• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRES KERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRES KERJA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

STRES KERJA STRES KERJA

Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur  Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur 

Mata kuliah : Perilaku Organisasi Mata kuliah : Perilaku Organisasi Dosen : Ridwan Widagdo, SE, M.Si Dosen : Ridwan Widagdo, SE, M.Si

Disusun oleh : Disusun oleh : Ahmad

Ahmad Salim Salim 5832016758320167 Moch.

Moch. Anggun Anggun sofyan sofyan 5832019658320196

Mustopa 58320198

Mustopa 58320198

FAKULTAS SYARIAH FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON

2011 2011

(2)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A.

A. Latar BelakangLatar Belakang

Perkembangan ekonomi yang cepat, perampingan perusahaan, PHK, merger dan Perkembangan ekonomi yang cepat, perampingan perusahaan, PHK, merger dan   bangkrutnya beberapa perusahaan sebagai akibat dari krisis yang berkepanjangan telah   bangkrutnya beberapa perusahaan sebagai akibat dari krisis yang berkepanjangan telah menimbulkan dampak yang sangat merugikan bagi ribuan bahkan jutaan tenaga kerja. menimbulkan dampak yang sangat merugikan bagi ribuan bahkan jutaan tenaga kerja. Mereka harus harus rela dipindahkan pada bagian yang mereka tidak kuasai dan tidak  Mereka harus harus rela dipindahkan pada bagian yang mereka tidak kuasai dan tidak  tahu apa yang lama lagi mereka akan dapat bertahan atau dipekerjakan. Selain itu mereka tahu apa yang lama lagi mereka akan dapat bertahan atau dipekerjakan. Selain itu mereka harus menghadapi bos baru, pengawasan yang ketat, tunjangan kesejahteraan berkurang harus menghadapi bos baru, pengawasan yang ketat, tunjangan kesejahteraan berkurang dari sebelumnya, dan harus bekerja lebih lama dan lebih giat demi mempertahankan dari sebelumnya, dan harus bekerja lebih lama dan lebih giat demi mempertahankan status social ekonomi keluarga. Para pekerja di setiap level mengalami tekanan dan status social ekonomi keluarga. Para pekerja di setiap level mengalami tekanan dan ketidakpastian. Situasi inilah yang seringkali memicu t

ketidakpastian. Situasi inilah yang seringkali memicu t erjerjadinya stress kerja.adinya stress kerja. B.

B. Rumusan MasalahRumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas kami merumuskan pertanyaan penelitian sebagai Berdasarkan latar belakang diatas kami merumuskan pertanyaan penelitian sebagai  berikut:

 berikut: 1.

1. Apa stress kerja itu?Apa stress kerja itu? 2.

2. Apa penyebab stress kerja itu?Apa penyebab stress kerja itu? 3.

3. Apa factor yang mempengaruhi stres kerja itu?Apa factor yang mempengaruhi stres kerja itu? 4.

4. Apa gejala stress kerja itu?Apa gejala stress kerja itu? 5.

5. Apa dampak stress kerja itu?Apa dampak stress kerja itu? 6.

6. Bagaimana cara mengatasi stress kerja?Bagaimana cara mengatasi stress kerja? C.

C. Tujuan PenelitianTujuan Penelitian 1.

1. Untuk mengetahui pengertUntuk mengetahui pengertian stress kerjaian stress kerja 2.

2. Untuk mengetahui penyebab yang menimbulkan stress kerjaUntuk mengetahui penyebab yang menimbulkan stress kerja 3.

3. Untuk mengetahui fUntuk mengetahui faktor-faktor aktor-faktor apa yapa yang mempengaruhi stress ang mempengaruhi stress kerjakerja 4.

4. Untuk mengetahui gejala-gejala stres kerUntuk mengetahui gejala-gejala stres ker jaja 5.

5. Untuk mengetahui Untuk mengetahui dampak stres dampak stres kerjakerja 6.

6. Untuk mengetahui cara Untuk mengetahui cara mengatasi stress kerjamengatasi stress kerja D.

D. Manfaat PenelitianManfaat Penelitian 1.

1. Bagi penulis, membuat penulis sadar akan pentingnyakita tahu masalah stress kerja.Bagi penulis, membuat penulis sadar akan pentingnyakita tahu masalah stress kerja. 2.

2. Bagi akademis, menambah wawasan bahwasannhya stres kerja merugikan danBagi akademis, menambah wawasan bahwasannhya stres kerja merugikan dan menjadi kendala dalam bero

menjadi kendala dalam berorganisasi.rganisasi. 3.

3. Bagi masyarakat pada umumnya, ialah masyarakat bisa lebih sabar untuk mengurangiBagi masyarakat pada umumnya, ialah masyarakat bisa lebih sabar untuk mengurangi stress kerja.

(3)

E.

E. Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian

Kami mengggunakan metode kualitatif, yakni dengan memilih dan memilah Kami mengggunakan metode kualitatif, yakni dengan memilih dan memilah referensi-referensi yang relevan baik itu secara tekstual (buku)

(4)

BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN

A.

A. Pengertian Stres KerjaPengertian Stres Kerja

Stress kerja merupakan penggabungan dari dua kata yaitu stres dan kerja. Stres Stress kerja merupakan penggabungan dari dua kata yaitu stres dan kerja. Stres adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses pikiran, dan adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses pikiran, dan kondisi fisik seseorang. Stress yang terlalu berat dapat mengancam kemampuan kondisi fisik seseorang. Stress yang terlalu berat dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan.

seseorang untuk menghadapi lingkungan.

