• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengamatan umum. Apakah postur hewan normal atau menunjukkan sakit pada kaki Kaki dilipat karena ada sakit di abdomen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengamatan umum. Apakah postur hewan normal atau menunjukkan sakit pada kaki Kaki dilipat karena ada sakit di abdomen"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Pengamatan umum

Pengamatan eksternal

• Amati beberapa langkah di belakang

hewan, amati secara keseluruhan (kulit

kasar, bengkak/memar)

• Amati berdirinya hewan

– Apakah postur hewan normal atau

menunjukkan sakit pada kaki

(3)

Limphoglandula

• Dua lg yang harus dipalpasi di sisi kiri hewan:

– Lg. Prescapularis

– Lg. Prefemoralis/precrural

• Jantung

– Antara costae ke 3-6, pada anjing 3-7

– Auscultasi (memeriksa detak jantung,

abnormalitas ritme, atau murmor akibat venticular

septal defect/VSD, atau endocarditis)

(4)

Posisi katup jantung secara eksternal

Valvula Posisi

a.v. sinister Sisi kiri, spatium intercostalis 4 pada level olecranon (kuda, sapi, domba)

Sisi kiri, spatium intercostalis 5 pada costo-chondral junction (karnivora)

a.v. dexter Sisi kanan, spatium intercostalis ¾ antara olecranon dan costochondral junction

aortica Sisi kiri, spatiium intercostalis 4 tepat di bawah garis horizontal yg mengenati articulatio scapulo-humeralis

pulmonaris Sisi kiri, spatium intercostalis 3 pada costo-chondral junction (kuda, Sapi, Domba)

Sisi kiri, spatium intercostalis 3 tepat di atas sternum (karnivora)

(5)

Pulmo

• Pada sapi area pulmo sangat terbatas

http://www.gla.ac.uk/t4/~vet/files/teaching/clinicalexam/examination7_big.html Lokasi auscultasi pulmo pada sapi

(6)

Sistema digesti

• Sisi kiri abdomen ruminan dewasa didominasi

oleh rumen

• 3 lapisan yang mudah dibedakan pada rumen

adalah: gas (paling atas), serat kasar/padatan

(bagian tengah), dan cairan (bagian bawah

rumen). Untuk melihat konsistensinya, tekan

rumen dengan kepalan

• Letakkan kepalan di daerah paralumbar untuk

mengetahui kontraksi rumen

(7)
(8)

Cavum Thorax

Deskripsi:

Merupakan rongga tubuh terbesar kedua (terbesar

pertama cav.abdominalis, terbesar ke-tiga cav. Pelvis)

Terkompresi kearah lateral, berlawanan dengan manusia

dan primata lain yang terkompresi ke arah

(9)

Appertura thoracalis cranialis dibentuk oleh pasangan costae pertama dibagian lateral, vertebra thoracalis di sebelah dorsal, dan manubrium sterni di bagian ventral.

Appertura thoracalis caudalis membentuk slop pemisah antara cav. Thorax and abdonimen. Partisi ini terbentuk karena

adanya diaphragma.

Batas-batas cavum thorax:

Lateral-beberapa costae terakhir dan archus costalis sepanjang

linea diaphragmatica.

Dorsal-beberapa vertebrae thoracalis terakhir.

(10)

Auskultasi

Perkusi

Thoracocentesis

Injeksi intracardia

(11)

Auskultasi

adalah:

Mendengarkan suara pulmo melalui dinding thorax (normal atau abnormal), yang mungkin dapat mengarahkan pada penyakit tertentu.

Perkusi

adalah:

Metode untuk menentukan tingkat resonansi thorax. Teknik ini

digunakan untuk menentukan elastisitas dan ketegangan paru-paru jika cavum thorax penuh dengan cairan. Hal ini tergantung tingkat resonansi

cavum thorax dan pulmo, yang biasanya berbeda pada tiap tingkatan penyakit.

(12)

Pendekatan anatomi untuk area normal

auskultasi dan perkusi:

(13)

Area auskultasi pada kuda.

