• Tidak ada hasil yang ditemukan

KENDALA TANGAN TANGGA ALIH LATEKS PEMBUATAN KE INDUSTRI SA RUNG RUMAH ABSTRAK ABSTRACT PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KENDALA TANGAN TANGGA ALIH LATEKS PEMBUATAN KE INDUSTRI SA RUNG RUMAH ABSTRAK ABSTRACT PENDAHULUAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KENDALA

TANGAN

TANGGA

ALIH

LATEKS

PEMBUATAN

KE

INDUSTRI

SA RUNG

RUMAH

Wiwik Sofiarti, Made Sumarti, K. daD Marsongko Puslitbang Teknologi lsotop dan Radiasi Batan, Jakarta

ABSTRAK

KENDALA AUH TEKNOLOGI PEMBUATAN SARUNG TANGAN LATEKS lRADIASI KE INDUSTRI RUMAH TANGGA. Pelatihan ketrampilan merupakan salah satu introduksi dalam alih teknologi pembuatan sa rung tangan lateks iradiasi. Dari sudut ilmu pengetahuan penelitian lebih lanjut ten tang lateks iradiasi menghasilkan teori yang tnendukung secara ilmiah bagi lateks iradiasi itu sendiri. Teori tersebut adalah keunggulan sifat-sifat, kegunaan, pengaruh dan dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan don lain-lain. Pengetahuan ibniah tersebut sampai kepada masyarakat melalui informasi yang diberikan melalui media cetak don pertemuan-pertemuan ilmiah. Dengan dana, peralatan don tenaga pengajar yang ada. kesempatan dalam melakukan alih teknologi telah dimanfaatkan semaksimal mungkin. Namun harus diakui bahwa banyak tantangan yang harus dihadapi untuk memajukan ilmu pengetahuan don teknologi lateks iradiasi agar dapat diterima don dipergunakan dalam industri. Diharapkan pelatihan ketrampilan di Inpres Desa Tertinggal (IDT) merupakan kegiatan yang dapat mendorong timbulnya wirausaha sesuai dengan salah satu misi yang diemban oleh Batan yaitu penerapan ilmu pengetahuan don tektlologi nuklir untuk industri.

ABSTRACT

TECHNOLOGY TRANSFER DIFFICULTIES OF GLOVE MAKING FROM IRRADIATED LATEX INTO HOME INDUSTRY. A skill training of glove making is a tool for technology transfer. Research on the radiation vulcanization of natural rubber latex results variable characteristics of the rubber latex. Scientifically the superior characteristics of vulcanized irradiated latex has a good effect for healthiness and environment. Theoritically it supports the utilization of the latex. The science get from research reach to the community through an information from newspaper and symposium. The technology of making robber glove from irradiated latex has been introduced and done as good as possible through a short training to the community in Inpres Desa Tertinggal (IDT) to develop either the science and technology of the irradiated latex or the application as well. It is not easy to develop the science and technologi of the irradiated latex in order that it may be accepted and used in industry. It is hoped the training can stimulate a growing new rubber good industry. And the motivation of the training in glove making is co mission of Batan in developing the science and technology.

PENDAHULUAN

L ateks iradiasi di Indonesia merupakan bahan yang dihasilkan oleh Puslitbang Teknologi Isotop dan Radiasi- Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan). Lateks iradiasi sebagai basil penelitian tersebut siap dipakai sebagai bahan baku pembuatan sarung tangan. Pembuatan sarung tangan dari lateks iradiasi sangat sederhana dan hemat energi. Kesederhanaan cara pembuatan sarung tangan tersebut memungkinkan untuk dikembangkan dalam industri rumah tangga. Dalam era moderen penemuan baru merupakan hal yang biasa, tetapi hila dihadapkan dalam aplikasi, maka timbul hal-hal yang menyangkut modal, pengguna prod uk, pemasaran, dan lain-lain. Dalam upaya mengatasi krisis ekonomi ada beberapa factor terkait, diantaranya pendayagunaan sumber daya alam, lapangan kerja. pendayagunaan tenaga kerja, dan juga perkembangan penduduk. Laju perkembangan penduduk yang sangat cepat dan

tidak diimbangi pengadaan lapangan kerja akan menyebabkan timbulnya pengangguran. Jumlah pengangguran semakin meningkat dengan adanya tenaga putus sekolah. Untuk mengurangi jumlah