Kreitner dan kinicki (2005) mendefinisikan stres sebagai respon adaptif  Kreitner dan kinicki (2005) mendefinisikan stres sebagai respon adaptif  dihubungkan oleh karakteristik dan atau proses pisikologis individu, yang merupakan dihubungkan oleh karakteristik dan atau proses pisikologis individu, yang merupakan suatu konsekuensi dari setiap tindakan ekternal, situasi, atau peristiwa yang suatu konsekuensi dari setiap tindakan ekternal, situasi, atau peristiwa yang menempatkan tuntutan pisikologis/fisik khusus pada seseorang.

menempatkan tuntutan pisikologis/fisik khusus pada seseorang.

Charles D, Spielberger (dalam Handoyo, 2001) menyebutkan bahwa stres adalah Charles D, Spielberger (dalam Handoyo, 2001) menyebutkan bahwa stres adalah tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang, misalanya obyek-obyek dalam tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang, misalanya obyek-obyek dalam lingkungan atau suatu stimulus yang secara obyektif adalah berbahaya. Stress juga lingkungan atau suatu stimulus yang secara obyektif adalah berbahaya. Stress juga   bisa diartikan sebgai tekanan, ketegangan atau gangguan yang tidak menyenangkan   bisa diartikan sebgai tekanan, ketegangan atau gangguan yang tidak menyenangkan

yang berasal dari luar diri seseorang. yang berasal dari luar diri seseorang.

Sondang Siagian (2008) menyatakan bahwa stress merupakan kondisi ketegangan Sondang Siagian (2008) menyatakan bahwa stress merupakan kondisi ketegangan yang berpengaruh terhadap emosi, jalan pikiran, dan kondisi fisik seseorang. Stres yang berpengaruh terhadap emosi, jalan pikiran, dan kondisi fisik seseorang. Stres yang tidak bisa diatasi dengan baik biasanya berakibat pada ketidakmampuan orang yang tidak bisa diatasi dengan baik biasanya berakibat pada ketidakmampuan orang   berinteraksi sevara positif dengan lingkungannya, bauk dalam lingkungan pekerjaan   berinteraksi sevara positif dengan lingkungannya, bauk dalam lingkungan pekerjaan maupun lingkungan luarnya. Artinya, karyawan yang bersangkutan akan mengalami maupun lingkungan luarnya. Artinya, karyawan yang bersangkutan akan mengalami  berbagai gejala negative yang pada gilirannya akan berpengaruh pada prestasi kerja  berbagai gejala negative yang pada gilirannya akan berpengaruh pada prestasi kerja11..

Dari beberapa uraian diatas dapat disimpilkan bahwa stress kerja adalah kondisi Dari beberapa uraian diatas dapat disimpilkan bahwa stress kerja adalah kondisi ketegangan yang berpengaruh pada emosi, jalan pikiran, dan kondisi fisik mseseorang ketegangan yang berpengaruh pada emosi, jalan pikiran, dan kondisi fisik mseseorang dalam melakukan pekerjaan.

dalam melakukan pekerjaan. B.

B. Penyebab Stres KerjaPenyebab Stres Kerja

Menurut Luthans (2002), penyebab stres yang bersifat organisasi, salah satunya Menurut Luthans (2002), penyebab stres yang bersifat organisasi, salah satunya adalah struktur organisasi yang terbentuk melalui desain organisasi yang ada, adalah struktur organisasi yang terbentuk melalui desain organisasi yang ada, misalnya melalui formalisasi, konflik dalam hubungan antar karyawan, spesialisasi, misalnya melalui formalisasi, konflik dalam hubungan antar karyawan, spesialisasi, serta lingkungan yang kurang mendukung. Hal ini dalam desain organisasi yang juga serta lingkungan yang kurang mendukung. Hal ini dalam desain organisasi yang juga dapat menyebabkan stres antara lain adalah level diferensiasi dalam perusahan serta dapat menyebabkan stres antara lain adalah level diferensiasi dalam perusahan serta adanya sentralisasi yang menyebabkan karyawan tidak mempunya hak untuk  adanya sentralisasi yang menyebabkan karyawan tidak mempunya hak untuk   berpartisipasi dalam pengambilan keputusan (Robbins, 2003).

 berpartisipasi dalam pengambilan keputusan (Robbins, 2003).

Sedangkan faktor yang bersifat non-organisasi, yaitu faktor individual antara lain Sedangkan faktor yang bersifat non-organisasi, yaitu faktor individual antara lain adalah tipe kepribadian karyawan. Tipe kepribadian yang cenderung yang mengalami adalah tipe kepribadian karyawan. Tipe kepribadian yang cenderung yang mengalami stres kerja yang lebih tinggi adalah tipe kepribadian A. individu tipe A llebih cepat stres kerja yang lebih tinggi adalah tipe kepribadian A. individu tipe A llebih cepat 1

1

(5)

mengalami kemarahan yanga apabila ia tidak dapat menangani hal tersebut, individu mengalami kemarahan yanga apabila ia tidak dapat menangani hal tersebut, individu tersebut akan mengalami stres yang dapat menuju terjadinya masalh pada kesehatan tersebut akan mengalami stres yang dapat menuju terjadinya masalh pada kesehatan individu tersebut (Luthsans, 2002).

individu tersebut (Luthsans, 2002).

