• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis 曖昧さ Aimaisa Dalam Iklan Bahasa Jepang : Kajian Pragmatik.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis 曖昧さ Aimaisa Dalam Iklan Bahasa Jepang : Kajian Pragmatik."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1. 序論

広告の目的は販売を促進することである。広告で成功するためには 消費者が興味を持つために興味深い言語が使われる。視覚的なメディア広 告の図や文章が表示される。しかし、広告に様々な言葉を使うことで曖昧 さを引き起こす場合がある。そのため、広告のメッセージを理解するため に広告の文脈で解釈しなければならない。

この研究の目的は:

1. 日本語の視覚的なメディア広告の曖昧さを説明する。

2. 日本語の視覚的なメディア広告の含意を説明する。

2. 本論

ここでは広告の曖昧さについて集めたデータを説明する。

1)

(2)

• 会社 : 森永

• 商品 : チョコボール

• キャラクター : 鴨

• 前提 : クエッ(鴨の声)

この広告の図では鴨がクエッとないているだけであり、そこにこ の広告の曖昧さがある。鴨の図と「クエッ」は商品より大きい図である。 クエッはカタカナで書く。カタカナは外国語で書くためである。鴨がある

ので、クエッ は 鳴き声のquackである。文と図の間の関係に暗示

がある。クエッの発音は「喰え」と同じ発音である。この広告はチョコボ ールとクエッがあるので、含意は「チョコボールを喰え」となる。

2)

(http: //creive.me/archives/2322/)

• 会社 : 航空

• 商品名 : JAL “毎日の空へ、日本の翼”

• キャラクター : 赤ちゃんが寝ている

(3)

広告の図では赤ちゃんを寝ているので、この広告に曖昧さがある。 この広告を見た時、乳児のための製品のように見える。この広告のバック

グランドは青く、赤ちゃんの寝る姿勢 は翼ように見え空へ飛んでいるよ

うに見える。この広告の含意は日本の航空会社、JALの広告である。

3.

• 番組 :フジテレビ

“おもしろい“は、出れば爽快。出ないと痛い”

どう? 出た?

もう出ました?

• 画像 :男の人たちは便器に座る。

• 前提 :排泄している。

広告の図では男の人たちは便器に座る。この広告に語彙的と文脈の

曖昧さがある。“おもしろい“は、出れば 爽快。出ないと痛い”と書いてあ

(4)

実際は、広告でフジテレビと書いてある。フジテレビはテレビ局で ある。“おもしろい“はフジテレビの新番組のことであり。“おもしろい“は

26日10月日曜よる9時スタートである。

広告で “おもしろい“は、出れば 爽快。出ないと若痛い”、どう?

出た?、もう出ました?“と書く。この広告の含意はフジテレビの新番組 は面白いという意味であり、面白い時安心であるが面白くない時心が痛い という意味である。

3. 結論

1).視覚的なメディア広告の図や文章は時に、語彙的や表音や文脈の

曖昧さを引き起こす。最も一般的には文脈の曖昧さと語彙的曖昧さ である。

2). 図の文脈と文章は相互作用によって曖昧さを引き起こす。それため、

(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Metode dan Teknik Penelitian ... 7

1.5 Organisasi Penulisan ... 8

BAB 2 KAJIAN TEORI ... 10

2.1 Pragmatik ... 10

2.2 Implikatur ... 13

2.3 Aimai... ... 17

2.4 Iklan... 22

BAB 3 ANALISIS ... 26

3.1 Aimaisa dalam iklan makanan ... 26

3.2 Aimaisa dalam iklan minuman ... 30

(6)

3.4 Aimaisa dalam iklan elektronik... 43

3.5 Aimaisa dalam iklan acara TV ... 47

3.6 Aimaisa dalam iklan penerbangan ... 49

3.7 Aimaisa dalam iklan obat ... 51

BAB 4 SIMPULAN ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 56

LAMPIRAN ... x

SINOPSIS... xviii

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan makhluk sosial yang saling berinteraksi antara satu

dengan yang lainnya. Dalam melakukan interaksi manusia menggunakan bahasa

sebagai alat komunikasi. Bahasa memegang peranan yang sangat penting bagi

kehidupan manusia. Bahasa terbentuk dari sebuah pola susunan kata yang teratur

dan menghasilkan sebuah makna.

