• Tidak ada hasil yang ditemukan

Korelasi antara fasilitas, minat, dan kemandirian belajar dengan hasil belajar fisika siswa kelas X IPA SMA Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Korelasi antara fasilitas, minat, dan kemandirian belajar dengan hasil belajar fisika siswa kelas X IPA SMA Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KORELASI ANTARA FASILITAS, MINAT DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X IPA SMA NEGERI 1 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2017/2018. SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika. Oleh : LEONARDUS NIM : 131424006. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KORELASI ANTARA FASILITAS, MINAT DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X IPA SMA NEGERI 1 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2017/2018. SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika. Oleh : LEONARDUS NIM : 131424006. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN Kupersembahkan karya tulis ini untuk 1. Chonsensius dan Valentina Nonoi, selaku kedua orang tua saya yang selalu setia menemanin dan memberikan motivasi kepada penulis. 2. Adikku Melyus Aldo yang telah memberikan semangat kepada penulis selama mengerjakan skrispsi hingga selesai. 3. Sahabat-sahabatku, Aprinsianus Ari, Kristianus, Ko Puro, Fajar Setyono, Claudius Bryan, Bang Hendra Setiawan, Lorensius Andika Pratama, Rendra, Agapitus Saputra, Bagas, Tian, yang senantiasa sabar dan selalu memberikan semangat untuk penulis. 4. Tante endoi yang selalu memberikan dukungan dan motivasi buat penulis. 5. Tuti dan Boy selaku partner skripsi yang selalu baik dan selalu menbantu penulis dalam mengerjakan skripsi. 6. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Fisika angkatan 2013.. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO “Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya” (Yesaya 40:29) “Mimpi tidak pernah menyakiti siapapun jika dia terus bekerja tepat dibelakang mimpinya untuk mewujudkannya semaksimal mungkin “ (F. W. Woolworth) “Kesuksesan bukanlah suatu akhir, kegagalan tidak berakibat fatal: keberanianlah yang akan terus berlanjut” (Winston Churchill) “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik” (Ibrani 10:24) “Teruslah tersenyum, karena hidup itu indah dan ada banyak hal yang bias disyukuri” (Marilyn Monroe). v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vi.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK Leonardus. 2018. Korelasi antara Fasilitas, Minat, dan Kemandirian Belajar Dengan Hasil Belajar Fisika siswa Kelas X IPA Semester 2 SMA Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018. Program Studi Pendidikan Fisika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara fasilitas, minat, dan kemandirian belajar terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X-IPA semester 2 di SMA Negeri 1 Depok tahun ajaran 2017/2018. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan analisis korelasi. Secara rinci tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) korelasi fasilitas belajar dengan hasil belajar fisika, (2) korelasi minat belajar dengan hasil belajar fisika, dan (3) korelasi kemandirian belajar dengan hasil belajar fisika. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Depok pada bulan mei 2018. Sampel penelitian adalah seluruh siswa kelas X-IPA SMA Negeri 1 Depok dengan jumlah 110 siswa. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan korelasi pearson dengan taraf signifikan 0,05, dan dengan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tidak terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara fasilitas belajar dengan hasil belajar fisika, (2) terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan hasil belajar fisika, (3) terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara kemandirian belajar dengan hasil belajar fisika. Kata kunci : korelasi, fasilitas belajar, minat belajar, kemandirian belajar, hasil belajar. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ix. ABSTRACT Leonardus. 2018. Correlation between Facilities, Interests, and Independent of Learning with Physics Learning Outcomes on second semester of X IPA students in SMA 1 Depok Sleman Yogyakarta Academic Year 2017/2018. Physics Education Study Program. Department of Mathematics Education and Nature Science. Teacher and Education Science Faculty. Sanata Dharma University. Yogyakarta. This study aims to know the correlation between facilities, interests, and independent of learning towards the physics learning outcomes on second semester of X-IPA students in SMA 1 Depok academic year 2017/2018. The design of this study is descriptive quantitative with correlation analysis. In detail, the purpose of this study is to know (1) the correlation of learning facility with physics learning outcomes, (2) the correlation of interest in learning with physics learning outcomes and (3) the correlation of learning independent with physics learning outcomes. This research was conducted in SMA Negeri 1 Depok on May 2018. The study sample was all students of X-IPA class in SMA Negeri 1 Depok with a total 110 students. Data obtained by using questionnaires, interviews, and documentation. The data of this study was analyzed by using pearson correlation with a significant level of 0.05. The result of this study showed that (1) there was no positive and significant correlation between learning facilities and physics learning outcomes, (2) there was a positive and significant correlation between interest in learning with physics learning outcomes, (3) there was a positive and significant correlation between independent learning with physics learning outcomes. Keywords : correlation, learning facilities, learning interests, learning independent, and learning outcomes..

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skiripsi dengan judul “Korelasi Antara Fasilitas, Minat, dan Kemandirian Belajar Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X-IPA di SMA Negeri 1 Depok Tahun Ajaran 2017/2018”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S,Pd) pada program studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa skripsi dapat diselesaikan berkat bimbingan dari berbagai pihak yang berperan penting dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. 3. Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.S, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika. 4. Romo Prof. Dr. Paulus Suparno, SJ., M.S.T. selaku dosen pembimbing skripsi, yang selalu sabar, dan selalu mendengarkan keluh kesah penulis selama melakukan bimbingan skripsi.. x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xi. 5. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed, Ph.D. selaku dosen pembimbing akademik, yang selalu memberikan semangat dan bimbingan selama penulis menempuh pedidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 6. Bapak Drs. Domi Severinus, M.Si, selaku dosen yang telah membantu dalam validitas kuesioner dan pertanyaan wawancara. 7. Segenap dosen program studi Pendidikan Fisika dan karyawan JPMIPA yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini. 8. Siswa kelas X-IPA SMA Negeri 1 Depok atas partisipasi dan kerjasama selama penelitian 9. Keluarga tercinta, bapak, ibu, dan adikku Melyus Aldo yang telah memberikan semangat dan bimbingan selama penulis menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma. 10. Sahabat-sahabatku, Aprinsianus Ari, Kristianus, Ko Puro, Fajar Setyono, Claudius Bryan, Hendra Setiawan, Rendra, Agapitus Saputra, titin, indri, susi, reny, toly, liung, boy, alos, ani, elty, yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis dalam mengerjakan skripsi. 11. Serta semua pihak yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan penelitian dan skripsi ini..

