• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MENURUT PERSEPSI PESERTA DIDIK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA KOMPETENSI MEMELIHARA/SERVIS SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN DI SMKN 6 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MENURUT PERSEPSI PESERTA DIDIK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA KOMPETENSI MEMELIHARA/SERVIS SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN DI SMKN 6 BANDUNG."

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

KOMPETENSI MEMELIHARA/SERVIS SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN DI SMKN 6 BANDUNG

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh FANI ADITYA

NIM 0905649

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

BELAJAR PADA KOMPETENSI MEMELIHARA/SERVIS

SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN DI SMKN 6 BANDUNG

Oleh Fani Aditya

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Fani Aditya 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

April 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

NIM 0905649

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MENURUT PERSEPSI PESERTA DIDIK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA KOMPETENSI

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN DI SMKN 6 BANDUNG

disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I,

Dr. Wowo Sunaryo K., M.Pd

NIP. 19570304 199302 1 001

Pembimbing II,

Sriyono S. Pd

NIP. 19690830 199802 1 001

Mengetahui:

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

FPTK UPI,

Dr. H.Wahid Munawar, M.Pd

(4)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Fani Aditya (2014). Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi

Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar pada Kompetensi Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung. Jurusan Pendidikan Teknik

Mesin. FPTK-UPI.

(5)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

(6)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Fani Aditya (2014). According Teacher Pedagogic Competence Influence Perception of Students Against Motivation to Maintain Competence / Fuel System Services at SMK 6 Bandung. Education Department of Mechanical Engineering. FPTK-UPI.

This research was motivated by the low learning outcomes of students in

maintaining competence / gasoline fuel system service level XII Light Vehicle

Engineering Department at SMK 6 Bandung . Learners ' competencies are still

many who do not meet the completeness criteria Minimal ( KKM ) which has

been determined by the school . One that can improve learning outcomes are

learning motivation . Motivation can be influenced by many factors . Factors that

can affect learning motivation in this study is a factor perspsi learners to

pedagogical competence of teachers . This study aims to identify and analyze the

perceptions of the students about the pedagogical competence of teachers ,

learners' learning motivation , the influence of student perceptions about the

pedagogical competence of teachers to motivate learning and learners' perceptions

of the influence of teachers' pedagogical competency to maintain the motivation to

learn the competence / service gasoline fuel system at SMK 6 Bandung . The

method used in this research is descriptive correlational method , which aims to

solve problems existing in the present . This study was conducted on 131

respondents learners SMK 6 Bandung on maintaining competence / gasoline fuel

system service . Collecting data in this penelitiaan by using a questionnaire

addressed to the learners . The results of the processing , analysis and testing of

the data so obtained the following results : ( 1 ) Perception XII level learners Light

Vehicle Engineering Department Bandung SMK 6 on pedagogical competence of

teachers in maintaining / servicing system including the fuel tank into the high

(7)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

system service belongs to the category of very high ; ( 3 ) The effect of learner

perceptions about pedagogical competence of teachers to influence learning

motivation being categorized . Based on these results the researchers gave

suggestions on teacher competence maintaining / servicing the fuel system of

gasoline that although learners perceptions about pedagogical competence is not

necessarily a good teacher can have a big impact on improving learning

motivation .

(8)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4

C. Perumusan Masalah Penelitian ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

A. Kajian Pustaka ... 8

1. Tinjauan Tentang Persepsi... 8

2. Tinjauan Tentang Kompetensi ... 10

3. Tinjauan Tentang Motivasi ... 16

4. Tinjauan Bidang Pengajaran Produktif... 19

5. Hubungan Dasar Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Belajar ... 20

B. Penelitian yang Relevan ... 21

C. Kerangka Pemikiran ... 22

D. Hipotesis ... 23

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

(9)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Metode Dan Desain Penelitian ... 24

C. Definisi Operasional ... 24

D. Variabel Dan Paradigma Penelitian ... 25

E. Data Dan Sumber Penelitian ... 26

F. Teknik Pengumpulan Data Dan Kisi-kisi Instrumen ... 27

G. Instrumen Penelitian ... 29

H. Pengujian Instrumen ... 29

I. Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Hasil Penelitian ... 43

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 53

A. Kesimpulan ... 53

B. Saran ... 53

(10)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1. Asal Sekolah Mahasiswa JPTM ... 3

3.1. Data SMK TKR Negeri di Kota Bandung ... 28

3.2. Data Populasi Siswa TKR SMK Otomotif Negeri di Kota Bandung ... 28

(11)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Karakteristik Kompetensi... 22

3.1. Alur Penelitian ... 33

4.1. Diagram Pendidikan Terakhir Ayah ... 40

4.2. Diagram Pendidikan Terakhir Ibu ... 41

4.3. Diagram Pekerjaan Ayah ... 41

4.4. Diagram Pekerjaan Ibu ... 42

4.5. Diagram Penghasilan Rata-rata Ayah per Bulan ... 43

4.6. Diagram Penghasilan Rata-rata Ibu per Bulan ... 44

4.7. Diagram Asal Biaya Sekolah Siswa ... 45

4.8. Diagram Tempat Tinggal Siswa... 45

4.9. Diagram Pengeluaran Rata-rata Siswa per Bulan ... 46

4.10. Diagram Keinginan Siswa Memilih SMK ... 47

4.11. Diagram Alasan Keinginan Siswa Memilih SMK ... 48

4.12. Diagram Alasan Bukan Keinginan Siswa Memilih SMK... 48

4.13. Diagram Keinginan Siswa Memilih TKR ... 49

4.14. Diagram Alasan Keinginan Siswa Memilih TKR ... 50

4.15. Diagram Alasan Bukan Keinginan Siswa Memilih TKR ... 50

4.16. Diagram Ketertarikan Siswa untuk Bekerja di Industri ... 51

4.17. Diagram Ketertarikan Siswa untuk Melanjutkan Studi ... 51

4.18. Diagram Ketertarikan Siswa untuk Berwirausaha ... 52

4.19. Diagram Nilai Raport Terakhir Siswa... 52

(12)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.21. Diagram Profesi Anggota Keluarga ... 54

4.22. Diagram Pengaruh Lingkungan Tempat Tinggal Terhadap Minat Siswa ... 54

4.23. Diagram Pengaruh Mata Pelajaran Terhadap Minat Siswa ... 55

4.24. Diagram Persentase Pengaruh Mata Pelajaran Produktif terhadap Ketertarikan Siswa untuk Bekerja di industri ... 56

4.25. Diagram Pengalaman Kerja Siswa ... 57

4.26. Diagram Keinginan Siswa Pindah Sekolah ke SMA ... 57

4.27. Diagram Alasan Keinginan Pindah Sekolah ke SMA... 58

4.28. Diagram Hambatan Studi Siswa ... 58

4.29. Diagram Jumlah Gaji yang Pantas untuk Lulusan SMK Menurut Siswa .... 59

4.30. Diagram Besar Minat Siswa SMK ... 60

(13)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 75

2. Instrumen Penelitian ... 78

3. Hasil Penelitian ... 86

4. SK Dosen Pembimbing ... 96

5. Surat Penelitian ke SMKN 6 dan SMKN 8 ... 99

(14)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan suatu

bangsa. Melalui pendidikan ini manusia dapat mengembangkan berbagai ilmu

pengetahuan dan teknologi yang berguna bagi kehidupan bangsa itu sendiri.

Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu kegiatan yang disengaja, terarah dan

bertujuan. Tujuan pendidikan yang harus dicapai pada hakekatnya merupakan

bentuk-bentuk atau pola tingkah laku yang harus dikuasai oleh peserta didik, baik

pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Secara operasional tujuan yang ingin

dicapai melalui proses pendidikan tersebut adalah sebagaimana tercantum dalam

UUSPN Nomor 20 tahun 2003, pasal 3 yang menyatakan bahwa:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta tanggung jawab.

Berdasarkan kutipan tersebut dapat dijelaskan bahwa pendidikan nasional

adalah kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan melalui jalur pendidikan

formal dan non formal. Pendidikan formal merupakan salah satu pendidikan yang

diselenggarakan di sekolah baik itu sekolah umum maupun sekolah kejuruan.

Pendidikan umum lebih mempersiapkan lulusannya untuk melanjutkan studi ke

jenjang yang lebih tinggi. Sedangkan lembaga yang berperan dalam penyiapan

tenaga kerja adalah lembaga pendidikan kejuruan.

Pendidikan kejuruan merupakan sebuah sistem pendidikan yang bertujuan

(15)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemampuan hidup, seperti yang diungkapkan dalam UUSPN Nomor 20 Tahun

2003 pasal 21 bahwa:

Pendidikan kejuruan merupakan jenjang pendidikan menengah yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan sikap pemahaman ilmu dan pengetahuan serta teknologi, apresiasi seni dan keterampilan hidup mandiri atau mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Kutipan di atas menjelaskan bahwa tujuan pendidikan kejuruan adalah

menyiapkan peserta didik agar menjadi tenaga kerja yang produktif dan

kompeten. Perkembangan dan perubahan di dunia kerja menuntut adanya sumber

daya manusia yang berkualitas sebagai tenaga kerja yang terlatih, terdidik, dan

terampil di bidangnya. Demi terpenuhinya kebutuhan tenaga kerja yang

berkualitas, maka proses penyiapan tenaga kerja perlu dilakukan secara terencana

dan sistematis. Salah satu cara dalam mempersiapkan tenaga kerja yang

berkualitas adalah dengan cara menciptakan situasi pembelajaran yang baik dan

terencana dengan benar.

Hal ini menuntut guru untuk membuat rencana pembelajaran sebaik

mungkin agar proses pembelajaran yang dilakukan dapat menarik perhatian

peserta didik. Peserta didik akan memiliki persepsi yang baik sebagai stimulus

awal untuk menumbuhkan motivasi yang tinggi dalam belajar untuk mencapai

tujuan belajarnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Gage dan Barliner dalam

(Syamsudin, 1996, hlm.18) menyatakan bahwa:

Guru berperan, bertugas dan bertanggung jawab sebagai pelaksana (organizer) yang harus menciptakan situasi, memimpin, merangsang, menggerakan dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan rencana.

Agar peserta didik memiliki dasar pengetahuan yang kuat, maka proses

pembelajaran yang dilakukan oleh guru harus dapat berjalan dengan baik.

Berdasarkan hasil pengamatan, pada kenyataannya peserta didik mengalami

beberapa kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar yang disebabkan

(16)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

oleh beberapa faktor. Hal ini dapat digambarkan dari hasil pengamatan penulis

selama melaksanakan tugas Program Pengalaman Lapangan, diantaranya yaitu:

(1) Sebagian peserta didik yang gelisah ketika mengikuti proses belajar mengajar;

(2) Sebagian peserta didik yang sering minta izin atau keluar masuk kelas dengan

alasan ke kamar mandi; (3) Banyaknya peserta didik yang merasa jenuh mengikuti

proses belajar mengajar (4) Sebagian peserta didik yang merasa tidak memperoleh

perhatian ddari guru; (5). Sebagian peserta didik tidak mengetahui tujuan dan

manfaat dari pembelajaran; (6). Sebagian peserta didik merasa tidak memperoleh

dorongan motivasi dari guru. Kenyataan tersebut menggambarkan bahwa

kemampuan pedagogik guru atau penampilan kerja guru dalam mengajar kurang

baik sehingga motivasi belajar peserta didik dalam mengikuti proses belajar

mengajar rendah. Motivasi peserta didik dalam belajar akan mempengaruhi hasil

belajar. Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Surya (1992,hlm.191) yang

menyatakan bahwa:

Hasil belajar seseorang tergantung pada tingkat potensinya (kemampuan), baik yang berupa kecerdasan maupun bakat. Anak yang berpotensi tinggi cenderung untuk memperoleh hasil belajar yang tinggi pula, demikian pula sebaliknya, adapun potensi (kemampuan) disini bisa berupa kerajinan, keseriusan dan motivasi siswa dalam belajar.

Tabel 1.1

Hasil Belajar Peserta Didik Tingkat XII Jurusan Teknik Kendaraan Ringan

Sumber: Guru Mata Pelajaran Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin

Hasil belajar peserta didik pada kompetensi memelihara/ servis sistem bahan Nilai Kualifikasi

memelihara/servis sistem bahan bakar bensin

Frekuensi Persentase

9,00 – 10,00 A 29 22,14 %

7,00 – 8,99 B 37 28,24 %

6,00 – 6,99 C 30 22,90 %

<5,99 D 35 26,72 %

(17)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bakar bensin yang berkualifikasi ≥ 7,00 sebesar 50,38 %. Menurut ketentuan guru

(instruktur) SMKN 6 Bandung bahwa nilai Produktif tidak boleh kurang dari 7,60.

Peserta didik yang mendapat nilai kurang dari 7,60 dinyatakan belum kompeten.

Data di atas menunjukan bahwa peserta didik yang mendapat nilai kurang

dari 7,60 relatif masih banyak yaitu sebesar 49,62 %. Hal ini menunjukkan adanya

indikasi bahwa kemampuan belajar peserta didik masih rendah, salah satunya

faktor motivasi belajar peserta didik masih rendah yang ditunjukkan dengan hasil

belajarnya, sedangkan untuk yang motivasi belajar yang tinggi, hasil belajar yang

dicapainya juga tinggi.

Proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas akan mengangkat cara

pandang peserta didik terhadap proses pembelajaran dan kemampuan pedagogik

guru. Berawal dari cara pandang inilah, maka akan timbul perilaku belajar tertentu

dari peserta didik, sedangkan perilaku yang dianut peserta didik akan berpengaruh

terhadap motivasi belajar.

Motivasi belajar ini dapat dilihat dari motivasi intrinsik dan motivasi

ekstrinsik. Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang datang dari individu itu

sendiri, sedangkan motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang timbul dari luar

individu (lingkungan). Melalui pengukuran motivasi, dapat dilihat seberapa besar

motivasi peserta didik dalam belajar agar tujuan belajarnya dapat tercapai.

Keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pengajaran atau kegiatan belajar

mengajar merupakan kegiatan pokok. Hal ini berarti tercapai tidaknya tujuan

pendidikan dan pengajaran akan banyak tergantung pada proses belajar yang

dilakukan oleh peserta didik dan proses mengajar yang dilakukan oleh guru.

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh

mengenai persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik guru terhadap

motivasi belajarnya pada salah satu kompetensi yang dipelajarinya, dalam suatu

(18)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MENURUT

PERSEPSI PESERTA DIDIK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA KOMPETENSI MEMELIHARA/SERVIS SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN DI SMKN 6 BANDUNG”

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Adapun identifikasi masalah di dalam penelitian ini adalah:

1. Sebagian peserta didik yang kurang memahami penjelasan guru dalam

mengajar kompetensi memelihara/servis sistem bahan bakar bensin.

2. Sebagian peserta didik merasa tidak memperoleh perhatian dari guru

kompetensi memelihara/servis sistem bahan bakar bensin baik sebelum

maupun sesudah proses belajar mengajar.

3. Sebagian peserta didik merasa tidak memperoleh dorongan bermotivasi dari

guru kompetensi memelihara/servis sistem bahan bakar bensin.

4. Sebagian peserta didik, tidak memperoleh informasi awal atau pembagian

silabus sebelum proses belajar mengajar.

5. Sebagian peserta didik yang mendapat kesulitan dalam menyelesaikan

soal-soal ujian ataupun tugas yang diberikan oleh guru.

C. Perumusan Masalah Penelitian

Sesuai identifikasi sebagaimana yang telah dikemukakan, masalah dalam

penelitian ini selanjutnya dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh persepsi peserta didik tentang kompetensi

pedagogik guru terhadap motivasi belajar pada kompetensi

memelihara/servis sistem bahan bakar bensin ?

2. Bagaimana pengaruh persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik

guru terhadap motivasi belajar pada kompetensi memelihara/servis sistem

(19)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Seberapa besar pengaruh persepsi peserta didik tentang kompetensi

pedagogik guru terhadap motivasi belajarnya pada kompetensi

memelihara/servis sistem bahan bakar bensin ?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis:

1. Nilai persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik guru pada

kompetensi memelihara/servis sistem bahan bakar bensin.

2. Nilai motivasi belajar peserta didik pada kompetensi memelihara/servis

sistem bahan bakar bensin.

3. Besarnya pengaruh persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik

guru terhadap motivasi belajar pada kompetensi memelihara/servis sistem

bahan bakar bensin.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan bagi beberapa pihak,

yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. Mengetahui persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik guru

yang dapat menumbuhkan motivasi belajar.

b. Mengetahui bagaimana sebaiknya menciptakan situasi yang baik

dalam mengajar sehingga dapat merangsang peserta didik untuk

mengikuti proses belajar mengajar dengan baik pula.

c. Mengetahui bahwa kompetensi pedagogik guru akan mempengaruhi

motivasi belajar peserta didik pada kompetensi memelihara/servis

sistem bahan bakar bensin.

(20)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Harapan peserta didik tentang kompetensi pedagogik guru yang baik

sehingga dapat meningkatkan motivasi belajarnya pada kompetensi

memelihara/servis sistem bahan bakar bensin dapat tersampaikan.

3. Bagi Kepala Sekolah

Memberikan kontribusi selaku pemegang kebijakan di sekolah untuk dapat

berupaya meningkatkan kompetensi pedagogik para guru khususnya guru

mata pelajaran memelihara/servis sistem bahan bakar bensin.

4. Bagi Penulis

Sebagai calon tenaga pendidik penulis dapat mengetahui gambaran

mengenai hal yang dapat menunjang motivasi belajar peserta didik.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Penelitian ini menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab I Pendahuluan akan membahas latar belakang penelitian, identifikasi

masalah penelitian, perumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, struktur organisasi skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada Bab II Landasan Teori akan membahas tentang kajian teori mengenai

tinjauan tentang persepsi, tinjauan tentang kompetensi, tinjauan tentang motivasi,

tinjauan tentang belajar, tinjauan umum tentang kurikulum SMK, hubungan dasar

kompetensi pedagogik guru dan motivasi belajar, penelitian yang relevan,

kerangka pemikiran dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada Bab III Metode Penelitian akan membahas tentang metode dan desain

penelitian, variabel dan paradigma penelitian, data dan sumber data penelitian,

teknik pengumpulan data dan kisi-kisi instrumen, instrumen penelitian, pengujian

(21)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan akan membahas hasil penelitian

dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bab V Kesimpulan dan Saran akan membahas mengenai kesimpulan dan

(22)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian

Lokasi pada penelitian ini bertempat di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri

6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung) 40295 Telp/

Fax (022)7563293 yang merupakan tempat peneliti melaksanakan Praktek

Pengalaman Lapangan (PPL). Objek pada penelitian ini ditujukan kepada siswa

tingkat XII Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMKN 6 Bandung.

B. Metode Dan Desain Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti dalam upaya

menjawab permasalahan yang dihadapinya. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional, karena penelitian ini

bertujuan memecahkan masalah yang ada pada masa sekarang. Penelitian ini ingin

mengetahui pengaruh pedagogik guru menurut persepsi peserta didik terhadap

motivasi belajarnya pada kompetensi memelihara/servis sistem bahan bakar

bensin.

Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sudjana (1997,hlm.152),

bahwa: “Metode penelitian deskriptif digunakan apabila bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa dan kejadian yang ada pada masa

sekarang”. Sejalan dengan pernyataan di atas, Mulyana (2007,hlm.69) mengungkapkan bahwa penelitian deskriptif adalah „Penelitian yang

menggunakan observasi, wawancara atau angket mengenai keadaan sekarang ini,

mengenai subjek yang sedang kita teliti‟.

