Winda Mutia Prama Iswari, 2015
PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW)
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS
TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Klari
Tahun Ajaran 2014/2015)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memeroleh gelar Sarjana Pendidikan
Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
oleh
Winda Mutia Prama Iswari
1105222
DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
▸ Baca selengkapnya: contoh teks tanggapan tentang piket kelas
(2)Winda Mutia Prama Iswari, 2015
PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penerapan Teknik Think-Talk-Write (TTW)
dalam Pembelajaran Menulis Teks Tanggapan Deskriptif
(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Klari
Tahun Ajaran 2014/2015)
LEMBAR HAK CIPTA
oleh
WINDA MUTIA PRAMA ISWARI
1105222
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
©Winda Mutia Prama Iswari 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak
Winda Mutia Prama Iswari, 2015
PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Penerapan Teknik
Think-Talk-Write (TTW) dalam Pembelajaran Menulis Teks Tanggapan Deskriptif” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini,
saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya
pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya
saya ini.
Bandung, Agustus 2015
Winda Mutia Prama Iswari
Winda Mutia Prama Iswari, 2015
PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Winda Mutia Prama Iswari, 2015
PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW)
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS
TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Klari
Tahun Ajaran 2014/2015)
Oleh
Winda Mutia Prama Iswari
1105222
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan siswa dalam menulis sebuah teks. Pada Kurikulum 2013 yang merupakan kurikulum berbasis teks, siswa dituntut untuk memahami dan memproduksi sebuah teks, salah satunya adalah teks tanggapan deskriptif. Pada umumnya siswa mengalami kesulitan dalam menulis teks disebabkan oleh kurangnya latihan. Selain itu, penggunaan model atau teknik pembelajaran juga berpengaruh pada keberhasilan siswa dalam menulis sebuah teks. Penelitian ini menggunakan teknik think-talk-write sebagai teknik pembelajaran. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif sebelum dan sesudah menggunakan teknik think-talk-write.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dengan desain penelitian nonequivalent control group design. Populasi pada penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMP Negeri 1 Klari. Sampel pada penelitian adalah siswa kelas VII G sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas VII H sebagai kelas kontrol.
Berdasarkan hasil uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji-t yang diperoleh yaitu thitung (3,89) > ttabel (2,021), ini berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Dengan
Winda Mutia Prama Iswari, 2015
PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
THE USE OF THINK-TALK-WRITE (TTW) TECHNIQUE IN LEARNING WRITING DESCRIPTIVE RESPONSE TEXT (Quasi Experimental Research at Seventh Grade Students of
SMP Negeri 1 Klari Academic Year 2014/2015)
By
Winda Mutia Prama Iswari
1105222
This research is motivated by the lack of students skill in writing a text. In 2013 Curriculum which is text-based curriculum, students are required to comprehend and produce a text, one of them is descriptive response text. Basically, the trouble caused by lack of practicing. In addition, the model or technique of teaching language has an important effect in writing lesson. The teaching technique used here was think-talk-write (TTW). The objectives of this research were to find out whether there is a significant difference between the ability to write descriptive response text before and after using think-talk-write technique.
The method used in this research is a quasi experimental method in the design of nonequivalent control group. The population in this research was seventh grade students of SMP Negeri 1 Klari. The sample was students of class VII G as experimental class and class VII H as control class.
Based on the result of hypothesis test, it can be concluded that there was significant difference in learning writing descriptive response text at experimental and control class. It can be seen from the calculation result of t-test. The result showed that tobs (3.89) > ttable (2,021), it meant Ha is accepted and H0 is rejected. It
Winda Mutia Prama Iswari, 2015
PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iv A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian... 5
1. Manfaat Teoretis ... 5
2. Manfaat Praktis ... 5
E. Struktur Organisasi ... 6
BAB 2 LANDASAN TEORETIS A. Hakikat Menulis ... 7
B. Teks Tanggapan Deskriptif ... 9
C. Teknik Think-Talk-Write ... 12
D. Penelitian Terdahulu ... 14
E. Anggapan Dasar... 15