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xii. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini ada beberapa kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu penulis meminta kritikan dan saran dari pembaca yang membangun terhadap skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan berguna bagi para pembaca.. Penulis.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN ............................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................................... iv HALAMAN MOTO ........................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................................. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................................... vii ABSTRAK .......................................................................................................................... viii ABSTRACT .......................................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ........................................................................................................ x DAFTAR ISI ....................................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... xvii BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian..................................................................................................... 3 D. Pembatasan Masalah ............................................................................................... 4 E. Manfaat Penelitian................................................................................................... 4 BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................................. 5 A. Belajar .................................................................................................................... 5 xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xiv. B. Fasilitas Belajar ....................................................................................................... 6 C. Minat Belajar ........................................................................................................... 9 D. Kemandirian Belajar ............................................................................................... 12 E. Hasil Belajar ............................................................................................................ 14 F. Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................................................ 16 BAB III METODE PENELITIAN...................................................................................... 24 A. Jenis Penelitian ........................................................................................................ 24 B. Tempat Dan Waktu Penelitian ............................................................................... 24 C. Sampel Penelitian ................................................................................................... 25 D. Variable Penelitian .................................................................................................. 25 E. Instrument Penelitian............................................................................................... 26 F. Validitas Instrumen ................................................................................................. 31 G. Metode Analisis Data .............................................................................................. 32 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 38 A. Deskripsi ................................................................................................................. 38 B. Data Hasil Penelitian ............................................................................................... 38 C. Analisis Data ........................................................................................................... 43 D. Pembahasan ............................................................................................................. 47 E. Keterbatasan Penelitian ........................................................................................... 50 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................. 51 A. Kesimpulan ............................................................................................................. 51 B. Saran ........................................................................................................................ 51. DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 53 LAMPIRAN ........................................................................................................................ 55.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Kisi-kisi Kuesioner Fasilitas Belajar ..................................................... 28 Tabel 3.2. Kisi-kisi Kuesioner Minat Belajar ......................................................... 30 Tabel 3.3. Kisi-kisi kuesioner kemandirian belajar ................................................ 30 Tabel 3.4. Kisi-kisi Pertanyaan Wawancara ........................................................... 31 Tabel 3.5. Klasifikasi fasilitas belajar ..................................................................... 34 Tabel 3.6. Klasifikasi minat belajar ........................................................................ 36 Tabel 3.7. Klasifikasi kemandirian belajar ............................................................. 37 Tabel 3.8. Skor fasilitas, minat, kemandirian dan hasil belajar fisika .................... 40 Tabel 3.9. Sebaran frekuensi skor fasilitas belajar .................................................. 42 Tabel 4.0. Sebaran frekuensi minat belajar ............................................................. 43 Tabel 4.1. sebaran frekuensi skor kemandirian belajar ........................................... 43 Tabel 4.2. Sebaran frekuensi skor hasil belajar....................................................... 44 Tabel 4.3 Korelasi fasilitas belajar terhadap hasil belajar....................................... 45 Tabel 4.4 Korelasi minat belajar terhadap hasil belajar fisika ................................ 46 Tabel 4.5 Korelasi kemandirian belajar terhadap hasil belajar fisika ..................... 47. xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Surat ijin penelitian ............................................................................. 55 Lampiran 2. Surat keterangan telah meneliti .......................................................... 58 Lampiran 3. Kuesioner fasilitas belajar .................................................................. 59 Lampiran 4. Kuesioner minat belajar ...................................................................... 65 Lampiran 5. Kuesioner kemandirian belajar ........................................................... 67 Lampiran 6. Pertanyaan wawancara ...................................................................... 70 Lampiran 7. Validitas instrumen ............................................................................. 71 Lampiran 8. Data hasil penelitian ........................................................................... 73 Lampiran 9. Hasi wawancara .................................................................................. 84 Lampiran 10. Nilai UTS fisika ............................................................................... 93 Lampiran 11. Soal UTS fisika................................................................................. 94 Lampiran 12. Skor fasilitas belajar ....................................................................... 102 Lampiran 13. Skor minat belajar ........................................................................... 105 Lampiran 14. Skor kemandirian belajar ................................................................ 107 Lampiran 15. Hasil statistik .................................................................................. 110. xvii.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta. keterampilan. yang. diperlukan. dirinya. dan. masyarakat. ( UU DISDIKNAS No.20 tahun 2003 ). Sekolah merupakan salah satu tempat dimana kita menempuh pendidikan, selain itu sekolah memiliki tanggung jawab dalam proses mendidik siswa. Sekolah memiliki fungsi dalam memberikan bimbingan dan proses kegiatan belajar dan mengajar. Belajar dan mengajar dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan siswa. Kemampuan siswa akan terlihat apabila terjadinya proses belajar dan mengajar serta siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran terdapat dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu faktor internal dan eksternal. Fasilitas adalah salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar. Fasilitas sendiri merupakan sesuatu yang bersifat fisik, yang dapat memudahkan berlangsungnya proses pembelajaran, misalnya alat – alat tulis yang lengkap, buku pelajaran, meja kursi yang nyaman dan kelengkapan yang lainnya. Fasilitas yang kurang akan berdampak buruk pada siswa terutama pada hasil belajar siswa, sebaliknya dengan fasilitas. 1.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. yang cukup diharapkan siswa dapat belajar dengan baik sehingga berdampak pula pada hasil belajar siswa. Fasilitas yang cukup diharapkan dapat membantu proses belajar siswa dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama dalam pembelajaran fisika. Selain faktor eksternal ada juga faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu minat dan kemandirian belajar siswa. Slameto (2010:180) menyatakan bahwa “Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.” Meminati sesuatu diharapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran. Dengan. minat. yang. tinggi. diharapkan. dapat. membantu. dalam. meningkatkan hasil belajar siswa. Kata mandiri mengandung arti tidak tergantung kepada orang lain, bebas, dan dapat melakukan sendiri (Rusman, 2014: 353). Kemandirian belajar siswa disini dapat diartikan mandiri dalam belajar. Kemandirian belajar siswa sendiri maksudnya adalah siswa yang belajar mandiri dengan inisiatif sendiri. Dari pengalaman peneliti sewaktu PPL tingkat kemandirian siswa masih sangat kurang. Hal ini terlihat ketika peneliti ikut serta dalam mengawasi ujian tengah semester, masih banyak siswa yang terlihat kerja sama dalam mengerjakan soal. Dengan banyaknya siswa yang berkerja sama terlihat bahwa siswa tidak memiliki kemandirian dalam belajar. Dari masalah diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa dengan fasilitas yang memadai, dan minat yang tinggi serta kemandirian yang.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. tinggi, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Maka dari itu peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “KORELASI ANTARA FASILITAS, MINAT, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X IPA SMA NEGERI 1 DEPOK, SLEMAN YOGYAKARTA.. B. Rumusan Masalah Dengan latar belakang masalah diatas masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah ada korelasi antara fasilitas belajar dengan hasil belajar. siswa kelas X IPA SMA Negeri 1 Depok, Sleman ? 2. Apakah ada korelasi anatara minat belajar dengan hasil belajar. siswa kelas X IPA SMA Negeri 1 Depok, Sleman ? 3. Apakah ada korelasi antara kemandirian belajar dengan hasil belajar siswa kelas X IPA SMA Negeri 1 Depok, Sleman ?. C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Korelasi antara fasilitas belajar siswa dengan hasil belajar fisika siswa kelas X IPA SMA Negeri 1 Depok, Sleman 2. Korelasi antara minat belajar dengan hasil belajar fisika siswa kelas X IPA SMA Negeri 1 Depok, Sleman.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. 3. Korelasi antara kemandirian belajar dengan hasil belajar fisika siswa kelas X IPA SMA Negeri 1 Depok, Sleman D. Pembatasan Masalah Agar masalah dalam penelitian ini tidak terlalu luas, maka diperlukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalahnya adalah hasil belajar siswa di kelas X IPA pada semeseter 2 SMA Negeri 1 Depok, Sleman dengan menggunakan nilai UTS. E. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Sekolah Sebagai informasi dan masukan yang dapat digunakan untuk meningkatkan. mutu. sekolah,. dikarenakan. sekolah. perlu. mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa 2. Bagi Guru Sebagai. pedoman. dalam. meningkatkan. kreativitas. proses. pembelajaran. Dikarenakan seorang guru harus dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar fisika. 3. Bagi Penelitian Sebagai bahan atau sumber informasi untuk mengembangkan skripsi ini ketingkat yang lebih lanjut..

