• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF: penelitian eksperimen kuasi terhadap siswa kelas VII SMP negeri 1 klari tahun ajaran 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF: penelitian eksperimen kuasi terhadap siswa kelas VII SMP negeri 1 klari tahun ajaran 2014/2015."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW)

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Klari

Tahun Ajaran 2014/2015)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memeroleh gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Winda Mutia Prama Iswari

1105222

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

▸ Baca selengkapnya: contoh teks tanggapan tentang piket kelas

(2)

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penerapan Teknik Think-Talk-Write (TTW)

dalam Pembelajaran Menulis Teks Tanggapan Deskriptif

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Klari

Tahun Ajaran 2014/2015)

LEMBAR HAK CIPTA

oleh

WINDA MUTIA PRAMA ISWARI

1105222

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

©Winda Mutia Prama Iswari 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak

(3)

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Penerapan Teknik

Think-Talk-Write (TTW) dalam Pembelajaran Menulis Teks Tanggapan Deskriptif” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai

dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini,

saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya

pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya

saya ini.

Bandung, Agustus 2015

Winda Mutia Prama Iswari

(4)

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

(5)

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW)

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Klari

Tahun Ajaran 2014/2015)

Oleh

Winda Mutia Prama Iswari

1105222

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan siswa dalam menulis sebuah teks. Pada Kurikulum 2013 yang merupakan kurikulum berbasis teks, siswa dituntut untuk memahami dan memproduksi sebuah teks, salah satunya adalah teks tanggapan deskriptif. Pada umumnya siswa mengalami kesulitan dalam menulis teks disebabkan oleh kurangnya latihan. Selain itu, penggunaan model atau teknik pembelajaran juga berpengaruh pada keberhasilan siswa dalam menulis sebuah teks. Penelitian ini menggunakan teknik think-talk-write sebagai teknik pembelajaran. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif sebelum dan sesudah menggunakan teknik think-talk-write.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dengan desain penelitian nonequivalent control group design. Populasi pada penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMP Negeri 1 Klari. Sampel pada penelitian adalah siswa kelas VII G sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas VII H sebagai kelas kontrol.

Berdasarkan hasil uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji-t yang diperoleh yaitu thitung (3,89) > ttabel (2,021), ini berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Dengan

(6)

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

THE USE OF THINK-TALK-WRITE (TTW) TECHNIQUE IN LEARNING WRITING DESCRIPTIVE RESPONSE TEXT (Quasi Experimental Research at Seventh Grade Students of

SMP Negeri 1 Klari Academic Year 2014/2015)

By

Winda Mutia Prama Iswari

1105222

This research is motivated by the lack of students skill in writing a text. In 2013 Curriculum which is text-based curriculum, students are required to comprehend and produce a text, one of them is descriptive response text. Basically, the trouble caused by lack of practicing. In addition, the model or technique of teaching language has an important effect in writing lesson. The teaching technique used here was think-talk-write (TTW). The objectives of this research were to find out whether there is a significant difference between the ability to write descriptive response text before and after using think-talk-write technique.

The method used in this research is a quasi experimental method in the design of nonequivalent control group. The population in this research was seventh grade students of SMP Negeri 1 Klari. The sample was students of class VII G as experimental class and class VII H as control class.

Based on the result of hypothesis test, it can be concluded that there was significant difference in learning writing descriptive response text at experimental and control class. It can be seen from the calculation result of t-test. The result showed that tobs (3.89) > ttable (2,021), it meant Ha is accepted and H0 is rejected. It

(7)

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iv A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian... 5

1. Manfaat Teoretis ... 5

2. Manfaat Praktis ... 5

E. Struktur Organisasi ... 6

BAB 2 LANDASAN TEORETIS A. Hakikat Menulis ... 7

B. Teks Tanggapan Deskriptif ... 9

C. Teknik Think-Talk-Write ... 12

D. Penelitian Terdahulu ... 14

E. Anggapan Dasar... 15

F. Kerangka Berpikir ... 15

G. Hipotesis ... 16

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 17

B. Desain Penelitian ... 18

C. Sumber Data Penelitian ... 19

1. Populasi ... 19

2. Sampel ... 19

D. Definisi Operasional ... 20

(8)

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu v

1. Instrumen Perlakuan... 20

2. Instrumen Tes ... 21

3. Instrumen Penilaian ... 22

F. Teknik Pengumpulan Data ... 22

G. Teknik Pengolahan Data ... 23

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 27

a. Analisis Teks Tangapan Deskriptif Prates Kelas Eksperimen ... 27

b. Analisis Teks Tangapan Deskriptif Prates Kelas Kontrol... 32

c. Analisis Teks Tangapan Deskriptif Pascates Kelas Eksperimen ... 36

d. Analisis Teks Tangapan Deskriptif Pascates Kelas Kontrol ... 41

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 46

a. Prates Kelas Eksperimen ... 46

b. Prates Kelas Kontrol ... 49

c. Pascates Kelas Eksperimen ... 51

d. Pascates Kelas Kontrol ... 53

C. Deskripsi Pengolahan Data... 55

a. Uji Reliabilitas ... 55

b. Uji Normalitas ... 70

c. Uji Homogenitas... 83

d. Uji Hipotesis... 85

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 87

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan... 91

B. Implikasi ... 92

C. Rekomendasi ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 94

LAMPIRAN

(9)

