• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ilmu Hakekat Usul Dir5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ilmu Hakekat Usul Dir5"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ILMU HAKEKAT USUL DIRI

ZULKARNAIN BANDJAR

Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

ARTI TAUHID DAN MAKRIFAT

by Zulkarnain Bandjar

Sambungan dari 4 serangkai

C. ARTI TAUHID

Tauhid boleh diartikan sebagai suatu keyakinan yang mutlak terhadap Allah s.w.t. tanpa disekutukan dengan yang lain.

Bila kita tauhid dengan Allah s.w.t. berarti kita benar-benar bergantung kepada-Nya, tanpa sedikit pun ragu, syakwasangka dan was-was terhadapNya.

Tauhid kita kepada Allah adalah meliputi :

-

Zat Allah

-

Sifat Allah

-

Asma Allah

-

Apa’al Allah

.

Firman Allah di dalam Al-Quran

Surah : Al-Fatihah ayat 3-4

(2)

Engkaulah Tuhan yang memiliki hari kemudian. Kepada engkau kami menyembah dan kepada engkau kami minta pertolongan.

Tauhid pada Zat Allah maknanya adalah kita bergantung mutlak bahwa Zat Allah saja yang

memerintah di alam semesta ini, dan Dialah tuhan semesta alam dan tidak pula kita menyekutukanNya dengan yang lain, seperti firman Allah s.w.t diatas.

Tauhid pada Sifat Allah berarti kita bergantung sepenuhnya kepada Allah dan kita tidak berhak atas sesuatu apapun kecuali dengan izinNya.

Sebagaimana dalam ayat ini :

Artinya :

Tidak hidup aku, hanya Allah yang hidup, tidak mengetahui aku hanya Allah saja yang

mengetahui, tidak mendengar aku hanya Allah yang mendengar, tidak melihat aku hanya Allah

yang melihat, tidak berkuasa aku hanya Allah yang berkuasa, tidak berkehendak aku hanya Allah

yang berkehendak Tidak berkata-kata aku hanya Allah saja yang berkata-kata. Dialah

sebenar-benarnya bagi segala-galanya.

Caranya adalah dengan kita menafikan diri zahir kita dan mengisbabkan kepada Allah s.w.t saja.

Tauhid pada Asma Allah berarti kita memandang bahwa setiap yang ada dan yang wujud itu adalah

membawa nama Allah.

Seperti firmanNya didalam Al-Quran

Surah : Al-Baqarah ayat 115

Artinya :

Dimana saja kamu menghadap disitulah kamu lihat wajah Allah

Firman Allah didalam al-Quran lagi

Artinya :

Dialah pencipta yang mengadakan bentuk rupa dan mempunyai nama yang paling banyak.

Tauhid pada Apa’al yaitu kelakuan Allah s.w.t. dimana kita menafikan kelakuan diri zahir kita

(3)

Dengan dalil :

Artinya :

Saksikan yang banyak pada yang satu

Dan

Artinya :

Saksikan yang satu pada yang banyak.

- Adapun makna kita saksikan yang banyak kepada yang satu adalah dengan kita melihat dan menyakini bahwa semua perbuatan dan perlakuan diatas alam semesta ini adalah datang dari pada yang satu yaitu perbuatan Zat Allah taala semata-mata.

- Dan adapun makna kita saksikan yang satu pada yang banyak adalah dengan kita melihat dan meyakini bahwasanya perlakuan Zat Alllah lah yang menghasilkan atau menimbulkan perlakuan serba beraneka ragam diatas alam dunia ini.

D. ARTI MAKRIFAT

Makrifat artinya mengenal Allah s.w.t pada :

-

Zat-Nya

-

Sifat-Nya

-

Asma-Nya

-

Apa’al-Nya.

Rasulullah awal-awal sekali sudah menegaskan bahwa tugas kita manusia adalah mengenal Allah. Seperti sabdaNya :

Artinya :

Awal hidup (agama) adalah dengan mengenal Allah s.w.t

.

Dan firman Allah didalam al-Quran, Surat : Al Insyiqaaq ayat 6 Artinya:

(4)

Hai manusia, jika sesungguhnya kamu telah berusaha dengan sungguh-sungguh menuju tuhanmu, maka pasti kamu akan menemuiNya.

Dan firman Allah lagi, surat : An Nabaa’ ayat 39

Artinya :

Maka barang siapa yang menghendaki niscaya ia menempuh jalan kembali (mengenal) kepada Tuhanya.

