• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daftar Isi Kata Pengantar Coronavirus disease 2019 (COVID-19) Varian Coronavirus disease 2019 (COVID-19) Gejala Coronavirus disease 2019 (COVID-19)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Daftar Isi Kata Pengantar Coronavirus disease 2019 (COVID-19) Varian Coronavirus disease 2019 (COVID-19) Gejala Coronavirus disease 2019 (COVID-19)"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ANGOTA KELOMPOK :

Nuraini Maylan Handhayani Urfan Rafif Musabbihin Azizatul Masrufah Wildan Alkholish Yasmin Salwa Amilia Rahmawati Bangkit Mega Permana Rummana Khoirootin Khisan Tantri Nur Aini

Elvina Amanda Clarita Sari 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

2311418023 2411418020 3111418020 3111418051 3111418064 3211418030 4211418041 5213418017 7111418002 8111418323

(3)

Daftar Isi Kata Pengantar

Coronavirus disease 2019 (COVID-19)

Varian Coronavirus disease 2019 (COVID-19) Gejala Coronavirus disease 2019 (COVID-19) Adaptasi Kebiasaan Baru

Masker dan Jaga Jarak

Mencuci Tangan dan Pembuatan Sabun Kertas Hand Sanitizer dan Pembuatan Hand Sanitizer Mobilitas

Vaksinasi

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan modul KKN BMC 1 2021 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

Kegiatan KKN mahasiswa ini merupakansalah syarat wajib yang harus ditempuh dalam Program Studi S1. Selain untuk menuntaskan program studi yang penulis tempuh kegiatan KKN ini semoga masyarakat terbantu atas kegiatan yang selama ini kami lakukan dan baik dari segi akademik maupun untuk pengalaman yang tidak dapat kami temukan saat berada di bangku kuliah.

(5)

APA SIH CORONAVIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)?

Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang mengakibatkan terjadinya infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Coronavirus jenis baru yang ditemukan sejak kejadian luar biasa di Wuhan Cina sekitar bulan Desember 2019 kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coeronavirus 2 (SARS-COV2) dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19). Covid-19 disebabkan oleh SARS-COV2 dimana termasuk dalam keluarga besar coronavirus yang sama dengan penyebab SARS pada tahun 2003, hanya saja berbeda jenis virusnya. Gejalanya mirip dengan SARS, namun angka kematian SARS lebih tinggi dibanding Covid-19 walaupun penyebarannya lebih luas dan cepat ke beberapa negara disbanding SARS. Menyebar ke negara lainnya mulai Januari 2020.

(6)

Varian dari virus corona ini terbagi melalui penilaian komparatif dari beberapa faktor, misalnya peningkatan penularan, peningkatan virulensi atau perubahan pada presentasi terjadinya penyakit klinis, dan juga penurunan efektivitas terhadap vaksin.

Berikut varian COVID-19 :

Apa saja sih?...

Jenis Coronavirus disease (Covid 19)

Varian Alpha

Varian Alpha ini adalah varian yang awalnya ditemukan di Inggris sekitar bulan Desember 2020, varian Alpha ini memiliki nama lain yaitu varian Kent atau B117. Varian virus ini 43-90% lebih mudah menular dan menyebar karena lebih mampu menembus sistem kekebalan tubuh manusia dari virus corona sebelumnya yang sudah terdeteksi di China.

Varian ini juga lebih berpotensi menimbulkan gejala berat dan risiko peningkatan rawat inap.

Varian Beta

Varian Beta ini pertama kali ditemukan di Afrika Selatan sekitar bulan Mei 2020, kode dari varian Beta yaitu B1351.

Varian ini juga diketahui lebih mudah menular antar manusia.

Varian ini lebih berisiko menyebabkan Covid-19 gejala berat

Varian Delta

Varian Delta ini ditemukan pertama kali di India sekitar bulan Oktober 2020, kode dari varian Delta yaitu B1617.

Varian ini 30-100% lebih mudah menular dari varian Alpha dan mudah menyebar dengan cepat. Varian Delta ini dibutuhkan perawatan di rumah sakit dibandingkan dengan varian Alpha.

Seseorang yang terinfeksi lebih sering ditemukan pada orang dewasa muda atau di bawah umur 50 tahun lebih berisiko untuk terinfeksi.

(7)

Varian Gamma

Varian ini ditemukan pertama kali di Brazil sekitar bulan November 2020. Kode untuk varian ini yaitu P1. Varian Gamma ini diketahui dapat menimbulkan gejala yang mirip dengan varian Beta.

