commit to user
EVALUASI SISTEM KREDIT DI PD. BPR BKK KARANGMALANG
CABANG SRAGEN KOTA
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh
BENY MAHARDIKA
NIM F3308139
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
commit to user
commit to user
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Hiduplah seperti ikan di sungai”
“Mengikuti arus untuk bisa hidup, berkembang, dan mendapat pengalaman”
“Berani melawan arus untuk bisa berguna bagi banyak orang”
(penulis)
Penulis persembahkan kepada:
Allah SWT dengan segala rahmatNya
Pembimbing, Dosen, dan Staf Pengajar
Keluarga tercinta
Teman-teman seperjuangan
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir
ini dalam rangka memenuhi syarat tugas akhir perkuliahan, dalam mencapai Gelar
Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret.
Tugas akhir ini terselesaikan atas bimbingan, petunjuk, saran dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis menyampaikan
terima kasih kepada:
1. Allah SWT dengan segala rahmatnya.
2. Bapak, ibu, adik, dan keluarga besar yang selalu memberikan yang terbaik,
menyayangi serta senantiasa mendukung dan memberikan semangat kepada
penulis dalam meraih cita-cita.
3. Teman akuntansi 2008 selama tiga tahun bersama dalam susah maupun duka
(Agung, Titin, Lia, Plow, Gondrong, Yoyok, Diyan, Aris, Fauzi, Herlin,
Heppy, Frea, Ihsan, Rivan dan lain-lain yang tidak bisa disebutkan satu
persatu).
commit to user
vii
5. Drs. Santosa T H, M.Si., Ak selaku Ketua Program Diploma III Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
6. Drs Agus Budiatmanto, M.Si., Ak selaku ketua Program Diploma III
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
7. Ibu Putri Nugrahaningsih, SE. Ak selaku pembimbing tugas akhir yang telah
memberikan petuah maupun bimbingan selama ini.
8. Ibu Ninuk Retnowati, SE. Ak selaku mantan pembimbing akademik dan
laporan magang yang sudah memberikan waktu untuk konsultasi KRS dan
laporan magang.
9. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu selama masa perkuliahan
di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
10. Seluruh tenaga administrasi di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
11. Tarmidi, SE. MM. selaku Pimpinan Cabang PD. BPR BKK Karangmalang
cabang Sragen Kota atas izin dan kerja samanya sehingga penulis dapat
melaksanakan Magang Kerja.
12. Mulyadi, SE. MM. selaku pembimbing Magang yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dalam penyusunan laporan magang ini.
13. Seluruh staf PD. BPR BKK Karangmalang Sragen atas bimbingan dan
bantuannya.
14. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini yang
commit to user
viii
Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan, sehingga saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan tulisan selanjutnya, namun demikian penulis
berharap semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi
penulis dan pembaca pada umumnya.
Surakarta, 27 Juni 2011
commit to user
ix DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
ABSTRACT ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
5. Struktur Organisasi PD. BPR BKK Karangmalang Sragen ... 7
6. Job Discription ... 9
commit to user
commit to user
xi
B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 44
1. Sistem Kredit di PD. BPR BKK Karangmalang cabang
Sragen Kota ... 44
2. Evaluasi Sistem Kredit di PD. BPR BKK Karangmalang cabang
Sragen Kota ... 74
BAB III TEMUAN
A. KELEBIHAN ... 77
B. KEKURANGAN ... 78
BAB IV PENUTUP
A. SIMPULAN ... 79
B. REKOMENDASI ... 80
DAFTAR PUSTAKA
commit to user
xii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
1.1 Struktur Organisasi di PD. BPR BKK Karangmalang Sragen ... 8
2.1 Unsur-unsur Kredit ... 31
2.2 Bagan Alir Sistem Kredit di PD. BPR BKK Karangmalang cabang Sragen
commit to user
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan Tugas Akhir
2. Surat Keterangan Magang (Penelitian)
3. Formulir Permohonan Kredit
4. Formulir Analisa Kredit
5. Pembahasan Komite Kredit
6. Surat Perjanjian Kredit
7. Slip Keluaran Umum dan Kuitansi Pencairan Kredit
ABSTRACT
EVALUASI SISTEM KREDIT DI PD. BPR BKK KARANGMALANG CABANG SRAGEN KOTA research is to know the credit system which is used and also know the axcess and the insuffiency of the credit system in PD. BPR BKK Karangmalang cabang Sragen Kota.
Based of the research, the credit system in PD. BPR BKK Karangmalang cabang Sragen Kota is fairly good. The dissociation function in the Company is very good. The document which is used has been printed according to the requeirement numbered, and authorized by Beach chief. The accounting record which is used is according to the requirement. The procedure used make easy all party. But there is still an insuffiency of the credit system in PD. BPR BKK Karangmalang cabang Sragen Kota. The dissociation fungtion in the credit analysis procedure has not been maximum yet because it is still down by credit commite. The mortgage checking has not done accurately yet.
From those insuffiencies, the writer tries to give a recommendation for progres of PD. BPR BKK Karangmalang cabang Sragen Kota. The recommendation is by separating the function in the part of credit clearly by separating the workers or agents who handle the survey of the debitur, cashflow analizer, and credit commite. The checking of the vehicle’s serial number with the serial number in the “BPKB” will minimize the risk of deception by the debitur. If there is a credit extension, it is Bette analysis re-assessment of the mortgage.
commit to user ABSTRAKSI
EVALUASI SISTEM KREDIT DI PD. BPR BKK KARANGMALANG CABANG SRAGEN KOTA
BENY MAHARDIKA F3308139
PD. BPR BKK Karangmalang cabang Sragen Kota adalah Bank Perkreditan Rakyat milik Pemerintah Kabupaten Sragen. PD. BPR BKK Karangmalang cabang Sragen Kota adalah lembaga keuangan yang bergerak di bidang perbankkan, kegiatannya adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan, deposito dan lainnya kemudian disalurkan ke masyarakat dalam bentuk kredit. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sistem kredit yang digunakan, serta mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem kredit PD. BPR BKK Karangmalang cabang Sragen Kota.
Atas dasar penelitian yang dilakukan, sistem kredit pada PD. BPR BKK Karangmalang cabang Sragen Kota secara umum sudah cukup baik. Pemisahan fungsi di perusahaan sudah cukup baik. Dokumen yang digunakan sudah dicetak sesuai kebutuhan, diberi nomor urut, serta diotorisasi fungsi yang berwenang. Catatan akuntansi sudah digunakan sesuai kebutuhan. Prosedur yang digunakan telah memudahkan semua pihak. Akan tetapi sistem kredit pada PD. BPR BKK Karangmalang cabang Sragen Kota masih terdapat sedikit kekurangan. Pemisahan fungsi di dalam prosedur analisa kredit belum maksimal karena masih dirangkap oleh bagian kredit. Pengecekan jaminan juga belum terlalu teliti.
Dari kekurangan-kekurangan tersebut, penulis mencoba memberikan rekomendasi demi kemajuan PD. BPR BKK Karangmalang cabang Sragen Kota. Rekomendasi penulis adalah memperjelas pemisahan fungsi di dalam bagian kredit yaitu dengan memisahkan petugas yang berwenang menangani survei calon
debitur, penganalisa cashflow, dan komite kredit. Pengecekan kecocokan nomor
seri kendaraan dengan nomor seri yang ada pada BPKB akan memperkecil risiko tindak penipuan oleh calon debitur. Jika terjadi perpanjangan kredit, sebaiknya penganalisa kredit membuat penilaian ulang terhadap jaminan yang berupa kendaraan.
commit to user BAB I
PENDAHULUAN
A. PROFIL PD. BPR BKK KARANGMALANG SRAGEN
1. Sejarah PD. BPR BKK Karangmalang Sragen
Sejak tahun 1970-an Pemerintah Propinsi Tingkat I Jawa Tengah
telah memikirkan peningkatan perkembangan bagi masyarakat kecil.
Untuk membantu melepaskan diri dari praktik rentenir, ijon, atau praktik
perkreditan dengan bunga sangat tinggi, maka pemerintah membentuk
Lembaga Perkreditan yang disebut Badan Kredit Kecamatan (BKK).
