• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fusi Citra Berbasis Compressive Sensing - Image Fusion Based on Compressive Sensing.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Fusi Citra Berbasis Compressive Sensing - Image Fusion Based on Compressive Sensing."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

i UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

FUSI CITRA BERBASIS COMPRESSIVE SENSING

Disusun oleh :

Kristian Hernowo (1022022)

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha

Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH. No. 65, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

E – mail : kristianhernowo@yahoo.co.id

ABSTRAK

Tiap citra mengenai suatu kejadian atau obyek yang sama yang diambil dari

sensor yang berbeda, memiliki karakteristik informasi yang berbeda pula. Untuk

mendapatkan citra yang lebih baik, informasi-informasi tersebut dapat digabungkan

menjadi satu buah citra yang memiliki kualitas lebih baik (lebih informatif) dari citra

sebelumnya. Hal ini disebut sebagai fusi citra.

Pada Tugas Akhir ini, dibuat fusi citra pada citra digital menggunakan teknik

Compressive Sensing, yang bertujuan untuk mendapatkan citra fusi yang memiliki

kualitas informasi yang baik dari beberapa citra input, yang dicapai dengan

mengambil sebagian sample menggunakan pola sampling “star – shaped”, tanpa membutuhkan seluruh informasi dari citra input.

Hasil percobaan menunjukkan rata-rata nilai Mean Opinion Score (MOS) dari

citra fusi berada pada skala penilaian yang cukup baik yaitu memiliki informasi yang

cukup jelas dari citra input. Dari beberapa jumlah line sampling yang diuji, jumlah

line sampling yang optimal adalah 150 karena menghasilkan kualitas citra fusi terbaik

secara obyektif berdasarkan penilaian Petrovic Metric dan secara subyektif

berdasarkan penilaian Mean Opinion Score (MOS) dalam waktu proses yang relatif

sama. Jumlah line sampling dan rasio fusi yang digunakan mempengaruhi kualitas

citra fusi, tetapi tidak mempengaruhi waktu yang digunakan selama proses.

(2)

ABSTRACT

ii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

IMAGE FUSION BASED ON COMPRESSIVE SENSING

Composed by :

Kristian Hernowo (1022022)

Department of Electrical Engineering, Faculty of Engineering, Maranatha Christian University, Bandung, West Java, Indonesia

E – mail : kristianhernowo@yahoo.co.id

ABSTRACT

Each image of an event or the same object taken from different sensors,

having different information characteristics also. To get a better image, these

information can be combined into a single image that has better quality (more

informative) than the previous image. This is referred to as image fusion.

In this final project, image fusion in a digital image using Compressive

Sensing technique is developed, which aims to get the fusion image with good quality

information from multiple input image, which is achieved by taking some samples

using "star - shaped" sampling pattern, without requiring all information of the input

images.

The experimental results show the average MOS value of fusion image are at

a pretty good assessment scale that has a fairly clear information from the input

image. From some number of line sampling tested, the optimal number of line

sampling is 150 because it produces the best quality of image fusion based on

objective assessment using Petrovic Metric and subjective assessment using Mean

Opinion Score (MOS) in the same relative processing time. The number of line

sampling and fusion ratio affects the quality of fusion image, but does not affect the

used time during the process.

(3)

DAFTAR ISI

2. 6. Rekonstruksi Total Variation Minimization... 8

2. 7. Petrovic Metric... 9

2. 8. Mean Opinion Score (MOS)... 12

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK 3. 1. Blok Diagram Proses Compressive Sensing Citra Masukan 14 3. 2. Blok Diagram Proses Fusi ... 15

3. 3. Diagram Alir Proses Compressive Sensing dan Sampling .. . 15

(4)

DAFTAR ISI vi

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

3. 5. Perancangan Graphic User Interface (GUI) ... 19

BAB IV DATA PENGAMATAN DAN ANALISIS 4. 1. Prosedur Percobaan ... 22

4. 2. Data Pengamatan dan Analisis ... 25

4. 2. 1. Fusi Citra “Med A.bmp” dan “Med B.bmp” ... 25

4. 2. 2. Fusi Citra “Head A.bmp” dan “Head B.bmp” ... 28

4. 2. 3. Fusi Citra “Pepsi A.bmp” dan“Pepsi B.bmp” ... 30

4. 2. 4. Fusi Citra “Clock A.bmp” dan “Clock B.bmp”... 33

4. 2. 5. Fusi Citra “Vif A.bmp” dan “VifB.bmp”... ... 35

4. 2. 6. Penilaian Subyektif Mean Opinion Score (MOS).. 38

4. 3. Analisis Data Secara Keseluruhan... 40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5. 1. Kesimpulan ... 42

