• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dessy Rika Astuti ( )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dessy Rika Astuti ( )"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Peramalan Beban Jangka Pendek untuk Hari-hari Libur Menggunakan

Fuzzy Linear Regression (FLR) yang dioptimisasi dengan

Artificial Immune System (AIS)

(Studi Kasus di Kalimantan Selatan-Tengah)

Dessy Rika Astuti (2205100055)

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60111 Telp. (031) 5947302

Email : dessnavi@yahoo.com

Abstrak - Peramalan beban jangka pendek meme-gang peran penting dalam suatu sistem tenaga listrik. Hasil peramalan yang akurat digunakan sebagai dasar penyediaan energi listrik di masa yang akan datang. Seja-uh ini, berbagai metode peramalan beban jangka pendek telah dilakukan dengan tujuan meningkatkan ketelitian ramalan. Salah satu metode yang sudah dikembangkan adalah Fuzzy Linear Regression (FLR), dengan metode Simpleks mampu meramalkan besar beban puncak pada hari libur dengan data historis beban yang terbatas dan nonlinier. Error dari FLR tergantung dari parameter fuzzy, yaitu a0, 0, a1, dan 1, sehingga dibutuhkan algoritma optimisasi. Dalam penelitian ini, parameter tersebut dioptimisasi menggu-nakan Artificial Immune System (AIS), sehingga dapat digunakan untuk meramalkan beban puncak di sistem Kalimantan Selatan-Tengah. Hasil perbandingan error menunjukkan FLR-AIS lebih unggul. Rata-rata error beban puncak dari FLR-AIS adalah 3.68%.

Kata Kunci: Peramalan beban jangka pendek, Fuzzy

Linier Regression (FLR), Artificial Immune System

(AIS), Error beban puncak.

1. PENDAHULUAN

Variasi beban tergantung pada kebutuhan setiap konsumen. Permintaan konsumen di Kalimantan Selatan-Tengah terhadap energi listrik dari tahun ke tahun cukup besar. Empat pembangkit yang mensuplai tersebar di tiga kabupaten/kota yaitu PLTA Riam Kanan 30 MW, PLTD Trisakti 90,8 MW, PLTG Trisakti 21,5 MW dan PLTU Asam-Asam 130 MW.

Karakteristik baban antara hari libur berbeda dengan hari biasa, baik itu karakteristik beban yang berada di luar waktu beban puncak (LWBP), maupun yang berada pada waktu beban puncak (WBP). Sehingga diperlukan peramalan beban dengan tujuan mempersiapkan unit-unit pembangkit yang beroperasi. Pada saat kebutuhan listrik meningkat, akan diimbangi dengan penyediaan listrik yang memadai agar tidak terjadi pemadaman listrik, sebaliknya jika pemakaian listrik menurun, penyediaan listrik akan dikurangi agar tidak terjadi over supply. Penyesuaian antara perminta-an energi dengperminta-an pembperminta-angkitperminta-an ini bisa diatasi bila peramalan yang dilakukan akurat, khususnya untuk

peramalan beban jangka pendek, data beban harian digunakan untuk penjadwalan dan pengontrolan sistem daya atau alokasi pembangkit cadangan, juga diguna-kan untuk studi aliran daya.

Perkiraan beban yang akurat selain mengun-tungkan di sisi demand, juga akan meningkatkan ke-amanan di sistem tenaga, ketepatan pengaturan jadwal pengiriman daya, perencanaan pemeliharaan untuk unit-unit pembangkit dan evaluasi keandalan yang menyangkut sistem tenaga.

Metode yang digunakan untuk peramalan beban adalah Fuzzy Linear Regression (FLR), dan Artificial

Immune System (AIS). Pada peramalan beban jangka

pendek error yang akan dihasilkan FLR sangat tergan-tung dengan optimisasi parameternya, sehingga diper-lukan pencarian nilai optimal parameternya dengan menggunakan Artificial Immune System (AIS), dengan harapan dapat menekan error seminimal mungkin.

2. FLR-AIS

FLR-AIS adalah menggabungkan Fuzzy Linear

Regression (FLR) dengan Artificial Immune System

(AIS). FLR digunakan untuk memodelkan perama-lan sedangkan AIS digunakan untuk optimisasi parameter FLR.