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengokohkan kepribadian (Suryona dan Hariyanto, 2011: 9). Dalam buku Educational Psychology, H.C. Witherington mengemukakan bahwa belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, atau suatu kepribadian (Aunurrahman, 2012: 35) Menurut Burton (dalam Usman dan Setiawati, 1993: 4), belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu lain dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Sementara menurut E.R Hilgard (1962), belajar adalah suatu perubahan kegiatan yang dimaksud mencakup pengetahuan, kecakapan, tingkah laku, dan ini diperoleh melalui latihan atau pengalaman (Ahmad Susanto, 2013: 3). Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor (Syaiful Bahri Djamarah, 2011: 13). Belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang 5.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Muhibbin Syah, 1999: 68). Menurut W. S. Winkel (dalam Susanto, 2015) belajar adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap-sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, dan tingkah laku yang baik.. B. Fasilitas Belajar Fasilitas dalam kamus bahasa indonesia diartikan sebagai segala hal yang dapat memudahkan perkara (kelancaran tugas dan sebagainya) atau kemudahan (Kamus Besar Indonesia, 2001: 314). Suharsimi Arikunto (1997: 6) mengemukakan “Fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan sesuatu usaha”. Suryadi (2009: 124, dalam tesis Noviasnita, 2016) menjelaskan fasilitas sebagai keseluruhan sarana dan prasarana pendidikan. Slameto (2010) berpendapat bahwa “anak yang sedang belajar membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerang, alat tulis–menulis, buku–buku dan lain–lain. Menurut Gie (2000), “agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik hendaknya tersedia fasilitas.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. belajar yang memadai, antara lain ruang belajar yang baik, perabotan atau alat–alat belajar yang tepat, dan perlengkapan belajar yang efesien”. Kelengkapan fasilitas belajar seorang siswa ataupun kelengkapan belajar yang difasilitasi oleh sekolah akan sangat membantu dalam proses belajar mengajar, bagi guru maupun untuk siswa itu sendiri. Dari pemahaman tentang fasilitas diatas dapat disimpulkan bahwa fasilitas sendiri adalah peralatan yang dapat mempermudah kelancaran tugas. Sedangkan fasilitas belajar sendiri adalah sesuatu yang disediakan atau digunakan dalam meningkatkan hasil belajar. Fasilitas belajar yang dimaksud adalah fasilitas yang berupa alat–alat yang digunakan seperti adanya tempat/ruang belajar, adanya buku-buku pelajaran, alat tulis, meja, kursi, serta peralatan lain yang dapat membantu atau menunjang dalam proses belajar sehingga proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik. Secara garis besar Gie (2002: 33-54) mengemukakan tiga macam fasilitas belajar yang baik antara lain: 1. Ruang atau tempat belajar yang baik Ruang atau tempat belajar yang baik merupakan salah satu fasilitas yang dapat membantu dalam proses belajar mengajar, sehingga proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik. Berjalannya proses belajar mengajar yang baik dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Agar mendapatkan hasil belajar yang baik hendaknya suatu ruang difasilitasi.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. dengan pencahayaan yang cukup serta dengan tingkat udara yang bersih. 2. Perabotan belajar yang lengkap Dengan memiliki perabotan belajar yang lengkap seperti meja belajar, kursi belajar, loker tas, tempat pulpen/pensil, almari buku serta perabot lainnya yang dapat membantu proses belajar dengan baik sehingga dapat membantu dalam meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Perlengkapan belajar yang efisien Perlengkapan belajar efisien merupakan salah satu perlengkapan yang wajib dimiliki oleh siswa ataupun wajib disediakan oleh sekolah. Perlengkapan efisen yang dimaksud adalah buku acuan (buku-buku pelajaran), buku tulis, pulpen/pensil, penghapus, peruncing pensil, penggaris dan lain sebagainya.. Dari tiga macam fasilitas menurut Gie (2002: 33-54) dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar yang baik adalah memiliki ruang atau tempat belajar yang baik seperti memiliki pencahayaan yang cukup dan tingkat udara yang bersih serta perabotan belajar yang lengkap dan perlengkapan belajar yang efisien seperti buku-buku pelajaran, buku tulis, pulpen, pensil, penghapus, peruncing pensil, penggaris dan lain sebagainya. Dengan memenuhi tiga macam syarat di atas diharapkan dapat membantu siswa dalam belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar yang baik..

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. C. Minat Belajar Siswa Menurut Sardiman (2007: 77), minat adalah suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri – ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan – keinginan atau kebutuhan – kebutuhan sendiri. Oleh karena itu apa saja yang dilihat seseorang barang tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri. Dari penjelasan Sardiman diatas dapat diartikan bahwa minat adalah kondisi dimana seorang anak dikatakan memiliki minat terhadap sesuatu dengan melihat hal-hal yang berkaitan dengan apa yang dipelajarinya, misalnya dalam belajar fisika apabila dia berminat untuk mempelajari fisika maka dia akan mencari sumber-sumber belajar melalui media apapun sehingga dengan seperti itu dapat dikatakan bahwa siswa memiliki minat dengan melihat sumbersumber yang dia butuhkan. Hal ini menunjukkan bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang terhadap sesuatu objek, biasanya disertai dengan perasaan senang, karena itu merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu (Susanto, 2013: 57). Sedangkan menurut Bernard (dalam Sardiman, 2007: 76) minat timbul tidak secara tiba-tiba atau spontan, melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja (Susanto, 2013: 57)..

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. Menurut Kuder (dalam Purwaninggrum, 1996: 14) ada 10 jenis minat yaitu: 1. Minat terhadap alam sekitar, yaitu minat terhadap pekerjaanpekerjaan yang berhubungan dengan alam, binatang dan tumbuhan; 2. Minat mekanis, yaitu minat terhadap pekerjaan yang bertalian dengan mesin-mesin atau alat mekanik; 3. Minat hitung menghitung, yaitu minat terhadap pekerjaan yang membutuhkan perhitungan; 4. Minat terhadap ilm pengetahuan, yaitu minat untuk menemukan fakta-fakta baru dan pemecahan problem; 5. Minat persuasif, yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubungan untuk mempengaruhi orang lain; 6. Minat seni, yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan kesenian, kerajinan, dan kreasi tangan; 7. Minat leterer, yaitu minat yang berhubungan dengan masalahmasalah membaca dan menulis berbagai karangan; 8. Minat musik, yaitu minat terhadap masalah-masalah musik, seperti menonton konser dan memainkan alat-alat musik; 9. Minat layanan sosial, yaitu minat yang berhubungan dengan pekerjaan untuk membantu orang lain; 10. Minat klerikal, yaitu minat yang berhubungan dengan pekerjaan administratif; (Susanto, 2013:57)..

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. Elizabeth Hurlock (1990: 155) menyebut ada tujuh ciri minat, yang masing-masing dalam hal ini dibedakan antara ciri minat yang spontan maupun terpola sebagaimana yang dikemukakan oleh Gagne. Ciri-ciri ini sebagai berikut: 1. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental. Minat di semua bidang berubah selama terjadi perubahan fisik dan mental, misalnya perubahan minat dalam hubungannya dengan perubahan usia. 2. Minat tergantung pada kegiatan belajar. Kesiapan belajar merupakan salah satu penyebab meningkatnya minat seseorang. 3. Minat tergantung pada kesempatan belajar. Kesiapan belajar merupakan faktor yang sangat berharga, sebab tidak semua orang dapat menikmatinya. 4. Perkembangan minat mungkin terbatas. Keterbatasan ini mungkin dikarenakan keadaan fisik yang tidak memungkinkan. 5. Minat dipengaruhi budaya. Budaya sangat memengaruhi, sebab jika budaya sudah mulai luntur mungkin minat juga ikut luntur. 6. Minat berbobot emosional. Minat berhubungan dengan perasaan, maksudnya bila suatu objek dihayati sebagai sesuatu yang sangat berharga, maka akan timbul perasaan senang yang akhirnya dapat dinikmati..

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. 7. Minat berbobot egosentris, artinya jika seseorang senang terhadap sesuatu, maka akan timbul hasrat untuk memilikinya (Susanto, 2013:57). Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa minat adalah keinginan diri sendiri atau kegemaran yang tidak timbul secara tiba-tiba melainkan ditimbulkan dari pengalaman, kebiasaan, dan ketertarikan.. D. Kemandirian Belajar Kata mandiri mengandung arti tidak bergantung dengan orang lain, bebas, dan dapat melakukannya sendiri. Dalam belajar mandiri, menurut Wedemeyer (1983), peserta didik yang belajar secara mandiri mempunyai kebebasan untuk belajar tanpa harus menghadiri pembelajaran yang diberikan guru/pendidik di kelas (Rusman, 2014: 353). Kemandirian dalam belajar menurut Wedemeyer (1983) perlu diberikan kepada peserta didik supaya mereka mempunyai tanggung jawab dalam mengatur dan mendisiplinkan dirinya dan dalam mengembangkan kemampuan belajar atas kemauan sendiri (Rusman, 2014: 354). Belajar mandiri tidak berarti belajar sendiri (Panen, 1997). Belajar mandiri bukan usaha untuk mengasingkan peserta didik dari teman belajarnya dan dari guru/instrukturnya. Hal yang terpenting dalam proses belajar mandiri ialah peningkatan kemampuan dan keterampilan peserta didik dalam proses belajar tanpa bantuan orang lain, sehingga pada akhirnya peserta didik.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. tidak tergantung pada guru/pendidik, pembimbing, teman atau orang lain dalam belajar (Rusman, 2014: 355). Sedangkan menurut Moore (dalam Keegan, 1991) “ kemandirian belajar peserta didik adalah sejauh mana dalam proses pembelajaran itu siswa dapat ikut menentukan tujuan, bahan dan pengalaman belajar, serta evaluasi pembelajaran (Rusman, 2014: 365). Haris Mudjiman (2011: 9-10) mengemukakan ciri-ciri seseorang yang belajar mandiri yaitu: 1. Kegiatan belajarnya bersifat self-directing mengarahkan diri sendiri tidak bergantung orang lain; 2. Pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam proses pembelajaran dijawab sendiri atas dasar pengalaman, bukan mengharapkan jawaban dari guru atau orang luar; 3. Tidak mau didikte guru, karena mereka tidak mengharapkan secara terus-menerus diberitahu apa yang dilakukan; 4. Orang dewasa mengharapkan penerapan dengan segera dari apa yang dipelajari mereka tidak dapat menerima penerapan yang tertunda; 5. Lebih senang dengan problem-centered learning daripada contentcentered learning; 6. Lebih senang dengan partisipasi aktif daripada mendengarkan ceramah guru;.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. 7. Selalu. memanfaatkan. pengalaman. yang. telah. dimiliki. (kontruktivistik), karena mereka tidak datang belajar dengan tangan kosong; 8. Lebih menyukai collaborative learning, karena belajar tukar pengalaman sangat menyenangkan dan bisa berbagi; 9. Merencanakan dan mengevaluasi belajar dalam batas tertentu bersama-sama dengan guru; 10. Belajar dengan berbuat, tidak cukup hanya dengan mendengarkan dan menyerap. Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar adalah belajar secara sendiri tanpa bergantung dengan orang lain, bebas dan dapat melakukan sendiri. Dengan belajar mandiri peserta didik akan berusaha mencari sumber/bahan belajar secara sendiri. Setelah sumber belajar diperoleh siswa akan berusaha memahami pelajaran yang dibaca, sehingga akhirnya peserta didik tidak bergantung pada guru, maupun pada orang lain. Dalam proses belajar mandiri pasti adanya kesulitan yang di alami oleh peserta didik, dengan adanya kesulitan ini guru, orang tua, dan teman menjadi tempat untuk bertanya atau tempat untuk mengarahkan siswa dalam memahami pelajaran.. E. Hasil Belajar Siswa Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan untuk menjadi lebih baik berdasarkan pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Dengan adanya.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. usaha atau belajar yang pasti memiliki hasil, yang disebut dengan hasil belajar. Hasil belajar sendiri memiliki dua kata yang kita uraikan, diantaranya kata “hasil” dan “belajar”. Kata hasil dan belajar dapat kita artikan satu persatu, untuk kata “hasil” dapat kita artikan sebagai hasil (product) menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional (Purwanto, 2009: 44). Sedangkan kata “belajar” sendiri dapat kita artikan sebagai semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan – perubahan dalam pengelolaan pemahaman (Winkel, 1996: 24, dalam Purwanto, 2009: 45). Hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa akibat belajar. Perubahan itu diupayakan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan (Purwanto, 2009: 34). Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya (Winkel, 1996: 51, dalam Purwanto, 2009: 45). Hasil belajar adalah sesuatu yang terukur dari kemampuan belajar siswa dalam hal merubah perilaku menjadi lebih baik. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan-perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris (Nana Sudjana 1989: 3)..

