• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS STRATEGI MEDIA : PEMAHAMAN MEDIA INTERPERSONAL, MEDIA MASSA, DAN MEDIA INTERAKTIF KELOMPOK 5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS STRATEGI MEDIA : PEMAHAMAN MEDIA INTERPERSONAL, MEDIA MASSA, DAN MEDIA INTERAKTIF KELOMPOK 5"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS STRATEGI MEDIA : PEMAHAMAN MEDIA INTERPERSONAL, MEDIA MASSA, DAN MEDIA INTERAKTIF

KELOMPOK 5

Dosen Pengampu : Mustiawan, M.I.Kom Di Susun Oleh :

1. Mochammad Revan Dafa 1806015075

2. Mohammad Ridwan 1806015101

3. Reihan Nurhalisa 1806015238 4. Zea Adella Calysta 1806015192

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

JAKARTA, 2021

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Analisis Strategi Media : Pemahaman Media Interpersonal, Media Massa, Dan Media Interaktif”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Integrated Marketing Communication. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang analisis strategi media bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mustiawan, M. I.kom. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 19 Oktober 2021 Penulis

(3)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Media menjadi sistem komunikasi manusia kian penting dalam kehidupan.

Komunikasi yang dilakukan oleh manusia seperti komunikasi intrapribadi, antarpribadi, kelompok, antar budaya, dan komunikasi massa. Dalam peranan ini, komunikasi massa merupakan jaringan yang menghubungkan banyak penerima kepada satu sumber, sementara teknologi media baru biasanya menyediakan berbagai macam hubungan interaktif (McQuail, 2011: 18). Media massa memiliki peran strategis, sebagai saluran yang menyampaikan informasi kepada publik atau khalayak.

Komunikasi massa mempengaruhi konteks sosial dan sosial mempengaruhi media.

Dengan kata lain, terjadi hubungan transaksional antara media dan masyarakat.

Dalam era globalisasi saat ini perkembangan dunia bisnis sangatlah pesat.

Semakin banyaknya bisnis yang berkembang membuat persaingan pun semakin ketat sehingga mendorong organisasi menampilkan keunggulan dan kapabilitas yang lebih baik untuk dapat berkompetisi dalam industri dengan berbagai strategi pemasaran yang ada. Salah satu strategi yang digunakan adalah dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi yang berkembang pada saat sekarang ini. Teknologi komunikasi dan informasi yang berkembang paling pesat saat ini adalah internet.

Internet sudah menjadi kebutuhan utama manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Penggunaan internet sudah tidak asing lagi dalam memasarkan suatu produk.

Pemasaran dengan strategi komunikasi pemasaran menggunakan internet khususnya dengan menggunakan social media (jejaring sosial), produk dapat lebih dijual secara luas dan tidak memerlukan biaya pemasaran yang mahal. Jejaring sosial yang saat ini biasa digunakan untuk memasarkan produk antara lain Facebook, Twitter, Tiktok dan Instagram. Sehingga terbentuk strategi komunikasi pemasaran yang efektif yaitu Word of Mouth Marketing. Word of Mouth Marketing (WOM) atau komunikasi dari mulut ke mulut merupakan proses komunikasi yang berupa pemberian rekomendasi baik secara individu maupun kelompok terhadap suatu produk atau jasa yang bertujuan untuk memberikan informasi secara personal (Kotler & Keller, 2007).

(4)

Indonesia terkenal sebagai salah satu negara yang memiliki daya konsumtif yang cukup tinggi. Apalagi ditambah dengan banyaknya pusat perbelanjaan yang bisa diakses secara mudah dengan menggunakan teknologi Internet. Konsumen pada segmentasi anak muda khususnya mahasiswa umumnya sudah terbiasa menggunakan social media dalam kehidupannya sehari-hari sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhannya dalam memilih pakaian. Tingginya pertumbuhan jumlah konsumen yang melakukan belanja secara online ini karena adanya dukungan seperti kontribusi iklan di berbagai media. Tidak hanya iklan media TV Commercial saja, namun ternyata fakta membuktikan bahwa iklan online di social media juga menunjukkan angka yang cukup tinggi untuk mempengaruhi konsumen berbelanja secara online.

Dari latar belakang di atas, dapat kita gambarkan bahwa startegi media, media massa dan media interaktf sangat menghasilkan response yang cukup menarik untuk dijadikan topik pembahasan pada makalah ini. Maka dari itu, kelompok 5 akan memperkenalkan apa itu media, media massa, dan media interaktif.

