BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Akuntansi
“Akuntansi adalah bahasa bisnis karena akuntansi menyediakan informasi keuangan dan nonkeuangan kepada manajer perusahaan, pemilik perusahaan, investor, pemerintah, dan pihak-pihak lain yang terkait dengan perusahaa (stakeholder).” Catur Sasongko (2016:01)
Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran serta pelaporan informasi keuangan dalam ukuran moneter (uang) dalam suatu perusahaan atau organisasi yang ditujukan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka pengambilan keputusan.
Rizal Effendi (2014:02)
Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa, fungsinya adalah menyediakan data kuantitatif, terutama yang mempunyai sifat dari kesatuan usaha ekonomi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan-keputusan dalam memilih alternatif–alternatif dari suatu keadaan atau dapat dikatakan “Akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan suatu badan usaha, serta penafsiran terhadap hasilnya.” Novi Priyati (2013:01)
2. Tujuan Akuntansi
“Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi (economic information) dari suatu ekonomi (economic entry) kepada pihak yang berkepentingan.”
Novi Priyati (2013:01)
“Tujuan utama akuntansi adalah memberikan informasi keuangan (kuantitatif) dari kesatuan ekonomi kepada pihak-pihak yang berkepentingan, baik intern maupun eksistern.” Rizal Effendi (2014:02)
3. Sistem Akuntansi Pokok
“Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang koordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.” Mulyadi (2014:03)
Sistem Akuntansi pokok adalah organisasi formulir, catatan dan laporan. Unsur- unsur dalam sistem akuntansi terdiri atas formulir atau dokumen, jurnal, buku besar, buku pembantu, dan laporan. Unsur-unsur tersebut dirancang oleh manajemen untuk menyajikan informasi keuangan bagi kepentingan pengelolaan perusahaan dan pertanggungjawaban keuangan kepada pihak luar perusahaan seperti investor, kreditur, dan Kantor Pelayanan Pajak. Mulyadi (2014:5)
Unsur-unsur sistem akuntansi pokok dapat diuraikan sebagai berikut : a. Formulir/Dokumen Sumber dan Dokumen Pendukung.
Dokumen sumber adalah dokumen yang datanya dipakai sebagai sumber pencatatan ke dalam catatan akuntansi (jurnal dan buku pembantu).
Sedangkan dokumen pendukung adalah dokumen yang datanya dipakai untuk memperkuat data yang telah dicantumkan ke dalam dokumen sumber.
Melalui dokumen ini, data yang berkaitan dengan transaksi direkam untuk pertama kalinya sebagai dasar pencatatan. Mulyadi (2014:5)
b. Jurnal
Jurnal adalah catatan akuntansi pertama yang diguakan untuk mencatat, mengklasifikasi, dan meringkas data keuangan dan data lainnya yang bersumber dari formulir. Data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan dalam jurnal ini menurut pengelongan yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Mulyadi (2014:5) c. Buku besar
Buku besar terdiri dari akun-akun yang akan disajikan dalam laporan
keuangan, yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Mulyadi (2014:5)
d. Buku pembantu
Buku pembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. Buku besar dan buku pembantu disebut sebagai catatan akhir karena setelah proses pencatatn dalam buku besar, proses selanjutnya adalah penyajian laporan keuangan, bukan pencatatan lagi ke dalam catatan akuntansi. Mulyadi (2014:5)
e. Laporan
Laporan adalah hasil akhir dari proses pencatatan akuntansi yang
memberikan informasi tentang keadaan perusahaan dalam periode tertentu.
Laporan ini dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan laba ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan daftar umur piutang, dan sebagainya. Mulyadi (2014:5) 4. Fungsi dan Arti Penting Akuntansi
“Fungsi dasar akuntansi adalah menyediakan informasi dana suatu entitas atau unit organisasi.” Sony Warsono (2013:1)
Dianalogikan dengan kendaraan sepeda motor, papan panel (dashboard) menyajikan beragam informasi yang diperlukan pengendara, speedometer menunjukkan kecepatan laju kendaraan, techometer menunjukkan kecepatan putaran mesin per menit (RPM – round per minute), dan fuel indicator menunjukkan tingkat ketersediaan bahan bakar. Jenis kendaraan yang lebih canggih akan semakin banyak informasi yang tersaji di papan panel: di pesawat terbang terdapat altometer,attitude indicator, heading indicator, dll. Dengan informasi ini pengendara dapat mengetahui keadaan selama berkendara.
Hampir setiap orang memperoleh dana (berupa gaji, kiriman orang tua, dll). dan menggunakan dana (berupa pembelian buku, membayar sewa, dll). Yang perlu diketahui, dana tidak sebatas uang atau di tabungan. Sesuatu yang bernilai (valuable things) dan dapat diukur menggunakan satuan uang layak disebut sebagai dana. Di era sekarang uang merupakan salah satu alat pertukaran dalam banyak aktivitas. Oleh karena itu, adalah wajar jika pengelola dana merupakan hal yang krusial. Untuk itu akuntansi sangat dibutuhkan dalam rangka memberikan informasi tentang kondisi maupun perkembangan dana.
Akuntansi sebagai sistem informasi terdiri dari 3 fungsi utama berurutan, yaitu : a. Fungsi Penginputan : akuntansi menyiapkan input secara memadai. Input
akuntansi berupa transaksi (transactios), yaitu peristiwa atau kejadian yang menyebabkan perubahan data.
b. Fungsi pemrosesan : akuntansi mengolah setiap input dalam rangka
menghasilkan informasi yang berkualitas. Proses dasar berupa pencatatan yang terdiri dari penjualan (journalizing) dan pemindahan-bukuan
(posting).
c. Fungsi pengoutputan : akuntansi menyajikan informasi dana sesuai
kebutuhan pengguna agar dapat bermanfaat dalam pengambilan keputusan.