2.1. Fuzzy Linear Regression (FLR)

Konsep dari analisis regresi fuzzy diperkenalkan oleh Tanaka dan kawan-kawan tahun 1982 [1], suatu metode pemrograman linear LP-Based method diusul-kan dengan parameter-parameter fuzzy segitiga sime-tris. Analisis data fuzzy, berhubungan dengan prosedur non-statistik untuk sistem probabilistik dilaporkan oleh Tanaka dan kawan-kawan [2]. Suatu pendekatan regre-si fuzzy menunjukkan kegunaan penerapan dari metode regresi fuzzy bagi permasalahan dalam meramalkan beban dan estimasi beban dalam sistem distribusi daya [3].

Koefisien dan data keluaran dari model regresi fuzzy adalah angka-angka fuzzy dan operasi perhi-tungan fuzzy, tidak diterapkan di dalam pendekatan regresi fuzzy [3]. Suatu peningkatkan model regresi fuzzy milik Tanaka [2] dilanjutkan dan pendekatan regresi fuzzy [3] memperkenalkan input-output data fuzzy dengan mempertahankan bentuk operasi per-hitungan fuzzy (shape-preserving fuzzy arithmetic

(2)

operations) [3]. Koefisien dan kedua data keluaran dan data masukan adalah angka-angka fuzzy di dalam model regresi fuzzy yang baru.

2.1.1. Model Persamaan Regresi Linier Fuzzy

Regresi linear fuzzy dipergunakan untuk memo-delkan hubungan antara variabel-variabel tak bebas dan variabel bebas. Model secara empiris dikembangkan terhadap data yang dikumpulkan dari hasil pengamatan dan percobaan. Sebuah model linear yang tegas (crisp) ditunjukkan oleh persamaan (1).

n nx a x a x a a a x f y ( , ) 0112 2... (1) Dalam teknik regresi konvensional, perbedaan antara nilai yang diamati dan nilai estimasi dari model diasumsikan sebagai hasil kesalahan pengamatan, dan perbedaan ini mempertimbangkan variabel-variabel random. Batas atas dan batas bawah dari nilai estimasi ditentukan dan probabilitas dari nilai yang diestimasi akan berada pada kedua batas yang merepresentasikan kepercayaan (confidence) dari estimasi. Dengan kata lain, analisis regresi konvensional adalah probabilistik. Tetapi pada regresi fuzzy, perbedaan antara nilai yang diamati dan nilai yang diestimasi diasumsikan sebagai kerancuan (ambiguity) yang tampil pada sistem. Output dari spesifik input diasumsikan pada batas harga yang mungkin (possible), sebagai contoh output dapat diam-bil dari sembarang nilai dari nilai yang mungkin terse-but. Sehingga, regresi fuzzy adalah mungkin secara alami (posibillistic in nature). Analisis regresi fuzzy lebih lanjut menggunakan fungsi fuzzy untuk menam-pilkan koefisien-koefisien bertentangan dengan koefisien-koefisien crisp yang digunakan dalam anali-sis regresi konvensional. Persamaan (2) menunjukkan sebuah tipikal model fuzzy linear regresi,

n n x A x A x A A x f Y ~ 2 ~ 2 1 ~ 1 ~ ~ ( , )  ... (2) dengan: ~ i A

merupakan koefisien fuzzy ke-i (merupa-kan bilangan fuzzy).

Regresi fuzzy mengestimasi batasan harga yang mung-kin, ditunjukkan oleh distribusi kemungkinan

(possibi-lity distribution) dikenal sebagai fungsi keanggotaan

(membership function). Fungsi keanggotaan dibentuk dengan memberikan sebuah nilai keanggotaan (degree

of belonging) kepada setiap harga estimasi (lihat

Gam-bar 1).

