• Tidak ada hasil yang ditemukan

proposal 2012.....

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "proposal 2012....."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

http://zarchisme.wordpress.com/category/tentang-bmt/ http://zarchisme.wordpress.com/category/tentang-bmt/

PROPOSAL PROPOSAL

ANALISIS PROSES PEMBIAYAAN AKAD MUDHARABAH PADA 2 ANALISIS PROSES PEMBIAYAAN AKAD MUDHARABAH PADA 2

BAITUL MAL WA TAMWIL (BMT) DI JAKARTA BARAT BAITUL MAL WA TAMWIL (BMT) DI JAKARTA BARAT (STUDY PADA BMT BAITUSSALAM DAN AT-TAKWA) (STUDY PADA BMT BAITUSSALAM DAN AT-TAKWA)

Disusun Oleh : Disusun Oleh : DESI WAHYUNI DESI WAHYUNI (208046100028) (208046100028)

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

PRODI MUAMALAT

PRODI MUAMALAT

FAKULTAS ILMU SYARIAH DAN HUKUM

FAKULTAS ILMU SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDYATULLAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDYATULLAH

JAKARTA 2012

JAKARTA 2012

(2)

No :Istimewa

Lampiran :1 berkas proposal Ciputat, 16 Januari 2012

Perihal :Proposal Judul Skripsi

Kepada Yth.

Tim Seleksi Judul Skripsi Fakultas Syariah Dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Di tempat

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Sehubung dengan berakhirnya program studi Starta 1 (S1) di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah  Jakarta: maka bersama ini saya:

Nama : Desi Wahyuni

Nim : 208046100028

Semester : VII (Tujuh)

 Jurusan/Prodi: Muamalat/ Perbankan Syariah

Bermaksud untuk mengajukan judul skripsi sebagai persyaratan meraih gelar sarjana (S1). Adapun Judul yang akan saya susun adalah:

ANALISIS PROSES PEMBIAYAAN AKAD MUDHARABAH PADA 2 BAITUL MAL WA TAMWIL (BMT) DI JAKARTA BARAT

Untuk melengkapi pengajuan skripsi ini, saya melampirkan data-data sebagai berikut:

1. Satu berkas proposal 2. Outline sementara

3. Daftar pustaka sementara

Demikian surat pengajuan skripsi ini saya sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

(3)

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

 Tertanda

Dosen Pembimbing Akademik Hormat

Saya

Drs.Djawahir Hejazziey, SH,MA Desi

Wahyuni

NIP: 195510151979031005 NIM.208046100028

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………..

i

DAFTAR

ISI……….iii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar

Belakang

Masalah………...…1

B. Pembatasan

dan

Perumusan

Masalah……….

C. Tujuan

dan

Pemamfaatan

Masalah………

D. Metode

Penelitian

………..

E. Sistematika

Penulisan………

BAB II: TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Pembiayaan Mudharabah

1. Pengertian

Pembiayaan………..

2. Pengertian

Mudharabah………...

3. Landasan

Syariah………..

(5)

4. Rukun

dan

Syarat

Mudharabah……….

5. Jenis-jenis

Mudharabah………..

6. Metode

Pembiayaan

Mudharabah

dalam

Perbankan…..

B. Proses Pembiayaan Mudharabah

1. Pengertian

Proses

Pembiayaan………..

2. Permohonan

Pembiayaan………..

3. Analisis

Pembiayaan………

..

4. Persetujuan

Pembiayaan………...

5. Pengikatan Pembiayaan

6. Pencairan

Pembiayaan………

7. Pengawasan

Pembiayaan………

C. Pengertian dan ciri-ciri BMT

BAB III: PROFIL OBYEK PENELITIAN

(6)

Baitussalam……….

B. Gambaran

umum

BMT

At- Taqwa………..

BAB IV PEMBAHASAN

A. Akad Pembiayaan Mudharabah Pada BMT……….

…..

1. Baitussalam………

……….

