BAGIAN ANGGARAN 005
04.401777
>WKZE<hE'E
WE'/>Ed/E''/'DDE
D,<D,'hE'Z/
WZ/Kϯϭ^DZϮϬϭϭ
d,hEE''ZEϮϬϭϭ
;hEh/dͿ
:>͘<WdE^hDZ^KEKEK͘ϭϮ
DE
Sistematika Penyajian Laporan Keuangan Pengadilan Tinggi Agama Medan i
SISTEMATIKA PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA MEDAN
Dalam penyusunan Laporan Keuangan serta untuk mempermudah Satuan Kerja dalam penyajian Laporan Keuangan, maka kami sampaikan Sistematika Penyajian Laporan Keuangan sebagai berikut:
Sistematika Penyajian Laporan Pengadilan Tinggi Agama Medan
1. Sampul Luar
Merupakan sampul luar dari Laporan Keuangan, memuat informasi mengenai Pengadilan Tinggi Agama Medan dan periode penyampaian Laporan Keuangan.
2. Sampul Dalam
Merupakan sampul dalam dari Laporan Keuangan, memuat informasi mengenai Pengadilan Tinggi Agama Medan dan periode penyampaian Laporan Keuangan.
3. Kata Pengantar
Merupakan pengantar dari Laporan Keuangan yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang yang memberikan gambaran ringkas mengenai Laporan Keuangan yang disampaikan.
4. Daftar Isi
Merupakan daftar yang memuat isi laporan beserta nomor halamannya.
5. Daftar Tabel
Merupakan daftar tabel yang terdapat dalam Laporan Keuangan. Daftar tersebut memuat nama tabel, nomor tabel dan nomor halamannya.
6. Daftar Grafik
Merupakan daftar grafik yang terdapat Laporan Keuangan. Daftar tersebut memuat nama grafik, nomor dan nomor halamannya.
7. Daftar Lampiran
Merupakan daftar lampiran yang terdapat dalam Laporan Keuangan. Daftar tersebut memuat nama lampiran, nomor lampiran dan nomor halamannya.
8. Daftar Singkatan
Merupakan daftar yang memuat singkatan-singkatan yang digunakan dalam Laporan Keuangan.
9. Pernyataan Tanggung Jawab
Merupakan pernyataan tanggung jawab dari Pengguna Anggaran terhadap penggunaan anggaran pada lingkup Satuan Kerja Pengadilan Tinggi Agama Medan Mahkamah Agung Republik Indonesia yang dipimpinnya. Pernyataan Tanggung Jawab ditandatangani oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama
Laporan Keuangan Pengadilan Tinggi Agama Medan Tahun Anggaran 2011
Sistematika Penyajian Laporan Keuangan Pengadilan Tinggi Agama Medan ii Medan setiap periode penyampaian Laporan Keuangan. Pernyataan tanggung jawab paling tidak memuat pernyataan sebagai berikut :
• Pernyataan bertanggungjawab terhadap penyusunan dan isi Laporan
Keuangan yang disampaikan;
• Pernyataan bahwa Laporan Keuangan telah disusun sesuai dengan SAP
dan;
• Pernyataan Laporan Keuangan telah disusun berdasarkan sistem
pengendalian intern yang memadai.
10. Ringkasan
Merupakan gambaran ringkas mengenai kondisi Laporan Keuangan yang dipertanggungjawabkan. Memuat gambaran ringkas mengenai anggaran, realisasi anggaran, neraca dan catatan atas Laporan Keuangan.
11. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Pengadilan Tinggi Agama Medan
Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi Realisasi Pendapatan dan Belanja berdasarkan nilai neto, yaitu Realisasi Pendapatan dan Belanja setelah dikurangi pengembalian pendapatan dan pengembalian belanja yang masing-masing dibandingkan dengan estimasi anggarannya dalam satu periode.
Laporan Realisasi Anggaran berdasarkan cetakan dari aplikasi SAI yang disampaikan dalam Laporan Keuangan adalah Laporan Keuangan periode tahunan. Untuk Laporan Keuangan periode tahunan laporan yang disampaikan adalah laporan komparatif yaitu laporan realisasi anggaran yang membandingkan anggaran dan realisasi Tahun Anggaran Yang Lalu (TAYL) dengan tahun anggaran berjalan.
12. Neraca Pengadilan Tinggi Agama Medan
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas akuntansi dan entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, ekuitas dana per tanggal tertentu. Untuk periode tahunan, laporan yang disampaikan adalah laporan komparatif dengan membandingkan anggaran dan realisasi Tahun Anggaran Yang Lalu (TAYL) dengan tahun anggaran berjalan.
13. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja
Merupakan Laporan LRA untuk pendapatan dan belanja yang mencantumkan nilai bruto serta pengembaliannya berdasarkan cetakan dari aplikasi SAI. Laporan yang harus disampaikan dapat dilihat dalam lampiran Laporan Keuangan.
14. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan, daftar rinci, dan analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca.
Penjelasan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) terdiri atas: a. Pendahuluan
Memuat hal-hal yang terkait dengan Pengadilan Tinggi Agama Medan yang bersangkutan, yang terdiri dari:
Sistematika Penyajian Laporan Keuangan Pengadilan Tinggi Agama Medan iii
• Dasar Hukum
• Kebijakan Teknis
• Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
• Kebijakan Akuntansi
b. Penjelasan pos-pos Realisasi Anggaran Pendapatan dan Realisasi Anggaran Belanja.
• Untuk penjelasan realisasi pendapatan dan belanja tahunan dalam
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) yaitu dengan membandingkan antara laporan realisasi pendapatan dan belanja untuk triwulan yang berakhir 31 Desember 2011 dengan laporan realisasi pendapatan dan belanja untuk triwulan yang berakhir 31 Desember 2010.
c. Penjelasan pos-pos neraca.
• Untuk penjelasan neraca tahunan dalam Catatan atas Laporan
Keuangan (CaLK) yaitu dengan membandingkan antara laporan neraca per 31 Desember 2011 dengan laporan neraca per 31 Desember 2010.
d. Pengungkapan Penting Lainnya
Memuat penjelasan mengenai hal-hal yang terkait dengan transaksi atau kejadian pada wilayah yang bersangkutan, yang terdiri dari:
• Penjelasan atas Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK.
• Penjelaskan atas Rekening Pemerintah.
• Penjelaskan atas Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual.
