• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

SOSIALISASI DAN ANALISIS KESIAPAN DOSEN MATA KULIAH UMUM TINGKAT UNIVERSITAS NEGERI PADANG DALAM MENYELENGGARAKAN

SISTEM E-LEARNING

Almasri1

ABSTRACT

Supporting of Information technology (IT) in educational processes is absolute in information technology age. Especially in academic information system, providing all of information’s needed by academic entity such as students, lecturers and employee. The research aim to explore readiness of academic entity in State University of Padang (SUP) to carried out IT-Based education. The readiness point accessing in the research are : 1) readiness of IT infrastructure and local area network (LAN), 2) readiness of lecturer at MKU Program in accessing and utilization of IT, 3) readiness of supporting applications in e-Learning System as a tool in educational process. The research founding is SUP ready in IT infrastructure and LAN and application software. In human resources aspect is needed more activity to train in using of IT in educational purposes and to realizing IT-Based teaching and learning with learning management system application as software tool in education.

Keywords : information technology, e-learning, readiness, IT Infrastructure, human resources

INTISARI

Mendukung teknologi informasi (TI) dalam proses pendidikan adalah mutlak dalam era teknologi informasi. Terutama dalam sistem informasi akademik, menyediakan semua informasi yang dibutuhkan oleh badan akademis seperti mahasiswa, dosen dan karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kesiapan entitas akademik di Universitas Negeri Padang (SUP) untuk dilakukan TI Berbasis pendidikan. Titik kesiapan mengakses dalam penelitian ini adalah: 1) kesiapan infrastruktur TI dan jaringan area lokal (LAN), 2) kesiapan dosen di Program MKU di pengaksesan dan pemanfaatan TI, 3) kesiapan mendukung aplikasi dalam e-Learning System sebagai alat dalam proses pendidikan. Pendirian penelitian SUP siap dalam infrastruktur TI dan LAN dan perangkat lunak aplikasi. Dalam aspek SDM yang dibutuhkan lebih banyak aktivitas untuk melatih dalam menggunakan TI dalam tujuan pendidikan dan untuk mewujudkan TI Berbasis mengajar dan belajar dengan belajar aplikasi manajemen sistem sebagai perangkat lunak dalam pendidikan.

Kata Kunci : teknologi informasi, e-learning, kesiapan, IT Infrastruktur, sumber daya manusia

1

(2)

PENDAHULUAN

Peningkatan pemanfaatan

teknologi informasi dan komunikasi

(TIK) di UNP dapat dilihat

peningkatan jumlah komputer yang terkoneksi ke infrastruktur jaringan

lokal (local area network-LAN) UNP,

dan trafik akses internet yang semakin tinggi, sebagai data awal

yang menggambarkan betapa

tingginya peningkatan pemanfaatan TIK di lingkungan kampus ini, terakhir sejak Juni 2009, UNP telah

menyewa broadband internet access

service dari PT. Telkom dengan bandwidth 30 Mbps, sebuah ukuran akses yang sangat besar bagi instansi pendidikan yang ada di kota Padang.

Perkembangan infrastruktur ini juga diikuti dengan pengembangan

aplikasi pendukung akademik,

melalui kerjasama dengan PT.

Telkom dalam paket aplikasi Smart Kampus, yang merupakan aplikasi terintegrasi yang terdiri dari 16 aplikasi yang mendukung kegiatan akademik yang dikembangkan oleh

pihak ketiga PT. Gamatechno

Yogyakarta, sebagai partnership

software PT. Telkom. Yang dikelompokkan ke dalam 5 (lima) grup aplikasi, yaitu : a) Aplikasi akademik, b) Kemahasiswaan dan Alumni, c) Administrasi Akademik, d)

Penelitian dan Pengabdian

Masyarakat dan e) Aplikasi

penunjang. Untuk lebih

mengoptimalkan penggunaan TIK di UNP, maka pada tanggal 15

Oktober 2008, Rektor Universitas Negeri Padang, membentuk suatu tim yang bertugas khusus dalam

pengembangan e-Learning dan

Materi Pembelajaran UNP, sebagai

wujud komitmen UNP dalam

memanfaatkan TIK dalam

pembelajaran, yang tertuang dalam SK. Rektor No. 257/ H.35/PP/2008. Tim pengembang ini bertugas dan bertanggung jawab dalam proses pengembangan aplikasi e-Learning sebagai salah satu bentuk aktifitas pemanfaatan TIK dalam kegiatan akademik di UNP.

