SOSIALISASI DAN ANALISIS KESIAPAN DOSEN MATA KULIAH UMUM TINGKAT UNIVERSITAS NEGERI PADANG DALAM MENYELENGGARAKAN
SISTEM E-LEARNING
Almasri1
ABSTRACT
Supporting of Information technology (IT) in educational processes is absolute in information technology age. Especially in academic information system, providing all of information’s needed by academic entity such as students, lecturers and employee. The research aim to explore readiness of academic entity in State University of Padang (SUP) to carried out IT-Based education. The readiness point accessing in the research are : 1) readiness of IT infrastructure and local area network (LAN), 2) readiness of lecturer at MKU Program in accessing and utilization of IT, 3) readiness of supporting applications in e-Learning System as a tool in educational process. The research founding is SUP ready in IT infrastructure and LAN and application software. In human resources aspect is needed more activity to train in using of IT in educational purposes and to realizing IT-Based teaching and learning with learning management system application as software tool in education.
Keywords : information technology, e-learning, readiness, IT Infrastructure, human resources
INTISARI
Mendukung teknologi informasi (TI) dalam proses pendidikan adalah mutlak dalam era teknologi informasi. Terutama dalam sistem informasi akademik, menyediakan semua informasi yang dibutuhkan oleh badan akademis seperti mahasiswa, dosen dan karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kesiapan entitas akademik di Universitas Negeri Padang (SUP) untuk dilakukan TI Berbasis pendidikan. Titik kesiapan mengakses dalam penelitian ini adalah: 1) kesiapan infrastruktur TI dan jaringan area lokal (LAN), 2) kesiapan dosen di Program MKU di pengaksesan dan pemanfaatan TI, 3) kesiapan mendukung aplikasi dalam e-Learning System sebagai alat dalam proses pendidikan. Pendirian penelitian SUP siap dalam infrastruktur TI dan LAN dan perangkat lunak aplikasi. Dalam aspek SDM yang dibutuhkan lebih banyak aktivitas untuk melatih dalam menggunakan TI dalam tujuan pendidikan dan untuk mewujudkan TI Berbasis mengajar dan belajar dengan belajar aplikasi manajemen sistem sebagai perangkat lunak dalam pendidikan.
Kata Kunci : teknologi informasi, e-learning, kesiapan, IT Infrastruktur, sumber daya manusia
1
PENDAHULUAN
Peningkatan pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) di UNP dapat dilihat
peningkatan jumlah komputer yang terkoneksi ke infrastruktur jaringan
lokal (local area network-LAN) UNP,
dan trafik akses internet yang semakin tinggi, sebagai data awal
yang menggambarkan betapa
tingginya peningkatan pemanfaatan TIK di lingkungan kampus ini, terakhir sejak Juni 2009, UNP telah
menyewa broadband internet access
service dari PT. Telkom dengan bandwidth 30 Mbps, sebuah ukuran akses yang sangat besar bagi instansi pendidikan yang ada di kota Padang.
Perkembangan infrastruktur ini juga diikuti dengan pengembangan
aplikasi pendukung akademik,
melalui kerjasama dengan PT.
Telkom dalam paket aplikasi Smart Kampus, yang merupakan aplikasi terintegrasi yang terdiri dari 16 aplikasi yang mendukung kegiatan akademik yang dikembangkan oleh
pihak ketiga PT. Gamatechno
Yogyakarta, sebagai partnership
software PT. Telkom. Yang dikelompokkan ke dalam 5 (lima) grup aplikasi, yaitu : a) Aplikasi akademik, b) Kemahasiswaan dan Alumni, c) Administrasi Akademik, d)
Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat dan e) Aplikasi
penunjang. Untuk lebih
mengoptimalkan penggunaan TIK di UNP, maka pada tanggal 15
Oktober 2008, Rektor Universitas Negeri Padang, membentuk suatu tim yang bertugas khusus dalam
pengembangan e-Learning dan
Materi Pembelajaran UNP, sebagai
wujud komitmen UNP dalam
memanfaatkan TIK dalam
pembelajaran, yang tertuang dalam SK. Rektor No. 257/ H.35/PP/2008. Tim pengembang ini bertugas dan bertanggung jawab dalam proses pengembangan aplikasi e-Learning sebagai salah satu bentuk aktifitas pemanfaatan TIK dalam kegiatan akademik di UNP.