F. Kerangka Berpikir ... 15
G. Hipotesis ... 16
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 17
B. Desain Penelitian ... 18
C. Sumber Data Penelitian ... 19
1. Populasi ... 19
2. Sampel ... 19
D. Definisi Operasional ... 20
Winda Mutia Prama Iswari, 2015
PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu v
1. Instrumen Perlakuan... 20
2. Instrumen Tes ... 21
3. Instrumen Penilaian ... 22
F. Teknik Pengumpulan Data ... 22
G. Teknik Pengolahan Data ... 23
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 27
a. Analisis Teks Tangapan Deskriptif Prates Kelas Eksperimen ... 27
b. Analisis Teks Tangapan Deskriptif Prates Kelas Kontrol... 32
c. Analisis Teks Tangapan Deskriptif Pascates Kelas Eksperimen ... 36
d. Analisis Teks Tangapan Deskriptif Pascates Kelas Kontrol ... 41
B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 46
a. Prates Kelas Eksperimen ... 46
b. Prates Kelas Kontrol ... 49
c. Pascates Kelas Eksperimen ... 51
d. Pascates Kelas Kontrol ... 53
C. Deskripsi Pengolahan Data... 55
a. Uji Reliabilitas ... 55
b. Uji Normalitas ... 70
c. Uji Homogenitas... 83
d. Uji Hipotesis... 85
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 87
BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan... 91
B. Implikasi ... 92
C. Rekomendasi ... 92
DAFTAR PUSTAKA ... 94
LAMPIRAN
Winda Mutia Prama Iswari, 2015
PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.6 Penilaian PAN Skala Empat. ... 22
Tabel 3.7 Kategori Penilaian Menulis Teks Tanggapan Deskriptif. ... 23
Tabel 3.8 Format ANAVA. ... 24
Tabel 3.9 Penilaian Korelasi Guilford ... 25
Tabel 4.1 Perolehan Nilai Prates Kelas Eksperimen. ... 47
Tabel 4.2 Perolehan Nilai Terendah–Nilai Tertinggi Prates Kelas Eksperimen. .. 48
Tabel 4.3 Perolehan Nilai Prates Kelas Kontrol ... 49
Tabel 4.4 Perolehan Nilai Terendah-Nilai Tertinggi Prates Kelas Kontrol ... 50
Tabel 4.5 Perolehan Nilai Pascates Kelas Eksperimen ... 51
Tabel 4.6 Perolehan Nilai Terendah-Nilai Tertinggi Pascates Kelas Eksperimen….. ... …52
Tabel 4.7 Perolehan Nilai Pascates Kelas Kontrol... 53
Tabel 4.8 Perolehan Nilai Terendah-Nilai Tertinggi Pascates Kelas Kontrol ... 54
Tabel 4.9 Uji Antarpenimbang Prates Kelas Eksperimen ... 56
Tabel 4.10 Tabel ANAVA Prates Kelas Eksperimen ... 58
Tabel 4.11 Uji Antarpenimbang Prates Kelas Kontrol ... 59
Tabel 4.12 Tabel ANAVA Prates Kelas Kontrol ... 62
Tabel 4.13 Uji Antarpenimbang Pascates Kelas Eksperimen ... 63
Tabel 4.14 Tabel ANAVA Pascates Kelas Eksperimen ... 66
Tabel 4.15 Uji Antarpenimbang Pascates Kelas Kontrol... 67
Tabel 4.16 Tabel ANAVA Pascates Kelas Kontrol ... 70
Tabel 4.17 Uji Normalitas Prates Kelas Eksperimen ... 71
Tabel 4.18 Tabel Distribusi Mean Data Nilai Prates Kelas Eksperimen ... 72
Tabel 4.19 Uji Normalitas dengan Rumus Chi-kuadrat Prates Kelas Eksperimen….. ... 73
Tabel 4.20 Uji Normalitas Prates Kelas Kontrol ... 74
Tabel 4.21 Tabel Distribusi Mean Data Nilai Prates Kelas Kontrol ... 75
Tabel 4.22 Uji Normalitas dengan Rumus Chi-kuadrat Prates Kelas Kontrol... .. 76
Tabel 4.23 Uji Normalitas Pascates Kelas Eksperimen ... 77
Winda Mutia Prama Iswari, 2015
PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vii
Tabel 4.25 Uji Normalitas dengan Rumus Chi-kuadrat Pascates Kelas
Eksperimen.. ... 79
Tabel 4.26 Uji Normalitas Pascates Kelas Kontrol ... 80
Tabel 4.27 Tabel Distribusi Mean Data Nilai Pascates Kelas Kontrol ... 81
Tabel 4.28 Uji Normalitas dengan Rumus Chi-kuadrat Pascates Kelas Kontrol .. 82
Tabel 4.29 Perbedaan Nilai Prates – Pascates Kelas Eksperimen dan Kelas
Winda Mutia Prama Iswari, 2015
PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Teks Tanggapan Deskriptif Prates Kategori Rendah di Kelas
Eksperimen ... 27
Gambar 4.2 Teks Tanggapan Deskriptif Prates Kategori Sedang di Kelas
Eksperimen ... 29
Gambar 4.3 Teks Tanggapan Deskriptif Prates Kategori Tinggi di Kelas
Eksperimen ... 31
Gambar 4.4 Teks Tanggapan Deskriptif Prates Kategori Rendah di Kelas
Kontrol… ... 32
Gambar 4.5 Teks Tanggapan Deskriptif Prates Kategori Sedang di Kelas
Kontrol… ... 33
Gambar 4.6 Teks Tanggapan Deskriptif Prates Kategori Tinggi di Kelas
Kontrol… ... …35
Gambar 4.7 Teks Tanggapan Deskriptif Pascates Kategori Rendah di Kelas Eksperimen ... 36
Gambar 4.8 Teks Tanggapan Deskriptif Pascates Kategori Sedang di Kelas Eksperimen ... 38
Gambar 4.9 Teks Tanggapan Deskriptif Pascates Kategori Tinggi di Kelas
Eksperimen ... 39
Gambar 4.10 Teks Tanggapan Deskriptif Pascates Kategori Rendah di Kelas Kontrol ... 41
Gambar 4.11 Teks Tanggapan Deskriptif Pascates Kategori Sedang di Kelas Kontrol ... 43
1
Winda Mutia Prama Iswari, 2015
PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Semi (2007, hlm. 14) menulis merupakan suatu proses kreatif
memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambang tulisan. Menulis adalah
keterampilan berbahasa yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah tulisan.