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. Menurut Slameto (2008: 7) “hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh dari suatu proses usaha setelah melakukan kegiatan belajar yang dapat diukur dengan menggunakan tes guna melihat kemajuan siswa”. “Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam dan interaksi gejala-gejala alam itu” (Marthen Kanginan, 1997: 1). Fisika. adalah. ilmu. pengetahuan. yang. paling. mendasar. karena. berhubungan dengan perilaku dan struktur benda (Ahmadi Ruslan, 2010:1). Berdasarkan pengertian diatas fisika adalah ilmu yang mempelajari interaksi gejala – gejala alam dan perilaku serta struktur benda. Dari pengertian menurut para ahli diatas dapat kita simpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu yang diperoleh dari proses belajar siswa serta sebagai bukti yang telah dicapai oleh peserta didik dengan melibatkan tiga aspek yaitu: afektif, kognitif, dan psikomotorik.. F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar terbagi menjadi dua golongan yaitu faktor intern (internal) dan faktor ekstern (eksternal). Faktor intern meupakan faktor yang berasal dari dalam individu, sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu. 1. Faktor internal a. Faktor Fisiologi . Keadaan tonus jasmani,.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. Faktor tonus jasmani merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan kondisi fisik atau jasmani yang sehat akan memberikan dampak yang positif pada proses belajar siswa, begitu juga sebaliknya dengan kondisi jasmani yang lemah akan berdampak buruk pada proses belajar. . Keadaan fungsi jasmani/fisiologi Keadaan fungsi jasmani/fisiologi adalah salah satu keadaan dimana ada kecacatan pada bagian tubuh. Apabila. kondisi. mempermudah. pacaindra. untuk. ikut. baik dalam. maka proses. akan belajar. mengajar dengan baik, begitu juga sebaliknya dengan keadaan atau dalam keadaan cacat ada baiknya belajar pada lembaga khusus/menggunakan alat bantu untuk membantu proses belajar. b. Faktor psikologi . Inteligensi Inteligensi. adalah. kecakapan. atau. kecerdasan.. Inteligensi sangat berpengaruh pada hasil belajar. J.P. Chaplin (Slameto, 2010: 55) merumuskan inteligensi itu menjadi tiga diantarannya: (1) The ability to meet and adapt to novel situations quickly and effectively;.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. (2) The ability to utilize abstrack concepts effectively; (3) The ability to grasp relationships and to learn quickly; Jadi inteligensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif,. mengetahui/menggunakan. konsep-konsep. abstrak. secara. efektif,. mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Dengan pengaruh yang cukup memiliki dampak dalam belajar inteligensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada inteligensi yang rendah. Tetapi tidak menutup kemungkinan orang yang memiliki inteligensi yang tinggi akan mendapatkan hasil belajar yang baik. Hal ini disebabkan karena belajar adalah suatu yang kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhinya. Inteligensi sendiri adalah salah satu dari faktor yang menghambat dalam belajar yang akhirnya akan memberikan hasil belajat yang buruk. Dalam keadaan inteligensi yang normal akan memberikan hasil yang baik dalam proses belajar sehingga akhirnya memperoleh hasil yang baik pula. Begitu sebaliknya dengan inteligensi yang dibawah normal akan mempersulit dalam mengikuti proses belajar dan memberikan hasil yang buruk pula.  Motivasi Motivasi termasuk dalam salah satu faktor psikologi yang ikut berpengaruh pada hasil belajar siswa. Dengan motivasi yang tinggi dapat mendorong atau memberikan arah, sehingga mampu mengikuti proses belajar dengan baik. Begitu juga sebaliknya dengan kurangnya motivasi akan berdampak buruk atau.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. memberikan kesulitan dalam belajar, sehingga mempengaruhi pada hasil belajar itu sendiri..  Perhatian Menurut Gazali (dalam Slameto, 2010: 56) perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu objek (benda/hal) atau sekumpulan obyek. Agar dapat meningkatnya hasil belajar yang baik, maka perhatian itu penting terhadap bahan yang dipelajari, jika kurangnya perhatian terhadap bahan yang dipelajari, maka timbulah yang namanya kebosanan sehingga ia tidak lagi suka belajar. untuk dapat belajar yang baik, diusahakan bahan pelajaran dapat menarik perhatian siswa, dengan cara menyesuaikan dengan hobi atau bakatnya. . Minat. Minat memilik pengaruh yang besar dalam belajar, karena apabila pelajaran itu tidak disukai oleh siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik untuk siswa mempelajarinya. Siswa yang memilik minat dalam belajar akan memperoleh kepuasan dari apa yang ia pelajari, sehingga siswa akan lebih baik dalam belajar, karena bahan pelajaran memberikan daya tarik untuk siswa pelajari..

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20.  Sikap Sikap merupakan faktor internal yang akan memberikan dampak pada proses dan hasil belajar. Sikap sendiri merupakan gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek, orang dan peristiwa. Perasaan suka atau tidak suka, senang tidak senang merupakan bagian sikap yang ditemui pada siswa dalam mengikuti proses belajar. Perasaan senang dan tidak senang siswa biasanya ditujukan pada guru yang mengajar, apabila guru yang mengajar membuat siswa tidak senang akan berdampak dengan semangat siswa dalam mengikuti pelajaran. Untuk mengatasi hal itu ada baiknya guru dapat mengajar seefektif mungkin agar siswa tertarik untuk mengikuti pelajaran.  Bakat Bakat atau aptitude menurut Hilgard (dalam Slameto, 2010: 57) adalah “the capacity to learn”. Dengan kata lain bakat adalah kemampuan belajar. Kemampuan ini akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar dan berlatih. Orang yang memilik bakat akan lebih cepat untuk memahami apa yang dipelajarinya, dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki bakat sama sekali. Dengan uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa bakat sangat mempengaruhi belajar. Apabila pelajaran sesuai dengan bakat siswa, maka ia akan senang untuk mempelajarinya sehingga memberikan hasil belajar yang baik bagi dirinya. Sangat penting untuk mengetahui bakat siswa dan menempatkan siswa untuk belajar di sekolah yang sesuai dengan bakatnya..