Bahasa yang digunakan manusia dapat berubah-ubah atau dinamis seiring

perkembangan zaman dan fungsi kebutuhan pengguna bahasa. Mengenai bahasa

Sumarsono (2012:18) berpendapat sebagai berikut:

Bahasa memiliki aturan yang saling bergantung dan mengandung struktur unsur yang bisa dianalisa secara terpisah. Orang berbahasa mengeluarkan bunyi yang berurutan membentuk suatu struktur tertentu. Bunyi tersebut melambangkan suatu makna tergantung pada kesepakatan anggota masyarakat pemakainya.

Sebagai alat komunikasi, bahasa dapat menyampaikan gagasan, pesan,

perasaan pengguna bahasa tersebut. Penyampaian komunikasi berupa pesan dapat

melalui suatu media massa sebagai perantara atau secara langsung antara individu

dengan individu. Dalam media massa penyampaian pesan dalam bentuk gambar,

suara dan tulisan dapat melalui media televisi. Dalam bentuk gambar dan tulisan

(8)

radio. Penyampaian pesan yang paling menarik perhatian masyarakat modern saat

ini, yaitu iklan, tampilan gambar serta tulisan yang dibuat sangat kreatif sehingga

menjadi pusat perhatian.

Iklan tidak hanya untuk komunikasi berupa penyampaian pesan saja,

melainkan mempunyai tujuan memasarkan produk yang dapat menunjang ke

aktivitas pemasaran. Mengenai periklanan ini, Kasali (1992:51) berpendapat

sebagai berikut:

Periklanan adalah suatu komunikasi massa berupa pesan dalam bisnis yang menjadi misi dalam memasarkan produk dan otomatis diharapkan menguntungkan bagi pengiklan.

Seperti yang dikemukakan Kasali tersebut periklanan merupakan suatu

bentuk dari komunikasi dengan cara menginformasikan suatu barang atau jasa

kepada khalayak yang bersifat komersial maupun nonkomersial melalui suatu

media dengan suatu tujuan tertentu.

Bahasa iklan merupakan aspek terpenting dalam keberhasilan iklan,

sehingga bahasa iklan harus dapat memengaruhi masyarakat agar tertarik dengan

iklan yang ditampilkan. Dengan kata lain iklan mempunyai kekuatan yang sangat

penting dalam memperkenalkan suatu produk seperti yang dikemukakan oleh

Shimp (2003:100) sebagai berikut:

(9)

Keanekaragaman penggunaan kata-kata dalam iklan terkadang dapat

menimbulkan keambiguan bagi konsumen dalam menginterpretasikan sebuah

iklan. Keambiguan bisa terjadi akibat dari tingkat pengetahuan yang berbeda.

Menurut Chaer (2012:307), keambiguan atau ketaksaan adalah tafsiran gramatikal

yang berbeda sehingga muncul kegandaan makna.

Contoh:

(1) Mereka bertemu paus (Chaer, 2012:308)

Kata paus dalam contoh (3) dapat diartikan (a) ikan besar; (b) pemimpin

agama Katolik yang ada di Roma. Hal ini dapat membingungkan pembaca

sehingga menimbulkan kesalahpahaman.

Ambiguitas dalam bahasa Jepang disebut aimai, seperti yang dikemukakan

Kawai dan Nakazawa (2004:2):

Ambiguity は、日本語で曖昧と訳されています。

Ambiguity ha, nihongo de aimai to yakusarete imasu.

Ambiguitas dalam bahasa Jepang diterjemahkan sebagai aimai.

