• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK. Kata Kunci: Asuhan Kebidanan, Gangguan Psikologi Masa Kehamilan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK. Kata Kunci: Asuhan Kebidanan, Gangguan Psikologi Masa Kehamilan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Yang Mengalami Gangguan psikologis Terhadap Perubahan Fisik pada Masa Kehamilan

di RSU. Restu Ibu Tahun 2013 Ruth Donda Eleonora Panggabean, S.Pd

Lilis Indriwati Sinaga

ABSTRAK

Gangguan psikologi merupakan gangguan kejiwaan yang dialami oleh seseorang, jika seseorang mengalami gangguan psikologis maka kehidupan yang dijalaninya tidak akan bahagia. Gangguan psikologis yang dialami ibu hamil dapat menyebabkan ibu hamil tidak dapat menjalani kehidupannya dengan bahagia selama hamil karena telah terjadi perubahan fisik pada tubuh ibu yang akan mempengaruhi psikologisnya. Hal tersebut dapat membuat ibu tidak mau menerima kehamilannya karena kurangnya pengetahan ibu terhadap perubahan fisik yang dialaminya selama hamil. Perubahan psikologis yang dialami dapat menyebabkan ibu hamil menjadi sensitif. Banyak ketakutan yang muncul akan bahaya yang mungkin saja terjadi pada diri ibu maupun janinnya. Ketakutan yang tidak mendasar ini mungkin disebabkan oleh perubahan yang terjadi pada tubuhnya yang tidak bisa ia kendalikan. Inilah saat ibu hamil memerlukan saran, dorongan, pengarahan dan bantuan dari orang-orang disekitarnya. Penelitian ini dilakukan di RSU. Restu Ibu dengan tujuan untuk mendeskripsikan Bagaimana Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Yang Mengalami Gangguan Psikologis Terhadap Perubahan Fisik Pada Masa Kehamilan Tahun 2013. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif yaitu dengan menggunakan data primer yang didapat dari kuesioner yang diberikan kepada responden dimana sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang bekerja di RSU. Restu Ibu yakni sebanyak 13 responden. Dari hasil penelitian dari 13 responden, mayoritas responden melakukan asuhan kebidanan pada trimester pertama baik sebanyak 6 responden (46,2%) cukup sebanyak 4 responden (30,8%) kurang sebanyak 3 responden (23,1%). Mayoritas responden yang melakukan asuhan kebidanan trimester kedua baik sebanyak 7 responden (53,8%) cukup sebanyak 4 responden (30,8%) kurang sebanyak 2 responden (15,4%). Mayoritas responden melakukan asuhan kebidanan pada trimester ketiga baik sebanyak 7 responden (53,8%) cukup sebanyak 4 responden (30,8%) kurang sebanyak 2 responden (15,4%). Oleh sebab itu diharapkan kepada petugas kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terutama dalam pemeriksaan kehamilan termasuk pemeriksaan fisik pada masa kehamilan sehingga dapat dengan tepat memberikan asuhan kehamilan yang akan memberikan kenyamanan kepada ibu hamil yang mengalami gangguan psikologis sehingga mau menerima kehamilannya dan menjalani kehidupannya dengan bahagia yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang baik dan sehat, dan ibu merasa nyaman dan tenang hingga proses melahirkan.

Kata Kunci: Asuhan Kebidanan, Gangguan Psikologi Masa Kehamilan

PENDAHULUAN

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya yang diperoleh secara sistematis dengan metode-metode ilmiah. Gangguan psikologis

adalah gangguan kejiwaan yang di alami oleh seseorang, jika seseorang mengalami gangguan psikologis maka kehidupan yang akan dijalaninya tidak akan bahagia (Edwis, 2010).

Perubahan psikologis yang dialami dapat menyebabkan ibu hamil

(2)

menjadi sensitif. Banyak ketakutan yang muncul akan bahaya yang mungkin saja terjadi pada diri ibu maupun janinnya. Ketakutan yang tidak mendasar ini mungkin disebabkan oleh perubahan yang terjadi pada tubuhnya yang tidak bisa ia kendalikan. Inilah saat ibu hamil memerlukan saran, dorongan, pengarahan dan bantuan dari orang-orang disekitarnya (Lilik, 2009).

Kehamilan mempengaruhi seluruh anggota keluarga sehingga setiap anggota keluarga harus beradaptasi. Adaptasi ini memerlukan proses, bergantung pada budaya lingkungan yang sedang menjadi tren masyarakat. Kehamilan merupakan krisis maturasi yang dapat menimbulkan stres. Namun, jika krisis tersebut dapat ditanggulangi wanita menjadi siap untuk memasuki fase baru, yaitu mengemban tanggung jawab dan merawat kehamilannya (Susanti, 2008).