Karyawan dapat menaggapi kondisi-kondisi tekanan tersebut secara positif  Karyawan dapat menaggapi kondisi-kondisi tekanan tersebut secara positif  maupun negative. Stres dikatakan positif dan merupakan suatu peluang bila stress maupun negative. Stres dikatakan positif dan merupakan suatu peluang bila stress tersebut merangsang mereka untuk meningkatkan usahanya untuk memperoleh hasil tersebut merangsang mereka untuk meningkatkan usahanya untuk memperoleh hasil yang maksimal. Stress dikatakan negative bila stress memberikan hasil yang menurun yang maksimal. Stress dikatakan negative bila stress memberikan hasil yang menurun   pada produktifitas karyawan. Akibatnya, ada konsekuensi yang konstuktif maupun   pada produktifitas karyawan. Akibatnya, ada konsekuensi yang konstuktif maupun destruktif bagi badan usaha maupun karyawan. Pengaruh dari konsekuensi tersebut destruktif bagi badan usaha maupun karyawan. Pengaruh dari konsekuensi tersebut adalah penurunan ataupun peningkatan usaha dalam jangka waktu pendek maupun adalah penurunan ataupun peningkatan usaha dalam jangka waktu pendek maupun  berlangsung dalam jangka waktu lama.

 berlangsung dalam jangka waktu lama.

Dalam model stress kerja yang dikembangkan oleh iavansevich dan matteson, Dalam model stress kerja yang dikembangkan oleh iavansevich dan matteson, “

“Organization Stressor and Heart DiseaseOrganization Stressor and Heart Disease””.. (dalam Kreitner dan kinicki, 2005)(dalam Kreitner dan kinicki, 2005)

  penyebab stress antar lain meliputi : Level individual, Level kelompok, Level   penyebab stress antar lain meliputi : Level individual, Level kelompok, Level oraganisasional, dan Level ekstra organisasional. Stressor Level individual yaitu oraganisasional, dan Level ekstra organisasional. Stressor Level individual yaitu secara langsung dikaitkan dengan petugas pekerjaan seseorang (person-job interface). secara langsung dikaitkan dengan petugas pekerjaan seseorang (person-job interface). Contoh yang paling umum stressor Level individual ini adalah

Contoh yang paling umum stressor Level individual ini adalah 1.

1.   Role overload   Role overload merupakan dimana kondisi pegawai memiliki telalu banyak merupakan dimana kondisi pegawai memiliki telalu banyak   pekerjaan yang harus dikerjakan atau dibawah tekanan jadwal yang ketat.

 pekerjaan yang harus dikerjakan atau dibawah tekanan jadwal yang ketat. 2.

2.  Role conflict  Role conflict terjadi ketika bebagai macam pegawai memiliki tugas dan tanggungterjadi ketika bebagai macam pegawai memiliki tugas dan tanggung   jawab yang saling bertentangan satu dengan yang lainnya. Konplik ini juga   jawab yang saling bertentangan satu dengan yang lainnya. Konplik ini juga terjadi ketika pegawai diperintahkan untuk melakukan sesuatu tugas/pekerjaan terjadi ketika pegawai diperintahkan untuk melakukan sesuatu tugas/pekerjaan yang berlawanan dengan hati nurani atau moral yang mereka anut.

yang berlawanan dengan hati nurani atau moral yang mereka anut. 3.

3.   Role ambiguity  Role ambiguity terjadi ketika pekerjaan itu sendiri tidak didefinisikan secara jelas.terjadi ketika pekerjaan itu sendiri tidak didefinisikan secara jelas. Oleh karena itu pegawai tidak mampu untuk menentukan secara tepat yang Oleh karena itu pegawai tidak mampu untuk menentukan secara tepat yang diminta organisasi dari mereka, maka mereka terus menerus cemas apakah diminta organisasi dari mereka, maka mereka terus menerus cemas apakah kinerja mereka cukup atau belum.

kinerja mereka cukup atau belum. 4.

4.  Responsibility for other people Responsibility for other people hal ini berkaitan dengan kemajuan kariri pegawai.hal ini berkaitan dengan kemajuan kariri pegawai. Kemajuan karir yang terlalu lambat, terlalu cepat, atau pada arah yang tidak  Kemajuan karir yang terlalu lambat, terlalu cepat, atau pada arah yang tidak  diinginkan akan menyebabkan pagawai mengalami tingkat stress yang tinggi. diinginkan akan menyebabkan pagawai mengalami tingkat stress yang tinggi. Apalagi jika mereka harus bertanggung jawab terhadap karir seseorang yang lain Apalagi jika mereka harus bertanggung jawab terhadap karir seseorang yang lain akan menyebabkan level stress menjadi lebih tinggi

akan menyebabkan level stress menjadi lebih tinggi22.. Banyak sekali fak 

Banyak sekali fak tor di dalam perusahaan atau organisasi yang dapattor di dalam perusahaan atau organisasi yang dapat menimbulkan stress. Tekanan untuk menghadapi kekeliruan atau menyelesaikan menimbulkan stress. Tekanan untuk menghadapi kekeliruan atau menyelesaikan tugas dalam suatu kurun waktu yang terbatas, beban kerja yang berlebih, seorang tugas dalam suatu kurun waktu yang terbatas, beban kerja yang berlebih, seorang   pimpinan yang menuntut dan tidak peka, serta rekan kerja yang tidak menyengkan   pimpinan yang menuntut dan tidak peka, serta rekan kerja yang tidak menyengkan

merupakan beberapa contoh penyebab stress. merupakan beberapa contoh penyebab stress.