Sebagai tahap awal, untuk
pilot project pengembangan e-learning ini, maka diputuskanlah untuk memilih mata kuliah umum (MKU) sebagai mata kuliah yang
akan di e-learning kan, karena mata
kuliah ini diikuti oleh mahasiswa UNP dari semua Fakultas dan
Jurusan, sehingga akan
meminimalisasi dampak eksklusif
berdasarkan fakultas maupun
jurusan dan program studi.
Komitmen ini kemudian
direalisasikan dalam kegiaan
akademik semester Januari – Juni
2009, dengan mengambil mata
kuliah Agama sebagai kegiatan
e-learning di UNP.
Dan sesuai dengan kebijakan Rektor pada penelitian terdahulu telah dikembangkan suatu Sistem
e-Learning berbasis Learning
Management System (LMS) Open Source, dengan topologi seperti terlihat pada Gambar 1.
Internet E-Learning Server
Server Fakultas - Fakultas
Proxy Server
Mahasiswa
Oleh karena itu, untuk
menunjang keberhasilan
penyelenggaraan e-Learning bagi kelompok mata kuliah umum ini,
perlu terlebih dahulu dilakukan
usaha sosialisasi dan analisis
kesiapan dosen MKU dalam
penyelenggaraan sistem e-Learning, sehingga sangat mendesak dan di rasa perlu dalam penelitian ini dilakukan kajian terhadap kesiapan sumber daya manusia pelaksana sistem e-Learning yang dimaksud di atas. Penelitian ini bertujuan a) Tersosialisasinya Sistem e-Learning tingkat Universitas bagi Dosen Mata Kuliah Umum di UNP dan b) Diperolehnya data tentang kesiapan dosen MKU dalam penyelenggaran e-Learning di tingkat Universitas
sebagai salah satu teknologi
penunjang penyelenggaraan
pendidikan di UNP. Manfaatnya proses bimbingan dan pengawasan terhadap aktifitas pembelajaran yang diikuti mahasiswa dapat berlangsung secara kontinu, sehingga ketidak hadiran dosen dikampus dapat
dieliminir sebagai alasan bagi
mahasiswa untuk tidak belajar.
Piskurich [1],
mengungkapkan bahwa salah satu aktifitas utama yang terjadi antara
teacher dengan learner dalam
aktifitas online learning adalah
adanya kegiatan diskusi dan tanya jawab diantara keduanya. Untuk
kebutuhan tersebut Piskurich,
membangun sebuah aplikasi yang
dapat menjembatani komunikasi
tersebut yang disebut dengan
disscussion board dan
memanfaatkan chat room untuk
proses komunikasi online. Turmel [2], mengembangkan suatu metoda manajemen, terhadap peserta e-learning, yang berhubungan erat
dengan sistem organisasi
manajemen, sehingga menjadikan
e-learning menjadi mudah untuk
diakses, dan peserta (learner) dapat
memperoleh yang dibutuhkan tanpa harus meninggalkan kursinya, yang
disebabkan oleh rasa bosan, sistem yang rumit atau penyebab lainnya
Kedua penelitian ini, menjadi landasan dalam mengembangkan
aplikasi Learning Management
System(LMS) yang akan digunakan
dalam mengelola model
pembelajaran Online pada kelompok Mata Kuliah Umum di Universitas Negeri Padang.
1. Peranan Media Ajar dalam Proses Pembelajaran
Menurut Nana [3], media
pengajaran merupakan salah satu unsur penting dalam belajar dan pembelajaran yang dapat mempertinggi proses
belajar, sehingga pada
akhirnya diharapkan dapat
mempertinggi hasil belajar.
Dalam mengembangkan suatu media pembelajaran, haruslah senantiasa mengacu kepada
domain dari teknologi
pengajaran, melalui elaborasi
masing-masing elemen di
dalamnya. Maka teknologi
internet dengan e-learning nya
mendapatkan peluang untuk dijadikan sebagai salah satu teknologi pengajaran, terutama akan dapat diimplementasikan sebagai media informasi dari proses komunikasi yang ada di dalam pendidikan.