Perubahan emosi pada wanita hamil berhubungan dengan terjadinya perubahan hormon-hormon didalam tubuh selama kehamilan. Perubahan hormon itu menimbulkan reaksi pada tubuh yang kemudian mempengaruhi keadaan emosi. Itulah sebabnya perubahan emosi ini biasanya timbul pada bulan-bulan pertama kehamilan, yakni sejalan dengan usaha tubuh untuk menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut (Ummi, 2009).

Kehamilan pada trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian. Penyesuaian terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Sebagian wanita merasa sedih tentang kenyataan bahwa ia hamil. Kurang lebih 80% wanita mengalami kekecewaan, penolakan kecemasan, depresi dan kesedihan. Biasanya juga dipengaruhi oleh rasa

lelah, mual dan sering buang air kecil (Yulianti, 2009).

Asuhan kebidanan yang dapat diberikan pada ibu hamil yang mengalami gangguan psikologis atau kelainan jiwa yang berat adalah support atau dorongan dan dukungan dari orang terdekat dalam keluarga. Keadaan gangguan jiwa tertentu memerlukan rawat inap atau isolasi dari sumber-sumber kecemasan dari ibu (Yuni, 2009). Dalam kedokteran perawatan ibu hamil yang memperhatikan keadaan psikologis, berhasil mengurangi kemungkinan lahirnya bayi yang abnormal. Karena itu penting diingat oleh calon ibu bahwa ketenangan emosi amat besar pengaruhnya bagi kehamilan dan proses persalinan (Ummi, 2009).

Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti di RSU.Restu Ibu Medan, peneliti memperoleh data pemeriksaan kehamilan tahun 2009 dan 2010. Pada tahun 2009 ada 248 ibu hamil, dan 139 orang diantaranya mengalami gangguan psikologis, sementara tahun 2010 terdapat 195 ibu hamil dan 97 diantaranya mengalami gangguan psikologis.

TINJAUAN PUSTAKA

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya ibu hamil normal adalah 240 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari pertama haid terakhir. Kehamilan di bagi dalam tiga triwulan yaitu :

1) Triwulan pertama di mulai dari konsepsi sampai dengan tiga bulan (0-14 minggu).

2) Triwulan kedua dari bulan keempat sampai enam bulan (14-28 minggu).

(3)

3) Triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai sembilan bulan (28-42 minggu). (Prawirohardjo, 2006).

Melalui instingnya terkadang wanita dapat mengetahui apakah mereka hamil atau tidak. Ini disebabkan adanya sedikit peningkatan estrogen, peninggian progesteron dan munculnya HCG sejak seminggu setelah terjadi konsepsi. Tanda awalnya adalah payudara menjadi lebih padat dan terasa nyeri bila ditekan. Tidak adanya menstruasi sering menunjukkan tanda kehamilan, namun bisa juga karena penyebab lain, seperti stress atau penyakit (Ummi, 2009).

Banyak wanita datang memeriksakan kehamilan setelah uji kehamilannya positif. Jika hasilnya positif atau negatif, dapat membuat seseorang bereaksi sesuai dengan harapannya. Pemeriksaan harus akurat karena akan mempengaruhi secara emosional, sosial dan medis (Susanti, 2008).

Kehamilan juga akan

menimbulkan perubahan emosi baik yang berlangsung perlahan-lahan maupun seketika. Seringkali, perubahan ini tampak sebagai pergantian suasana hati yang berlangsung cepat disaat lain perubahan ini tidak begitu jelas sehingga terlewatkan sekalipun oleh pengamat yang paling dekat. Hormon-hormon kehamilan banyak bertanggung jawab atas perubahan emosi ini.

Gangguan Psikologis Pada Ibu Hamil Trimester I-III

Gangguan Psikologis Pada Ibu Hamil Trimester I

Trimester pertama sering dikatakan sebagai masa penentuan. Penentuan untuk membuktikan bahwa wanita dalam keadaan hamil. Pada saat inilah tugas psikologis pertama sebagai

calon ibu untuk dapat menerima kenyataan akan kehamilannya (Heni, 2009).

Para ahli psikologis membedakan tiga fase yang berbeda yang dialami oleh seorang wanita selama ia hamil. Fase-fase ini disebut sebagai tugas perkembangan. Mula-mula, wanita harus menyadari kenyataan bahwa dirinya hamil, kemudian ia menerima tumbuhnya janin yang merupakan makhluk yang berbeda dengan dirinya (pada bulan ke-5) dan siap melepaskan sang bayi dari tubuhnya dengan melahirkannya. Suami sedikit banyak ikut serta dalam ketiga fase ini karena ia menerima peran baru dan lebih besar sebagai ayah (Susanti, 2008).

