Karyawan

Karyawan sebagai Pramusaji yang bertugas untuk melayani pelanggan yang akan

membeli dan tugas-tugas lainnya untuk membantu pemilik mengelola usaha.

H. Gambaran Umum Produk Sop Bapak Jamel

Produk-produk makanan dan minuman yang dijual pada Rumah Makan Sop Bapak

Jamel ini terdiri dari berbagai macam makanan antara lain adalah Sop sumsum, sop

daging, sop ayam, sop tulang, bakso ayam, bakso sapi, nasi goring, mie goring, mie

pansit dan lain-lain. Sedangkan untuk soto terdiri dari soto ayam dan soto daging.

Minuman yang disajikan juga beraneka ragam yaitu terdiri dari Teh, kopi, coca cola,

(46)

Produk yang paling special dari Rumah Makan Sop Bapak Jamel ini adalah Sop kaki

yang memiliki rasa enak dan nikmat. Hal inilah yang membuat para pelanggan sangat

menyukai menu Sop kaki tersebut. Adapan harga perporsi untuk Sop kakinya adalah Rp.

25.000, soto Rp 10.000, bakso Rp. 6000, nasi dan mi goring Rp. 7000. Sedangkan

(47)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Analisis data dilakukan dalam dua kelompok, yaitu analisi responden dan analisis

faktor-faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga. Data yang dijadikan dasar

perhitungan adalah data pada saat penulis melakukan penelitian yang dilakukan mulai

dari bulan September-Desember 2009.

A. Analisis Responden

Responden dalam penelitian ini adalah para pengusaha Rumah Makan Sop Sumsum

Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No.

42 Medan. Hal-hal yang dianalisis dari responden adalah data pribadi responden yang

terdiri dari nama pengusaha, usia, status, pendidikan, lama berwirausaha dan modal awal

usaha.

Analisis Data Pribadi Responden Tabel 4. 1

Data Pribadi Pemilik Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42

Medan.

Tabel 4.1 menerangkan bahwa dari segi usia, kedua pengusaha yang menjadi

(48)

pengusaha sudah menikah. Pengusaha Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos

Sudarso No. 73 Medan Merupakan tamatan S1 (Sarjana) dengan persentase 50%, dan

Pengusaha Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan merupakan tamatan SMP

dengan persentase 50%. Tidak satupun dari keempat pengusaha Rumah Makan Sop

tersebut yang pendidikannya sampai SD.

B. Analisis Faktor-Faktor Keberhasilan Dalam Menjalankan Usaha Keluarga

Peneliti meneliti faktor-faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga pada

Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dan Rumah

Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan, di dalam daftar pertanyaan mengenai

faktor-faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga, wawancara telah dijawab

secara langsung oleh para responden. Hasil wawancara kemudian ditabulasi dan disajikan

dalam tabel sebagai berikut.

1. Faktor Pemasaran

Peneliti menggunakan 6 (enam) indikator dalam 10 (sepuluh) pertanyaan untuk

mengetahui apakah pemilik Rumah Makan Sop yang diwawancarai berpendapat bahwa

faktor pemasaran seperti produk yang berkualitas, harga yang terjangkau, lokasi yang

strategis, tenaga kerja yang terlatih, promosi, dan proses pendeskripsian produk

merupakan beberapa elemen dari faktor pemasaran yang merupakan keberhasilan dalam

(49)

Tabel 4. 2

Asosiasi Responden Terhadap Faktor Pemasaran

(50)

Total Skor Jawaban

13 7

Sumber : Hasil penelitian, 2009 (data diolah)

Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa skor jawaban “ya” atas pertanyaan yang

menyangkut faktor pemasaran dalam usaha nilai skornya adalah 13 sedangkan untuk skor

jawaban “tidak” atas pertanyaan yang menyangkut faktor pemasaran dalam usaha nilai

skornya adalah 7. Kedua responden yaitu pemilik Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl.

KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan

memiliki produk yang berkualitas dan menarik yang ditawarkan kepada para pelanggan,

karena produk yang ditawarkan juga sangat bervariasi sesuai dengan selera para

pelanggan, Responden juga telah menerapkan harga yang sudah tepat dan harga sesuai

dengan kualitas produk, serta Responden juga telah menerapkan konsep pemasaran yang

kreatif dan inovatif agar produknya menarik dan disukai oleh para pelanggan.

Responden yang menerapkan keunggulan harga adalah kunci dalam memegang

persaingan, memiliki tempat dengan suasana yang kondusif, menerapkan iklan sebagai

tindakan promosi, promosi merupakan upaya untuk meningkatkan penjualan dan

memberikan layanan pemesanan produk (catering) diperoleh persentase sebesar 50%,

sedangkan Responden yang tidak beranggapan bahwa keunggulan harga merupakan

kunci dalam memegang persaingan, tidak memiliki tempat suasana yang kondusif, tidak

menerapkan iklan sebagai tindakan promosi, tidak beranggapan bahwa promosi

merupakan upaya untuk meningkatkan penjualan, serta tidak memberikan layanan

(51)

2. Faktor Produksi

Dalam faktor produksi peneliti menggunakan 5 (lima) indicator dan 10 (sepuluh)

pertanyaan yang akan digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui apakah Responden

yang akan diwawancarai beranggapan bahwa faktor produksi seperti tenaga kerja

memiliki keahlian, memperhitungkan dan menganalisis modal kerja, memiliki visi dan

misi sesuai dengan tujuan perusahaan, tempat usaha letaknya dengan bahan mentah dan

kegiatan promosi produk merupakan kegiatan yang wajib dilakukan merupakan faktor

keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga pada Rumah Makan Sop Sumsum

Langsa Jl. KL. Yos Sudarso dan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Mdan.

Tabel 4. 3

Asosiasi Responden Terhadap Faktor Produksi

Asosiasi modal kerja bagi usaha

(52)

Visi yang efektif

Sumber : Hasil penelitian, 2009 (data diolah)

Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa skor jawaban “ya” atas pertanyaan yang

menyangkut faktor produksi dalam usaha nilai skornya adalah 13 sedangkan untuk skor

jawaban “tidak” atas pertanyaan yang menyangkut faktor produksi dalam usaha nilai

(53)

Kedua responden yaitu pemilik Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos

Sudarso No. 73 Medan dan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan

memperhitungkan dan menganalisis kebutuhan modal kerja bagi usaha, para pemilik

Rumah Makan sop juga mempersiapkan visi dan misi untuk meraih tujuan-tujuan yang

ingin dicapai, serta para pengusaha juga beranggapan bahwa visi yang efektif dapat

memberikan inspirasi yang dapat mendorong karyawan agar dapat bekerja dengan baik,

para pengusaha juga beranggapan bahwa pernyataan misi disusun harus bersifat realistis,

spesifik, singkat dan memiliki fokus yang tajam, serta memiliki letak usaha yang dekat

dengan bahan mentah.

Responden yang tidak memiliki karyawan yang sesuai dengan pekerjaannya, tidak

melakukan penyeleksian terhadap penerimaan karyawan, dan tidak beranggapan bahwa

kegiatan promosi merupakan sarana paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan

pelanggan diperoleh persentase sebesar 50%, sedangkan sisa Responden dengan

persentase sebesar 50% memiliki karyawan yang sesuai dengan pekerjaannya, melakukan

penyeleksian terhadap penerimaan karyawan dan beranggapan bahwa kegiatan promosi

merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan pelanggan.

3. Faktor Organisasi dan Manajemen

Faktor Organisasi dan Manajemen merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam

menjalankan usaha keluarga, maka peneliti akan menggunakan 12 (duabelas) indikator

dalam 12 (duabelas) pertanyaan yang akan digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui

apakah pemilik usaha yang akan diwawancarai beranggapan bahwa faktor organisasi dan

(54)

partisipatif, terdapat pembagian kerja, adanya kedisiplinan, tanggung jawab akhir terletak

pada atasan dan adanya garis kewenangan merupakan faktor keberhasilan dalam

menjalankan usaha keluarga pada Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos

Sudarso No. 73 Medan dan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan.