Sebagai tahap awal, untuk

pilot project pengembangan e-learning ini, maka diputuskanlah untuk memilih mata kuliah umum (MKU) sebagai mata kuliah yang

akan di e-learning kan, karena mata

kuliah ini diikuti oleh mahasiswa UNP dari semua Fakultas dan

Jurusan, sehingga akan

meminimalisasi dampak eksklusif

berdasarkan fakultas maupun

jurusan dan program studi.

Komitmen ini kemudian

direalisasikan dalam kegiaan

akademik semester Januari – Juni

2009, dengan mengambil mata

kuliah Agama sebagai kegiatan

e-learning di UNP.

Dan sesuai dengan kebijakan Rektor pada penelitian terdahulu telah dikembangkan suatu Sistem

e-Learning berbasis Learning

Management System (LMS) Open Source, dengan topologi seperti terlihat pada Gambar 1.

Internet E-Learning Server

Server Fakultas - Fakultas

Proxy Server

Mahasiswa

(3)

Oleh karena itu, untuk

menunjang keberhasilan

penyelenggaraan e-Learning bagi kelompok mata kuliah umum ini,

perlu terlebih dahulu dilakukan

usaha sosialisasi dan analisis

kesiapan dosen MKU dalam

penyelenggaraan sistem e-Learning, sehingga sangat mendesak dan di rasa perlu dalam penelitian ini dilakukan kajian terhadap kesiapan sumber daya manusia pelaksana sistem e-Learning yang dimaksud di atas. Penelitian ini bertujuan a) Tersosialisasinya Sistem e-Learning tingkat Universitas bagi Dosen Mata Kuliah Umum di UNP dan b) Diperolehnya data tentang kesiapan dosen MKU dalam penyelenggaran e-Learning di tingkat Universitas

sebagai salah satu teknologi

penunjang penyelenggaraan

pendidikan di UNP. Manfaatnya proses bimbingan dan pengawasan terhadap aktifitas pembelajaran yang diikuti mahasiswa dapat berlangsung secara kontinu, sehingga ketidak hadiran dosen dikampus dapat

dieliminir sebagai alasan bagi

mahasiswa untuk tidak belajar.

Piskurich [1],

mengungkapkan bahwa salah satu aktifitas utama yang terjadi antara

teacher dengan learner dalam

aktifitas online learning adalah

adanya kegiatan diskusi dan tanya jawab diantara keduanya. Untuk

kebutuhan tersebut Piskurich,

membangun sebuah aplikasi yang

dapat menjembatani komunikasi

tersebut yang disebut dengan

disscussion board dan

memanfaatkan chat room untuk

proses komunikasi online. Turmel [2], mengembangkan suatu metoda manajemen, terhadap peserta e-learning, yang berhubungan erat

dengan sistem organisasi

manajemen, sehingga menjadikan

e-learning menjadi mudah untuk

diakses, dan peserta (learner) dapat

memperoleh yang dibutuhkan tanpa harus meninggalkan kursinya, yang

disebabkan oleh rasa bosan, sistem yang rumit atau penyebab lainnya

Kedua penelitian ini, menjadi landasan dalam mengembangkan

aplikasi Learning Management

System(LMS) yang akan digunakan

dalam mengelola model

pembelajaran Online pada kelompok Mata Kuliah Umum di Universitas Negeri Padang.

1. Peranan Media Ajar dalam Proses Pembelajaran

Menurut Nana [3], media

pengajaran merupakan salah satu unsur penting dalam belajar dan pembelajaran yang dapat mempertinggi proses

belajar, sehingga pada

akhirnya diharapkan dapat

mempertinggi hasil belajar.