2 2

Stephen Robbins

(6)

C.

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Stres Faktor-faktor yang Mempengaruhi Stres KerjaKerja

Kondisi-kondisi yang cenderung menyebabkan stress disebut stressor. Meskipun Kondisi-kondisi yang cenderung menyebabkan stress disebut stressor. Meskipun stress dapat diakibatkan oleh hanya satu stressors, biasanya karyawan mengalami stress dapat diakibatkan oleh hanya satu stressors, biasanya karyawan mengalami stress karena kombinasi stressor. Menurut Robbins (2001:565-567) ada tiga sumber  stress karena kombinasi stressor. Menurut Robbins (2001:565-567) ada tiga sumber  utama yang dapat

utama yang dapat menyebabkan timbulnya stress yaitu:menyebabkan timbulnya stress yaitu: 1.

1. Faktor LingkunganFaktor Lingkungan

Keadaan lingkungan yang tidak menentu akan dapat menyebabkan Keadaan lingkungan yang tidak menentu akan dapat menyebabkan  pengaruh pembenukan struktur organisasi yang tidak sehat terhadap karyawan.  pengaruh pembenukan struktur organisasi yang tidak sehat terhadap karyawan.

Dalam faktor lingkungan terdapat tiga hal yang dapat menimbulkan stress Dalam faktor lingkungan terdapat tiga hal yang dapat menimbulkan stress  bagi karyawan yaitu ekonomi, politik dan teknologi. Perubahan yang sangat cepat  bagi karyawan yaitu ekonomi, politik dan teknologi. Perubahan yang sangat cepat karena adanya penyesuaian terhadap tiga hal tersebut membuat seseorang karena adanya penyesuaian terhadap tiga hal tersebut membuat seseorang mengalami ancaman tekanan stress. Hal ini dapat terjadi, misalnya perubahan mengalami ancaman tekanan stress. Hal ini dapat terjadi, misalnya perubahan teknologi yang begitu cepat. Perubahan yang baru terhadap teknologi akan teknologi yang begitu cepat. Perubahan yang baru terhadap teknologi akan membuat keahlian seseorang dan pengalamannya tidak terpakai karena hampir  membuat keahlian seseorang dan pengalamannya tidak terpakai karena hampir  semua pekerjaan dapat gterselesaikan dengan cepat dan dalam waktu dalam waktu semua pekerjaan dapat gterselesaikan dengan cepat dan dalam waktu dalam waktu yang singkat dengan adanya teknologi yang digunakannya.

yang singkat dengan adanya teknologi yang digunakannya. 2.

2. Fktor OrganisasiFktor Organisasi

Dalam organisasi terdafat beberapa faktor yang dapat menimbulkan stress Dalam organisasi terdafat beberapa faktor yang dapat menimbulkan stress yaitu role demands, interpersonal demands, organizational structure dan yaitu role demands, interpersonal demands, organizational structure dan organizational leadership.

organizational leadership. 3.

3. Faktor IndividuFaktor Individu

Pada dasarnya faktor yang terkait dalam hal ini muncul dari dalam Pada dasarnya faktor yang terkait dalam hal ini muncul dari dalam keluarga, masalah ekonomi pribadi dan karakteristik pribadi dari keturunan. keluarga, masalah ekonomi pribadi dan karakteristik pribadi dari keturunan. Hubungan pribadi antar keluarga yang kurang baik akan menimbulkan akibat Hubungan pribadi antar keluarga yang kurang baik akan menimbulkan akibat   pada pekerjaan yang akan dilakukan karena akibat tersebut dapat terbawa dalam   pada pekerjaan yang akan dilakukan karena akibat tersebut dapat terbawa dalam   pekerjaan seseorang. Sedangkan masalah ekonomi tergantung dari bagaimana   pekerjaan seseorang. Sedangkan masalah ekonomi tergantung dari bagaimana seseorang tersebut dapat menghasilkan penghasilan yang cukup bagi kebutuhan seseorang tersebut dapat menghasilkan penghasilan yang cukup bagi kebutuhan keluarga serta dapat menjalankan keuangan tersebut denga seperlunya. keluarga serta dapat menjalankan keuangan tersebut denga seperlunya. Karakteristik pribadi dari keturunan bagi tiap individu yang dapt menimbulkan Karakteristik pribadi dari keturunan bagi tiap individu yang dapt menimbulkan stress terdapat pada watak dasar alami yang dimiliki oleh seseorang tersebut. stress terdapat pada watak dasar alami yang dimiliki oleh seseorang tersebut. Sehingga untuk itu, gejala stress

Sehingga untuk itu, gejala stress yang timbul pada tiap-tiap pekerjaan harus diatur yang timbul pada tiap-tiap pekerjaan harus diatur   benar dalam kepribadiaan seseorang

 benar dalam kepribadiaan seseorang33..

D.