Dalam menulis diperlukan keterampilan untuk menyampaikan ide atau
gagasan ke dalam bentuk tulisan. Oleh sebab itu, kegiatan menulis
memerlukan daya nalar dan imajinasi.
Kalau dikatakan menulis itu mudah, masih banyak orang yang merasa
tidak mampu menghasilkan suatu tulisan. Padahal, menulis itu sebenarnya
tidaklah sulit karena menulis pada dasarnya merupakan kegiatan merekam
buah pikiran ke dalam bentuk tulisan dengan menggunakan sistem dan
peralatan menulis. Usaha merekam bahasa lisan ke dalam bentuk tulis itu
menghendaki aturan atau sistem tertentu yang harus diikuti dan dipatuhi
(Semi, 2007, hlm. 3).
Semi (2007, hlm. 2-3) juga berpendapat bahwa setiap orang perlu pandai
menulis karena semua pekerjaan terkait dengan kepandaian menulis.
Pekerjaan sebagai insinyur bangunan, pedagang, dokter, ataupun pegawai
kantor, kepandaian menulis menjadi sangat penting. Selain untuk menunjang
pekerjaan, menulis juga perlu untuk mengomunikasikan ilmu pengetahuan
kepada orang lain. Pengetahuan yang kita miliki kita tulis, kemudian kita
sampaikan di dalam forum seminar, atau dapat pula dimuat di surat kabar dan
majalah agar dapat diketahui dan dibaca oleh banyak orang. Hal ini
menyebabkan kepandaian menulis itu menjadi sebuah keterampilan.
Keterampilan menulis seseorang tidak datang secara otomatis, melainkan
melalui praktik dan latihan yang dilakukan secara teratur dan terus-menerus.
Menurut Zainurrahman (2013, hlm. 2) menulis merupakan salah satu
keterampilan yang tidak dikuasai oleh setiap orang. Latihan merupakan kunci
yang paling utama demi mencapai kesuksesan untuk mencapai predikat
2
Winda Mutia Prama Iswari, 2015
PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam Kurikulum 2013 yang merupakan kurikulum berbasis teks, siswa
dituntut agar mampu memahami dan memproduksi berbagai jenis teks. Salah
satu jenis teks yang terdapat pada Kurikulum 2013 yaitu teks tanggapan
deskriptif. Teks tanggapan deskriptif adalah teks yang menggambarkan suatu
objek dengan serinci-rincinya. Pembelajaran mengenai teks tanggapan
deskriptif terdapat pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Banyaknya jenis teks yang dipelajari pada Kurikulum 2013 membuat
siswa kesulitan dalam menulis teks tanggapan deskriptif. Hal ini disebabkan
dalam menulis teks tanggapan deskriptif dibutuhkan daya imajinasi dan
pengetahuan yang perlu dikuasai oleh siswa. Seperti pada penelitian yang
dilakukan oleh Gaol (2014) yang berjudul “Penerapan Model Siklus Belajar
(Learning Cycle) Tipe 5E melalui Media Gambar sebagai Upaya
Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Tanggapan Deskripsi” bahwa
beberapa kendala yang dialami siswa dalam pembelajaran menulis teks
tanggapan deskripsi adalah kesulitan membayangkan sesuatu untuk
digambarkan atau dideskripsikan. Hal ini menunjukkan bahwa daya imajinasi
siswa masih kurang dan rendah. Selain itu, siswa juga kesulitan dalam
merangkai kata yang sudah ada menjadi sebuah paragraf yang utuh.
Pada umumnya siswa mengalami kesulitan dalam menulis teks tanggapan
deskriptif disebabkan kurangnya latihan yang dilakukan oleh siswa. Selain itu,
penggunaan model atau teknik pembelajaran yang tidak tepat berpengaruh
pada keberhasilan siswa dalam menulis teks tanggapan deskriptif. Padahal
guru sebagai fasilitator diharapkan dapat menyajikan model atau teknik yang
bervariasi dan kreatif agar dapat menumbuhkan motivasi menulis pada siswa.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik think-talk-write sebagai
model pembelajaran. Teknik think-talk-write adalah pembelajaran yang
dibangun dari proses berpikir, berbicara, dan menulis. Huda (2014, hlm. 218)
menyatakan bahwa think-talk-write adalah strategi yang memfasilitasi latihan
berbahasa secara lisan dan menulis bahasa tersebut dengan lancar.
Langkah-langkah dari pembelajaran ini yaitu pada tahap pertama siswa diberi tayangan
dan membuat catatan kecil tentang ide-ide yang terdapat pada tayangan. Tahap
3
Winda Mutia Prama Iswari, 2015
PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selanjutnya tahap ketiga siswa menyusun dan mengembangkan ide-ide yang
telah dibahas dalam bentuk tulisan dan menuliskannya menjadi sebuah teks.
Setelah itu salah satu siswa sebagai perwakilan kelompok menyajikan teks
yang telah dibuat di depan kelas.