1.2 Rumusan Masalah

1. Menjelaskan apa itu Media?

2. Menjelaskan apa itu media massa?

3. Menjelaskan apa itu media interaktif?

1.3 Kajian Teori

Teori S-O-R (Stimulus – Organism – Response)

Teori S-O-R singkatan dari Stimulus-Organism-Response ini semua berasal dari psikologi, namun kemudian menjadi teori komunikasi, karena objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi.

Menurut stimulus response ini efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikasi. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah : Pesan (Stimulus), Komunikan (Organism), Efek (Response) Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula.

(5)

Mengutip pendapat Hovland, Janis dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting yaitu : perhatian, pengertian, penerimaan. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap.

Dalam makalah ini menggunakan teori S-O-R karena ingin melihat bagaimana pengaruh iklan dalam media yang dapat mempengaruhi bahkan mengubah sikap dan perilaku khalayak. Dalam penelitian ini, iklan akan dilihat sebagai suatu bentuk komunikasi. Berdasarkan teori S-O-R dijelaskan bahwa pesan yang disampaikan oleh komunikator ke komunikan akan menimbulkan suatu efek yang kehadirannya terkadang tanpa disadari oleh komunikan. Begitu juga dengan penelitian ini dimana pesan yang disampaikan oleh Raditya Dika sebagai celebrity endorser dalam iklan Mi Sedap Cup juga menimbulkan efek bagi audiens sasarannya. Dalam penelitian ini stimulus atau pesan disampaikan oleh Raditya Dika dalam iklan Mi Sedap Cup, sedangkan yang menjadi organism yaitu remaja Desa Klangonan Gresik.

Sedangkan response merupakan efek yang ditimbulkan dari pesan yang disampaikan Raditya Dika terhadap minat beli Mi Sedap Cup dalam iklan tersebut.

(6)

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1 Media

2.1.1 Pengertian Media

Media adalah alat saluran komunikasi. Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak kata medium. Secara harfiah, media berarti perantara, yaitu perantara antara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Beberapa hal yang termasuk ke dalam media adalah film, televisi, diagram, media cetak (printed material), computer, dan lai sebagainya.

Secara etimologi, kata “media” merupakan bentuk jamak dari

“medium”, yang berasal dan Bahasa Latin “medius” yang berarti tengah.

Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, kata “medium” dapat diartikan sebagai

“antara” atau “sedang” sehingga pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi (Aect, 1977:162).

Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah audio visual aids (alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional materials (materi pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalah instructional media (media pendidikan atau media pembelajaran). Dalam perkembangannya, sekarang muncul istilah e-Learning. Huruf “e” merupakan singkatan dari

“elektronik”. Artinya media pembelajaran berupa alat elektronik, meliputi CD Multimedia Interaktif sebagai bahan ajar offline dan Web sebagai bahan ajar online.

Ada 3 pengertian media menurut para Ahli, sebagai berikut : 1. Leslie J. Briggs

Menurut Leslie J. Briggs, arti media adalah suatu alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi. Media dapat berupa video, gambar, buku, televisi, dan lain sebagainya.

(7)

2. Latuheru (1988:14)

menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan,alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsungsecara tepat guna dan berdaya guna

3. Ahmad Rohani

Menurut Ahmad Rohani, media adalah segala sesuatu yang dapat ditangkap oleh indera manusia dan berfungsi sebagai perantara, sarana, atau alat untuk proses komunikasi.

2.2 Media Massa

2.2.1 Pengertian Media Massa

Media Massa adalah alat atau media yang berperan sebagai perantara untuk menyampaikan informasi dari sumber informasi kepada khalayak umum dalam jumlah yang banyak bahkan tidak mengenal jarak. Dengan adanya media massa, masyarakat lebih mudah dan cepat dalam mendapatkan informasi, dapat diketahui ada berbagai macam media massa antara lain media cetak seperti surat kabar dan majalah, media elektronik seperti televisi, radio, film, serta ada media baru yang disebut dengan internet. Jadi kaitan Media Massa dengan Komunikasi pemasaran sebagai kegiatan komunikasi yang ditujukan untuk menyampaikan pesan kepada konsumen dan pelanggan dengan menggunakan sejumlah media dan berbagai saluran yang dapat dipergunakan dengan harapan terjadinya tiga tahap perubahan yaitu: perubahan pengetahuan, perubahan sikap, dan perubahan tindakan yang dikehendaki.

2.2.2 4 Karakteristik Media massa menurut Cangara : 1. Bersifat Melembaga

Artinya pihak yang mengelola media terdiri dari banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan,pengelolaan sampai pada penyajian informasi.

2. Bersifat Satu Arah

Artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima. Kalau pun terjadi reaksi atau umpan balik, biasanya memerlukan waktu dan tertunda.