• Penjelasan atas Pengungkapan Lain-lain.
15. Lampiran Laporan Keuangan
a. Laporan Barang Pengguna CaLBMN i) Laporan Barang Pengguna Tahunan ii) Laporan Kondisi Barang
iii) Rincian Saldo Awal
b. Laporan Rekening Pemerintah c. Tindak Lanjut Atas Temuan BPK
d. Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual
16. Lampiran lainnya sebagai pendukung catatan
a. Daftar SSBP/copy dokumen SSBP untuk penyetoran Uang Persediaan tahun berjalan yang disetorkan ke kas negara pada tahun berikutnya, b. Daftar SSBP/copy dokumen SSBP untuk pendapatan yang diterima pada
berjalan dan baru disetorkan ke kas negara pada tahun berikutnya. c. Daftar Berita Acara Rekonsiliasi.
d. Daftar lainnya :
Kata Pengantar iv KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang
Keuangan Negara, dan Undang-Undang APBN Nomor 18 Tahun 2009 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2009
,
Menteri/Pimpinan Lembagasebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
Pengadilan Tinggi Agama Medan adalah salah satu Entitas Akuntansi Mahkamah Agung Republik Indonesia yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Mahkamah Agung Republik Indonesia mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat serta Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-65/PB/2010 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Informasi yang disajikan di dalamnya telah disusun sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Sehubungan dengan Laporan Keuangan Tahunan DIPA Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama satuan kerja Pengadilan Tinggi Agama Medan Tahun Anggaran 2011, perlu kami kemukakan hal-hal sebagai berikut:
1. Laporan Realisasi Anggaran memberikan informasi tentang realisasi pendapatan,
dan belanja. Berdasarkan laporan ini, Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah serta Realisasi Belanja Negara Tahun Anggaran 2011, adalah sebagai berikut :
a. Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah adalah sebesar Rp187.646,- atau 0
persen dari anggaran yang ditetapkan dalam DIPA Tahun Anggaran 2011, dikarenakan tidak ada estimasi pendapatan.
b. Realisasi Belanja Negara adalah sebesar Rp339.710.500,- atau 92,79 persen dari anggaran yang dianggarkan dalam DIPA Tahun Anggaran 2011.
2. Neraca menyajikan informasi tentang posisi aset, kewajiban, dan ekuitas
Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2011. Dari Neraca tersebut diinformasikan bahwa nilai Neraca terdiri dari :
Kata Pengantar Halaman v
a. Aset adalah sebesar Rp0,- b. Kewajiban sebesar Rp0,-
c. Ekuitas Dana (kekayaan bersih) Mahkamah Agung Republik Indonesia
per 31
Desember 2010 adalah sebesar Rp0,-.
3. Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar pengguna Laporan Keuangan
dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang hal-hal yang termuat dalam Laporan Keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi uraian tentang kebijakan fiskal, kebijakan akuntansi, dan penjelasan pos-pos Laporan Keuangan, daftar rinci atau uraian atas nilai pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca.
Kami menyadari bahwa Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2011 ini masih belum sempurna, oleh sebab itu kami mengharapkan tanggapan, saran, maupun kritik yang membangun dari para pengguna Laporan Keuangan ini. Kami akan terus berupaya untuk dapat menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan yang tepat waktu dan akurat
sehingga terwujud tata kelola pemerintahan yang baik (
good governance).
Diharapkanpenyusunan Laporan Keuangan ini dapat meningkatkan akuntabilitas publik.
Medan, Januari 2012 Panitera Sekretaris
Pengadilan Tinggi Agama Medan
dto
T u k i r a n, SH NIP. 195803201983031005
Laporan Keuangan Pengadilan Tinggi Agama Medan Tahun Anggaran 2011
Daftar Isi vi
Halaman
Sistematika Penyajian Laporan Keuangan i
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Tabel viii
Daftar Grafik ix
Daftar Singkatan x
Indeks Catatan atas Laporan Keuangan xi
Pernyataan Tanggung Jawab xii
I. Ringkasan xiii
II. Laporan Realisasi Anggaran (Perbandingan 2011 dan 2010) III. Neraca (Perbandingan 2011 dan 2010)
IV. Catatan atas Laporan Keuangan
A. Penjelasan Umum 1
A.1. Dasar Hukum 1
A.2. Kebijakan Teknis Kementerian Negara/Lembaga 1
A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan 5
A.4. Kebijakan Akuntansi 5
B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 11
B.1. Penjelasan Umum Laporan Realisasi Anggaran 11
B.2. Penjelasan Per Pos Laporan Realisasi Anggaran 11
B.3. Catatan Penting/Pengungkapan Lainnya 16
C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 17
C.1. Posisi Keuangan Secara Umum 17
C.2. Penjelasan Per Pos Neraca 17
C.3. Catatan Penting/Pengungkapan Lainnya 19
D. Pengungkapan Penting Lainnya 19
D.1. Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK 19
D.2. Rekening Pemerintah 19
D.3. Data Keuangan Perkara 20
D.4. Pengungkapan Lain-lain 20
Laporan-laporan Pendukung sesuai Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor ...
65/PB/2010
• LRA Pendapatan dan LRA Pengembalian Pendapatan ...
• LRA Belanja dan LRA Pengembalian Belanja ...
• Neraca Percobaan ...
Lampiran Laporan Rekening Pemerintah ...
Lampiran Tindak Lanjut atas Temuan BPK ...
Lampiran Berita Acara Rekonsiliasi dengan KPPN ...
Daftar Isi vii
Lampiran Data Keuangan Perkara ...
