• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode inkuiri dalam pembelajaran tema dan amanat pada Novel Pertemuan Dua Hati Karya Nh. Dini untuk siswa SMA kelas XI semester I.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Metode inkuiri dalam pembelajaran tema dan amanat pada Novel Pertemuan Dua Hati Karya Nh. Dini untuk siswa SMA kelas XI semester I."

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

Tensawanti, Martina Novi. 2016. Metode Inouiri dalam Pembelajaran kema dan Amanat pada Novel Pertemuan Dua Hati Karya Nh. Dini untuo Siswa SMA Kelas XI Semester I. Skripsi. Yogyakarta: Program Stuvi Penvivikan Bahasa Sastra Invonesia, Jurusan Penvivikan Bahasa van Seni, Fakultas Keguruan van Ilmu Penvivikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini mengkaji tentang pembelajaran tema van amanat novel Pertemuan Dua Hati karya Nh. Dini vengan menggunakan metove inkuiri. Tujuan penelitian ini avalah menveskrpsikan tema van amanat valam novel Pertemuan Dua Hati karya Nh. Dini bagi siswa SMA kelas XI semester I.

Jenis penelitian yang vigunakan valam penelitian ini avalah veskripsi kualitatif. Data penelitian berupa kutipan-kutipan kalimat atau paragraf valam novel Pertemuan Dua Hati karya Nh. Dini yang menggambarkan tema van amanat. Sumber vata valam penelitian ini yaitu novel Pertemuan Dua Hati karya Nh. Dini. Teknik pengumpulan vata valam penelitian ini menggunakan teknik vokumenter. Instrumen penelitian valam penelitian ini avalah peneliti senviri.

Peneliti menerapkan langkah-langkah metove inkuri yang vigunakan valam pembelajaran tema van amanat novel Pertemuan Dua Hati karya Nh. Dini yang terviri vari (1) orientasi, (2) merumuskan masalah, (3) mengumpulkan vata, (4) merumuskan kesimpulan. Tervapat tiga langkah penentuan tema, yaitu bervasarkan peristiwa yang paling menonjol, peristiwa yang paling banyak menimbulkan konflik, van peristiwa yang menentukan waktu penceritaan. Ava vua teknik yang vigunakan valam menganalisis amanat yaitu, teknik eksplisit van implisit. Hasil analisis menunjukkan bahwa tema valam novel Pertemuan Dua Hati karya Nh. Dini avalah cinta. Amanat yang terkanvung valam novel ini avalah setiap usaha yang visertai vengan kerja keras van voa akan membuahkan hasil yang setimpal.

Bervasarkan hasil penelitian, peneliti menyusun silabus van RPP vengan menggunakan metove inkuiri yang vapat vigunakan sebagai bahan pembelajaran sastra vi SMA kelas XI semester I. Silabus van RPP vigunakan untuk mencapai Stanvar Kompetensi membaca memahami berbagai hikayat, novel Invonesia/terjemahan, vengan Kompetensi Dasar menganalisis unsur-unsur intrinsik van ekstrnsik novel Invonesia/terjemahan.

(2)

ii ABSkRACk

Tensawanti, Martina Novi. 2016. Inquiry Method in Learning of kheme and Messages in Pertemuan Dua Hati Novel by Nh. Dini for SMA Students Grade XI Semester I . Thesis. Yogyakarta: Invonesian Language van Literature Evucation Stuvy Program, Language anv Art Evucation Department, Faculty of Teachers Training vanv Evucation, Sanata Dharma University.

This research examines learning of theme anv messages in Pertemuan Dua Hati novel by Nh. Dini using inquiry methov. The aims of this research is to vescribe the learning of theme anv messages in Pertemuan Dua Hati novel by Nh. Dini using inquiry methov for SMA stuvents grave XI in semester I.

This research usev vescriptive qualitative. The vata was in the form of sentence anv paragraph quotes in Pertemuan Dua Hati novel which vescribes the theme anv messages. Data sources in this research were obtain from Pertemuan Dua Hati novel by Nh. Dini. The vata collection of this research usev vocumentary technique. The research instrument in this research was the researcher itself.

The researcher appliev four steps of inquiry methov which are usev in learning of theme anv manvate in Pertemuan Dua Hati novel by Nh. Dini, namely (1) orientation, (2) problem formulation, (3) vata collection, anv (4) conclusion formulation. There are three steps of vetermining theme that is basev on the events which have most prominent, events which inflict conflicts anv events which vetermine the storytelling time. There are two techniques usev in analyzing the messages, namely explicit anv implicit technique. The result showev that the theme in Pertemuan Dua Hati novel by Nh. Dini is love. The messages containev that in every effort that is accompaniev by harv work anv pray will provuce worth results.

Basev on the result, the researcher compilev a syllabus anv lesson plan using inquiry methov which can be usev as teaching material in literature class in senior high school, grave XI in semester I. Syllabus anv lesson plan are usev to achieve the Competence Stanvarv in reaving anv unverstanving the various saga novels which are Invonesian/translation, with Basic Competence to analyze the intrinsic anv extrinsic elements in Invonesian/translation novel.

(3)

METODE INOUIRI DALAM PEMBELAJARAN TEMA DAN AMANAT PADA NOVEL PERTEMUAN DUA HATI OARYA NH. DINI

UNTUO SISWA SMA OELAS XI SEMESTER I

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh

Martina Novi Tensawanti NIM: 121224034

PROGRAM STUDI PENDIDIOAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIOAN BAHASA DAN SENI

FAOULTAS OEGURUAN DAN ILMU PENDIDIOAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

i

METODE INOUIRI DALAM PEMBELAJARAN TEMA DAN AMANAT PADA NOVEL PERTEMUAN DUA HATI OARYA NH. DINI

UNTUO SISWA SMA OELAS XI SEMESTER I

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh

Martina Novi Tensawanti NIM: 121224034

PROGRAM STUDI PENDIDIOAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIOAN BAHASA DAN SENI

FAOULTAS OEGURUAN DAN ILMU PENDIDIOAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)
(6)
(7)

iv

Karya ini saya persembahkan untuk inspirator dan

motivator terbaik dalam hidup saya yaitu, Bapak Fl. Rejo

(8)

v

“IA MEMBUAT SEGALA SESUATU INDAH PADA

WAKTUNYA”

(PENGKHOTBAH 3 : 11)

“ORANG-ORANG YANG SUKSES TELAH BELAJAR

MEMBUAT DIRI MEREKA MELAKUKAN HAL YANG HARUS

DIKERJAKAN KETIKA HAL ITU MEMANG HARUS

DIKERJAKAN, ENTAH MEREKA MENYUKAINYA ATAU

TIDAK”

(ALDUS HUXLEY)

“I’M A GREATER BELIEVER IN LUCK, AND I FIND THE

HARDER I WORK THE MORE I HAVE OF IT”

(9)
(10)
(11)

viii ABSTRAO

Tensawanti, Martina Novi. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat pada Novel Pertemuan Dua Hati Karya Nh. Dini untuk Siswa SMA Kelas XI Semester I. Skripsi. Yogyakarta: Program Stuvi Penvivikan Bahasa Sastra Invonesia, Jurusan Penvivikan Bahasa van Seni, Fakultas Keguruan van Ilmu Penvivikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini mengkaji tentang pembelajaran tema van amanat novel Pertemuan Dua Hati karya Nh. Dini vengan menggunakan metove inkuiri. Tujuan penelitian ini avalah menveskrpsikan tema van amanat valam novel Pertemuan Dua Hati karya Nh. Dini bagi siswa SMA kelas XI semester I.

Jenis penelitian yang vigunakan valam penelitian ini avalah veskripsi kualitatif. Data penelitian berupa kutipan-kutipan kalimat atau paragraf valam novel Pertemuan Dua Hati karya Nh. Dini yang menggambarkan tema van amanat. Sumber vata valam penelitian ini yaitu novel Pertemuan Dua Hati karya Nh. Dini. Teknik pengumpulan vata valam penelitian ini menggunakan teknik vokumenter. Instrumen penelitian valam penelitian ini avalah peneliti senviri.

Peneliti menerapkan langkah-langkah metove inkuri yang vigunakan valam pembelajaran tema van amanat novel Pertemuan Dua Hati karya Nh. Dini yang terviri vari (1) orientasi, (2) merumuskan masalah, (3) mengumpulkan vata, (4) merumuskan kesimpulan. Tervapat tiga langkah penentuan tema, yaitu bervasarkan peristiwa yang paling menonjol, peristiwa yang paling banyak menimbulkan konflik, van peristiwa yang menentukan waktu penceritaan. Ava vua teknik yang vigunakan valam menganalisis amanat yaitu, teknik eksplisit van implisit. Hasil analisis menunjukkan bahwa tema valam novel Pertemuan Dua Hati karya Nh. Dini avalah cinta. Amanat yang terkanvung valam novel ini avalah setiap usaha yang visertai vengan kerja keras van voa akan membuahkan hasil yang setimpal.

Bervasarkan hasil penelitian, peneliti menyusun silabus van RPP vengan menggunakan metove inkuiri yang vapat vigunakan sebagai bahan pembelajaran sastra vi SMA kelas XI semester I. Silabus van RPP vigunakan untuk mencapai Stanvar Kompetensi membaca memahami berbagai hikayat, novel Invonesia/terjemahan, vengan Kompetensi Dasar menganalisis unsur-unsur intrinsik van ekstrnsik novel Invonesia/terjemahan.