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.6 Penilaian PAN Skala Empat. ... 22

Tabel 3.7 Kategori Penilaian Menulis Teks Tanggapan Deskriptif. ... 23

Tabel 3.8 Format ANAVA. ... 24

Tabel 3.9 Penilaian Korelasi Guilford ... 25

Tabel 4.1 Perolehan Nilai Prates Kelas Eksperimen. ... 47

Tabel 4.2 Perolehan Nilai Terendah–Nilai Tertinggi Prates Kelas Eksperimen. .. 48

Tabel 4.3 Perolehan Nilai Prates Kelas Kontrol ... 49

Tabel 4.4 Perolehan Nilai Terendah-Nilai Tertinggi Prates Kelas Kontrol ... 50

Tabel 4.5 Perolehan Nilai Pascates Kelas Eksperimen ... 51

Tabel 4.6 Perolehan Nilai Terendah-Nilai Tertinggi Pascates Kelas Eksperimen….. ... …52

Tabel 4.7 Perolehan Nilai Pascates Kelas Kontrol... 53

Tabel 4.8 Perolehan Nilai Terendah-Nilai Tertinggi Pascates Kelas Kontrol ... 54

Tabel 4.9 Uji Antarpenimbang Prates Kelas Eksperimen ... 56

Tabel 4.10 Tabel ANAVA Prates Kelas Eksperimen ... 58

Tabel 4.11 Uji Antarpenimbang Prates Kelas Kontrol ... 59

Tabel 4.12 Tabel ANAVA Prates Kelas Kontrol ... 62

Tabel 4.13 Uji Antarpenimbang Pascates Kelas Eksperimen ... 63

Tabel 4.14 Tabel ANAVA Pascates Kelas Eksperimen ... 66

Tabel 4.15 Uji Antarpenimbang Pascates Kelas Kontrol... 67

Tabel 4.16 Tabel ANAVA Pascates Kelas Kontrol ... 70

Tabel 4.17 Uji Normalitas Prates Kelas Eksperimen ... 71

Tabel 4.18 Tabel Distribusi Mean Data Nilai Prates Kelas Eksperimen ... 72

Tabel 4.19 Uji Normalitas dengan Rumus Chi-kuadrat Prates Kelas Eksperimen….. ... 73

Tabel 4.20 Uji Normalitas Prates Kelas Kontrol ... 74

Tabel 4.21 Tabel Distribusi Mean Data Nilai Prates Kelas Kontrol ... 75

Tabel 4.22 Uji Normalitas dengan Rumus Chi-kuadrat Prates Kelas Kontrol... .. 76

Tabel 4.23 Uji Normalitas Pascates Kelas Eksperimen ... 77

(10)

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vii

Tabel 4.25 Uji Normalitas dengan Rumus Chi-kuadrat Pascates Kelas

Eksperimen.. ... 79

Tabel 4.26 Uji Normalitas Pascates Kelas Kontrol ... 80

Tabel 4.27 Tabel Distribusi Mean Data Nilai Pascates Kelas Kontrol ... 81

Tabel 4.28 Uji Normalitas dengan Rumus Chi-kuadrat Pascates Kelas Kontrol .. 82

Tabel 4.29 Perbedaan Nilai Prates – Pascates Kelas Eksperimen dan Kelas

(11)

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Teks Tanggapan Deskriptif Prates Kategori Rendah di Kelas

Eksperimen ... 27

Gambar 4.2 Teks Tanggapan Deskriptif Prates Kategori Sedang di Kelas

Eksperimen ... 29

Gambar 4.3 Teks Tanggapan Deskriptif Prates Kategori Tinggi di Kelas

Eksperimen ... 31

Gambar 4.4 Teks Tanggapan Deskriptif Prates Kategori Rendah di Kelas

Kontrol… ... 32

Gambar 4.5 Teks Tanggapan Deskriptif Prates Kategori Sedang di Kelas

Kontrol… ... 33

Gambar 4.6 Teks Tanggapan Deskriptif Prates Kategori Tinggi di Kelas

Kontrol… ... …35

Gambar 4.7 Teks Tanggapan Deskriptif Pascates Kategori Rendah di Kelas Eksperimen ... 36

Gambar 4.8 Teks Tanggapan Deskriptif Pascates Kategori Sedang di Kelas Eksperimen ... 38

Gambar 4.9 Teks Tanggapan Deskriptif Pascates Kategori Tinggi di Kelas

Eksperimen ... 39

Gambar 4.10 Teks Tanggapan Deskriptif Pascates Kategori Rendah di Kelas Kontrol ... 41

Gambar 4.11 Teks Tanggapan Deskriptif Pascates Kategori Sedang di Kelas Kontrol ... 43

(12)

1

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Semi (2007, hlm. 14) menulis merupakan suatu proses kreatif

memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambang tulisan. Menulis adalah

keterampilan berbahasa yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah tulisan.

Dalam menulis diperlukan keterampilan untuk menyampaikan ide atau

gagasan ke dalam bentuk tulisan. Oleh sebab itu, kegiatan menulis

memerlukan daya nalar dan imajinasi.