Dan firman Allah selanjutnya. Surat : Al-Ankabut ayat 69

Artinya ;

Mereka yang berjuang pada jalan kami, akan kami tunjukan jalanya kearah kami.

Dan sesungguhnya cara untuk mengenal Allah itu adalah dengan cara kita mengenal diri kita sendiri. Seperti firman Allah didalam hadis Qudsi.

Artinya :

Barang siapa yang mngenal dirinya maka kenallah tuhanya.

Dengan mengenal diri maka dapat mengenal tuhan. karena rahasia tuhan itu ditanggung oleh diri manusia.

Oleh karena itu dapat dikatakan bahawa mengenal tuhan itu hendaklah dengan mengenal diri sendiri. Sesungguhnya jalan untuk mengenal diri adalah dengan cara menjalani latihan tasauf melalui guru hakekat lagi mursyid.

Adapun yang dikatakan Iman, Islam, Tauhid, dan Makrifat itu tidak boleh dipisah-pisahkan antara satu dengan lain karena sesungguhnya :

- Islam tanpa Iman itu kosong bagai sebiji padi yang tidak berisi.

- Iman tanpa Tauhid itu tidak berguna seperti padi yang tidak menjadi beras.

- Tauhid tanpa Makrifat itu tidak sempurna bagai beras tidak menjadi nasi.

- Makrifat itu adalah landasan pada Islam itu sendiri.

Dan sesungguhnya beriman tanpa tauhid juga tidak terpakai imannya, karena tanpa tauhid, iman seseorang itu bagai ilalang yang bergerak mengikuti arus angin bila saja di tiup maka tumbanglah dia.

(5)

Disamping itu tauhid tanpa makrifat tidak sempurna, karena tauhid kepada sesuatu harus mengenal pada siapa yang ditauhidkan, kalau menyerah diri kepada yang kita tidak kenal sama saja kita ini buta dan tuli ( meraba + tidak mengerti ). Oleh karena itu bila kita tauhid kepada Allah s.w.t. maka harus pula kita mengenal Allah s.w.t.

Islam berkehendak Iman, Iman berkehendak Tauhid dan Tauhid Berkehendak Makrifat,. Oleh karena itu saudaraku jangan sekali-kali kamu pisahkan dirimu dari sisi Islam, Iman, Tauhid, dan Makrifat, jika kamu ingin mendapat keridhoan Allah s.w.t. Dan untuk pemahaman lebih lanjut silahkan ditanyakan kepada mereka-mereka yang hakiki dan makrifat lagi mursyid.

Salam : Zulkarnain Bandjar

ILMU HAKEKAT USUL DIRI

ZULKARNAIN BANDJAR

Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

** MASIH TENTANG SHOLAT **

by Zulkarnain Bandjar HAKEKAT SHOLAT

Adapun Rukun Sembahyang itu ada 13 perkara. Yang pertama niat dan yang terakhir adalah tertib. Demikianlah Syariatnya sembahyang menurut hukumnya.

Peraturan dan cara-cara sholat yang akan dijabarkan di sini adalah sebagai berikut :

1. Dirikan sholat tersebut dengan mengikuti syarat dan rukunnya. 2. Menghilangkan diri.

3. Menilik diri rahasia yang dikandung oleh kita.

4. Membaca dan mendengarkan setiap anggota kita, pada setiap patah kata bacaan didalam sholat tersebut.

5. Merasakan nikmatnya sholat.

(6)

1. 1. Cara-cara sholat mengikuti syarat dan rukunya.

Adapun yang dikatakan sholat mengikuti syarat dan rukunnya adalah dengan kita mendirikan sholat dengan mengikuti syarat dan rukun sesuai yang ditetapkan oleh syariat.

Disini tidaklah perlu untuk saya jabarkan satu persatu, tetapi kita batasi hanya tentang beberapa perkara didalam sholat yang penting-penting saja yang harus kita perhatikan benar-benar tentang aturan dan caranya, juga perbuatan didalam sholat itu sendiri, diantara perkara-perkara yang akan kita bahas disini adalah :

NIAT

Adapun niat itu terkandung didalam, ta’arat, ta’awut, dan ta’ayin dan niat ini hendaklah muncul pada ujung hati kita dan terus ditindak lanjuti dengan perbuatan,

Jadi niat bisa disimpulkan adalah :

Terlintas sesuatu dihati dan terus dilakukan dengan perbuatan apa yang terlintas dihati tersebut dan tidak berpaling pada perbuatan yang lain.

Niat sholat ini kita lafazkan didalam hati kita dan katakanlah :

Niatku sholat menyaksikan diriku karena Allah s.w.t. semata-mata.

