ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS DAN
ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS
SOLVABILITAS
TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN
TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN
MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR
MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
Oleh :
Oleh :
Nidya Afrinda
Nidya Afrinda
nidyaafrinda@yahoo.com
nidyaafrinda@yahoo.com
(Fakultas Ekonomi Kampus Palembang, Universitas Sriwijaya)
(Fakultas Ekonomi Kampus Palembang, Universitas Sriwijaya)
Hj. Marlina Widayanti, S.E., S.H.,
Hj. Marlina Widayanti, S.E., S.H., M.M., Ph.D.;
M.M., Ph.D.;
Drs. H.M.A. Rasyid Hs. Umrie, M.B.A.Drs. H.M.A. Rasyid Hs. Umrie, M.B.A.
ABSTRAK ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh rasio Likuditas (
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh rasio Likuditas (Current Ratio
Current Ratio,,
Cash Ratio
Cash Ratio, dan
, dan
Quick Ratio
Quick Ratio) dan Solvabilitas (
) dan Solvabilitas (
Debt to Total
Debt to Total Assets Ratio
Assets Ratio,, Debt to Equity
Debt to Equity Ratio
Ratio, dan
, dan Long Term Debt
Long Term Debt
to Equity Ratio
to Equity Ratio) terhadap Profitabilitas (
) terhadap Profitabilitas (
Return
Return on
on Assets
Assets) pada Perusahaan Makanan dan Minuman
) pada Perusahaan Makanan dan Minuman
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Populasi penelitian ini adalah 16 perusahaan sub sektor
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Populasi penelitian ini adalah 16 perusahaan sub sektor
Makanan dan Minuman.
Makanan dan Minuman.
Purposive
Purposive Sampling
Sampling
digunakan sebagai teknik pengambilan sampel dan 6
digunakan sebagai teknik pengambilan sampel dan 6
perusahaa
perusahaan terpilih
n terpilih mem
memenuhi kriteria
enuhi kriteria untuk dijadikan sampel penelitian.
untuk dijadikan sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan
Penelitian ini menggunakan
data sekunder dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
data sekunder dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Current Ratio
Current Ratio
berpengaruh nega
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
tif dan signifikan terhadap Return on Assets
Return on Assets (ROA),
(ROA),
Cash Ratio
Cash Ratio berpengaruh negatif
berpengaruh negatif
namun tidak signifikan terhadap ROA,
namun tidak signifikan terhadap ROA,
Quick Ratio
Quick Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA,
berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA,
Debt to
Debt to Total Assets
Total Assets Ratio
Ratio
(DAR) dan
(DAR) dan
Debt to
Debt to Equity Ratio
Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif namun tidak
(DER) berpengaruh negatif namun tidak
signifikan terhadap ROA, sedangkan
signifikan terhadap ROA, sedangkan Long Term Debt to Equity Ratio
Long Term Debt to Equity Ratio (LDER) berpengaruh positif dan
(LDER) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap ROA. Secara simultan
signifikan terhadap ROA. Secara simultan
Current Ratio
Current Ratio,,
Cash Ratio
Cash Ratio,,
Quick Ratio
Quick Ratio,,
Debt to
Debt
to Total
Total
Assets
Assets Ratio
Ratio (DAR),
(DAR),
Debt
Debt to
to Equity
Equity Ratio
Ratio (DER), dan
(DER), dan
Long
Long Term
Term Debt
Debt to
to Equity
Equity Ratio
Ratio (LDER)
(LDER)
berpengaruh
berpengaruh signifikan
signifikan terhadap
terhadap profitabilitas
profitabilitas (ROA)
(ROA) perusahaan
perusahaan Makanan
Makanan dan
dan Minuman
Minuman yang
yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2012. Koefisien determinasi sebesar 30,6%, hal
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2012. Koefisien determinasi sebesar 30,6%, hal
ini berarti
ini berarti variabel likuiditas dan solvabilitas mampu menjelaskan variabel profitabilitas sebesar 30,6%
variabel likuiditas dan solvabilitas mampu menjelaskan variabel profitabilitas sebesar 30,6%
dan sisanya sebesar 69,4% dijelaskan oleh faktor
dan sisanya sebesar 69,4% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak
lain yang tidak dimasukka
dimasukkan dalam model penelitian.
n dalam model penelitian.
Kata kunci :
Kata kunci : CurrCurr eent Rant Ratio tio ,, CasCash Ratih Rati o o ,, Quick Ratio Quick Ratio ,, Debt to TotDebt to Total Aal A sssesets Rts Ratiati o o ,, DebDebt to Et to E quityquity Ratio
ABSTRACT ABSTRACT
This research was aimed to investigate the influence of Liquidity Ratio (Current Ratio, Cash Ratio,
This research was aimed to investigate the influence of Liquidity Ratio (Current Ratio, Cash Ratio,
and Quick Ratio) and Solvability Ratio (Debt to Total Assets Ratio, Debt to Equity Ratio, and Long
and Quick Ratio) and Solvability Ratio (Debt to Total Assets Ratio, Debt to Equity Ratio, and Long
Term Debt to Equity Ratio) to Profitability (Return on Assets) in the Food and Beverage company
Term Debt to Equity Ratio) to Profitability (Return on Assets) in the Food and Beverage company
listed at Bursa Efek Indonesia (BEI) period 2006-2012. The population in this research is 16
listed at Bursa Efek Indonesia (BEI) period 2006-2012. The population in this research is 16
companies of Food and Beverage sub sector. Purposive Sampling technique is employed and found 6
companies of Food and Beverage sub sector. Purposive Sampling technique is employed and found 6
companies are selected that fulfill
companies are selected that fulfill the criteria for
the criteria for the research sample. This research uses the
the research sample. This research uses the secondary
secondary
data, and multiple regression is used in this study. The result shows that Current Ratio has negative
data, and multiple regression is used in this study. The result shows that Current Ratio has negative
and significant influence on Return on Assets (ROA), Cash Ratio has negative but not significant
and significant influence on Return on Assets (ROA), Cash Ratio has negative but not significant
influence on ROA, Quick Ratio has positive and significant influence on ROA, Debt to Total Assets
influence on ROA, Quick Ratio has positive and significant influence on ROA, Debt to Total Assets
Ratio (DAR) and Debt to
Ratio (DAR) and Debt to Equity Ratio (DER) have negative but not
Equity Ratio (DER) have negative but not significant influence on ROA, and
significant influence on ROA, and
Long Term Debt to
Long Term Debt to Equity Ratio has positive and
Equity Ratio has positive and significant on ROA. Simultaneously, Current Ratio,
significant on ROA. Simultaneously, Current Ratio,
Cash Ratio, Quick Ratio, Debt to Total Assets Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER) and Long
Cash Ratio, Quick Ratio, Debt to Total Assets Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER) and Long
Term Debt to Equity Ratio (LDER) have significant influence on profitability (ROA). The coefficient
Term Debt to Equity Ratio (LDER) have significant influence on profitability (ROA). The coefficient
of determination is 30,6%%, it means that liquidity and solvability variables are be able to explain
of determination is 30,6%%, it means that liquidity and solvability variables are be able to explain
profitability variable as m
profitability variable as much as 30,6%, and the rest of 69,4% ex
uch as 30,6%, and the rest of 69,4% explained by other variable
plained by other variables not include
s not include
in the model.
in the model.