2. Potensi Internet dan Pendidikan
Sebagai sebuah jaringan
global, Internet menjadikan
batas ruang dan waktu
semakin menipis, maka kondisi dasar teknologi internet dan
aplikasi yang berjalan di
atasnya ini memungkinkan
untuk dimanfaatkan dalam
proses pendidikan, terutama
sebagai sarana pembawa
konten pendidikan (edcuational
delivery medium), dengan demikian ikatan lokasi dan waktu belajar yang selama ini sering menjadi “Penjara ” bagi
peserta didik akan dapat memberikan keleluasaan dan keluwesan bagi mereka untuk mendapatkan sumber materi
ajar dimanapun dan
kapanpun. McNaught et.al
(2006:3-4) mengungkapkan
bahwa informasi teknologi dan
information literacy merupakan
teknologi yang dapat
dimanfaatkan sebagai
penunjang proses pendidikan, dengan tujuan agar peserta
didik dapat meng-construct
pengetahuannya. Hal ini
didefinisikan sebagai
”accessing, evaluating, managing and communicating information’, and as a pre-requisite for constructivist learning”.
3. E-Learning sebagai Model Pembelajaran Khan [4], mendefinisikan e-learning : E-learning can be viewed as an innovative approach for delivering well-design, learner-centered, interactive, and facilitated learning environment to anyone, anyplace, anytime by utilizing the attributes and resources of various digital technologies along with other form of learning materials suited for open, flexible and ditributed learning environtment.
Pengembangan e-learning
tersebut, harus dikembangkan
dalam berbagai aspek, yang disebut
dengan e-learning framework [4],
yang mencakup semua aspek dalam
pengajaran, seperti pedagogik,
teknologi, perancangan antar muka, evaluasi, manajemen, sumber daya pendukung, etika dan institusional, yang dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2. E-Learning Framework PENDEKATAN PEMECAHAN
MASALAH
Jenis penelitian ini termasuk
penelitian expost facto, yang
digunakan untuk mengungkapkan data dan fakta tentang kesiapan Dosen Mata Kuliah Umum dalam
menyelenggarakan pendidikan
berbasis e-Learning, sehingga
diperoleh informasi tentang kondisi real dari subjek penelitian ini [5].
Metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian kualitatif atau pendekatan naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi
yang alamiah (natural setting).
Peneliti merupakan instrumen kunci dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
1. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu: a) Tahap persiapan, b) Tahap
Penyusunan Instrumen
Penelitian, c) Tahap Uji coba instrumen penelitian, d) Tahap penelitian lapangan.
2. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan dua jenis data, yaitu: a) Data
primer, yaitu data yang
diperoleh langsung dari objek
penelitian(Dosen MKU), b)
Data sekunder yang biasanya berbentuk arsip atau laporan tertulis (dokumentasi). Data ini diperoleh dari Kantor MKU, Biro Administrasi Akademik
(BAAK), dan UPT Pusat
Komputer. Teknik
pengumpulan data
menggunakan metode
triangulasi (gabungan) dengan
membentuk focus group
discusion. Stainback (1988) menyatakan bahwa tujuan dari Triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang
beberapa fenomena, tetapi
lebih pada peningkatan
pemahaman peneliti terhadap apa yang ditemukan. Metode triangulasi merupakan metode gabungan dari tiga metode pengumpulan data yaitu: a. Observasi
Observasi merupakan
metode pengumpulan data dengan proses pencatatan dan pengamatan terhadap pola perilaku subyek (orang), obyek (benda) atau kejadian yang sistematis. Spradley [6]
menyatakan bahwa
observasi partisipatif,
merupakan langkah yang
dapat digunakan oleh
seorang peneliti untuk
meyakini keabsahan data
yang diperolehnya, sehingga dengan demikian dia menjadi
bagian dari komunitas yang ditelitinya.
b. Wawancara
Sugiyono [7] mendefinisikan wawancara sebagai berikut :
“a meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint construction meaning about a particular topic”.
Wawancara dilakukan
dengan informan yang
menjadi obyek penelitian
untuk mendapatkan data
atau informasi yang lebih
akurat dan mendalam
mengenai permasalahan
yang akan diteliti. c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan
catatan peristiwa yang sudah berlalu, yang bisa berbentuk data, tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari
obyek penelitian yang
berkaitan dengan e-Learning MKU di UNP Padang.
3. Teknik Analisa Data
Analisa data merupakan suatu aktifitas yang wajib dilakukan di dalam suatu penelitian, karena dengan analisa data akan dapat diketahui simpulan
akhir dari serangkaian
kegiatan penelitian yang telah
dilaksanakan. Spradley [6]
menyatakan bahwa :
"Analysis of any kind
involve a way of thinking. It refers to the systematic examination of something to determine its parts, the relation among parts, and the relationship to the whole. Analysis is a search for patterns".
