• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor : 94 - K / PM.III-12 / AL / VIII / 2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor : 94 - K / PM.III-12 / AL / VIII / 2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

S U R A B A Y A

P U T U S A N

Nomor : 94 - K / PM.III-12 / AL / VIII / 2016

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : Miskadi

Pangkat / NRP : Pelda Ttu / 57067 (Purnawirawan TMT. 01-01-2016) Jabatan : Anggota Satma Kodikopsla Kobangdikal

Kesatuan : Kodikopsla Kobangdikal Tempat, tanggal lahir : Cirebon, 29 Agustus 1965 Jenis kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia.

A g a m a : Islam.

Tempat tinggal : Perum TNI AL Candi Blok C4 No. 15 Candi Sidoarjo. Terdakwa dalam perkara ini tidak ditahan.

Pengadilan Militer III-12 Surabaya tersebut di atas :

Membaca : Berkas Perkara Pidana dari Danpomal Lantamal V Surabaya Nomor : BP-30 / A-12 / IV / 2016 tanggal 29 April 2016 atas nama Miskadi Pelda Ttu NRP 57067 Anggota Satma Kodikopsla Kobangdikal Surabaya.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Dankodikopsla selaku Papera Nomor : Kep / 02 / VI / 2016 tanggal 28 Juni 2016.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 77 / K / AL / VII / 2016 tanggal 18 Juli 2016.

3. Surat Penetapan dari :

a. Kepala Pengadilan Militer III-12 Surabaya Nomor : Tapkim/ 94-K/PM.III-12 /AL/VIII/2016 tanggal 18 Agustus 2016 tentang Penunjukan Hakim.

b. Panitera Nomor: Taptera/94-K/PM.III-12/AL/VIII/2016 tanggal 19 Agustus 2016, tentang Penunjukan Panitera Pengganti.

c. Hakim Ketua Nomor : Tapsid/94-K/PM.III-12/AL/VIII/2016 tanggal 19 Agustus 2016 tentang Penetapan Hari sidang.

4. Surat Kaotmil III-12 Surabaya perihal panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi.

5. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 77 / K / AL / VII / 2016 tanggal 18 Juli 2016, didepan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

(2)

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di sidang serta keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah.

Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa :

a. Terdakwa terbukti bersalah telah melakukan tindak pidana “Desersi di masa damai”.

Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana penjara selama 3 ( tiga ) bulan.

c. Menetapkan barang-barang bukti berupa surat :

1) 2 (dua) lembar Daftar Absensi dari Satma Kodikopsla Kobangdikal atas nama Pelda Ttu Miskadi NRP 57067.

2) 1 (satu) lembar foto copy Surat Keputusan KSAL Nomor Kep/1895/XI/2015 tentang Pemberian Hak Pensiun KSAL tanggal 16 Nopember 2015.

Tetap dilekatkan dalam perkara ini.

d. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 7.500, 00 (tujuh ribu lima ratus rupiah).

2. Permohonan (Clemenci) Terdakwa yang menyatakan bahwa ia menyesali dan menyadari akan kesalahannya, berjanji tidak akan melakukan perbuatan yang melanggar hukum, oleh karena itu mohon dijatuhi pidana yang seringan-ringannya.

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan tempat -tempat tersebut dibawah ini, secara berturut-turut sejak tanggal Empat belas bulan Agustus tahun 2000 empat belas sampai dengan tanggal Dua puluh tiga bulan September tahun 2000 empat belas atau setidak-tidaknya dalam bulan Agustus tahun 2000 empat belas sampai dengan bulan September tahun 2000 empat belas atau setidak-tidaknya dalam tahun 2000 empat belas bertempat di Kodikopsla Surabaya Provinsi Jawa Timur atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana :

“Militer yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari”.

Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AL melalui pendidikan Catam Milsuk III/1 tahun 1984 di Kodikal (sekarang Kobangdikal) Surabaya, setelah lulus dilantik dengan pangkat Klasi

(3)

Dua (Kld) ditugaskan di KRI Pulau Ratewo-702 Satram Koarmatim, selanjutnya setelah mengalami beberapa kali mutasi jabatan dan kenaikan pangkat dan terakhir pada tahun 2011 dimutasikan ke Kodikopsla Kobangdikal samapi melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini masih berdinas aktif dengan pangkat Pelda Ttu NRP 57067.

2. Bahwa Terdakwa pada tanggal 14 Agustus 2014 pergi meninggalkan dinas dari Kesatuan Kodikopsla Kobangdikal Surabaya tanpa ijin Komandan Kesatuan atau atasan lain yang berwenang secara prosedur yang telah ditentukan oleh Kesatuan berdasarkan keterangan dari Saksi-1 Peltu Mes Mat Jumain dan Saksi-2 Pelda Saa Syamsul Anam.

3. Bahwa latar belakang Terdakwa pergi meninggalkan dinas dari Kesatuan Kodikopsla Kobangdikal Surabaya karena Terdakwa bekerja diluar kedinasan (JAKER) tanpa seijin Komandan Kesatuan Kodikopsla Kobangdikal Surabaya di mulai sejak tanggal 14 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 23 September 2014.

4. Bahwa pada saat Terdakwa pergi meninggalkan dinas dari Kesatuan Kodikopsla Kobangdikal Surabaya berdasarkan keterangan Saksi-1 Peltu Mes Mat Jumain dan Saksi-2 Pelda Saa Syamsul Anam tidak pernah melihat Terdakwa apel pagi dan tidak pernah melaksanakan tugas pokok Kesatuan serta tidak pernah melihat apel siang sehingga Komandan Satuan Markas Kodikopsla Kobangdikal Surabaya Palaksa Kapten Laut (P) Agus Salam P NRP 13237/P memberikan catatan di dalam daftar absensi Tanpa Keterangan (TK) sesuai bukti 2 (dua) lembar Daftar Absensi dari Satma Kodikopsla Kobangdikal atas nama Pelda Ttu Miskadi NRP 57067.