2.

At- Taqwa………

…..

B. Analisis Akad Pembiayaan Mudharabah sesuai atau

tidaknya antara teori dan Aplikasinya di Kedua

BMT……….

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………

………..

B. Saran………

…………

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) terbilang

mengalami perkembangan paling menonjol selama lima belas

tahun terakhir, jika dibandingkan dengan berbagai lembaga

keuangan syariah lainnya di Indonesia. LKMS-LKMS tersebut lebih

dikenal masyarakat luas dengan sebutan Baitul Maal wat Tamwil

(BMT).

Sebagian besar BMT memiliki dua latar belakang pendirian dan kegiatan yang hampir sama kuatnya, yakni sebagai lembaga keuangan mikro dan sebagai lembaga keuangan syariah.

Identifikasi yang demikian sudah tampak pada beberapa BMT perintis, yang beroperasi pada tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an. Eksistensinya memang belum diketahui secara luas oleh masyarakat, serta masih melayani kelompok masyarakat yang relatif homogen. Selain cakupan geografis yang amat terbatas , dampak ekonomis dari kegiatannya pun terbilang masih amat minimal. Bagaimanapun ciri dan latar belakang dimaksud sudah teridentifikasi secara cukup  jelas. Fenomena kehadirannya secara bersama-sama telah mulai dikenal sebagai

gerakan BMT.

Secara faktual, BMT kemudian berkembang sebagai salah satu lembaga keuangan mikro (LKM) yang penting di Indonesia, baik dilihat dari kinerja keuangan maupun jumlah masyarakat yang bisa dilayaninya. Segala kelebihan yang  biasa dimiliki oleh LKM pun menjadi karakter BMT. Salah satunya, sebagaimana  banyak diketahui, LKM lebih tahan terhadap goncangan perekonomian akibat faktor eksternal Indonesia. Sementara itu, pengalaman krisis 1998 menunjukkan  bahwa perbankan syariah memiliki daya tahan terhadap krisis dibanding yang konvensional, karena beroperasi atas dasar prinsip syariah. Sedangkan BMT sendiri  beroperasi sangat mirip dengan perbankan syariah, kecuali dalam soal teknis terkait

(8)

yang dilayani adalah nasabah mikro dan kecil.1

Problematika pokok dan tantangan pembangunan sosial

ekonomi bangsa Indonesia yang hingga saat ini belum

terselesaikan adalah masalah pengangguran, kemiskinan, dan

kesenjangan pertumbuhan. Untuk itu penanggulangannya menjadi

prioritas utama dan tidak dapat ditunda dengan dalih apapun.

Usaha Mikro yang merupakan mayoritas dari entitas pengusaha di

negeri ini, peran dan kontribusinya tidak diragukan lagi dalam

penyerapan tenaga kerja dan Pendapatan Domestik Bruto (PDB).

Namun demikian fasilitasi pembiayaan usaha mereka dari dunia

perbankan sangat minim, sehingga banyak dari mereka yang

terjerat pada rentenir bunga tinggi.

Di sisi lain masyarakat Indonesia mayoritas muslim yang

dalam aktifitas kehidupannya terikat dengan norma-norma

syariah, dimana dalam praktek muamalah dilarang untuk

melakukan Riba (bunga), Maysir (Perjudian), dan Gharar (tidak

transparan). Melihat kondisi tersebut PINBUK mengambil peran

dalam pembangunan sosial ekonomi bangsa dengan strategi

menumbuh kembangkan kelembagaan swadaya masyarakat

Lembaga Keuangan Mikro/Baitul Maal wat Tamwil (LKM/BMT) yang

dapat menjangkau dan melayani lebih banyak unit usaha mikro

dengan pendekatan yang tidak bertentangan dengan kaidah

syariah dan agama apapun.