(8)

3. Meluas dan Serempak

Artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak, karena ia memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan, dimana informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang dalam waktu yang sama.

4. Memakai peralatan teknis atau mekanis

Seperti radio, televisi, surat kabar, dan semacamnya dan Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan dimana saja tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin, dan suku bangsa.

2.2.3 Fungsi Media Massa

1. Surveillance (Pengawasan)

- Warning Before Surveillance (Pengawasan dan Peringatan) Fungsi yang terjadi ketika media massa menginformasikan tentang sesuatu yang berupa ancaman, seperti bahaya tsunami, banjir, gempa, kenaikan harga, dan lain lain.

- Instrumental surveillance (pengawasan instrumental) Penyebaran/penyampaian informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti resep masakan, produk-produk baru, dan lain-lain.

2. Interpretation (Penafsiran)

Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting, Contoh: Tajuk rencana (Editorial) berisi komentar dan opini dilengkapi perspektif terhadap berita yang disajikan di halaman lain.

3. Linkage (Pertalian)

Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk lingkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.

4. Transmission Of Values (Penyebaran Nilai-Nilai)

Fungsi sosialisas bagaimana cara dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok.

(9)

5. Intertainment (Hiburan)

Banyak dijumpai pada media televisi dan radio. Surat kabar pula merupakan sebuah penyampain yang strategis dalam pemberitaan serta pembangunan opini publik. Karena surat kabar merupakan sarana yang cukup efektif dalam usaha untuk dapat mencerdaskan masyarakat.

2.2.4 Efek Media Massa 1. Efek Kognitif

Efek Kognitif Adalah akibat yang ditimbulkan pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya.

2. Efek Efektif

Tujuan dari media massa bukan sekedar memberi khalayak tentang sesuatu tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira dan sebagainya.

Media massa agar dapat membuat suasana atau menarik emosional khalayak dalam menyampaikan pesannya.

3. Efek Konatif/behavioral

Merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk prilaku, tindakan, atau kegiatan. Banyak sekali khalayak yang terpengaruh oleh pesan media yang disampaikannya, seperti masyarakat pedesaan yang takut datang ke Ibu Kota Jakarta, karena mereka menganggap di Jakarta itu sering terjadi konflik, ini diakibatkan karena yang disajikan oleh media berita yang berunsur kekerasan.

(10)

2.3 Media Interaktif

2.3.1 Pengertian Media Interaktif

Multimedia interaktif adalah suatu tampilan multimedia yang dirancang oleh desainer agar tampilannya memenuhi fungsi menginformasikan pesan dan memiliki interaktifitas kepada penggunanya. Pemanfaatan multimedia sangatlah banyak diantaranya untuk media pembelajaran, game, film, medis, militer, bisnis, olahraga, iklan/promosi, dan lain-lain. Bila pengguna mendapatkan keleluasaan dalam mengontrol multimedia tersebut, maka hal ini disebut multimedia interaktif. Ada lima Elemen atau teknologi utama dalam multimedia interaktif yaitu teks, grafik, video, audio dan animasi multimedia interaktif menggabungkan dan mensinergikan semua media yang terdiri dari teks, grafik, audio, video, dan interaktivitas (Green & Brown, 2002: 2-6).

2.3.2 Peran Media dalam Kegiatan Pembelajaran

Sercara umum media pembelajaran adalah semua saluran pesan yang dapat digunakan sebagai sarana komunikasi dalam proses belajar mengajar.

Penggunaan media dalam proses belajar mengajar dapat di hindari dari verbalisme (Emda,2011).

Peran media dalam proses belajar mengajar antara lain : 1. Sebagai alat bantu belajar

Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman Pendidikan yang bermakna bagi siswa. Media dapat memberikan pengalaman yang nyata dalam belajar karena mengikutsertakan seluruh indra dan akal pikirannya.

Sebagai yang dikemukakan oleh Hamalik, ada beberapa faktor keuntungan atau kegunaan media, yaitu :

a. Meletakan dasar-dasara yang konkret untuk berpikir sehingga mengurangi verbalisme.

b. Memperbesar perhatian siswa

c. Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar, sehingga membuat pelajaran lebih menetap.

d. Memberikan pengalaman yang nyata dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa.

e. Menumbuhkan pikiran yang teratur dan kontinyu terutama terdapat dalam gambaran hidup

(11)

f. Membantu tumbuhnya pengertian dan perkembangan kemampuan berbahasa.

g. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu berkembangnya efesiensi yang lebih mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar.