5. Bahwa dengan demikian Terdakwa pergi meninggalkan dinas dari Kesatuan Kodikopsla Kobangdikal Surabaya tanpa ijin Komandan Kesatuan Kodikopsla Kobangdikal Surabaya di mulai sejak tanggal 14 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 23 September 2014 secara berturut-turut atau selama 41 (empat puluh satu) hari yang berarti lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari.

6. Bahwa ketika melakukan ketidak hadiran tanpa ijin Komandan Kesatuan atau atasan lain yang berwenang tersebut Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan aman damai,demikian juga Terdakwa maupun Kesatuan Kodikopsla Kobangdikal Surabaya tidak sedang dipersiapkan melaksanakan tugas operasi militer.

Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana menurut : Pasal 87 Ayat (1) ke-2 jo ayat 2 KUHPM.

Menimbang : Bahwa terhadap Dakwaan Oditur Militer tersebut di atas, Terdakwa menyatakan mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa terhadap Dakwaan Oditur Militer tersebut di atas, Terdakwa tidak mengajukan keberatan (Eksepsi).

Menimbang : Bahwa di dalam persidangan Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum, dan menyatakan akan dihadapi sendiri.

Menimbang : Bahwa para Saksi yang dihadapkan dipersidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :

(4)

Saksi-1.

Nama lengkap : Mat Jumain Pangkat / NRP : Peltu Mes / 71865 Jabatan : Kabag Urpam

Kesatuan : Satma Kodikopsla Kobangdikal Tempat, tanggal lahir : Kediri, 08 Juli 1966

Kewarganegaraan : Indonesia. Jenis Kelamin : Laki-laki. Agama : Islam.

Tempat tinggal : Jl. Rawa Baru 2 Nomor 4 Ujung Surabaya Jatim.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada saat masuk menjadi anggota Satma Kodikopsla Kobangdikal sekira tahun 2012 dan tidak ada hubungan keluarga hanya sebatas rekan kerja.

2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa tidak masuk dinas tanpa ijin yang sah dari Kesatuan sejak tanggal 14 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 23 September 2014 atau selama 41 (empat puluh satu ) hari secara berturut-turut.

3. Bahwa sepengetahuan Saksi, Terdakwa adalah anggota Satma Kodikopsla, dan pada tanggal 14 Agustus 2014 tidak masuk dinas tanpa keterangan dengan cara tidak mengikuti apel pagi dan apel siang di Satma Kodikopsla Kobangdikal sampai dengan tanggal 23 September 2014.

4. Bahwa Saksi tidak mengetahui penyebab Terdakwa tidak masuk dinas tanpa ijin yang sah dari Kesatuan.

5. Bahwa bagi anggota prajurit yang akan melaksanakan ijin ataupun cuti harus melaksanakan corp raport sesuai dengan Prosedur perijinan yaitu dengan cara mengisi buku corp raport dan melaporkan kepada Komandan.

6. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari komandan kesatuan, Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya kepada kesatuan baik melalui telepon maupun surat dan Terdakwa tidak membawa inventaris Kesatuan.

7. Bahwa Saksi mengetahui Kesatuan telah berusaha mencari Terdakwa di rumahnya namun tidak diketemukan.

8. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah, Saksi tidak mengetahui keberadaan dan kegiatan yang Terdakwa lakukan.

9. Bahwa Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara menyerahkan diri tanggal 23 September 2014 di Kodikopsla kepada Saksi selaku Kabag Terdakwa.

10. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa seijin dari Komandan Satuan Negara Republik Indonesia tidak dalam keadaan perang dan Terdakwa maupun Kesatuannya tidak sedang dipersiapkan dalam tugas-tugas operasi Militer.

(5)

11. Bahwa sepengetahuan Saksi selama dinas di TNI AL Terdakwa tidak pernah dijatuhi hukuman pidana dan disiplin.

12. Bahwa sepengetahuan Saksi, Terdakwa TMT 01 Januari 2015 sudah MPP dan TMT 01 Januari 2016 sudah Pensiun.

Atas keterangan Saksi-1 tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi-2.

Nama lengkap : Syamsul Anam Pangkat / NRP : Pelda Saa / 57687 Jabatan : Bama Satma

Kesatuan : Kodikopsla Kobangdikal Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 01 Nopember 1966

Kewarganegaraan : Indonesia. Jenis Kelamin : Laki-laki. Agama : Islam.

Tempat tinggal : Pondok Kedawung Indah A9/6 Surabaya Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada saat masuk menjadi anggota Satma Kodikopsla Kobangdikal sekira tahun 2012 dan tidak ada hubungan keluarga hanya sebatas rekan kerja.

2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa tidak masuk dinas tanpa ijin yang sah dari Kesatuan sejak tanggal 14 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 23 September 2014 atau selama 41 (empat puluh satu ) hari secara berturut-turut.

3. Bahwa sepengetahuan Saksi, Terdakwa adalah anggota Satma Kodikopsla, dan pada tanggal 14 Agustus 2014 Terdakwa tidak masuk dinas tanpa keterangan dengan cara tidak mengikuti apel pagi dan apel siang di Satma Kodikopsla Kobangdikal sampai dengan tanggal 23 September 2014 karena Saksi yang bertugas mengabsen kegiatan apel pagi dan siang anggota Satma Kodikopsla Kobangdikal.

4. Bahwa Saksi setelah 2 (dua) minggu melihat Terdakwa tidak masuk dinas, Saksi melaporkan kepada Palaksa (Kapten Pulungan) terkait perbuatan Terdakwa, dan perbuatan Terdakwa dilaporkan oleh Komandan setelah adanya Wasrik, yang melihat daftar absensi Satma Kodikopsla Kobangdikal.

5. Bahwa Saksi tidak mengetahui penyebab Terdakwa tidak masuk dinas tanpa ijin yang sah dari Kesatuan.

6. Bahwa bagi anggota prajurit yang akan melaksanakan ijin ataupun cuti harus melaksanakan corp raport sesuai dengan Prosedur perijinan yaitu dengan cara mengisi buku corp raport dan melaporkan kepada Komandan.

7. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari komandan kesatuan, Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya kepada kesatuan baik melalui telepon maupun surat dan Terdakwa tidak membawa inventaris Kesatuan.

(6)

8. Bahwa Saksi mengetahui Kesatuan telah berusaha mencari Terdakwa di rumahnya namun tidak diketemukan.

9. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah, Saksi tidak mengetahui keberadaan dan kegiatan yang Terdakwa lakukan.

10. Bahwa Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara menyerahkan diri tanggal 23 September 2014 di Kodikopsla melalui Saksi-1 (Peltu Mes Mat Jumain).

11. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa seijin dari Komandan Satuan Negara Republik Indonesia tidak dalam keadaan perang dan Terdakwa maupun Kesatuannya tidak sedang dipersiapkan dalam tugas-tugas operasi Militer.

12. Bahwa sepengetahuan Saksi selama dinas di TNI AL Terdakwa tidak pernah dijatuhi hukuman pidana dan disiplin.

13. Bahwa sepengetahuan Saksi, Terdakwa TMT 01 Januari 2015 sudah MPP dan TMT 01 Januari 2016 sudah Pensiun.

Atas keterangan Saksi-2 tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa didalam sidang Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AL melalui pendidikan Catam Milsuk III/1 tahun 1984 di Kodikal (sekarang Kobangdikal) Surabaya, setelah lulus dilantik dengan pangkat Klasi Dua (Kld) ditugaskan di KRI Pulau Ratewo-702 Satran Koarmatim, selanjutnya setelah mengalami beberapa kali mutasi jabatan dan kenaikan pangkat dan terakhir pada tahun 2011 dimutasikan ke Kodikopsla Kobangdikal sampai melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini masih berdinas dengan pangkat Pelda Ttu NRP 57067, dan TMT 01 Januari 2015 sudah MPP dan TMT 01 Januari 2016 sudah Pensiun.

2. Bahwa Terdakwa selama dinas di TNI AL Terdakwa tidak pernah dijatuhi hukuman pidana maupun disiplin.

3. Bahwa Terdakwa tidak masuk dinas tanpa ijin yang sah dengan cara tidak mengikuti apel pagi dan apel siang pada tanggal 14 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 23 September 2014 secara berturut-turut atau selama 41 (empat puluh satu) hari.

4. Bahwa Terdakwa tidak mengetahui Kesatuan sudah melakukan pencarian terhadap dirinya dikarenakan Terdakwa sudah ijin secara lisan kepada Palaksa (Kapten Pulungan) untuk kerja diluar dan Palaksa sudah mengijinkan namun Terdakwa tidak melakukan ijin secara tertulis kepada Komandan Satuan.

5. Bahwa Terdakwa mengetahui jika akan melaksanakan ijin ataupun cuti harus melaksanakan corp raport sesuai dengan Prosedur perijinan yaitu dengan cara mengisi buku corp raport dan melaporkan kepada Komandan.

6. Bahwa Terdakwa mendapat saran dari Palaksa (Kapten Pulungan) untuk mengajukan pensiun dini agar bisa kerja diluar untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi keluarganya, kemudian

(7)

Terdakwa mengajukan pensiun dan di ACC oleh Wadan Kodikopsla atas nama Kolonel Laut (P) Sutrisno Sandi Asmoro dan Komandan Kodikopsla atas nama Laksma Sulisyanto.

7. Bahwa Terdakwa melaksanakan MPP Tmt. 01-01-2015 sampai 31-12-2015 berdasarkan Skep Dan Kobangdikal Nomor ST/177/XII/2014 tanggal 30 Desember 2014, dan melaksanakan Pensiun berdasarkan Skep Kasal Nomor : ST/1895/XI/2015 tanggal 16 Nopember 2015.

8. Bahwa Terdakwa tidak masuk dinas karena sudah mendapat ijin secara lisan dari Palaksa dan Terdakwa sudah menerima Skep Pensiun, Skep Kasal Nomor ST/1895/XI/2015 tanggal 16 Nopember 2015.

9. Bahwa Terdakwa selama tidak masuk dinas Terdakwa berada di Surabaya kegiatan Terdakwa dagang sayur.

10. Bahwa Terdakwa selama tidak masuk dinas tanpa ijin yang sah dari Kesatuan Terdakwa tidak pernah menghubungi Kesatuan, namun pada saat 2 (dua) minggu Terdakwa tidak masuk dinas, Terdakwa pernah menghubungi Palaksa (Kapten Pulungan).

11. Bahwa tindakan Terdakwa salah dan Terdakwa sangat menyesal atas perbuatan Terdakwa dan Terdakwa meminta maaf kepada Pimpinan TNI AL serta Terdakwa mohon untuk keringanan hukuman Terdakwa.

12. Bahwa Terdakwa pada saat Terdakwa tidak masuk dinas tanpa ijin yang sah dari Kesatuan Negara dalam keadaan damai serta Kesatuan tidak sedang melaksanakan tugas Operasi Militer.

Menimbang : Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim dalam siding berupa surat :

1. 2 (dua) lembar Daftar Absensi dari Satma Kodikopsla Kobangdikal atas nama Pelda Ttu Miskadi NRP 57067.

2. 1 (satu) lembar foto copy Surat Keputusan KSAL Nomor : Kep/1895/XI/2015 tentang Pemberian Hak Pensiun KSAL tanggal 16 Nopember 2015.

Menimbang : Bahwa terhadap barang bukti berupa surat-surat yang diajukan oleh Oditur Militer dipersidangan, Majelis memberikan pendapatnya sebagai berikut :

1. Bahwa mengenai barang bukti berupa 2 (dua) lembar Daftar Absensi dari Satma Kodikopsla Kobangdikal atas nama Pelda Ttu Miskadi NRP 57067, Majelis telah menelitinya dan barang bukti surat tersebut merupakan bukti absensi Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin Komandan Satuan dari tanggal 14 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 23 September 2014 dengan keterangan TK (tanpa keterangan), oleh karenanya dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini.