(23)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menjaga agar menghindari kesalahan pengertian atau penafsiran terhadap

judul skripsi yang penulis kemukakan, maka berikut ini penulis rumuskan istilah

yang digunakan:

1. “Persepsi adalah pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang

diinderanya sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan respon

integrated dalam diri individu” (Walgito,2005,hlm.100).

2. “Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola peserta didik”

(Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen).

3. “Motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri individu yang menyebabkan

individu berbuat atau bertindak” (Alwisol,2004,hlm.26).

D. Variabel Dan Paradigma Penelitian 1. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2002,hlm.20) mengungkapkan bahwa “Variabel

penelitian itu adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun objek

yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan ditarik kesimpulannya”. Penelitian ini digunakan dua variabel yakni variabel bebas/independen (X) dan variabel terikat/dependen (Y).

Variabel pada penelitian berdasarkan uraian di atas, secara garis besar data

dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu:

a. Variabel bebas/independen (X) merupakan variabel yang diselidiki

pengaruhnya terhadap variabel terikat. Kompetensi pedagogik guru menurut

persepsi peserta didik dalam hal ini adalah variabel bebas yang akan dicari

hubungannya terhadap motivasi belajar.

b. Variabel terikat/dependen (Y) motivasi belajar peserta didik merupakan

variabel yang diramalkan akan timbul dalam hubungannya yang fungsional

dengan variabel bebas/independen.

(24)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Paradigma Penelitian

Sugiyono (2002:25) mengemukakan bahwa:

Paradigma penelitian dapat diartikan sebagai pandangan atau model, atau pola pikir yang dapat menjabarkan variabel yang akan diteliti kemudian membuat hubungan antara suatu variabel dengan variabel yang lain, sehingga akan mudah dirumuskan masalah penelitiannya, pemilihan teori yang relevan, rumuskan hipotesis yang diajukan, metode atau strategi penelitian, instrumen penelitian, teknik analisa yang akan digunakan serta kesimpulan yang diharapkan.

Ket: Ruang Lingkup Penelitian

Gambar 3.1. Paradigma Penelitian

E. Data Dan Sumber Penelitian 1. Data Penelitian

Menurut Arikunto S (2002,hlm.96) menyatakan bahwa “data adalah hasil

pencatatan peneliti baik yang berupa fakta ataupun angka yang dapat dijadikan

Kompetensi Pedagogik Guru

Proses Belajar Mengajar

Motivasi Belajar Persepsi

Peserta Didik

Raw Input Output

Media, Bahan Ajar

Hasil Belajar, Kompetensi

Keahlian Sarana

(25)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahan untuk menyusun suatu informasi sedangkan informasi adalah hasil

pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan”.

Adapun data yang diperlukan untuk penelitian ini adalah:

a. Data tentang jumlah peserta didik Tingkat XII Jurusan Teknik Kendaraan

Ringan tahun ajaran 2013/2014 yang diperoleh dari Tata Usaha SMKN 6

Bandung.

b. Persepsi peserta didik tentang kemampuan pedagogik guru pada SMKN 6

Bandung diteliti melalui angket pada peserta didik. Angket tersebut

menggambarkan perencanaan pengajaran, melaksanakan pengajaran dan

mengevaluasi pengajaran menurut peserta didik yang diajarkannya di kelas.

c. Motivasi belajar peserta didik, yaitu dorongan peserta didik untuk belajar

lebih giat guna mencapai tujuan yang diinginkan, yang diperoleh dari

jawaban angket.

2. Sumber Data Penelitian

Arikunto S (2002,hlm.107) menyatakan bahwa “sumber data dalam

penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”. Berdasarkan pendapat

tersebut maka sumber data dalam penelitian ini adalah responden yang

memberikan data dan informasi yang dapat menjawab masalah dalam penelitian

ini.

Sebagai sumber data utama dalam penelitian ini adalah peserta didik tingkat

XII Jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMKN 6 Bandung tahun ajaran 2013/2014

sebagai responden yang mengisi angket penelitian yang telah diberikan.

Tabel 3.1

Populasi Peserta Didik Tingkat XII SMKN 6 Bandung

No Kelas Jumlah

1 XIITKR 2 30

2 XII TKR 3 28

(26)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4 XII TKR 5 21

5 XII TKR 6 21

Jumlah Populasi 131

(Sumber: Tata Usaha SMKN 6 Bandung)

F. Teknik Pengumpulan Data dan Kisi-kisi Instrumen 1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik angket. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tentang kompetensi

pedagogik guru (Variabel X) dan motivasi belajar peserta (variabel Y).

a. Teknik Angket

Angket adalah daftar pertanyaan-pertanyaan atau pertanyaan yang disusun

secara tertulis untuk mengumpulkan data atau informasi yang diperlukan dari

sumber data.

Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup,

artinya jawaban sudah disediakan oleh peneliti sehingga responden hanya

menjawab atau memilih pilihan jawaban yang sesuai pendapatnya dengan tujuan

untuk memudahkan dalam proses pengolahan datanya.

Bentuk konstruksi item pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian ini adalah

bentuk skala sikap menurut Likert, dengan 5 pilihan jawaban, yaitu SS (Sangat

Setuju), S (Setuju), R (Ragu-Ragu), TS (Tidak Setuju) dan STS (Sangat Tidak

Setuju). Angket disusun berdasarkan pada kisi-kisi yang telah ditetapkan

sebelumnya yang mengandung aspek dan indikator dari masing-masing variabel

yang akan diteliti. Penilian setiap alternatif jawaban diberi skor sebagai berkut:

Tabel 3.2 Alternatif Jawaban

(27)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Positif Negatif

1 Sangat Setuju (SS) 5 1

2 Setuju (S) 4 2

3 Ragu-Ragu (R) 3 3

4 Tidak Setuju (TS) 2 4

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto S (2002,hlm.136) menyatakan bahwa:

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Kisi-kisi digunakan untuk menjabarkan konsep yang menjadi pusat

perhatian dalam lingkup masalah dan tujuan penelitian ke dalam dimensi-dimensi

yang dapat di ukur berupa variabel-variabel penelitian yang selanjutnya

dituangkan pada instrumen penelitian. Instrumen penelitian ini digunakan sebagai

alat bantu dalam melaksanakan penelitian, adapun instrumen penelitian ini adalah

dengan instrumen angket sebagai instrumen utama dalam penelitian ini.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian pada data yang dikumpulkan merupakan alat bantu

yang digunakan peneliti pada saat pengumpulan data. Instrumen penelitian ini

disusun berdasarkan kisi-kisi penelitian. Data yang digunakan adalah hasil angket

untuk persepsi peserta didik tentang pedagogik guru dan motivasi belajar peserta

didik.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Menginventarisir jumlah peserta didik tingkat XII program keahlian Teknik

(28)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Membuat item-item pernyataan untuk angket penelitian berdasarkan kisi-kisi

yang telah dibuat, untuk instrumen variabel X sebanyak 30 item soal dan

instrumen variabel Y sebanyak 20 item soal.