2

Masalah kemiskinan masih tetap merupakan persoalan

serius yang kita hadapi. Penanggulangan kemiskinan yang

dilakukan melalui berbagai kegiatan ekonomi secara luas dan

program-program

yang

diarahkan

untuk

secara

khusus

1 http://islamicfinance.co.id/?p=29

(9)

mengentaskan kemiskinan telah menghasilkan penurunan jumlah

orang miskin, walaupun dengan laju penurunan yang relatif lebih

lambat dari tahun-tahun sebelumnya. Pada bulan September 2011

 jumlah orang miskin mencapai 12,36 %. Angka itu berada di

dalam ‘range’ sasaran.

Fenomena kemiskinan tidak selalu sama dengan fenomena

pengangguran. Keduanya berkaitan, namun tidak selalu dalam

arah yang sejalan, misalnya kemiskinan selalu meningkat karena

pengangguran meningkat, atau sebaliknya. Pengangguran adalah

fenomena yang menonol di perkotaan, sedangkan kemiskinan

adalah fenomena yang menonjol di perdesaan. Disparitas

kemiskinan antara perkotaan dan perdesaan sangat tinggi,

demikian pula disparitas kemiskinan antarprovinsi.

3

Bagi hasil adalalah bentuk (perolehan kembalian) dari kontrak investasi, dari waktu ke waktu, tidak pasti dan tidak tetap. Besar kecilnya perolehan kembali itu tergantung pada hasil usaha yang benar benar terjadi, dengan demikian dapat dikatakan bahwa system bagi hasil merupakan salah satu praktik perbankan syariah4. BMT memiliki beberapa produk layanan pembiayaan seperti mudharabah, murabahah, musyarakah, rahn, ijarah dan qardhun hasan. Keenam produk layanan tersebut yang memiliki resiko paling tinggi adalah pembiayaan mudharabah. Resiko-resiko itu antara lain:

1. Penyalahgunaan dana yang diperoleh nasabah untuk keperluan lain yang menyimpang dari kesepakatan semula.

2. Kelalaian nasabah dalam mengelola dananya dan melakukan kesalahan

3 http://www.lensaindonesia.com/2012/01/04/inilah-laporan-awal-tahun-2012-kementerian- ppnbappenas.html

4 Adiwarman Karim, Bank islam Analisis Fiqh dan keuanga, (Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada, 2004), h.191

(10)

yang disengaja.

3. Ketidakjujuran nasabah sehingga melakukan penyembunyian keuntungan.5

Berdasarkan data yang diperoleh penulis,di DKI Jakarta terdapat 43 BMT dengan rincian di Jakarta Selatan terdapat 17 BMT, di Jakarta Timur terdapat 16 BMT, di Jakarta Barat 4 BMT dan di Jakarta Pusat terdapat 2 BMT6. Dari 43BMT itu penulis memfokuskan penelitian pada wilayah Jakarta barat dengan 4 BMT yaitu:

1. BMT As-Salam Msj.As Salam, Jl. Utama V RT. 8/1 Cengkareng Barat

2. BMT Baitussalam Msj. Baiturrahman, Jl. Sasak II Kelapa Dua, Kebon Jeruk 

3. BMT At-Taqwa Jl. Sakti IV No. 8 Komp. Pajak Kemanggisan, Slipi

4. BMT Cengkareng mandiri Jl. Kapuk Raya (Ps. Darurat) RT. 4/12 No. 99 Kapuk, cengkareng

Dari 4 BMT itu penulis memilih BMT Baitussalam dan At-Taqwa untuk  dijadikan tempat penelitian.