Adapun maksud dari BKK adalah sebagai berikut ini.
a. untuk mengurangi dan menghilangkan praktik-praktik rentenir yang
ada di daerah pedesaan terutama masyarakat kecil.
b. untuk memperlancar sarana produksi terutama dalam bidang
permodalan dengan sistem mudah, murah, cepat, dan mengarah serta
dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
PD. BPR BKK Karangmalang pada mulanya bernama Badan Kredit
Kecamatan (BKK) yang modal awal berupa pinjaman APBD Jawa
Tengah yang dipisahkan pada tanggal 28 Oktober 1974 sebesar Rp
1.000.000,00 (satu juta rupiah) dengan bunga 12% tiap tahun dengan
jangka waktu 5 tahun, yang merupakan Proyek Officer Jawa Tengah atas
commit to user
Pemerintah Daerah. Modal tersebut lunas pada tanggal 20 Maret 1979.
Mengingat statusnya sebagai proyek yang mana suatu saat proyek
tersebut akan berakhir, namun keadaan masyarakat saat itu sangat
menginginkan bantuan permodalan untuk meningkatkan saham sehingga
hal tersebut mendorong pemerintah menetapkan badan hukum BKK.
Kemudian dikeluarkannya Perda 11 Tahun 1981, yang
mengharuskan tiap kecamatan di Jawa Tengah mendirikan unit BKK
Yang fungsinya mendekatkan permodalan pada masyarakat pedesaan,
sehingga BKK berubah menjadi Badan Perkreditan Rakyat BKK
Karangmalang.
PD. BPR BKK Karangmalang Sragen merupakan sebuah lembaga
keuangan yang bergerak dalam bidang perbankan yang tugasnya
menghimpun dan menyalurkan dana dari dan kepada masyarakat sesuai
Undang-Undang No 7 Tahun 1992 dan telah disempurnakan dengan
Undang-Undang No 10 Tahun 1998, dengan status telah disempurnakan
menjadi BUMD oleh Menteri Keuangan No Kep/486/KM.13/1991 pada
tanggal 8 Oktober 1991.
Sejalan dengan kemajuan usaha BPR BKK di Kabupaten Sragen
sehingga pada 1 September 2006 diadakan merger 13 PD. BPR BKK di
Kabupaten Sragen menjadi PD. BPR BKK Karangmalang Sragen sesuai
dengan keputusan Dewan Deputi Gubernur Bank Indonesia
No.8/0/KEP.DpG/2006 dan Keputusan Gubernur Jawa Tengah No.
2. Tujuan PD. BPR BKK Karangmalang
Tujuan dari PD. BPR BKK Karangmalang Sragen membantu dan
mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di
segala bidang. Meningkatkan taraf hidup masyarakat, serta menambah
pendapatan asli daerah. Berfungsi sebagai lembaga intermediasi di
bidang keuangan dengan tugas menjalankan usaha sebagai Bank
Perkreditan Rakyat sesuai dengan peraturan perundang-perundangan
yang berlaku.
Selain itu juga berfungsi sebagai agen penggerak ekonomi rakyat
serta menyediakan modal bagi usaha mikro, kecil dan menengah.
Memberikan pelayanan modal yang mudah dalam mengembangkan
kesempatan berusaha.
3. Lokasi Perusahaan
Lokasi perusahaan yang strategis akan menunjang aktivitas
perusahaan dan akan berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan.
PD. BPR BKK Karangmalang Sragen terletak di Jl Dewi Sartika,
Puro, Karangmalang Sragen. Wilayah kerja PD. BPR BKK
commit to user 4. Produk dan Layanan
Dalam sehari-harinya kegiatan operasionalnya yang dilakukan PD.
BPR BKK Karangmalang Sragen adalah sebagai berikut:
a. Kredit
1. Kredit Pegawai
Kredit ini diperuntukkan bagi pegawai guna
mengembangkan penggunaan gaji secara lebih baik serta
bermanfaat dengan jangka waktu maksimal 120 bulan.
2. Kredit Perdagangan
Kredit yang diperuntukkan bagi para pedagang dan
pengusaha dengan jangka waktu sampai dengan 3 tahun dengan
sistem angsuran mingguan maupun bulanan.
3. Kredit Pertanian
Kredit yang diperuntukkan bagi usaha pertanian tanaman
pangan, hortikultura, dan juga tanaman keras. Sistem angsuran
kredit musiman setoran bunga dan setiap 4 bulan setoran pokok,
kecuali untuk sistem pertanian keras sistem angsuran bunga dan
pokok bisa 12 bulan lunas.
4. Kredit Investasi
Kredit yang disediakan untuk pengadaan usaha, membuat
toko, membeli peralatan industri dan alat-alat produksi untuk
5. Kredit Usaha Jasa
Kredit yang disediakan untuk pengelolaan usaha jasa,
perhotelan, restoran dan rumah makan, angkutan persewaan, dan
lain-lain.
6. Kredit Konsumsi
Kredit yang disediakan untuk keseluruhan masyarakat
untuk pembelian peralatan rumah tangga bukan untuk usaha
melainkan untuk biaya sekolah, pembangunan rumah dan
pembelian kendaraan dengan jangka waktu maksimal 5 tahun.
7. Kredit Tanpa Angsuran Pokok
Kredit dengan jaminan likuid, yang merupakan jaminan
rekening deposito atau tabungan di bank tersebut. Suku bunga
sama dengan suku bunga deposito atau tabungan sesama kredit
ditambah 3% per tahun.
8. Kredit Rekening Koran
Kredit untuk keseluruhan masyarakat, angsuran dijamin
oleh usaha yang produktif dan mampu melakukan sirkulasi
mutasi transaksi sewaktu-waktu sebelum masa kredit berakhir.
Syarat lain yaitu debitur harus memiliki rekening simpanan
untuk pendebetan angsuran kreditnya. Penarikan kredit
commit to user
9. Kredit Tangan Ibadah Haji
Kredit yang diberikan bagi masyarakat untuk mempermudah
masyarakat melaksanakan ibadah haji. Kredit yang diberikan
berupa pembayaran pendaftaran maupun pelunasan pembayaran
ibadah haji.
b. Simpanan
1. Tabungan Tamades
Simpanan ini diperuntukkan kepada masyarakat agar
simpanan memberikan manfaat yang maksimal. Dapat diambil
setiap saat dan diberikan bunga sesuai ketentuan yang berlaku.
Tabungan ini berhadiah dan diundi setiap 1 tahun sekali.
2. Tabungan Wajib
Simpanan ini diperuntukkan bagi masyarakat yang
menggunakan jasa kredit. Simpanan ini hanya boleh diambil
setelah nasabah yang bersangkutan melunasi kreditnya,
tabungan ini juga mendapat bunga menurut suku bunga yang
berlaku.
3. Deposito
Simpanan dengan keterikatan masa dan berjangka waktu
tertentu, agar investasinya aman dan menguntungkan. Tabungan
yang hanya bisa diambil setelah jangka waktu tertentu dan dapat
diperpanjang lagi secara otomatis dengan nilai nominal minimal
berlaku. Tabungan ini bila dicairkan sebelum jatuh tempo maka
akan dikenakan penalti/denda.
c. Bentuk Pelayanan Lain
Selain melayani kredit dan simpanan seperti yang dijelaskan di
atas, PD. BPR BKK Karangmalang Sragen juga melakukan kegiatan
lain yaitu menerima pembayaran PBB (Pajak Bumi & Bangunan),
pembayaran tagihan listrik, dan pembayaran tagihan telepon.
5. Struktur Organisasi PD. BPR BKK Karangmalang Sragen
Struktur organisasi adalah komponen yang sangat penting bagi
sebuah perusahaan, selain untuk pembagian tugas dan tanggung jawab
tetapi juga untuk memperjelas pemisahan fungsi yang ada. Berikut
adalah gambaran struktur organisasi pada PD. BPR BKK Karangmalang
commit to user
SKAI : Satuan Kerja Audit Intern
AO : Account Officer
KPO : Kantor Pusat Operasional
Gambar 1.1 Struktur Organisasi
6. Job Discription
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 148 Tahun 2008
tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 11
tahun 2008 tentang Perusahaan Daerah BPR BKK (PD. BPR BKK
Karangmalang Sragen) provinsi Jawa Tengah, berikut ini adalah uraian
tugas jabatan pada PD. BPR BKK Karangmalang Sragen:
a. Dewan Pengawas
Dewan Pengawas mempunyai tugas menetapkan kebijakan
umum yang digariskan pemegang saham, melaksanakan
pengawasan, pemeriksaan dan pembinaan terhadap PD. BPR BKK
Karangmalang Sragen.
b. Direksi
Direksi mempunyai tugas pembinaan serta pengendalian
terhadap Bidang / Biro, Sub Bidang, Kantor Pusat Operasional
(KPO), Cabang, Cabang Pembantu dan Kantor Kas berdasarkan azas
keseimbangan dan keserasian.
c. Staf Ahli
Staf Ahli mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut:
1) Staf Ahli Direksi melaksanakan tugas-tugas dari Direksi sesuai
keahliannya.