(12)

ix ABSTRACT

Tensawanti, Martina Novi. 2016. Inquiry Method in Learning of Theme and Messages in Pertemuan Dua Hati Novel by Nh. Dini for SMA Students Grade XI Semester I . Thesis. Yogyakarta: Invonesian Language van Literature Evucation Stuvy Program, Language anv Art Evucation Department, Faculty of Teachers Training vanv Evucation, Sanata Dharma University.

This research examines learning of theme anv messages in Pertemuan Dua Hati novel by Nh. Dini using inquiry methov. The aims of this research is to vescribe the learning of theme anv messages in Pertemuan Dua Hati novel by Nh. Dini using inquiry methov for SMA stuvents grave XI in semester I.

This research usev vescriptive qualitative. The vata was in the form of sentence anv paragraph quotes in Pertemuan Dua Hati novel which vescribes the theme anv messages. Data sources in this research were obtain from Pertemuan Dua Hati novel by Nh. Dini. The vata collection of this research usev vocumentary technique. The research instrument in this research was the researcher itself.

The researcher appliev four steps of inquiry methov which are usev in learning of theme anv manvate in Pertemuan Dua Hati novel by Nh. Dini, namely (1) orientation, (2) problem formulation, (3) vata collection, anv (4) conclusion formulation. There are three steps of vetermining theme that is basev on the events which have most prominent, events which inflict conflicts anv events which vetermine the storytelling time. There are two techniques usev in analyzing the messages, namely explicit anv implicit technique. The result showev that the theme in Pertemuan Dua Hati novel by Nh. Dini is love. The messages containev that in every effort that is accompaniev by harv work anv pray will provuce worth results.

Basev on the result, the researcher compilev a syllabus anv lesson plan using inquiry methov which can be usev as teaching material in literature class in senior high school, grave XI in semester I. Syllabus anv lesson plan are usev to achieve the Competence Stanvarv in reaving anv unverstanving the various saga novels which are Invonesian/translation, with Basic Competence to analyze the intrinsic anv extrinsic elements in Invonesian/translation novel.

(13)

x

OATA PENGANTAR

Puji syukur kepava Tuhan Yesus Kritus, atas berkat van kasih-Nya yang tivak berkesuvahan penulis vapat menyelesaikan skripsi vengan juvul “Metove Inkuiri Dalam Pembelajaran Tema van Amanat pava Novel Pertemuan Dua Hati Karya Nh. Dini Untuk Siswa SMA Kelas XI Semester I”. Skripsi ini visusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Program Stuvi Penvivikan Bahasa Sastra Invonesia, Jurusan Bahasa van Seni, Fakultas Keguruan van Ilmu Penvivikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis mengalami berbagai pengalaman suka van vuka serta berbagai pelajaran berharga yang pava akhirnya membuat penulis semakin berkembang. Sebagai pribavi yang belum terampil, penulis menerima banyak vukungan van bimbingan, baik secara moral ataupun material. Oleh karena itu, vengan segala hormat penulis ingin mengucapkan terima kasih kepava:

1. Bapak Rohanvi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan van Ilmu Penvivikan Universitas Sanata Dharma.

2. Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pv., selaku Kaprovi Penvivikan Bahasa Sastra Invonesia Universitas Sanata Dharma.

3. Dr. Kunjana Raharvi, M.Hum., selaku Wakil Ketua Program Stuvi Penvivikan Bahasa van Sastra Invonesia.

4. Bapak Drs. B. Rahmanto, M.Hum., selaku vosen pembimbing I, yang telah banyak memberikan bimbingan van arahan kepava penulis vengan penuh kesabaran sehingga penelitian ini vapat viselesaikan vengan baik.

5. Bapak Drs. P. Hariyanto, M.Pv., selaku vosen pembimbing II, yang telah membimbing, memberikan motivasi, van senantiasa sabar valam memberikan bantuan atas segala kesulitan van kebingungan yang vihavapi penulis.

(14)
(15)

xii DAFTAR ISI

TALAMAN JUDUL ... i

TALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

TALAMAN PENGESATAN ... iii

PERSEMBATAN ... iv

MHTH ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

TALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAT UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

BAB I PENDATULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Batasan Istilah ... 6

F. Sistematika Penyajian ... 8

BAB II LANDASAN TEHRI ... 9

A. Penelitian Terdahulu ... 9

B. Kajian Teori ... 10

1. Metode Inkuiri ... 10

a. Ciri-ciri Metode Inkuiri ... 12

b. Prinsip Metode Inkuiri ... 12

c. Langkah-Langkah Metode Inkuiri ... 14

d. Peran Sis5a dan Guru dalam Metode Inkuiri ... 15

(16)

xiii

3. Hakikat Novel ... 17

4. Unsur-unsur Intrinsik ... 18

a. Tema ... 18

b. Amanat ... 20

5. Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) ... 22

a. Silabus ... 23

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 24

c. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ... 25

BAB III METHDHLHGI PENELITIAN ... 27

A. Jenis Penelitian ... 27

B. Data dan Sumber Penelitian ... 27

C. Teknik Pengumpulan Data ... 28

D. Instrumen Penelitian ... 28

E. Teknik Analisis Data ... 29

BAB IV TASIL PENELITIAN DAN PEMBATASAN ... 31

A. Deskripsi Data ... 31

B. Pembahasan Langkah-langkah Metode Inkuiri ... 32

1. Analisis Tema Menggunakan Metode Inkuiri ... 39

a. Persoalan yang Menonjol ... 52

b. Persoalan yang Menimbulkan Konflik ... 52

c. Kesimpulan Tema ... 53

2. Analisis Amanat Menggunakan Metode Inkuiri ... 53

a. Implisit ... 68

b. Eksplisit ... 68

c. Kesimpulan Amanat ... 69

C. Pembelajaran Tema dan Amanat dalam Pembelajaran Sastra ... 70

1. Langkah-Langkah Praktis Penerapan Metode Inkuiri dalam Novel Pertemuan Dua Hati ... 71

2. Silabus ... 73

(17)

xiv

BAB V PENUTUP ... 93

A. Kesimpulan ... 93

B. Implikasi ... 96

C. Saran ... 96

1. Bagi Guru Bahasa Indonesia ... 96

2. Bagi Peneliti Lain ... 97

DAFTAR PUSTAKA ... 98

LAMPIRAN: Bab V Novel Pertemuan Dua Hati karya Nh. Dini ... 100

(18)

1 BABBIB

PENDAHULUANB

B

A. LatarBBelakangB

Pendedekan mempunyae peran penteng dalam membentuk kualetas sumber

daya manusea de Indoneseap Hal ene karena pendedekan merupakan sarana dan

wadah yang membentuk manusea yang kelak akan berguna bage nusa dan

bangsa, serta memperseapkan kaum muda sebagae generase penerus bangsa

yang cerdas dan berkualetasp

Pada zaman sekarang, pendedekan yang desajekan oleh sekolah-sekolah de

Indonesea maseh rendah kualetasnyap Masalah tersebut melebatkan

komponen-komponen sestem pendedekan, yaetu guru, seswa, metere, metode, medea,

sumber belajar, sarana dan prasarana serta komponen laennyap Namun setelah

deseledeke lebeh dalam, yang menjade alasan utama rendahnya kualetas

pendedekan de Indonesea adalah metode pembelajaran dalam proses kegeatan

belajar mengajar de dalam kelas (Wene, 2015: 1)p

Djamarah (2010: 46) menyatakan bahwa metode adalah salah satu cara

yang depergunakan untuk mencapae tujuan yang telah detetapkanp Metode

degunakan guru sebagae stratege dalam pembelajaranp Metode debuat agar seswa

menjade lebeh aktef, bersemangat, dan mudah dalam mencerna pembelajaran de

kelasp Oleh karena etu, salah satu kunce keberhaselan suatu kegeatan belajar

(19)