Varian Lambda

Varian ini ditemukan pertama kali di Peru sekitar bulan Desember 2020. Kode untuk varian ini C37. Berbeda dengan varian Alpha, Beta, Delta dan Gamma, WHO menyatakan bahwa varian ini sebagai varian of interest atau masih diteliti lebih lanjut terkait tingkat penularan dan keparahan seseorang jika terinfeksi virus varian ini.

Varian Kappa

Varian ini pertama kali ditemkan di India sekitar bulan Oktober 2020. Kode untuk varian ini 1617. Varian Kappa ini masuk di Indonesia sekitar bulan Juli 2021, varian ini mirip dengan varian Delta tetapi tingkat penularan dan keparahan orang yang terinfeksi varian ini belum diketahui. Kategori varian ini sama seperti varian Lambda yaitu sebagai variant of interest oleh WHO.

(8)

Varian Alpha :

Batuk berlendir ,Keluar lender bervirus dari mulut dan hidung ,Batuk dan sakit tenggorokan ,Hilang rasa dan

indra penciuman ,Sesak napas ,Sulit berpikir jernih ,Pusing dan mual,Kelelahan

dan nyeri otot

Varian Beta :

Demam, Indera penciuman hilang , Sakit kepala, Batuk

terus menerus , Sakit perut, Sakit tenggorokan

Varian Delta : Sakit kepala, Flu parah,

Sakit

tenggorokan,Demam, Batuk, Sakitperut, Muntah,

Mual,Nyeri sendi, Gangguan pendengaran,

Hilang selera makan

Varian Kappa : Ruam hampir di seluruh

tubuh seperti penyakit campak, Demam tinggi, batuk, pilek, mata berarir

dan juga merah

GEJALA COVID-19 GEJALA COVID-19 GEJALA COVID-19

(9)

Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak erat dan droplet, tidak melalui udara. Orang yang paling berisiko tertular penyakit ini adalah orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19 termasuk yang merawat pasien COVID-19. Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi adalah melalui cuci tangan secara teratur, menerapkan etika batuk dan bersin, menghindari kontak secara langsung dengan ternak dan hewan liar serta menghindari kontak dekat dengan siapa pun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin.

Ada beberapa cara dalam mencegah dan menghindari virus Covid-19 ini, yaitu dapat dilakukan dengan menerapkan perilaku hidup bersih sehat.

Berikut ini beberapa hal dasar yang perlu diketahui sebagai upaya mengurangi risiko penularan penyakit yang

disebabkan oleh SARS-CoV-2.

ADAPTASI KEBIASAAN BARU

salah satu cara mencegah penyakit COVID 19 dalah dengan mencuci tangan. hal ini dikarenakan tangan mansuia dpenuhi dengan berbagai macam bakteri dan virus,

terutama ketika berada di tempat yang ramai. patogen yang

tersebar dapat menempel di tanan dan lebih berisiko

menularkan infeksi virus, seperti SARS-CoV-2. mencuci tangan dilakukan selama 20 - 30 detik Mencuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir

(10)

Selain mencuci tangan, cara lainnya untuk mencegah COVID-19 adalah

mengurangi hingga

mencegah kontak dengan orang sakit, seperti batuk, demam, dan bersin. Metode ini sangatdirekomendasikan mengingat penularan

COVID-19 terjadi melalui percikan cairan pasien yang batuk dan bersin. Selain itu, ketika Anda merasa tidak enak badan, cobalah untuk berdiam diri di rumah dan gunakan masker ketika sakit. Dengan begitu, Anda tidak menularkan infeksi virus kepada orang lain dan tidak tertular penyakit saat tubuh dalam keadaan tidak sehat.

Apabila sistem kekebalan tubuh rendah, terutama saat sakit, virus lebih mudah menyerang tubuh, entah itu virus flu maupun SARS-CoV-2.

Menjaga daya tahan tubuh cukup sederhana dan mudah, seperti rajin berolahraga serta makan makanan bergizi

Memakai Masker menjaga daya

tahan tubuh Sebenarnya, hal yang perlu diperhatikan sebagai salah satu cara mencegah COVID- 19 adalah menjaga daya tahan tubuh.

Social Distancing

Social distancing adalah jaga jarak dengan yang lainnya.

Social distancing yang disarankan setidaknya 1-2 meter antara kamu dan orang lain.

(11)

Penularan Covid-19 bisa terjadi melalui percikan. Itulah

mengapa diharapkan warga menjaga jarak fisik dengan sesamanya untuk

meminimalisasi risiko terkena percikan (droplet), atau menyentuh benda yang sebelumnya terkena droplet.

