• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGAMATAN JENIS POHON PENGHIJAUAN DI PERUMAHAN DAKSA LOK BAHU SAMARINDA. Oleh : MARTINUS LINGE NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGAMATAN JENIS POHON PENGHIJAUAN DI PERUMAHAN DAKSA LOK BAHU SAMARINDA. Oleh : MARTINUS LINGE NIM"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

PENGAMATAN JENIS POHON PENGHIJAUAN DI PERUMAHAN DAKSA LOK BAHU SAMARINDA

Oleh : MARTINUS LINGE

NIM. 110500015

PROGRAM STUDI MANAJEMEN HUTAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

S A M A R I N D A 2014

(2)

Oleh : MARTINUS LINGE

NIM. 110500015

Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

PROGRAM STUDI MANAJEMEN HUTAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

S A M A R I N D A 2014

(3)

PENGAMATAN JENIS POHON PENGHIJAUAN DI PERUMAHAN DAKSA LOK BAHU SAMARINDA

Oleh : MARTINUS LINGE

NIM. 110500015

Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

PROGRAM STUDI MANAJEMEN HUTAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARIN DA

S A M A R I N D A 2014

(4)

Judul Karya Ilmiah : Pengamatan Jenis Pohon Penghijauan Di Perumahan Daksa Lok Bahu Samarinda

Nama : Martinus Linge

NIM : 110500015

Program Studi : Manajemen Hutan Jurusan : Manajemen Pertanian

Pembimbing

Ir. M. Masrudy, MP NIP. 19600805 198803 1 001

Penguji I

Ir. Rita Yuliani

NIP. 19630708 199203 2 002

Penguji II

Ir. Noorhamsyah, MP NIP. 19640523 19970 1 001

Menyetujui / Mengesahkan

Ketua Program Studi Manajemen Hutan Ketua Jurusan Manajemen Pertanian

Ir. M. Fadjeri, MP Ir. Hasanudin , MP

NIP. 19610812 198803 1 003 NIP. 19630805 198903 1 005

(5)

ABSTRAK

MARTINUS LINGE DING, studi jenis tanaman penghijauan di Perumahan Daksa Lok Bahu Samarinda (Di bawah bimbingan Masrudy).

Penelitian ini dilatar belakangi oleh besarnya manfaat penghijauan bagi kesejahteraan manusia. Penghijauan juga merupakan modal dasar pembangunan nasional. Sebagai modal dasar pembangunan nasional maka penghijauan tersebut harus kita jaga kelestariannya agar kelak manfaat penghijauan ini tidak hanya kita nikmati sekarang tetapi juga untuk generasi yang akan datang.

Tujuan da ri penelitian ini adalah untuk mendapatkan data mengenai jenis tananaman penghijauan, yang paling tinggi dan diameternya pada Perumahan Daksa Lok Bahu di Samarinda .

Penelitian ini dilaksanakan di areal Perumahan Daksa Lok Bahu Samarinda, dengan luas areal 3 Ha. Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 2 (dua) bulan yaitu pada bulan Juli 2014 sampai dengan bulan Agustus 2014. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan tegakan yang ada di areal Perumahan Daksa Lok Bahu Samarinda. Pendataan tanaman sampel dilakukan terhadap semua pohon yang paling tinggi saja di areal penelitian dengan mencatat jenis, diameter dan tinggi tanaman

Berdasarkan pengamatan diketahui jumlah jenis yang ada sebanyak 136 jenis dengan jumlah jenis sebanyak 10 jenis. Jenis tertinggi adalah jenis trembesi (Samania sa man) dengan tinggi 36 meter dan jenis yang terendah adalah jenis akasia (Acacia mangium) dengan tinggi 7.6 meter. Sedangkan diameter jenis yang terbesar adalah jenis Kemiri (Aleurites Moluccana) dengan diameter 41.6 cm dan diameter jenis yang terendah adalah jenis nangka (Artocarpus sp) dengan diameter 21 cm.

(6)

Martinus Linge lahir pada tanggal 20 Oktober 1992 di, Kabupaten Mahakam Ulu, Propinsi Kalimantan Timur. Merupakan anak kelima dari pasangan Ibu Helena Rusmini dan Bapak Yosep Ding Ja’ang.

Tahun 1998 memulai pendidikan di Taman Kanak Kanak Merpati lulus pada tahun 1999 dan melanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri 003 Sendawar Tahun 1999 lulus pada tahun 2005. Melanjutkan ke SMP 23 Sendawar tahun 2005 lulus pada tahun 2008 kemudian melanjutkan ke SMA Negeri 1 Long Bagun pada tahun 2008, lulus pada tahun 2011. Pendidikan Tinggi dimulai Pada Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, Jurusan Manajemen Pertanian, Program Studi Manajemen Hutan tahun 2011.

Bulan Maret – April 2014 mengikuti program PKL (Praktik Kerja Lapang) di unit HTI PT. Bhineka Wana Sub Unit Separi Kabupaten Kutai Kartanegara.

(7)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya Penulis da pat menyelesaikan karya ilmiah ini. Karya ilmiah dapat disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Perumahan Daksa Lok Bahu Samarinda. Penelitian dan penyusunan Karya Ilmiah ini dilakukan selama 2 (dua) bulan, yaitu dari bulan Juli – Agustus tahun 2014, yang merupakan syarat untuk menyelesaikan tugas akhir di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda dan mendapatkan sebutan Ahli Madya.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Ir. M. Masrudy, MP selaku dosen pembimbing Karya Ilmiah yang telah mengarahkan dari mulai persiapan sampai penyusunan Karya Ilmiah 2. Ibu Ir. Rita Yuliani selaku dosen penguji II.