Keywords :
Keywords : CurrCurr eent Ratio nt Ratio ,,CasCash Ratih Rati o o ,,Quick Ratio Quick Ratio ,,Debt to TDebt to T otal otal AssAssets ets Ratio Ratio ,,DebDebt to Equit to Equi ty Ratio ty Ratio ,, Long
I. PENDAHULUAN I. PENDAHULUAN
Pertumbuhan ekonomi Indonesia beberapa
Pertumbuhan ekonomi Indonesia beberapa
tahun belakangan ini menunjukkan tren yang
tahun belakangan ini menunjukkan tren yang
positif.
positif. Data
Data Badan
Badan Pusat
Pusat Statistik
Statistik (BPS)
(BPS)
menunjukkan, dalam beberapa kurun waktu
menunjukkan, dalam beberapa kurun waktu
terakhir
angka
pertumbuhan
ekonomi
terakhir
angka
pertumbuhan
ekonomi
Indonesia masih bertahan di kisaran 6,3%. Jika
Indonesia masih bertahan di kisaran 6,3%. Jika
dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB), di
dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB), di
mana konsumsi masyarakat merupakan faktor
mana konsumsi masyarakat merupakan faktor
penyumba
penyumbang terbesar yang menc
ng terbesar yang mencapai lebih dari
apai lebih dari
60%.
60%.
Meningkatnya pertumbuhan UKM di
Meningkatnya pertumbuhan UKM di
Indonesia ternyata cukup didominasi oleh
Indonesia ternyata cukup didominasi oleh
industri Makanan dan Minuman. Sejak
industri Makanan dan Minuman. Sejak
beberapa ta
beberapa tahun yang lalu, perk
hun yang lalu, perkembanga
embangan bisnis
n bisnis
di bidang makanan dan minuman mengalami
di bidang makanan dan minuman mengalami
pertumbuhan
pertumbuhan
yang
yang
sangat
sangat
signifikan.
signifikan.
Puncaknya terjadi pada tahun 2009 di mana
Puncaknya terjadi pada tahun 2009 di mana
industri tersebut meningkat dari 2,34% (Tahun
industri tersebut meningkat dari 2,34% (Tahun
2008)
2008) mengalami
mengalami lonjakan
lonjakan pesat
pesat menjadi
menjadi
11,22% dengan volume penjualan hingga Rp.
11,22% dengan volume penjualan hingga Rp.
555
Triliun
(Tahun
2009).
Meskipun
555
Triliun
(Tahun
2009).
Meskipun
peningkatannya
peningkatannya sangat
sangat tinggi
tinggi di
di tahun
tahun 2009,
2009,
namun pada saat krisis global terjadi pada
namun pada saat krisis global terjadi pada
tahun 2010, sektor industri Makanan dan
tahun 2010, sektor industri Makanan dan
Minuman sempat mengalami penurunan yang
Minuman sempat mengalami penurunan yang
cukup
hebat
menjadi
2,73%
walaupun
cukup
hebat
menjadi
2,73%
walaupun
omsetnya masih tetap tinggi yaitu menyentuh
omsetnya masih tetap tinggi yaitu menyentuh
angka Rp. 605 Triliun.
angka Rp. 605 Triliun.
Jika perusahaan memutuskan modal kerja
Jika perusahaan memutuskan modal kerja
dalam jumlah yang besar, kemungkinan tingkat
dalam jumlah yang besar, kemungkinan tingkat
likuiditas akan terjaga namun kesempatan
likuiditas akan terjaga namun kesempatan
untuk memperoleh laba yang besar akan
untuk memperoleh laba yang besar akan
menurun pada akhirnya berdampak pada
menurun pada akhirnya berdampak pada
menurunnya profitabilitas. Sebaliknya jika
menurunnya profitabilitas. Sebaliknya jika
perusahaa
perusahaan
n
ingin
ingin
mema
memaksimalkan
ksimalkan
profitabilitas,
profitabilitas,
kemungkina
kemungkinan
n
dapat
dapat
mempengaruhi tingkat likuiditas perusahaan.
mempengaruhi tingkat likuiditas perusahaan.
Makin tinggi likuiditas maka semakin baik
Makin tinggi likuiditas maka semakin baik
posisi perusahaan di
posisi perusahaan di mata kreditur oleh
mata kreditur oleh karena
karena
itu terdapat kemungkinan yang sangat besar
itu terdapat kemungkinan yang sangat besar
bahwa
bahwa
perusahaa
perusahaan
n
akan
akan
membaya
membayarr
kewajibannya tepat pada
kewajibannya tepat pada waktunya.
waktunya.
Likuiditas
adalah
rasio
yang
Likuiditas
adalah
rasio
yang
memperhatikan hubungan kas perusahaan dan
memperhatikan hubungan kas perusahaan dan
aktiva lancar lainnya terhadap kewajiban
aktiva lancar lainnya terhadap kewajiban
lancarnya
(Weston
&
Brigham,
2010),
lancarnya
(Weston
&
Brigham,
2010),
demikian juga menurut Malkiel & Xu (2004)
demikian juga menurut Malkiel & Xu (2004)
yang menyatakan bahwa likuiditas memainkan
yang menyatakan bahwa likuiditas memainkan
peranan
peranan penting
penting terhadap
terhadap harga
harga suatu
suatu aset.
aset.
Apabila jumlah aktiva lancar terlalu
Apabila jumlah aktiva lancar terlalu kecil maka
kecil maka
akan menimbulkan illikuid, sedangkan apabila
akan menimbulkan illikuid, sedangkan apabila
jumlah
jumlah aktiva
aktiva lancar
lancar terlalu
terlalu besar
besar akan
akan
berakibat
berakibat timbulnya
timbulnya dana
dana yang
yang mengangg
menganggur
ur
((iddle cash
iddle cash), semua ini berpengaruh kepada
), semua ini berpengaruh kepada
jalannya
jalannya operasi
operasi perusahaa
perusahaan.
n. Selain
Selain masalah
masalah
tersebut perusahaan juga dihadapkan pada
tersebut perusahaan juga dihadapkan pada
masalah
penentuan
sumber
dana.
Jika
masalah
penentuan
sumber
dana.
Jika
perusahaa
perusahaan
n mengg
menggunakan lebih
unakan lebih banyak hutang
banyak hutang
dibanding modal sendiri maka tingkat
dibanding modal sendiri maka tingkat
solvabilitas akan menurun karena beban bunga
solvabilitas akan menurun karena beban bunga
yang harus ditanggung juga meningkat. Hal ini
yang harus ditanggung juga meningkat. Hal ini
akan
berdampak
terhadap
menurunnya
akan
berdampak
terhadap
menurunnya
profitabilitas.
profitabilitas.
Menurut Munawir (2002), solvabilitas
Menurut Munawir (2002), solvabilitas
adalah
kemampuan
perusahaan
untuk
adalah
kemampuan
perusahaan
untuk
memenuhi kewajiban keuangannya apabila
memenuhi kewajiban keuangannya apabila
perusahaa
perusahaan
n
tersebut
tersebut
dilikuidasikan, baik
dilikuidasikan,
baik
kewajiban jangka pendek maupun jangka
kewajiban jangka pendek maupun jangka
panjang.
panjang. Berdasarka
Berdasarkan
n
Pecking Order
Pecking
Order Theory
Theory
dari Stewart C. Myers (1984), semakin besar
dari Stewart C. Myers (1984), semakin besar
rasio
solvabilitas,
menunjukkan
bahwa
rasio
solvabilitas,
menunjukkan
bahwa
semakin besar biaya yang harus ditanggung
semakin besar biaya yang harus ditanggung
perusahaa
dimilikinya. Hal ini dapat menurunkan
dimilikinya. Hal ini dapat menurunkan
profitabilitas
profitabilitas yang
yang dimiliki
dimiliki oleh
oleh perusahaan
perusahaan..