2) Staf Ahli Dewan Pengawas melaksanakan tugas-tugas dari
commit to user
d. Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)
Satuan Kerja Audit Intern mempunyai tugas sebagai berikut:
1) Melakukan penilaian yang independen atas kegiatan yang
bertujuan untuk mendorong dipatuhinya setiap ketentuan yang
ditetapkan oleh manajemen PD. BPR BKK Karangmalang
Sragen.
2) Mendinamisasi untuk lebih berfungsinya pengawasan dengan
memberikan saran-saran konstruktif dan protektif agar sasaran
organisasi dapat tercapai dengan ekonomis, efektif, dan efisien.
e. Bidang Umum
Bidang umum mempunyai tugas merencanakan,
mengoordinasikan, melaksanakan dan mengevaluasi serta
melaporkan kegiatan administrasi , hukum, organisasi, dan tata
laksana serta hubungan masyarakat, pengelolaan personalia dan
pengelolaan perlengkapan PD. BPR BKK Karangmalang Sragen.
Bidang umum terdiri dari:
1) Sub Bidang SDM (Sumber Daya Manusia) dan Sekretariat
Sub Bidang SDM dan Sekretariat mempunyai tugas
merencanakan, mengoordinasikan, melaksanakan, dan
mengevaluasi pelaksanaan bidang administrasi, evaluasi
pengelolaan kepegawaian serta melaporkan penyelenggaraan
kegiatan bidang kesekretariatan, pengelolaan personalia, hukum,
pengelolaan perlengkapan PD. BPR BKK Karangmalang Sragen
serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasannya.
2) Sub Bidang Perencanaan, pelaporan dan TI
Sub Bidang Perencanaan, Pelaporan dan TI sebagaimana
dimaksud mempunyai tugas melaksanakan koordinasi,
perencanaan, evaluasi pemasukan data elektronik serta
melaporkan kebijakan yang berhubungan dengan sistem
Teknologi Informasi.
3) Sub Bidang Akuntansi
Sub Bidang Akuntansi mempunyai tugas melakukan
pengoordinasian kegiatan pemasukan dan pengeluaran data serta
melakukan penerimaan dan pembukuan dari cabang dan bidang
lain. Fungsi Bidang Akuntansi adalah sebagai berikut:
a) Mengoordinasikan dan mengarahkan
b) Penelitian kebenaran laporan kas harian
c) Penghitung Rasio Likuiditas Bank
d) Menyusun Laporan Keuangan Bank
f. Bidang Kredit
Bidang Kredit mempunyai tugas melaksanakan segala kegiatan
yang berhubungan dengan pemberian kredit, penagihan,
pengadministrasian dan pemantauan kolektibilitas. Bidang kredit
commit to user
1) Sub Bidang Pengawasan Kredit
Sub Bidang Pengawasan Kredit mempunyai tugas
melakukan koordinasi kegiatan pengawasan penyaluran kredit,
pengelolaan dan penyelesaian kredit bermasalah.
2) Sub Bidang Penyaluran / Account Officer
Sub Bidang Penyaluran / account officer mempunyai tugas
mengidentifikasi dan menyeleksi calon nasabah.
g. Bidang Dana
Bidang Dana mempunyai tugas melakukan usaha dan koordinasi
pengembangan dana dan pembinaan hubungan masalah PD. BPR
BKK Karangmalang Sragen serta menjaga likuiditas Bank. Bidang
Dana terdiri dari:
1) Sub Bidang Kas
Sub Bidang Kas mempunyai tugas melakukan koordinasi
kegiatan-kegiatan pemasukan dan pengeluaran uang.
2) Sub Bidang Penghimpun Dana
Sub Bidang Penghimpun Dana mempunyai tugas
mengoordinasikan kegiatan-kegiatan penyerahan dana
masyarakat.
h. Pemimpin Kantor Pusat Operasional (KPO)
Pemimpin Kantor Pusat Operasional mempunyai tugas dan
tanggung jawab untuk mengawasi operasional perusahaan. Pimpinan
1) Seksi Pelayanan
Seksi Pelayanan mempunyai tugas melayani hal-hal yang
sifatnya umum seperti pembayaran PDAM, listrik, telepon,PBB,
dll.
2) Seksi Pemasaran
Seksi Pemasaran mempunyai tugas melayani nasabah yang
akan menyimpan dananya dalam bentuk tabungan atau deposito
serta melayani nasabah yang ingin mengajukan kredit.
i. Pemimpin Kantor Cabang
Pemimpin Kantor Cabang mempunyai tugas yaitu:
1) Menyalurkan pembiayaan berupa kredit dengan tata cara yang
sehat dan menghimpun dana pihak ke tiga sesuai dengan
ketentuan dan target dalam rangka mencapai pertumbuhan yang
ditetapkan.
2) Mengendalikan Non Performing Loan (NPL) hingga batas yang
sehat tanpa meninggalkan hubungan baik dengan nasabah.
3) Memastikan dokumen pengikatan kredit telah memenuhi syarat
dan diikat dengan sempurna serta agunan kredit layak dari segi
nilai, kualitas maupun likuiditasnya.
4) Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan atau berkala
commit to user
5) Memastikan semua transaksi dicatat sesuai dengan kebijakan
akuntansi perusahaan sehingga dapat dihasilkan laporan
keuangan yang wajar.
6) Memberikan perintah dan wewenang kepada bawahannya yang
berhubungan dengan kegiatan operasional PD. BPR BKK
Karangmalang tersebut.
7) Memberikan laporan berkala kepada kantor pusat.
Ø Catatan:
Dalam pelaksanaan penelitian, penulis menjabat sebagai staf
pemasaran. Secara umum bagian pemasaran dibagi menjadi 3 divisi,
yaitu divisi Kredit, divisi Tabungan dan Deposito, kemudian divisi
Pembayaran PBB, Tagihan Listrik dan Telepon. Berikut adalah
gambaran dari tugas divisi-divisi tersebut:
1. Divisi Kredit
a. Membantu menerima dan melayani nasabah terkait dengan
kredit.
b. Melayani penerimaan angsuran kredit dan melakukan
pencetakan slip setoran kredit.
c. Membantu menyiapkan dalam pelaksanaan pencairan kredit
maupun dalam pengikatannya.
d. Membantu dalam penulisan jaminan / anggunan yang
e. Membantu dalam meng-input data calon debitur dan juga
melakukan pembuatan Surat Perjanjian Kredit (SPK) beserta
slip-slip yang berhubungan dengan kredit.
f.Melakukan penarikan Kredit macet nasabah.
g. Membantu menganalisa tingkat likuiditas kredit calon nasabah.
2. Divisi Tabungan dan Deposito
a. Membantu memberikan informasi mengenai tabungan dan
deposito kepada nasabah.
b. Membantu pelaksanaan penyimpanan administrasi pembukuan /
kartu-kartu dari tabungan dan deposito.
c. Membantu dalam penghitungan uang dan mencocokkan dengan
jumlah kas.
d. Melakukan penarikan Tabungan langsung ke lapangan.
3. Divisi Pembayaran PBB, Tagihan Listrik dan Telepon
Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pelanggan dan
melayani nasabah dalam pembayaran PBB, tagihan Listrik dan
Telepon.