3. Bapak Ir. Noorhamsyah, MP selaku dosen penguji I

4. Bapak Ir. M. Fadjeri, MP selaku Ketua Program Studi Manajemen Hutan. 5. Bapak Ir. Hasanudin, MP selaku Ketua Jurusan Manajemen Pertanian 6. Bapak Ir. Hasanudin, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri

Samarinda

7. Bapak dan Ibu selaku orang tua serta saudara saudari yang memberikan motivasi kepada penulis

8. Rekan -rekan yang telah membantu selama penelitian.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Karya Ilmiah ini masih belum sempurna, namun penulis berharap kiranya Karya Ilmiah ini dapat berguna bagi semua pihak.

Penulis

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

ABSTRAK ... v

RIWAYAT HIDUP ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ixi DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 4

A. Tinjauan Umum Tentang Pohon Penghijauan... 4

B. Penghijauan di Perumahan Daksa Lok Bahu ... 4

C Jenis Pohon Penghijauan ... 4

D. Diameter Pohon ... 12

E. Tinggi Pohon ... 12

F Pemeliharaan Pohon Penghijauan... 13

BAB III. METODE PENELITIAN ... 15

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 15

B. Alat dan Bahan ... 15

C. Prosedur Penelitian ... 16

D. Pengolahan Data ... 17

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 18

A. Hasil ... 18

B. Pembahasan ... 20

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 21

A. Kesimpulan ... 21

B. Saran ... 22

DAFTAR PUSTAKA ... 23

(9)

DAFTAR TABEL

No Tubuh Utama Halaman

1 Jenis dan Jumlah Pohon ………... 18

2 Tinggi dan Diameter Pohon ………... 19

Lampiran 3 Data Hasil Pengamatan Jenis Pohon Penghijauan…..………... 24

4 Pengukuran TinggiPohon………... 28

5 Pengukuran Diameter Pohon………. 29

(10)

BAB I PENDAHULUAN

Kota hijau merupakan kota idaman bagi sebagian besar masyarakat dunia. Kota hijau merupakan kota yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam segala aspek kehidupannya. Kota hijau harus menunjang kehidupan bagi warga negara dan unsur lainnya seperti tumbuh -tumbuhan, hewan dan sarana fisik lainnya. Unsur unsur ini saling terkait satu sama lain sehingga memberikan fungsi kenyamanan, keamanan, dan keindahan bagi seluruh penghuninya. Kota Samarinda adalah salah satu kota sekaligus merupakan ibukota provinsi Kalimantan Timur. Sebagai ibukota Kalimantan Timur Samarinda harus memberi contoh terbaik bagi kabupaten dan kota yang berada di Provinsi Kaltim dalam segala hal termasuk pengelolaan lingkungan. Oleh karna itu maka pada tahun 2012 kota Samarinda berbenah besar-besaran untuk merebut Adipura sebagai indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan. Samarinda terkenal sebagai kota tepian (Teduh, Rapi, Indah, dan Nyaman ). Kota ini juga terkenal sebagai kota HBS (Hijau, Bersih dan Sehat). Dengan semboyan ini maka keberadaan ruang terbuka hijau termasuk di dalamnya harus dipenuhi dan terjaga keberadaannya.

Pohon yang ditanam di setiap jalur blok Perumahan Daksa Lok Bahu bisa berupa pohon, bunga atau perdu. Semua tanaman yang berada di Perumahan Daksa Lok Bahu harus ditata, diirawat, dipupuk, disiram dan dipangkas.

Hal yang tidak kalah pentingnya adalah pemantauan terhadap pertumbuhannya agar selalu memberikan kenyamanan bagi pengguna.

Pemantauan pertumbuhan pohon buah-buahan pada setiap jalur blok Perumahan Daksa Lok Bahu terutama yang berukuran pohon dapat dilakukan denga cara melakukan pengukuran diameter dan tinggi, data ini bisa dijadikan

(11)

2

dasar untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk pemeliharaan pohon yang berada di jalur blok Perumahan Daksa.

Penghijauan adalah kegiatan menanami lahan pada suatu areal dengan jenis pohon yang sebelumnya sudah ditentukan sesuai dengan keadaan tempat tumbuh pohon atau penanaman di luar kawasan hutan. (Panambunan, 2002).

Pada saat ini di Kalimantan T imur masih dihadapkan akan adanya lahan kritis yang dapat menimbullkan bencana banjr, erosi dan kekeringan. Lahan kritis akan terus bertambah akibat masih berlangsungnya pembangunan tanpa penerapan konservasi tanah. Oleh karena itu sikap usaha memulihkan, memperta hankan dan meningkatkan fungsi lahan selalu menjadi perhatian utama dalam mewujudkan tujuan yang diharapkan (Anonim, 1986 dalam Panambunan 2002).

Seiring dengan pesatnya pembangunan yang terus menerus dan meningkat di perkotaan, banyak dijumpai wajah kota yang tidak memperhatikan lagi kehadiran lahan yang semula bervegetasi, namun lebih banyak dicerminkan oleh adanya perkembangan fisik kota yang ditentukan oleh sarana untuk berbagai keperluan yang semakin meningkat, diantaranya untuk sarana jalan, perumahan, pertokoan, perkantoran, industry dan lain lain (Anonim, 1987). Selanjutnya dijelaskan bahwa pemerintah kota Samarinda mempunyai program untuk memulihkan wajah kota tersebut melalui kegiatan penghijauan yang dilakukan di sebagian kotanya.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data mengenai jenis tananaman penghijauan, yang paling tinggi dan diameternya pada Perumahan Daksa Lok Bahu di Samarinda.

(12)

Adapun hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai informasi jenis tanaman pengh ijauan di Pe rumhan Daksa bagi yang memerlukannya.

(13)

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Pohon Penghijauan

Penghijauan adalah kegiatan menanami lahan pada suatu areal dengan jenis pohon yang sebelumnya sudah ditentukan sesuai dengan keadaan tempat tumbuh pohon atau penanaman di luar kawasan hutan. Kegiatan penghijauan ini diharapkan dapat menciptakan keteduhan, memberiikan keindahan dan bermanfaat sebagai paru -paru dunia.