5. 2. Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 44

LAMPIRAN A DATA MEAN OPINION SCORE (MOS)... A - 1

(5)

DAFTAR TABEL

vii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Atribut MATLAB pada perancangan perangkat lunak .. 19

Tabel 4.1. Karakteristik Citra Input ... 23

Tabel 4.2. Pola Sampling “Star – Shaped”... 24

Tabel 4.3. Data Hasil Percobaan Fusi Citra “Med A.bmp” dan

“Med B.bmp”. ... 25

Tabel 4.4. Hasil Uji Coba Fusi Citra “Med A.bmp” dan

“Med B.bmp” dengan Rasio Fusi 0.5. ... 27

Tabel 4.5. Hasil Uji Coba Fusi Citra “Med A.bmp” dan

“Med B.bmp” dengan Rasio Fusi 1... 27

Tabel 4.6. Data Hasil Percobaan Fusi Citra “Head A.bmp”

dan “Head B.bmp”... 28

Tabel 4.7. Hasil Uji Coba Fusi Citra “Head A.bmp” dan

“Head B.bmp” dengan Rasio Fusi 0.5... 29

Tabel 4.8. Hasil Uji Coba Fusi Citra “Head A.bmp” dan

“Head B.bmp” dengan Rasio Fusi 1... 30

Tabel 4.9. Data Hasil Percobaan Fusi Citra “Pepsi A.bmp”

dan “Pepsi B.bmp”... 30

Tabel 4.10. Hasil Uji Coba Fusi Citra “Pepsi A.bmp” dan

(6)

DAFTAR TABEL viii

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Tabel 4.11. Hasil uji coba fusi citra “Pepsi A.bmp” dan

“Pepsi B.bmp” dengan rasio fusi 1... 32

Tabel 4.12. Data Hasil Percobaan Fusi Citra “Clock A.bmp”

dan “Clock B.bmp”... 33

Tabel 4.13. Hasil Uji Coba Fusi Citra “Clock A.bmp” dan

“Clock B.bmp” dengan Rasio Fusi 0.5... 34

Tabel 4.14. Hasil Uji Coba Fusi Citra “Clock A.bmp” dan

“Clock B.bmp” dengan Rasio Fusi 1... 35

Tabel 4.15. Data Hasil Percobaan Fusi Citra “Vif A.bmp”

dan “Vif B.bmp”... 35

Tabel 4.16. Hasil Uji Coba Fusi Citra “Vif A.bmp” dan

“Vif B.bmp” dengan Rasio Fusi 0.5... 37

Tabel 4.17. Hasil Uji Coba Fusi Citra “Vif A.bmp” dan

“Vif B.bmp” dengan Rasio Fusi 1... 37

Tabel 4.18. Data Hasil Survey dan Mean Opinion Score (MOS)

dengan Rasio Fusi 0.5... 38

Tabel 4.19. Data Hasil Survey dan Mean Opinion Score (MOS)

(7)

DAFTAR GAMBAR

ix UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Proses Pengukuran Compressive Sensing (CS)... 7

Gambar 2.2. Pola Sampling “Star – Shaped”... 7

Gambar 3.1. Blok Diagram Proses Compressive Sensing Citra A... 14

Gambar 3.2. Blok Diagram Proses Compressive Sensing Citra B... 14

Gambar 3.3. Blok Diagram Proses Fusi... 15

Gambar 3.4. Diagram Alir Proses Compressive Sensing dan Sampling... 15

Gambar 3.5. Diagram Alir Proses Fusi... 17

Gambar 3.6. Rancangan Graphic User Interface (GUI)... 19

Gambar 4.1. Tampilan Rancangan Program GUI... 22

Gambar 4.2. Grafik Perbandingan Nilai Petrovic Metric Terhadap Jumlah Line Sampling Pada Fusi Citra “Med A.bmp” dan “Med B.bmp”... 26

Gambar 4.3. Grafik Perbandingan Nilai Petrovic Metric Terhadap Jumlah Line Sampling Pada Fusi Citra “Head A.bmp” dan “Head B.bmp”... 28

(8)

DAFTAR GAMBAR x

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Gambar 4.5. Grafik Perbandingan Nilai Petrovic Metric Terhadap

Jumlah Line Sampling Pada Fusi Citra “Clock A.bmp”

dan “Clock B.bmp”... 33 Gambar 4.6. Grafik Perbandingan Nilai Petrovic Metric Terhadap

Jumlah Line Sampling Pada Fusi Citra “Vif A.bmp”

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, perumusan masalah,

tujuan, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan dari Tugas Akhir ini.