Jadi semakin tinggi solvabilitas perusahaan
Jadi semakin tinggi solvabilitas perusahaan
maka
kemampuan
perusahaan
untuk
maka
kemampuan
perusahaan
untuk
menghasilkan laba semakin rendah.
menghasilkan laba semakin rendah.
Pengaruh likuiditas dan solvabilitas
Pengaruh likuiditas dan solvabilitas
terhadap profitabilitas pada perusahaan
terhadap profitabilitas pada perusahaan
Real
Real
Estate
Estate dan
dan
Property
Property Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia
tahun 2005-2012 yang diteliti
tahun 2005-2012 yang diteliti oleh Erma Risdo
oleh Erma Risdo
Tohonan Manurung, Gusnardi, Rina Selva
Tohonan Manurung, Gusnardi, Rina Selva
Johan (2012) menunjukkan bahwa secara
Johan (2012) menunjukkan bahwa secara
simultan
likuiditas
dan
solvabilitas
simultan
likuiditas
dan
solvabilitas
berpengaruh
berpengaruh
secara
secara
signifikan
signifikan
terhadap
terhadap
profitabilitas,
profitabilitas, secara
secara parsial
parsial likuiditas
likuiditas tidak
tidak
berpengaruh
berpengaruh signifikan
signifikan terhadap
terhadap profitabilitas
profitabilitas
dan secara parsial solvabilitas berpengaruh
dan secara parsial solvabilitas berpengaruh
signifikan
terhadap
profitabilitas.
Pada
signifikan
terhadap
profitabilitas.
Pada
penelitian
penelitian yang
yang dilakukan
dilakukan oleh
oleh Gryglewicz
Gryglewicz
(2010) yang mengkaji dampak baik likuiditas
(2010) yang mengkaji dampak baik likuiditas
dan kekhawatiran solvabilitas
dan kekhawatiran solvabilitas pada perusahaan
pada perusahaan
pembiaya
pembiayaan,
an,
menunjukkan
menunjukkan
hasil
hasil
adanya
adanya
interaksi dalam kebijakan kas yang dinamis di
interaksi dalam kebijakan kas yang dinamis di
mana
cadangan
kas
akan
meningkatan
mana
cadangan
kas
akan
meningkatan
profitabilitas
profitabilitas dan
dan berkorelas
berkorelasi
i positif
positif dengan
dengan
arus
kas,
dan
menemukan
adanya
arus
kas,
dan
menemukan
adanya
kekhawatiran bahwa likuiditas menyebabkan
kekhawatiran bahwa likuiditas menyebabkan
penurunan
penurunan
dispersi spread
dispersi spread
kredit. Penelitian ini
kredit. Penelitian ini
berbeda dengan
berbeda dengan penelitian sebelumnya, karena
penelitian sebelumnya, karena
pada penelitian kali ini akan meneliti pengaruh
pada penelitian kali ini akan meneliti pengaruh
likuiditas
dan
solvabilitas
terhadap
likuiditas
dan
solvabilitas
terhadap
profitabilitas
profitabilitas pada
pada perusahaa
perusahaan
n Makanan
Makanan dan
dan
Minuman yang terdaftar di BEI periode
Minuman yang terdaftar di BEI periode
2006-2012.
2012.
Penelitian
ini
dimaksudkan
untuk
Penelitian
ini
dimaksudkan
untuk
melakukan pengujian yang lebih lanjut
melakukan pengujian yang lebih lanjut
temuan-temuan
empiris
mengenai
rasio
temuan-temuan
empiris
mengenai
rasio
keuangan,
khususnya
yang
menyangkut
keuangan,
khususnya
yang
menyangkut
likuiditas,
solvabilitas
dan
profitabilitas
likuiditas,
solvabilitas
dan
profitabilitas
perusahaa
perusahaan.
n. Sampel
Sampel yang
yang dipilih
dipilih adalah
adalah
perusahaa
perusahaan
n manufaktur
manufaktur khususnya
khususnya industri
industri
Makanan dan Minuman yang keadaannya tetap
Makanan dan Minuman yang keadaannya tetap
stabil. Pada masa krisis global yang melanda
stabil. Pada masa krisis global yang melanda
dunia, termasuk di Indonesia yang dimulai
dunia, termasuk di Indonesia yang dimulai
tahun
2008
banyak
perusahaan
yang
tahun
2008
banyak
perusahaan
yang
mengalami kebangkrutan. Namun para pelaku
mengalami kebangkrutan. Namun para pelaku
industri Makanan dan Minuman tetap mampu
industri Makanan dan Minuman tetap mampu
berproduksi
berproduksi
dan
dan
mampu
mampu
meningka
meningkatkan
tkan
penjualannya
penjualannya.
. Misalnya
Misalnya pada
pada perusahaan
perusahaan PT
PT
Delta Djakarta, Tbk., PT Ultrajaya Milk
Delta Djakarta, Tbk., PT Ultrajaya Milk
Industry, Tbk., PT Cahaya Kalbar Tbk., PT
Industry, Tbk., PT Cahaya Kalbar Tbk., PT
Delta Djakarta Tbk., PT Multi Bintang
Delta Djakarta Tbk., PT Multi Bintang
Indonesia Tbk., PT Mayora Indah Tbk., PT
Indonesia Tbk., PT Mayora Indah Tbk., PT
Prasidha Aneka Niaga Tbk., PT Nippon
Prasidha Aneka Niaga Tbk., PT Nippon
Indosari
Corpindo
Tbk.,
yang
selalu
Indosari
Corpindo
Tbk.,
yang
selalu
menunjukkan pertumb
menunjukkan pertumbuhan laba yang positif
uhan laba yang positif di
di
setiap tahunnya.
setiap tahunnya.
Perumusan masalah dalam penelitian ini
Perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
adalah sebagai berikut :
1)
1)
Bagaimana pengaruh rasio likuiditas dan
Bagaimana pengaruh rasio likuiditas dan
solvabilitas secara parsial terhadap rasio
solvabilitas secara parsial terhadap rasio
profitabilitas
profitabilitas pada
pada Perusahaa
Perusahaan
n Makanan
Makanan
dan Minuman yang Terdaftar di Bursa
dan Minuman yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) ?
Efek Indonesia (BEI) ?
2)
2)
Bagaimana pengaruh rasio likuiditas dan
Bagaimana pengaruh rasio likuiditas dan
solvabilitas secara simultan terhadap rasio
solvabilitas secara simultan terhadap rasio
profitabilitas
profitabilitas pada
pada Perusahaa
Perusahaan
n Makanan
Makanan
dan Minuman yang Terdaftar di Bursa
dan Minuman yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) ?
Efek Indonesia (BEI) ?
II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah media yang dapat
Laporan keuangan adalah media yang dapat
dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan
dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan
perusahaa
perhitungan
perhitungan laba
laba rugi,
rugi, ikhtisar
ikhtisar laba
laba ditahan,
ditahan,
dan laporan posisi keuangan (Sawir, 2005).
dan laporan posisi keuangan (Sawir, 2005).
Kieso,
Weygandt
&
Warfield
yang
Kieso,
Weygandt
&
Warfield
yang
diterjemahkan
oleh
Salim,
E.
(2002)
diterjemahkan
oleh
Salim,
E.