7. Fasilitas Pendukung
Untuk mendukung aktivitas operasionalnya, sarana yang dimiliki
perusahaan antara lain gedung kantor, mobil dan sepeda motor sebagai
commit to user
untuk memperluas usahanya dan dapat mencapai masyarakat di seluruh
wilayah Sragen dan sekitarnya. Cabang-cabang PD. BPR BKK
Karangmalang antara lain:
a. PD. BPR BKK Karangmalang Cabang Sragen Kota
b. PD. BPR BKK Karangmalang Cabang Kalijambe
c. PD. BPR BKK Karangmalang Cabang Gemolong
d. PD. BPR BKK Karangmalang Cabang Tangen
e. PD. BPR BKK Karangmalang Cabang Gondang
f. PD. BPR BKK Karangmalang Cabang Masaran
g. PD. BPR BKK Karangmalang Cabang Jenar
h. PD. BPR BKK Karangmalang Cabang Plupuh
i. PD. BPR BKK Karangmalang Cabang Sidoharjo
j. PD. BPR BKK Karangmalang Cabang Kedawung
k. PD. BPR BKK Karangmalang Cabang Sambirejo
l. PD. BPR BKK Karangmalang Cabang Sukodono
m. PD. BPR BKK Karangmalang Cabang Miri
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Perekonomian di Indonesia pada era globalisasi yang serba modern
dalam perkembangannya, sangat menuntut masyarakat untuk berusaha
memenuhi kebutuhan sehari-hari dan tuntutan inilah yang menyebabkan
kebutuhan menjadi lebih kompleks. Lembaga keuangan mempunyai peran
masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat yang
membutuhkan. Lembaga keuangan dibagi menjadi 2 jenis yaitu lembaga
keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank. Lembaga keuangan yang
bersifat swasta maupun milik pemerintah secara umum dibagi menjadi 2 yaitu
yang pertama Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Yang kedua
lembaga keuangan bukan bank terdiri dari Koperasi, Perusahaan Asuransi,
Dana Pensiun, Anjak Piutang, Pembiayaan Konsumen, dan Perusahaan Reksa
Dana.
Lembaga keuangan khususnya bank telah menjadi urat nadi dari sistem
keuangan di setiap negara di dunia termasuk Indonesia. Bank adalah lembaga
yang menjadi tempat untuk perusahaan-perusahaan swasta ataupun
perusahaan pemerintah, badan hukum maupun perorangan untuk menyimpan
dananya melalui kegiatan bank yang berupa penghimpunan dana dari
masyarakat. Untuk mendorong kegiatan ekonomi, bank memiliki program
perkreditan, jasa transaksi pembayaran, dan jasa lainnya. Dari pemaparan
tersebut menunjukkan bahwa bank memiliki peran yang penting bagi
perekonomian nasional bahkan dunia.
Bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga
intermediasi keuangan yang berfungsi sebagai pembantu pemerintah dalam
melaksanakan kebijakan khususnya sebagai instrumen kebijakan moneter
untuk mendorong tumbuhnya sektor riil. Untuk mendorong perekonomian
commit to user
Dalam perkembangannya, bank mengembangkan berbagai macam
produk untuk menunjang kegiatan penghimpunan dana (Tabungan, Deposito,
dan Giro) dan produk penyaluran dana (pinjaman kredit kepada nasabah).
Begitu pula dengan PD. BPR BKK Karangmalang, perusahaan ini juga
meluncurkan produk-produk andalan agar bisa bersaing dengan bank-bank
lain di wilayah Sragen dan sekitarnya antara lain, berbagai macam kredit,
tabungan, deposito dan pelayanan lainnya. Dari produk-produk tersebut yang
paling penting untuk mendorong perekonomian masyarakat Sragen adalah
produk kredit masyarakatnya.
Untuk dapat menjalankan aktivitas Kredit tersebut, perusahaan
membutuhkan suatu sistem. Menurut Mulyadi (2001:3) sistem digunakan
untuk menangani kegiatan yang dilakukan secara rutin atau berulang kali
(prosedur). Dengan adanya sistem diharapkan akan memberikan suatu
jaringan prosedur yang terpadu dalam melaksanakan suatu kegiatan
perusahaan dengan lancar, sehingga apa yang menjadi target perusahaan
dapat tercapai dengan baik. Dalam pelaksanaan prosedur, tetap saja ada
kendala yang menyebabkan sebuah sistem menjadi lemah ataupun kurang
tepat penggunaannya. Adapun kendala-kendala tersebut bisa berasal dari
dalam perusahaan maupun dari pihak luar perusahaan.
Penelitian sebelumnya oleh Handayani (2010) menyatakan bahwa
prosedur pemberian kredit pada PT BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar
sudah baik dan efektif. Namun, dalam pengarsipan data nasabah dalam kredit
Dokumen yang digunakan dalam aplikasi perjanjian kredit dan jaminan harus
dilengkapi dengan tepat untuk mengurangi adanya risiko . Dari contoh
tersebut, hal sekecil apapun bisa membuat suatu sistem menjadi lemah.
Tidak hanya sistem yang ada di PT BPR Antar Rumeksa Arta
Karanganyar yang memiliki kekurangan, tetapi hampir semua perusahaan
memiliki kekurangan, termasuk PD. BPR BKK Karangmalang seperti yang
diungkapkan dalam penelitian Febrihana (2010) bahwa sistem pemberian dan
pelunasan kredit pada PD. BPR BKK Karangmalang sudah memadai. Bank
sudah memiliki struktur organisasi yang memisahkan masing-masing fungsi.
Dokumen yang digunakan sudah dibuat rangkap, bernomor urut serta telah
diotorisasi oleh pihak yang berwenang. Catatan akuntansi yang digunakan
sudah menunjukkan adanya seluruh catatan sudah dicatat sebagaimana
mestinya. Prosedur yang dilaksanakan sudah sesuai dengan peraturan. Tetapi
sistem pemberian kredit ini masih terdapat kekurangan yaitu terdapat bagian
yang menjalankan fungsi yang bukan wewenangnya, serta adanya tidak teliti
dan kurang berhati-hati dalam jaminan yang diberikan calon debitur. Oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mencoba untuk mengulas
atau mengevaluasi prosedur kredit PD. BPR BKK Karangmalang cabang
Sragen Kota dengan tujuan untuk mencari solusi dari kelemahan-kelemahan
tersebut, juga untuk mengetahui apakah PD. BPR BKK Karangmalang
cabang Sragen Kota sudah mematuhi standar operasional dari kantor pusat
commit to user
memperbaiki sistemnya demi kemajuan bersama antara perusahaan dengan
masyarakat Sragen pada umumnya.
Berdasarkan uraian di atas mengingat betapa pentingnya sistem bagi
perkembangan perusahaan dan peningkatan perekonomian masyarakat, maka
harus diketahui sejauh mana sistem yang diterapkan PD. BPR BKK
Karangmalang cabang Sragen Kota, khususnya mengenai sistem
pengendalian intern terhadap prosedur kredit, maka dalam penulisan Tugas
Akhir ini penulis mengambil judul: “ EVALUASI SISTEM KREDIT DI PD.
BPR BKK KARANGMALANG CABANG SRAGEN KOTA ”.
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang terdapat di atas, dalam tugas akhir ini
penulis merumuskan masalah, antara lain:
1. Bagaimana prosedur Kredit yang ada di PD. BPR BKK Karangmalang
cabang Sragen Kota?
2. Apakah kelebihan dan kekurangan dari sistem atau prosedur Kredit yang
ada di PD. BPR BKK Karangmalang cabang Sragen Kota?
D. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini mempunyai tujuan yang dapat dinyatakan sebagai berikut
ini:
1. Untuk mengetahui bagaimana prosedur kredit yang dipakai PD. BPR BKK
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari prosedur kredit yang
dipakai PD. BPR BKK Karangmalang cabang Sragen Kota.
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Peneliti
Dapat memberikan pengalaman dalam mempraktekkan ilmu dan
teori Akuntansi Keuangan yang diperoleh selama mengikuti pendidikan
Program Diploma III Akuntansi Keuangan ke dalam kenyataan dunia
kerja yang ada pada PD. BPR BKK Karangmalang cabang Sragen Kota.
2. Bagi Perusahaan
Untuk memberikan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan
untuk lebih meningkatkan sistem akuntansinya serta dapat
menanggulangi kelemahan-kelemahan yang diterapkan pada prosedur
kreditnya, demi kelangsungan dan kemajuan PD. BPR BKK
Karangmalang cabang Sragen Kota di masa yang akan datang.
3. Bagi pembaca
Dapat memberikan beberapa manfaat, seperti tambahan
pengetahuan, wawasan, informasi dan sebagai referensi bacaan dalam
commit to user BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Bank
Bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga
intermediasi keuangan yang berfungsi sebagai pembantu pemerintah
dalam melaksanakan kebijakan khususnya sebagai instrumen kebijakan
moneter untuk mendorong tumbuhnya sektor riil.