Laporan Keuangan Pengadilan Tinggi Agama Medan Tahun Anggaran 2011
Daftar Tabel viii DAFTAR TABEL
Halaman
Catatan Tabel 1 Ringkasan Perbandingan LRA Belanja TA 2011 dan TA 2010 4 Catatan Tabel 2 Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah TA 2011 11 Catatan Tabel 3 Komposisi Realisasi Pendapatan Negara Dan Hibah TA 2011 11 Catatan Tabel 4 Perbandingan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak 12 Catatan Tabel 5 Perbandingan Komposisi Realisasi Belanja TA 2011 Dan TA 2010 13 Catatan Tabel 6 Perbandingan rincian realisasi belanja pegawai TA 2011 dan TA 2010 15 Catatan Tabel 7 Perbandingan Rincian Realisasi Belanja Barang TA 2011 dan TA 2010 15 Catatan Tabel 8 Perbandingan Neraca TA 2011 dan TA 2010 17 Catatan Tabel 9 Perbandingan Saldo Kas Bendahara Pengeluaran TA 2011 dan TA 2010 18 Catatan Tabel 10 Perbandingan Saldo Kas Bendahara Penerimaan TA 2011 dan TA 2010 18
Daftar Grafik ix
DAFTAR GRAFIK
Halaman Catatan GrafiK 1 Perbandingan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak 12 Catatan GrafiK 2 Perbandingan Komposisi Alokasi Belanja TA 2011 dan TA 2010 13 Catatan GrafiK 3 Perbandingan Komposisi Realisasi Belanja TA 2011 Dan TA 2010 14 Catatan GrafiK 4 Perbandingan Komposisi Neraca TA 2011 Dan TA 2010 17
Laporan Keuangan Pengadilan Tinggi Agama Medan Tahun Anggaran 2011
Daftar Singkatan x DAFTAR SINGKATAN
APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
APBN-P : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan
BLU : Badan Layanan Umum
BPK : Badan Pemeriksa Keuangan
BUN : Bendahara Umum Negara
DIPA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
LRA : Laporan Realisasi Anggaran
MA : Mata Anggaran Penerimaan / Pengeluaran
PNBP : Penerimaan Negara Bukan Pajak
SIMAK-BMN : Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara
SAI : Sistem Akuntansi Instansi
SAK : Sistem Akuntansi Keuangan
SAP : Standar Akuntansi Pemerintahan
SKPA : Surat Kuasa Pengguna Anggaran
TA : Tahun Anggaran
TAB : Tahun Anggaran Berjalan
TAYL : Tahun Anggaran Yang Lalu
TGR : Tuntutan Ganti Rugi
TPA : Tagihan Penjualan Angsuran
Indeks Catatan Atas Laporan Keuangan xi INDEKS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Halaman LAPORAN REALISASI APBN
Pendapatan Negara dan Hibah
Catatan B.2.1 Pendapatan Negara dan Hibah 11
Catatan B.2.1.1 Penerimaan Negara Bukan Pajak 12
Belanja
Catatan B.2.2 Belanja Negara 12
Catatan B.2.2.1 Belanja 13
Catatan B.2.2.1.1 Belanja Pegawai 14
Catatan B.2.2.1.2 Belanja Barang 15
Catatan B.2.2.1.3 Belanja Modal 15
NERACA ASET
Aset Lancar
C.2.1 Aset Lancar
Catatan C.2.1.1 Kas di Bendahara Pengeluaran 17
Catatan C.2.1.2 Kas di Bendahara Penerimaan 18
Catatan C.2.1.3 Uang Muka Belanja 19
Aset Tetap
Pernyataan Tanggung Jawab xii
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA MEDAN
Laporan Keuangan Pengadilan Tinggi Agama Medan yang terdiri dari : Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran
2011 sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami.
Pengadilan Tinggi Agama Medan telah melaksanakan Laporan Keuangan dengan menggunakan aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan (SAK), dan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN).
Laporan Keuangan Pengadilan Tinggi Agama Medan telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Medan, Januari 2012
Ketua Pengadilan Tinggi Agama Medan , dto
Drs.H. Soufyan M. Saleh, SH NIP. 150110830
Ringkasan xiii I. RINGKASAN
Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007, Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).
Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung Tahun 2011 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) TA 2011 dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan, belanja, selama periode 1 Januari 2011 s.d. 31
Desember 2011
.
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada TA 2011 terdiri dari Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp187.646,- atau mencapai 0 persen dari yang dianggarkan, dikarenakan tidak ada estimasi pendapatan.
Realisasi Belanja Negara pada TA 2011 adalah sebesar Rp339.710.500,- atau mencapai 92,79 persen dari anggarannya.
Jumlah realisasi Belanja tersebut terdiri dari :
a. Belanja Rupiah Murni sebesar Rp339.710.500,- atau 92,79 persen dari anggarannya,
b. Belanja Pinjaman Luar Negeri sebesar Rp0,- atau 0 persen dari anggarannya, dan ,
c. Belanja Hibah sebesar Rp0,- atau 0 persen dari anggarannya.
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2011 dan 2010 dapat disajikan sebagai berikut:
Laporan Keuangan Pengadilan Tinggi Agama Medan Tahun Anggaran 2011
Ringkasan xiv
Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah - 187,646 - -Belanja 366,097,000 339,710,500 - -Belanja Rupiah Murni 366,097,000 339,710,500 - -Belanja Pinjaman Luar Negeri - - - -Belanja Hibah - - - -URAIAN TA 2011 TA 2010 2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal pelaporan dan dibandingkan dengan tanggal pelaporan sebelumnya. a. Jumlah Aset adalah sebesar : Rp 0,-
Yang terdiri dari : 1) Aset Lancar sebesar Rp 0,-
2) Aset Tetap sebesar Rp 0,-
3) Aset Lainnya sebesar Rp 0,-
b. Jumlah Kewajiban adalah sebesar Rp 0,-
Yang merupakan Kewajiban Jangka Pendek c. Jumlah Ekuitas Dana adalah sebesar Rp 0,-
Yang terdiri dari : 1) Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp 0,-
2) Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp 0,-
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 dapat disajikan
sebagai berikut:
Nilai Kenaikan/ 31 Desember 2011 31 Desember 2010 (Penurunan) Aset
Aset Lancar - - Aset Tetap - - Aset Lainnya - -
-Kewajiban
Kewajiban Jangka Pendek - -
-Ekuitas Dana
Ekuitas Dana Lancar - - Ekuitas Dana Investasi - -
-URAIAN Tanggal Neraca
3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menguraikan dasar hukum, metodologi penyusunan Laporan Keuangan, dan kebijakan akuntansi yang diterapkan. Selain
Ringkasan xv
itu, dalam CaLK dikemukakan penjelasan pos-pos Laporan Keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran, pendapatan, dan belanja diakui berdasarkan basis kas, yaitu pada saat kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari Kas Umum Negara (KUN). Sementara itu, dalam penyajian Neraca, aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari KUN.
Dalam CaLK ini diungkapkan pula kejadian penting setelah tanggal pelaporan keuangan serta informasi tambahan yang diperlukan.