Dalam mengembangkan suatu media pembelajaran, haruslah senantiasa mengacu kepada

domain dari teknologi

pengajaran, melalui elaborasi

masing-masing elemen di

dalamnya. Maka teknologi

internet dengan e-learning nya

mendapatkan peluang untuk dijadikan sebagai salah satu teknologi pengajaran, terutama akan dapat diimplementasikan sebagai media informasi dari proses komunikasi yang ada di dalam pendidikan.

2. Potensi Internet dan Pendidikan

Sebagai sebuah jaringan

global, Internet menjadikan

batas ruang dan waktu

semakin menipis, maka kondisi dasar teknologi internet dan

aplikasi yang berjalan di

atasnya ini memungkinkan

untuk dimanfaatkan dalam

proses pendidikan, terutama

sebagai sarana pembawa

konten pendidikan (edcuational

delivery medium), dengan demikian ikatan lokasi dan waktu belajar yang selama ini sering menjadi “Penjara ” bagi

(4)

peserta didik akan dapat memberikan keleluasaan dan keluwesan bagi mereka untuk mendapatkan sumber materi

ajar dimanapun dan

kapanpun. McNaught et.al

(2006:3-4) mengungkapkan

bahwa informasi teknologi dan

information literacy merupakan

teknologi yang dapat

dimanfaatkan sebagai

penunjang proses pendidikan, dengan tujuan agar peserta

didik dapat meng-construct

pengetahuannya. Hal ini

didefinisikan sebagai

accessing, evaluating, managing and communicating information’, and as a pre-requisite for constructivist learning”.

3. E-Learning sebagai Model Pembelajaran Khan [4], mendefinisikan e-learning : E-learning can be viewed as an innovative approach for delivering well-design, learner-centered, interactive, and facilitated learning environment to anyone, anyplace, anytime by utilizing the attributes and resources of various digital technologies along with other form of learning materials suited for open, flexible and ditributed learning environtment.

Pengembangan e-learning

tersebut, harus dikembangkan

dalam berbagai aspek, yang disebut

dengan e-learning framework [4],

yang mencakup semua aspek dalam

pengajaran, seperti pedagogik,

teknologi, perancangan antar muka, evaluasi, manajemen, sumber daya pendukung, etika dan institusional, yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2. E-Learning Framework PENDEKATAN PEMECAHAN

MASALAH

Jenis penelitian ini termasuk

penelitian expost facto, yang

digunakan untuk mengungkapkan data dan fakta tentang kesiapan Dosen Mata Kuliah Umum dalam

menyelenggarakan pendidikan

berbasis e-Learning, sehingga

diperoleh informasi tentang kondisi real dari subjek penelitian ini [5].

Metode penelitian yang

digunakan adalah penelitian kualitatif atau pendekatan naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi

yang alamiah (natural setting).

Peneliti merupakan instrumen kunci dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

(5)

1. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu: a) Tahap persiapan, b) Tahap

Penyusunan Instrumen

Penelitian, c) Tahap Uji coba instrumen penelitian, d) Tahap penelitian lapangan.

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan dua jenis data, yaitu: a) Data

primer, yaitu data yang

diperoleh langsung dari objek

penelitian(Dosen MKU), b)

Data sekunder yang biasanya berbentuk arsip atau laporan tertulis (dokumentasi). Data ini diperoleh dari Kantor MKU, Biro Administrasi Akademik

(BAAK), dan UPT Pusat

Komputer. Teknik

pengumpulan data

menggunakan metode

triangulasi (gabungan) dengan

membentuk focus group

discusion. Stainback (1988) menyatakan bahwa tujuan dari Triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang

beberapa fenomena, tetapi

lebih pada peningkatan

pemahaman peneliti terhadap apa yang ditemukan. Metode triangulasi merupakan metode gabungan dari tiga metode pengumpulan data yaitu: a. Observasi

Observasi merupakan

metode pengumpulan data dengan proses pencatatan dan pengamatan terhadap pola perilaku subyek (orang), obyek (benda) atau kejadian yang sistematis. Spradley [6]

menyatakan bahwa

observasi partisipatif,

merupakan langkah yang

dapat digunakan oleh

seorang peneliti untuk

meyakini keabsahan data

yang diperolehnya, sehingga dengan demikian dia menjadi

bagian dari komunitas yang ditelitinya.

b. Wawancara

Sugiyono [7] mendefinisikan wawancara sebagai berikut :

a meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint construction meaning about a particular topic”.