Fungsi keanggotaan juga didefinisikan untuk koefisien dari variabel bebas. Fungsi keanggotaan segitiga untuk koefisien-koefisien fuzzy, seperti ditunjukkan Gambar 1 memberikan solusi yang didapat melalui formulasi linear programming. ~ A  1.0 0 pi a ~ i A ci ci

Gambar 1. Fungsi keanggotaan dari koefisien fuzzy ~ i A             ebaliknya 0 | | 1 ) ( ~ 1 s c p x c p c a p a i i i i i i i i i A  (3) Fungsi fuzzy ~ i A

adalah sebuah fungsi yang mempunyai 2 parameter yaitu p dan c. Parameter p merupakan harga tengah (middle value) dan parameter c merupakan sebaran (spread). Spread menunjukkan kekaburan (fuzziness) dari fungsi. Gambar 1 menun-jukkan fungsi keanggotaan untuk sebuah angka fuzzy ”mendekati pi” . Parameter fuzzy } ,...., { ~ ~ 1 ~ n A A A 

dapat ditulis dalam bentuk vektor ~ { , }

c p A 

, dengan p= (p1,....,pn) dan c=(c1,....,cn). Sehingga rumus yang baru dari Persa-maan (2) menjadi : n n n c x p x c p x c p Y ( 1, 1) 1 ( 2, 2) 2 ... ( , ) ~    

Fungsi keanggotaan untuk parameter output fuzzy, Y~ ditunjukkan oleh persamaan (4).

      sebaliknya 0 Φ a)} f(x, y | {a )]) (a [μ min max( (y) μ i Ai i Y ~ ~ (4) Dengan mensubstitusi Persamaan (3) ke dalam Per-samaan (4) maka perPer-samaan yang baru tersebut menja-di Persamaan (5).                   

  0 , 0 0 0 , 0 1 0 | | | | 1 ) ( i 1 1 ~ y x y x x x c x p y y i i n i i i n i i i Y  (5) Persamaan (5) diaplikasikan ke-m set data yang dicari dari sampling. Output data dan input data dapat berupa bilangan fuzzy atau nonfuzzy.

(3)

2.1.2. Data Masukan Nonfuzzy

Tanaka pada tahun 1982 menetapkan bahwa hasil penyelesaian model regresi diperoleh dengan meng-konversi persamaan tersebut ke sebuah permasalahan linear programming. Untuk data nonfuzzy, objektif dari model regresi digunakan untuk mendapatkan parameter

~ *

A

sedemikian sehingga output fuzzy set yang me-ngandung yi, diasosiasikan dengan nilai keanggotan lebih besar dari h, sesuai dengan Persamaan (6).

,....,m ...j h,... ) (y μY j ~ j   1 (6) Derajat h ditentukan oleh user; jika nilai h bertambah, kekaburan (fuzziness) dari output akan bertambah. Gambar 2 menunjukkan fungsi keanggotaan untuk output fuzzy. Persamaan (6) menyatakan bahwa output harus berada diantara A dan B. Pada Gambar 2 ditun-jukkan bahwa nilai tengah (

1 )

n i pixi dan sebaran |) | ( 1

n

i ci xi didapat dengan mempertimbangkan

Persamaan (5), nilai h dispesifikasikan oleh user.

  n i1pixij  n i1cixij  n i1cixij

Gambar 2. Fungsi output fuzzy

Dalam regresi, koefisien fuzzy didapatkan dengan meminimasi spread dari output fuzzy untuk semua set data. Persamaan (5) menunjukkan fungsi objektif yang harus diminimisasikan.

m j n i cixij O 1 1 min (7) Fungsi objektif sesuai dengan Persamaan (7) dimini-mais terhadap 2 (dua) batasan. Batasan-batasan terse-but didapat dengan mensubstitusi Persamaan (5) ke Persamaan (6) berturut-turut menjadi Persamaan (8) dan (9). 

  

n i n i i ij ij i j p x h c x y 1 (1 ) 1 (8) dan

  

n i n i i ij ij i j p x h c x y 1 (1 ) 1 (9)

2.1.3. Ramalan Beban menggunakan FLR [2]

Di dalam model regresi linear fuzzy persamaan (10), A0 ditandai oleh (a0,0) dengan a0 = c0, ,0 = p0 dan A1 ditandai oleh (a1, 1) a1 = c1, 1 = p1 merupakan angka-angka fuzzy segitiga simetris dengan ai adalah pusat Ai dan I adalah yang tersebar dari Ai. Titik pusat dan penyebaran angka-angka fuzzy segitiga simetris, Xi dan Yi, adalah berturut-turut ( xi, i) dan ( yi, ei).