4. Teknik Menjamin Keabsahan Data
Untuk mencapai validitas data yang dikumpulkan baik dari hasil observasi, wawancara
maupun dari dokumentasi,
maka perlu dilakukan
langkah-langkah untuk menjamin
keabsahan data yang
diperoleh dalam penelitian ini. Untuk itu dilakukan cek ulang
dan cek silang (cross checks)
antar sumber data yang
berbeda.
HASIL DAN PEMBAHASAN Rancangan Sistem e-Learning
Sistem e-Learning Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Padang (UNP), merupakan cikal bakal dari
sebuah sistem e-learning yang
dimiliki oleh UNP dengan model rancangan sebagai berikut :
Internet E-Learning Server
Server Fakultas - Fakultas
Proxy Server
Mahasiswa
Gambar 3. Rancangan Sistem e-Learning Mata Kuliah Umum UNP
Sistem e-Learning akan
ditempatkan pada system server yang dimiliki oleh UNP yang dapat diakses oleh mahasiswa dalam dua model koneksi, yaitu :
a. Koneksi melalui Jaringan
lokal (LAN) UNP yang
menghubungkan para
peserta kuliah umum
melalui server Fakultas masing-masing
mahasiswa.
b. Koneksi melalui fasilitas
Internet, baik melalui
jaringan rumah, ataupun
Warnet-warnet yang
tersebar luas di kota Padang dan kota-kota
lainnya di Sumatera
Barat.
1. Struktur Kategori Kuliah
Untuk mengakomodasi
kebutuhan perkuliahan dengan
bentuk e-Learning, maka
pengelompokkan mata kuliah
dilakukan melalui suatu system kategori yang disesuaikan dengan mata kuliah induk masing-masing seksi mata kuliah, seperti terlihat pada Gambar 4 .
Gambar 4. Kelompok Kategori mata Kuliah Umum UNP
Dibawah masing-masing induk kategori mata kuliah, kemudian ditempatkan seksi-seksi mata kuliah yang ditawarkan pada salah satu
2. Hasil Pengembangan Sistem e-Learning
Aplikasi LMS/CMS Moodle yang telah dikembangkan sesuai dengan kebutuhan BJJ MKU UNP, ditempatkan
pada sebuah server
e-learning pada alamat :
http://elearning.unp.ac.id/, dengan tampilan halaman
utama e-learning MKU UNP seperti terlihat pada Gambar 5.
Untuk melihat kode seksi perkuliahan apa saja yang
tersedia di dalam suatu
kategori, dapat diklik pada masing-masing kategori.
Gambar 5. Tampilan Halaman utama e-Learning UNP
Gambar 6. Kode seksi Mata kuliah pada kategori Pendidikan Agama
Semua pengguna harus
login terlebih dahulu, baik Admin, Dosen, mahasiswa
apalagi pendatang umum
(guest). Untuk itu pengguna harus mendaftarkan diri ke dalam sistem e-Learning ini. b. Mendaftarkan Account ke
e-learning
1) Pada menu Login
terdapat pilihan, untuk
mendaftar pada situs
e-learning Silahkan daftar
untuk jadi anggota baru,
seperti terlihat pada
Gambar 7.
Gambar 7. Opsi mendaftar pada login form
2) Atau dengan mengklik
tombol Login yang
terdapat pada pojok kanan
atas situs e-elearning,
sehingga akan tampil
halaman login dan
halaman pendaftaran,
Account atau Daftar jadi anggota baru.
3) Kemudian akan muncul
halaman form
pendaftaran, isi lengkap form ini sesuai dengan data yang anda inginkan 4) Login ke dalam Sistem
LMS
Untuk dapat memanfaatkan
fasilitas LMS ini, maka
semua pengguna menerima
konfirmasi dari Admin
tentang Accepted Account
dari Admin, kemudian harus
melakukan login terlebih
dahulu. Silahkan gunakan
user id dan password default yang diberikan Administrator sistem untuk melakukan login. Terdapat dua metoda untuk masuk ke dalam sistem :
1) Masuk melalui Link Mata
Kuliah, user dapat
mengklik dua kali pada judul mata kuliah tersebut atau
2) Masuk melalui fasilitas
Login, dengan mengklik
menu Login yang terdapat
pada halaman utama situs e-Learning MKU UNP.