Sony warsono (2013:01) 5. Kegiatan Akuntansi
Kegiatan akuntansi meliputi :
a. Identifikasi dan mengatur data yang relevan untuk suatu keputusan yang dilakukan.
b. Memproses data yang bersangkutan kemudian menyusun laporan Mengkomunikasikan laporan kepada pemakai. Novi Priyati (2013:01)
6. Persamaan Akuntansi
Persamaan dasar akuntansi adalah suatu persamaan yang menunjukkan jumlah aktiva sama dengan utang ditambah modal, atau dapat dirumuskan seperti sebagai berikut :
...(1)
Setiap transaksi yang terjadi akan mempengaruhi keseimbagan neraca, walau demikian keadaan posisi neraca harus tetap seimbang. Dengan tekanan pada posisi keuangan perusahaan yang komponen-komponennya sama dengan komponen persamaan dasar akuntansi, contoh-contoh transaksi pada tahap ini sebaiknya dibatasi pada transaksi yang tidak melibatkan pendapatan dan beban. Contoh transaksi biasanya terbagi atas transaksi yang mempengaruhi aktiva dan modal : aktiva dan kewajiban : dan aktiva dengan aktiva. Bila hal ini telah cukup dipahami oleh para pembaca, barulah diperkenalkan transaksi pendapatan dan beban dengan cara langsung menambah atau mengurangi modal. Novi Priyati (2013:01)
...(2) Elemen-elemen persamaan akuntansi dapat didefinisikan sebagai berikut:
a. Aset merupakan jenis penggunaan dana berbetuk sumberdaya, yaitu sesuatu yang masih mempunyai nilai manfaat di masa datang. Contoh aset: uang tunai, kendraan, gedung, dan persediaan barang dagangan. Aset adalah piutang yang muncul dari transaksi penjualan secara kredit.
b. Beban merupakan jenis pengguaan dana yang nilai manfaatnya telah
dikonsumsi (tidak lagi memiliki manfaat di masa datang) dalam rangka menjalankan kegiatan usaha. Contoh beban: beban listrik, beban gaji, beban gajii karyawan, dan beban iklan.
c. Pengambilan ke pemilik merupakan jenis penggunaan dana untuk
diserahkan ke pemilik. Contoh: Pendistribusian dividen (di perusahaan perseroan).
d. Liabilitas merupakan sumber pemerolehan dana yang berasal dari pihak lain yang mana terdapat kewajiban untuk mengembalikan dana di masa yang akan datang. Contoh : pinjaman dari koperasi, dan pembelian secara kredit (utang
usaha)
e. Penghasilan merupakan sumber pemerolehan dana yang berasal dari kegiatan usaha. Contoh: penyediaan layanan, dan penjualan barang dagangan.
Assets = Liabilitas + Capital
AKTIVA = KEWAJIBAN+MODAL+(PENDAPATAN+BEBAN)
“Ekuitas merupakan sumber pemerolehan dana yang berasal dari lain-lain, (selain dari liabilitas dan penghasilan). Salah satu komponen utama di Ekuitas adalah modal (capital), yaitu sumber pemerolehan dana pemilik.” Sony Warsono (2013:01)
7. Pencatatan Akuntansi
Ada dua metode untuk pencatatan transaksi dalam akuntansi, yaitu : a. Basis kas / cash basis
“Dengan menggunakan basis kas, pendapatan dan beban dilaporkan dalam laporan laba rugi pada periode di mana kas telah diterima atau dikeluarkan.”
Catur Sasongko (2016:01)
“Basis kas adalah salah satu konsep pencatatan dalam akuntansi yang penting, dengan menggunakan teknik mencatat transaksi yang sudah benar-benar terjadi, dimana uang sudah benar-benar diterima atau dibayarkan.” V.Wiratna Sujarweni (2017:06).
b. Basis akrual
“Basis akrual adalah konsep pencatatan dalam akuntansi yang penting, dengan menggunakan teknik mencatat transaksi pada saat terjadinya walaupun uang belum benar-benar diterima atau dibayarkan.” V.Wiratna Sujarweni (2017:07)
“Dengan menggunakan basis akrual, pendapatan dan beban dilaporkan dalam laporan laba rugi di periode terjadinya pendapatan dan beban tersebut.”
Catur Sasongko (2016:01).
Apabila dasar pencatatan akuntansi yang digunakan adalah cash basis, maka pendapatan dan bebankan dilaporkan dalam laporan laba rugi (income statement) dalam periode dimana uang kas diterima (untuk pendapatan) atau uang kas dibayarkan (untuk beban). Sedangkan apabila dasar pencatatan akuntansi yang digunakan adalah accrual basis, maka baik untuk pendapatan maupun beban akan
dilaporkan dalam laba rugi dalam periode dimana pendapatan dan beban tersebut terjadi, tanpa memperhatikan arus uang kas masuk ataupun arus uang kas keluar.
Hery (2016:36)
Contoh Penyesuaian Dasar Kas Menjadi Akrual
“Biaya yang masih dibayar adalah biaya yang sudah terjadi dalam periode laporan keuangan namun belum dicatat atau belum dilunasi”. Ikatan Akuntansi Indonesia (2018:10).
“Pendapatan yang masih harus dibayar adalah pendapatan yang terjadi dalam periode laporan keuangan namun jumlah tersebut belum dilunasi pelanggan.” Ikatan Akuntansi Indonesia (2018:10).
8. Saldo Normal dan Makna Debit Kredit
“Dalam akuntansi, pencatatan transaksi ke dalam jurnal dilakukan atas dasar double-entry system dimana salah satu dari dua akun tersebut akan dicatat di sebelah
debet dan akun satunya lagi dicatat di sebelah kredit.” Hery (2013:01)
Makna-makna debet kredit adalah kiri kanan, tidak lebih tidak kurang. Debet tidak selalu berarti penambahan dan kredit juga tidak selalu berarti pengurangan.
Akuntansi menerapkan mekanisme debet kredit agar pencatatan transaksi di lakukan sesuai dengan realitanya, yaitu tidak terdapat nilai moneter yang bernilai negatif. Sony Warsono (2013:11)
Teknik sederhana untuk membantu mengenali ketentuan debet kredit adalah sebagai berikut :
a. Semua elemen yang ada disisi kiri (debet) persamaan bertambah dicatat di debet, berkurang di catat kredit.
b. Semua elemen yang ada disisi kanan (kredit) persamaan bertambah dicatat kredit, berkurang dicatat debet.
