http://zarchisme.wordpress.com/category/tentang-bmt/ http://zarchisme.wordpress.com/category/tentang-bmt/
PROPOSAL PROPOSAL
ANALISIS PROSES PEMBIAYAAN AKAD MUDHARABAH PADA 2 ANALISIS PROSES PEMBIAYAAN AKAD MUDHARABAH PADA 2
BAITUL MAL WA TAMWIL (BMT) DI JAKARTA BARAT BAITUL MAL WA TAMWIL (BMT) DI JAKARTA BARAT (STUDY PADA BMT BAITUSSALAM DAN AT-TAKWA) (STUDY PADA BMT BAITUSSALAM DAN AT-TAKWA)
Disusun Oleh : Disusun Oleh : DESI WAHYUNI DESI WAHYUNI (208046100028) (208046100028)
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
PRODI MUAMALAT
PRODI MUAMALAT
FAKULTAS ILMU SYARIAH DAN HUKUM
FAKULTAS ILMU SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDYATULLAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDYATULLAH
JAKARTA 2012
JAKARTA 2012
No :Istimewa
Lampiran :1 berkas proposal Ciputat, 16 Januari 2012
Perihal :Proposal Judul Skripsi
Kepada Yth.
Tim Seleksi Judul Skripsi Fakultas Syariah Dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Di tempat
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Sehubung dengan berakhirnya program studi Starta 1 (S1) di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta: maka bersama ini saya:
Nama : Desi Wahyuni
Nim : 208046100028
Semester : VII (Tujuh)
Jurusan/Prodi: Muamalat/ Perbankan Syariah
Bermaksud untuk mengajukan judul skripsi sebagai persyaratan meraih gelar sarjana (S1). Adapun Judul yang akan saya susun adalah:
ANALISIS PROSES PEMBIAYAAN AKAD MUDHARABAH PADA 2 BAITUL MAL WA TAMWIL (BMT) DI JAKARTA BARAT
Untuk melengkapi pengajuan skripsi ini, saya melampirkan data-data sebagai berikut:
1. Satu berkas proposal 2. Outline sementara
3. Daftar pustaka sementara
Demikian surat pengajuan skripsi ini saya sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Tertanda
Dosen Pembimbing Akademik Hormat
Saya
Drs.Djawahir Hejazziey, SH,MA Desi
Wahyuni
NIP: 195510151979031005 NIM.208046100028
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………..
i
DAFTAR
ISI……….iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Masalah………...…1
B. Pembatasan
dan
Perumusan
Masalah……….
C. Tujuan
dan
Pemamfaatan
Masalah………
D. Metode
Penelitian
………..
E. Sistematika
Penulisan………
BAB II: TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Pembiayaan Mudharabah
1. Pengertian
Pembiayaan………..
2. Pengertian
Mudharabah………...
3. Landasan
Syariah………..
4. Rukun
dan
Syarat
Mudharabah……….
5. Jenis-jenis
Mudharabah………..
6. Metode
Pembiayaan
Mudharabah
dalam
Perbankan…..
B. Proses Pembiayaan Mudharabah
1. Pengertian
Proses
Pembiayaan………..
2. Permohonan
Pembiayaan………..
3. Analisis
Pembiayaan………
..
4. Persetujuan
Pembiayaan………...
5. Pengikatan Pembiayaan
6. Pencairan
Pembiayaan………
7. Pengawasan
Pembiayaan………
C. Pengertian dan ciri-ciri BMT
BAB III: PROFIL OBYEK PENELITIAN
Baitussalam……….
B. Gambaran
umum
BMT
At- Taqwa………..
BAB IV PEMBAHASAN
A. Akad Pembiayaan Mudharabah Pada BMT……….
…..
1. Baitussalam………
……….
2.
At- Taqwa………
…..
B. Analisis Akad Pembiayaan Mudharabah sesuai atau
tidaknya antara teori dan Aplikasinya di Kedua
BMT……….
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………
………..
B. Saran………
…………
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) terbilang
mengalami perkembangan paling menonjol selama lima belas
tahun terakhir, jika dibandingkan dengan berbagai lembaga
keuangan syariah lainnya di Indonesia. LKMS-LKMS tersebut lebih
dikenal masyarakat luas dengan sebutan Baitul Maal wat Tamwil
(BMT).
