• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makna Air Susu Ibu Dalam Al-Qur’an “Kajian Tafsir Al-Misbah Karya M. Quraish Shihab”

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Makna Air Susu Ibu Dalam Al-Qur’an “Kajian Tafsir Al-Misbah Karya M. Quraish Shihab”"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Oleh:

DESI ZAHROTUL MUNIROH. A NIM. 082 122 031

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) JEMBER FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN HUMANIORA

SEPTEMBER, 2016

(2)

SKRIPSI

Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora Jurusan Tafsir Hadits

Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

Oleh:

DESI ZAHROTUL MUNIROH. A NIM. 082 122 031

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) JEMBER FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN HUMANIORA

SEPTEMBER, 2016

(3)

Dewasa ini Perkembangan ilmu berjalan dengan pesat. Temuan-temuan baru kian terungkap, khususnya tentang kehidupan manusia saat ini, salah satunya yakni tentang ASI (Air Susu Ibu). Saat ini pemerintah sangat gencar sekali dalam memproklamirkan ASI Esklusif di negara ini, baik melalui media sosial, televisi dan sebagainya. Hal itu terjadi karena banyaknya ibu-ibu yang kian hari berpindah kepada susu formula, dan mengenyampingkan ASI dengan alasan yang kian banyak. Padahal hal tersebut adalah suatu keharusan yang telah lama Allah perintahkan di dalam Al- Qur’an, bahkan berabad-abad yang lalu.

Rumusan masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah: 1. Bagaimana biografi M. Quraish Shihab? 2. Bagaimana corak dan metode tafsir al-misbah karya M. Quraish Shihab? 3. Bagaimana pemikiran M. Quraish Shihab dalam tafsirnya dalam memaknai ayat tentang ASI (Air Susu Ibu)?

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan biografi M. Quraish Shihab, Mendeskripsikan Corak dan Metode Tafsir Al Misbah karya M. Quraish Shihab. Serta bagaimana pandangan M. Quraish Shihab tentang ASI didalam Tafsir Al-Misbah.

Manfaat penelitian ini adalah diharapkan menambah khazanah ilmu pengetahuan, dan mengembangkan serta mengoreksi ilmu pengetahuan yang telah ada.

Untuk mengidentifikasi permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan kajian pustaka. Adapun tekhnik pengumpulan data menggunakan metode dokumenter. Sumber data primer peneliti adalah kitab tafsir dan buku kedokteran yang berhubungan dengan ASI (Air Susu Ibu). Analisis data berupa analisis isi atau

“content analisis”. Kemudian, hanya dianalisis menurut isinya dari data-data yang telah dikumpulkan, baik data primer maupun sekunder.

Penelitian ini memperoleh kesimpulan bahwa Ayat mengenai ASI dalam Al- Qur’an menandakan adanya penekanan atau ketegasan anjuran dari Allah untuk melakukan anjuran yang dimaksud sebagaimana tertera dalam kalam-Nya, yakni penyusuan selama dua tahun penuh. Selain penjelasan di dalam Al-Qur’an, para ahli juga berpendapat bahwasannya di dalam ASI terdapat kandungan yang sangat baik bagi kesehatan, yang mungkin tidak dimiliki oleh air susu lainnya.

(4)

iv

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

PEDOMAN TRANSLITERASI ... x

DAFTAR ISI ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Fokus Penelitian ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Definisi Istilah ... 5

F. Metode Penelitian ... 8

G. Sistematika Penulisan ... 11

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN ... 13

A. Kajian Terdahulu ... 13

B. Kajian Teori ... 16

1. Definisi ASI (Air Susu Ibu) ... 16

2. ASI (Air Susu Ibu) dalam Islam ... 22

3. ASI (Air Susu Ibu) dalam Kesehatan ... 24

BAB III M. QURAISH SHIHAB DAN TAFSIR AL-MISBAH ... 25

A. Biografi M. Quraish Shihab ... 25

1. Sosok dan Perjalanan M. Quraish Shihab ... 25

(5)

v

4. Tuduhan Syi’ah ... 36

B. Metode dan Corak Tafsir Karya M. Quraish Shihab... . 41

1. Tafsir Al-Misbah. ... 41

2. Metode Tafsir Al-Misbah ... 45

3. Corak Tafsir Al-Misbah... .... 48

BAB IV MAKNA ASI DALAM AL-QUR’AN ... 51

A. Tafsir Ayat Yang Berkaitan Dengan Air Susu Ibu ... 51

1. Klarifikasi Ayat ASI Dalam Al-Qur’an Berdasarkan Masa Turunnya ... 51

2. Munasabah ayat ASI dalam Al-Qur’an... 52

3. makna kosa kata dalam ayat 233 surah al-baqarah tentang ASI dalam Al-Qur’an ... 55

4. Penafsiran ayat yang berkaitan dengan ASI... .. 64

B. Penafsiran M. Quraish Shihab Tentang Ayat Air Susu Ibu Dalam Tafsir Al-Misbah ... 68

BAB V PENUTUP ... 78

A. Kesimpulan ... 78

B. Saran ... 79 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(6)

Di dalam Al-Qur’an telah dijelaskan, bahwa makanan adalah hal terpenting untuk kelangsungan hidup manusia, khususnya makanan yang terbaik untuk bayi. Sebab di dalam Al-Qur’an telah dianjurkan dan diberikannya petunjuk bagi orangtua dalam memberikan ASI Eksklusif pada bayinya.1

Salah satu kebutuhan pokok bayi yang sangat penting dan sangat mendasar baginya yakni pemberian ASI (air susu ibu). Sebab ASI memiliki banyak sekali kandungan di dalamnya yang sangat baik untuk kesehatan bayi.

Di dalam Al-Qur’an secara khusus berbicara tentang makanan bayi, yakni ASI (air susu ibu) merupakan makanan utama bayi, dan karena itu ayah diperintahkan untuk memberi imbalan kepada ibu yang menyusukan, hal ini antara lain digunakan untuk menjaga kondisi kesehatan ibu dan kesempurnaan ASI-nya. Di lain pihak, Al-Qur’an mencela ibu yang enggan menyusukan anaknya, sebagaimana dijelaskannya bahwa masa penyusuan yang sempurna adalah 2 tahun penuh (24 bulan) atau 30 bulan dikurangi masa kehamilan.

Dalam hal menyusui, Allah telah menjelaskannya dalam Al-Qur’an surat (al-Baqarah ayat 233). Di dalam ayat tersebut dijelaskan bahwasannya seorang ibu diperintahkan untuk menyusui bayinya hingga dua tahun, untuk yang ingin menyempurnakan penyusuannya. Dengan menggunakan redaksi berita ayat ini memerintahkan dengan sangat kukuh kepada para ibu agar menyusukan anak-

1 Hesti Widuri, Cara Mengelola ASI Eksklusif Bagi Ibu Bekerja (Yogyakarta :Pustaka Baru, 2013), 15.

(7)

anaknya. Dan ini berarti bahwa Al-Qur’an sejak dini telah menggariskan bahwa air susu ibu, baik ibu kandung maupun bukan, adalah makanan terbaik buat bayi hingga usia dua tahun.2

Namun pada kenyataannya di dunia yang modern ini banyak sekali ibu-ibu yang mengenyampingkan ASI dan berganti ke susu formula/susu sapi dengan alasan pekerjaan. Mereka masih belum sadar akan pentingnya ASI dan juga menyusui. Bukan hanya di dalam Al-Qur’an yang menjelaskan hal tersebut, di dalam ilmu kedokteran dan sains seorang pakar ASI juga menyarankan kepada semua ibu di manapun berada untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya, hal itu bukan hanya bermanfaat bagi bayi tetapi juga bermanfaat bagi ibunya, sebab menyusui memberikan manfaat psikologis pada bayi karena melalui menyusui ia merasakan kehangatan dan kedekatan fisik ibunya, menikmati suara dan wajah ibunya, sekaligus memuaskan kebutuhan untuk menghisap.3

Di dalam ASI terdapat banyak sekali zat gizi terutama zat-zat kekebalan tubuh. Sebagai makanan pertama bayi, ASI adalah nutrisi sempurna untuk bayi dan mendekatkan hubungan emosi antara ibu dan bayi. Dan dengan kegiatan menyusui ibu akan lebih dekat dengan bayi, sehingga kelak bayi dewasa, dia akan terbiasa memberikan kasih sayang kepada sesamanya.

ASI juga menjadi pokok bahasan para mufassir, salah satunya adalah M.

Quraish Shihab. Dalam bukunya beliau menjelaskan bahwasannya makanan itu harus terdiri dari tiga unsur dan salah satunya ialah makanan yang proporsional,

2 M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah : Pesan, Kesan Dan Keserasian Al Qur’an (Jakarta : Lentera Hati, 2002), 609.

3 Ratih Novianti, Menyusui Itu Indah : Cara Dahsyat Memberikan ASI untuk Bayi Sehat dan Cerdas (Yokyakarta : OCTOPUS, 2009), 26.

(8)

dalam arti sesuai dengan kebutuhan pemakan, tidak berlebih, dan tidak berkurang.