Pengertian bank menurut Undang-Undang No 10 Tahun 1998 yang
menjelaskan bahwa “ Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dana mengeluarkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit, dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak ”.
Lembaga keuangan khususnya bank telah menjadi urat nadi dari
sistem keuangan di setiap negara di dunia termasuk Indonesia. Bank
adalah lembaga yang menjadi tempat untuk perusahaan-perusahaan
swasta ataupun perusahaan pemerintah, badan hukum maupun
perorangan untuk menyimpan dananya melalui kegiatan bank yang
berupa penghimpunan dana dari masyarakat. Untuk mendorong kegiatan
ekonomi, bank memiliki program perkreditan, jasa transaksi pembayaran,
dan jasa lainnya. Dari pemaparan tersebut menunjukkan bahwa bank
2. Fungsi Perbankan di Indonesia
Bank secara umum memiliki fungsi yaitu menghimpun dana dari
masyarakat lalu menyalurkannya lagi ke masyarakat dalam bentuk kredit
atau dalam bentuk lain yang berguna untuk meningkatkan taraf hidup
orang banyak. Di Indonesia bank lebih diarahkan agar berfungsi sebagai
agen pembangunan. Menurut Santoso & Handaru (2006:9), secara
spesifik fungsi perbankkan di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Agent of Trust
Sebagai lembaga kepercayaan, bank memiliki fungsi
intermediasi yaitu menjembatani kepentingan pihak yang kelebihan
dana (penyimpan dana atau kreditur) dan pihak yang membutuhkan
dana (peminjam dana atau debitur). Fungsi intermediasi ini akan
dapat berjalan lancar apabila ada unsur kepercayaan (trust). Dalam
hal ini masyarakat yang menyimpan dananya apabila dilandasi unsur
kepercayaan dan pihak bank sendiri akan menempatkan dan
menyalurkan dananya kepada debitur atau masyarakat apabila
dilandasi unsur kepercayaan.
2. Agent of Development
Sektor moneter dan sektor riil tidak dapat dipisahkan dalam
kegiatan perekonomian masyarakat. Kedua sektor ini berinteraksi
saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Sektor riil tidak akan
commit to user
diperlukan untuk kelancaran kegiatan yang ditujukan untuk
pembangunan perekonomian masyarakat.
3. Agent of Services
Bank menawarkan berbagai macam jasa di samping dalam
kegiatan melakukan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga
menawarkan jasa perbankkan lain kepada masyarakat. Jasa-jasa yang
ditawarkan ini erat kaitannya dengan perekonomian masyarakat
secara umum, antara lain jasa pengiriman uang, jasa penitipan surat
berharga, pemberian jaminan bank, dan lain sebagainya.
3. Pengertian, Tujuan dan Sasaran BPR
Menurut Undang-undang RI No 7 Tahun 1992 “Bank Perkreditan
Rakyat (BPR) adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam
deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu”. Dalam kegiatannya, BPR sebagai badan usaha juga memiliki
tujuan dan sasaran. Tujuan BPR adalah untuk menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan,
pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan
kesejahteraan rakyat banyak. Sasaran dari BPR adalah untuk melayani
masyarakat ekonomi lemah, karena sasaran ini belum dapat dijangkau
oleh bank umum dan untuk lebih mewujudkan pemerataan layanan
berusaha, pemerataan pendapatan, dan agar masyarakat tidak jatuh ke
tangan rentenir (Subagyo, 1997:68).
4. Kegiatan Operasional BPR
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (September:2006), BPR
dapat didirikan di daerah pedesaan wilayah kecamatan di luar ibukota
negara, ibukota propinsi, dan ibukota kabupaten kota madya. Usaha yang
diizinkan antara lain:
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk deposito
berjangka, tabungan, dan atau yang dapat dipersamakan dengan itu.
b. Memberikan kredit
c. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
d. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia
(SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan
pada bank lain.
Kegiatan usaha BPR juga memiliki batasan atau larangan karena
dibatasi oleh Peraturan Bank Indonesia. Larangan kegiatan usaha BPR
antara lain sebagai berikut:
commit to user
b. Melakukan kegiatan dalam valuta asing.
c. Melakukan penyertaan modal.
d. Melakukan usaha pengasuransian.
e. Melakukan usaha lain di luar sebagaimana dimaksud dalam usaha
yang dilarang.
5. Pengertian Sistem dan Prosedur
Menurut Romney (2001:1), sistem adalah sekelompok dua atau lebih
komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem
yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.
Pengertian umum sistem menurut Mulyadi (2001:2) sebagai berikut:
a. setiap sistem terdiri dari unsur-unsur
b. unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang
bersangkutan
c. unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem
d. suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar
sehingga pengertian sistem menurut Mulyadi (2001:5) adalah jaringan
yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan
pokok perusahaan.
Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal yang biasanya
melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat
untuk menjamin penanganan secara seragam suatu transaksi perusahaan
6. Pengertian Sistem Akuntansi
Menurut Mulyadi (2001:3), sistem akuntansi adalah organisasi
formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa
untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh
manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.
Dari definisi tersebut, Mulyadi (2001:3) menjelaskan unsur-unsur
dari sistem akuntansi pokok adalah sebagai berikut:
a. Formulir
Formulir adalah dokumen yang digunakan untuk merekam
terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen,
karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi
direkam (didokumentasikan) di atas secarik kertas. Formulir sering
pula disebut dengan istilah media, karena formulir merupakan media
untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam
catatan.
b. Jurnal
Jurnal adalah catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk
mencatat, mengklasifikasikan, meringkas data keuangan, dan data
lainnya. Dalam jurnal ini data keuangan untuk pertama kalinya
diklasifikasikan menurut penggolongannya yang sesuai dengan
informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Dalam
commit to user
peringkasannya (berapa jumlah rupiah transaksi tertentu) kemudian
diposting ke rekening yang bersangkutan dalam buku besar.
c. Buku Besar
Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk
meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam
jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai
dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan
keuangan.
d. Buku Pembantu
Buku pembantu ini terdiri dari rekening-rekening pembantu
yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu
dalam buku besar.
Ada tiga fungsi atau peran sistem informasi akuntansi, yaitu sebagai
berikut:
1. Mendukung aktivitas sehari-hari perusahaan.
2. Mendukung proses pengambilan keputusan.
3. Membantu dalam memenuhi tanggung jawab pengelola perusahaan
(Susanto: 2004).
7. Tujuan Pengembangan Sistem Akuntansi
Menurut Mulyadi (2001:19), tujuan umum pengembangan sistem
akuntansi adalah sebagai berikut:
b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang
sudah ada, baik mengenai mutu, ketetapan penyajian, maupun
struktur informasinya.
c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern,
yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan informasi akuntansi dan
untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban
dan perlindungan kekayaan perusahaan.
d. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan
akuntansi.
8. Pengertian Kredit
Pada jaman seperti sekarang, kata kredit bukanlah menjadi kata yang
tabu dalam masyarakat. Hampir semua golongan mengetahui dan
memekai jasa kredit, dari meminjam uang untuk modal usaha sampai
memakai kartu kredit demi memenuhi gaya hidup.
Kata “kredit” berasal dari bahasa Yunani yaitu credere yang artinya
kepercayaan atau dalam bahasa latin creditum yang berarti kepercayaan
akan kebenaran. Tetapi dalam perkembangannya, pengertian kredit
menjadi lebih luas.
Berdasarkan UU No.7 tentang Perbankan tahun 1992 yang telah
diperbaharui dalam UU Perbankan No. 10 tahun 1998, kredit adalah
commit to user
dengan pihak yang lain. Yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian
bunga.
Menurut Muljono (1993:10) kredit dapat disimpulkan sebagai
berikut:
a. Adanya suatu penyerahan uang atau barang yang menimbulkan
tagihan tersebut pada pihak lain, dengan harapan ada tambahan nilai
dari pokok pinjaman tersebut yang berupa bunga sebagai
pendapatan.
b. Proses kredit didasarkan pada suatu perjanjian yang saling
mempercayai bahwa kreditur dan debitur akan memenuhi kewajiban
masing-masing.
c. Dalam pemberian kredit terdapat kesepakatan pelunasan hutang dan
bunga akan selesai dalam jangka waktu tertentu yang telah
disepakati.