D. Gejala Stres KerjaGejala Stres Kerja 1.

1. Cary Cooper dan Alison Straw(1995:8-15) menemukan gejala stress dapat berupaCary Cooper dan Alison Straw(1995:8-15) menemukan gejala stress dapat berupa tanda-tanda berikut

tanda-tanda berikut iniini:: 33

33

http://jurnal-sd

(7)

a.

a. Fisik, yaitu nafas memburu, mulut dan tenggorokan kering, tangn lembab,Fisik, yaitu nafas memburu, mulut dan tenggorokan kering, tangn lembab, merasa panas, oto-otot tegang, letih yang tidak beralasan, sakit kepala, salah merasa panas, oto-otot tegang, letih yang tidak beralasan, sakit kepala, salah urat dan gelisah.

urat dan gelisah.  b.

 b. Perilaku, yaitu perasaan bingung, cemas, sedih jengkel, salah paham, tidak Perilaku, yaitu perasaan bingung, cemas, sedih jengkel, salah paham, tidak    berdaya, tidak mampu berbuat apa-apa, gelisah, gagal, tidak menarik,   berdaya, tidak mampu berbuat apa-apa, gelisah, gagal, tidak menarik,

kehilangan semangat, sulit konsentrasi, sulit berfikir jernih, sulit membuat kehilangan semangat, sulit konsentrasi, sulit berfikir jernih, sulit membuat keputusan, hilangnya kretifitas, hilangnya gairah penampilan dan hilangnya keputusan, hilangnya kretifitas, hilangnya gairah penampilan dan hilangnya minat terhadap orang lain.

minat terhadap orang lain. c.

c. Watak dan keprubadian, yatitu sikap hati-hati menjadi cermat yang berlebihan,Watak dan keprubadian, yatitu sikap hati-hati menjadi cermat yang berlebihan, cemas menjadi mlekas panic, kurang percaya diri menjadai rawan, dan cemas menjadi mlekas panic, kurang percaya diri menjadai rawan, dan  penjengkel menjadi meledak-ledak.

 penjengkel menjadi meledak-ledak.

2.

2. Gejala stres tempat kerja, Gejala stres tempat kerja, yaiyaitu meliputi:tu meliputi: a.

a. Kepuasan kerja rendahKepuasan kerja rendah  b.

 b. Kinerja yang menurunKinerja yang menurun c.

c. Semangat dan energy menjadi hilangSemangat dan energy menjadi hilang d.

d. Komunukasi tidak lancer Komunukasi tidak lancer  e.

e. Pengambilan keputusan jelek Pengambilan keputusan jelek  f.

f. KretifiKretifitas dan tas dan inovasi kuranginovasi kurang g.

g. Begulat pada tugas-tugas yang tidak produktif Begulat pada tugas-tugas yang tidak produktif  E.

E. Dampak Stres KerjaDampak Stres Kerja 1.

1. Dampak terhadap perusahaanDampak terhadap perusahaan

Sebuah organisasi atau perusahaan dapat dianalogikan sebagai tubuh Sebuah organisasi atau perusahaan dapat dianalogikan sebagai tubuh manusia. Jika salah satu dari anggota tubuh itu terganggu, maka akan manusia. Jika salah satu dari anggota tubuh itu terganggu, maka akan menghambat keseluruhan gerak, menyebabkan seluruh tubuh merasa sakit dan menghambat keseluruhan gerak, menyebabkan seluruh tubuh merasa sakit dan menyebabkan individunya tidak berfungsi secara normal. Demikian pula jika menyebabkan individunya tidak berfungsi secara normal. Demikian pula jika   banyak diantara karyawan di dalam organisasi mengalami stres kerja, maka   banyak diantara karyawan di dalam organisasi mengalami stres kerja, maka  produktifitas dan kesehatan organisasi itu akan terganggu. Jika stres yang dialami  produktifitas dan kesehatan organisasi itu akan terganggu. Jika stres yang dialami oleh organisasi atau perusahaan tidak kunjung selesai, maka semangat berpotensi oleh organisasi atau perusahaan tidak kunjung selesai, maka semangat berpotensi mengundang penyakit yang lebih serius. Bukan hanya individu yang dapat mengundang penyakit yang lebih serius. Bukan hanya individu yang dapat mengalami penyakit, organisasi pun dapat memiliki apa yang dinamakan mengalami penyakit, organisasi pun dapat memiliki apa yang dinamakan  penyakit organisasi.

 penyakit organisasi.

Randall Schuller (1980), mengidentifikasi beberapa prilaku negative Randall Schuller (1980), mengidentifikasi beberapa prilaku negative karyawan yang berpengaruh terhadap organisasi. Menurut peneliti ini, stres yang karyawan yang berpengaruh terhadap organisasi. Menurut peneliti ini, stres yang dihadapi karyawan ini dengan penurunan prestasi kerja, serta tendensi mengalami dihadapi karyawan ini dengan penurunan prestasi kerja, serta tendensi mengalami kecelakaan. Secara singkat beberapa dampak negative yang ditimbulkan oleh kecelakaan. Secara singkat beberapa dampak negative yang ditimbulkan oleh stres kerja dapat berupa:

stres kerja dapat berupa: a.

