• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian dan Pengembangan atau lebih dikenal dengan Research and Development

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian dan Pengembangan atau lebih dikenal dengan Research and Development"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat di era globalisasi ini, yang mana telah terjadi pergeseran sistem dari manual menjadi sistem yang terkomputerisasi. Perkembangan dunia informasi yang mampu menunjang berbagai kebutuhan dan permintaan informasi dari pengguna membuat informasi telah menjadi suatu kebutuhan utama dalam perkantoran. Informasi yang akurat, cepat dan tepat waktu tidak akan diperoleh apabila tidak didukung oleh sistem yang baik. Oleh karena itu, sarana yang cepat dan tepat untuk mengakses, mengolah, dan menyimpan sumber informasi telah menjadi bagian yang tak terpisah dalam kegiatan perkantoran (Abdullah, 2013).

Perangkat lunak memberikan suatu peran yang sangat penting dalam kelancaran kegiatan perkantoran, seperti kemampuan untuk melakukan pengolahan, penyimpanan dan pengaksesan informasi yang diperlukan dengan cepat dan tepat. Dengan adanya perangkat lunak, diharapkan data yang ada dapat disimpan secara teratur, sehingga pengaksesan dan pengolahan data dapat dilakukan dengan lebih mudah (Abdullah, 2013).

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Salatiga merupakan instansi pemerintah yang bergerak dalam pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan terkait bidang kebudayaan dan bidang pariwisata di Kota Salatiga. Salah satu tugas dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Salatiga adalah melaksanakan pengelolaan cagar budaya.

Hal ini penting dilakukan karena berkaitan dengan kelestarian dan keberlangsungan budaya-budaya yang ada di Salatiga. Dalam pelaksanaan pengelolaan cagar budaya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Salatiga juga berfungsi menghimpun semua data yang berkaitan dengan cagar budaya.

Akan tetapi, dalam pelaksanaan tugas ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Salatiga masih memiliki kendala. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Salatiga belum memiliki suatu sistem untuk mengelola data cagar budaya. Semua kegiatan mengimpun dan pengarsipan masih dilakukan secara konvensional, sehingga memicu banyaknya data yang hilang, rusak, kesulitan dalam pelaksanaan monitoring, pelaporan, pelacakan, dan menurunkan tingkat efektif dan efisien waktu pengarsipan data. Padahal, kegiatan menghimpun data cagar budaya tersebut sangat penting dilakukan, guna tetap dapat menjaga kelestarian dan memonitor kondisi cagar budaya yang ada di Kota Salatiga.

Oleh karena itu, suatu sistem untuk mengolah dan menampung data tersebut penting dan sangat dibutuhkan. Salah satu sistem yang mungkin dapat dijadikan solusi dalam menangani hambatan pendataan cagar budaya di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Salatiga adalah aplikasi berbasis website. Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis membentuk satu rangkain bangunan saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan halaman (Rusman &

Angraini, 2019).

Dalam penelitian ini website dibangun dengan menggunakan framework laravel 8. Laravel merupakan framework bahasa pemrograman PHP. Laravel memiliki banyak fitur modern yang sangat membantu developer dalam membuat aplikasi. Laravel juga memiliki beberapa keunggulan yaitu menggunakan Command Line Interface (CLI) Artisan, menggunakan package manager PHP Composer, penulisan kode program lebih singkat, mudah dimengerti, dan ekspresif (Bin Tahir, Rais, & Apriyadi HS, 2019). Laravel merupakan salah satu framework PHP berbasis Website yang kini banyak digunakan oleh beberapa developer. Laravel merupakan sebuah framework yang digunakan untuk memberikan informasi dan mengolah data (Jorgie, Anggraeny, & Via, 2021).

METODE PENELITIAN

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian dan Pengembangan atau lebih dikenal dengan Research and Development (R&D). Penelitian dan pengembangan (R&D) bertujuan untuk menghasilkan produk baru melalui beberapa proses pengembangan. Produk yang dihasilkan dalam Penelitian dan Pengembangan (R&D) bisa berupa model, media, modul, buku, alat evaluasi, dan perangkat pembelajaran (Widodo, 2017). Alur prosedur pengembangan pada penelitian ini dapat dijelaskan pada gambar 1. tahapan ini dapat dijelaskan seperti berikut:

a. Analisa Kebutuhan 1) Studi Literatur

(2)

Penulis melakukan studi literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji untuk menemukan konsep-konsep teoritis yang memperkuat program yang akan dihasilkan.