9. Unsur-unsur Kredit
Lembaga pemberi kredit harus memiliki kriteria tertentu untuk calon
debiturnya, seperti seberapa kemampuan debitur membayar hutangnya
pada saat jatuh tempo. Menurut Untung (2000:2), terdapat 4 unsur kredit
10.
11.
Gambar 2.1 Unsur-unsur Kredit
a. Kepercayaan
Keyakinan dari pemberi kredit yang berkaitan dalam bentuk
uang, barang atau jasa akan benar-benar diterima kembali dalam
jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.
b. Tenggang Waktu
Tenggang waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi
dan kontraprestasi yang akan diterima di masa yang akan datang.
c. Risiko
Tingkat risiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya
jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dan
kontraprestasi yang akan diterima kemudian hari. Semakin lama Unsur Kredit
Kepercayaan
Prestasi Risiko
commit to user
Dengan adanya risiko ini maka timbul jaminan dalam pemberian
kredit.
d. Prestasi atau Objek
Objek kredit tidak hanya diberikan dalam bentuk uang tetapi
juga dalam bentuk barang atau jasa. Kehidupan ekonomi modern
sekarang didasarkan padsa uang maka transaksi kredit yang
menyangkut uang lebih banyak dilakukan.
10. Jenis-jenis Kredit
Menurut Suyatno (2003:25), jenis-jenis kredit perbankan kepada
masyarakat dapat dilihat dari berbagai sudut, yaitu sebagai berikut:
a. Dilihat dari sudut tujuannya
1) Kredit Konsumtif
Kredit konsumtif adalah kredit yang diberikan dengan tujuan
untuk memperlancar jalannya proses konsumtif (memenuhi
kebutuhan sehari-hari) atau kredit yang dipakai untuk satu siklus
habis.
2) Kredit Produktif
Kredit produktif adalah kredit yang diberikan dengan tujuan
untuk memperlancar jalannya proses produksi (memenuhi
kegiatan usahanya) atau kredit yang dipakai tidak untuk satu
3) Kredit Perdagangan
Kredit perdagangan adalah kredit yang diberikan dengan tujuan
untuk membeli barang-barang dijual kembali.
b. Dilihat dari sudut jangka waktunya
1) Kredit Jangka Pendek (Short Term Loan)
Adalah kredit yang berjangka waktu maksimal 1 tahun.
2) Kredit Jangka Menengah (Medium Term Loan)
Adalah kredit yang berjangka waktu antara 1 sampai 3 tahun.
3) Kredit Jangka Panjang (Long Term Loan)
Adalah kredit yang berjangka waktu lebih dari 3 tahun.
c. Dilihat dari sudut jaminannya
1) Kredit tanpa jaminan (Unsecured Loan)
Adalah kredit yang diberikan kepada debitur tanpa adanya
jaminan dari debitur.
2) Kredit dengan jaminan (Secured Loan)
Adalah kredit yang diberikan bank kepada debitur dengan
adanya jaminan dari debitur.
d. Dilihat dari sudut penggunaannya
1) Kredit Eksploitasi
Adalah kredit berjangka waktu pendek yang diberikan oleh
suatu bank kepada perusahaan untuk membiayai kebutuhan
commit to user
2) Kredit Investasi
Adalah kredit jangka menengah atau jangka panjang yang
diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk melakukan
investasi atau penanaman modal.
11. Prinsip-prinsip Kredit
Dalam pelaksanaan kredit, sering dikenal adanya istilah 5C atau 6C.
Menurut Muljono (1993:11), prinsip-prinsip perkreditan yang sering
disebut dengan 5C atau 6C adalah sebagai berikut:
a. Character
Pemberian Kredit adalah atas dasar kepercayaan, hal yang
mendasari kepercayaan yaitu keyakinan dari pihak bank bahwa si
peminjam mempunyai moral, watak, ataupun sifat-sifat pribadi yang
positif dan kooperatif dan juga mempunyai rasa tanggung jawab baik
dalam kehidupan pribadi sebagai manusia, sebagai anggota
masyarakat ataupun dalam menjalankan kegiatan usahanya.
b. Capacity
Capacity adalah suatu penilaian kepada calon debitur mengenai
kemampuan melunasi kewajiban-kewajibannya dari kegiatan usaha
c. Capital
Capital adalah jumlah dana atau modal sendiri yang dimiliki
oleh calon debitur. Jika calon debitur memiliki likuiditas yang baik
maka bank akan mempercayainya.
d. Collateral
Collateral adalah barang-barang jaminan yang diserahkan oleh
peminjam atau debitur sebagai jaminan atas kredit yang diterimanya.
Jaminan berfungsi sebagai alat pengaman atas ketidakpastian pada
kurun waktu yang akan datang pada saatnya kredit dilunasi.
e. Condition of Economy
Condition of Economy adalah situasi dan kondisi politik, social,
ekonomi, budaya, dan lain-lain yang mempengaruhi keadaan
perekonomian pada saat maupun untuk kurun waktu tertentu yang
kemungkinannya akan dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari
perusahaan yang memperoleh kredit.
f. Constraint
Constanit adalah batasan-batasan atau hambatan-hambatan yang
tidak memungkinkan seseorang melakukan bisnis di suatu tempat.
Masalah ini sulit dirumuskan karena lebih banyak menyangkut
commit to user 12. Manfaat Kredit
Kredit tidak hanya bermanfaat bagi pihak debitur maupun kreditur,
tetapi juga memiliki manfaat bagi pihak-pihak lain. Manfaat kredit
menurut Muljono (1993:53) adalah sebagai berikut ini:
a. Secara langsung
1) Bagi bank
a) Memperoleh pendapatan bunga kredit
Pihak bank yang bergerak di bidang perkreditan akan
memperoleh bunga dari kredit yang diberikan.
b) Menjaga solvabilitas usaha
Nasabah yang menyimpan dananya di bank ingin di
masa yang akan datang dananya akan bertambah melalui
bunga, oleh karena itu bank berusaha mengembangkan dana
tersebut melalui kredit yang menghasilkan pendapatan bagi
bank.
c) Mempertahankan dan mengembangkan usaha
Bank mencari pendapatan dari usaha kredit agar bisa
mempertahankan dan mengembangkan usahanya.
d) Membantu memasarkan jasa-jasa perbankkan lain
Persyaratan yang diberikan bank kepada debitur seperti
debitur harus melaksanakan aktivitas penyaluran uang lewat
bank tersebut, sehingga produk jasa seperti transfer, wesel
e) Merebut pasar dalam industri perbankkan
Kredit yang ditawarkan bank berbeda-beda suku bunga
dan persyaratannya, jika bank menawarkan plafon yang
tinggi tapi suku bunganya rendah maka para calon debitur
akan lebih memilih bank tersebut dibanding bank lain.
2) Bagi debitur
a) Dengan fasilitas kredit, debitur dapat memenuhi kebutuhan
usahanya.
b) Biaya untuk mendapatkan kredit relatif kecil.
c) Terdapat berbagai jenis kredit, sehingga dapat dipilih dana
yang cocok untuk kebutuhan debitur.
d) Jangka waktu kredit dapat disesuaikan dengan kebutuhan
debitur.
b. Secara tidak langsung
1) Bagi pemerintah
a) Sebagai alat pemacu pertumbuhan ekonomi
Perkembangan ekonomi akan terdorong dengan adanya
kredit sebagai investasi maupun modal kerja.
commit to user
Kredit akan menimbulkan kegiatan bisnis bagi pihak
yang mempunyai faktor produksi, sehingga secara otomatis
lapangan pekerjaan akan terbuka bagi masyarakat.
c) Penciptaan pasar
Perkreditan akan memperbesar volume konsumsi serta
pola konsumsinya, hal ini akan berpengaruh terhadap
timbulnya pasar baru sehingga pasar akan semakin luas.
d) Sebagai alat peningkatan dan pemerataan masyarakat
Dengan adanya lapangan kerja baru, maka pihak yang
terlibat dalam bisnis tersebut akan memperoleh pendapatan
sehingga pemerataan pendapatan masyarakat bisa tercapai.