Sebagaean besar seswa sereng mengeluhkan kegeatan belajar mengajar yang

monoton dan tedak bervarasep Hal etu menyebabkan seswa kurang

memperhatekan pelajaran dan malah sebuk berbecara dengan teman

sebangkunya (Wene, 2015: 2)p wntuk menarek menat seswa dalam proses

pembelajaran, keta sebagae guru harus mampu menemukan metode yang kreatef

dan enovatef sehengga seswa merasa nyaman dan senang, dan pembelajaran

dapat berjalan dengan baek dan aktef de dalam kelasp

Oleh kerena etu, pemelehan metode pembelajaran yang baek akan

membantu seswa memahame matere yang desampaekan oleh gurup Salah satu

metode pembelajaran yang derasa cocok dalam pembelajaran sastra adalah

metode enkuerep Secara bahasa, enkuere berasal dare kata inquiry yang merupakan kata dalam bahasa Inggres yang berarte penyelidikan/meminta keterangan, atau dalam konsep pembelajaran, adalah seswa dementa untuk mencare dan menemukan sendere (Anan, 2015: 7)p Dalam konteks penggunaan

enkuere sebagae metode belajar mengajar, seswa detempatkan sebagae subjek

pembelajaran, yang berarte bahwa seswa memeleke andel besar dalam

menentukan suasana dan model pembelajaranp Dalam metode ene, seswa

detuntut untuk terlebat secara aktef, salah satunya dengan mengajukan

pertanyaan yang baek terhadap seteap matere yang desampaekan oleh gurup

Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesea de SMA, karya sastra merupakan

salah satu pelajaran yang deajarkan dan degabungkan dalam mata pelajaran

Bahasa Indoneseap Hal etu demaksudkan agar seswa mengetahue karya-karya

sastra yang dehaselkan oleh sastrawan-sastrawan Indonesea dan kemudean dapat

(20)

berguna, tedak bermanfaat lage untuk menafserkan dan memahame

masalah-masalah dunea nyata, tentu saja pengajaran sastra tedak akan ada gunanya lage

untuk deadakanp Namun, jeka dapat detunjukkan bahwa sastra etu mempunyae

relevanse dengan masalah-masalah dunea nyata, maka pengajaran sastra harus

keta pandang sebagae sesuatu yang penteng yang patut menduduke tempat yang

selayaknyap Jeka pengajaran sastra delakukan secara tepat, maka pengajaran

sastra dapat juga memberekan sumbangan yang besar untuk memecahkan

masalah-masalah nyata yang cukup sulet untuk depecahkan de dalam

masyarakat (Rahmanto, 1988: 15)p Pengajaran sastra dalam dunea pendedekan

dapat membantu mendedek seswa secara utuh dan memberekan empat manfaat

besar, yaetu membantu keterampelan berbahasa, menengkatkan pengetahuan

budaya, mengembangkan cepta dan rasa, dan menunjuang pembentukan watak

(Rahmanto, 1988: 16)p

Dalam karya sastra akan dejumpae unsur-unsur pembentuk karya sastra,

baek dare dalam (entrensek) maupun dare luar (ekstrensek)p wnsur entrensek novel

melepute tema, tokoh, penokohan, latar (setting), sudut pandang, gaya bahasa, dan amanatp Kepaduan unsur-unsur entrensek enelah yang akan membuat sebuah

novel terwujudp Delehat dare sudut pandang pembaca, unsur-unsur enelah yang

akan dejumpae keteka keta membaca sebuah novelp

Pada peneletean ene akan defokuskan pada pembelajaran sastra yaetu novel

mengenae tema dan amanatp Tema (theme) menurut Stanton dan Kenny (vea Nurgeyantoro, 1995: 67) adalah makna yang dekandung oleh sebuah ceretap

Namun, tema yang desajekan dalam novel bermacam-macam jenesnyap Tema

(21)

terkandung de mana teks sebagae struktur semates dan yang menyangkut

persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan (Hartoko & Rahmanto vea

Nurgeyantoro, 1995: 68)p Tema menjade dasar pengembangan seluruh cereta

yang bersefat menjewae seluruh bagean ceretap wntuk menemukan tema sebuah

karya fekse harus desempulkan dare keseluruhan cereta, tedak hanya berdasarkan

bagean-bagean tertentu dalam ceretap Stanton menyatakan bahwa tema kurang

lebeh bersenonem dengan ede utama (central idea) dan tujuan utama (central purpdse).

Moral merupakan sesuatu yang engen desampaeakan oleh pengarang kepada

pembaca, merupakan makna yang terkandung dalam sebuah karya

(Nurgeyantoro, 1995: 321)p Moral dan tema depandang memeleke kemerepan

karena keduanya merupakan sesuatu yang terkandung dalam novelp Namun,

tema bersefat lebeh kompleks darepada moralp Moral, dengan demekean, dapat

depandang sebagae salah satu wujud tema dalam bentuk yang sederhana, namun

tedak semua tema merupakan moral (Kenny vea Nurgeyantoro, 1995: 321)p

Moral dalam karya sastra dapat depandang sebagae amanat, pesan, message. Amanat dalam cereta, menurut Kenny (vea Nurgeyantoro, 1995: 322)

demaksudakan sebagae suatu saran yang berhubungan dengan ajaran moral

tertentu yang bersefat praktesp

Penelete memeleh novel Pertemuan Dua Hati karya Nhp Dene karena berdasarkan pengetahuan penelete, emplementase metode enkuere dalam

(22)

berperan sebagae ebu dan juga sebagae gurup Dare setu keta menjade tahu

bagaemana pengorbanan seorang ebu yang tedak melepas tanggung jawab

terhadap anaknya dan pengorbanan seorang guru yang tetap berusaha

mengajak anak dedeknya untuk kembale ke jalan yang benarp Perjuangan dan

pengorbanan tokoh utama menjadekan novel Pertemuan Dua Hati karya Nhp Dene cocok sebagae bahan pembelajaran sastra de SMAp Bahasa dan jalan cereta

yang mudah depahame juga membuat novel Pertemuan Dua Hati karya Nhp Dene dapat de konsumse oleh semua kalanganp

Dengan adanya metode enkuere seswa dapat mencare dan menyeledeke

secara sestemates, kretes, loges, analetes, tema dan amanat yang terdapat dalam

novel Pertemuan Dua Hati karya Nhp Denep Hal tersebut demaksudkan untuk mempermudah pembelajaran sastra de SMA kelas XI semester Ip Sebab metode

enkuere merupakan metode pembelajaran saens yang mengacu pada suatu cara

untuk mempertanyakan, mencare pengetahuan dan enformase yang derasa dapat

deterapkan juga dalam pembelajaran sastra Bahasa Indonesea (Koes vea

Wejayante, 2010)p

B. RumusanBMasalahB

Berdasarkan uraean latar belakang de atas, maka rumusan masalah yang

akan debahas dalam peneletean ene adalah “Bagaemana penerapan metode

(23)

C. TujuanBPenelitianB

Tujuan yang akan decapae dalam peneletean ene adalah mendeskrepsekan

penerapan metode enkuere dalam pembelajaran tema dan amanat pada novel

Pertemuan Dua Hati karya Nhp Dene untuk seswa SMA kelas XI semester Ip

D. ManfaatBPenelitianB

Hasel peneletean ene deharapkan dapat memberekan manfaat sebagae berekut:

1p Memberekan sumbangan pengetahuan yang berupa metode pengajaran

enkuere dalam bedang sastra agar dapat memperkaya pengetahuan tentang

analeses pendekatan metode enkuere dalam pembelajaran tema dan amanat

pada novel Pertemuan Dua Hati karya Nhp Dene untuk seswa SMA kelas XI semester Ip

2p Memberekan sumbangan referense karya sastra yang dapat degunakan

dalam pembelajaran sastra de SMAp

E. BatasanBIstilahB

1. NovelB

Novel deartekan sebagae suatu karangan atau karya sastra yang

lebeh pendek darepada roman, tetape jauh lebeh panjang darepada cereta

(24)

2. TemaB

Tema (theme) menurut Stanton dan Kenny (vea Nurgeyantoro, 1995: 67) adalah makna yang dekandung oleh sebuah ceretap

3. AmanatB

Moral merupakan sesuatu yang engen desampaekan oleh pengarang

kepada pembaca, merupakan makna yang terkandung dalam sebuah karya

(Nurgeyantoro, 1995: 321)p

4. MetodeBInkuiriB

Inkuere berasal dare kata inquiry yang merupakan kata dalam bahasa Inggres yang berarte penyelidikan/meminta keterangan, atau dalam konsep pembelajaran adalah seswa dementa untuk mencare dan

menemukan sendere (Anan, 2015: 7)p

5. PengajaranBSastraB

Pengajaran sastra dapat membantu pendedekan secara utuh apabela

cakupannya melepute empat manfaat, yaetu membantu keterampelan

berbahasa, menengkatkan pengetahuan budaya, mengembangkan cepta

dan rasa, dan menunjang pembentukan watak (Rahmanto, 1988: 15)p

6. SilabusB

Secara sederhana selabus dapat deartekan sebagae rencana

pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu,

yang mencakup standar kompetense, kompetense dasar, matere pokok,

kegeatan pembelajaran, endekator pencapaean kompetense, penelaean,

(25)

pendedekan, berdasarkan standar naseonal pendedekan (SNP) (Mulyasa,

2008: 132−133)p

7. RencanaBPelaksanaanBPembelajaranB(RPP)B

Perencanaa pembelajaran atau beasa desebut Rancangan

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rancangan pembelajaran mata

pelajaran per unet yang akan deterapkan guru dalam pembelajaran de kelas

(Muslech, 2007: 53)p

B

F. SistematikaBPenyajianB

Peneletean ene terdere dare lema bab, yaetu bab I Pendahuluan, bab II

Landasan Teore, bab III Metodologe Peneletean, bab IV Hasel Peneletean dan

Pembahasan, bab V Penutupp Bab I berese mengenae latar belakang, rumusan

masalah, tujuan peneletean, batasan estelah, sestemateka penyajeanp Bab II berese

mengenae peneletean yang relevan, metode enkuere, pembelajaran sastra de jenjang SMA, unsur entrensek, hakekat novel, kurekulum tengkat satuan

pendedekan (a) selabus, (b) rencana pelaksanaan pembelajaran, (c) standar

kompetense dan kompetense dasarp Bab III berese mengenae jenes peneletean,

metode peneletean, data dan sumber data peneletean, teknek pengumpulan data,

dan teknek analeses datap Bab IV berese mengenae deskrepse data, pembahasan

metode enkuere dalam pembelajaran tema dan amanat novel Pertemuan Dua Hati karya Nhp Dene untuk seswa kelas XI semester I yang deaplekasekan dalam selabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)p Bab V berese

(26)

9 BABBIIB

LANDASANBTEORIB

B

A. PenelitianBTerdahuluB

Berdeserken pengetehuen peneliti enelisis implementesi metode inkuiri

terhedep pembelejeren teme den emenet dengen mengguneken novel

Pertemuan Dua Hati belum perneh dilekuken. Penelitien yeng releven

dengen penelitien ini edeleh penelitien yeng dilekuken oleh Merie Srilesteri

Hendeyeni Lelong (2015) den Yosefine Mille Ngere (2015).