(2002)
menyatakan, “Laporan keuangan
menyatakan, “Laporan keuangan merupakan
merupakan
sarana komunikasi informasi keuangan utama
sarana komunikasi informasi keuangan utama
kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan
kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan
keuangan ini menampilkan sejarah perusahaan
keuangan ini menampilkan sejarah perusahaan
yang dikuantifikasi dalam nilai moneter.
yang dikuantifikasi dalam nilai moneter.
Laporan keuangan yang sering disajikan
Laporan keuangan yang sering disajikan
adalah neraca, laporan laba rugi, laporan arus
adalah neraca, laporan laba rugi, laporan arus
kas, dan laporan ekuitas pemilik atau
kas, dan laporan ekuitas pemilik atau
pemega
pemegang saham.”
ng saham.”
Analisis Laporan Keuangan Analisis Laporan Keuangan
Untuk mengetahui dengan tepat bagaimana
Untuk mengetahui dengan tepat bagaimana
kondisi dan kinerja perusahaan, dapat
kondisi dan kinerja perusahaan, dapat
dilakukan analisis terhadap laporan keuangan
dilakukan analisis terhadap laporan keuangan
yang dimilikinya. Analisis Laporan Keuangan
yang dimilikinya. Analisis Laporan Keuangan
menurut
menurut Harahap (2001) adalah :
Harahap (2001) adalah :
““Menguraikan pos-pos laporan keuangan
Menguraikan pos-pos laporan keuangan
menjadi unit informasi yang lebih kecil dan
menjadi unit informasi yang lebih kecil dan
melihat hubungannya yang bersifat signifikan
melihat hubungannya yang bersifat signifikan
atau yang mempunyai makna antara satu
atau yang mempunyai makna antara satu
dengan yang lain baik antara data kuantitatif
dengan yang lain baik antara data kuantitatif
maupun data non kuantitatif dengan tujuan
maupun data non kuantitatif dengan tujuan
untuk mengetahui kondisi keuangan yang lebih
untuk mengetahui kondisi keuangan yang lebih
dalam yang sangat penting dalam proses
dalam yang sangat penting dalam proses
menghasilkan keputusan yang tepat
menghasilkan keputusan yang tepat”.
”.
Analisis laporan keuangan berlaku alat
Analisis laporan keuangan berlaku alat
analisis dan teknik untuk laporan keuangan
analisis dan teknik untuk laporan keuangan
umum dan data terkait dengan perkiraan dan
umum dan data terkait dengan perkiraan dan
kesimpulan yang berguna dalam keputusan
kesimpulan yang berguna dalam keputusan
bisnis
bisnis (Leopold
(Leopold &
& John,
John, dikutip
dikutip dalam
dalam Irham
Irham
Fahmi, 2011).
Fahmi, 2011).
Tujuan Laporan Keuangan Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan menurut Sawir
Tujuan laporan keuangan menurut Sawir
(2005)
(2005) adalah
adalah ::
1)
1) Menyediakan informasi yang menyangkut
Menyediakan informasi yang menyangkut
posisi
posisi keuanga
keuangan,
n, kinerja
kinerja serta
serta perubahan
perubahan
posisi keuangan
posisi keuangan suatu perusa
suatu perusahaan.
haan.
2)
2) Laporan
Laporan
keuangan
keuangan
disusun
disusun
untuk
untuk
memenuhi
kebutuhan
bersama
atau
memenuhi
kebutuhan
bersama
atau
sebagian besar pemakainya, yang secara
sebagian besar pemakainya, yang secara
umum menggambarkan pengaruh keuangan
umum menggambarkan pengaruh keuangan
dari kejadian masa lalu.
dari kejadian masa lalu.
3)
3) Laporan keuangan juga menunjukkan apa
Laporan keuangan juga menunjukkan apa
yang
dilakukan
manajemen
atau
yang
dilakukan
manajemen
atau
pertanggungjawa
pertanggungjawaban
ban
manajem
manajemen
en
atas
atas
sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Keterbatasan Laporan Keuangan Keterbatasan Laporan Keuangan
Keterbatasan laporan keuangan yang dimilki
Keterbatasan laporan keuangan yang dimilki
perusahaa
perusahaan yaitu (Kasm
n yaitu (Kasmir, 2008) :
ir, 2008) :
a.
a. Pembuatan laporan keuangan disusun
Pembuatan laporan keuangan disusun
berdasarka
berdasarkan
n sejarah,
sejarah, di
di mana
mana data-data
data-data
diambil dari data masa lalu.
diambil dari data masa lalu.
b.
b. Laporan keuangan dibuat untuk umum.
Laporan keuangan dibuat untuk umum.
c.
c. Proses penyusunan tidak terlepas dari
Proses penyusunan tidak terlepas dari
taksiran-taksiran dan pertimbangan tertentu.
taksiran-taksiran dan pertimbangan tertentu.
d.
d. Laporan keuangan bersifat konservatif.
Laporan keuangan bersifat konservatif.
e.
e. Laporan keuangan selalu berpegang teguh
Laporan keuangan selalu berpegang teguh
kepada sudut pandang ekonomi dalam
kepada sudut pandang ekonomi dalam
memandang
peristiwa-peristiwa
yang
memandang
peristiwa-peristiwa
yang
terjadi.
terjadi.
Analisis Rasio Keuangan Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan adalah analisa
Analisis rasio keuangan adalah analisa
hubungan dari berbagai pos dalam berbagai
hubungan dari berbagai pos dalam berbagai
laporan keuangan yang merupakan dasar untuk
laporan keuangan yang merupakan dasar untuk
dapat menginterpretasikan kondisi keuangan
dapat menginterpretasikan kondisi keuangan
dan hasil
2004). Analisis rasio dapat digunakan untuk
2004). Analisis rasio dapat digunakan untuk
membimbing investor dan kreditur untuk
membimbing investor dan kreditur untuk
membuat keputusan atau pertimbangan tentang
membuat keputusan atau pertimbangan tentang
pencapaia
pencapaian
n perusahaa
perusahaan
n dan
dan prospek
prospek di
di masa
masa
datang. Menurut Weston (2001), rasio-rasio
datang. Menurut Weston (2001), rasio-rasio
keuangan ini dibagi menjadi enam kelompok,
keuangan ini dibagi menjadi enam kelompok,
yakni :
yakni :
1)
1)
Rasio likuiditas
Rasio likuiditas
2)
2)
Rasio
Rasio
leverage
leverage
3)
3)
Rasio aktivitas
Rasio aktivitas
4)
4)
Rasio profitabilitas
Rasio profitabilitas
5)
5)
Rasio
Rasio pertumbuha
pertumbuhan
n
6)
6)
Rasio valuasi
Rasio valuasi
Rasio Likuiditas Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan rasio untuk
Rasio likuiditas merupakan rasio untuk
mengukur kemampuan dalam memenuhi
mengukur kemampuan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih
kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih
oleh suatu perusahaan. Dengan kata lain dapat
oleh suatu perusahaan. Dengan kata lain dapat
membayar kembali pencairan dana depositnya
membayar kembali pencairan dana depositnya
pada
pada saat
saat ditagih
ditagih serta
serta dapat
dapat mencuk
mencukupi
upi
permintaan kre
permintaan kredit yang telah diajukan (Ka
dit yang telah diajukan (Kasmir,
smir,
2013: 130). Rasio likuiditas ini terdiri dari
2013: 130). Rasio likuiditas ini terdiri dari
(Kasmir, 2013: 134-142) :
(Kasmir, 2013: 134-142) :
1)
1)
Current Ratio
Current Ratio
(Rasio Lancar)
(Rasio Lancar)
Current Ratio
Current Ratio =
=
Aktiva Lancar Aktiva Lancar Utang LancarUtang Lancar
x 100% ... (1)
x 100% ... (1)
2)
2)
Cash Ratio
Cash Ratio
(Rasio Kas)
(Rasio Kas)
Cash Ratio
Cash Ratio =
=
KasKas Utang lancarUtang lancar
x 100% ... (2)
x 100% ... (2)
3)
3)
Quick Ratio
Quick Ratio
(Rasio Cepat)
(Rasio Cepat)
Quick Ratio
Quick Ratio
=
=
Aktiva Lancar - PersediaanAktiva Lancar - Persediaan Utang lancarUtang lancar
x 100%
x 100% ...