x A A Y ~ 1 ~ 0 ~   (10) Di sini, xi dan yi adalah rata-rata, dan i dan ei adalah simpangan bakunya. Untuk lebih sederhana, diasumsi-kan bahwa koefisien-koefisien dan variabel-variabel adalah angka-angka fuzzy simetris. A0: (a0,0) dan A1: (a1, 1) diperkirakan dengan penggunaan Xi: (xi, i) dan Yi: (yi, ei). Sebagai hasil analisis regresi linear fuzzy untuk Xi: (xi, i) menjadi anggota rata-rata dan simpangan baku dari beban puncak harian untuk empat hari sebelum hari libur menggunakan persamaan (11) dan (12). M m m m m xi 4 4 3 2 1    (11) 4 ) ( ) ( ) ( ) (1 2 2 2 3 2 4 2 i M m i M m i M m i M m i x x x x          (12)

Yi: ( yi, ei) berisi informasi pada saat hari libur, me-nyatakan rata-rata dan simpangan baku dari beban pun-cak pada saat hari libur m5 menyatakan beban puncak dari hari libur sesuai dengan Persamaan (13).

2 5 dan e ( 5 y) M m y mM i i i   (13) Nilai ei dari Yi adalah 0. Masukan data fuzzy dapat diperoleh dari beban puncak tiga tahun sebelum meng-gunakan Persamaan (11) dan (12).

Model regresi linear fuzzy ditentukan dengan peme-cahan masalah pemrograman linear yang diperoleh dari Persamaan (7) sebagai berikut :

Nilai-nilai yang optimal dari A0: ( a0, 0) dan A1: (a1, 1) dihitung dengan penyelesaian Persamaan (7) dida-sarkan pada pemrograman metode linear. Catatan bah-wa :

Yi = A0 (A1Xi)

= ( a0 + a1xi, max (0, |a1|i, 1|xi|) ) (14) Jika X4 menjadi masukan data fuzzy untuk beban maksimum dari empat hari sebelum hari libur, Y4 dapat dihitung oleh persamaan (14). Maka, beban maksimum dari hari libur jatuh pada hari kerja dan minggu dipre-diksi oleh:

P*Max = Y4 x P WD

(4)

dinormalisir pada hari hari libur; PWDMax adalah beban maksimum dari empat hari sebelum hari libur. dengan

P*Max adalah ramalan beban maksimum hari libur. Y4 menjadi nilai perkiraan.

Error dari peramalan didapat dengan menggunakan persamaan : 100 ) ( | ) ( ) ( | (%) x t P t P t p Error Actual Actual Forecast   (16) 2.2. Artificial Immune System (AIS) via Clonal

Selection Algorithm (CSA)

AIS merupakan algoritma optimisasi yang meniru-kan sistem kekebalan tubuh manusia (sistem immune). Dalam sistem immune, lymphocyte berperan dalam membantu proses produksi antibody. Lympocyte mem-punyai dua komponen yang utama, yaitu B-lympocytes dan T-lympocytes. B-lympocytes adalah sel yang dihasilkan oleh bone marrow dan T-lympocytes dihasilkan oleh thymus. B-lympocytes dapat diprogram untuk menghasilkan satu antibody yang diletakkan pada permukaan luar lympo-cyte. Antibody ini ber-tindak sebagai receptor.

S e l p l a s m a

a n t i g e n s S e l e k s i K l o n e

S e l m e m o r y P e m b e d a a n

Gambar 3. Prinsip dari Clonal Selection.

Mekanisme produksi antibody diatur dengan menggu-nakan T-lymphocytes. Prinsip dari clonal selection ditunjukkan pada Gambar 3.

Sistem immune dapat mendeteksi dan menghi-langkan sel-sel asing (antigens) dan sel kanker. Oleh karena itu, sistem ini dapat membedakan antara sel-sel asing dengan sel-selnya sendiri. Banyak jenis-jenis

anti-body yang dapat dihasilkan oleh sistem immune.

Akan tetapi, satu antibody hanya dapat mengenali dan menghi-langkan satu jenis antigens. Bagian antigens yang dike-nali oleh antibody disebut epitope. Epitope berfungsi se-bagai pembeda antara antigens yang satu dengan antigens yang lain. Tiap-tiap antibody memiliki detektor antigens tertentu yang disebut sebagai

idiotope. Lymphocytes me-nerima sinyal pemicu (trig-ger) pada saat receptors-nya mendeteksi antigens.