Sebagian besar BMT memiliki dua latar belakang pendirian dan kegiatan yang hampir sama kuatnya, yakni sebagai lembaga keuangan mikro dan sebagai lembaga keuangan syariah.Identifikasi yang demikian sudah tampak pada beberapa BMT perintis, yang beroperasi pada tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an. Eksistensinya memang belum diketahui secara luas oleh masyarakat, serta masih melayani kelompok masyarakat yang relatif homogen. Selain cakupan geografis yang amat terbatas , dampak ekonomis dari kegiatannya pun terbilang masih amat minimal. Bagaimanapun ciri dan latar belakang dimaksud sudah teridentifikasi secara cukup jelas. Fenomena kehadirannya secara bersama-sama telah mulai dikenal sebagai
gerakan BMT.
Secara faktual, BMT kemudian berkembang sebagai salah satu lembaga keuangan mikro (LKM) yang penting di Indonesia, baik dilihat dari kinerja keuangan maupun jumlah masyarakat yang bisa dilayaninya. Segala kelebihan yang biasa dimiliki oleh LKM pun menjadi karakter BMT. Salah satunya, sebagaimana banyak diketahui, LKM lebih tahan terhadap goncangan perekonomian akibat faktor eksternal Indonesia. Sementara itu, pengalaman krisis 1998 menunjukkan bahwa perbankan syariah memiliki daya tahan terhadap krisis dibanding yang konvensional, karena beroperasi atas dasar prinsip syariah. Sedangkan BMT sendiri beroperasi sangat mirip dengan perbankan syariah, kecuali dalam soal teknis terkait
yang dilayani adalah nasabah mikro dan kecil.1
Problematika pokok dan tantangan pembangunan sosial
ekonomi bangsa Indonesia yang hingga saat ini belum
terselesaikan adalah masalah pengangguran, kemiskinan, dan
kesenjangan pertumbuhan. Untuk itu penanggulangannya menjadi
prioritas utama dan tidak dapat ditunda dengan dalih apapun.
Usaha Mikro yang merupakan mayoritas dari entitas pengusaha di
negeri ini, peran dan kontribusinya tidak diragukan lagi dalam
penyerapan tenaga kerja dan Pendapatan Domestik Bruto (PDB).
Namun demikian fasilitasi pembiayaan usaha mereka dari dunia
perbankan sangat minim, sehingga banyak dari mereka yang
terjerat pada rentenir bunga tinggi.
Di sisi lain masyarakat Indonesia mayoritas muslim yang
dalam aktifitas kehidupannya terikat dengan norma-norma
syariah, dimana dalam praktek muamalah dilarang untuk
melakukan Riba (bunga), Maysir (Perjudian), dan Gharar (tidak
transparan). Melihat kondisi tersebut PINBUK mengambil peran
dalam pembangunan sosial ekonomi bangsa dengan strategi
menumbuh kembangkan kelembagaan swadaya masyarakat
Lembaga Keuangan Mikro/Baitul Maal wat Tamwil (LKM/BMT) yang
dapat menjangkau dan melayani lebih banyak unit usaha mikro
dengan pendekatan yang tidak bertentangan dengan kaidah
syariah dan agama apapun.
2Masalah kemiskinan masih tetap merupakan persoalan
serius yang kita hadapi. Penanggulangan kemiskinan yang
dilakukan melalui berbagai kegiatan ekonomi secara luas dan
program-program
yang
diarahkan
untuk
secara
khusus
1 http://islamicfinance.co.id/?p=29
mengentaskan kemiskinan telah menghasilkan penurunan jumlah
orang miskin, walaupun dengan laju penurunan yang relatif lebih
lambat dari tahun-tahun sebelumnya. Pada bulan September 2011
jumlah orang miskin mencapai 12,36 %. Angka itu berada di
dalam ‘range’ sasaran.
Fenomena kemiskinan tidak selalu sama dengan fenomena
pengangguran. Keduanya berkaitan, namun tidak selalu dalam
arah yang sejalan, misalnya kemiskinan selalu meningkat karena
pengangguran meningkat, atau sebaliknya. Pengangguran adalah
fenomena yang menonol di perkotaan, sedangkan kemiskinan
adalah fenomena yang menonjol di perdesaan. Disparitas
kemiskinan antara perkotaan dan perdesaan sangat tinggi,
demikian pula disparitas kemiskinan antarprovinsi.