...
... (3)
(3)
4)
4)
Cash Turnover Ratio
Cash Turnover Ratio
Rasio Perputaran Kas =
Rasio Perputaran Kas =
Penjualan BersihPenjualan Bersih Modal Kerja Bersih Modal Kerja Bersihx 100%
x 100% ...
... (4)
... (4)
5)
5)
Inventory to Ne
Inventory to Net Working Capital
t Working Capital
Inventory
Inventory
to
to
NWC
NWC
=
=
PersediaanPersediaan
Aktiva Lancar- Utang Lancar
Aktiva Lancar- Utang Lancar
x 100% ... (5)
x 100% ... (5)
Masalah likuiditas berhubungan dengan
Masalah likuiditas berhubungan dengan
masalah kemampuan suatu perusahan untuk
masalah kemampuan suatu perusahan untuk
memenuhi kewajiban finansialnya yang segera
memenuhi kewajiban finansialnya yang segera
harus
harus dipenuhi.
dipenuhi.
Suatu
Suatu perusahaa
perusahaan
n yang
yang
mempunyai kekuatan membayar belum tentu
mempunyai kekuatan membayar belum tentu
dapat memenuhi segala kewajiban finansialnya
dapat memenuhi segala kewajiban finansialnya
yang segera harus dipenuhi. Rasio Likuiditas
yang segera harus dipenuhi. Rasio Likuiditas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Current Ratio
Current Ratio,,
Cash Ratio
Cash Ratio
dan
dan Quick Ratio.
Quick Ratio.
Rasio Solvabilitas Rasio Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban keuangannya
untuk memenuhi kewajiban keuangannya
apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan,
apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan,
baik
baik kewajiban jangka
kewajiban jangka pendek maupun
pendek maupun jangka
jangka
panjang (Munaw
panjang (Munawir, 2002: 32).
ir, 2002: 32).
Menurut Kasmir (2013: 156-163) jenis
Menurut Kasmir (2013: 156-163) jenis
Rasio Solvabilitas (
Rasio Solvabilitas (
Leverag
Leveragee) antara lain :
) antara lain :
1)
1)
Debt To Asse
Debt To Assets Ratio
ts Ratio
(DAR)
(DAR)
DAR =
DAR =
Total UtangTotal Utang Total AsetTotal Aset
x 100% ... (6)
x 100% ... (6)
2)
2)
Debt to Equity R
Debt to Equity Ratio
atio (DER)
(DER)
DER
DER =
=
Total UtangTotal Utang EkuitasEkuitas
x 100% ... (7)
x 100% ... (7)
3)
3)
Long Term De
Long Term Debt to Equity Ra
bt to Equity Ratio
tio
((
LDER
LDER))
LDER =
LDER =
Utang Jangka PanjangUtang Jangka Panjang Modal SendiriModal Sendiri
x 100% .. (8)
x 100% .. (8)
4)
4)
Time Interest Earned
Time Interest Earned
Time Interest Earned
Time Interest Earned
=
=
EBITEBIT Biaya Bunga Biaya Bungax 100%
5)
5)
Fixed Charge C
Fixed Charge Coverage
overage (FCC)
(FCC)
FCC
FCC =
=
EBIT + B. BungEBIT + B. Bunga a + Kewajiban + Kewajiban SewaSewa Biaya Bunga + Kewajiban Sewa Biaya Bunga + Kewajiban Sewax 100%
x 100% ...
... (10)
... (10)
Rasio Solvabilitas yang akan digunakan
Rasio Solvabilitas yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah
dalam penelitian ini adalah
Debt
Debt to
to Asset
Asset
Ratio.
Ratio.
Rasio Profitabilitas Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas atau sering disebut
Rasio profitabilitas atau sering disebut
Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan
Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan
kemampuan
suatu
perusahaan
untuk
kemampuan
suatu
perusahaan
untuk
menghasilkan laba dengan modal yang
menghasilkan laba dengan modal yang
ditanamka
ditanamkan di
n di dalam perusahaan tersebut. Pada
dalam perusahaan tersebut. Pada
rasio-rasio profitabilitas, seluruh pengukuran
rasio-rasio profitabilitas, seluruh pengukuran
rasio akan menunjukkan kondisi yang lebih
rasio akan menunjukkan kondisi yang lebih
baik
baik jika
jika jumlahnya
jumlahnya atau
atau angkanya
angkanya semakin
semakin
besar.
besar. Sebaliknya
Sebaliknya menunjukka
menunjukkan
n kondisi
kondisi yang
yang
semakin jelek jika angka rasionya semakin
semakin jelek jika angka rasionya semakin
kecil.
kecil.
Menurut Bambang Riyanto (2004: 335)
Menurut Bambang Riyanto (2004: 335)
jenis Rasio Prof
jenis Rasio Profitabilitas antara la
itabilitas antara lain :
in :
1)
1)
Gross Profit Margin
Gross Profit Margin
(GPM)
(GPM)
GPM =
GPM =
Penjualan NettoPenjualan Netto – – HPP HPP Penjualan NettoPenjualan Netto
x 100% (11)
x 100% (11)
2)
2)
Operating Income Ratio
Operating Income Ratio
Operating
Income
Ratio
Operating
Income
Ratio
=
=
Penjualan NettoPenjualan Netto – – HPP HPP – – Biaya-biaya Biaya-biaya Penjualan Netto
Penjualan Netto
x 100%
x 100%
...
...
... (12)
(12)
3)
3)
Operating Ratio
Operating Ratio
Operating Ratio =
Operating Ratio =
HPP + HPP + Biaya-biayaBiaya-biaya Penjualan Netto Penjualan Nettox
x
100%
100% ...
... (13)
... (13)
4)
4)
Nett Profit Margin
Nett Profit Margin
(NPM)
(NPM)
NPM
NPM =
=
Laba Sesudah Pajak Laba Sesudah Pajak Penjualan NettoPenjualan Netto
x
x
100%
100%
...
...
... (14)
(14)
5)
5)
Return on Total A
Return on Total Assets
ssets
(ROA)
(ROA)
ROA =
ROA =
Laba Sebelum Bunga dan Pajak Laba Sebelum Bunga dan Pajak Jumlah AktivaJumlah Aktiva
x 100%
x 100% ...
... (15)
... (15)
6)
6)
Return on Inve
Return on Invesment
sment
(ROI)
(ROI)
ROI
=
ROI
=
Laba Sesudah Pajak Laba Sesudah Pajak Jumlah AktivaJumlah Aktiva
x
x
100%
100%
...
...
... (16)
(16)
7)
7)
Return on Equity
Return on Equity
(ROE)
(ROE)
ROE =
ROE =
Laba Sesudah Pajak Laba Sesudah Pajak Jumlah Modal SendiriJumlah Modal Sendiri
x 100%
x 100%
...
...
... (17)
(17)
Dalam penelitian ini penulis hanya
Dalam penelitian ini penulis hanya
memakai satu rasio profitabilitas, yaitu
memakai satu rasio profitabilitas, yaitu
Return
Return
on Assets
on Assets (ROA).