Peningkatan hormon yang terjadi selama kehamilan dapat menyebabkan ibu hamil merasakan kekecewaan, penolakaan, kecemasan dan kesedihan. Dia akan merenungkan keadaan dirinya, muncul kebingungan tentang kehamilannya dengan pengalaman buruk yang pernah dialaminya sebelum kehamilan dengan pengalaman buruk yang pernah dialaminya sebelum kehamilan, efek yang akan terjadi pada hidupnya, tanggung jawab baru atau tambahan yang akan dipikul, kecemasannya tentang kemampuan dirinya untuk seorang ibu, penerimaan kehamilannya oleh orang lain. Saat itu, beberapa ketidaknyamanan ibu berupa mual, lelah, perubahan selera, emosional dan mungkin mencerminkan konflik dan depresi (Yuni, 2009).

Pada trimester pertama wanita terkadang merasa senang dan sedih. Biasanya juga dipengaruhi oleh rasa lelah, mual, dan sering buang air kecil. Perubahan yang terjadi pada emosi pada wanita tersebut seringkali

(4)

menampakkan episode penuh dengan air mata dan sangat peka, untuk itu wanita yang sebelumnya memiliki cara pandang terhadap dirinya atau jika ada beberapa masalah yang muncul diawal kehamilan, maka masa ini adalah masa yang mencemaskan. Kecemasan dan beberapa penyulit (Lia, 2009).

Pada tiga bulan pertama, kehamilan benar-benar akan mengubah kehidupan merasa serba salah dan mengalami perasaan-perasaan yang campur aduk, terlepas apakah rencana dan menginginkan seorang bayi atau tidak. Merasa mual dan mudah lelah, yang bisa membuat siapapun serba salah. Menahan dorongan seksual karena takut kalau hubungan intim mengganggu sang bayi atau menyebabkan keguguran.

Gangguan Psikologis Ibu Hamil Trimester II

Trimester kedua sering disebut sebagai periode pancaran kesehatan, saat ibu merasa sehat. Ini disebabkan selama trimester ini umumnya wanita sudah merasa baik dan terbebas dari ketidaknyamanan kehamilan. Tubuh ibu sudah biasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya, dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seorang diluar dari dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido.

Trimester kedua dibagi menjadi dua fase yaitu prequickening dan postquickening. Akhir dari trimester pertama dan selama prequickening dalam trimester kedua, wanita tersebut akan terus melengkapi dan mengevaluasi segala aspek yang menghubungkannya dengan ibunya sendiri. Semua masalah pribadi dengan ibunya yang telah atau sedang terjadi dianalisis. Kemampuan untuk dapat mempertahankan hubungan ibu dan anak diuji. Dengan pengujian ini mendatangkan pengertian dan kriteria penerimaan oleh ibunya yang ia hargai dan hormati.

Hubungan sosial wanita akan meningkat dengan wanita hamil lainnya atau yang baru menjadi ibu, ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran dan persiapan untuk peran yang baru. Hubungan sosial yang rumit ini membutuhkan sejumlah pekerjaan yang rumit, yang pada gilirannya akan bertindak sebagai katalis bagi peran barunya.

Quickening mungkin

menyerang wanita untuk memikirkan bayinya sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya. Kesadaran yang baru ini memulai perubahan dan memusatkan dirinya ke bayi. Pada saat ini, jenis kelamin bayi tidak begitu penting. Perhatian ditujukan pada kesehatan bayi dan kehadiran didalam keluarga.

Ketika janin menjadi semakin jelas, yang terlihat dengan adanya gerakan dan denyut jantung, kecemasan orangtua yang terutama adalah kemungkinan cacat pada anaknya. Orangtua mungkin akan membicarakan rasa cemasnya ini secara terbuka dan berusaha memperoleh kepastian bahwa anaknya dalam keadaan sempurna.

(5)

Pada tahap lanjut kehamilan, rasa takut bahwa anaknya dapat meninggal semakin lemah.

Trimester kedua merupakan periode yang paling nyaman dari kehamilan. Pada trimester kedua ini, mual, muntah hilang, dorongan untuk sering kencing telah lenyap, dan kekhawatiran berkurang. Pada minggu ke-12 rahim yang membesar mulai menonjol di panggul dan dapat dirasakan ibu di bagian bawah perut. Tonjolan itu perlahan-lahan akan meningkat di perut ibu (Dwi, 2008). Gangguan Psikologis Pada Ibu Hamil Trimester III

Trimester tiga sering disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayinya sebagai makhluk yang terpisah sehingga ia tidak sabar menanti kehadiran sang bayi. Perasaan was-was mengingat bahwa bayi dapat lahir kapanpun, membuatnya berjaga-jaga dan memperhatikan serta menunggu tanda dan gejala persalinan muncul (Yulianti, 2009).

