• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bhinneka Tunggal Ika dari Ketandan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bhinneka Tunggal Ika dari Ketandan."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

JUMAT LEGI,

1O

FEBRUARI2OlT

( 13

JUMADTLAWAL 1950

)

OPNI

"KEDAULATAN RAKYAT"

TAHUN LXXil NO

132)

-

HerarrrAN

12

Bhir,rneka

Tunggal

Ika dari

Ketandan

Phffix4*,"r"*ilffir",il{

Kongzili. Gelaran budaya tahunanyang

ke-l,

ini

akan berlangsung sampai perayaan Cap Go Meh

t;}a(lU2).

PBTYtahun ini istimewa karena wak-tu penyelenggaraannya iebih larqa. Dari yang bi-asanya lima hari,

kini

menjadi

tujuh

hari. Ha-rapalrnya agaf memberi kesempatan lebih

lelu-asa bagi masyarakat untuk hadir dan terlibat. Rangkaian acara PBTY 2017 begitu menarik

dan beragam. Antara lain atraksi barongsai-liong samsi (naga), wayang potehi, panggung hiburan; dance competition, lomba bahasa mandarin,

lom-ba karaoke mandarin, talent show koko-cici Jogja

2077.

pameran

budaya

dan

pernak-pernik

Imlek,

karnaval budaya, dan

tak

ketinggalan tentu saja festival kuliner Nusantara. Dalam PB-TY disajikan berbagai kuliner halal yang dapat dinikmati semua orErng.

Kehadiran

PBTY

selama duabelas

tahun

senantiasa

disambut

baik

oleh

masyarakat. Artinya Tiohghoa dan budayanya bukan lagi hal yang asing. Pada dimensi tertentu juga banyak ditemukan akulturasi budaya Tionghoa-Jawa, seperti wayang CinaJawa (wacinwa) yang dicip-takan tahun 1925 oleh Gan Thwan Sing. Wqjud akulturasi juga dijumpai dalam ragam

kuliner

yang sangat familier seperti mi, bakso, bakpao, bakpia. dan lainnya. Pendukung budaya seperti

para

pemain

barongsai-liong

samsi

hingga dalang wayang potehi juga malahan mayoritas bukan Tionghoa.

PecinanKetandan

Kampung Ketandan,

Pecinan Yogyakarta, mer{adi pusat penyelenggaraan PBTY. Selain

Ketandan, terdapat

pula

Kranggan

sebagai kawasan Pecinan bar:u. Keberadaan Pecinan

di

berbagai kota,tidak lepas

dari

perlakuan

diskriminatif

zaman Hindia Belanda. Kolonial Bplanda takut kepentingannya terancam karena masyarakat Tionghoa banyak yang bekerja

seba-gai pedagang perantara di desa-desa. Maka

se-i."l;.i:;,iili

1itil#${.:6aii]ffiEn1ffiii;itil''::ir

Iain stratifikasi sosial, pemerintah j aj ahan juga mengisolasi zona tempat tinggal (wijhenstelsel) yang menyebabkan munculnya pecinan. Masih ditambah sistem surat jalan (passenstelsel) bagl mereka yang berpergian ke luar kota.

Kampung Ketandan berada

di

kawasan Malioboro alias Margaraja, jalan utama menuju Kraton Kasultanan Yogyakarta. Letaknya dekat

Pasar Beringharjo

membuat

Ketandan

ikut

menghidupi urat nadi perekonomian. Pemberian nama Ketandan berasal dayikata ha-tandha-an.

Artinya

tempat

tinggal

para tandha alias pe-gawai penarik pajak dari Kraton. Maka secara politis, Ketandan juga

memiliki

relasi erat de-ngan Kraton.

Untuk

mengontrol keberadaan masyarakat Tionghoa, Belanda mengangkat seorang Kapitan Tionghoa. Salah seorang Kapitan Tionghoa di Ketandan yang bi:rperan penting pada masa Sri Sultan

IIB

III

adalah Tan Djin SinS (1760-1831). Sebagai sewangtand,ho, beliau bertugbs meng-urus pajak dari kalangan

Tiong-hoa dan juga bertanggung jawab atas penarikan pajak di wilayah Kedu. Tan Djin Sing kemudian di-angkat sebagai Bupati Yogyakarba (1813-1831) dengan gelar Kanjeng

Raden

Ttrmenggung

Secodi-ningrat.

Rumah

Tan

Djin

Sing

di

Ketandan tentu memiliki makna sejarah. Diduga rumah yang

luas-nya sekitar

700

m2

dengan

ar-sitektur

Tionghoa,

Jawa,

dan Eropa

itu

tanahnya merupakan

pemberian

Sri

Sultan

HB III.

Konon karena kedekatannya

se-cara

pribadi,

Sri

Sultan

HB

III

pernah

tinggal

sementara

di r-umah Tan

Djin

Sing.

Dari

pe-ngalaman hidupnya

itu,

Tan

Djin

Sing mampu menjembatani berbagai budaya sehingga kon-dang

dijuluki

Cina wurung, Landa

durung, Jawo tan4gung.

Menghidupi Keharmonisan

Tan

Djin

Sing dan

keberadaan Kampung Ketandan yang

telah

ratusan

tahun

menjadi

saksi sejarah betapa

harmonisnya

relasi Tionghoa dengan Jawa di Yogyakarta. Atmosfer saling menerima dan menghormati antarsuku

dan

budaya

turut

tercipta

dari

Ketandan. Sejarah telah mencatat kisah harmonisnya

de-ngan tinta emas.

Kini

masyarakat

diajak untuk

terus meng-hirlupi kisah ini dalam relasi sehari.hari. Dengan demikian Yograkarta Istimewa tak sekadar

slo-gan, namun mampu menjadi barometer hidup bersama masyarakat Indonesia yang majemuk. Selamat menikmati Bhinneka TLrnggal Ika dari Ketandanl

J

-

k

* ) Hend,ra Ku,rniotp a n, MP d, D o sen P e n did.ikan S ej arah

Uniu ersitas Saruata Dharma Yogyalzarta,

Referensi

Dokumen terkait

Paradigma penelitian dapat diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah

Menurut Azhar Maksum, Guru Besar Ilmu Akuntansi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (2005), manfaat dari penerapan Good Corporate Governance adalah:.. 1)

Sensor SEN1069 yang terhubung dengan arduino mengambil data pengamatan pada air kemudian arduino melakukan komputasi data hasil pengamatan yang dilakukan oleh

Menerima, mencatat, memproses dan menyimpan surat dan dokumen minat dan penalaran mahasiswa sesuai dengan ketentuan dalam rangka tertib administrasi.. Menerima

BIMBINGAN SPIRITUAL UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU ALTRUIS PESERTA DIDIK.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Rerata yang tinggi untuk variabel ini menunjukkan bahwa guru pada pondok pesantern Al Aziziah menyadari bahwa bekerja sebagai guru pada pondok pesantren merupakan bagian

Purse seine merupakan salah satu alat tangkap yang produktif untuk menangkap ikan pelagis kecil di Kecamatan Sasak Ranah Pasisie, Kabupaten Pasaman Barat.Tujuan

Bersama surat ini, kami pihak sekolah mengharap kehadiran Bapak/Ibu/Wali Murid dari Miftahul Huda Kelas VIII B pada :. Hari