Aturan pendebitan dan pengkreditan serta saldo-saldo pada umumnya ( saldo normal) dari berbagai jenis akun dapat dilihat pada ikhtisar dibawah ini :
Berikut ini saldo normal setiap perkiraan menurut klasifikasinya Tabel 1
Aturan Debet, Kredit dan Saldo Normal
Kategori Bertambah Berkurang Saldo Normal
Aset Debit Kredit Debit
Liabilitas Kredit Debit Kredit
Modal Kredit Debit Kredit
Prive Debit Kredit Debit
Pendapatan Kredit Debit Kredit
Beban Debit Kredit Debit
Sumber : Catur Sasongko (2016:01)
Aturan untuk aset bertolak belakang dengan liabilitas.
a. Apabila akun aset bertambah maka akan dicatat di sisi debit (Aset didebit), sedangkan untuk liabilitas apabila bertambah akan dicatat di sisi kredit (liabilitas dikredit).
b. Untuk modal pemilik, aturan untuk prive dan beban, yang mengurangi modal pemilik, berlawanan dengan setoran modal dan pendapatan yang menambah modal pemilik.
c. Setoran modal sebuah akun adalah sisi yang bertambah oleh aturan mendebit dan mengkredit. Sebagai contoh, saldo normal akun kas (Aset) adalah debit karena jika kas bertambah akan di sisi debit.
d. Menyeimbangkan persamaan. Hal penting yang harus selalu diingat adalah setiap nilai yang dimasukkan di sisi debit sebuah akun dimasukkan juga ke sisi kredit akun yang lain agar persamaan dimasukkan di sisi debit sebuah akun harusdimasukkan juga ke sisi kredit akun yang lain agar persamaan akuntansi akan selalu seimbang. Catur Sasongko (2016:01).
9. Akun
“Akun (kadang disebut “pos”, “rekening” atau “perkiraan”) akun merupakan penjabaran dari sebuah elemen di persamaan akuntansi.” Sony warsono, (2013:01)
“Akun merupakan nama buku besar atau nama buku besar yang digunakan sebagai tempat untuk mencatat setiap transaksi.” Samryn (2015:01)
“Akun adalah akun formal yang berisikan tanggal, penjelesan, posting reference(PR), debit, dan kredit. Setiap akun memiliki form tersendiri dan seluruh
transaksi dicatat pada akun standar.” Mulyadi (2016:01) Berikut ini adalah contoh dari akun T sebagai berikut :
Tabel 2
Bentuk Akun T
Debet Kredit
Tanggal Keterangan Jumlah Tanggal Keterangan Jumlah
Sumber : . (Sony warsono,2013:01)
10. Kode Akun ( Chart Of Accounts)
”Kode adalah suatu kerangka (framework) yang menggunakan angka atau huruf atau kombinasi angka dan huruf untuk memberi tanda terhadap klasifikasi yang sebelumnya telah dibuat.” Mulyadi(2016:04)
Contoh Chart Of Accounts : 1. Aset
111. Kas
112. Piutang Dagang 121. Peralatan Kantor 2. Liabilitas
211. Utang Dagang 3. Modal Pemilik
311. Modal 312. Prive 4. Pendapatan
411. Pendapatan Jasa 5. Beban
511. Beban Gaji
512. Beban Makan-minum
513. Beban Iklan
Ada beberapa model untuk memberi kode akun yaitu sebagai berikut : a. Kode Kombinasi Huruf dan Angka
“Kode akun yang dikombinasikan antara huruf dan angka disesuaikan dengan perkiraan yang digunakan. Huruf diletakkan di depan sebagai tanda perkiraan sedangkan di belakang huruf diletakkan angka-angka yang menunjukkan kode akun.” V.Wiratna Sujarweni (2017:22)
Berikut contoh Kode Kombinasi Huruf dan Angka : Tabel 3
Kode Kombinasi Huruf dan Angka
Kelompok Kode Golongan Akun Kode Jenis Akun Kode
Aktiva A Aktiva Lancar AL Kas AL-10
Piutang usaha AL-11
AT Perlengkapan AL-12
Aktiva Tetap Peralatan Toko AT-13 Hutang Lancar HL Hutang Usaha UL-20
Hutang Wesel UL-21
Hutang H Hutang jangka panjang
HJ Hutang Hipotek
UL-22
Hutang
Obligasi
UL-23 Ekuitas M Ekuitas sendiri MS Ekuitas Saham MS-30
Beban B Beban Usaha BU Beban Gaji BU-50
Beban Sewa BU-51 Pendapatan P Pendapatan Jasa PJ Jasa Reparasi PJ-40
Jasa Komisi PJ-41 Dan seterusya ……..
Sumber : V.Wiratna Sujarweni (2017:30) b. Kode angka blok
“Dalam metode pemberian kode ini, akun buku besar dikelompokkan mejadi beberapa golongan dan setiap golongan disediakan satu blok angka yang berurutan untuk memberi kodenya.” Mulyadi (2016:04)
Berikut ini contoh tabel kode angka atau alfabet urut : Tabel 4
Kode Angka Blok
No. Nama Perkiraan No. Nama Perkiraan
Akun Akun
Jan-24 Aset lancer 140-169 Pendapatan Penjualan 25-39 Investasi jangka
panjang
170-199 Beban pokok Penjualan 40-69 Aset tetap 200-299 Biaya Produksi 70-79 Aset
takberwujud
300-349 Beba Adm dan Umum
80-99 Aset lain-lain 350-399 Beban Pemasaran 100-
124
Liabilitas lancer 400-449 Pendapata Lai-lain 125-
129
Liabilitas Jangka Panjang
450-499 Beban Lain-lain 130-
139
Ekuitas 500 Laba Rugi
Sumber :Mulyadi (2016:04) c. Kode Kelompok
“Dengan cara ini akun yang ada dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, dan setiap kelompok dibagi menjadi golongan dan seterusnya dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil, sehingga setiap bagian diberi nomor kode tersendiri.” Lantif Susilowati (2016:01)
Berikut ini contoh tabel kode angka atau alfabet urut :
Tabel 5 Kode Kelompok
Nomor Kode Arti
Angka pertama Kelompok Akun
Angka Kedua Golongan Akun
Angka Ketiga Sub Golongan Akun
Angka Keempat Jeis Akun
Sumber : Lantif Susiowati (2016:01) d. Kode Angka Desimal
“Angka desimal berarti persepuluhan. Kode angka desimal memberi kode angka terhadap klasifikasi yang membagi kelompok menjadi maksimum 10 subkelompok dan membagi subkelompok tersebut.” Mulyadi (2016:04)
Berikut ini contoh tabel kode angka atau alfabet urut : Tabel 6
Kode Angka Desimal
Kode Akun Nama Akun
1 Persediaan
1.1 Persediaan Suku Cadang
1.2 Persediaan Bahan Penolong
1.3 Persediaan Bahan Baku
1.9 Persediaan Lain-lain
Sumber : Mulyadi (2016:04) e. Kode Mnemonik
“Pada sistem ini pengkodean akun dilakukan dengan menggunakan huruf-huruf tertentu.” V. Wiratna Sujarweni (2017:32)
Berikut ini contoh tabel kode Mnemonik : Tabel 7 Kode Mnemonik Kelompok
Akun
Nama Akun Kode
Aktiva (A) Aktiva Lancar AL
Kas ALK
Piutang usaha ALPU Surat
Berharga
ALSB
KL
Hutang usaha KL.HW Hutang usaha KL.HU
Ekuitas (E) Modal sendiri E.S
Pendapatan (P) Pendapatan jasa P.J
Pendapatan
komisi
P.K
Penjualan P.Pjl
Beban (B) Beban usaha B.U
Sumber : V. Wiratna Sujarweni (2017:32) 11. Tujuan kode
Dalam pengolahan data akuntansi, kode memenuhi berbagai tujuan,yaitu : a. Mengidentifikasi data akuntansi secara unik
b. Meringkas data
c. Mengklasifikasi akun atau transaksi
d. Menyampaikan makna tertentu. Rizal Effendi (2014:06) 12. Siklus Akuntansi
“Siklus Akuntansi adalah proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan atau organisasi sejak awal periode pembukuan sampai dengan akhir periode pembukuan, dan kembali lagi ke awal periode pembukuan, baik itu proses data secara manual komputerisasi.” Rizal Effendi (2014:02)
Satu periode akuntansi dapat bervariasi baik dalam rentang waktu (minggu,bulan,tahun, dsb) maupun tanggal awal dan akhir (1 juni – 30 juni, 1 januari – 31 desember, 1 januari x0 – 30 juni x1 (18 bulan), dsb). Entitas lazimnya
menggunakan 1 tahun atau 1 siklus operasi (jika 1 siklus operasi lebih dari 1 tahun) untuk menetapkan satu periode akuntansi. Umumnya perusahaan menggunakan tahun kalender (1 januari sampai dengan 31 desember tahun yang sama).
