• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) DI PPNS-ITS (BERDASARKAN PERMENAKER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) DI PPNS-ITS (BERDASARKAN PERMENAKER"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN SISTEM

MANAJEMEN KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA (SMK3) DI

PPNS-ITS (

BERDASARKAN PERMENAKER

05/MEN/1996

)

GRATCIA N. SIMANJUNTAK 6506040003

PERENCANAAN SISTEM

MANAJEMEN KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA (SMK3) DI

PPNS-ITS (

BERDASARKAN PERMENAKER

05/MEN/1996

)

GRATCIA N. SIMANJUNTAK GRATCIA N. SIMANJUNTAK GRA

(2)

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

(3)

LATAR BELAKANG

• Rencana manajemen PPNS-ITS mewujudkan kampus

PPNS yang safety

• PPNS-ITS belum memiliki SMK3

• Permenaker 05/MEN/1996 Bab III pasal 3

mengatakan: bahwa tempat kerja yang berisi 100

orang atau lebih; memiliki potensi bahaya yang yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan

produksi; atau dapat mengakibatkan kecelakaan kerja dan kerugian, wajib menerapkan SMK3

LATAR BELAKANG

LATAR BELAKANG

LA

• Rencana manajemen PPNS-ITS mewujudkan kampus

PPNS yang safety

• PPNS-ITS belum memiliki SMK3

• Permenaker 05/MEN/1996 Bab III pasal 3

mengatakan: bahwa tempat kerja yang berisi 100

orang atau lebih; memiliki potensi bahaya yang yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan

produksi; atau dapat mengakibatkan kecelakaan kerja dan kerugian, wajib menerapkan SMK3

(4)

RUMUSAN MASALAH

• Bagaimana menyusun Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

RUMUSAN MASALAH

• Bagaimana menyusun Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

(5)

TUJUAN

• Bertujuan untuk menyusun draft Sistem

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) berdasarkan Peraturan menteri tenaga kerja RI No. Per-05/MEN/1996 bagi PPNS-ITS

TUJUAN

• Bertujuan untuk menyusun draft Sistem

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) berdasarkan Peraturan menteri tenaga kerja RI No. Per-05/MEN/1996 bagi PPNS-ITS

(6)

MANFAAT

 Bagi PPNS-ITS (user)

• Sebagai suatu rekomendasi yang sangat

penting dan berguna serta dapat diterapkan secara manajemen.

 Bagi penulis

Sebagai suatu pembelajaran dan menambah pengetahuan tentang Sistem Manajemen K3.

MANFAAT

 Bagi PPNS-ITS (user)

• Sebagai suatu rekomendasi yang sangat

penting dan berguna serta dapat diterapkan secara manajemen.

 Bagi penulis

Sebagai suatu pembelajaran dan menambah pengetahuan tentang Sistem Manajemen K3.

(7)

BATASAN MASALAH

• Dokumen (manual) yang akan disusun sampai pada tahap peninjauan ulang dan peningkatan oleh manajemen

• Tahap penerapan/implementasi akan membahas elemen tentang:

 Identifikasi kebutuhan pelatihan (bengkel dan laboratorium)

 Identifikasi bahaya (bengkel dan laboratorium)

BATASAN MASALAH

• Dokumen (manual) yang akan disusun sampai pada tahap peninjauan ulang dan peningkatan oleh manajemen

• Tahap penerapan/implementasi akan membahas elemen tentang:

 Identifikasi kebutuhan pelatihan (bengkel dan laboratorium)

(8)

TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA

(9)

SEJARAH SISTEM MANAJEMEN K3

• Diterapkan di Malaysia tahun 1994 dengan dikeluarkannya UU K3

• Lembaga ISO telah menyusun SMK3 dengan pendekatan SMM (sistem manajemen mutu) dan SML (sistem manajemen

lingkungan)

• Tahun 1998 ILO bersama IOHA mengidentifikasi elemen kunci SMK3

• Akhir tahun 1999, BSI meluncurkan proposal pembentukan komite teknik untuk membentuk Standard Internasional Nonsertifikasi, namun ditolak karena bertentangan dengan ILO yang mempopulerkan SMK3

