• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETENTUAN UMUM LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KETENTUAN UMUM LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KETENTUAN UMUM

LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA

A. KETENTUAN UMUM

1. Peserta merupakan siswa/i tingkat SMA/Sederajat yang masih aktif belajar dan mewakili sekolahnya masing-masing.

2. Sekolah pendaftar berlokasi di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.

3. Peserta, pebimbing, supporter menggunakan pakaian yang sopan dan menutup aurat. 4. Berlaku sopan dan santun sesuai etika dan norma yang berlaku di Pondok Pesantren. 5. Peserta dan pembimbing diwajibkan mengikuti seluruh rangkaian acara.

6. Peserta hadir di tempat selambat-lambatnya 15 menit sebelum kegiatan dimulai. 7. Peserta yang tidak hadir setelah tiga kali pemanggilan berturut-turut maka akan

dinyatakan gugur.

8. Untuk lomba per kelompok, peserta yang melakukan konfirmasi penggantian sebelum waktu yang ditentukan tidak boleh untuk diganti, namun tim diperbolehkan mengikuti lomba dengan jumlah orang yang ada.

9. Dianjurkan membawa supporter maksimal 5 orang untuk lomba DBI. B. ATURAN PESERTA

1. Peserta berbentuk tim yang terdiri dari 3 orang.

2. Setiap sekolah hanya boleh mengirimkan satu tim perwakilan saja. 3. Peserta dibatasi untuk 16 kelompok pendaftar pertama.

4. Membayar biaya pendaftaran sebesar Rp150.000,00/kelompok.

5. Peserta yang mengikuti lomba DBI tidak diperkenankan untuk mengikuti lomba lain. C. DALAM PERATURAN INI, YANG DIMAKSUD DENGAN:

1. Ajang Remaja Berprestasi 13 (ARESTA 13), adalah rangkaian kegiatan tingkat SMA/sederajat se-Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten yang meliputi berbagai perlombaan yang diselenggarakan oleh Organisasi Santri Husnul Khotimah (OSHK) XXII. 2. Lomba Debat Bahasa Indonesia adalah bagian dari rangkaian acara ARESTA 13.

3. Peserta adalah tim terdiri dari 3 (tiga) orang pelajar SMA/Sederajat se-Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten yang telah mendaftarkan diri, serta dicatat sebagai peserta oleh Panitia.

4. Panitia adalah santri Pondok Pesantren Husnul Khotimah yang bertindak sebagai penyelenggara kegiatan perlombaan yang merupakan satu kesatuan dengan panitia ARESTA 13.

5. Technical Meeting adalah pertemuan yang diselenggarakan oleh Panitia sebelum perlombaan dimulai yang bertujuan untuk menjelaskan mengenai peraturan lomba, penilaian, teknik pelaksanaan, sistem lomba, dan pengundian tim.

6. Mosi adalah topik yang telah diumumkan panitia yang akan diperdebatkan peserta dalam lomba.

7. Tim Pro adalah tim yang setuju terhadap mosi debat dan bertugas memberikan argumentasi untuk mendukung mosi tersebut.

8. Tim Kontra adalah tim yang tidak setuju terhadap mosi debat dan bertugas memberikan argumentasi untuk menentang mosi tersebut.

9. Pembicara adalah salah satu peserta yang sedang memaparkan argumennya.

(2)

11. Timekeeper adalah salah satu panitia yang bertugas mengawasi alur waktu dalam perdebatan.

12. Interupsi adalah sanggahan atau pertanyaan yang diberikan tim lawan atas persetujuan oleh pembicara menurut ketentuan yang berlaku.

13. Dewan Juri adalah pihak yang mempunyai kewenangan untuk memberikan penilaian sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dalam lomba ini.

14. Penilaian adalah hasil pembinaan dewan juri terhadap perdebatan yang terjadi berdasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan panitia, berbentuk skor yang diberikan setelah debat berlangsung.

