Penulis: Sam Edy Penulis: Sam Edy
Aku langsung tersentak saat handphone yang tengah kucharger itu Aku langsung tersentak saat handphone yang tengah kucharger itu melengking-lengking nyaring. Aku yang sedang memusatkan konsentrasiku di depan melengking-lengking nyaring. Aku yang sedang memusatkan konsentrasiku di depan layar laptop, menggarap makalah mata kuliah statistik, langsung geregetan layar laptop, menggarap makalah mata kuliah statistik, langsung geregetan dibuatnya. Ah, mengapa aku melupa tak mematikan handphoneku saat kucharger dibuatnya. Ah, mengapa aku melupa tak mematikan handphoneku saat kucharger barusan.
barusan.
Lekas kutinggalkan ketikanku, dan buru-buru beranjak dari ranjang dan Lekas kutinggalkan ketikanku, dan buru-buru beranjak dari ranjang dan menyambar benda mungil di meja belajar di sudut kamar yang telah sukses menyambar benda mungil di meja belajar di sudut kamar yang telah sukses membuyar-kaburkan konsentrasiku.
membuyar-kaburkan konsentrasiku.
Nita. Nama adik perempuan semata wayangku itu menyala
Nita. Nama adik perempuan semata wayangku itu menyala, mengedip-ngedip di, mengedip-ngedip di layar handphoneku. Hmm«, ada apa
layar handphoneku. Hmm«, ada apa ya?ya?
´Assalamualaikum,µ sapaku setelah sebelumnya kutekan salah satu tut
´Assalamualaikum,µ sapaku setelah sebelumnya kutekan salah satu tuts-nya.s-nya.
Tak ada sahutan. Tak ada sahutan.
Hanya«, suara isak
Hanya«, suara isak yang kudengar samar dari ujung telepon genggamku.yang kudengar samar dari ujung telepon genggamku.
´Nit.., Nita«,µ entah«, tiba-tiba ada desir khawatir langsung menjalari dada. ´Nit.., Nita«,µ entah«, tiba-tiba ada desir khawatir langsung menjalari dada.
´Mm«Mbaak«,µ Tak ada
´Mm«Mbaak«,µ Tak ada kalimat lain, bahkan sekedar menjawab salamku.kalimat lain, bahkan sekedar menjawab salamku.
Selanjutnya, hanya suara isaknya yang langsung telak menyobek telingaku. Selanjutnya, hanya suara isaknya yang langsung telak menyobek telingaku. Aku yakin, pasti tengah terjadi sesuatu hal yang gawat. Kebiasaan adikku selalu Aku yakin, pasti tengah terjadi sesuatu hal yang gawat. Kebiasaan adikku selalu begitu saat ia tengah dirundung masalah. Dan, aku langsung disergap panik saat begitu saat ia tengah dirundung masalah. Dan, aku langsung disergap panik saat ingatanku mendadak menyempurna, tepatnya saat tadi siang kudengar berita di ingatanku mendadak menyempurna, tepatnya saat tadi siang kudengar berita di televisi. Ah, jangan-jangan«
´Nit, Nita, ada kabar apa
´Nit, Nita, ada kabar apa sih, ayo buruan bilang, jangan bikin Mbak jadi cemas beginisih, ayo buruan bilang, jangan bikin Mbak jadi cemas begini dong, Nitaa«,µ dengan menahan pusaran gusar.
dong, Nitaa«,µ dengan menahan pusaran gusar.
´Mbak, me«rapi su«dah me« meletus«.,µ ´Mbak, me«rapi su«dah me« meletus«.,µ
Deg! dugaan yang tengah berkelindan akhirnya menjadi kenyataan. Deg! dugaan yang tengah berkelindan akhirnya menjadi kenyataan.
´Ru«mah kita, Mbaak«,µ lanjutnya gagap membuat gendang telingaku serasa dilumat ´Ru«mah kita, Mbaak«,µ lanjutnya gagap membuat gendang telingaku serasa dilumat serentet kilat.
serentet kilat.
´Apa? La..lalu gimana kabar Mak, Bapak, dan« saudara kita yang lain, Nit,µ aku panik ´Apa? La..lalu gimana kabar Mak, Bapak, dan« saudara kita yang lain, Nit,µ aku panik bukan kepalang, dan rasanya ingin langsung terbang ke Kaliurang, tempat bukan kepalang, dan rasanya ingin langsung terbang ke Kaliurang, tempat kelahiranku.
kelahiranku.
Lalu, mengalirlah cerita yang tersendat diselingi isak yang membuatku tak Lalu, mengalirlah cerita yang tersendat diselingi isak yang membuatku tak kuasa untuk tak terisak pula. Dan, aku terus menggumam puji syukur karena Mak kuasa untuk tak terisak pula. Dan, aku terus menggumam puji syukur karena Mak dan Bapak serta adikku bisa selamat, setelah akhirnya dievakuasi dan diantar ke dan Bapak serta adikku bisa selamat, setelah akhirnya dievakuasi dan diantar ke tempat-tempat pengungsian yang telah disediakan pemerintah daerah.
tempat-tempat pengungsian yang telah disediakan pemerintah daerah.
