• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI KECERNAAN PELET DAUN LAMTORO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "EVALUASI KECERNAAN PELET DAUN LAMTORO"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

«..

i

4>» ■'V

.v.i * :\i\:*

CN

■i

f? 'J

---- i

~K —.3

EVALUASI KECERNAAN PELET DAUN LAMTORO

(.Leucaena leucocephala) SEBAGAI PAKAN TERNAK RUMINANSIA

v :

Oleh MARLENI

v.

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

>507 2012

\ *

(2)

s

'•c.-

Wfc.oSs- o7

\'l

4k>

Nl^r n

e

t

1 iV*-:.:

iL&/% j v

EVALUASIKECERNAANPELETDAUNLAMTORO •£-*.

(Leucaenaleucocephala) SEBAGAIPAKANTERNAKRUMINANSIA^

6- l20S-(pl i >-

20U ?*

/

r

v'--*

1

Oleh MARLENI

FAKULTASPERTANIAN

UNIVERSITASSRIWIJAYA

INDRALAYA 2012

(3)

SUMMARY

MARLENI, Evaluation Digestibility of Pellet Lamtoro Ieaf (Leucaena leucocephala) as FeedforRuminant(Supervised byARMINAFAR1ANIandARFANABRAR).

The objective of this research was to determined Digestibility of Lamtoro leaf Pellet(Leucaena leucocephala) In vitro Supplemented ingredientswhich differentas Feed for Ruminant This research was held in laboratory of animal feed and nutrition, AgricultureFacultyofAgricultureSriwijayaUniversity fromJune-August2011.

Completelyrandomizeddesignwith 4 treatmentada4 replications, weredonewith lamtoro leaf ascontrol (Mo), and lamtoro leaf (1) : onggok (1)+ molasses 5% (Mi), and lamtoro leaf(2) : onggok (1) + molasses 5% (M2), and lamtoro leaf(3) : onggok (1) + molasses 5% (M3). Observed parameters were dry matter digestibility (DMD), organic matterdigestibity(OMD),andN-ammoniaconcentration.

The result shows that highest dry matter digestibility, organic matter digestibility treatment ; 68.50%, 92.59%, 3,25 mM respectively.

Supplementationof lamtoro leaf from pellethad effect on dry matterdigestibility(DMD) andorganicmatterdigestibity(OMD),buthadno effecton concentrationN-Amonia.

and N-amonia were on Mq

(4)

RINGKASAN

MARLENI, Evaluasi Kecernaan Pelet Daun Lamtoro (Leucaena leucocephala) Sebagai PakanTernakRuminansia(DibimbingolehARMINAFARIANIdanARFAN ABRAR).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji kecernaan pelet daun lamtoro In vilro yang diberi penambahan komposisi perekat yang berbeda sebagai pakan lemak ruminansia. Penelitiandilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, secara

FakultasPertanian, Universitas SriwijayapadaJuni sampai denganAgustus2011.

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan dan empat ulangan. Daun lamtoro tanpa perlakuan (kontrol) (Mo), daun lamtoro (1) : onggok (1)+molases(5%)(Mi), daunlamtoro (2) : onggok (1)+molases(5%)(M2),daun lamtoro (3) : onggok (1)+ molases (5%) (M3). Parameteryang diamati meliputi koefisien cerna bahan kering (KCBK), koefisien cema bahan organik (KCBO) dan konsentrasi N- Amonia(N-NH3).

Hasil penelitian menunjukkan rataan nilai tertinggi KCBK adalah pada daun lamtoro tanpa perlakuan (kontrol) (M0) sebesar 68.50% sedangkan rataan nilai tertinggi KCBO adalah pada perlakuan pelet daun lamtoro (M3) sebesar 92.59%. dan rataan nilai tertinggi konsentrasi N-Amonia adalah pada perlakuan pelet daun lamtoro (M3) sebesar 3,25%. Perubahan komposisi pada pelet daun lamtoro mempengaruhi koefisien

bahankering(KCBK) dankoefisiencemabahanorganik(KCBO) tetapitidakberpengaruh terhadap konsentrasiN-Amonia.