pengangguran, Batan telah mengadakan pelatihan tenaga trampil pembuatan sarung tangan dari lateks iradiasi kepada tenaga putus sekolah di beberapa des a di Kabupaten Bekasi. Tujuan pelatihan adalah membentuk tenaga trampil yang siap kerja untuk memproduksi sarung tangan dan mendorong timbulnya wirausaha baru sehingga dapat menampung tenaga kerja. Sarana pelatihan yang terdiri daTi lateks iradiasi, tenaga pelatih, dan peralatan disediakan oleh Batan dengan sasaran masyarakat desa lertinggal. Oalam suatu simposium pad:'. tahun 1999 diungkapkan teknologi terhadap kondisi Indonesia harus dilingkatkan [I]. Oi sini timbul pertanyaan kondisi yang bagaimana? Mari kila bersama-sama mengkaji lebih lanjut.

Sifal daD kegunaan lateks iradiasi lelah diinformasikan melalui seminar, media cetak, dan

Prosldlng Pertemuan dan Presentasilimiah Penelltlan Dasar Ilmu Pengetahuan den Teknologl NILJkllr P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl 2002

(2)

media elektronik beberapa tahun sebelum pelatihan tenaga trampil dilakukan. Namun demikian, hingga kini baru ada satu industri yang menggunakan lateks iradiasi untuk menghasilkan suatu produk. Tentu saja merupaJcan suatu hal yang cukup

membanggakan dimana Batan dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi telah melangkah kepada kenyataan dalam penerapan basil penelitiannya di bidang industri barang jadi karet. Lateks iradiasi mempunyai keunggulan dibanding lateks konvensional karena non carcinogen sehingga aman untuk pembuatan barang jadi karet dengan proses celup.

masyarakat yang berkebudayaaan pasif (di sini masyarakat desa tertinggal) ingin membentuk kebudayaan progresif yang mengarah menjadi kebudayaan industri.

METODE PENELITIAN

Analisis data

Kegiatan penelitian introduksi lateks iradiasi di lOT telah dimulai tahunl996 [2]. Tahap II dilakukan pacta tahun 1997 [3], tahap III dilakukan pacta tahun 1998 [4]. Dalam pengenalan lateks iradiasi ke masyarakat dipakai metode pelatihan pembuatan sarung tangan industri dan halon. Sarung tangan industri adalah sarung tangan yang digunakan untuk melakukan berbagai kegiatan dengan maksud untuk melindungi tangan dan menjaga kebersihan. Pengumpulan data diperoleh melalui hasil kuisioner.

Motivasi Pelatihan

Dalam era informasi, disamping perguruan tinggi, peranan lembaga penelitian sebagai pusat pemikiran dan pengkajian ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin tampak. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih luas dibutuhkan masyarakat. Perkembangan ilmu pengetahuan melahirkan teknologi makin memegang peranan dan menentukan perkembangan masyarakat. Pelatihan ketrampilan dapat merupakan pendidikan, minimal bagi sekelompok masyarakat yang menerima pelatihan. Kebudayaan industri dapat tercipta melalui lembaga-lembaga ilmu pengetahuan yang dapat menyalurkan ilmu hingga membentuk dasar yang kokoh untuk melahirkan kebudayaan industri.

Karakteristik Masyarakat Desa Tertinggal

Karakteristik peserta pelatihan di desa tertinggal terdiri dari para ibu rumah tangga, bapak rumah tangga, wirausahawan, ustad, daD para pengangguran putus sekolah. Pendidikkan formal para peserta adalah Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Umum, dan Sekolah Teknik Mesin. Perlu diketahui bahwa pendidikkan dari sekolah rendah hingga perguruan tinggi dapat dikatakan bersifat universal. Perbedaannya desa tertinggal miskin sarana yang telah menciptakan masyarakatnya memitiki rota pikir yang juga miskin atau terbelakang. Disinitah peranan penemuan atau inovasi IPTEK diberikan untuk mendorong atau menggerakkan pola pikir.