Dilansir dari CDC, virus Corona dapat tetap hidup di permukaan benda mati selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari.

Hindari Menyentuh area wajah

Karena beberapa organ tubuh ini merupakan daerah yang rawan tempat masuknya virus melalui tangan kita yang terkontaminasi oleh bakteri-bakteri, sehingga diupayakan sebisa mungkin tidak menyentuh mata, mulut, dan hidung saat tangan kotor.

Memasak Daging & Telur hingga matang COVID-19 merupakan penyakit zoonoti, yaitu coronavirus menggunakan hewan sebagai vektor dan menjangkit manusia ketika daging hewan tidak dimasak dengan matang. Maka itu, Anda perlu memperhatikan kematangan daging dan telur agar tidak terinfeksi virus SARS-CoV-2.

(12)

Salah satu metode penularan Covid-19 adalah melalui saluran penapasan. Yakni secara tidak sadar kita dapat menularkan virus pada

saat kita batuk, bersin bahkan berbicara. Oleh karena itu untuk menghindari terjadinya penularan kita diwajibkan untuk memakai masker

serta menjaga jarak terutama di tempat-tempat yang ramai.

Lalu bagaimana tata cara penggunaan masker yang baik dan benar?

Masker tidak dapat digunakan sehari penuh. Kita diwajibkan

mengganti masker setiap empat jam dihitung setelah pemakaian. Berikut adalah

tata cara melepas serta mencuci masker yang telah

dipakai Sebelum

menggunakan masker hendaknya mencuci tangan dengan sabun serta air mengalir kurang lebih selama 20 detik atau gunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 70%

Tekan bagian berkawat sehingga dapat sesuai dengan bentuk hidung

Lalu bagaimana cara mencuci masker yang benar ?

PENGGUNAAN MASKER PENGGUNAAN MASKER PENGGUNAAN MASKER

Gunakan masker dengan posisi bagian yang

berwarna diluar dan bagian putih

didalam. Pastikan masker menutupi hidung, mulut serta dagu.

(13)

Selain menggunakan masker, di era pandemi Covid-19 juga mengharuskan kita untuk tetap menjaga jarak. Lalu bagaimanakah pelaksanakan jaga

jarak yang tepat?

Jagalah jarak minimal 2 meter Hindarilah kerumunan ketika berada diluar rumah

Menghindarai menggunakan transportasi umum yang tidak menggunakan protokol kesehatan Mengurangi beraktivitas didalam ruangan ber-AC tertutup lebih dari 2 jam dengan banyak orang Ketika melepaskan masker, maka lepas dari

bagian belakang masker jangan

melepaskannya dari bagian depan masker Setelah melepaskan masker, hendaknya mencuci tangan dengan sabun serta air mengalir dengan minimal 20 detik atau menggunakan hand sanitizer

Pencucian masker kain hendaknya menggunakan detergen serta air panas dengan suhu 600 C. Jika pencucian

menggunakan mesin cuci maka sesuaikan dengan jenis kain pada masker. Jika pencucian menggunakan tangan maka gunakan air panas dengan dicampur detergen. Jika masker tidak segera

digunakan maka simpanlah masker didalam kantong atau plastik

(14)

Mencuci tangan adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi diri sendiri dan keluarga dari berbagai sumber penyakit, seperti COVID-19.

Anda harus mempelajari kapan dan bagaimana Anda harus mencuci tangan agar tetap sehat.

Untuk mencegah penyebaran virus selama pandemi COVID-19, sebaiknya juga cuci tangan dengan sabun dan air mengalir minimal 20 detik. Anda harus membersihkan tangan SEBELUM dan SESUDAH:

Menyentuh mata, hidung, atau mulut Anda.

Menyentuh masker yang sedang digunakan.

Masuk dan keluar tempat umum.

Menyentuh benda atau permukaan yang mungkin sering disentuh orang lain, seperti gagang pintu, meja, kereta belanja (troli), atau mesin

kasir/layar elektronik.

1.

2.

3.

4.

Langkah - langkah mencuci tangan!

Basahi tangan Anda dengan air bersih yang mengalir (hangat atau dingin), matikan keran, dan gunakan sabun.

Busakan tangan Anda dengan

menggosoknya bersama-sama dengan sabun. Busakan punggung tangan Anda, di antara jari-jari Anda, dan di bawah kuku Anda.

Gosok tangan Anda setidaknya selama 20 detik.

Bilas tangan Anda dengan baik di bawah air bersih yang mengalir.

Keringkan tangan Anda menggunakan handuk bersih atau keringkan dengan udara.