Manfaat penghijauan bagi masyarakat sekitar sangat bermanfaat dalam menciptaan lingkungan yang sehat akan udara dan suara / polusi

B. Penghijauan di Perumahan Daksa Lok Bahu

Berdasarkan informasi dari warga setempat, pohon penghijauan yang ada di lokasi penelitian telah ditanam kurang lebih 11 tahun yang lalu yang ditanam secara disengaja di sepanjang jalan yang telah ada. Berbagai jenis pohon telah ditanam di areal ini sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas lingkungan udara setempat dengan memilih jenis yang sesuai dengan peruntukannya seperti pertimbangan tingginya yang dapat mencapai 6 meter ke atas dan diameter pohon lebih besar dari 10 cm. Pohon ini diharapkan oleh masyarakat sebagai pelindung dari adanya debu yang berlebihan ketika musim kemarau tiba dan berfungsi sebagai penyerap air ketika musim penghujan tiba.

C. Jenis Pohon Penghijauan

Pohon penghijauan merupakan pokok yang berkayu keras dan tumbuh tegak, berukuran besar dengan percabangan yang kokoh. Pohon penghijauan didefinisikan sebagai suatu tumbuhan tahunan berkayu yang mempunyai batang

(14)

utama tunggal dan mencapai tinggi 6 meter atau lebih dengan diameter lebih dari 10 cm (Irawati, 1991).

1. Pohon Akasia (Acacia mangium)

Pohon akasia ini memiliki daun yang cukup rimbun dengan daun yang relative besar, sehingga ketika hujan turun dapat mengurangi kecepatan air hujan yang menghantam permukaan tanah, sehingga erodibilitas tanah meningkat yang membuat tanah tersebut tahan terhadap erosi maupun longsor

Tinggi pohon bisa mencapai 30 m dengan diameter mencapai 1 m. sedangkan diameternya dapat mencapai 25 cm. Acacia mangium membutuhkan 5-7 tahun untuk mencapai diameter 30 cm. Kayu teras berwarna dari cokelat muda hingga cokelat tua kehijauan. Kayu gubal/ sapwood berwarna krem keputihan sangat jelas dan mudah dibedakan dari kayu terasnya.

Jika dilihat dari keawetannya, pohon akasia ini termasuk pada kayu kelas awet 3, cukup tahan terhadap cuaca dan kondisi normal. Akan tetapi, akan mudah terserang jamur dan serangga apabila diletakkan pada kondisi luar ruangan yang terlalu basah. Kurang baik untuk pemakaian yang langsung diletakkan di atas tanah.

Acacia mangium adalah tanaman kayu anggota dari marga Acacia yang banyak tumbuh di wilayah Papua Nugini, Papua Barat dan Maluku. Tanaman ini pada mulanya dikembangkan di Malaysia Barat dan selanjutnya di Malaysia Timur, yaitu di Sabah dan Serawak. Karena menunjukkan pertumbuhan yang baik maka Filipina juga mengembangkan sebagai tanaman hutan.

2. Pohon Trembesi (Samanea sa man)

Pohon trembesi disebut juga ki hujan. Pohon trembesi termasuk spesies tanaman hutan yang penting keberadaannya dalam keseimbangan alam. Dalam

(15)

6

ekosistem hutan, pohon trembesi memiliki nama lain, yaitu Albizia saman. Yang dikenal dengan tumbuhan raksasa yang menjadi tempat perlindungan berbagai satwa hutan. Pohon ini juga memegang peranan penting untuk menyimpan air dan menjaga kesuburan tanah.

Pohon trembesi sebagai tanaman penghijauan karena dikenali dari fisiknya yang khas, yakni :

a. Memiliki batang yang tinggi, besar dan kuat. Ketinggian pohon trembesi ini bisa mencapai 10 -20 m. permukaan batang berwarna cokelat hingga hitam, beralur dan kasar.

b. Memiliki daun majemuk. Setiap daun berbentuk bulat memanjang dengan tepi daun rata. Permukaan daun licin, berwarna hijau dan memiliki tulang daun yang menyirip.

c. Memiliki bunga berwarna merah kekuning-kuningan.

d. Buah berwarna hitam dan berbentuk polong dengan panjang 30 hingga 40 cm. setiap polong terdiri dari beberapa biji yang berbentuk lonjong, keras dan berwarna cokelat kehitaman.

Adapun beberapa manfaat yang ada pada pohon tersebut adalah :

a. Pohon trembesi merupakan tanaman pelindung yang baik. Pohonnya tinggi, tajuknya yang lebar dan daunnya yang lebat membuat tanaman ini cocok ditanam di pinggir jalan atau di pekarangan rumah yang luas sebagai pohon pelindung.

b. Mengurangi pencemaran udara dan melindung alam dari ancaman pemanasan global. Pohon trembesi dengan daunnya yang lebat merupakan penyerap karbondioksida yang sangat baik.

(16)

c. Batang pohon trembesi yang panjang dan kokoh juga sangat bagus digunakan sebagai bahan bangunan. Namun, kurang cocok sebagai bahan kerajinan. Dan bijinya sering digunakan sebagai bahan makanan ringan seperti kuaci.

3. Pohon Nangka (Artocarpus heterophyllus)

Nangka adalah nama pohon sekaligus buahnya. Pohon nangka termasuk ke dalam suku moraceae. Dengan nama ilmiah artocarpus heterophyllus, dalam bahasa inggris jackfruit.

Pada umumnya pohon nangka berukuran sedang, sampai 20 m tingginya ada yang mencapai 30 m. Batang bulat silindris sampai berdiameter hingga yang cukup besar. Tajuknya padat dan lebat, melebar dan membulat apabila di tempat terbuka. Seluruh bagian tumbuhan mengeluarkan getah putih apabila dilukai.

Daun tunggal tersebar, bertangkai 1-4 cm. Helai daun agak tebal seperti kulit, kaku, bertep i rata, bulat telur terbalik sampai jorong (memanjang), 3,5-12 x 5-25 cm, dengan pangkal menyempit sedikit demi sedikit dan ujung pendek runcing. Daun penumpu bulat telur lancip, panjang sampai 8 cm, mudah rontok dan meninggalkan bekas serupa cincin.