Menurut Shinmeikai Kokugo Jiten (1989:5) mengenai aimai yaitu:

曖昧「 (曖)も(昧)も暗い意味」

手順が確立していなかったり、規模がはっきりしていなかったりし

て、明確さを欠く様子.

Aimai (“ai” mo ” mai” o kurai imi )

(10)

曖昧 berarti ambigu. 曖 maupun 昧 jika diartikan, keduanya memiliki arti yang sama yaitu gelap. Rangkaian yang tidak memiliki aturan atau prinsip, cakupan tidak jelas, situasi kurang kepastian.

Dari teori tersebut dapat dipahami bahwa ambiguitas atau aimai memiliki

makna yang samar, memiliki makna lebih dari satu yang dapat mengacu pada

objek yang berbeda. Dalam hal ini berkaitan pula dengan implikatur yang

menerangkan maksud oleh penutur (Brown dan Yule, 1996:3) dalam sebuah iklan.

Implikatur menyampaikan makna dari berbagai konteks percakapan berdasarkan

dengan pengetahuan bersama antara penutur dan petutur, pengalaman, latar atau

kondisi percakapan (Yamaguchi, 2007:62).

Oleh karena itu peneliti menggunakan kajian pragmatik, karena ingin

menitikberatkan terhadap konteks, bentuk dan makna dari sebuah kalimat pada

iklan.

Mengenai pragmatik Levinson (2005:24) berpendapat sebagai berikut:

Pragmatics is the study of the ability of language users to pair sentences with the contexts in which they would be appropriate"

Pragmatik membahas mengenai kemampuan pengguna bahasa dengan menghubungkan kalimat serta konteks secara tepat.

Selanjutnya mengenai pragmatik ini Ishio, dkk (2001:495) berpendapat

bahwa:

語用論では、[人間関係] [場面] などの文脈 (context) が考慮され

ます。

(11)

Dalam pragmatik, diperhatikan hubungan manusia dan situasi dalam sebuah konteks.

Dari teori tersebut dapat dipahami bahwa pragmatik berhubungan dengan

kemampuan pemakaian suatu bahasa. Suatu konteks dan situasi tertentu antara

penutur dengan petutur diperlukan agar dapat saling mengerti makna dari yang

dimaksud karena pragmatik memiliki penafsiran yang luas dari sebuah kata atau

suatu kalimat.

Perhatikan contoh berikut ini:

(2) Iklan CHOCOBALL

クエッkue Sumber :http://kitsu.co.jp/works01.html

Iklan tersebut merupakan produk makanan berupa biskuit cokelat

berbentuk bulat produk dari Morinaga, yaitu Chocoball. Pada iklan chocoball

terdapat gambar moncong seekor itik dengan tulisan yang terdapat di samping

wajah itik yaitu クエッ. Aimai yang terjadi pada iklan ini, yaitu terletak pada

(12)

クエッkue secara leksikal diartikan sebagai bunyi itik. クエッkue secara

fonetik hampir sama dengan bunyi pengucapan 喰えkue. 喰えkue berasal dari

kata 喰うkuu yang diubah dalam bentuk perintah.

Konteks yang terdapat pada iklan dengan kata クエッkue serta tampilan

gambar yang saling berhubungan pada iklan tersebut memiliki implikatur yang

ingin disampaikan bahwa クエッkue yang dimaksud adalah喰え “makan!”. Jadi

“makan! Chocoball”.

Berdasarkan ilustrasi yang dijelaskan tersebut dapat dipahami bahwa

seringkali bahasa dalam iklan terkesan ambigu sehingga menimbulkan interpretasi

yang berbeda dengan yang diinginkan pembuat iklan.

Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti hal tersebut.