MENCUCI TANGAN MENCUCI TANGAN MENCUCI TANGAN

(15)

DIDIYY

SABUN KERTAS SABUN KERTASSABUN KERTAS

Di masa pandemi ini, hal yang paling umum dan efektif adalah mencuci tangan sesekali. Jadi, pilihan yang lebih baik adalah menyimpan sabun kertas ke mana pun kita pergi. Selain itu, kalian juga dapat membuatnya

sendiri di rumah.

alat dan bahan :

kertas HVS Kapas Tissu Sabun Cair air minyak

langkah - langkah pembuatan

Oleskan kertas ukuran A4 dengan minyak dengan bantuan kapas. Olesi bagian depan dan belakang kertas hingga tembus pandang.

Usapkan tisu dengan benar di kedua sisinya agar kertas mengering dan tidak ada minyak berlebih.

Campurkan sabun cair dengan air dalam mangkok.

Oleskan larutan sabun berwarna di atas kertas yang diolesi minyak menggunakan kapas pada kedua sisi kertas.

Biarkan kertas benar-benar kering lalu lipat kertas menjadi 8 bagian, lalu potong.

Simpan sabun kertas ke dalam plastik/wadah kecil.

Sabun kertas siap digunakan.

(16)

Mewabahnya Covid-19 membuat masyarakat melakukan pencegahan agar tidak terinfeksi, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mencuci tangan menggunakan sabun minimal 20 detik.

Namun, ketersediaan tempat mencuci tangan dan sabun masih sangat terbatas, terlebih jika sedang melakukan aktivitas di luar ruangan. The Center for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan penggunaan hand sanitizer yang mengandung minimal 60 persen alkohol untuk membersihkan tangan terutama saat sabun dan air tidak tersedia.

Oleh karenanya hand sanitizer menjadi salah satu barang yang paling diburu di masa seperti ini.

Hand sanitizer merupakan pembersih tangan yang memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bahkan membunuh bakteri dan kuman. Sebagian besar pembersih tangan ini mengandung 60 persen hingga 95 persen isopropil atau etil alkohol yang dicampur dengan air atau gliserin untuk mencegah kulit penggunanya menjadi kering. Terdapat dua jenis hand sanitizer di pasaran yakni hand sanitizer berbentuk gel dan hand sanitizer berbentuk spray. Hand sanitizer gel terbuat dari bahan aktif 60 persen alkohol di campur dengan bahan pengental seperti gliserin atau karbormen sehingga bentuknya menyerupai gel atau jelly. Sedangkan, hand sanitizer spray terbuat dari bahan aktif irgasan DP 300 : 0,1 persen dan alkohol 60 persen. Dalam penelitiannya, Diana (2012) menyebutkan bahwa hand sanitizer spray lebih efektif dibanding dengan hand sanitizer gel dalam mengurangi kuman pada tangan.

Seiring berjalannya waktu, permintaan akan hand sanitizer meningkat di pasaran hingga terjadi kelangkaan. Namun tak perlu panik, hand sanitizer dapat diproduksi sendiri di rumah sesuai rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

berikut langkah - langkah pembuatan handsanitizer

PENGGUNAAN PENGGUNAAN PENGGUNAAN HANDSANITIZER HANDSANITIZER HANDSANITIZER

(17)

Masukkan 833 mL etanol 96% kedalam gelas ukur 1000 mL.

Masukkan 41,7 mL hidrogen peroksida 3% ke dalam gelas ukur 50 mL, lalu campurkan ke dalam gelas ukur berisi etanol 96% tersebut.

Kemudian masukkan 14,5 mL gliserol 98% ke dalam gelas ukur 25 mL.

Tambahkan pada campuran etanol dan hidrogen peroksida.

Tambahkan air hingga larutan menjadi 1000 mL, aduk dengan batang pengaduk.

Pindahkan larutan kedalam botol kaca bersih.

Diamkan selama 72 jam untuk memastikan tidak ada kontaminasi organisme pada wadah botol.

Hand sanitizer siap digunakan.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Penggunaan hand sanitizer berbahan dasar alkohol dalam jangka panjang turut membawa dampak buruk bagi kesehatan. ini disebabkan alkohol yang memiliki efektivitas paling tinggi terhadap bakteri, virus, dan jamur, serta tidak menimbulkan resistensi terhadap bakteri akan tetapi bahan aktif ini dapat membuat tangan menjadi kering sehingga menyebabkan dehidrasi kulit, meningkatkan resiko terkena infeksi virus pemicu radang saluran pencernaan. Untuk mengurangi resiko, penggunaan hand sanitizer berbahan dasar alkohol dapat disubsitusi dengan penggunaan hand sanitizer herbal yang terbuat dari bahan alami mengandung antiseptik seperti daun sirih, lidah buaya, dan jeruk nipis

Etanol 96%

Gliserol 98%

Hidrogen Peroksida 3%

Air suling atau Aquades Bahan:

1.