• Tahun 1999 BSI dan badan sertifikasi dunia meluncurkan OHSAS 18001

SEJARAH SISTEM MANAJEMEN K3

• Diterapkan di Malaysia tahun 1994 dengan dikeluarkannya UU K3

• Lembaga ISO telah menyusun SMK3 dengan pendekatan SMM (sistem manajemen mutu) dan SML (sistem manajemen

lingkungan)

• Tahun 1998 ILO bersama IOHA mengidentifikasi elemen kunci SMK3

• Akhir tahun 1999, BSI meluncurkan proposal pembentukan komite teknik untuk membentuk Standard Internasional Nonsertifikasi, namun ditolak karena bertentangan dengan ILO yang mempopulerkan SMK3

• Tahun 1999 BSI dan badan sertifikasi dunia meluncurkan OHSAS 18001

(10)

SISTEM MANAJEMEN K3 DI BEBERAPA NEGARA

Negara Penanggung jawab Aturan Isi Sistem sertifikasi

Australia-Selandia Baru Komisi nasional K3, gubernur Negara bagian, agensi yang terkait pada JAS-ANZ

(the national OHS improvement framework by NOHSC)

Pedoman bagi Negara-negara bagian, dukungan untuk AS/NZS 4301

Pengendali JAS-ANZ yang diakreditasi badan sertifikasi SMK3

China Komisi nasional ekonomi

dan perdagangan, biro nasional pengawas keamanan produksi

OHSMS Trial Standard Materi pedoman bagi biro dan komisi pedoman

Akreditasi organisasi sertiikasi dan komisi registrasi auditor komisi pedoman

Hongkong Departemen perburuhan Kerangka kerja parlemen untuk SMK3

Pedoman dewan K3 Rencana audit safety OSHC

India Menteri perburuhan,

direktorat jenderal industri dan inspektorat propinsi

(Standard K3) NA Bukan pada tingkat nasional

Indonesia Menteri tenaga kerja dan

transmigrasi

Ketetapan menteri tentang SMK3 dan ketetapan audit

Pedoman SMK3 dan audit Tiga kategori sertifikasi berdasarkan audit

Jepang Menteri kesehatan,

perburuhan dan

kesejahteraan

Peraturan tentang pedoman K3

Pedoman bagi kegiatan SMK3

Tidak ada sertifikasi resmi

SISTEM MANAJEMEN K3 DI BEBERAPA NEGARA

Negara Penanggung jawabPenanggung jawabPenanggung jawab AturanAturanAturan Isi Sistem sertifikasi

Australia-Selandia Baru Komisi nasional K3, Australia-Selandia Baru Komisi nasional K3, Australia-Selandia Baru Komisi nasional K3, gubernur Negara bagian, agensi yang terkait pada JAS-ANZ

(the national OHS improvement framework by NOHSC)

Pedoman bagi Negara-negara bagian, dukungan untuk AS/NZS 4301

Pengendali JAS-ANZ yang diakreditasi badan sertifikasi SMK3

China Komisi nasional ekonomi

dan perdagangan, biro nasional pengawas keamanan produksi

OHSMS Trial Standard Materi pedoman bagi biro OHSMS Trial Standard Materi pedoman bagi biro OHSMS Trial Standard Materi pedoman bagi biro

dan komisi pedoman

Akreditasi organisasi sertiikasi dan komisi registrasi auditor komisi pedoman

Hongkong Departemen perburuhanDepartemen perburuhanDepartemen perburuhan KerangkaKerangkaKerangka kerjakerjakerja parlemenparlemenparlemen untuk SMK3

Pedoman dewan K3 Rencana audit safety OSHC Pedoman dewan K3 Rencana audit safety OSHC Pedoman dewan K3 Rencana audit safety OSHC

