• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. berupaya melestarikan tujuan penciptaannnya yaitu beribadah. 1 Setiap ibadah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. berupaya melestarikan tujuan penciptaannnya yaitu beribadah. 1 Setiap ibadah"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

A. Latar Belakang

Menjalankan kekhalifahan di bumi, seorang individu pada prinsipnya berupaya melestarikan tujuan penciptaannnya yaitu beribadah.1 Setiap ibadah yang di syariatkan Allah kepada umat manusia pasti mengandung makna. Makna yang dimaksud adalah manfaat yang diperoleh orang yang melakukannya, apakah itu manfaat langsung ataupun tidak langsung. Apakah itu manfaat didunia maupun diakhirat. Dan Allah yang Maha Tahu manfaat apa yang dibutuhkan oleh manusia, bukan dari kacamata manusia itu sendiri. Sebab, kadangkala keinginan manusia tidak selalu sama dengan apa yang Allah timpakan kepadanya. Sehingga, manfaat menurut manusia belum tentu sama dengan manfaat dalam pandangan Allah. Oleh karena itu dalam syariat pasti ada manfaat, disetiap sesuatu yang bermanfaat belum tentu hal tersebut sesuai syariat.2

Agama Islam terdiri dari lima pondasi, yaitu: dua kalimat syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji. Salah satu dari kelima pondasi yang wajib dilaksanakan ialah puasa. Puasa merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan. Dengan melaksanakan ibadah puasa bisa melatih diri untuk berbuat disiplin, dapat membuat diri untuk saling menghormati, menghargai tanpa ada perbedaan, dan kebiasaan baik ini dapat pula diimplementasikan

1

Khairunnas Rajab, Psikologi Ibadah : Sebuah Kajian Kesehatan Mental Islam, Jurnal Sosial-Religia, Vol.8, No. Februari 2009, h. 106

2

(2)

kedalam kehidupan sehari-hari. Sebenarnya, ibadah puasa berpengaruh terhadap tingkah laku manusia. Dikatakan demikian karena dengan berpuasa akan melatih diri untuk berbuat kebaikan atau bertingkah laku yang baik, karena di dalam ibadah puasa tersebut terdapat hikmah yang banyak.

Salah satu ibadah yang dapat mencegah perbuatan maksiat dan menenangkan hati adalah ibadah puasa. Puasa yang artinya menahan lapar, haus, dan perbuatan-perbuatan tercela. Puasa juga mengurangkan kesempatan untuk makan dan minum pada seseorang, artinya berkurangnya makanan dan minuman yang masuk ke dalam perut, maka akan berkurang otot dalam tubuh manusia. Sehingga dorongan hawa nafsu pada seseorang akan menurun pula. Puasa juga merupakan salah satu ibadah yang bisa mendekatkan diri kita dengan sang pencipta, yaitu Allah SWT. Karena puasa merupakan satu diantara ibadah-ibadah yang paling utama disisi Allah SWT, bahkan Allah SWT sendiri menjanjikan pahala khusus buat orang yang berpuasa.3 Puasa juga bisa memperkuat, dan mendidik kesabaran.4

Puasa menjadi salah satu rukun dari agama karena puasa termasuk ibadah yang berat dan media yang paling baik untuk memperbaiki akhlak. Allah memberitahu umat Islam bahwa puasa diwajibkan juga atas umat-umat sebelumnya untuk menunjukkan bahwa agama-agama itu satu asalnya dan tujuannya serta meneguhkan keadaan wajibnya, dan menyenangkan hati umat Islam menerima wajibnya. Sebab, suatu tugas yang memang sudah lazim

3

Al-Ustadz Adam Cholil, Dahsyat Puasa Nabi Daud, (Jakarta:AMP Press, 2013), h. 13

4

Yusuf Qardhawi, Ibadah dalam Islam,( Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2005), h. 370-371

(3)

berlaku sebelumnya lebih mudah diterima dari pada tugas yang baru dan belum pernah diwajibkan sebelumnya.5

Ibadah puasa memiliki manfaat di antaranya penguatan iman, peningkatan ketaqwaan, dan pemantapan rasa solidaritas. Dengan keimanan yang tertanam dalam diri seorang muslim, maka individu merasa dikawal dan diawasi, sehingga keinginan melakukan perbuatan tercela dan maksiat dapat dihindari. Melalui peningkatan ketaqwaan, seorang muttaqi berada dalam pemeliharaan dan preventisasi dari berprilaku bejat, untuk kemudian melakukan perbuatan terpuji sebagai implementasi dan ketaqwaan. Taqwa yang bermakna memelihara, yaitu memelihara diri dari jebakan dan kecenderungan berprilaku buruk dan fashya’. Dengan ketaqwaan yang dekat dan merasa bersama Allah, maka seorang muttaqi yang berpuasa membentengi diri dari kemaksiatan dan dosa.6