Ketika melafazkan niat kita ini, kita hendaklah berdiri persis ditempat sujud kita, berniat langkahkan tiga tapak langkah mundur kebelakang yaitu kearah tempat sembahyang tersebut dan qiamlah untuk teruskan aturan sembahyang.

BERDIRi

Yang dinamakan qiam itu adalah kita berdiri di atas tempat sembahyang, dada tegak ke arah Baitullah (kiblat), jarak di antara kaki kiri dengan kaki kanan adalah sejengkal lurus dan kedua tapak kaki hendaklah lurus ke arah Baitullah, tangan kita lurus dan tegak menghadap kiblat, mata zahir kita hendaklah memandang ke tempat yang hendak kita sujud, bebaskan diri kita dari segala hal keduniawian dan seterusnya takbirlah ( Allahu Akbar ) posisi dada kita hendaklah senantiasa tegak ke arah Baitullah.

TAKBIRATUL IHRAM

Ketika kita berkata Allahu Akbar maka hendaklah kita mengangkat dua belah tangan tegak dan lurus serta biarkan ibu jari tangan kedua-dua belah tangan kita menyentuh telinga kita, maksudnya agar kita dapat merasakan ketegakannya, yaitu rasa di bahagian tengah belakang kita.

(7)

Takbiratul ihram itu hendaknya dilafazkan dengan panjang 3 alif (6 harakat) sambil kedua belah tangan ke arah telinga dan lafaz Allahu Akbar itu hendaknya serentak dengan kedua tangan kita sampai dipeluk diatas pusat.

Kemudian peluklah kedua belah tangan diatas pusat dengan tangan kiri di bawah dan tangan kanan di atas.

Posisi lengan sebelah kanan di bahagian rusuk kanan dan longgarkan sedikit sebelah kiri sehingga berbentuk lubang di antara siku kiri dengan bahagian badan semacam huruf (…….), kemudian pada perkataan Akbar Dekapkan tubuh kita dan jangan sekali-kali bergerak walau keadaan macam apapun dengan tidak ada istilah garuk – menggaruk selama sholat.

setelah selesai takbir maka bacalah : …………. BACA AL FATIHAH

Berawal Al Fatihah itu terdiri daripada 7 ayat yaitu :

…..

Dan hendaklah di-wakaf-kan pembacaannya pada setiap ayat dan dibaca di dalam dada, biarlah kita merasai bacaan kita itu, berada di bawah paras susu pada lambung kiri kita dan jangan sekali-kali sekedar dibaca di mulut saja. Di samping itu hendaklah dibaca mengikut tata cara bacaan yang betul mengikut sebutan huruf dan baris masing-masing.

Bacalah Al Fatihah ini perlahan-lahan ( jangan cepat ) agar kita dapat merasakan kegairahan Al Fatihah tersebut. Di samping itu, bacaan kita itu janganlah terlampau nyaring dan jangan pula terlampau perlahan sehingga tidak dapat kedengaran di telinga kita. Hal ini sesuai dengan firman Allah di dalam Al-Quran:

Suarah Al-Isra’ ayat 110

artinya:

Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu di dalam sholatmu dan jangan pula

merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara keduanya.

RUKUK

Rukuk artinya menundukkan diri selaras pinggang ke arah Baitullah. Sewaktu rukuk mata kita hendaklah diarahkan ke tempat sujud. dan tangan kita hendaklah ditongkatkan di lutut (tapak kedua belah tangan betul-betul di tengah tempurung lutut).

(8)

Dan bacalah : …………

dengan perlahan-lahan ( jangan cepat )

bangkit dari rukuk kita iktidal dan angkatlah kedua belah tangan kita seperti takbir dan ….. SUJUD

Bermula sujud itu adalah merebahkan diri kearah Baitullah dengan membongkokkan badan agar bahagian muka kita mencium di atas tempat sholat dengan tangan hendaklah diletakkan kedua belah ibu jari menyentuh bibir kanan dan bibir kiri.

Dan kaki kita hendaklah ditegakkan 9o0 darajat (tegak) dan jangan sekali-kali bahagian lengan kita menyentuh

tempat sembahyang (tikar sembahyang). Dan bacalah ; ……… DUDUK ANTARA DUA SUJUD

Kemudian bangkit duduk di antara dua sujud. Letakkan kedua belah tangan pada paha dan lutut dan jangan digerakkan.

Bacalah: ….