2. Bahwa mengenai barang bukti berupa 1 (satu) lembar foto copy Surat Keputusan KSAL Nomor : Kep/1895/XI/2015 tentang Pemberian Hak Pensiun KSAL tanggal 16 Nopember 2015, Majelis telah menelitinya dan barang bukti surat tersebut merupakan bukti bahwa

(8)

Terdakwa sudah Pensiun berdasarkan Skep KSAL Nomor : Kep/1895/XI/2015 tentang Pemberian Hak Pensiun KSAL tanggal 16 Nopember 2015, oleh karenanya dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini.

Menimbang : Bahwa terhadap barang bukti surat tersebut di atas telah dibacakan dan diperlihatkan kepada para Saksi, Terdakwa dipersidangan serta telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara Terdakwa, setelah dihubungkan yang satu dengan lainnya ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan alat bukti lainnya, maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa.

Menimbang : Bahwa sekarang sampailah Majelis Hakim mempertimbangkan segala sesuatunya yang di dapat dari persidangan baik dari keterangan para Saksi, keterangan Terdakwa serta barang bukti dalam hubungan satu sama lain yaitu dari keterangan para Saksi dipersidangan bersesuaian antara Saksi yang satu dengan Saksi lainnya dan antara keterangan Saksi dengan barang bukti surat yang diajukan dalam persidangan bahwa Terdakwa telah melakukan perbuatan Tindak Pidana dan perbuatan tersebut diakui oleh Terdakwa oleh karenanya baik keterangan Saksi, Terdakwa dapat menjadi alat bukti dalam perkara ini dan hal tersebut menguatkan keyakinan Majelis Hakim.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan Terdakwa dan para Saksi serta barang bukti dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa masuk memjadi Prajurit TNI AL melalui pendidikan Catam Milsuk III/1 tahun 1984 di Kodikal (sekarang Kobangdikal) Surabaya, setelah lulus dilantik dengan pangkat Klasi Dua (Kld) ditugaskan di KRI Pulau Ratewo-702 Satran Koarmatim, selanjutnya setelah mengalami beberapa kali mutasi jabatan dan kenaikan pangkat dan terakhir pada tahun 2011 dimutasikan ke Kodikopsla Kobangdikal sampai melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini masih berdinas dengan pangkat Pelda Ttu NRP 57067, dan TMT 01 Januari 2015 sudah MPP dan TMT 01 Januari 2016 sudah Pensiun.

2. Bahwa benar berdasarkan keterangan Saksi-1, Saksi-2 dan Terdakwa bahwa Terdakwa adalah anggota Satma Kodikopsla, dan pada tanggal 14 Agustus 2014 Terdakwa tidak masuk dinas tanpa keterangan, dengan cara tidak mengikuti apel pagi dan apel siang di Satma Kodikopsla Kobangdikal sampai dengan tanggal 23 September 2014, berdasarkan daftar absensi Satma Kodikopsla Kobangdikal atas nama Pelda Ttu Miskadi NRP 57067 dengan keterangan TK (tanpa keterangan).

3. Bahwa benar Terdakwa tidak masuk dinas tanpa ijin yang sah pada tanggal 14 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 23 September 2014 secara berturut-turut atau selama 41 (empat puluh satu) hari. 4. Bahwa benar Kesatuan telah melakukan pencariah terhadap diri Terdakwa di rumahnya namun tidak diketemukan namun perihal tersebut Terdakwa tidak mengetahuinya dikarenakan Terdakwa sudah ijin secara lisan kepada Palaksa (Kapten Pulungan) untuk kerja diluar dan Palaksa sudah mengijinkan namun Terdakwa tidak melakukan ijin secara tertulis kepada Komandan Satuan.

(9)

5. Bahwa benar Terdakwa mengetahui jika akan melaksanakan ijin ataupun cuti harus melaksanakan corp raport sesuai dengan Prosedur perijinan yaitu dengan cara mengisi buku corp raport dan melaporkan kepada Komandan.

6. Bahwa benar Terdakwa mendapat saran dari Palaksa (Kapten Pulungan) untuk mengajukan pensiun dini agar bisa kerja diluar untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi keluarganya, kemudian Terdakwa mengajukan pensiun dan di ACC oleh Wadan Kodikopsla atas nama Kolonel Laut (P) Sutrisno Sandi Asmoro dan Komandan Kodikopsla atas nama Laksma Sulisyanto.

7. Bahwa benar Terdakwa melaksanakan MPP Tmt. 01-01-2015 sampai 31-12-2015 berdasarkan Skep Dan Kobangdikal Nomor ST/177/XII/2014 tanggal 30 Desember 2014, dan melaksanakan Pensiun berdasarkan Skep Kasal Nomor : ST/1895/XI/2015 tanggal 16 Nopember 2015.

8. Bahwa Terdakwa tidak masuk dinas karena sudah mendapat ijin secara lisan dari Palaksa dan Terdakwa sudah menerima Skep Pensiun, Skep Kasal Nomor ST/1895/XI/2015 tanggal 16 Nopember 2015.

9. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari komandan kesatuan, Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya kepada kesatuan baik melalui telepon maupun surat dan Terdakwa tidak membawa inventaris Kesatuan.

10. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah, Saksi-1 dan Saksi-2 tidak mengetahui keberadaan dan kegiatan yang Terdakwa lakukan, namun menurut keterangan Terdakwa, Terdakwa berada di Surabaya yaitu berdagang sayur mayur.

11. Bahwa benar Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara menyerahkan diri tanggal 23 September 2014 di Kodikopsla melalui Saksi-1 (Peltu Mes Mat Jumain).

12. Bahwa benar Terdakwa sangat menyesal atas perbuatan Terdakwa lakukan dan Terdakwa meminta maaf kepada Pimpinan TNI AL serta Terdakwa mohon untuk keringanan hukuman

13. Bahwa benar Terdakwa pada saat Terdakwa tidak masuk dinas tanpa ijin yang sah dari Kesatuan Negara dalam keadaan damai serta Kesatuan tidak sedang melaksanakan tugas Operasi Militer.