15. Evaluasi verbal adalah pertimbangan-pertimbangan penilaian dewan juri mengenai hasil debat yang disampaikan secara verbal setelah perdebatan selesai.

16. Pendukung adalah pihak selain peserta dan panitia yang dibawa oleh peserta berdasarkan persetujuan panitia, maksimal 5 orang.

17. Satu menit adalah 60 (enam puluh) detik. D. TEKNIS PERLOMBAAN

1. Peserta mengenakan pakaian formal, menutup aurat dan rapi. 2. Apabila terjadi kecurangan, maka timnya akan didiskualifikasi. 3. Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.

4. Peserta dilarang mengaktifkan handphone dan alat elektronik lain selama pertandingan berlangsung.

E. PELAKSANAAN LOMBA

1. Peserta, pembimbing, supporter dan tamu diarahkan menuju tempat lomba dan langsung menempati tempat yang telah disediakan.

2. Moderator mengambil alih komando dengan agenda: a. Pembukaan;

b. Pembacaan ketentuan umum dan tata tertib selama perlombaan; c. Penutup.

3. Peserta bersiap untuk mengikuti seluruh rangkaian perlombaan.

4. Peserta yang sedang tidak tampil boleh menonton perlombaan atau meninggalkan ruangan.

5. Lomba terdiri dari: a. Babak penyisihan; b. Babak perempat Final; c. Babak semifinal; d. Babak final. 6. Babak penyisihan

a. Babak penyisihan terdiri dari 8 (delapan) pertandingan debat;

b. Delapan tim dengan urutan nilai tertinggi setelah akumulasi nilai dari masing-masing ruangan dalam babak ini dapat melanjutkan ke babak perempat final;

c. Urutan nilai tertinggi ditentukan berdasarkan skor. 7. Babak perempat dan semi final

➢ Perempat final

a. Babak perempat final terdiri dari 4 (empat) pertandingan debat; b. Setiap tim akan dipasangkan secara acak oleh panitia;

c. Urutan nilai tertinggi ditentukan berdasarkan skor;

d. Empat tim yang lolos dari babak ini akan maju ke babak semifinal. ➢ Semi final

(3)

a. Babak semi final terdiri dari 2 (dua) pertandingan debat; b. Setiap tim akan dipasangkan secara acak oleh panitia; c. Urutan nilai tertinggi ditentukan berdasarkan skor;

d. Dua tim yang memiliki skor tertinggi akan melanjutkan ke babak final. 8. Babak Final

9. Urutan

Tim Pro Waktu Tim Kontra Waktu

Pembicara 1 4’  Pembicara 1 4’

Pembicara 2 4’  Pembicara 2 4’

Pembicara 3 4’  Pembicara 3 4’

Penutup 1’3”  Penutup 1’3”

10. Sistem lomba

a. Sistem debat yang digunakan dalam lomba ini adalah sistem parlemen Eropa mulai dari babak penyisihan sampai dengan babak final, dan menggunakan sistem gugur. b. Dalam setiap pertandingan akan terdapat 2 (dua) tim, yang akan terbagi menjadi tim

pro dan tim kontra.

c. Penentuan tim pro dan tim kontra akan dilakukan sebelum penyusunan argumen. d. Panitia akan menyediakan waktu selama 2 menit untuk menyusun argumen pada

babak penyisihan sampai semifinal dan 10 menit untuk babak final. e. Tim pro dan tim kontra masing-masing memiliki tiga pembicara.

f. Ketiga pembicara terdiri dari pembicara pertama, pembicara kedua, dan pembicara ketiga.

g. Seluruh anggota tim pro dan tim kontra dapat melakukan interupsi, dengan toleransi waktu maksimal 30 detik dan dibatasi hanya untuk 3 kali interupsi.

