• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSEDUR PERMOHONAN KREDIT USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) PADA PT.BANK PEMBANGUNAN DAERAH (BPD) BALI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROSEDUR PERMOHONAN KREDIT USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) PADA PT.BANK PEMBANGUNAN DAERAH (BPD) BALI."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

i

PROSEDUR PERMOHONAN KREDIT USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH

(BPD) BALI

Oleh :

I GUSTI AGUNG AYU ISTRI SETIAWATI NIM : 1306013063

Tugas Akhir Studi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan Menyelesaikan studi pada Program Studi Diploma III Akuntansi

Fakultas Ekomomi dan Bisnis Universitas Udayana Denpasar

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Tugas Akhir Studi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing serta diuji pada tanggal: 01 Juni 2016

Tim Penguji: Tanda tangan

1. Ketua : Drs. I Ketut Suryanawa, M.Si., Ak ………..

2. Sekretaris : I Made Karya Utama, SE., M.Com., Ak ...………..

Mengetahui,

Ketua Program Diploma Pembimbing

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir Studi yang berjudul “Prosedur Permohonan Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pada PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali”. Penulisan Laporan Tugas Akhir Studi ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

Dalam menyusun Laporan Tugas Akhir Studi banyak kesulitan yang penulis hadapi. Namun berkat adanya kerjasama dan bimbingan semua pihak penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Oleh sebab itu melalui kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis menghaturkan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1) Bapak Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

2) Ibu Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., M. S., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

3) Bapak Drs. I Komang Ardana, MM., selaku Ketua Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

(4)

iv

5) Bapak P. D’Yan Yaniartha S., SE., AK., M.Acc selaku Pembimbing Akademis yang telah banyak memberi saran dan bimbingan selama menempuh pendidikan di Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

6) Bapak dan Ibu Dosen Pengajar pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana yang telah mendidik dan memberi bekal ilmu pengetahuan yang tak ternilai harganya.

7) Bapak I Wayan Sudja, B.Sc., S.Sos. selaku Direktur Utama PT. Bank Pembangunan Daerah Bali yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan Tugas Akhir Studi.

8) Bapak Ir. I Gede Arimbawa selaku Kepala Cabang Pembantu BPD Bali Cabang Renon, Ibu Nyoman Manik Widayani selaku Wakil Cabang Operasional, Bapak I Dewa Nyoman Satiawan, SH., MM selaku Wakil Cabang Bisnis, serta seluruh staff karyawan di PT. Bank Pembangunan Daerah Bali yang selalu mengajarkan dan telah bersedia membimbing dan dengan senang hati menerima penulis selama melakukan Tugas Akhir Studi di BPD Bali Cabang Renon.

9) Orang tua tercinta dan Gung Rony yang telah memberikan dukungan dan dorongan, dalam bentuk material maupun spiritual yang tak terhingga serta doa restu kepada penulis selama masa perkuliahan sampai penyusunan laporan ini.

(5)

v

11) Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dan telah banyak membantu, menyumbangkan pikiran dan tenaga sehingga penulis mampu menyelesaikan Tugas Akhir Studi ini.

Penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk menyempurnakan laporan ini. Akhir kata penulis mengharapkan laporan ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dan bermanfaat bagi semua pihak.

Denpasar, Mei 2016

(6)

vi

Judul : Prosedur Permohonan Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pada PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali

Nama : I Gusti Agung Ayu Istri Setiawati NIM : 1306013063

ABSTRAK

PT. Bank Pembangunan Daerah Bali merupakan Bank Umum Milik Pemerintah Daerah Bali yang didirikan pada tanggal 5 Juni 1962 dengan Akta Notaris Ida Bagus Ketut Rurus No. 131 dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Bali. Dengan keluarnya Undang-Undang No. 13 Tahun 1962 tentang pokok-pokok Bank Pembangunan Daerah, maka akte notaris tersebut tidak berlaku lagi. Dalam bidang perekonomian bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berperan penting dalam mensejahterakan suatu negara. Pada PT. BPD Bali terdapat empat kepala kredit yaitu RM/Analisis, Kepala Cabang, Wakil Cabang Bisnis, Bagian Hukum dan Administrasi Kredit (HAK). Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui secara langsung mengenai prosedur permohonan kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pada PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali.

Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Semua data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi pustaka. Teknis analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknis analisis deskriptif kualitatif.

Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa prosedur permohonan kredit mikro, kecil dan menengah (UMKM) pada PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali terdiri dari tahapan permohonan kredit, verifikasi dan pembukuan. Formulir atau dokumen yang digunakan seperti berkas permohonan kredit dan data debitur, berkas perangkat analisa kredit dan keputusan kredit, berkas perjanjian kredit, berkas jaminan kredit beserta pengikatannya, berkas pencairan kredit, berkas pemantauan dan pengawasan kredit, serta dokumen kredit lainnya. Bagian-bagian yang terlibat dalam prosedur permohonan kredit UMKM ini adalah Relationship Manager (RM), Pejabat Pemutus Kredit (PPK), Nasabah, Hukum dan Administrasi Kredit (HAK), Unit Kepatuhan, PPK + 1, dan Perangkat Analisa Kredit (PAK).

(7)

vii DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penulisan ... 3

1.4 Kegunaan Penelitian ……… 3

1.5 Sistematika Penulisan ……… 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 LandasanTeori... 5

2.1.1 Pengertian Prosedur ... 5

2.1.2 Pengertian Bank ... 6

2.1.3 Jenis-jenis Bank ... 7

2.1.4 Fungsi Bank ... 8

2.1.5 Sumber-Sumber Dana Bank ... 9

2.1.6 Pengertian Kredit ... 11

2.1.7 Unsur-unsur Kredit... 12

2.1.8 Tujuan dan Fungsi Kredit ... 13

2.1.9 Jenis-jenis Kredit ... 16

2.1.10 Prinsip-prinsip Kredit ... 19

2.1.11 Aspek-aspek Pemberian Kredit ... 21

2.1.12 Pengertian UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) 23 2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya ... 24

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian ... 26

3.2 Objek Penelitian ... 26

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 26

3.4 Metode Pengumpulan Data ... ... 27

(8)

viii

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 29

4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan ... 29

4.1.2 Visi dan Misi ... ... 32

4.1.3 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ... .. 34

4.1.4 Deskripsi Hasil Penelitian ……….……. 42

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 47

4.3 Hipotesis ... 55

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 57

5.2 Saran ... 57 DAFTAR RUJUKAN

(9)

ix

DAFTAR TABEL

No. TABEL Halaman

4.2 Tabel Produk Kredit Bank BPD ... 47 4.2 Tabel Persyaratan Permohonan Kredit ... 48 4.2 Tabel Contoh Permohonan Kredit Perorangan, Usaha Dagang,

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia saat ini merupakan negara yang masih berkembang baik dari segi pemerintahan, pendidikan maupun ekonomi. Dalam bidang perekonomian bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berperan penting dalam mensejahterakan suatu negara. Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki fungsi untuk menghimpun dana masyarakat dan kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Kredit tersebut mempunyai suatu kedudukan yang penting sebagai salah satu sumber uang yang diperlukan untuk membiayai suatu usaha maupun kehidupan masyarakat.

(13)

2

Bagi usaha mikro kecil, kredit dirasa cukup penting mengingat kebutuhan untuk pembiayaan modal kerja dan investasi diperlukan guna menjalankan usaha dan meningkatkan akumulasi pemupukan modal mereka. Permasalahan timbul ketika pengusaha mikro kecil tersebut dihadapkan kepada kelengkapan persyaratan bank guna memperoleh pinjaman. Meskipun usaha mereka fleksibel namun sebagian besar pengusaha mengalami kesulitan dalam penyediaan asset dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi persyaratan jaminan kredit bank.