Begitu besar keingintahuan penulis mengenai aplikasi pembiayaan mudharabah yang dilakukan oleh pengelola BMT, sehingga dari beberapa dasar ini  penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap” Analisis Proses Pembiayaan

akad mudharabah pada 2 Baitul Mal wa Tamwil (BMT) di Jakarta Barat”. B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Agar permasalahan ini dapat dibahas secara lebih terarah, maka penulis membatasi permasalahan kepada:

1. Penelitian ini hanya meneliti produk pembiayaan mudharabah 5 Veithzal Riva.dkk, Bank dan Financial Institution management convencional & Sharia System, (Jakarta: PT. RAJA grafindo Persada, 2007), h.472

6 “Daftar BMT se-JABODETABEK (sumber data : Dhuha Nusantara)”, artikel diakses pada 5 januari 2012 dari www. Google. com

(11)

2. Pembiayaan akad mudharabah dilihat dari segi proses pembiayaan yaitu: persyaratan pengajuan pembiayaan analisis kelayakan usaha, komite, pengikatan, pencairan dan pengawasan pembiayaan.

3. Penelitian dilakukan pada 2 (dua) BMT di wilayah Jakarta Barat yaitu: BMT Baitussalam dan BMT At-Taqwa

Adapun perumusan masalah dari penelitian ini bertujuan memberikan rumusan yang paling jelas dari permasalahan yang ada untuk memudahkan analisis. Berdasarkan uraian yang telah ada, maka penulis memberikan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah proses pembiayaan mudharabah pada BMT Baitussalam dan BMT At-Taqwa?

2. Apakah pada kedua BMT tersebut sesuai antar teori proses  pembiayaan mudharabah dan aplikasinya?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

1. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui proses pembiayaan mudharabah pada kedua (2) BMT di Jakarta Barat.

 b. Mengetahui ada tidaknya kesesuaian antara teori proses pembiayaan mudharabah dan aplikasinya di kedua BMT.

2. Mamfaat penelitian a. Bagi penulis

Merupakan apresiasi terhadap teori-teori yang pernah penulis dapatkan selama menempuh pendidikan dan diharapkan  bermanfaat bagi penulis serta mendapatkan ilmu pengetahuan lebih mendalam mengenai aplikasi pembiayaan akad mudharabah pada BMT.

 b. Bagi akademis

c. Penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi  berupa buku bacaan perpustakaan di lingkungan Universitas Islam  Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya di Fakultas Syariah

(12)

dan Hukum Program Studi Perbankan Syariah.

d. Bagi BMT Baitussalam dan At-Taqwa

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu acuan atau masukan yang bermanfaat demi kemajuan BMT Baitussalam dan At-Taqwa di masa yang akan datang.

e. Bagi masyarakat dan dunia pustaka

Menjadi sumber referensi dan saran pemikiran bagi kalangan akademis dan praktisi dalam menunjang penelitian selanjutnya yang akan bermanfaat sebagai bahan perbandingan bagi penelitian yang lain.

D. Kajian Pustaka

Sebenarnya sudah cukup banyak dikaji dalam penelitian sebelumnya baik   berupa skripsi, artikel, maupun buku bacaan. Sebagai referensi awal maka peneliti

menghimpun tulisan maupun hasil

Table 1.2. review kajian terdahulu tentang pembiayaan Mudharabah

 No. Nama peneliti Judul Hasil Penelitian

1. Nur juli Zar  

Skripsi SI Muamalat Perbankan Syariah, UIN Jkt, 2005 “system Menejen Resiko perbankan syariah dalam  penyaluran pembiayaan Mudharabah (kajian terhadap Bagaimana seharusnya menejemen Syariah) Manajemen Resiko Bank Syariah tidak  hanya memiliki konsep aplikasi saja, agar  dalam pengambilan keputusan kebijakan tidak mengalami resiko

2. Irawati

Skripsi Muamalat

“aplikasi agunan dalam  pembiayaan

Pemberlakuan agunan dalam pengajuan  pembiayaan

(13)

 perbankan syariah, UIN Jkt, 2007 Mudaharabah dan Murabahah mudharabah dan Murabahah

Table 1.3. objek Kajian Penelitian Skripsi yang Dilaksanakan  Nama peneliti judul penelitian Objek Kajian Penelitian