Sinyal trigger ini dapat mengaktifkan clonal

proli-feration untuk melakukan cloning plasma cells. Proses cloning dilanjutkan dengan proses maturasi. Dalam

proses maturasi dilakukan mutasi dan hypermutasi hingga didapat affinity maturation. Pada kondisi

affinity maturation dihasilkan sel memory dan sel

plasma.

2.2.1. Implementasi Clonal Selection Algorithm (CSA)

Algoritma Clonal Selection Algorithm (CSA) da-pat diaplikasikan dalam permasalahan optimisasi. CSA digu-nakan dalam sistem immune untuk menggam-barkan mekanisme dasar respon immune terhadap rangsangan antigen. Hal ini melahirkan ide bahwa hanya sel yang terbaik yang dapat digunakan untuk melawan antigen. Sel yang terbaik mengalami proses maturasi untuk memperbaiki nilai affinity terhadap suatu antigen. Algoritma clonal selection ini diapli-kasikan dalam proses komputasi. Algoritma CSA, dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Pengkodean input antigen. 2. Inisialisasi populasi antibodi.

Immune = Rb+(Ra-Rb)* rand(Num_Ab,Cell) 3. Perhitungan affinity. | ( ) ( ) | (%) 100% ( ) Forecast Actual Actual p t P t Error x P t   4. Klone

Pada proses ini mengambil 12 % antibodi terbaik dari populasi antibodi (sekitar 5 antibodi), kemudian diklone 8 kali untuk tiap-tiap kandidat.

5. Hypermutasi 6. Seleksi ulang

Gambar 4. Flowchart FLR-AIS Start

Input Data Beban Puncak

Bentuk Bilangan – bilangan Fuzzy Segitiga :

Xi: (xi, i) dan Yi: (yi, ei) M m m m m xi 4 4 3 2 1   

4

)

(

)

(

)

(

)

(

1 2 2 2 3 2 4 2 i M m i M m i M m i M m i

x

x

x

x

2 5 dan e ( 5 y) M m y M i m i i  

Dapatkan Nilai Optimum dari :

A0: (a0,0) dan A1: (a1, 1)

dengan Metoda Artificial Immune System (AIS)

Peramalan Beban

(5)

3. HASILDANPEMBAHASAN Berdasarkan konsep di atas AIS lebih memakan banyak waktu komputasi dan tidak dapat memini-malkan memori komputer, karena memerlukan klo-ning dan mutasi. optimisasi parameter FLR. Karena AIS menggabungkan pencarian lokal dan global sehingga cocok untuk kasus optimisasi nonlinier. Optimisasi dilakukan untuk mencari nilai optimum dari empat parameter fuzzy yaitu a0, 0, a1, dan 1.. FLR-AIS digunakan untuk memprediksi nilai maksimum beban puncak pada hari libur, bukan pada pendekatan terbaik pada hasil peramalan beban 24 jam. Data yang digunakan adalah data beban puncak harian dari tahun 2005-2009 yang di dapatkan dari PT.PLN AP2B Kalimantan Selatan-Tengah. Data dibagi menjadi dua bagian yaitu data training pada tahun 2006 – 2008 dan data testing untuk tahun 2009. Proses training data beban puncak empat hari sebelum hari libur digunakan sebagai input dan data beban puncak pada hari H digunakan sebagai output.

Dalam pemodelan FLR-AIS ada beberapa para-meter AIS yang harus di perhatikan, parapara-meter tersebut di perlihatkan pada tabel 1. ukuran partikel dan interval velocity menentukan proses training.