(ROA).
Kerangka Konseptual Kerangka Konseptual Hipotesis Hipotesis PengaruhPengaruhCurrCurr eent Ratio nt Ratio terhadap ROA terhadap ROA
Rasio lancar adalah ukuran dari likuiditas
Rasio lancar adalah ukuran dari likuiditas
jangka
lancar dengan kewajiban lancar. Bagi
lancar dengan kewajiban lancar. Bagi
perusahaa
perusahaan,
n,
rasio
rasio
lancar
lancar
yang
yang
tinggi
tinggi
menunjukkan likuiditas, tetapi ia juga bisa
menunjukkan likuiditas, tetapi ia juga bisa
dikatakan menunjukkan penggunaan kas dan
dikatakan menunjukkan penggunaan kas dan
aset jangka pendek secara tidak efisien (Ross,
aset jangka pendek secara tidak efisien (Ross,
Westerfield & Jordan, 2008).
Westerfield & Jordan, 2008).
Nilai
Nilai likuiditas
likuiditas yang
yang terlalu
terlalu tinggi
tinggi
berdampak
berdampak kurang
kurang baik
baik terhadap
terhadap
earning
earning
power
power
karena adanya
karena adanya
iddle cash
iddle cash
atau
atau
menunjukkan kelebihan modal kerja yang
menunjukkan kelebihan modal kerja yang
dibutuhkan, kelebihan ini akan menurunkan
dibutuhkan, kelebihan ini akan menurunkan
kesempa
kesempatan
tan memperole
memperoleh
h keuntungan (Riyanto,
keuntungan (Riyanto,
1996). Dengan demikian sangat dimungkinkan
1996). Dengan demikian sangat dimungkinkan
hubungan CR dengan ROA adalah negatif.
hubungan CR dengan ROA adalah negatif.
Semakin tinggi CR maka semakin rendah
Semakin tinggi CR maka semakin rendah
tingkat ROA, perbandingan terbalik antara
tingkat ROA, perbandingan terbalik antara
profitabilitas
profitabilitas dengan
dengan likuiditas
likuiditas (Van
(Van Horne
Horne &
&
Wachowicz,
1997).
Berdasarkan
analisis
Wachowicz,
1997).
Berdasarkan
analisis
tersebut dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :
tersebut dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :
H1 : Terdapat pengaruh negatif dan signifikan
H1 : Terdapat pengaruh negatif dan signifikan
antara CR terhadap ROA.
antara CR terhadap ROA.
Pengaruh
PengaruhCasCash Ratih Rati o o terhadap ROA terhadap ROA
Cash Ratio
Cash Ratio
adalah alat pengukur likuiditas
adalah alat pengukur likuiditas
suatu perusahaan. Likuiditas yang minimum
suatu perusahaan. Likuiditas yang minimum
harus dipelihara oleh setiap perusahaan.
harus dipelihara oleh setiap perusahaan.
Semakin tinggi rasio ini maka semakin tinggi
Semakin tinggi rasio ini maka semakin tinggi
pula
pula tingkat
tingkat likuiditasnya.
likuiditasnya. Likuiditas
Likuiditas yang
yang
tinggi mengakibatkan kas menganggur yang
tinggi mengakibatkan kas menganggur yang
tinggi,
hal
tersebut
tentu
saja
tidak
tinggi,
hal
tersebut
tentu
saja
tidak
menguntungkan bagi perusahaan dan sebagai
menguntungkan bagi perusahaan dan sebagai
akibatnya profitabilitas perusahaan akan
akibatnya profitabilitas perusahaan akan
rendah.
Meningkatnya
rendah.
Meningkatnya
Cash
Cash
Ratio
Ratio
menagkibatkan menurunnya pendapatan dan
menagkibatkan menurunnya pendapatan dan
laba, maka hubungan
laba, maka hubungan
Cash Ratio
Cash Ratio
terhadap
terhadap
ROA adalah negatif. Berdasarkan analisis
ROA adalah negatif. Berdasarkan analisis
tersebut dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :
tersebut dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :
H2 :
H2 : Terdapat peng
Terdapat pengaruh nega
aruh negatif dan signifikan
tif dan signifikan
antara
antara
Cash Ratio
Cash Ratio
terhadap ROA.
terhadap ROA.
Pengaruh
PengaruhQuick Ratio Quick Ratio terhadap ROA terhadap ROA
Quick Ratio
Quick Ratio
berkonsen
berkonsentrasi
trasi terutama
terutama hanya
hanya
pada
pada aktiva
aktiva lancar
lancar yang
yang lebih
lebih likuid
likuid (kas,
(kas,
sekuritas yang dapat diperjualbelikan) dan
sekuritas yang dapat diperjualbelikan) dan
piutang,
piutang, yang
yang hubungannya
hubungannya dengan
dengan obligasi
obligasi
jangka
jangka pendek.
pendek. Menurut
Menurut Hanafi
Hanafi (2003),
(2003), rasio
rasio
yang rendah menunjukkan likuiditas jangka
yang rendah menunjukkan likuiditas jangka
pendek
pendek yang
yang rendah,
rendah, sebaliknya
sebaliknya rasio
rasio yang
yang
tinggi menunjukkan kelebihan aktiva lancar
tinggi menunjukkan kelebihan aktiva lancar
(likuiditas tinggi dan risiko
(likuiditas tinggi dan risiko rendah).
rendah).
Tingkat likuiditas yang semakin tinggi
Tingkat likuiditas yang semakin tinggi
maka
kemampuan
perusahaan
dalam
maka
kemampuan
perusahaan
dalam
memenuhi
kewajiban
keuangan
jangka
memenuhi
kewajiban
keuangan
jangka
pendeknya
pendeknya semakin
semakin besar.
besar. Hal
Hal ini
ini dapat
dapat
meningkatkan kredibilitas perusahaan yang
meningkatkan kredibilitas perusahaan yang
akan menimbulkan reaksi positif dari investor
akan menimbulkan reaksi positif dari investor
dan menyebabkan bertambahnya permintaan
dan menyebabkan bertambahnya permintaan
terhadap saham. Dari analisis tersebut dapat
terhadap saham. Dari analisis tersebut dapat
dibuat hipotesis sebagai berikut :
dibuat hipotesis sebagai berikut :
H3 :
H3 :
Quick Ratio
Quick Ratio
berpengaruh positif dan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap ROA.
signifikan terhadap ROA.
Pengaruh
Pengaruh Debt to Total Assets RatioDebt to Total Assets Ratio terhadap ROA
terhadap ROA
Menurut Van Horne (2009), semakin tinggi
Menurut Van Horne (2009), semakin tinggi
rasio
rasio
Debt to Total Asset
Debt to
Total Asset
, semakin besar risiko
, semakin besar risiko
keuangannya.
Peningkatan
risiko
yang
keuangannya.