1. Margo cranial: adalah garis yg diambil mulai angulus caudal scapula menuju olecranon

2. Margo dorsal: adalah garis yg diambil mulai angulus caudal scapula menuju tober coxae os pelvis.

3. Margo Caudo-ventral : dibentuk oleh garis dari olecranon menuju spatium intercostalis antara costae ke-16 dan -17 (garis ini menunjukkan margo basal paru-paru, pertengahan antara inspirasi dan ekspirasi. Pada kuda dan anjing garis ini sedikit melengkung, tetapi pada sapi lurus).

(14)
(15)

Margo dorsal scapula Tuber coxae

Arcus costalis Olecranon

Spina scapula

(16)
(17)

Tiga area pulmo masing-masing merepresentasikan:

1/3 dorsal

: terutama didominasi oleh parenkim pulmo

(tidak trachea dll), sehingga dimanfaatkan untuk

auskultasi suara vesikuler.

1/3 medial

: berkaitan dengan area trachea, sehingga jika

di-auskultasi akan terdengar suara bronchial.

1/3 ventral

: merupakan area suara jantung (cardiac).

Hanya suara jantung yang dapat terdengar karena area ini

merupakan posisi cor.

(18)

Thoracocentesis

Thoracocentesis adalah istilah yg diterapkan pada teknik klinik untuk pengambilan cairan atau udara dari cavum thorax

Indikasi

Dyspnoea karena akumulasi cairan dan udara dalam cavum thorax, dan untuk analisis cairan pada diagnotik klinis.

(19)

Penusukan jarum

Posisi penusukan tergantung pada materi yang akan dikeluarkan, udara atau cairan, meskipun secara teknis dasar keduanya sama.

Jarum harus di masukkan melalui tengah-tengah spatium intercostalis. Hal ini dilakukan untuk menghindari pembuluh darah dan syaraf yang mengarah turun pada sisi caudal masing-masing costa.

Kondisi aseptis harus diikuti secara ketat, dan operator harus

menggunakan sarung tangan steril untuk menghindari introduksi infeksi

iatrogenic ke spatium pleurale.

Jarum disuntikkan dengan sudut 45o terhadap pleura parietal untuk

(20)

Hewan harus dalam posisi berdiri, atau jika tidak mungkin,

harus lateral atau sternal rekumbensi.

Jika hewan batuk atau terlihat tidak nyaman pada saat

perlakuan, jarum harus ditarik lagi.

Sedikit tekanan negarif diperlukan saat jarum memasuki

spatium pleurale. Begitu masuk ke spatium pleurale, berhenti

dan tahan jarum paralel dengan dinding tubuh dengan ujung

jarum mengarah ke ventral untuk mengurangi resiko laserasi

(21)

Jarum harus ditusukkan dengan dua tahap.

Pertama, jarum ditusukkan melalui fascia superficialis, integumentum, dan musculi. Kedua, jarum digerakkan kearah dorsal atau ventral 1 cm dan dilanjutkan penusukan sampai menembus semua musculi dan pleura parietale.

Dengan demikian, ketika jarum dicabut, dua lubang yang ditembus oleh jarum tidak terletak segaris untuk mengurangi resiko pneumothorax.

Jika cairan atau udara sulit diambil, jarum harus ditarik perlahan sebelum membelokkan jarum ke arah lain. Alternatif lain, gunakan sisi lain thorax. Anastesi lokal jarang digunakan, tetapi dapat sangat membantu jika

(22)

Karena ukuran pulmo mengecil ketika ekspirasi, maka jika mungkin, masukkan

jarum ketika hewan ekspirasi.

Untuk mengambil cairan :

Pada anjing dilakukan pada 1/3 ventral thorax pada spatium intercostale ke 6-8.

Dengan cara demikian jarum akan masuk ke recessus pleuralis sehingga

mengurangi resiko laserasi pulmo. Arahnya ke cranial linea costodiaphragmatica

(23)

Meskipun tidak ada pegangan khusus untuk hewan domestik, tetapi dengan anjing sebagai pembanding, thoracocentesis tetap dapat dilakukan dengan aman dengan menusukkan jarum di

sebelah cranial linea diaphragmatica, di caudal margo basalis pulmo pada 1/3 ventral thorax.

(24)

Untuk mengeluarkan udara

:

Dilakukan pada spatium intercostale ke 6-8, tetapi pada titik thorax yang paling tinggi.