Tabel 4. 4

Asosiasi Responden Terhadap Faktor Organisai dan Manajemen

(55)

Memberikan insentif

Sikap adil dan bijaksana sangat penting dalam

usaha 2 100 0 0

Total Skor Jawaban

21 3

Sumber : Hasil penelitian, 2009 (data diolah)

Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa skor jawaban “ya” atas pertanyaan yang

menyangkut faktor organisasi dan manajemen dalam usaha nilai skornya adalah 21

sedangkan untuk skor jawaban “tidak” atas pertanyaan yang menyangkut faktor

organisasi dan manajemen dalam usaha nilai skornya adalah 3.

Kedua responden yaitu pemilik Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos

(56)

usahanya terdapat pengambilan keputusan yang dilakukan secara demokratis dan

partisipatif dan dalam memecahkan suatu masalah yang terjadi didalam usahanya,

terdapat pembagian kerja didalam usaha, Gaji karyawan diberikan sesuai dengan tugas

pekerjaannya, menerapkan kedisiplinan yang konsisten didalam usaha dan apabila

karyawan ada yang melakukan kesalahan akan mendapat teguran dari pemilik,

menerapkan kerja sama dan kekompakan di antara rekan kerja, rekan kerja dituntut untuk

saling tolong menolong di dalam mengerjakan pekerjaan agar pekerjaan dapat

terselesaikan dengan efektif dan efisien. Pimpinan sepenuhnya berada dalam satu tangan,

semua hasil keputusan akhir terletak pada keputusan pemilik usaha, terdapat sikap adil

antara pemilik dan karyawan di dalam usaha, dan para pengusaha beranggapan bahwa

sikap adil dan bijaksana sangat penting dalam usaha.

Responden dengan persentase sebesar 50% dalam usahanya yang memberikan

insentif kepada karyawan yang berprestasi dalam pekerjaannya, menciptakan kondisi

kerja yang aman, nyaman dan menarik untuk karyawan, serta terdapat prinsip Rantai

Sklar (Scalar Chain) dalam usaha. Sedangkan diperoleh Responden dengan persentase

sebesar 50% dalam usahanya yang tidak memberikan insentif kepada karyawan yang

berprestasi dalam pekerjaannya, tidak menciptakan kondisi kerja yang aman, nyaman dan

menarik untuk karyawan, serta tidak terdapat prinsip Rantai Sklar (Scalar Chain) dalam

usaha. Persentase sebesar 100% diperoleh dari Responden yang tidak mengutamakan

kepentingan pribadi terhadap kepentingan umum, kedua Responden lebih

(57)

4. Faktor Keuangan

Dalam faktor keuangan peneliti menggunakan 4 (empat) indikator dan 5(lima)

pertanyaan yang akan digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui apakah Responden

yang akan diwawancarai beranggapan bahwa faktor keuangan seperti adanya penilaian

atas kelayakan potensi usaha, menganalisis kemampuan proyek untuk mendapatkan laba,

membuat rincian pengeluaran dan pendapatan usaha, menganalisis kemampuan

perkembangan pelaksanaan kegiatan usaha dengan menyajikan tiga laporan keuangan,

serta memperhitungkan dan menganalisis kebutuhan modal usaha merupakan faktor

keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga pada Rumah Makan Sop Sumsum

Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No.

42 Medan.

Tabel 4. 5

Asosiasi Responden Terhadap Faktor Keuangan

(58)

Memperhitungkan dan menganalisis kebutuhan modal untuk investasi, dan modal kerja usaha.

1 50 1 50

Total Skor Jawaban

6 4

Sumber : Hasil penelitian, 2009 (data diolah)

Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa skor jawaban “ya” atas pertanyaan yang

menyangkut faktor keuangan dalam usaha nilai skornya adalah 6 sedangkan untuk skor

jawaban “tidak” atas pertanyaan yang menyangkut faktor keuangan dalam usaha nilai

skornya adalah 4.