Penelitian ini akan membahas mengenai aimaisa pada iklan Jepang yang

sepengetahuan peneliti laporan penelitian dan tulisan ilmiah tentang aimai dalam

bahasa Jepang di Universitas Kristen Maranatha adalah skripsi yang berjudul

Analisis Implikatur dan Presuposisi dalam Aimai pada Masyarakat Jepang (Kajian

Pragmatik) karya Tania Ursulla 0942025.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Aimaisa atau keambiguan apa yang terdapat pada iklan media visual

(13)

2. Bagaimana implikatur dalam aimaisa pada iklan media visual bahasa

Jepang ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, berikut ini

akan dikemukakan garis-garis besar hasil pokok yang ingin dicapai dalam

penelitian setelah masalah dibahas, dipecahkan, dan dijawab.

1. Mendeskripsikan aimaisa yang terdapat pada iklan media visual bahasa

Jepang

2. Mendeskripsikan implikatur dalam aimaisa yang terdapat pada iklan

media visual bahasa Jepang.

1.4 Metode dan Teknik Penelitian 1.4.1 Metode Penelitian

Dalam menganalisis permasalahan mengenai aimaisa dalam iklan, penulis

menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah mendeskripsikan serta

menganalisa permasalahan yang akan diteliti berdasarkan pada pengumpulan

fakta data dengan apa adanya. Menurut Djadjasudarma (1993:15) metode

deskriptif yaitu:

(14)

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mencari data dan mengumpulkan data dari iklan berbahasa Jepang.

2. Melakukan studi pustaka dengan mencari referensi mengenai aimaisa dan

teori yang mendukung penelitian.

3. Mengklasifikasikan data yang telah dikumpulkan untuk diteliti.

4. Menganalisa data.

5. Menyimpulkan hasil analisis.

1.4.2 Teknik Penelitian

Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik studi

pustaka. Langkah-langkah yang ditempuh sebagai berikut:

1. Pencarian data dari beberapa sumber buku

2. Pengklasifikasian data sesuai dengan objek penelitian

3. Pengkajian dan analisis data yang sudah diklasifikasi

4. Penyajian hasil analisis data

1.5 Organisasi Penulisan Skripsi

Dalam penyusunan penelitian secara bersistem. Berikut ini akan

dikemukakan dalam Bab I pendahuluan yaitu disajikan latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan teknik penelitian,

(15)

oleh para ahli yang mendukung penelitian ini yaitu pragmatik, implikatur, aimaisa,

dan iklan. Bab III yaitu bab pembahasan, akan dianalisis penggunaan aimaisa,

serta implikatur dalam iklan bahasa Jepang dengan berdasarkan teori yang

diperoleh dari bab 2. Bab IV yaitu bab simpulan dan saran, simpulan dari analisis

pada bab 3. Penulis melampirkan sinopsis, daftar pustaka, lampiran-lampiran data,

dan riwayat penulis. Sistematika tersebut dilakukan dengan tujuan memudahkan

(16)

BAB IV SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian aimaisa dalam iklan bahasa Jepang yang

dilakukan penulis, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Iklan media visual menampilkan gambar dan tulisan secara bersamaan

dalam satu konteks yang memungkinkan terjadinya aimaisa pada leksikal,

fonetik, dan gramatikal. Aimaisa umumnya banyak ditemukan pada

leksikal dalam sebuah iklan dikarenakan media visual merupakan media

cetak tertulis. Iklan media visual bahasa Jepang, kata atau kalimat yang

ditampilkan umumnya dapat dimengerti, namun setelah dihubungkan

dengan konteks pada gambar menimbulkan aimaisa dan terjadi pula

sebaliknya, maksud dari konteks gambar dapat dimengerti namun tulisan

yang terdapat pada iklan menyebabkan aimaisa.