TAHIYAT AWAL DAN AKHIR

Berawal cara tahayat awal itu adalah dengan cara kita duduk di atas kaki kiri kita, dan bahagian kaki kanan hendaklah ditegakkan 90 derajat.

Kemudian kedua belah tangan hendaklah diletakkan di atas paha dan lutut, arah pandangan kita hendaklah dilihat ke tempat sujud kemudian bacalah :….

…..

Bacalah tahayat itu dengan teratur dan perlahan di samping itu hendaklah dirasakan di dalam dada. Bacaan tahayat mestilah dibaca dengan teratur karena ayat-ayat tahayat itu adalah ayat pujian Zat kepada Sifat dan pujian sifat kepada Zat dengan lain perkataan puji memuji di antara diri zahir dengan diri batin di samping penyaksian secara total di antara tubuh zahir dan tubuh batin. Begitu juga pada tahayat akhir, cuma kedudukan kaki kita pada bagian kiri hendaklah dimasukkan di bawah betis kaki kanan dan tegakkan tapak kaki kanan 90 derajat seperti di dalam tahayat awal dan bacalah : ……

Seyogianya kata salam itu adalah berpaling muka ke kanan dan ke arah kiri hingga mata zahir kita dapat melihat bahu kanan dan bahu kiri kita, ketika memutar kepala itu jangan sekali-kali dada kita bergerak biar tegak ke arah baitullah dan saat memberi salam itu maka bacaannya :

(9)

Salam sebelah kanan bacalah : … Salam sebelah kiri bacalah : …

Pada martabat Zat dan Sifat, bacaannya

Salam kanan bacalah : … Salam kiri bacalah : …

2. MENGHILANGKAN DIRI

Adapun yang dimaksudkan menghilangkan diri adalah dengan cara kita menafikan yang zahir ini dan mengisbabkan kepada diri batin semata-mata, yaitu dengan cara kita menanamkan niat dalam diri bahwa sesungguhnya diri kita ini tidak mempunyai apa-apa. Kita tidak mendengar, tidak berkehendak, tidak melihat, tidak hidup, singkat kata kita tidak ………. tidak …………. segalanya hanya Dia saja (Allah) yang bersifat begitu:

……….

Silahkan baca bacaan di atas sebelum takbirratulihram

Dengan beriktikad begitu maka kita akan merasai diri kita ini kosong. Pertahankan perasaan ini

sepanjang kita mengerjakan sholat yaitu dari pertama kita mulai niat, takbir dan sampailah ke

salam dan jangan sekali-kali hilang perasaan itu walaupun sesaatpun selama mengerjakan sholat

tersebut.

Jika kita tidak merasai begitu (hilang diri) maka kita tidak dapat menyaksikan diri rahasia kita di dalam sholat tersebut, untuk bisa selalu khusyu’ dan tawwadu’ ketika hendak memulai takbiratul ihram (ketika kiam). Katakanlah bacaan berikut:

………

Selesai dibaca bacaan diatas serantak kita merasakan “ merinding ” (rasa-rasa) pada bahagian

belikat di tengah–tengah tulang belakang. Perasaan itu muncul dari bawah tulang sulbi naik

(10)

kearah atas tulang belakang. ketika kita merasakan perasaan tersebut maka cepat-cepatlah kita

takbir dengan kata : ……

Dan baca lafaz takbir biar panjang sekurang-kurangnya adalah 3 alif (6 harakat)

Takbir kita itu biarlah dengan penuh tenaga dan dilafazkan didalam dada.

Perlu diingatkan pada qiam (berdiri) dan menghilangkan diri, mata zahir kita hendaklah melihat ditempat sujud kita. Dada kita menghadap kiblat dan mata hati kita hendaklah melihat diantara kedua-dua kening dan batang hidung.

Disamping itu telinga batin kita hendaklah menumpuhkan sepenuh perhatin dan pendengaran kearah bacaan yang dilafazkan oleh segenap anggota kita yaitu zahir dan batin, dan tidak sesaat pun lalai dengan tugasnya itu.

Manakala tugas mata batin kita adalah melihat diantara kedua kening dan batang hidung bagai menilik akan diri kita ( diri rhasia yang ada pada kita ). Maka tiliklah dengan sebaik-baiknya seluruh diri rahasia kita itu sehingga benar-benar nampak jelas dan terang sekali.

3. Menilik Diri

Adapun yang dimaksud menilik diri rahasia adalah dimana kita menilik diri batin yang menjadi rahasia kepada Allah s.w.t. Maka diri batin kita itulah diri rahasia Allah s.w.t. yang bersemayam didalam jasad kita dimana rupanya adalah sama seperti rupa paras yang zahir ini tetapi tidak cacat cela seperti kita.