Motivasi Peserta

Mengikuti Pelatihan

Budaya masyarakat des a tertinggal selama ini telah dipengaruhi oleh kebudayaan moderen melalui media massa, baik media cetak maupun media elektronik. Kebudayaaan dikuasai oleh ilmu, teknologi clan ekonomi. Teknologi clan industri berkembang ke seluruh dunia berdasarkan pemikiran yang sarna. Adalah wajar hila

Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nuklir P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl 2002

(3)

Status Peserta Pelatihan

Tabel 4. Peserta pelatihan di IDT di daerah

industri

Status peserta pelatihan yang diperoleh berdasarkan penunjukan dari Pemda setempat cukup beragam. Hal ini menjadikan pertimbangan untuk materi pelatihan yang diberikan. Secara rinci status peserta dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 2. Peserta

pelatihan di pedalaman

IDT

Jumlah Statll~

lndividu

(oran.g)

(%)

Ibu rumah tangga 20

80

Kepala rumah tangga

(pria)

"2

8

Tabel 5. Jawaban kuisioner peserta pelatihan

pembuatan sa rung tangan dan balon,

di Desa Ciantra. Bekasi. November

/998.

Wiraswasta

4

Ustad

4 Jumlah Jawa

ban

Ketua

tangga

Rukun Te

4

25

Jumlah

25

100 13

Tabel 3. Peserta pelatihan di pedalaman dekat

daerah pantai

10 2 15

5

4

23

1. Sebelum pelatihan :

Belum tahu cara membuat sarung tangan/ halon

2. Selama pelatihan :

a. Saya dapat mengikuti dan mengerti dengan baik, tetapi belum dapat membuat sendiri

b. Dapat mengikuti dan dapat membuat sendiri

c. Tidak menjawab 3. Setelah pelatihan :

a. Berani produksi sarung tangan/balon asal modal dibantu

b. Belum berani produksi sendiri karena belum menguasainya c. Berani produksi sendiri asal

bahan baku mudah didapat d. Tidak menjawab

4. Pelaksanaan Pelatihan :

a. Mudah dimengerti dan bisa memprak-tikkannya

b. Mudah dimengerti dan ingin membuat dot bayi, topeng, dll 2

18

5. Saran:

a. Seluju dengan membual halon b. Seluju membual sarung langan dan

balon, dan ingin produksi sendiri, mohon banluan peralalan dan modal

Prosldlng Pertemuan dan Presentasilimiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl2002

(4)

Wiwik Sofiarti, dkk.

ISSN 0216-3128

255

Tabel 6. Jawaban kuisioner peserta diktat berser.

tifikat di daerah industri *)

lndividu (orang) I.Sebelum pelatihan:

Belum tahu cara membuat sarung tangan dan halon

2.Selama pelatihan :

Dapat mengikuti dan dapat membuat sendiri

3.Setelah pelatihan:

Berani produksi halon sendiri asal modal dibantu

Berani produksi sarung tangan dan halon asal bahan baku

Mudah didapat 4.Pelaksanaan pelatihan :

Mudah dimengerti dan bisa mempraktekannya

Ingin pelatihan lebih lanjut untuk barangjadi karet lainnya

5.Saran :

Mohon bantuan modal atau peralatan

9

2

7 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam upaya menerapkan hasil penelitian, Batan telah mengadakan pelatihan pembuatan sarung tangan dari lateks iradiasi. Kegiatan ini

merupakan partisipasi Batan sebagai lembaga pemerintah dalam usaha pengembangan sumber daya manusia di bidang industri. Kualitas manusia akan ditentukan oleh tiga faktor yaitu tingkat pengetahuan, ketrampilan dan perilaku [ 5]. Dengan demikian seseorang untuk dapat berkarya ditentukan oleh ketiga faktor tersebut. Pelatihan pembuatan sarong tangan termasuk technical skill yaitu pelatihan ketrampilan dalam menggunakan pengetahuan metode, teknik serta peralatan. Untuk memenuhi kebutuhan sumber daya man usia/ tenaga kerja dalam industri sarung tangan maka diselenggarakan pelatihan singkat yang bersifat link and match. Dalam mewujudkan pelatihan yang link and match, sebelum pelatihan diselenggarakan diadakan survai untuk memperoleh data peserta. Data peserta diperlukan untuk menentukan materi ilmu pengetahuan yang akan diberikan, tenaga pengajar, sarana dan prasarana. Pelatihan pembuatan sarung tangan di sini bukan merupakan pendidikan formal, sehingga materi pelatihan harus fleksibel. Agar pelatihan bersifat link and match dengan dunia usaha, maka materi pelatihan sebaiknya mempunyai komposisi pengetahuan teori dan praktik dengan perbandingan