Pemilihan teknik think-talk-write untuk pembelajaran menulis teks
tanggapan deskriptif karena pada model ini siswa akan diajak berpikir dengan
mencermati tayangan yang ditampilkan guru. Melalui kegiatan ini siswa dapat
menemukan ide-ide tentang objek yang akan dideskripsikan. Setelah itu siswa
dapat mengomunikasikan ide-ide yang didapat dengan berdiskusi bersama
kelompok. Selanjutnya siswa menyusun dan mengembangkan ide-ide tersebut
berdasarkan pemahaman dan pengetahuan siswa dari hasil diskusi ke dalam
bentuk tulisan dan menuliskannya menjadi sebuah teks tanggapan deskriptif.
Pemilihan teknik ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis
siswa dalam menulis teks tanggapan deskriptif dan meningkatkan hasil belajar
siswa.
Sebelumnya penelitian mengenai penggunaan teknik think-talk-write
sudah pernah dilakukan oleh beberapa orang. Peneliti pertama yaitu
Rishanjani (2014) yang melakukan penelitian berjudul “Keefektifan Model
Think-Talk-Write (TTW) dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi
(Penelitian Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri 9 Bandung
Tahun Ajaran 2013/2014)”, hasil dari penelitian ini yaitu adanya perbedaan
yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi
sebelum dan setelah menggunakan model think-talk-write. Hal ini terbukti
dari hasil uji hipotesis yang diperoleh t0 (3,88) > t0,95 (2,011). Hasil tersebut
dapat dinyatakan bahwa hipotesis Ha diterima dan H0 ditolak. Hal ini berarti
model think-talk-write efektif untuk diterapkan pada pembelajaran menulis
teks eksposisi.
4
Winda Mutia Prama Iswari, 2015
PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perbedaan yang signifikan. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil perhitungan
statistik diperoleh data bahwa thitung> ttabel= 3,68> 2,30. Ini berarti Ho ditolak
dan Ha diterima. Artinya teknik pikir-bicara-tulis efektif dalam meningkatkan
kemampuan apresiasi cerpen siswa.
Berdasarkan dua penelitian yang sudah dilakukan mengenai model atau
teknik think-talk-write ini dianggap berhasil. Pada penelitian pertama yang
dilakukan oleh Rishanjani membuktikan bahwa penggunaan model
think-talk-write dalam pembelajaran menulis teks eksposisi terbukti efektif. Selanjutnya
pada penelitian kedua yang dilakukan oleh Ekawati pun menunjukkan bahwa
model pikir-baca-tulis ini efektif digunakan dalam pembelajaran apresiasi
cerpen. Hal ini berarti model atau teknik think-talk-write efektif diterapkan
pada pembelajaran menulis teks eksposisi dan apresiasi cerpen.
Jadi, berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Penerapan Teknik Think-Talk-Write (TTW) dalam
Pembelajaran Menulis Teks Tanggapan Deskriptif”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa kelas
VII SMP Negeri 1 Klari di kelas eksperimen sebelum menggunakan teknik
think-talk-write dan kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa
kelas VII SMP Negeri 1 Klari di kelas kontrol?
2. Bagaimanakah kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa kelas
VII SMP Negeri 1 Klari di kelas eksperimen setelah menggunakan teknik
think-talk-write dan kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa
kelas VII SMP Negeri 1 Klari di kelas kontrol?
3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis
teks tanggapan deskriptif siswa kelas VII SMP Negeri 1 Klari di kelas
eksperimen sebelum dan setelah menggunakan teknik think-talk-write dan
kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa kelas VII SMP
5
Winda Mutia Prama Iswari, 2015
PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan
mendeskripsikan:
1. kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa kelas VII SMP
Negeri 1 Klari di kelas eksperimen sebelum menggunakan teknik
think-talk-write dan kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa kelas
VII SMP Negeri 1 Klari di kelas kontrol;
2. kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa kelas VII SMP
Negeri 1 Klari di kelas eksperimen setelah menggunakan teknik
think-talk-write dan kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa kelas VII
SMP Negeri 1 Klari di kelas kontrol; dan
3. terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks
tanggapan deskriptif siswa kelas VII SMP Negeri 1 Klari di kelas
eksperimen sebelum dan setelah menggunakan teknik think-talk-write dan
kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa kelas VII SMP
Negeri 1 Klari di kelas kontrol.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoretis
Dengan penelitian ini peneliti memperoleh pengetahuan dan wawasan
dalam penggunaan teknik pembelajaran pada pengajaran bahasa dan sastra
Indonesia. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti
lain atau pengajar dalam penguatan teori mengenai teknik think-talk-write.
2. Manfaat Praktis
1) Bagi Pengajar
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengajar bahwa
penggunaan teknik pembelajaran yang tepat dan menarik dapat menjadi solusi
untuk menciptakan suasana belajar yang efektif.
2) Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa
karena penggunaan teknik pembelajaran yang menarik dan tidak
6
Winda Mutia Prama Iswari, 2015
PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3) Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi peneliti dalam memilih teknik pembelajaran yang dapat menarik minat
siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
E. Struktur Organisasi
Bab 1 memuat pendahuluan yang terdiri atas latar belakang permasalahan
tentang hal-hal yang mendasari penelitian ini. Latar belakang dikerucutkan
menjadi rumusan masalah yang dapat menghasilkan tujuan dan manfaat
penelitian.
Bab 2 memuat kajian pustaka yang berisi konsep atau teori dalam bidang
menulis teks tanggapan deskriptif menggunakan teknik pembelajaran yang
dianggap menarik minat siswa dan efektif untuk pembelajaran menulis yaitu
teknik think-talk-write. Selain itu, pada bab ini juga berisi penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh peneliti lain.