cema

(5)

EVALUASI KECERNAANPELETDAUNLAMTORO

(Leucaenaleucocephala)SEBAGAIPAKANTERNAK RUMINANSIA

Oleh MARLENI

SKRIPSI

sebagaisalah satusyaratuntukmemperoleh gelar Sarjana Peternakan

PROGRAMSTUDINUTRISIDAN MAKANANTERNAK FAKULTASPERTANIAN

UNIVERSITASSRIWIJAYA INDRALAYA

2012

(6)

Skripsi

EVALUASI KECERNAANPELET DAUN LAMTORO

(Leucaenaleucocephalu)SEBAGAIPAKANTERNAKRUMINANSIA

Oleh MARLENI 05071008008

telah diterimasebagaisalahsatusyarat untukmemperolehgelar

SarjanaPeternakan

Inderalaya, Februari2012 FakultasPertanian

UniversitasSriwijaya PembimbingI

Dr.Ir.ArntinaFariani,M.Sc. Dekan NIP196210161986032002

PembimbingII,

rArfanABVar.S.Pt..M.Si.

NIP 197507112005011002

Prof.Dr. Ir.H.Imr6n Zahri,M.S.

NIP19521028197503 1 001

(7)

Skripsi berjudul Evaluasi Kecernaan Pelet Daun lamtoro (Leucaena leucocephala) oleh MARLENItelahdipertahankan di depanKomisi Penguji pada25Januari2012

KomisiPenguji

Ketua 1. Dr.Ir.ArminaFariani,M.Sc.

Sekretaris 2. Arfan Abrar,S.Pt.,M.Si.

3. Dr.Ir.Basuni Hamzah,M.Sc. Anggota

4. AsepIndra,S.Pt.,M.Si. Anggota

5.GatotMuslim,S.Pt.,M.Si. Anggota

Indralaya, Februari2012 Mengesahkan

KetuaProgram StudiPeternakan Mengetahui

PembantuDekan I, Fakultas Pertanian )

Dr.Ir.A.Muslim..M.Agr NIP19641229 199001 100 1

Muhakka.S.Pt..M.Si.

NIP 19681219200012 1 001

(8)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa seluruh data dan informasi yang disajikan dalam skripsi ini, kecuali yang disebutkan dengan jelas sumbernya, adalah hasil penelitian atau investigasi saya sendiri dan belum pernah atautidak sedangdiajukan sebagai syaratuntuk memperoleh gelarkesaijanaan lain ataugelarkesaijanaanyangsamaditempat lain.

Inderalaya, 15 Februari2012 Yangmembuatpernyataan

MARLENI

(9)

RIWAYATHIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 11 Desember 1988 di Cinta Raja Kayuagung Provinsi Sumatera Selatan. Penulis merupakan anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan BapakGunturdanIbuMaryati

Pendidikan yangtelah penulis tempuh meliputi sekolah dasar pada Sekolah Dasar Negeri (SDN) 04 Kayuagung yang diselesaikan pada tahun 2001, Sekolah Lanjutan TingkatPertama(SLTP)Negeri 1 Kayuagungyangdiselesaikanpadatahun 2003, Sekolah Menengah Atas (SMK)Negeri 1 Kayuagungyangdiselesaikan padatahun 2006. Penulis masukkeUniversitasSriwijayamelaluijalurSeleksiPenerimaanMahasiswaBaru(SPMB) dan tercatat sebagai mahasiswa Program Studi Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Pertanian,UniversitasSriwijaya.

(10)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang beijudul

“Evaluasi Kecemaan Pelet Daun Lamtoro (Leucaenaleucocephala) Sebagai PakanTernak Ruminansia”inidengan baikdantepatpadawaktunya.

Melalui kesempatan ini penulis sangat berterima kasih kepada Ibu Dr.Ir.Armina Fariani, M.Sc. dan Bapak Arfan Abrar, S.Pt.,M.Si. selaku pembimbing atas kesabaran dan arahan serta bimbingan yang diberikan kepada penulis selama penelitian berlangsung sampaiskripsi initerselesaikan.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua staff dosen, teman- teman di Program Studi Nutrisi dan Makanan Temak, serta semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis. Saran dan kritik dari pembaca sangat diharapkan untuk menyempurnakan skripsi ini. Mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan sumbanganpemikiranyangbermanfaatbagikitasemua.