Kalau dikatakan menulis itu mudah, masih banyak orang yang merasa

tidak mampu menghasilkan suatu tulisan. Padahal, menulis itu sebenarnya

tidaklah sulit karena menulis pada dasarnya merupakan kegiatan merekam

buah pikiran ke dalam bentuk tulisan dengan menggunakan sistem dan

peralatan menulis. Usaha merekam bahasa lisan ke dalam bentuk tulis itu

menghendaki aturan atau sistem tertentu yang harus diikuti dan dipatuhi

(Semi, 2007, hlm. 3).

Semi (2007, hlm. 2-3) juga berpendapat bahwa setiap orang perlu pandai

menulis karena semua pekerjaan terkait dengan kepandaian menulis.

Pekerjaan sebagai insinyur bangunan, pedagang, dokter, ataupun pegawai

kantor, kepandaian menulis menjadi sangat penting. Selain untuk menunjang

pekerjaan, menulis juga perlu untuk mengomunikasikan ilmu pengetahuan

kepada orang lain. Pengetahuan yang kita miliki kita tulis, kemudian kita

sampaikan di dalam forum seminar, atau dapat pula dimuat di surat kabar dan

majalah agar dapat diketahui dan dibaca oleh banyak orang. Hal ini

menyebabkan kepandaian menulis itu menjadi sebuah keterampilan.

Keterampilan menulis seseorang tidak datang secara otomatis, melainkan

melalui praktik dan latihan yang dilakukan secara teratur dan terus-menerus.

Menurut Zainurrahman (2013, hlm. 2) menulis merupakan salah satu

keterampilan yang tidak dikuasai oleh setiap orang. Latihan merupakan kunci

yang paling utama demi mencapai kesuksesan untuk mencapai predikat

(13)

2

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam Kurikulum 2013 yang merupakan kurikulum berbasis teks, siswa

dituntut agar mampu memahami dan memproduksi berbagai jenis teks. Salah

satu jenis teks yang terdapat pada Kurikulum 2013 yaitu teks tanggapan

deskriptif. Teks tanggapan deskriptif adalah teks yang menggambarkan suatu

objek dengan serinci-rincinya. Pembelajaran mengenai teks tanggapan

deskriptif terdapat pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Banyaknya jenis teks yang dipelajari pada Kurikulum 2013 membuat

siswa kesulitan dalam menulis teks tanggapan deskriptif. Hal ini disebabkan

dalam menulis teks tanggapan deskriptif dibutuhkan daya imajinasi dan

pengetahuan yang perlu dikuasai oleh siswa. Seperti pada penelitian yang

dilakukan oleh Gaol (2014) yang berjudul “Penerapan Model Siklus Belajar

(Learning Cycle) Tipe 5E melalui Media Gambar sebagai Upaya

Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Tanggapan Deskripsi” bahwa

beberapa kendala yang dialami siswa dalam pembelajaran menulis teks

tanggapan deskripsi adalah kesulitan membayangkan sesuatu untuk

digambarkan atau dideskripsikan. Hal ini menunjukkan bahwa daya imajinasi

siswa masih kurang dan rendah. Selain itu, siswa juga kesulitan dalam

merangkai kata yang sudah ada menjadi sebuah paragraf yang utuh.

Pada umumnya siswa mengalami kesulitan dalam menulis teks tanggapan

deskriptif disebabkan kurangnya latihan yang dilakukan oleh siswa. Selain itu,

penggunaan model atau teknik pembelajaran yang tidak tepat berpengaruh

pada keberhasilan siswa dalam menulis teks tanggapan deskriptif. Padahal

guru sebagai fasilitator diharapkan dapat menyajikan model atau teknik yang

bervariasi dan kreatif agar dapat menumbuhkan motivasi menulis pada siswa.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik think-talk-write sebagai

model pembelajaran. Teknik think-talk-write adalah pembelajaran yang

dibangun dari proses berpikir, berbicara, dan menulis. Huda (2014, hlm. 218)

menyatakan bahwa think-talk-write adalah strategi yang memfasilitasi latihan

berbahasa secara lisan dan menulis bahasa tersebut dengan lancar.

Langkah-langkah dari pembelajaran ini yaitu pada tahap pertama siswa diberi tayangan

dan membuat catatan kecil tentang ide-ide yang terdapat pada tayangan. Tahap

(14)

3

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya tahap ketiga siswa menyusun dan mengembangkan ide-ide yang

telah dibahas dalam bentuk tulisan dan menuliskannya menjadi sebuah teks.

Setelah itu salah satu siswa sebagai perwakilan kelompok menyajikan teks

yang telah dibuat di depan kelas.

Pemilihan teknik think-talk-write untuk pembelajaran menulis teks

tanggapan deskriptif karena pada model ini siswa akan diajak berpikir dengan

mencermati tayangan yang ditampilkan guru. Melalui kegiatan ini siswa dapat

menemukan ide-ide tentang objek yang akan dideskripsikan. Setelah itu siswa

dapat mengomunikasikan ide-ide yang didapat dengan berdiskusi bersama

kelompok. Selanjutnya siswa menyusun dan mengembangkan ide-ide tersebut

berdasarkan pemahaman dan pengetahuan siswa dari hasil diskusi ke dalam

bentuk tulisan dan menuliskannya menjadi sebuah teks tanggapan deskriptif.

Pemilihan teknik ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis

siswa dalam menulis teks tanggapan deskriptif dan meningkatkan hasil belajar

siswa.

