• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal Kewirausahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Proposal Kewirausahaan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN

DANGO SHOP

DIUSULKAN OLEH:

DEVITA PURWARDINI

10023058

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

YOGYAKARTA

▸ Baca selengkapnya: proposal mochi bites

(2)

RINGKASAN USAHA

Usaha bernama Dango Shop ini mengambil tema masakan ringan khas negeri sakura, Jepang. Motivasi untuk melakukan usaha ini adalah banyaknya usaha makanan Jepang di wilayah Yogyakarta, namun belum ada yang menyajikan kue dango dalam menu masakannya. Kuliner ini sangat digemari di Jepang, sehingga pemilik ingin mengembangkan lahan usaha baru untuk memperkenalkan kuliner Jepang kepada masyarakat sekitar. Motonya yaitu membawa kuliner kelas dunia ke Yogyakarta dan membawa kuliner Yogyakarta pada kelas dunia.

Kue dango sendiri hampir menyerupai kue mochi yang memiliki asal yang sama dari Jepang. Namun kelebihan kue ini adalah penampilannya yang lebih menarik dan lebih berasa manis tidak seperti kue mochi yang memiliki rasa tawar, serta aneka saos olahan yang digunakan dalam mengkonsumsi kue ini. Rasa yang manis akan menjadi daya tarik bagi anak-anak hingga orang dewasa, sebab di Yogyakarta sendiri terkenal dengan kulinernya yang manis-manis. Kue mochi asli berisi kacang, sedangkan kue dango yang asli tidak memiliki isi, namun kami akan menambah variasi menu kue dango yang berisi ubi jalar kukus khas Indonesia. Kue mochi juga sudah banyak digemari dan bukan merupakan hal baru bagi masyarakat Yogyakarta, sehingga besar harapan bahwa kue dango juga akan diterima sangat baik di masyarakat. Usaha dalam bidang kuiner akan selalu menjanjikan bagi pengusahanya sebab kuliner merupakan wadah yang selalu digemari oleh masyarakat.

Menjadi usaha Dango Shop yang pertama di Yogyakarta berarti akan memiliki potensi yang besar untuk dilihat oleh masyarakat. Hal ini menjadi poin utama dan akan menjadi nilai investasi tersendiri bagi Dango Shop untuk menarik minat pelanggan. Berbagai fasilitas, sarana, kualitas serta cita rasa juga menjadi titik tengah dalam pelaksanaan usaha

(3)

TUJUAN USAHA

Adapun tujuan dari usaha Dango Shop ini yaitu: 1. Memperoleh keuntungan,

2. Merilis usaha kue dango yang pertama di wilayah Yogyakarta,

3. Memperkenalkan makanan ringan khas Jepang pada masyarakat setempat,

4. Membawa kuliner kelas dunia ke Yogyakarta dan membawa kuliner Yogyakarta pada kelas dunia,

5. Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat,

6. Menciptakan shop (kedai/warung/toko) di mana setiap pelanggan tersenyum dan merasa spesial,

7. Menciptakan makanan ringan yang paling baik di kelasnya dengan penyajian yang istimewa, bersih, dan pilihan warna yang beragam,

8. Membuat organisasi yang memiliki hubungan kerja yang baik dan kuat antara pemilik, karyawan, pemasok barang dan perusahaan.

STRATEGI USAHA

Tahap awal yang dilakukan dalam membangun usaha yaitu dengan melakukan promosi melalui media komunikasi sosial seperti SMS, BBM, Facebook, Twitter, WeChat, Line, KakaoTalk, Instagram, Path, dan WhatsApp yang dikirim ke tiap mahasiswa UAD. Sosialisasi dan promosi ini dilakukan satu minggu sebelum usaha dibuka. Kami pun melakukan promosi dari mulut ke mulut agar lebih banyak lagi mahasiswa yang mengetahui mengenai usaha Dango Shop tersebut. kemudian setelah itu akan dilebarkan promosi usaha ini kepada masyarakat sekitar hingga masyarakat lebih luas dengan menambah media promosi melalui penyebaran brosur yang menarik.

Pada saat berjalannya usaha Dango Shop ini menawarkan strategi pemasaran berupa pernyataan bahwa jika pelanggan kecewa dengan rasa dan kualitas kue dango di Dango Shop maka akan diganti dengan satu buah souvenir cantik dari Dango Shop.

(4)

PROFIL PERUSAHAAN

Pendiri : Devita Purwardini

Investor : Devita Purwardini, P. Suice

Jam Buka Usaha : Senin-Jumat pukul 09.00-20.00 WIB, Sabtu dan Minggu pukul 08.00-22.00

Sistem Penjualan : Customer/pelanggan yang datang dilayani langsung oleh bagian kasir, dicatat pesanannya dan dihitung jumlah harganya, dilakukan pembayaran tunai, bagian kasir meneruskan nota pesanan kepada chef dan chef akan membuat dango sesuai pesanan, chef akan memberikan kembali ke bagian kasir yang akan menyerahkan kembali pada customer/pelanggan yang bahagia.