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. 2. Faktor Eksternal a. Lingkungan sosial . Lingkungan Masyarakat Lingkungan masyarakat adalah faktor eksternal yang mempengaruhi belajar dan hasil belajar. Apabila siswa berada dalam lingkungan masyarakat yang kebanyakan masyarakatnya kurang mampu dan tidak berpendidikan akan memberikan kesulitan untuk belajar, dikarenakan tidak adanya sarana untuk bertanya ataupun berdiskusi dengan teman-temanya dalam kegiatan belajar. Dengan keadaan yang kurang mampu akan mempersulit siswa untuk meminjam alat pelajaran dengan teman-temanya karena teman-temanya juga tidak memiliki peralatan yang dibutuhkannya.. . Lingkungan sosial keluarga Lingkungan sosial keluarga sangat mempengaruhi belajar. Ketegangan keluarga, sifat–sifat orangtua, demografi. keluarga. (letak. rumah),. pengelolaan. keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa. Terjalinya hubungan yang harmonis dalam keluarga akan memberikan dampak.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. yang positif sehingga tidak mengganggu proses belajar siswa.  Lingkungan sosial sekolah Proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik apabila lingkungan sekolahnya berada dalam keadaan yang baik maka siswa akan belajar dengan baik disekolah. Misalnya dengan keadaan fasilitas belajar yang memadai, guru mengajar dengan baik, relasi dengan teman terjalin dengan baik, dan administrasi yang baik, maka proses belajar siswa di sekolah akan menjadi lebih baik. b.. Lingkungan nonsosial  Lingkungan Alamiah Suasana atau kondisi yang baik, misalnya udara yang segar, pencahayaan yang cukup, udara sejuk dan tenang. Kondisi alamiah ini akan memberikan dampak yang positif untuk memberikan ketenangan belajar bagi siswa, sebaliknya dengan lingkungan alamiah yang tidak cukup baik akan memberikan kesulitan bagi siswa untuk belajar dengan baik.  Faktor instrumental Faktor instrumental terbagi menjadi dua yaitu hardware dan software, perangkat keras atau perangkat lunak. Perangkat keras berupa gedung sekolah, alat–alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olahraga, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk perangkat lunak berupa kurikulum sekolah, peraturan–peraturan sekolah, buku panduan, dan lain sebagainya. Dengan tersedianya perangkat keras dan perangkat lunak akan meningkatkan semangat belajar siswa dengan baik..

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. Faktor-faktor diatas dapat memberikan ingatan bagi orang tua, guru maupun siswa, agar lebih memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar sehingga dapat memperbaiki pola belajar dan memperoleh hasil belajar yang baik..

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang bersifat mendeskripsikan data untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antara fasilitas, minat dan kemandirian dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika. Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi atau pengukuran (Wiratna Surjaeni, 2014: 39). Untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara fasilitas, minat dan kemandirian terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika, maka dilakukan penelitian dengan metode pengambilan data menggunakan angket dan tes yang dijadikan sebagai penilaian dari hasil kerja siswa. Untuk memperkuat data yang diperoleh maka dilakukan wawancara. Setelah dilakukan proses pengambilan data, maka data tersebut dianalisi menggunakan korelasi pearson. Sampel dari penelitian ini terdiri dari siswa kelas X IPA sebanyak 110 orang.. B. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Depok, Sleman Yogyakarta 2. Waktu Penelitian 24.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. Waktu penelitian ini akan dilakukan dari pertengahan April hingga awal bulan Mei 2018.. C. Sampel Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah siswa kelas X IPA SMA Negeri 1 Depok, Sleman, sebanyak 110 siswa. 2. Obyek Penelitian Sebagai obyek penelitian yang dilakukan adalah fasilitas, minat, dan kemandirian dan hasil belajar siswa kelas X IPA SMA Negeri 1 Depok, Sleman.. D. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 60). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel Independen (bebas) dan variabel Dependen (terikat). 1. Variabel Independen (bebas) Variabel ini sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2010: 61)..