Dan oleh karenanya, Al-Qur’an menuntut orangtua, khususnya ibu, agar menyusui anaknya dengan ASI (Air Susu Ibu) serta menetapkan masa penyusuan yang ideal.4 Yakni dua tahun sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah al- Baqarah ayat 233.

Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk mengkaji masalah ini lebih mendalam lagi, untuk itu penulis merefleksikannya dalam sebuah judul “Makna Air Susu Ibu Dalam Al-Qur’an (Kajian Tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab)”.

B. Fokus Kajian

Dari permasalahan di atas timbullah suatu pertanyaan yang dapat dirumuskan pokok-pokok permasalahan yang membutuhkan pembahasan yang lebih khusus, adapun pokok-pokok bahasan itu sebagai berikut:

1) Bagaimana Biografi M. Quraish Shihab?

2) Bagaimana Corak dan Metode Tafsir Al Misbah karya M. Quraish Shihab?

3) Bagaimana pemikiran M. Quraish Shihab dalam tafsirnya dalam memaknai ayat tentang ASI (Air Susu Ibu)?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan gambaran tentang arah yang akan dituju dalam melaksanakan penelitian.5 Hal ini guna untuk menemukan,

4 M. Quraish Shihab, Wawasan Al Qur’an:Tafsir Tematik Atas Pelbagai Persoalan Umat (Bandung: PT Mizan Pustaka, 1996), 196.

5 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: STAIN Jember Press, 2012), 48.

(9)

mengembangkan, maupun mengoreksi terhadap ilmu pengetahuan yang ada.

Adapun beberapa tujuan dalam penelitian ini, antara lain:

1) Mendeskripsikan biografi M. Quraish Shihab.

2) Mendeskripsikan Corak dan Metode tafsir Al Misbah karya M.

Quraish Shihab.

3) Mendeskripsikan pandangan M. Quraish Shihab tentang ASI (air susu ibu) di dalam tafsir Al Misbah.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian berisi tentang konstribusi apa yang akan diberikan setelah selesai melakukan penelitian. Kegunaan dapat berupa kegunaan yang bersifat teoritis dan kegunaan praktis.6 Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain:

1. Manfaat teoritis

Bagi keilmuan dapat menambah wawasan pengetahuan tentang ayat-ayat yang menjelaskan tentang pentingnya menyusui dan manfaat dari ASI itu sendiri, dan juga dengan adanya penelitian ini peneliti bisa tahu tentang tafsir-tafsir yang berhubungan dengan perintah menyusui di dalam Al-Qur’an menurut M. Quraish Shihab dalam tafsir Al Misbah.

2. Manfaat praktis

Mengingat banyak sekali kaum ibu-ibu yang mengenyampingkan ASI dan lebih banyak berpindah kepada susu

6 Ibid, 48.

(10)

formula pada saat ini, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan bagi orangtua, khususnya kaum wanita untuk lebih giat lagi memberikan ASI kepada putra putrinya hingga berusia 2 tahun sesuai dengan perintah Allah dalam Al-Qur’an. Adapun manfaat dari penelitian praktis dari penelitian ini antara lain:

a. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam kajian tafsir yang membahas tentang Air Susu Ibu dalam Al-Qur’an.

b. Bagi institut agama islam negeri (IAIN) jember, khususnya bagi fakultas ushuluddin, adab, dan humaniora. Penelitian ini diharapkan bisa dijadikan rujukan sebagai penelitian terdahulu dan dapat memberikan manfaat dan juga motivasi bagi akademisi IAIN jember untuk lebih serius dan fokus dalam memahami isi kandungan di dalam ayat-ayat Al-Qur’an.

c. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kajian teoritis tentang pentingnya ASI (air susu ibu). Supaya dapat dijadikan bahan untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak dari bayi hingga dewasa kelak, agar supaya kita dapat memeliharanya sesuai dengan tuntunan dari Allah swt.

E. Definisi Istilah

Definisi istilah berisi tentang pengertian istilah-istilah penting yang menjadi titik perhatian peneliti di dalam judul penelitian, tujuannya agar tidak

(11)

terjadi kesalahpahaman terhadap makna istilah sebagaimana dimaksudkan oleh peneliti.7

Adapun definisi istilah dalam judul “Makna Air Susu Ibu dalam Al-Qur’an (Kajian Tafsir Al Mishbah Karya M. Quraish Shihab)” adalah sebagai berikut:

1) ASI (Air Susu Ibu)

Kata ASI kepanjangan dari air susu ibu yang berarti air yang keluar dari puting ibu. ASI ialah makanan yang terbaik untuk bayi, ASI adalah nutrisi sempurna untuk bayi dan mendekatkan hubungan emosi antara ibu dan bayi.8 Di dalam asi itu sendiri juga terdapat banyak sekali kandungan gizi dan juga vitamin, di dalamnya juga mengandung lebih dari 200 unsur pokok, antara lain at putih telur, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, faktor pertumbuhan, hormon, enzim, zat kekebalan, dan sel darah putih.

Semua zat ini terdapat secara proporsional dan seimbang satu dengan yang lainnya.9

ASI (air susu ibu) adalah makanan terbaik untuk bayi. ASI sangat dibutuhkan untuk kesehatan bayi dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi secara optimal. Bayi yang mendapat ASI eksklusif akan memperoleh semua kelebihan ASI serta terpenuhi kebutuhan gizinya secara maksimal sehingga dia akan lebih sehat, lebih tahan terhadap infeksi, tidak mudah terkena

7 Ibid, 48.

8 Novianti, Menyusui Itu Indah, 2.

9 Utami Roesli, Mengenal Asi Eksklusif (Jakarta: PT Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara, 2000), 24.

(12)

alergi, dan lebih jarang sakit. Dan sebagai hasilnya, bayi yang mendapat ASI secara eksklusif akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.10pertumbuhan yang optimal dapat dilihat dari penambahan berat badan, tinggi badan, ataupun lingkar kepala, sedangkan perkembangan yang optimal dapat dilihat dari adanya peningkatan kemampuan motorik, psikomotorik dan bahasa.

ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya.

2) Perspektif Al-Qur’an

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, perspektif dapat diartikan sebagai sudut pandang, pandangan, atau cara melukiskan suatu benda pada permukaan yang mendatar sebagaimana yang terlihat oleh mata dari tiga dimensi. Tetapi dalam skripsi ini, perspektif dapat diartikan sebagai sudut pandang atau pandangan.

Dalam kamus besar bahasa ndonesia dijelaskan bahwa Al- Qur’an adalah kitab suci umat islam yang berisi firman Allah SWT yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW dengan perantaraan malaikat jibril untuk dibaca, dipahami, dan diamalkan sebagai petunjuk atau pedoman hidup bagi umat manusia dan kita

10 Hariyanti Sulistyoningsih, GIZI untuk Kesehatan Ibu dan Anak (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2011), 167.

(13)

sebagai umat islam diberi kelebihan oleh Allah SWT yakni berupa pahala bagi kita dengan membacanya (Al-Qur’an) secara tartil dan juga benar.

3) Kajian tafsir

Kata “kaji” dalam kamus besar bahasa indonesia diartikan telaah, selidik, teliti, pelajari, analisa. Sedangkan “kajian” diartikan untuk sesuatu pengkajian atau kepentingan keilmuan.11 Dan kata tafsir ialah berasal dari akar kata ر -س - ف (fa-sa-ra) atau َرَّسَف (fassara) yang bermakna menjelaskan atau menerangkan.12 Dan secara bahasa tafsir dapat diartikan sebagai penjelasan atau keterangan dan secara istilah tafsir ialah ilmu yang mempelajari kandungan kitab Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW, berikut penjelasan maknanya serta hikmah-hikmahnya.

Yang dimaksud dengan pengertian judul diatas ialah penafsiran terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang membahas tentang ASI (Air Susu Ibu) yang dianalisa melalui penafsiran M. Quraish Shihab dalam tafsir Al Misbah.

F. Metode Penelitian

Metode penelitian menjelaskan semua langkah yang dikerjakan penulis sejak awal hingga akhir.13 Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan

11 Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap EYD dan Pengetahuan Umum (Surabaya:Apollo Lestari, 1997), 384.

12 https://id.wikipedia.org/wiki/Tafsir, (18 april 2016).

13 Tim penyusun, Pedoman Penulisan, 49.

(14)

tertentu. Adapun penelitian ini, mempunyai tujuan dan kegunaan yang bersifat pengembangan, yaitu memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.

1. Jenis dan pendekatan penelitian

Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research),14 yaitu sebuah penelitian data-data, informasi dan bahan-bahan yang dijadikan bahasan dan rujukan penelitian berasal dari buku-buku, kitab-kitab karya-karya ilmiah yang semacamnya yang memiliki tema yang berhubungan dengan tema penelitian.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yakni penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan ASI dalam perspektif Al-Qur’an dan juga penafsirannya menurut M. Quraish Shihab. Dan penelitian ini juga bersifat kualitatif yakni datanya dinyatakan dalam keadaan sewajarnya atau sebagaimana adanya, dengan tidak dirubah dalam bentuk simbol-simbol dan bilangan.15

Metode penafsiran yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode tafsir tematik. Dalam pelaksanaannya, penulis berpedoman kepada langkah-langkah yang dirumuskan oleh al-

Farmawi dalam al-Bidayah fi al-Tafsir al-Mawdu’i.16 Terdapat

tujuh langkah dalam sistimatika tafsir maudu’i, yang kemudian langkah tersebut dikembangkan oleh Quraish Shihab, yaitu:

14 Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004), 2-3.