h. Pertandingan dimulai oleh pembicara pertama tim pro yang dilanjutkan oleh pembicara pertama tim kontra, yang dilanjutkan oleh pembicara kedua tim pro yang dilanjutkan oleh pembicara kedua tim kontra, yang dilanjutkan oleh pembicara ketiga tim pro yang dilanjutkan oleh pembicara ketiga tim kontra yang dilanjutkan oleh pembicara penutup tim kontra yang diakhiri oleh pembicara penutup tim pro.

i. Panitia memberikan seluruh mosi kepada peserta pada saat ketentuan umum ini dibagikan. Peserta diwajibkan menyusun argumen dari seluruh mosi yang telah disediakan setelah ketentuan umum ini dibagikan, karena panitia hanya menyediakan waktu terbatas untuk menyusun argumen sebelum debat berlangsung.

j. Babak penyisihan sampai babak semi final akan berlangsung di dua tempat dalam waktu yang bersamaan dalam masing-masing babak, dan babak final akan dilaksanakan di panggung utama putri.

k. Dari 16 kelompok akan disaring menjadi 8 kelompok (penyisihan), kemudian akan disaring kembali menjadi 4 kelompok (seperempat final) untuk melaju ke babak semifinal, dan finalis akan diambil dari 2 kelompok dengan skor tertinggi. Finalis di masing-masing tempat akan dilombakan kembali untuk memperoleh juara 1 dan 2. 11. Mekanisme Debat

Babak penyisihan, Perempat final, Semi final, Final.

a. Jangka waktu yang dimiliki pembicara dalam menyampaikan argumennya adalah sebagai berikut:

(4)

i. pada menit pertama, timekeeper akan memberikan kode berupa ketukan sebanyak 1 (satu) kali untuk menandakan bahwa interupsi telah dapat dilakukan;

ii. pada menit ke-empat, timekeeper akan memberikan kode berupa ketukan sebanyak 1 (satu) kali untuk menandakan bahwa interupsi sudah tidak boleh dilakukan;

iii. pada menit ke-lima, timekeeper akan memberikan kode berupa ketukan sebanyak 2 (dua) kali untuk menandakan bahwa waktu untuk memaparkan argumen telah selesai;

iv. pada menit ke-lima lewat 3 (tiga) detik, timekeeper akan memberikan kode berupa ketukan secara terus-menerus sampai pembicara menyelesaikan penyampaian argumennya untuk menandakan bahwa pembicara telah melebihi waktu yang diberikan. v. jika pembicara masih tetap memaparkan argumennya sementara waktu yang diberikan

telah habis, maka argumen tersebut tidak akan dinilai oleh dewan juri.

II. Pembicara penutup diberikan waku 120 (seratus dua puluh) detik, dengan ketentuan i. pada detik pertama dan kelima, timekeeper akan memberikan kode kepada pembicara

tentang waktu yang telah digunakan dengan jalan melakukan 1 (satu) ketukan;

ii. pada detik keseratus dua puluh, timekeeper akan memberikan kode berupa ketukan sebanyak 2 (dua) kali untuk menandakan bahwa waktu untuk memaparkan argumen telah selesai;

iii. pada detik keseratus dua puluh lima, timekeeper akan memberikan kode berupa ketukan secara terus-menerus sampai pembicara menyelesaikan penyampaian argumennya untuk menandakan bahwa pembicara telah melebihi waktu yang diberikan;

iv. jika pembicara masih tetap memaparkan argumennya sementara waktu yang diberikan telah habis, maka argumen tersebut tidak akan dinilai oleh dewan juri.