India Menteri perburuhan,

direktorat jenderal industri dan inspektorat propinsi

(Standard K3) NA Bukan pada tingkat nasional

Indonesia Menteri tenaga kerja dan

transmigrasi

Ketetapan menteri tentang SMK3 dan ketetapan audit

Pedoman SMK3 dan audit Tiga kategori sertifikasi Pedoman SMK3 dan audit Tiga kategori sertifikasi Pedoman SMK3 dan audit Tiga kategori sertifikasi

berdasarkan audit

Jepang Menteri kesehatan,

perburuhan dan

kesejahteraan

Peraturan tentang pedoman K3

Pedoman bagi kegiatan SMK3

(11)

SISTEM MANAJEMEN K3 DI BEBERAPA NEGARA

Negara Penanggung jawab Aturan Isi Sistem sertifikasi

Korea Menteri perburuhan, Korea

Occupational Safety and Health Agency (KOSHA)

Pedoman SMK3 Kode KOSHA pada SMK3

dan program KOSHA 2000

Sertifikasi program KOSHA 2000

Malaysia Menteri sumber daya

manusia

(Undang-undang K3) OHSAS 18001 bagi standard organisasi

Sertifikasi OHSAS 18001 oleh SIRIM QAS Sdn Bhd

Singapura Menteri tenaga kerja Regulasi industri Kode praktis untuk SMK3 Tidak mempersyaratkan sertifikasi

Thailand Menteri perburuhan dan

kesejahteraan sosial dan perindustrian

TIS 18000 Pedoman SMK3 khususnya

bagi perusahaan kecil dan menengah

Sertidikasi TIS 18000 oleh institusi sertifikasi sistem manajemen

SISTEM MANAJEMEN K3 DI BEBERAPA NEGARA

Negara Penanggung jawabPenanggung jawabPenanggung jawab AturanAturanAturan Isi Sistem sertifikasi

Korea Menteri perburuhan, Korea

Occupational Safety and Health Agency (KOSHA)

Pedoman SMK3 Kode KOSHA pada SMK3

dan program KOSHA 2000

Sertifikasi program KOSHA 2000

Malaysia Menteri sumber daya

manusia

(Undang-undang K3) OHSAS 18001 bagi standard (Undang-undang K3) OHSAS 18001 bagi standard (Undang-undang K3) OHSAS 18001 bagi standard

organisasi

Sertifikasi OHSAS 18001 oleh SIRIM QAS Sdn Bhd

Singapura Menteri tenaga kerjaMenteri tenaga kerjaMenteri tenaga kerja Regulasi industriRegulasi industriRegulasi industri Kode praktis untuk SMK3Kode praktis untuk SMK3Kode praktis untuk SMK3 TidakTidakTidak mempersyaratkanmempersyaratkanmempersyaratkan sertifikasi

Thailand Menteri perburuhan dan

kesejahteraan sosial dan perindustrian

TIS 18000 Pedoman SMK3 khususnya

bagi perusahaan kecil dan menengah

Sertidikasi TIS 18000 oleh institusi sertifikasi sistem manajemen

(12)

MANFAAT PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3 • Perlindungan karyawan

Tujuan inti penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 adalah memberi perlindungan kepada pekerja. Bagaimanapun, pekerja adalah asset perusahaan

yang harus dipelihara dan dijaga keselamatannya. Pengaruh positif terbesar yang dapat diraih adalah mengurangi angka kecelakaan kerja.

• Mengurangi biaya

Dengan menerapkan sistem ini, kita dapat mencegah terjadinya kecelakaan, kerusakan atau sakit akibat kerja. Dengan demikian kita tidak perlu mengeluarkan biaya yang ditimbulkan akibat kejadian tesebut.Salah satu biaya yang dapat dikurangi dengan penerapan sistem manajemen K3 adalah biaya premi asuransi.

MANFAAT PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3 • Perlindungan karyawan

Tujuan inti penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 adalah memberi perlindungan kepada pekerja. Bagaimanapun, pekerja adalah asset perusahaan

yang harus dipelihara dan dijaga keselamatannya. Pengaruh positif terbesar yang dapat diraih adalah mengurangi angka kecelakaan kerja.