15 Ibid, 174.

16 Al-Farmawi, al-Bidayah fi al-Tafsir al-Mawdu’i (Kairo:al-Fajalah, 1977), 61-62.

(15)

a. Menetapkan masalah yang akan dibahas

b. Menghimpun seluruh ayat-ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan masalah tersebut

c. Menyusun urutan-urutan ayat terpilih sesuai dengan perincian masalah dan atau masa turunnya, sehingga terpisah antara Makkiyah dan Madaniyah. Hal ini untuk memahami unsur pentahapan dalam pelaksanaan petunjuk- petunjuk al-Qur’an

d. Mempelajari munasabat masing-masing ayat dengan surat di mana ayat tersebut berada, karena setiap ayat berkaitan dengan tema sentral pada suatu surah

e. Menyusun out line pembahasan dalam kerangka yang sempurna sesuai dengan hasil studi masa lalu, sehingga tidak diikutkan hal-hal yang tidak berkaitan dengan pokok masalah

f. Mempelajari semua ayat yang terpilih secara keseluruhan dan atau mengkompromikan antara yang umum dengan yang khusus, mutlak dan yang relatif, dan lain-lain, sehingga kesemuanya bertemu dalam muara tanpa perbedaan atau pemaksaan dalam penafsiran

g. Menyusun kesimpulan penelitian yang dianggap sebagai jawaban al-Qur’an terhadap masalah yang dibahas.17

17 Nashruddin Baidan, Wawasan Baru Ilmu Tafsir, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005), 383.

(16)

2. Teknik pengumpulan data

Mengingat penelitian ini adalah penelitian pustaka, maka data-data yang diteliti hanyalah diperoleh dari sumber tertulis.

Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan datanya adalah Metode Dokumenter18, yakni cara pengumpulan data dengan menyelidiki benda-benda tertulis yang berkaitan dengan judul dalam penelitian ini.

Dalam penelitian ini, data primer yang digunakan adalah kitab-kitab tafsir yang cukup luas dalam membahas hal air susu ibu atau ayat-ayat tentang menyusui. Dan juga ditambah dengan buku- buku yang sangat khusus membahas tentang ASI itu sendiri, di antaranya : ASI eksklusif karya dr. Utami Roesli, SpA., MBA., CIMI dan menyusui itu indah (cara dahsyat memberikan asi untuk bayi sehat dan cerdas) Ratih Novianti. Sedangkan semua buku dan data-data lain yang berkenaan dengan pembahasan, peneliti gunakan sebagai sumber data sekunder.

3. Analisis data

Tujuan utama dari analisis data ialah untuk meringkas data dalam bentuk yang mudah dipahami dan ditafsirkan dan memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain. Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu Analisis Isi Atau (Content Analisis).

18 Mundir, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Jember : STAIN PRESS Jember, 2013), 186.

(17)

Yakni suatu teknik penyelidikan yang berusaha menguraikan secara objektif dan sistematik data yang diteliti.19 Kemudian dianalisis menurut isinya dari data-data yang telah dikumpulkan, baik data primer maupun sekunder.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan meliputi deskripsi pembahasan yang dimulai dari bab pendahuluan hingga bab penutup.20 Dalam sistematika pembahasan ini akan dijelaskan mengenai kerangka penulisan yang digunakan dalam penelitian ini.

Sistematika penulisan sebagai berikut : a) Bab pertama

Pendahuluan, yang berisi tentang proses pemikiran dalam penelitian pustaka yang meliputi : latar belakang, fokus kajian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah, kajian kepustakaan, metode penelitian dan sistematika pembahasan.

b) Bab kedua

Kajian kepustakaan, yang berupa penelitian terdahulu dan kajian teori yang berisi tentang : Definisi ASI, ASI dalam islam dan ASI dalam kesehatan.

c) Bab ketiga

19 Hasan Shadily Dkk, Ensiklopedi Indonesia (Jakarta : PT Ichtiar Baru- Van Hoeve, T. T), 207.

20 Tim penyusun, Pedoman Penulisan, 50.

(18)

Dalam bab ini berisi tentang Biografi M. Quraish Shihab yang meliputi: Sosok Quraish Shihab, Karya-Karya M. Quraish Shihab, Tokoh-Tokoh yang Mempengaruhi Pemikiran M. Quraish Shihab, Tuduhan Syi’ah, Tafsir Al-Misbah Serta Corak Dan Metode Tafsir Al-Misbah Karya M. Quraish Shihab.

d) Bab keempat

Dalam bab ini akan memaparkan tentang ayat-ayat yang berkaitan dengan ASI dalam Al-Qur’an, penafsiran tentang ayat ASI serta penafsiran M. Quraish Shihab tentang ayat tersebut.

e) Bab kelima

Penutup, merupakan bab terakhir dalam penulisan penelitian, dan bagian ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran.

(19)

BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Kajian Terdahulu

Pada bagian ini peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang hendak dilakukan, kemudian membuat ringkasannya, baik penelitian yang sudah terpublikasikan atau belum terpublikasikan. Dengan melakukan langkah ini, maka akan dapat dilihat sampai sejauh mana orisinalitas dan posisi penelitian yang hendak dilakukan.21 Berikut ini beberapa penelitian yang mengkaji tentang ASI (air susu ibu) maupun tentang menyusui:

Adapun hasil penelitian yang menjadi kaca perbandingan diantaranya adalah skripsi yang ditulis oleh Febriana22 yang berjudul “Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Perkembangan Bayi Usia 9-12 Bulan di Puskesmas Gamping I Sleman”. Penelitian yang dilakukan oleh Febriana bertujuan untuk mengetahui hubungan ASI eksklusif dengan perkembangan bayi usia 9-12 bulan.

Dan dari skripsi tersebut dapat diketahui bahwa ASI eksklusif memiliki peran dalam tumbuh kembang anak, khususnya pada sektor motorik kasar. Penelitian ini berangkat dari bahwasannya banyak sekali ibu-ibu yang mengenyampingkan ASI dan berpindah kepada susu formula, dengan alasan pekerjaan dan lain sebagainya.

Dan skripsi yang di tulis oleh febriana ini merupakan penelitian lapangan atau

21 Tim Revisi, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: STAIN Jember Press, 2013), 45.

22 Mahasiswa Program Studi Bidang Pendidik Jenjang D IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta Tahun 2015

(20)

field research. Sedangkan dalam penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan atau library research.

Data pustaka lain, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Arine23 mahasiswa PGMI yang berjudul “Pengaruh ASI dalam Pembentukan Kepribadian Anak (Kajian Ayat Al-Qur’an Surat Al Baqarah Ayat 233)”. Penelitian ini dilakukan oleh Arine bertujuan untuk mengetahui pengaruh ASI terhadap pembentukan kepribadian anak dan efektivitas pemenuhan ASI menurut perspektif Islam berdasarkan Al-Qur’an Surat Al Baqarah ayat 233. Sedangkan dalam penelitian ini tidak hanya mengkaji ASI dalam surat Al Baqarah saja, tetapi dalam semua ayat yang membahas tentang ASI.

Dalam sebuah buku yang ditulis oleh Choliluddin dan Encep Dimyati yang berjudul “Konsep Al-Qur’an Tentang Menyusui Selama Dua Tahun24 (Analisis Hikmah Ketentuan Menyusui Menurut Perspektif Gizi) 1999/2000”. Buku ini mengungkap bagaimana rahasia perintah Allah dalam persusuan dua tahun penuh yang dikaji dari pendekatan kedokteran. Dalam buku ini menghasilkan kesimpulan bahwa ASI justru lebih unggul dari pada susu yang lain. ASI juga mengandung banyak gizi yang begitu cocok untuk pertumbuhan anak. Sedangkan dalam penelitian ini tidak mengkaji dalam pendekatan kedokteran dan hanya akan membahas Air Susu Ibu dalam Al-Qur’an.

23http://arine-s.blogspot.co.id/2014/10/skripsi-pengaruh-asi-dalam-pembentukan.html. (18 april 2016)

24 Buku ini Ditulis Oleh Drs Choliluddin AS, MA Dan Encep Dimyati.

(21)

Data pustaka lain diperoleh dari tesis yang ditulis oleh Fairuzah25 dengan judul “isyarat-isyarat Al-Qur’an tentang makanan yang sehat”. Di dalam tesis ini juga menjelaskan tentang makanan-makanan sehat yang telah ada di dalam Al- Qur’an, dan salah satunya yakni ASI, sebab ASI merupakan makanan yang proporsional yang harus diberikan kepada bayi hingga berusia dua tahun, di dalam tesis tersebut juga menyertakan ayat-ayat yang berkaitan dengan ASI, sebab ASI termasuk makanan yang sehat yang telah dijelaskan di dalam kitab suci Al- Qur’an. Sedangkan dalam penelitian ini tidak membahas semua makanan sehat di dalam Al-Qur’an, hanya fokus pada kajian ASI saja.