2. Iklan berhubungan dengan khalayak, pesan dan konteks. Iklan memiliki

sebuah maksud pragmatik yang tidak dimunculkan pada iklan dengan

tujuan agar iklan dapat membangkitkan minat pembaca, mempengaruhi

hasrat ingin tahu, sehingga menciptakan tindakan membeli produk yang

diiklankan. Gambar dan tulisan pada iklan dapat saling memengaruhi

terbentuknya suatu aimaisa sehingga menyebabkan praanggapan yang

berbeda dari maksud dalam iklan. Implikatur menarik kesimpulan dalam

konteks secara keseluruhan sehingga dapat dimengerti maksud yang

(17)

Berdasarkan uraian hasil analisis aimaisa dalam iklan bahasa Jepang,

penulis memberikan saran bagi peneliti selanjutnya yang akan melanjutkan

penelitian ini, untuk memfokuskan penelitian pada aimaisa dalam fonetik dan

(18)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

DATA PENULIS

Nama Lengkap : Veranika Fitri Lestari

Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Arjuna kav. Blok J no. 1, Cilegon-Banten, Indonesia

Tempat Tanggal Lahir: Bekasi, 6 April 1992

Email : veranicalestari@yahoo.com

RIWAYAT PENDIDIKAN

2005-2008 // SMP Mardi Yuana Cilegon

2008-2011 // SMAN 1 Cilegon

2011-sekarang // Jurusan Sastra Jepang, Universitas Kristen Maranatha

(19)

Daftar Pustaka

Amberer, Peter Collins. 2002. Language Universals and Variation. Greenwood Publishing Group.

Brown, Gillian dan George Yule. 1996. Analisis Wacana. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Chaer, Abdul. 2012. Linguistik Umum. Jakarta : PT RINEKA CIPTA.

Devito, Joseph, A. 1997. Human Communication. New York : Harper Collinc Colege Publisher.

Djajasudarma, T. Fatimah. 1993. Metode Linguistik, Ancangan metode Penelitian dan Kajian. Bandung : PT Eresco.

Djajasudarma, Fatimah. 1999. Semantics I : Pengantar ke Arah Ilmu Makna. Bandung : PT Refika Aditama.

Fiske, John. 2006. Cultural and Comunication Studies : Sebuah Pengantar Paling Lomprehensif. Bandung : Jalasutra.

Fromkin, V. et, al. 1983. An Introduction to Language. Sidney : Holt, Rinehart and Winston.

Fuji, Yasuo. 1996. Seiki no Aimairon. Tokyo : Koseishuppansha.

Hasegawa, Yuko. 2013. The Routledge Course In Japanese Translation. Routledge.

Hideo, Satake. 2005. Nihongo o shiru migaku kotoba no hyōki no kyōkasho. Beru suppan.

Hurford, James and Bredan Heasley. 1983. Semantics : A course Book. Cambridge : Cambridge University Press.

Ishikawa, Yoshiko. 2001. Kotoba to imi: In'yu kōkoku o tōshite. Japan : Liber Press

Ishio, Iori, Takahashi Shino, Nakanishi Kumiko, Yamada Toshihiro. 2001. 日本

語文法ハンドブック. Japan : 3A Corporation.

(20)

Kawai, hayo dan Shinichi Nakazawa. 2004. Aimai No Chi. Iwanami.

Kindaichi, kyosuke dkk. 1989. Shinmeikai Kokugo Jiten. Tokyo : Sanseido Press.

Koizumi, Mamoru. 1993. Gengogaku Nyuumon. Tokyo : Daishuukan.

Korompai, Attila. 2013. JED Japanese English Dictionary.

http://umibouzu.com/JED

Larson, Charles. 2012. Persuation : Reception and Responsibility. Cengage Learning

Leech, Geoffrey. 1981. Semantics : The study of Meaning. London : Penguin Books

Levinson, C. Stephen. 2005. Pragmatics. Great Britain: Cambridge University.

Levinson, C. Stephen. 1985. Pragmatics. Great Britain : Cambridge University.

Machida, Ken. 2004. 言語学入門(A. Guide to Linguistics). Japan: Kenkyusha.