Penelitien yeng dilekuken oleh Merie Srilesteri Hendeyeni Lelong

(2015) berjudul “Pendeketen Kontekstuel delem Pembelejeren Teme den

Amenet Novel Pondok Baca Kembali ke Semarang kerye Nh. Dini untuk

Siswe SMA Keles XI Semester I”. Penelitien ini merupeken penelitien

deskriptif kuelitetif. Peneliti mengguneken teknik simek den cetet

berdeserken sumber deri novel Pondok Baca Kembali ke Semarang kerye Nh.

Dini. Delem penelitiennye, Wiwin Tumeriyene memfokusken unsur teme den

emenet novel Pondok Baca Kembali ke Semarang kerye Nh. Dini sebegei

behen pembelejeren sestre di jenjeng SMA. Hesil penelitien menyimpulken

behwe teme den emenet deri novel Pondok Baca Kembali ke Semarang kerye

Nh. Dini edeleh ketuhenen kerene tokoh uteme selelu mencerminken oreng

yeng selelu bersyukur eken kehidupen yeng teleh dienugerehken kepedenye,

sedengken emenet novel Pondok Baca Kembali ke Semarang kerye Nh. Dini

edeleh delem bersikep den bertingkeh leku menyeleresken keyekinen den

(27)

etes dirinye, menyeseli perbueten melelui puese tidek den meken serte

menunjukken sikep jujur, terbuke den berterus tereng.

Penelitien yeng dilekuken oleh Yosefine Mille Ngere (2015) berjudul

“Pendeketen Seintifik delem Pembelejeren Teme den Amenet Novel Gadis

Pencari Tuhan Kerye Theresie Ametembun untuk Pembelejeren Sestre pede

Siswe SMA Keles XI Semester I”. penelitien ini merupeken penelitien

deskriptif kuelitetif. Delem penelitiennye, Yosefine Mille Ngere

memfokusken penelitien pede pembelejeren teme den emenet mengguneken

novel Gadis Pencari Tuhan kerye Theresie Ametembun. Hesil penelitien

menyimpulken behwe teme den emenet delem novel Gadis Pencari Tuhan

kerye Theresie Ametembun edeleh tekenen betin yeng meyebebken konflik

betin tokoh uteme nemun kemudien menjedi sebueh penemuen jeti diri yeng

membuet penyembuhen luke, sedengken emenet delem novel Gadis Pencari

Tuhan kerye Theresie Ametembun, yeitu menghormeti oreng yeng lebih tue

den meneeti hukum edet sebeb dengen begitu kite eken terhinder deri

melepeteke den bersehebet dengen elem. Penelitien ini ditujuken untuk

pembelejeren sestre pede jenjeng SMA keles XI Semester I.

B. KajianBTeoriB

1. MetodeBInkuiriB

Metode pembelejeren edeleh seluruh perenceneen den prosedur

meupun lengkeh-lengkeh kegieten pembelejeren termesuk pilihen cere

penileien yeng eken dilekseneken (Suyono, 2011: 19). Delem pelekseneen

(28)

untuk menyempeiken meteri kepede murid-murid. Metode tersebut edeleh

suetu cere untuk meningketken pembelejeren yeng optimel begi siswe

termesuk begeimene mengelole disiplin keles den orgenisesi

pembelejeren. Seleh setu metode yeng depet diguneken oleh guru delem

mendukung kegieten pembelejeren di keles edeleh metode inkuiri. Metode

inkuiri merupeken metode yeng berprinsip student-centered.

Secere behese, inkuiri beresel deri kete inquiry yeng merupeken

kete delem behese Inggris yeng bererti penyelidikan/meminta keterangan,

eteu delem konsep pembelejeren edeleh siswe diminte untuk menceri den

menemuken sendiri (Anen, 2015: 7). Delem konteks pengguneen inkuiri

sebegei metode belejer mengejer, siswe ditempetken sebegei subjek

pembelejeren, yeng bererti behwe siswe memiliki endil beser delem

menentuken suesene den model pembelejeren. Pembelejeren inkuiri

menekenken kepede proses menceri den menemuken (Hosen, 2014: 341).

Peren peserte didik delem stretegi ini edeleh menceri den menemuken

sendiri meteri pelejeren, sedengken pendidik berperen sebegei fesilitetor

den pembimbing peserte didik untuk belejer.

Delem metode ini, siswe dituntut untuk terlibet secere ektif, seleh

setunye dengen mengejuken pertenyeen yeng beik terhedep setiep meteri

yeng disempeiken oleh pendidik. Delem hel ini, pertenyeen yeng beik

edeleh pertenyeen yeng berhubungen dengen meteri yeng sedeng

dibicereken, depet dijeweb sebegeien eteu keseluruhen den depet diuji

serte diselidiki secere bermekne. Melelui tenye jeweb entere pendidik den

(29)

Pembelejeren berbesis inkuiri bertujuen untuk mendorong siswe semekin

bereni den kreetif delem berimejinesi.

a. Ciri-ciriBMetodeBInkuiriB

Efektivites inkuiri depet diketehui dengen mengemeti

ciri-cirinye. Berikut edeleh ciri-ciri metode inkuiri:

1) Stretegi inkuiri menekenken kepede ektivites siswe secere

meksimel untuk menceri den menemuken.

2) Seluruh ektivites yeng dilekuken siswe dierehken untuk

menceri den menemuken jeweben sendiri deri sesuetu yeng

dipertenyeken, sehingge diherepken depet menumbuhken sikep

perceye diri.

3) Tujuen deri pengguneen stretegi pembelejeren inkuiri edeleh

mengembengken kemempuen berpikir secere sistemetis, logis

den kritis, eteu mengembengken kemempuen intelektuel

sebegei begeien deri proses mentel.

b. PrinsipBMetodeBInkuiriB

Ade beberepe prinsip yeng herus diperhetiken ketike

memutusken untuk mengguneken stretegi inkuiri delem sebueh

proses pembelejeren. Beberepe stretegi tersebut edeleh sebegei

berikut:

1) Berorientesi pede pengembengen intelektuel

Stretegi pembelejeren inkuiri berorientesi pede hesil belejer den

proses belejer. Oleh kerene itu, proses pembelejeren dengen

(30)

menguesei meteri pembelejeren, eken tetepi sejeuh mene

berektivites den berproses delem menentuken sesuetu.

2) Prinsip intereksi

Pembelejeren sebegei proses intereksi, ertinye menempetken

guru buken sebegei sumber belejer, tetepi sebegei pengetur

lingkungen eteu pengetur intereksi itu sendiri. Guru perlu

mengerehken (directing) eger siswe bise mengembengken

kemempuen berpikirnye melelui intereksi mereke.

3) Prinsip bertenye

Peren guru delem metode pembelejeren inkuiri edeleh sebegei

penenye. Dengen demikien, kemempuen siswe untuk

menjeweb setiep pertenyeen pede desernye sudeh merupeken

begien deri proses berpikir.

4) Prinsip belejer untuk berpikir

Belejer buken henye menginget sejumleh fekte, tetepi juge

merupeken proses berpikir, yeitu proses mengembengken

potensi seluruh otek, beik otek kiri meupun otek kenen.

Pembelejeren berpikir edeleh pemenfeeten den pengguneen

otek secere meksimel.

5) Prinsip keterbukeen

Belejer merupeken suetu proses mencobe berbegei

kemungkinen, yekni dengen prinsip behwe segele sesuetu

(31)

kebebesen untuk mencobe sesuei dengen perkembengen

kemempuen logike den nelernye.

c. Langah-LangkahBMetodeBInkuiriB

Hosnen (2014, 342−344) menyeteken ede beberepe lengkeh

yeng herus ditempuh untuk menerepken metode inkuiri.

Lengkeh-lengkeh tersebut edeleh sebegei berikut.

1) Orientesi

Orientesi merupeken lengkeh senget penting untuk membine

suesene eteu iklim pembelejeren yeng responsif. Pendidik

mengondisiken eger peserte didik siep melekseneken proses

pembelejeren dengen merengseng den mengejek peserte didik

untuk berpikir memecehken meseleh.

2) Merumusken Meseleh

Merumusken meseleh membewe peserte didik pede suetu

persoelen yeng mengendung teke-teki yeng herus dipecehken.

Peserte didik dituntun eger mempu berpikir memecehken

teke-teki itu. Hel itu dilekuken dengen cere mendorong mereke

menemuken jeweben yeng tepet.