Sebelumnya penelitian mengenai penggunaan teknik think-talk-write

sudah pernah dilakukan oleh beberapa orang. Peneliti pertama yaitu

Rishanjani (2014) yang melakukan penelitian berjudul “Keefektifan Model

Think-Talk-Write (TTW) dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi

(Penelitian Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri 9 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)”, hasil dari penelitian ini yaitu adanya perbedaan

yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi

sebelum dan setelah menggunakan model think-talk-write. Hal ini terbukti

dari hasil uji hipotesis yang diperoleh t0 (3,88) > t0,95 (2,011). Hasil tersebut

dapat dinyatakan bahwa hipotesis Ha diterima dan H0 ditolak. Hal ini berarti

model think-talk-write efektif untuk diterapkan pada pembelajaran menulis

teks eksposisi.

(15)

4

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perbedaan yang signifikan. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil perhitungan

statistik diperoleh data bahwa thitung> ttabel= 3,68> 2,30. Ini berarti Ho ditolak

dan Ha diterima. Artinya teknik pikir-bicara-tulis efektif dalam meningkatkan

kemampuan apresiasi cerpen siswa.

Berdasarkan dua penelitian yang sudah dilakukan mengenai model atau

teknik think-talk-write ini dianggap berhasil. Pada penelitian pertama yang

dilakukan oleh Rishanjani membuktikan bahwa penggunaan model

think-talk-write dalam pembelajaran menulis teks eksposisi terbukti efektif. Selanjutnya

pada penelitian kedua yang dilakukan oleh Ekawati pun menunjukkan bahwa

model pikir-baca-tulis ini efektif digunakan dalam pembelajaran apresiasi

cerpen. Hal ini berarti model atau teknik think-talk-write efektif diterapkan

pada pembelajaran menulis teks eksposisi dan apresiasi cerpen.

Jadi, berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Penerapan Teknik Think-Talk-Write (TTW) dalam

Pembelajaran Menulis Teks Tanggapan Deskriptif”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa kelas

VII SMP Negeri 1 Klari di kelas eksperimen sebelum menggunakan teknik

think-talk-write dan kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa

kelas VII SMP Negeri 1 Klari di kelas kontrol?

2. Bagaimanakah kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa kelas

VII SMP Negeri 1 Klari di kelas eksperimen setelah menggunakan teknik

think-talk-write dan kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa

kelas VII SMP Negeri 1 Klari di kelas kontrol?

3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis

teks tanggapan deskriptif siswa kelas VII SMP Negeri 1 Klari di kelas

eksperimen sebelum dan setelah menggunakan teknik think-talk-write dan

kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa kelas VII SMP

(16)

5

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan

mendeskripsikan:

1. kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa kelas VII SMP

Negeri 1 Klari di kelas eksperimen sebelum menggunakan teknik

think-talk-write dan kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa kelas

VII SMP Negeri 1 Klari di kelas kontrol;

2. kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa kelas VII SMP

Negeri 1 Klari di kelas eksperimen setelah menggunakan teknik

think-talk-write dan kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa kelas VII

SMP Negeri 1 Klari di kelas kontrol; dan

3. terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks

tanggapan deskriptif siswa kelas VII SMP Negeri 1 Klari di kelas

eksperimen sebelum dan setelah menggunakan teknik think-talk-write dan

kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa kelas VII SMP

Negeri 1 Klari di kelas kontrol.

D. Manfaat

1. Manfaat Teoretis

Dengan penelitian ini peneliti memperoleh pengetahuan dan wawasan

dalam penggunaan teknik pembelajaran pada pengajaran bahasa dan sastra

Indonesia. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti

lain atau pengajar dalam penguatan teori mengenai teknik think-talk-write.

2. Manfaat Praktis

1) Bagi Pengajar

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengajar bahwa

penggunaan teknik pembelajaran yang tepat dan menarik dapat menjadi solusi

untuk menciptakan suasana belajar yang efektif.

2) Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa

karena penggunaan teknik pembelajaran yang menarik dan tidak

(17)

6

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3) Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman

bagi peneliti dalam memilih teknik pembelajaran yang dapat menarik minat

siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

E. Struktur Organisasi

Bab 1 memuat pendahuluan yang terdiri atas latar belakang permasalahan

tentang hal-hal yang mendasari penelitian ini. Latar belakang dikerucutkan

menjadi rumusan masalah yang dapat menghasilkan tujuan dan manfaat

penelitian.

Bab 2 memuat kajian pustaka yang berisi konsep atau teori dalam bidang

menulis teks tanggapan deskriptif menggunakan teknik pembelajaran yang

dianggap menarik minat siswa dan efektif untuk pembelajaran menulis yaitu

teknik think-talk-write. Selain itu, pada bab ini juga berisi penelitian terdahulu

yang dilakukan oleh peneliti lain.

Bab 3 memuat metodologi penelitian yang terdiri atas jenis penelitian,

desain penelitian, dan subjek populasi atau sampel dengan menggunakan

metode penelitian eksperimen kuasi. Selain itu, bab ini juga memuat

instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data

data.

Bab 4 memuat hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri atas temuan

penelitian yang berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data sesuai dengan

rumusan permasalahan yang ada pada bab 1 dan pembahasan hasil penelitian.