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah fasilitas belajar, minat belajar dan kemandirian belajar siswa. 2. Variabel Dependen (terikat) Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria dan konsekuen. Dalam bahasa indonesia disebut sebagai variabel terikat. Variabel ini dapat diartikan sebagai variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar dari mata pelajaran fisika.. E. Instrumen Penelitian 1. Angket/Kuisioner Kuisioner/angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2010: 1999). Menurut Suparno (2008: 54) survei dibedakan dalam dua bentuk berdasarkan pertanyaannya: a. Pertanyaan pilihan ganda atau tertutup. Siswa hanya harus memilih jawaban yang sudah disediakan. Model ini akan memudahkan dalam menganalisis. b. Pernyataan terbuka. Siswa dapat leluasa menjelaskan jawabannya. Model. pertanyaan. ini. lebih. sulit. menganalisisnya. karena.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. jawabannya dapat bermacam-macam dan alasannya juga sangat terbuka. Pada penelitian ini penggunaan kuesioner adalah untuk mencari data mengenai fasilitas belajar, minat belajar, dan kemandirian belajar. Kuesioner dibuat secara tertutup dan siswa dapat mengerjakan dengan memilih jawabannya secara sendiri. Kisi-kisi mengenai fasilitas belajar dapat dilihat pada tabel 3.1, minat belajar siswa dapat dilihat pada tabel 3.2, sedangkan kemandirian belajar dapat dilihat pada tabel 3.3.. Tabel 3.1. Kisi-kisi Kuesioner Fasilitas Belajar NO 1.. 2.. Indikator. Pernyataan. Sumber acuan yang digunakan untuk belajar sebagai penunjang kegiatan belajar. Buku paket fisika yang Anda punya adalah:. Peralatan yang digunakan siswa untuk menunjang proses belajar. Penghapus yang anda miliki adalah : a. Tipe-ex, stip tinta dan stip pensil b. Tipe-ex dan stip pensil c. Stip pensil/tipe-ex d. Tidak punya. No. Angket 1. a. Paket, LKS, dan 1 pelengkap b. Paket dan LKS c. LKS d. Tidak ada. 7.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. 3.. Keadaan atau kondisi tempat dan fasilitas siswa belajar di rumah. 4.. Keadaan atau kondisi tempat dan fasilitas siswa belajar di sekolah. 5.. Keberadaan pembimbing. 6.. Sarana yang menjadi penunjang berupa transportasi siswa ke sekolah. Bagaimana keadaan kursi belajar yang anda pakai? a. Sangat baik b. Baik c. Cukup baik d. Kurang baik Apakah sekolah menggunakan alat peraga dalam pembelajaran fisika? a. Sering sekali b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah Apakah orang tua membimbing anda belajar? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Jarang d. Tidak pernah Anda kesekolah menggunakan kendaraan pribadi: a. Sering sekali b. Sering c. Kadag-kadang d. Tidak pernah. 27. 20. 13. 28.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. Tabel 3.2. Kisi-kisi Kuesioner Minat Belajar No. Indikator. 1.. Senang. 2.. Kertetarikan. 3.. Perhatian. 4.. Keterlibatan. Pernyataan Saya menerima dan tidak mengeluh ketika saya diberi tugas oleh guru Saya membaca sumber-sumber belajar seperti buku dan sumber lainya agar saya lebih memahami materi fisika. Saya memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru di dalam kelas. Saya berperan aktif dalam proses pembelajaran fisika di dalam kelas.. No. Angket 3 5. 9 8. Tabel 3.3. Kisi-kisi kuesioner kemandirian belajar No. 1.. 2.. 3.. 4.. Indikator. Siswa memiliki kesiapan dalam belajar.. Pernyataan. Saya memanfaatkan waktu di rumah untuk belajar fisika. Siswa berusaha mandiri dalam Saya mempersiapkan alat belajar belajar sehari sebelum ke sekolah. Siswa berperan aktif dalam Saya memperhatikan mengikutin kegiatan penjelasan guru dengan pembelajaran. cermat dan teliti. Siswa memiliki kepercayaan Saya tidak pernah diri terhadap hasil belajarnya. mencontek ketika ulangan fisika. No. Angket 4. 7. 21. 30.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. 2. Dokumentasi Dokumentasi adalah pengumpulan data-data lewat pengumpulan benda-benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen, notulen catatan harian, daftar nilai, foto-foto, dan lain-lain (Suparno, 2014: 62). Data yang diperoleh dari hasil dokumentasi adalah nilai hasil ulangan tengah semester siswa kelas X IPA SMA 1 Depok, Sleman. 3. Wawancara Wawancara adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk menggali data secara lisan (Wiratna, 2014: 74). Dilakukannya wawancara agar dapat membantu dalam mendukung dan menguatkan kuesioner fasilitas belajar, minat belajar, dan kemandirian belajar. Tabel 3.4. Kisi-kisi Pertanyaan Wawancara Jenis Fasilitas belajar. Minat belajar. Indikator Sumber belajar. Pertanyaan Bahan/sumber belajar apa saja yang anda gunakan dalam belajar fisika? Alat tulis Sebutkan alat tulis yang anda gunakan untuk belajar fisika? Bimbingan dari guru Apakah anda dibimbing oleh les fisika guru les dalam belajar fisika? Fasilitas belajar Bagaimana kondisi atau tempat anda belajar? Merasa senang dalam Apakah anda senang belajar belajar fisika fisika? Ketertarikan Apa yang membuat anda mempelajari fisika tertarik untuk mempelajari fisika? Memperhatikan Apakah anda selalu penjelasan guru memperhatikan guru ketika guru menjelaskan tentang materi fisika?.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. Kemandirian belajar. Keterlibatan dalam Apakah anda berperan aktif proses pembelajaran dalam kegiatan belajar fisika di sekolah? Persiapan alat belajar Bagaimana anda mempersiapkan segala peralatan yang anda butuhkan dalam mempelajari fisika? Minat belajar fisika Apakah anda memiliki minat belajar fisika di sekolah maupun di luar sekolah? Perasaan dan usaha Kegiatan apa saja yang anda lakukan dalam mempelajari fisika? Belajar fisika Bagaimana anda berpartisipasi dalam kegiatan belajar fisika di sekolah? Kesediaan waktu Bagaimana anda mengatur belajar fisika waktu belajar?. F. Validitas Instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen (Iqbal, 2002: 79). Sedangkan menurut Ibnu Hadjar (1996) validitas suatu instrumen menunjukan seberapa jauh ia dapat mengukur apa yang hendak diukur. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid (Sugiyono, 2010: 173). Pada penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas isi (content validity). Content validity menyangkut tingkat kebenaran suatu instrument mengukur isi (content) dari area yang dimaksud untuk diukur (Ronny Kountour, 2003: 152). Sebelum melakukan proses pengambilan data atau penelitian, ada baik harus mengetahui apakah tes atau angket.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. dapat dianggap valid secara isi, maka dari itu peneliti melakukan uji validitas kuesioner dengan meminta bantuan pada ahli. Ahli yang membantu dalam uji validasi kuesioner adalah salah satu dosen Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma.. G. Metode Analisis Data 1. Korelasi antara fasilitas dengan hasil belajar Pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar siswa akan diukur dengan menggunakan kuesioner fasilitas belajar dan hasil ujian tengah semester siswa pada mata pelajaran fisika. Teknik pemberian skor pada kuesioner fasilitas belajar siswa adalah sebagai berikut :. a) Siswa menjawab SS mendapat skor 4 b) Siswa menjawab S mendapat skor 3 c) Siswa menjawab TS mendapat skor 2 d) Siswa menjawab STS mendapat skor 1. Pada Kuesioner fasilitas belajar siswa ini memiliki 28 pertanyaan dan Skor maksimal pada kuesioner ini adalah 4, sehingga dapat menentukan batas kelas masing-masing kuesioner adalah sebagai berikut:. Skor maksimal. : 4 × 28. = 112.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. Skor minimal. : 1 × 28. = 28. Lebar kelas. : 112 - 28. = 84. Panjang kelas interval adalah P. =. Panjang interval kelas adalah 17. Tabel 3.5. klasifikasi fasilitas belajar Interval Skor Fasilitas Belajar. Klasifikasi. 95 – 112. Sangat tinggi. 79 – 94. Tinggi. 62 – 78. Sedang. 45 – 61. Rendah. 28 – 44. Sangat rendah. Setelah memperoleh skor fasilitas belajar dan skor hasil belajar, kemudian kedua variabel tersebut dikorelasikan menggunakan rumus koefisen korelasi pearson sebagai berikut ∑ √∑ Keterangan: : fasilitas belajar ̅ : rata-rata fasilitas belajar : hasil belajar. ̅. ̅. ̅ ∑. ̅.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. ̅ : rata-rata hasil belajar. Dalam penelitian ini program SPSS digunakan untuk mencari korelasi antara dua variabel. Untuk menguji signifikasi korelasi digunakan ketentuan berikut: . Level signifikan. . Bila. < 0,05 maka signifikan artinya ada korelasi antara. fasilitas belajar dengan hasil belajar fisika.. 2. Korelasi antara minat belajar dengan hasil belajar fisika Teknik pemberian skor pada kuesioner minat belajar siswa adalah sebagai berikut :. a). Siswa menjawab SS mendapat skor 4. b). Siswa menjawab S mendapat skor 3. c). Siswa menjawab TS mendapat skor 2. d). Siswa menjawab STS mendapat skor 1. Pada Kuesioner minat belajar siswa ini memiliki 10 pertanyaan dan Skor maksimal pada kuesioner ini adalah 4, sehingga dapat menentukan batas kelas masing-masing kuesioner adalah sebagai berikut:.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. Skor maksimal. : 4 × 10. = 40. Skor minimal. : 1 × 10. = 10. Lebar kelas. : 40 – 10. = 30. Panjang kelas interval adalah P. =. Panjang interval kelas adalah 6. Tabel 3.6. klasifikasi minat belajar Interval Skor Fasilitas Belajar. Klasifikasi. 35 -40. Sangat tinggi. 29 – 34. Tinggi. 22 – 28. Sedang. 16 – 21. Rendah. 10 – 15. Sangat rendah. Skor minat belajar dan skor hasil belajar di korelasikan dengan rumus Koefisien Korelasi Pearson. Bila. < 0,05 berarti bahwa ada. korelasi antara minat belajar dengan hasil belajar fisika. Kesimpulan akhir mengenai minat belajar siswa di perkuat dari hasil wawancara.. 3. Korelasi antara kemandirian belajar dengan hasil belajar fisika Teknik pemberian skor pada kuesioner kemandirian belajar siswa adalah sebagai berikut :.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. a). Siswa menjawab SS mendapat skor 4. b). Siswa menjawab S mendapat skor 3. c). Siswa menjawab TS mendapat skor 2. d). Siswa menjawab STS mendapat skor 1. Kuesioner kemandirian belajar siswa ini memiliki 29 pertanyaan dan Skor maksimal pada kuesioner ini adalah 4, sehingga dapat menentukan batas kelas masing-masing kuesioner adalah sebagai berikut:. Skor maksimal. : 4 × 29. = 116. Skor minimal. : 1 × 29. = 29. Lebar kelas. : 116 – 29. = 87. Panjang kelas interval adalah P. =. Panjang interval kelas adalah 17. Tabel 3.7. klasifikasi kemandirian belajar Interval Skor Fasilitas. Klasifikasi. Belajar 99 – 112. Sangat tinggi. 82 – 98. Tinggi. 64 – 81. Sedang. 46 – 63. Rendah.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. 29 – 45. Sangat rendah. Skor kemandirian belajar dan skor hasil belajar di korelasikan dengan rumus Koefisien Korelasi Pearson. Bila. < 0,05 berarti bahwa. ada korelasi antara kemandirian belajar dengan hasil belajar fisika. Kesimpulan akhir mengenai kemandirian belajar siswa di perkuat dari hasil wawancara..