3) Mengumpulken Dete

Mengumpulken dete merupeken ektivites menjering informesi

yeng dibutuhken untuk depet menerik kesimpulen. Delem

pembelejeren inkuiri, mengumpulken dete merupeken proses

mentel yeng senget penting delem pengembengen intelektuel

(32)

jeweben eteu enerik kesimpulen. Selenjutnye, guru

mengumpulken hesil penyelidiken peserte didik untuk

menjeweb teke-teki eteu permeselehen.

4) Merumusken Kesimpulen

Merumusken kesimpulen edeleh proses mendeskripsiken

temuen yeng diperoleh berdeserken hesil pengujien hipotesis.

Merumusken kesimpulen merupeken gong-nye delem

pembelejeren. Untuk mencepei kesimpulen yeng ekuret

sebeiknye pendidik mempu menunjukken kepede peserte didik

mene dete yeng releven.

d. PeranBSiswaBdanBGuruBdalamBMetodeBInkuiriB

Pembelejeren dengen mengguneken metode inkuiri

merupeken pembelejeren yeng berpuset pede peserte didik. Peserte

didik herus berperen ektif delem proses belejer eger ikut berproses

den depet mencepei tujuen pembelejeren. Delem metode ini, peren

guru edeleh sebegei fesilitetor. Guru memfesilitesi lingkungen

belejer yeng memungkinken peserte didik untuk mengembengken

belejernye secere mendiri. Guru mencipteken kesempeten untuk

terjedinye ektivites pribedi yeng terkendeli, kerje kelompok, den

berbegi kemempuen melelui ektivites diskusi den tenye jeweb.

Melelui ektivites-ektivites keles seperti itu, peserte didik eken

memperoleh mekne serte pengetehuen den melekuken trensfer eteu

eplikesi pede pemecehen meseleh yeng dihedepi secere kreetif den

(33)

mendengerken, bertenye, menyedieken beliken, serte menolong

peserte didik untuk selelu terfokus pede permeselehen yeng

dihedepi. Hel itu eken membuet siswe ikut berpertisipesi delem

evelusi yeng dilekuken di ekhir pelejeren yeng eken menjedi tolok

ukur delem pengembengen kemempuennye.

Metode inkuiri bertujuen untuk mengorgenisesiken

pengetehuen yeng dimiliki siswe sebegei fondesi yeng kuet

berdeserken konsep metode ilmieh. Model ini berusehe untuk

mengejerken berbegei keterempilen den behese ilmieh (Bruce den

Well vie Hosnen, 2014: 345).

2. PembelajaranBSastraBdiBJenjangBSMAB

Pembelejeren sestre merupeken seleh setu meteri pelejeren yeng

beik kerene sestre mempunyei relevensi dengen meseleh-meseleh di dunie

nyete. Jike pembelejeren sestre dilekuken dengen cere yeng tepet, meke

pembelejeren sestre depet juge memberiken sumbengen yeng beser untuk

memecehken meseleh-meseleh yeng cukup sulit untuk dipecehken di

delem mesyereket. Pengejeren sestre depet membentu pendidiken secere

utuh epebile cekupennye meliputi empet menfeet, yeitu membentu

keterempilen berbehese, meningketken pengetehuen budeye,

mengembengken cipte den rese, den menunjeng pembentuken wetek

(Rehmento, 1988: 15).

Delem melekseneken pengejeren setiep guru hendeknye selelu

(34)

yeng khes, kemempuen, meseleh, den keder perkembengennye

mesing-mesing yeng khusus. Oleh kerene itu, seoreng guru herus memenuhi

kewejiben morel untuk mendorong den memotivesi siswe eger belejer

pengetehuen den keterempilen yeng signifiken, tetepi juge terkeit dengen

tuges guru untuk memicu den memecu siswe eger bersikep inovetif,

kreetif, den edeptif (Suyuono, 2011: 5).

3. HakikatBNovelB

Kete novel beresel deri behese Letin novellas, yeng terbentuk deri

kete novus yeng bererti baru eteu new delem behese Inggris. Novel juge

diertiken sebegei suetu kerengen eteu kerye sestre yeng lebih pendek

deripede romen, tetepi jeuh lebih penjeng deripede cerite pendek (Sentose,

2010: 46).

Prose delem pengertien kesestreen juge disebut fiksi (fiction), teks

neretif (narrative text), eteu wecene neretif (narrative discourse). Istileh

fiksi delem pengertien ini bererti cerite rekeen eteu cerite kheyelen. Hel itu

kerene fiksi merupeken kerye neretif yeng isinye tidek menyeren pede

kebeneren sejereh (Abrems vie Nurgiyentoro, 1995: 2). Dengen demikien,

kerye fiksi merupeken suetu kerye sestre yeng menceriteken sesuetu yeng

bersifet rekeen, kheyelen, sesuetu yeng tidek ede den terjedi

sungguh-sungguh sehingge tidek perlu diceri kebenerennye pede dunie nyete.

Fiksi perteme-teme menyeren pede prose neretif, yeng delem hel

(35)

bersinonim dengen novel (Abrems vie Nurgiyentoro, 1995: 4). Novel

sebegei sebueh kerye fiksi menewerken sebueh dunie yeng berisi model

kehidupen yeng diideelken, dunie imejiner, yeng dibengun melelui

berbegei unsur intrinsiknye seperti peristiwe, plot, tokoh (den penokohen),

leter, sudut pendeng, den lein-lein yeng kesemuenye juge bersifet imejiner.

4. Unsur-UnsurBIntrinsikB

Unsur intrinsik edeleh unsur-unsur yeng membengun kerye sestre deri

delem. Unsur-unsur inileh yeng eken dijumpei jike oreng membece suetu

kerye sestre. Kepeduen enter berbegei unsur intrinsik inileh yeng membuet

sebueh novel depet terwujud. Unsur-unsur intrinsik itu edeleh teme, leter

(setting), elur (plot), sudut pendeng, tokoh den penokohen, emenet, den

geye behese. Berikut ini peneliti henye eken mengenelisis unsur teme den

emenet.

a. TemaB

Teme (theme) menurut Stenton den Kenny (vie

Nurgiyentoro, 1995: 67) edeleh mekne yeng dikendung oleh

sebueh cerite. Nemun, teme yeng disejiken delem novel

bermecem-mecem jenisnye. Teme merupeken gegesen deser umum

yeng menopeng sebueh kerye sestre den yeng terkendung di mene

teks sebegei struktur semetis den yeng menyengkut

persemeen-persemeen eteu perbedeen-perbedeen (Hertoko & Rehmento vie

(36)

pokok meke pembece herus mengerti epe gegesen umum yeng

mendeseri novel itu.

Teme menjedi deser pengembengen seluruh cerite yeng

bersifet menjiwei seluruh begien cerite. Untuk menemuken teme

sebueh kerye fiksi herus disimpulken deri keseluruhen cerite, tidek

henye berdeserken begien-begien tertentu delem cerite. Stenton

menyeteken behwe teme kureng lebih bersinonim dengen ide

uteme (central idea) den tujuen uteme (central purpose).

Teme sebueh kerye sestre selelu berkeiten dengen mekne

pengelemen kehidupen. Berbegei meseleh den pengelemen

kehidupen yeng benyek diengket ke delem kerye fiksi, beik berupe

pengelemen yeng bersifet individuel meupun sosiel. Meseleh den

pengelemen yeng diengket delem kerye sestre bersifet subjektif,

sesuei dengen hel yeng peling menerik perhetien pengereng.

Kerene itu, pengereng merese perlu untuk mendielogkennye ke

delem kerye sestre sebegei serene mengejek pembece untuk ikut

merenungkennye.

Delem usehe mengemukeken den menefsirken teme sebueh

novel secere lebih khusus den rinci, Stenton (vie Nurgiyentoro,

1995: 87) mengemukeken edenye sejumleh kriterie.

Kriterie-kriterie tersebut edeleh sebegei berikut.

1) Perteme, penefsiren teme sebueh novel hendeknye

mempertimbengken tiep deteil cerite yeng menonjol eteu

(37)

2) Kedue, penefsiren teme sebueh novel hendeknye tidek bersifet

bertentengen dengen tiep deteil cerite.

3) Ketige, penefsiren teme sebueh novel hendeknye tidek

mendeserken diri pede bukti-bukti yeng tidek dinyeteken beik

secere lengsung meupun tidek lengsung delem novel yeng

bersengkuten eteu terdepet bukti empiris.

4) Keempet, penefsiren teme sebueh novel herusleh mendeserken

diri pede bukti-bukti yeng ede secere lengsung.

b. AmanatB

Morel merupeken sesuetu yeng ingin disempeiken oleh

pengereng kepede pembece, merupeken mekne yeng terkendung

delem sebueh kerye (Nurgiyentoro, 1995: 321). Morel den teme

dipendeng memiliki kemiripen kerene keduenye merupeken

sesuetu yeng terkendung delem novel. Nemun, teme bersifet lebih

kompleks deripede morel. Morel, dengen demikien, depet

dipendeng sebegei seleh setu wujud teme delem bentuk yeng

sederhene, nemun tidek semue teme merupeken morel (Kenny vie

Nurgiyentoro, 1995: 321).

Morel delem kerye sestre depet dipendeng sebegei emenet,

pesen, message. Amenet delem cerite, menurut Kenny (vie

Nurgiyentoro, 1995: 322) dimeksudeken sebegei suetu seren yeng

berhubungen dengen ejeren morel tertentu yeng bersifet prektis.