3. Mencari informasi tentang waktu yang tepat untuk melaksanakan penyebaran

angket pada peserta didik yang dijadikan sampel penelitian.

4. Menghitung validitas dan reliabilitas tiap item pertanyaan dalam angket

penelitian yang diuji cobakan.

H. Pengujian Instrumen

Pengujian instrumen penelitian dilakukan agar alat ukur penelitian atau

angket yang digunakan diharapkan dapat mencapai keberhasilan atau setidaknya

mendekati kebenaran data yang diharapkan. Suatu alat ukur dinyatakan valid

apabila alat itu dapat mengukur apa yang hendak diukur. Instrumen yang valid

mempunyai validitas yang tinggi, sedangkan instrumen yang kurang berarti

memiliki validitas yang rendah. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan

sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang

variabel yang dimaksud.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini disusun menurut Skala Likert.

Sugiyono (2002,hlm.86) mengatakan bahwa: “Skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial”. Menggunakan Skala Likert, maka variabel yang akan di ukur

dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan

sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa

pernyataan-pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala

Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.

(29)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Validitas menurut Arikunto S (2002,hlm.144) adalah “suatu ukuran yang

menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument”. Rumus

yang digunakan untuk menguji validitas angket, terlebih dahulu dicari harga

korelasi Product Moment dari Pearson sebagai berkut:

=

(Arikunto S,2002,hlm.146)

Keterangan:

= Koefisiensi korelasi antar variabel X dan variabel Y

N = Jumlah responden

∑X = Jumlah skor X

∑Y = Jumlah skor Y

∑XY = Jumlah hasil kali dari variabel X dan variabel Y

∑ = Jumlah skor tiap item dari seluruh item responden uji coba

∑ = Jumlah skor total seluruh item responden uji coba

Pengujian validitas dilakukan pada item angket pada tingkat kepercayaan 95

% di luar signifikasi tersebut maka item tidak valid. Harga koefisien korelasi ( )

yang diperoleh, kemudian didistribusikan ke dalam rumus uji t, dengan rumus

sebagai berikut:

t =

√ (Sugiyono,2012,hlm.230)

Keterangan:

t = Distribusi

r = Koefisien Korelasi

n = Jumlah Responden

Uji coba validitas ini dilakukan untuk setiap item angket dengan taraf

signifikan a = 0,05 dengan ketentuan apabila item pernyataan angka setelah

(30)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

signifikan yang telah ditentukan, berarti item tersebut valid. Apabila dicocokan

hasilnya tidak termasuk taraf signifikan, berarti item tersebut tidak valid.

Kriteria pengukuran uji validitas dan signifikan adalah t hitung t tabel

pada tingkat kepercayaan 95 % item signifikan dan valid, sebaliknya jika t hitung

t tabel item tidak valid.

Berdasarkan perhitungan validitas angket hasil uji coba bahwa pada angket

variabel X yang terdiri dari 30 item terdapat 10 item dinyatakan tidak valid

sedangkan untuk variabel Y yang terdiri dari 20 item terdapat 3 item dinyatakan

tidak valid. Item yang tidak valid tidak digunakan untuk mendapatkan data

penelitian. Sugiyono (2012,hlm.173) menyatakan bahwa “instrumen yang tidak

teruji validitas dan reliabilitasnya bila digunakan untuk penelitian akan

menghasilkan data yang sulit dipercaya kebenarannnya”. Maka jumlah item yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 item pada variabel X dan 17 item pada

variabel Y.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketepatan alat ukur dalam mengukur apa yang

diukurnya. Artinya kapanpun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan

hasil ukur yang sama. Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa

suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengukur

data, karena instrumen tersebut sudah baik atau dapat memberikan hasil yang

tepat. Semakin tinggi harga reliabilitas instrumen, maka semakin tinggi pula

tingkat kepercayaannya, dan sebaliknya. Tinggi rendahnya reliabilitas instrumen

menunjukan kualitas keakuratan alat ukur tersebut. Untuk menguji reliabilitas

instrumen penelitian, digunakan rumus Alpha. Sejalan dengan Arikunto S

(2002,hlm.109) yang mengemukakan bahwa: “ Rumus alpha digunakan untuk

(31)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

[ ] [ ] (Arikunto S,2002,hlm.109)

Keterangan: r11 = reliabilitas instrumen

K = banyaknya butir pernyataan

= jumlah varians tiap butir

=

(Arikunto S,2002,hlm.160)

Dimana:

∑ = jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap itemnya ( ∑ = kuadrat skor seluruh responden dari setiap itemnya

N = jumlah responden

Menjumlahkan butir varians seluruh item dengan rumus:

∑ (Arikunto S,2002,hlm.173)

= jumlah varians total

(Arikunto S,2002,hlm.173)

Dimana:

∑ = Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap itemnya

(∑ = Kuadrat skor seluruh responden dari setiap itemnya N = Jumlah responden

Hasil perhitungan koefisien seluruh item yang dinyatakan dengan , yang

diperoleh dari rumus alpha tidak dapat menggunakan tabel harga r-product

moment untuk konsultasinya. Lebih jelasnya beliau menjabarkan interpretasi

(32)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

[image:32.595.142.501.139.290.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3

Harga Reliabilitas Instrumen

Besarnya Nilai r11 Interpretasi

0,800  r11 < 1,000 Reliabilitas Sangat tinggi

0,600  r11 < 0,800 Reliabilitas Tinggi

0,400  r 11 < 0,600 Reliabilitas Cukup

0,200  r11 < 0,400 Reliabilitas Rendah

0,000  r11 < 0,200 Reliabilitas Sangat

Rendah

r11 = 1 Reliabilitas Sempurna

r11 = 0 Tidak Reliabilitas

(Sumber: Arikunto S,2002,hlm.174)

Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen uji coba diperoleh

bahwa variabel X memiliki tingkat reliabilitas 0,631 jika diinterpretasikan ke

dalam tabel harga reliabilitas instrumen berada pada reliabilitas tinggi sedangkan

untuk variabel Y memiliki tingkat reliabilitas 0,752 jika diinterpretasikan ke

dalam tabel harga reliabilitas instrumen berada pada reliabilitas tinggi.