Satu siklus akuntansi dapat dibagi menjadi dua kelompok waktu, yaitu :
a. Siklus akuntansi selama periode berjalan : terdiri dari urutan aktivitas untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi selama periode berjalan, dan
b. Siklus akuntansi pada akhir periode : terdiri dari urutan aktivitas dalam rangka penyusunan laporan keuangan. Sony warsono (2013:01)
Berikut ini penyajian urutan aktivitas/fungsi dalam satu siklus akuntansi.
Bagan 1 Siklus Akuntansi
Transaksi
Dokumen Sumber Data (Pendukung Transaksi)
Analisis Transaksi (identifikasi akun) dan buat Jurnal
Posting Jurnal ke Buku Besar
Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian
Jurnal Penyesuaian (Updating) dan Posting ke Buku Besar Neraca Lajur
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Laporan Keuangan (Laba Rugi, Perubahan Modal, dan Neraca
Jurnal Penutup dan Posting ke Buku Besar
Neraca Saldo Setelah Penutupan
Jurnal Pembalik Sumber : Hery (2016:57)
Tahapan-tahapan dalam Siklus Akuntansi secara lebih rinci adalah sebagai berikut : a. Pencatatan transaksi (Bukti Transaksi)
“Transaksi keuangan adalah kegiatan dari perusahaan yang menimbulkan perubahan pada posisi keuangan (aktiva, hutang, modal) perusahaan, sehingga harus
diproses mulai dari pencatatan sampai dengan disajikan dalam bentuk laporan keuangan.” V.Wiratna Sujarweni (2016:15)
Bukti transaksi bisa langsung dicatat ke jurnal, dan bukti transaksi antara lain : 1) Kuitansi
kuitansi adalah tanda bukti terjadinya pembayaran yang ditanda tangani oleh penerima uang.
2) Nota Kontan
Nota Kontan adalah bukti terjadinya pembayaran yang ditanda tangani oleh penerima uang.
3) Faktur
Faktur adalah dokumen yang dibuat sebagai bukti pendukung penjualan faktur penjuala) dan pendukung pembeli (faktur pembelian).
4) Nota Kredit
Nota Kredit adalah dokumen terjadinya pengurangan piutang usaha karena adanya pengembalian barang dagangan atau penurunan harga karena terjadinya kerusakan atau ketidak sesuaian kualitas barang yang dikirim dengan yang dipesan.
5) Nota Debit
Nota Debit adalah dokumen terjadinya pengurangan utang usaha karena adanya pengembalian barang dagangan atau penurunan harga yang dibuat oleh pihak pembeli.
6) Cek
Cek adalah merupakan surat perintah tanpa syarat dan nasabah kepada bank yang memelihara rek. Giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada orang yang disebutkan namanya dalam cek atau kepada orang pemegang cek tersebut. kesalahan, dan manfaat untuk pengendalian.” Sony Warsono(2013:01) Dilihat dari sumber pembuatannya, bukti transaksi dapat berasal dari :
a) Internal : bukti yang dibuat oleh perusahaan sendiri.
Contohnya : bukti pembayaran honorarium dan surat tagihan ke pelanggan (disebut faktur penjualan).
b) Ekternal : bukti yang dibuat oleh pihak eksternal dan diterima oleh perusahaan.
Contohnya : surat tagihan dari rekaan (disebut faktur pembelian) dan bukti pelunasan utang dari pelanggan. Sony warsono (2013:01)
Setiap bukti transaksi yang akan dicatat kedalam jurnal perlu dianalisa atau diteliti terlebih dahulu. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisa transaksi adalah sebagai berikut :
(1) Tentukan perkiraan apa saja yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut (2) Tentukan pengaruh penambahan dan pengurangan terhadap harta,
utang, modal, pendapatan, dan beban.
(3) Tentukan debet/kredit dari akun yang bersangkutan (4) Tentukan jumlah yang harus didebet atau di kredit
Dari setiap transaksi akan mempengaruhi paling sedikit dua akun/
perkiraan, yaitu perkiraan di debet dan perkiraan di kredit. Lantip Susilowati (2016:62)
b. Jurnal
“Penjurnalan adalah meringkas transaksi secara sistematis. Di akuntansi, fungsi ini lazim disebut juga pencatatan pertama (the original entry). Disebut sistematis karena penjurnalan berlandas pada sistem pencatatan berpasangan.” Sony warsono (2013:01)
“Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis yang memuat nama bersama besarnnya ke rekening-rekening debet maupun kredit.” V .Wiratna Sujarweni (2016:25)
“Terdapat 2 (dua) tipe buku jurnal, yaitu buku jurnal umum (general journal) dan buku jurnal khusus (special journal). Perusahaan kecil lazimnya menggunakan buku jurnal umum, yaitu 1 (satu) jenis buku jurnal yang menampung semua jenis transaksi yang terjadi di perusahaan”. Sony warsono (2013:01)
1) Jurnal Umum
Berikut contoh dari jurnal umum : Tabel 8 Jurnal Umum Tanggal Ref Nama Akun dan
Deskripsi Singkat
Debet Kredit (Rupiah) (Rupiah)
Total
Sumber: Sony warsono (2013:01)
Kolom-kolom dalam jurnal umum tersebut diisi data berikut ini :
a) Kolom Tanggal : kolom ini diisi dengan tanggal terjadinya transaksi, yang diisi secara berurutan sesuai dengan kronologi terjadinya transaksi.
b) Kolom Keterangan : kolom ini diisi dengan keterangan lengkap mengenai transaksi yang terjadi, seperti nama akun yang didebit dan kredit, serta penjelasan ringkas tentang transaksi yang bersangkutan.
c) Kolom Nomor Akun : kolom ini diisi denga nomor akun yang didebit dan nomor akun yang dikredit dengan adanya transaksi.
d) Kolom Debit dan Kredit : Kolom ini diisi dengan jumlah rupiah transaksi.