Lokasi : Jalan Seturan Raya no 98, Yogyakarta

Fasilitas : Shop yang nyaman dengan corak dinding dan lantai yang menampilkan warna bunga sakura khas Jepang seperti pada festival bunga tahunan, terdapat sejumlah kursi dan meja yang nyaman, fasilitas musik non stop selama jam buka, sistem pembayaran yang menggunakan komputerisasi, terdapat menu minuman yang bervariasi untuk menambah kenyamanan pelanggan yang menyantap makanan di tempat.

(5)

PRODUK

Harga :

Deskripsi Produk : Dango (団子) adalah kue Jepang berbentuk bulat seperti bola kecil, dan dimatangkan dengan cara dikukus atau direbus di dalam air. Adonan dango dibuat dari tepung beras yang diulen dengan air atau air panas. Kushidango adalah sebutan untuk sejumlah 3, 4, atau 5 butir dango yang ditusuk menjadi satu dengan tusukan (kushi) dari bambu. Dango yang rasanya manis dibuat dengan menambahkan gula ke dalam adonan, sedangkan dango yang tidak manis dicelupkan ke dalam saus. Dango juga bisa dimakan dengan taburan bubuk kacang kedelai (kinako), dimasukkan ke dalam mitsumame (agar-agar yang dimakan bersama aneka buah kaleng) atau selai kacang merah yang diencerkan dengan air. Selain dari tepung beras, dango juga bisa dibuat dari tepung terigu atau tepung millet.

Varian Produk : 1. Kushidango (dango putih), dengan variasi saos yang terbuat dari:

a. Selai kacang merah;

b. Bubuk kacang kedelai dan gula pasir; c. Selai kacang kedelai muda;

d. Selai kacang walnut; e. Wijen dan gula pasir

2. Tsukimidango (dango melihat bulan, yang disusun membentuk piramida),

3. Mitarashi dango (Sejumlah 3, 4 atau 5 butir dango ditusuk dengan tusukan bambu dan dipanggang lebih dulu sebelum dicelupkan ke dalam saus dari campuran kecap asin dan gula),

4. Kusadango (Dango yang dimakan bersama selai kacang merah, bubuk kedelai, dan gula),

(6)

5. Hamidango (dango dengan warna-warni seperti putih, hijau, merah muda, ungu, kuning).

6. Shiratama dango (dango yang dicelup bersama dengan campuran agar-agar dan buah kaleng),

7. Botchan dango (dango berisi ubi jalar kukus), 8. Chadango (dango dengan taburan green tea). Dibuat oleh : Chef dango

Gambar:

Hamidango Mitarashi dango Kushidango

Tsukimidango Chadango & Botchan

dango Kusadango

(7)

SEGMENTASI PASAR

Target pasar : Anak-anak sekolah hingga mahasiswa dan orang dewasa Cara membangun

pasar

:  Membuat tempat (shop) yang menjaga kenyamanan pelanggan dan sistem penjualan yang ramah, sopan, senyum serta cepat dan tepat,

 Produk yang tetap terjaga kualitas dan cita rasanya seperti yang ada di Jepang,

 Harga yang sesuai dengan kalangan pasar,

 Bila ada konsumen yang kurang puas akan segera dilayani,

 Mendorong pelanggan untuk mengajukan keluhan apabila kurang memuaskan,

 Meminta umpan balik (feed back) pada karyawan tentang upaya perbaikan pelayanan yang harus diberikan pada pelanggan,

 Lokasi usaha yang mudah dijangkau dan jam kerja yang buka setiap hari serta penggunaan komputerisasi yang membuat nyaman.

Persaingan pasar : Sejauh ini belum ada sebab baru akan dirilis perdana sewilayah Yogyakarta, namun apabila suatu saat akan banyak pesaing yang bermunculan, maka akan lebih berinovasi dalam hal variasi rasa dan bentuk dan strategi lainnya

Parameter kelayakan pasar

: BEP (Break Event Point); ROI (Return of Investment); PBP (Pay Back Periods).

(8)

BEP (Break Event Point)

1. Biaya tetap (per bulan)

 Biaya gaji pegawai : Rp. 750.000

 Biaya gaji pemilik : Rp. 1.000.000

 Biaya sewa gedung : Rp. 3.500.000

 Biaya total : Rp. 5.250.000 2. Biaya variabel (per unit)

 Biaya bahan baku : Rp. 5.000

 Biaya tenaga kerja langsung : Rp. 1.000

 Biaya listrik dan air : Rp. 2.000

 Biaya lain : Rp. 2.000

 Biaya total : Rp. 10.000 3. Harga jual per unit : Rp. 15.000

4. BEP dalam unit:

BEP = Biaya Tetap / (harga per unit – biaya variable per unit) = 5.250.000 / (15.000 – 10.000)

= 1.050 unit 5. BEP dalam rupiah:

BEP = Biaya Tetap / (Kontribusi Margin per unit / Harga per unit) = 5.250.000 / (5.000 / 15.000)

= Rp. 15.750.000

ROI (Return Of Investment)

ROI = ((Total Penjualan – Investasi) / Investasi) x 100% = ((10.000.000 – 6.000.000) / 6.000.000) x 100% = 66.67%

(9)

PBP (Pay Back Periods)

Rumus umum:

PBP = 1 + (6.000.000 – 4.000.000) / (8.000.000 – 4.000.000) = 0,5

Referensi

Dokumen terkait