Trimester tiga adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orangtua, seperti terpusatnya kehadiran pada kehadiran bayi. Saat ini orang-orang disekelilingnya akan membuat rencana pada bayinya. Wanita tersebut akan berusaha melindungi bayinya, dengan menghindari kerumunan atau seseorang atau apapun yang dianggap

membahayakan. Dia akan

membayangkan bahwa bahaya terdapat didunia luar. Memilih nama adalah aktivitas yang dilakukan dalam mempersiapkan kehadiran bayi. Dia mungkin akan mencari buku yang berisi nama-nama atau mengikuti penyuluhan-penyuluhan kesehatan

yang berkaitan dalam rangka mempersiapkan kelahiran dan kesiapan menjadi orangtua. Membuat atau membeli pakaian bayi, mengatur ruangan. Banyak hal yang diberikan untuk merawat bayinya.

Sejumlah ketakutan terlihat selama trimester ketiga. Wanita mungkin khawatir terhadap hidupnya dan bayinya, dia tidak akan tahu kapan dia melahirkan. Mimpinya mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya. Dia lebih sering bermimpi tentang bayinya, anak-anak, persalinan, kehilangan bayi, atau terjebak di suatu tempat kecil dan tidak bisa keluar. Ibu mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Rasa tidak nyaman timbul kembali karena perubahan citra tubuh yaitu merasa dirinya aneh dan jelek. Ibu memerlukan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.

Wanita juga mengalami proses berduka seperti kehilangan perhatian dan hak istimewa yang dimiliki selama kehamilan, terpisahnya bayi dari bagian tubuhnya, dan merasa kehilangan kandungan dan menjadi kosong. Perasaan mudah terluka juga terjadi pada masa ini. Wanita tersebut mungkin merasa canggung, jelek, tidak rapi, dia membutuhkan perhatian yang lebih besar dari pasangannya. Pada pertengahan trimester ketiga, hasrat seksual tidak setinggi pada trimester kedua karena abdomen menjadi sebuah penghalang.

(6)

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester I-III Yang Mengalami Gangguan Psikologis Terhadap Perubahan Pada Masa Kehamilan

Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trimester I Yang Mengalami Gangguan Psikologis Terhadap Perubahan Pada Masa Kehamilan 1) Menjelaskan dan meyakinkan pada

ibu bahwa apa yang terjadi padanya adalah sesuatu yang normal.

2) Membantu untuk memahami setiap perubahan yang terjadi baik fisik maupun psikologis.

3) Meyakinkan bahwa ibu akan mulai merasa semakin baik dan berbahagia pada trimester kedua.

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester II Yang Mengalami Gangguan Psikologis Terhadap Perubahan Pada Masa Kehamilan 1) Mengajarkan pada ibu tentang

nutrisi, pertumbuhan bayi, tanda-tanda bahaya.

2) Bersama ibu dan keluarga dalam merencanakan kelahiran dan rencana kegawatdaruratan.

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester III Yang Mengalami Gangguan Psikologis Terhadap Perubahan Pada Masa Kehamilan 1) Memberikan penjelasan bahwa

yang dirasakan oleh ibu adalah normal.

2) Menenangkan ibu

3) Membicarakan kembali dengan ibu bagaimana tanda-tanda persalinan yang sebenarnya.

4) Meyakinkan bahwa anda akan selalu berada bersama ibu untuk membantu melahirkan bayinya.

METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui pemberian kuesioner sebanyak 30 soal pernyataan kepada responden untuk diisi.

Defenisi Operasional 1. Asuhan kebidanan adalah

penerapan peran, fungsi kegiatan bidan dalam pelayanan kesehatan di lingkungan masyarakat.

1. Asuhan kebidanan ibu hamil yang mengalami gangguan psikologis pada masa kehamilan trimester I terhadap gangguan psikologis seperti mual, mudah lelah, perubahan nafsu makan, kecemasan,bimbang,stres,penolaka n, kesedihan dan sering buang air kecil.

2. Asuhan kebidanan ibu hamil yang mengalami gangguan psikologis pada masa kehamilan trimester II terhadap gangguan psikologis seperti terjadinya perubahan pada bentuk tubuh ibu yaitu perutnya semakin membesar.

3. Asuhan kebidanan ibu hamil yang mengalami gangguan psikologis pada masa kehamilan trimester III terhadap gangguan psikologis seperti kesiapannya menjadi orang tua dan kecemasannya menunggu kelahiran bayinya.

Teknik Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan diolah secara normal dengan komputer dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. 1. Editing

Untuk mengetahui kelengkapan responden terhadap kuesioner. Apabila ada kesalahan atau

(7)

pengumpulan data, maka akan diperbaiki dan dilakukan pendataan ulang.

2. Coding

Coding adalah merubah data yang sudah diedit dalam bentuk angka. 3. Tabulating

Digunakan untuk mempermudah analisa data, pengolahan, dan pengambilan kesimpulan. Maka hasil pengumpulan data di masukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi.