Bab 3 memuat metodologi penelitian yang terdiri atas jenis penelitian,
desain penelitian, dan subjek populasi atau sampel dengan menggunakan
metode penelitian eksperimen kuasi. Selain itu, bab ini juga memuat
instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data
data.
Bab 4 memuat hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri atas temuan
penelitian yang berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data sesuai dengan
rumusan permasalahan yang ada pada bab 1 dan pembahasan hasil penelitian.
Bab 5 memuat simpulan, implikasi dan rekomendasi yang terdiri atas
penafsiran dan pemaknaan peniliti terhadap hasil pembelajaran menulis teks
tanggapan deskriptif menggunakan teknik think-talk-write. Selain itu, bab ini
juga mampu menjawab pertanyaan atau masalah penelitian yang telah
dipaparkan pada bab 1 dan rekomendasi untuk para peneliti berikutnya yang
17
Winda Mutia Prama Iswari, 2015
PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Sugiyono
(2012, hlm. 72) menyatakan metode penelitian eksperimen dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Penulis menggunakan penelitian eksperimen karena ingin menjawab
permasalahan yang diajukan pada hipotesis yaitu apakah terdapat
perbedaan yang signifikan pada kemampuan menulis siswa sebelum dan
setelah menggunakan teknik think-talk-write pada pembelajaran menulis
teks tanggapan deskriptif.
Penelitian eksperimen pada umumnya, menurut Ary (dalam
Syamsuddin dan Vismaia, 2011, hlm. 151) mempunyai tiga karakteristik
yang penting, yaitu:
1) Variabel bebas yang dimanipulasi;
2) variabel lain yang mungkin berpengaruh dikontrol agar tetap
konstan;
3) efek atau pengaruh manipulasi variabel bebas dan variabel terikat
diamati secara langsung oleh peneliti.
Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian eksperimen adalah metode
yang sistematis dan logis yang bertujuan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan pada
beberapa kelompok ekperimental dan menyediakan kontrol untuk
18
Winda Mutia Prama Iswari, 2015
PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Desain Penelitian
Penelitian eksperimen ini mengarah pada desain eksperimen semu atau
kuasi. Desain eksperimen kuasi ini merupakan pengembangan dari desain
eksperimen murni. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 77) desain ini
mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya
untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen. Eksperimen kuasi digunakan karena pada kenyataannya sulit
mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. Desain
eksperimen kuasi memiliki dua bentuk desain. Berikut ini merupakan
desain eksperimen kuasi menurut Sugiyono (2012, hlm. 77-79).
1) Time Series Design
2) Nonequivalent Control Group Design
Di atas telah disebutkan dua desain eksperimen kuasi. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan nonequivalent control group design.
O1 X O2
O3 C O4
Keterangan:
O1 : Tes awal pada kelas eksperimen
O2 : Tes akhir pada kelas eksperimen
X : Perlakuan atau treatment pada kelas eksperimen
O3 : Tes awal pada kelas kontrol
O4 : Tes akhir pada kelas kontrol
C : Perlakuan atau treatment pada kelas kontrol
Pada praktiknya pelaksanaan penelitian ini adalah peneliti menyiapkan
dua kelas yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah itu,
peneliti melakukan tes awal untuk mengetahui kemampuan menulis teks
19
Winda Mutia Prama Iswari, 2015
PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
eksperimen maupun kelas kontrol. Hasil tes awal akan dijadikan patokan
untuk mengetahui kemampuan menulis siswa dan apakah ada peningkatan
atau tidak pada kemampuan menulis siswa. Selanjutnya peneliti akan
memberi perlakuan atau treatment pada kelas eksperimen dengan
menggunakan teknik think-talk-write pada pembelajaran menulis teks
deskriptif. Setelah diberi perlakuan, kelas eksperimen dan kelas kontrol
diberikan tes akhir. Hasil dari tes akhir akan dijadikan sebagai bandingan
dari hasil tes sebelumnya. Selain itu, hasil tes akhir pada kelas eksperimen
akan dibandingkan dengan hasil akhir pada kelas kontrol. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui keefektifan dari perlakuan yang diberikan
pada kelas eksperimen. Apabila hasil tes akhir kelas eksperimen
menunjukkan adanya peningkatan dibanding dengan tes awal dan adanya
perbedaan yang signifikan antara hasil tes akhir kelas eksperimen dengan
kelas kontrol ini berarti perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen
efektif.
C. Sumber Data Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil dari perlakukan yang
telah dilakukan pada siswa mengenai kemampuan menulis teks tanggapan
deskriptif. Mengingat teks tanggapan deskriptif merupakan salah satu
pengajaran bahasa Indonesia yang terdapat pada kelas VII maka peneliti
harus menentukan populasi dan sampel yang jelas sebagai sumber data
penelitian ini.
1) Populasi
Menurut Arikunto (2013, hlm. 173) populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian. Populasi yang digunakan oleh peneliti adalah siswa
kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Klari.