Kemudian akan tampil
halaman login. Masukkan
User ID pada textbox Nama
Pengguna, dan Password ke textbox password, kemudian lanjutkan dengan mengklik
tombol Login, seperti terlihat
pada Gambar
Gambar 8. Halaman Login User
Untuk menjaga kerahasiaan
hak authetikasi user
khususnya pengajar/ dosen,
maka telah ditetapkan
setelah login pertama kali, setiap user harus mengganti
password masing-masing
sesuai dengan kebutuhan masing-masing user.
c. Data Account Dosen
Pembina MKU UNP
Data ini didaftarkan oleh
Administrator e-Learning
sesuai dengan buku
Pedoman Akademik yang diterbitkan oleh BAAK UNP
semester Juli – Desember
2009.
d. Profile dan Update Profile Dosen
Setelah user Dosen
melakukan login dan
mengubah password-nya,
maka selanjutnya Dosen
melakukan perbaikan
terhadap data profile yang mungkin belum lengkap atau terdapat kekeliruan dari data
default yang telah
dimasukkan pada saat
mendaftar dengan
mengaktifkan tab Ubah
Profil.
Gambar 10. Halaman profil seorang user
3. Pengembangan Instrumen Penelitian
a. Lembaran Observasi
Lembaran observasi adalah
lembaran kerja yang
digunakan untuk memperoleh informasi dan data berkaitan dengan kesiapan dosen MKU
dalam mewujudkan pembelajaran e-Learning MKU UNP b. Lembaran Panduan Wawancara Lembaran wawancara
digunakan untuk menggali informasi lebih jauh tentang kesiapan dosen MKU dalam penyelenggaraan e-Learning di UNP
c. Dokumentasi Pendukung Dokumen pendukung adalah dokumen yang digunakan
untuk memperkuat hasil
observasi dan wawancara.
4. Hasil Survey Pasca-Pelatihan Sosialisasi e-Learning
Survey Pasca Pelatihan
Sosialisasi E-Learning ini ditujukan
untuk mengukur dampak dari
Pelatihan terhadap keberhasilan
pencapaian tujuan sosialisasi dan pelatihan, yang secara garis besar digunakan untuk mengukur tentang
Metoda pelatihan, perencanaan
Bahan dan Media Ajar, Peningkatan Efisiensi dalam PBM, Pengalaman
peserta dalam menggunakan
teknologi komputer dan internet,
produktivitas, kerjasama,
memfasilitasi mahasiswa dan
merencanakan penyelenggaraan
pembelajaran.
5. Hasil Observasi
a. Computer Literacy dan
Internet
Berdasarkan hasil obeservasi
yang dilakukan, diperoleh
gambaran kompetensi
computer literacy dan
Internet di lingkungan MKU UNP sebagai berikut: bahwa untuk bidang perbaikan dan
pemerliharaan komputer,
umumnya dosen memiliki
kompetensi yang rendah,
berdasarkan hasil
wawancara, umumnya dosen memiliki anggapan bahwa
persoalan ini berkaitan
dengan masalah garansi dan banyaknya pusat perbaikan
komputer, sehingga jika
terjadi permasalahan dengan perangkat komputer yang
digunakan, mereka akan
membawanya ke pusat-pusat service atau toko tempat membeli perangkat tersebut.
Hasil yang lebih baik
diperoleh pada kompetensi aplikasi, khususnya aplikasi office, umumnya dosen MKU telah menggunakan ketiga perangkat lunak office, yaitu:
Spreadsheet dan Presentasi, namun ini diperoleh secara otodidak, sehingga dianggap masih berada pada level sedang. Untuk kemampuan
dalam memanfaatkan
jaringan komputer dan
internet, diperoleh hasil yang baik.
b. Akses Internet dan
Aplikasinya
Berdasarkan angket dan
wawancara yang dilakukan terhadap Dosen MKU yang
berkaitan dengan
pengalaman dan
pemanfaatan akses internet dan aplikasi yang tersedia di
Internet dikelompokkan
menjadi 5 (lima) aktifitas
utama yaitu : browsing,
email, chating, sosio culture
dan resources. Rata-rata
waktu akses harian bagi dosen MKU diperoleh sekitar 4-5 jam yang digunakan
untuk berbagai keperluan
dengan distribusi
pemanfaatan dinyatakan
dalam persentase, sebagai berikut : Pemanfaatan oleh Dosen diperoleh data yang
baik. 40% dari kegiatan
akses internet yang dilakukan
dimanfaatkan untuk
pencarian dokumen bahan
ajar tambahan dan
kebutuhan lainnya. 30 % untuk brwosing, 15% email, 5% chatting dan 10 % socio culture.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang
diperoleh umumnya dosen MKU
memahami bagaimana konsep
pengajaran student-centered dapat
diimplementasikan dengan adanya dukungan teknologi, yang disertai dengan adanya kemampuan untuk
mengeksplorasi pemahaman
mahasiswa yang baik dengan
dukungan teknologi. Disamping itu
jika dilihat dari sisi pengalaman mengajar, umumnya peserta (90%)
memiliki pengalaman mengajar
dibawah 15 tahun dan hanya 10 % peserta yang memiliki pengalaman
mengajar di atas 15 tahun.