Buku yang ditulis oleh Dokter Utami Roesli yang berjudul “mengenal ASI eksklusif”, di dalamnya menjelaskan tentang isi kandungan yang terdapat di dalam ASI dan juga manfaat yang terdapat di dalamnya (ASI). Dan di dalam buku tersebut menjelaskan kandungan dan manfaat ASI secara detail, sedangkat dalam penelitian ini hanya menjelaskan tentang pengertian dan kandungan ASI.

Dan sebuah buku karya ratih novianti berjudul “menyusui itu indah, cara dahsyat memberikan ASI untuk bayi sehat dan cerdas”, di dalam buku tersebut berisi tentang bagaimana cara menyusui dengan baik, keunggulan di dalam ASI, mengapa seorang ibu harus memberi ASI kepada anak, ASI sangat menguntungkan bagi bayi dan juga ibu, dan juga cara perawatan payudara, sedangkan dalam penelitian ini hanya fokus pada ASI dalam Al-Qur’an dan kandungan yang ada di dalam ASI itu sendiri.

25 Mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015.

(22)

B. Kajian Teori

1. Definisi ASI (Air Susu Ibu)

Dalam definisi istilah telah disebutkan bahwa air susu ibu ialah air susu yang keluar dari payudara ibu. Payudara adalah kelenjar keringat yang dimodifikasi. Dan payudara tersebut terdiri dari puting26, areola27, dan jaringan lunak.28

Anatomi payudara (mamae)

Payudara (mamae, susu) adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi

26 Puting atau nipple, didalamnya terdiri dari kelenjar montgomeery. Kelenjar ini memproduksi secara alamiah cairan pembersih seperti minyak pelumas dan bersifat melindungi puting selama masa kehamilan dan menyusui. Dan mengandung enzim pembuluh bakteri.

27 Sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang besar melebar, akhirnya memusat ke dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran-saluran terdapat otot polos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar.

28 Savitri Ramaiah, Manfaat ASI dan Menyusui (Jakarta: PT BHUANA ILMU POPULER, 2005), 11.

(23)

bayi. Manusia mempunyai sepasang kelenjar payudara, yang beratnya kurang lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram.29

Anatomi payudara dibedakan menurut struktur internal dan struktur eksternal. Struktur internal payudara terdiri dari : kulit, jaringan di bawah kulit dan korpus. Sedangkan struktur eksternal payudara terdiri dari : puting dan areola yaitu bagian yang hitam sekitar puting.

Payudara tersusun dari jaringan kelenjar, jaringan ikat, dan jaringan lemak.

Diameter payudara sekitar 10-11 cm. Pada wanita yang tidak hamil, berat rata- rata payudara sekitar 200 gram, tergantung individu wanita tersebut. Pada akhir kehamilan, beratnya berkisar 400-600 gram, sedangkan berat payudara pada masa menyusui dapat mencapai 600-800 gram. Besar payudara setiap wanita berbeda-beda. Meskipun demikian, besar payudara tidak menjadi ukuran banyaknya air susu yang dihasilkan. Artinya, payudara berukuran besar belum tentu menghasilkan air susu yang banyak.30

Produksi ASI dalam payudara bisa dipisahkan ke dalam empat fase yakni:

fase pertama, Mammogenesis (persiapan payudara). Fase kedua, Lactogenesis (sintesis dan produksi dari alveolus dalam payudara). Fase ketiga, Galaktokinesis (pengeluaran ASI dari puting). Dan fase keempat, Galaktopoiesis (pemeliharaan laktasi).

a. Mammogenesis(persiapan payudara)

29 Damai Yanti, Dll, Asuhan Kebidanan Masa Nifas: Belajar Menjadi Bidan Profesional (Bandung: Refika Aditama, 2011), 5

30 Mellyna Huliana, Perawatan Ibu Pasca Melahirkan (Jakarta: Puspa Swara, 2003), 29

(24)

Penghasil ASI selama kehamilan dalam payudara dan salurannya mengalami pertumbuhan yang cepat. Hal ini terjadi karena pengaruh campuran dari hormon kewanitaan seperti estrogen, progestrogen yang dikeluarkan oleh indung telur, prolaktin yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari di dalam otak dan hormon pertumbuhan. Prolaktin adalah hormon paling penting dalam produksi ASI.

b. Lactogenesis (sintesis dan produksi dari alveolus dalam payudara)

Pengeluaran ASI dalam payudara akan dimulai dalam waktu tiga hari setelah persalinan. Hal ini terjadi karena selama kehamilan hormon kewanitaan progesteron dan estrogen membuat payudara tidak responsif terhadap prolaktin. Setelah persalinan, ketika kedua hormon kewanitaan ini berkurang, payudara yang telah berkembang sepenuhnya mulai mengeluarkan ASI sebagai akibat dari tindakan prolaktin.

c. Galaktokinesis(pengeluaran ASI dari puting)

ASI yang terkumpul dalam payudara dikeluarkan melalui dua mekanisme:

pertama, pengisapan oleh bayi dan kedua, aliran ASI dari alveolus ke saluran ASI.

d. Galaktopoiesis(pemeliharaan laktasi)

Prolaktin adalah hormon terpenting untuk kelangsungan dan kecukupan pengeluaran ASI. Karena keluarnya prolaktin tergantung pada bayi yang mengisap payudara, penting bagi ibu untuk mempraktikkan menyusui eksklusif setidaknya empat sampai enam bulan setelah bayi lahir.

(25)

Air susu yang keluar dari puting ibu sangatlah baik bagi pertumbuhan bayi, air susu ibu lebih baik dari segala air susu yang lain.31dan keuntungan untuk bayi selain nilai gizi ASI yang tinggi , juga adanya zat anti pada ASI yang melindungi bayi terhadap berbagai macam infeksi.32

Air susu ibu adalah makanan yang sempurna dengan kadar nutrient yang seimbang, air susu ibu cukup sebagai makanan tunggal untuk pertumbuhan bayi normal33. Ada begitu banyak zat yang terkandung di dalam ASI yang memiliki efek protektif baik secara langsung maupun tidak langsung. Berikut adalah beberapa dari zat-zat tersebut yang peran protektifnya menonjol :34 a. Sel darah putih. ASI amat kaya dengan sel darah putih atau leukosit,

terutama pada kolostrum. Kumpulan sel darah putih adalah pasukan siap tempur yang amat protektif, mempunyai kemampuan membunuh kuman secara langsung maupun tidak langsung.

b. Antibodi atau Imonoglobulin utama yaitu IgA, IgE dan IgM. Jumlah imonoglobulin terbanyak pada kolostrum, seiring dengan waktu persentase imonoglobulin menurun, tetapi karena produksi ASI meningkat maka total imonoglobulin yang diterima bayi relatif sama bahkan meningkat selama periode ASI eksklusif.

c. Perlindungan non-antibodi. Perlindungan ini antara lain : (a) laktoferin yang menghalangi bakteri untuk mendapatkan zat besi dan menghambat berkembangnya bakteri, (b) laktoperoksidase yang membunuh bakteri

31 Hamka, Tafsir Al Azhar (Jakarta : Pustaka Panji Mas, 1983), 232.

32 Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak (Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran, 1995), 5

33 Su’dan, Al-Qur’an Dan Panduan Kesehatan Masyarakat (Yogyakarta : Pt Dana Bhakti Prima Yasa, 1997), 184.

34 Novianti, Menyusui Itu Indah, 19.

(26)

streptokokus, (c) sitokin dan kemokin yang mengaktivasi jaringan kekebalan tubuh secara menyeluruh.

d. Anti-inflamasi dan komponen imunomodulator. Imunomodulator meningkatkan daya kerja dan kualitas respon kekebalan tubuh. Oleh karena hal inilah maka ASI memiliki efek perlindungan jangka panjang.

e. Berbagai enzim. Diantaranya adalah lisosom. Lisosom dapat bekerja secara aktif sebagai anti bakteri, terutama terhadap bakteri gram positif.35

Secara umum ASI mengandung semua kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal, termasuk pertumbuhan dan perkembangan sistem kekebalan tubuh serta mukosa saluran cerna.

Adapun secara khusus ASI bekerja melalui dua cara, yaitu :36

a. Bekerja secara lokal pada saluran cerna (tempat dimana berbagai kuman dan protein asing masuk melalui makanan ataupun minuman yang diberikan pada bayi).

b. Bekerja secara sistematik (di seluruh tubuh bayi) karena kandungan ASI yang kaya akan berbagai zat kekebalan tubuh yang bekerja secara langung maupun tidak langsung.

Sebagai ibu, seorang istri adalah pendidik pertama dan utama bagi anak- anaknya, khususnya pada masa-masa balita. Memang, keibuan adalah rasa yang dimiliki oleh setiap wanita, karenanya wanita selalu mendambakan

35 Ibid, 21.

36 Ibid, 18.

(27)

seorang anak untuk menyalurkan rasa keibuan tersebut.37 Oleh karenanya setelah seorang ibu memiliki bayi, wajiblah baginya untuk memberikan kasih sayangnya kepada bayinya dengan cara memberinya ASI.