(8)

 b.

 b. Menggangu kehormatan aktivitas kerjaMenggangu kehormatan aktivitas kerja c.

c. Menurunkan tingkat produktivitas kerjaMenurunkan tingkat produktivitas kerja d.

d. Menurunkan pemasukan dan keuntungan perusahaan. Kerugian financialMenurunkan pemasukan dan keuntungan perusahaan. Kerugian financial yang dialami karena tidak imbangnya antara produktivitas dengan biaya yang dialami karena tidak imbangnya antara produktivitas dengan biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji, tunjangan, dan fasilitas lainnya. yang dikeluarkan untuk membayar gaji, tunjangan, dan fasilitas lainnya. Banyak karyawan yang tidak masuk kerja dengan berbagai alas an atau Banyak karyawan yang tidak masuk kerja dengan berbagai alas an atau  pekerjaan tidak terselesaikan tepat pada waktunya

 pekerjaan tidak terselesaikan tepat pada waktunya44.. 2.

2. Dampak terhadap individuDampak terhadap individu

Damapak stres kerja terhadap individu adalah muculnya masalah-masalah yang Damapak stres kerja terhadap individu adalah muculnya masalah-masalah yang  berhubungan dengan kesehatan, pisikologis dan interaksi interpersonal.

 berhubungan dengan kesehatan, pisikologis dan interaksi interpersonal. a.

a. KesehatanKesehatan

Tubuh manusia pada dasarnya dilengkapi dengan system kekebalan untuk  Tubuh manusia pada dasarnya dilengkapi dengan system kekebalan untuk  mencegah serangan penyakit. Sedangkan system kekebalan tersebut sangat mencegah serangan penyakit. Sedangkan system kekebalan tersebut sangat mungkin dipengaruhi oleh faktor psikososial seperti stres

mungkin dipengaruhi oleh faktor psikososial seperti stres  b.

 b. PisikologisPisikologis

Stres berkepanjangan akan menyebabkan ketegang dan kehawatiran yang Stres berkepanjangan akan menyebabkan ketegang dan kehawatiran yang terus menerus.

terus menerus. 3.

3. Interaksi InterpersonalInteraksi Interpersonal

Orang yang sedang stres akan lebih sensitive dibandingkan orang yang tidak  Orang yang sedang stres akan lebih sensitive dibandingkan orang yang tidak  dalam kondisi stres oleh karena itulah, sering terjadi salah persepsi dalam dalam kondisi stres oleh karena itulah, sering terjadi salah persepsi dalam membaca dan mengartikan suatu keadaan, pendapat atau penilaian, kritik, membaca dan mengartikan suatu keadaan, pendapat atau penilaian, kritik, nasihat, bahkan perilaku orang lain.

nasihat, bahkan perilaku orang lain.

Mendeteksi penyebab stres dan bentuk reaksinya, maka ada tiga pola dalam Mendeteksi penyebab stres dan bentuk reaksinya, maka ada tiga pola dalam mengatasi stres, yaitu pola sehat, pola harmonis, dan pola psikologis mengatasi stres, yaitu pola sehat, pola harmonis, dan pola psikologis (Mangkunegara, 2002:158-159):

(Mangkunegara, 2002:158-159): 1. Pola sehat

1. Pola sehat

Pola sehat adalah pola menghadapi stres yang terbaik yaitu dengan kemampuan Pola sehat adalah pola menghadapi stres yang terbaik yaitu dengan kemampuan mengelola perilaku dan tindakan sehingga adanya stres tidak menimbulkan mengelola perilaku dan tindakan sehingga adanya stres tidak menimbulkan gangguan, akan tetapi menjadi lebih sehat dan berkembang. Mereka yang gangguan, akan tetapi menjadi lebih sehat dan berkembang. Mereka yang tergolong kelompok ini biasanya mampu mengelola waktu dan kesibukan dengan tergolong kelompok ini biasanya mampu mengelola waktu dan kesibukan dengan cara yang baik dan teratur sehingga ia tidak perlu merasa ada sesuatu yang cara yang baik dan teratur sehingga ia tidak perlu merasa ada sesuatu yang menekan, meskipun sebenamya tantangan dan tekanan cukup banyak.

menekan, meskipun sebenamya tantangan dan tekanan cukup banyak.

4 4

http.//rumahbela

(9)

2. Pola harmonis 2. Pola harmonis

Pola harmonis adalah pola menghadapi stres dengan kemampuan Pola harmonis adalah pola menghadapi stres dengan kemampuan mengelola waktu dan kegiatan secara harmonis dan tidak menimbulkan berbagai mengelola waktu dan kegiatan secara harmonis dan tidak menimbulkan berbagai hambatan. Dengan pola ini, individu mampu mengendalikan berbagai kesibukan hambatan. Dengan pola ini, individu mampu mengendalikan berbagai kesibukan dan tantangan dengan cara mengatur waktu secara teratur. Individu tersebut dan tantangan dengan cara mengatur waktu secara teratur. Individu tersebut selalu menghadapi tugas secara tepat, dan kalau perlu ia mendelegasikan selalu menghadapi tugas secara tepat, dan kalau perlu ia mendelegasikan tugas-tugas tertentu kepada orang lain dengan memberikan kepercayaan penuh. Dengan tugas tertentu kepada orang lain dengan memberikan kepercayaan penuh. Dengan demikian, akan terjadi keharmonisan dan keseimbangan antara tekanan yang demikian, akan terjadi keharmonisan dan keseimbangan antara tekanan yang diterima dengan reaksi yang diberikan. Demikian juga terhadap keharmonisan diterima dengan reaksi yang diberikan. Demikian juga terhadap keharmonisan antara dirinya dan lingkungan.

antara dirinya dan lingkungan. 3. Pola patologis.