2) Studi Lapangan

Penulis mengumpulkan informasi melalui observasi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dengan mengamati dan wawancara kepada user yang akan menggunakan program tersebut.

(3)

3) Analisa Kebutuhan Sistem

Pada tahapan ini penulis melakukan analisa dengan melakukan observasi dan dari hasil observasi diperoleh kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam penelitian ini. Data yang dibutuhkan seperti data cagar budaya, foto, status kepemilikan cagar budaya, sejarah atau latar belakang cagar budaya, dan lain sebagainya.

Sedangkan penulis menggunakan sublime dalam pengembangan perangkat lunak dengan sistem database menggunakan MySQL.

b. Desain Sistem Informasi

Dalam tahapan ini dimulai dengan perencanaan requirement atau kebutuhan program. Tujuan dari program adalah memudahan user (pegawai) dalam mengolah data seperti cagar budaya, kesenian, permuseuman dan sejarah yang ada di Kota Salatiga. Dengan adanya requirement program yang dibuat dapat diperoleh gambaran / rancangan yang

sesuai dengan permintaan user. Gambar 1. Prosedur Pengembangan

Pengembangan desain sistem dilakukan dengan membuat flow chart, DFD, ERD dan perancangan database.

c. Validasi Desain oleh Pembimbing

Penulis melakukan validasi desain dengan pakar atau pembimbing di Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Salatiga, selaku penanggungjawab program tersebut. Validasi meliputi flow chart, DFD, ERD, perancangan database, normalisasi, desain user interface dan desain arsitektural. Dengan persetujuan dari pembimbing maka program dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya.

d. Revisi Desain

Berdasarkan hasil uji validasi pembimbing jika terdapat kesalahan dalam perancangan sistem dilakukan perbaikan atau revisi terhadap desain-desain sistemnya. Perbaikan sangat memungkinkan dilakukan lebih dari satu kali, agar menghasilkan sebuah desain yang sesuai dengan pembimbing dan user.

e. Pembuatan Source Code Program Sistem Informasi

Setelah desain dinyatakan valid maka dilakukan pembuatan program alikasi (source code) dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, dan database MySQL, serta menggunakan sebuah framework yaitu Laravel versi 8.

f. Uji Coba Sistem Informasi oleh User (Pegawai)

Uji coba utama yang melibatkan stakeholder (calon user). Dalam tahapan ini dilakukan uji coba output running program oleh user. Apabila masih ada kesalahan atau kekurangan dapat direvisi sesuai masukan dari calon user sampai mendapat rekomendasi baik (Kristinawati, 2014).

HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Analisis Kebutuhan

Setelah dilakukan studi lapangan dan wawancara mendalam dengan staff di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Salatiga, dapat disimpulkan bahwa kebutuhan paling penting adalah pembuatan website untuk tujuan digitalisasi data cagar budaya yang dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Salatiga.

3.2. Analisis Kebutuhan Sistem

Analisis kebutuhan sistem dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan admin dan user berkaitan

(4)

dengan website yang akan dibuat. Hal ini dilakukan agar website yang dibuat sesuai dengan kebutuhan

(5)

utama admin dan user (pengguna) website. Rincian kebutuhan admin dan user sesuai dengan CRUD (create, read, update, delete) ditampilkan dalam tabel 1.

Tabel 1 Rincian Kebutuhan berdasarkan CRUD

Tabel 1 menunjukkan uraian kebutuhan admin atau akun berstatus admin, yang didalamnya mengatur tentang data-data yang dapat ditambah, diupdate, dihapus, sesuai dengan kebutuhan sistem.

C (create) adalah proses menginputkan data ke dalam database, R (read) adalah proses membaca atau pengambilan data pada sebuah database, U (update) adalah proses untuk melakukan update pada database, dan D (Delete) merupakan proses untuk melakukan penghapusan pada sebuah data yang dipilih dalam database. Tabel 1 juga menjelaskan kebutuhan pengguna (user) berkaitan dengan dikembangkannya aplikasi berbasis website ini. Rincian kebutuhan pengguna (user) ini diuraikan berdasarkan komponen CRUD (Create, Read, Update, Delete).