2. Sebagai alat komunikasi

Dengan adanya media, penyampaian pesan dari sumber pesan (Pendidik) kepada penerima pesan (anak didik) akan lebih mudah dipahami.

3. Sebagai alat untuk menumbuhkan citaan baru.

Agar siswa dapat terangsang untuk mengikuti pelajaran, maka guru perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, penyajian materi pelajaran tidak secara monoton, tetapi menggunakan media yang bervariasi dan sesuai, maka perhatian anak didik terpusan pelajaran yang disajikan.

2.3.3 Multimedia Pembelajaran Interaktif

Pembelajaran selalu memerlukan interaksi agar pelajaran lebih mudah diserap dan mengerti serta menghindari kebosanan peserta didik. Interaksi terjadi saat siswa tidak berperan seabgai penerima informasi secara pasif¸

namun terlibat dalam pembelajaran dengan cara memberikan aksi yang akan di tanggapi lewat materi pelajaran yang disajikan. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran multimedia jelas lebih menarik dan interaktif, jumlah waktu mengajar ( ceramah ) dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat lebih baik dan belajar mengajar dapat dilakukan dimana dan kapan saja (sangat fleksibel), serta sikap dan perhatian belajar siswa dapat ditingkatkan dan dipusatkan.

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini memberikan keuntungan yang berlipat bagi dunia Pendidikan. Kita bisa membuat berbagai macam metode pembelajaran berbasis teknologi yang bisa diterapkan dalam kelas penggunaan teknologi khususnya computer sebagai media didalam proses pembelajaran dapat meliputi penyajian informasi, simulasi, dan pemberian Latihan bahkan mengevaluasi tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan.

(12)

2.3.4 Contoh Multimedia Interaktif

Multimedia interaktif menggabungkan dan mensinergikan semua media yang terdiri dari : Teks, grafik, visual dan audio.

A. Teks

Teks adalah simbol berupa medium visual yang digunakan untuk menjelaskan bahasa lisan. Teks memiliki berbagai macam jenis bentuk, ukuran dan warna. Sauan dari ukuran suatu teks terdiri dari length dan size. Length biasanya menyatakan banyaknya teks dalam sebuah kata atau halaman. Size menyatakan ukuran besar atau kecil suatu huruf. Standar teks memiliki size 10 atau 12 poin.

B. Grafik

Grafik adalah suatu medium berbasis visual. Seluruh gambar dua dimesi adalah grafik. Apabila gambar di render dalam bentuk tiga dimesi (3D), maka tetap disajikan melalui medium dua dimensi. Hal ini termasuk gabar yang disajikan melalui medium dua dimensi. Hal ini termasuk gambar yang disajikan lewat kertas, televisi ataupun layar monitor. Grafik bisa saja menyajikan kenyataan (reality) atau hanya berbentuk iconic

C. Visual

Media Visual (Daryanto, 1993:27), artinya semua alat peraga yang digunakan dalam proses belajar yang bisa dinikmati lewat panca-indera mata. Media visual (image atau perumpamaan) memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan.

Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.

D. Audio

Menurut Arief S. Sadiman, dkk. (2009: 49), media audio adalah media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang-lambang auditif/suara, baik verbal (ke dalam kata- kata atau bahasa lisan) maupun non verbal.

(13)

2.3.5 Kaakteristik Multimedia Interaktif

Karakteristik Multimedia interaktif dalam pembelajaran menurut Munir (2013:115) yaitu :

1. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual,

2. Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasikan respon pengguna dan,

3. Bersifat mandiri dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain.

Sedangkan menurut Ariani dan Haryanto, (2010:27), karakteristik media interaktif adalah sebagai berikut:

1. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual.

2. Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna.

3. Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain

4. Mampu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengontrol laju kecepatan belajarnya sendiri

5. Memperhatikan bahwa peserta didik mengikuti suatu urutan yang koheren dan terkendali.

Karakterisrik media interaktif menurut (Harto dalam Hakim dan Purnama, 2012:55) yaitu Terkait dengan komunikasi 2 arah atau lebih dari komponen-komponen komunikasi. Komponen komunikasi dalam multimedia interaktif (berbasis komputer) adalah hubungan antara manusia (sebagai user/pengguna produk) dan komputer (software/aplikasi/produk dalam format file tertentu, biasanya dalam bentuk CD). Dengan demikian produk/CD/aplikasi yang diharapkan memiliki hubungan 2 arah/timbal balik antara software/aplikasi dengan usernya.