I. Teknik Analisis Data

1. Langkah-Langkah Analisis Data

Prosedur yang ditempuh dalam menganalisis data ini adalah:

a. Persiapan, meliputi:

1). Memeriksa jumlah lembaran angket yang dikembalikan

2). Memeriksa kelengkapan jawaban serta kebenaran dalam pengisian

b. Tabulasi, meliputi:

1). Memberikan bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban yaitu skor 5

sampai 1 untuk pernyataan positif (skor 5 untuk jawaban SS skor 4 untuk

jawaban S, skor 3 untuk jawaban R, skor 2 untuk jawaban TS dan skor 1

untuk jawaban STS) dan skor 1 sampai 5 untuk pernyataan negatif (skor

1 untuk jawaban SS, skor 2 untuk jawaban S, skor 3 untuk jawaban R,

(33)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2). Menghitung skor mentah yang diperoleh dari tiap responden

3). Merubah skor mentah dari data hasil penyebaran angket menjadi skor

standar

c. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian, meliputi:

1). Mengolah data dengan uji statistika

2). Analisis data dan pengujian hipotesis merupakan dasar dari penarikan

kesimpulan.

2. Pengolahan Skor Mentah Menjadi T- Skor

Pengolahan data dari skor mentah menjadi skor standar,

langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Menghitung skor rata-rata (Mean), dengan rumus:

̅

=

̅

=

(Siregar S,2004,hlm.16)

Dimana:

̅ = Mean variabel X

̅ = Mean variabel Y

Jumlah skor item variabel X

Jumlah skor item variabel Y

b. Menghitung harga simpangan baku dengan rumus:

S =

(Siregar S,2004,hlm.32)

c. Mengkonversikan skor mentah Z dan skor T dengan rumus:

Z = (Siregar S,2004,hlm.32)

T = 10. Z + 50

Perhitungan selanjutnya digunakan hasil dari perhitungan T skor.

(34)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menguji normalitas data ini digunakan uji coba Chi- Kuadrat ( ) dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan rentang skor (R) yaitu skor tertinggi – skor terendah

R =

-

b. Menentukan banyaknya kelas interval (i) dengan menggunakan aturan

Sturgers:

i = 1 +3,3 log n

Dimana :

i = Banyaknya kelas interval

n = Jumlah data

c. Menentukan panjang kelas interval (P), dengan menggunakan rumus:

P =

d. Menghitung nilai median (Me)

Me =

[image:34.595.109.554.122.727.2]

e. Membuat tabel distribusi frekuensi

Tabel 3.4 Distribusi Frekuensi

Kelas Interval

Jumlah - ∑ - ∑

Rata – Rata

Standar Deviasi S

f. Menghitung rata-rata (M), dengan rumus:

M =

(35)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

=

h. Menghitung standar deviasi/ simpangan baku (S)

S = √

i. Membuat tabel distribusi frekuensi untuk harga-harga Chi-Kuadrat ( )

1). Menentukan ( ) dan ( ) dan menghitung nilai baku (Z):

Z =

2). Mencari batas luas kelas interval ( ) dengan memakai daftar F

3). Mencari luas kelas tiap interval (L)

4). Menentukan frekuensi harapan (ei):

ei =L x n

5). Mencari frekuensi pengamatan (fo)

[image:35.595.152.464.472.546.2]

6). Menentukan Chi- Kuadrat ( ) = (Siregar S,2004,hlm.15)

Tabel 3.5

Perhitungan Variabel dan Variabel X

Batas

Kelas Z Lo L Ei Fo

Jumlah

7). Kriteria pengujian normalitas yang dilakukan adalah: jika hitung

tabel pada taraf kepercayaan 95 % dengan derajat kebebasan (dk = k-3),

dimana k = kelas interval, maka data yang diuji berdistribusi normal. Hasil

perhitungan uji normalitas distribusi ini akan diketahui apakah variabel X

berdistribusi normal atau tidak. Jika tidak berdistribusi normal, maka

(36)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui homogen atau tidaknya data

kedua sampel. Apabila kesimpulan menunjukkan kelompok data homogen, maka

data berasal dari populasi yang sama. Sebagaimana diungkapkan oleh Siregar S

(2004,hlm.167) “Pengujian untuk menyatakan bahwa dua kelompok populasi

homogen adalah dengan uji F (Fisher test), dengan asumsi populasi berdistribusi

normal dengan simpangan baku σ1 dan σ2”. Adapun rumus rumus uji F adalah

sebagai berikut: 2 2 K B S S

F  (Siregar S,2004,hlm.167)

Keterangan:

2

B

S = Varian terbesar

2

K

S = Varian terkecil

Nilai Fhitung dibandingkan dengan harga F pada tabel distribusi F dengan =

0,005 dan = 0,01 dengan ketentuan dkA = nA-1 yang kemudian disebut

pembilang dan dkB = nB-1 yang kemudian disebut penyebut. Apabila nilai Fhitung

tidak terdapat pada tabel, maka harus dicari nilai F pada dengan = 0,005 dan =

0,01 dengan melakukan interpolasi menggunakan rumus:

           2 1 1 2 1

1 ( )

F F

F F v

p    (Siregar S,2004,hlm.103)

Kelompok populasi homogen jika p-value > = 0,05, dengan dk1 = (n1-1)

dan dk2 = (n2-1).

5. Analisis Linieritas dan Regresi Sederhana

Uji regresi digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai

variabel dependen, bila nilai variabel independen di manipulasi/dirubah-rubah

(37)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

  



 

      2 2 2 2 2 X X N Y X XY N b X X N XY X Y X a

analisis regresi linier sederhana. Langkah-langkah yang ditempuh dalam

pengujian regresi adalah sebagai berikut:

a. Menentukan persamaan regresi linier

Menyatakan hubungan fungsional antara dua variabel X dan Y,

digambarkan dalam persamaan matematika dengan rumus:

bX a

Y   (Siregar S,2004,hlm.197)

Keterangan:

Y = Variabel terikat X = Variabel bebas

Koefisien a dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

(Siregar S,2004,hlm.200)

b. Uji linearitas regresi dengan rumus:

฀ { }

(38)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

{ }

(Siregar S, 2004,hlm.202)

[image:38.595.106.524.279.410.2]

c. Memasukan ke tabel analisis varians (ANAVA) regresi linear sederhana.

