• Tidak ada hasil yang ditemukan

Emg

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Emg"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ELECTROMIOGRAM ELECTROMIOGRAM  Nalindra Berliani (08151173301  Nalindra Berliani (081511733011)1) Dosen Alfian Pramudita, S.T, M.Sc. Dosen Alfian Pramudita, S.T, M.Sc. Tanggal Percobaan: 19 Februari 2018 Tanggal Percobaan: 19 Februari 2018 Praktikum Instrumentasi Biomedis Praktikum Instrumentasi Biomedis

Laboratorium Teknobiomedik, Fak. Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Laboratorium Teknobiomedik, Fak. Sains dan Teknologi Universitas Airlangga

ABSTRAK ABSTRAK

Percobaan ini dilakukan untuk Percobaan ini dilakukan untuk mengenalkan perangkat elektromiograf mengenalkan perangkat elektromiograf sehingga mahasiswa mampu sehingga mahasiswa mampu mengoperasikan serta memperoleh mengoperasikan serta memperoleh infomasi biopotensial otot serta infomasi biopotensial otot serta menganalisis hasilnya. Praktikan yang menganalisis hasilnya. Praktikan yang diukur biopotensial ototnya hanya satu diukur biopotensial ototnya hanya satu yaitu Hanif berjenis kelamin laki-laki. yaitu Hanif berjenis kelamin laki-laki. Otot yang diukur yaitu flexor carpi Otot yang diukur yaitu flexor carpi radialis pada bagian lengan dan radialis pada bagian lengan dan  pergelangan

 pergelangan tangan. tangan. Alat Alat EMG EMG yangyang dipakai yaitu

dipakai yaitu Sierra Summit CadwellSierra Summit Cadwell dan elektroda yang langsung ditempel dan elektroda yang langsung ditempel di permukaan kulit. Hasil yang di permukaan kulit. Hasil yang diperoleh yaitu Amplitudo terendah diperoleh yaitu Amplitudo terendah didapatkan saat gain bernilai rendah didapatkan saat gain bernilai rendah (500) dan tanpa notch namun bentuk (500) dan tanpa notch namun bentuk sinyal mendekati teratur.

sinyal mendekati teratur. SemakinSemakin rendah nilai gain dan notch maka dapat rendah nilai gain dan notch maka dapat memperbesar noise yang menyebabkan memperbesar noise yang menyebabkan  bentuk

 bentuk sinyal sinyal menjadi menjadi tidak tidak teratur.teratur. Posisi pengukuran tidak berpengaruh Posisi pengukuran tidak berpengaruh meskipun pada otot yang sama.

meskipun pada otot yang sama.

Kata kunci: elektromiograf, otot, Kata kunci: elektromiograf, otot, elektroda, sinyal, amplitudo, gain, elektroda, sinyal, amplitudo, gain, notch, posisi.

notch, posisi.

1.

1. PENDAHULUANPENDAHULUAN

Kebutuhan dalam bidang Kebutuhan dalam bidang kesehatan semakin hari semakin kesehatan semakin hari semakin kompleks. Hal ini bertujuan demi kompleks. Hal ini bertujuan demi terselenggaranya perawatan terselenggaranya perawatan

kesehatan yang efektif terutama kesehatan yang efektif terutama  pada

 pada awal awal pemeriksaan pemeriksaan atau atau biasabiasa disebut mendiagnosis. Untuk disebut mendiagnosis. Untuk mendiagnosis penyakit-penyakit mendiagnosis penyakit-penyakit yang kompleks, tidak bisa hanya yang kompleks, tidak bisa hanya dengan melihat dari fisik pasien dengan melihat dari fisik pasien saja. Namun diperlukan alat yang saja. Namun diperlukan alat yang canggih untuk membantu dokter canggih untuk membantu dokter agar pemeriksaan lebih akurat. agar pemeriksaan lebih akurat. Terlebih lagi apabila gangguan pada Terlebih lagi apabila gangguan pada otot, diperlukannya alat canggih otot, diperlukannya alat canggih untuk mendeteksi gangguan tersebut untuk mendeteksi gangguan tersebut yakni Elektromiograf. Alat ini yakni Elektromiograf. Alat ini  pastinya sudah

 pastinya sudah tidak asitidak asing lagi ng lagi yangyang mana memiliki fungsi mengukur mana memiliki fungsi mengukur dan mengetahui informasi aktivitas dan mengetahui informasi aktivitas sinyal otot. Untuk selengkapnya sinyal otot. Untuk selengkapnya akan dibahas pada laporan ini.

akan dibahas pada laporan ini.