2) Sampel
Arikunto (2013, hlm. 174) berpendapat bahwa sampel adalah
sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Pemilihan sampel dalam
20
Winda Mutia Prama Iswari, 2015
PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilakukan untuk mempermudah pelaksanaan penelitian. Sampel yang
diambil dari populasi yang ditentukan yaitu kelas VII G dan kelas VII
H. Kelas VII G berperan sebagai kelas eksperimen dan kelas VII H
berperan sebagai kelas kontrol.
D. Definisi Operasional
Agar tidak menimbulkan berbagai macam persepsi tentang judul dari
penelitian ini, maka definisi operasional dari judul penelitian ini adalah
sebagai berikut.
a. Menulis Teks Tanggapan Deskriptif
Menulis teks tanggapan deskriptif adalah kegiatan membuat tulisan
yang berisi kesan mengenai apa yang diamati dan didapat melalui
pancaindra penulis dan membuat seolah-olah pembaca dapat melihat dan
merasakan sebuah objek yang dialami oleh penulis.
b. Teknik Think-Talk-Write
Teknik think-talk-write adalah pembelajaran yang melalui proses
berpikir, berbicara/berdiskusi, dan menulis. Pembelajaran ini dimulai
dengan proses berpikir dan membuat catatan kecil tentang ide-ide, lalu
mendiskusikan dengan orang lain, dan menuliskannya dalam sebuah
tulisan.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen pada penelitian ini adalah instrumen perlakuan, instrumen
tes dan instrumen penilaian.
1. Instrumen Perlakuan
Instrumen perlakuan digunakan sebagai pedoman dalam melakukan
rangkaian pembelajaran untuk kepentingan penelitian. Instrumen
perlakuan dalam penelitian ini adalah rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP). RPP diperlukan untuk acuan pelaksanaan pembelajaran.Format
RPP terlampir.
Setelah menyusun RPP, langkah selanjutnya adalah melaksanakan
kegiatan pembelajaran. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan
21
Winda Mutia Prama Iswari, 2015
PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1) Pelaksanaan prates
Pelaksanaan prates dilakukan untuk memperoleh data hasil menulis
teks tanggapan deskriptif siswa sebelum diberi perlakuan
menggunakan teknik think-talk-write. Prates ini dilakukan secara
tertulis menggunakan instrumen berupa soal uraian.
2) Penyajian materi dan pemberian perlakuan
Setelah melakukan prates, langkah selanjutnya adalah penyajian
materi mengenai teks tanggapan deskriptif dan memberi perlakuan
sesuai dengan rencana yang telah disusun dalam RPP.
3) Pelaksanaan pascates
Pelaksaan pascates merupakan kegiatan terakhir. Pelaksanaan
pascates ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
pembelajaran yang sudah dilakukan. Pascates dilakukan secara
tertulis dengan instrumen berupa soal uraian.
2. Instrumen Tes
Tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes tulis membuat teks
tanggapan deskriptif. Teks tanggapan deskriptif yang harus dibuat adalah
sebagai berikut.
Format Tes
1) Tulislah nama dan kelas pada kertas yang telah disediakan!
2) Simaklah dengan baik video yang ditampilkan di depan kelas!
3) Buatlah teks tanggapan deskriptif dengan tema air terjun
dengan melakukan transformasi dari tayangan yang telah
ditampilkan berdasarkan ketentuan sebagai berikut.
a. Topik tulisan sesuai dengan isi teks
b. Pola pengembangan subjektif
c. Jumlah paragraf minimal 3 paragraf
22
Winda Mutia Prama Iswari, 2015
PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Instrumen Penilaian
Sebagai penilaian menulis teks tanggapan deskriptif siswa, peneliti
menggunakan penilaian menurut Kosasih dan Restuti (2013, hlm. 32)
untuk mengukur kemampuan menulis siswa sebagai berikut.
1) Penggambaran isi yang terperinci
2) Pola pengembangan yang jelas
3) Penggunaan bahasa terkait kefektifan kalimat dan pilihan kata
Format penilaian kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa
terlampir.
Tabel 3.6
Penilaian PAN Skala Empat
(Nurgiyantoro, 2010, hlm. 253)
Tabel kategori penilaian tersebut nantinya akan dijadikan sebagai
pedoman penilaian saat mendeskripsikan data hasil tes di kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Setelah data dideskripsikan, kemudian data diolah
menggunakan statistik.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan gambaran bagaimana peneliti
memperoleh dan mengumpulkan data-data yang digunakan dalam
penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan tes tertulis. Mengingat
penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi yang menggunakan
rancangan dengan pemasangan subjek melalui tes awal-tes akhir dan
kelompok kontrol maka peneliti melakukan tes tertulis sebanyak dua kali.
No Kategori Kategori
1. 86-100 Baik Sekali
2. 76-85 Baik
3. 56-75 Cukup
23
Winda Mutia Prama Iswari, 2015
PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tes tertulis awal dilakukan untuk mengukur kemampuan menulis
siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberi perlakuan.
Selanjutnya tes tertulis akhir dilakukan untuk mengukur peningkatan
kemampuan menulis siswa setelah diberi perlakuan oleh peneliti. Setelah
itu, hasil tes kelas eksperimen dibandingkan dengan hasil tes kelas kontrol.
Jadi, melalui tahap ini peneliti dapat mengetahui kemampuan menulis
siswa pada kelas eksperimen sebelum dan setelah mendapatkan perlakuan
menggunakan teknik think-talk-write dan pada kelas kontrol sebelum dan
setelah mendapat perlakuan menggunakan model konvensional.