Inderalaya, 15Februari2012

Penulis

i

(11)

-er

1 tb.tmn/^ 1

DAFTARISI

Vf l'» *~

Halaman KATAPENGANTAR... i

DAFTARISI...

DAFTARTABEL...

DAFTARGAMBAR...

DAFTARLAMPIRAN...

I. PENDAHULUAN ... ... ... ...

A. LatarBelakang...

B. Tujuan Penelitian...i...

C. Hipotesis...

II. TINJAUANPUSTAKA...

A. Taksonomi Daun Lamtoro...

B. KarakteristikTanamanLamtoro... ...

C. PotensiDaunLamtoro (Leucaenaleucocephala) SebagaiPakanTernak D. Fisiologi Pencernaan Ruminansia... ...

E. ProsesPeletingdanFaktor-faktoryangMempengaruhinya...

F. Uji KecemaanInvitro...

III. PELAKSANAAN PENELITIAN...

A. Tempatdan Waktu...

B. Bahandan Alat...

C. MetodePenelitian...

D. CaraKeija...

E. Peubahyang Diamati...

F. AnalisaData...

IV. HASILDAN PEMBAHASAN...

A. AnalisaInvitro...

1. KoefisienCernaBahanKering(KCBK)...

2. KoefisienCernaBahan Organik(KCBO)...

n iv v vi

1 1 3 3 4 4 5 6 8 10 14 16 16 16 16 17 20 21 22 22 22 24

li

(12)

3. KonsentrasiN-Amonia(N-NH3), 27 V. KESIMPULAN...

A, Kesimpulan,..,.,...

B. Saran...

DAFTARPUSTAKA...

30 30 30 31 LAMPIRAN

111

(13)

DAFTARTABEL

Halaman

1. KandunganZatNutrisi Daun lamtoro... 8 2. RataanNilai KCBK(%)EvaluasiKecernaan PeletDaun Lamtoro...

3. RataanNilai KCBO(%)Evaluasi KecernaanPeletDaun Lamtoro...

4. RataanNilaiKonsentrasiN-Amonia(N-NH3)(mM) Evaluasi Kecernaan PeletDaun Lamtoro...

22 24 27

tv

(14)

DAFTARGAMBAR

Halaman 1. GambarDaunLamtoro 5

v

(15)

DAFTARLAMPIRAN

Halaman 1. AnalisaStatistikKCBK(%)Evaluasi Kecemaan PeletDaunLamtoro... 36

2. AnalisaStatistikKCBO (%)Evaluasi KecemaanPeletDaunlamtoro...

3. AnaJisaStatistikN-Amonia(N-NH3)(mM)Evaluasi Kecemaan PeletDaun Lamtoro...

4. GrafikAnalisaStatistikEvaluasi KecemaanPeletDaunLamtoro...

5. PembuatanLarutanMc.Daugall...

6. PembuatanLarutan Pepsin0,2%...

7. PembuatanAsamBoratBerindikator...

8. Foto-Foto SelamaPenelitian...

37

38 39 41 42 43 44

vt

(16)

I. PENDAHULUAN \ *

A. LatarBelakang

Makanan pokok ruminansia umumnya adalah rumput, yang mengandung bahan kering 15-20%, protein2% dan energi 4.300 kal/gbahan kering. Kandungan protein rumput yang rendah, selain itu mengandung lignin dan silika yang tinggi.

Tingginya lignin dan silika mengakibatkan rendahnya tingkat konsumsi ternak dan kualitashasil ternak(Wiradarya, 1991).

Dalamusahapeternakan sebagian besarbiayaproduksi ditentukan oleh biaya pakan. Faktor keuntunganyang dapat diperoleh apabilaransum dapat dimanipulasi secara efektifdan efisien, terutama dalam hal penggunaan bahan pakan yang kaya akan protein. Penyediaan bahan pakan yang berkualitas baik dalam jumlah yang banyak, murah,dan tidakbersaingdengankebutuhan manusiamerupakan salah satu target utama dalam suatu usaha peternakan untuk mencapai tingkat produksi dan keuntungan yang maksimal. Untuk mencapai tujuan tersebut, telah banyak diupayakanantaralaindenganmemanfaatkanleguminosa.