 Nama Peneliti Judul Penelitian Objek Kajian Penelitian

Desi Wahyuni “Analisis Proses Pembiayaan Mudharabah pada 2 Baitul Mal Wa Tamwil (BMT) Di Jakarta Barat

Profil kedua BMT, Proses Pembiayaan Akad Mudharabah  pada kedua BMT, kesesuaian teori proses pembiayaan mudharabah dan prakteknya pada kedua BMT

E. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian

Penelitian ini dilakukan bersifat deskriptif, yakni penelitian yang menggambarkan data informasi yang berdasarkan pada fakta yang diperoleh di lapangan.7 Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yakni penelitian yang menghasilkan deskripsi berupa kata-kata atau lisan dari fenomena yang diteliti atau dari orang-orang yang berkompeten dibidangnya8. Oleh karena itu penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan pola pembiayaan mudharabah di BMT Baitussalam dan BMT At-Taqwa serta menganalisisnya dengan teori teori yang ada.

2. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer 

Penelitian ini menggunakan metode lapangan (field research) , dengan 7 Suharsimi Ari kunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta : PT. Renika Cipta, 1993), cet ke-2, h. 309

8 Lexy. J. Moeloeng, Metode Penlitian Kualitatif , (bandung : PT. Remaja Rosda Karya,

(14)

mengadakan wawancara secara langsung kepada narasumber (data kualitatif) .

 b. Data Sekunder 

Disamping itu, pada penelitian ini digunakan metode kepustakaan (Library Research) untuk menjawab permasalahan penelitian, yaitu dengan mencari  bahan-bahan yang perludisiapkan dalam penelitian, diantaranya dokumen-dokumen, buku-buku sumber, internet, majalah, surat kabar dan media-media lainya termasuk data yang telah dihinpun oleh lembaga atau instansi resmi yang berkaitan dengan tema diatas. Sumber tersebut harus relevan dengan pokok masalah yang akan dibahas.

3. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar  untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode pengumpulan data dengan masalah yang ingin dipecahkan. Masalah memberi arah dan mempengaruhi metode pengumpulan data.

Maka peneliti menggunakan wawancara sebagai metode  pengumpulan data dengan narasumber yang berkaitan dengan permasalahan  penelitian. Jenis wawancara yang dilakukan peneliti ialah jenis wawancara terstruktur/sistematis yaitu wawancara yang dilakukan dengan terlebih dahulu pewaawancara mempersiapkan pedoman (guide) tertulis tentang apayang hendak dipertanyakaankepada responden. Pedoman wawancara tersebut digunakan pewawancara sebagai alur yang harus diikuti, mulai dari awal sampai akhir wawancara, karena biasanya pedoman tersebut telah disusun sedemikian rupa sehingga merupakan sederetan daftar pertanyaan, dimulai dari pertanyaan yang mudah dijawab koresponden sampai dengan hal-hal yang kompleks.

4. Teknik Analisis data

Proses pembiayaan Mudharabah pada BMT Baitussalam dan BMT At-Taqwa akan dianalisis secara deskriptif analisis. Pembahasan dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang proses pembiayaan pada kedua Bmt tersebut secara jelas, sistematis, objektif dana analisis mengenai fakta-fakta

(15)

yang ada dilapangan.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran secara sederhana agar memudahkan  penulisan skripsi , maka akan disusun sistematika penulisan yang terdiri dari lima  bab dengan rincian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini sebagai pengantar yang merupakan gambaran umum latar belakang masalah yang akan diteliti. Secara rinci dalam bab ini menjelasakan latar belakang  permasalahan, pembatasan dan perumusaan masalah, kajian terdahulu, metode  penelitian, teknik penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini akan dibahas mengenai aspek umum mengenai pembiayaan mudharabah, pengertian pembiayaan, prosedur pemberian pembiayaan, macam-macam pembiayaan, tujuan dan fungsi pembiayaan, proses pelaksanaan pemberian  pembiayaan, proses pemberian pembiayaan, pengertian mudharabah, rukun dan syarat, landasan hukum, serta jenis-jenis pembiayaan, tujuan dan manfaat mudharabah.