Didalam hal menilik diri ini, tumpuhkan mata hati kita dari saat menghilangkan diri, hingga takbiratul ihram sampailah salam kepada .., titiklah diri rahasia didalam jasad kita. Tiliklah diri rahasia kita itu sehingga nampak jelas, keseluruhan diri rahasia kita pada setiap saat di waktu menunaikan sholat tersebut.

Rupa diri rahasia kita adalah sama dengan rupa wajah kita. bila saja diri rahasia dapat dilihat dengan terang, meliputi seluruh tubuh jasad kita, maka kita akan merasakan padaperingkat awalnya “ merinding ” (gemetar seluruh tubuh secara serentak tanpa di buat-buat), diikuti dengan suatu kelezatan yang tidak bisa untuk diterangkan disin,i dengan demikian akan mewujudkan tawadu’ didalam sholat.

Jangan sekali kali kita menoleh mata bathin kita itu kearah lain. sebaliknya kita haruslah melatih diri ini sehingga berhasil mencapai makam dan martabatnya.

(11)

Tawadu’ adalah mematikan penglihatan mata hati dari melihat dan menilik hal-hal lain kecuali ditumpuhkan sepenuhnya kepada menilik diri bathin semata-mata.Dengan ini alasan pikiran untuk membayangkan sesuatu yang lain akan gugur dan tidak timbul lagi serta lenyap langsung. Untuk mengetahui secara lebih jelas silahkan bertanya kepada mereka yang hakiki dan makrifat lagi mursyid serta sampai pada martabat ini.

4. Mendengar Bacaan Oleh Setiap Anggota

Serentak dengan lidah dalam sholat berawal dengan menghilangkan diri mulai takbir al-ihram sampai ke salam hendaklah dibaca didalam dada yaitu kita dapat merasakan keadaan diri kita itu dilambung kiri kita.

Serentak dengan lidah menyebut satu-satu kalimah bacaan selama menunaikan sholat maka hendaklah dituruti sama oleh setiap anggota tujuh lapis jasad kita dan diri bathin kita, dan dengan itu juga maka wajiblah didengar oleh telinga bathin kita. Jangan sekali-kali menolehkan pendengaran telinga batin kita kepada setiap patah bacaan didalam sembahyang tersebut kearah yang lain.

5. Merasai Nikmat Sembahyang

Jika kita mengamalkan petuah-petuah sholat dari para aulia ini, sebagaimana yang dijelaskan disini, maka kita akan menikmati kelezatan yang amat sangat, kalau bisa dikatakan di dunia ini selain daripada kenikmatan persetubuhan tiada lagi suatu nikmat yang lebih nikmat yang dirasakan oleh umat manusia, tetapi jika aku bandingkan dengan nikmat persetubuhan maka nikmat sholat ini adalah 100 kali lebih nikmat dari persetubuhan.

Bisa dibayangkan ….. Enaaak ….!! ….Enak ..!! Sebenarnya kelezatan ini tidak dapat dijelaskan

dengan kata-kata. Tetapi hanya dapat dirasakan sendiri oleh mereka yang sampai kepada

martabatnya.

Inilah suatu kelezatan yang pernah dialami oleh Wali-wali Allah, para Ariffinbillah dan makrifat lagi mursyid. Dari kebanyakan mereka yang sampai ke makam martabat sholat ini secara sebenar-benarnya maka orang yang bersangkutan bila saja dia akan menunaikan sholat maka belum habis lagi di dalam takbiratullihram, tubuh jasadnya itu telah gaib dan tidak dapat di lihat lagi oleh mata zahir manusia dan tidak dapat di rasai bila di sentuh oleh anggota zahir orang lain. Dengan lain perkataan orang yang sampai ke martabat ini bila saja takbir di dalam sholat, tentu gaib, dan akan kembali lagi setelah dia selesai salam dalam sholatnya.

(12)

Alangkah berbahagiannya jika kita dapat merasai sendiri kelezatan tersebut. Maka di sinilah timbulnya khusyuk dan Tawwadu’.

Dengan demikian tunaikanlah sholat yang benar sehingga kita mengalami sendiri nikmatnya.

Salam : Zulkarnain Bandjar

ILMU HAKEKAT USUL DIRI

ZULKARNAIN BANDJAR

Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

*** SHOLAHUDDAIM ***

by Zulkarnain Bandjar HIMBAUAN !!

