[ GAMBAR LISTIK ]
[
]
Garis – Garis Besar Program Pengajaran Pengajaran Silabus : 1.Pendahuluan ) N li i K t ( k i b )
a) Normalisasi Kertas ( ukuran, garis gambar )
b) Pengertian Gambar : Lokasi, diagram satu garis, Diagram Pengawatan ( multi diagram ), Shop drawing, As build drawing
c) Gambar ; Instalasi ( Rumah, Indusrti ), Kontrol / Pengaturan, Sistem ( panel distribusi, i t k l h ) P t k i ( f CB ELCB LA )
sistem keseluruhan ), Proteksi ( fuse, CB, ELCB, LA )
2.Instalasi ( Rumah, Industri ) : gambar lokasi, gambar pengawatan, gambar satu garis a) Saklar b) Penghantar ) P c) Pengaman 3.Panel Distribusi 4.Kontrol a) Motor b) P bl l i t ll (PLC) [ ti l ] b) Programmable logic controller (PLC) [ optional ]
5.Sistem
Daftar Pustaka :
1.Instalasi Listrik Arus Kuat 1 – P. Van Harten, E. Stiawan – Binacipta 1991 2.Technical Drawing for Electrical Engineering – Uwe Gruner – Germany 1986 3.Browsing Internet,
Gambar Mekanik Gambar Listrik
Kepala Gambar
Standar Gambar Teknik Listrik Standar Gambar Teknik istrik 9 ANSI : American National Standard Institute
9 JIC : Joint International Electrical Association
9 NMEA : National Manufacturer Electrical AssotiationNMEA : National Manufacturer Electrical Assotiation
9 DIN : Deutche Industrial Norm
9 VDE : Verband Deutcher Elektrotechniker 9 NEC : National Electrical Code
9 IEC : International Electrical Commission.IEC : International Electrical Commission.
Coal‐Fired Power Plant
Coal Fired Power Plant
GAMBAR LISTIK
GAMBAR LISTIK
Instalasi Listrik
Instalasi Listrik
Diagram Rangkaian
Diagram rangkaian menurut DIN 40719 harus Diagram rangkaian menurut DIN 40719 harus menggambarkan rangkaian secara keseluruhan dan
mendetail. Sehingga dapat menggambarkan
mendetail. Sehingga dapat menggambarkan
bagaimana ; rangkaian tersebut bekerja, aliran arus, peralatan yang digunakan dsb.
Untuk itu dikenal tiga diagram yang biasa digunakan dalam instalasi listrik yaitu :
dalam instalasi listrik, yaitu :
1 Diagram lokasi / Diagram instalasi 1. Diagram lokasi / Diagram instalasi
2. Diagram satu garis / Diagram aliran arus 3. Diagram pengawatang g
4. Engineering Drawing / Shop Drawing 5. As build drawing
Simbol Instalasi Listrik
Simbol Instalasi Listrik
Instalasi Luar Tembok (Outbow / on
l t ) P 1 F
Instalasi Satu Sakelar Seri Dua
L d S t St K t k
Lampu dan Satu Stop Kontak
Diagram satu garis / Diagram aliran arus
Saklar Tunggal
Diagram Instalasi / Lokasi
Diagram Satu Garis / Aliran Arus
Saklar Seri
Diagram Instalasi / Lokasi
Diagram Satu Garis / Aliran Arus
/ Aliran Arus
Diagram Penga atan Diagram Pengawatan
Saklar Tukar
Diagram Instalasi / Lokasi
Diagram Satu Garis / Diagram Satu Garis / Aliran Arus
Diagram Pengawatan Diagram Pengawatan
Saklar Silang
Diagram Instalasi / Lokasi
Diagram Satu Garis / Aliran Arus
Saklar Impuls dan Staircase
(1)Diagram Instalasi / Lokasi
Diagram Satu Garis / Arus
Saklar Impuls dan Staircase
(2)Latihan :
Instalasi Penerangan :
Kombinasi saklar tukar dan
• Gambar instalasi
saklar silang dengan fitinf lampu dari bahan metal
• Gambar instalasi
• Gambar satu garis dan gambar aliran arusnya
• Gambar pengawatan
Tentukan jumlah penghantar pada gambar instalasi dibawah ini
Jenis Penghantar
0.6/1KV PVC Insulation Power Cable
XLPE Insulated High Voltage Power Cables
Power Cable
(2)Power Cable
(4)Power Cable
(7)Power Cable
(7)Warna dan Luas Penampang Kabel
Warna selubung kabel :
‐ Kabel berisolasi tegangan pengenal (500 V) putih ‐ Kabel udara berisolasi PE, PVC, XPLPE (600 – 1000 V) hitam ‐ Kabel tanah berselubung PE dan PVC (600 – 1000 V) hitamg ( ) ‐ Kabel tanah berselubung PE, PVC > 1000 V merah
Bentuk & Ukuran (mm( 2) Kabel)
Berbentuk Pejal Bulat 0,5 ; 0,75 ; 1,0 ; 2,5 ; 4 ; 6 ; 10 ; 16 Berbentuk dipilin bulat 0,5 ; 0,75 ; 1,0 ; 1,5 ; 2,5 ; 4 ; 6 ; 10 ;
16 ; 25 ; 35 ; 50 ; 70 ;95 ; 120 ; 150 ; 185 ; 240 ; 300 ; 400 ; 500 ; 630 ; 800 ;1000
B b t k Di ili B l t Di d tk 16 25 35 50 70 95 120 150 Berbentuk Dipilin Bulat Dipadatkan 16 ; 25 ; 35 ; 50 ; 70 ; 95 ; 120 ; 150 ;
185 ; 240 ; 300 ; 400 ;500 ; 630 Penghantar Bulat terdiri dari Sektorsektor 800 ; 1000 ; 1200
Kode Selubung Penghantar
Kode Selubung Penghantar
Nomenklatur Kabel
N : kabel standar dengan penghantar tembaga N : kabel standar dengan penghantar tembaga NA : kabel standar dengan penghantar aluminium Y : Isolasi atau selubung PVC
F P i i k t b j i ih
F : Perisai kawat baja pipih R : Perisai kawat baja bulat Gb : Spiral pita baja
re : penghantar padat bulat
rm : penghantar bulat kawat banyak se : penghantar padat bentuk sektor se : penghantar padat bentuk sektor
sm : penghantar kawat banyak bentuk sektor
contoh : contoh :
NAYFGbY 4 x 120 mm2 sm 0,6/1 kV
Artinya : kabel jenis standar dengan penghantar aluminium kawat banyak bentuk
sektor, berisolasi dan berselubung PVC, dengan perisai kawat baja pipih dan spiral pita baja. Jumlah urat/ inti empat, luas penampang nominal masing‐masing 120 mm2, dan tegangan kerja nominal 0,6/1 kV.