BAB III GAMBARAN UMUM BMT BAITUSSALAM DAN BMT AT-TAQWA

Dalam Bab ini dibahas mengenai kondisi internal BMT Baitussalam dan BMT At-Taqwa yang meliputi sejarah pendirian, visi dan misi, tujuan, produk dan kegiatan-kegiatan di BMT Baitussalam dan BMT At-Taqwa

(16)

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas lebih jauh mengenai prosedur pemberian  pembiayaan mudharabah di BMT Baitussalam dan BMT At-Taqwayang meliputi  persyaratan pengajuan pembiayaan bagi mitra, mekanisme pencairan pembiayaan,  biaya administrasi pencairan BMT As-Salam dan BMT At-Taqwa, Faktor apa saja yang mempengaruhi pembiayaan mudharabah pada BMT As Salam dan BMT At-Taqwa, serta upaya yang dilakukan BMT As-Salam dan BMT At-Taqwa mulai dari hal perencanaan strategi sampai penerapan kebijakan yang diambil dalam menangani pembiayaan mudharabah.

BAB V PENUTUP

Merupakan bagian akhir dari penulisan yang akan menunjukkan pokok- pokok penting dari keseluruhan pembahasan ini. Bagian ini menunjukkan jawaban ringkas dari permasalahan yang dibahas pada bagian permasalahan di atas yang  berisi kesimpulan dan saran.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

http://islamicfinance.co.id/?p=29

http://pinbuk.org/index.php/pinbuk-profile/sejarah singkat

http://www.lensaindonesia.com/2012/01/04/inilah-laporan-awal-tahun-2012-kementerian-ppnbappenas.html

Adiwarman Karim,  Bank islam Analisis Fiqh dan keuanga, (Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada, 2004),

Veithzal Riva.dkk,  Bank dan Financial Institution management convencional & Sharia System, (Jakarta: PT. RAJA grafindo Persada, 2007)

www. Google. Com

Suharsimi Ari kunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta : PT. Renika Cipta, 1993) Lexy. J. Moeloeng,  Metode Penlitian Kualitatif , (bandung : PT. Remaja Rosda Karya,

Gambar

Table 1.2. review kajian terdahulu tentang pembiayaan Mudharabah
Table 1.3. objek Kajian Penelitian Skripsi yang Dilaksanakan  Nama peneliti judul penelitian Objek Kajian Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Chaining ialah mengikuti saluran (rantai) catatan kaki dan kutipan yang ada dalam bahan pustaka yang diketahui atau melanjutkan rantai dari bahan pustaka yang dikenal

Syarikat S-Power Sendirian Berhad merupakan sebuah syarikat yang menghasilkan pelbagai barangan elektrik untuk pasaran tempatan. Ketua Pegawai Eksekutif Syarikat ialah

Murid diberi satu bagian dari suatu kalimat dan diminta untuk menyempurnakannya dengan menambahkan pada kalimat pokok atau bukan kalimat pokok.. Tema yang harus ditulis

Pengadilan Tinggi Padang sebagian telah menggunakan Prosedur yang ada pada teori yang relevan seperti menerima berkas dari kepaniteraan yang telah inkra setelah

Dimyati (2009 : 59) mengemukakan bahwa evaluasi kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam setiap kegiatan atau proses pembelajaran. Dengan kata lain evaluasi merupakan

Material Requirement Planning (MRP) dan menentukan penjadwalan produksi dengan metode Dannenbring agar tidak terjadi keterlambatan pengiriman produk kepada konsumen..

Selama pemeriksaan ditemukan adanya kondisi sebagai berikut: (i) Terdapat pengadaan alat penyadap yang tidak dibutuhkan, kelemahan pengendalian tersebut

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung hubungan antara Komitmen organisasi, Kepemimpinan, Kompensasi terhadap Kinerja Auditor