Dalam hal ini kalangan perbankan mendesak pemerintah untuk membentuk lembaga penjamin kredit perbankan bagi para pengusaha berskala mikro. Alasannya selama ini perbankan kesulitan untuk mengucurkan kredit karena proposal usaha kecil sering kali dinilai tidak cukup layak sehingga sulit disetujui. Bank mengaku sangat kesulitan dalam melakukan analisa kemampuan para pengusaha berskala mikro karena sebagian besar dari mereka tidak menerapkan manajemen usaha yang tertib. Kondisi para pengusaha mikro semacam itu sangat menyulitkan perbankan dalam melakukan analisa keuangan terutama ketika hendak memberikan persetujuan atas pengajuan kredit usaha. Oleh karena itu, diharapkan pemerintah mendirikan infrastruktur pendukung berupa lembaga penjamin kredit guna memayungi keberadaan para pengusaha berskala mikro yang jumlahnya sangat besar.

1.2 Rumusan Masalah

(14)

3 1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan inti permasalahan yang telah diungkapkan tersebut, maka dapat dirumuskan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Prosedur Permohonan Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pada PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat dalam penulisan ini adalah sebagai berikut: (a) Manfaat teoritis

Penelitian ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mencoba membandingkan teori yang telah di dapat di bangku kuliah dengan praktik di lapangan, serta untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Diploma III.

(b) Manfaat praktis

Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi yang nantinya dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan demi kemajuan perusahaan.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan teratur, laporan ini disajikan dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I: Pendahuluan

(15)

4 Bab II: Kajian Pustaka

Dalam bab ini diuraikan mengenai landasan teori, dan analisis laporan yang menjelaskan penjabaran langkah-langkah analisis yang digunakan untuk memecahkan masalah dan juga pembahasan hasil penelitian sebelumnya.

Bab III: Metode Penelitian

Bab ini menguraikan tentang lokasi penelitian, objek penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta teknik analisis data.

Bab IV: Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum perusahaan/ instansi dan pembahasan hasil penelitian.

Bab V: Penutup

(16)

5 BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

2.1 Landasan teori

2.1.1 Pengertian Prosedur

Prosedur merupakan rangkaian kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, prosedur biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen. Prosedur ini dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. Berikut ini pengertian prosedur menurut beberapa para ahli:

1) Pengertian prosedur menurut M.Nafarin (2004:9) mengemukakan bahwa Prosedur adalah suatu urutan seri-seri tugas yang saling berhubungan yang diadakan untuk menjamin pelaksanaan kerja yang seragam.

2) Menurut Cole, seperti yang telah diterjemahkan oleh Zaki Baridwan (2007:3) pada buku yang berjudul Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode, definisi prosedur adalah suatu urutan-urutan pekerjaan, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi.

(17)

6

kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama.

Dari definisi prosedur diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur merupakan suatu urutan yang tersusun yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian departemen atau lebih, yang disusun untuk menjamin penanganan secara seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

2.1.2 Pengertian Bank

Asal dari kata bank adalah dari bahasa Italia yaitu banca yang berarti tempat penukaran uang. Secara umum pengertian bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan yang umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai bank note.pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

(18)

7

memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan menghimpun dana, berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas jasa yang menarik seperti bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat agar lebih senang menabung. Kegiatan menyalurkan dana, berupa pemberian pinjaman kepada masyarakat. Sedangkan jasa-jasa perbankan lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut.

2.1.3 Jenis-jenis Bank

Menurut Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1992 tentang Perbankan, jenis-jenis bank terdiri dari:

1) Bank Sentral, yaitu bank yang tugasnya dalam menerbitkan uang kertas dan logam sebagai alat pembayaran yang sah dalam suatu negara dan mempertahankan konversi uang dimaksud terhadap emas atau perak atau keduanya.

2) Bank Umum, yaitu bank yang bukan saja dapat meminjamkan atau menginvestasikan berbagai jenis tabungan yang diperolehnya, tetapi juga dapat memberikan pinjaman dari menciptakan sendiri uang giral.

(19)

8

4) Bank Syariah, yaitu bank yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil (sesuai kaidah ajaran islam tentang hukum riba).