Puasa merupakan proses pembelajaran yang sangat baik mengenai akhlak, dimana seorang mukmin dapat mempelajari berbagai hal, karena puasa merupakan jihad diri untuk melawan hawa nafsu dari godaan syaitan yang kerap memperdaya, membiasakan seseorang berperilaku sabar untuk tidak melakukan sesuatu yang dilarang, sabar terhadap cobaan dan penderitaan yang mungkin terkadang dijumpainya. Puasa juga mengajarkan pola hidup disiplin dan konsekuen, serta menimbulkan rasa kasih sayang dan persaudaraan terhadap sesama, sikap tolong menolong dan saling bahu-membahu yang

5

Ghozali S, Ahmad, Keajaiban Puasa Sunnah.(Yogyakarta: Genius Publisher, 2009), h. 12

6

(4)

dapat menyatukan umat Islam.7 Oleh karena itu, salah satu puasa yang menjadi pembentukan tingkah laku ialah puasa Ramadhan.8

Puasa bulan Ramadhan punya maksud dan nilai yang sangat mulia pada pembentukan tingkah laku siswa yang shaleh. Puasa memiliki dimensi garis horizontal yang kental dengan nuansa kehidupan sosial seperti berderma, menyantuni orang duafa, sabar dalam menerima cobaan. Puasa pada bulan Ramadhan merupakan momentum untuk tingkah laku seseorang agar menjadi pribadi baik. Puasa ini akan melahirkan manusia-manusia yang memiliki prinsip tangguh, kesabaran, keikhlasan dan tidak pantang menyerah serta memiliki solidaritas dan saling mengasihi satu sama lain.9 Puasa Ramadhan mengubah seseorang tampil menjadi insan yang berakhlak mulia dan baik tingkah lakunya, serta meninggalkan apa saja kebiasaan tidak baik lalu menggantikannya dengan akhlak mulia. Ini lebih bermakna suatu latihan bagi umat Islam untuk dijadikan amal selanjutnya, sehingga mereka akan menjadi manusia yang bertakwa di hadapan Allah SWT.10 Dari pengertian di atas dapat di simpulkan, puasa tidak terlepas dari pengaruh tingkah laku siswa itu sendiri. Dimana siswa yang bagus dalam amalan beribadah puasa akan menunjukkan tingkah laku yang baik, sehingga dapat diasumsikan bahwa siswa yang sedang berpuasa memiliki tingkah laku yang lebih baik dari yang tidak puasa.

7

Abu Malik Kamal bin As-Sayyid Salim, Shahih Fikih Sunnah Lengkap, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2006), h. 141

8

Ibid.

9

Oki Dermawan, Pendidikan Karakter Siswa melalui Ibadah Puasa, Jurnal Edukasi, Vol. 8, No. 2, Agustus 2013, h. 241-244

10

Cece Abdulwaly, Raih Berkah Ramadhan bersama Al-quran,( Bekasi:diandra, 2015), h. 47

(5)

Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan di SMP Negeri 1 Siak Hulu Kabupaten Kampar, ternyata mereka telah mengamalkan amalan ibadah puasa Ramadhan seperti mengakhirkan waktu makan sahur, mempercepat berbuka puasa, memberikan makanan atau minuman untuk berbuka puasa, memperbanyak tadarus Al-qur’an, melaksanakan shalat tarawih dan witir, membayar zakat fitrah, bersedekah dan melaksanakan sholat berjamaah. Meskipun mereka telah mengamalakan amalan ibadah puasa Ramadhan pada bulan Ramadhan akan tetapi tingkah laku mereka tetap saja tidak mencerminkan orang yang mengamalakn amalan ibadah puasa. Demikian juga tingkah laku mereka di luar Ramadhan tidak menunjukkan tingkah laku yang baik. Hal ini terlihat dari gejala-gejala yang penulis temukan pada observasi awal tersebut di antaranya:11

1. Masih ada sebagian siswa tidak jujur terhadap temannya 2. Masih ada sebagian siswa berbicara kotor terhadap temannya 3. Masih ada sebagian yang tidak sopan kepada guru

4. Masih ada sebagian siswa suka berbohong kepada temannya 5. Masih ada sebagian siswa mengganggu temannya saat belajar 6. Masih ada siswa yang melanggar peraturan sekolah

Dari uraian di atas, terlihat bahwa betapa pentingnya penelitian ini dilakukan, oleh sebab itu saya tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: Pengaruh Amalan Ibadah Puasa Ramadhan terhadap Tingkah Laku Siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Siak Hulu Kabupaten Kampar.

11

Observasi, di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Siak Hulu Kabupaten Kampar, 13-15 November 2017 dan observasi pada bulan Ramadhan pada tgl 21-22 Mei 2018

(6)

B. Penegasan Istilah

Dalam penelitian terdapat beberapa kata kunci yang perlu ditegaskan maknanya diantaranya adalah:

1. Amalan Ibadah Puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan adalah salah satu kewajiban bagi umat Islam berupa berniat puasa, tidak makan, minum dan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.12 Amalan ibadah puasa Ramadhan yang di maksud dalam penelitian ini adalah seperti mengakhiri waktu makan sahur, mempercepat berbuka puasa, tadarus baca Alquran, selalu bersedekah atau memberikan makanan atau minuman untuk berbuka puasa, melaksanakan ibadah sholat sunnah tarawih dan witir, membayar zakat fitrah, bersedekah dan melaksanakan sholat berjamaah .