3. Pola patologis.

Pola patologis adalah pola menghadapi stres dengan berdampak berbagai Pola patologis adalah pola menghadapi stres dengan berdampak berbagai gangguan fisik maupun sosial-psikologis. Dalam pola ini, individu akan gangguan fisik maupun sosial-psikologis. Dalam pola ini, individu akan menghadapi berbagai tantangan dengan cara-cara yang tidak memiliki menghadapi berbagai tantangan dengan cara-cara yang tidak memiliki kemampuan dan keteraturan mengelola tugas dan waktu. Cara ini dapat kemampuan dan keteraturan mengelola tugas dan waktu. Cara ini dapat menimbulkan reaksi-reaksi yang berbahaya karena bisa menimbulkan berbagai menimbulkan reaksi-reaksi yang berbahaya karena bisa menimbulkan berbagai masalah-masalah yang buruk.

masalah-masalah yang buruk.

Untuk menghadapi stres dengan cara sehat atau harmonis, tentu banyak hal yang Untuk menghadapi stres dengan cara sehat atau harmonis, tentu banyak hal yang dapat dikaji. Dalam menghadapi stres, dapat dilakukan dengan tiga strategi yailu, dapat dikaji. Dalam menghadapi stres, dapat dilakukan dengan tiga strategi yailu, (a) memperkecil dan mengendalikan sumber-sumber stres, (b) menetralkan (a) memperkecil dan mengendalikan sumber-sumber stres, (b) menetralkan dampak yang ditimbulkan oleh stres, dan (c) meningkatkan daya tahan pribadi. dampak yang ditimbulkan oleh stres, dan (c) meningkatkan daya tahan pribadi. Dalam strategi pertama, perlu dilakukan penilaian terhadap situasi sumbersumber  Dalam strategi pertama, perlu dilakukan penilaian terhadap situasi sumbersumber  stres, mengembangkan alternatif tindakan, mengambil tindakan yang dipandang stres, mengembangkan alternatif tindakan, mengambil tindakan yang dipandang   paling tepat, mengambil tindakan yang lebih positif. Strategi kedua, dilakukan   paling tepat, mengambil tindakan yang lebih positif. Strategi kedua, dilakukan dengan mengendalikan berbagai reaksi baik jasmaniah, emosional, maupun dengan mengendalikan berbagai reaksi baik jasmaniah, emosional, maupun   bentuk-bentuk mekanisme pertahanan diri. Dalam membentuk mekanisme   bentuk-bentuk mekanisme pertahanan diri. Dalam membentuk mekanisme   pertahanan diri dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya menangis,   pertahanan diri dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya menangis, menceritakan masalah kepada orang lain, humor (melucu), istirahat dan menceritakan masalah kepada orang lain, humor (melucu), istirahat dan sebagainya. Sedangkan dalam menghadapi reaksi emosional, adalah dengan sebagainya. Sedangkan dalam menghadapi reaksi emosional, adalah dengan

(10)

mengendalikan emosi secara sadar, dan mcndapatkan dukungan sosial dari mengendalikan emosi secara sadar, dan mcndapatkan dukungan sosial dari lingkungan. Strategi ketiga, dilakukan dengan memperkuat diri sendiri, yaitu lingkungan. Strategi ketiga, dilakukan dengan memperkuat diri sendiri, yaitu dengan lebih memahami diri, memahami orang lain, mengembangkan dengan lebih memahami diri, memahami orang lain, mengembangkan ketrampilan pribadi, berolahraga secara teratur, beribadah, pola-pola kerja yang ketrampilan pribadi, berolahraga secara teratur, beribadah, pola-pola kerja yang teralur dan disiplin, mengembangkan t

teralur dan disiplin, mengembangkan t ujuan dan nilai-nilai yang lebih realistik.ujuan dan nilai-nilai yang lebih realistik.55

5 5

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/penanganan-stress-kerja.html pkl 14:20 http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/penanganan-stress-kerja.html pkl 14:20

(11)

BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP Kesimpulan Kesimpulan

Dari beberapa uraian diatas dapat disimpilkan bahwa stress kerja adalah kondisi Dari beberapa uraian diatas dapat disimpilkan bahwa stress kerja adalah kondisi ketegangan yang berpengaruh pada emosi, jalan pikiran, dan kondisi fisik mseseorang ketegangan yang berpengaruh pada emosi, jalan pikiran, dan kondisi fisik mseseorang dalam melakukan pekerjaan.

dalam melakukan pekerjaan.

Menurut Luthans (2002), penyebab stres yang bersifat organisasi, salah satunya adalah Menurut Luthans (2002), penyebab stres yang bersifat organisasi, salah satunya adalah struktur organisasi yang terbentuk melalui desain organisasi yang ada, misalnya melalui struktur organisasi yang terbentuk melalui desain organisasi yang ada, misalnya melalui formalisasi, konflik dalam hubungan antar karyawan, spesialisasi, serta lingkungan yang formalisasi, konflik dalam hubungan antar karyawan, spesialisasi, serta lingkungan yang kurang mendukung. Hal ini dalam desain organisasi yang juga dapat menyebabkan stres kurang mendukung. Hal ini dalam desain organisasi yang juga dapat menyebabkan stres antara lain adalah level diferensiasi dalam perusahan serta adanya sentralisasi yang antara lain adalah level diferensiasi dalam perusahan serta adanya sentralisasi yang menyebabkan karyawan tidak mempunya hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan menyebabkan karyawan tidak mempunya hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan (Robbins, 2003).

keputusan (Robbins, 2003).