2.1.4 Fungsi Bank

1) Penghimpun dana untuk menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dana maka bank memiliki beberapa sumber yang secara garis besar ada tiga sumber, yaitu:

(a) Dana yang bersumber dari bank sendiri yang berupa setoran modal waktu pendirian.

(b) Dana yang berasal dari masyarakat luas yang dikumpulkan melalui usaha perbankan seperti usaha simpanan giro, deposito dan tabanas.

(c) Dana yang bersumber dari Lembaga Keuangan yang diperoleh dari pinjaman dana yang berupa Kredit Likuiditas dan Call Money (dana yang sewaktu-waktu dapat ditarik oleh bank yang

meminjam) dan memenuhi persyaratan. Mungkin Anda pernah mendengar beberapa bank dilikuidasi atau dibekukan usahanya, salah satu penyebabnya adalah karena banyak kredit yang bermasalah atau macet.

2) Penyalur dana-dana yang terkumpul oleh bank disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga, penyertaan, pemilikan harta tetap.

(20)

9

antara lain pengiriman uang, inkaso, cek wisata, kartu kredit dan pelayanan lainnya.

2.1.5 Sumber-sumber Dana Bank

Menurut Kasmir (2004:61) sumber-sumber dana untuk menunjang kegiatan suatu bank secara garis besar adalah sebagai berikut:

1) Dana yang bersumber dari dana itu sendiri yaitu:

(a) Modal Setor, yaitu dana yang disetor oleh para pemegang saham pada waktu bank berdiri.

(b) Cadangan-cadangan, yaitu cadangan-cadangan laba tahun lalu yang tidak dibagi kepada pemegang saham yang dipergunakan untuk menutupi kerugian-kerugian di kemudian hari.

(c) Laba yang ditahan, yaitu laba milik para pemegang saham yang belum dibagikan pada tahun yang bersangkutan sehingga dapat dijadikan modal untuk sementara waktu. Keuntungan dari sumber dana sendiri adalah tidak perlu membayar bunga yang relative besar dari pada meminjam ke lembaga lain. 2) Dana yang bersumber dari lembaga keuangan, baik berbentuk bank

maupun non bank, yaitu:

(21)

10

(b) Pinjaman dari bank atau lembaga lain di luar negeri, yaitu merupakan pinjaman dari bank luar negeri yang bersifat jangka menengah sampai jangka panjang. Pinjaman ini harus melalui persetujuan dan pengawasan Bank Indonesia selaku Bank Sentral.

(c) Pinjaman dari Bank Indonesia, yaitu pinjaman yang diberikan oleh Bank Indonesia yang biasanya digunakan untuk membiayai usaha masyarakat yang tergolong prioritas tinggi, seperti kredit investasi. Dana yang bersumber dari lembaga keuangan lain ini relatif lebih mahal dan sifatnya haya sementara waktu saja

3) Dana yang bersumber dari pihak ketiga yaitu masyarakat, merupakan sumber dana terpenting dan terbesar bagi kegiatan operasi bank yang terdiri dari:

(a) Giro, yaitu simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan.

(b) Tabungan, yaitu simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati.

(22)

11

terntentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dengan pihak bank yang bersangkutan.

2.1.6Pengertian Kredit

Menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998 tentang perubahan Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan yang dimaksud dengan kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Pengertian kredit menurut para ahli adalah sebagai berikut: 1) Dr. Al-amin Ahmad

Menurut Dr. Al-amin Ahmad kredit ialah membayar hutang yang dilakukan secara berangsur-angsur pada tempo yang ditetapkan atau ditentukan.

2) Muljono

Menurut Muljono kredit ialah kemampuan untuk melakukan pembelian atau melaksanakan suatu pinjaman dengan perjanjian untuk membayar dalam waktu yang ditentukan.

(23)

12

dalam perjanjian tertulis dan adanya sebuah jaminan dengan menyerahkan pesyaratan yang dijadikan jaminan baik yang sifatnya benda ataupun bukan benda. Sasaran dari sebuah kredit adalah penyediaan pinjaman dalam bentuk modal untuk melakukan sebuah usaha.