Analisa Data

Data yang telah diperoleh selanjutnya diawasi secara deskriptif dengan membandingkan hasil penelitian orang lain serta literatur yang berhubungan dengan penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Tempat

Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSU. Restu Ibu Medan yang merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang letaknya di Jl. Medan Binjai km 8,5 Medan. RSU. Restu Ibu merupakan milik dr. Karo Malem Sinulingga. RSU. Restu Ibu memberikan fasilitas pelayanan untuk umum, baik yang mengalami komplikasi maupun penyakit kandungan lainnya.

Karakteistik Responden Tentang Asuhan Kebidanan Ibu hamil yang mengalami Gangguan Psikologis Terhadap Perubahan Fisik Pada Masa Kehamilan di RSU Restu Ibu Tahun 2013

Data karakteristik 13 responden yang diperoleh mengenai Asuhan Kebidanan Ibu hamil yang mengalami Gangguan

Psikologis Terhadap Perubahan Fisik Pada Masa Kehamilan di RSU Restu Ibu Tahun 2013, dapat dilihat seperti pada tabel berikut.

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Umur Responden Tentang Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Yang Mengalami Gangguan

Psikologis Terhadap Perubahan Fisik Pada Masa Kehamilan di RSU.

Restu Ibu Tahun 2013 No Umur Frekuensi (f) Persentase (%) 1 26-28 3 23,1 2 23-25 4 30,8 3 20-22 6 46,2 Total 13 100,0

Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa mayoritas responden umur 20-22 tahun (46,2%) dan minoritas responden umur 26-28 tahun (23,1%). Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 2

Distribusi Frekuensi Karakteristik Pendidikan Responden Tentang Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Yang

Mengalami Gangguan Psikologis Terhadap Perubahan Fisik Pada Masa Kehamilan di RSU. Restu Ibu

Tahun 2013 No Pendidikan Frekuensi (f) Persentase (P) 1 D-III 13 100 Total 13 100,0

Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa total responden pendidikan D-III (100%)

(8)

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Tabel 3

Distribusi Frekuensi Karakteristik Lama Bekerja Responden Tentang Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Yang

Mengalami Gangguan Psikologis Terhadap Perubahan Fisik Pada Masa Kehamilan di RSU. Restu Ibu

Tahun 2013 No Lama Bekerja Frekuensi (F) Persentase (%) 1 6-8 2 15,4 2 3-5 4 30,8 3 0-2 7 53,8 Total 13 100,0

Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa lama bekerja responden

mayoritas 0-2 tahun (53,8 %) dan lama kerja responden minoritas (15,4%). Distribusi Frekuensi Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Yang Mengalami Gangguan Psikologis Terhadap Perubahan Fisik Pada Masa Kehamilan Trimester I-III di RSU. Restu Ibu Tahun 2013

Data distribusi frekuensi dari 13 responden yang diperoleh mengenai Asuhan Kebidanan Ibu hamil yang mengalami Gangguan Psikologis Terhadap Perubahan Fisik Pada Masa Kehamilan I-III di RSU Restu Ibu Tahun 2013, dapat dilihat seperti pada tabel berikut.

Distribusi Frekuensi Responden Tentang Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trimester I

Tabel 4

Distribusi Frekuensi Responden Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Yang

Mengalami Gangguan Psikologis Terhadap Perubahan Fisik Pada Masa Kehamilan Trimester I di

RSU. Restu Ibu Tahun 2013 No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%) 1 Baik 6 46,2 2 Cukup 4 30,8 3 Kurang 3 23,1 Total 13 100,0

Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa responden yang melakukan asuhan kebidanan pada trimester I diperoleh mayoritas kategori baik sebanyak 6 responden (46,2%), dan minoritas kategori kurang sebanyak 3 responden (23,1%).

Distribusi Frekuensi Responden Tentang Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trimester II

Tabel 5

Distribusi Frekuensi Responden Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Yang

Mengalami Gangguan Psikologis Terhadap Perubahan Fisik Pada Masa Kehamilan Trimester II

di RSU. Restu Ibu Tahun 2013 No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%) 1 Baik 7 53,8 2 Cukup 4 30,8 3 Kurang 2 15,4 Total 13 100,0

Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa responden yang melakukan asuhan kebidanan pada trimester kedua diperoleh mayoritas kategori baik sebanyak 7 responden (53,8%) , dan

(9)

minoritas kategori kurang sebanyak 2 responden (15,4 %).

Distribusi Frekuensi Responden Tentang Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trimester III

Tabel 6

Distribusi Frekuensi Responden Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Yang

Mengalami Gangguan Psikologis Terhadap Perubahan Fisik Pada Masa Kehamilan Trimester III

di RSU. Restu Ibu Tahun 2013 No Kategori Frekuensi (f) Persentase (%) 1 Baik 7 53,8 2 Cukup 4 30,8 3 Kurang 2 15,4 Total 13 100,0 Berdasarkan tabel 6. diketahui bahwa responden yang melakukan asuhan kebidanan pada trimester kedua diperoleh mayoritas kategori baik sebanyak 7 responden (53,8%), dan minoritas kategori kurang sebanyak 2 responden (15,4 %).

Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Yang Mengalami Gangguan Psikologis Terhadap Perubahan Fisik Pada Masa Kehamilan di RSU.Restu Ibu Tahun 2013, maka pembahasannya adalah sebagai berikut :

Distribusi Frekuensi Responden Tentang Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trimester I

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden melakukan asuhan kebidanan pada trimester I mayoritas kategori baik sebanyak 6 responden (46,2%), dan

minoritas kategori kurang 3 responden (23,1%).

Dapat dilihat bahwa bidan yang melakukan asuhan kebidanan ibu hamil yang mengalami gangguan psikologis terhadap perubahan fisik pada masa kehamilan trimester I mayoritas baik. Hal itu sesuai dengan tingkat pendidikan responden yang keseluruhannya memiliki pendidikan tinggi (D-III Kebidanan). Dimana pendidikan sangat mempengaruhi pengetahuan seseorang terhadap objek yang diteliti.

Pendidikan merupakan penuntun manusia untuk membuat dan mengisi kehidupan yang digunakan memperoleh informasi untuk meningkatkan kualitas hidup. Sebagaimana umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah menerima informasi dan semakin bagus pengetahuan yang dimilikinya (Hidayat, 2005).

Tingginya pendidikan responden sangat menentukan pengetahuan yang dimilikinya dalam memberikan asuhan kebidanan kepada ibu yang mengalami gangguan psikologis pada masa kehamilan Trimester I mencakup : informasi kehamilan, perubahan fisik (mis: pembesaran payudara,uterus membesar, munculnya cloasma), perubahan psikis ( mis. Mual, muntah, sering buang air kecil, butuh perhatian).

Proses perkembangan ilmu pengetahuan manusia memerlukan waktu yang sangat panjang serta mengalami berbagai tahapan ilmu pengetahuan. Manusia mengalami beberapa periode perkembangan dari waktu ke waktu sepanjang kehidupan manusia di muka bumi ini. Proses yang terjadi mengikuti kemajuan peradaban manusia dari zaman batu sampai zaman

(10)

modern dan sering disebut sebagai “The Ways Of Thinking” (Budiman, 2008).

Menurut PERMENKES

NO.900/MENKES/SK/VII/2002, bidan dalam menjalankan praktek harus sesuai dengan kewenangan yang diberikan berdasarkan pendidikan dan pengalaman. Dimana semakin lama seseorang bekerja maka akan semakin luas pengalamanya terhadap sesuatu objek yang dikerjakan. Hal itu dapat dilihat dari karakteristik responden berdasarkan lama bekerja diperoleh 2 responden yang bekerja 6-8 tahun dan 4 responden yang sudah bekerja 3-5 tahun, dengan umur antara 24-28 tahun.

Dari hasil penelitian yang dilakukan di RSU. Restu Ibu dari 13 responden, yang memiliki asuhan kebidanan yang baik sebanyak 6 responden dimana rata-rata umur 24-28 tahun, dimana lama kerja rata-rata 3-8 tahun dengan pendidikan D-III, dan yang memiliki asuhan kebidanan yang kurang sebanyak 3 responden dimana rata-rata umur 20-23 tahun, dimana lama kerja rata-rata 0-2 tahun dengan pendidikan D-III.

Menurut asumsi penulis mengatakan bahwa asuhan bidan pada ibu yang mengalami gangguan psikogis pada trimester pertama mayoritas baik. Hal ini dapat dipengaruhi karena semakin tinggi pendidikan dan semakin banyak pengalaman bekerja akan semakin mudah untuk menerima pendapat dan menyadari hal-hal yang terjadi jika salah dalam melakukan sesuatu.

Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Yang Mengalami Gangguan Psikologis Terhadap Perubahan Fisik Pada Masa Kehamilan Trimester II di RSU. Restu Ibu Tahun 2013

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden yang melakukan asuhan kebidanan pada trimester kedua diperoleh mayoritas kategori baik sebanyak 7 responden (53,8%), dan minoritas kategori kurang sebanyak 2 responden (15,4 %).

Dari hasil penelitian yang dilakukan di RSU. Restu Ibu dari 13 responden, yang memiliki asuhan kebidanan yang baik sebanyak 7 responden dimana rata-rata umur 24-28 tahun, dimana lama kerja rata-rata 3-8 tahun dengan pendidikan D-III, dan yang memiliki asuhan kebidanan yang kurang sebanyak 2 responden dimana rata-rata umur 20-23 tahun, dimana lama kerja rata-rata 0-2 tahun dengan pendidikan D-III.

Dapat dilihat bahwa bidan yang melakukan asuhan kebidanan ibu hamil yang mengalami gangguan psikologis terhadap perubahan fisik pada masa kehamilan trimester II mayoritas baik. Hal itu sesuai dengan tingkat pendidikan responden yang keseluruhannya memiliki pendidikan tinggi (D-III Kebidanan). Dimana pendidikan sangat mempengaruhi pengetahuan seseorang terhadap objek yang diteliti.