Wawancara dilakukan

dengan informan yang

menjadi obyek penelitian

untuk mendapatkan data

atau informasi yang lebih

akurat dan mendalam

mengenai permasalahan

yang akan diteliti. c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan

catatan peristiwa yang sudah berlalu, yang bisa berbentuk data, tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari

obyek penelitian yang

berkaitan dengan e-Learning MKU di UNP Padang.

3. Teknik Analisa Data

Analisa data merupakan suatu aktifitas yang wajib dilakukan di dalam suatu penelitian, karena dengan analisa data akan dapat diketahui simpulan

akhir dari serangkaian

kegiatan penelitian yang telah

dilaksanakan. Spradley [6]

menyatakan bahwa :

"Analysis of any kind

involve a way of thinking. It refers to the systematic examination of something to determine its parts, the relation among parts, and the relationship to the whole. Analysis is a search for patterns".

(6)

4. Teknik Menjamin Keabsahan Data

Untuk mencapai validitas data yang dikumpulkan baik dari hasil observasi, wawancara

maupun dari dokumentasi,

maka perlu dilakukan

langkah-langkah untuk menjamin

keabsahan data yang

diperoleh dalam penelitian ini. Untuk itu dilakukan cek ulang

dan cek silang (cross checks)

antar sumber data yang

berbeda.

HASIL DAN PEMBAHASAN Rancangan Sistem e-Learning

Sistem e-Learning Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Padang (UNP), merupakan cikal bakal dari

sebuah sistem e-learning yang

dimiliki oleh UNP dengan model rancangan sebagai berikut :

Internet E-Learning Server

Server Fakultas - Fakultas

Proxy Server

Mahasiswa

Gambar 3. Rancangan Sistem e-Learning Mata Kuliah Umum UNP

Sistem e-Learning akan

ditempatkan pada system server yang dimiliki oleh UNP yang dapat diakses oleh mahasiswa dalam dua model koneksi, yaitu :

a. Koneksi melalui Jaringan

lokal (LAN) UNP yang

menghubungkan para

peserta kuliah umum

melalui server Fakultas masing-masing

mahasiswa.

b. Koneksi melalui fasilitas

Internet, baik melalui

jaringan rumah, ataupun

Warnet-warnet yang

tersebar luas di kota Padang dan kota-kota

lainnya di Sumatera

Barat.

1. Struktur Kategori Kuliah

Untuk mengakomodasi

kebutuhan perkuliahan dengan

bentuk e-Learning, maka

pengelompokkan mata kuliah

dilakukan melalui suatu system kategori yang disesuaikan dengan mata kuliah induk masing-masing seksi mata kuliah, seperti terlihat pada Gambar 4 .

Gambar 4. Kelompok Kategori mata Kuliah Umum UNP

Dibawah masing-masing induk kategori mata kuliah, kemudian ditempatkan seksi-seksi mata kuliah yang ditawarkan pada salah satu

2. Hasil Pengembangan Sistem e-Learning

(7)

Aplikasi LMS/CMS Moodle yang telah dikembangkan sesuai dengan kebutuhan BJJ MKU UNP, ditempatkan

pada sebuah server

e-learning pada alamat :

http://elearning.unp.ac.id/, dengan tampilan halaman

utama e-learning MKU UNP seperti terlihat pada Gambar 5.

Untuk melihat kode seksi perkuliahan apa saja yang

tersedia di dalam suatu

kategori, dapat diklik pada masing-masing kategori.