Sangat bervariasi tergantung pada posisi hewan ketika teknik ini dilakukan.

Pada posisi berdiri atau sternal rekumbensi, 1/3 dorsal thorax, pada posisi lateral rekumbensi pada mid-thorax.

(25)

Perlengkapan yang diperlukan untuk thoracocentesis:

Jarum sterile

kucing, 18-23 gauge

Anjing, 18-21 gauge

Keduanya menggunakan jarum sepanjang 1”.

Pada hewan yang lebih besar, diperlukan jarum yang lebih

besar juga (sampai maksimal 16 gauge), dengan panjang

yang juga bertambah, sehingga jarum mampu menembus

(26)

Beberapa praktisi lebih suka menggunakan catheter

polythene yang fleksibel dan dapat dilepas dari jarum jika

jarum sudah disuntikkan. Ini sangat mengurangi resiko

laserasi pulmo ketika jarum sudah disuntikkan dan hewan

bergerak mendadak. Disarankan pula untuk

menyambungkan selang tambahan antara syringe dan

jarum, sehingga kita dapat memanipulasi syringe tanpa

mengerakkan jarum. Langkah ini juga sangat mengurangi

resiko laserasi pulmo.

(27)

Struktur paling penting yang terlibat adalah pulmo dan

pleura, dan sangat diperlukan pemahaman tentang posisi

normalnya.

Cairan biasanya terakumulasi di resesus costomediastinal

dan costodiaphragma.

Itu sebabnya mengapa tempat ini yang di aspirasi selama

thoracosentensis, dengan beberapa alasan:

1. Area-nya besar dan tidak memiliki viscera, sehingga

cairan dapat dikoleksi dengan bebas.

2. Karena pulmo atau struktur lain tidak melebar sampai ke

resesus ini, maka resiko laserasi atau kerusakan struktur

karena thoracosentensis menjadi minim.

(28)

Ingat Pembuluh Darah!

Pemahaman anatomi sangat penting untuk menghindari

kerusakan jaringan ketika menusukkan jarum sehingga

dapat mencegah terjadinya kondisi klinis akibat

penusukan jarum. Antara lain:

1. Haematoma

2. Ischemia

3. Neuritis

(29)

m. Intercostalis externa: arah caudoventral, origo pada satu costa dan insersi ke costa di belakangnya, membentang dari ujung atas costa sampai costochondral, paling jauh

sampai ke sternum. Berperan dalam inspirasi dengan menarik costae ke arah cranial dan ventral untuk meningkatkan volume thorax.

Musculi yang harus diperhatikan

M. intercostalis:

m. intercostalis interna: seratnya mengarah cranioventral. Berperan dalam expirasi,

dengan menarik costae ke arah caudal dan dorsal. Musculus ini hanya digunakakb

(30)

1. Pericarditis traumatica: istilah untuk inflamasi pericardium akibat suatu objek yang mengakibatkan luka. Kasus yang paling banyak pada sapi, seringkali disebabkan oleh benda tajam yang berasal dari reticulum, menembus diaphragma dan melanjut ke

pericardium.

2. Hernia diaphragmatica: protrusi isi abdominal menuju cavum thorax melalui diaphragma

Beberapa kasus yang berkaitan dengan organ dalam

thorax dan abdomen

(31)

Injeksi intracardial pada anjing

Paling mudah dicapai adalah ventrikel sinister, tetapi karena dinding tebal, maka kadang

jarum tidak dapat menembus ruang ventrikel Oleh sebab itu injeksi intracardial disarankan melalui ventrikel dexter yang dindingnya tipis

(32)

Biasa digunakan untuk euthanasia anjing dan kucing

Cor (jantung) merupakan organ yg bertanggung jawab untuk memompa darah ke seluruh jaringan tubuh melalui pembuluh darah. Terletak dalam cavum thorax, dalam jaringan yg melipat yg disebut mediastinum (area ditengah pulmo).

Cor terbungkus oleh pericard. Cavum pericardium berisi cairan serosa sebagi pelumas untuk memudahkan cor terhadap pembungkusnya..

(33)

Pada ujung ventral cor, pericardia parietal memiliki pembungkus

jaringan fibrosa externa yg tebal, yg pada beberapa species

melanjut ke ligamenta sternopericardia (melekatkan pericard ke

sternum).