Pendidikan merupakan menumbuh kembangkan seluruh kemampuan dan prilaku manusia melalui pengajaran, sehingga dalam pendidikan itu perlu dipertimbangkan umur ( proses perkembangan seseorang) dan hubungan dengan proses belajar. Tingkat pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang untuk lebih menerima ide-ide dan teknologi baru (Notoatmodjo, 2007).

Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia dari hasil tahu

(11)

seseorang terhadap objek melalui indra yang di miliknya (mata, hidung, telinga) dan sebagainya. Dengan sendirinya pada waktu pengindraan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian seseorang diperoleh melalui indra pendengaran (Telinga) dan indra penglihatan (mata) pengetahuan seseorang terhadap objek intensitas dan tingkatan yang berbeda-beda (Notoadmojo Soekidjo, 2008).

Dapat kita lihat bidan yang mempunyai pendidikan tinggi serta pengetahuan memiliki keadaan yang baik pula baik fisik maupun psikis, karena dengan pengetahuan yang baik dapat memberikan asuhan yang baik kepada pasien ibu hamil dengan gangguan psikologis pada trimester II.

Menurut asumsi penulis mengatakan bahwa semakin baik pendidikan dan pengetahuan bidan maka baik juga dalam melakukan pemeriksaan fisik dan akan semakin tepat dalam memberikan asuhan. Hal ini sejalan dengan tingkat pendidikan bidan yang semakin tinggi, pengalaman bekerja yang cukup sehingga pengetahuannya semakin baik.

Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Yang Mengalami Gangguan Psikologis Terhadap Perubahan Fisik Pada Masa Kehamilan Trimester III di RSU. Restu Ibu Tahun 2013

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa responden yang melakukan asuhan kebidanan pada trimester III diperoleh mayoritas kategori baik sebanyak 7 responden (53,8%) , dan minoritas kategori kurang sebanyak 2 responden (15,4 %).

Dari hasil penelitian yang dilakukan di RSU. Restu Ibu dari 13 responden, yang memiliki asuhan kebidanan yang baik sebanyak 7 responden dimana rata-rata umur 24-28 tahun, dimana lama kerja rata-rata 3-8 tahun dengan pendidikan D-III, dan yang memiliki asuhan kebidanan yang kurang sebanyak 2 responden dimana rata-rata umur 20-23 tahun, dimana lama kerja rata-rata 0-2 tahun dengan pendidikan D-III.

Dapat dilihat bahwa bidan yang melakukan asuhan kebidanan ibu hamil yang mengalami gangguan psikologis terhadap perubahan fisik pada masa kehamilan trimester III mayoritas baik. Hal itu sesuai dengan lama kerja responden yang keseluruhan lama bekerjanya rata-rata 3-8 tahun. Dimana lama kerja sangat mempengaruhi pengetahuan seseorang terhadap objek yang diteliti. Selain lama kerja responden, dapat juga dipengaruhi karena umur responden dan sumber informasi yang didapat responden.

Pekerjaan adalah kegiatan sehari-hari yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhannya. Apabila seseorang melakukan pekerjaan itu berulang kali dalam setiap harinya dalam kurun waktu yang lama, maka pekerjaan itu bukan hal yang sulit untuk dilakukannya lagi dan semakin lama melakukan pekerjaan tersebut, maka semakin banyak pengetahuan yang dimiliki dari lamanya seseorang itu bekerja. Kesalahan dalam bekerja selama seseorang itu bekerja akan dijadikan pengalaman atau kesalahan dalam bekerja akan dijadikan sebagai ilmu dikemudian harinya yang akan diperbaiki. Oleh karena itu pekerjaan juga merupakan faktor yang mempengaruhi pengetahuan dan persepsi seseorang untuk lebih

(12)

menerima ide-ide dan teknologi baru (Notoatmodjo,2007).

Umur adalah lamanya seseorang hidup sejak dilahirkan sampai saat ini. Umur merupakan periode terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan baru. Semakin banyak umur seseorang maka semakin banyak pula ilmu pengetahuan yang dimilikinya ( Notoatmodjo,2007).

Sumber informasi adalah segala sesuatu yang menjadi perantara dalam menyampaikan informasi. Sumber informasi dapat mempengaruhi pengetahuan, dimana bila semakin banyak sumber informasi yang diperoleh maka semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki seseorang. Media informasi untuk komunikasi massa terdiri dari media cetak, yaitu surat kabar, majalah, buku. Media elektronik yaitu radio, televisi, film, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2007).