30 : 70 [6]. Hal ini sesuai dengan saran daTi Pusdiklat- Batan dalam penyelenggaraan diklat singkat. Semakin besar komponen praktik dibanding komponen teori, maka semakin lebih mudah terwujud pelatihan yang link and match dengan dunia usaha [6]. Batan sebagai lembaga penyelenggara pelatihan mengusahakan semaksimal mungkin dalam pelatihan pembuatan sarung tangan. Diharapkan, pengetahuan ketrampilan daD pengalaman yang diperoleh peserta dapat dijadikan bekal mencari pekerjaan atau menciptakan lapangan kerja sesuai dengan motivasi peserta [Tabel I]. Hal ini bermanfaat dalam mencari nafkah baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Penyediaan sarana dan prasarana yang lengkap sangat menunjang keberhasilan pelatihan. Disamping sarana daD prasarana, seleksi peserta didik merupakan hal yang renting. Walaupun kurikulum daD tenaga pengajar telah disiapkan dengan baik. tanpa seleksi peserta didik. maka harapan penyelenggaraan diklat yang link and match dengan dunia usaha dapat kandas [6]. Data peserta pelatihan pembuatan sarung tangan seperti tertera dalam Tabel 2. Tabel 3, daD Tabel 4 diperoleh dari Pemda Kabupaten Bekasi tanpa diadakan seleksi, tetapi dalam proses kegiatan belajar mengajar atau transfer of knowledge berlangsung dengan baik [2.3,4]. Dari jumlah kuisioner yang masuk (95 lembar), setelah pelatihan semua peserta menyatakan dapat membuat sarung tangan. Walaupun demikian, tidak berarti bahwa semua peserta telah benar-benar trampil atau memiliki technical skill dalam membuat sarung tangan. Hal ini disebabkan karena tingkat pengetahuan yang dimiliki peserta sangat bervariasi daD pelatihan yang diadakan sangat singkat waktunya. Untuk meningkatkan kemampuan seseorang atau individu hingga mencapai ketrampilan memerlukan suatu proses pelatihan secara berkala. Kegiatan pelatihan yang diselenggarakan secara bertahap dan diawali sejak tahun 1996 menjelaskan bahwa tanpa seleksi peserta kegiatan pelatihan hanya merupakan suatu pengenalan IPTEK ke desa. Hal ini memberikan manfaat bagi Batan, sebagai pelatih telah mendapat pengalaman dalam pendekatan kepada perilaku masyarakat IDT. Tidak adanya organisasi setelah pelatihan selesai menyebabkan peserta merupakan individu bebas yang telah mendapatkan IPTEK. Pemda sebagai penentu peserta pelatihan tidak berfungsi sebagai manajer, tetapi sebagai penguasa yang memberi kesempatan kepada masyarakat untuk berkembang daD memperoleh IPTEK.

Tabel 5. adalah contoh kuisioner yang diisi oleh peserta pelatihan yang sebagian besar pesertanya ibu rumah tangga. Ada seorang dari sekian peserta yang dengan tegas menjawab berani berproduksi kalau bahan baku mudah didapat. Ternyata daTi sekian peserta ada yang dapat

Prosldlng Pertemuan dan Presentasilimiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl tllukllr P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl 2002

(5)

menyerap pelatihan dengan sangat baik. Terlihat dalam Tabel 6 jawaban peserta di daerah industri, hampir semua peserta dapat menyerap pelatihan dengan sangat baik daD berorientasi keproduksi. Di daerah industri peserta pelatihan telah memiliki pola pikir industri.

Dalam Strategi Pengembangan SDM untuk pemberdayaan usaha kecil daD menengah, istilah kegiatan pemberdayaan (empowerment) adalah sebuah nuansa baru dalam pembangunan nasional. Lebih lanjut dijelaskan bahwa pendampingan adalah tindak atau proses pengkaderan yang merupakan salah satu upaya dalam mempercepat program pemberdayaan masyarakat lokal [7]. Dengan demikian, pelatihan pembuatan sarong tangan di IDT merupakan upaya Batan dalam mempercepat program pemberdayaan masyarakat IDT di Kabupaten Bekasi. Harus disadari bahwa teknologi pembuatan sarung tangan daD balon berfungsi sebagai alat dalam mempermudah pelaksanaan kegiatan organisasi Batan.

DAFfAR PUSTAKA

1. ANONIM, Sambutan

Rektor Institut Teknologi

Bandung Pacta Acara Pembukaan Simposium,

Menerawang Masa Depan Ilmu Pengetahuan

Teknologi daD Seni, ITB Bandung 1991.

2. SOFIARTI W., Laporan Teknis, Introduksi

Teknologi Lateks Karet Alam Iradiasi,

P3TIR/6. 01. 6333. B5.02/96.

