• Tidak ada hasil yang ditemukan

I PENDAHULUAN. 2 bagian yaitu kulit luar (epidermis) dan kulit bagian dalam (dermis). Saat tubuh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I PENDAHULUAN. 2 bagian yaitu kulit luar (epidermis) dan kulit bagian dalam (dermis). Saat tubuh"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tubuh kita manusia sebagai sebuah sistem, terdiri dari berbagai bagian yang berbeda fungsi dan saling melengkapi. Selain berfungsi sebagai organ panca indra, jaringan kulit juga berfungsi sebagai pelindung tubuh, memelihara panas tubuh dan memelihara penguapan. Secara garis besar, lapisan kulit dibagi menjadi 2 bagian yaitu kulit luar (epidermis) dan kulit bagian dalam (dermis). Saat tubuh manusia mengalami penuaan, beberapa bagian juga mengalami penurunan fungsi berupa pertumbuhan sel epidermis lebih lambat, fibroblasts pada lapisan dermis yang mati tidak ada ganti, lapisan kulit dalam dan luar termasuk colagen menjadi lebih tipis, sehingga kulit akan lebih mudah terluka, produksi kelenjar keringat dan kelenjar sebaceous menurun, yang mengakibatkan kulit kering (Gunawijaya 2000: 3).

Kulit manusia tersusun atas dua lapisan, yaitu epidermis dan dermis. Epidermis dan dermis. Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan memiliki tebal yang berbeda-beda 400-600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki rambut). Selain sel-sel epitel, epidermis juga tersusun atas lapisan melanosit, sel langerhans, sel limfosit, sel merkel, dan keratinosit Selain sel-sel epitel, epidermis juga tersusun atas lapisan: Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses melanogenesis. Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang, yang merangsang sel

(2)

Limfosit T, mengikat, mengolah, dan merepresentasikan antigen kepada sel Limfosit T (Susilowarno 2007: 28).

Fungsi kulit sebagai penerima stimulus, maka terdapat banyak ujung saraf, antara lain di epidermis, folikel rambut, kelenjar kutan, jaringan dermis dan subkutis, serta papila dermis. Ujung saraf ini tanggap terhadap stimulus seperti rabaan-tekanan, sensasi taktil, suhu tinggi atau rendah, nyeri, gatal, dan sensasi lainnya. Ujung saraf ini meliputi ujung Ruffini, Vaterpacini, Meissner, dan Krause. Selain itu turunan kulit yang lain adalah kuku. Kuku merupakan lempeng sel epitel berkeratin pada permukaan dorsal setiap falang distal. Lempeng kuku terletak pada stratum korneum, sedangkan dasar kuku terletak pada stratum basal dan spinosum (Endang 2009: 123).

Dermis yaitu lapisan kulit di bawah epidermis, memiliki ketebalan yang bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm di daerah punggung. Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak nyata, yaitu stratum papilare dan stratum reticular Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag, dan leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi). Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas jaringan ikat padat tak teratur (Susilowarno 2007: 27).

1.2 Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui struktur dan perkembangan jaringan kulit pada hewan.

(3)

II TINJAUAN PUSTAKA

Kulit atau kutis adalah pelindung tubuh yang paling luar yang tersusun atas beberapa lapisan jaringan. Kulit memiliki banyak fungsi seperti menerima rangsangan dari luar, melindungi diri dari infeksi dan luka, mencegah kekeringan, membantu pengaturan suhu tubuh, mengeluarkan keringat, menyimpan lemak dan membuat vitamin D. Di dalam kulit terdapat banyak struktur yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Keseluruhan kulit (semua struktur dan lapisan jaringan) disebut sistem intergumen (Stockley 2005: 82).

Kulit dan apendicesnya merupakan struktur kompleks yang membentuk jaringan tubuh yang kuat dan keras. Epidermis terdiri dari sel epitel yang mengalami keratinisasi yang mengandung bahan lemak yang menjadikan kulit kedap air. Sel superfisial dari stratum ini secara kostan dilepaskan dan diganti. Sel lain mengandung cairan berminyak. Lapisan ketiga tediri dari sel-sel yang mengandung granula yang mampu merefraksi cahaya dan membantu memberikan warna putih pada kulit. Lapisan keempat mengandung sel yang memproduksi melamin, suatu bahan yang bertindak sebagai perlindungan terhadap pengaruh sinar UV. Epidermis tidak mengandung pembuluh darah, tetapi limfe bersirkulasi dalam ruang interselular (Subowo 1995: 7).

Lapisan dermis merupakan bagian terbesar dari komposisi kulit, merupakan lapisan yang kuat dan memiliki jaringan ikat yang fleksibel yang mengandung serabut kolagen. Retikular dan serabut-serabut elastis. Serabut kolagen dibentuk dari protein kolagen yang sangat tipis. Serabut retukular,

(4)

merupakan serabut paling tipis sebagai jaringan penyokong. Serabut elastis menjadikan kulit lebih fleksibel. Kebanyakan sel pada dermis adalah fibroblast, sel lemak dan makrofag Pada lapisan ini terdapat pembuluh darah, pembuluh limfe, ujung syaraf, folikel rambut dan kelenjar-kelenjar. Lapisan dermis terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan papila dan lapisan reticular (Gunawijaya 2000: 3).

Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf. Epidermis tersusun atas empat lapis sel. Dari bagian dalam ke bagian luar, pertamaadalah stratum germinativum berfungsi membentuk lapisan di sebelah atasnya. Kedua,yaitu di sebelah luar lapisan germinativum terdapat stratum granulosum yang berisi sedikit keratin yang menyebabkan kulit menjadi keras dan kering. Selain itu sel-sel dari lapisan granulosum umumnya menghasilkan pigmen hitam (melanin).Kandungan melanin menentukan derajat warna kulit, kehitaman, atau kecoklatan. Lapisan ketigamerupakan lapisan yang transparan disebut stratum lusidum dan lapisan keempat (lapisan terluar) adalah lapisan tanduk disebut stratum korneum (Carniero 2007: 281).

Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang; sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka terhadap berbagai rangsangan; sebagai alat ekskresi; serta pengatur suhu tubuh. Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba, kulit dilengkapi dengan reseptorreseptor khusus. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis (Pearce 1999: 26).

(5)

Kulitmengeluarkanzat-zattertentuyaitukeringatdarikelenjar-kelenjarkeringat yang dikeluarkanmelaluipori-porikeringatdenganmembawagaram, yodiumdanzatkimialainnya.Air yang dikeluarkanmelaluikulittidaksajadisalurkanmelaluikeringattetapijugamelaluipengu apan airtransepidermis.Kelenjarkeringatterdiridariglomerolusataubagiansekresidandukt us.Secararelatifterdapatcatudarah yang kaya danmenskresikeringat yang agakkeruh, hampirtidakberbau, hampirmengandung 99% air, dansejumlahkecilkhlorida, urea, amonium, asamuratdankreatinin(Subowo 1999: 6).

Selain terdiri atas kelanjar keringat, kulit juga terdiri atas kelanjar minak dan kelenjar lemak. kelenjar minyak atau sebasea pada manusia terdapat di seluruh permukaan tubuh dengan pengecualian telapak tangan dan telapak kaki serta permukaan dorsal kaki. Kelenjar minyak mencurahkan sekretnya ke bagian atas folikel rambut dan merupakan bagian integral unit pilosebaus, dimana selain itu termasuk rambut dan kelenjar keringan apokrin. Kelenjar sebasea terpisah dari rambut tampak pada batas mukokutan dan membran mukosa tertentu yaitu bibir dan permukaan oral pipi, pada puting susu dan areola mamma, pada glans penis dan permukaan dalam prepusium (kelenjar tyson) (Geneser 1994: 84).

Kelenjar Lemak seladiposasangat kaya

denganpembuluhdarahdanpersyarafanmenjadipentingbagitubuhdalammemelihara kebutuhankeseimbanganenergi, penyimpananenergidalambentuk lipid,

(6)

mobilisasicadanganenergidalammeresponrangsangan hormonal serta perubahan signal sekresi (Geneser 1994:86).

III METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 6 Maret 2014 pada pukul 13.15-15.00 WIB, bertempat di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Srwijaya, Inderalaya.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang dugunakan pada praktikum ini adalah baki bedah, gunting atau cutter, kaca objek, mikroskop, dan pinset. Sedangkan bahan yang digunakan adalah mencit atau Mus musculus.

3.3 Cara Kerja

Disiapkan bahan yang akan diamati dan letakkan diatas baki. Bedah mencit, ambil sebagian kulit mencit sebanyak 2 sayatan dan letakkan diatas kaca objek. Amati dibawah mikroskop dan tentukan bagian-bagiannya. Gambar dalam kertas kerja dan beri keterangan.

(7)
(8)

IV HASIL

BerdasarkanPraktikum yang telahdilaksanakandiperolehhasilsebagaiberikut: a. Lapisan Epidermis Gallus Gallus

Klasifikasi : Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Aves Ordo : Galiformes Family : Phasianidae Genus : Gallus Spesies : Gallus gallus NamaUmum : Ayam KeteranganGambar : 1. Epidermis 2. LapisanTanduk 3. SekatPenghubung Dekripsi :

Padalapisan epidermis tersusunataslapisantanduk (lapisankorneum) danlapisan Malpighi. Lapisankorneummerupakanlapisankulitmati, yang dapatmengelupasdandigantikanolehsel-selbaru.Lapisan Malpighi terdiriataslapisanspinosumdanlapisangerminativum.Menurut(Brown 1999: 31), bahwalapisanspinosumberfungsimenahangesekandariluar.Lapisangerminativumm

(9)

engandungsel-sel yang aktifmembelahdiri, mengantikanlapisansel-selpadalapisankorneum.Lapisan Malpighimengandungpigmenmelanin yang memberiwarnapadakulit.