Bab 5 memuat simpulan, implikasi dan rekomendasi yang terdiri atas

penafsiran dan pemaknaan peniliti terhadap hasil pembelajaran menulis teks

tanggapan deskriptif menggunakan teknik think-talk-write. Selain itu, bab ini

juga mampu menjawab pertanyaan atau masalah penelitian yang telah

dipaparkan pada bab 1 dan rekomendasi untuk para peneliti berikutnya yang

(18)

17

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Sugiyono

(2012, hlm. 72) menyatakan metode penelitian eksperimen dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

Penulis menggunakan penelitian eksperimen karena ingin menjawab

permasalahan yang diajukan pada hipotesis yaitu apakah terdapat

perbedaan yang signifikan pada kemampuan menulis siswa sebelum dan

setelah menggunakan teknik think-talk-write pada pembelajaran menulis

teks tanggapan deskriptif.

Penelitian eksperimen pada umumnya, menurut Ary (dalam

Syamsuddin dan Vismaia, 2011, hlm. 151) mempunyai tiga karakteristik

yang penting, yaitu:

1) Variabel bebas yang dimanipulasi;

2) variabel lain yang mungkin berpengaruh dikontrol agar tetap

konstan;

3) efek atau pengaruh manipulasi variabel bebas dan variabel terikat

diamati secara langsung oleh peneliti.

Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian eksperimen adalah metode

yang sistematis dan logis yang bertujuan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan pada

beberapa kelompok ekperimental dan menyediakan kontrol untuk

(19)

18

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Desain Penelitian

Penelitian eksperimen ini mengarah pada desain eksperimen semu atau

kuasi. Desain eksperimen kuasi ini merupakan pengembangan dari desain

eksperimen murni. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 77) desain ini

mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya

untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan

eksperimen. Eksperimen kuasi digunakan karena pada kenyataannya sulit

mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. Desain

eksperimen kuasi memiliki dua bentuk desain. Berikut ini merupakan

desain eksperimen kuasi menurut Sugiyono (2012, hlm. 77-79).

1) Time Series Design

2) Nonequivalent Control Group Design

Di atas telah disebutkan dua desain eksperimen kuasi. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan nonequivalent control group design.

O1 X O2

O3 C O4

Keterangan:

O1 : Tes awal pada kelas eksperimen

O2 : Tes akhir pada kelas eksperimen

X : Perlakuan atau treatment pada kelas eksperimen

O3 : Tes awal pada kelas kontrol

O4 : Tes akhir pada kelas kontrol

C : Perlakuan atau treatment pada kelas kontrol

Pada praktiknya pelaksanaan penelitian ini adalah peneliti menyiapkan

dua kelas yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah itu,

peneliti melakukan tes awal untuk mengetahui kemampuan menulis teks

(20)

19

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

eksperimen maupun kelas kontrol. Hasil tes awal akan dijadikan patokan

untuk mengetahui kemampuan menulis siswa dan apakah ada peningkatan

atau tidak pada kemampuan menulis siswa. Selanjutnya peneliti akan

memberi perlakuan atau treatment pada kelas eksperimen dengan

menggunakan teknik think-talk-write pada pembelajaran menulis teks

deskriptif. Setelah diberi perlakuan, kelas eksperimen dan kelas kontrol

diberikan tes akhir. Hasil dari tes akhir akan dijadikan sebagai bandingan

dari hasil tes sebelumnya. Selain itu, hasil tes akhir pada kelas eksperimen

akan dibandingkan dengan hasil akhir pada kelas kontrol. Hal ini

dilakukan untuk mengetahui keefektifan dari perlakuan yang diberikan

pada kelas eksperimen. Apabila hasil tes akhir kelas eksperimen

menunjukkan adanya peningkatan dibanding dengan tes awal dan adanya

perbedaan yang signifikan antara hasil tes akhir kelas eksperimen dengan

kelas kontrol ini berarti perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen

efektif.

C. Sumber Data Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil dari perlakukan yang

telah dilakukan pada siswa mengenai kemampuan menulis teks tanggapan

deskriptif. Mengingat teks tanggapan deskriptif merupakan salah satu

pengajaran bahasa Indonesia yang terdapat pada kelas VII maka peneliti

harus menentukan populasi dan sampel yang jelas sebagai sumber data

penelitian ini.

1) Populasi

Menurut Arikunto (2013, hlm. 173) populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian. Populasi yang digunakan oleh peneliti adalah siswa

kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Klari.

2) Sampel

Arikunto (2013, hlm. 174) berpendapat bahwa sampel adalah

sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Pemilihan sampel dalam

(21)

20

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan untuk mempermudah pelaksanaan penelitian. Sampel yang

diambil dari populasi yang ditentukan yaitu kelas VII G dan kelas VII

H. Kelas VII G berperan sebagai kelas eksperimen dan kelas VII H

berperan sebagai kelas kontrol.

D. Definisi Operasional

Agar tidak menimbulkan berbagai macam persepsi tentang judul dari

penelitian ini, maka definisi operasional dari judul penelitian ini adalah

sebagai berikut.

a. Menulis Teks Tanggapan Deskriptif

Menulis teks tanggapan deskriptif adalah kegiatan membuat tulisan

yang berisi kesan mengenai apa yang diamati dan didapat melalui

pancaindra penulis dan membuat seolah-olah pembaca dapat melihat dan

merasakan sebuah objek yang dialami oleh penulis.

b. Teknik Think-Talk-Write

Teknik think-talk-write adalah pembelajaran yang melalui proses

berpikir, berbicara/berdiskusi, dan menulis. Pembelajaran ini dimulai

dengan proses berpikir dan membuat catatan kecil tentang ide-ide, lalu

mendiskusikan dengan orang lain, dan menuliskannya dalam sebuah

tulisan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen pada penelitian ini adalah instrumen perlakuan, instrumen

tes dan instrumen penilaian.