2.1.7 Unsur-unsur Kredit

Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit adalah sebagai berikut (Kasmir, 2008 dalam Billy, 2010): 1) Kepercayaan

Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan akan benar-benar diterima kembali dimasa tertentu dimasa datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, dimana sebelumnya sudah dilakukan penelitian penyelidikan tentang nasabah baik secara intern maupun ekstern. Penelitian dan penyelidikan tentang kondisi

masa lalu dan sekarang terhadap nasabah pemohon kredit. 2) Kesepakatan

Yaitu adanya kesepakatan antara pemberi kredit dan penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya. 3) Jangka Waktu

(24)

13 4) Risiko

Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu risiko tidak tertagihnya/macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit semakin besar risikonya demikian pula sebaliknya. Risiko ini menjadi tanggungan bank, baik risiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun oleh risiko yang tidak disengaja.

5) Balas Jasa

Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga dan biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan bank sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil.

2.1.8 Tujuan dan Fungsi Kredit

Tujuan Dan Fungsi Kredit Menurut Para Ahli telah kita bahas pada artikel sebelumnya mengenai pengertian kredit, dan kali ini akan membahas tentang tujuan dan fungsi dari kredit itu sendiri.

Tujuan utama pemberian suatu kredit menurut Kasmir (2004:92) adalah sebagai berikut:

1) Untuk memperoleh keuntungan

(25)

14 2) Membantu nasabah

Tujuan memberikan kredit ialah membantu usaha nasabah atau peminjam yang memerlukan uang atau dana. Dengan dana yang dikeluarkan itulah pihak debitur bisa memperluas dan mengembangkan usahanya.

3) Membantu pemerintah

Bertujuan dalam upaya membantu pemerintah dalah berbagai bidang, karena makin banyak pengkreditan atau penyaluran dana, maka akan meningkat adanya pembangunan diberbagai tempat.

Fungsi Kredit dari adanya fasilitas kredit menurut Kasmir (2004:97) adalah sebagai berikut:

1) Untuk meningkatkan daya guna uang

Dengan adanya kredit mampu meningkatkan utility atau daya guna uang. Jika uang hanya sekedar disimpan tak akan pernah menghasilkan apapun yang bermanfaat, dengan adanya kredit, maka uang itu bisa bermanfaat untuk menghasilkan barang dan jasa dari penerima kredit.

2) Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

(26)

15 3) Meningkatkan daya guna barang

Maksudnya ialah kredit yang diberikan pihak bank bisa digunakan oleh nasabah untuk mengolah barang yang tidak ada manfaatnya menjadi bermanfaat.

4) Meningkatkan peredaran barang.

Maksudnya ialah dengan adanya kredit maka akan menambah atau meningkatkan peredaran barang dari suatu daerah ke daerah lain, hingga jumlah barang yang beredar tersebut bertambah pesat dan bisa meningkatkan banyaknya barang yang diedarkan.

5) Alat stabilitas ekonomi

Maksudnya ialah adanya pemberian kredit dapat menjadikan kestabilan perekonomian, karena dengan kredit akan membantu masyarakat dalam menambah jumlah barang yang dibutuhkan suatu masyarakat.

6) Meningkatkan kegairahan berusaha

Maksudnya ialah dengan adanya kredit akan menimbulkan semangat bagi para debitur untuk menjalankan usaha yang digelutinya apalagi modal yang dimilikinya sangat minim.

7) Meningkatkan pemerataan pendapatan

(27)

16

8) Meningkatkan hubungan internasional

Pinjaman internasional dalam hal pemberian kredit dari Negara lain akan meningkatkan kerjasama, sehingga akan terciptanya perdamaian.

2.1.9 Jenis-Jenis Kredit

Menurut Kasmir (2004:99) jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain:

1) Dilihat dari segi kegunaan: (a) Kredit investasi

Kredit yang digunakan untuk keperluan peruasan usaha atau membangun proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi. Masa pemakaian kredit ini untuk periode yang relatif lebih lama.