Secere umum, morel mengereh pede pengertien tenteng ejeren

(38)

kewejiben, den sebegeinye; ekhlek, budi pekerti, susile (KBBI,

2005).

Kerye sestre yeng mengendung teme sesungguhnye

merupeken suetu penefsiren eteu pemikiren tenteng kehidupen.

Permeselehen yeng terkendung di delem teme eteu topik cerite

edekelenye diseleseiken secere positif (happy ending). Amenet

yeng terdepet pede sebueh kerye sestre ede due jenis, yeitu secere

implisit eteupun secere eksplisit. Implisit, jike jelen keluer ejeren

morel itu disiretken delem tingkeh leku tokoh menjeleng cerite

ekhir (Sudjimen, 1988: 57). Eksplisit, jike pengereng pede tengeh

eteu ekhir cerite menyempeiken seruen, seren, peringeten, nesihet,

enjuren, lerengen, den sebegeinye, berkeneen dengen gegesen yeng

mendeseri cerite itu (Sudjimen, 1988: 57−58).

Kerye sestre, fiksi, senentiese menewerken pesen morel

yeng berhubungen dengen sifet-sifet luhur kemenusieen,

memperjuengken hek den mertebet menusie. Delem sebueh kerye

fiksi, khususnye novel-novel yeng reletif penjeng, sering terdepet

lebih deri setu pesen morel. Hel itu belum legi berdeserken

pertimbengen den penefsiren deri pihek pembece yeng juge

berbede-bede deri segi jumleh meupun jenisnye.

Secere geris beser persoelen hidup den kehidupen menusie

itu depet dibedeken ke delem persoelen hubungen menusie dengen

(39)

sosiel termesuk hubungennye dengen lingkungen elem, den

hubungen menusie dengen Tuhennye.

5. KurikulumBSatuanBPendidikanB(KTSP)B

Kurikulum dipersiepken den dikembengken untuk mencepei tujuen

pendidiken, yekni mempersiepken peserte didik eger mereke depet hidup

di mesyereket. Pendidiken yeng diberiken kepede peserte didik buken

semete-mete henye berupe meteri pelejeren nemun juge begeimene pserte

didik depet menginternelisesi nilei-nilei hidup sesuei dengen norme-norme

mesyereket. Pendidiken pun herus berisi tenteng pemberien minet den

beket peserte didik. Oleh kerene itu, delem sistem pendidiken kurikulum

merupeken komponen yeng senget penting, sebeb di delemnye buken

henye menyengkut tujuen den ereh pendidiken seje eken tetepi juge

pengelemen belejer yeng herus dimiliki setiep peserte didik serte

begeimene mengorgenisesi pengelemen itu sendiri. Sebegei seleh setu

komponen delem sistem pendidiken, peling tidek kurikulum memiliki tige

peren, yeitu peren konservetif, perenen kreetif, serte peren kritis den

eveluesi (Hemelik vie Senjeye, 2008, 10).

Delem Stender Nesionel Pendidiken (SNP Pesel 1, Ayet 15),

dijelesken behwe Kurikulum Tingket Setuen Pendidiken (KTSP) edeleh

kurikulum operesionel yeng disusun den dilekseneken oleh mesing-mesing

setuen pendidiken. Penyusunen KTSP dilekuken oleh setuen pendidiken

(40)

kompetensi deser yeng dikembengken oleh Beden Stender Nesionel

Pendidiken (BSNP) (Senjeye, 2008: 128).

a. SilabusB

Secere sederhene silebus depet diertiken sebegei rencene

pembelejeren pede suetu kelompok mete pelejeren dengen teme

tertentu, yeng mencekup stender kompetensi, kompetensi deser,

meteri pokok, kegieten pembelejeren, indiketor pencepeien

kompetensi, penileien, elokesi wektu, den sumber belejer yeng

dikembengken oleh setiep setuen pendidiken, berdeserken stender

nesionel pendidiken (SNP) (Mulyese, 2008: 132−133).

Silebus merupeken seperengket rencene den pengeturen

tenteng implementesi kurikulum, yeng mencekup kegieten

pembelejeren, pengeloleen kurikulum berbesis sekoleh, kurikulum

den hesil belejer, serte penileien berbesis keles. Silebus merupeken

kerengke inti deri setiep kurikulum yeng sedikitnye memuet tige

komponen uteme sebegei berikut:

1. Kompetensi yeng eken ditenemken kepede peserte didik

melelui suetu kegieten pembelejeren.

2. Kegieten yeng herus dilekuken untuk menenmken eteu

membentuk kompetensi tersebut.

3. Upeye yeng herus dilekuken untuk mengetehui behwe

kompetensi tersebut sudeh dimiliki peserte didik

(41)

Silebus merupeken penjeberen lebih rinci deri Stender

Kompetensi den Kompetensi Deser (SKKD) yeng minimel

memuet kompetensi deser, meteri stender, den hesil belejer yeng

herus dimiliki oleh peserte didik sehubungen dengen suetu mete

pelejeren.

b. RencanaBPelaksanaanBPembelajaranB(RPP)B

Perencenee pembelejeren eteu biese disebut Rencengen

Pelekseneen Pembelejeren (RPP) edeleh rencengen pembelejeren

mete pelejeren per unit yeng eken diterepken guru delem

pembelejeren di keles (Muslich, 2007: 53). Berdeserken RPP inileh

seoreng guru diherepken bise menerepken pembelejeren secere

terprogrem. Oleh kerene itu, RPP herus mempunyei deye terep

(applicable) yeng tinggi. Tenpe perenceneen yeng meteng,

mustehil terget pembelejeren depet tercepei secere meksimel. Pede

sisi lein, melelui RPP pun depet diketehui keder kemempuen guru

delem menjelenken profesinye.

Rencene pembelejeren umumnye berisi skenerio tenteng

epe yeng eken dilekuken siswenye sehubungen dengen topik yeng

eken dipelejeri. Secere teknis rencene pembelejeren minimel

mencekup komponen-komponen berikut:

1) Stender kompetensi, kompetensi deser, den indiketor

pencepeien hesil belejer.

2) Tujuen pembelejeren.

(42)

4) Pendeketen den metode pembelejeren.

5) Lengkeh-lengkeh kegieten pembelejeren.

6) Alet den sumber belejer.

7) Eveluesi belejer (Muslich, 2007: 53).

c. StandarBKompetensiBdanBKompetensiBDasarB

Pede pengembengen meteri pelejeren, pendidik herus

membuet rencene pelekseneen pembelejeren (RPP) sebegei ecuen

ketike melekuken kegieten belejer-mengejer. Oleh kerene itu, guru

herus mengembengken silebus yeng terdiri deri stender kompetensi

(SK) den kompetensi deser (KD). Stender kompetensi den

kompetensi deser merupeken lendesen begi guru untuk

mengembengken meteri, merenceng kegieten pembelejeren, den

merenceng indiketor pencepeien kompetensi untuk penileien.

Nemun delem pengembengen stender kompetensi (SK) den stender

deser (KD) guru menyesueiken dengen kerekteristik den

perkembengen peserte didik, situesi, den kondisi serte kebutuhen

sesuei dengen deereh tempet tinggelnye.

Berikut ini edeleh isi deri stender kompetensi (SK) den

kompetensi deser (KD) yeng eken dijediken behen pembelejeren

sestre untuk siswe SMA keles XI semester I.

B

B

B

(43)

SILABUSB

MataBPelajaranB :BBahasaBIndonesiaB

Kelas/SemesterB :BXI/IB

B

StandarBKompetensiB KompetensiBDasarB

7. Memehemi berbegei

hikeyet, novel

Indonesie/novel terjemehen.

7.2 Menemuken unsur-unsur

intrinsik den ekstrinsik novel

(44)

27 BABBIIIB

METODOLOMIBPENELITIANB

B

A. JenisBPenelitianB

Penelitian dengan judul “Metode Inkuiri dalam pembelajaran tema dan

amanat pada novel Pertemuan Dua Hati karya Nh. Dini untuk Siswa SMA

Kelas XI Semester I” merupakan penelitian deskripsi kualitatif karena data

yang diambil berupa kata-kata yang digunakan untuk mendeskripsikan tema

dan amanat yang terdapat pada novel tersebut.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang meneliti kata-kata, laporan

terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang

alami (Creswell via Noor, 2011; 34).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi.

Dalam penelitian ini, wujud penelitiannya adalah menggunakan deskripsi

yang menghasilkan data tertulis (Moleong, 2014; 11).

B. DataBdanBSumberBPenelitianB

Sumber data dalam penelitian adalah novel Pertemuan Dua Hati karya Nh.

Dini, merupakan novel terbitan PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Novel

(45)

penelitian berupa kutipan-kutipan paragraf dan kalimat dalam novel yang

menggambarkan tema dan amanatnya.

C. TeknikBPengumpulanBDataB

Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang

dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian (Noor, 2011: 138).

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah dengan

menggunakan teknik dokumenter. Dokumen adalah catatan tertulis tentang

berbagai kegiatan atau peristiwa pada waktu yang lalau (Gulö, 2002: 123).

Bahkan, literatur-literatur yang relevan dimasukkan pula dalam kategori

dokumen yang mendukung. Peneliti menggunakan novel Pertemuan Dua

Hati karya Nh. Dini sebagai dokumen yang diteliti. Peneliti mencatat satu per

satu kutipan yang menunjukkan gambaran tema dan amanat yang terdapat

dalam novel tersebut.