1. 1. Latar Belakang

Saat ini perkembangan teknologi semakin maju dan berkembang, sehingga

suatu obyek atau kejadian dapat diabadikan dalam bentuk sebuah gambar atau

citra baik analog maupun digital. Namun, kualitas sebuah citra tergantung pada

sensor yang digunakan untuk mendapatkan citra tersebut. Semakin baik sensor

yang digunakan, semakin baik pula citra yang dihasilkan.[7]

Tiap citra mengenai suatu kejadian atau obyek yang sama yang diambil

dari sensor yang berbeda, memiliki karakteristik informasi yang berbeda pula.

Untuk mendapatkan citra yang lebih baik, informasi-informasi tersebut dapat

digabungkan menjadi satu buah citra yang memiliki kualitas lebih baik dari citra

sebelumnya. Hal ini disebut sebagai fusi citra (Image Fusion). Salah satu teknik

fusi citra adalah dengan teknik Compressive Sensing (CS).[7]

Compressive Sensing (CS) merupakan teknik baru dalam proses sampling

data dan kompresi data. Metode ini memiliki kompleksitas komputasi yang lebih

rendah daripada teknik kompresi sebelumnya yang menggunakan over sampling

kemudian melakukan kompresi terhadap data yang telah di sampling. Dengan kata

lain, Compressive Sensing (CS) dapat secara tepat melakukan kompresi tepat pada

sampling.[4]

Fusi citra adalah kombinasi dari beberapa gambar menjadi gambar tunggal

yang membantu persepsi visual manusia atau tugas-tugas pengolahan gambar

selanjutnya. Salah satu metode untuk mencapai fusi citra adalah dengan skema

dekomposisi multiresolusi. Semua metode tersebut memerlukan informasi tentang

gambar asli. Namun, Compressive Sensing (CS) menawarkan salah satu

keunggulan utama yaitu dapat mengumpulkan sampel tanpa asumsi informasi

(10)

BAB I PENDAHULUAN 2

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Compressive Image Fusion (CIS). Dalam tugas akhir ini, direalisasikan fusi citra

berbasis Compressive Sensing (CS).[5]

1. 2. Perumusan Masalah

Bagaimana cara merealisasikan fusi citra berbasis Compressive Sensing

(CS) ?

1. 3. Tujuan

Merealisasikan fusi citra berbasis Compressive Sensing (CS).

1. 4. Pembatasan Masalah

1. Citra yang digunakan dalam proses fusi adalah citra grayscale berukuran 256x256 piksel dengan format “bmp” sebanyak 5 (lima) pasang citra. 2. Citra dicuplik menggunakan pola sampling “star-shaped” dengan jumlah

line sampling sebanyak 22, 50, 76, 100, dan 150.

3. Kualitas citra hasil fusi diukur dengan penilaian obyektif berdasarkan

kriteria Petrovic’s metric dan penilaian subyektif menggunakan MOS

(Mean Opinion Score).

4. Realisasi software dibuat menggunakan bahasa pemograman MATLAB.

1. 5. Sistematika Penulisan

Laporan Tugas Akhir ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :  BAB I : Pendahuluan

Merupakan bab yang menjelaskan mengenai latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan dan sistematika penulisan dari

Tugas Akhir ini.

BAB II : Landasan Teori

Merupakan bab yang disusun untuk memberikan penjelasan dan

teori-teori penunjang tentang fusi citra berbasis Compressive

(11)

BAB I PENDAHULUAN 3

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA  BAB III : Perancangan Perangkat Lunak

Merupakan bab yang berisi penjelasan desain yang akan dilakukan

untuk membuat software fusi citra berbasis Compressive Sensing

(CS).

BAB IV : Data Pengamatan dan Analisis

Merupakan bab yang berisi data pengamatan yang diperoleh dari

penelitian dan analisis yang diperoleh melalui Tugas Akhir ini.  BAB V : Kesimpulan dan Saran

Merupakan bab yang berisi kesimpulan dan saran yang dapat

diambil untuk melakukan pengembangan terhadap software dan

(12)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

42 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan analisis data

dari Tugas Akhir ini serta saran untuk pengembangan “Fusi Citra berbasis

Compressive Sensing”.