Telah terbukti bahwasannya bayi yang mendapat ASI dua bulan lebih cepat berjalan dibandingkan yang diberi susu formula. Lebih lama bayi mendapatkan ASI lebih banyak pula tampak perbedaannya (2-3 bulan), Dibandingkan perkembangan motoriknya yang lain dan perkembangannya jauh lebih cepat bayi ASI. Air susu ibu lebih baik ditinjau dari kesehatan dan perkembangan anak. Anak dapat tumbuh sehat fisik, mental, maupun sosialnya sesuai potensi genetiknya. Pemberian air susu ibu secara eksklusif, untuk 4-6 bulan pertama sangat menunjang. Ditinjau sampai dua tahun bersama makanan pendamping adalah pola yang dianjurkan. Pemberian ASI atau air susu ibu secara eksklusif atau murni adalah pemberian ASI saja termasuk kolostrum.38 Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali keluar disekresi oleh kelenjar payudara, mengandung tissue debris dan residual material yang terdapat dalam alveoli39 dan duktus dari kelenjar payudara sebelum dan setelah masa puerperium. Disekresi oleh kelenjar payudara dari hari 1-4. Komposisi

37 Ibid, 413.

38 Kolostrum adalah cairan kental berwarna kekuning-kuningan yang dihasilkan pada sel alveoli payudara ibu. Sesuai untuk kapasitas pencernaan bayi dan kemampuan ginjal bayi baru lahir yang belum mampu menerima makanan dalam volume besar. Ada beberapa keunggulan dari kolostrum yaitu:

1. Merupakan pencahar yang ideal untuk membersihkan mekoneum dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan makanan bayi,

2. Kolostrum protein yang utama adalah globulin.

3. Lebih banyak mengandung antibodi dibandingkan dengan ASI yang matur, dapat memberikan perlindungan bagi bayi sampai umur 6 bulan. Kadar karbohidrat dan lemak rendah jika dibanding dengan ASI matur.

39 Kelenjar kecil dalam payudara, membentuk koloni berkantung, berfungsi memproduksi dan menampung susu sebelum dikeluarkan.

(28)

kolostrum dari hari ke hari selalu berubah. Kolostrum merupakan cairan vicous yang kental dengan warna kekuning-kuningan, lebih kuning dibanding dengan susu yang matur.40

Di dalam buku yang ditulis oleh dokter utami Roesli juga dijelaskan bahwa kolostrum adalah cairan pelindung yang kaya zat anti infeksi dan berprotein tingggi, sebab kolostrum ialah pelindung yang kolosal bagi bayi.41

2. ASI (air susu ibu) dalam Islam

Di dalam Al-Qur’an telah dijelaskan bahwa masa pengasuhan menyusukan itu yang terbaik disempurnakan dua tahun. Di dalam surah al-Ah q f ayat 15 telah dijelaskan pula bahwa anak itu baru dilepaskan dari bedungan ibu setelah 30 bulan, sebab secepat-cepat masa mengandung ialah enam bulan, ditambah 24 bulan masa mengasuh.

Allah menyuruh ibu untuk menyusui anaknya sampai dua tahun lamanya, pasti hal itu mengandung hikmah atau rahasia yang perlu diungkap, dan di dalam surah al-Baqarah ayat 233 Allah telah menerangkan yang artinya :

“ dan ibu-ibu itu, hendaklah menyusukan anak-anak mereka dua tahun penuh, yaitu bagi siapa yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan atas mereka yang mempunyai anak (kewajiban) perbelanjaan ibu-ibu itu dan pakaian mereka dengan sepatutnya. Tidaklah diberati satu diri melainkan sekedar kesanggupannya. Jangan disusahkan seorang ibu dengan anak- anaknya, dan jangan disusahkan si empunya anak dengan anaknya. Dan kewajiban warispun seumpama itu pula. Tetapi jika keduanya menghendaki pemisahan (penyusuan itu) dari keredhaan mereka berdua dan dengan

40Merupakan suatu cairan berwarna putih kekuning-kuningan yang diakibatkan warna dari garam Ca-caseinat, riboflavin dan karoten yang terdapat di dalamnya. Tidak menggumpal jika dipanaskan dan terdapat antimikrobial. Dan merupakan ASI yang disekresi pada hari ke-10 dan seterusnya, komposisi relatif konstan (ada pula yang menyatakan bahwa komposisi ASI relatif konstan baru mulai minggu ketiga sampai minggu kelima. Pada ibu yang sehat dengan produksi ASI cukup, ASI ini merupakan makanan satu-satunya yang paling baik dan cukup untuk bayi sampai enam bulan.

41Roesli, Mengenal ASI Eksklusif, 25.

(29)

masyarakat, maka tidaklah ada salahnya atas mereka berdua. Dan jika kamu menghendaki akan mencari orang yang akan menyusukan anak-anak kamu itu, maka tidaklah ada salahnya atas kamu, apabila kamu serahkan apa yang akan kamu bayarkan dengan sepatutnya. Dan takwalah kamu sekalian kepada Allah, dan ketahuilah bahwasannya allah melihat apa-apa yang kamu kerjakan itu”.(QS Al- Baqarah : 233)42

M. Quraish Shihab menafsirkan Kata al- lid t dalam penggunaan Al- Qur’an berbeda dengan kata ummah t yang merupakan bentuk jamak dari kata um. Kata ummah t biasanya digunakan untuk menunjuk ibu kandung.

Sedangkan kata al- lid t maknanya adalah para ibu, baik ibu kandung maupun bukan. Ini berarti bahwa Al-Qur’an sejak dini telah menggariskan bahwa Air Susu Ibu kandung lebih baik dari selainnya, sebab dengan menyusu kepada ibu anak akan merasa lebih tenang dan tenteram.

Manfaat ASI dalam pandangan Islam juga telah dijelaskan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Luqman ayat 14 yang artinya.

“Dan kami perintahkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”(QS Luqman :14)

Dengan demikian, sejak 14 abad yang lalu masyarakat Muslim telah mengenal pengetahuan akan manfaat ASI bagi kesehatan bayi. Perintah menyapih anak dalam dua tahun relevan dengan temuan ilmiah tentang manfaat ASI. Misalnya dalam tulisan Rex D. Russell, “Design in Infant Nutrition”. Russell mengatakan bahwa menyusui bayi selama dua tahun setelah kelahiran sungguh amat bermanfaat. Para ilmuwan dibidang kesehatan

42 Masdar F. Mas’udi, Hak-Hak Reproduksi Perempuan (Januari : Mizan, 1997), 146.

(30)

awal Abad 20 sepakat bahwa makanan sempurna untuk bayi adalah air susu ibu.43 Sebab air susu ibu mempunyai komposisi yang sesuai untuk makanan bayi yang dilahirkan.

3. ASI (Air susu Ibu) dalam Kesehatan

Kecerdasan anak sangat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor bawaan dan faktor lingkungan. Faktor bawaan berkaitan dengan genetika. Seorang anak cerdas biasanya lahir dari keluarga yang cerdas pula dan ini tidak dapat direkayasa. Meski demikian, para orang tua tidak perlu khawatir, karena kecerdasan anak dapat distimulasi dari luar dan melalui asupan nutrisi yang penting untuk otak. Ada beberapa hal penting yang harus diketahui oleh orang tua untuk meningkatkan kecerdasan bayi, yaitu:

a. Aspek biologis dan fisik yang berkaitan dengan pertumbuhan otak, sistem motorik dan sensorik bayi. Kebutuhan ini sangat dipengaruhi oleh makanan otak atau nutrisi untuk pertumbuhan otak,

b. Aspek emosional yaitu kebutuhan bayi yang terkait dengan rasa aman, nyaman serta kebutuhan spiritual bayi,

c. Rangsangan dini terhadap seluruh syaraf sensorik dan motorik bayi, kelak akan mendukung perkembangan intelektual dan kemampuan bayi untuk bersosialisasi.

43http://www.kompasiana.com/yantigobel/asi-pandangan-kesehatan-dan islam_550df227813311c52cbc6040. (18 April 2016)

(31)

BAB III

M. QURAISH SHIHAB DAN TAFSIR AL-MISBAH

A. Biografi M. Quraish Shihab

1. Sosok dan perjalanan M. Quraish Shihab

Nama lengkap Quraish Shihab adalah Muhammad Quraish Shihab, Ia lahir tanggal 16 Februari 1944 di Rappang, Sulawesi Selatan. Ia berasal dari keluarga keturunan Arab yang terpelajar. Ayahnya, Prof.

KH. Abdurrahman Shihab (1905-1986) dan Ibunya, Asma adalah cucu raja Bugis. Abdurrahman Shihab adalah seorang ulama dan guru besar dalam bidang tafsir. Beliau dipandang sebagai salah seorang tokoh pendidik yang memiliki reputasi baik di kalangan masyarakat Sulawesi Selatan. Kontribusinya dalam bidang pendidikan terbukti dari usahanya membina dua perguruan tinggi di Ujungpandang, yaitu Universitas Muslim Indonesia (UMI), 44 sebuah perguruan tinggi swasta terbesar di kawasan Indonesia bagian timur, dan IAIN Alauddin Ujungpandang. Ia juga tercatat sebagai mantan rektor pada kedua perguruan tinggi tersebut: UMI 1959 – 1965 dan IAIN 1972 – 1977.