Gambar 5. Tampilan Halaman utama e-Learning UNP

Gambar 6. Kode seksi Mata kuliah pada kategori Pendidikan Agama

Semua pengguna harus

login terlebih dahulu, baik Admin, Dosen, mahasiswa

apalagi pendatang umum

(guest). Untuk itu pengguna harus mendaftarkan diri ke dalam sistem e-Learning ini. b. Mendaftarkan Account ke

e-learning

1) Pada menu Login

terdapat pilihan, untuk

mendaftar pada situs

e-learning Silahkan daftar

untuk jadi anggota baru,

seperti terlihat pada

Gambar 7.

Gambar 7. Opsi mendaftar pada login form

2) Atau dengan mengklik

tombol Login yang

terdapat pada pojok kanan

atas situs e-elearning,

sehingga akan tampil

halaman login dan

halaman pendaftaran,

(8)

Account atau Daftar jadi anggota baru.

3) Kemudian akan muncul

halaman form

pendaftaran, isi lengkap form ini sesuai dengan data yang anda inginkan 4) Login ke dalam Sistem

LMS

Untuk dapat memanfaatkan

fasilitas LMS ini, maka

semua pengguna menerima

konfirmasi dari Admin

tentang Accepted Account

dari Admin, kemudian harus

melakukan login terlebih

dahulu. Silahkan gunakan

user id dan password default yang diberikan Administrator sistem untuk melakukan login. Terdapat dua metoda untuk masuk ke dalam sistem :

1) Masuk melalui Link Mata

Kuliah, user dapat

mengklik dua kali pada judul mata kuliah tersebut atau

2) Masuk melalui fasilitas

Login, dengan mengklik

menu Login yang terdapat

pada halaman utama situs e-Learning MKU UNP.

Kemudian akan tampil

halaman login. Masukkan

User ID pada textbox Nama

Pengguna, dan Password ke textbox password, kemudian lanjutkan dengan mengklik

tombol Login, seperti terlihat

pada Gambar

Gambar 8. Halaman Login User

Untuk menjaga kerahasiaan

hak authetikasi user

khususnya pengajar/ dosen,

maka telah ditetapkan

setelah login pertama kali, setiap user harus mengganti

password masing-masing

sesuai dengan kebutuhan masing-masing user.

c. Data Account Dosen

Pembina MKU UNP

Data ini didaftarkan oleh

Administrator e-Learning

sesuai dengan buku

Pedoman Akademik yang diterbitkan oleh BAAK UNP

semester Juli – Desember

2009.

(9)

d. Profile dan Update Profile Dosen

Setelah user Dosen

melakukan login dan

mengubah password-nya,

maka selanjutnya Dosen

melakukan perbaikan

terhadap data profile yang mungkin belum lengkap atau terdapat kekeliruan dari data

default yang telah

dimasukkan pada saat

mendaftar dengan

mengaktifkan tab Ubah

Profil.

Gambar 10. Halaman profil seorang user

3. Pengembangan Instrumen Penelitian

a. Lembaran Observasi

Lembaran observasi adalah

lembaran kerja yang

digunakan untuk memperoleh informasi dan data berkaitan dengan kesiapan dosen MKU

dalam mewujudkan pembelajaran e-Learning MKU UNP b. Lembaran Panduan Wawancara Lembaran wawancara

digunakan untuk menggali informasi lebih jauh tentang kesiapan dosen MKU dalam penyelenggaraan e-Learning di UNP

c. Dokumentasi Pendukung Dokumen pendukung adalah dokumen yang digunakan

untuk memperkuat hasil

observasi dan wawancara.

4. Hasil Survey Pasca-Pelatihan Sosialisasi e-Learning

Survey Pasca Pelatihan

Sosialisasi E-Learning ini ditujukan

untuk mengukur dampak dari

Pelatihan terhadap keberhasilan

pencapaian tujuan sosialisasi dan pelatihan, yang secara garis besar digunakan untuk mengukur tentang

Metoda pelatihan, perencanaan

Bahan dan Media Ajar, Peningkatan Efisiensi dalam PBM, Pengalaman

peserta dalam menggunakan

teknologi komputer dan internet,

produktivitas, kerjasama,

memfasilitasi mahasiswa dan

merencanakan penyelenggaraan

pembelajaran.