3Bagi hasil adalalah bentuk (perolehan kembalian) dari kontrak investasi, dari waktu ke waktu, tidak pasti dan tidak tetap. Besar kecilnya perolehan kembali itu tergantung pada hasil usaha yang benar benar terjadi, dengan demikian dapat dikatakan bahwa system bagi hasil merupakan salah satu praktik perbankan syariah4. BMT memiliki beberapa produk layanan pembiayaan seperti mudharabah, murabahah, musyarakah, rahn, ijarah dan qardhun hasan. Keenam produk layanan tersebut yang memiliki resiko paling tinggi adalah pembiayaan mudharabah. Resiko-resiko itu antara lain:
1. Penyalahgunaan dana yang diperoleh nasabah untuk keperluan lain yang menyimpang dari kesepakatan semula.
2. Kelalaian nasabah dalam mengelola dananya dan melakukan kesalahan
3 http://www.lensaindonesia.com/2012/01/04/inilah-laporan-awal-tahun-2012-kementerian- ppnbappenas.html
4 Adiwarman Karim, Bank islam Analisis Fiqh dan keuanga, (Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada, 2004), h.191
yang disengaja.
3. Ketidakjujuran nasabah sehingga melakukan penyembunyian keuntungan.5
Berdasarkan data yang diperoleh penulis,di DKI Jakarta terdapat 43 BMT dengan rincian di Jakarta Selatan terdapat 17 BMT, di Jakarta Timur terdapat 16 BMT, di Jakarta Barat 4 BMT dan di Jakarta Pusat terdapat 2 BMT6. Dari 43BMT itu penulis memfokuskan penelitian pada wilayah Jakarta barat dengan 4 BMT yaitu:
1. BMT As-Salam Msj.As Salam, Jl. Utama V RT. 8/1 Cengkareng Barat
2. BMT Baitussalam Msj. Baiturrahman, Jl. Sasak II Kelapa Dua, Kebon Jeruk
3. BMT At-Taqwa Jl. Sakti IV No. 8 Komp. Pajak Kemanggisan, Slipi
4. BMT Cengkareng mandiri Jl. Kapuk Raya (Ps. Darurat) RT. 4/12 No. 99 Kapuk, cengkareng
Dari 4 BMT itu penulis memilih BMT Baitussalam dan At-Taqwa untuk dijadikan tempat penelitian.
Begitu besar keingintahuan penulis mengenai aplikasi pembiayaan mudharabah yang dilakukan oleh pengelola BMT, sehingga dari beberapa dasar ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap” Analisis Proses Pembiayaan
akad mudharabah pada 2 Baitul Mal wa Tamwil (BMT) di Jakarta Barat”. B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Agar permasalahan ini dapat dibahas secara lebih terarah, maka penulis membatasi permasalahan kepada:
1. Penelitian ini hanya meneliti produk pembiayaan mudharabah 5 Veithzal Riva.dkk, Bank dan Financial Institution management convencional & Sharia System, (Jakarta: PT. RAJA grafindo Persada, 2007), h.472
6 “Daftar BMT se-JABODETABEK (sumber data : Dhuha Nusantara)”, artikel diakses pada 5 januari 2012 dari www. Google. com
2. Pembiayaan akad mudharabah dilihat dari segi proses pembiayaan yaitu: persyaratan pengajuan pembiayaan analisis kelayakan usaha, komite, pengikatan, pencairan dan pengawasan pembiayaan.
3. Penelitian dilakukan pada 2 (dua) BMT di wilayah Jakarta Barat yaitu: BMT Baitussalam dan BMT At-Taqwa
Adapun perumusan masalah dari penelitian ini bertujuan memberikan rumusan yang paling jelas dari permasalahan yang ada untuk memudahkan analisis. Berdasarkan uraian yang telah ada, maka penulis memberikan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah proses pembiayaan mudharabah pada BMT Baitussalam dan BMT At-Taqwa?