Kayunya berwarna kuning di bagian teras, berkualitas baik dan mudah dikerjakan. Kayu ini cukup kuat, awet dan tahan terhadap serangan rayap atau jamur serta memiliki pola yang menarik, gampang mengkilap apabila diserut halus dan digosok dengan minyak.

Pohon nangka yang berasal dari biji mulai berbunga pada umur 2 -8 tahun. Sedangkan yang berasal dari klon mulai berbunga pada 2 -4 tahun.

(17)

8

Adapun beberapa manfaat dari pohon mangga yakni sebagai berikut : a. Nangka terutama di panen buahnya. Daging buah yang matang seringkali di

makan dalam keadaan segar, dicampur di dalam es dan sebagainya

b. Buah nangka muda sangat di gemari sebagai bahan syuran, seperti sayaur lodeh, syur asem dan lainnya.

c. Daun-daun nangka merupakan pakan ternak yang di sukainya, kambing. Domba dan maupun sapi.

Asal-usul penyebarannya, nangka di yakini berasal dari India, yakni di Wilayah Ghats bagian Barat, dimana jenis-jenis liarnya masih didapati tumbuh tersebar di hutan hujan di sana. Kini nangka telah menyebar luas diberbagai daerah tropic, terutama Asia Tenggara.

4. Pohon Mangga (Mangifera indica)

Pohon mangga bernama ilmiah mangifera indica. Nama buah ini berasal dari Malayalam maanga. Nama ilmiah sendiri mengandung arti (pohon) yang berbuah mangga, berasal dari India. Berasal dari sekitar perbatasan India dengan Burma. Mangga telah menyebar ke Asia Tenggara sekurangnya semenjak 1500 tahun silam.

Jika dideskripsikan pohon mangga memiliki akar tunggang. Jenis akar ini dimiliki oleh tumbuhan berkeping dua (dikotil). Fungsinya akar adalah agar pohon dapat menyerap air untuk kelangsungan hidup, akar juga berfungsi untuk menunjang berdirinya tumbuhan agar tumbuhan kokoh. Selain itu juga, akar pohon juga berfungsi sebagai alat pernafasan dan sebagai penyimpan makanan cadangan pada pohon.

Pohon mangga memiliki ciri batang berkayu, batang berkayu memiliki kambium. Kambium memiliki dua arah pertumbuhan yakni arah dalam dan arah

(18)

luar. Ke arah dalam kambium membentuk kayu, sedangkan ke arah luar membentuk kulit. Fungsi batang adalah untuk menopang, pengangkut air dan zat makanan, penyimpanan cadangan makanan serta sebagai alat berkembang biak.

Pohon mangga memiliki daun dengan bentuk menyirip. Tulang daun jenis ini memiliki susunan seperti sirip-sirip ikan. Fungsi daun adalah pembuatan makanan, pernapasan dan penguapan. Bunga pohon mangga berbentuk bulir hujung. Setiap bunga kecil dan berwarna putih.

5. Pohon Sengon (Paraserianthes falcataria)

Pohon berukuran sedang-besar, tinggi dapat mencapai 40 m. Tinggi batang bebas cabang 20 m. Tidak berbanir kulit licin, berwarna kelabu muda, bulat agak lurus. Diameter pohon agak dewasa bisa mencapai 100 cm lebih. Tajuk berbentuk perisai, jarang dan selalu hijau. Daun dari pohon sengon ini tersusun menyirip ganda. Panjang pohon sengon ini memiliki akar tunggang yang cukup kuat menembus ke dalam tanah. Akar rambutnya berfungsi untuk menyimpan zat nitrogen. Sedangkan bunga tanaman tersusun dalam bentuk malai berukuran 0,5 -1 m, berwarna putih kekuning -kuningan.

6. Pohon Kemiri (Aleurites moluccana)

Pohon kemiri adalah tumbuhan yang bijinya dimanfaatkan sebagai sumber minyak dan rempah-rempah. Dalam perdagangan antar Negara dikenal sebagai candleberry. Minyak yang diekstrak dari bijinya berguna dalam industry untuk digunakan sebagai bahan cat.

Pohon besar dengan tinggi mencapai 40 meter dan gemang hingga 1.5 meter. Dari kejauahan tajuk pohon ini Nampak keputihan atau keperak-perakan.

(19)

10

7. Pohon Ketapang (Terminalia catappa)

Ketapang memiliki ciri batang ketapang berwarna cokelat tua keabu-abuan, memiliki cabang-cabang horizontal sehingga kanopi pohon berbentuk segitiga. Daun berbentuk lonjong atau bulat telur dan berwarna hijau, tetapi bila sudah tua daun akan menguning kemudian memerah dan selanjutnya gugur menjadi cokelat. Ujung daun membulat, pangkal daun membulat. Mu lai bunga muncul di ujung dahan atau ranting.

8. Pohon Jambu Air (Eugenia aquea)

Jambu air tumbuhan dalam suku jambu-jambuan atau Myrtaceae yang berasal dari Asia Tenggara. Jambu air sebenarnya berbeda dengan jambu Semarang (Syzygium semarangense). Kerabat dekatnya yang memiliki pohon dan buah hamper serupa.

Beberapa kultivarnya sukar dibedakan sehingga keduanya kerap dinamai dengan nama umum jambu air atau jambu saja. Jambu air mudah di tanaman dan dibudidayakan.

9. Pohon Angsana (Pterocarpus indicus)

Angsana merupakan salah satu pohon asli Semenanjung Malaya yang banyak digunakan oleh manusia terutama bagian kayunya. Kayu dari pohon angsana ini memiliki nilai ekonomi yang baik di pasar dunia.