14. Bahwa benar Terdakwa selama dinas di TNI AL Terdakwa tidak pernah dijatuhi hukuman pidana maupun disiplin.

di Surabaya kegiatan Terdakwa dagang sayur.

Menimbang : Bahwa terlebih dahulu Majelis akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut:

Bahwa mengenai terbuktinya unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan Oditur Militer sebagaimana dikemukakan dalam tuntutannya, Majelis Hakim akan membuktikan dan menguraikan sendiri sebagaimana fakta yang ditemukan dan terungkap dalam

(10)

persidangan demikian pula mengenai pidana yang dimohonkan oleh Oditur Militer Majelis akan mempertimbangkan sendiri dalam putusannya, setelah memperhatikan sifat, hakikat dan akibat perbuatannya serta hal-hal yang mempengaruhi serta fakta-fakta yang melingkupi terjadinya perbuatan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa terhadap permohonan Terdakwa yang disampaikan di persidangan melalui Penasihat Hukumnya yang pada pokoknya ia menyesali perbuatannya, berjanji tidak akan melakukan perbuatan yang melanggar hukum dan mohon dijatuhi hukuman yang seringan-ringannya, Majelis Hakim juga akan mempertimbangkan sekaligus bersamaan dalam putusan ini.

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

Unsur ke-1 : “Militer“.

Unsur ke-2 : “Yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin“.

Unsur ke-3 : “Dalam waktu damai“.

Unsur ke-4 : “Lebih lama dari tiga puluh hari“.

Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan tersebut Majelis Hakim akan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Unsur Kesatu : “Militer”.

Bahwa yang dimaksud dengan militer atau miles yang berasal dari bahasa Yunani adalah seseorang yang dipersenjatai dan dipersiapkan untuk menghadapi tugas-tugas pertempuran atau peperangan terutama dalam rangka pertahanan dan keamanan negara.

Bahwa didalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Militer pasal 46 Ayat (1) menyatakan bahwa Militer adalah mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada angkatan perang yang wajib berada dalam dinas secara terus-menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut. Militer dapat dibedakan yaitu Militer Sukarela dan Militer Wajib. Militer wajib adalah merupakan justisiable peradilan Militer, yang berarti kepada mereka itu dikenakan/diterapkan ketentuan-ketentuan Hukum pidana Militer (KUHPM) disamping ketentuan-ketentuan Hukum Pidana Umum (KUHP) termasuk kepada diri Si Pelaku/Terdakwa sebagai anggota Militer/TNI yang merupakan subyek hukum.

Bahwa di Indonesia yang dimaksud dengan Militer adalah kekuatan angkatan perang dari suatu Negara yang diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan Pasal 1 angka 20 UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.

Bahwa seorang Militer ditandai dengan adanya Pangkat, NRP, Jabatan dan Kesatuan di dalam melaksanakan tugasnya atau berdinas memakai pakaian seragam sesuai dengan matranya, lengkap dengan tanda pangkat, Lokasi Kesatuan dan atribut lainnya. Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang dikuatkan oleh

keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lainnya yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

(11)

1. Bahwa Benar Terdakwa masuk ,emjadi Prajurit TNI AL melalui pendidikan Catam Milsuk III/1 tahun 1984 di Kodikal (sekarang Kobangdikal) Surabaya, setelah lulus dilantik dengan pangkat Klasi Dua (Kld) ditugaskan di KRI Pulau Ratewo-702 Satran Koarmatim, selanjutnya setelah mengalami beberapa kali mutasi jabatan dan kenaikan pangkat dan terakhir pada tahun 2011 dimutasikan ke Kodikopsla Kobangdikal sampai melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini masih berdinas dengan pangkat Pelda Ttu NRP 57067, dan TMT 01 Januari 2015 sudah MPP dan TMT 01 Januari 2016 sudah Pensiun.

2. Bahwa benar berdasarkan keterangan Saksi-1 (Peltu Mes Mat Jumain), Saksi-2 (Pelda Saa Syamsul Anam), menerangkan bahwa pada saat Terdakwa melakukan Tindak Pidanan ini, Terdakwa masih berdinas aktif sebegai Anggota TNI AL dan masih menerima gaji dan ULP setiap bulan serta belum pernah mengakhiri atau diakhiri ikatan dinasnya sebagai Anggota TNI AL dan berdasarkan keterangan Terdakwa dan dikuatkan barang bukti surat, TMT 01 Januari 2016 Terdakwa sudah Pensiun berdasarkan Surat Keputusan KSAL Nomor : Kep/1895/XI/2015 tentang Pemberian Hak Pensiun KSAL tanggal 16 Nopember 2015.

3. Bahwa benar saat dihadapkan ke Persidangan Terdakwa menerangkan Terdakwa adalah Peltu TTU Miskadi, NRP 57067 sesuai Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Dankodikopsla selaku Papera Nomor : Kep /02/VI/2016 tanggal 28 Juni 2016 dan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/77/K/AL/VII/2016 tanggal 18 Juli 2016 serta Terdakwa dapat memipertanggungjawabkan atas perbuatannya yang dilakukannya sehingga tidak terdapat kesalahan orang (eror in persona).

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur pertama “Militer” telah terpenuhi.

Unsur Kedua : “Yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin”.

Yang dimaksud dengan istilah “Karena salahnya” pada dasarnya adalah kekurang hati-hatian, kekurang waspadaan, keteledoran atau kekhilafan dimana tidak ada niat atau maksud dari Sipelaku untuk melakukannya, sedangkan menurut Memorie van Toelichting (MvT) yang dimaksud dengan sengaja atau kesengajaan

adalah Pelaku tindak pidana mengetahui, menyadari dan menginsyafi terjadinya suatu tindak pidana beserta akibatnya yang timbul atau mungkin timbul dari perbuatan.