Leguminosa adalah salah satu contoh tanaman yang mengandung protein tinggi karena kaya akan nitrogen dan tidak tergantung pada kondisi nitrogen dalam tanah. Penggunaan leguminosasebagai sumberproteinransummempunyai beberapa keuntungan, antara lain: 1) dapat menyediakan protein yang cukup tinggi, murah, mudah didapat dan pasokan terjamin sepanjang tahun; 2) mengandung sejumlah tanin sehingga dapat mencegah kembung dan melindungi degradasi protein yang berlebihan oleh mikroba rumen; 3) beradaptasi baik pada berbagai jenis lahan (Manurung, 1995).

1

(17)

Beberapa sifat yang ada dari legum ini adalah silat keambaan yang tinggi (bulkiness). Berbagai proses perlakuan dalam upaya meningkatkan daya guna daun lamtoro telah banyak diteliti. Salah satu pendekatan teknologi untuk meningkatkan dayagunadaunlamtoroadalahmelalui prosespeletingyaituperpaduan antaraproses pemotongan, penggilingan, dan proses penekanan bahan ransum sehingga menjadi bentuk silindris yang padat dan kompak. Menurut Church (1990), proses peleting adalah proses pengolahan bahan pakan melalui mekanisme penghancuran bahan pakan kemudian pengepresan bahan melalui suatu lubang (dye) dengan ukuran dan kerapatan (densitas) tertentu. Secara umum proses ini melibatkan proses baik pengepresan dan pemanasan singkat akibat terjadinya pengepresan bahan. Dengan adanyapengepresan ini makavolumeruang (bulkiness)bahan pakanakan berkurang secara signifikan untuk berat yang sama dari suatu bahan pakan, sehingga mempermudah dalam penanganan menggunakan mesin, meningkatkan asupan dan efisiensi penggunaan pakan (Schnelder dan Flatt, 1985). Proses tersebut dapat memperluaspermukaan partikel bahan sehinggamudah dicemaoleh mikroba rumen yangdihasilkan. Dari sisi dayacerna metode peleting ini dapat meningkatkan daya cerna pakan, hal ini ditunjukkan dari hasil penelitian Musofie et «/.,(1984) yang menyimpulkan bahwa proses peleting untuk pucuk tebu segar meningkatkan kecemaan bahankeringdan bahanorganiksecaraInvitro. Proses peletingjugaakan meningkatkan asupanpakan dengan kecenderunganrespon yang tinggi untuk ternak muda dibandingkan yang tua, dan meningkatkan efisiensi penggunaan energi dari sumber hijauan (NRC, 2000), tingkat palatabilitas dan kecemaan terhadap pakan jugameningkat(SchnelderdanFlatt, 1985).

2

(18)

Untuk membentuk pelet yang berkomponen daun lamtoro yang berkualitas baik dari segi kualitas fisik maupun nilai kecemaan, maka diperlukan suplementasi bahan pakan lain berupa perekat. Penambahan perekat onggok dan molases pada pembuatanpakanbentuk pelet sangatlahtepat karena selain berfungsi sebagai bahan perekatjuga berfungsi sebagai pelengkap nutrisi dari daun lamtoro. Keseimbangan nilai nutrisibaik protein, energi, vitamin, dan mineral berpengaruhterhadap kualitas ransum bentuk pelet yang dihasilkan. Akhir-akhir ini, kecenderungan penggunaan ransum berbentuk pelet semakin meningkat karena memberi beberapa keutungan antara lain dapat meningkatkan kecemaan bahan kering dan bahan organik, meningkatkan konsumsi ternak, memberikan kemudahan dalam hal pengakutan, pembungkusan, dan penyimpanan. Berdasarkan hal diatas, maka perlu dilakukan suatu penelitian mengenai kecemaan pelet daun lamtoro (Leucaena leucocephala) dengan penambahan komposisi perekat yang berbeda, selanjutnya akan diuji kecemaansecaraInvitro.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji kecemaan pelet daun lamtoro (Leucaena leucocephala) secaraIn vitro yangdiberi penambahan komposisi perekatyangberbedasebagaipakanternakruminansia.