3. SOFIARTI

W., Laporan Teknis, Diklat

Pembuatan

Produk Karet daTi Lateks Iradiasi,

di Kabupaten Bekasi, P3TIR/6. 01.6333. B3.

03/97.

4. SOFIARTI W., Diklat Pembuatan Sarung

Tangan daD Balon daTi Lateks Iradiasi di desa

Tambun, Kabupaten Bekasi, P3TIR/6.

01.6333. B2. 01/98.

5. PARTIWI

Y.,

Pelatihan Ketrampilan

Manajemen

Dengan Pendekatan

Perilaku,

KESIMPULAN

TANYAJAWAB

MurdaniSumarsono

..Saran untuk dilanjutkan dengan RUK

..Mana yang lebih baik dengan sistem irradiasi atau dengan konvensional dari segi pembuatan daD segi peyimpanan.

1. Banyak kebutuhan yang diperlukan untuk mendirikan suatu industri baru an tara lain, modal, peralatan, leadership yang dapat merekrut SDMnya.

2. Disamping hal di alas, dengan tidak adanya

orang yang mengatur daD dapat

mengorganisasikan peserta pelatihan juga merupakan kendala untuk mendirikan wirausaha baru.

3. Kendala yang ketiga adalah ketidak beranian peserta pelatihan berlaku sebagai individu yang mampu menjadi manajer untuk mendirikan suatu industri rumah tangga.

4. Di sini pelatihan ketrampilan yang diajarkan merupakan penyebaran Iptek ke masyarakat

IDT.

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi atas kerjasama yang diberikan dalam pelatihan ketrampilan pembuatan sarung tangan clan halon dari lateks iradiasi. Ucapan yang sam a disampaikan kepada Ka P3TIR, Ka Pusdiklat, Batan clan semua pihak yang telah membantu hingga terlaksana penyelenggaraan pelatihan ketrampilan. Semoga apa yang telah dicapai dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wiwik Sofiarti

.Terimakasih atas sarannya dan akan dicoba untuk dilanjutkan.

.Lateks irradiasi sebagai bahan dasar sarung tangan daya simpannya jauh lebih lama (6 bulan) dibanding bahan baku (dasar). Komponen lateks yang dibuat secara konvensional [beberapa hari (1-2 hari)J, komponen yang sudah dibuat harus sudah habis dipakai. hila tidak maka lateks akan menggumpal.

Proses pembuatan sa rung tangan menggunakan lateks irradiasi lebih sederhana dari pada proses pembuatan sarung tangan dengan cara kovensional (menggunakan campuran bahan-bahan kimia) karena memerlukan pelaksanaan yang bertahap.

Proses pembuatannya tidak menggunakan pemanasan.

Prosldlng Pertemuan dan Presentasilimiah Penelltlan Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl 2002

Gambar

Tabel 3. Peserta pelatihan di  pedalaman dekat
Tabel 6.  Jawaban kuisioner peserta diktat berser.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah pengambilan data pada kondisi sebelum, saat dan setelah eksperimen dapat diketahui selisih denyut jantung dan tekanan darah pada masing-masing bentuk telapak

Pada perancangan perangkat keras prototipe KVARH meter terdapat mikrokontroler Arduino yang terhubung dengan modul Ethernet, Arduino Mega 2560 digunakan sebagai

Atas dasar inilah, maka dalam mengemban dakwah tidak boleh hanya mengarahkan pada pembentukan akhlak dalam masyarakat, karena akhlak merupakan hasil dari pelaksanaan

Reverberation Time: pada keadaan bising apapun, dan diputar lagu apapun(kecuali lagu yang rekamannya sudah diset punya RT yang tinggi, sbg contoh lagu 4 dan 2, di

Untuk menjamin hak warga negara Indonesia untuk menempati rumah yang layak huni dalam lingkungan yang sehat dan aman sesuai dengan Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004

Ibnul Qayyim al Jauzi berkata “sisi penunjukan dalil (keharaman alat musik) bahwa al-Ma’zif adalahmalat musik semuanya, tidak ada perselisihan antara ahli bahasa dalam

Mendeskripsikan relevansi mengenai karakterisasi tokoh dalam novel Anak Sejuta Bintang karya Akmal Nasery Basral dan Surat Dahlan karya Khrisna Pabichara

Kegunaan dari uji multikolinieritas ini adalah untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi yang kita teliti memiliki kolerasi atau hubungan yagn signifikan terhadap