Persentase sebesar 100% diperoleh dari responden yang membuat rincian

pengeluaran dan pendapatan usaha, berarti tidak satupun dari para pengusaha Rumah

Makan sop tersebut yang tidak membuat rincian pengeluaran dan pendapatan usahanya.

Terdapat Responden dengan persentase sebesar 50% dalam usahanya melakukan

penilaian atas kelayakan potensi usaha sebelum menginvestasikan usahanya,

menganalisis kemampuan proyek untuk mendapatkan laba yang diinginkan, menyajikan

laporan keuangan untuk di analisis kemampuan perkembangan pelaksanaan kegiatan

usaha, serta memperhitungkan dan menganalisis kebutuhan modal untuk investasi, dan

modal kerja usaha. Sedangkan terdapat responden dengan persentase sebesar 50% dalam

usahanya yang tidak melakukan penilaian atas kelayakan potensi usaha sebelum

menginvestasikan usahanya, tidak menganalisis kemampuan proyek untuk mendapatkan

laba yang diinginkan, tidak menyajikan laporan keuangan untuk di analisis kemampuan

perkembangan pelaksanaan kegiatan usaha, serta tidak memperhitungkan dan

(59)

C. Perbedaan Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dengan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan.

Kedua Rumah Makan ini terdapat perbedaan-perbedaan di dalam usahanya, baik dari

segi bentuk perusahaan, ciri dan konsep produk, lokasi, layout (tata letak dan susunan

ruangan), maupun dari segi konsep pemasarannya. Data yang diperoleh merupakan hasil

wawancara secara langsung dan terperinci dari masing-masing pemilik usaha Rumah

Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso Medan dan Rumah Makan Sop Jamel

Jl. Ampera No. 42 Medan.

1. Bentuk Perusahaan

Bentuk perusahaan usaha Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso

No. 73 milik Bapak H. Lukman Hakim, SE adalah berbentuk perorangan dari tahun 2000

sampai tahun 2003 yaitu usaha ini adalah milik Bapak Lukman yang dikelola secara

kekeluargaan, dan semua keputusan berada ditangan Bapak Lukman.

Usaha ini dirintis olek Bapak Lukman bersama keluarganya yaitu, Bapak H. Lukman

Hakim, SE sebagai Direktur Utama, istrinya Ibu Hj. Nurhayati sebagai Komisaris Utama,

anak pertama Lailand Ramadhan sebagai Wakil Direktur, dan anak keduanya Keulamala

Hayati sebagai Komisaris.

Selain berbentuk perorangan, usaha ini juga telah berbentuk PT (Perseroan Terbatas)

yaitu PT. Sumsum Langsa Company yang merupakan distribusi produk-produk makanan

Gambar

Tabel 1.1 Rencana usaha “Rumah Makan Sop Sumsum Langsa”
Tabel 1. 2 Rencana usaha “Rumah Makan Sop Jamel”
Tabel 1.3 Variabel dan Indikator Penelitian
Tabel 2.1 Ciri dan Watak Seorang Wirausaha
+7

Referensi

Dokumen terkait

Set operational gates ; Spikes; Pulse code; Neural operations; Logic gates; Arithmetic gates; Neurons as measuring devices; Subadditivity; Supra-additivity; Burst operations;

[r]

HASIL MONITORING PROGRES PENYELESAIAN RTRW KABUPATEN DI PROVINSI JAWA TIMUR STATUS 22Maret 2013 [2].. HASIL MONITORING PROGRES PENYELESAIAN RTRW KABUPATEN DI PROVINSI JAWA

[r]

[r]

Jace finds that Simon and Maia have been abducted and he tells Clary to come at the Institute after him.. When they arrive at the Institute, Jace is on the rooftop and he

Dalam setiap persmaan, kedua ruas menyatakan nilai yang sama, sehingga operasi baris nomor 2 dapat digunakan.. Demikian pula, operasi baris nomor 3 menghasilkan persamaan

New York: Holt, Rineheart and Winstone,