2.

2. STUDI PUSTAKASTUDI PUSTAKA 2.1

2.1 Sistem OtotSistem Otot

Terdapat lebih dari 650 otot Terdapat lebih dari 650 otot dalam tubuh manusia. Berat dalam tubuh manusia. Berat dari seluruh otot tersebut adalah dari seluruh otot tersebut adalah 40 persen berat tubuh. Otot 40 persen berat tubuh. Otot memberi tenaga untuk gerakan memberi tenaga untuk gerakan dan mempertahankan sikap dan mempertahankan sikap tubuh. Semua otot bekerja tubuh. Semua otot bekerja dengan cara yang sama yaitu dengan cara yang sama yaitu  berkontraksi

 berkontraksi dan dan berelaksasi.berelaksasi. Terdapat dua tipe otot antara Terdapat dua tipe otot antara lain:

lain:

 Otot sadar atau otot rangkaOtot sadar atau otot rangka adalah otot yang bergerak adalah otot yang bergerak atas keinginan sendiri, atas keinginan sendiri,

(2)

misalnya otot-otot pada kaki. otot ini direkatkan  pada tulang oleh pita-pita  jaringan kuat yang  berserabut (tendon).

 Otot tak sadar adalah otot yang bergerak tanpa disadari. otot jenis ini mencakup otot-otot dalam  pembuluh darah, jantung, dan organ-organ dalam lainnya.

Otot dan tulang terjadi secara berpasangan. Ketika otot relaksasi dan pasangannya  bekontraksi, tulang ditarik dengan arah berlawanan, hal ini memungkinkan terjadinya gerakan. (Davies, 2007)

2.2 Elektromiografi

Elektromiografi digunakan secara klinis untuk mendiagnosis masalah neurologis dan neuromuskular. Sinyal hasil output alat ini disebut elektromiogram (EMG). Sinyal ini dapat juga digunakan sebagai sinyal kontrol untuk  perangkat palsu seperti tangan  buatan, lengan, dan tungkai  bawah. (Asriwati, 2017)

Umumnya tiga jenis elektroda dapat digunakan untuk memperoleh sinyal otot adalah kawat, jarum dan elektroda permukaan.

1. EMG intramuskular (jarum dan kawat halus): Untuk melakukan EMG invasif, elektroda berbentuk jarum elektroda atau jarum yang  berisi dua elektroda kawat

halus dimasukkan ke dalam  jaringan otot melalui kulit. 2. EMG Permukaan kulit:

Untuk melakukan non-invasif EMG, elektroda ditempatkan pada  permukaan kulit, di atas otot yang akan diamati aktivitas listriknya.

Dari dua metode di atas, elektroda permukaan kulit lebih sering digunakan karena lebih

aman dan mudah

digunakan.Namun, penggunaan elektroda jarum menghasilkan sinyal aktivitas listrik otot yang lebih baik dan lebih sedikit noise, sehingga elektroda jarum  banyak digunakan dalam diagnosis klinik yang  pengoperasiaannya dilakukan langsung oleh dokter atau tenaga ahli.

Parameter-parameter yang  perlu dievaluasi selama  perekaman EMG diantaranya

adalah:

1. Insertional Activity (Ins Act)

Insertional Activity hanya dapat dievaluasi saat  perekaman menggunakan

metode invasive

(jarum).Insertional Activity normal terjadi selama  pergerakan jarum dalam otot sekunder untuk  pembuangan mekanik dari serat otot. Aktivitas ini  berkurang ketika otot mengalami fibrosis atau edema dan meningkat

(3)

ketika fiber otot mengalami hyperirritable seperti dalam miopati inflamasi atau denervasi otot.

2. Spontaneous Activity

Spontaneous activity nampak sebagai fibrilasi (Fibs) atau gelombang  positif yang tajam (Positive Sharp Waves/PSW). Fibrilasi merupakan  potensial aksi dari fiber otot tunggal dan umumnya terjadi dalam waktu singkat, dalam bentuk  biphasic dengan amplitude rendah.Positive Sharp Waves (PSW) merupakan  potensial aksi dari fiber otot tunggal dalam bentuk defleksi kecil ke bawah. Score atau penilaian untuk spontaneous activity  bernilai 1 hingga 4 (1: Insertional activity meningkat, 2: Spontaneous activity di sebagian area, 3: Spontaneous activity di semua area, 4: Spontaneous activity secara terus menerus di semua area) 3. Motor Unit Potential

Motor Unit Potential

(MUP) dianalisa

 berdasarkan bentuk dan  pola saat terjadinya kontraksi (firing  pattern).Bentuk MUP dianalisa melalui amplitude (Amp), durasi (Dur) dan kompleksitas.Pada

umumnya MUP normal

memiliki 4 atau kurang dari 4 fase dengan setiap fase yang saling bertumpuk dan kembali ke baseline.Bila terdapat lebih dari 4 fase, MUP disebut polyphasic atau complex.