C. Hipotesis

Diduga pelet daun lamtoro (Leucaena leucocephala) dengan komposisi perekatyangberbedaakanmenghasilkankecemaanpelet daunlamtoroyangberbeda juga.

3

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Agbede JO and VA aletor. 2002. Chemical characterization and protein quality evaluation ofleafprotein concentrates from Gliricidiaseptum and Leucaena leucocephala. International Journal of Food, Science and Technology 39, 253-261.

Agcncy for International Dcvclopment (AFID). 1982. Lamtoro gung (Leucaena leucocephala)- Tanaman Bahan Makanan Ternak yang Amat Baik. Technical Series Bulletin No. 25. Office of Agriculture Bureau for Science and Technology,WashingtonD.C.p. 1-8

Anggorodi, R. 1980.IlmuMakanan Ternak Umum. PT. Gramedia,Jakarta.

Anonymous, 1982. Leucaena Promising Forage and Tree Crop for the Tropics NationalAcademyofSciences. Washington, D.C.

AOAC. 1995. Official Methods of Analysis 1601 Ed. Chapter 4. Jaoumal of the AssocialionofAnalitical Chemist. Washington, DC, 17-34

Arora S. P. 1995. Pencernaan Mikroba pada Ruminansia. Terjemahan R. Murwani.

GadjahMadaUniversityPress, Yogyakarta.

Church. DC. 1990. LIvetockFeedand Feeding. Prentice-HallInternational. Inc Dunlap, C.E dan L.C.Chiang. 1980. Cellulosa Degradation A Common Link. Di

dalam M.L Shuler (ed). Untilition and Recycle of Agricuiturai Waste and Residues,CRS.Press.Inc,Florida.

D’ Mello, J. P. F and Fraser, K. W. 1981. The Cdmposition of Leaf Meal ffom Leucaena Edition. Longman Hongkong Edition. M. L. Scott and Associates.

Ithaca,NewYork. Experiment. The UniversityofGeorgiaPress,NewYork.

Ensminger, M. E. 1991. Animal Science. 9th Edition. Interstate Publisher, Inc.

PrintedintheUnited StateofAmerica, p: 571- 575.

Fajarini, F. 1985. ModifikasiPembuatan TahudenganBiji Lamtoro Gung(Leucaena leucocephala). [Skripsi]. Yogyakarta: FTPUGM.

Hartadi,H. 1994. IlmuMakananTernakDasar. UniversitasGajahMada. Yogyakarta Haryanto, B. 1994. Pakan Kambingdan Domba. Pros. Domba dan Kambing Untuk

KesejahteraanMasyarakat. ISPIdanHPDKICabangBogor. Bogor.

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid J. Jakarta : Yayasan Sasana WiraJaya

31

(20)

R.E. 1981. Tehnique and Procedures for In Vitro and In Vivo Rumen Jhonson,

Studies,J. Anin. Sci (85): 855:875

Jones. 1994. The Value ofLeucaenaleucocephalaasafeedfor ruminants inTropics WorldAnimal Review31, 13-23

Jones, R.J., J.L. Brewbaker, and C.T. Sorensson. 1997. Leucaena leucocephala

’ (Lamk) de Wit. In Plant Resources of South East Asia. Forages. Vol. 4.

PROSEA,Bogor,Indonesia, pp. 150-154.

joshi, H. S. 1989. The Value of Leucaena leucocephala (Lam). De Wit on reproduetioninrats.Aust.JournalAgric.Res. 19,341-352.

Kamal,M. 1994.NutrisiternakL LaboratoriumPakanTernakjurusanNutrisidan Komar, A. 1984. Teknologi Pengolahan Jerami Sebagai Makanan Ternak. Dian

Grahita. Jakarta, leucocephala. Reported from Trop. Sci 25: 75 - 78.

leucocephala. Trop.Anim. Prod. 4: 113-126.