Bahwa oleh karena unsur ini mengandung alternatif dua unsur kesalahan yaitu karena salahnya atau dengan sengaja, Majelis Hakim tidak akan membuktikan semuanya satu persatu, melainkan cukup membuktikan salah satu unsur yang bersesuaian dengan fakta yan gterungkap di persidangan yaitu unsur “dengan sengaja” dilakukan ketidak hadiran tanpa ijin.

Unsur dengan sengaja disini dapat diartikan adanya maksud dari Terdakwa untuk melakukan tindakan yang dilarang yang dalam hal ini merupakan tindakan meninggalkan Kesatuan, menjauhkan diri dari Kesatuan tanpa ijin Komandannya.

(12)

Pergi disini jelas mengandung makna adanya kesengajaan, jadi tindakan pergi menjauhkan diri, menyembunyikan diri yang dilakukan dalam keadaan sadar dikategorikan kedalam tindakan sengaja.

Yang dimaksud tidak hadir adalah Sipelaku melakukan perbuatan atau tindakan meninggalkan atau menjauhkan diri atau tidak berada ditempat yang telah ditentukan baginya untuk melaksanakan dinas/kewajiban tugasnya, adapun yang dimaksud tempat tugas Terdakwa dalam perkara ini adalah Satuan terakhir Terdakwa. Sedangkan yang dimaksud tanpa ijin artinya Pelaku (Terdakwa) tidak berada di Kesatuan tersebut tidak ada ijin atau tanpa sepengetahuan Komandan/Atasan yang berwenang baik secara lisan atau tertulis sebagaimana lazimnya sebagai Prajurit yang akan meninggalkan Kesatuan baik untuk kepentingan dinas maupun pribadi diwajibkan untuk ijin terlebih dahulu sesuai prosedur. Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang dikuatkan oleh karena keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lain yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa Benar pada tanggal 14 Agustus 2014 Terdakwa pergi meninggalkan dinas tanpa seijin Komandan Satuan saat pengecekan apel pagi dan apel siang dari Kesatuan Kodikopsla Kobangdikal Surabaya hal ini diketahui oleh Saksi-1 (Peltu Mes Mat Jumain), Saksi-2 (Pelda Saa Syamsul Anam).

2. Bahwa Benar Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan tanpa seijin dari Komandan Satuan sejak tanggal 14 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 23 September 2014 secara berturut-turut selama 41 (empat puluh satu ) hari atau lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari yang bersesuaian dengan absensi Satuan atas nama Pelda Ttu Miskadi NRP 57067 dengan keterangan TK (tanpa keterangan).

3. Bahwa benar Kesatuan telah melakukan pencariah terhadap diri Terdakwa di rumahnya namun tidak diketemukan namun perihal tersebut Terdakwa tidak mengetahuinya dikarenakan Terdakwa sudah ijin secara lisan kepada Palaksa (Kapten Pulungan) untuk kerja diluar dan Palaksa sudah mengijinkan namun Terdakwa tidak melakukan ijin secara tertulis kepada Komandan Satuan.

4. Bahwa benar Terdakwa mengetahui jika akan melaksanakan ijin ataupun cuti harus melaksanakan corp raport sesuai dengan Prosedur perijinan yaitu dengan cara mengisi buku corp raport dan melaporkan kepada Komandan.

5. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari komandan kesatuan, Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya kepada kesatuan baik melalui telepon maupun surat dan Terdakwa tidak membawa inventaris Kesatuan.

6. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah, Saksi-1 dan Saksi-2 tidak mengetahui keberadaan dan kegiatan yang Terdakwa lakukan, namun menurut keterangan Terdakwa, Terdakwa berada di Surabaya yaitu berdagang sayur mayur.

(13)

7. Bahwa benar Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara menyerahkan diri tanggal 23 September 2014 di Kodikopsla melalui Saksi-1 (Peltu Mes Mat Jumain).

8. Bahwa benar dengan demikian sejak tanggal 14 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 23 September 2014 secara berturut-turut selama 41 (empat puluh satu) hari atau lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari berturut-turut Terdakwa tidak berada di Kesatuan Kodikopsla Kobangdikal Surabaya dimana seharusnya Terdakwa melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Anggota Satma Kodikopsla Kobangdikal Surabaya namun tanpa seijin dari Dansatnya, Terdakwa justru tidak berada di Kesatuan.

9. Bahwa benar dari rangkaian perbuatan Terdakwa yang tidak masuk dinas sejak tanggal 14 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 23 September 2014 tanpa menempuh prosedur perijinan yang berlaku di Kesatuan, padahal Terdakwa mengetahui peraturan yang berlaku bila tidak masuk dinas baik untuk kepentingan pribadi maupun untuk kepentingan dinas maka harus menempuh prosedur perijinan yang berlaku di Kesatuan, demikian pula selama Terdakwa tidak masuk dinas tanpa seijin Komandan Satuan, Terdakwa yang tidak pernah menghubungi Kesatuan untuk memberitahukan keberadaannya, kesemuanya ini menunjukkan bahwa Terdakwa menghendaki dan menginsyafi tindakannya.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua “Dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin” telah terpenuhi.

Unsur Ketiga : “Dalam waktu damai”.

Bahwa yang dimaksud dengan Dimasa Damai adalah menunjukan waktu / masa dimana pada saat tindakan tersebut dilakukan oleh Terdakwa Negara R.I adalah dalam keadaan damai yang berarti tidak dalam keadaan darurat perang dengan di berlakukannya Undang-undang tertentu / kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas-tugas Operasi Militer oleh penguasa Militer yang berwenang.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang dikuatkan oleh keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lain yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan sejak tanggal 14 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 23 September 2014, Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dalam keadaan perang dengan Negara manapun.

2. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan sejak tanggal 14 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 23 September 2014, Terdakwa maupun Kesatuannya Kodikopsla Kobangdikal Surabaya tidak sedang dipersiapkan untuk melaksanakan Tugas Operasi Militer maupun Expedisi Militer.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ketiga “Dalam waktu damai” telah terpenuhi.

(14)

Unsur Keempat : “Lebih lama dari tiga puluh hari”.