(10)

b. Lapisan Epidermis Musmusculus Klasifikasi : Kingdom : Animalia Divisi : Chordata Kelas :Mamalia Ordo :Rodentia Family :Muridae Genus : Mus Spesies :Musmusculus NamaUmum : Ayam KeteranganGambar : 1. JaringanEpitel 2. Ujung Syaraf Deskripsi :

Padalapisan epidermis terdiriatas stratum korneum, stratum lusidum. stratumgranulosum, dan stratum germinativum. Menurut (Subowo 1999: 6), bahwa stratum korneumtersusundarisel-selmatidanselalumengelupas.Stratum lusidumtersusunatassel-sel yang tidakberintidanberfungsimengganti stratum korneum.Stratum granulosumtersusunatassel-sel yang berintidanmengandungpigmen melanin.Stratum germinativumtersusunatassel-sel yang selalumembentuksel-selbarukearahluar.

(11)

c. CekerGallus gallus Klasifikasi : Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Aves Ordo : Galiformes Family : Phasianidae Genus : Gallus Spesies : Gallus gallus NamaUmum : Ayam KeteranganGambar : 1. KulitLuar Epidermis 2. Kuku 3. Tulang Kaki 4. LapisanKulit Dermis 5. Selaputantar kaki Deskripsi: Gambardiatasmerupakanjaringankulitterluarpada kaki ayam.Biladiperhatikankulit epidermis ayamberbedadengan epidermis hewanlainnya.Kulit epidermis initersusunmembentuksisik.Menurut (Geneser

1995: 130) bahwalapisanepidermis

mempunyaifungsibagisetiapbentukpenyusunnya.ayamseringmencarimakanan di tanahsehinggalapisankulitnyamengalamiadaptasifisiologimenjadilebihtebal.

(12)

V KESIMPULAN

Berdasarkanpraktikum yang

telahdilaksanakandiperolehkesimpulansebagaiberikut:

1. Kulithewandapatmengalamidiferensiasimembentukjaringankulit yang baruuntukberadaptasidenganlingkungansekitarsepertipadakulit

epidermisGallus gallusyang mengalamipenebalan.

2. Lapisan epidermis kulitterdiriataslapisantandukdanlapisanmalphigi.

3. Lapisan Malpighimengandungpigmenmelanin yang memberiwarnapadakulit.

4. Kulittebalmempunyailapisanlucidum yang biasanyaterdapatpadatelapaktangandan kaki.

5. Kulit sebagai ekskresi yang mengeluarkan keringat dari pori-pori pada kulit, yang dapat mengatur suhu tubuh.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Brown. 1999. Buku Teks Histologi Veteriner I. Jakarta: Universitas Indonesia. iii + 279 hlm.

Carneiro J. 2007. Histologi Dasar Teks & Atlas. Jakarta: EGC. vi + 670 hlm. Cormack, D. 1998. Ham Histologi. Jakarta: Binarupa Aksara. vii + 535 hlm. Dellmann dan Brown. 1988. Buku Teks Histologi Veteriner. Jakarta : Universitas

Indonesia. ix + 279 hlm.

Geneser, Finn. 1994. Buku Teks Histologi. Jakarta : Binarupa Aksara. i + 215 hlm.

Gunawijaya, A. 2000. Buku Teks Histologi. Jakarta: Binarupa Aksara. iiii + 346 hlm.

Pearce, E. 1999. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia. iii + 344 hlm.

Subowo. 1999. Histologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara. iiii + 196 hlm. Susilowarno. 2007. Biologi. Jakarta: PT.Gramedia. iv + 499 hlm.

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Pada pelaksanaan PLPG, peserta wajib mengikuti UKG sebelum PLG untuk menjaring calon peserta dan UKG setelah PLPG untuk menentukan peserta yang lulus sertifikasi

Tujuan dari penelitian : (1) Merancang bangun peralatan penyiraman otomatis pada lahan kering, (2) Menentukan cara yang efektif dan efisien, (3) Mengetahui unjuk

Setiap orang yang di muka umum menghasut dalam bentuk apapun dengan maksud meniadakan keyakinan terhadap agama yang dianut di Indonesia, dipidana dengan

Memorandum Saling Penge1tian berlaku · sejak tanggal penandatanganan dan berlaku selama dua tahun, secara otomatis dapat diperpanjang dalam jangka waktu yang sama,

Selain faktor pendidikan, ada faktor–faktor lain yang dapat mempengaruhi efisiensi dan efektivitas kerja sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan, antara lain adalah

The teacher asks the students to form groups of three and read the explanation on procedure on page 29 of Student’s Book. The students have to write the procedure to do or to

Locke (1963), merupakan perintis HAM, yang tentunya sangat mempengaruhi teori tanggung jawab ini, memaparkan bahwa kita tidak memiliki hak untuk merusak hidup, kesehatan,