1. Instrumen Perlakuan

Instrumen perlakuan digunakan sebagai pedoman dalam melakukan

rangkaian pembelajaran untuk kepentingan penelitian. Instrumen

perlakuan dalam penelitian ini adalah rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP). RPP diperlukan untuk acuan pelaksanaan pembelajaran.Format

RPP terlampir.

Setelah menyusun RPP, langkah selanjutnya adalah melaksanakan

kegiatan pembelajaran. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan

(22)

21

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1) Pelaksanaan prates

Pelaksanaan prates dilakukan untuk memperoleh data hasil menulis

teks tanggapan deskriptif siswa sebelum diberi perlakuan

menggunakan teknik think-talk-write. Prates ini dilakukan secara

tertulis menggunakan instrumen berupa soal uraian.

2) Penyajian materi dan pemberian perlakuan

Setelah melakukan prates, langkah selanjutnya adalah penyajian

materi mengenai teks tanggapan deskriptif dan memberi perlakuan

sesuai dengan rencana yang telah disusun dalam RPP.

3) Pelaksanaan pascates

Pelaksaan pascates merupakan kegiatan terakhir. Pelaksanaan

pascates ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

pembelajaran yang sudah dilakukan. Pascates dilakukan secara

tertulis dengan instrumen berupa soal uraian.

2. Instrumen Tes

Tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes tulis membuat teks

tanggapan deskriptif. Teks tanggapan deskriptif yang harus dibuat adalah

sebagai berikut.

Format Tes

1) Tulislah nama dan kelas pada kertas yang telah disediakan!

2) Simaklah dengan baik video yang ditampilkan di depan kelas!

3) Buatlah teks tanggapan deskriptif dengan tema air terjun

dengan melakukan transformasi dari tayangan yang telah

ditampilkan berdasarkan ketentuan sebagai berikut.

a. Topik tulisan sesuai dengan isi teks

b. Pola pengembangan subjektif

c. Jumlah paragraf minimal 3 paragraf

(23)

22

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Instrumen Penilaian

Sebagai penilaian menulis teks tanggapan deskriptif siswa, peneliti

menggunakan penilaian menurut Kosasih dan Restuti (2013, hlm. 32)

untuk mengukur kemampuan menulis siswa sebagai berikut.

1) Penggambaran isi yang terperinci

2) Pola pengembangan yang jelas

3) Penggunaan bahasa terkait kefektifan kalimat dan pilihan kata

Format penilaian kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif siswa

terlampir.

Tabel 3.6

Penilaian PAN Skala Empat

(Nurgiyantoro, 2010, hlm. 253)

Tabel kategori penilaian tersebut nantinya akan dijadikan sebagai

pedoman penilaian saat mendeskripsikan data hasil tes di kelas eksperimen

dan kelas kontrol. Setelah data dideskripsikan, kemudian data diolah

menggunakan statistik.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan gambaran bagaimana peneliti

memperoleh dan mengumpulkan data-data yang digunakan dalam

penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan tes tertulis. Mengingat

penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi yang menggunakan

rancangan dengan pemasangan subjek melalui tes awal-tes akhir dan

kelompok kontrol maka peneliti melakukan tes tertulis sebanyak dua kali.

No Kategori Kategori

1. 86-100 Baik Sekali

2. 76-85 Baik

3. 56-75 Cukup

(24)

23

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tes tertulis awal dilakukan untuk mengukur kemampuan menulis

siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberi perlakuan.

Selanjutnya tes tertulis akhir dilakukan untuk mengukur peningkatan

kemampuan menulis siswa setelah diberi perlakuan oleh peneliti. Setelah

itu, hasil tes kelas eksperimen dibandingkan dengan hasil tes kelas kontrol.

Jadi, melalui tahap ini peneliti dapat mengetahui kemampuan menulis

siswa pada kelas eksperimen sebelum dan setelah mendapatkan perlakuan

menggunakan teknik think-talk-write dan pada kelas kontrol sebelum dan

setelah mendapat perlakuan menggunakan model konvensional.

G. Teknik Pengolahan Data

Setelah data penelitian terkumpul maka selanjutnya data tersebut

diolah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan penelitian yang

dilakukan. Karena penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen

maka teknik yang digunakan untuk mengolah data adalah dengan

menggunakan rumus statistik. Berikut ini adalah langkah-langkah

pengolahan data.