2.

3.

4.

Gelas ukur 1000 mL Gelas Beker

Gelas ukur 50 mL Gelas ukur 25 pengaduk Botol kaca

Alat:

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Langkah - Langkah

(18)

Langkah - Langkah pembuatan Hand sanitizer herbal alat :

panci mangkok gelas ukur saringan Botol spray

15 lbr daun sirih

10 ml air perasan jeruk

nipis

air mineral

Potong kecil-kecil 15 daun sirih yang telah dicuci.

Didihkan 200 ml air, dan tuangkan ke dalam mangkok tahan panas berisi potongan daun sirih, rendam beberapa saat.

Steam rendaman daun sirih dengan api kecil selama 15 menit.

Dinginkan rebusan daun sirih kemudian saring untuk mengambil ekstraknya.

Masukkan 45 ml ekstrak daun sirih, 10 ml air perasan jeruk nipis, dan 50 ml air matang ke dalam botol spray.

Tutup botol spray, dan hand sanitizer herbal siap digunakan.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

(19)

Mobilitas penduduk merupakan salah satu parameter demografi yang berhubungan erat dengan pandemi Covid-19. Hal ini terkait dengan berbagai kebijakan berupa pembatasan mobilitas penduduk yang ditujukan untuk mengontrol penyebaran kasus Covid -19 yang banyak diterapkan oleh banyak negara di dunia. Pandemi virus Covid-19 berdampak pada perubahan pola hidup masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari aktivitas pendidikan, bekerja, perolehan pendapatan, pertemuan sosial, peribadahan, dan lain sebagainya. Saat ini, perubahan signifikan pada pola mobilitas masyarakat merupakan salah satu bentuk reaksi dari penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Di sisi lain, mobilitas penduduk juga dapat menjadi indikator dalam penyebaran kasus Covid-19. Virus corona menyebar melalui pergerakan manusia. Semakin banyak dan sering penduduk melakukan mobilisasi yang tidak terkontrol maka penyebaran vurus akan semakin sulit terkendali. Oleh karena itu, salah satu strategi utama dalam rangka mencegah potensi penularan virus adalah melalui pembatasan pergerakan penduduk. Hal inilah yang menjadi aspek penting dalam strategi lockdown dan karantina di banyak negara di masa pandemi Covid-19 termasuk Indonesia yang mengenalkan terminologi sendiri, yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB. Yang dibagi dalam beberapa tahap. Dengan adanya PSBB masyarakat memiliki ruang gerak yang terbatas sehingga perubahan mobilitasnya menurun dibandingkan dengan base line. PSBB diterapkan di lingkup wilayah tertentu dengan pembatasan kegiatan sekolah, keagamaan, kantor hingga tranpsortasi dan hanya sektor esensial yang dapay beroperasi penuh.

Adapun dengan melakukan kegiatan dari rumah seperti (stay at home, work from home, school from home). Sebisa mungkin masyarakat melakukan hal ini untuk memutus rantai penyebaran virus.

MOBILITAS MASYARAKAT DI MASA MOBILITAS MASYARAKAT DI MASA MOBILITAS MASYARAKAT DI MASA

PANDEMI COVID – 19 PANDEMI COVID – 19 PANDEMI COVID – 19

(20)

Perkantoran di sektor yang non – esensial wajib menerapkan 100 persen work from home (WFH) atau bekerja dari rumah.

Untuk sektor esensial, karyawan yang boleh work from office (WFO) maksimal 50 persen dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sektor esensial ini mencakup bidang keuangan dan

perbankan, pasar modal, sistem pembayaran, tekonologi informasi dan komunikasi, perhotelan non penanganan karantina Covid-19, dan indsutri orientasi ekspor.

Untuk sektor kritikal, karyawan diperbolehkan WFO dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sektor kritikal ini mencakup bidang energi, kesehatan, keamanan, logistik dan transportasi, industri makanan, minuman, dan penunjanganya, petrokimia, semen, objek vital nasional, penanganan bencana, proyek strategis, konstruksi utilitas dasar, dan industri pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat

Kegiatan belajar mengajar wajib online atau daring.

Jam operasional supermartket, pasar tradisional, toko kelontong, dan pasa swalayan dibatasi hingga pukul 20.00 dengan kapasitas

pengunjung maksimal 50 persen.