G. Teknik Pengolahan Data
Setelah data penelitian terkumpul maka selanjutnya data tersebut
diolah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan penelitian yang
dilakukan. Karena penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen
maka teknik yang digunakan untuk mengolah data adalah dengan
menggunakan rumus statistik. Berikut ini adalah langkah-langkah
pengolahan data.
1) Menganalisis hasil prates dan pascates siswa
2) Mengolah skor prates dan pascates menjadi nilai
Nilai = ∑
∑ x 100
Tabel 3.7
Kategori Penilaian Menulis Teks Tanggapan Deskriptif
(Nurgiyantoro, 2010, hlm. 253)
No Kategori Kategori
1. 86-100 Baik Sekali
2. 76-85 Baik
3. 56-75 Cukup
24
Winda Mutia Prama Iswari, 2015
PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3) Uji reliabilitas antarpenimbang
Perhitungan reliabilitas antarpenimbang ditentukan dengan
beberapa langkah sebagai berikut.
a. Sigma determinan
∑ t2 ∑
b. Menghitung jumlah kuadrat siswa
SSt∑ t2 = -
Reliabilitas antarpenimbang dihitung dengan rumus :
rxy=
Keterangan:
rxy= Reliabilitas yang dicari
Vt = Varian tes
Vkk= Varian dari kekeliruan
25
Winda Mutia Prama Iswari, 2015
PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.9
Penilaian Korelasi Guilford
(Subana, dkk. 2005, hlm. 152)
4) Melakukan uji normalitas dilakukan pada nilai hasil prates dan
pascates menggunakan rumus sebagai berikut.
X2 = ∑
(Subana, dkk, 2005, hlm. 125)
Keterangan:
Oi = frekuensi yang diobservasi
Ei = frekuensi yang diharapkan
5) Melakukan uji homogenitas untuk mengetahui variasi
sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Melakukan uji
homogenitas varian rata-rata prates dan pascates pada performa
siswa menggunakan rumus:
(Subana, dkk, 2005, hlm. 188)
Keterangan:
= nilai yang dicari
Vb = varian terbesar
Vk = varian terkecil
Data yang dinyatakan homogen jika <
Rentang Kriteria
0,00-0,20 Korelasi reliabilitas rendah sekali
0,20-0,40 Korelasi reliabilitas rendah
0,40-0,60 Korelasi reliabilitas sedang
0,60-0,80 Korelasi reliabilitas tinggi
26
Winda Mutia Prama Iswari, 2015
PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6) Pengujian hipotesis menggunakan signifikansi perbedaan dua
variabel dengan kriteria jika thitung < ttabel maka Ha ditolak atau H0
diterima. Hal tersebut berarti tidak ada perbedaan yang signifikan
antara skor pada prates dan skor pada pascates, sedangkan jika
thitung > ttabel maka H0 ditolak atau Ha diterima. Hal tersebut berarti
terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pada prates dan
skor pada pascates.
a) Mencari mean dari perbedaan prates dan pascates dengan
rumus sebagai berikut.
MX = ∑
Keterangan :
∑ =Jumlah selisih prates dan pascates = Jumlah data
b) Mencari thitung dengan rumus berikut.
√[∑ ] [ ∑ ]
(Arikunto, 2013, hlm. 354)
Keterangan:
t = Uji t
Mx = Perbedaan mean data prates dan pascates kelas
eksperimen
My = Perbedaan mean data prates pascates kelas kontrol
∑ = Jumlah deviasi kelas ekperimen ∑ = Jumlah deviasi kelas kontrol
91
Winda Mutia Prama Iswari, 2015
PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil pembahasan yang berkaitan
dengan penerapan teknik think-talk-write dalam pembelajaran menulis teks
tanggapan deskriptif pada siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Klari, maka
diperoleh simpulan sebagai berikut.
1) Kemampuan awal siswa dalam menulis teks tanggapan deskriptif di
kelas eksperimen dan kelas kontrol terhitung kurang. Kebanyakan
siswa masih belum mengetahui bagaimana cara menulis teks
tanggapan deskriptif yang baik, cara menuangkan ide cerita yang baik,
pola pengembangan yang kurang jelas, dan kurang menguasai struktur
yang terdapat pada teks tanggapan deskriptif. Nilai rata-rata siswa di
kelas eksperimen dan kelas kontrol pada saat prates yaitu 63,4 dan
57,1. Berdasarkan nilai tersebut maka terlihat bahwa kemampuan awal
menulis teks tanggapan deskriptif siswa di kelas eksperimen dan kelas
kontrol masih rendah.
2) Kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan di kelas kontrol dan
kelas eksperimen terhitung baik. Meskipun masih ada beberapa siswa
yang menulis teks tanggapan deskriptif dengan struktur yang tidak
lengkap dan penggunaan ejaan yang salah, namun secara keseluruhan
mereka sudah mampu mengaplikasikan bagaimana cara menulis teks
tanggapan deskriptif yang baik dan mampu mengembangkan ide-ide
yang mereka miliki ke dalam bentuk tulisan. Nilai rata-rata siswa di
kelas ekasperimen dan kelas kontrol pada saat pascates yaitu 72,3 dan
69,8. Berdasarkan nilai tersebut dapat dilihat bahwa kemampuan
menulis teks tanggapan deskriptif siswa di kelas eksperimen dan kelas
kontrol setelah diberikan perlakuan terhitung baik.