Tanaman yang biasanya menghiasi pinggiran jalan raya sebagai pohon peneduh ini memiliki beberapa nama daerah yaitu : Asana Than, Hasona Sena, Sana (Sumatera), Sana Kembang (Madura), Angsana, Asana, Sana, Sana Kapur, Sono Kembang (Jawa Tengah, Jawa Barat, Nusa Tenggara), Sana, Ai Kenawa, Angsanan, Angsane, Kayu Merah, Marati, Aina ( Nusa Tenggara), Naakir, Acha, Patena, Cadana (Sulawesi), Nara, Lala, Lalau, ligna, Lingguo (

(20)

Maluku). Di Negara Lain, Angsana dikenal dengan beberapa nama antar lain : Pradu ( Thailand), Chan deng ( Laos), Apalit (Filipina), Padauk, Sena, Ansanah ( Burma), Malay padauk, Red sandalwood, Amboyna (Inggris), Santal rouge amboine (Perancis).

Selain berperan sebagai pohon peneduh di ruas-ruas jalan, sifat kayu ang sana yang kuat dan awet, serta tahan terhadap segala cuaca, menjadikan kayu angsana sering digunakan dalam konstruksi ringan maupun berat.

Warna dan modif serat kayu yang bagus, menjadikan kayu angsana sebagai kayu pilihandalam pembuatan mebel, alat-alat music, lantai parket, ganggang peralatan dll.

10. Pohon Mahoni (Swie tenia mahagoni).

Mahoni termasuk pohon besar dengan tinggi pohon mencapai 35-40 m dan diameter mencapai 125 cm. batang lurus selindris dan tidak berbanir, kulit luar berwarna cokelat kehitaman, beralur dangkal seperti sisik, sedangkan kulit batang berwarna abu -abu dan halus ketika masih muda, berubah menjadi cokelat tua, beralur dan mengelupas setelah tua.

Mahoni baru berbunga setelah berumur 7 tahun, mahkota bunganya slindris, kuning kecokelatan, benang sari melekat pada mahkota, kepala sari putih, kuning kecokelatan buahnya buah kotak, bulat telur, berlekuk lima, warnanya cokelat.

Biji pipih, warnanya hitam atau cokelat, mahoni dapat ditemukan liar di hutan jati dan tempat-tempat lain dekat pantai , atau di tanaman di tepi-tepi jalan sebagai pohon pelindung tanman yang aslinya dari Hindia Barat dapat tumbuh subur bila tumbuh di pasir payau .

(21)

12

D. Diameter Pohon

Diameter pohon adalah panjang garis lurus antara dua titik pada lingkaran yang melalui titik pusat. Diameter pohon merupakan diameter setinggi dada yang diukur pada ketinggian 1,3 m, pengukuran dilakukan dengan menggunakan pita ukur dengan cara melingkari pada batang pohon (Anonim, 2009).

Diameter pohon merupakan satu indicator untuk pemilihan jenis dalam kegiatan penghijauan. Jenis pohon yang dipilih untuk penghijauan adalah jenis yang dapat mencapai diameter minimal 10 cm

Pengukuran diameter pohon dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa alat yang berbeda.

E. Tinggi Pohon

Tinggi pohon adalah jarak terpendek antara suatu titik (pada pohon) dengan titik proyeksinya pada bidang datar (permukaan tanah). Seringkali dirancukan dengan panjang, panjang adalah jarak yang menghubungkan antara dua titik pada bidang datar yang diukur menurut atau tidak pada garis lurus. Adapun klasifikasi tinggi pohon adalah sebagai berikut (Anonim, 2009):

Tinggi pohon merupakan satu indikator untuk pemilihan jenis dalam kegiatan penghijauan. Jenis pohon yang dipilih untuk penghijauan adalah jenis pohon yang dapat mencapai tinggi minimal 6 m.

1. Tinggi total adalah jarak antara dua titik pucuk pohon dengan proyeksinya pada bidang datar.

2. Tinggi bebas cabang adalah jarak antara titik lepas dahan atau lepas cabang atau batas tajuk dengan proyeksinya pada bidang datar.

3. Tinggi sampai batas diameter tertentu tergantung tujuan dan kegunaan. Jenis pengukuran tinggi terbagi menjadi 2 (dua), yaitu sebagai berikut :

(22)

1. Pengukuran secara langsung : a) Memanjat pohon

b) Menggunakan tongkat ukur 2. Pengukuran secara tidak langsung :

Pengukuran dilakukan dengan clinometer yang dibaca adalah kelerengan dalam satuan % (tidak boleh dalam satuan derajat). Dimana h-top adalah pembacaan clinometer (%) pada ketinggian 1,5 m dari tanah dan h-pole adalah pembacaan clinometer (%) pada ujung tongka t.

F. Pemeliharaan Pohon Penghijauan

Pemeliharaan merupakan suatu usaha untuk menjaga dan merawat areal jalur blok segala fasilitas yang ada di dalamnya agar kondisi tetap baik dan sedapat mungkin mempertahankan keadaan yang sesuai dengan tujuan dan fungsi awal.

Selain itu, pemeliharaan juga bertujuan agar areal lanskap memiliki suatu keindahan secara estetika serta aman dan nyaman.

Penghijauan dan pemeliharaanya adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara konseptual dalam menangani lahan kritis.. Penghijauan dalam arti luas adalah segala daya untuk memulihkan, memelihara dan meningkatkan kondisi lahan agar dapat beroperasi secara optimal, baik sebagai pengatur tata air atau pelindung lingkungan. Dalam hal ini penghijauan perkotaan merupakan kegiatan pengisi ruang terbuka di perkotaan. Di samping itu sebagai proses metabolisme tumbuhan penghijauan dapat memberikan berbagai fungsi untuk kebutuhan makhluk hidup yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan. Dengan demikian penghijauan perkotaan sebagai unsur

(23)

14

hutan kota perlu ditingkatkan secara konseptual meliputi, perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan dengan mempertimbangkan aspek estetika.

(24)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di areal Perumahan Daksa Lok Bahu Samarinda, dengan luas areal 3 Ha. Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 2 (dua) bulan yaitu pada bulan Juli 2014 sampai dengan bulan Agustus 2014, meliputi orientasi lapangan, pengambilan data, pengolahan data dan penyusunan karya ilmiah.