Yang diamaksud lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari adalah bahwa unsur ini merupakan batasan jangka waktu ketidak hadiran Prajurit/Sipelaku di Kesatuannya selama lebih dari 30 (tiga puluh) hari berturut-turut.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang dikuatkan oleh karena keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lain yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa telah melakukan ketidak hadiran tanpa ijin yang sah dari Dansatnya sejak tanggal 14 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 23 September 2014 secara berturut-turut selama 41 (empat puluh satu) hari secara berturut-turut atau lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari.

2. Bahwa benar bukti surat berupa daftar absensi Satma Kodikopsla Kobangdikal Surabaya yaitu dari bulan Agustus 2014 sampai dengan bulan September 2014 yang menerangkan bahwa Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin Komandan Satuan dari tanggal 14 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 23 September 2014 dengan keterangan TK (tanpa keterangan).

3. Bahwa benar dengan demikian terdakwa telah meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari komandan kesatuan atau pejabat yang berwenang sejak tanggal 14 Agustus 2014 sampai dengan 23 September 2014 atau selama lebih kurang 41(empat puluh satu) hari secara berturut-turut atau lebih lama dari 30 (tiga puluh ) hari .

4. Bahwa benar waktu selama 41 (empat puluh satu) hari adalah lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur keempat “Lebih lama dari tiga puluh hari” telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa dengan telah terpenuhinya unsur-unsur dari tindak pidana yang didakwakan maka dakwaan Oditur Militer telah terbukti secara sah dan menyakinkan.

Menimbang : Berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam Persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah bersalah melakukan tindak pidana :

“Militer yang dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari”.

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim akan menilai sifat, hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dari atasan yang berwenang pada dasarnya Terdakwa memiliki sifat kurang bertanggungjawab dan rendahnya disiplin pada diri Terdakwa serta sifat yang kurang dewasa dengan mencampur adukan urusan/masalah rumah tangganya dengan kewajiban dinasnya, hal ini menunjukkan pribadi yang tidak peduli/tidak taat dan lebih

(15)

mementingkan urusan pribadinya daripada urusan kedinasan serta menyepelekan terhadap aturan-aturan yang berlaku bagi setiap Prajurit TNI.

2. Bahwa pada hakikatnya perbuatan Terdakwa melakukan tindak pidana ini tidak boleh terjadi dalam kehidupan Prajurit oleh karena dapat merusak pembinaan disiplin Prajurit di Kesatuan dan kejahatan yang dilakukan Terdakwa merupakan kejahatan terhadap kewajiban dinas dimana seharusnya Prajurit siap di Kesatuannya untuk melaksanakan tugas dan hal ini dapat berpengaruh terhadap pencapaian tugas karena tugas prajurit baik teknis pertempuran maupun tugas lainnya telah ditata sedemikian rupa baik dalam hubungan tugas kelompok maupun individu sehingga berpengaruh pada efektifitas pelaksanaan tugas namun justru Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin Komandan satuan tanpa melalui prosedur perijinan tertulis walaupun Terdakwa telah memperoleh ijin lisan dari Palaksa semestinya tetap ditindaklanjuti dengan ijin tertulis sesuai prosedur perijinan di Kesatuannya.

3. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa adalah dapat terganggunya tugas pokok satuan, oleh karena walaupun Terdakwa diberikan tugas yang ringan oleh satuan namun bekerjanya satuan Kodikopsla Kobangdikal adalah pekerjaan yang merupakan sistem, dimana antara yang satu dengan yang lainnya saling berkait dan saling menunjang, sehingga ketiadaan Terdakwa disatuan dapat mempengaruhi proses kerja satuan demikkian juga akibat perbuatan Terdakwa dapat menurunkan ketertiban disiplin Prajurit lain di satuannya dan dapat mencemarkan nama baik institusi TNI dan kepentingan TNI khususnya TNI AL.

4. Bahwa hal-hal yang mempengaruhi Terdakwa melakukan Tindak Pidana ini oleh karena Terdakwa merasa telah memperoleh ijin secara lisan dari Palaksa (Kapten Pulungan) untuk bekerja diluar dalam rangka memperbaiki ekonominya yang kurang, tanpa ditindaklanjuti dengan ijin tertulis sesuai prosedur perijinan di Kesatuannya.

Menimbang : Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara dan Prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga. Oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

Hal-hal yang meringankan :

1. Terdakwa berterus terang sehingga memperlancar jalannya persidangan.xxx

2. Terdakwa menyesal atas perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi.

(16)

4. Terdakwa sekarang sudah pensiun TMT 01 Januari 2016 berdasarkan Surat Keputusan KSAL Nomor : Kep/1895/XI/2015 tentang Pemberian Hak Pensiun KSAL tanggal 16 Nopember 2015. 5. Terdakwa selama berdinas di TNI AL selama 31 (tiga puluh satu) belum pernah melakukan Tindak Pidana dan dikenakan hukuman disiplin oleh Kesatuannya

Hal-hal yang memberatkan :

1 Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga dan Sumpah Prjaurit.

2. Perbuatan Terdakwa dapat menggoyahkan sendi-sendi disiplin kehidupan Prajurit di Kesatuan Terdakwa.

3. Perbuatan Terdakwa dapat berpengaruh buruk kepada anggota lain di Kesatuannya dan dapat mempengaruhi pembinaan disiplin Prajurit lain di Kesatuannya yang selama ini telah terbentuk dengan baik.