2) Bagi masyarakat
a) Membuka kesempatan kerja
Dengan adanya kredit maka akan timbul kegiatan bisnis
baru yang membuat terbukanya kesempatan kerja bagi
masyarakat.
b) Menambah pendapatan bagi yang memiliki profesi
Golongan profesi tertentu akan menikmati adanya
perjanjian kredit, seperti notaris yang mendapat penghasilan
c) Tabungan masyarakat terjamin
Dengan adanya produk kredit yang dilakukan bank,
pemilik dana merasa aman karena dana tersebut terjamin
diterima secara utuh beserta bunganya.
d) Lebih mudah dalam memenuhi kebutuhan
Dengan adanya kredit, masyarakat pengusaha dapat
memperoleh faktor produksi dengan mudah, cepat dan
murah.
13. Standar Operasional Sistem Kredit di PD. BPR BKK Karangmalang
Sragen
Setiap perusahaan pasti memiliki standar operasional dalam kegiatan
usahanya. Berikut adalah Standar Operasional PD. BPR BKK
Karangmalang Sragen:
a. Fungsi Terkait
1) Dewan Pengawas bertanggung jawab mengawasi pelaksanaan
kredit yang ada pada bank.
2) Direktur bertanggung jawab untuk melakukan evaluasi dan
otorisasi atas pemberian kredit.
3) Bidang Pemasaran bertanggung jawab atas penyusunan rencana
perkreditan yang akan dituangkan dalam rencana kerja bank
commit to user
4) Bidang Kredit bertanggung jawab atas pengelolaan produk/jasa
perbankkan.
5) Bidang Operasional bertanggung jawab untuk mengoordinir,
mengerahkan, membina serta mengawasi semua kegiatan
personil pada bagian Kas/Teler serta bagian accounting dan
dalam pelaksanaannya bertanggung jawab langsung kepada
Direktur.
6) Bagian Accounting bertanggung jawab penuh atas kegiatan
administrasi, pembukuan dan laporan maupun hal-hal lain yang
menyangkut bagian dari pembukuan.
b. Dokumen Yang Digunakan
1) Surat Aplikasi Kredit/Formulir Permohonan Kredit
Surat ini berisi mengenai calon debitur yang akan mengajukan
kredit.
2) Surat Kuasa Pemilik Jaminan
Surat ini berisi pernyataan pemegang hak atas jaminan yang
diberikan.
3) Surat Perjanjian Kredit
Surat ini berisi ketentuan yang menyangkut nasabah untuk
melunasi kewajiban pada jangka waktu yang telah ditentukan
4) Kartu Pinjaman dan Kitir Pinjaman
Kartu pinjaman disimpan oleh bagian kredit sedangkan kitir
dipegang oleh debitur. Kartu ini digunakan sebagai bukti catatan
angsuran kredit yang telah dibayarkan ke bank.
5) Slip Pencairan Kredit
Dokumen ini digunakan sebagai bukti pengeluaran kas atas
pencairan fasilitas kredit.
6) Laporan Pemeriksaan dan Analisis Kredit
Laporan yang berisi tentang hasil survei ke lapangan dan dari
analisis yang dilakukan kabag kredit.
c. Catatan Akuntansi
1) Jurnal Pengeluaran Kas
Catatan ini digunakan untuk mencatat transaksi pengeluaran kas
berdasarkan slip/bukti transaksi.
2) Mutasi Kas
Catatan digunakan untuk mencatat perubahan kas atas realisasi
kredit.
3) Buku Besar
Digunakan untuk merekap semua bukti pengeluaran dan
commit to user
4) Jurnal Penerimaan Kas
Catatan ini digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan kas
berdasarkan slip/bukti transaksi.
d. Jaringan Prosedur Yang Membentuk Sistem
1) Prosedur Permohonan Pinjaman
a) Calon debitur datang ke bank meminta informasi syarat
pengajuan kredit pada bagian kredit.
b) Bagian kredit memberikan informasi syarat-syarat
pengajuan kredit yang berupa fotocopy KTP, fotocopy
Jaminan, Surat keterangan dari kepala desa setempat.
c) Bagian kredit juga memberikan formulir permohonan kredit
untuk diisi calo debitur.
d) Calon debitur kembali ke bank untuk menyerahkan
syarat-syarat yang diajukan bank serta telah mengisi formulir
permohonan pinjaman.
2) Prosedur Analisa Kredit
a) Bagian kredit menerima aplikasi permohonan kredit dari
calon debitur.
b) Bagian kredit melakukan survei lapangan calon debitur.
c) Setelah melakukan survei lapangan, bagian kredit membuat
d) Bagian kredit menyerahkan aplikasi permohonan kredit dan
hasil analisa kredit pada Pimpinan untuk memberikan
keputusan pemberian kredit pada calon debitur.
3) Prosedur Persetujuan Keputusan
a) Pimpinan/Direksi menerima aplikasi permohonan kredit dan
hasil analisa kredit dari bagian kredit.
b) Pimpinan memberikan keputusan setelah dievaluasi dan
diotorisasi.
c) Jika disetujui Pimpinan/Direksi memberikan tanda tangan
pada kolom yang telah disediakan.
d) Pimpinan/Direksi memberikan aplikasi dan hasil survei
pada bagian kredit untuk direalisasi.
4) Prosedur Pencairan Kredit
a) Bagian kredit menerima persetujuan kredit dari
Pimpinan/direksi.
b) Bagian kredit menyiapkan dokumen-dokumen realisasi
kredit.
c) Seksi kasir melakukan pengeluaran kas untuk pencairan
pinjaman kredit.
5) Prosedur Pelunasan Kredit
a) Prosedur Penerimaan Kas
commit to user
ii. Bagian kredit memberikan Bukti Setoran Pinjaman
yang telah diisi kepada debitur.
iii. Debitur memberikan Bukti Setoran Pinjaman tersebut
pada saat pembayaran angsuran kredit.
b) Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas
Bagian pembukuan mencatat ke dalam jurnal
penerimaan kas berdasarkan bukti setoran pinjaman dari
bagian kasir.
B. Analisis Data dan Pembahasan
1. Sistem Kredit di PD. BPR BKK Karangmalang cabang Sragen Kota
a. Fungsi yang terkait
Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem kredit di PD. BPR BKK
Karangmalang cabang Sragen Kota seperti berikut ini:
1) Fungsi Kredit
Fungsi kredit bertanggung jawab memberikan informasi
pemberian kredit pada calon debitur, bertanggung jawab
melakukan analisa kredit, melakukan keputusan kredit, serta
memberikan pengesahan terhadap kredit yang sudah lunas
sehingga angsuran dari debitur telah selesai. Fungsi ini
2) Fungsi Penyimpanan
Fungsi penyimpanan bertanggung jawab menyimpan
anggunan dari debitur yang melakukan pinjaman kredit dan
memberikan anggunan pada debitur yang telah melakukan
pelunasan kredit. Fungsi ini dijalankan oleh bagian pelayanan,
sedangkan fungsi penyimpanan yang dijalankan oleh kasir
adalah bertanggung jawab menyimpan penerimaan kas.
3) Fungsi Kasir
Fungsi kasir bertanggung jawab untuk penerimaan dan
pengeluaran kas yang terkait dengan transaksi kredit. Fungsi ini
dijalankan oleh bagian kasir.
4) Fungsi Pencatatan
Fungsi pencatatan bertanggung jawab untuk mencatat
semua transaksi yang ada pada bank terutama yang berhubungan
dengan kredit. Fungsi ini dijalankan oleh bagian pembukuan.
b. Dokumen yang digunakan
Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem kredit di PD. BPR BKK
Karangmalang cabang Sragen Kota seperti berikut ini:
1) Formulir Permohonan Kredit (FPK)
Dokumen ini berisi tentang formulir identitas calon debitur
commit to user
2) Formulir Analisa Permohonan Pinjaman (FAPP)
Formulir tersebut diisi oleh Bagian Kredit melalui form
analisa secara computerise. Formulir tersebut digunakan untuk
mengetahui besarnya pinjaman yang diberikan. Di dalam form
analisa tersebut, terdapat tiga otorisasi yaitu Pimpinan atau
Direktur, Sub Kredit Bagian Analisa dan Kepala Bagian Kredit.