Peningkatan
risiko
yang
dimaksud adalah kemungkinan terjadinya
dimaksud adalah kemungkinan terjadinya
default
default
(gagal bayar) karena perusahaan terlalu
(gagal bayar) karena perusahaan terlalu
banyak
banyak melakuka
melakukan
n pendanaan
pendanaan aktiva
aktiva dari
dari
hutang. Berdasarkan
hutang. Berdasarkan
Pecking
Pecking Order
Order Theory
Theory
,,
semakin besar rasio ini menunjukkan bahwa
semakin besar rasio ini menunjukkan bahwa
semakin besar biaya yang harus ditanggung
semakin besar biaya yang harus ditanggung
perusahaa
dimilikinya. Hal ini dapat menurunkan
dimilikinya. Hal ini dapat menurunkan
profitabilitas
profitabilitas (ROA)
(ROA) yang
yang dimiliki
dimiliki oleh
oleh
perusahaa
perusahaan.
n. Dari
Dari uraian
uraian di
di atas
atas dapat
dapat ditarik
ditarik
hipotesis sebagai berikut :
hipotesis sebagai berikut :
H4 : Terdapat pengaruh negatif dan signifikan
H4 : Terdapat pengaruh negatif dan signifikan
Debt to Total Ass
Debt to Total Assets Ratio
ets Ratio
terhadap ROA.
terhadap ROA.
Pengaruh
Pengaruh Debt to Total Equity Ratio Debt to Total Equity Ratio terhadap ROA
terhadap ROA
Tinggi rendah DER akan mempengaruhi
Tinggi rendah DER akan mempengaruhi
tingkat pencapaian ROA yang dicapai oleh
tingkat pencapaian ROA yang dicapai oleh
perusahaa
perusahaan.
n. Jika
Jika biaya
biaya yang
yang ditimbulkan
ditimbulkan oleh
oleh
pinjaman
pinjaman ((
cost of debt
cost of debt
)) lebih kecil daripada
lebih kecil daripada
biaya
biaya modal
modal sendiri
sendiri ((
cost of equity
cost of equity
), maka
), maka
sumber dana yang berasal dari pinjaman atau
sumber dana yang berasal dari pinjaman atau
hutang akan lebih efektif dalam menghasilkan
hutang akan lebih efektif dalam menghasilkan
laba (meningkatkan
laba (meningkatkan
Return on Asset
Return on Asset
) demikian
) demikian
sebaliknya (Brigham, 2001).
sebaliknya (Brigham, 2001).
Hutang mempunyai dampak yang buruk
Hutang mempunyai dampak yang buruk
terhadap kinerja perusahaan, karena tingkat
terhadap kinerja perusahaan, karena tingkat
hutang yang semakin tinggi berarti beban
hutang yang semakin tinggi berarti beban
bunga
bunga akan
akan semak
semakin
in besar
besar yang
yang artinya
artinya
mengurangi keuntungan. Semakin tinggi DER
mengurangi keuntungan. Semakin tinggi DER
menunjukkan semakin besar beban perusahaan
menunjukkan semakin besar beban perusahaan
terhadap
pihak
luar,
hal
ini
sangat
terhadap
pihak
luar,
hal
ini
sangat
memungkinkan
menurunkan
kinerja
memungkinkan
menurunkan
kinerja
perusahaa
perusahaan.
n. Maka
Maka pengaruh
pengaruh antara
antara DER
DER
dengan ROA adalah negatif (Brigham &
dengan ROA adalah negatif (Brigham &
Houston, 2001). Berdasarkan uraian di atas
Houston, 2001). Berdasarkan uraian di atas
maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai
maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai
berikut:
berikut:
H5 : Terdapa
H5 : Terdapat pengaruh
t pengaruh negatif dan signifik
negatif dan signifikan
an
antara DER terhadap ROA.
antara DER terhadap ROA.
Pengaruh
Pengaruh LL ong ong Term Term DebDebt t to to EquiEqui ty ty Ratio Ratio terhadap ROA
terhadap ROA
Long
Long Term
Term Debt
Debt to
to Equity
Equity Ratio
Ratio
(LDER)
(LDER)
merupakan perbandingan antara hutang jangka
merupakan perbandingan antara hutang jangka
panjang
panjang
terhadap
terhadap
modal
modal
perusahaa
perusahaan
n
(pemegang saham). Semakin rendah rasio akan
(pemegang saham). Semakin rendah rasio akan
semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam
semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka panjang.
membayar kewajiban jangka panjang.
Hutang membawa risiko karena setiap
Hutang membawa risiko karena setiap
hutang pada umumnya akan menimbulkan
hutang pada umumnya akan menimbulkan
keterikatan yang tetap bagi perusahaan dalam
keterikatan yang tetap bagi perusahaan dalam
bentuk
bentuk kewajiban
kewajiban membay
membayar
ar bunga
bunga serta
serta
cicilan kewajiban pokoknya secara periodik.
cicilan kewajiban pokoknya secara periodik.
Menurut Kuswadi (2004) perusahaan dengan
Menurut Kuswadi (2004) perusahaan dengan
kewajiban yang terlampau banyak akan
kewajiban yang terlampau banyak akan
mengalami kesulitan untuk mendapatkan
mengalami kesulitan untuk mendapatkan
tambahan dana dari luar.
tambahan dana dari luar. Berdasark
Berdasarkan uraian di
an uraian di
atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai
atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai
berikut:
berikut:
H6
H6 : Terdapat
: Terdapat pengaruh negatif
pengaruh negatif antara LDER
antara LDER
terhadap ROA
terhadap ROA
III. METODOLOGI
III. METODOLOGI PENELITIANPENELITIAN
Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
perusahaa
perusahaan
n yang
yang tergabung
tergabung dalam
dalam Industri
Industri
Makanan dan Minuman periode mulai tahun
Makanan dan Minuman periode mulai tahun
2006 hingga tahun 2012 atau populasinya
2006 hingga tahun 2012 atau populasinya
sebanyak enam belas perusahaan. Sampel yang
sebanyak enam belas perusahaan. Sampel yang
digunakan dalam penelitian adalah sebanyak 6
digunakan dalam penelitian adalah sebanyak 6
perusahaa
perusahaan Makanan da
n Makanan dan Minuman.
n Minuman.
Teknik penarikan sampel yang digunakan
Teknik penarikan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode
dalam penelitian ini adalah metode
Purposive
Purposive
Sampling
Sampling
, yaitu pemilihan sampel berdasarkan
, yaitu pemilihan sampel berdasarkan
pertimbanga
pertimbangan
n tertentu.
tertentu. Kriteria
Kriteria pertimbang
pertimbangan
an
tertentu tersebut adalah :
1)
1) Perusahaan
Perusahaan
Industri
Industri
Makanan
Makanan
dan
dan
Minuman yang tercatat di Bursa Efek
Minuman yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia periode 2006-2012.
Indonesia periode 2006-2012.
2)
2) Tersedia laporan keuangan lengkap dan
Tersedia laporan keuangan lengkap dan
publikasi tahun
publikasi tahun 2006-2012 yang terdiri
2006-2012 yang terdiri dari
dari
: neraca, laporan laba/rugi dan saldo laba,
: neraca, laporan laba/rugi dan saldo laba,
laporan
perubahan
ekuitas,
laporan
laporan
perubahan
ekuitas,
laporan
kewajiban penyediaan modal minimum,
kewajiban penyediaan modal minimum,
laporan kualitas aktiva produktif dan
laporan kualitas aktiva produktif dan
informasi lainnya, dan catatan atas laporan
informasi lainnya, dan catatan atas laporan
keuangan.
keuangan.