2. Apakah pada kedua BMT tersebut sesuai antar teori proses pembiayaan mudharabah dan aplikasinya?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui proses pembiayaan mudharabah pada kedua (2) BMT di Jakarta Barat.
b. Mengetahui ada tidaknya kesesuaian antara teori proses pembiayaan mudharabah dan aplikasinya di kedua BMT.
2. Mamfaat penelitian a. Bagi penulis
Merupakan apresiasi terhadap teori-teori yang pernah penulis dapatkan selama menempuh pendidikan dan diharapkan bermanfaat bagi penulis serta mendapatkan ilmu pengetahuan lebih mendalam mengenai aplikasi pembiayaan akad mudharabah pada BMT.
b. Bagi akademis
c. Penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa buku bacaan perpustakaan di lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya di Fakultas Syariah
dan Hukum Program Studi Perbankan Syariah.
d. Bagi BMT Baitussalam dan At-Taqwa
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu acuan atau masukan yang bermanfaat demi kemajuan BMT Baitussalam dan At-Taqwa di masa yang akan datang.
e. Bagi masyarakat dan dunia pustaka
Menjadi sumber referensi dan saran pemikiran bagi kalangan akademis dan praktisi dalam menunjang penelitian selanjutnya yang akan bermanfaat sebagai bahan perbandingan bagi penelitian yang lain.
D. Kajian Pustaka
Sebenarnya sudah cukup banyak dikaji dalam penelitian sebelumnya baik berupa skripsi, artikel, maupun buku bacaan. Sebagai referensi awal maka peneliti
menghimpun tulisan maupun hasil
Table 1.2. review kajian terdahulu tentang pembiayaan Mudharabah
No. Nama peneliti Judul Hasil Penelitian
1. Nur juli Zar
Skripsi SI Muamalat Perbankan Syariah, UIN Jkt, 2005 “system Menejen Resiko perbankan syariah dalam penyaluran pembiayaan Mudharabah (kajian terhadap Bagaimana seharusnya menejemen Syariah) Manajemen Resiko Bank Syariah tidak hanya memiliki konsep aplikasi saja, agar dalam pengambilan keputusan kebijakan tidak mengalami resiko
2. Irawati
Skripsi Muamalat
“aplikasi agunan dalam pembiayaan
Pemberlakuan agunan dalam pengajuan pembiayaan
perbankan syariah, UIN Jkt, 2007 Mudaharabah dan Murabahah mudharabah dan Murabahah
Table 1.3. objek Kajian Penelitian Skripsi yang Dilaksanakan Nama peneliti judul penelitian Objek Kajian Penelitian
Nama Peneliti Judul Penelitian Objek Kajian Penelitian
Desi Wahyuni “Analisis Proses Pembiayaan Mudharabah pada 2 Baitul Mal Wa Tamwil (BMT) Di Jakarta Barat
Profil kedua BMT, Proses Pembiayaan Akad Mudharabah pada kedua BMT, kesesuaian teori proses pembiayaan mudharabah dan prakteknya pada kedua BMT
E. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian
Penelitian ini dilakukan bersifat deskriptif, yakni penelitian yang menggambarkan data informasi yang berdasarkan pada fakta yang diperoleh di lapangan.7 Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yakni penelitian yang menghasilkan deskripsi berupa kata-kata atau lisan dari fenomena yang diteliti atau dari orang-orang yang berkompeten dibidangnya8. Oleh karena itu penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan pola pembiayaan mudharabah di BMT Baitussalam dan BMT At-Taqwa serta menganalisisnya dengan teori teori yang ada.
2. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer
Penelitian ini menggunakan metode lapangan (field research) , dengan 7 Suharsimi Ari kunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta : PT. Renika Cipta, 1993), cet ke-2, h. 309
8 Lexy. J. Moeloeng, Metode Penlitian Kualitatif , (bandung : PT. Remaja Rosda Karya,
mengadakan wawancara secara langsung kepada narasumber (data kualitatif) .
b. Data Sekunder
Disamping itu, pada penelitian ini digunakan metode kepustakaan (Library Research) untuk menjawab permasalahan penelitian, yaitu dengan mencari bahan-bahan yang perludisiapkan dalam penelitian, diantaranya dokumen-dokumen, buku-buku sumber, internet, majalah, surat kabar dan media-media lainya termasuk data yang telah dihinpun oleh lembaga atau instansi resmi yang berkaitan dengan tema diatas. Sumber tersebut harus relevan dengan pokok masalah yang akan dibahas.
3. Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode pengumpulan data dengan masalah yang ingin dipecahkan. Masalah memberi arah dan mempengaruhi metode pengumpulan data.
Maka peneliti menggunakan wawancara sebagai metode pengumpulan data dengan narasumber yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Jenis wawancara yang dilakukan peneliti ialah jenis wawancara terstruktur/sistematis yaitu wawancara yang dilakukan dengan terlebih dahulu pewaawancara mempersiapkan pedoman (guide) tertulis tentang apayang hendak dipertanyakaankepada responden. Pedoman wawancara tersebut digunakan pewawancara sebagai alur yang harus diikuti, mulai dari awal sampai akhir wawancara, karena biasanya pedoman tersebut telah disusun sedemikian rupa sehingga merupakan sederetan daftar pertanyaan, dimulai dari pertanyaan yang mudah dijawab koresponden sampai dengan hal-hal yang kompleks.
4. Teknik Analisis data
Proses pembiayaan Mudharabah pada BMT Baitussalam dan BMT At-Taqwa akan dianalisis secara deskriptif analisis. Pembahasan dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang proses pembiayaan pada kedua Bmt tersebut secara jelas, sistematis, objektif dana analisis mengenai fakta-fakta
yang ada dilapangan.
F. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran secara sederhana agar memudahkan penulisan skripsi , maka akan disusun sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab dengan rincian sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini sebagai pengantar yang merupakan gambaran umum latar belakang masalah yang akan diteliti. Secara rinci dalam bab ini menjelasakan latar belakang permasalahan, pembatasan dan perumusaan masalah, kajian terdahulu, metode penelitian, teknik penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan dibahas mengenai aspek umum mengenai pembiayaan mudharabah, pengertian pembiayaan, prosedur pemberian pembiayaan, macam-macam pembiayaan, tujuan dan fungsi pembiayaan, proses pelaksanaan pemberian pembiayaan, proses pemberian pembiayaan, pengertian mudharabah, rukun dan syarat, landasan hukum, serta jenis-jenis pembiayaan, tujuan dan manfaat mudharabah.
BAB III GAMBARAN UMUM BMT BAITUSSALAM DAN BMT AT-TAQWA
Dalam Bab ini dibahas mengenai kondisi internal BMT Baitussalam dan BMT At-Taqwa yang meliputi sejarah pendirian, visi dan misi, tujuan, produk dan kegiatan-kegiatan di BMT Baitussalam dan BMT At-Taqwa
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dibahas lebih jauh mengenai prosedur pemberian pembiayaan mudharabah di BMT Baitussalam dan BMT At-Taqwayang meliputi persyaratan pengajuan pembiayaan bagi mitra, mekanisme pencairan pembiayaan, biaya administrasi pencairan BMT As-Salam dan BMT At-Taqwa, Faktor apa saja yang mempengaruhi pembiayaan mudharabah pada BMT As Salam dan BMT At-Taqwa, serta upaya yang dilakukan BMT As-Salam dan BMT At-Taqwa mulai dari hal perencanaan strategi sampai penerapan kebijakan yang diambil dalam menangani pembiayaan mudharabah.
BAB V PENUTUP
Merupakan bagian akhir dari penulisan yang akan menunjukkan pokok- pokok penting dari keseluruhan pembahasan ini. Bagian ini menunjukkan jawaban ringkas dari permasalahan yang dibahas pada bagian permasalahan di atas yang berisi kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
http://islamicfinance.co.id/?p=29
http://pinbuk.org/index.php/pinbuk-profile/sejarah singkat
http://www.lensaindonesia.com/2012/01/04/inilah-laporan-awal-tahun-2012-kementerian-ppnbappenas.html
Adiwarman Karim, Bank islam Analisis Fiqh dan keuanga, (Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada, 2004),
Veithzal Riva.dkk, Bank dan Financial Institution management convencional & Sharia System, (Jakarta: PT. RAJA grafindo Persada, 2007)
www. Google. Com
Suharsimi Ari kunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta : PT. Renika Cipta, 1993) Lexy. J. Moeloeng, Metode Penlitian Kualitatif , (bandung : PT. Remaja Rosda Karya,