3) Surat Perjanjian Kredit (SPK)
Dokumen ini dilampirkan pada anggunan dan surat
pernyataan kuasa menjual oleh bank yang dijamin dengan
meterai Rp 6000,-. Dokumen ini berfungsi sebagai alat untuk
memperkuat posisi PD. BPR BKK Karangmalang cabang
Sragen Kota jika terjadi kredit macet. Jika pelaksanaan angsuran
kredit debitur macet, sehingga bank memiliki wewenang untuk
menjual atau melelang anggunan yang dijaminkan debitur.
4) Kartu Pinjaman dan Kitir Pinjaman
Kartu ini berisi tentang nama peminjam, besarnya angsuran,
dan bunga yang dibayarkan. Kartu pinjaman digunakan Bagian
Kredit untuk mencatat pembayaran atau pelunasan dari debitur.
Kitir pinjaman digunakan untuk mencatat pembayaran
5) Kuitansi Pencairan Kredit
Kuitansi digunakan sebagai tanda bukti pembayaran
realisasi kredit. Dalam pemberian kredit, kuitansi tersebut
berguna sebagai tanda terima uang dari bank.
6) Slip Keluaran Umum (SKU)
Slip ini berisi jumlah uang yang akan dibayar kepada
debitur jika debitur tersebut telah disetujui permohonan
kreditnya.
7) Slip Penerimaan Umum (SPU)
Bukti ini berisi jumlah uang yang akan diterima oleh bank
dari pihak debitur. Bukti ini berisi tentang pembayaran
biaya-biaya administrasi dari debitur yang telah disetujui permohonan
kreditnya.
8) Polis Asuransi
Bukti ini berfungsi sebagai tanda bukti bank kepada pihak
asuransi bahwa bank telah melakukan pencairan pinjaman untuk
debitur.
9) Bukti Setoran Pinjaman (BSP)
Bukti ini didapat debitur pada saat melakukan angsuran
pinjaman dan digunakan debitur sebagai bukti telah melakukan
commit to user
10) FPK Lengkap
Dokumen ini berisi identitas calon debitur lengkap beserta
syarat-syarat, serta telah mendapat pengesahan kepala desa di
mana debitur itu tinggal.
11) Hasil Analisa
Dokumen ini berisi tentang hasil dari analisa Bagian Kredit
terhadap kelayakan calon debitur.
12) Persetujuan Komite (PK)
Dokumen ini berisi persetujuan komite kredit atas analisa
kredit oleh Bagian Kredit.
13) Persetujuan Komite Sudah Diotorisasi (PKSD)
Dokumen ini berisi persetujuan kredit yang sudah diotorisasi oleh Pimpinan Cabang.
c. Catatan akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem kredit di PD.
BPR BKK Karangmalang cabang Sragen Kota seperti berikut ini:
1) Mutasi Kas Harian
Catatan ini digunakan kasir untuk mencatat pengeluaran dan
penerimaan kas yang terjadi pada hari tersebut.
2) Buku Kas Harian
Buku kas digunakan untuk mencatat seluruh penerimaan
kas yang terjadi selama satu hari. Buku ini dibuat oleh Bagian
3) Jurnal Keluaran Kas
Jurnal pengeluaran kas digunakan untuk mencatat total
pengeluaran kas selama satu hari. Catatan ini dibuat oleh Bagian
Pembukuan.
4) Buku Besar
Buku besar digunakan untuk mencatat jumlah penerimaan
kas yang sudah direkap dari jurnal penerimaan kas. Buku besar
ini dibuat oleh Bagian Pembukuan.
5) Jurnal Kas Masuk
Jurnal pengeluaran kas digunakan untuk mencatat total
penerimaan kas selama satu hari. Catatan ini dibuat oleh Bagian
Pembukuan.
d. Jaringan Prosedur yang membentuk Sistem Kredit
Dalam sistem kredit yang digunakan oleh PD. BPR BKK
Karangmalang cabang Sragen Kota, terdapat 6 prosedur inti yang
digunakan secara berurutan sehingga membentuk suatu sistem.
Berikut adalah penjelasan dai prosedur-prosedur tersebut:
1) Prosedur Permohonan Kredit
Prosedur Permohonan Kredit di PD. BPR BKK
Karangmalang cabang Sragen Kota dijalankan oleh Bagian
commit to user
a) Calon debitur datang ke bank untuk meminta informasi
tentang permohonan pinjaman beserta syarat-syarat
pinjaman kepada Bagian Kredit.
b) Bagian Kredit memberikan Formulir Permohonan Kredit
(FPK) untuk diisi oleh Calon Debitur. Untuk kredit umum
persyaratannya yaitu fotocopy KTP, fotocopy kartu
keluarga, fotocopy BPKB (jaminan kendaraan) atau
sertifikat tanah (jaminan tanah). Syarat-syarat tersebut
kemudian dikonfirmasikan ke kepala desa dimana Calon
Debitur tinggal.
c) Setelah FPK lengkap beserta syarat-syarat dokumen telah
dilengkapi calon debitur kemudian diserahkan kepada
Bagian Kredit, Bagian Kredit memberikan tanggal dan
menganalisa kredit yang diajukan untuk dievaluasi.
2) Prosedur Analisa Kredit
Prosedur Analisa Kredit di PD. BPR BKK Karangmalang
cabang Sragen Kota dijalankan oleh Bagian Kredit dan
Pimpinan. Berikut adalah prosedurnya.
a) Bagian Kredit melakukan survei dan analisis ke lapangan
untuk mengecek jaminan dan kondisi cashflow usaha calon
debitur sesuai penjadwalan.
b) Bagian Kredit menyerahkan dokumen Hasil Analisa kredit
permohonan kredit kepada Komite Kredit untuk dilakukan
penilaian terhadap kelayakan calon debitur untuk menerima
kredit. Jika disetujui maka hasilnya akan diserahkan kepada
pimpinan untuk dicek dan diotorisasi, tetapi jika tidak
disetujui maka dokumen-dokumen tersebut akan
dikembalikan ke calon debitur.
c) Setelah disetujui Komite Kredit, dokumen FPK lengkap,
Hasil Analisa, dan hasil dari Persetujuan Komite (PK)
diserahkan ke Pimpinan untuk diotorisasi.
3) Prosedur Persetujuan Kredit
Prosedur Persetujuan Kredit di PD. BPR BKK
Karangmalang cabang Sragen Kota dijalankan oleh Bagian
Kredit, Bagian Pelayanan, dan Pimpinan. Berikut adalah
prosedurnya.
a) Pimpinan menerima dokumen FPK Lengkap, Hasil Analisa,
dan PK dari Bagian Kredit.
b) Apabila Pimpinan menyetuju permohonan kredit tersebut,
maka dokumen PK akan diotorisasi sehingga dokumen
tersebut menjadi Persetujuan Komite Sudah Diotorisasi
(PKSD).
c) Pimpinan menyerahkan ketiga dokumen tersebut ke Bagian
commit to user
d) Bagian Kredit perlu mengisi dokumen-dokumen antara lain
Kartu Pinjaman, Kitir Pinjaman, Slip Penerimaan Umum
(SPU) rangkap 2, lembar 1 untuk kasir dan lembar 2 untuk
calon debitur,serta Slip Keluaran Umum (SKU) diberikan
kepada Bagian Pembukuan. Untuk Polis Asuransi (PA)
rangkap 2, lembar 1 untuk Bagian Kredit, lembar 2 untuk
calon debitur. Untuk Kuitansi Pencairan (KP) kredit
rangkap 2, lembar 1 untuk Bagian Kredit, lembar 2 untuk
debitur. Bagian Kredit memberi tanggal pada saat pengisian
dokumen.
e) Bagian Kredit membuat Surat Perjanjian Kredit (SPK)
bernomor urut yang akan ditandatangani oleh calon debitur,
pada saat tersebut Debitur juga menyerahkan jaminan ke
Bagian Kredit.
f) Dokumen Kartu Pinjaman, SPK, FPK Lengkap, Hasil
Analisa, PKSD, dan Jaminan diserahkan ke Pimpinan.
g) Pimpinan mengecek dokumen-dokumen tersebut dan
mengotorisasi dokumen SPK. Pimpinan menyerahkan
Jaminan ke Bagian Pelayanan untuk disimpan berdasar
nomor urut, sementara dokumen lainnya diserahkan ke
Bagian Kredit untuk diarsip berdasarkan nomor urut.
h) Bagian Kredit menyerahkan dokumen PA, KP, dan SPU