• Mengurangi biaya

Dengan menerapkan sistem ini, kita dapat mencegah terjadinya kecelakaan, kerusakan atau sakit akibat kerja. Dengan demikian kita tidak perlu mengeluarkan biaya yang ditimbulkan akibat kejadian tesebut.Salah satu biaya yang dapat dikurangi dengan penerapan sistem manajemen K3 adalah biaya premi asuransi.

(13)

MANFAAT PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3 • Membuat sistem manajemen yang efektif

Salah satu bentuk nyata yang bisa kita lihat dari penerapan sistem manajemen K3 adalah adanya prosedur

terdokumentasi. Dengan adanya prosedur, maka segala

aktivitas dan kegiatan yang terjadi akan terorganisir, terarah dan berada dalam koridor yang teratur. Rekaman-rekaman

sebagai bukti penerapan sistem disimpan untuk memudahkan pembuktian dan identifikasi akar masalah ketidak sesuaian. MANFAAT PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3 • Membuat sistem manajemen yang efektif

Salah satu bentuk nyata yang bisa kita lihat dari penerapan sistem manajemen K3 adalah adanya prosedur

terdokumentasi. Dengan adanya prosedur, maka segala

aktivitas dan kegiatan yang terjadi akan terorganisir, terarah dan berada dalam koridor yang teratur. Rekaman-rekaman

sebagai bukti penerapan sistem disimpan untuk memudahkan pembuktian dan identifikasi akar masalah ketidak sesuaian.

(14)

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3

BERDASARKAN PERMENAKER 05/MEN/1996 PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3

(15)

METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN

(16)

MULAI

DATA: KOMITMEN KEBIJAKAN VISI DAN MISI PROFIL PPNS-ITS STRUKTUR ORGANISASI IDENTIFIKASI MASALAH PENENTUAN TUJUAN DAN RUMUSAN MASALAH PENELITIAN STUDI PUSTAKA: SMK3 PERMENAKER 05/ MEN/1996 PENYUSUNAN DRAFT MANUAL SMK3 UNTUK PPNS-ITS. ANALISA DAN KESIMPULAN SELESAI IMPLEMENTASI SESUAI ELEMEN DALAM BATASAN MASALAH STUDI LAPANGAN: PENGAMATAN PROSES KERJA IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA

DATA: DATA: DAT KOMITMEN KEBIJAKAN VISI DAN MISI PROFIL PPNS-ITS STRUKTUR ORGANISASI IDENTIFIKASI MASALAH PENENTUAN TUJUAN DAN RUMUSAN MASALAH PENELITIAN STUDI PUSTAKA: SMK3 PERMENAKER 05/ MEN/1996 PENYUSUNAN DRAFT MANUAL SMK3 UNTUK PPNS-ITS. ANALISA DAN KESIMPULAN IMPLEMENTASI SESUAI ELEMEN DALAM BATASAN MASALAH STUDI LAPANGAN: PENGAMATAN PROSES KERJA IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA

(17)

PENGOLAHAN DATA

PENGOLAHAN DATA

(18)

Komitmen Perusahaan tentang K3

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA ITS (PPNS-ITS) bertekad memberikan hasil kepada seluruh pihak yang berkepentingan dengan menerapkan praktek K3 yang terbaik dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Komitmen Perusahaan tentang K3

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA ITS (PPNS-ITS) bertekad memberikan hasil kepada seluruh pihak yang berkepentingan dengan menerapkan praktek K3 yang terbaik dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

(19)

Kebijakan K3

PPNS-ITS menetapkan kebijakan untuk:

– Menciptakan suasana kampus yang berbudaya K3. – Melaksanakan 5R (Rapi, Resik, Ringkas, Rajin, Rawat)

– Mencegah dan menanggulangi kecelakaan kerja pada lingkungan kampus.

– Mengkomunikasikan dan selalu berusaha mematuhi setiap hukum serta kebijakan mutu dalam K3 kepada seluruh Civitas Akademika dan pihak terkait lainnya.