Jangan sekali-kali bertanya hal-hal yang ada didalam penbahasan saya ini kepada orang-orang

syariat yang “ buta “ di dalam pengajian Hakekat dan Makrifat.

SHOLAHUDDAIM Penting !!

Barang siapa yang tidak mengenal ilmu zikir nafas, maka sudah tentu orang tersebut tidak dapat menyelami alam hakekat SHOLAHUDDAIM

( Hal ini sudah saya jabarkan dalam uraian yang terdahulu )

SHOLAHUDDAIM

bisa ditartikan sebagai sholat yang tiada putus-putusnya walaupun sesaat

dalam waktu 24 jam dalam sehari semalam,

Dalam waktu 24 jam ini mereka dapat melakukan penyaksian diri sendiri (diri batin dan diri zahir)

pada setiap waktu dan setiap saat tanpa berhenti-henti walaupun sedetik disetiap hembusan nafas

mereka,

(13)

Seperti firman Allah s.w.t. didalam Al Quran ;

Surah : Al Maarij ayat 23

Artinya :

Setiap saat mereka itu tetap mengerjakan sholat

Jika didalam acara sholat yang 5 waktu tugas kita adalah menumpuhkan segenap perhatian dengan mata batin kita menilik diri batin kita, dan telinga batin kita menumpuhkan sepenuh perhatian kepada setiap bacaan oleh anggota zahir dan batin kita di sepanjang acara sholat kita tersebut, tanpa menolehkan perhatian kita ke arah yang lain. Maka SHOLAHUDDAIM-lah penyaksian sebenar-benarnya seseorang itu terhadap diri batinnya pada setiap saat.

Sholat (sembahyang) adalah merupakan satu latihan di peringkat awal yang kita butuhkan agar diri kita dapat menyaksikan diri batin kita yang menjadi rahasia Allah s.w.t.

tetapi setelah mampu dan berhasil membuat penyaksian diri disaat kita menunaikan sholat, kita haruslah meningkatkan peringkat kita dengan cara melatih diri kita supaya dapatlah kita menyaksikan diri batin pada setiap saat di dalam waktu 24 jam di sepanjang hembusan nafas kita ( bukan hanya dalam 5 waktu ), sebab itulah kita mengucap syahadah :

ASYHADUALLAILLAHAILLALLAH WASYHADUANNAMUHAMMADDARRASULLULLAH

Yang berarti bahwa kita telah berikrar dengan diri kita sendiri untuk menyaksikan diri Rahasia Allah s.w.t. itu pada setiap saat didalam 24 jam sehari semalam.

Oleh karena itu untuk mempraktekan penyaksian tersebut, maka kita haruslah mengamalkan SHOLAHUDDAIM di dalam hidup kita sehari-hari, sebagaimana yang telah dikerjakan dan diamalkan oleh Rasulullah s.a.w., para nabi, aulia, dan para wali Allah s.w.t. yanga agung.

Berawal di antara syarat untuk mendapat makam SHOLAHUDDAIM adalah seperti berikut :

Orang tersebut sudah memahami dan bisa mengamalkan hakekat zikir nafas.Orang tersebut terlebih dahulu berhasil mendapat nur kalbu yaitu hati nurani.Orang tersebut sudah menemui dan mengamalkan sembahyang Rasulullah s.a.w.Orang itu telah pun mengalami proses pemecahan wajah.

(14)

Untuk bisa mengamalkan dan mendapat makam SHOLAHUDDAIM, maka seseorang itu haruslah memahami pada peringkat awalnya tentang hakekat perlakuan zikir nafas yaitu tentang gerak-geriknya (pergerakan nafas), zikirnya, letaknya dalam diri dan sebagainya. hal ini sudah pernah saya jabarkan di dalam uraian-uraian saya sebelumnya.

Oleh karena itu amalkanlah zikir nafas ini dengan sungguh-sungguh agar kita mendapat pancaran nur dari dalam jantung kita yang menjadi DINAMO kepada terbentuknya makrifat untuk diri kita dengan Allah s.w.t.

Sesungguhnya hanya dengan zikir nafas sajalah kentulan darah hitam (istana Iblis) di ujung jantung kita itu akan hancur sehingga bisa terpancarlah nur kalbu, dan setelah terpancarnya nur kalbu. maka terpancar juga current makrifat yang membuat seorang manusia itu termakrifatkan dirinya dengan Allah s.w.t. sehingga dapatlah diri rahasia Allah s.w.t. yang menjadi diri batin kita membuat perhubungan dengan diri Tuhan Semesta Alam.