Filosofi kebidanan merupakan keyakinan atau pandangan hidup bidan yang digunakan sebagai kerangka berfikir dalam memberi asuhan kepada klien. Asuhan kebidanan adalah upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan yang menyeluruh, meliputi pemberian informasi yang relevan dan objektif, konseling, dan menfasilitasi klien yang menjadi tanggung jawabnya (Mustika,2008).

Menurut asumsi penulis mengatakan bahwa semakin baik responden dalam melakukan pemeriksaan fisik, akan sejalan dengan ketepatan responden dalam memberikan asuhan yang baik dan tepat. Hal ini dipengaruhi juga karena umur dan lama kerja responden, karena responden yang telah bekerja cukup lama memilki pengalaman dan lebih cenderung mendapat informasi yang luas tentang apa dan bagaimana asuhan

yang diberikan bidan kepada ibu hamil yang mengalami gangguan psikologis. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai Asuhan Kebidanan Ibu HamilYang Mengalami Gangguan Psikologis Terhadap Perubahan Fisik Pada Masa Kehamilan di RSU. Restu Ibu Tahun 2013 mendapat kesimpulan sebagai berikut :

1.Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Yang Mengalami Gangguan Psikologis Terhadap Perubahan Fisik Pada Masa Kehamilan di RSU. Restu Ibu Tahun 2013 Pada Trimester I adalah baik.

2.Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Yang Mengalami Gangguan Psikologis Terhadap Perubahan Fisik Pada Masa Kehamilan di RSU. Restu Ibu Tahun 2013 Pada Trimester II adalah baik.

3.Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Yang Mengalami Gangguan Psikologis Terhadap Perubahan Fisik Pada Masa Kehamilan di RSU. Restu Ibu Tahun 2013 Pada Trimester III adalah baik.

Saran

1. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan dapat menjadi masukan bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian lebih lanjut.

2. Bagi Bidan

Diharapkan agar bidan lebih meningkatkan dan melakukan asuhan ibu hamil yang mengalami gangguan psikologis pada masa kehamilan dengan baik dan tepat. Serta mengikuti perkembangan

(13)

ilmu pengetahuan sehingga bidan lebih tepat dalam memberikan pendidikan kesehatan pada ibu hamil yang mengalami gangguan psikologis.

DAFTAR PUSTAKA

Ari, S., 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Cetakan pertama. Jakarta: Salemba Medika.

Dewi, C., Sari., 2009. Kehamilan, Persalinan & Perawatan Bayi. Cetakan X. Yogyakarta: Digglossia Media.

Dwi, S.P., 2008. Bimbingan Persiapan Dan Perawatan Kehamilan. Cetakan Pertama. Yogyakarta: DIVA Press.

Hidayat, 2008, Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data, Salemba Medika, Jakarta.

Ika, P., Saryono., 2010. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Cetakan Pertama. Yogyakarta: Nuha Medika.

Juditha, I,. Chyntia., 2009. Tips Praktis Bagi Ibu Hamil. Cetakan Pertama. Jakarta: Forum Kita. Notoadmojo, 2007. Pendidikan dan

Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.

Sujiyatini, Y., Kusmiyati, H., Puji., 2009. Perawatan Ibu Hamil. Cetakan ketiga. Yogyakarta: Fitramaya.

Ummi, N., 2010. 9 Bulan Yang Menakjubkan. Cetakan I. Jakarta: Garamond.

Yulianti, L., Lilik., 2009. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Cetakan Pertama. Jakarta: CV.Trans Info Media.

Gambar

Tabel 1. Distribusi Frekuensi  Karakteristik Umur Responden  Tentang Asuhan Kebidanan Ibu  Hamil Yang Mengalami Gangguan

Referensi

Dokumen terkait

a. Untuk segmen Jawa Tengah karena perusahaan saya beroperasi di Semarang sehingga akan lebih mudah untuk menargetkan pasar di pulau Jawa, yaitu dalam hal

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan peran petugas

Kondisi peran serta masyarakat Desa Banjar Sari yang sangat berkepentingan dengan kualitas lingkungan yang layak dan sehat, maka penelitian tentang masyarakat lokal

Menurut N.E.A (National Education Association ) Persatuan guru-guru Amerika Serikat mengartikan guru sebagai berikut, “Guru diartikan sebagai semua petugas yang langsung

Dalam bidang penelitian sastra, hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan informasi khazanah kajian sastra tentang analisis unsur puisi khususnya analisis imajinasi,

E. Penelitian yang sama dilakukan oleh R.I mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kupang Tahun 2017 dengan judul” Asuhan kebidanan berkelanjutan Pada Ny. H.TG1P0A0AH0 Usia

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pengarsipan ini telah sesuai dengan yang diinginkan use, dengan adanya perbaikan dalam pengolahan arsip di

(2) Pelaksanaan Rembug Desa dan Kelurahan yang dilaksanakan baik dalam rangka penyelesaian permasalahan maupun tidak harus dilaporkan secara beIjenjang ke tingkat satuan atas,