Pengalaman dalam menggunakan
komputer, umumnya peserta
(87.5%) adalah pengguna awal (novice) dan hanya 12.5% yang berada pada level pengguna lanjut (intermediate).
Berdasarkan data Pasca
Pelatihan, bahwa pelatihan ini tidak hanya fokus pada penggunaan teknologi komputer saja (63%), namun mengarahkan peserta untuk memanfaatkan teknologi komputer tersebut sebagai sarana produktifitas
(85%), sehingga menjadikan
pengajaran lebih efisien (90%)
dengan pendekatan pengajaran
abad 21 (90 %). Pelatihan ini juga
melatih peserta untuk
mengembangkan bahan dan media
ajar, sehingga mampu
mengembangkan cara mengajarnya (92,5%), meningkatkan pengelolaan
kelas (92,5%) dan mengatasi
berbagai kesulitan yang dihadapi (87.5%) dan meningkatkan efisiensi proses pembelajaran (87.5 %). Dari
kegiatan pelatihan ini telah
memberikan peran maksimal (85%) dalam meningkatkan kemampuan
peserta dalam menggunakan
komputer dan 90% dalam
menggunakan internet. Pemberian materi tentang produktivitas dan pendekatan belajar abad 21 telah memberikan peran yang maksimal
bagi peserta (72.5 %) dalam
menciptakan saran produktivitas,
67,5 % dalam menggunakan
pendekatan pembelajaran abad 21,
77, 5 % dalam
mengimplementasikan pembelajaran berpusat pada mahasiswa dan 87,5
% dalam mengembangkan
pemikiran kritis mahasiswa. Selama proses pengembangan produktivitas,
telah membantu dosen dalam
bekerjasama dengan dosen lain 85 % dan memberikan kemampuan
dalam menfasilitasi mahasiswa
sebesar 92.5 % serta membantu
para dosen dalam menyusun
rencana penyelenggaraan
pembelajaran sebesar 95 %
berperan maksimal.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Dosen MKU memiliki kesiapan yang baik dalam menyelenggarakan e-Learning.
KESIMPULAN
1. Proses sosialisasi Sistem
e-Learning tingkat Universitas
bagi Dosen Mata Kuliah Umum di UNP telah berjalan dengan baik, dan umumnya Dosen memiliki motivasi yang tinggi dalam menjalankan program ini.
2. Dari sisi Komputer literasi,
pengaksesan dan pemanfaatan
teknologi internet dalam
pembelajaran, maka dapat
dinyatakan bahwa dosen MKU
dalam penyelenggaran
e-Learning di tingkat Universitas memiliki kesiapan yang baik
untuk menjadikan e-learning
sebagai salah satu teknologi
penunjang penyelenggaraan
pendidikan di UNP
DAFTAR PUSTAKA
[1] Piskurich, George, M. 2004.
Chat Rooms and Discussion Board, on Getting The Most from Online Learning, Editor by
Piskurich. San Francisco :
Pfeiffer, an imprint of Wiley.
[2] Turmel, Wayne. 2004.
Managing Distraction for E-Learner, on Getting The Most from Online Learning, Editor by
Piskurich. San Francisco :
Pfeiffer, an imprint of Wiley. [3] Nana Sudjana, dan Ahmad
Rivai.(2001). Media Pengejaran.
Jakarta : Sinar Baru Algesindo.
[4] Khan, Badrul . (2005). Managing
E-Learning Strategies: Design, delivery, implementation and evaluation. Washington : Information Science Publishing.
[5] Ali Amran. 1997. Panduan
Kegiatan Penelitian IKIP Padang, Padang : Lembaga Penelitian IKIP Padang
[6] Spradley, James P. 1980.
Participant Observation. Holt : Rinehart and Winston
[7] Sugiyono, 2005, Memahami
Penelitian Kualitatif, Bandung : CV. Alfabeta