B. Alat dan Bahan 1. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Parang, digunakan untuk membersihkan areal yang akan diamati. b. Alat tulis menulis, digunakan untuk mencatat data lapangan. c. Kalkulator, digunakan untuk menghitung hasil data lapangan. d. Phi-band, digunakanuntuk mengukur diameter pohon. e. Clinometer, digunakan untuk mengukur tinggi pohon.

f. Galah, digunakan untuk membantu dala m pengukuran tinggi. g. Paku

h. Label plastik i. Kamera 2. Bahan

Bahan yang digunakan adalah jenis–jenis pohon penghijauan yang berada di Perumahan Daksa Lok Bahu Samarinda.

(25)

16

C. Prosedur Penelitian

Prosedur Penelitian ini dilakukan pada Perumahan Daksa Lok Bahu Samarinda.

1. Orientasi lapangan

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memahami pola penanaman pohon penghijauan untuk mentukan sampel pohon penelitian

2. Penentuan pohon sampel

Sampel pohon dipilih secara disengaja (purposive sampling) berdasarkan jenis pohon yang paling tinggi.

3. Pengukuran diameter dan tinggi pohon sampel

Pohon sampel yang terpilih setelah diberi label kemudian didata jenis pohonnya dan diukur diameter dan tingginya. Diameter pohon diukur dengan menggunakan alat phi band, sedangkan tinggi pohon menggunakan alat clinometer.

4. Pengamatan pertumbuhan dan pemeliharaan

Pada kegiatan ini mendata kondisi pohon penghijauan dan pertumbuhannya di lapangan. Dalam hal ini mengamati gangguan-gangguan yang mungkin terjadi seperti terkena kabel listrik atau mengganggu keamanan pengguna lalu lintas, selain fungsinya sebagai penyerap debu dan polusi suara serta penyerapan air ketika hujan.

(26)

D. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan menghitung tinggi dan volume. Untuk mengetahui tinggi dan volume dapat digunakan rumus sebagai berikut :

1. Tinggi Pohon

Tinggi total pohon (TT) dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Htop-Hbase Hpole -Hbase

Dimana Htop = nilai pembacaan pada puncak pohon Hpole = nilai pembacaan pada puncak tongkat Hbase = nilai pembacaan pada dasar pohon 4 = panjang tongkat 4 meter

(27)

18

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

Berdasarkan hasil pengamatan dan pendataan pohon penghijauan di Perumahan Daksa Lok Bahu Samarinda berdasarkan jumlahnya ditampilkan pada Tabel 1. berikut :

Tabel 1. Jenis dan Jumlah Pohon Penghijauan

No Jenis Pohon Penghijauan Jumlah 1 Akasia (Acacia mangium) 1 2 Trembesi (Samanea saman) 31 3 Ketapang (Terminalia catappa) 15 4 Sengon (Paraseriaenthes sp) 2 5 Mahoni (Swietenia mahagoni) 20 6 Jambu Air (Eugenia aquea) 8 7 Angsana (Pterocarpus indicus) 15

8 Nangka (Artocarpus sp) 12

9 Mangga (Mangifera indica ) 27 10 Kemiri (Aleurites moluccana) 5

Dari Tabel di atas dapat diketahui jenis pohon yang berada di Perumahan Daksa Lok Bahu Samarinda berjumlah 10 pohon. Jenis pohon yang terbanyak adalah jenis Trembesi (Samanea saman) sebanyak 30 pohon, sedangkan jenis pohon yang paling sedikit adalah jenis Akasia (Acacia

mangium),sebanyak 1 pohon. Sedangkan untuk lebih jelas hasil pengamatan di

(28)

Sedangkan kesepuluh jenis pohon berdasarkan yang paling tinggi ditampilkan pada Tabel 2 berikut:

Tabel 2. Tinggi dan Diameter Pohon Penghijauan Berdasarkan Pohon Tertinggi

No Jenis Pohon Penghijauan Tinggi (m) Diameter (cm) 1 Trembesi (samanea saman) 36 m 33.1 cm 2 Ketapang (Termiliana catappa) 32 m 21.2 cm 3 Jambu air (Eugenia aquea) 28 m 24.2 cm 4 Nangka (Artocarpus heterophyllus) 22.2 m 21 cm 5 Mahoni (Swietenia mahagoni) 20 m 21.4 cm 6 Sengon (Parasseriaenthes sp) 16 m 30.8 cm 7 Angsana (Pterocarpus indicus) 10.5 m 23.8 cm 8 Mangga (Mangifera indica) 8.25 m 30.8 cm 9 Kemiri ((Aleurites moluccana) 7.57 m 41.6 cm 10 Akasia (Acacia mangium) 7.6 m 39 cm

Dari Tabel di atas dapat diketahui bahwa pohon tertinggi adalah pohon nomor 1 yaitu jenis Trembesi (Samania saman) dengan tinggi 36 meter dan pohon yang terendah adalah pohon nomor 10 yaitu jenis Akasia (Acacia

mangium) dengan tinggi 7,6 meter. Sedangkan diameter pohon yang terbesar

adalah pohon nomor 9 yaitu jenis Kemiri (Aleurites moluccana) dengan diameter 41.6 cm dan diameter pohon yang terkecil adalah pohon nomor 4 yaitu jenis Nangka (Artocarpus heterophyllus) dengan diameter 21 cm.

Berdasarkan pengamatan secara visual ada beberapa pohon jenis trembesi yang berpotensi mengganggu keamanan kabel listrik yang berada di sepanjang tepi jalan raya. Kondisi ini tidak terlalu menghawatirkan karena secara

(29)

20

periodik masyarakat akan melakukan pemangkasan pada pohon-pohon prioritas yang mengganggu lingkungan.

B. Pembahasan

Berdasarkan Tabel 1 di atas diketahui bahwa pohon-pohon penghijauan yang berada di Perumahan Daksa Lok Bahu Samarinda didominasi oleh jenis pohon Trembesi.