5. 1. Kesimpulan

Dari data hasil uji coba dan analisis yang dilakukan terkait dengan

pelaksanaan Tugas Akhir, dapat diambil kesimpulan :

1. Fusi Citra berbasis Compressive Sensing berhasil direalisasikan dan dapat

berfungsi dengan baik dengan menggunakan bahasa pemrograman

MATLAB.

2. Jumlah line sampling dan rasio fusi yang digunakan mempengaruhi

kualitas citra fusi, tetapi tidak mempengaruhi waktu yang digunakan

selama proses.

3. Dari beberapa jumlah line sampling yang diuji, jumlah line sampling 150

merupakan jumlah line sampling yang paling optimal karena dapat

menghasilkan kualitas citra fusi yang terbaik secara obyektif berdasarkan

penilaian Petrovic Metric maupun subyektif berdasarkan penilaian Mean

Opinion Score (MOS) dalam waktu proses yang relatif sama.

4. Semakin banyak jumlah line sampling, maka tingkat kerapatan pada titik

tengah (titik pusat) pola “star-shaped” akan semakin tinggi sehingga

informasi citra (frekuensi rendah) yang diperoleh juga akan semakin

banyak dan kualitas citra fusi pun akan lebih baik.

5. Pada citra multifokus (“Pepsi.bmp” dan “Clock.bmp”), nilai rasio fusi 0.5

menghasilkan nilai Petrovic Metric yang lebih baik daripada nilai rasio

(13)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 43

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 5. 2. Saran

Untuk pengembangan selanjutnya, dapat dicoba menggunakan pola

sampling lain misalnya pola sampling “double star-shaped” sehingga hasil

fusi citra mungkin akan lebih baik. Hal tersebut mungkin terjadi karena

pola sampling “double star-shaped” memiliki tingkat kerapatan yang lebih

(14)

DAFTAR PUSTAKA

44 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR PUSTAKA

[1] E. Candµes and J. Romberg. l1-magic: “Recovery of sparse signal via

convex programming”. code package available at

http://www.l1-magic.org.

[2] J. K. Pant, W.-S. Lu, and A. Antoniou, “A New Algorithm for

Compressive Sensing Based on Total-Variation Norm,” University of

Victoria, Victoria, British Columbia, Canada.

[3] T. Sutoyo. et al. 2009. “Teori Pengolahan Citra Digital”, Yogyakarta:

Penerbit ANDI.

[4] Omrin Tampubolon, “Compressed Sensing untuk Aplikasi Pengolahan

Citra,” Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh November,

Surabaya.

[5] T. Wan, N. Canagarajah, and A. Achim. “Compressive Image Fusion,” In

Proc. IEEE Int. Conf. Image Process., pages 1308-1311, 2008.

[6] C.S. Xydeas and V. Petrovic, “Objective Image Fusion Performance

[10] http://en.wikipedia.org/wiki/Mean_opinion_score, diakses 11 Agustus

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini diperkuat oleh hasil penelitian lain yaitu terdapat banyak Faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran produksi ASI adalah: makanan ibu, frekuensi

Badan Permusyawaratan Desa yang semulanya adalah Badan Perwakilan Desa menurut Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 berubah menjadi Badan Permusyawaratan Desa sesuai Undang-undang Nomor

Dan kita dapat menyadari bahwa keadilan sosial sangat penting bagi seluruh rakyat Indonesia, baik di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya dan sebagainya untuk

Tujuan : Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor – faktor yang berhubungan dengan terjadinya Ruptur perineum pada ibu bersalin di klinik Bersalin Eka Kecamatan

Astuti, E., (2007), “Pengaruh Karakteristik Internal Perusahaan terhadap Penggunaan danPenyiapan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten

Lampiran Perhitungan Kuat Impak untuk Media Quenching Oli Mesran SAE40 6.. Mencari Ketinggian Bandul Sebelum dan

diberikan direksi perusahaan. Melaksanakan tugas-tugas lain sebagaimana ditentukan atasan. Mengadakan koordinasi yang baik dengan kedua direktur bidang dan. para Kepala Bagian

51 Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar Akidah Akhlak siswa kelas VIII MTs Darul Huda.. Wonodadi Blitar yang diberi