Pendidikan formal Quraish Shihab dimulai dari sekolah dasar di Ujung Pandang. Pada tahun 1956 ketika masih duduk di kelas dua SMP, Muhammad Quraish Shihab berangkat ke Malang, Jawa Timur.

Ayahnya memasukkannya ke SMP Muhammadiyah, sekaligus

44 M. Quraish Shihab, Membumikan al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat (Bandung: Mizan, 2000), 6.

(32)

mend ft rk nn p d es ntren ‟h d D rul adist Al- Faqihiyah.45 Pimpinan Kiai Habib Abdul Qadir bin Faqih. Tapi di SMP itu ia tidak lama, karena ia lebih tertarik mendalami pendidikan agama di pesantren.

Pada tahun 1958 dalam usia 14 tahun, Quraish Shihab berangkat ke Kairo Mesir. Keinginan untuk belajar ke Kairo ini terlaksana atas bantuan beasiswa dari Pemerintah Daerah Sulawesi (waktu itu wilayah Sulawesi belum dibagi menjadi Sulawesi Utara dan Selatan). Beliau di Kairo diterima di kelas dua tsanawiyah. Mesir dengan Universitas al- Azhar, selain sebagai pusat gerakan pembaharuan dalam Islam, juga merupakan tempat yang tepat untuk studi Al-Qur‟ n. Sejuml h tokoh seperti Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha adalah mufassir kenamaan yang lulus dari sana. Tak heran jika banyak peminat studi keislaman pada waktu itu memilih Mesir sebagai tempat studi dan pusat pembelanjaan ilmu-ilmu keislaman.46

Belajar di Mesir, seperti diketahui, sangat menekankan aspek hafalan. Hal ini juga diakui oleh Quraish Shihab, bahkan ia sangat mengagumi kuatnya hafalan orang-orang Mesir, terutama dosen- dosennya di Universitas al-Azhar. Belajar dengan cara menghafal semacam ini sebenarnya bukan tidak ada lagi segi positifnya, bahkan menurut beliau, nilai positif ini akan bertambah jika kemampuan menghafal tersebut dibarengi dengan analisis.

45Ibid., 6.

46 Ibid., 6

(33)

Setelah itu, ia melanjutkan studinya ke Universitas al-Azhar pada Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir dan Hadits. Pada tahun 1967, Quraish Shihab meraih gelar Lc. Pada Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir Hadis Universitas al-Azhar. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya di Fakultas yang sama, dan pada tahun 1969 berhasil meraih gelar M.A untuk spesialisi bidang Tafsir Al-Qur‟ n, deng n tesis M.A-nya yang berjudul al-I’j z al-Tasyri’i Al-Qur’an al-Kar m.

Pilihan untuk menulis tesis tentang mukjizat tersebut bukan merupakan suatu kebetulan, tetapi didasarkan pada pembacaan Quraish Shihab terhadap realitas muslim yang diamatinya. Menurut beliau, gagasan kemukjizatan Al-Qur‟ n di k l ng n m s r k t muslim tel h berkembang sedemikian rupa sehingga batasannya menjadi tidak jelas, mana yang mukjizat dan mana yang hanya merupakan keistimewaan Al-Qur‟ n. ukjiz t d n keistimew n Al-Qur‟ n, merup k n du h l yang berbeda, tetapi keduanya masih sering dicampur adukkan, bahkan sekalipun oleh kalangan ahli tafsir.47

Pada tahun 1975 Quraish Shihab menikah dengan seorang putri Solo bernama Fatmawati tepat di hari ulang tahunnya. Yakni tanggal 16 Februari 1975. Dari pernikahannya beliau dikaruniai lima anak, empat anak perempuan dan satu laki-laki, anak pertama diberi nama Najla (Ela) lahir tanggal 11 september 1976, anak kedua diberi nama Najwa lahir tanggal 16 september 1977, ketiga Naswa lahir tahun 1982,

47 Pembahasan lebih jelas mengenai mukjizat al-Qur‟ n, beli u tu ngk n d l m k r n ng berjudul: Mukjizat al-Qur’an Ditinjau dari Aspek Kebahasaan, Isyarat Ilmiah dan Pemberitaan Gaib (Bandung: Mizan, 1997).

(34)

keempat Ahmad Lahir 1 juli 1983 dan yang terakhir Nahla lahir oktober 1986. 48

Sekembalinya ke Ujung Pandang, Quraish Shihab diserahi jabatan-jabatan, baik di dalam kampus maupun di luar kampus.

Meskipun telah menduduki sejumlah jabatan, semangat untuk tetap melanjutkan pendidikan tetap menyala-nyala. Pada tahun 1980, Quraish Shihab kembali ke Kairo dan melanjutkan pendidikan di almamater yang lama.49

Pada tahun 1982 dengan disertasi berjudul Nadm al-Dur r li al- Biqa’ Tahqiq wa ad-Dir sah, berhasil meraih gelar Doktor dalam ilmu-ilmu Al-Qur‟ n deng n udisium summa cum laude disertai dengan penghargaan tingkat pertama (mumtaz ma’a martabat al-syaraf al-‘ula). Ia menjadi orang pertama di Asia Tenggara yang meraih gelar Doktor dalam ilmu-ilmu al-Qur‟ n di Universitas Al-Azhar.50 Dengan gelar tersebut.51

Dari latar belakang keluarga dan pendidikan yang dilaluinya, nampak bahwa hal itulah yang menjadikannya seorang yang mempunyai kompetensi yang cukup menonjol dan mendalam dalam bidang tafsir Al-Qur‟ n di Indonesi . Deng n k t l in, menurut Howard M. Federspiel:

48 M. Quraish Shihab, Mukjizat al-Qur’an: Ditinjau dari Aspek Kebahasaan, Isyarat Ilmiah dan Pemberitaan Gaib (Bandung: Mizan, 1997), 2.

49 Shihab, Membumikan al-Qur’an, 6.

50Islah Gusmian, Khasanah Tafsir Indonesia, TERAJU, Bandung, 2003, 18.

51 Shihab, Wawasan al-Qur’an, v.

(35)

“ketik meneliti biogr fin , s menemuk n b hw i ber s l dari sulawesi selatan, terdidik di pesantren, dan menerima pendidikan tingginya di mesir pada universitas Al-azhar, di mana ia menerima gelar M. A dan Ph. D-nya. Ini menjadikan ia terdidik lebih baik dibandingkan dengan hampir semua pengarang lainnya ng terd p t d l m popul r indonesi n liter ture of the qur‟ n d n lebih dari itu, tingkat pendidikan tingginya di timur tengah seperti itu menjadikan ia unik bagi indonesia pada saat dimana sebagian pendidikan pada tingkat itu di selesaikan di barat. Dia juga mempunyai karier mengajar yang penting di IAIN ujung pandang dan jakarta dan kini, bahkan ia menjabat sebagai rektor di IAIN j k rt . Ini merup k n k rier ng s ng t menonjol”.52

Kondisi diatas menjadikan Quraish Shihab terdidik lebih baik dibandingkan dengan hampir semua pengarang-pengarang lainnya yang terdapat dalam Kajian al-Qur’an di Indonesia: dari Mahmud Yunus hingga M. Quraish Shihab. Dan menurut Howard M. Federspiel, Quraish shihab dianggap sebagai seorang yang unik bagi indonesia.

Pada tahun 1984, sekembalinya ke indonesia setelah mencapai gelar doktornya. Quraish shihab ditugaskan di Fakultas Ushuluddin dan Fakultas Pasca Sarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selang 9 tahun kemudian yaitu pada tahun 1993, ia diangkat menjadi rektor IAIN Syarif Hidayatullah.

Selain itu, di luar kampus dia juga dipercaya untuk menduduki berbagai jabatan. Antara lain : Ketua Majelis Ul m ‟ Indonesi ( UI) pus t (sejak 1984), Anggota Lajnah Pentashihan Al-Qur‟ n Dep rtemen Ag m (sejak 1984), Anggota Badan Pertimbangan Pendidikan Nasionaal (sejak 1989), dan Ketua Lembaga Pengembangan. Dia juga banyak terlibat dalam

52 Http:/.id.wikipedia.org/wiki/tafsirAlmisbah. Lih t jug t ufikurr hm n “k ji n t fsir di indonesia, lihat Http://www.idiaprenduan.com/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=38.

Diunduh minggu tgl 28 agustus 2016.

(36)

beberapa organisasi professional; antara lain :Pengurus Penghimpunan Ilmu- Ilmu Syariah : Pengurus Konsorsium Ilmu-Ilmu Agama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dan Asisten Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).

Di samping itu juga, Quraish Shihab tercatat dekat dengan tampuk kepemimpinan pada masa Orde Baru. Ketika acara tahlilan memperingati meninggalnya ibu Tien Soeharto, ia ditunjuk menjadi penceramah dan pemimpin doa. Mungkin jalur relasi inilah yang membuat Quraish Shihab ikut masuk kekancah politik praktis. Pada pemilu 1997, ia disebut-sebut menjadi juru kampanye untuk partai Golkar. Setelah Golkar meraih kemenangan, dalam struktur Kementerian Kabinet Pembangunan VII tercantum nama Quraish Shihab sebagai Menteri Agama RI maka ia memegang jabatan rangkap yang juga sebagai Rektor IAIN Jakarta. Namun tidak lebih dari dua bulan, jabatan sebagai Menteri Agama RI tersebut lepas dari tangannya seiring dengan angin reformasi yang melanda Indonesia. Dalam konteks Nasional, nama Quraish Shihab agaknya tenggelam terbawa arus keluarga Cendana yang mendapat sorotan negatif di mata Rakyat Indonesia pada umumnya.