Jam operasional apotek dan toko obat diperbolehkan 24 jam.

Kegiatan di pusat perbelanjaan mal/pusat perdagangan ditutup sementara.

Restoran, rumah makan, kafe, pedagang kaki lima, lapak jajanan yang berada di lokasi tersendiri maupun di pusat perbelanjaan/mal hanya boleh menyediakan layanan antar take away, serta dilarang menerima makan di tempat.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Setelah diterapkannya PSBB, muncul istilah pemberlakuan pembatasan baru yang dikenal dengan istilah (PPKM). PPKM merupakan singkatan dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat. PPKM ini dilakukan

untuk membatasi interaksi, pertemuan antar masyarakat, guna menekan risiko penyebaran yang lebih tinggi di sejumlah di Indonesia. PPKM sendiri

dibagi menjadi beberapa level, dan masih berlaku sampai sekarang.

Berikut rincian atau poin aturan PPKM darurat:

(21)

9. Kegiatan konstruksi di tempat dan lokais proyek boleh beroperasi 100 persen dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

10. Tempat ibadah, yakni masjid, musala, gereja, pura, kelenteng, dan tempat umum lainnya yang difungsikans ebagai tempat ibadah ditutup sementara

11. Fasilitas umum yang mencakup area publik, taman umum, tempat wisata, atau area ublik lainnya ditutup.

12. Kegiatan seni/budaya, olahraga, dan sosial kemsayarakatan (lokasi, seni, budaya, sarana olahraga, dan kegiatan sosial ditutup sementara.

13. Penumpang kendaraan umum, angkutan massal, taksi konvensional dan online, serta kendaraan sewa dibatasi maksimal 70 persen dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketata.

14. Resepsi pernikahan maksimal dihadiri 30 orang dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan tidak menyediakan makan di tempat resepsi. Penyediaan makan hanya boleh dalam tempat tertutup untuk dibawa pulang.

15. Pelaku perjalanan domestik hanya menggunaka transportasi jarak jauh (pesawat, bus dan kereta api) harus menunjukkan kartu vaksin mnimial dosis pertama, serta tes PCR H -2 untuk tranpsortasi jarak jauh lainnya.

(22)

Pemberian vaksin merupakan salah satu upaya yang dinilai paling efektif untuk mengatasi pandemi COVID-19 yang masih terus berlangsung. Mari kita kenali lebih jauh tentang vaksinasi Covid-19 sehingga kita lebih yakin tentang pentingnya melakukan vaksinasi Covid-19 sebagai upaya pencegahan Covid-19.

Vaksinasi adalah pemberian vaksin (antigen) yang dapat merangsang pembentukan imunitas (antibodi) sistem imun di dalam tubuh.

Vaksinasi sebagai upaya pencegahan primer yang sangat handal mencegah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi. Dengan prosedur vaksinasi yang benar diharapkan akan di peroleh kekebalan yang optimal, penyuntikan yang aman dan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang minimal.

Beberapa kelompok yang termasuk prioritas vaksin Covid-19:

Selain itu, vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh, juga menjaga produktivitas dan mengurangi dampak sosial dan ekonomi masyarakat. Saat ini, jumlah vaksin yang tersedia di Indonesia masih belum cukup untuk diberikan kepada seluruh masyarakat Indonesia sekaligus. Maka dari itu, ada beberapa kelompok yang diprioritaskan untuk mendapat vaksin Covid-19 terlebih dahulu.

Beberapa kelompok yang termasuk prioritas vaksin Covid- 19:

Tenaga kesehatan yang memiliki risiko tinggi untuk terinfeksi dan menularkan Covid-19.

Orang dengan pekerjaan yang memiliki risiko tinggi tertular dan menularkan Covid-19 karena tidak dapat

melakukan jaga jarak secara efektif, seperti anggota TNI/Polri, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lainnya.

Orang yang memiliki penyakit

penyerta dengan risiko kematian tinggi bila terkena Covid-19

Setelah semua kelompok prioritas di atas mendapat vaksin Covid-19, vaksinasi akan dilanjutkan ke kelompok penerima vaksin Covid-19 lainnya, mulai dari penduduk di daerah yang banyak kasus Covid-19 sampai ke seluruh pelosok Indonesia.

1.

2.

3.

4.

Apa itu

Vaksinasi?

(23)

Apa saja jenis vaksinasi?

Sebelum menerima vaksinasi, penting untuk mengetahui perbedaan dan efek samping vaksinasi pada tubuh.

Sinovac adalah vaksin COVID-19 pertama yang dipakai di Indonesia.