Laporan Keuangan Pengadilan Tinggi Agama Medan Tahun Anggaran 2011
Catatan Atas Laporan Keuangan – Hal 1
II. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. PENJELASAN UMUM
Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 Tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
7. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
8. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-65 /PB/ tahun 2010. tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.
Kebijakan
Teknis A.2. KEBIJAKAN TEKNIS SATKER PENGADILAN TINGGI
AGAMA MEDAN
Rencana Strategis
RENCANA STRATEGIS SATKER PENGADILAN TINGGI AGAMA MEDAN
Pengadilan Tinggi Agama Medan dibentuk berdasarkan Penetapan Menteri Agama RI Nomor 58 Tahun 1957 tertanggal 12 November 1957 dan berlaku mulai tanggal 1 Desember 1957 tentang Pembentukan Pengadilan Agama/Mahkamah Syari’ah di Sumatera.
PENGADILAN AGAMA/MAHKAMAH SYAR’IAH di daerah Sumatera Utara menurut penetapan Menteri Agama No. 58 Tahun 1957, penetapan I huruf A angka rum. II :
1. M e d a n 2. S i b o l g a 3. Pematang Siantar 4. B a l i g e 5. Padang Sidempuan 6. Gunung Sitoli
Catatan Atas Laporan Keuangan – Hal 2 7. B i n j a i 8. Kabanjahe 9. Tanjung Balai 10. Tebing tinggi 11. Rantau Prapat
Selanjutnya sejalan dengan perkembangan pembangunan dan pemerintahan, telah lahir beberapa peraturan dan perundang-undangan yang berhubungan dengan keberadaan Pengadilan Agama sehingga sampai dengan saat sekarang ini Pengadilan Agama di Sumatera Utara adalah terdiri dari satu pengadilan tingkat banding (Pengadilan Tinggi Agama Sumatera Utara yang berkedudukan di Medan) dan 19 Pengadilan Agama yaitu :
1. M e d a n 2. S i b o l g a 3. Pematang Siantar 4. B a l i g e 5. Padang Sidempuan 6. Gunung Sitoli 7. B i n j a i 8. Kabanjahe 9. Tanjung Balai 10. Tebing Tinggi 11. Rantau Prapat 12. Sidikalang 13. Lubuk Pakam 14. Kisaran 15. Simalungun 16. Stabat 17. Pandan 18. Tarutung 19. Panyabungan
Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Agama Medan. Perencanaan Strategis dapat diartikan sebagai suatu pengarahan serta pemikiran untuk mencapai Visi dan Misi yang telah ditetapkan oleh Pengadilan Tinggi Agama Medan melalui kebijakan yang dibuat oleh unsur pimpinan.
Untuk mencapai Perencanaan Strategis tersebut Pengadilan Tinggi Agama Medan telah menyusun Rencana dan Strategi, sebagai berikut:
Laporan Keuangan Pengadilan Tinggi Agama Medan Tahun Anggaran 2011
Catatan Atas Laporan Keuangan – Hal 3
No. RENSTRA URAIAN
1. VISI Terwujudnya badan peradilan Indonesia yang agung
2. MISI • Meningkatkan profesionalisme aparatur Peradilan Agama
• Mewujudkan Pelayanan Prima yang
berkeadilan
• Mewujudkan Manajemen Peradilan
Agama yang Modern
• Meningkatkan kredibilitas, transparansi
dan akuntabilitas Peradilan Agama
3. TUJUAN • Meningkatkan Pelayanan Hukum kepada masyarakat;
• Meningkatkan kualitas administrasi dan
managemen peradilan;
• Meningkatkan Pengawasan yang
terencana dan efektif;
• Meningkatkan Kualitas Sumber Daya
Manusia aparatur Peradilan Agama;
• Meningkatkan sarana dan prasarana
hukum.
4. SASARAN Terwujudnya lembaga penegak hukum yang transparan, akuntabel, mandiri dan bersih dalam fungsinya sebagai penegak kebenaran dan keadilan bagi masyarakat, sehingga dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam upaya-upaya penegak hukum.
5. STRATEGI Mendorong percepatan persidangan agar tercipta peradilan yang cepat,sederhana dan murah.
6. KEBIJAKAN Memberikan Perlindungan Hukum untuk Para Pencari Keadilan
7. PROGRAM • Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung
• Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
Catatan Atas Laporan Keuangan – Hal 4 8. KEGIATAN • Pelaksanaan Bimbingan Teknis Yustisial
dan Administrasi Peradilan Agama.
9. TUGAS Mengadili Perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama Tingkat Banding
10. FUNGSI Ketertiban dan keamanan
Pendapatan PENDAPATAN SATKER PENGADILAN TINGGI AGAMA MEDAN
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada TA 2011 terdiri dari Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp187.646,-.
Tidak dapat diukur adanya kenaikan/penurunan Penerimaan Pendapatan Negara dan Hibah pada TA 2011 jika dibandingkan dengan Penerimaan Pendapatan dan Hibah pada TA 2010 karena DIPA BADILAG ini baru ada pada satuan Kerja Pengadilan Tinggi Agama Medan pada Tahun Anggaran 2011.
(dalam rupiah)
TA 2011 TA 2010
Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Pendapatan
Negara dan Hibah
- 187.646 0 0
JUMLAH 187.646 0 0
Belanja BELANJA SATKER PENGADILAN TINGGI AGAMA MEDAN
Realisasi Belanja Negara pada Tahun Anggaran 2011 adalah sebesar Rp339.710.500,- atau mencapai 92,79 persen dari anggarannya. Jumlah realisasi Belanja tersebut terdiri dari realisasi Belanja Rupiah Murni sebesar Rp339.710.500,- atau mencapai 92,79 persen dari anggarannya. Ringkasan Laporan Realisasi Belanja TA 2011 dan 2010 dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 1
Ringkasan Perbandingan LRA Belanja TA 2011 dan TA 2010
(dalam rupiah)
TA 2011 TA 2010
Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Belanja
Rupiah Murni
366.097.000 339.710.500 92,79 0 0 0,00
Laporan Keuangan Pengadilan Tinggi Agama Medan Tahun Anggaran 2011
Catatan Atas Laporan Keuangan – Hal 5 Tidak dapat diukur adanya kenaikan/penurunan Pagu Anggaran TA 2011 jika dibandingkan dengan TA 2010 karena DIPA BADILAG ini baru ada pada satuan Kerja Pengadilan Tinggi Agama Medan pada Tahun Anggaran 2011.