Tabel 1 Parameter AIS

Parameter Nilai Ukuran Populasi 20-50 Iterasi 20 Metode Mutasi Uniform Peluang Kloning 0.1-0.5

Peluang Mutasi 0.1-1 Affinity Minimum

Salah satu contoh hasil pencarian nilai optimum parameter FLR bisa dilihat pada gambar 6. yaitu proses optimisasi parameter FLR untuk peramalan hari libur Idul Fitri mencapai optimum pada iterasi ke-8, dengan nilai error 0.0129%, nilai empat parameter fuzzy, yaitu

a0, 0, a1, dan 1, berturut-turut 0.2474, 0.7339, 6.9672 dan 8.8053. Prosentase error FLR-AIS untuk perama-lan beban puncak, dimulai dari training, validasi dan testing ditunjukkan pada tabel 2. Pada proses training inilah parameter dioptimisasi, kemudian parameter yang didapatkan digunakan untuk proses peramalan yaitu pada proses validasi dan testing. Error yang diha-silkan pada proses validasi dan testing adalah parame-ter kuantitatif kelayakan dari metode ini.

Gambar 5. Optimisasi parameter FLR menggunakan AIS

untuk peramalan hari libur Idul Fitri

Tabel 2 Error FLR-Simplek dan FLR-AIS

No. Nama 2009 Error (%) Error (%) FLR-Simpek FLR-AIS 1 Idul Adha 5.80 1.56 5.80 7.56 2 Muharam 5.79 3.82 5.88 1.65 3 Maulid Nabi 6.22 1.67 4 Isra' Mi'raj 5.88 7.21 5 Idul Fitri 6.22 1.85 6 Tahun Baru 6.23 5.60 7 Proklamasi 6.17 3.28 8 Wafat 5.79 3.31 9 Kenaikan 6.58 7.39 10 Natal 6.23 2.89 11 Imlek 5.81 2.12 12 Waisak 5.78 4.41 13 Nyepi 6.70 0.83 Tertinggi 6.70 7.56 Terendah 5.78 0.83 Error Rata-rata 6.06 3.68

Hasil peramalan ditunjukan pada gambar 6, dengan error paling kecil adalah 0.83% pada hari libur Nyepi, error terbesar adalah 7.56% pada hari libur Idul Adha. Berdasarkan persamaan (16) didapatkan error sebesar 3.68%. dari tabel 2 di atas dapat dibandingkan antara error yang dihasilkan FLR-Simplek dengan FLR-AIS, secara keseluruhan FLR-AIS lebih unggul dibandingkan dengan FLR-Simplek.

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 0 5 10 15 20 25 30 35 40

Grafik Konvergensi Artificial Immune System

Iterasi

e

rr

o

(6)

Gambar 6. Peramalan beban puncak periode 2006-2009

menggunakan FLR-AIS

4. KESIMPULAN

Penelitian ini adalah menggabungkan model FLR dengan AIS untuk meramalkan beban puncak maksi-mum pada hari libur. Sejauh ini, penulis telah menye-lesaikan sebuah pencarian parameter FLR dengan metode simplek dengan error rata-rata cukup besar. Metode simplek yang digunakan untuk mencari parameter fuzzy. FLR-AIS mengganti metode simplek dengan algoritma optimisasi AIS untuk menentukan parameter fuzzy berdasarkan error training terkecil yang kemudian digunakan untuk proses peramalan beban puncak. AIS terbukti handal dalam proses opti-misasi, dari keseluruhan proses training tidak terjebak dalam local optimum. Hal ini dikarenakan AIS selain mencari secara local tetapi juga mencari secara global. Dalam penelitian ini, FLR-AIS terbukti lebih unggul dibandingkan dengan FLR metode simplek.

5. DAFTARPUSTAKA

[1]. Kyung-Bin Song et al, “Short-term load forecasting for the holidays Using Fuzzy Linear Regression Method,” IEEE Trans. Power Syst., vol. 20, pp.96-101, Feb, 2005. [2]. Timothy J Ross, “Fuzzy Logic with

Engineering Applications”, McGraw-Hill, Singapore, 1997

[3]. D. H. Hong et al.,”Fuzzy linear regression analysis for fuzzy input-output data using shape preserving operations,” Fuzzy Sets and Syst., vol.122, pp.513-526, Sept. 2001. [4]. Agus Dharma, Mauridhi Hery Purnomo,

Imam Robandi, “Peramalan Beban Jangka Pendek untuk Hari-hari Libur Menggunakan metode Fuzzy Linier Regression (Study Kasus di Pulau Bali)”, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, 2006.

[5]. Gusti Prasetyo R A, Imam Robandi, ”Peramalan Beban Jangka Pendek Untuk Hari-Hari Libur Dengan Metode Support Vector Machine (SVM)”. Tugas Akhir -ITS, 2008.