(b) Kredit modal kerja

Digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Biasanya kredit ini diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan.

2) Dilihat dari segi tujuan kredit: (a) Kredit produktif

(28)

17 (b) Kredit konsumtif

Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha.

(c) Kredit perdagangan

Kredit yang dipergunakan untuk kebutuhan perdagangan, biasanya dipergunakan untuk membeli barang dagangan. 3) Dilihat dari segi jangka waktu:

(a) Kredit jangka pendek

Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja.

(b) Kredit jangka menengah

Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3 tahun, biasanya digunakan modal kerja.

(c) Kredit jangka panjang

(29)

18 4) Dilihat dari segi jaminan:

(a) Kredit dengan jaminan

Merupakan kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang.

(b) Kredit tanpa jaminan

Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas atau nama baik calon debitur.

5) Dilihat dari segi sektor usaha:

(a) Kredit pertanian, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor perkebunan atau pertanian rakyat.

(b) Kredit peternakan, merupakan kredit yang diberikan untuk sektor peternakan

(c) Kredit industri, kredit untuk membiayai industri kecil, menengah atau besar.

(d) Kredit pertambangan, merupakan kredit yang diberikan untuk sektor pertambangan.

(e) Kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk membangun sarana dan prasarana pendidikan.

(30)

19

(g) Kredit perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau pembelian rumah.

2.1.10 Prinsip-Prinsip Kredit

Praktek pemberian kredit, bank pada dasarnya harus berpegang kepada pola umum pemberian kredit yang baik yaitu antara lain dengan cara memperhatikan prinsip-prinsip pemberian kredit, dengan tanpa mengabaikan kualitas pelayanan serta memperhatikan usaha kearah peningkatan efisiensi. Prinsip-prinsip pemberian kredit menurut Kasmir (2004:91), dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Personality yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga mencakup sikap, emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah. Personality hampir sama dengan

character dari 5C. 5C tersebut terdiri dari Character

(karakter), Capacity (kemampuan mengembalikan utang), Collateral (jaminan), Capital (modal), dan Condition (situasi dan

kondisi).

2) Party yaitu mengklasifikasikan nasabah kedalam klasifikasi

tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas, serta karakternya sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas kredit yang berbeda pula dari bank.

3) Purpose yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil

(31)

20

pengambilan kredit dapat bermacam-macam apakah untuk tujuan konsumtif, produktif, atau perdagangan.

4) Prospect yaitu untuk menilai usaha nasabah dimasa yang akan datang apakah menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya. Hal ini penting mengingat jika suatu fasilitas kredit yang dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan hanya bank yang rugi, tetapi juga nasabah.

5) Payment merupakan ukuran bagaimana cara nasabah

mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit yang diperolehnya. Semakin banyak sumber penghasilan debitur, akan semakin baik sehingga jika salah satu usahanya merugi akan dapat ditutupi oleh sektor lainnya.

6) Profitability untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah

dalam mencari laba. Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya dari bank.

7) Protection tujuannya adalah bagaimana menjaga kredit yang

(32)

21

diprediksikan kemungkinann untuk masa yang akan dating apakah bermanfaat atau tidak, juga diprediksi secara pasti setiap kemungkinan resiko yang akan muncul.

2.1.11 Aspek-Aspek Pemberian Kredit

Perkreditan merupakan salah satu sumber utama pendapatan bagi bank. Mengingat pentingnya perkreditan, maka dapat dipahami jika perhatian bank selalu dicurahkan pada upaya untuk mengelola aktivitas perkreditan secara lebih baik. Hubungan antara pertumbuhan suatu kegiatan perekonomian ataupun pertumbuhan dengan suatu kegiatan usaha dari perusahaan dengan eksistensi perkreditan mempunyai koefisien korelasi yang sangat erat. Menurut Kasmir (2010:94), mengemukakan aspek-aspek yang perlu dilakukan dalam penilaian kredit, yaitu sebagai berikut :

1) Aspek Hukum

Merupakan aspek untuk menilai keabsahan dan keaslian dokumen-dokumen atau surat-surat yang dimiliki oleh calon debitur, seperti akta notaris, izin usaha atau sertifikat tanah, dan dokumen atau surat lainnya.