5. Hasil Observasi

a. Computer Literacy dan

Internet

Berdasarkan hasil obeservasi

yang dilakukan, diperoleh

gambaran kompetensi

computer literacy dan

Internet di lingkungan MKU UNP sebagai berikut: bahwa untuk bidang perbaikan dan

pemerliharaan komputer,

umumnya dosen memiliki

kompetensi yang rendah,

berdasarkan hasil

wawancara, umumnya dosen memiliki anggapan bahwa

persoalan ini berkaitan

dengan masalah garansi dan banyaknya pusat perbaikan

komputer, sehingga jika

terjadi permasalahan dengan perangkat komputer yang

digunakan, mereka akan

membawanya ke pusat-pusat service atau toko tempat membeli perangkat tersebut.

Hasil yang lebih baik

diperoleh pada kompetensi aplikasi, khususnya aplikasi office, umumnya dosen MKU telah menggunakan ketiga perangkat lunak office, yaitu:

(10)

Spreadsheet dan Presentasi, namun ini diperoleh secara otodidak, sehingga dianggap masih berada pada level sedang. Untuk kemampuan

dalam memanfaatkan

jaringan komputer dan

internet, diperoleh hasil yang baik.

b. Akses Internet dan

Aplikasinya

Berdasarkan angket dan

wawancara yang dilakukan terhadap Dosen MKU yang

berkaitan dengan

pengalaman dan

pemanfaatan akses internet dan aplikasi yang tersedia di

Internet dikelompokkan

menjadi 5 (lima) aktifitas

utama yaitu : browsing,

email, chating, sosio culture

dan resources. Rata-rata

waktu akses harian bagi dosen MKU diperoleh sekitar 4-5 jam yang digunakan

untuk berbagai keperluan

dengan distribusi

pemanfaatan dinyatakan

dalam persentase, sebagai berikut : Pemanfaatan oleh Dosen diperoleh data yang

baik. 40% dari kegiatan

akses internet yang dilakukan

dimanfaatkan untuk

pencarian dokumen bahan

ajar tambahan dan

kebutuhan lainnya. 30 % untuk brwosing, 15% email, 5% chatting dan 10 % socio culture.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan data yang

diperoleh umumnya dosen MKU

memahami bagaimana konsep

pengajaran student-centered dapat

diimplementasikan dengan adanya dukungan teknologi, yang disertai dengan adanya kemampuan untuk

mengeksplorasi pemahaman

mahasiswa yang baik dengan

dukungan teknologi. Disamping itu

jika dilihat dari sisi pengalaman mengajar, umumnya peserta (90%)

memiliki pengalaman mengajar

dibawah 15 tahun dan hanya 10 % peserta yang memiliki pengalaman

mengajar di atas 15 tahun.

Pengalaman dalam menggunakan

komputer, umumnya peserta

(87.5%) adalah pengguna awal (novice) dan hanya 12.5% yang berada pada level pengguna lanjut (intermediate).

Berdasarkan data Pasca

Pelatihan, bahwa pelatihan ini tidak hanya fokus pada penggunaan teknologi komputer saja (63%), namun mengarahkan peserta untuk memanfaatkan teknologi komputer tersebut sebagai sarana produktifitas

(85%), sehingga menjadikan

pengajaran lebih efisien (90%)

dengan pendekatan pengajaran

abad 21 (90 %). Pelatihan ini juga

melatih peserta untuk

mengembangkan bahan dan media

ajar, sehingga mampu

mengembangkan cara mengajarnya (92,5%), meningkatkan pengelolaan

kelas (92,5%) dan mengatasi

berbagai kesulitan yang dihadapi (87.5%) dan meningkatkan efisiensi proses pembelajaran (87.5 %). Dari

kegiatan pelatihan ini telah

memberikan peran maksimal (85%) dalam meningkatkan kemampuan

peserta dalam menggunakan

komputer dan 90% dalam

menggunakan internet. Pemberian materi tentang produktivitas dan pendekatan belajar abad 21 telah memberikan peran yang maksimal