Latihan untuk menyaksikan diri ini. hendaklah dilatih pada peringkat awal yaitu melalui sholat,

sebagaimana yang di terangkan di dalam uraian yang lalu.

Selama masa proses penyaksian diri ini, seseorang itu akan mengalami pemecahan wajah yaitu suatu proses pembebaskan diri batin dari jasad kita dan dengan demikian maka seseorang itu akan dapat melihat wajah kesatu ke wajah berikutnya sampai pada wajah ke 9, yaitu martabat yang tertinggi di dalam ilmu gaib. Dengan mendapat pemecahan wajah maka manusia itu akan dapat pula membuat satu penyaksian yang sebenar-benarnya pada setiap saat dalam hidupnya, seperti ketika dia menunaikan sholat dalam acara ibadah ataupun dalam keadaan biasa ( kehidupan sehari-harinya ) sepanjang masa hidupnya.

Pada peringkat ini dinamakan juga peringkat martabat Fana Baqabillah yiaitu suatu keadaan yang kekal pada setiap pendengaran, penglihatan, perkataan, dan sebagainya.

Seseorang yang sudah sampai pada peringkat ini adalah seperti orang awam ( tidak pernah menonjolkan dirinya ) dan susah sekali untuk kita mengetahui ketinggian derajatnya dengan Allah s.w.t.

Biasanya orang-orang yang sudah mencapai makam Fana Baqabillah, mereka dapatlah kembali kehadirat Allah Ta’ala dengan diri batin dan diri zahir tanpa berpisah diantara satu dengan lainnya.

Mereka dapat memilih kepulanganya dengan cara mati (meninggal) atau gaib (hilang)

.

Hal seperti ini pernah terjadi kepada wali-wali Allah s.w.t. yang agung, bila saja notis kematian mereka telah sampai. Maka kematian dan gaibnya mereka akan disambut oleh para rasul, nabi, aulia, dan wali-wali Allah s.w.t. karena ke-karomah-an mereka.

(15)

Adapun langkah-langkah yang harus diambil oleh seseorang yang hendak mencapai ke tahapan ini adalah seseorang itu hendaklah sering membuat penyaksian terhadap diri batinnya pada setiap saat didalam hidupnya, yaitu dengan cara mata batinnya senantiasa menilik diri batinnya dan telinga batinnya senantiasa mendengarkan pada setiap patah kata yang dikeluarkan oleh mulutnya selama percakapan sehari-hari, disamping itu setiap patah kata percakapan orang tersebut haruslah juga diikuti oleh anggota lain sebagaimana didalam menunaikan sholat.

Latihan ini haruslah dilakukan terus menerus tanpa diabaikan walaupun sesaat. Sesungguhnya barang siapa yang telah sampai dan ber-jaya di makam ini, maka meraka akan dimuliakan di dunia dan akhirat, berkat di dunia dan di akhirat dan diredhoi di dunia dan diakhirat, sesungguhnya tanpa mencapai ke peringkat ini, maka seseorang itu tidak mungkin bisa sampai ke peringkat martabat yang lebih tinggi didalam ilmu gaib.,

Akhirul kalam, semoga uraian singkat ini bisa memotifasi saudara-saudaraku sekalian untuk bisa mencapai ke derajat yang lebih mulia lagi.

Salam : Zulkarnain Bandjar

ILMU HAKEKAT USUL DIRI

ZULKARNAIN BANDJAR

Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

** ZIKIR NAFAS **

by Zulkarnain Bandjar ZIKIR NAFAS

(16)

Sesungguhnya nyawa itu ditajalikan oleh Allah Ta’ala daripada Jauhar Basita dan nyawa itu terbagi dalam 4 peringkat :  Nafas, Ampas, Tanapas, Nupus.

Barang siapa yang tidak menguasai ZikIr Nafas maka mereka tidaklah dapat menyelamimakam SHOLAHUDDAIM yaitu penyaksian secara total (sebenar-benarnya) akan diri batinnya dalam hidup didunia ini, baik didalam acara beribadah ( sholat 5 waktu ) atau dalam keadaan kesehari-hariannya hidupnya.

Dan bagi mereka yang tidak mencapai ke makam Solahuddaim maka selama itulah mereka tidak akan mencapai juga martabat nafsu yang tinggi dalam hidupnya.

Sejak nyawa dimasukkan kedalam jasad seorang manusia didalam kandungan ibunya, kemudian lahir ke dunia hingga sampailah dia menghembuskan nafas terakhirnya, maka selama itulah nafasnya tidak sesaatpun berhenti dari berdzikir kepada diri Empunya.Diri ( Tuhan Semesta Alam).