Jumlah-jumlah rupiah dalam kolom ini diringkas (dijumlahkan) menurut nomor akun yang tercantum dalam kolom nomor yang bersangkutan menurut nomor akun ini kemudian secara periodik dibukukan ke dalam akun yang bersangkutan dalam buku besar. Mulyadi (2016:04)
2) Jurnal khusus
“Jurnal khusus merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi- transaksi khusus dalam perusahaan yang berhubungan dengan penjualan dan pembelian.” Yayah Sinaga (2016:46)
Jika transaksi semakin banyak dan frekuensi terjadinya semakin tinggi, jurnal khusus perlu diperluas lagi dengan membuatnya berkolom- kolom, agar dapat dihemat waktu yang diperlukan untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi dan untuk mengecek ketelitian pencatatan di dalam
buku pembantu. Mulyadi (2013:2016:04) Berikut contoh dari jurnal Khusus :
Tabel 9 Jurnal Khusus
Jenis Jurnal Khusus Transaksi yang dicatat Jurnal Penjualan Penjualan barang dagangann
secara Kredit Jurnal Penerimaan
Kas
Penerimaan kas dari berbagai sumber penerimaan
Jurnal Pembelian Pembelian barang dagangan secara kredit
Jurnal
PengeluaranKas
Pembayaran kas untuk segala pengeluaran
Sumber : Mulyadi (2016:04) a) Jurnal penerimaan kas
Jurnal penerimaan kas digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan kas.
Sumber pokok penerimaan kas perusahaan umumnya dari penjualan tunai dan penerimaan piutang. Jika frekuensi transaksi kas masih rendah, jurnal penerimaan kas ini digabungkan dengan jurnal pengeluaran kas dalam satu jurnal yang disebut jurnal kas. Mulyadi (2016:04)
Berikut ini contoh gambar bentuk form jurnal penerimaan kas : Tabel 10
Jurnal Penerimaan Kas Tgl Ket Nomor
Bukti
Kas Debit
Piutang Dagang Kredit
Penjualan Tunai Kredit
Lain-lain Debit
No. Jml
Akun
Sumber : Mulyadi (2016:04)
b) Jurnal Pengeluaran Kas
“Jurnal Pengeluaran kas digunakan untuk mencatat transaksi pengeluaran kas.” Mulyadi (2016:04)
Berikut ini contoh gambar bentuk form jurnal pengeluaran kas : Tabel 11
Jurnal Pengeluaran Kas Tgl Ket Nomor
Bukti
Utang Dagang Debit
Lain-Lain Debit Kas Kredit No.Akun Jumlah
Sumber : Mulyadi (2016:04) c) Jurnal Penjualan
“Jurnal Penjualan digunakan untuk mencatat transaksi penjualan.
Baik penjualan tunai. Dari jurnal penjualan ini, manajemen akan dapat
memperoleh informasi mengenai semua jenis transaksi penjualan selama periode tertentu, urut secara kronologis.” Mulyadi (2016:04)
Berikut ini contoh gambar bentuk form jurnal penjualan.
Tabel 12 Jurnal Penjualan Tgl Ket Nomor
Bukti
Piutang Dagang Debit
Penjualan Tunai Debit
Lain-Lain Debit
Hasil Penjualan
Kredit No. Jml
Akun
Sumber : Mulyadi (2016:04) d) Jurnal Pembelian
“Jurnal Pembelian digunakan untuk mencatat transaksi pembelian kredit. Transaksi pembelian tunai dicatat dalam jurnal pengeluaran kas.dalam cara pembukuan tertentu (voucher system), jurnal pembelian digantikan fungsinya oleh (register voucher).” Mulyadi (2016:04)
Berikut ini contoh gambar bentuk form jurnal pembelian.
Tabel 13 Jurnal Pembelian Tgl Ket Nomor
Bukti
Utang Dagang
Kredit
Persediaan Debit
Lain-Lain Debit No.Akun Jmh
Sumber : Mulyadi (2016:04)
c. Buku Besar
“Buku Besar (general ledger) adalah kumpulan akun-akun yang digunakan untuk menyortasi dan meringkas informasi yang telah dicatat dalam jurnal. Mulyadi (2013:2016:04)
“Buku Besar adalah kumpulan dari rekening-rekening atau akun-akun yang digunakan dalam perusahaan atau entitas bisnis.” Rizal Effendi (2014:07)
“Buku Besar merupakan buku catatan tahap kedua sstelah jurnal dalam sebuah proses akuntansi.” Samryn (2015:04)
“Posting adalah proses menyortir dan memindahkan data ke dalam akun buku besar dan buku pembantu.” Mulyadi (2016:04)
Buku besar ada beberapa jenis, sebagai berikut : 1) Buku Besar Umum
“Buku besar umum merupakan kumpulan akun-akun yang tercantum di laporan keuangan. Nama akun yang terdapat di buku besar utam seharusnya sama dengan nama akun yang tercantum dilaporan keuangan.