Peletakan kabel tanah dalam saluran kabel
Seting Penghantar Penghantar dan Pengaman Pengaman
Bus bar dalam Panel Distribusi (1)
Bus bar dalam Panel Distribusi (2)
Fuse
(1)Fuse
(3)Fuse
(3)F
C t O t (FCO)
NH F
Beberapa Bentuk Sekering.
1.Sekering patrun; 2.Sekering sumbat; 3.Sekering tabung;
Fuse
(4)(4)Fuse rating
Current ratings
(A) Colour code
g 2 red / pink 4 brown 6 green 10 d / i k 10 red / pink 16 grey 20 blue 25 yellow 25 yellow 35 black 50 white 63 copper 63 copper 80 silver 100 red
Time/current characteristics of cartridge fuses
Miniature Circuit Breaker ( MCB )(1)
Jenis – jenis Circuit Breaker ( CB ) Jenis jenis Circuit Breaker ( CB )
Low voltage circuit breakers
1. Actuator lever ‐ used to manually trip and reset the circuit breaker. Also indicates the status of the circuit breaker (On or ( Off/tripped). Most breakers are designed so they can still trip even if the lever is held or locked in the on position. This is sometimes referred to as "free trip" or p "positive trip" operation.
2. Actuator mechanism ‐ forces the contacts together or apart.
3. Contacts ‐ Allow current to flow when touching and break the flow of current when moved apart.
4. Terminals
5. Bimetallic stripp
6. Calibration screw‐ allows the
manufacturer to precisely adjust the trip current of the device after assembly. 7. Solenoid
Bimetallic Overcurrent Trips Bimetallic Overcurrent Trips
Thermal Overload Relays Thermal Overload Relays
Thermal Overload Relay Thermal Overload Relay
ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)
Voltage operated earth leakage protection
Differential current earth leakage protection
Seting Pengaman
Seting Pengaman
Jenis Motor Keterangan
Presentase arus beban penuh
Pemutus Tenaga
Pengaman Lebur
Motor rotor sangkar atau serempak,
dengan pengasutan bintang - segitiga, 250 400
g
de ga pe gasuta b ta g seg t ga, langsung pada jaringan, dengan rektor atau resistor, motor satu phasa
250 400 Motor rotor sangkar atau serempak,
d t t t f t 200 400 dengan pengasutan ototransformator,
atau motor sangkar reaktansi tinggi
200 400 Motor rotor lilit, motor arus searah 150 400
Pembumian (1)
Huruf pertama – Hubungan sistem tenaga listrik ke bumi.
T = hubungan langsung satu titik ke bumi.g g g
I = semua bagian aktif diisolasi dari bumi, atau satu titik dihubungkan ke bumi melalui suatu impedans.
Huruf kedua Hubungan BKT instalasi ke bumi Huruf kedua – Hubungan BKT instalasi ke bumi.
T = hubungan listrik langsung BKT ke bumi, yang tidak tergantung pembumian setiap titik tenaga listrik.
N = hubungan listrik langsung BKT ke titik yang dibumikan dari sistem tenaga listrik (dalamsistem a.b. titik yang dibumikan biasanya titik netral, atau penghantar fase jika titik netral tidak ada).
Huruf berikutnya (jika ada) – Susunan penghantar netral dan penghantar Huruf berikutnya (jika ada) – Susunan penghantar netral dan penghantar proteksi.
S = fungsi proteksi yang diberikan oleh penghantar yang terpisah dari netral atau dari saluran yang dibumikan (atau dalam sistem a.b., fase yang dibumikan). C = fungsi netral dan fungsi proteksi tergabung dalam penghantar tunggal
Effects of Current Passing Through the Human Body
the Human Body
Current (mA)
Effects of Current Passing Through the Human Body
1 ‐ 2 Barely perceptible, no harmful effects
h ff f l
5 ‐ 10 Throw off, painful sensation
10 ‐ 15 Muscular contraction, can't let go
20 30 I i d b hi 20 ‐ 30 Impaired breathing
switchyard
switchyard
Gambar satu garis panel daya dan panel distribusi
Gambar satu garis dari gardu induk
d d h b
Perhitungan Daya Listrik
Perhitungan Daya Listrik
if
L
N
n
Ta
r
n
P
L
n
ga
n
gga
n
olo
n
e
lan
G
P
e
Sistem Busbar Ganda atau double Busbar.
Kontaktor
Kontaktor
TOR
( )
Pengendalian MI 3 phasa dengan Start Langsung / Direct on Line ( DOL )
Pengendalian MI 3 phasa start langsung dengan Balik Putaran langsung dengan Balik Putaran