1) Menganalisis hasil prates dan pascates siswa

2) Mengolah skor prates dan pascates menjadi nilai

Nilai = ∑

∑ x 100

Tabel 3.7

Kategori Penilaian Menulis Teks Tanggapan Deskriptif

(Nurgiyantoro, 2010, hlm. 253)

No Kategori Kategori

1. 86-100 Baik Sekali

2. 76-85 Baik

3. 56-75 Cukup

(25)

24

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3) Uji reliabilitas antarpenimbang

Perhitungan reliabilitas antarpenimbang ditentukan dengan

beberapa langkah sebagai berikut.

a. Sigma determinan

∑ t2 ∑

b. Menghitung jumlah kuadrat siswa

SSt∑ t2 = -

Reliabilitas antarpenimbang dihitung dengan rumus :

rxy=

Keterangan:

rxy= Reliabilitas yang dicari

Vt = Varian tes

Vkk= Varian dari kekeliruan

(26)

25

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.9

Penilaian Korelasi Guilford

(Subana, dkk. 2005, hlm. 152)

4) Melakukan uji normalitas dilakukan pada nilai hasil prates dan

pascates menggunakan rumus sebagai berikut.

X2 = ∑

(Subana, dkk, 2005, hlm. 125)

Keterangan:

Oi = frekuensi yang diobservasi

Ei = frekuensi yang diharapkan

5) Melakukan uji homogenitas untuk mengetahui variasi

sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Melakukan uji

homogenitas varian rata-rata prates dan pascates pada performa

siswa menggunakan rumus:

(Subana, dkk, 2005, hlm. 188)

Keterangan:

= nilai yang dicari

Vb = varian terbesar

Vk = varian terkecil

Data yang dinyatakan homogen jika <

Rentang Kriteria

0,00-0,20 Korelasi reliabilitas rendah sekali

0,20-0,40 Korelasi reliabilitas rendah

0,40-0,60 Korelasi reliabilitas sedang

0,60-0,80 Korelasi reliabilitas tinggi

(27)

26

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6) Pengujian hipotesis menggunakan signifikansi perbedaan dua

variabel dengan kriteria jika thitung < ttabel maka Ha ditolak atau H0

diterima. Hal tersebut berarti tidak ada perbedaan yang signifikan

antara skor pada prates dan skor pada pascates, sedangkan jika

thitung > ttabel maka H0 ditolak atau Ha diterima. Hal tersebut berarti

terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pada prates dan

skor pada pascates.

a) Mencari mean dari perbedaan prates dan pascates dengan

rumus sebagai berikut.

MX = ∑

Keterangan :

∑ =Jumlah selisih prates dan pascates = Jumlah data

b) Mencari thitung dengan rumus berikut.

√[∑ ] [ ]

(Arikunto, 2013, hlm. 354)

Keterangan:

t = Uji t

Mx = Perbedaan mean data prates dan pascates kelas

eksperimen

My = Perbedaan mean data prates pascates kelas kontrol

∑ = Jumlah deviasi kelas ekperimen ∑ = Jumlah deviasi kelas kontrol

(28)

91

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan hasil pembahasan yang berkaitan

dengan penerapan teknik think-talk-write dalam pembelajaran menulis teks

tanggapan deskriptif pada siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Klari, maka

diperoleh simpulan sebagai berikut.

1) Kemampuan awal siswa dalam menulis teks tanggapan deskriptif di

kelas eksperimen dan kelas kontrol terhitung kurang. Kebanyakan

siswa masih belum mengetahui bagaimana cara menulis teks

tanggapan deskriptif yang baik, cara menuangkan ide cerita yang baik,

pola pengembangan yang kurang jelas, dan kurang menguasai struktur

yang terdapat pada teks tanggapan deskriptif. Nilai rata-rata siswa di

kelas eksperimen dan kelas kontrol pada saat prates yaitu 63,4 dan

57,1. Berdasarkan nilai tersebut maka terlihat bahwa kemampuan awal

menulis teks tanggapan deskriptif siswa di kelas eksperimen dan kelas

kontrol masih rendah.

2) Kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan di kelas kontrol dan

kelas eksperimen terhitung baik. Meskipun masih ada beberapa siswa

yang menulis teks tanggapan deskriptif dengan struktur yang tidak

lengkap dan penggunaan ejaan yang salah, namun secara keseluruhan

mereka sudah mampu mengaplikasikan bagaimana cara menulis teks

tanggapan deskriptif yang baik dan mampu mengembangkan ide-ide

yang mereka miliki ke dalam bentuk tulisan. Nilai rata-rata siswa di

kelas ekasperimen dan kelas kontrol pada saat pascates yaitu 72,3 dan

69,8. Berdasarkan nilai tersebut dapat dilihat bahwa kemampuan

menulis teks tanggapan deskriptif siswa di kelas eksperimen dan kelas

kontrol setelah diberikan perlakuan terhitung baik.

3) Setelah diberikan perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

maka dapat disimpulkan bahwa teknik think-talk-write dapat

(29)

92

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut dapat dilihat berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis

dengan diperoleh hasil thitung (3,89) > ttabel (2,021), pada tingkat

kekeliriuan 5%, ini berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Hal ini

menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan

menulis teks tanggapan deskriptif siswa sebelum dan sesudah

menggunakan teknik think-talk-write. Dengan demikian, pembelajaran

menggunakan teknik think-talk-write terbukti dapat meningkatkan

kemampuan siswa dalam menulis teks tanggapan deskriptif.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan penelitian yang telah dipaparkan, maka diajukan

beberapa implikasi yang berhubungan dengan kemampuan menulis siswa

sebagai berikut.