Pada Tabel 2 memperlihatkan bahwa jenis-jenis pohon penghijauan pada Perumahan Daksa Lok Bahu memenuhi kriteria sebagai pohon penghijauan yaitu pohon-pohon penghijauan tersebut mempunyai tinggi di atas 6 meter dan diameternya melebihi 10 cm. Kesepuluh jenis pohon penghijauan tersebut telah masuk kriteria pohon berdasarkan batasan diameter dan tinggi minimalnya.

Untuk mencapai manfaat yang maksimal dari keberadaan pohon-pohon penghijauan yang telah tumbuh di lokasi Perumahan Daksa Lok Bahu, masyarakat setempat secara periodik melakukan pemeliharaan berupa pemangkasan agar pertumbuhan pohon penghijauan tidak mengganggu kabel listrik maupun pengguna jalan raya. Disamping itu sejak awal masyarakat setempat mempunyai perhatian yang tinggi agar pohon penghijauan tetap hidup, sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungan sekitar wilayah Perumahan Daksa Lok Bahu Samarinda. Pohon-pohon yang ditanam di sekitar perumahan diharapkan dapat mengatasi permasalahan lingkungan dari efek aktifitas pembangunan dan perubahan cuaca baik saat kemarau maupun saat musim penghijauan dengan menyerap dampak negatif, misalnya dari kebanjiran dan tanah longsor.

(30)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pengamatan dan pembahasan dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pohon penghijauan yang terdapat pada Perumahan Daksa Lok Bahu

Samarinda terdiri dari 10 jenis pohon.

2. Jenis pohon penghijauan yang paling banyak adalah Trembesi sedangkan

pohon Akasia hanya satu pohon saja.

3. Jumlah pohon seluruhnya 136 pohon.

4. Jenis pohon penghijauan yang tertinggi adalah Trembesi

(samanea

saman)

, sedangkan jenis pohon yang terpendek adalah jenis pohon

Akasia (

Acacia mangum).

5. Pohon-pohon penghijauan yang berada di Perumahan Daksa Lok Bahu

Samarinda sebagian kecil ada yang mengancam infrastruktur seperti

bangunan, kabel listrik dan kabel telepon. Salah satu contoh pohon yang

mengancam keselamatan bangunan yang ada di sekitarnya seperti

Trembesi yang mempunyai diameter besar dan sangat tinggi.

B. Saran

Pemeliharaan pohon penghijauan di lokasi Daksa Lok Bahu perlu

ditingkatkan lagi agar tidak sampai mengganggu fasilitas listrik dan telepon

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2008. http:// ms.wikipedia. org/wiki/ mangga/ (diunduh tahun 2008. Jakarta : Pusat Pembukuan

Anonim, 2009. Silvika Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi, Institut Pertanian Bogor.

Anonim, 2010. http: // iqra5.blogspot.com/2010/07/penghijauan.html (di unduh tanggal 25 september 2013).

Arifin, 2009. Pembentukan Hutan Normal Tidak Seumur Sebagai Strategi Pembenahan Hutan Alam Produksi Menuju Pengolahan Hutan Lestari di Indonesia. Sebuah Analisa dalam Ilmu Manajemen Hutan. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap dalam Ilmu Manajemen Hutan. Fahutan IPB. 29 Mei,1999.

Carpenter, 1975. Pengaruh Pemangkasan dan Letak Tapak Terhadap Pertumbuhan Bidang Dasar Tegakan Muda Mangium di Areal HPHTI PT. Intraca Hutan Lestari Kabupaten Bulungan Kaltim.

Irawati, 1991. Studi Pemeliharaan 10 Jenis Tanaman untuk Pengembangan Hutan Perkotaan di Kawasan Pabrik Semen. Skripsi Jurusan Konservasi Sumber daya Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Irwan. D, 1997. Vademecum Kehutanan Indonesia. Departemen Pertanian. Dirjen Kehutanan.

Kaban, 2007. Laporan Penelitian Pertumbuhan Tegakan Campuran Acacia Mangium dan Eucalyptus deglupta di PT. ITCI. Universitas Mulawarman.

(32)

1 Akasia (Acacia mangium) 2 Trembesi (Samanea saman) 3 Trembesi (Samanea saman) 4 Trembesi (Samanea saman) 5 Trembesi (Samanea saman) 6 Trembesi (Samanea saman) 7 Trembesi (Samanea saman) 8 Trembesi (Samanea saman) 9 Trembesi (Samanea saman) 10 Trembesi (Samanea saman) 11 Trembesi (Samanea saman) 12 Trembesi (Samanea saman) 13 Trembesi (Samanea saman) 14 Trembesi (Samanea saman) 15 Trembesi (Samanea saman) 16 Trembesi (Samanea saman) 17 Trembesi (Samanea saman) 18 Trembesi (Samanea saman) 19 Trembesi (Samanea saman) 20 Trembesi (Samanea saman) 21 Trembesi (Samanea saman) 22 Trembesi (Samanea saman) 23 Trembesi (Samanea saman) 24 Trembesi (Samanea saman) 25 Trembesi (Samanea saman) 26 Trembesi (Samanea saman) 27 Trembesi (Samanea saman) 28 Trembesi (Samanea saman) 29 Trembesi (Samanea saman) 30 Trembesi (Samanea saman) 31 Trembesi (Samanea saman) 32 Ketapang (Terminalia catappa) 33 Ketapang (Terminalia catappa) 34 Ketapang (Terminalia catappa) 35 Ketapang (Terminalia catappa) 36 Ketapang (Terminalia catappa) 37 Ketapang (Terminalia catappa) 38 Ketapang (Terminalia catappa) 39 Ketapang (Terminalia catappa) 40 Ketapang (Terminalia catappa) 41 Ketapang (Terminalia catappa) 42 Ketapang (Terminalia catappa) 43 Ketapang (Terminalia catappa) 44 Ketapang (Terminalia catappa) 45 Ketapang (Terminalia catappa)

(33)