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Peneliti menggunakan kuesioner atau angket untuk pengambilan data. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner fasilitas belajar, kuesioner minat belajar, dan kuesioner kemandirian belajar. Pada saat pengambilan data peneliti mengedarkan angket kepada siswa, untuk dikerjakan di rumah, karena angket yang dimiliki terlalu banyak dan siswa lebih memilih. untuk. mengerjakan. dirumah.. Keesokan. harinya. siswa. mengembalikan angket yang telah diisi kepada peneliti dengan jumlah sampel adalah 110 siswa. Pada saat peneliti menyerahkan angket ke siswa dan pada saat pengambilan angket peneliti memperhatikan suasana kelas. Suasana kelas terlihat nyaman dan rapi begitu juga dengan kondisi terlihat cukup bersih. Selain menggunakan kuesioner peneliti juga memperoleh data dengan melakukan wawancara. Wawancara dilakukan kepada enam orang siswa yang mewakili dari setiap kelas. Pada saat proses wawancara terlihat siswa begitu gugup dalam menjawab setiap pertanyaan, karena pada saat proses wawancara diawasi oleh guru yang mengampu mata pelajaran fisika.. 38.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. B. Data Hasil Penelitian Berikut ini adalah adalah tabel data hasil penelitan yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Tabel 3.8 Skor fasilitas, minat, kemandirian dan hasil belajar fisika Nomor Siswa 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40. Fasilitas belajar. Minat belajar. 74 74 74 82 84 77 72 76 81 76 74 88 64 96 68 84 70 79 79 74 68 79 69 82 80 76 78 75 78 73 83 77 79 79 80 77 66 70 78 65. 25 29 27 27 23 25 25 29 27 28 26 25 27 30 23 27 27 28 27 28 25 28 26 28 28 28 26 29 27 30 26 27 29 29 30 28 26 29 30 26. Kemandirian belajar 73 84 82 82 94 80 76 77 83 87 74 82 84 85 72 76 80 84 78 77 72 80 76 86 86 83 87 77 80 84 83 79 80 73 72 78 73 82 85 78. Hasil UTS fisika 72 64 60 64 80 60 56 68 80 64 64 52 76 68 44 76 64 64 70 64 72 70 64 64 70 60 64 70 68 64 52 60 68 64 76 60 62 68 68 70.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. No. Fasilitas belajar. Minat belajar. 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91. 74 79 80 70 79 69 76 70 85 78 82 79 72 81 79 73 64 76 80 76 82 84 79 85 90 90 79 71 64 83 69 84 82 84 71 64 78 76 83 70 89 85 94 85 79 79 73 86 79 85 82. 28 27 29 26 29 26 27 25 29 28 25 28 30 29 27 25 23 29 27 29 24 35 29 29 24 30 29 30 29 27 26 23 27 28 27 23 23 32 30 29 23 32 26 28 26 30 24 28 26 27 29. Kemandirian belajar 84 73 78 74 79 69 86 69 85 83 73 83 82 81 73 74 66 82 74 73 70 103 79 77 71 82 78 67 79 72 76 66 70 74 78 66 66 89 85 77 67 87 75 81 71 79 65 77 78 79 86. Hasil belajar fisika 48 48 68 60 64 60 60 60 60 52 52 60 56 72 64 64 68 64 56 76 68 64 72 52 64 66 76 52 88 40 76 68 56 65 64 60 44 80 68 80 64 44 64 36 68 60 44 48 66 60 70.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. No. Fasilitas belajar. Minat belajar. 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 ∑ ̅. 78 86 86 72 72 75 74 77 78 71 76 79 83 77 74 86 70 70 76 8524 77.49 6,44. 30 25 29 29 24 34 30 29 28 27 24 30 28 24 30 27 24 29 27 3015 27.40 5,40. Kemandirian belajar 89 72 79 67 91 91 86 82 81 79 83 23 80 68 83 79 78 82 78 8586 78.05 8,50. Hasil belajar fisika 68 64 52 70 56 60 62 72 68 66 48 44 68 52 68 56 40 68 56 6901 62.73 9,50. a. Fasilitas belajar Nilai maksimum sebesar 96 dan nilai minimum sebesar 64 dengan mean 74,49 dan standar deviasi sebesar 6,44. Berikut ini adalah tabel sebaran frekuensi skor fasilitas belajar : Tabel 3.9. Sebaran frekuensi skor fasilitas belajar No. Interval. keterangan. Frekuensi. persentase. 1. 95-112. Sangat tinggi. 1. 0,9 %. 2. 79-94. tinggi. 49. 44,54 %. 3. 62-78. Sedang. 60. 54,54 %. 4. 45-61. Rendah. 0. 0%. 5. 28-44. Sangat rendah. 0. 0%. 110. 100 %. Jumlah.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. b. Minat belajar Nilai maksimum sebesar 35, dan nilai minimum sebesar 23, dengan mean 27, 40 dan standar deviasi sebear 5,4. Berikut adalah tabel sebaran frekuensi skor minat belajar: Tabel 4.0. Sebaran frekuensi minat belajar No. Interval. keterangan. Frekuensi. persentase. 1. 35-40. Sangat tinggi. 1. 0,9 %. 2. 29-34. Tinggi. 38. 34,54 %. 3. 22-28. Sedang. 71. 64,54 %. 4. 16-21. Rendah. 0. 0%. 5. 10-15. Sangat rendah. 0. 0%. 110. 100 %. Jumlah. c. Kemandirian belajar Nilai maksimum sebesar 103, dan nilai minimum 23 dengan mean sebesar 78,5 dan standar deviasi sebesar 8,5. Berikut adalah tabel sebaran penskoran kemandirian belajar: Tabel 4.1. Sebaran frekuensi skor kemandirian belajar No. Interval. Keterangan. Frekuensi. persentase. 1. 99-112. Sangat tinggi. 1. 0,9 %. 2. 82-98. Tinggi. 37. 33,63 %. 3. 64-81. Sedang. 71. 64,54 %. 4. 46-63. Rendah. 0. 0%. 5. 29-45. Sangat rendah. 1. 0,9 %. 110. 100 %. Jumlah.

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43. d. Hasil belajar fisika Nilai maksimum sebesar 88, dan nilai minimumnya sebesar 36, dengan mean sebesar 62,73 dan standar deviasi sebesar 9,5. Berikut ini adalah tabel sebaran frekuensi skor hasil belajar: Tabel 4.2. Sebaran frekuensi skor hasil belajar No. Interval. keterangan. Frekuensi. Persentase. 1. 81-91. Sangat tinggi. 1. 0,9 %. 2. 70-80. Tinggi. 22. 20 %. 3. 59-69. Sedang. 60. 54,54 %. 4. 48-58. Rendah. 19. 17,27 %. 5. 36-47. Sangat rendah. 8. 7,27 %. 110. 100 %. Jumlah. C. Analisis Data 1. Korelasi antara fasilitas dengan hasil belajar fisika Untuk melihat korelasi fasilitas belajar dengan hasil belajar fisika dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson dengan bantuan SPSS 22. Tabel 4.3 menunjukan koefisien korelasi antara fasilitas belajar dengan hasil belajar fisika :.

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44. Tabel 4.3 Korelasi antara fasilitas belajar dengan hasil belajar Correlations Fasilitas Belajar Fasilitas Belajar. Nilai Fisika. Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N. Nilai Fisika. 1. -,138. 110. ,151 110. -,138. 1. ,151 110. 110. Dari tabel korelasi diatas terlihat bahwa nilai robs= -0,138. Sampel yang digunakan adalah 110 siswa dengan taraf signifikan dengan nilai -value sebesar 0,151. Oleh Karena dari. ,. = 0,151 lebih besar. maka tidak signifikan, berarti tidak terdapat korelasi. yang signifikan antara fasilitas belajar dengan hasil belajar fisika. Sedangkan untuk hasil wawancara 5 dari 6 responden menyatakan bahwa mereka hanya menggunakan fasilitas yang disediakan di sekolah yang berarti mereka tidak memiliki sumber belajar sendiri, seperti buku paket ataupun ikut belajar private. Untuk kelengkapan alat tulis hanya 2 responden yang memiliki alat tulis yang lengkap. Dalam suasana atau kondisi keadaan kelas 4 responden menyatakan bahwa kelas sudah terasa nyaman untuk belajar. Dapat disimpulkan bahwa siswa tidak memiliki sumber belajar selain sumber yang disediakan oleh sekolah..

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45. 2. Korelasi antara minat belajar dengan hasil belajar fisika Untuk melihat korelasi antara minat belajar dengan hasil belajar fisika data dianalisis menggunakan uji korelasi pearson dengan bantuan SPSS 22. Berikut ini adalah hasil analisisnya (tabel 4.4) : Tabel 4.4 Korelasi antara minat belajar dengan hasil belajar fisika Correlations Minat Belajar. Nilai Fisika. Minat Belajar. Pearson 1 Correlation Sig. (2-tailed) N 110 Nilai Fisika Pearson ,190* Correlation Sig. (2-tailed) ,047 N 110 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).. ,190* ,047 110 1 110. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai robs = 0,190. Sampel yang digunakan adalah 110 siswa dengan taraf signifikan dengan nilai |. -value = 0,047. Oleh karena nilai |. = 0,05, | <. | maka signifikan. Berarti ada korelasi antara minat belajar. dengan hasil belajar fisika. Dari wawancara 3 orang dari 6 siswa menyatakan bahwa mereka memiliki minat untuk mempelajari fisika, 1 orang menyatakan bahwa dia. memiliki. ketertarikan. belajar. fisika. tetapi. tidak. pernah. memperhatikan guru yang mengajar, sedangkan untuk 2 orang.