Definisi Operasional Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel Penelitian
Metode Analisis Data Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam
Metode analisis data yang digunakan dalam
penelitian
penelitian ini
ini antara
antara lain
lain Analisis
Analisis Statistik
Statistik
Deskriptif untuk mendeskripsikan data yang
Deskriptif untuk mendeskripsikan data yang
dilihat dari
dilihat dari
mean
mean, median, standar deviasi, nilai
, median, standar deviasi, nilai
minimum, dan nilai maksimum. Uji Asumsi
minimum, dan nilai maksimum. Uji Asumsi
Klasik yang terdiri dari Uji Normalitas, Uji
Klasik yang terdiri dari Uji Normalitas, Uji
Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas dan
Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas dan
Uji Autokorelasi. Persamaan regresi dalam
Uji Autokorelasi. Persamaan regresi dalam
penelitian
penelitian ini
ini adalah
adalah ::
ROA = a + bROA = a + b CurrentCurrent RatioRatio + + bb CasCash Ratih Rati o o + + bb Quick Ratio Quick Ratio + + bb Debt to T
Debt to T otal otal AssAsseets Ratio ts Ratio + b+ b DebDebt to Et to E quityquity Ratio
Ratio + b+ b LL ong Teong Term rm DebDebt to Equit to Equi ty Raty Ratio tio + + ee
. Pengujian hipotesis penelitian dilakukan
. Pengujian hipotesis penelitian dilakukan
dengan Analisis Koefisien Determinasi, Uji
dengan Analisis Koefisien Determinasi, Uji
Statistik F (
Statistik F (
F-Test
F-Test
) untuk menunjukkan apakah
) untuk menunjukkan apakah
semua variabel bebas yang dimasukkan dalam
semua variabel bebas yang dimasukkan dalam
model mempunyai pengaruh secara
model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen, serta Uji
sama terhadap variabel dependen, serta Uji
Statistik t (
Statistik t (t-Test
t-Test
) untuk mengetahui apakah
) untuk mengetahui apakah
masing-masing
variabel
independen
masing-masing
variabel
independen
mempengaruhi
variabel
dependen
secara
mempengaruhi
variabel
dependen
secara
signifikan.
signifikan.
IV. HASIL PENELITIAN DAN IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Analisis Statistik Deskriptif Analisis Statistik Deskriptif
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif
dengan menggunakan
dengan menggunakan
software
software SPSS versi 17
SPSS versi 17
untuk sampel (N) 42, diperoleh informasi
untuk sampel (N) 42, diperoleh informasi
sebagai berikut :
sebagai berikut :
1)
1) Variabel
Variabel
Current Ratio
Current Ratio menunjukkan nilai
menunjukkan nilai
maksimum sebesar 7,35 (735%), nilai
maksimum sebesar 7,35 (735%), nilai
minimum sebesar 0,53 (53%), nilai
minimum sebesar 0,53 (53%), nilai
mean
mean
sebesar 1,8210 (182,10%), dan nilai
sebesar 1,8210 (182,10%), dan nilai standar
standar
deviasi seb
deviasi sebesar 1,23455
esar 1,23455 (123,455%) .
(123,455%) .
2)
2) Variabel
Variabel
Cash Ratio
Cash Ratio
menunjukkan nilai
menunjukkan nilai
maksimum sebesar 1,30 (130%), nilai
maksimum sebesar 1,30 (130%), nilai
minimum sebesar 0,01 (1%), nilai
minimum sebesar 0,01 (1%), nilai
mean
mean
sebesar 0,3840 (38,40%), dan nilai standar
sebesar 0,3840 (38,40%), dan nilai standar
deviasi sebesar 0,30400
deviasi sebesar 0,30400 (30,40%).
(30,40%).
3)
3) Variabel
Variabel
Quick Ratio
Quick Ratio menunjukkan nilai
menunjukkan nilai
maksimum sebesar 5,26 (526%), nilai
maksimum sebesar 5,26 (526%), nilai
minimum sebesar 0,34 (34%), nilai
minimum sebesar 0,34 (34%), nilai
mean
mean
sebesar 1,2240 (122,40%) dan nilai standar
sebesar 1,2240 (122,40%) dan nilai standar
deviasi sebesar 0,91967
deviasi sebesar 0,91967 (91,967%).
(91,967%).
4)
4) Variabel
Variabel Debt to Assets Ratio
Debt to Assets Ratio menunjukkan
menunjukkan
nilai maksimum sebesar 0,89 (89%), nilai
nilai maksimum sebesar 0,89 (89%), nilai
minimum sebesar 0,20 (20%), nilai
minimum sebesar 0,20 (20%), nilai
mean
mean
sebesar 0,5469 (54,69%), dan nilai standar
sebesar 0,5469 (54,69%), dan nilai standar
deviasi sebesar 0,12858
deviasi sebesar 0,12858 (12,858%).
(12,858%).
5)
5) Variabel
Variabel Debt to Equity Ratio
Debt to Equity Ratio menunjukkan
menunjukkan
nilai maksimum sebesar 8,44 (844%), nilai
nilai maksimum sebesar 8,44 (844%), nilai
minimum sebesar 0,25 (25%), nilai
minimum sebesar 0,25 (25%), nilai
mean
mean
sebesar 1,5329 (153,29%), dan nilai
sebesar 1,5329 (153,29%), dan nilai standar
standar
deviasi sebesar 1,26255
deviasi sebesar 1,26255 (126,255%).
(126,255%).
6)
6) Variabel
Variabel
Long
Long Term
Term to
to Equity
Equity Ratio
Ratio
menunjukkan nilai maksimum sebesar 8,10
menunjukkan nilai maksimum sebesar 8,10
(810%), nilai minimum sebesar 0,04 (4%),
(810%), nilai minimum sebesar 0,04 (4%),
nilai
nilai
mean
mean sebesar 0,7976 (79,76%), dan
sebesar 0,7976 (79,76%), dan
nilai standar deviasi sebesar 1,23833
nilai standar deviasi sebesar 1,23833
(123,833%).
(123,833%).
7)
7) Variabel
Variabel
Return
Return
on
on
Assets
Assets
(ROA)
(ROA)
menunjukkan nilai maksimum sebesar 0,42
menunjukkan nilai maksimum sebesar 0,42
(42%), nilai minimum sebesar 0,03 (3%),
(42%), nilai minimum sebesar 0,03 (3%),
nilai
nilai
mean
mean sebesar 0,1138 (11,38%), dan
sebesar 0,1138 (11,38%), dan
nilai standar deviasi sebesar 0,09085
nilai standar deviasi sebesar 0,09085
(9,085%).
(9,085%).
Hasil Uji Normalitas Hasil Uji Normalitas
Hasil perhitungan nilai Kolmogorov untuk
Hasil perhitungan nilai Kolmogorov untuk
model regresi yang diperoleh adalah sebesar
model regresi yang diperoleh adalah sebesar
0,183 dengan
0,183 dengan
probability
probability
((
p-value
p-value) sebesar
) sebesar
0,120.
Karena
nilai
0,120.
Karena
nilai
probability
probability
uji
uji
Kolmogorov model lebih besar dari tingkat
Kolmogorov model lebih besar dari tingkat
kekeliruan 0,05, maka dapat disimpulkan
kekeliruan 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa
bahwa nilai
nilai residual
residual dari
dari model
model regresi
regresi
berdistribusi norm
berdistribusi normal.
al.
Dengan melihat tampilan grafik
Dengan melihat tampilan grafik
normal P
normal P
Plot of
Plot of Regres
Regression
sion Statistic
Statistic
dapat terlihat titik-
dapat terlihat
titik-titik menyebar di sekitar diagonal, serta
titik menyebar di sekitar diagonal, serta
penyebaran
penyebarannya
nya mengikuti
mengikuti garis
garis diagonal.
diagonal.
Grafik menunjukkan bahwa model regresi
Grafik menunjukkan bahwa model regresi
layak dipakai karena memenuhi asumsi
layak dipakai karena memenuhi asumsi
normalitas.
normalitas.
Hasil Uji Multikolinearitas Hasil Uji Multikolinearitas