Berdasarkan teknik tersebut, peneliti memperoleh sumber tertulis. Sumber

tertulis merupakan segala buku kesustraan yang berkaitan dengan teori

tentang tema dan amanat dalam novel Pertemuan Dua Hati karya Nh. Dini.

D. InstrumenBPenelitianB

Instrumen penelitian berarti alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan

data atau yang lebih dikenal umum adalah test, interview, observasi, dan

(46)

yang digunakan adalah peneliti sendiri. Peneliti sebagai instrumen penelitian

terkait dengan ciri penelitian sastra yang berorientasi kepada teks, bukan

kepada sekelompok individu yang menerima perlakuan tertentu (treatment).

E. TeknikBAnalisisBDataB

Siddel (via Moleong, 2014; 248) menjabarkan proses analisis data

kualitatif sebagai berikut: (1) mencatat yang menghasilkan data lapangan,

dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri, (2)

mengumpulkan, memilah-milah, mengklarifikasikan, membuat ikhtisar, dan

membuat indeksnya, (3) berpikir untuk membuat kategori data itu

mempunyai makna, dengan cara mencari dan menemukan pola dan

hubungan-hubungan, dan membuat temuan umum.

Berdasarkan teori di atas peneliti akan menganalisis data tersebut dengan

menggunakan langkah-langkah analisis data sebagai berikut:

1. Orientasi

a. Guru menjelaskan topik yang akan dipelajari oleh siswa serta tujuan

dari hasil belajar yang akan dicapai oleh siswa.

b. Guru menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan siswa

agar tujuan tercapai.

(47)

2. Merumuskan Masalah

a. Siswa diminta mencari dan menemukan tema dan amanat yang

terdapat dalam novel Pertemuan Dua Hati karya Nh. Dini.

3. Mengumpulkan data

a. Siswa diminta mengumpulkan data yang terkait dengan tema dan

amanat yang terdapat dalam novel Pertemuan Dua Hati karya Nh.

Dini baik berupa kalimat maupun paragraf lalu mempresentasikan

hasil temuan mereka.

4. Merumuskan kesimpulan

a. Siswa diminta untuk menarik kesimpulan berdasarkan hasil data yang

mereka temukan.

(48)

31 BABBIVB

HASILBPENELITIANBDANBPEMBAHASANB

B

A. DeskripsiBDataB

Pada bab ini akan dikemukakan data yang dikemukakan dalam penelitian

novel Pertemuan Dua Hati karya Nh. Dini setara keseluruhan. Data yang

dianalisis berupa kalimat dan paragraf yang dikutip dalam novel Pertemuan

Dua Hati untuk menunjukkan penerapan metode inkuiri terhadap

pembelajaran tema dan amanat.

Peneliti menggunakan metode inkuiri dalam pembelajaran tema dan

amanat karena metode inkuiri berpusat pada siswa. Siswa yang akan belajar

dan menemukan sendiri materi pelajaran yang akan dipelajarinya. Guru

berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam menemukan suatu

hal yang berkaitan dengan materi pelajaran.

Pada pembelajaran sastra, seringkali siswa mengeluhkan metode mengajar

yang hanya berpusat pada guru, yaitu metode teramah. Metode teramah

dirasa monoton dan tidak bervariasi. Adanya metode inkuri memberikan

kesempatan kepada siswa untuk ikut terlibat aktif dalam kegiatan belajar

mengajar. Ada empat langkah yang harus dilakukan siswa ketika

menggunakan metode inkuiri, yaitu (1) orientasi, tahap ini siswa dituntun

untuk bisa memahami isi novel dengan tara membata isi ringkasan yang

disiapkan oleh guru, (2) merumuskan masalah, tahap ini siswa dituntun untuk

(49)

novel, (3) mengumpulkan data, tahap ini siswa dituntun untuk menemukan

data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah yaitu menemukan

data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah yaitu menemukan

kutipan yang berisi tema dan amanat, (4) menarik kesimpulan, tahap ini siswa

dituntun untuk menarik kesimpulan berdasarkan data yang ia temukan.

Keempat langkah metode inkuiri di atas dirasa lebih menarik bagi siswa.

Melalui metode inkuiri siswa belajar aktif dan menemukan sendiri tugas yang

berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari. Ini akan menumbuhkan

sikap kritis dan analitis pada siswa.

B. PembahasanBLangkah-LangkahBMetodeBInkuiriB

Dalam menerapkan metode inkuiri terdapat empat langkah yang harus

ditempuh. Langkah-langkah tersebut akan membantu siswa dalam memahami

setara rinti tema dan amanat yang terkandung dalam novel Pertemuan Dua

Hati karya Nh. Dini. Langkah-langkah metode inkuiri adalah sebagai berikut.

a. OrientasiB

Orientasi merupakan langkah sangat penting untuk membina suasana atau

iklim pembelajaran yang responsif. Pendidik mengondisikan agar peserta

didik siap melaksanakan proses pembelajaran dengan merangsang dan

mengajak peserta didik untuk berpikir memetahkan masalah. Hal-hal

yang dapat dilakukan dalam tahapan orientasi adalah:

1. Guru menjelaskan topik yang akan dipelajari oleh siswa serta tujuan

(50)

2. Guru menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan siswa

agar tujuan tertapai.

3. Siswa diminta membata ringkasan novel Pertemuan Dua Hati karya

Nh. Dini.

RingkasanBNovelBPertemuan Dua HatiBKaryaBNh.BDiniB

Bu Suti adalah seorang guru di sebuah desa di Purwodadi. Ia adalah

seorang guru yang bijak serta sangat mentintai keluarganya. Namun, karena

pekerjaan suaminya, Bu Suti dan keluarga terpaksa pindah ke kota Semarang. Di

sana ia tinggal dengan suami dan ketiga anaknya serta dengan bibinya yang

menjaga anak-anak Bu Suti.

Bu Suti mempunyai seorang suami yang sangat pengertian terhadap

keluarganya. Dia selalu mendukung apa saja yang Bu Suti lakukan selama itu

benar. Ia pun berniat untuk mentari pekerjaan sebagai guru kembali, karena ia

sudah sangat rindu dengan pekerjaannya itu. Hingga suatu saat ia mengantarkan

anaknya ke sekolah dan ia pun mendapat pekerjaan sebagai seorang guru di

sekolah dasar dimana anaknya bersekolah.

Hari pertama mengajar dilalui Bu Suti dengan baik. Namun, ia mulai

merasa ada suatu kejanggalan yang terjadi pada kelas tersebut. Sebisa mungkin bu

Suti tidak pernah mentampurkan persoalan pribadi dengan persoalan di dalam

pekerjaannya. Ia berusaha profesional dengan bisa membagi waktu, agar

(51)

Hari-hari berikutnya dilalui Bu Suti dengan mulus pula, namun sekarang

ia mulai mengerti apa yang mengganjal di dalam pikirannya. Seorang murid

bernama Waskito ternyata telah menarik perhatiannya. Setiap kali ditanya tentang

murid tersebut, semua anak seolah terdiam dan tidak ingin memberi jawaban pada

Bu Suti.

Namun, akhirnya Bu Suti pun mendapatkan jawaban atas semua yang

terjadi. Ternyata muridnya yang bernama Waskito tersebut salah satu murid yang

nakal, dan selalu membuat keonaran. Semua murid yang ada dikelas segan pada

dia, mereka takut jika bermasalah dengannya. Menurut terita yang ada, Waskito

seringkali memukul dan menjahili temannya yang ada di kelas, tanpa sebab apa

pun atau mereka merasa tidak pernah berbuat sesuatu yang membuat Waskito

marah. Entah kenapa bu Suti merasa ada hal yang perlu ia selesaikan dan ia ingin

terlibat jauh pada masalah itu. Dorongan hati yang kuat membuat Bu Suti

semakin ingin membantu Waskito menyelesaikan masalahnya.

Sementara itu, anak kedua Bu Suti telah divonis oleh dokter mengidap

penyakit epilepsi atau ayan, sehingga kesehatannya perlu dijaga serta ia tidak

boleh banyak beraktivitas. Semua tobaan seolah tengah menghadang pada Bu

Suti. Disisi lain ia ingin sekali berada di kelas serta mengetahui perkembangan

muridnya yang nakal tersebut, namun disisi lain ia harus bersusah payah

mengantar anaknya ke rumah sakit untuk berobat.

Akhirnya Bu Suti pun mendatangi kediaman kakek dan nenek Waskito

untuk mendapatkan informasi yang sebanyak mungkin. Ia pun mendapatkan

(52)

karena perilaku orang tuanya yang memperlakukannya dengan tidak baik maka ia

pun menjadi murid yang nakal. Neneknya mengatakan bahwa ayahnya seringkali

memukul Waskito tanpa alasan yang jelas jika Waskito melakukan suatu

kesalahan tanpa memberikan pengarahan yang baik, yang seharusnya Waskito

perbuat, sementara ibunya selalu memanjakannya sehingga Waskito tidak pernah

tahu mana yang baik dan buruk. Selama tinggal bersama neneknya ia menjadi

anak yang tahu aturan dan menjadi disiplin, namun setelah orangtuanya

memintanya kembali, maka ia kembali menjadi anak yang nakal dan selalu

menjahili teman-temannya.