Gambar 2.1  Motor Unit Potential (MUP)

Pola (firing pattern) dari motor unit disebut recruitment (Recrt). Selama terjadi kontraksi otot yang dilakukan secara sengaja, akan tampak perbedaan ukuran dan jumlah MUP. 4. Interference pattern

Interference pattern merepresentasikan nilai MUP saat terjadi kontraksi maksimal, dan dapat  berkurang atau melemah akibat gangguan pusat atau  peripheral serta akibat  pasien yang tidak kooperatif saat perekaman. (Tim Dosen Teknobiomedik, 2018)

3. METODOLOGI

Pada praktikum ini alat dan  bahan yang digunakan antara lain :

1. Satu set alat EMG Cadwell dan software Sierra Summit 2. Elektroda

(4)

4. HASIL DAN ANALISIS

 EMG Otot Flexor Carpi Radialis pada Lengan

a. Pada kondisi kontraksi kuat dengan gain 500 dan notch 50

Menyalakan alat EMG dan memilih Study/Test-EMG

Memasukkan informasi pasien

Menekan F3-Start Exam

Memilih otot Flexor carpi radialis

Memilih side right

Menekan F3-OK 

Meletakkan elektroda dan stimulator sesuai gambar

di bawah ini (lengan)

Melakukan flexi dengan kekuatan ringan, medium, dan maksimal

Menambakan filter/notch untuk membandingkan

hasil

Mengklik kanan pada grafik sinyal dan save as sinyal dalam bentuk .avi

dan .csv

Mengulangi percobaan untuk bagian pergelangan

(5)

 b. Pada kondisi kontraksi kuat dengan gain 500 dan tanpa notch

c. Pada kondisi kontraksi kuat dengan mengatur gain 50 dan tanpa notch

 EMG Otot Flexor Carpi Radialis pada Pergelangan Tangan

a. Pada kondisi kontraksi kuat dengan mengatur gain 1000 dan tanpa notch

 b. Pada kondisi kontraksi kuat dengan mengatur gain 1000 dan notch 50

Pada praktikum ini,

dilakukan percobaan

elektromiogram yang bertujuan untuk mengenalkan perangkat elektromiograf sehingga

(6)

mahasiswa mampu mengoperasikan serta memperoleh infomasi biopotensial otot serta menganalisis hasilnya. Praktikan yang diukur biopotensial ototnya hanya satu yaitu Hanif berjenis kelamin laki-laki.

Alat EMG yang kami gunakan adalah Sierra Summit Cadwell., elektroda yang digunakan yaitu langsung ditempel pada  permukaan kulit. Sehingga jenis  pengukuran EMG dalam  praktikum ini adalah non-invasif karena dalam penggunaannya tidak memasukkan jarum.

Pada awal praktikum kami menyalakan perangkat EMG. Kekurangan pada settingan  perangkat EMG tersebut adalah tidak adanya ground yang tertanam ditanah. Akibatnya hasil yang didapat kurang bagus. Hal itu dapat disiasati dengan memperbesar notch filter. Pengukuran sinyal otot penentuan titik yang akan diberi elektroda tidak boleh sembarangan dan haruslah sesuai dengan titik yang dimaksud yaitu bisa dengan cara meraba, karena jika tidak sesuai maka sinyal tidak akan didapat. Peletakan elektroda juga harus  pada muscle belly (otot memiliki  bagian yang tebal). Otot yang kami ukur yaitu flexor carpi radialis  pada bagian lengan dan  pergelangan tangan.

Percobaan pertama kami mengukur sinyal otot pada Flexor carpi radialis bagian lengan. Proses  perekaman dilakukan dengan

menggunakan 3 buah elektroda yang masing-masing berfungsi sebagai elektroda aktif diletakkan  pada muscle belly dari otot flexor carpi radialis, elektroda referensi  pada pangkal otot, dan ground  pada punggung tangan/dekat siku.