Kondisi-kondisi yang cenderung menyebabkan stress disebut stressor. Meskipun stress Kondisi-kondisi yang cenderung menyebabkan stress disebut stressor. Meskipun stress dapat diakibatkan oleh hanya satu stressors, biasanya karyawan mengalami stress karena dapat diakibatkan oleh hanya satu stressors, biasanya karyawan mengalami stress karena kombinasi stressor.

kombinasi stressor.

Gejala stres tempat kerja,

Gejala stres tempat kerja, yaiyaitu tu meliputi:meliputi: a.

a. Kepuasan kerja rendahKepuasan kerja rendah  b.

 b. Kinerja yang menurunKinerja yang menurun c.

c. Semangat dan energy menjadi hilangSemangat dan energy menjadi hilang d.

d. Komunukasi tidak lancer Komunukasi tidak lancer  e.

e. Pengambilan keputusan jelek Pengambilan keputusan jelek  f.

f. KretifiKretifitas dan tas dan inovasi kuranginovasi kurang g.

g. Begulat pada tugas-tugas yang tidak produktif Begulat pada tugas-tugas yang tidak produktif 

Secara singkat beberapa dampak negative yang ditimbulkan oleh stres kerja dapat berupa: Secara singkat beberapa dampak negative yang ditimbulkan oleh stres kerja dapat berupa:

a.

a. Terjadinya kekacauwan, baik dalam manajemen maupu oprasional kerja.Terjadinya kekacauwan, baik dalam manajemen maupu oprasional kerja.  b.

 b. Menggangu kehormatan aktivitas kerjaMenggangu kehormatan aktivitas kerja c.

c. Menurunkan tingkat produktivitas kerjaMenurunkan tingkat produktivitas kerja d.

d. Menurunkan pemasukan dan keuntungan perusahaan. Kerugian financial yangMenurunkan pemasukan dan keuntungan perusahaan. Kerugian financial yang dialami karena tidak imbangnya antara produktivitas dengan biaya yang dikeluarkan dialami karena tidak imbangnya antara produktivitas dengan biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji, tunjangan, dan fasilitas lainnya. Banyak karyawan yang tidak  untuk membayar gaji, tunjangan, dan fasilitas lainnya. Banyak karyawan yang tidak  masuk kerja dengan berbagai alas an atau pekerjaan tidak terselesaikan tepat pada masuk kerja dengan berbagai alas an atau pekerjaan tidak terselesaikan tepat pada waktunya.

waktunya.

Mendeteksi penyebab stres dan bentuk reaksinya, maka ada tiga pola dalam Mendeteksi penyebab stres dan bentuk reaksinya, maka ada tiga pola dalam mengatasi stres, yaitu pola sehat,

(12)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Keith Davis dan John W. Newsrom

Keith Davis dan John W. Newsrom , Perilaku dalam Organisasi , Perilaku dalam Organisasi, (Jakarta: Penerbit Erlangga,, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1993)

1993)

Stephen Robbins

Stephen Robbins , P. perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi , P. perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi (Jakarta: PT(Jakarta: PT Pernhalind, 1996) Pernhalind, 1996) http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/stres-kerja-definisi-dan-faktor.html,07.30 http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/stres-kerja-definisi-dan-faktor.html,07.30 http.//rumahbelajarpisikologi.com/indeks.php/stres-kerja.html 12.30, 30/11/2010 http.//rumahbelajarpisikologi.com/indeks.php/stres-kerja.html 12.30, 30/11/2010 http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/penanganan-stress-kerja.html pkl 14:20 http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/penanganan-stress-kerja.html pkl 14:20

Referensi

Dokumen terkait

Tidak ada larangan untuk seorang perempuan dari golongan Bangsawan menikah dengan laki-laki dari golongan nonBangsawan, akan tetapi tetap ada usaha dari pihak keluarga untuk

Sehubungan dengan penyampaian dokumen kualifikasi saudara pada Paket Pekerjaan Pengadaan Speed Pokmaswas Kegiatan Pengawasan Sumberdaya Laut Dinas Kelautan dan

21 Ketika pendapat saya sama dengan teman, saya merasa percaya

Solusi asuransi jiwa ini menawarkan inovasi manfaat bulanan berupa dana tunai yang dapat digunakan hingga anak berusia 18 atau 25 tahun, serta premi yang terus dibayarkan

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kajian yang berjudul “Evaluasi Kinerja dan Strategi Pengembangan PDAM Kabupaten

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengembangkan model pembelajaran Team Assested Iindividualization (TAI) khusus mata pelajaran Akuntansi yang dapat

Kedua, perawi menyebutkan tanggal/waktu mendengarkan berita naskh. Seperti; aku mendengar ini pada tahun penaklukan mekkah. Atau perawi menukil nasikh dan mansukh secara

Menurut WHO yang dituangkan dalam Panduan Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD) tahun 2011, Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) atau