Lalu pada tahun 1999, melalui kebijakan Pemerintah Habibi, Quraish Shihab mendapat jabatan baru sebaga Duta Besar Indonesia untuk Mesir dan saat ini Quraish Shihab menjadi Imam besar di Masjid Al-Thin di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

(37)

2. Karya-karya M. Quraish Shihab

Disela-sela kesibukannya, Quraish Shihab juga terlibat di berbagai kegiatan ilmiah, baik di dalam maupun di luar negeri. Dan yang tidak kalah pentingnya adalak keaktifannya dalam kegiatan tulis-menulis di jurnal maupun di surat kabar, antara lain adalah pada hari Rabu beliau menulis d l m rubrik “ elit ti” di sur t k b r Pelita. Pengasuh rubrik “T fsir l-Am n h” d l m m j l h Am n h. Sel in itu, beli u juga tercatat sebagai anggota Dewan Redaksi majalah Ulumul Qur’an:

Jurnal Ilmu dan Kebudayaan dan Mimbar Ulama.53

Hasil karya Quraish Shihab pada umumnya berupa buku yang berhubungan dengan tafsir, lebih dari 20 buku telah lahir di tangannya. Dan beberapa karya tulisnya, diantaranya adalah :

1. Mukjizat al-Qur‟ n ( iz n, 1996).54

2. Tafsir al-Manar, Keistimewaan dan Kelemahannya (Ujung Pandang, IAIN Alauddin, 1984)

3. Menyingkap Tabir Ilahi; Asma al-Husna dalam Perspektif al- Qur'an (Jakarta: Lentera Hati, 1998).

4. Untaian Permata Buat Anakku (Bandung: Mizan 1998).

5. Pengantin al-Qur'an (Jakarta: Lentera Hati, 1999).

6. Haji Bersama Quraish Shihab (Bandung: Mizan, 1999).

7. Sahur Bersama Quraish Shihab (Bandung: Mizan 1999).

53 M. Quraish Shihab, Wawasan al-Qur’an: Tafsir Ma’udlui atas Pelbagai Persoalan Umat, hlm.

385

54 http://pers-alhikam.blogspot.co.id/2014/10/daftar-karya-syekh-quraish-shihab-punya.html, Diunduh Minggu, 18 Februari 2016.

(38)

8. Panduan Puasa bersama Quraish Shihab (Jakarta: Penerbit Republika, Nopember 2000).

9. Panduan Shalat bersama Quraish Shihab (Jakarta: Penerbit Republika, September 2003).

10. Anda Bertanya,Quraish Shihab Menjawab Berbagai Masalah Keislaman (Mizan Pustaka).

11. Fatwa-Fatwa M. Quraish Shihab Seputar Ibadah Mahdah (Bandung: Mizan, 1999).

12. Fatwa-Fatwa M. Quraish Shihab Seputar Al Qur'an dan Hadits (Bandung: Mizan, 1999).

13. Fatwa-Fatwa M. Quraish Shihab Seputar Ibadah dan Muamalah (Bandung: Mizan, 1999).

14. Fatwa-Fatwa M. Quraish Shihab Seputar Wawasan Agama (Bandung: Mizan, 1999).

15. Fatwa-Fatwa M. Quraish Shihab Seputar Tafsir Al Quran (Bandung: Mizan, 1999).

16. Satu Islam, Sebuah Dilema (Bandung: Mizan, 1987).

17. Filsafat Hukum Islam (Jakarta: Departemen Agama, 1987).

18. Pandangan Islam Tentang Perkawinan Usia Muda (MUI & Unesco, 1990).

19. Kedudukan Wanita Dalam Islam (Departemen Agama).

20. Membumikan al-Qur'an; Fungsi dan Kedudukan Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat (Bandung: Mizan, 1994).

(39)

21. Lentera Hati; Kisah dan Hikmah Kehidupan (Bandung: Mizan, 1994).

22. Studi Kritis Tafsir al-Manar (Bandung: Pustaka Hidayah, 1996).

23. Wawasan al-Qur'an; Tafsir Maudhu'i atas Pelbagai Persoalan Umat (Bandung: Mizan, 1996).

24. Tafsir al-Qur'an (Bandung: Pustaka Hidayah, 1997).

25. Secercah Cahaya Ilahi; Hidup Bersama Al-Qur'an (Bandung;

Mizan, 1999).

26. Hidangan Ilahi, Tafsir Ayat-ayat Tahlili (Jakarta: Lentara Hati, 1999).

27. Jalan Menuju Keabadian (Jakarta: Lentera Hati, 2000).

28. Tafsir Al-Mishbah; Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur'an (15 Volume, Jakarta: Lentera Hati, 2003).

29. Menjemput Maut; Bekal Perjalanan Menuju Allah SWT. (Jakarta:

Lentera Hati, 2003).

30. Jilbab Pakaian Wanita Muslimah; dalam Pandangan Ulama dan Cendekiawan Kontemporer (Jakarta: Lentera Hati, 2004).

31. Dia di Mana-mana; Tangan Tuhan di balik Setiap Fenomena (Jakarta: Lentera Hati, 2004).

32. Perempuan (Jakarta: Lentera Hati, 2005).

33. Logika Agama; Kedudukan Wahyu & Batas-Batas Akal Dalam Islam (Jakarta: Lentera Hati, 2005).

(40)

34. Rasionalitas al-Qur'an; Studi Kritis atas Tafsir al-Manar (Jakarta:

Lentera Hati, 2006).

35. Menabur Pesan Ilahi; al-Qur'an dan Dinamika Kehidupan Masyarakat (Jakarta: Lentera Hati, 2006).

36. Wawasan al-Qur'an Tentang Dzikir dan Doa (Jakarta: Lentera Hati, 2006).

37. Asmâ' al-Husnâ; Dalam Perspektif al-Qur'an (4 buku dalam 1 boks) (Jakarta: Lentera Hati).

38. Sunnah - Syiah Bergandengan Tangan! Mungkinkah?; Kajian atas Konsep Ajaran dan Pemikiran (Jakarta: Lentera Hati, Maret 2007).

39. Al-Lubâb; Makna, Tujuan dan Pelajaran dari al-Fâtihah dan Juz 'Amma (Jakarta: Lentera Hati, Agustus 2008).

40. 40 Hadits Qudsi Pilihan (Jakarta: Lentera Hati).

41. Berbisnis dengan Allah; Tips Jitu Jadi Pebisnis Sukses Dunia Akhirat (Jakarta: Lentera Hati).

42. M. Quraish Shihab Menjawab; 1001 Soal Keislaman yang Patut Anda Ketahui (Jakarta: Lentera Hati, 2008).

43. Doa Harian bersama M. Quraish Shihab (Jakarta: Lentera Hati, Agustus 2009).

44. Seri yang Halus dan Tak Terlihat; Jin dalam al-Qur'an (Jakarta:

Lentera Hati).

45. Seri yang Halus dan Tak Terlihat; Malaikat dalam al-Qur'an (Jakarta: Lentera Hati).

(41)

46. Seri yang Halus dan Tak Terlihat; Setan dalam al-Qur'an (Jakarta:

Lentera Hati).

47. M. Quraish Shihab Menjawab; 101 Soal Perempuan yang Patut Anda Ketahui (Jakarta: Lentera Hati, Maret 2010).

48. Al-Qur'ân dan Maknanya; Terjemahan Makna disusun oleh M.

Quraish Shihab (Jakarta: Lentera Hati, Agustus 2010).

49. Membumikan al-Qur'ân Jilid 2; Memfungsikan Wahyu dalam Kehidupan (Jakarta: Lentera Hati, Februari 2011).

50. Membaca Sirah Nabi Muhammad SAW, dalam sorotan Al-Quran dan Hadits Shahih (Jakarta: Lentera Hati, Juni 2011).

51. Do'a al-Asmâ' al-Husnâ (Doa yang Disukai Allah SWT.) (Jakarta:

Lentera Hati, Juli 2011).

52. Tafsîr Al-Lubâb; Makna, Tujuan, dan Pelajaran dari Surah-Surah Al-Qur'ân (Boxset terdiri dari 4 buku) (Jakarta: Lentera Hati, Juli 2012).55

3. Tokoh-tokoh yang Turut Mempengaruhi Pemikiran M. Quraish Shihab

Banyak sekali tokoh-tokoh yang mempengaruhi pemikiran Quraish Shihab dalam penulisan tafsirnya, diantaranya teman-teman beliau sendiri, beliau dengan bangga menyatakan bahwa ide untuk merealisasikan penulisan tafsir Al-Misbah secara utuh dan serius ini juga dimotifasi oleh

55https://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Quraish_Shihab. Diunduh senin, 29 agustus 2016

(42)

masukan dari beberapa teman-temannya, baik yang dikenal maupun yang tidak dikenalnya. Dengan nada bersemangat beliau mengatakan:

“Di Mesir sana, dari sekian banyak surat dalam berbagai topik yang penulis terima, salah satu di antaranya menyatakan bahwa:

"Kami menunggu karya ilmiah Pak Quraish yang lebih serius."