Interupsi

b. Pada saat lomba berlangsung, peserta diperkenankan menyampaikan interupsi setelah menit pertama hingga menit keempat ketika pembicara sedang memaparkan argumennya.

c. Interupsi sebagaimana dimaksud dalam butır (1) dilarang dilakukan saat pembicara penutup sedang melakukan pemaparan.

d. Waktu maksimal untuk menyampaikan interupsi adalah 30 (tiga puluh) detik. e. Interupsi yang melewati batas waktu 30 detik akan dihentikan oleh timekeeper.

f. Permohonan untuk interupsi wajib dilakukan dengan cara mengangkat tangan sambil berdiri dan mengucapkan “interupsi”.

g. Interupsi dilakukan atas izin stand person.

h. Setelah diberikan izin oleh pembicara sebagaimana dimaksud dalam butir (6), ınterupsi harus dilakukan sambil berdiri.

Penjurian

a. Dewan juri terdiri dari minimal 2 (dua) orang pada tiap babak pertandingan.

b. Dewan juri berhak memberi peringatan sebanyak dua kali ketika peserta melanggar tata tertib dan mengurangi poin apabila peserta mengulang pelanggaran setelah diingatkan. c. Dewan juri akan memberikan evaluasi verbal di setiap akhir babak kecuali babak final

(5)

d. Dewan juri akan memberikan evaluasi verbal di babak final untuk tiap finalis di akhir pertandingan.

e. Semua perdebatan dalam lomba ini akan dinilai dan diputuskan oleh dewan juri. f. Penjurian akan dilakukan dengan memperhatikan 6 (enam) aspek, yaitu:

➢ Kesesuaian wawasan dengan mosi yang telah

ditentukan : 25

➢ Kemampuan argumentasi : 25

➢ Kemampuan komunikasi dengan bahasa Indonesia

yang baik dan benar : 25

➢ Sikap dan etika : 10

➢ Bahasa tubuh : 10

➢ Kerjasama anggota : 5

g. Panitia memiliki waktu selama 15 menit untuk mengkalkulasikan nilai dari juri, sementara juri memberikan evaluasi verbalnya.

h. Putusan dewan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. Mosi

a. Daftar mosi akan diberikan pada lampiran berkas ketentuan umum. b. Mosi untuk setiap babak akan diambil dari daftar mosi kecuali babak final.

c. Mosi untuk babak final akan diberikan setelah peserta tertib di tempat pertandingan. Setelah mosi diberikan, peserta memiliki waktu selama 30 menit untuk menyusun argumen, dan berlanjut ke pertandingan.

d. Mosi yang telah ditentukan bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. Ketentuan Teknis

a. Seluruh pertandingan dilakukan dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

b. Setiap peserta wajib hadir 1 (satu) jam sebelum pertandingan dimulai yang dibuktikan dengan cara melakukan pendaftaran ulang.

c. Apabila tidak dapat memenuhi ketentuan butir (2) maka minimal 1 (satu) jam sebelum waktu pertandingan wajib memberitahukan perihal tersebut kepada panitia.

d. Setiap peserta dilarang menggunakan perangkat elektronik dan referensi yang mendukung lomba debat (berupa kertas ataupun buku) selama debat berlangsung. e. Setiap peserta yang terbukti melanggar ketentuan butır (4) akan didiskualifikasi

dalam pertandingan babak tersebut.

f. Setiap peserta harus memberitahukan urutan pembicara dalam memaparkan argumen kepada standperson sebelum pertandingan dimulai.

g. Panitia menyediakan kertas kosong bagi masing-masing peserta sebelum pertandingan dimulai.

Tata Tertib

a. Setiap peserta tidak boleh meluapkan emosi yang berlebihan selama pertandingan, contoh: membentak-bentak lawan atau pembicara. (point: -5)

b. Setiap peserta dilarang melakukan serangan secara pribadi terhadap peserta lainnya selama pertandingan. (point: -5)

(6)

c. Setiap peserta dilarang mengunakan bahasa kasar, tidak senonoh dan/atau menyinggung SARA. (point: -10)

d. Setiap peserta dilarang melakukan tindakan yang dapat menggangu konsentrasi peserta lain selama pertandingan, contoh: memukul-mukul meja. (point: -5)

e. Pembicara dilarang berkomunikasi verbal dengan rekan timnya selama memaparkan argumennya. (point: -3)

f. Pengurangan poin yang tercantum pada butir (1) sampai (5) akan berlaku setelah juri memberi peringatan sebanyak 2 kali.

