• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Nilai Albumin pada Pasien Kanker Serviks Sel Skuamosa Stadium IIB-IIIB yang Menerima Regimen kemoterapi BOM-Karboplatin di RSUP Sanglah Denpasar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbedaan Nilai Albumin pada Pasien Kanker Serviks Sel Skuamosa Stadium IIB-IIIB yang Menerima Regimen kemoterapi BOM-Karboplatin di RSUP Sanglah Denpasar."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

PERBEDAAN NILAI ALBUMIN PADA PASIEN KANKER SERVIKS SEL SKUAMOSA STADIUM IIB-IIIB YANG MENERIMA REGIMEN KEMOTERAPI BOM-KARBOPLATIN DI RSUP SANGLAH DENPASAR

R. Noviyani1, N.G. Budiana2, Y. Trisdayanti1,1. Puspa1, N. Intan1, J. Trisna1 1

Program Studi Farmasi Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana Program Studi Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran

Universitas Udayana Bali - Indonesia

e-mail: rini.noviyani@gmail.com

ABSTRAK

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk penanganan kanker serviks adalah kemoterapi, namun dapat menyebabkan efek samping karena adanya kerusakan ginjal akibat kemoterapi, yang di manifestasikan sebagai terjadinya hipoalbuminemia. Hipoalbuminemia muncul akibat adanya sekresi albumin yang berlebih pada ginjal, sehingga menyebabkan kadar albumin di dalam darah akan turun dan viskositas darah juga ikut turun. Untuk penanganan hipoalbuminemia, pasien diberikan injeksi albumin. Pada penelitian ini akan dilakukan studi kasus dengan menilai adanya intervensi injeksi albumin terhadap kadar albumin di kemoterapi berikutnya pada dua pasien kanker serviks sel skuamosa stadium IIB-IIIB yang menerima regimen BOM-Karboplatin di RSUP Sanglah Denpasar. Pada kedua pasien yang mendapatkan injeksi albumin tersebut, kemudian diambil sampel darah sebelum kemoterapi pertama, kedua dan sebelum dan setelah kemoterapi ketiga untuk diperiksa kadar albuminnya. Data yang diperoleh diuji analisa regresi dengan bantuan program SPSS versi 16. Hasil analisis regresi yang dilakukan pada data albumin menunjukkan hasil yang tidak berbeda bermakna karena p>0,05 yaitu 0,700. Dari hasil nilai p tersebut menunjukkan penurunan kadar albumin yang tidak signifikan. Kesimpulan yang didapat adalah tidak terjadi perubahan yang bermakna pada kadar albumin kedua pasien kanker serviks sel skuamosa stadium IIB-IIIB yang menerima kemoterapi BOM-Karboplatin di RSUP Sanglah pada kemoterapi seri berikutnya pasca diberikan injeksi albumin 5 mg/mL.

(4)

PERBEDAAN NILAI ALBUMIN PADA PASIEN KANKER SERVIKS SEL SKUAMOSA STADIUM IIB-IIIB YANG MENERIMA REGIMEN KEMOTERAPI BOM-KARBOPLATIN DI RSUP SANGLAH DENPASAR

R. Noviyani1, N.G. Budiana2, Y. Trisdayanti1,1. Puspa1, N. Intan1, J. Trisna1 1

Program Studi Farmasi Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana Program Studi Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran

Universitas Udayana Bali - Indonesia

e-mail: rini.noviyani@gmail.com

PENDAHULUAN

Kanker serviks merupakan penyebab kematian yang banyak ditemukan pada wanita di negara-negara berkembang (Rajaram, 2012). Salah satu metode yang dapat digunakan untuk penanganan kanker serviks adalah kemoterapi, yaitu dengan pemberian obat sitostatika (Aziz dkk., 2006). Kemoterapi seringkali menyebabkan efek samping pada pasien, seperti mual, muntah, rambut rontok, dan gangguan organ normal lainnya (Skeet and Khleif, 2011). Salah satu efek samping karena adanya kerusakan ginjal akibat kemoterapi, adalah terjadinya hipoalbuminemia. Hipoalbuminemia muncul akibat adanya sekresi albumin yang berlebih pada ginjal, sehingga menyebabkan kadar albumin di dalam darah akan turun dan viskpsitas darah juga ikut turun. Hipoalbuminemia menyebabkan penderita kanker lebih rentan mengalami inflamasi, menurunnya kualitas hidup pasien, serta meningkatkan risiko kematian (Kaysen, 2002). Untuk penanganan hipoalbuminemia, pasien diberikan injeksi albumin. Pada penelitian ini akan dilakukan penilaian terhadap pengaruh intervensi injeksi albumin terhadap kadar albumin di kemoterapi berikutnya pada dua pasien kanker serviks sel skuamosa stadium IIB-IIIB yang menerima regimen BOM-Karboplatin di RSUP Sanglah Denpasar.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan metode cross septional. Cara pemilihan pasien menggunakan consecutive sampling. Penelitian dilakukan di Poliklinik Obstetri dan Ginekologi RSUP Sanglah, Pemeriksaan dilakukan oleh petugas Laboratorium Patologi Klinik FK UNUD/RSUP Sanglah.