Berikut adalah contoh dari tabel Buku besar sebagai berikut : Tabel14
Buku Besar
Buku Besar : No.Rek : Periode: Halaman : Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Saldo
Sumber : Mulyadi (2016:04)
Cara memposting ke dalam buku besar dan buku pembantu sebagai berikut : a) Posting jurnal ke dalam akun buku besar dengan tulisan tangan dan posting
dokumen sumber-sumber ke dalam akun buku pembantu dengan cara yang sama b) Posting dokumen sumber ke dalam akun buku pembantu yang menghasilkan
jurnal sebagai tembusan posting ke dalam akun tersebut
c) Posting ke dalam buku pembantu sebagai akibat dari pengisian dokumen sumber, yang sekaligus menghasilkan jurnal sebagai tembusan pengisian bukti tersebut
d) Pembukuan tanpa buku pembantu (ledgerless bookkeeping). Mulyadi (2016:04)
2) Buku besar pembantu
“Buku besar pembantu adalah suatu kelompok akun yang merupakan rincian akun tertentu dalam buku besar (general ledger) yang dibentuk untuk memudahkan dan mempercepat penyusunan laporan dan neraca saldo.” Mulyadi (2016:04)
“Perusahaan memerlukan jurnal khusus selain jurnal umum untuk mencatat transaksi yang terjadi diperusahaan. Hal yang sama juga terjadi pada buku besar (general ledger). Perusahaan tidak hanya membutuhkan buku besar, tetapi juga memerlukan buku besar pembantu.” Catur Sasongko (2016:01)
Sebagai contoh, di buku besar terdapat akun piutang dagang yang berisikan:
Saldo awal piutang dagang xxxx
Penambahan piutang pada satu periode xxxx Pelunasan piutang pada satu periode (xxxx) Saldo akhir piutang dagang pada satu periode xxxx Sumber : Catur Sasongko (2016:01)
Buku Besar pembantu umumnya adalah sebagai berikut : Tabel 15
Buku Besar Pembantu
Jenis Buku Besar Pembantu Transaksi Yang Dicatat Buku Besar Pembantu piutang
Dagang
Mencatat piutang pelanggan
Buku Besar Pembantu Utang Dagang
Mencatat utang kepada pemasok
Sumber : Catur Sasongko (2016:01) d. Neraca Saldo
“Neraca saldo merupakan sebuah kertas kerja yang berisi daftar nama akun beserta saldonya. Ikhtisar ini memuat nomor akun, nama akun dan kolom-kolom debet dan kredit.” Samryn (2015:04)
“Neraca saldo adalah sebuah daftar yang berisikan saldo akhir seluruh akun yang ada di kode akun perusahaan. Setelah proses pemindahan seluruh ayat jural ke buku besar (posting) telah dilakukan, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan dalam siklus akuntansi adalah penyusunan neraca saldo. Catur Sasongko (2016:01)
“Fungsi neraca saldo adalah sebagai langkah awal dalam penyusunan laporan keuangan.” Catur Sasongko (2016:01)
Berikut ini adalah contoh tabel dari Neraca Saldo : Tabel 16
Neraca Saldo
No.Akun Nama Akun Debit Kredit
Sumber : Catur Sasongko (2016:01)
Aturan yang harus ditaati dalam menyusun neraca saldo, yaitu sebagai berikut : 1) Neraca saldo dimulai dengan akun-akun aset kemudian diteruskan dengan akun-akun liabilitas, akun-akun modal pemilik, akun-akun pendapatan, dan diakhiri dengan akun-akun beban
2) Jumlah keseluruhan sisi debit harus sama atau seimbang dengan
keseluruhan sisi kredit. Jika ditemukan laporan keuangan jika neraca saldo tidak seimbang. Catur Sasongko (2016:01)
e. Jurnal Penyesuaian (adjusting journal Entry)
“Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan nilai akun- akun setiap buku besar yang belum mencerminkan jumlah (saldo) yang sebenarnya.”
Lantip Susilowati (2016:01)
“Jurnal penyesuaian adalah ayat jurnal yang dibuat diakhir tahun penutup buku yang bertujuannya untuk mengetahui saldo neraca dan laba/rugi yang sebenarnya, karena diakhir periode pembukuan ada transaksi yang sudah terjadi tetapi belum dicatat dan ada transaksi yang sudah dicatat tetapi harus dikoreksi.” Rizal Effendi (2014:02)
“Jurnal penyesuaian adalah setiap usaha dijalankan dengan maksud berkelanjutan tapa batas, sementara setiap pekerjaan sangat logis dan wajar dipertanggung jawabkan secara berkala. Kapan diberikan pertanggung jawaban dan bagaimana pertanggung jawaban disusun, hal ini memerlukan pembatasan waktu, maka diperlukan periode akuntansi yang berlaku secara umum. Setiap upaya merubah nilai akun diwajibkan melalui jurnal yang disebut dengan ayat jurnal penyesuaian (Adjusting Entry).” Pirmatua Sirait (2014:01)
Pencatatan jurnal penyesuaian sebagai berikut : 1) Beban dibayar dimuka
Beban dibayar dimuka adalah transaksi yang pada saat terjadinya dikelompokkan sebagai harta (aktiva), tetap akan menjadi beban di kemudian hari.
Dengan pencatatan sebagai harta :
Beban sewa Rp xxx
Sewa dibayar dimuka Rp xxx
Dengan pencatatan sebagai beban
Sewa dibayar dimuka Rp xxx
Beban sewa Rp xxx
2) Pendapatan diterima di muka
Pendapatan diterima dimuka adalah transaksi yang sejak awalnya dicatat sebagai utang (kewajiban) tetapi akan menjadi pendapatan dikemudian hari.
Dengan pencatatan utang(kewajiban)
Sewa dibayar dimuka Rp xxx
Pendapatan sewa Rp xxx Dengan pencatatan pendapatan
Pendapatan sewa Rp xxx
Sewa diterima dimuka Rp xxx
Metode pencatatan neraca :
Pendapatan diterima dimuka Rp xxx
pendapatan Rp xxx
Metode pencatatan laba/rugi
Pendapatan Rp xxx
Pendapatan diterima Dimuka Rp xxx
3) Pendapatan yang masih harus diterima
Pendapatan yang masih harus diterima adalah pendapatan yang sudah menjadi hak dilihat dari segi waktu tetapi belum dicatat atau diterima pembayarannya.
Pendapatan yang masih harus diterima Rp xxx
Pendapatan Rp xxx
4) Beban yang masih harus dibayar
Beban yang masih harus dibayar adalah beban yang sudah menjadi kewajiban dilihat dari segi waktu tetapi belum dicatat atau dilakukan pembayarannya.
Beban Rp xxx
Hutang yang harus dibayar Rp xxx
5) Penyusutan aktiva tetap
Penyusutan aktiva tetap adalah berkurangnya kemampuan suatu aktiva tetap untuk memberikan manfaat ekonomis secara berangsur-angsur sejalan perjalanan waktu.
Beban penyusutan Rp xxx
Akumulasi penyusutan Rp xxx
6) Pemakaian perlengkapan
Pemakaian perlengkapan adalah barang yang dipergunakan untuk kegiatan perusahaan yang habis terpakai dalam jangka waktu satu tahun.