bagi peserta (72.5 %) dalam

menciptakan saran produktivitas,

67,5 % dalam menggunakan

pendekatan pembelajaran abad 21,

77, 5 % dalam

mengimplementasikan pembelajaran berpusat pada mahasiswa dan 87,5

% dalam mengembangkan

pemikiran kritis mahasiswa. Selama proses pengembangan produktivitas,

telah membantu dosen dalam

(11)

bekerjasama dengan dosen lain 85 % dan memberikan kemampuan

dalam menfasilitasi mahasiswa

sebesar 92.5 % serta membantu

para dosen dalam menyusun

rencana penyelenggaraan

pembelajaran sebesar 95 %

berperan maksimal.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Dosen MKU memiliki kesiapan yang baik dalam menyelenggarakan e-Learning.

KESIMPULAN

1. Proses sosialisasi Sistem

e-Learning tingkat Universitas

bagi Dosen Mata Kuliah Umum di UNP telah berjalan dengan baik, dan umumnya Dosen memiliki motivasi yang tinggi dalam menjalankan program ini.

2. Dari sisi Komputer literasi,

pengaksesan dan pemanfaatan

teknologi internet dalam

pembelajaran, maka dapat

dinyatakan bahwa dosen MKU

dalam penyelenggaran

e-Learning di tingkat Universitas memiliki kesiapan yang baik

untuk menjadikan e-learning

sebagai salah satu teknologi

penunjang penyelenggaraan

pendidikan di UNP

DAFTAR PUSTAKA

[1] Piskurich, George, M. 2004.

Chat Rooms and Discussion Board, on Getting The Most from Online Learning, Editor by

Piskurich. San Francisco :

Pfeiffer, an imprint of Wiley.

[2] Turmel, Wayne. 2004.

Managing Distraction for E-Learner, on Getting The Most from Online Learning, Editor by

Piskurich. San Francisco :

Pfeiffer, an imprint of Wiley. [3] Nana Sudjana, dan Ahmad

Rivai.(2001). Media Pengejaran.

Jakarta : Sinar Baru Algesindo.

[4] Khan, Badrul . (2005). Managing

E-Learning Strategies: Design, delivery, implementation and evaluation. Washington : Information Science Publishing.

[5] Ali Amran. 1997. Panduan

Kegiatan Penelitian IKIP Padang, Padang : Lembaga Penelitian IKIP Padang

[6] Spradley, James P. 1980.

Participant Observation. Holt : Rinehart and Winston

[7] Sugiyono, 2005, Memahami

Penelitian Kualitatif, Bandung : CV. Alfabeta

Gambar

Gambar 2. E-Learning Framework
Gambar 3.  Rancangan Sistem e-Learning Mata Kuliah Umum UNP
Gambar 5. Tampilan Halaman utama e-Learning UNP
Gambar 8. Halaman Login  User
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan Bahan baku PS menimbulkan dampak paling besar karena pada bahan baku ini terdapat senyawa anorganik karbondioksida (CO2) yang mana senyawa ini mengeluarkan emisi

sehingga dapat melengkapi hasil penelitian ini; (iii) mengintegrasikan hasil analisis model DINA dengan analisis secara klasik dalam bentuk software komputer

Metode yang digunakan adalah metode survai sensus yakni survai yang dilakukan untuk memperoleh data dari masing-masing anggota populasi satu per satu, mendata

Transport Team Evaluation for Junior Researcher

efektif sebesar (55,00%); 4) pemanfaatan laboratorium dalam pembelajaran dalam kategori cukup efektif sebesar (55,71%); 5) kendala yang dihadapi guru dalam

Roti adalah produk makanan yang terbuat dari fermentasi tepung terigu dengan ragi atau bahan pengembang lain, kemudian dipanggang. Roti mempunyai berbagai macam jenis, salah

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian didukung dengan anggaran pemerintah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan

Hasil positif dengan primer TB menunjukkan bahwa sampel tersebut positif mengandung kuman Mtb, dan jika hasil PCR dengan primer katG, emB dan rpoB positif menunjukkan