Padahal sebelumnya, Bapak adalah orang yang terkenal paling keukeuh, tak Padahal sebelumnya, Bapak adalah orang yang terkenal paling keukeuh, tak mau meninggalkan rumah saat semua warga telah dievakuasi. Karena Bapak memiliki mau meninggalkan rumah saat semua warga telah dievakuasi. Karena Bapak memiliki keyakinan, gunung berapi yang telah dinyatakan statusnya dari yang sebelumnya keyakinan, gunung berapi yang telah dinyatakan statusnya dari yang sebelumnya ´siagaµ level 3 menjadi ´awasµ itu hanya sekedar main-main dengan gumpalan wedus ´siagaµ level 3 menjadi ´awasµ itu hanya sekedar main-main dengan gumpalan wedus gembelnya ditingkahi suara gemuruh serta dentum-dentum samar saja.
gembelnya ditingkahi suara gemuruh serta dentum-dentum samar saja.
Dan seperti yang sudah-sudah, sebagaiman keyakinan Bapak, gunung berapi Dan seperti yang sudah-sudah, sebagaiman keyakinan Bapak, gunung berapi itu tak sepenuhnya hendak membuncah seisi perut batu apinya yang bisa itu tak sepenuhnya hendak membuncah seisi perut batu apinya yang bisa melumat-hanguskan nyawa-nyawa manusia dalam waktu sekejap.
Ah, untunglah Bapak akhirnya manut (menurut) saja saat dibujuk oleh para petugas Ah, untunglah Bapak akhirnya manut (menurut) saja saat dibujuk oleh para petugas keamanan itu.
keamanan itu.
*** ***
Kuputuskan untuk pulang secepatnya. Lewat Nirmala, teman satu kost dan Kuputuskan untuk pulang secepatnya. Lewat Nirmala, teman satu kost dan juga satu kampus, aku meminta tolong padanya agar besok pagi bersudi mengantar juga satu kampus, aku meminta tolong padanya agar besok pagi bersudi mengantar surat ijin cuti kuliahku dengan alasan yang aku pasti pihak kampus bisa surat ijin cuti kuliahku dengan alasan yang aku pasti pihak kampus bisa memakluminya; hendak menengok keluarga, saudara dan para tetanggaku yang memakluminya; hendak menengok keluarga, saudara dan para tetanggaku yang tengah berduka di t
tengah berduka di tempat pengungsian korban letusan gunung berapi.empat pengungsian korban letusan gunung berapi.
Dalam perjalanan pulang, buliran embun terus meluruh, memenuh kedua Dalam perjalanan pulang, buliran embun terus meluruh, memenuh kedua kantung mataku. Ah! Gunung berapi yang hanya sekitar 5 kilometer dari arah kantung mataku. Ah! Gunung berapi yang hanya sekitar 5 kilometer dari arah kampungku itu tak kusangka akhirnya meletus jua, setelah beberapa kali dikabarkan kampungku itu tak kusangka akhirnya meletus jua, setelah beberapa kali dikabarkan nyaris meletus tapi ternyata prediksi itu selalu meleset.
nyaris meletus tapi ternyata prediksi itu selalu meleset.
Adakah gunung merapi itu kini benar-benar telah lelah menjadi benda Adakah gunung merapi itu kini benar-benar telah lelah menjadi benda pajangan, yang tak henti dipuja-puja
pajangan, yang tak henti dipuja-puja keindahannkeindahannya oleh berpasang-pasang mata ya oleh berpasang-pasang mata saatsaat langit tengah mencerah, membiru. Atau«, yang juga tak kalah indahnya, saat sang langit tengah mencerah, membiru. Atau«, yang juga tak kalah indahnya, saat sang mentari tengah bersiap membenamkan diri dan nampak malu-malu bersembunyi di mentari tengah bersiap membenamkan diri dan nampak malu-malu bersembunyi di balik gunung yang kian terlihat menawan saat senja mulai menua ditingkahi semilir balik gunung yang kian terlihat menawan saat senja mulai menua ditingkahi semilir angin pegunungan yang berhawa sejuk itu?
angin pegunungan yang berhawa sejuk itu?