Marta, Yohani, Adisthi, dkk. 2010. Tinjauan Sosiolinguistik Terhadap Bahasa Iklan Kosmetik Jepang.

Melchenko, Liana. 2003. Inference In Advertising. Lund University : Department of Linguistics.

Morimoto, Junko. 1994. Hanashite no shukan o arawasu fukushi ni tsuite. Tokyo : Kuroshio Shuppan.

Palmer, F. R. 1976. Semantics : A New Outline. Cambridge : Cambridge University Press.

Purwo, Bambang K. 1990. Pragmatik dan pengajaran Bahasa. Yogyakarta : Kanisius.

Yasraf, Piliang, Amir. 2003. Hipersemiotika : Tafsir Cultural Studies Atas lahirnya Makna, pengantar : Bambang Sugiharto. Yogyakarta : Jalasutra.

Shinmura, Izuru. 1991. Kojien I. Tokyo : Iwanami.

Shimp, Terence A. 2003. Periklanan promosi aspek tambahan komunikasi terpadu. Jakarta : Erlangga.

(21)

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sumarsono. 2012. Sosiolinguistik. Yogyakarta : SABDA.

Suwandi, Sarwiji. 2011. Semantik : Pengantar Kajian Makna. Yogyakarta : Media Perkasa.

Takeshi, Hashi. 1999. Diskosu (Denwa no Orinasu Sekai)/Discourse. Tokyo : Kurosio.

Tomagola, Thamrin Amal. 1998. “Citra Wanita dalam Majalah Wanita Indonesia Suatu Tinjauan Sosiologi Media dalam Idi Subandi Ibrahim dan Hanif Suranti (ed). Wanita dan Media. Halaman 330-347. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.

Triadi, Dendy, Addy Sukma Bharata. 2010. Ayo Bikin Iklan! Memahami Teori & Praktek Iklan Media Lini Bawah. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Tsujimura, Natsuko. 1996. An Introduction To Japanese Linguistic. London : Blackwell.

Ullmann, Stephen. 1977. Semantics : An Introduction to the Science of Meaning. Oxford : Basil Blachwell.

Widdowson, H. G. 2007. Discourse Analysis. Oxford : Oxford University Press.

Widyatama, Rendra. 2009. Pengantar Periklanan. Yogyakarta : Pustaka Book Publisher.

Yamaguchi, Toshiko. 2007. Japanese Language in Use: An Introduction. A&C Black.

“ 森 永 製 菓 「 チ ョ コ ボ ー ル 」 雑 誌 広 告 ”. 09 Juni 2014.<

Referensi

Dokumen terkait

Di bawah kepemimpinannya Deli Maatschappij berkembang menjadi perusahaan besar yang pada akhir abad XIX sangat menentukan sistem perkebunan di Pantai Timur Sumatera..

[r]

Pada Tugas Akhir ini akan dibuat proses mengenali ekspresi wajah manusia berdasarkan perubahan mimik wajah dengan menggunakan metode Viola Jones sebagai proses

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya tetas kokon cacing tanah ( Lumbricus rubellus ) di bawah pengaruh pemberian insektisida organofosfat.. Jenis penelitian

Dalam pembahasan ini akan dideskripsikan seluruh hasil penelitian yang diperoleh dari pengolahan data dari 32 responden ibu hamil di Puskesmas Sibela Surakarta yang

2009.Tulisan ini mencoba mengulas perencanaan dan perancangan interior Pusat Studi Kebudayaan Masyarakat Jawa Surakarta di Surakarta, dengan penekanan pada konsep

Terkait unsur-unsur tindak pidana penipuan di atas, dalam hal tindak pidana penipuan yang dilakukan oleh Koperasi Simpan Pinjam, maka unsur “menguntungkan diri dengan

keprofesian berkelanjutan secara umum dilakukan melalui kegiatan seminar, lokarya, diklat, penataran, dan KKG. Dalam pelaksanaannya tentang kegiatan PKB, setiap partisipan