Tabel 3.6

Analisis Varians (ANAVA) Regresi

Sumber Varians

Dk JK KT F

Total N ΣY2 ΣY2

Koefisien (a)

Regresi (b / a)

Residu

1

1

N – 2

JK(a)

JK (b / a)

JK(S)

JK(a)

S2reg = JK (b / a)

(Siregar S, 2004,hlm.208)

d. Menghitung koefisien determinasi dengan rumus

(Siregar S, 2004,hlm.208)

e. Menghitung koefisien korelasi dengan rumus

2

R r

(Siregar S, 2004,hlm.208)

f. Memeriksa keberartian regresi, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

 Menentukan varians koefisien a dan b

JKt JK JKt

(39)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Siregar S, 2004,hlm.209)

 Uji Parameter a dan b dengan rumus :

a a S a tb b S b t

(Siregar S, 2004,hlm.210)

 Uji parameter ta dengan rumus:

ttabel= 1–( 1- 2) 

       2 1 1 dk dk dk dk h

(Siregar S, 2004,hlm.210)

Karena p-v < 0,01, maka koefisien a sangat bermakna dalam regresi Y=

a+ b .X

 Uji Parameter b dengan rumus:

ttabel= 1–( 1- 2) 

       2 1 1 dk dk dk dk h

(Siregar S, 2004,hlm.211)

Jika p-v < 0,01, maka koefisien a sangat bermakna dalam regresi Y= a+

b.X

6. Perhitungan Koefisien Korelasi

(40)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Koefisien korelasi digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel

atau lebih, jika data berdistribusi normal, maka koefisien korelasi dihitung

dengan menggunakan rumus Korelasi Produk Momen di bawah ini.

[image:40.595.164.512.211.378.2]

(Siregar S, 2004,hlm.169)

Tabel 3.7

Interpestasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0.000 – 0.199 Sangat Rendah

0.200 – 0.399 Rendah

0.400 – 0.599 Sedang

0.600 – 0.799 Kuat

0.800 – 1.000 Sangat Kuat

(Sugiyono, 2012,hlm.231)

7. Pengujian Koefisien Korelasi

Harga r yang diperoleh dari perhitungan harus diuji, apakah berarti atau

tidak, rumus yang digunakan adalah t-student, sebagai berikut:

(Siregar S, 2004,hlm.175)

8. Perhitungan Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi

variabel X terhadap variabel Y, dimana rumus yang digunakan adalah :

KD = r2.100%. (Sugiyono, 2012,hlm.231) Keterangan :

KD = Koefisien determinasi

(41)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

(42)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

[image:42.595.108.514.145.280.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.8

Kriteria Koefisien Determinasi

Nilai r2 Keterangan

r2 = 1 Pengaruh Sempurna

r2 = 0% Tidak Ada Pengaruh

0% < r2 < 4% Pengaruh rendah Sekali

4% < r2 < 16% Pengaruh Rendah

16% < r2 < 36% Pengaruh Sedang

36% < r2 < 64% Pengaruh Tinggi

r2≥ 64% Pengaruh Tinggi Sekali

(Sugiyono, 2012,hlm.232)

9. Pengujian Hipotesis

Menguji kebenaran dari hipotesis yang telah drumuskan, dapat digunakan

rumus uji t, yaitu:

2 1 2 r n r t  

 (Siregar S, 2004,hlm.211)

Keterangan:

r = koefisien korelasi

n = jumlah responden

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah menerima hipotesis kerja

( ). Pengujian hipotesis dilakukan dengan menghitung p-v melalui interpolasi

dengan dk = n – 2 untuk harga dan dengan mengambil taraf kepercayaan 1

= 0,05 dan 2 = 0,01.

1 2

1 2

1

1 ( )

t t t t v p h          Kriteria pengujian:

Jika pv 0,05, maka tolak Ho dan terima

(43)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

: = 0

“ Tidak terdapat pengaruh kompetensi pedagogik guru menurut persepsi peserta didik terhadap motivasi belajarnya pada kompetensi

memelihara/servis sistem bahan bakar bensin”.

: 0

“ Terdapat pengaruh kompetensi pedagogik guru menurut persepsi peserta didik terhadap motivasi belajarnya pada kompetensi

(44)

Fani Aditya, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Instrumen penelitian angket kemudian dikumpulkan dari responden dan

hasilnya diberi skor untuk setiap item seluruh reponden, serta dihitung jumlah

skornya untuk masing-masing variabel.

1. Deskripsi Variabel X (kompetensi pedagogik guru menurut persepsi peserta didik)

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari penyebaran angket

kepada 131 responden, diperoleh persentase kompetensi pedagogik guru menurut

[image:44.595.109.541.428.665.2]

persepsi peserta didik sebagai berikut:

Tabel 4.1

Persentase Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik

Sub Variabel Indikator Persentase Rata-rata

Kemampuan merencanakan

pengajaran

Merumuskan tujuan pengajaran 81,37 %

74,75 Menyiapkan bahan ajar 68,34 %

Menyiapkan metode pengajaran 76,26 %

Menyiapkan media pengajaran 73,05 %

Kemampuan melaksanakan

proses belajar mengajar

Kemampuan melakukan

membuka pengajaran

70,72 %

72,23 Kemampuan melakukan

kegiatan belajar mengajar

73,74 %

Kemampuan mengevaluasi

pengajaran

Melakukan pre test dan post test 72,52 %

69,61

(45)

Berdasarkan tabel hasil perhitungan persentase di atas bahwa rata-rata

peserta didik mempersepsikan gurunya dalam merencanakan pengajaran sebesar

74,75 %, kemampuan melaksanakan proses belajar mengajar 72,23 % dan

kemampuan mengevalusai pengajaran 69,61 %. Berdasarakan nilai rata-rata

tersebut, peserta didik mempersepsikan kompetensi pedagogik gurunya di atas 50

% yang artinya guru tersebut mampu melaksanakan proses pembelajaran sesuai

dengan Undang-undang RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

mengenai kompetensi pedagogik yang meliputi kemampuan merencanakan

pengajaran, kemampuan melaksanakan proses belajar mengajar dan kemampuan

mengevaluasi pengajaran.

2. Deskripsi Variabel Y (motivasi belajar pada kompetensi memelihara/ servis sistem bahan bakar bensin)

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari penyebaran angket

kepada 131 responden, diperoleh persentase motivasi belajar peserta didik pada

[image:45.595.107.520.465.616.2]

kompetensi memelihara/servis sistem bahan bakar bensin sebagai berikut:

Tabel 4.2

Persentase Motivasi Belajar Pada Kompetensi Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin

Sub Variabel Indikator Persentase Rata-rata

Motivasi

Intrinsik

Adanya kebutuhan 83,46 %

85,66 %

Adanya pengetahuan 88,87 %

Adanya cita-cita 84,65 %

Motivasi

Ekstrinsik

Adanya ganjaran 79,95 %

79,18 %

Adanya hukuman 80,91 %

Adanya persaingan / kompetisi 76,68 %

Berdasarkan tabel hasil perhitungan persentase di atas bahwa peserta didik

mempunyai motivasi intrinsik rata-rata sebesar 85,66 % dan motivasi ekstrinsik

rata-rata sebesar 79,18 %. Angka persentase tersebut menunjukan bahwa peserta

didik rata-rata memiliki motivasi belajar di atas 50 % yang artinya motivasi

(46)

3. Analisis hubungan variabel X dan variabel Y

Data yang diperoleh dari hasil penyebaran angket berupa skor mentah maka

untuk pengolahan data tersebut terlebih dahulu harus dikonversikan ke nilai

T-Skor sehingga diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 4.3 Daftar Data Penelitian

Kategori Variabel X Variabel Y

Jumlah Responden 131 131

Skor Rata-rata 51 50

Skor Tertinggi 75 70

Skor Terendah 21 20

Standar Deviasi 8,3 7,1

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan uji chi kuadrat, hal ini dilakukan untuk

mengetahui apakah data yang diteliti berdistribusi normal atau tidak, hal ini

digunakan untuk menentukan jenis statistik yang digunakan pada langkah

selanjutnya

1) Uji Normalitas Variabel X

Hasil perhitungan chi kuadrat diperoleh χ2

= 9,39.