Dan sesungguhnya bekerjanya nafas itu adalah diluar dari pada control panca indra manusia.

Berawal hidup nafas karena ampas, hidup ampas itu karena tanapas dan hidup tanapas itu

karena Nupus dan hidup nupus itu dengan sendirinya, karena dia adalah Rahasia dan Rahasia

itu adalah dari Rahasia Allah s.w.t..

(17)

Al-insanu sirri waana sirru’ Artinya :

Manusia adalah rahasiaku dan diri akulah rahasianya.

Adapun nafas itu letaknya dimulut. ampas letakya dihidung. tanapas letaknya ditengah-tengah

diantara telinga kanan dan kiri dan nupus letakntya dijantung

.

Berawal zikir nafas ketika keluar adalah ..… dan nafas ketika masuk adalah ….. Adapun zikir ampas ketika keluar adalah ..… dan zikir ampas ketika masuk adalah….. Maka zikir tanapas adalah tetap diam dengan …… semata-mata.

Berawal nafas yang sampai ke ubun-ubun kepala dinamakan ………….

dan nafas pada mulut dinamakan …………..

Adapun nafas yang sampai kemata dinamakan ………….

dan nafas yang turun dan naik dari pusat ke kulkum dinamakan ……

dan berawal pekerjaan nafas naik dan turun tersebut dinamakan …..

Berawal nafas yang sampai pusat dinamakan ……

dan nafas yang sampai jantung dinamakan …..

Sesungguhnya bahwa NAFAS adalah NYAWA tubuh kita dan dialah sebenar-benar tubuh kita yang tidak mengenal cacat, cela dan tidak binasa.

Dan sesungguhnya AMPAS itu adalah sebenar –benar HATI NURANI yang menjadi nilai kepada Allah s.w.t.

(18)

Dan TANAPAS itu adalah sebenar-benarnya DIRI yang didalam Puad yang menerima amanah dari Allah s.w.t.

Dan sesungguhnya NUPUS itu adalah sebenar-benar RAHASIA yaitu Zat Allah s.w.t. Asal nafas itu dari …..

Asal ampas itu dari …. Asal tanapas itu dari ….. Asal nupus itu dari pada …

.

Jadi bermula zikir rahasia nafas itu adalah A… I… U…. Nafas yaitu ………

Ampas yaitu………

Tanapas yaitu keadaan keluar …………

Nupus yaitu keadaan didalam, tidak keluar tidak masuk, tidak kanan maupun ke kiri, tidak ke atas dan ke bawah, ke depan dan ke belakang.

Oleh karena itu barang siapa telah memahami akan ilmu Nafas didalam dirinya, yaitu mengenai : asalnya, tempatnya, kehendaknya, kalimatnya, maka akan dijamin oleh Allah s.w.t kepada mereka tiada binasa akan dirinya dan tiada pula bercerai nyawa dengan tubuhnya dan inilah sesungguhnya yang merupakan pakaian sejatinya para nabi dan wali- wali Allah yang agung.

(19)

Jawabanya : tidak keluar dan tidak masuk, tidak melalui hidung dan tidak melalui mulut melainkan hidup pujian tetap dengan Allah s.w.t.

Tujuan utama kita mengetahui dan mengamalkan zikir nafas ini adalah agar keluarnyadarah kotor (sifat-sifat tercela) yang menjadi tempat istana iblis yang terletak pada bagian ujung bawah jantung ini agar bisa di-hancur-kan, jika saja sudah hancur maka terbitlah suatu Nur didalam jantung kita, karena tanpa nur kalbi manusia tidak mungkin dapat mengenal diri dan mengenal Allah s.w.t.

Oleh karena itu adalah menjadi tugas kita yang hendak menegenal diri makrifat dengan Allah s.w.t maka wajib mengetahui sepenuhnya zikir nafas ini.

Adapun zikir nafas itu dibagi menjadi 5 bahagian :

Zikir keluar –

Zikir Masuk –

Zikir Masuk Keluar –

Zikir Keluar Masuk –

Zikir Rahasia Nafas –

CARA ZIKIR

………. ……….

Insya Allah saya rasa cukup dulu pembahasan ini, untuk lebih jauhnya silahkan untuk kita bertanya langsung kepada guru kita masing-masing tentang cara-cara berzikir ini, tentunya guru-guru yang makrifat lagi mursyid karena sesungguhnya hanya merekalah yang mempunyai kapasitas dalam hal ini.

(20)

Referensi

Dokumen terkait