[6]. Agus Dharma, Mauridhi Hery P, Imam Robandi, “Aplikasi Metode Fuzzy Inference Sistem (FIS) Dalam Peramalan Beban Jangka Pendek Untuk Hari-Hari Libur (Studi kasus di pulau Bali)”. SITIA ITS, 2008.

[7]. Dr. Jann-Huei Jinn, Dr. Chwan-Chin Song and Mr. J. C. Chao,” A Study of Fuzzy Linear Regression”, Department of Statistics Grand Valley State University, Department of Applied Mathematics National Cheng-Chi University.

[8]. Sri Kusumadewi, “Analisis & Desain Sistem Fuzzy Menggunakan Toolbox Matlab”, 2002. [9]. Kwang H.Lee,”First Course on Fuzzy theory

and Applications”, ISBN 3-540-22988-4, 2005.

[10]. Wang Xizhao and Ha Minghu,”Fuzzy linear regression analysis”, Department of Mathematics, Hebei University, June.1991. [11]. De Castro, L. N. and Von Zuben, F. J,

“Learning and Optimiza-tion Using the

Clonal Selection Principle’, IEEE Transaction

on Evolutionary Computation, Vol.6, No. 3, pp. 239-251, 2002.

[12]. Muhammad Abdillah, Agus Dharma, dan Imam Robandi, ”Desain Optimal Load Frequency Control Menggunakan Artificial Immune System (AIS) pada Sistem Tenaga Listrik Interkoneksi Dua Area, Proceeding of SITIA, Surabaya, Mei 2008.

[13]. De Castro, L. N. and Von Zuben, F. J,

“Artificial Immune System: Part I – Basic Theory and Applications”, Technical Report –

RT DCA 01/99. 1999.

[14]. De Castro, L.N.,”Artificial Immune Systems:Theory and Applications’, State University of Campinas, 2000. 200.00 250.00 300.00 FLR-AIS (MW) Realisasi (MW) FLR-Simplek (MW)

Gambar

Gambar  2  menunjukkan  fungsi  keanggotaan  untuk  output fuzzy. Persamaan (6) menyatakan bahwa output  harus  berada  diantara  A  dan  B
Gambar 3.  Prinsip dari Clonal Selection .  Mekanisme  produksi  antibody  diatur  dengan   menggu-nakan  T-lymphocytes
Gambar 5. Optimisasi parameter FLR menggunakan AIS  untuk peramalan hari libur Idul Fitri
Gambar 6. Peramalan beban puncak periode 2006-2009  menggunakan FLR-AIS

Referensi

Dokumen terkait

Analisis risiko dalam penelitian ini menggunakan metode House of Risk yang dibagi menjadi dua fase, pada fase satu memiliki tujuan untuk memperoleh Aggregate Risk Potential

Kadar glukosa darah setelah sholat Dhuha pada kelompok kontrol tidak terjadi penurunan, sedangkan pada kelompok perlakuan terjadi penurunan.Sholat Dhuha yang dilakukan

Grup Tanjidor Putra Mayang Sari (Cijantung) yang diangkat menjadi objek untuk buku ini, disajikan dengan media fotografi diharapkan mampu mengangkat kembali rasa

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental dengan pendekatan quasi eksperimental dan dengan desain one group pre and post-test design , dengan tujuan

Kata Kunci: Analisis isi, Berita olahraga, Pembangunan olahraga. Media massa adalah salah satu peluang industri olahraga yang merupakan bagian pihak ketiga dalam cincin rangkap

Pengembangan Informasi Teknologi Pertanian, terdiri dari : penerbitan liptan 6 judul, 15.000 eksemplar, publikasi ilmiah 1 judul, 40 eksemplar, leaflet 1 judul 2500 eksemplar,

Besarnya ganti rugi yang diajukan pemerintah dalam pengadaan lahan bagi Besarnya ganti rugi yang diajukan pemerintah dalam pengadaan lahan bagi pembangunan Jalan

Aptika, Aptika. Oleh karenanya Ibu Evita tadi waktu kita bahas APBNP 2016. Kan salah satunya adalah relokasi penguatan dari fungsi yang ini di Aptika Ibu. Ya karena ini kalau