Atau jangan-jangan«, gunung berapi itu kini sudah tak kuat lagi menahan Atau jangan-jangan«, gunung berapi itu kini sudah tak kuat lagi menahan luapan amarah saat menyaksikan berpasang muda-mudi yang tengah dimabuk asmara luapan amarah saat menyaksikan berpasang muda-mudi yang tengah dimabuk asmara beramai-ramai menginap di penginapan-penginapan yang menghampar di
Y
Ya, bukan rahasia lagi memang, jika sebagian daerah sekitar merapi itu, selaina, bukan rahasia lagi memang, jika sebagian daerah sekitar merapi itu, selain
menjadi tempat wisata indah dan asri, yang bisa dikunjungi sesiapapun, juga menjadi tempat wisata indah dan asri, yang bisa dikunjungi sesiapapun, juga membuat para warga sekitar saling berlomba mendirikan tempat-tempat penginapan membuat para warga sekitar saling berlomba mendirikan tempat-tempat penginapan mungil yang bersih, nyaman dan« tentu saja bertarif murah. Hanya dengan 25-30 mungil yang bersih, nyaman dan« tentu saja bertarif murah. Hanya dengan 25-30 ribu rupiah saja, mereka bisa menyewa satu buah kamar sekelas kamar hotel. ribu rupiah saja, mereka bisa menyewa satu buah kamar sekelas kamar hotel. Padahal, mayoritas para tamu hanya menyewa kamar tersebut barang satu hingga Padahal, mayoritas para tamu hanya menyewa kamar tersebut barang satu hingga dua jam saja, tak sampai menginap. Entah, apa yang dilakukan mereka selama dua jam saja, tak sampai menginap. Entah, apa yang dilakukan mereka selama satu-dua jam di kamar itu. Hmm«, bayangkan, berapa keuntungan yang diraup dalam dua jam di kamar itu. Hmm«, bayangkan, berapa keuntungan yang diraup dalam seharinya, jika penginapan itu tengah ramai dikunjung para tamu.
seharinya, jika penginapan itu tengah ramai dikunjung para tamu.
Pada awalnya, memang yang datang menginap hanya pasangan suami-istri yang Pada awalnya, memang yang datang menginap hanya pasangan suami-istri yang tengah berlibur ² menurut catatan yang tertulis di buku-buku tamu para penginap ² tengah berlibur ² menurut catatan yang tertulis di buku-buku tamu para penginap ² tapi lambat laun, entahlah« akhirnya banyak pasangan bukan mahram yang acap tapi lambat laun, entahlah« akhirnya banyak pasangan bukan mahram yang acap menginap di motel-motel itu. Terlebih jika akhir pekan, nyaris tak ada satu kamar menginap di motel-motel itu. Terlebih jika akhir pekan, nyaris tak ada satu kamar penginapan pun yang tersisa. Semuanya ludes telah dipesan beberapa hari penginapan pun yang tersisa. Semuanya ludes telah dipesan beberapa hari sebelumnya.
sebelumnya.
´Karcis, karcis«,µ suara Bang
´Karcis, karcis«,µ suara Bang kernet bertopi koboi itu membuyar lamunku.kernet bertopi koboi itu membuyar lamunku.
´Turun mana, Mbak,µ ´Turun mana, Mbak,µ
´Pasar Gamping, Bang,µ sahutku spontan. ´Pasar Gamping, Bang,µ sahutku spontan.
Bang kernet berwajah sawo mata
Bang kernet berwajah sawo matang itu langsung mengernyit dahi.ng itu langsung mengernyit dahi.
´Pasar Gamping?µ ´Pasar Gamping?µ
´Eh, maaf, maksud saya, terminal Jogja.µ Ralatku lekas.
´Eh, maaf, maksud saya, terminal Jogja.µ Ralatku lekas. YYa, mungkin kernet itu taka, mungkin kernet itu tak
tahu dengan pasar Gamping yang letaknya berada hanya beberapa kilo sebelum tiba tahu dengan pasar Gamping yang letaknya berada hanya beberapa kilo sebelum tiba
d
di terminal Jogja. Tentu saja akan sangat kejauhan, kalau aku memilih turuni terminal Jogja. Tentu saja akan sangat kejauhan, kalau aku memilih turun ddii
terminal, sementara arah rumahku
terminal, sementara arah rumahku ddari sebelah pasar Gamping terus membelok keari sebelah pasar Gamping terus membelok ke
utara. utara.
*** ***
Tangisku mele
Tangisku meleddak saat kumelihat langsung lokasi pengungsian yang sangatak saat kumelihat langsung lokasi pengungsian yang sangat
jauh
jauh ddari kata ´layakµ ini. Oh, bulog yang biasa untuk menimbun aneka jenis berasari kata ´layakµ ini. Oh, bulog yang biasa untuk menimbun aneka jenis beras
itu kini
itu kini ddigunakan sebagai barak-barak pengungisan,igunakan sebagai barak-barak pengungisan, ddimana Bapak, Makimana Bapak, Mak ddan an aaddikkuikku
juga bera
juga beraddaa ddi situ.i situ.