Table 2. Lanjutan

46 Ketapang (Terminalia catappa) 47 Jambu Air (Eugenia aquea) 48 Jambu Air(Eugenia aquea) 49 Jambu Air(Eugenia aquea) 50 Jambu Air(Eugenia aquea) 51 Jambu Air(Eugenia aquea) 52 Jambu Air(Eugenia aquea) 53 Jambu Air(Eugenia aquea) 54 Jambu Air(Eugenia aquea) 55 Mahoni (Swietenia mahagoni) 56 Mahoni (Swietenia mahagoni) 57 Mahoni (Swietenia mahagoni) 58 Mahoni (Swietenia mahagoni) 59 Mahoni (Swietenia mahagoni) 60 Mahoni (Swietenia mahagoni) 61 Mahoni (Swietenia mahagoni) 62 Mahoni (Swietenia mahagoni) 63 Mahoni (Swietenia mahagoni) 64 Mahoni (Swietenia mahagoni) 65 Mahoni (Swietenia mahagoni) 66 Mahoni (Swietenia mahagoni) 67 Mahoni (Swietenia mahagoni) 68 Mahoni (Swietenia mahagoni) 69 Mahoni (Swietenia mahagoni) 70 Mahoni (Swietenia mahagoni) 71 Mahoni (Swietenia mahagoni) 72 Mahoni (Swietenia mahagoni) 73 Mahoni (Swietenia mahagoni) 74 Mahoni (Swietenia mahagoni) 75 Angsana (Pterocarpus indicus) 76 Angsana (Pterocarpus indicus) 77 Angsana (Pterocarpus indicus) 78 Angsana (Pterocarpus indicus) 79 Angsana (Pterocarpus indicus) 80 Angsana (Pterocarpus indicus) 81 Angsana (Pterocarpus indicus) 82 Angsana (Pterocarpus indicus) 83 Angsana (Pterocarpus indicus) 84 Angsana (Pterocarpus indicus) 85 Angsana (Pterocarpus indicus) 86 Angsana (Pterocarpus indicus) 87 Angsana (Pterocarpus indicus) 88 Angsana (Pterocarpus indicus) 89 Angsana (Pterocarpus indicus) 90 Nangka (Artocarpus heterophyllus) 91 Nangka (Artocarpus heterophyllus) 92 Nangka (Artocarpus heterophyllus)

(34)

95 Nangka (Artocarpus heterophyllus) 96 Nangka (Artocarpus heterophyllus) 97 Nangka (Artocarpus heterophyllus) 98 Nangka (Artocarpus heterophyllus) 99 Nangka (Artocarpus heterophyllus) 100 Nangka (Artocarpus heterophyllus) 101 Nangka (Artocarpus heterophyllus) 102 Mangga (Mangifera indica) 103 Mangga (Mangifera indica) 104 Mangga (Mangifera indica) 105 Mangga (Mangifera indica) 106 Mangga (Mangifera indica) 107 Mangga (Mangifera indica) 108 Mangga (Mangifera indica) 109 Mangga (Mangifera indica) 110 Mangga (Mangifera indica) 112 Mangga (Mangifera indica) 113 Mangga (Mangifera indica) 114 Mangga (Mangifera indica) 115 Mangga (Mangifera indica) 116 Mangga (Mangifera indica) 117 Mangga (Mangifera indica) 118 Mangga (Mangifera indica) 119 Mangga (Mangifera indica) 120 Mangga (Mangifera indica) 121 Mangga (Mangifera indica) 122 Mangga (Mangifera indica) 123 Mangga (Mangifera indica) 124 Mangga (Mangifera indica) 125 Mangga (Mangifera indica) 126 Mangga (Mangifera indica) 127 Mangga (Mangifera indica) 128 Mangga (Mangifera indica) 129 Mangga (Mangifera indica)

130 Sengon (Paraserianthes falcataria) 131 Sengon (Parasseriaenthes falcataria)

(35)

Tabel 4. Lanjutan

132 Kemiri (Aleurites moluccana) 133 Kemiri (Aleurites moluccana) 134 Kemiri(Aleurites moluccana) 135 Kemiri (Aleurites moluccana) 136 Kemiri (Aleurites moluccana)

(36)

Lampiran. 2

(37)

29

Lampiran 3. Lanjutan

(38)

Lampiran 4.Lanjutan

Gambar

Tabel 1. Jenis dan Jumlah Pohon Penghijauan
Tabel 2. Tinggi dan  Diameter Pohon Penghijauan Berdasarkan Pohon                  Tertinggi
Tabel 4. Lanjutan
Gambar 2 . Pengukuran Tinggi Pohon
+3

Referensi

Dokumen terkait

dinafikan juga ialah responden dalam kelas berpendapatan isi rumah yang lebih tinggi. mempunyai lebih kuasa beli berbanding responden dalam kelas berpendapatan

Merupakan daerah kaki gunungapi yang datar sehingga hampir datar, terletak di kaki timur, utara dan selatan dari gunung Gamalama dan terhampar memanjang sejajar pantai. Dilihat

Bagi pemerhati pendidikan, hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang kemampuan berpikir kritis pada peserta didik melalui pembelajaran dengan praktikum

Uji ini digunakan untuk deteksi infeksi yang baru terjadi, untuk menentukan jenis vaksinasi, identifikasi hewan yang memiliki antibodi yang sangat tinggi

Obat generik berlogo menggunakan bahan aktif yang sama dengan obat generik bermerek dan memiliki cara kerja yang sama dalam tubuh sehingga keduanya memiliki resiko dan

sistem dan metode penyelenggaraan pemagangan.. Format

Hal ini dapat dijelaskan bahwa tidak ada hubungan antara luas lahan pengurus dengan peranan pengurus Poktan, disebabkan karena luas lahan pengurus berkelompok

Pada setiap kondisi tersebut, tanpa mengabaikan dasar hak Anda untuk mengklaim kerugian dari ASUS, maka tanggung jawab ASUS tidak lebih dari kerugian untuk cedera diri (termasuk