A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan pada satker Pengadilan Tinggi Agama Medan Tahun 2011 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh entitas akuntansi Pengadilan Tinggi Agama Medan.
Pengadilan Tinggi Agama Medan Tahun 2011 ini memperoleh anggaran yang berasal dari APBN sebesar
Rp366.097.000,-Laporan Keuangan dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI), yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari:
1. Laporan Realisasi Anggaran 2. Neraca
3. Catatan atas Laporan Keuangan
Data BMN yang disajikan dalam neraca ini telah seluruhnya diproses melalui SIMAK-BMN.
Kebijakan Akuntansi
A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Laporan Realisasi Anggaran disusun menggunakan basis kas yaitu basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN) atau dikeluarkan dari KUN.
Penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca diakui berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari KUN.
Penyusunan dan penyajian LK Tahun 2011 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dalam penyusunan LKKL telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan LK Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar lampung adalah:
Pendapatan (1) Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah
Catatan Atas Laporan Keuangan – Hal 6 pusat. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada KUN. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan.
Belanja (2) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan di muka (face) laporan keuangan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja, sedangkan di Catatan atas Laporan Keuangan, belanja disajikan menurut klasifikasi organisasi dan fungsi.
Aset (3) Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah.
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset Lainnya.
Aset lancar a. Aset Lancar
Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan.
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Persediaan dicatat di neraca berdasarkan:
Laporan Keuangan Pengadilan Tinggi Agama Medan Tahun Anggaran 2011
Catatan Atas Laporan Keuangan – Hal 7 pembelian,
- harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri,
- harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.
Investasi b. Investasi∗∗∗∗*)
Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomik seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Investasi pemerintah diklasifikasikan kedalam investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki dalam kurun waktu setahun atau kurang. Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki selama lebih dari setahun.
Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya, yaitu non permanen dan permanen.
(i) Investasi Non Permanen
Investasi non permanen adalah investasi jangka panjang yang tidak termasuk dalam investasi permanen dan dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan. Investasi non permanen sifatnya bukan penyertaan modal saham melainkan berupa pinjaman jangka panjang yang dimaksudkan untuk pembiayaan investasi perusahaan negara/ daerah, pemerintah daerah, dan pihak ketiga lainnya.
Investasi Non Permanen meliputi:
Seluruh dana pemerintah yang bersumber dari dana pinjaman luar negeri yang diteruspinjamkan melalui Subsidiary Loan Agreement (SLA) dan dana dalam negeri dalam bentuk Rekening Dana Investasi (RDI) dan Rekening Pembangunan Daerah (RPD) yang dipinjamkan kepada BUMN/BUMD dan Pemda.
Seluruh dana pemerintah yang diberikan dalam bentuk Pinjaman Dana Bergulir kepada pengusaha kecil, anggota koperasi, anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), nasabah Lembaga Dana Kredit Pedesaan (LDKP), nasabah Usaha Simpan Pinjam/Tempat Simpan Pinjam (USP/TSP) atau nasabah BPR.
(ii) Investasi Permanen
Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan. Investasi permanen dimaksudkan untuk mendapatkan dividen atau menanamkan pengaruh yang signifikan dalam jangka panjang. Investasi permanen meliputi seluruh Penyertaan Modal Negara (PMN) pada perusahaan negara, lembaga
Catatan Atas Laporan Keuangan – Hal 8 internasional, dan badan usaha lainnya yang bukan milik negara. PMN pada badan usaha atau badan hukum lainnya yang sama dengan atau lebih dari 51 persen disebut sebagai Badan Usaha Milik Negara/Badan Hukum Milik Negara (BUMN/BHMN). PMN pada badan usaha atau badan hukum lainnya yang kurang dari 51 persen (minoritas) disebut sebagai Non BUMN.
PMP dapat berupa surat berharga (saham) pada suatu perseroan terbatas dan non surat berharga, yaitu kepemilikan modal bukan dalam bentuk saham pada perusahaan yang bukan perseroan.
Penilaian investasi jangka panjang diprioritaskan menggunakan metode ekuitas. Jika suatu investasi bisa dipastikan tidak akan diperoleh kembali atau terdapat bukti bahwa investasi hendak dilepas, maka digunakan metode nilai bersih yang direalisasikan. Investasi dalam bentuk pinjaman jangka panjang kepada pihak ketiga dan non earning asset atau hanya sebagai bentuk partisipasi dalam suatu organisasi, seperti penyertaan pada lembaga-lembaga keuangan internasional, menggunakan metode biaya.
Investasi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs tengah BI pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal neraca, pos investasi dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Aset Tetap c. Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan berdasarkan neraca kementerian negara/lembaga per 31 Desember 2009 pada harga perolehan.
Pengakuan aset tetap yang perolehannya sejak tanggal 1 Januari 2002 didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi, yaitu: (a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan
peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah), dan
(b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah). Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
Menurut PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap, asset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan asset tetap dikurangi akumulasi penyusutan (depresiasi). Manun dalam LK Tahun 2009 seluruh asset tetap yang dikelola belum disusutkan/didepresiasi dan penilaian kembali (revaluasi) atas asset tetap tersebut.
Laporan Keuangan Pengadilan Tinggi Agama Medan Tahun Anggaran 2011
Catatan Atas Laporan Keuangan – Hal 9 Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka panjang, dan aset tetap. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, Dana yang Dibatasi Penggunaannya, Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain.
TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran.
TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap bendahara/ pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh bendahara/pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya.
TPA dan TGR yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai aset lancar.
Kemitraan dengan pihak ketiga merupakan perjanjian antara dua pihak atau lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki.
Dana yang Dibatasi Penggunaannya merupakan kas atau dana yang alokasinya hanya akan dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan tertentu seperti kas besi perwakilan RI di luar negeri, rekening dana reboisasi, dan dana moratorium Nias dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).
Aset Tak Berwujud merupakan aset nonkeuangan yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi software komputer; lisensi dan franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya; hak jasa dan operasi Aset Tak Berwujud dalam pengembangan.
Aset Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke dalam TPA, Tagihan TGR, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana yang Dibatasi Penggunaannya. Aset lain-lain dapat berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah, dikelola pihak lain seperti aset pemerintah eks BPPN yang dialihkan kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (PT PPA) dan Tim Koordinasi, dan aset pemerintah yang digunakan oleh Kontraktor Kontrak Kerja sama (KKKS) BP MIGAS. Di samping itu, piutang macet kementerian negara/lembaga yang dialihkan penagihannya kepada Departemen Keuangan juga termasuk dalam kelompok Aset Lain-lain.
Kewajiban (4) Kewajiban
Catatan Atas Laporan Keuangan – Hal 10 penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan. Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan Utang Jangka Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.
Ekuitas Dana (5) Ekuitas Dana
Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan utang pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan utang jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka panjang.
Laporan Keuangan Pengadilan Tinggi Agama Medan Tahun Anggaran 2011
Catatan Atas Laporan Keuangan - Hal 11
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI APBN
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada TA 2011 terdiri dari Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp187.646,-.
Realisasi Belanja Negara pada TA 2011 adalah sebesar Rp339.710.500,-atau mencapai 92,79 persen dari anggarannya. Jumlah realisasi Belanja tersebut terdiri dari realisasi Belanja Rupiah Murni sebesar Rp339.710.500,- atau 92,79 persen dari anggarannya.
Tabel 2
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah TA 2011
% Real. Angg. 1
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Rp - Rp 187,646
-- Penerimaan Negara Bukan Pajak Rp - Rp 187,646 -2 Realisasi Belanja Negara Rp 366,097,000 Rp 339,710,500 92.79%
- Belanja Rupiah Murni Rp 366,097,000 Rp 339,710,500 92.79%
Uraian Anggaran Realisasi
No
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Rp187.646,-
B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B.2.1. Pendapatan Negara dan Hibah
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada TA 2011 terdiri dari Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp187.646,-. Pada Tahun 2011 Satuan Kerja Pengadilan Tinggi Agama Medan belum melakukan perkiraan / Estimasi Pendapatan Negara dan Hibah sehingga Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah saat ini tidak bisa ditaksir nilai persentasenya.
Komposisi realisasi Pendapatan Negara dan Hibah (dalam persentase) TA 2011 dapat dilihat pada Grafik dibawah in
Tabel 3
Komposisi Realisasi Pendapatan Negara & Hibah TA 2011
ϭϴϳ͕ϲϰϲ͘ϬϬ Ͳ Ϭ͘ϬϬ ϭϬϬ͕ϬϬϬ͘ϬϬ ϮϬϬ͕ϬϬϬ͘ϬϬ ϮϬϭϭ ϮϬϭϬ
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
Catatan Atas Laporan Keuangan - Hal 12 Realisasi PNBP Rp187.646,- Realisasi Belanja Negara Rp339.710.500,-
B.2.1.1. Penerimaan Negara Bukan Pajak
Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak pada TA 2011 Semester II adalah sebesar Rp187.646,-. Realisasi PNBP berasal dari Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro)
Realisasi PNBP dirinci dalam tabel seperti contoh di bawah ini: Tabel 4
Perbandingan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Uraian 31-Dec-11 31-Dec-10 Naik/Turun % Naik/Turun Pendapatan Sewa Rp - Rp - Rp - 0.00
Pedapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro)
187,646
Rp Rp - Rp 187,646 100.00
Pendapatan Uang Meja (Leges) dan Upah pada Panitera Badan Pengadilan
-Rp Rp - Rp - 0.00
Pendapatan Kejaksaan & Peradilan Lainnya
-Rp Rp - Rp - 0.00
Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL
-Rp Rp - 0.00
Penerimaan Persekot/ Uang Muka Gaji
-Rp Rp - Rp - 0.00
Jumlah Rp 187,646 Rp - Rp - 100.00
Grafik 1
Perbandingan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak
0 50,000 100,000 150,000 200,000 Pendapatan Sewa Pendapatan Jasa Giro Uang Meja (Leges) Kejaksaan & Peradilan 2011 2010 B.2.2. Belanja Negara
Satuan Kerja Pengadilan Tinggi Agama Medan pada TA 2011 mendapat Pagu Anggaran sebesar Rp366.097.000,- berupa Pagu Belanja Rupiah Murni. Tidak dapat diukur kenaikan/penurunan Pagu dikarenakan alokasi Pagu untuk DIPA ini merupakan tahun pertama.
Laporan Keuangan Pengadilan Tinggi Agama Medan Tahun Anggaran 2011
Catatan Atas Laporan Keuangan - Hal 13 Grafik 2
Perbandingan Komposisi Alokasi Belanja TA 2011 dan TA 2010 0 100,000,000 200,000,000 300,000,000 400,000,000 Tahun 2011 Tahun 2010 dĂŚƵŶϮϬϭϭ dĂŚƵŶϮϬϭϬ Realisasi Belanja Rp339.710.500,- Belanja Pemerintah Pusat menurut Jenis Belanja B.2.2.1. Belanja
Realisasi Belanja Negara pada TA 2011 adalah sebesar Rp339.710.500,-atau mencapai 92,79 persen dari anggarannya. Jumlah realisasi Belanja tersebut terdiri dari realisasi Belanja Rupiah Murni sebesar Rp339.710.500,- atau 92,79 persen dari pagu anggarannya.
Tidak dapat diukur persentase kenaikan/penurunan Realisasi Anggaran / Penyerapan anggaran TA 2011 jika dibandingkan dengan TA 2010 karena Pagu Anggaran untuk DIPA ini baru ada pada Tahun 2011.
Komposisi realisasi Belanja Satuan Kerja Pengadilan Tinggi Agama Medan untuk Semester II TA 2011 menurut jenis belanja dapat disajikan seperti Grafik di bawah ini:
Tabel 5
Perbandingan Komposisi Realisasi Belanja TA 2011 Dan TA 2010
(dalam rupiah)
TA 2011 TA 2010
Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Belanja Pegawai 0 0 0 0 0 0,00 Belanja Barang 366.097.000 339.710.500 92,79 0 0 0,00 Belanja Modal 0 0 0,00 0 0 0,00 JUMLAH 366.097.000 339.710.500 92,72 0 0 0,00
Catatan Atas Laporan Keuangan - Hal 14
Belanja Pegawai
Rp0,-Grafik 3
Perbandingan Komposisi Realisasi Belanja TA 2011 Dan TA 2010
0 50,000,000 100,000,000 150,000,000 200,000,000 250,000,000 300,000,000 350,000,000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
2011 2010
B.2.2.1.1 Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai satuan kerja Pengadilan Tinggi Agama Medan untuk Semester II TA 2011 adalah sebesar Rp0,- karena tidak ada alokasi Pagu untuk Belanja Pegawai sehingga tidak ada realisasi Belanja Pegawai TA 2011 begitu pula pada tahun 2010.
Laporan Keuangan Pengadilan Tinggi Agama Medan Tahun Anggaran 2011
Catatan Atas Laporan Keuangan - Hal 15 Belanja Barang
Rp339.710.500,-Tabel 6
Perbandingan rincian realisasi belanja pegawai TA 2011 dan TA 2010
(dalam rupiah)
TA 2011 TA 2010
Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi %
Belanja Gaji
& Tunj.PNS - - - -
Belanja Gaji & Tunj. Pej. Negara - - - - Belanja Honorarium - - - - Belanja Lembur - - - - JUMLAH - - - - - - B.2.2.1.2 Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang satuan kerja Pengadilan Tinggi Agama Medan Semester II TA 2011 adalah sebesar Rp339.710.500,- , sedangkan realisasi Belanja Barang pada TA 2010 adalah sebesar Rp0,- karena DIPA ini merupakan tahun pertama.
Rincian realisasi Belanja Barang adalah sebagai berikut: Tabel 7
Perbandingan Rincian Realisasi Belanja Barang TA 2011 dan TA 2010
(dalam rupiah)
TA 2011 TA 2010
Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Belanja Barang Non Operasional 22.685.000 20.617.000 90,88 0 0 0,00 Belanja Jasa 90.000.000 90.000.000 100,00 0 0 0,00 Belanja Perjalanan Dalam Negeri 253.412.000 229.093.500 90,40 0 0 0,00 JUMLAH 366.097.000 339.710.500 92,79 0 0 0,00 Belanja Modal Rp0,-B.2.2.1.3 Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal satuan kerja Pengadilan Tinggi Agama Medan untuk Semester II TA 2011 adalah sebesar Rp0,- karena tidak ada alokasi Pagu untuk Belanja Modal sehingga tidak ada realisasi Belanja Modal TA 2011 begitu pula pada tahun 2010.
Catatan Atas Laporan Keuangan - Hal 16 Catatan Penting
Lainnya B.3. CATATAN PENTING LAINNYA
Pada Tahun 2011 DIPA Badan Peradilan Agama merupakan pertama kalinya dialokasikan sehingga memiliki perbandingan 0 (nol) dengan periode yang sama tahun sebelumnya dan sudah mengalami revisi POK sebanyak satu kali dengan Surat Pengesahan Revisi Nomor S-003876/WPB.02/BD.0202/2011 tanggal 1 Nopember 2011 dengan rincian sebagai berikut :
Revisi Sub Kegiatan 005.04.08.1053.01.018 :
1. Bimbingan Teknis Pola Bindalmin AKUN 521213 semula sebesar Rp3.460.000,- menjadi sebesar Rp11.904.000,- ; AKUN 522115 semula sebesar Rp18.000.000,- menjadi sebesar Rp36.000.000,- ; AKUN 524119 semula sebesar Rp50.000.000,- menjadi sebesar Rp95.012.000,-.
2. Pembinaan Tenaga Teknis Kepaniteraan AKUN 521213 semula sebesar Rp10.368.000,- menjadi sebesar Rp6.912.000,- ; AKUN 522115 semula sebesar Rp54.000.000,- menjadi sebesar Rp36.000.000,- ; AKUN 524119 semula sebesar Rp150.000.000,- menjadi sebesar Rp100.000.000,-.
Laporan Keuangan Pengadilan Tinggi Agama Medan Tahu
C. PENJELASAN ATAS POS
C.1. PENJELASAN UMUM NERACA Komposisi Neraca per
Aset Kewajiban Ekuitas Dana Jumlah Lancar sebesar Rp sebesar Rp Jumlah Kewajiban Jumlah ekuitas dana sebesar Rp
dana investasi sebesar
C.2. PENJELASAN PER POS N Aset Lancar C.2.1. Aset Lancar
Kas di Bendaharawan Pengeluaran Rp0,- dan Kas di Bendaharawan Penerima
RP0,-C.2.1.1. Kas di Bendahara
Laporan Keuangan Pengadilan Tinggi Agama Medan Tahun Anggaran 2011
Catatan Atas Laporan Keuangan C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA
C.1. PENJELASAN UMUM NERACA
Komposisi Neraca per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut
TABEL 8
PERBANDINGAN NERACA TA 2011 DAN TA 20
Uraian 31-Dec-11 31-Dec-10
-Rp Rp Kewajiban Rp - Rp Ekuitas Dana Rp - Rp
Jumlah Aset per 31 Desember 2011 sebesar Rp Lancar sebesar Rp0,-, Aset Tetap sebesar Rp sebesar Rp0,-.
Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2011 sebesar Jumlah ekuitas dana pada periode per 31 Desember sebesar Rp0,-, terdiri dari ekuitas dana lancar sebesar dana investasi sebesar Rp0,-.
Grafik 4
Perbandingan komposisi neraca TA 2011 dan TA 2010
PENJELASAN PER POS NERACA C.2.1. Aset Lancar
C.2.1.1. Kas di Bendahara Pengeluaran
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per
sebesar NIHIL . Rincian saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per Satuan Kerja adalah sebagai berikut :
0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
Aset Kewajiban Ekuitas Dana
2011 2010
Catatan Atas Laporan Keuangan – Hal 17 adalah sebagai berikut :
DAN TA 2010 31-Dec-10 % Kenaikan/ (penurunan) -Rp 0.00 -Rp 0.00 -Rp 0.00
sebesar Rp0,-, terdiri dari Aset Aset Tetap sebesar Rp0,-, dan Aset Lainnya
sebesar Rp0,-.
31 Desember 2011 adalah terdiri dari ekuitas dana lancar sebesar Rp0,- dan ekuitas
Perbandingan komposisi neraca 1 dan TA 2010
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2011 Rincian saldo Kas di Bendahara Pengeluaran
Catatan Atas Laporan Keuangan – Hal 18
TABEL 9
PERBANDINGAN SALDO KAS BENDAHARA PENGELUARAN TA 2011 DAN TA 2010
Uraian 31-Dec-11 31-Dec-10 % Kenaikan/ (penurunan) Kas di Bendahara
Pengeluaran Rp - Rp -
-Kas di Bendahara Penerimaan Rp0,-
Penyetoran Saldo per 31 Desember 2010
EŽ dĂŶŐŐĂů^ĞƚŽƌ EŽ͘EdWE EĂŵĂĂŶŬ :ƵŵůĂŚ
:ƵŵůĂŚ
Penyetoran Saldo per 31 Desember 2011
EŽ dĂŶŐŐĂů^ĞƚŽƌ EŽ͘EdWE EĂŵĂĂŶŬ :ƵŵůĂŚ
:ƵŵůĂŚ
C.2.1.2 Kas di Bendahara Penerimaan
Satuan Kerja Pengadilan Tinggi Agama Medan per 31 Desember 2011 sudah membayarkan uang yang dianggap sebagai penerimaan Negara bukan Pajak kepada negara sehingga jika dilihat berdasarkan aplikasi SAKPA maka nilai kas di bendahara penerima adalah NIHIL
Besarnya Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2011 adalah NIHIL Rincian saldo Kas di Bendahara Penerimaan per-Satuan Kerja adalah sebagai berut :
TABEL 10
PERBANDINGAN SALDO KAS BENDAHARA PENERIMAAN TA 2011 DAN TA 2010
Uraian 31-Dec-11 31-Dec-10 % Kenaikan/ (penurunan) Kas di Bendahara
Penerimaan Rp - Rp -
-Penyetoran Saldo per 31 Desember 2010
EŽ dĂŶŐŐĂů^ĞƚŽƌ EŽ͘EdWE EĂŵĂĂŶŬ :ƵŵůĂŚ
Laporan Keuangan Pengadilan Tinggi Agama Medan Tahun Anggaran 2011
Catatan Atas Laporan Keuangan – Hal 19 Penyetoran Saldo per 31 Desember 2011
EŽ dĂŶŐŐĂů^ĞƚŽƌ EŽ͘EdWE EĂŵĂĂŶŬ :ƵŵůĂŚ
:ƵŵůĂŚ
Persediaan Rp0,- C.2.1.3 Persediaan
Nilai Barang Persediaan pada satuan kerja Pengadilan Tinggi Agama Medan per 31 Desember 2011 Rp0,-. Sedangkan Persediaan per 31 Desember 2010 sebesar Rp0,-.
Aset Tetap Rp0,- C.2.2. Aset Tetap
Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2011 sebesar Rp0,-, dibandingkan dengan Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2010 sebesar Rp0,- tidak ada kenaikan/penurunan Aset Tetap karena alokasi pagu anggaran DIPA merupakan tahun pertama (TA. 2011).
Catatan Penting
Lainnya C.3 CATATAN PENTING LAINNYA
a) Pada 31 Desember TA 2011 diinformasikan bahwa khusus untuk barang persediaan, Satuan Kerja Pengadilan Tinggi Agama Medan telah melakukan Opname Fisik Barang persediaan yang menjadi dasar pengecekan antara Jumlah barang persediaan yang ada dilemari Barang persediaan dan Jumlah barang Persediaan yang sudah diinput didalam aplikasi Barang Persediaan.
b) Pada Proses Penyamaan atau Rekonsiliasi SAKPA antara Satuan Kerja Pengadilan Tinggi Agama Medan dengan KPPN Medan II selama ini berlangsung lancar dan tepat waktu.
Pengungkapan Penting Lainnya
D. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA
D.1. TEMUAN DAN TINDAK LANJUT TEMUAN BPK
Adapun temuan dan tindak lanjut temuan Badan Pemeriksaan Keuangan atas laporan keuangan satuan kerja Pengadilan Tinggi Agama Medan untuk DIPA Badan Peradilan Agama sampai dengan saat laporan ini dibuat tidak ada.
D.2 REKENING PEMERINTAH
Adapun rekening yang ada pada satuan kerja Pengadilan Tinggi Agama Meda yang mengelola alokasi anggaran DIPA Badan Peradilan Agama ada sebanyak 2 rekening terdiri dari :
1. Rekening Bendahara Pengeluaran pada PT. (Persero) Bank Rakyat Indonesia. Tbk kantor Cabang Putri Hijau Medan dengan nomor rekening 0053-01-002140-30-4 untuk mengelola Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (persetujuan pembukaan rekening terlampir);
Catatan Atas Laporan Keuangan – Hal 20 2. Rekening Bendahara Biaya Proses Perkara pada PT. (Persero) Pos
Indonesia, Tbk Cabang Medandengan nomor rekening 2000000042 untuk menampung biaya perkara.
D.3 DATA KEUANGAN PERKARA
Selain mengelola keuangan APBN (keuangan DIPA), Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama & Pengadilan Tata Usaha Negara juga mengelola uang titipan dari pihak-pihak yang berperkara (lazim disebut sebagai pihak ketiga) yang merupakan uang persediaan (cadangan), dan semata-mata digunakan untuk membiayai kegiatan yang berkaitan dengan proses penyelesaian perkara mereka sendiri.
Uang titipan pihak ketiga terdiri dari :
1) Uang Panjar Biaya Perkara sebesar Rp2.837.720,- 2) Uang Panjar Biaya Eksekusi Perkara sebesar Rp 0,- 3) Uang Konsinyasi sebesar Rp 0,-
4) Uang Titipan dari Kepaniteraan Pidana sebesar Rp 0,- ( Laporan Data Keuangan Perkara terlampir).
Lampiran yang menggambarkan perincian Laporan Keuangan Perkara satuan kerja Pengadilan Tinggi Agama Medan dapat dilihat pada Lampiran III tentang Perincian Laporan Keuangan Perkara TA 2011.
D.4 CATATAN PENTING LAINNYA
Terhadap Informasi Pendapatan & Belanja Secara Akrual Satker Pengadilan Tinggi Agama Medan, tidak ada kami sajikan pada laporan keuangan ini karena pada Neraca tidak ada. Sedangkan perbandingan laporan dengan periode yang sama tahun sebelumnya ataupun dengan per 31 Desember 2011 tidak dapat kami paparkan dalam laporan keuangan ini karena tahun 2011 ini merupakan tahun pertama pengalokasian pagu anggaran untuk DIPA dari Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama.
Untuk periode semester II tahun 2011 ini neraca sudah menggunakan sistem aplikasi persediaan dan SIMAK-BMN akan tetapi bernilai nol dikarenakan persediaan dalam kondisi nol.