Pasien kanker serviksi sel skuamosa stadium

IIB-IIIB

Pengambilan darah untuk pemeriksaan albumin sebelum kemoterapi I, II

dan III

Kemoterapi dengan regimen BOM

Karboplatin

(5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

[image:5.612.115.477.262.318.2]

Pada pengukuran kadar albumin, terdapat 2 dari 5 pasien mengalami penurunan nilai albumin sebelum menjalani kemoterapi seri II hingga dibawah normal. Kedua pasien akhirnya diberikan treatment tambahan berupa suntikan albumin dengan dosis 50 mg/mL untuk memperbaiki kondisi pasien tersebut sebelum menjalani kemoterapi berikutnya. Penambahan pemberian treatment mengakibatkan adanya bias dalam data. Untuk mengetahui pengartian bias tersebut maka dilakukan uji regresi serta gambar kurva untuk muslihat kecenderungan meningkat atau menurun. Berikut merupakan label hasil kadar albumin pada setiap kemoterapi tersebut.

Tabel 1. Kadar Albumin Sebelum dan Sesudah Kemoterapi

Sesudah Kemoterapi

Pasien Albumin Sebelum (g.dL)

Albumin Sesudah (g/dL)

Pada Kemoterapi

A01 2,7 3.55 II

A03 2,2 2,2 II

Pada analisis regresi jika diperoleh nilai p>0,05 menunjukkan nilai yang tidak bermakna. Nilai p tersebut berhubungan dengan kurva prediksi, dimana dalam kurva ini semua data memiliki kecenderungan menurun yang tidak bermakna. Hal ini menunjukkan adanya penambahan treatment terhadap parameter tidak mempengaruhi data yang diperoleh atau bias. Kurva regresi memiliki tiga gambaran untuk menunjukkan kecenderungan data yaitu meningkat, menurun atau linier.

Gambar 1. Kurva Prediksi Nilai Albumin

[image:5.612.220.394.424.545.2]
(6)

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis regresi diketahui bahwa tidak terjadi perubahan yang bermakna pada kadar albumin kedua pasien kanker serviks sel skuamosa stadium IIB-IIIB yang menerima kemoterapi BOM-Karboplatin di RSUP Sanglah pada kemoterapi seri berikutnya pasca diberikan injeksi albumin 5 mg/mL,

DAFTAR PUSTAKA

Aziz, F., Andrijono, dan A. B. Saifuddin. (2006). Buku Acuan Nasional Onkologi Ginekologi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, hal. 85,359-442,599-601

Kaysen el al. 2002. Relationships among inflammation nutrition and physiologic mechanisms establishing albumin levels in hemodialysts patients. Division of Nephrology Department of Medicine, University of California. Kidney International, Vol. 61 (2002), pp. 2240-2249

Rajaram, Shalini et al. (2012). Cervical Cancer Contemporary Management. Jaypee Brothers Medical Publishers (P) Ltd. New Delhi, India.

Skeel, R. I, and S. N. Khleif. (2011). Handbook of Cancer Chemotherapy. Eighth Edition. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins, a Wolters Kluwer Business, p. 118-125

Tojo, Akihiro and Kinugasa, Satosi. 2012. Mechanisms of Glomerular Albumin Filtration and Tubular Reabsorption. Division of Nephrology and Endocrinology, University of Tokyo.

Gambar

Tabel 1. Kadar Albumin Sebelum dan Sesudah Kemoterapi  Sesudah Kemoterapi

Referensi

Dokumen terkait

Metode apa yang digunakan dalam implementasikan pendidikan karakter dalam mata pelajaran PKn pada tahap penilaian.. Media apa yang digunakan dalam implementasikan

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan takaran kotoran ayam nyata berpengaruh terhadap kandungan klorofil pada umur pengamatan 35, 42, 42 HST, sedangkan

Sedangkan pada komposisi 50%:50% dan 25%:75%, memiliki modulus young yang rendah karena membran kitosan-PVA memiliki titik optimum, selain itu pada komposisi PVA diatas

Sampan yang dibuat dari bahan ember bekas tempat cat masih rentan terhadap hempasan gelombang yang memungkinkan peluang sampan untuk terbalik masih besar karena

Dalam penelitian yang telah dilakukan didapatkan sebuah sistem informasi pengarsipan data pasien yang berdasarkan hasil implementasi dan hasil evaluasi menunjukan

Hasil dari pengamatan pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dapat disimpulkan bahwa di lingkungan sekolah pada kelompok B PAUD ‘aisyiyah 1 Arga

Pengaruh tayangan sinetron “Ganteng-ganteng Serigala” terhadap perubahan sikap remaja di SMA Negeri 2 Bekasi berada pada tingkat hubungan sedang, dengan nilai 0,571 yang berada

kelangsungan hidup manusia. Abstraksi-abstrak dalam progresi ritme, bentuk dan ruang, dalam penelitian ini dimaknai sebagai suatu visualisasi alam semesta yang