1) Penerapan teknik think-talk-write dalam pembelajaran menulis teks

tanggapan deskriptif di kelas VII SMP Negeri 1 Klari dinyatakan

berhasil. Hal ini dibuktikan dari hasil uji hipotesis yang menunjukkan

bahwa adanya peningkatan yang cukup signifikan antara nilai prates

dan pascates. Dengan demikian, teknik think-talk-write dibutuhkan

untuk membantu siswa dalam mengembangkan daya imajinasi melalui

percakapan terstruktur dan mengembangkan tulisan dengan lancar.

2) Pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif menggunakan teknik

think-talk-write dapat memberi kesempatan pada siswa untuk saling

bertukar pikiran dengan siswa lain melalui diskusi dan melatih bahasa

sebelum dituliskan. Dengan demikian, pembelajaran pun dapat bersifat

lebih aktif karena adanya interaksi antara siswa satu dengan siswa

yang lain.

3) Teknik think-talk-write dapat menjadi salah satu alternatif bagi guru

(30)

93

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis mengemukakan

beberapa rekomendasi sebagai berikut.

1) Penerapan teknik think-talk-write dapat meningkatkan kemampuan

siswa dalam menulis teks tanggapan deskriptif. Oleh karena itu, guru

dapat memanfaatkan teknik think-talk-write dalam pembelajaran

menulis teks tanggapan deskriptif untuk mengoptimalkan hasil belajar

siswa.

2) Penerapan teknik think-talk-write pada penelitian ini terbatas pada

pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif. Penulis

merekomendasikan untuk penelitian selanjutnya teknik think-talk-write

(31)

94

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Akdon. (2007). Modul aplikasi statistika dalam pendidikan. Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia.

Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ekawati, N. (2011). Keefektifan teknik “pikir-bicara-tulis” dalam

pembelajaran apresiasi cerpen” (eksperimen kuasi terhadap siswa

kelas VII SMP Negeri 4 Bandung tahun ajaran 2010/2011). (Skripsi).

Perpustakaan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Febriyani, N. (2014). Penerapan teknik karyawisata (field trip) dalam

pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif (penelitian

eksperimen semu pada siswa kelas VII SMP Negeri 9 Bandung tahun

ajaran 2013/2014). (Skripsi). Perpustakaan, Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung.

Gaol, W. W. L. (2014). Penerapan model siklus belajar (learning cycle)

tipe 5e melalui media gambar sebagai upaya meningkatkan

kemampuan menulis teks tanggapan deskripsi (penelitian tindakan

kelas partisipatoris pada siswa kelas VII SMPN 1 Cimahi tahun ajaran

2013/2014). (Skripsi). Perpustakaan, Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung.

Huda, M. (2014). Model-model pengajaran dan pembelajaran: isu-isu

metodis dan paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Bahasa Indonesia

wahana pengetahuan untuk SMP/MTS kelas VII. Jakarta: Pusat

Pembukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kosasih, E dan Restuti. (2013). Mandiri bahasa Indonesia untuk

SMP/MTS kelas VII. Bandung: Erlangga.

Mulyadi, Y. (2013). Bahasa Indonesia untuk SMP-MTS kelas VII.

Bandung: Yrama Widya.

Nurgiyantoro, B. (2010). Penilaian pembelajaran bahasa berbasis

(32)

95

Winda Mutia Prama Iswari, 2015

PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rishanjani, P.A. (2014). Keefektifan model think-talk-write (TTW) dalam

pembelajaran menulis teks eksposisi (penelitian kuasi eksperimen

pada siswa kelas X SMA Negeri 9 Bandung tahun ajaran 2013/2014).

(Skripsi). Perpustakaan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Semi, A. (2007). Dasar-dasar keterampilan menulis. Bandung: Angkasa.

Subana, dkk. (2005). Statistik pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan r&d.

Bandung: Alfabeta.

Syamsuddin AR & Damaianti, S. V. (2011). Metode penelitian pendidikan

bahasa. Bandung: Rosda.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman penulisan karya

ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Zainurrahman. (2013). Menulis dari teori hingga praktik (penawar racun

Gambar

Tabel 3.6 Penilaian PAN Skala Empat
Tabel 3.8 Format ANAVA
Tabel 3.9 Penilaian Korelasi Guilford

Referensi

Dokumen terkait

Table 3.2 Distribution of Instructor’s Teaching Load

Prediksi kebangkrutan juga untuk memberikan panduan bagi berbagai pihak untuk menilai kinerja keuangan perusahaan.Oleh sebab itu, tujuan Penelitian ini adalah untuk

Pilih nama komponen yang akan dibuat SPL(Surat Pembelian Langsung), kemudian klik ’ Lanjut ’ maka akan muncul tampilan sebagai berikut :. Download template file format excel

As the primary foreign language, English has the following functions in Indonesia (Alwi.. &amp; Sugono,

Taking into account that the customs activity is also recognised as a key to effectively fulfilling the duties entrusted to other state bodies such as those in the area of

Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas IV SD Negeri Panancangan 2 Kota Serang Provinsi Banten, melalui penerapan model sains teknologi

bahwa dipandang perlu untuk menambah keanggotaan Team Pertimbangan Hak Guna Usaha Perkebunan Besar dengan seorang pejabat dari Direktorat Landreform Direktorat Jenderal

Rangkaian Pulse Code Modulation pada Module ED Laboratory 2960 F terdiri dari clock generator, voltage follower, voltage comparator, counter, latch dan shift register..