(14)

Dari uraian di atas multimedia interaktif memiliki karakteristik khusus yaitu dilengkapi alat pengontrol sehingga terdapat interaksi antara pengguna/user dengan tampilan multimedia interaktif. Dengan interaktivitas yang dimiliki oleh multimedia interaktif, maka multimedia interaktif dapat dikembangkan untuk berbagai kepentingan, salah satunya sebagai media pembelajaran. Sebagai media pembelajaran, tampilan multimedia interaktif memenuhi fungsi menyampaikan materi pelajaran kepada siswa dan bersifat interaktif.

(15)

BAB III KESIMPULAN

Dalam menganalisis strategi media kita harus memahami makna dari media, media massa dan media interaktif agar setiap startegi yang kita bentuk dapat terkonsep dan bisa di implementasikan sesuai action pada saat kita ingin membuat sebuah project marketing communication.

Media menjadi sistem komunikasi manusia kian penting dalam kehidupan. Komunikasi yang dilakukan oleh manusia seperti komunikasi intrapribadi, antarpribadi, kelompok, antar budaya, dan komunikasi massa. Dalam peranan ini, komunikasi massa merupakan jaringan yang menghubungkan banyak penerima kepada satu sumber, sementara teknologi media baru biasanya menyediakan berbagai macam hubungan interaktif.

Media adalah alat saluran komunikasi. Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak kata medium. Secara harfiah, media berarti perantara, yaitu perantara antara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Beberapa hal yang termasuk ke dalam media adalah film, televisi, diagram, media cetak (printed material), computer, dan lai sebagainya.

Media Massa adalah alat atau media yang berperan sebagai perantara untuk menyampaikan informasi dari sumber informasi kepada khalayak umum dalam jumlah yang banyak bahkan tidak mengenal jarak. Dengan adanya media massa, masyarakat lebih mudah dan cepat dalam mendapatkan informasi, dapat diketahui ada berbagai macam media massa antara lain media cetak seperti surat kabar dan majalah, media elektronik seperti televisi, radio, film, serta ada media baru yang disebut dengan internet. Jadi kaitan Media Massa dengan Komunikasi pemasaran sebagai kegiatan komunikasi yang ditujukan untuk menyampaikan pesan kepada konsumen dan pelanggan dengan menggunakan sejumlah media dan berbagai saluran yang dapat dipergunakan dengan harapan terjadinya tiga tahap perubahan yaitu : perubahan pengetahuan, perubahan sikap, dan perubahan tindakan yang dikehendaki.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Cangara, Hafied. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Denis McQuail, 2011. Teori Komunikasi Massa McQuail, Edisi 6 Buku 1. Jakarta: Salemba Humanika. hal 175.

Elvinaro Ardiano dan Lukiati Komala Erdinaya, 2007. Komunikasi Massa: Suatu.

Hafied Cangara, 2010. Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers. hal.123.

Hafied Cangara, 2010. Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers. hal.126.

Kotler, Philip dan Keller, 2007, Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi Kedua belas, PT. Indeks, Jakarta.

McQuail, Denis. 2011. Teori Komunikasi Massa McQuail, Edisi 6 Buku 1. Jakarta: Salemba Humanika.

Mulyana, Deddy Iskandar. 2008. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. hal. 50-57.

Stanley J Barran. 2012. Pengantar Komunikasi Massa Jilid 1 Edisi 5. Jakarta: Erlangga. Hal 130.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk membuat formula strategi bisnis yang dapat digunakan untuk perusahaan dengan menggunakan Bisnis Model Kanvas.. Metode penelitian menggunakan analisa

masing-masing sebesar 15,40 % dan 12,99 %, sedangkan untuk pendugaan jumlah pohon yaitu Metode TSa 6 pohon sebesar 10.59 %, sedangkan nilai efisiensi relatif yang paling

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4, Pasal 8 ayat (1), dan Pasal 8 ayat (3) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum

Hasil Uji Multikolinearitas Setelah Transformasi Logaritma Natural Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Dependent

Tingkat total utang mengalami kenaikan ditahun 2010 dan 2011, sedangkan ditahun 2012 mengalami penurunan sebesar 8,00 persen, dan meningkat kembali sebesar Rp768.186.000.000,00

Simulasi dilakukan dengan memasukkan data hasil percobaan difraksi sinar-X seperti parameter sel a, b, c, space group kemudian dalam data input itu akan

masyarakat yang ada padanya yaitu simpanan likuid dalam bentuk giro. Yang dapat bertindak sebagai bank primer ini adalah bank umum.. Bank sekunder, yaitu bank-bank yang

Standar I: Pengkajian Keperawatan. Perawat mengumpulkan data tentang status kesehatan klien secara sistematis, menyeluruh, akurat, singkat dan berkesinambungan. Kriteria