3) Setelah diberikan perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
maka dapat disimpulkan bahwa teknik think-talk-write dapat
92
Winda Mutia Prama Iswari, 2015
PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tersebut dapat dilihat berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis
dengan diperoleh hasil thitung (3,89) > ttabel (2,021), pada tingkat
kekeliriuan 5%, ini berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Hal ini
menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan
menulis teks tanggapan deskriptif siswa sebelum dan sesudah
menggunakan teknik think-talk-write. Dengan demikian, pembelajaran
menggunakan teknik think-talk-write terbukti dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam menulis teks tanggapan deskriptif.
B. Implikasi
Berdasarkan simpulan penelitian yang telah dipaparkan, maka diajukan
beberapa implikasi yang berhubungan dengan kemampuan menulis siswa
sebagai berikut.
1) Penerapan teknik think-talk-write dalam pembelajaran menulis teks
tanggapan deskriptif di kelas VII SMP Negeri 1 Klari dinyatakan
berhasil. Hal ini dibuktikan dari hasil uji hipotesis yang menunjukkan
bahwa adanya peningkatan yang cukup signifikan antara nilai prates
dan pascates. Dengan demikian, teknik think-talk-write dibutuhkan
untuk membantu siswa dalam mengembangkan daya imajinasi melalui
percakapan terstruktur dan mengembangkan tulisan dengan lancar.
2) Pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif menggunakan teknik
think-talk-write dapat memberi kesempatan pada siswa untuk saling
bertukar pikiran dengan siswa lain melalui diskusi dan melatih bahasa
sebelum dituliskan. Dengan demikian, pembelajaran pun dapat bersifat
lebih aktif karena adanya interaksi antara siswa satu dengan siswa
yang lain.
3) Teknik think-talk-write dapat menjadi salah satu alternatif bagi guru
93
Winda Mutia Prama Iswari, 2015
PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Rekomendasi
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis mengemukakan
beberapa rekomendasi sebagai berikut.
1) Penerapan teknik think-talk-write dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam menulis teks tanggapan deskriptif. Oleh karena itu, guru
dapat memanfaatkan teknik think-talk-write dalam pembelajaran
menulis teks tanggapan deskriptif untuk mengoptimalkan hasil belajar
siswa.
2) Penerapan teknik think-talk-write pada penelitian ini terbatas pada
pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif. Penulis
merekomendasikan untuk penelitian selanjutnya teknik think-talk-write
94
Winda Mutia Prama Iswari, 2015
PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Akdon. (2007). Modul aplikasi statistika dalam pendidikan. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.
Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Ekawati, N. (2011). Keefektifan teknik “pikir-bicara-tulis” dalam
pembelajaran apresiasi cerpen” (eksperimen kuasi terhadap siswa
kelas VII SMP Negeri 4 Bandung tahun ajaran 2010/2011). (Skripsi).
Perpustakaan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Febriyani, N. (2014). Penerapan teknik karyawisata (field trip) dalam
pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif (penelitian
eksperimen semu pada siswa kelas VII SMP Negeri 9 Bandung tahun
ajaran 2013/2014). (Skripsi). Perpustakaan, Universitas Pendidikan
Indonesia, Bandung.
Gaol, W. W. L. (2014). Penerapan model siklus belajar (learning cycle)
tipe 5e melalui media gambar sebagai upaya meningkatkan
kemampuan menulis teks tanggapan deskripsi (penelitian tindakan
kelas partisipatoris pada siswa kelas VII SMPN 1 Cimahi tahun ajaran
2013/2014). (Skripsi). Perpustakaan, Universitas Pendidikan
Indonesia, Bandung.
Huda, M. (2014). Model-model pengajaran dan pembelajaran: isu-isu
metodis dan paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Bahasa Indonesia
wahana pengetahuan untuk SMP/MTS kelas VII. Jakarta: Pusat
Pembukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kosasih, E dan Restuti. (2013). Mandiri bahasa Indonesia untuk
SMP/MTS kelas VII. Bandung: Erlangga.
Mulyadi, Y. (2013). Bahasa Indonesia untuk SMP-MTS kelas VII.
Bandung: Yrama Widya.
Nurgiyantoro, B. (2010). Penilaian pembelajaran bahasa berbasis
95
Winda Mutia Prama Iswari, 2015
PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rishanjani, P.A. (2014). Keefektifan model think-talk-write (TTW) dalam
pembelajaran menulis teks eksposisi (penelitian kuasi eksperimen
pada siswa kelas X SMA Negeri 9 Bandung tahun ajaran 2013/2014).
(Skripsi). Perpustakaan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Semi, A. (2007). Dasar-dasar keterampilan menulis. Bandung: Angkasa.
Subana, dkk. (2005). Statistik pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan r&d.
Bandung: Alfabeta.
Syamsuddin AR & Damaianti, S. V. (2011). Metode penelitian pendidikan
bahasa. Bandung: Rosda.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman penulisan karya
ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Zainurrahman. (2013). Menulis dari teori hingga praktik (penawar racun