Vaksin COVID-19 Sinovac atau CoronaVac diproduksi di China.

Vaksin ini berisikan virus corona yang telah dimatikan.

Setelah divaksinasi, virus yang telah mati akan memantik sistem daya tahan tubuh untuk

menghasilkan antibodi yang dapat menjaga tubuh dari virus corona.

Hasil uji klinis fase 3 yang

dilakukan di Bandung, Jawa Barat, menunjukkan efikasi vaksin ini mencapai 65,3 persen. Vaksin COVID-19 Sinovac juga aman digunakan oleh anak-anak dan ibu hamil karena efek sampingnya yang terbilang ringan. Efek samping itu meliputi nyeri dan pegal di bagian bekas suntik, demam, atau kelelahan

SINOVAC

Vaksin COVID-19 yang

diproduksi di Inggris ini dibuat dari virus hasil rekayasa genetika untuk memicu respons imun.

Menurut WHO, vaksin ini memiliki efikasi sebesar 63,09 persen. Dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), vaksin AstraZeneca akan

memasuki sel tubuh dan akan dikenali sistem imun sebagai benda asing. Kemudian, sistem imun akan terpicu untuk

menghasilkan antibodi dan sel- sel imun lainnya untuk melawan patogen yang dianggap sebagai infeksi.

Efek samping vaksin COVID-19 AstraZeneca ada dalam kategori ringan-sedang. Hal yang paling umum dilaporkan adalah

terjadinya nyeri atau gatal di area suntikan, demam, menggigil, sakit kepala, mual, dan nyeri otot atau sendi.

ASTRA ZENECA

(24)

Tak jauh berbeda dengan vaksin Sinovac, vaksin COVID-19

Sinopharm berisi virus corona yang telah dimatikan. Vaksin yang diproduksi di China ini punya efikasi mencapai 79,34 persen.

Cara kerja vaksin ini pun sama dengan vaksin Sinovac yaitu dengan memantik sistem daya tahan tubuh untuk menghasilkan antibodi yang dapat menjaga tubuh dari virus corona.

Efek samping vaksin COVID-19 Sinopharm meliputi rasa sakit dan kemerahan, sakit kepala, nyeri otot, diare, dan batuk.

Vaksin COVID-19 Moderna diketahui memiliki efikasi

mencapai 94,1 persen untuk usia 18-65 tahun.

Sedangkan pada usia di atas 65 tahun

mencapai 86,4 persen.

Karena efikasinya yang tinggi, vaksin Moderna disebut akan digunakan sebagai 'booster' atau suntikan ke-3 untuk tenaga kesehatan (nakes) dengan pertimbangan,

kelompok inilah yang paling rentan di tengah lonjakan kasus COVID- 19.

BPOM telah memberikan izin penggunaan darurat pada vaksin COVID-19 Pfizer. Dalam

pernyataannya, BPOM menyebut efikasi vaksin buatan Amerika Serikat ini mencapai 95,5 pada remaja di atas 16 tahun dan 100 persen bagi remaja usia 12-15 tahun.

Vaksin COVID-19 Pfizer diberikan melalui injeksi dengan dua kali

penyuntikan dengan jarak 3 minggu. Adapun efek sampingnya

mencakup perasaan lelah, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, mual dan muntah, hingga demam. Reaksi ini cenderung ringan dan bisa sembuh dalam beberapa hari.

SINOPHARM MODERNA PFIZER

Apa saja jenis vaksinasi?

(25)

Jika pernah terpapar COVID-19 dan sudah sembuh lebih dari tiga bulan, bisa diberikan vaksinasi.

Berusia di atas 18 tahun. Kelompok lanjut usia (lansia), sudah bisa mendapatkan persetujuan untuk diberikan vaksin COVID-19.

Bagi ibu hamil vaksinasi masih harus ditunda. Jika ingin melakukan perencanaan kehamilan, bisa dilakukan setelah mendapat vaksinasi kedua COVID-19.

Tekanan darah harus di bawah 180/110 mmHg.

Ibu menyusui sudah bisa mendapat vaksinasi.

Pada vaksinasi pertama, untuk orang-orang yang memiliki riwayat alergi berat, seperti sesak napas, bengkak, kemerahan di seluruh badan, maupun reaksi berat lainnya karena vaksin, vaksinasi harus diberikan di rumah sakit. Tetapi, jika reaksi alergi tersebut didapatkan setelah vaksinasi pertama, tidak akan diberikan lagi vaksinasi kedua.