– Menerapkan dan mengembangkan sistem manajemen mutu dalam K3 dengan benar, tepat dan konsisten.

Kebijakan ini wajib dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh karyawan, mitra kerja dan pihak-pihak terkait lainnya sesuai bidang tugas masing-masing.

Kebijakan K3

PPNS-ITS menetapkan kebijakan untuk:

– Menciptakan suasana kampus yang berbudaya K3. – Melaksanakan 5R (Rapi, Resik, Ringkas, Rajin, Rawat)

– Mencegah dan menanggulangi kecelakaan kerja pada lingkungan kampus.

– Mengkomunikasikan dan selalu berusaha mematuhi setiap hukum serta kebijakan mutu dalam K3 kepada seluruh Civitas Akademika dan pihak terkait lainnya.

– Menerapkan dan mengembangkan sistem manajemen mutu dalam K3 dengan benar, tepat dan konsisten.

Kebijakan ini wajib dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh karyawan, mitra kerja dan pihak-pihak terkait lainnya sesuai bidang tugas masing-masing.

(20)

Usulan pembentukan Tim Kerja

Dalam melaksanakan SMK3 sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka diusulkan untuk membentuk Tim kerja yang akan melaksanakan seluruh prosedur dalam Manual SMK3 yang disusun. Dalam hal ini, tim kerja yang diusulkan bernama TIM SMK3. Didalam TIM SMK3 terdapat struktur

organisasi yang bersifat fungsional dan memiliki kompetensi dalam

bidang-bidang yang berkaitan dengan SMK3. Kompetensi yang dibutuhkan tersebut adalah sebagai berikut:

• Kompetensi dalam hal kepemimpinan • Kompetensi dalam hal identifikasi bahaya

• Kompetensi dalam peraturan perundang-undangan

• Kompetensi dalam pengetahuan akan mesin dan peralatan yang ada di PPNS-ITS

• Kompetensi dalam penanganan dokumen

Usulan pembentukan Tim Kerja

Dalam melaksanakan SMK3 sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka diusulkan untuk membentuk Tim kerja yang akan melaksanakan seluruh prosedur dalam Manual SMK3 yang disusun. Dalam hal ini, tim kerja yang diusulkan bernama TIM SMK3. Didalam TIM SMK3 terdapat struktur

organisasi yang bersifat fungsional dan memiliki kompetensi dalam

bidang-bidang yang berkaitan dengan SMK3. Kompetensi yang dibutuhkan tersebut adalah sebagai berikut:

• Kompetensi dalam hal kepemimpinan • Kompetensi dalam hal identifikasi bahaya

• Kompetensi dalam peraturan perundang-undangan

• Kompetensi dalam pengetahuan akan mesin dan peralatan yang ada di PPNS-ITS

(21)

Usulan pembentukan Divisi K3

• Divisi K3 mendapat peranan penting dalam perusahaan. Selain membantu kesuksesan SMK3, divisi ini juga memiliki peran vital

dalam melaksanakan komitmen dan kebijakan K3 sebuah perusahaan.

Usulan pembentukan Divisi K3

• Divisi K3 mendapat peranan penting dalam perusahaan. Selain membantu kesuksesan SMK3, divisi ini juga memiliki peran vital

dalam melaksanakan komitmen dan kebijakan K3 sebuah perusahaan.

(22)
(23)

Usulan penunjukan Manajemen Representatif

• Istilah MR diadopsi dari OHSAS 18001. Manajemen representatif adalah peran

fungsional, dan bertanggung jawab memimpin TIM SMK3. MR bertugas melaporkan

kemajuan SMK3 kepada manajemen puncak PPNS-ITS.

Usulan penunjukan Manajemen Representatif

• Istilah MR diadopsi dari OHSAS 18001. Manajemen representatif adalah peran

fungsional, dan bertanggung jawab memimpin TIM SMK3. MR bertugas melaporkan

kemajuan SMK3 kepada manajemen puncak PPNS-ITS.

(24)

Penyusunan draft manual SMK3

Setelah seluruh data dikumpulkan maka

langkah selanjutnya adalah menyusun draft manual SMK3. Draft manual ini disajikan

dalam BAB IV pada Tugas Akhir ini.

Penyusunan draft manual SMK3

Setelah seluruh data dikumpulkan maka

langkah selanjutnya adalah menyusun draft manual SMK3. Draft manual ini disajikan

(25)

Penyusunan prosedur bagi draft manual

SMK3

Prosedur yang disusun adalah prosedur yang dibutuhkan oleh draft manual SMK3.

Berhubung jumlah prosedur yang banyak, maka prosedur disajikan tersendiri di

LAMPIRAN II.

Penyusunan prosedur bagi draft manual

SMK3

Prosedur yang disusun adalah prosedur yang dibutuhkan oleh draft manual SMK3.

Berhubung jumlah prosedur yang banyak, maka prosedur disajikan tersendiri di

(26)

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN DAN SARAN

(27)

Kesimpulan

• Manual dan prosedur telah disusun dan siap untuk diterapkan.

• Hasil perhitungan jam kerja di PPNS-ITS adalah 1490 jam kerja, digunakan sebagai indikator

kinerja keberhasilan penerapan SMK3.

• Peneliti memberikan usulan jenis pelatihan yang dibutuhkan di bengkel dan lab

berdasarkan potensi bahaya di tempat kerja.

Kesimpulan

• Manual dan prosedur telah disusun dan siap untuk diterapkan.

• Hasil perhitungan jam kerja di PPNS-ITS adalah 1490 jam kerja, digunakan sebagai indikator

kinerja keberhasilan penerapan SMK3.

• Peneliti memberikan usulan jenis pelatihan yang dibutuhkan di bengkel dan lab

(28)

Saran

• Proses perhitungan jam kerja sebaiknya dilakukan setiap hari di bengkel dan lab.

• TIM SMK3 yang dibentuk diharapkan dapat bekerja secara optimal.

• Untuk penelitian selanjutnya dapat

mengangkat masalah tentang cara pendataan penyakit akibat kerja (PAK) berdasarkan

kondisi PPNS-ITS.

Saran

• Proses perhitungan jam kerja sebaiknya dilakukan setiap hari di bengkel dan lab.

• TIM SMK3 yang dibentuk diharapkan dapat bekerja secara optimal.

• Untuk penelitian selanjutnya dapat

mengangkat masalah tentang cara pendataan penyakit akibat kerja (PAK) berdasarkan

(29)

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Apabila lingkungan kerja fisik yang dibangun oleh perusahaan sangat nyaman untuk karyawan maka kepuasan kerja karyawan dapat tercapai dengan baik, sehingga

Analisa Pengaruh Relevansi Nilai Informasi Laba, Arus Kas Operasi, Nilai Buku Ekuitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Harga Saham pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek

1. Denah lokasi penelitian ... Klasifikasi rmasyarakat berdasarkan kelas umur ... Klasifikasi masyarakat berdasarkan jenis kelamin ... Klasifikasi masyarakat berdasarkan

Alamat Kuasa : Pacific Patent Multiglobal DIPO Business Center Lt.. Gatot

Dan menurutnya lagi, sejalan dengan apa yang telah diatur dalam Q.S an-Nisa’: 25 adalah merupakan suatu tindakan yang baik dan amat bijak untuk tetap menghadirkan seorang wali

Berdasarkan pendapat para ahli Hukum Tata Negara yang telah diuraikan diatas dan ditinjau dari metode penemuan hukum, peneliti lebih cenderung setuju dengan pendapat

Penelitian yang dilakukan oleh Sugianto Arifin mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang berjudul “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Antara Siswa Yang Mengikuti Bimbingan

(3) Sanitasi lingkungan masyarakat peternak ayam di Desa Tanete Kecamatan Maritengangae Kabupaten Sidrap termasuk dalam kategori cukup baik.(4) Terdapat hubungan positif