Pada beberapa species lain yang posisi jantungnya membentuk

sudut yg lebih miring memiliki ligamenta phrenicopericardia.

Ligamenta ini mengurangi gerakan-gerakan jantung yg tidak

perlu di dalam mediastinum.

(34)

Struktur yang dilalui jarum

1 Kulit 2 Fascia superficial 3 M. Cutaneous 4 Fascia profunda 5 M. intercostalis externus 6 M. Intercostalis internus 7 Pleura parietalis 8 Pleura visceralis 9 Endocardium 10 Epicardium 11 Myocardium

(35)

Panjang jarum yang diperlukan:

Pada anjing panjang jarum bervariasi tergantung ras dan kurus gemuknya hewan.

Sebagai perkiraan: Anjing mini 2-3 cm Anjing kecil 4 cm

Anjing sedang (rata-rata) 5 cm

Tambahkan 1 cm untuk anjing yang sangat gemuk. Kucing 4-5 cm

(36)

Stomach tube in oesophagus

(37)

Cavum abdominalis

Batas-batas:

Cranial

: diaphragma sampai costa ke 6 dan linea

diaphragmatica

Dorsal

: columna vertebralis

Caudal

: pelvis

Lateral

: costae, mm. abdominalis

(38)

Mendukung dan melindungi organ viscera

Membantu pergerakan

Respirasi (memberi tekanan untuk expirasi ketika beraktifitas

Membuat tekanan positif intra-abdominalis dengan menutup glotis (pada parturisi, micturisi, defaecasi)

Fungsi dinding abdomen

Bonylandmarks

yang teraba

: Costa terakhir dan archus costalis Processus transversus v. lumbalis

Tuber coxae (pada hewan besar), crista iliaca dan spina iliaca (pada hewan kecil)

Tuber sacral (di sebelah medial tuber coxae) pada ruminansia dan kuda Tuber ischii

(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)

CrD CrS CdD CdS Archus costalis Umbilicus CrD 1. Pylorus 2. Duodenum descenden 3. Jejunum 4. Colon ascenden 5. Colon transversum 6. Ren dexter 7. Pancreas 8. Hepar 9. Gl.suprarenalis dexter CrS 1. Cardia 2. Duodenum ascenden 3. Colon transversum 4. Colon descenden 5. Ren sinister 6. Hepar 7. Lien 8. Gl. Supra renalis sinister CdD 1. Duodenum descenden 2. Cecum 3. Ren dexter 4. Pancreas 5. Ves.urinaria CdS 1. Duodenum ascenden 2. Colon descenden 3. Ren sinister 4. Ves. urinaria

CrD = Cranialis dexter CrS = Cranialis sinister CdD = Caudalis dexter CdS = Caudalis sinister

(47)

Catatan:

1. Pada sapi, karena adanya rumen, beberapa organ akan terdesak ke sebelah kanan bidang median, antara lain; duodenum

ascenden, colon descenden, dan ren sinister

2. Pada babi, cecum terutama dijumpai di bagian kiri bidang median 3. Pada ungulata, colon ascenden dapat dijumpai di kuadran lain,

atau menempati kuadran tambahan. Pada ruminansia, colon

ascenden ini tergeser ke sebelah kanan oleh rumen, dan dijumpai pada kuadran kanan baik mcranial maupun caudal. Pada kuda

colon mengisi keempat kuadran (colon besar). Pada babi menempati pertengahan cavum abdominalis

4. Lobus kiri pancreas mungkin melebar ke kuadran CrS pada beberapa species.

5. Bagian terbesar hepar biasanya menempati kuadran CrD, tetapi sebagian lobus dapat dijumpai juga melebar melampaui bidang median, kecuali pada sapi.