Syarat penerima vaksin COVID-19 selanjutnya adalah, para pengidap penyakit kronik, seperti PPOK, asma, penyakit jantung, penyakit gangguan ginjal, penyakit hati yang sedang dalam kondisi akut atau belum terkendali, vaksinasi ditunda dan tidak bisa

diberikan. Tetapi, jika sudah berada dalam kondisi terkendali, diharapkan membawa surat keterangan layak untuk mendapat vaksinasi dari dokter yang merawat. Selain itu, untuk penderita TBC yang sudah menjalani pengobatan lebih a.Jika sedang mendapat terapi kanker, maka diwajibkan untuk membawa surat keterangan layak divaksinasi dari dokter yang merawat.

Bagi pengidap penyakit autoimun sistemik, vaksinasi harus ditunda dan harus dikonsultasikan pada dokter yang merawat.

APA SAJA SYARAT VAKSINASI?

(26)

Bagi pengidap gangguan pembekuan darah, defisiensi imun, dan penerima produk darah/transfusi, vaksinasi harus ditunda.

Vaksinasi COVID-19 bisa diberikan setelah melakukan konsultasi pada dokter yang merawat.

Bagi pengidap penyakit epilepsi atau ayan, vaksinasi bisa dilakukan jika dalam keadaan terkontrol.

Untuk orang yang menerima vaksinasi lain selain COVID-19, vaksinasi harus ditunda sampai satu bulan setelah vaksinasi sebelumnya.

Bagi pengidap penyakit epilepsi atau ayan, vaksinasi bisa dilakukan jika dalam keadaan terkontrol.

Untuk orang yang menerima vaksinasi lain selain COVID-19, vaksinasi harus ditunda sampai satu bulan setelah vaksinasi sebelumnya.

Untuk para pengidap HIV-AIDS yang minum obat secara teratur, vaksinasi bisa dilakukan.

Khusus kelompok lansia yang lebih dari 60 tahun, ada 5 kriteria yang akan ditanyakan untuk menentukan layak divaksinasi, yaitu:

Apa mengalami kesulitan saat naik 10 anak tangga?

Apa sering mengalami kelelahan?

Memiliki paling sedikit 5 dari 11 penyakit, misalnya diabetes, kanker, paru kronis, serangan jantung, nyeri dada, nyeri sendi, gagal jantung kongestif, stroke, penyakit ginjal, hipertensi, asma.

Jika hanya memiliki 4 di antaranya, masih tidak bisa divaksinasi COVID-19.

Mengalami kesulitan berjalan, kira2 100-200 meter

Adanya penurunan badan yang signifikan dalam satu tahun terakhir.

1.

2.

3.

4.

5.

NB: Untuk lansia, jika dari point-point di atas ada 3 atau lebih yang dialami, maka vaksinasi pun tidak dapat diberikan. Tetapi, jika ada dua

saja yang dialami, maka vaksin bisa dilakukan

(27)

TIPS SAAT VAKSIN

Jangan percaya berita hoax yang tidak jelas sumbernya

Makan dan minum yang cukup, agar tubuh tetap terhidrasi

Jangan malu beritahu penyakit anda ke petugas saat vaksin

Istirahat yang cukup sesudah vaksin Bila terjadi efek samping yang tak kunjung sembuh segera konsultasi ke dokter

1.

2.

3.

4.

5.

(28)

Sumber :

(29)

Referensi

Dokumen terkait

( 5 ) Dalam hal Desa tidak melaksanakan BLT Desa Tahun Anggaran 2020 selama 9 (sembilan ) bulan , selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) huruf b dan ayat (3) huruf b

Dalam rangka mencegah dan memutus rantai penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang berpotensi meningkat di lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan

Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Pencegahan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) pada Masyarakat Sulawesi Utara.. Sunlight Effects on Immune System: Is There Something Else

Aplikasi Berbasis WEB-Realtime Pemantauan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Layanan terakhir bersumber dari Mathdroid yang digunakan sebagai visualisasi data bendera negara

Atau gejala akut anosmia (hilangnya kemampuan indra penciuman) atau ageusia (hilangnya kemampuan indra perasa). b) Apakah pernah kontak erat dengan pasien probable atau

Dapat disimpulkan bahwa waktu berjemur terbaik guna meningkatkan vitamin D dalam pencegahan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) adalah antara pk.09.00-10.00, maksimal 15

“debitur yang terkena dampak penyebaran coronavirus disease 2019 (COVID-19) termasuk debitur usaha mikro, kecil, dan menengah” adalah debitur yang mengalami

S elain metode pengetesan dan pelacakan, upaya untuk menekan jumlah kasus coronavirus disease 2019 (COVID-19) di Indonesia harus dilakukan dengan menangani orang yang diduga