Praktikan kemudian menggerakkan lengan secara fleksi sehingga akan menimbulkan kontraksi dan pengamat melihat sinyal yang tampak pada layar monitor. Pada pengukuran sinyal EMG akan didapatkan sinyal yang tidak beraturan. Maka dari itu kami harus mengubah-ubah notch filter dan gain yang sesuai agar sinyal otot lebih mudah diamati. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat dianalisis sebagai berikut: a. Pada kondisi kontraksi kuat

dengan gain 500 dan notch 50 diperoleh amplitudo sebesar 499,98 µV. Bentuk sinyal teratur/rapi.

 b. Pada kondisi kontraksi kuat dengan gain 500 dan tanpa notch diperoleh amplitudo sebesar 354,87 µV. Bentuk sinyal mendekati teratur/rapi meskipun ada noise karena notch tidak diatur. Namun tertolong oleh gain yang membuat sinyal mendekati rapi.

(7)

c. Pada kondisi kontraksi kuat dengan mengatur gain 50 dan tanpa notch diperoleh amplitudo sebesar 408,62 µV. Bentuk sinyal tidak teratur dikarenakan gain bernilai rendah dan notch tidak diatur. Percobaan kedua kami mengukur sinyal otot yang sama namun pada bagian pergelangan tangan. Proses perekaman dilakukan dengan menggunakan 3  buah elektroda yang masing-masing berfungsi sebagai elektroda aktif pada muscle belly di otot flexi carpi radialis, elektroda referensi pada pangkal ibu jari, dan ground pada punggung telapak tangan.

Praktikan kemudian menggerakkan ibu jari secara fleksi sehingga menimbulkan kontraksi dan pengamat melihat sinyal yang tampak pada layar monitor. Pada bagian ini juga sama dengan percobaan pertama bahwa tetap mengatur gain dan notch. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat dianalisis sebagai berikut:

a. Pada kondisi kontraksi kuat dengan mengatur gain 1000 dan tanpa notch diperoleh amplitudo sebesar 1012,29 µV. Bentuk sinyal mendekati teratur/rapi, Bentuk sinyal mendekati teratur/rapi

meskipun ada noise karena notch tidak diatur. Namun tertolong oleh gain yang nilainya besar membuat sinyal mendekati rapi.

 b. Pada kondisi kontraksi kuat dengan mengatur gain 1000 dan notch 50 diperoleh amplitudo sebesar 538,51 µV. Bentuk sinyal teratur/rapi.

KESIMPULAN

 Elektromiografi digunakan untuk mengukur dan mengetahui informasi aktivitas sinyal otot.

 Amplitudo terendah didapatkan saat gain bernilai rendah (500) dan tanpa notch namun bentuk sinyal mendekati teratur 

 Semakin rendah gain dan notch maka dapat memperbesar noise yang menyebabkan bentuk sinyal menjadi tidak teratur.

 Posisi pengukuran tidak  berpengaruh meskipun pada otot

yang sama.

DAFTAR PUSTAKA

Asriwati. 2017.  Fisika Kesehatan

dalam Kepeawatan.

Yogyakarta: Deepublish.

Davies, Kim. 2007.  Buku Pintar Nyeri Tulang dan Otot Edisi Bahasa  Indonesia. Jakarta: Penerbit

Erlangga

Tim Dosen Teknobiomedik. 2018.

 Pedoman Praktikum

 Instrumentasi Biomedis. Surabaya: Universitas Airlangga.

(8)

LAMPIRAN

 Pada lengan

(9)
(10)

Referensi

Dokumen terkait

11 hubungan antara kondisi sanitasi peralatan dan tempat pemotongan hewan terhadap keberadaan jumlah total mikroorganisme dalam daging kurban tersedia pada Tabel

Mikroorganisme antagonis adalah mikroorganisme yang mempunyai pengaruh yang merugikan terhadap mikroorganisme lain yang tumbuh dan berasosiasi

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang timbul adalah(a) bagaimana prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Gugus I di Desa Tamanbali?,

Dengan berlakunya peraturan ini, maka ketentuan penggunaan logo BSN yang lama dicabut dan dinyatakan r~aak berlaku kecuali logo BSN yang diatur dalam Peraturan

81 Table 4.9 Kendala Integrity antara entity Pembayaran dengan entity Staff dan Kontrak_Artis……… 81 Table 4.10 Kendala Integrity antara entity Tokoh dengan entity

Terdapat banyak kajian perbandingan mengenai perkhidmatan kesihatan yang disediakan di kawasan bandar dan luar bandar, namun kebanyakannya hanya menilai dari segi cara

Terdapat dua batas kecepataan pada filterisasi ini sebagai contoh, yakni batas bawah (20km/h) dan batas atas (50km/h). Jika nilai kecepatan rata-rata tersebut berada di atas

NCTM (2000) bahwa komunikasi merupakan bagian yang sangat penting dalam.. matematika dan