(48)
(49)
(50)

Skema suplai arteri pada masing-masing quadrant dinding abdomen tampak lateral dexter

(51)
(52)
(53)
(54)
(55)

Ilium, Tuber Coxae Femur, greater throcanter Dorsal, ventral and lateral tuberosities of tuber ischiadicum

(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)

Limfoglandula subcutaneus

• Lgl. Inguinalis superficialis

– Dapat dipalpasi di celah antara dinding

abdomen dan pangkal paha

• Lgl. Subiliaca/prefemoralis/precrural

– Dapat dipalpasi beberapa cm di atas patella

di cranial femur

(62)
(63)

• Pembagian regio anatomi daerah

abdomen

1 2 3 4 5 6

(64)

• Inervasi dinding abdomen

Skematik penampang melintang dinding abdomen anjing untuk memperlihatkan nervus spinalis

(65)

Segmentasi nervus pada anjing, lateral view setelah m. Obliquus abdominis externus dan internus disibak ke dorsal

(66)

• Lateral view sapi menunjukkan daerah inervasi n.

spinalis

(67)

• Anastesi paravertebral:

– Memblok inervasi nervus motorik dan

sensorik ke daerah flank, peritoneum, dan

beberapa organ visceral dengan

(68)

Teknik anatomis injeksi anastesi paravertebral

• Jarum disuntikkan setengah jalan sampai menyentuh

proc. Transversus vertebra lumbalis, kemudian digeser

menuju celah diantara proc. Tranversus

• Anastetikum diinjeksikan di spatium dorsal pada

ligamentum intertransversarii untuk memblok ramus

dorsal

• Jarum kemudian diinjeksikan lebih dalam untuk

menganastesi ramus ventral

(69)

Potongan transversal v. lumbalis secara skematis untuk

memperlihatkan metode anastesi paravertebral

(70)

• Anastesi paravertebral:

– Fossa paralumbar injeksi di T 13

– Dinding abdomen untuk sectio-caesaria L1

dan L2

(71)
(72)
(73)

• Pemeriksaan dari sisi kanan ruminansia

– Lgl. Prescapular dan precrural teraba

– Cor dan pulmo

• Murmor jantung akibat kelainan valvula

atrioventriculer lebih jelas terdengar dari sisi

kanan, maka penting melakukan auskultasi dari

sisi kiri dan kanan

– Systema digestoria

• Rumen tidak teraba dari sisi kanan

• Auskultasi intestinum untuk menentukan gerakan

peristaltik dan frekuensinya dilakukan dari sisi

(74)

– Liver dapat dipalpasi jika ada pembengkakan

atau pada sapi yang sanga kurus di belakang

costa terakhir

(75)

– Pastikan tidak ada displacement abomasum

melalui sisi kanan.

– Ping test tidak mesti disebabkan oleh DA

– Ping bisa juga berasal dari caecum,

intestinum tenue, intestinum crassum, dan

rectum

(76)

• Selalu amati umbilical pada hewan muda

yang sering terjadi abcess, dan kadang

menjadi tempat utama sistemik infeksi

• Periksa pula kelainan musculer pada

dinding abdomen yang bisa mengarah

pada hernia umbilical

(77)
(78)
(79)
(80)

Stomach tube in oesophagus

(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)

Rumenotomy in buffalo (Traumatic

reticuloperitonitis) part 1.flv

Referensi

Dokumen terkait

Dalam melakukan pengawasan maka harus adanya standar sehingga dapat menilai penyimpangan yang terjadi di mana standar i ni di kenal juga sebagai sebuah ketentuan ya ng harus di

Dari hasil analisis dengan menggunakan uji Kappa didapatkaan nilai P-value=0.000 menandakan bahwa benar-benar terdapat tingkat ketepatan hasil pemeriksaan kanker

McLeod, Jr., (2001: 15) menyatakan bahwa data terdiri dari fakta- fakta dan angka-angka yang relatif tidak berarti bagi pemakai. Sebagai contoh, jumlah jam kerja pegawai,

Kesimpulan yang didapat dari pembuatan abon pisang muda dengan penambahan bumbu masak habang yaitu formulasi ke empat selain teksturnya sudah halus, pada saat

Kunjungan Kerja bersama Bappeda, Dinas Bina Marga, Dinas Perhubungan, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Dinas Penataan Ruang & Permukiman, Badan Lingkungan Hidup Provsu,

Tujuan dari usaha ini adalah Jellow hadir sebagai produsen jelly buah siap saji yang fresh serta tanpa pemanis buatan.Untuk kedepannya, dapat mengembangkan industry gelling agent

DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan dapat mengembagkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas.. Simbol -

Allah Azza Wa Jalla.Berfirman :Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupunperempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya