• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL DIKLAT PKB GURU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL DIKLAT PKB GURU"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)

i

MODUL DIKLAT PKB GURU

BUDIDAYA KRUSTASEA GRADE 4

LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK

DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

BIDANG KELAUTAN, PERIKANAN DAN TEKNOLOGI

INFORMASI DAN KOMUNIKASI (LPPPTK KPTK)

NOVEMBER 2015

MODUL

GURU PEMBELAJAR

Paket Keahlian

Teknik Komputer dan Jaringan

Kelompok Kompetensi B

Penulis: Supriyanto, Drs., M.T.

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan

▸ Baca selengkapnya: contoh program pkb guru doc

(2)

ii

HALAMAN PERANCIS

Penulis:

Supriyanto, Drs., M.T. 08123350868. ,supriyantovedc@gmail.com

Penelaah:

1. Bagus Budi Setiawan., S.ST 081523401.,bagus.setiawan@gmail.com 2. Karino Lolo, S.S.,. 0896278391. Karina.lolo@gmail.com

Ilustrator :

1. Imran, S.Kom, M.Pd., 085242642377., imranlahami@gmail.com

Copyright ©2016

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan Tenaga Kependidikan Bidang Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengkopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementrian Pendidikan Kebudayaan.

▸ Baca selengkapnya: format program pkb guru

(3)

iii

KATA SAMBUTAN

Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kopeten membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas. Hal ini tersebut menjadikan guru sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kopetensi guru.

Pengembangan profesionalitas guru melalui program Guru Pembelajar (GP) merupakan upaya peningkatan kompetensi untuk semua guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kopetensi guru telah dilakukan melalui uji kompetensi guru (UKG) untuk kompetensi pedagogik dan profesional pada akhir tahun 2015. Hasil UKG menunjukan peta kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalam penguasaan pengetahuan.

Peta kompetensi guru tersebut dikelompokan menjadi 10 (sepuluh) kelopok kompetensi. Tindak lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska UKG melalui program Guru Pembelajar. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahaan dan sumber belajar utama bagi peserta didik. Program Guru Pembelajar dilaksanakan melalui pola tatap muka, daring (online) dan campuran (blended) tatap muka dengan online.

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenag Kependidikan (PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK KPTK) dan Lembaga Pengembangan dan Pemberayaan Kepala Sekolah (LP2KS) merupakan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam mengembangkan perangkat dan melaksanakan peningkaan kompetensi guru sesuai dengan bidangnya.

(4)

iv

Adapun peragkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah modul untuk program Guru Pembelajar (GP) tatap muka dan GP online untuk semua mata pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan modul ini diharapkan program GP memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas kompetensi guru. Mari kita sukseskan program GP ini untuk mewujudkan Guru Mulia Karena Karya.

Jakarta, Februari 2016 Direktur Jendral

Guru dan Tenaga Kependidikan

Sumarna Surapranata, Ph.D NIP. 195908011985031002

(5)

v

KATA PENGANTAR

Profesi guru dan tenaga kependidikan harus dihargai dan dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Hal ini dikarenakan guru dan tenaga kependidikan merupakan tenaga profesional yang mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat penting dalam mencapai visi pendidikan 2025 yaitu “Menciptakan Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif”. Untuk itu guru dan tenaga kependidikan yang profesional wajib melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan.

Buku pedoman Pedoman Penyusunan Modul Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bagi Guru dan Tenaga Kependidikan untuk institusi penyelenggara program pengembangan keprofesian berkelanjutan merupakan petunjuk bagi penyelenggara pelatihan di dalam melaksakan pengembangan modul yang merupakan salah satu sumber belajar bagi guru dan tenaga kependidikan. Buku ini disajikan untuk memberikan informasi tentang penyusunan modul sebagai salah satu bentuk bahan dalam kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru dan tenaga kependidikan.

Pada kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai pihak yang telah memberikan kontribusi secara maksimal dalam mewujudkan buku ini, mudah-mudahan buku ini dapat menjadi acuan dan sumber inspirasi bagi guru dan semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan penyusunan modul untuk pengembangan keprofesian berkelanjutan. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk menyempurnakan buku ini di masa mendatang. Makasar, Desember 2015 Kepala LPPPTK KPTK Gowa Sulawesi Selatan, Dr. H. Rusdi, M.Pd, NIP 19650430 1991 03 1 004

(6)

vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang Error! Bookmark not defined.

B. Tujuan Error! Bookmark not defined.

C. Peta Kompetensi Error! Bookmark not defined.

D. Ruang Lingkup Penggunaan Modul Error! Bookmark not defined. E. Saran Cara Penggunaan Modul Error! Bookmark not defined.

Kegiatan belajar 1: ... Error! Bookmark not defined. A. Tujuan Pembelajaran. Error! Bookmark not defined.

B. Indikator pencapaian kompetensi Error! Bookmark not defined.

C. Uraian Materi Error! Bookmark not defined.

1. Model komunikasi data ... Error! Bookmark not defined. 2. Komponen Komunikasi Data :... Error! Bookmark not defined. 3. Transmisi Data ... Error! Bookmark not defined. 4. Jalur Transmisi Data ... Error! Bookmark not defined. 5. Konfigurasi Jalur Transmisi Data ... Error! Bookmark not defined. 6. Arah Kanal Transmisi ... Error! Bookmark not defined. 7. Mode Transmisi ... Error! Bookmark not defined. 8. Kapasitas Chanel Transmisi ... Error! Bookmark not defined. 9. Media. ... Error! Bookmark not defined. 10. Protokol Komunikasi. ... Error! Bookmark not defined.

(7)

vii 11. Standarisasi Protokol (ISO 7498) ... Error! Bookmark not defined. 12. Berbagai standar komunikasi data . Error! Bookmark not defined. 13. Aplikasi Komunikasi Data ... Error! Bookmark not defined. 14. Ragam aplikasi system komunikasi dataError! Bookmark not

defined.

D. Aktivitas Pembelajaran Error! Bookmark not defined.

E. Latihan Error! Bookmark not defined.

F. Rangkuman Error! Bookmark not defined. G. Umpan Balik Error! Bookmark not defined. H. Kunci Jawaban Error! Bookmark not defined.

Kegiatan belajar 2 ... Error! Bookmark not defined. A. Tujuan Pembelajaran. Error! Bookmark not defined.

B. Indikator pencapaian kompetensi Error! Bookmark not defined.

C. Uraian Materi Error! Bookmark not defined.

1. Tipe Channel Transmisi : ... Error! Bookmark not defined. 2. Media transmisi ... Error! Bookmark not defined. 3. Koneksi Jaringan dan Internet ... Error! Bookmark not defined. 4. Topology Jaringan ... Error! Bookmark not defined. 5. Protokol Komunikasi. ... Error! Bookmark not defined. 6. Standarisasi Protokol (ISO 7498) ... Error! Bookmark not defined. 7. Pengiriman seri dan paralel ... Error! Bookmark not defined. 8. Pengiriman data tak sinkron ... Error! Bookmark not defined. 9. Kecepatan pengiriman data ... Error! Bookmark not defined. 10. Bias Distorsi... Error! Bookmark not defined. 11. Kesalahan Bit ... Error! Bookmark not defined. 12. Laju Kesalahan Bit ... Error! Bookmark not defined. 13. Pengiriman data sinkron ... Error! Bookmark not defined.

(8)

viii

14. Pengiriman sinkron versus tak sinkronError! Bookmark not defined.

15. Sandi data ... Error! Bookmark not defined. 16. Full-duplex dan half duplex ... Error! Bookmark not defined. 17. Standar ... Error! Bookmark not defined. 18. Terminal data ... Error! Bookmark not defined. D. Aktivitas Pembelajaran Error! Bookmark not defined.

E. Latihan Error! Bookmark not defined.

6.Jelaskan perbedaan siatem Full-duplex dan half duplex ! ... Error!

Bookmark not defined.

F. Rangkuman Error! Bookmark not defined. G. Umpan Balik Error! Bookmark not defined. H. Kunci Jawaban Error! Bookmark not defined.

Kegiatan belajar 3: ... Error! Bookmark not defined. A. Tujuan Pembelajaran. Error! Bookmark not defined.

B. Indikator pencapaian kompetensi Error! Bookmark not defined.

C. Uraian Materi Error! Bookmark not defined.

1. Komunikasi Suara ... Error! Bookmark not defined. 2. Komunikasi Berita dan Gambar ... Error! Bookmark not defined. 3. Komponen sistem komunikasi yang utamaError! Bookmark not

defined.

4. Cara kerja sistem komunikasi data sederhana :Error! Bookmark

not defined.

5. Jaringan komunikasi data ... Error! Bookmark not defined. D. Aktivitas Pembelajaran Error! Bookmark not defined.

E. Latihan Error! Bookmark not defined.

F. Rangkuman Error! Bookmark not defined.

(9)

ix G. Umpan Balik Error! Bookmark not defined.

H. Kunci Jawaban Error! Bookmark not defined.

9. Jaringan komunikasi data ... Error! Bookmark not defined. 1. Kegiatan belajar 4: ... Error! Bookmark not defined.

A. Tujuan Pembelajaran. Error! Bookmark not defined.

B. Indikator pencapaian kompetensi Error! Bookmark not defined.

C. Uraian Materi Error! Bookmark not defined.

1. Analisis kebutuhan sumber daya dalam telekomunikasi ... Error!

Bookmark not defined.

2. Analisis kebutuhan perangkat dalam komunikasiError! Bookmark

not defined.

D. Aktivitas Pembelajaran Error! Bookmark not defined.

E. Latihan Error! Bookmark not defined.

F. Rangkuman Error! Bookmark not defined. G. Umpan Balik Error! Bookmark not defined. H. Kunci Jawaban Error! Bookmark not defined.

GLOSARIUM ... 125 DAFTAR PUSTAKA ... 128

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1. CONTOH KOMUNIKASI ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 2. SIMBOL STANDARISASI IEEE. ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 3. SIMBOL STANDARISASI ANSI ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 4. SIMBOL STANDARISASI TIA ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 5. SIMBOL STANDARISASI ECMA ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 6. SIMBOL STANDARIASI ITU ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 7. SIMBOL STANDARISASI FCC ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 8. SIMBOL STANDARISASI ISO ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 9. SIMBOL STANDARISASI ITEF ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 10. SIMBOL STANDARISASI W3C ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 11. RAGAM APLIKASI KOMUNIKASI DATAERROR! BOOKMARK NOT

DEFINED.

GAMBAR 12. CONTOH APLIKASI SYSTEM KOMUNIKASIERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

GAMBAR 13. SURAT ELEKTRONIK (E-MAIL) .... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 14. ATM (AUTOMATIC TELLER MACHINE (ATM)ERROR! BOOKMARK NOT

DEFINED.

GAMBAR 15. SISTEM JARINGNGAN ATM (AUTOMATIC TELLER MACHINE ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

GAMBAR 16. SISTEM JARINGNGAN ATM (AUTOMATIC TELLER MACHINE ) . ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

GAMBAR 17. E-COMMERCE ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 18. E-BANKING ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 19. M-BANKING ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 20. LAYANAN M-BANKING ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 21. HOTEL RESERVATION SYSTEM . ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 22. SISTEM RESRVASI AIRLINE ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 23. POLICE-EMERGENCY SYSTEM .. ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 24. SISTEM KENDALI LALU LINTAS KENDARAAN ATAU AUTO TRAFFIC CONTROL SYSTEM (ATCS) ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 25. SISTEM REMOTE MONITORING . ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 26. JARINGAN LAN ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 27. JARINGAN MAN ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

(11)

xi GAMBAR 28. TOPOLOGI WAN ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 29. PENGIRIMAN DATA PARALLEL .... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 30. EFEK SKEW PADA PENGIRIMAN PARALLELERROR! BOOKMARK NOT

DEFINED.

GAMBAR 31. PENGIRIMAN SERI DAN PARALELERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

GAMBAR 32. PENDEKATAN DATA SERI ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 33. SINKRONISASI AWAL AKHIR... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 34. TIMING SIGNAL ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 35. BIAS DISTORSI ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 36. BIT JITTER ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 37. PENGGUNAAN PRE-DISTORTION UNTUK MENGURANGI KESALAHAN ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 38. PADA SYSTEM SINKRON, DETAK DAPAT DITEMPATKAN DIBAGIAN (A) TERMINAL, (B) PERANGKAT ANTARMUKA, ATAU (C) MODEM ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

GAMBAR 39. ALIRAN DATA SINKRON ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 40. FORMAT PESAN SINKRON ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 41. PESAN DENGAN HEADER (KEPALA PESAN)ERROR! BOOKMARK NOT

DEFINED.

GAMBAR 42. BLOK DATA ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 43. JARINGAN TELEKOMUNIKASI... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 44. MODULASI DAN DEMODULASI .... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 45. PRIVATE BRANCH EXCHANGE (PBX)ERROR! BOOKMARK NOT

(12)

xii

DAFTAR TABEL

TABEL 1. PETA MODUL ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. TABEL 2. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSIERROR! BOOKMARK NOT

DEFINED.

(13)

xiii

(14)
(15)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Guru dan tenaga kependidikan wajib melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian secara berkelanjutan agar dapat melaksanakan tugas profesionalnya.Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) adalah pengembangan kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan yang dilaksanakan sesuai kebutuhan, bertahap, dan berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya.

PKB sebagai salah satu strategi pembinaan guru dan tenaga kependidikan diharapkan dapat menjamin guru dan tenaga kependidikan mampu secara terus menerus memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pelaksanaan kegiatan PKB akan mengurangi kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki guru dan tenaga kependidikan dengan tuntutan profesional yang dipersyaratkan.

Di dalam pelaksanaan diklat yang dilaksanakan oleh PPPPTK diperlukan modul sebagai salah satu sumber belajar guru. Modul Diklat PKG Teknik Komputer dan Jaringan Grade 2 ini disusun sebagai acuan bagi penyelenggaraan PKB Diklat dan pelatihan dalam upaya pengembangan keprofesian secara berkelanjutan agar dapat melaksanakan tugas secara professional, meningkat, dan mengembangkan kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.Modul Diklat PKG Guru TKJ Grade 2 ini mempelajari tentang konsep kerja protokoler server softswitch,diagram rangkaian operasi komunikasi VoIP, bagan dan konsep kerja server softswitch berkaitan dengan PBX, konfigurasi ekstensi dan dial-plan server softswitch, prosedur instalasi server softswitch berbasis session initial protocol (SIP), dan prosedur pengamatan kerja system komunikasi VoIP

Tujuan

Tujuan disusunnya modul diklat PKB Guru TKJ Grade 2 ini adalah memberikan pengetahuan, ketrampilan dan sikap kepada guru atau peserta diklat tentang

Formatted: Heading 1

Formatted: Font: 14 pt, Font color: Background 1 Formatted: Font: 14 pt, Not Bold, Font color: Background 1

(16)

2

Merencanakan Sistem Komunikasi data menggunakan VoIP, Setelah mempelajari modul ini diharapkan guru dapat menganalisis dan Merencanakan Sistem Komunikasi data menggunakan VoIP.Sedangkan indikator pencapaian kompetensinya adalah :

1. Menganalisis konsep kerja protokoler server softswitch. 2. Menganalisis diagram rangkaian operasi komunikasi VoIP

3. Menganalisis bagan dan konsep kerja server softswitch berkaitan dengan PBX.

4. Menerapkan konfigurasi ekstensi dan dial-plan server softswitch. 5. Menerapkan prosedur instalasi server softswitch berbasis session initial

protocol (SIP).

6. Menerapkanprosedur pengamatan kerja system komunikasi VoIP

Peta Kompetensi

Modul ini merupakan modul ke-2 dari 10 modul yang dikembangkan. Berdasarkan struktur jenjang diklat PKB Modul Merencanakan Sistem Komunikasi data menggunakan VoIP ini termasuk jenjang Dasar. Modul ini akan digunakan untuk Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi guru-guru produktif Sekolah menengah Kejuruan pada paket keahlian Teknik Komputer dan Jaringan.

No Nama Modul

A Merencanakan sistem komunikasi data

B Merencanakan Sistem Komunikasi data menggunakan VoIP

C Mengadministrasi Sistem Operasi Jaringan

D Mengadministrasi layanan jaringan pada server tingkat dasar

E Mengadministrasi layanan jaringan pada server tingkat lanjut

F Membangun Jaringan Nirkabel berdasarkan Topologi Jaringan yang digunakan

G Membangun Sistem Keamanan Jaringan Nirkabel berdasarkan Topologi Jaringan yang digunakan

H Membangun sistem keamanan jaringan komputer

I Menerapkan sistem monitoring jaringan komputer

(17)

3

Kompetensi Inti Guru (KIG)

20. Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu

No

Kompetensi Guru Paket Keahlian

(KGPK)

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

20.10 Merencanaka n Sistem Komunikasi data menggunakan VoIP

20.10.1. Menganalisiskonsep kerja protokoler server softswitch

20.10.2. Menganalisis diagram rangkaian operasi komunikasi VoIP

20.10.3. Menganalisis bagan dan konsep kerja server softswitch berkaitan dengan PBX.

20.10.4. Menerapkan konfigurasi ekstensi dan dial-plan server softswitch

20.10.5. Menerapkanprosedur instalasi server softswitch berbasis session initial protocol (SIP)

20.10.6. Menerapkan prosedur pengamatan kerja system komunikasi VoIP

Ruang Lingkup Penggunaan Modul

Modul ini terdiri dari 6 kegiatan pembelajaran. Setiap kegiatan pembelajaran terdiri dari tujuan pembelajaran, indikator essential, uraian materi, aktifitas pembelajaran, latihan/tugas/kasus, rangkuman dan umpan balik.

Saran Cara Penggunaan Modul

Modul mengadministrasi sistem operasi jaringan ini terdiri dari 6 kegiatan belajar. Peserta diklat dapat mempelajari sesuai dengan urutan kegiatan belajar. Keenam tersebut tidak memiliki ketergantungan secara penuh, sehingga peserta diklat dapat mempelajari tidak secara berurutan. Akan tetapi untuk masing-masing kegiatan belajar mempunyai keterkaitan secara penuh. Ini berarti untuk setiap

(18)

4

kegiatan belajar yang dipelajarai harus secara berurutan sesuai urutan kegiatan belajar.

Untuk setiap kegiatan belajar urutan yang harus dilakukan oleh peserta diklat dalam mempelajari modul ini adalah :

1. Membaca tujuan pembelajaran sehingga memahami target atau goal dari kegiatan belajar tersebut.

2. Membaca indikator pencapaian kompetensi sehingga memahami obyek yang akan dijadikan kriteria pengukuran untuk mencapai tujuan pembelajaran. 3. Membaca uraian materi pembelajaran sehingga memiliki pengetahuan,

ketrampilan dan sikap terhadap kompetensi yang akan dicapai

4. Melakukan aktifitas pembelajaran dengan urutan atau kasus permasalahan sesuai dengan contoh.

5. Mengerjakan latihan/soal atau tugas dengan mengisi lembar kerja yang telah disediakan.

6. Menjawab pertanyaan dalam umpan balik yang akan mengukur tingkat pencapaian kompetensi melalui penilaian diri.

(19)

5

Kegiatan belajar 1:

KONSEP KERJA PROTOKOLER SERVER SOFTSWITCH

A. Tujuan Pembelajaran.

Setelah mengikuti kegiatan belajar 1 ini diharapkan bahwa :

 Melalui observasi peserta diklat dapat menganalisis konsep kerja protokoler server softswitch dengan tepat

 Melalui observasi peserta diklat dapat menganalisis softswitch dengan tepat

 Melalui observasi peserta diklat dapat menganalisis Elemen dari jaringan berbasis softswitch dengan tepat

 Melalui observasi peserta diklat dapat menganalisis Fungsional Entitas Softswitchdengan tepat

 Melalui observasi peserta diklat dapat menganalisis protocol dari jaringan berbasis softswitch dengan tepat

B. Indikator pencapaian kompetensi

 Menganalisis konsep kerja protokoler server softswitch

C. Uraian Materi

Komunikasi adalah salah satu kebutuhan yang sangat penting. Komunikasi melalui telepon, umumnya dikenal oleh masyarakat di Indonesia bergerak di Sircuit Switching menggunakan PCM (Pulse Code Modulation)metode, misalnya PSTN (Public Switch Telephone Network). Selain itu ada pula teknologi GSM dan CDMA yang memanfaatkan menggunakan pemancar berdaya rendah dimana frekuensi dapat digunakan kembali dalam satu area geografi. Biaya implementasi jaringan dan teknologi yang diterapkan untuk terciptanya jaringan telekomunikasi cukuplah mahal, oleh karena itu biaya dari komunikasi saat ini yang kita kenal dengan biaya pulsa juga akan menjadi relatif mahal.

(20)

6

Seiring dengan perkembangan jaman dimana teknologi internet sudah berkembang secara luar, maka terdapat sebuah inovasi berupa komunikasi melalui

telepon yang berjalan pada protokol internet dikenal sebagai VoIP (Voice over Internet Protocol). Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP.

VoIP (Voice over Internet Protocol) merupakan nama lain internet telephony. Internet telephony adalah hardware dan software yang memungkinkan pengguna Internet untuk media transmisi panggilan telepon. Kualitas Internet telephony ini belum sebaik kualitas koneksi telepon langsung. Namun VoIP menawarkan system komunikasi yang lebih murah, feature tambahan, dan transparansi terhadap data komputer. VoIP atau voice over internet protocol adalah teknologi yang menjadikan media internet untuk bisa melakukan komunikasi suara jarak jauh secara langsung. Teknologi VoIP ini mengubah data suara menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit analog telepon biasa. kelebihan dari layanan ini dibandingkan dengan teknologi komunikasi suara biasa adalah tarif telepon yang dapat ditekan sehingga lebih murah.

Hal ini dimungkinkan karena suara diubah menjadi data dan dikompres sehingga dengan besar saluran yang sama dapat dilewatkan lebih banyak pembicaraan pararel. Jika misalnya dalam format suara saluran tersebut hanya dapat digunakan oleh satu pembicaraan, maka dengan format data dapat digunakan delapan pembicaraan pararel. VoIPmerupakan teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui media internet dalam proses komunikasinya suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit analog telepon biasa, dengan arti lain VoIP dapat didefinisikan suara yang dikirim melalui protokol internet (IP).

Dalam penggunaannya VoIP membutuhkan perangkat hub/switch, router, adsl modem dan VoIP phone adaptor. Konsep kerja server softswitch softswitch adalah suatu alat yang mampu menghubungkan

(21)

7 antara jaringan sirkuit dengan jaringan paket, termasuk di dalamnya adalah jaringan telpon tetap (pstn), internet yang berbasis IP, kabel tv dan juga jaringan seluler yang telah ada selama ini. Softswitch merupakan sebuah sistem telekomunikasi masa depan yang mampu memenuhi kebutuhan pelanggan yaitu mampu memberikan layanan triple play

sekaligus dimana layanan ini hanya mungkin dilakukan oleh sistem dengan jaringan yang maju seperti teknologi yang berbasis IP.

Bagian yang paling kompleks dalam suatu sentral lokal adalah bagian software yang mengatur call processing. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menciptakan suatu alat yang dapat menyambungkan komunikasi suara (voice) dalam bentuk paket maupun circuit. Industri pertelekomunikasian menyimpulkan cara yang terbaik adalah dengan memisahkan fungsi call processing dari fungsi switching secara fisik dan menghubungkan keduanya elaui suatu protocol standar tersendiri, tetapi softswitch lebih dikenal sebagai IP-PBX. Perangkat perangkat dalam sofswitch yaitu : media gateway controller (mgc) yang sering disebut dengan perangkat call agent aplication / fitur server media server.

1. Fungsional plane softswitch

Fungsional plane menunjukkan pemisahan fungsional entitas secara garis besar pada jaringan Voice over IP (VoIP). Fungsional (plane) Softswitch terdapat empat bagian yaitu Transport Plane, Call Control & Signaling Plane, Service & Application Plane, dan Management Plane.

 Transport Plane berfungsi sebagai pembawa pesan di sepanjang jaringan VoIP, seperti pengiriman pesan pensinyalan dalam panggilan, pembangunan hubungan media dalam panggilan, atau menyediakan transportasi untuk pengiriman media.

 Call Control & Signaling Plane berfungsi sebagai pengendali sebagian besar elemen pada jaringan VoIP, khususnya Transport Plane. Plane ini melakukan fungsi kontrol panggilan berdasarkan pesan pensinyalan yang diterimanya dari Transport Plane untuk membangun dan membubarkan koneksi media pada jaringan VoIP. Perangkat pada

(22)

8

Plane ini adalah Media Gateway Controller (Call Agent atau Call Controller), Gatekeeper, dan server LDAP.

 Service & Application Plane memberikan fungsi kontrol, logika, dan eksekusi terhadap berbagai layanan dan aplikasi di dalam jaringan VoIP. Perangkat yang melakukan fungsi ini terdiri dari Application atau Feature Server dan Media Server.

Management Plane memberikan fungsi Operation Support System (OSS), yaitu penyediaan layanan pelanggan dan layanan baru, pendukung sistem operasi, sistem billing, dan pemeliharaan jaringan

2. Fungsional Entitas Softswitch

Fungsional entitas merupakan entitas secara logika dalam jaringan VoIP. Fungsional entitas menggambarkan fungsi logika komponen-komponen dalam arsitektur Softswitch.

 Media Gateway Controller Function (MGC-F) menyediakan logika panggilan dan pensinyalan untuk control panggilan pada satu atau lebih media gateway.

Call Agent Function (CA-F) dan Interworking Function (F) CA-F dan IW-F merupakan subset dari MGC-IW-F. CA-IW-F berfungsi pada saat MGC-IW-F menangani kontrol panggilan dan pemeliharaan kondisi panggilan. Sedangkan IW-F berfungsi pada saat MGC-F melakukan interaksi pensinyalan dengan jaringan yang menggunakan protokol berbeda.  Routing Function (R-F) dan Accounting Function (A-F), R-F menyediakan

informasi ruting panggilan untuk MGC-F, sedangkan A-F mengumpulkan informasi accounting panggilan untuk tujuan billing. A-F juga mempunyai peran yang lebih luas, yaitu melakukan fungsi authentication, authorization dan accounting (AAA functionality) dalam remote access network. Peran utama dari kedua fungsi tersebut adalah untuk memberi respon atas permintaan dari MGC-F, menyampaikan panggilan atau informasi accounting kepada terminal end point (MGC-F lain) atau layanan (AS-F).  SIP Proxy Server Function (SPS-F), Kebanyakan implementasi dari R-F

dan A-F adalah berupa SIP Proxy server. Oleh karena itu, ISC mengakui pemisahan SPS-F.

(23)

9  Signaling Gateway Function (SG-F) dan Access Gateway Signaling

Function SG-F menyediakan gateway untuk pensinyalan antara jaringan VoIP denganPSTN. Peran utama dari SG-F adalah untuk melakukan enkapsulasi dan mentransportasikan protokol pensinyalan PSTN (ISUP atau INAP) atau PLMN, (MAP dan CAP) pada jaringan IP. AGS-F menyediakan gateway untuk pensinyalan antara jaringan VoIP dengan jaringan access yang berbasis circuit switch. Peran utama dari AGS-F adalah untuk melakukan enkapsulasi dan mentransportasikan protokol pensinyalan V5 atau ISDN (wireline), atau BSSAP atau RANAP (wireless) pada jaringan IP.

 Application Server Function (AS-F) merupakan entitas pengeksekusi aplikasi. Peran utama AS-F adalah untuk menyediakan logika layanan dan eksekusi untuk beberapa aplikasi dan layanan.

 Service Control Function (SC-F) berfungsi ketika AS-F melakukan fungsinya mengontrol logika layanan. Oleh karena itu, ISC mengakui pemisahan SC-F.

 Media Gateway Function (MG-F) menjembatani jaringan IP dengan endpoint akses ataujaringan trunk. Misalnya MG-F dapat menyediakan gateway antara jaringan IP danjaringan circuit (seperti IP ke PSTN) atau antara dua jaringan paket (seperti IP ke 3G atau ATM). Peran utama MG-F adalah untuk transformasi media dari satu format ke format lain yang sesuai.

 Media Server Function (MS-F) menyediakan manipulasi media dan melakukan paketisasi media stream untuk keperluan beberapa aplikasi. Peran utama MS-F adalah untuk beroperasi sebagai server yang mengatur permintaan dari AS-F atau MGC-F untuk memproses media dengan paketisasi media stream.

 Implementasi Jaringan Berbasis Softswitch

 Menurut Sun Microsystem, jaringan berbasis Softswitch merupakan kumpulan dari beberapa product, protocol, dan aplikasi yang memungkinkan beberapa device untuk mengakses layanan suara, data, dan video melalui jaringan IP. arsitektur Softswitch ke dalam komponen secara fisik serta protokol yang digunakan antar elemen jaringan.

(24)

10

3. Elemen Jaringan softswitch

Elemen dari jaringan berbasis Softswitch terdiri dari :

 Media Gateway Controller (MGC), MGC merupakan komponen utama dari arsitektur Softswitch yang bertanggung jawab dalam pemrosesan panggilan melalui pengendalian atau pengkoordinasian komponen-komponen lainnya, seperti SG (dalam melakukan fungsi pembentukan atau pembubaran panggilan), MG (dalam penyediaan bearer untuk penyaluran media atau suara), AS (dalam penanganan fitur-fitur layanan atau aplikasi).

 Signaling Gateway (SG), SG merupakan komponen jaringan yang mengkonversikan atau menterjemahkan pesan protokol berbasis IP seperti SIP ke protokol yang berbasis SS7 seperti Transaction Capability User Part (TCAP), ISDN User Part (ISUP) dan lain-lain.  Media Gateway (MG), MG merupakan elemen jaringan yang bertindak

sebagai gerbang keluar atau masuk ke jaringan lain (eksternal). MG mengkonversi protokol atau media masukan menjadi protokol atau media keluaran yang sesuai dengan jaringan transportnya.

MG dapat berupa Trunk Gateway (TG) yaitu Media gateway yang menjembatani jaringan trunk (PSTN) yang berbasis circuit switch dengan jaringan backbone IP atau ATM yang berbasis packet switch. Dalam hal ini TG merupakan implementaasi Softswitch Class 4 dimana sentral-sentral lokal pada PSTN dihubungkan pada TG. Implementasi Softswitch Class 4 merupakan tahap awal atau transisi dalam migrasi jaringan PSTN atau PLMN menuju NGN.

Access Gateway (AG) merupakan MG yang menjembatani jaringan akses circuit switch dengan jaringan paketberbasis IP atau ATM. AG merupakan service node dalam implementasi Softswitch Class 5 atau merupakan service node pengganti switch tradisional Class 5 (sentral lokal). Implementasi AG merupakan transisi tahap berikutnya setelah implementasi Softswitch Class 4 dalam migrasi menuju NGN.

 Application atau Feature Server (AP/FS), AP/FS merupakan server yang berfungsi untuk melakukan pengaturan aplikasi. Server ini memungkinkan untuk layanan (service) pelanggan, penyediaan aplikasi baru (service provisioning), dan pengadministrasian pelanggan

(25)

11 (administration). Perbedaan anatara kedua server ini yaitu AS mengatur layanan padajaringan yang lebih luas (umum), sedangkan FS bersifat lokal (khusus). Kedua server ini secara fisik hampir sama dan pada banyak kasus kegunaannya dapat saling dipertukarkan.  Media Server (MS), MS merupakan sever yang diklasifikasikan sebagai

server khusus dalam pemrosesan media (Digital Signal Processing/DSP) seperti kemampuan pengenalan suara (voice recognition), video conferencing, dan lainnya, yang menuntut spesifikasi perangkat keras secara khusus. Karena itu server ini biasanya dibuat terpisah dari AS/FS

4. Protokol pada Jaringan Softswitch

Terdapat 4 kategori protokol pada jaringan Softswitch yaitu : a. Protokol pengontrol panggilan

 H.323 merupakan protokol umbrella yang direkomendasikan oleh ITU – T,dimana spesifikasi dan prosedurnya ditujukan untuk komunikasi multimedia pada jaringan IP.

 Session Initiation Protocol (SIP) adalah protokol pada layer aplikasi yang dapat membangun, memodifikasi, dan mengakhiri sesi komunikasi multimedia pada jaringan IP, yaitu dalam hal mengirim dan menerima message.

 SIP for Telephony (SIP-T) merupakan protokol standar SIP yang dikenal sebagai pembawa payload untuk mentransportasikan pesan ISUP PSTN.

b. Protokol pengontrol Media Gateway

 Media Gateway Control Protocol (MGCP) merupakan protokol komunikasi antara MGC dan MG. Dengan menggunakan protokol master atau slave ini, MG dapat mengeksekusi command yang dikirim oleh MGC.

 MEdia GAteway COntrol protocol (MEGACO atau H.248) Megaco merupakan protokol yang didefinisikan oleh IETF dan ITU-T (direkomendasikan oleh ITU-T sebagai H.248). Megaco memiliki arsitektur master atau slave. MGC bertindak sebagai master server yang bertanggung jawab untuk melakukan fungsi kontrol

(26)

12

panggilan dan MG bertindak sebagai slave client yang bertanggung jawab untuk mencampur media. Komunikasi antara MGC dan MG dengan menggunakan protocol MEGACO berfungsi untuk mengatur koneksi dari media stream.

c. Protokol transport

 Real-time Transport Protocol (RTP) menyediakan fungsi transportasi jaringan end-to-end yang sesuai untuk aplikasi pengiriman data real time, seperti suara atau video lewat layanan jaringan multicast atau unicast.

 Real-Time Control Protocol (RTCP) merupakan bagian dari RTP, yang

menyediakan feedback kualitas jaringan untuk pengirim RTP.

d. Protokol Signaling Gateway

Signaling TRANsport (SIGTRAN) merupakan protokol transport pensinyalan yang diformulasikan oleh IETF dan digunakan pada SG untuk mentransmisikan pensinyalan SS7 melalui jaringan IP. Selain keempat kategori di atas, terdapat juga protokol lain yang digunakan untuk koneksi ke PSTN, yaitu SS7.

SS7 merupakan sistem common channel signaling (CCS) yang dikembangkan oleh ITU-T dalam merespon permintaan berbagai fitur dan penggabungan layanan (suara dan data). SS7 dirancang untuk mendukung pembangunan pang panggilan, ruting, billing, informasi database, dan fungsi layanan khusus untuk PSTN.

Untuk mengaktifkan port RTP, mengubah status user (B) ke kondisi sibuk, mengup-date bandwidth TG (B), dan mengirimkan informasi ke MGC (A).

MGC (A) melakukan hal yang sama dengan MGC (B), yaitu memerintahkan TG (A) untuk mengaktifkan port RTP, mengubah status user (A) ke kondisi sibuk, meng-update bandwidth TG (A), dan mengirimkan informasi jawaban user (B) ke SG (A).

(27)

13 SG (A) memapingkannya ke format TDM untuk selanjutkan dikirim ke PSTN (A). PSTN (A) mengubah status user (A) ke kondisi sibuk. Setelah terjadi pembangunan hubungan, terjadi sesi bicara antara user (A) dan user (B). Pembubaran hubungan terjadi pada saat salah satu pihak misalnya user (A) menutup hand set. Penutupan hand set dideteksi oleh PSTN (A) dan mengirimkan informasi tersebut ke SG (A). SG (A) memapingkannya ke format IP dan mengirimkannya ke MGC (A).

MGC (A) memerintahkan TG (A) untuk menonaktifkan port RTP, mengubah status user (A) ke kondisi bebas, dan mengirimkan informasi pembubaran ke MGC (B). MGC (B) melakukan hal yang sama dengan MGC (A), yaitu memerintahkan TG (B) untuk menon-aktifkan port RTP, mengubah status user (B) ke kondisi bebas, dan mengirimkan informasi pembubaran ke SG (B). SG (B) memapingkannya ke format TDM dan mengirimkannya ke PSTN (B). PSTN (B) mengubah status user (B) ke kondisi bebas dan mengirimkan informasi konfirmasi pembubaran ke SG (B). SG (B) memapingkannya ke format IP dan mengirimkannya ke MGC (B).

MGC (B) meng-up-date bandwidth TG (B) dan mengirimkan informasi ke MGC (A). MGC (A) juga meng-up-date bandwidth TG (A) dan mengirimkan informasi ke SG (A). SG (A) memapingkannya ke format TDM dan mengirimkannya ke PSTN (A). PSTN (A) mengubah status user (A) ke kondisi bebas. Untuk menjelaskan proses komunikasi, digunakan contoh pemrosesan panggilan telepon antar pelanggan analog melalui jaringan IP. Dalam proses panggilan diasumsikan tidak ada pembatasan panggilan untuk kelas layanan user (A), semua sumber daya (kanal atau bandwidth) tersedia, dan ketika dipanggil, user (B) dalam keadaan bebas. Selesai sesi bicara, user (A) terlebih dahulu yang meletakkan handset.

Pembangunan hubungan dimulai pada saat user (A) mengangkat hand set dan mendial nomor telepon user (B). PSTN (A) menerima nomor telepon user (A) dan mengirimkannya ke SG (A) untuk dimapingkan ke format IP. Setelah dimapingkan, SG (A) mengirimkannya ke MGC (A). MGC (A) menentukan MGC (B) dan mengirimkan nomor telepon user (B) ke MGC (B), serta memerintahkan TG (A) untuk menyiapkan port RTP.

(28)

14

MGC (B) mengecek di data base tentang zone tujuan, kategori tujuan, menentukan user (A) boleh menghubungi user (B) atau tidak, dan ketersediaan bandwidth. Jika semuanya tersedia, MGC (B) memerintahkan TG (B) untuk menyiapkan port RTP, serta mengirimkan nomor telepon (B) ke SG (B). SG (B) memapingkannya ke format TDM dan mengirimkannya ke PSTN (B). PSTN (B) mengecek status user (B) dalam keadaan bebas atau sibuk.

Jika bebas, selanjutnya mengirimkan ringing current ke user (B) dan mengirimkan informasi kondisi user (B) ke PSTN (A) melalui SG (B), MGC (B), MGC (A), dan SG (A). Setelah informasi kondisi user (B) sampai di PSTN (A), dikirimkan ringing tone ke user (A). Pada saat user (B) mengangkat hand set untuk menjawab panggilan telepon, PSTN (B) mengirimkan informasi tersebut ke SG (B) dan mengubah status user (B) ke kondisi sibuk.

SG (B) memapingkan informasi jawaban user (B) ke format IP dan mengirimkannya ke MGC (B). MGC (B) memerintahkan TG (B) untuk mengaktifkan port RTP, mengubah status user (B) ke kondisi sibuk, mengup- date bandwidth TG (B), dan mengirimkan informasi ke MGC (A). MGC (A) melakukan hal yang sama dengan MGC (B), yaitu memerintahkan TG (A) untuk mengaktifkan port RTP, mengubah status user (A) ke kondisi sibuk, meng-update bandwidth TG (A), dan mengirimkan informasi jawaban user (B) ke SG (A).

SG (A) memapingkannya ke format TDM untuk selanjutkan dikirim ke PSTN (A). PSTN (A) mengubah status user (A) ke kondisi sibuk. Setelah terjadi pembangunan hubungan, terjadi sesi bicara antara user (A) dan user (B). Pembubaran hubungan terjadi pada saat salah satu pihak misalnya user (A) menutup hand set. Penutupan hand set dideteksi oleh PSTN (A) dan mengirimkan informasi tersebut ke SG (A). SG (A) memapingkannya ke format IP dan mengirimkannya ke MGC (A). MGC (A) memerintahkan TG (A) untuk menonaktifkan port RTP, mengubah status user (A) ke kondisi bebas, dan mengirimkan informasi pembubaran ke MGC (B).

MGC (B) melakukan hal yang sama dengan MGC (A), yaitu memerintahkan TG (B) untuk menon-aktifkan port RTP, mengubah status

(29)

15 user (B) ke kondisi bebas, dan mengirimkan informasi pembubaran ke SG (B). SG (B) memapingkannya ke format TDM dan mengirimkannya ke PSTN (B). PSTN (B) mengubah status user (B) ke kondisi bebas dan mengirimkan informasi konfirmasi pembubaran ke SG (B). SG (B) memapingkannya ke format IP dan mengirimkannya ke MGC (B). MGC (B) meng-up-date bandwidth TG (B) dan mengirimkan informasi ke MGC (A). MGC (A) juga meng-up-date bandwidth TG (A) dan mengirimkan informasi ke SG (A). SG (A) memapingkannya ke format TDM dan mengirimkannya ke PSTN (A). PSTN (A) mengubah status user (A) ke kondisi bebas.

Gambar1. VoIP

Secara garis besar layanan VoIP dapat dibagi menjadi 4, yaitu :

1.Computer to Computer

Layanan ini merupakan layanan voice call yang menggunakan komputer sebagai alat komunikasi. Dengan menggunakan layanan khusus di internet kita bisa menggunakan komputer kita yang telah terhubung dengan internet untuk melakukan panggilan ke komputer lain yang menggunakan layanan yang sama. Banyak penyedia layanan VoIP di internet. Salah satu layanan yang mendukung panggilan suara melalui internet adalah Yahoo messenger.

Dengan menggunakan Yahoo messenger kita bisa melakukan voice call dengan sesama user. Begitu juga penyedia layanan lainnya,

(30)

16

seperti MSN messenger ataupun Skype. Layanan VoIP computer to computer dapat dilakukan secara gratis, anda hanya cukup menyediakan koneksi internet pada komputer anda.

2. Computer to Phone

Layanan ini merupakan layanan yang memungkinkan kita melakukan panggilan dari komputer ke telepon, baik itu telepon tetap (PSTN) ataupun mobile phone (handphone). Layanan ini juga membutuhkan penyedia layanan di internet.

Salah satu penyedia layanan ini adalah Skype. Layanan ini juga tidak gratis seperti layanan computer to computer VoIP, layanan ini membutuhkan biaya yang harus dibeli terlebih dahulu (sistem prabayar).

Cara menggunakan layanan ini juga tidak sulit. Pertama, kita harus memiliki account di penyedia layanan terkait, biasanya membuat account tidak di pungut biaya. Lalu kita membeli credit atau bisa juga disebut pulsa, yang nantinya akan digunakan untuk melakukan panggilan ke telepon. Panggilan yang dilakukan tidak hanya ke nomor telepon lokal, namun panggilan dapat dilakukan untuk menghubungi nomor internasional di seluruh dunia. Dan juga, kita dapat melakukan panggilan baik ke telepon tetap ataupun handphone. Tarif yang digunakan mengacu pada penyedia layanan.

3. Phone to Computer

Layanan VoIP call ini merupakan layanan yang memungkinkan anda melakukan panggilan dari telepon ke komputer. Lagi-lagi penyedia layanan yang mendukung layanan ini salah satunya adalah Skype. Saat kita mempunyai account skype, kita juga dapat mempunyai apa yang di sebut Online Number. Online number inilah yang nantinya dapat di hubungi dari telepon manapun.

1. 4. Phone to Phone

Layanan dilakukan dengan menggunakan pesawat telepon khusus atau telepon konvensional yang di hubungkan dengan VoIP adapter. Untuk

(31)

17 menggunakan layanan ini kita harus menggunakan penyedia layanan phone to phone VoIP. Salah satu penyedia layanan ini adalah Phone Power. Dengan layanan ini kita dapat melakukan panggilan kemana pun diseluruh dunia yang menggunakan alat yang mendukung.

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam kegiatan ini peserta diklat akan melakukan analisis terhadap rangkaian operasi VoIP Bentuk kelompok diskusi setiap kelompok terdiri dari 3-4 orang. Bacalah seluruh langkah dibawah ini kemudian lakukan dengan cermat dan teliti.

1. Baca dan amati uraian materi diatas dan carilah sumber bacaan lain yang relevan melalui media internet.

2. Analisalah diagram rangkaian konsep kerja protokoler server softswitch dengan tepat

3. Diskusi dan komunikasikan hasilnya dalam kelompok dan buatlah kesimpulan.

4. Buatlah Laporan dan komunikasikan hasil laporan dan pembahasan dengan tutor.

E. Latihan

1. Apakah yang dimaksud dengan Transport Plane ?

2. Apakah yang dimaksud dengan Media Gateway (MG)?

……… ……… ……… ……… ………

(32)

18

3. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Signaling TRANsport (SIGTRAN)!

4. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan protokoler server softswitch !

5. Jelaskan bagaimana cara kerja Softswitch?

……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ………

(33)

19

F. Rangkuman

VoIP adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui media internet dalam proses komunikasinya suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit analog telepon biasa, dengan arti lain VoIP dapat didefinisikan suara yang dikirim melalui protokol internet (IP). Kebutuhan perangkat VoIP dalam penggunaannya VoIP mebutuhkan perangkat HUB/Switch, router, ADSL modem dan VoIP phone Adaptor. Konsep kerja server softswitch adalah suatu alat yang mampu menghubungkan antara jaringan sirkuit dengan jaringan paket, termasuk di dalamnya adalah jaringan telpon tetap (PSTN), internet yang berbasis IP, kabel TV dan juga jaringan seluler yang telah ada selama ini. Softswitch merupakan sebuah sistem telekomunikasi masa depan yang mampu memenuhi kebutuhan pelanggan yaitu mampu memberikan layanan triple play sekaligus dimana layanan ini hanya mungkin dilakukan oleh sistem dengan jaringan yang maju seperti teknologi yang berbasis IP. Industri pertelekomunikasian menyimpulkan cara yang terbaik adalah dengan memisahkan fungsi call processing dari fungsi switching secara fisik dan menghubungkan keduanya elaui suatu protocol standar tersendiri.

G. Umpan Balik

1. Apakah saudara sudah memahami fungsi Transport Plane dan berapa prosen pencapaian kompetensinya ?

2. Apakah saudara sudah memahami Media Gateway (MG) dan berapa prosen pencapaian kompetensinya ?

3. Apakah saudara sudah memahami Signaling TRANsport (SIGTRAN) dan berapa prosen pencapaian kompetensinya ?

4. Apakah saudara sudah memahami konsep kerja protokoler server softswitch dan berapa prosen pencapaian kompetensinya ?

5. Apakah saudara sudah memahami softswitch dan berapa prosen pencapaian kompetensinya ?

(34)

20

H. Kunci Jawaban

1. Transport Plane berfungsi sebagai pembawa pesan di sepanjang jaringan VoIP, seperti pengiriman pesan pensinyalan dalam panggilan, pembangunan hubungan media dalam panggilan, atau menyediakan transportasi untuk pengiriman media.

2. Media Gateway (MG), MG merupakan elemen jaringan yang bertindak sebagai gerbang keluar atau masuk ke jaringan lain (eksternal). MG mengkonversi protokol atau media masukan menjadi protokol atau media keluaran yang sesuai dengan jaringan transportnya.

3. Signaling TRANsport (SIGTRAN) merupakan protokol transport pensinyalan yang diformulasikan oleh IETF dan digunakan pada SG untuk mentransmisikan pensinyalan SS7 melalui jaringan IP. Selain keempat kategori di atas, terdapat juga protokol lain yang digunakan untuk koneksi ke PSTN, yaitu SS7.

4. Konsep Kerja Server Softswitch adalah suatu alat yang mampu menghubungkan antara jaringan sirkuit dengan jaringan paket, termasuk di dalamnya adalah jaringan telpon tetap (PSTN), internet yang berbasis IP, kabel TV dan juga jaringan seluler yang telah ada selama ini.

5. Softswitch adalah suatu alat yang mampu menghubungkan antara jaringan sirkuit dengan jaringan paket, termasuk di dalamnya adalah jaringan telpon tetap (PSTN), internet yang berbasis IP, kabel TV dan juga jaringan seluler yang telah ada selama ini. Softswitch lebih dikenal sebagai IP-PBX.

(35)

21

Kegiatan Belajar 2:

DIAGRAM RANGKAIAN OPERASI

KOMUNIKASI VoIP

A. Tujuan Pembelajaran.

Setelah mengikuti kegiatan belajar 2 ini diharapkan bahwa :

 Melalui observasi peserta diklat dapat menganalisis diagram rangkaian operasi VoIP dengan tepat

B. Indikator pencapaian kompetensi

 Menganalisisdiagram rangkaian operasi komunikasi VoIP dengan tepat  Menganalisis VoIP Berbasis Open Source (Briker)dengan tepat  Menganalisis Fitur – fitur yang dimiliki Briker dengan tepat

C. Uraian Materi

Dewasa ini dengan tingkat persaingan bisnis dibidang telekomunikasi yang semakin ketat masing-masing provider telekomunikasi berusaha menurunkan biaya komunikasi baik lakal, interlokal maupun internasional. Namun untuk kondisi di indonesia dengan infrastruktur dan kebijakan pemerintah di bidang komunikasi sekarang ini belum memungkinkan komunikasi yang murah apalagi gratis ke lintas operator dengan mengandalkan teknologi VoIP. Untuk bisa berkomunikasi gratis melalui VoIP sampai saat ini hanya bisa antara komunitas VoIP, di indonesia provider yang menyediakan VoIP gratis adalah www.voiprakyat.or.id, untuk bisa berkomunikasi murah bahkan gratis melalui provider ini perlu kebijakan baru dari pemerintah sehingga akses melalui VoIP keberbagai operator telekomunikasi murah bahkan gratis secara legal terwujud.

Voice over Internet Protocol adalah teknologi yang menjadikan media internet untuk bisa melakukan komunikasi suara jarak jauh secara langsung. Sinyal suara/video analog, seperti yang anda dengar ketika berkomunikasi di telepon diubah menjadi data digital dan dikirimkan melalui jaringan berupa paket-paket data.

(36)

22

Data untuk trafik suara, video berada dalam bentuk paket yang dikirim melalui jaringan internet protokol (IP). Jaringan IP merupakan jaringan komunikasi data yang berbasis packet-switch dan dikirim secara real time. Dalam komunikasi VoIP, pemakai melakukan hubungan telepon melalui terminal yang berupa PC atau telepon biasa. Dengan bertelepon menggunakan VoIP, banyak keuntungan yang dapat diambil diantaranya adalah dari segi biaya jelas lebih murah dari tarif telepon tradisional, karena jaringan IP bersifat global. Sehingga untuk hubungan Internasional dapat ditekan hingga 70%. Selain itu, biaya maintenance dapat di tekan karena voicedan data network terpisah, sehingga IP Phone dapat di tambah, dipindah dan di ubah. Hal ini karena VoIP dapat dipasang di sembarang ethernet dan IP address, tidak seperti telepon konvensional yang harus mempunyai port tersendiri di Sentral atau PBX (Private branchexchange).

Prinsip kerja VoIP adalah mengubah suara analog yang didapatkan dari speaker pada Komputer menjadi paket data digital, kemudian dari PC diteruskan melalui Hub/ Router/ ADSL Modem dikirimkan melalui jaringan internet dan akan diterima oleh tempat tujuan melalui media yang sama. Atau bisa juga melalui melalui media telepon diteruskan ke phone adapter yang disambungkan ke internet dan bisa diterima oleh telepon tujuan. Stardarisasi protokol komunikasi pada teknologi VoIP seperti H.323 telah memungkinkan komunikasi terintegrasi dengan jaringan komunikasi lainnya seperti PSTN. Jaringan komunikasi yang telah luas digelar dan paling awal di Indonesia adalah jaringan PSTN yang dikelola oleh PT. Telkom. Untuk perancangan jaringan tersebut perlu ditentukan posisi Network Operation Center (NOC), Point Of Presence (POP), Router, Gateway maupun link antar kota-kota yang strategis dan efesien.

Dalam perancangan jaringan VoIP yang ditekankan adalah delay dan bandwidth. Delay adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan data dari sumber (pengirim) ke tujuan (penerima), sedangkan bandwidth adalah kecepatan maksimum yang dapat digunakan untuk melakukan transmisi data antar komputer pada jaringan IP atau internet.

(37)

23

Gambar2. Diagram V0IP

Untuk Pengiriman sebuah sinyal ke remote destination dapat dilakukan secara digital yaitu sebelum dikirim data yang berupa sinyal analog diubah ke bentuk data digital dengan ADC (Analog to Digital Converter), kemudian ditransmisikan, dan di penerima dipulihkan kembali menjadi data analog dengan DAC (Digital to Analog Converter). Begitu juga dengan VoIP, digitalisasi voice dalam bentuk packets data, dikirimkan dan di pulihkan kembali dalam bentuk voice di penerima. Format digital lebih mudah dikendalikan, dalam hal ini dapat dikompresi, dan dapat diubah ke format yang lebih baik dan data digital lebih tahan terhadap noise daripada analog. Bentuk paling sederhana dalam sistem VoIP adalah dua buah komputer terhubung dengan internet. Syarat-syarat dasar untuk mengadakan koneksi VoIP adalah komputer yang terhubung ke internet, mempunyai sound card yang dihubungkan dengan speaker dan mikropon. Dengan dukungan software khusus, kedua pemakai komputer bisa saling terhubung dalam koneksi VoIP satu sama lain. Bentuk hubungan tersebut bisa dalam bentuk pertukaran file, suara, gambar. Penekanan utama dalam VoIP adalah hubungan keduanya dalam bentuk suara. Pada perkembangannya, sistem koneksi VoIP mengalami evolusi. Bentuk peralatan pun berkembang, tidak hanya berbentuk komputer yang saling berhubungan, tetapi peralatan lain seperti pesawat telepon biasa terhubung dengan jaringan VoIP. Jaringan data digital dengan gateway untuk VoIP memungkinkan berhubungan dengan PABX atau

(38)

24

jaringan analog telepon biasa. Komunikasi antara komputer dengan pesawat (extension) di kantor adalah memungkinkan. Bentuk komunikasi bukan hanya suara saja. Bisa berbentuk tulisan (chating) atau jika jaringannya cukup besar bisa dipakai untuk Video Conference.

Dalam bentuk yang lebih lanjut komunikasi ini lebih dikenal dengan IP Telephony yang merupakan komunikasi bentuk multimedia sebagai kelanjutan bentuk komunkasi suara (VoIP). Keluwesan dari VoIP dalam bentuk jaringan, peralatan dan media komunikasinya membuat VoIP menjadi cepat popular di masyarakat umum.

1. VoIP Berbasis Open Source (Briker

)

Salah satu VoIP berbasis open source adalah Briker. Briker adalah inovasi baru dalam bidang komunikasi yang dikembangkan oleh Anton Raharja. Sama seperti VoIP Rakyat, Briker dikembangkan dengan basis open source. Briker ini mulai dikembangkan sekitar pertengahan tahun 2008. Pengembangannya tidak memakan waktu yang terlalu lama. Tidak sampai setengah tahun, Distro (distribusi) Linux telah menyebar dan dimanfaatkan banyak orang. Pengembangan dan penyebarannya itu sendiri juga tidak terlepas dari peran tokoh teknologi informasi lain seperti Onno W. Purbo dan tim dari PT Infotech Media Nusantara. Nama Briker dipilih tak terlepas dari fungsinya, yang mirip “brik brik brik”. Jadi namanya disesuaikan dan berhubungan dengan telepon atau interkom yang pernah tenar di tahun 1980-an. Akhirnya, Briker adalah nama yang dipilih untuk VoIP berbasis opensource ini. Briker Bukan Pengganti VoIP Rakyat, Briker dikembangkan dengan mengintegrasikan beragam software open source. Daftar lengkapnya ada di dalam Briker itu sendiri, tidak rahasia sama sekali. Singkatnya, dalam briker ada Linux, server VoIP, database, web server, dan banyak lagi software pendukung lainnya. Beragam software itu pun punya lisensi yang beragam. Antara lain LGPL, GPL, GPLv3, BSD License. Semuanya terbuka untuk umum, dapat dibaca, dipelajari dan diubah.VoIP Rakyat dan Briker, keduanya sama-sama dikembangkan sebagai media komunikasi. Jadi terdapat perbedaan antara Briker dengan VoIP Rakyat, VoIP Rakyat adalah penyedia jasa telekomunikasi berbasis IP (internet protocol), baik voice, video, maupun

(39)

25 teks. VoIP Rakyat sifatnya gratis dan tidak resmi dan memfokuskan diri pada pemanfaatan jaringan berbasis IP yang telah ada. Sementara itu, Briker merupakan distro Linux baru yang khusus dibuat untuk membantu masyarakat dalam memanfaatkan jaringan berbasis IP milik mereka yang dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi, baik lewat suara atau video. Briker juga bisa digunakan untuk membuat "VoIP Rakyat" menurut versi penggunanya itu sendiri. Misalnya untuk digunakan dalam skala kecil seperti di kampus, kantor, pabrik, atau closed user group lain.

Fitur – fitur yang dimiliki Briker adalah :

a. Briker IPPBX Core

 Multiple VoIP protocol supported: SIP, IAX2 , H.323  Multiple analog and digital telephony device supported  Multiple voice codec supported: ulaw, alaw, gsm, g723, g729  Multiple video codec supported: h264, h263p, h263, h261  Voice and video calling and conference

 Unlimited registered accounts

 Up to maximum 1000 online accounts per server  Up to maximum 240 concurrent calls

b. IPPBX Administration

 Outbound and Inbound routing  Analog, digital and IP trunks support  ENUM lookup support

 Interactive Voice Response (IVR) system  Automatic Call Distribution (ACD)  Ring Group

 Call forwarding and follow me  Voice-mail configuration

 Direct Inward System Access (DISA)  Music on hold

(40)

26

c. Billing Administration

 Prepaid and postpaid billing  Auto refill balance, recurring service  Multiple currency supported  Call Detail Records (CDR)  Least Cost Routing (LCR)  Progressive billing

 Export report to PDF & CSV  Generate invoices to PDF format

d. Server Administration

 User and groups configuration  Date/time configuration

 DHCP server configuration on web  Web based Network configuration  Reboot and shutdown server from web D

Dapat disimpulkan bahwa Briker adalah PBX berbasis IP ( IPPBX) yang berbentuk software. Artinya, dengan menginstall Briker pada komputer, maka komputer itu berubah jadi mesin PBX (private branch exchange) dengan kemampuan telekomunikasi via jaringan IP. Jadi sebenarnya penggunaan Briker tidak selalu harus terhubung dengan VoIP Rakyat, bahkan tidak perlu harus ada internet, cukupLAN saja. Semakin banyak Briker terpasang dan saling berhubungan melalui VoIP Rakyat, semakin besar pula jaringan telekomunikasi berbasis IP gratis versi non-operator resmi.

Selain itu VoIP adalah sebuah teknologi yang memanfaatkan Internet Protocol untuk menyediakan komunikasi suara jarak jauh secara langsung. Sinyal suara analog yang di dengar ketika berkomunikasi di telepon diubah menjadi data digital dan dikirimkan melalui jaringan berupa paket-paket data secara real time. Bentuk paling sederhana dalam sistem VoIP adalah dua buah komputer terhubung dengan internet. Syarat-syarat dasar untuk mengadakan koneksi VoIP adalah komputer yang terhubung

(41)

27 ke internet, mempunyai kartu suara yang dihubungkan dengan speaker dan mikrofon. Dengan dukungan perangkat lunak khusus, kedua pemakai komputer bisa saling terhubung dalam koneksi VoIP satu sama lain. Bentuk hubungan tersebut bisa dalam bentuk pertukaran file, suara, gambar. Penekanan utama dalam VoIP adalah hubungan keduanya dalam bentuk suara. Jika kedua lokasi terhubung dengan jarak yang cukup jauh (antar kota, antar negara) maka bisa dilihat keuntungan dari segi biaya. Kedua pihak hanya cukup membayar biaya pulsa internet saja.

Secara umum VoIP merupakan wujud dari layanan telepon dengan menggunakan sistem komunikasi Packet Switched. Packet switched network adalah jaringan-jaringan yang dihubungkan oleh router, dimana setiap host yang terhubung dalam jaringan tersebut secara teori, dapat mengirimkan paket data kepada host yang lain.

Paket tersebut berisi alamat yang dituju, dan router meneruskan paket tersebut ke alamat yang dituju tersebut. Protokol packet switched ini membagi data menjadi paket-paket sebelum dikirim. Protokol ini menggunakan prinsip multiplexing, di mana paket-paket tersebut dapat melalui jalur-jalur yang berbeda bersama paket-paket yang berasal dari data lain untuk sampai di tujuan. Begitu sampai di tujuan, paket-paket tersebut akan dirangkai kembali menjadi data asli. Untuk menyediakan layanan telepon konvensional, diperlukan sebuah protokol yang mampu membangun sebuah sesi komunikasi antar pengguna. Protokol ini disebut juga dengan Signaling protocol.

1 Signaling Protocol

Signaling Protocol dalam VoIP digunakan untuk membangun atau memutuskan sesi komunikasi, menyimpan informasi mengenai letak user, dan menegosiasikan kapabilitas. Protokol-protokol yang umum dipakai dalam VoIP adalah SIP, H.323, dan MGCP. Salah satu signaling protocol adalah Session Initiation Protocol (SIP). Berikut adalah kelebihan dari SIP (Raharja, 2006) :

(42)

28

Membangun jaringan VoIP berbasiskan komponen-koniponen SIP lebih mudah karena perangkat lunakyang digunakan banyak yang berlisensi open source dan mudah diperoleh serta status produksinya setara dengan komersil.

 Mampu bekerja untuk user agent yang berada di belakang NAT(Network Address Translation) atau common firewall dengan relatif mudah.

 Kualitas suara dan sebagian besar penggunaan bandwidth diserahkan pada peer-to-peer.

SIP (Session Initiation Protocol) adalah protokol yang digunakan untuk inisiasi, modifikasi, dan terminasi sesi komunikasi VoIP. SIP adalah protokol open standard yang di publikasikan oleh IETF, RFC 2543, dan RFC 3261. Selain digunakan untuk negosiasi sesi komunikasi suara, SIP juga dapat digunakan untuk negosisasi sesi komunikasi data media lain seperti video dan teks. Disebutkan sebagai hanya menggunakan “negosiasi sesi komunikasi” adalah karena SIP hanya mengatur bagaimana cara membangun dan menutup sebuah sesi komunikasi bukan media transfer protocol. Artinya SIP tidak mengantar data media (suara, video dan teks).

Melainkan hanya menciptakan, mengatur dan menghentikan sesi komunikasi multimedia antara dua atau lebih peserta.

Fungsi SIP antara lain:

1. Call initiation : membangun sebuah sesi komunikasi dan mengundang user lain untuk bergabung di dalam sesi komunikasi.

2. Call Modification : bila perlu, SIP dapat memodifikasi sesi komunikasi. 3. Call termination : menutup sesi komunikasi.

4. Presence : mengetahui status user dan mengumumkan status user pada user lain, online atau offline, away atau busy.

Ketika sebuah sesi komunikasi telah terbuka, maka ada protokol lain yang bekerja untuk mengantarkan data-data suara yang telah dipaketkan sehingga dapat direkonstruksi dengan baik pada tujuannya. Protokol ini disebut juga dengan media transfer protocol.

(43)

29

2 PBX (Private Branch Exchange)

PBX atau biasa disebut phone switch adalah perangkat yang menghubungkan telepon-telepon dalam suatu jaringan lokal dengan jaringan telepon umum. Fungsi utama dari PBX adalah untuk mengatur panggilan yang datang dari dan ke extension atau cabang tertentu sesuai dengan yang dituju dalam jaringan lokal tersebut, dan untuk membagi saluran telepon di antara semua extension. Extension adalah sebuah nama atau nomor yang merepresentasikan user dari PBX ini. Saat ini, telah banyak fitur-fitur lain yang dimiliki PBX, antara lain seperti automated greetings untuk pemanggil, koneksi ke voice mail, automatic call distribution (ACD) , telekonferensi, dan lainnya.

3 Media Gateway

Media Gateway adalah komponen SIP yang berfungsi untuk menjembatani protokol yang berbeda, dalam hal ini SIP dengan protokol lainnya seperti H.323, MGCP, maupun dengan telepon analog (PSTN). Umumnya media gateway di pakai untuk menghubungkan antara SIP dan PSTN. Ada 2 tipe interface yang terdapat dalam media gateway yaitu :

- FXO (Foreign Exchange Office) : interface yang menggantikan telepon analog untuk hubungkan ke PSTN atau ke PBX.

- FXS (Foreign Exchange Subscriber) : interface yang menggantikan PSTN untuk hubungkan ke peralatan seperti telepon analog, modem, fax, dan lain-lain.

Tugas utama dari gateway adalah melakukan kompresi/dekompresi voice call atau fax, routing, call routing, dan control signaling.

4 Codec

Coder-Decoder atau Codec merupakan sebuah teknik untuk memetakan suara analog yang telah disampling ke dalam bentuk digital. Agar dapat melewati jalur packet switch dengan baik, VoIP membutuhkan proses coder atau decoder. Proses ini mengkonversi sinyal audio menjadi data digital yang dipadatkan (kompresi) untuk kemudian dikirim lewat jalur internet. Dititik lain, data dikembangkan lagi (dekompresi), dan diubah menjadi sinyal analog.

(44)

30

Konversi codec bekerja dengan cara memotong bagian sinyal (sampling) audio ke dalam jumlah tertentu per detiknya. Jika data hasil kompresi berhasil diterima di titik lain, proses selanjutnya adalah perakitan ulang. Data yang dirakit tidak selengkap data saat pertama kali dikirim, ada beberapa bagian yang hilang. Akan tetapi bagian yang hilang sangat kecil sehingga tidak terdeteksi oleh telinga manusia.

Codec mempengaruhi kebutuhan bandwidth untuk VoIP, semakin kecil bitrate sinyal digital yang dihasilkan codec, maka semakin baik codec tersebut. Namun perhitungan matematis yang dilakukan menjadi semakin rumit dan ini mempengaruhi kualitas suara setelah di-decode.

Codec juga bekerja menggunakan algoritma tertentu untuk membantunya memecah, mengurutkan, mengkompresi, dan merakit ulang audio data yang ditransmisikan. Salah satu algoritma yang populer digunakan dalam teknologi VoIP ada CS-ACELP (Conjugate-Structure Algebraic Code-Exited Linear Prediction).

5 Softswitch Asterisk

Dalam proses komunikasi VoIP, sebuah “kantor pusat” dibutuhkan VoIP untuk menampung data alamat IP dan nomor telepon yang teregistrasi kepadanya. “kantor pusat” itu dikenal dengan softswitch.

Softswitch bertugas menampung seluruh data alamat IP dan nomor telepon (extension) yang ada untuk kemudian dihubungkan satu dengan yang lainnya membentuk interkoneksi yang lebih besar. Karena bertugas menampung seluruh titik terminal VoIP, softswitch harus mengetahui alamat terminal dan nomor telepon yang terhubung kepadanya.

Saat ini softswitch yang banyak digunakan dalam jaringan VoIP IP PBX adalah Asterisk. Asterisk merupakan software PBX open source yang dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi, seperti Linux, BSD, Mac OS bahkan di Windows. Asterisk hanya membutuhkan perangkat keras minimum dan tidak membutuhkan perangkat tambahan.

Dengan menggunakan protokol session initiation protocol (SIP) atau inter-asterisk exchange (IAX), inter-asterisk dapat membuat dan menerima panggilan melalui internet atau integrasikan dengan hardware tertentu seperti kartu PCI T1/E1 untuk hubungan PSTN. Fitur-fitur yang terdapat dalam asterisk antara

Gambar

Gambar 3. server softswitch  3.Konsep kerja server softswitch
Gambar 5.Ottomatis Briker
Gambar 8. Install Base system
Gambar 9.Install GRUBbootloader
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tingginya penerapan pengelolaan tanaman terpadu berhubungan dengan dukungan ketersediaan sarana produksi yang sudah terfasilitasi dengan baik, dukungan kelompok tani sudah sangat

Kedua, hasil perhitungan dalam penelitian ini flex-time dapat memoderasi pengaruh negatif stres kerja pada motivasi ekstrinsik sehingga menjadi lebih lemah, dengan nilai

Figure 4.2.: Connection of Current Transformers for Overcurrent Relay Overcurrent relays operate with inverse/definite time and instantaneous char- acteristics.. The

Penelitian ini akan mengunakan dan menguji faktor persepsi kemudahan penggunaan terhadap persepsi manfaat melalui variabel sikap dan intensi perilaku sehingga dapat

3.4.3.2 Rubrik Panalungtikan Pikeun Mikaweruh Kamampuh Guru dina Ngararancang jeung Meunteun Pangajaran Matéri Dongéng dumasar kana Kurikulum 2013. Pikeun ngagampilkeun

Tujuan digunakannya metode komparatif dalam penelitian ini adalah untuk membandingkan substansi-substansi keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 92/PUU-X/2012 yang

Sinyal suara yang sudah dikuatkan dengan rangkaian penguat kecil, dilakukan penguatan dengan rangkaian LED Driver sebagai penguatan sensitivitas pada sumber

Hasil analisis individu dengan kontrol diri tinggi tidak signifikan dalam meredam pengaruh pelanggaran kontrak psikologis terhadap perilaku kerja kontraproduktif, namun