• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTERAKSI FISIKA PADATAN SISTEM BINER IBUPROFEN – FAMOTIDIN - Repositori Universitas Andalas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "INTERAKSI FISIKA PADATAN SISTEM BINER IBUPROFEN – FAMOTIDIN - Repositori Universitas Andalas"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

Ibuprofen merupakan turunan asam propionat yang memiliki efek antiinflamasi,

analgesik dan antipiretik (The UK Health Departemen, 2011). Ibuprofen termasuk kedalam

obat golongan NSAID (non-steroid anti inflammatory drug) yang bekerja menghambat

siklooksigenase-1 dan siklooksigenase-2 (Anderson, Knoben & Troutman, 2002). Ibuprofen

mengobati nyeri dan inflamasi pada penyakit rematik dan penyakit musculoskeletal lainnya.

Ibuprofen memiliki efek samping ketidaknyamanan gastrointestinal, mual, diare, terkadang

pendarahan, dan terjadi ulserasi (The UK Health Departemen, 2011).

Oleh sebab itu dikembangkan kombinasi antara ibuprofen dengan famotidin.

Famotidin merupakan golongan obat antagonis reseptor H2. Obat antagonis reseptor H2

bekerja menghambat gastritis dan ulser duodenal dengan mengurangi produksi asam lambung

(The UK Health Departemen, 2011). Famotidin dilaporkan dapat bekerja 7,5 hingga 20 kali

lebih kuat dibandingkan dengan ranitidin dan simetidin (Patel, Patel & Pandaya, 2010).

Sehingga jika diberikan secara bersama diharapkan dapat menurunkan efek samping yang

ditimbulkan oleh ibuprofen.

Interaksi antar dua atau lebih bahan aktif farmasi pada saat ini sangat menarik karena

dengan adanya interaksi tersebut menunjukkan efek kuratif yang sinergis dan dapat

mengurangi efek samping dari sediaan obat. Namun jika kedua zat tersebut tidak kompatibel

maka dapat mengakibatkan senyawa obat tersebut bersifat toksik atau tidak memberikan efek

klinik yang diharapkan. Sifat yang tidak kompatibel dari suatu senyawa obat dapat

dikategorikan sebagai interaksi fisika atau kimia yang dapat terjadi akibat proses

penyimpanan dan selama proses produksi serta saat pencampuran bahan aktif farmasi

(2)

Pada umumnya sediaan farmasi terdiri dari dua atau lebih bahan obat dan eksipien.

Kombinasi antara dua atau lebih bahan aktif serta kombinasi antara bahan aktif dan eksipien

dapat mengakibatkan transformasi dan interaksi padatan-padatan baik secara kimia maupun

fisika (Zaini, Sumirtapura, Soewandhi & Halim, 2010). Interaksi fisika yang terjadi antara

dua atau lebih padatan obat atau eksipien dapat berupa pembentukkan campuran eutektik,

larutan padat dan fase kokristal (Zaini, Sumirtapura, Soewandhi, Halim, Uekusa & Fujii,

2010).

Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengidentifikasi tipe interaksi dan memprediksi interaksi fisika dari senyawa obat antara

ibuprofen dan famotidin. Identifikasi tersebut dilakukan menggunakan alat DTA, Difraksi

Sinar X serbuk dan SEM. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan informasi

mengenai teknik yang tepat untuk pengembangan ibuprofen dan famotidin yang lebih baik

lagi, serta dapat membantu pengembangan mengenai cara optimasi molekul terutama melalui

(3)

Referensi

Dokumen terkait

Namun, masih terdapat penyebab lainnya seperti banyaknya faktor yang berpengaruh terhadap pilihan-pilihan yang ada, dengan beragamnya kriteria pemilihan dan jika pembuatan

Dan ilmu pengetahuan itu sendiri adalah kumpulan pengetahuan yang benar disusun dengan sistem dan metode untuk mencapai tujuan yang berlaku niversal dapat

Dalam sidang pleno organisasi tanggal 11 Juli 2004 di Hotel Horison Bandung ternyata masih banyak masukan baru untuk penyempurnaan ORTALA di antaranya nama

Pembuatan peta foto untuk daerah yang bergunung dikerjakan dengan proses orthofoto, dimana dengan orthofoto ini dilakukan re-eksposur secara orthogonal per bagian-bagian

Artikel hasil penelitian disajikan dengan sistematika sebagai berikut: (a) judul (maksimal 10 kata) (b) nama penulis (c) abstrak (abstract) dalam bahasa Indonesia dan Inggris

karena aspek efektivitas terpenuhi yaitu proporsi peserta didik yang memiliki gain pemahaman konsep matematis terkategori baik lebih dari 60% dari jumlah peserta

Kemudian dilakukan analisis dan variabel yang tidak layak masuk dalam regresi dikeluarkan satu persatu.Tetapi out put di atas semua variabel layak untuk dimasukkan dan

Gönül niçin ahvâlimi bilmezsin Yürekte yaralar türlü türlüdür ö ğ ü t versem öğüdümü almazsın Yürekte yaralar türlü türlüdür Esme zülüflerim