3.3. Use Case Diagram

Use case diagram digunakan untuk memberikan gambaran alur komunikasi antara pengguna dengan sistem yang dibuat. Use case diagram dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Use Case Diagram

Komponen Kebutuhan Admin Komponen Kebutuhan Pengguna (User) Create Input user (pengguna) baru Create Input data cagar budaya

Input data user (pengguna) Input data cagar budaya baru

Read Melihat data user Read Melihat data cagar budaya

Melihat histori aktivitas perubahan data yang dilakukan oleh user

Melihat rekapan data cagar budaya yang telah di input

Melihat data cagar budaya

Update Update data user Update Update data cagar budaya Delete Menghapus data user

(pengguna)

Delete Menghapus data cagar budaya Menghapus user (pengguna)

(6)

3.4. Activity Diagram

Activity diagram digunakan untuk menunjukan bagaimana proses transaksi yang terjadi di sistem yang dibuat. Activity diagram dapat dilihat pada gambar berikut.

3.4.1. Activity Diagram untuk Melakukan Login Admin dan User

Activity diagram menu login menggambarkan aktivitas yang terjadi pada menu login yang dilakukan oleh Admin dan User.

Gambar 3 Activity Diagram untuk Melakukan Login Admin dan User

3.4.2. Activity Diagram untuk Melakukan Input Data

Activity diagram menu input menggambarkan aktivitas yang terjadi pada menu input data yang dilakukan oleh User.

Gambar 5 Activity Diagram untuk Melakukan Input Data

(7)

3.4.3. Activity Diagram untuk Melihat dan Mencetak Laporan Data Cagar Budaya

Activity diagram menu laporan menggambarkan aktivitas yang terjadi pada menu laporan yang dilakukan oleh User.

Gambar 6 Activity Diagram untuk Melihat dan Mencetak Laporan Data Cagar Budaya

3.4.4. Activity Diagram untuk Melakukan Delete Data Cagar Budaya

Activity diagram menu Delete data menggambarkan aktivitas yang terjadi pada menu Delete yang dilakukan oleh User.

Gambar 7 Activity Diagram untuk Melakukan Delete Data Cagar Budaya

(8)

3.4.5. Activity Diagram untuk Melakukan Update Data Cagar Budaya

Activity diagram menu Update menggambarkan aktivitas yang terjadi pada menu Update yang dilakukan oleh Admin dan User.

Gambar 8 Activity Diagram untuk Melakukan Update Data Cagar Budaya

3.5. Tampilan Website

Interfaces atau tampilan website diperoleh dari hasil coding berupa sebuah website pendataan di dinas kebudayaan dan pariwisata Kota Salatiga. Tampilan website sistem menggunakan framework laravel versi 8. Tampilan website pendataan dapat dilihat pada uraian berikut ini.

3.5.1. Tampilan Form Login

Gambar 9 Tampilan Form Login

Pada form login menggunakan sebuah package yang disediakan oleh laravel yaitu

(9)

Jetstream. Jetstream digunakan untuk membuat scaffolding Authentication yang salah satu fiturnya adalah autentifikasi login.

3.5.2. Tampilan Dashboard Cagar Budaya

Gambar 10 Tampilan Dashboard Website Cagar Budaya

Pada menu ini menggunakan template adminLTE. Dalam menu ini terdapat tabel berisi data cagar budaya yang telah di input sebelumnya beserta dengan keterangan singkat berupa nama, alamat, status verifikasi cagar budaya. Menu cagar budaya juga memuat CRUD (Create, Read, Update, Delete).

3.5.3. Tampilan Menu Lihat Data Cagar Budaya

Gambar 11 Tampilan Menu Lihat Data Cagar Budaya

Menu di atas berisi informasi seputar cagar budaya secara lebih spesifik yang telah diinput user. Data di dalamnya adalah nama cagar budaya, nomor sertifikat, NOP PBB, alamat, gambar/foto, luas area, dan batas koordinat.

(10)

3.5.4. Tampilan Menu Tambah Data Cagar Budaya

Gambar 12 Tampilan Menu Tambah Data Cagar Budaya

Menu Tambah cagar budaya berfungsi untuk mengisi data cagar budaya baru. Data di dalamnya adalah nama cagar budaya, nomor sertifikat, NOP PBB, alamat, gambar/foto, luas area, dan batas koordinat.

3.5.5. Tampilan Menu Rekap Data Cagar Budaya

Gambar 13 Tampilan Menu Rekap Data Cagar Budaya

Menu rekap data cagar budaya berisi jumlah cagar budaya yang telah di input, jumlah cagar budaya yang sudah ditetapkan, jumlah cagar budaya yang belum ditetapkan, dan jumlah cagar budaya yang telah dihapus. Dalam menu ini juga dilengkapi dengan diagram untuk mempermudah pembacaan atau interpretasi data.