´Maak,µ sesenggukan aku men
´Maak,µ sesenggukan aku menddekap tubuh ringkih Mak.ekap tubuh ringkih Mak.
Kulihat, Mata Bapak juga
Kulihat, Mata Bapak juga nampah berkaca melihat kepulanganku.nampah berkaca melihat kepulanganku.
´Gimana kon
´Gimana konddisi kampung kita saat ini, Pak,µisi kampung kita saat ini, Pak,µ
´Alham
´Alhamddulillah, Tuhan masih bermurah hati paulillah, Tuhan masih bermurah hati padda kita, Na kita, Ndduk,µ ucap Bapakuk,µ ucap Bapak ddisusulisusul dduaua
bulir bening langsung meluruh
bulir bening langsung meluruh ddari suari suddut kelopak matanya yang legam mengeriput.ut kelopak matanya yang legam mengeriput.
´Rata-rata rumah pen
´Rata-rata rumah pendduudduk yang auk yang addaa ddi kampung kita hanya tertimbuni kampung kita hanya tertimbun ddebu-ebu-ddebuebu
vulkanik saja, Mbak,µ sahut Nita seraya mengulas senyum tipis, sementara ke vulkanik saja, Mbak,µ sahut Nita seraya mengulas senyum tipis, sementara kedduaua
matanya masih terlihat sembab. matanya masih terlihat sembab.
´Alham
´Alhamddulillah, Ya Rabb,µ spontan kumenggumam pujian syukur.ulillah, Ya Rabb,µ spontan kumenggumam pujian syukur.
Tiba-tiba, kami
Tiba-tiba, kami ddikejutkan suara seorang perempuan yang tengah menjerit-ikejutkan suara seorang perempuan yang tengah
menjerit- jerit histeris. Tentu saja arah pan
suara itu. Beberapa orang yang a
suara itu. Beberapa orang yang addaa ddi sekitar kami malah langsung berhamburan kei sekitar kami malah langsung berhamburan ke
arah seorang perempuan paruh baya yang tengah
arah seorang perempuan paruh baya yang tengah ddipegangi keipegangi keddua tanganua tangan ddanan
kakinya yang terus menjerit
kakinya yang terus menjerit ddan meronta.an meronta.
´Ii« itu bukannya« Bu« Romlah,µ ´Ii« itu bukannya« Bu« Romlah,µ
Kukumpulkan ingatanku saat aku seperti mengenal sosok perempuan paruh Kukumpulkan ingatanku saat aku seperti mengenal sosok perempuan paruh baya yang tengah histeris
baya yang tengah histeris ddi ujung sana.i ujung sana.
´Iya, N
´Iya, Ndduk,uk, ddia memang Bu Romlah pemilik penginapan terbesaria memang Bu Romlah pemilik penginapan terbesar ddi ujung kampungi ujung kampung
kita,µ sahut Mak. kita,µ sahut Mak.
Ji
Jiddatku mengerut heran.atku mengerut heran.
´Rumah mewah
´Rumah mewah ddan penginapannya ituan penginapannya itu ddikabarkan hancur tersiram laharikabarkan hancur tersiram lahar ddanan d
dihantam bebatuan Mbak,µ terang Nita sebelum aku sempat bertanya.ihantam bebatuan Mbak,µ terang Nita sebelum aku sempat bertanya.
Apa? Masya Allah« Apa? Masya Allah«
Ja
Jaddi«, penginapan terbesar yang laris-manisi«, penginapan terbesar yang laris-manis ddikunjungi para pasangan muikunjungi para pasangan mudda-
a-mu
muddi milik Bu Romlah itu kini«.telah hancur? Hingga membuat si pemilik penginapani milik Bu Romlah itu kini«.telah hancur? Hingga membuat si pemilik penginapan
men
menddaaddak setengah gila ak setengah gila ² atau benar-benar su² atau benar-benar suddah ah ddivonis gila ² seperti ituivonis gila ² seperti itu
Sementara itu, suara jerit histeris perempuan paruh baya
Sementara itu, suara jerit histeris perempuan paruh baya ddi ujung sana kiani ujung sana kian
menggema, memekak berpasang telinga para korban musibah letusan gunung Merapi menggema, memekak berpasang telinga para korban musibah letusan gunung Merapi
d
di tempat pengungsian ini. Dalam batin aku terus menggumami tempat pengungsian ini. Dalam batin aku terus menggumam dodoa, sema, semoogaga
meletusnya gunung berapi kali ini a
meletusnya gunung berapi kali ini adda hikmahnya. Setia hikmahnya. Setiddaknya, bisa membuat paraaknya, bisa membuat para
pemilik penginapan yang lain tersa
p
paadda umumnya turut membantu menebar-suburkan kemaksiatana umumnya turut membantu menebar-suburkan kemaksiatan ddi negeri tercintai negeri tercinta
ini. ini.
*** ***