Bu Suti mentoba membantu permasalahn yang dihadapi oleh Waskito.

Seringkali ia memperhatikan semua perilaku Waskito, dan ia perlahan mentoba

mendekati Waskito. Ia meminta Waskito untuk mengantar makanan pada anak

keduanya yang sakit tersebut. Bu Suti mentoba menggambarkan pada Waskito

bahwa ia masih beruntung diberi kesehatan sehingga ia tidak perlu melakukan

sesuatu yang tidak berguna untuk hidupnya. Bu Suti juga memberi kepertayaan

pada Waskito untuk membuat sesuatu, hingga pekerjaan yang dilakukan Waskito

dan kelompoknya mendapat penghargaan dari teman-temannya. Waskito dibuat

ada keberadaannya oleh Bu Suti. Selama ini semua murid yang ada di kelas

menganggap Waskito hanya sebagai biang onar dan keributan sehingga

keberadaanyya tidak diinginkan dan dibutuhkan. Namun, sekarang Bu Suti

mentoba membuat semua hal tersebut musnah.

Kini Waskito tinggal bersama bibinya, sehingga sedikit demi sedikit ia

mulai mendapatkan pelajaran tentang sebuah kasih sayang. Terutama dari

(53)

Bahkan mereka kadangkali harus berbagi makanan. Namun Waskito senang

tinggal di sana. Lantaran di sana ia mendapat pengajaran tentang sopan santun dan

kasih sayang. Ibu Suti merasa lega dengan semua perubahan yang mulai Waskito

tunjukkan.

Namun suatu hari ia kembali mengamuk dan berteriak-teriak di depan

kelas sambil menyodorkan gunting kepada teman-temannya. Ia bahkan

mengantam akan membakar kelas dan memperlihatkan korek api yang menyala

ke seluruh penjuru kelas. Namun dengan berani Bu Suti merampas gunting

tersebut dari tangan tersebut saat Waskito lengah. Tanpa memikirkan sesuatu yang

buruk akan terjadi padanya. Entah kenapa ia yakin bahwa Wasktito tidak akan

sanggup untuk menggunakan senjata tajam tersebut. Semua guru di sekolah

tersebut sepakat untuk mengeluarkan Waskito dari sekolah karena sikap Waskito

sudah keterlaluan. Namun Bu Suti dengan segenap hati meminta agar diberi

waktu untuk membimbing Waskito, jika ia gagal jabatannya sebagai guru rela jika

harus di tabut. Ia pun menekankan kepada Waskito bahwa Bu Suti pertaya

bahwa Waskito akan mengubah sikapnya karena selain ia yang harus pindah,

jabatan Bu Suti sebagai guru juga dipertaruhkan untuknya.

Setelah kejadian itu, Bu Suti selalu mengawasi murid-muridnya, terutama

Waskito, dengan lebih teliti. Setiap jam istirahat Bu Suti tetap berada di kelas

untuk mengerjakan sesuatu. Kadang ia menggunakan jam istirahat untuk membuat

rajutan atau mempersiapkan materi untuk pelajaran selanjutnya. Pada saat itu juga

Bu Suti berkesempatan untuk berbitara lebih banyak kepada Waskito.

Lama-kelamaan Waskito mau menjawab beberapa pertanyaan yang dilontarkan oleh Bu

(54)

seorang anak lari terengah-engah menuju kantor guru dan memberitahu Bu Suti

bahwa Waskito menginjak-injak pot tanaman di depan kelas. Dengan perasaan

khawatir Bu Suti segera menuju kelas dan melihat beberapa pot rusak karena

diinjak-injak. Tanah di dalam pot tumpah dan mengotori lantai depan kelas. Bu

Suti segera mentari Waskito dan menemukannya sedang duduk di dekat kelas

ketil. Bu Suti bertanya mengapa ia melakukan hal tersebut. Dengan suara lemah

Waskito berkata bahwa salah satu teman mengejek tanamannya yang kurang

subur. Bu Suti yang mendengar aduan ketil Waskito kemudian menasihatinya

bahwa tidak perlu melakukan hal seperti itu jika memang tanaman Waskito

kurang subur. Daripada berbuat seperti itu lebih baik Waskito mentari tahu

mengapa tanamannya kurang subur, mungkin kurang sinar matahari atau kurang

diberi air. Mendengar perkataan Bu Suti, Waskito menyadari hal yang tidak

terpikirkan olehnya. Lalu mereka kemabali ke kelas dan bersama-sama dengan

murid yang lain membersihkan tanah-tanah yang berteteran di depan kelas.

Sejak saat itu Bu Suti dan Waskito semakin dekat dan akhirnya sedikit

demi sedikit Waskito mau berbagi terita dan mau untuk mnerima nasihat Bu Suti.

Akhir semester Waskito naik kelas dan keluarganya sangat berterimakasih karena

mereka tidak menyangka bahwa Waskito dapat mengubah sikapnya dan dapat

naik kelas. Waskito dan keluarga Bu Suti pun berlibur ke desa mereka di

Purwodadi sesuai dengan janjinya kepada Waskito. Sejak bertemu dengan

Waskito Bu Suti merasa hatinya telah dipertemukan dengan hati Waskito dan

sejak saat itu pula Bu Suti tidak akan memisahkan urusan pekerjaan dan rumah

(55)

b. MerumuskanBMasalahB

Merumuskan masalah membawa peserta didik pada suatu persoalan yang

mengandung teka-teki yang harus dipetahkan. Peserta didik dituntun agar

mampu berpikir memetahkan teka-teki itu. Hal itu dilakukan dengan tara

mendorong mereka menemukan jawaban yang tepat.

1. Siswa diminta mentari dan menemukan tema dan amanat yang

terdapat dalam novel Pertemuan Dua Hati karya Nh. Dini.

c. MengumpulkanBDataB

Mengumpulkan data merupakan aktivitas menjaring informasi yang

dibutuhkan untuk dapat menarik kesimpulan. Dalam pembelajaran inkuiri,

mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam

pengembangan intelektual peserta didik. Pada tahap ini

siswamengidentifikasi beberapa jawaban atau enarik kesimpulan.

Selanjutnya, guru mengumpulkan hasil penyelidikan peserta didik untuk

menjawab teka-teki atau permasalahan.

1. Siswa diminta mengumpulkan data yang terkait dengan tema dan

amanat yang terdapat dalam novel Pertemuan Dua Hati karya Nh.

Dini baik berupa kalimat maupun paragraf lalu mempresentasikan

hasil temuan mereka.

Berikut hasil pengumpulan data tentang analisis tema dan amanat novel

(56)

1. AnalisisBTemaBMenggunakanBMetodeBInkuiriB

Novel Pertemuan Dua Hati dibagi atas enam bagian. Pada setiap

bagian peneliti akan memaparkan analisis tema yang terdapat dalam novel

Pertemuan Dua Hati karya Nh. Dini. Tema (theme) menurut Stanton dan

Kenny (via Nurgiyantoro, 1995: 67) adalah makna yang dikandung oleh

sebuah terita. Namun, tema yang disajikan dalam novel bermatam-matam

jenisnya. Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah

karya sastra dan yang terkandung di mana teks sebagai struktur sematis

dan yang menyangkut persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan

(Hartoko & Rahmanto via Nurgiyantoro, 1995: 68).

Tema menjadi dasar pengembangan seluruh terita yang bersifat

menjiwai seluruh bagian terita. Untuk menemukan tema sebuah karya

fiksi harus disimpulkan dari keseluruhan terita, tidak hanya berdasarkan

bagian-bagian tertentu dalam terita. Stanton menyatakan bahwa tema

kurang lebih bersinonim dengan ide utama (central idea) dan tujuan utama

(central purpose).

Sudjiman (1988, 93) mengemukakan tiga langkah yang dapat

digunakan untuk menentukan tema. Pertama, melihat persoalan yang

paling menonjol. Kedua, persoalan mana yang paling banyak

menimbulkan konflik lalu menyebabkan terjadinya peristiwa. Ketiga,

menentukan dan menghitung waktu penteriteraan yang diperlukan untuk

menteriterakan peristiwa yang ada dalam karya sastra. Ketiga langkah

(57)

Berikut ini akan dianalisis tema dalam novel Pertemuan Dua Hati,

untuk mempermudah proses analisis tema, penulis membaginya ke dalam

beberapa bagian seperti berikut.

a. Bagian Pertama

Bagian ini mengisahkan tentang kepindahan keluarga Bu

Suti karena suaminya dipindah tugaskan ke Semarang. Hal itu

menyebabkan Bu Suti meninggalkan pekerjaan lamanya di

P

Referensi

Dokumen terkait

1 - 6 3.2Menafsirkan gambar kerja pemasangan komponen dan sirkit instalasi penerangan tegangan rendah tiga fasa yang digunakan untuk bangunan industri. - Pemakaian kapasitor dalam

[r]

[r]

[r]

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang:.. Nama

[r]

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang:.. Nama

se(under leNbul melatukd pemulihmya mcnuju ko.disi seftula tidat lagolug kepada tonposisi jdis tapi tergetug kepada kmmpud sutu jenis (Brcw! dd lugo,1990).. KonFsisi,