(11)

3.5.6. Tampilan Menu Admin untuk Kelola User

Gambar 14 Tampilan Menu Admin untuk Kelola User

Pada menu ini berisi data user yang telah terdaftar dalam sistem. Admin dapat menambah maupun menghapus user. Selain itu admin juga dapat memperbaharui data user yang telah terdaftar dalam sistem.

3.5.7. Tampilan Menu Admin untuk Menambah Pengguna (User)

Gambar 15 Tampilan Menu Admin untuk Menambah Pengguna (User) Pada menu ini, admin dapat menambah user baru. Data yang dimasukkan seperti nama, username, password, alamat email, NIP, dan lain sebagainya.

(12)

3.6. Hasil Pengujian (Blackbox)

Perlu dilakukan pengujian sistem untuk menguji apakah sistem berjalan dengan baik. Pengujian akan dilakukan menggunakan metode Black Box. Metode pengujian Black Box adalah pengujian sistem dengan cara me-masukan data ke dalam form yang terdapat pada sistem dan melakukan pengecekan apakah hasil yang didapat dari input data tersebut sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.

Tabel 2 Identifikasi Pengujian Website dengan Blackbox

No. Deskripsi Pengujian Jenis Pengujian

1. Form halaman utama Blackbox

2. Form login admin Blackbox

3. Form login user Blackbox

4. Form dashboard Blackbox

5. Form tambah cagar budaya Blackbox

6. Form view detail cagar budaya Blackbox

7. Form update data cagar budaya Blackbox

8. Form tambah user (admin) Blackbox

9. Form update data user (admin) Blackbox

10. Form rekap data cagar budaya Blackbox

11. Form histori perubahan data Blackbox

Data identifikasi pada Tabel 4.3 akan dilakukan pengujian untuk memastikan apakah sistem (website) berjalan sesuai harapan yang telah dirancang. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 2.

(13)

Tabel 3 Tabel Hasil Pengujian Website dengan Blackbox Page

Pengujian Deskripsi Cara Pengujian Hasil Pengujian Kesimpulan Form

halaman utama

Menampilkan halaman utama saat alamat web di akses

Mengakses

halaman web pada browser

Masuk ke halaman website cagar budaya

Sukses

Form login admin

Tampilan login untuk admin

Mengisi form dengan username dan password admin

Sistem berhasil melakukan pengecekan di database apabila data username dan password sesuai, akan berhasil masuk ke dashboard admin

Sukses

Form login user

Tampilan untuk login user

Mengisi form dengan data username dan password user

Sistem melakukan pengecekan data, apabila data username dan password sesuai, maka akan masuk ke dashboard user

Sukses

Form dashboard (user)

Menampilkan data cagar budaya yang sudah diinput

Melakukan proses login

Sistem menampilkan data cagar budaya yang tersimpan di database

Sukses

Form tambah cagar budaya

Tampilan untuk menambah data cagar budaya baru

Mengisi form yang disediakan

Sistem menyimpan data ke dalam database dan memberi notifikasi bahwa data cagar budaya berhasil disimpan

Sukses

Form view cagar budaya

Menampilkan data cagar budaya yang telah tersimpan secara detail dan spesifik

Klik nama cagar budaya yang akan dilihat detailnya

Sistem menampilkan data lengkap dan spesifik tentang cagar budaya yang telah dipilih (diklik)

Sukses

Form update data cagar budaya

Tampilan untuk merubah data cagar budaya yang telah tersimpan

sebelumnya

Merubah data cagar budaya yang telah tersimpan

sebelumnya

Sistem berhasil merubah data di dalam database

Sukses

Form menambah user (admin)

Tampilan untuk admin menambah user baru

Mengisi form tambah user

Sistem berhasil menambah user baru dan menyimpan datanya dalam database

Sukses

Form update data user

(admin)

Tampilan untuk admin merubah data user

Merubah data di form data user

Berhasil merubah dan menyimpan data ke dalam database

Sukses

Rekap data cagar budaya

Tampilan untuk melihat rekapan data yang disimpan dan melakukan backup data

Mengakses menu rekap data

Sistem berhasil menampilkan rekapan data yang telah tersimpan di database

Sukses

Form histori perubahan data

Tampilan berupa tabel untuk admin mengetahui detail perubahan data yang telah terjadi di sistem

Mengakses menu histori perubahan data

Sistem berhasil menampilkan detail histori perubahan data yang dilakukan oleh user

Sukses

(14)

KESIMPULAN

Penelitian ini dilakukan untuk membangun sebuah sistem pendataan cagar budaya di Kota Salatiga yang berbasis website. Pembuatan sistem ini bertujuan untuk proses digitalisasi sistem pendataan cagar budaya di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Salatiga. Dengan adanya sistem ini, dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pendataan cagar budaya di Kota Salatiga oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Salatiga.