Surat tersebut yang ditulis oleh seorang yang penulis tidak kenal, sungguh menggugah hati dan membulatkan tekad penulis menyusun tafsir al-Mishbah ini.”

Tokoh lain yang turut mempengaruhi pemikiran Quraish Shihab ialah pakar tafsir, Ibr him Ibn „Um r l-Biq ‟i (w. 885 -1480 M), dan jug p k r t fsir Th hir Ibn „As ur. S id uh mm d Th nth wi, jug Syekh Mutawalli asy-Sya'rawi, dan tidak ketinggalan Sayyid Quthub, Sayyid Muhammad Husein Thabathaba'i, Syaikh Mahmud Syaltut, Syaikh Abdulhalim Mahmud, Syaikh Muhammad al-Madany, Syaikh Muhammad al-Gazaly, serta beberapa pakar tafsir yang lain.56

4. Tuduhan syi’ah

Tuduh n s i‟ h terhadap Quraish Shihab bukan hal baru. Dari dulu sampai sekarang tudingannya sama, hanya saja pemicunya berbeda. Jika pada tahun 1997 dilatarbelakangi oleh faktor politik, setelah beliau diangkat sebagai Menag di kabinet Soeharto, saat ini tudingan itu muncul kembali dengan dilatar belakangi semakin meningkatnya potensi konflik Sunnah-S i‟ h di Indonesia, terutama sunnah yang cenderung ekstrim. Ke depan, potensi itu akan semakin membesar, jika tidak diiringi dengan kesadaran masyarakat tentang keniscayaan perbedaan dan pentingnya

56 M. Quraish Shihab, Sunnah Syi’ah Bergandengan Tangan! Mungkinkah? :Kajian Atas Konsep Ajaran Dan Pemikiran (Tangerang :Lentera Hati, 2002), 6.

(43)

persatuan. Kedua kelompok tersebut, dengan dukungan dari negara tertentu, akhir-akhir ini semakin gencar memperluas pengaruh dan dakwahnya di tengah masyarakat Indonesia.

S i‟ h dilih t d ri b h s ber rti pengikut, pendukung, partai, atau kelompok, sedangkan secara terminologis adalah sebagian kaum muslim yang dalam bidang spiritual dan keagamaannya selalu merujuk pada keturunan Nabi Muhammad SAW. Atau orang yang disebut ahlul bait.

oin penting d l m doktrin S i‟ h d l h pern t an bahwa segala petunjuk agama bersumber dari ahlul bait. Mereka menolak petunjuk – petunjuk keagamaan dari para sahabat yang bukan ahlul bait atau para pengikutnya.57

Tuduhan itu juga muncul ketika ia meluncurkan Ensiklopedi Al- Qur’an: Kajian Kosa Kata dan Tafsirnya, yang diterbitkan oleh Bayt Al- Qur‟ n d n useum Istiql l bekerj s m deng n Y s n Bim nt r (2007). Salah satu indikasinya, dalam Ensiklopedi itu terlalu gandrung menggunakan T fsir S i‟ h Al- iz n k r ng n Th b t b ‟i seb g i referensi dalam penulisan enti. Bahkan dapat dikatakan, rujukan utama Ensiklopedi ini d l h T fsir S i‟ h ng memberik n pen fsir n terh d p Al-Qur‟ n sesu i deng n pem h m n lir n S i‟ h ng memusuhi sahabat-sahabat Nabi Muhammad shallallohu ‘alaihi wa sallam.

Dan contoh lain ketika ia menerbitkan buku berjudul Sunnah- Syi’ah Bergandengan Tangan! Mungkinkah? (kajian atas konsep ajaran

57 Abdul Rozak, Ilmu Kalam (Bandung:CV PUSTAKA SETIA, 2009), 89.

(44)

dan pemikiran) Pada buku itu antara lain dikatakan, bahwa di antara Sunnah-S i‟ h terd p t kes m n d l m prinsip-prinsip ajaran, sedang dalam rinciannya terdapat perbedaan. Namun persamaannya jauh lebih banyak. Ini bisa dilihat dari masalah keimanan kepada Allah SWT dan hari kemudian, ketaatan kepada Rasul dan mengikuti apa yang dinilai sah bersumber dari beliau, serta melaksanakan Rukun Islam yang lima. Dalam pengantar bukunya Sunnah-Syi’ah Bergandengan Tangan! Mungkinkah?

(kajian atas konsep ajaran dan pemikiran). Beberapa teman Quraish shihab yang sempat membaca naskah aslinya atau mengetahui tujuan utama penulisannya, menasihati Quraish Shihab agar makalah tersebut agar tidak perlu disebarkan lagi. Mereka khawatir akan semakin keras dugaan atau lantang tuduhan yang menyatakan bahwa Quraish Shihab d l h seor ng ng ber lir n S i‟ h. Seben rn keber t n Qur ish Shihab atas tuduhan itu, buk n k ren meng ngg p lir n S i‟ h ses t d n menyesatkan, tetapi karena dugaan itu tidak benar.

L njutn d l m bukun “n sih t seki n tem n itu penulis t mpik dengan sambil berterima kasih. Entah mereka menduga penulis bergurau atau serius ketika berkata:

“usi ku tel h senj , punc k k rier d l m berb g i bid ng ng kutekuni, alhamdulillah telah tercapai, baik dibidang ilmiah maupun profesi. Rezeki pun, alhamdulillah, cukup memadai.

Demikian juga anak-anak, alhamdulillah, kesemuanya telah memperoleh bekal ilmu, walau belum maksimal, tetapi semoga dapat mengantar mereka meraih sukses duniawi dan ukhrawi.

Karena itu, tidak perlu ada sesuatu yang terlalu dicemaskan menyangkut kehidupan duniawi. Amanah ilmiah menuntut agar menyampaikan apa yang diyakini, khawatir jangan sampai sikap

(45)

di m, dinil i All h seb g i men embun ik n keben r n.” Begitu lebih kurang ucap penulis.

Selain itu Quraish Shihab adalah tokoh pemikir Tafsir yang lahir di tengah keluarga yang sangat menghormati aneka pendapat. Ayah beliau adalah seorang yang sangat dekat dengan semua kelompok dan aliran masyarakat sehingga dapat diterima oleh berbagai kalangan umat islam, bahkan non-muslim, karena toleransi beliau yang demikian tinggi. Ayah beliaulah yang selalu menekankan kepada putra-putrinya, bahkan menurutnya semakin luas pengetahuan seseorang, maka semakin dalam toleransinya, dan beliau juga yang selalu menekankan bahwa tidak ada satu kelompok pun yang memonopoli kebenaran atau kesalahan. Semua dapat salah dan dapat benar, kecuali Allah SWT. dan rosul-Nya, karena kalau rasul salah, maka Allah langsung menegur beliau.58

Di samping pengaruh keluarga, pengaruh pendidikan formal pun tidak kurang besarnya. Quraish shihab belajar di pondok pesantren dar al- hadits al-faqihiyah, malang, di bawah asuhan langsung Al-Habib Abdul Qadir Bilfaqih, (lahir di tarim hadhramaut, yaman, pada tanggal 15 shafar 1316 H. dan wafat di malang jawa timur pada 21 jumadil akhir 1382 H.

bertepatan dengan 19 november 1962 M). Beliau adalah seorang ulama besar yang sangat luas wawasannya dan selalu menanamkan pada santri- santrinya rasa rendah hati, toleransi, dan cinta kepada ahl al-bait. Keluasan wawasan, menjadikan beliau tidak terpaku pada satu pendapat.

58 Shihab, Sunnah Syi’ah, 2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan negatif antara trust kelompok dengan kecemasan menghadapi pertandingan pada pemain futsal

lnstitut lnsinyur Wageningen di Hindia Belanda pada tahun 1932 mengungkapkan beberapa keinginan mengenai masa praktek sebagai berikut : "banyak orang menganggap

Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu modifikasi produk krim probiotik yang telah dimikroenkapsulasi, analisis sifat fisik krim probiotik dan krim non

Sesuai dengan tujuan untuk mendapatkan pengukuran aliran rendah yang optimal pengambilan konstanta secara manual dilakukan dan dibandingkan dengan hasil perhitungan dari

Indeks Prestasi adalah nilai kredit rata-rata yang merupakan satuan akhir yang menggambarkan nilai proses belajar setiap semester atau dapat juga diartikan sebagai besaran atau

Kuartal II / Second Quarter Period of financial statements submissions Tanggal awal periode berjalan January 01, 2020 Current period start date Tanggal akhir periode berjalan June

(3) Lembaga independen penyelenggara Akreditasi yang mendapatkan rekomendasi penyesuaian penetapan status Akreditasi atau pelaksanaan kembali survei Akreditasi sebagaimana dimaksud

Napomena 1.4.2. Primijetimo da se graf na slici 1.3 sastoji od ulaznog sloja te potpuno povezanih slojeva, odnosno, na njemu nisu prikazani aktivacijski slojevi. Aktivacijski