Dengan pencatatan harta (aktiva)
Beban perlengkapan Rp xxx
Perlengkapan Rp xxx
Dengan pencatatan beban
Perlengkapan Rp xxx
Beban perlengkapan Rp xxx
7) Piutang tak tertagih
Kerugian piutang tak tertagih Rp xxx
Cadangan piutang tak tertagih Rp xxx
Lantif Susilowati (2016:01) f. Neraca saldo setelah penyesuaian
“Neraca saldo setelah penyesuaian adalah daftar saldo akun-akun yang ada pada tanggal tertentu terletak di buku besar setelah dilakukan pembaruan karena adanya jurnal penyesuaian.” V.Wiratna Sujarweni (2016:49)2
Neraca saldo setelah penyesuaian menunjukkan keadaan yang benar-benar nyata. Berdasarkan neraca saldo setelah penyesuaian maka selanjutnya siap untuk dibuat laporan keuangan.
Contoh Neraca saldo setelah Penyesuaian : Tabel 17
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Kode
Akun Nama Akun
Neraca Saldo Jurnal Penyesuaian
Neraca Saldo setelah Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit
Sumber : V.Wiratna Sujarweni (2016:49) g. Neraca Lajur
Neraca lajur adalah suatu format kertas kerja yang dapat digunakan untuk membuat ringkasan ayat jurnal penyesuaian dan saldo akun untuk laporan keuangan. Neraca lajur dapat digunakan untuk memahami alur data akuntansi dari neraca saldo sebelum penyesuaian sampai dengan penyusunan laporan keuangan. Catur sasongko ( 2016:04)
1) Manfaat dari Neraca Lajur
Perusahaan tidak diwajibkan untuk membuat neraca lajur. Meskipun demikian terdapat beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari neraca lajur, yaitu : a) Mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penyusunan laporan
karena begitu banyaknya akun jurnal penyesuaian yang terlibat dalam proses penyusunan laporan keuangan.
b) Menghubungkan akun dan penyesuaian serta pengaruhnya terhadap laporan keuangan. Membantu pelaksanakaan audit atas laporan keuangan dalam hal kegiatan perencanaan dan pengorganisasian audit. Catur sasongko ( 2016:03) 2) Menggunakan neraca Lajur
“Neraca lajur dibuat pada akhir periode akuntansi sebelum atau sesudah proses penyesuaian (pembuatan ayat jurnal penyesuaian) dilakukan.” Catur sasongko ( 2016:04)
Penyusunan Neraca Lajur adalah sebagai berikut : a) Memasukkan Neraca Saldo
Memasukkan akun-akun yang terdapat dalam buku besar perusahaan.
Selanjutnya, saldo akhir sebelum penyesuaian dari akun-akun tersebut dimasukkan ke sisi debit atau kredit di kolom neraca saldo sesuai dengan saldo normalnya. Jumlah sisi debit dan kredit untuk neraca saldo harus seimbang.
b) Memasukkan Penyesuaian
Memasukkan penyesuaian ke kolom penyesuaian dengan selalu mengacu ke ayat jurnal penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya. Nilai yang dimasukkan di kolom penyesuaian untuk masing-masing akun harus sesuai ayat jural penyesuaiannya.
c) Membuat Neraca Saldo setelah Penyesuaian
Menggabungkan saldo yang terdapat di kolom neraca saldo dengan saldo di kolom penyesuaian untuk setiap akun yang ada di neraca lajur.
d) Meletakkan saldo Neraca Saldo Setelah Penyesuaian ke laporan Keuangan (1) Akun-akun pendapatan dan beban diletakkan di kolom laporan rugi (2) Akun-akun aset, liabilitas, modal pemilik, dan prive diletakkan dikolom
laporan posisi keuangan sesuai dengan posisinya (debit atau kredit) e) Menghitung Laba atau Rugi Bersih
Menjumlahkan sisi debit dan kredit pada kolom laporan laba rugi. Catur Sasongko (2016:04)
Bentuk tabel neraca lajur adalah sebagai berikut : Tabel 18
Neraca Lajur Nama
Akun
Neraca Saldo
Penyesuaian Neraca Saldo Setealah Penyesuaian
Laporan Laba Rugi
Laporan Posisi Keuangan
Dr Cr Dr Dr Cr Dr Cr Dr Cr
Sumber : Catur Sasongko (2016:04) h. Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah hasil akhir dari suatu proses akuntansi, sebagai ikhtisar dari transaksi-transaksi keuangan selama periode berjalan. Periode
akuntansi dapat dipakai pertahun, per 12 bulan atau per 6 bulan tergantung perusahaan, namun umumnya per 12 bulan. Pirmatua (2014:01)
“Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.” Kasmir (2014:07)
“Laporan Keuangan adalah sebuah laporan yang menggambarkan posisi keuangan yaitu posisi aset, liabilitas, dan modal pemilik dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu.” Catur sasongko (2016:01)
“Laporan Keuangan adalah hasil akhir proses akuntansi berupa laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan saldo laba, laporan harga pokok produksi, laporan beban pemasaran, laporan beban pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya. Mulyadi (2016:04)
1) Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan dari laporan keuangan sebagai berikut:
a) Membuat keputusan investasi dan kredit. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk membuat keputusan investasi atau keputusan kredit tanpa harus membuat lebih dari satu laporan keuangan untuk satu periode akuntansi.
b) Menilai prospek arus kas. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat digunakan untuk menilai potensi arus kas di masa yang akan datang.
c) Melaporkan sumber daya perusahaan, klaim atas sumber daya tersebut, dan perubaha-perubahan di dalamnya. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat menjelaskan kekayaan perusahaan, kepemilikan dan/atau pihak-pihak yang masih berhak atas sumber daya tersebut. Informasi yang disajikan juga dapat menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi atas sumber daya tersebut selama satu periode akuntansi yang dilaporkan.
d) Melaporkan sumber daya ekonomi. Kewajiban, dan ekuitas para pemilik e) Melaporkan kinerja dan laba perusahaan. Laporan keuangan digunakan untuk
mengukur prestasi manajemen dengan selisih antara pendapatan dan beban dalam periode akuntansi yang sama
f) Menilai likuiditas, solvabilitas, dan arus dana. Laporan keuangann dapat digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan melunasi utang jangka pendek, jangka panjang, dan arus dana.
g) Menilai pengelolaan dan kinerja manajemen. Manipulasi matematis, atas nilai akun elemen laporan keuangan dapat menunjukkan arah kebijakan dan prestasi manajemen.
h) Menjelaskan dan menafsirkan informasi keuangan. Mulyadi (2016:04) 2) Laporan Keuangan yang dihasilkan terdiri dari :
a) Laporan laba rugi
“Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang memberikan informasi kinerja perusahaan menjalankan operasinya dalam jangka waktu tertentu”.