Selain itu, pemberlakuan sistem ini dapat mengurangi risiko kehilangan dan kerusakan data cagar budaya.

Pengembangan website ini menggunakan framework laravel serta dikembangkan dengan model waterfall. Fitur yang terdapat dalam website ini terdiri dari fitur untuk admin dan fitur untuk user. Fitur untuk admin antara lain menu kelola user, menu melihat profil user (pengguna), menu tambah user (pengguna), dan menu lihat history perubahan data. Sedangkan fitur untuk user antara lain menu rekap data cagar budaya, lihat data cagar budaya, tambah data cagar budaya, ubah (update) data cagar budaya, dan hapus data cagar budaya. Berdasarkan hasil pengujian dengan blackbox didapatkan bahwa website pendataan cagar budaya ini dapat berjalan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, D. (2013). Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Seniman Pada Dinas Perhubungan, Pariwisata Dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe. TECHSI: Jurnal Penelitian Teknik Informatika, 5(2), 28–40. https://doi.org/https://doi.org/10.29103/techsi.v5i2.149

Bin Tahir, T., Rais, M., & Apriyadi HS, M. (2019). Aplikasi Point OF Sales Menggunakan Framework Laravel.

JIKO (Jurnal Informatika Dan Komputer), 2(2), 55–59. https://doi.org/10.33387/jiko.v2i2.1313

Jorgie, R. A., Anggraeny, F. T., & Via, Y. V. (2021). Sistem Diagnosa Penyakit Pada Ayam Berbasis Web Laravel 8. 2(2), 457–466. Retrieved from http://jifosi.upnjatim.ac.id/index.php/jifosi/article/view/305 Kristinawati, E. (2014). Sistem Informasi Kepegawaian Berbasis Web Sebagai Pendukung Keputusan Pimpinan

Di STEKOM Semarang. Jurnal Mahasiswa Stekom Semarang, 1(1). Retrieved from https://www.neliti.com/id/publications/190652/sistem-informasi-kepegawaian-berbasis-web-sebaga- pendukung-keputusan-pimpinan-di

Rusman, A., & Angraini, S. L. (2019). Penerapan Extreme Programming Pada Sistem Informasi Pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP). Paradigma - Jurnal Komputer Dan Informatika, 21(1), 17–22.

https://doi.org/10.31294/p.v21i1.4631

Widodo, I. K. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Website Berbasis Responsive Web Design (Rwd) Mata Pelajaran Ekonomi Untuk Materi Pasar Modal Kelas Xi Sekolah Menengah Atas (Sma). Jurnal Pendidikan Dan Ekonomi, 6(6), 613–622.

Referensi

Dokumen terkait

Fenologi pembungaan dua varietas jambu air S.boerlagei dimulai dari terbentuknya kuncup induksi (inisiasi) hingga bunga mekar dan menjadi bakal buah, waktu yang

Pemberian pelatihan ini dilakukan dengan beberapa teknik yaitu: (a) Metode Ceramah, metode ini dipilih untuk memberikan penjelasan mengenai pentingnya teknologi khususnya

Mendatangi instansi terkait seperti bale penyuluhan pertanian, perikan dan kehutanan (BP3K) Kecamatan Empang untuk mengetahui dimana data tersebut tersedia serta

Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk memberikan solusi atas permasalahan tersebut dengan membuat sebuah rancangan prototype sistem informasi pelayanan

Bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, secara substansi, merupakan bagian

Upaya mengnyinergikan pariwisata dan budaya dalam pengembangan dan pemasaran sektor pariwisata telah menjadi praktek yang sering dilakukan. Sebagian besar daerah tujuan

Hasil pengelolaan air di tambak sistem tandon terhadap parameter kualitas air menunjukkan korelasi yang nyata pada kandungan amonia ( P < 0.05), koefisien korelasi

Sama seperti siklus I dan II, pada siklus III ini dilakukan perencanaan sebelum melakukan pembelajaran, yaitu mempersiapkan rencana pembelajaran IPA dengan