Menimbang : Bahwa untuk pemidanaan atas perbuatan Terdakwa, terlebih dahulu diperhatikan sebagaimana pertimbangan sifat hakikat dan hal-hal yang meringankan serta memberatkan pada diri Terdakwa tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa kesalahan Terdakwa dalam melakukan Tindak Pidana oleh karena Terdakwa tidak melakukan ijin tertulis sesuai prosedur perijinan sebagaimana sebagai seorang prajurit walaupun Terdakwa sudah mendapat ijin secara lisan dari Palaksanya, semestinya ditindaklanjuti dengan prosedur perijinan yang berlaku di Kesatuannya sehingga Komandan atau Pimpinan mengetahuinya, demikian pula Terdakwa TMT 01 Januari 2015 sudah MPP dan pada 01 Januari 2016 sudah Pensiun hal ini menjadi pertimbangan Majelis dalam menjatuhkan lamanya Pidana bagi diri Terdakwa, walaupun pada asasnya tujuan penghukuman bagi yang bersalah harus ada sanksi yang tegas dan tujuan penghukuman juga bukan untuk balas dendam, namun Majelis Hakim juga harus mempertimbangkan serta menilai kualitas perbuatan Terdakwa dan dengan berdasarkan rasa keadilan, kepastian hukum serta kemanfaatan dalam menentukan lamanya Strafmaat pidana dianggap sesuai, selaras dan setimpal untuk dijatuhkan terhadap diri Terdakwa sesuai dengan perbuatan dan kadar kesalahannya sebagaimana yang dimohonkan Oditur Militer, Majelis Hakim berpendapat ternyata tuntutan pidana penjara dari Oditur Militer dipandang belum memberikan manfaat sesuai tujuan pemidanaan, sehingga patut, layak dan adil serta bermanfaat apabila Terdakwa dijatuhi Pidana bersyarat agar Terdakwa dapat memperbaiki sikap dan prilakunya dimasyarakat setelah menjalani masa pensiunnya.

Menimbang : Bahwa jenis pidana bersyarat adalah jenis hukuman yang bukan suatu pembebasan atau pengampunan sedangkan masa percobaan selama waktu tertentu dimaksudkan untuk mendidik kepada Terdakwa untuk lebih berhati-hati dalam bersikap, berprilaku dan bertindak serta mampu memperbaiki dirinya dalam kehidupan masyarakat.

(17)

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.

Menimbang : Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa surat :

1. 2 (dua ) lembar Daftar Absensi dari Satma Kodikopsla Kobangdikal atas nama Pelda Ttu Miskadi NRP 57067.

2. 1 (satu) lembar foto copy Surat Keputusan KSAL Nomor Kep/1895/XI/2015 tentang Pemberian Hak Pensiun KSAL tanggal 16 Nopember 2015.

Menimbang : Barang bukti tersebut bukti ketidak hadiran yang dilakukan Terdakwa berkaitan erat dengan perkara Terdakwa dan merupakan kelengkapan berkas perkara, maka menurut Majelis Hakim barang bukti tersebut perlu ditetapkan statusnya tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Mengingat : Pasal 87 ayat (1) Ke-2 Jo ayat (2) KUHPM jo Pasal 14 a KUHP jo Pasal 15 KUHPM dan ketentuan perundang - undangan lain yang bersangkutan.

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu MISKADI, Pelda TTU (Purn), NRP 57067, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :

“Desersi dalam waktu damai”.

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :

Pidana : Penjara selama 3 ( tiga ). bulan dengan masa percobaan selama 5 (lima) bulan.

Dengan perintah supaya pidana tersebut tidak usah dijalani kecuali apabila dikemudian hari ada putusan Hakim yang menentukan lain disebabkan karena Terpidana melakukan suatu perbuatan pidana atau pelanggaran disiplin prajurit sebagaimana tercantum dalam Pasal 8 Undang-undang R.I. Nomor : 25 tahun 2014 tentang Hukum Disiplin Militer.

3. Menetapkan barang bukti berupa surat :

a. 2 (dua) lembar Daftar Absensi dari Satma Kodikopsla Kobangdikal atas nama Pelda Ttu Miskadi NRP 57067.

b. 1 (satu) lembar foto copy Surat Keputusan KSAL Nomor Kep/1895/XI/2015 tentang Pemberian Hak Pensiun KSAL tanggal 16 Nopember 2015.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 10.000,00 (sepuluh ribu rupiah).

(18)

Demikian diputuskan pada hari ini Kamis tanggal 22 September 2016 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Koerniawaty Sjarif, S.H.,M.H, Letkol Laut (KH/W), NRP 13712/P sebagai Hakim Ketua, serta Agustono, S.H. Kapten Chk, NRP 21940080960873 dan Ahmad Junaedi, S.H, Kapten Laut (KH), NRP 17425/P masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Gagan Hertawan S.H, Mayor Chk, NRP 11010002381171, Panitera Rudianto, Pelda, NRP 21960347440875, serta dihadapan umum dan Terdakwa.

Hakim Ketua Cap/ttd Koerniawaty Sjarif, S.H.,M.H. Letkol Laut (KH/W) NRP 13712/P Hakim Anggota l ttd Agustono, S.H Kapten Chk NRP 21940080960873 Hakim Anggota ll ttd Ahmad Junaedi, S.H. Kapten Laut (KH) NRP 17425/P Panitera ttd Rudianto. Pelda NRP 21960347440875

Referensi

Dokumen terkait

Bagian ini diisi dengan hasil identifikasi kelas analisis untuk setiap paket analisis dengan mengacu pada skenario setiap use case.. Sebuah kelas seharusnya tidak muncul di lebih dari

Senada dengan pendapat Trowbridge, Amien (1987) dan Roestiyah (1998) mengatakan bahwa inkuiri adalah suatu perluasan proses discovery yang digunakan dalam cara yang lebih

Lubuk Basung UPT Pend.TK & SD

[r]

Hasil yang dicapai bahwa sistem penjualan online atau E-Commerce akan mampu merespon proses tawar-menawar harga multi product dari customer secara otomatis,

Према условима из овог Просторног плана потребна је израда планске (посебне основе газдовања шумама) и пројектне документације (Пројекат подизања

Од рачунарског дизајна са Технички искусним тимом наша Иновативна TURBINA VAWT технологија тестирана у Вјетротунелу и природним

 Di sisi lain, penerimaan negara dari sektor hulu migas di 1H17 tercatat melebihi target, SKK Migas mencatat realisasi penerimaan negara mencapai US$ 6,48 miliar atau