g. Anggota tim pembicara dapat memberikan sinyal kepada pembicara yang sedang memaparkan argumen sepanjang sinyal tersebut tidak mengganggu jalannya perdebatan.

h. Selama pertandingan berlangsung, peserta yang tidak menjadi pembicara diperbolehkan untuk melakukan diskusi sepanjang tidak mengganggu jalannya perdebatan.

Pendukung

a. Jumlah pendukung peserta yang diperbolehkan untuk menyaksikan jalannya pertandingan sebanyak-banyaknya adalah 5 (lima) orang.

b. Pendukung dilarang mengganggu jalannya pertandingan.

c. Pendukung diperbolehkan masuk dan/atau keluar dari ruangan apabila tidak mengganggu jalannya pertandingan.

d. Pendukung yang melanggar ketentuan ayat (2) dan (3) akan diberikan peringatan hingga dua kali, jika peringatan diabaikan maka pendukung tersebut akan dikeluarkan dari ruangan lomba.

Pemenang

a. Pemenang ditentukan dari akumulasi poin terbanyak dari tiap-tiap kriteria nilai yang telah ditentukan.

b. Pemenang babak final menjadi juara I dan pihak yang kalah menjadi juara II Mosi:

1. Kepemimpinan lebih baik dipegang pemuda yang berpendidikan dari pada orang tua yang berpengalaman;

2. Larangan ekspor bahan mentah untuk upaya peningkatan pembangunan ekonomi; 3. Merebaknya drama Turki dan India di televisi Indonesia menurunkan jati diri bangsa; 4. Nikah muda meningkatkan produktifitas masyarakat;

5. Pembangunan pemukiman di tepi barat bukti PBB tidak serius dalam mengintervensi konflik Israel-Palestina;

6. Pernyataan Donald Trump tentang Yerussalem (Al-Quds) menjadi ibukota Israel; 7. Syiah menjadi ancaman bagi pondok pesantren masa kini;

8. “Tax Amnesty” memperlihatkan ketidaktegasan pemerintah terhadap penunggak pajak; 9. Legitimasi transgender di ranah hukum positif Indonesia;

10. Reklamasi Teluk Jakarta bermanfaat untuk menyeimbangkan kebutuhan tempat tinggal dan pertumbuhan penduduk Jakarta yang terus meningkat;

(7)

12. Protes pengendara kendaraan umum terhadap transportasi online;

13. Buni Yani pantas divonis hukuman 2 tahun penjara akibat mengedit sebelum menggugah video Ahok menistakan agama;

14. Penghapusan PAI di sekolah umum untung semua jenjang;

15. Hasil reuni 212: Umat Islam berhijrah dari ekonomi kapitalis dan liberal menuju ekonomi Syariah islam;

16. Pembangunan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, menambah tumpukan hutang Indonesia ke luar negeri;

17. Menggusur PKL demi kerapian lingkungan;

18. Penggunaan istilah asing dalam komunikasi sehari-hari menunjukkan kurangnya rasa nasionalisme seseorang;

19. Perkembangan teknologi komunikasi sekarang membuat anak-anak menjadi malas membaca buku;

Referensi

Dokumen terkait

(4) Apabila jangka waktu lima tahun sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) telah lewat, Surat Ketetapan Pajak Tambahan tetap dapat diterbitkan dalam hal Wajib Pajak

Dari pemikiran di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan adalah suatu proses atau cara yang terjadi secara terus menerus, untuk menjadikan sesuatu objek tersebut menjadi lebih

(4) Apabila jangka waktu 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah lewat, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan tetap dapat diterbitkan ditambah sanksi