2) Aspek Pasar dan Pemasaran

Merupakan aspek untuk menilai prospek usaha nasabah sekarang dan di masa yang akan datang.

3) Aspek Keuangan

(33)

22

berapa besar biaya dan pendapatan yang akan dikeluarkan dan diperolehnya. Penilaian aspek ini dengan menggunakan rasio-rasio keuangan.

4) Aspek Operasi/Teknis

Merupakan aspek untuk menilai tata ruangan, lokasi usaha, dan kapasitas produksi suatu usaha yang tercermin dari sarana dan prasarana yang dimilikinya.

5) Aspek Manajemen

Merupakan aspek untuk menilai sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan, baik dari segi kuantitas maupun segi kualitas.

6) Aspek Ekonomi/Sosial

Merupakan aspek untuk menilai dampak ekonomi dan sosial yang ditimbulkan dengan adanya suatu usaha terutama terhadap masyarakat, apakah lebih banyak benefit atau cost atau sebaliknya. 7) Aspek AMDAL

(34)

23

2.1.12 Pengertian UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) Pengertian Usaha Mikro

(a) Usaha Mikro Berdasarkan Undang Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM (Usaha Menengah Kecil dan Mikro) adalah usaha produktif milik orang perorangan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

(b) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

(c) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

(35)

24

pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta berperan mewujudkan stabilitas nasional. Selain itu, usaha mikro adalah salah satu pilar utama ekonomi nasional yang medapatkan kesempatan utama, dukungan, perlindungan serta pengembangan yang secara luas sebagai wujud pihak yang tegas kepada kelompok usaha ekonomi rakyat, tanpa harus mengabaikan peranan usaha besar dan badan usaha milik pemerintah.

2.2 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya

1) Penelitian yang dilakukan oleh I Made Gery Pangestu (2014), dengan judul “Prosedur Pengajuan Klaim Penjaminan Kredit Usaha Rakyat pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kantor Cabang Denpasar Teuku Umar”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Prosedur Pengajuan Klaim Penjaminan Kredit Usaha Rakyat Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kantor Cabang Denpasar Teuku Umar. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dokumentasi dan studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif yang bersifat deskritif komparatif. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Gery Pangestu adalah pada metode pengumpulan data, teknis analisis data serta pada lokasi penelitiannya.

(36)

25

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji hipotesis data pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematika siswa yang

Setelah proses ini, arang kulit singkong yang telah dihaluskan, dicampurkan dengan masing-masing perekat yaitu tepung tapioka, tepung sagu dan tanah liat,

Pada saat pergi baralek tamu yang dipanggia datang membawa barang bawaan berupa bungkuhan yang diisi dengan boreh puluik (beras ketan) 1 liter dan boreh sorai

Berdasarkan kajian yang telah dipaparkan diatas, hotel resor adalah sebuah hotel yang terletak didekat kawasan wisata alam seperti ditepi pantai atau pegunungan

International Best Practice Guidelines : Wound Management in Diabetic Foot Ulcers.. London:

Erpangir ku lau atau berlangir merupakan ritual untuk menyembuhkan penyakit tertentu atau dilakukan sebagai rentetan dari acara perumah dibata sebagai sebuah ucapan syukur

Dapat dimulai dengan membuka usaha sederhana dengan jadi distributor maupun agen resmi dari Cv.Surga Bisnis ﴾Surga Pewangi Laundry﴿.. BERIKUT INI MARKET PASAR

Persepsi kesiapan kerja mahasiswa setelah melaksanakan Kerja Praktik Industri (KPI) pada Prodi Pendidikan Informatika dijabarkan menjadi Sembilan indikator, yaitu: (a)