2. Tingkah laku

Tingkah laku adalah sikap seseorang yang menjadikan ia mudah berbuat atau tanpa pertimbangan atau sesuatu yang menjadi kebiasaan seseorang itu melakukannya.13 Yang di maksud tingkah laku oleh penulis dalam tulisan ini adalah tingkah laku siswa pada saat puasa Ramadhan.

Dari pengertian atau penegasan istilah-istilah di atas dapat dipahami bahwa maksud judul di atas adalah penelitian yang ilmiah tentang Pengaruh Amalan Ibadah Puasa Ramadhan terhadap Tingkah Laku siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Siak Hulu Kabupaten Kampar.

12

Sabiq S. Fiqih Sunnah, Pena pundi Aksara, jilid II (Jakarta: Indonesia 2006), h. 25

13

(7)

C. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah yang relevan dengan penelitian ini yaitu:

a. Bagaimana amalan ibadah puasa Ramadhan siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Siak Hulu Kabupaten Kampar?

b. Apa saja faktor yang mempengaruhi amalan ibadah puasa Ramadhan siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Siak Hulu Kabupaten Kampar ?

c. Bagaimana tingkah laku siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Siak Hulu?

d. Bagaimana tingkah laku siswa pada saat puasa Ramadhan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Siak Hulu Kabupaten Kampar?

e. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara amalan ibadah Puasa Ramadhan terhadap Tingkah laku siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Siak Hulu Kabupaten Kampar?

2. Batasan Masalah

Berhubungan karena luasnya permasalahan yang perlu dibahas dan dikaji dalam penelitian ini, sementara kemampuan penulis terbatas untuk mengkaji seluruhnya, maka dalam penelitian ini penulis membatasi masalah yang akan diteliti yaitu pengaruh amalan ibadah puasa Ramadhan terhadap tingkah laku siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Siak Hulu Kabupaten Kampar.

(8)

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Bagaimana amalan ibadah puasa Ramadhan siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Siak Hulu?

b. Bagaimana tingkah laku siswa pada saat puasa Ramadhan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Siak Hulu Kabupaten Kampar?

c. Apakah ada pengaruh amalan ibadah Puasa Ramadhan terhadap Tingkah laku siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Siak Hulu Kabupaten Kampar?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui yaitu:

a. Mengetahui amalan ibadah puasa Ramadhan siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Siak Hulu

b. Mengetahui tingkah laku siswa pada saat puasa Ramadhan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Siak Hulu Kabupaten Kampar

c. Mengetahui pengaruh amalan ibadah Puasa Ramadhan terhadap Tingkah laku siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Siak Hulu Kabupaten Kampar

2. Kegunaan Penelitian

Setelah penelitian dilaksanakan, diharapkan dapat memberikan kegunaan atau manfaat sebagai berikut:

(9)

a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan akan pentingnya pengaruh amalan ibadah puasa Ramadhan terhadap tingkah laku siswa b. Menambah tingkat pemahaman terhadap ibadah yang dapat

memberikan tingkah laku yang baik

c. Memotivasi diri untuk dapat mengimplementasikan ibadah-ibadah seperti puasa Ramadhan serta dapat mengembangkan ibadah puasa sunah lainnya di kehidupan sehari-hari serta menambah khazanah keilmuan terutama dalam dunia pendidikan.

Referensi

Dokumen terkait

 untuk huruf c sampai dengan huruf l dapat beroperasi 100% (seratus persen) maksimal staf, hanya pada fasilitas produksi/konstruksi/pelayanan kepada masyarakat

Memiliki Diploma dalam bidang yang sesuai dengan mendapat sekurang-kurangnya PNGK 2.80 atau kelayakan lain yang diiktiraf oleh Senat UPM. Bacelor Kejuruteraan (Elektrik

Di samping sebagai bentuk penguatan profesionalisme profesi, juga digunakan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif baik dari sisi pengetahuan, keteguhan,

Dapat dilihat pada table 3 dan 4 bahwa pada penggunaan Filter aktif Cascaded Multilevel Inverter, nilai THD arus dan tegangan sumber masih dibawah batas yang diijinkan atau sesuai

PROVINSI KOTA/KABUPATEN NAMA PESERTA KONTINGEN TANGGAL LAHIR JAWA BARAT KOTA CIMAHI DIKY TRI NUGRAHASMK NEGERI 1 CIMAHI 29/04/2004 JAWA BARAT KOTA CIMAHI LUCKY HARDIANSYAH SMK NEGERI

Krisis lain yang dapat menimpa suatu keluarga adalah bila ada perbenturan nilai antar anggota keluarga atau antar generasi, misalnya antara orangtua sebagai

Keterampilan mororik halus dalam penelitian ini adalah derajat nilai atau skor yang diperoleh subjek dari instrumen observasi yang berbentuk skala untuk mengetahui

Dalam Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional hanya menekankan pada mutu pendidikan dan pengawasan atas penyelenggaraan pendidikan pada semua jenjang dan