ManurungT. 1995.Penggunaanhijauan leguminosapohonsebagai sumberprotein.

Maynard, L.A., J.K. Loosli, H.F. Hintz and R.G. Warner. 1981. Animal Nutrition.

SeventhEditionMcGraw-Hill Book Company. NewDelhi. 602 pp.

Mc Donald, P., R. A. Edwards, and J. F. H. Greenhalg. 1988. Animal Nutrition.

Fourth

th

Mc.Ellhiney, R. R. 1994. Feed Manufacturing Industry 4 Edition. American Feed lndustryAssociationLnc.,Arlinglon

Meyer,K.H. 1981.Natural andSyntheticHighPolymers. Interscience, London Musofie, A,. Soejono M., Reksohadiprodjo, S., Tedjowahjono, S,. 1984. Pengaruh

prosesPeleting Terhadap Kecernaan dan KonsumsiPucuk Tebu. Proceeding Lokakarya Pertama Evaluasi Biologi, Kimia dan Fisika Limbah Lignosclulasc,LIPIdanILOB.Yogyakarta

Nas. 1994. Leucaena: Promising Forage and Tree Crop for the Tropics. Second Edition. National AcademyofSciences. Washington.

National Academy Press. 1989. Leucaena : PromisingForage andTree CropforThe Tropic. SecondEd.,Washington,D.C.p.41-51

Nation Research Council. 1984. Nutrient Requirements ofPoultry. 9 th ed Revised Edition. NationAcademyPress. Washington,D.C.

32

(21)

Use of Innoculants and Lime Pelleting for 1, No. 2 C.S.I.R.O., Norris, d. 0. 1967. The Intelligent

Tropical Legums. Tropical Grass-lands, Vol.

Queensland,Australia.

NRC. 2000. Nulricnt Rcquiremcnt ofBccfcatlc: Sevcnlh Revised Editio : Updatc.

2000.http://wvAV.nap.edu/ope_n.

Orskop. E.R. 1982. Capacity for digestion and effect ol composition of absorbed nutrientonanimal metabolisme.J.AnimaI.Sci.46:600

Pakpahan, H. 1986. PengujianProteinEfficiencyRatioProtein Tempe LamtoroGung (Leucarnaleucocephala). Yogyakarta: UGMPress.

Parakkasi, A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminansia. Universitas Indonesia Press.Jakarta

Pathak and Ranjhan, S. K. 1989. Management and Feeding of Buffaloes. Vicas PublishingHouse.Put.Ltd.NewDelhi.

Pond, W.G., D.C. Church, and K.R. Pond, 1995. Basic Animal Nutrition and Feeding. Fourthedition.JohnWiley& Sons,NewYork.

Purbowati, E., C.l. Sutrisno, E. Baliarti, S,P.S. Budhi dan W. Lestariana. 2007.

Pengaruh Pakan Komplit dengan Kadar Protein dan Energi yang Berbeda pada Penggemukan Domba Lokal Jantan secara Feedlot terhadap Konversi Pakan. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.

PusatPenelitiandan Pengembangan

R. Wiradarya, 1993. ProduksiKambingdanDomba diIndonesia. UNS ransum sapi potong.JurnalIlmuTernakdan Veteriner 1 (3): 143-144.

Reddy, N.R and D.K. Salunkhe. 1985. Interaction between Phytate, Protein and Mineral in WheyFraction Blackgram.J. Food Sci. 46: 564-567

Schneider, B. H & William. P. F. 1985. The Evaluation of Feeds Through DigestibilityExperiments.TheUniversityofGeorgiaPress,Athens

Scott J.R. Newton SH and Katayama RW. 1982. Evaluation of sunflower meal as soybean meal replacement in rainbowtrout diets. Proceeding ofThirty-Sixth Annual Conference. South-Eastem Association of Fish and Wildlife Agencies: October31 toNovember. 1982.Jacksonville. Florida

Soebarinoto, S. Chuzaemi, dan Mashudi. 1991. Ilmu Gizi Ruminansia. Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.

Malang.