Pirmatua Sirait (2014:01)
“Laporan laba rugi adalah sebuah laporan yang menyandingkan pendapatan yang diperoleh dengan beban yang terjadi selama satu periode.
Catur Sasongko (2016:01)
Berikut contoh laporan laba rugi bentuk single step : Tabel 19
ENTITAS Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2018
Pendapatan Catatan 2018 2017 Pendapatan :
Pendapatan usaha Pendapatan lain-lain Jumlah pendapaatan Beban :
Beban usaha Beban lain-lain Jumlah beban
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Laba (rugi) setelah pajak penghasilan
xxx
xxx
xxx
xxx xxx xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx
xxx xxx xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx Sumber : Ikatan Akuntan Indonesia (2018:11)
Secara umum, urutan klasifikasi akun nominal dalam laporan laba/rugi dapat dikelompokkan menjadi :
(1) Pendapatan (Revenue/income)
Pendapatan adalah nilai aset dalam periode tertentu yang berasal dari penyerahan barang/jasa sebagai usaha pokok entitas.
(a) Pendapatan Usaha
Pendapatan Usaha adalah pendapatan yang diperoleh dari kegiatan pokok dari perusahaan yang bersangkutan. Dapat dikelompokkan sebagai berikut:
(b) Hasil Penjualan (sales)
Hasil penjualan adalah pendapatan yang diperoleh dari penjualan barang kepada pihak lain selama periode akuntansi tertentu, yang dinilai dari jumlah yang dibebankan kepada pembeli atau langganan.
(c) Pendapatan Jasa (Service Revenue)
Umumnya pada perusahaan jasa, pendapatan yang berasal dari kegiatan pokoknya diberi nama sesuai dengan spesifikasi jasa yang dihasilkan/diarahkan kepada pemakai jasa tersebut.
(d) Pendapatan Luar Usaha
Pendapatan Luar Usaha adalah pendapatan yang diperoleh diluar kegiatan pokok dari perusahaan yang bersangkutan.
(2) Beban
Beban adalah penurunan nilai aset atau munculnya kewajiban dalam periode tertentu yang disebabkan pembebanan barang/jasa sebagai dasar perolehan penghasilan entitas.
(a) Harga pokok penjualan
Harga pokok penjualan adalah harga pokok barang yang terjual dalam suatu periode tertentu, sering juga dinamakan dengan harga pokok barang yang dijual.
(b) Beban Usaha
Beban-beban yang terjadi dalam rangka menjalankan usaha pokok perusahaan seperti memperlancar penjualan disebut dengan beban usaha.
(c) Beban diluar Usaha
Beban-beban yang terjadi dalam kaitannya tidak langsung dengan usaha pokok perusahaan. Pirmatua Sirait ( 2014:01) b) Laporan perubahan modal/ekuitas
“Laporan perubahan modal adalah menyajikan perubahan yang terjadi pada suatu periode tertentu.” Catur Sasongko (2016:01)
“Laporan Perubahan ekuitas adalah menggambarkan perubahan ekuitas dari awal hingga akhir periode.” Pirmatua Sirait ( 2014:01)
Laporan perubahan modal merupakan laporan yang berisi jumlah dan jenis modal yang dimiliki pada saat ini. Kemudian laporan ini juga menjelaskan perubahan modal dan sebab-sebab terjadinya perubahan modal di perusahaan. Kasmir ( 2014:07)
“Laporan Perubahan modal adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan yang terjadi pada modal suatu perusahaan untuk satu periode akuntansi tertentu.” Lantif sosilowati (2010:01)
Beragam transaksi dapat menyebabkan perubahan ekuitas, antara lain transaksi-transaksi sebagai berikut ini :
(1) Setoran modal tambahan selama periode berjalan (2) Laba/rugi (pada saat pencatatan penutup)
(3) Pengembalian ke pemilik (pada saat pencatatan penutup) (4) Penerimaan bantuan/subsidi dari pemerintahan
(5) Penerimaan sumbangan dari masyarakat. Sony Warsono (2013:01) Berikut ini contoh laporan perubahan modal/ekuitas sebagai berikut :
Tabel 20 Anugrah Bengkel Laporan Perubahan Modal
Periode yang berakhir 31 Desember 2011 Modal awal (1 desember 2011) Rp
xxx
Laba bersih Rp xxx
Pengambilan Pribadi (Prive) Rp xxx Tambahan modal selama desember
2011
Rp
xxx Modal akhir (31 Desember2011) Rp
xxx Sumber : Lantif Susilowati (2016:01)
c) Neraca
“Neraca merupakan laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang posisi keuangan sebuah organisasi pada satu aset tertentu.” Samryn (2015:04)
Neraca merupakan salah satu laporan keuangan yang terpenting bagi perusahaan. Oleh karena itu, setiap perusahaan diharuskan untuk menyajikan laporan keuangan dalam bentuk neraca. Neraca biasanya disusun pada periode tertentu. Namun, neraca juga dapat dibuat pada saat tertentu untuk mengetahui kondisi perusahaan saat ini bila diperlukan. Kasmir (2014:07)
Secara garis besar komponen neraca dapat digambarkan sebagai berikut : (1) Aktiva lancar
(a) Kas
(b) Rekening pada bank (rekening giro dan rekening tabungan) (c) Deposito berjangka (time deposit)
(d) Surat-surat berharga (efek-efek) (e) Piutang
(f) Pinjaman yang diberikan (g) Sediaan
(h) Biaya yang dibayar dimuka
(i) Pendapatan yang masih harus diterima (j) Aktiva lancar lainnya.
Dalam praktinya terdapat beberapa bentuk neraca,yaitu : (a) Bentuk skontro (account form)
Merupakan neraca yang bentuknnya seperti huruf “T”. oleh karena itu, sering juga disebut T form. Dalam bentuk ini neraca dibagi ke dalam dua posisi, yaitu di sebelah kiri berisi aktiva dan sebelah kanan yang berisi kewajiban dan modal. Bentuk neraca jenis ini sering pula disebut dengan horisontal. Kasmir (2014:07)
Berikut contoh tabel atau horizontal (account form) Tabel 21
PT. ROY AKASE. Tbk Neraca
Per 31 Desember 2007
AKTIVA PASIVA
Aktiva Lancar Utang Lancar