(63) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46. menyatakan tidak ada ketertarikan dalam mempelajari fisika. Dapat disimpulkan bahwa 3 dari 6 siswa memiliki minat belajar yang tinggi.. 3. Korelasi antara kemandirian belajar dengan hasil belajar fisika Untuk mengetahui adanya korelasi antara kemandirian belajar dengan hasil belajar fisika, data dianalisis menggunakan uji korelasi pearson dengan bantuan SPSS 22. Berikut ini adalah tabel hasil analisis data menggunakan SPSS (tabel 4.5) : Tabel 4.5 Korelasi antara kemandirian belajar dengan hasil belajar fisika Correlations Kemandirian Belajar. Nilai Fisika ,228* ,017 110 110 ,228* 1 ,017 110 110. Kemandirian Belajar. Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Nilai Fisika Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).. 1. Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa nilai robs= 0,228. Sampel yang digunakan adalah 110 siswa dengan taraf signifikan = 0,05 dan nilai -value = 0,017. Oleh karena |. | <|. | maka. signifikan. Berarti ada korelasi antara kemandirian belajar dengan hasil belajar fisika. Sedangkan untuk hasil wawancara terlihat 5 dari 6 orang menyatakan bahwa mereka memiliki kemandirian belajar dalam.

(64) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47. mempelajari fisika, sedangkan 1 responden, peneliti menyatakan bahwa responden tidak memiliki minat dalam mempelajari fisika, serta responden terlibat pasif dalam kegiatan pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar memilik pengaruh terhadap hasil belajar.. D. Pembahasan 1. Korelasi antara fasilitas belajar dengan hasil belajar fisika Dari analisis data ditemukan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara fasilitas belajar dengan hasil belajar fisika. Secara teori fasilitas belajar dikatakan lengkap apabila memiliki peralatan yang lengkap seperti ruang belajar, meja, kursi, penerang, alat tulis–menulis, buku–buku dan lain–lain. Fasilitas yang lengkap akan membantu hasil belajar siswa. Sedangkan dari hasil penelitian terlihat bahwa siswa memiliki peralatan belajar yang lengkap bahkan sebagian ada yang menggunakan guru privat, tetapi tidak berdampak baik terhadap hasil belajar. Tidak adanya korelasi yang positif dengan hasil belajar disebabkan oleh faktor lain di antaranya adalah kurangnya motivasi belajar dalam mempelajari. fisika.. Berdasarkan. hasil. wawancara. responden. menyatakan bahwa alat belajar yang dimilikinya lengkap tetapi pada pertanyaan selanjutnya responden menyatakan tidak tertarik dalam mempelajari fisika..

(65) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48. 2. Korelasi antara minat belajar dengan hasil belajar fisika Dari hasil yang diperoleh menggunakan kuesioner terlihat ada korelasi yang signifikan antara minat belajar dengan hasil belajar fisika. Dari hasil kuesioner dan wawancara diketahui bahwa siswa memiliki minat dalam belajar fisika karena fisika dianggap sebagai suatu pelajaran yang sangat penting dan berguna dalam kehidupan sehari-hari. Dengan minat yang tinggi maka akan memiliki semangat belajar yang tinggi sehingga akan berpengaruh secara positif terhadap hasil belajar fisika. Secara teori siswa dapat dikatakan memiliki minat belajar yang tinggi adalah siswa yang memiliki ketertarikan terhadap suatu objek yang ingin dipelajarinya. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa siswa memiliki minat belajar fisika sehingga memiliki korelasi dengan hasil belajar fisika. Dari wawancara, 3 dari 6 responden menyatakan bahwa mereka memiliki minat belajar fisika.. 3. Korelasi antara kemandirian belajar dengan hasil belajar fisika Dari hasil analisis data terlihat bahwa ada korelasi yang signifikan antara kemandirian belajar dengan hasil belajar fisika. Siswa yang memiliki kemandirian belajar yang tinggi akan mempengaruhi hasil belajar yang tinggi. Dengan belajar secara mandiri dapat dikatakan.

(66) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49. bahwa siswa memiliki minat belajar fisika. Siswa dapat dikatakan mandiri dalam belajar adalah siswa yang berusaha mencari sendiri terlebih dahulu saat guru memberikan latihan-latihan soal. Dari hasil kuesioner dan wawancara siswa mengatakan bahwa ketika mereka tidak memahami materi atau soal latihan, mereka akan berusaha untuk memahami dengan menggunakan sumber-sumber yang ada seperti buku catatan, LKS, internet, dan kalaupun masih belum paham mereka berusaha untuk bertnya kepada teman ataupun pada guru. Dengan adanya kemandirian belajar, maka siswa akan lebih dapat memahami suatu materi, sehingga memiliki pengaruh yang positif terhadap hasil belajar fisika. Secara teori menurut Moore (dalam Keegan, 1991) “ kemandirian belajar peserta didik adalah sejauh mana dalam proses pembelajaran itu siswa dapat ikut menentukan tujuan, bahan dan pengalaman belajar, serta evaluasi pembelajaran. Dari teori menurut Moore dapat disimpulkan. bahwa. kemandirian. belajar. lebih. cenderung. membebaskan siswa untuk menentukan apa yang ingin mereka pelajari, dan kapan harus mereka belajar. Belajar mandiri tidak harus belajar sendiri atau mengasingkan diri melainkan berusaha belajar dengan sendiri, dengan bimbingan guru maupun teman sendiri. Guru, orang tua, dan teman adalah fasilitator sebagai tempat untuk bertanya apabila siswa belum memahami apa yang dia pelajari. Berdasarkan.

(67) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50. teori diatas dapat dikatakan memiliki keterkaitan dengan hasil analisis data baik kuesioner maupun hasi wawancara. E. Keterbatasan Penelitian 1. Pengukuran hasil belajar fisika tidak menggunakan semua materi, karena kurang mencerminkan hasil belajar fisika yang sesungguhnya. 2. Peneliti tidak membuat instrumen wawancara lain, seperti guru atau orang tua yang mengetahui kondisi siswa. 3. Peneliti tidak mengawasi sewaktu siswa melaksanakan UTS sehingga tidak mengetahui kondisi suasana di kelas. 4. Peneliti hanya menggunakan narasumber wawancara yang terbatas, dan peneliti juga tidak menggunakan kriteria dalam menentukan narasumber untuk diwawancarai serta peneliti tidak melakukan wawancara secara pribadi dengan siswa karena pada saat proses wawancara siswa guru selalu berada disamping siswa..

(68) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisis data pada bab IV dapat disimpulkan bahwa: 1. Tidak terdapat korelasi yang signifikan antara fasilitas belajar dengan hasil belajar fisika di kelas X IPA SMA Negeri 1 Depok, Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018. 2. Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan hasil belajar fisika di kelas X IPA SMA Negeri 1 Depok, Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018. 3. Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara kemandirian belajar dengan hasil belajar fisika di kelas X IPA SMA Negeri 1 Depok, Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018.. B. Saran 1. Bagi guru fisika, ada baiknya memperhatikan minat dan kemandirian belajar siswa karena minat dan kemandirian belajar berpengaruh terhadap hasil belajar fisika siswa. 2. Bagi peneliti selanjutnya, pengukuran hasil belajar lebih difokuskan pada materi yang sedang berlangsung. 3. Membuat instrumen wawancara untuk guru dan orang tua, agar mendapatkan informasi yang cukup untuk mengetahui kondisi siswa.. 51.

(69) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52. 4. Untuk peneliti selanjutnya, ada baiknya peneliti ikut mengawasi pelaksanaan UTS agara lebih memahami kondisi suasana di kelas..

Gambar

Tabel 3.1. Kisi-kisi Kuesioner Fasilitas Belajar
Tabel 3.2. Kisi-kisi Kuesioner Minat Belajar
Tabel 3.4. Kisi-kisi Pertanyaan Wawancara
Tabel 3.5. klasifikasi fasilitas belajar  Interval Skor Fasilitas Belajar  Klasifikasi
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

[r]

Sebab itu saya bagi FREE supaya anda boleh share dengan orang lain :).. Nak tau strategi lain? nanti saya kongsikan. Buat ni dulu bagi jadi.. Dah ada saya bagi. Itupun kalau

[r]

Oleh karena itu salah satu langkah awal yang diperlukan dalam perhitungan jarak adalah mengingatkan kembali bentuk khusus bangun-bangun datar dalam bangun ruang yang

[r]

surat pernyataan DPS mengenai pernyataan kesyariahan Efek Syariah yang dimuat dalam Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah, dengan

itu mau mematuhi tentang misalnya rambu-rambu atau toridor tentang bagaimana menjadi jurnalis yang baik dan mau melaksanakannya maka bagi mahasiswa itu di

[r]