Suprayitno. 1981. LamtoroGungdanManfaatnya. JakartaiBhratara.

33

(22)

rG.D. and Torrie. 1991. prinsip dan prosedur statistika suatu pendekatan biometrik. Gramedia, Jakarta.

Steel, R. G. D. & J. H. Torrie. 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu Pendekatan Biometrik. Terjemahan: B. Sumantri. PT. Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.

Sutardi, T. 1980. Ketahanan Protein Bahan Makanan Terhadap Degradasi oleh

’Mikroba Rumen dan Manfaatnya bagi Peningkatan Produktivitas Ternak, Pros. Seminar Penelitian dan Penunjang Peternakan. LPP-Deptan Vol 2: 91- 103. Bogor.

Sutardi, T. 1981. Sapi Perah dan Pemberian Makanannya Dcp. Ilmu Makanan Ternak. Fak. Peternakan. Inst. PertanianBogor. Bogor

Sutardi, T. 1990. Research Strategies on Feeds and Feeling to Dairy Cattle Production in Indonesia. Seminar Sehari ‘improvement of Animal Performancethroughon Farm Metabolic Research. Fakultas Peternakan IPB.

Bogor.

Tillman, A. D. 1989. Ilmudan MakananTemakDasar. GadjahMadaUniversity Press, Yogyakarta.

Tillman, E., H. Hartadi, S. Reksohadiprajdo. & S. Labdosoehardjo. 1991. Tabel KomposisiPakanuntukIndonesia. GadjahMadaUniversityPress,

Yogyakarta.

Walker. 1984. Teknologi Pembuatan Pelet. Badan PenerbitUniversitas Diponogoro.

Semarang.

Widodo, W. 2005. Tanaman Beracun dalam Kehidupan Ternak. UMM Press.

Malang

WinamoFG. 1997.KimiaPangandanGizi. Jakarta: PTGramediaPustaka

Winamo, F. G., S. Fardiaz dan d. Fardiaz. 1980. PengantarTeknologi Pangan. PT.

GramediaPustakaUmum,Jakarta.

Winamo,F. G. 1988.KimiaPngandanGizi.Jakarta: Gramedia

Winowiski, T.S. 1996. Factors that affect pelet quality and trouble shooting in peletingprocess, AmaericanSoy BeanAssociation. http://www. Asasea.com.

Sigapura.

Stell,

Wiradarya, T. R. 1991. Usaha meningkatkan produksi daging temak domba dan kambing melalui peningkatan kadar protein ransumnya. Jurnal Pertanian Indonesia l(l):37-44.

34

(23)

Wodzicka, M, Tomaszewska, I. M. Mastika, A. Djajanegara, S. Gardiner, dan T.

1993. World Animal Review31, 13-23.

35

Referensi

Dokumen terkait

Using Software to Solve Harrison Integer Programming Problem.  Integer variables are specified with

• Deteksi rambu-rambu lalu lintas dapat dilakukan menggunakan color thresholding baik RGB atau HSV, karena rambu-rambu lalu lintas. mempunyai warna dan bentuk

Identifikasi faktor eksternal dilakukan untuk mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi pada pengembangan usaha ternak kelinci di Kelurahan Salokaraja Kecamatan

Program kerja yang dilakukan oleh bagian umum lembaga Pendidikan formal meliputi: 1) membuat dan mengisi buku program kerja madrasah; 2) membuat dan mengisi buku notula

Selain berperan sebagai alat pengolah data keruangan, sistem informasi geografis juga mampu menyajikan informasi mengenai sumber daya yang dimiliki oleh suatu

Pada lokasi penelitian ditemukan 3 genus fungi MVA yaitu Gigaspora, Glomus dan Menurut Smith & Read (2010), Jamur MVA terdapat di hampir semua komunitas terestrial

Cara memperoleh data dari instansi PDAM, pertama kali mengajukan surat permohonan survei yang diinput ke Bakesbang Linmas sebagai langkah awal untuk mendapatkan surat izin survei

Puji syukur kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya berupa sehat wal afiat, sehat jasmani dean rohani sehingga penulis dapat menyelesaikan tugass akhir dengan judul