Diperoleh p-v = -0,0003, ternyata p-v < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa

penyebaran skor variabel X berdistribusi normal pada taraf nyata α= 0,05

2) Uji Normalitas Variabel Y

Hasil perhitungan chi kuadrat diperoleh χ2 = 22,26.

Diperoleh p-v = 0,033, ternyata p-v < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa

penyebaran skor variabel X berdistribusi normal pada taraf nyata α= 0,05

(47)

Adapun rumus rumus uji F adalah sebagai berikut: 2 2 K B S S

F  (Siregar S, 2004,hlm.167)

Diketahui data variabel X:

∑X = 6665

∑X2 = 351877

(∑X)2 = 44422225

∑XY = 337904

N = 131

Selanjutnya data tersebut dikonsultasikan ke dalam rumus:

1

.

. 2 2

2   

n n X X n S

Diketahui data variabel Y:

∑Y = 6528

∑Y2 = 338220

(∑Y)2 = 42614784

N = 131

Selanjutnya data tersebut dikonsultasikan ke dalam rumus:

1

.

. 2 2

2   

n n X X n S Maka : 2 2 K B S S F

Dimana: SB2 = varian terbesar;

2

K

S = varian terkecil

P-value = 0,185 > α = 0,05, maka berada pada penerimaan homogen,

artinya kedua kelompok homogen pada taraf signifikasi 0,185.

(48)

1) Analisis Regresi Linier Sederhana

Hasil perhitungan persamaan regresi linier variabel X dan variabel Y

diperoleh harga koefisien a sebesar 26,84 dan koefisien b sebesar 0,45

sehingga diperoleh persamaan regresi ̂= 26,84 + 0,45.X

2) Analisis Linieritas dan Keberartian Regresi

Hasil Perhitungan untuk Linieritas dan Regresi Sederhana diperoleh sebagai

[image:48.595.123.534.283.453.2]

berikut:

Tabel 4.4

Hasil Analisis Varians (ANAVA) Regresi

Sumber Varians dk JK JKR F p-v

Regresi (a) Regresi (a/b) Residu 1 1 129 69 , 325303 99 , 2597 15514,3 - 99 , 2597

118,43 21,94

Total 131

Tuna Cocok Galat 27 102 2440873,44 -2425359,14 90402,72 23778,03 3,80

Pengujian keterkaitan hipotesis yang diuji H0 : ρ = 0, diperoleh F = 21,94.

Hasil perhitungan tersebut kemudian didistribusikan ke dalam rumus:

ttabel p-v = α1–(α1- α2) 

       2 2 1 2 2 1 2 x x x x h

Karena p-v = - 0,215, berarti p-v < 0,05, maka Ho ditolak, yang artinya ada

ikatan linier, antara X dengan Y. Pengujian kelinieran karena galat,

hipotesis yang diuji H0: ρ = 0 diperoleh F = 3,80. Hasil perhitungan tersebut

kemudian disubsitusikan kedalam rumus:

p-v = α1–(α1- α2) 

       2 2 1 2 2 1 2 x x x x h

Diperoleh p-v = -0,198< 0,005, berarti p-v < 0,05, maka Ho ditolak, yang

(49)

antara X dengan Y. Pemeriksaan keberartian regresi diperoleh Sa 5,04 dan

02 , 0

b

S . Hasil perhitungan tersebut, kemudian disubsitusikan, ke dalam

rumus:

1 2

1 2

1

1 ( )

t t

t t v

p h

  

 

   

Untuk ta diperoleh p-v= 0,02 < 0,05 maka koefisien a sangat bermakna

dalam regresi ̂= a + b.X, sedangkan untuk tb diperoleh p-v= 0,009< 0,05,

maka koefisien b sangat bermakna dalam menjelaskan regresi ̂= a + b.X.

d. Perhitungan koefisien korelasi

Perhitungan uji korelasi dalam penelitian ini menggunakan rumus r product

moment, diperoleh harga r sebesar 0,45, selanjutnya harga koefisien korelasi ini

diinterprestasikan pada indeks korelasi termasuk dalam korelasi/ hubungan

sedang, dan mempunyai arah hubungan yang positif.

e. Pengujian koefisien korelasi

Uji ini dimaksudkan untuk melihat berarti atau tidaknya hubungan yang ada

antara variabel X dan Y. Hasil perhitungan diperoleh thitung = 5,72; dan ttabel untuk

dk= 129 pada taraf kepercayaan 95% diperoleh ttabel = 1,645, maka 5,72 > 1,645;

sehingga dapat disimpulkan korelasi berarti.

f. Perhitungan Koefisien Determinasi

Hasil perhitungan diperoleh harga koefisien determinasi sebesar 20,25 %

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel X memberikan kontribusi terhadap

variabel Y sebesar 20,25 % Perhitungan korelasi diperlihatkan pada lampiran.

g. Pengujian Hipotesis

Gambar

Tabel 1.1 Hasil Belajar Peserta Didik Tingkat XII Jurusan Teknik Kendaraan Ringan
Gambar 3.1. Paradigma Penelitian
Tabel 3.1 Populasi Peserta Didik Tingkat XII SMKN 6 Bandung
Tabel 3.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “ ANALISIS YURIDIS TINDAK PIDANA PENADAHAN YANG DILAKUKAN

[r]

[r]

[r]

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan Sederhana Pascakualifikasi tanggal 8 November 2013 Pekerjaan Pengadaan Sound System pada Setdakab Lampung Barat Tahun

Pernikahan Gadis Pantai tersebut juga membuat orang-orang sekitar kampung nelayan merasa senang dan bangga, karena seorang gadis dari kampung nelayannya

[r]

Pada hari ini Senin tanggal Dua Belas bulan Juni tahun Dua Ribu Tujuh Belas , sesuai dengan jadwal yang termuat pada Portal LPSE http://lpse.ketapangkab.go.id/eproc/ POKJA