• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh MELIYANA NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh MELIYANA NIM"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAHIRAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN SISWA KELAS XI IPS SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 2014/2015

TANJUNGPINANG

ARTIKEL E-JOURNAL

Oleh

MELIYANA NIM 100388201292

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

(2)

PERSETUJUAN PENERBITAN ARTIKEL E-JOURNAL

JudulArtikel : KEMAHIRAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERANSISWA KELAS XI IPS SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

NamaPenyusun : Meliyana

NIM : 100388201292

Jurusan : PendidikanBahasadanSastra Indonesia

Tanggal Lulus UjianSkripsi : 18Agustus 2015

Telah memenuhi syarat untuk diunggah ke-journal

Pembimbing I, Pembimbing II,

Said Barakbah Ali, M.M Dian Lestari, M.A.

Tanjungpinang, September 2015 Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Harry Andheska, M.Pd. NIP 198704032014041001

(3)

SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

Yang bertandatangan di bawahini :

Nama : Meliyana

NIM : 100388201292

Kelas : C5

TahunAkademik / Angkatan : 2010

JudulSkripsi : KEMAHIRAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN SISWA KELAS XI IPS SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Karya tulis Saya ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik sarjana, baik di Universitas Maritim Raja Ali Haji maupun di perguruan tinggi lain.

2. Karya tulis ini murni gagasan, penelitian Saya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain, selain arahan dari tim pembimbing.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat orang lain yang telah ditulis atau dipublikasikan, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini Saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka Saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi ini dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Tanjungpinang, September 2015

(4)

ABSTRAK

Meliyana 2015. Kemahiran Berbicara Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas Xl IPS Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2014/2015, Skripsi Program Studi Pendidikan Bahas adan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing l :Drs.H. Said Barakbah Ali Aji., Pembimbing 2 : Dian Lestari, M.A.,

Kata Kunci :Kemahiran, Berbicara, Metode BermainPeran.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat kemahiran berbicara dengan menggunakan metode bermain peran siswa kelas XI IPS Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tanjungpinang Tahun Plelajara n 2014/ 2015. Alasan mengambil judul ini untuk mengetahui kemahiran berbicara siswa dengan menggunakan teknik bermain peran. Dengan metode bermain peran akan meningkatkan kemahiran berbicara siswa dengan membuat siswa termotivasi dalam pembelajaran bericara.

Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Kuantitatif. Untuk mendapatkan data penelitian menggunakan tes. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan metode drama bermain peran. Subjek dalam penenlitian ini adalah seluruh siswa kelas Xl IPS Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tanjungpinang yang terdiri 48 siswa.

Hasil Penelitian menunjukkan Nilai kmehiran berbicara menggunakan metode bermain peran siswa kelas Xl dilihat dari aspek Pelafalan, intonasi jeda dan ekspresi . Nilai 3,04, nilai aspek pada jeda yaitu 3,0. Nilai aspek intonasi yaitu 2,97. Nilai aspek pada ekspresi yaitu 3,18. Dari empat aspek tersebut kemahiran berbicara menggunakan metode beramain peran siswa kelas Xl Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tanjungpinang tergolong baik, yaitu dengan nilai 75.

Saran penelitian adalah seorang guru hendaknya menggunakan teknik media pembelajaran dalam suatu materi agar siswa lebih berminat dan termotivasi dalam belajar. Bagi siswa lebih giat lagi dalam belajar terutama dalam pembelajaran berbicara .Dengan banyak latihan berbicara perlahan-lahan akan melahirkan idea tau pengetahuan, perasaandan lain-lainnya dalam bentuk bahasa yang baik dan lancar dengan cara yang teratur dan logis.

(5)

Pendahuluan

Latar Belakang Masalah

Hasil berpikir yang paling penting dan paling menyolok adalah bahasa.Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan kita.Hal ini harus benar-benar kita sadari.apalagi oleh para guru bahasa khususnya dan para guru bidang studi pada umumnya.Dalam tugasnya sehari-hari,para guru bahasa harus benar-benar memahami bahwa tujuan akhir pengajaran bahasa adalah agar siswa terampil berbahasa: terampil menyimak,terampil berbicara,dan terampil menulis (Tarigan,2008:2).

Kemahiran berbahasa dalam Tingkat satuan pendidikan (KTSP) mencakup empat aspek penting,yaitu (1) Keterampilan mendengar, (2) Keterampilan berbicara, (3) Keterampilan membaca dan (4)Keterampilan menulis.Keempat keterampilan ini memang saling berkaitan,disini penulis akan meneliti kemahiran berbicara siswa.Yang

mana keterampilan berbicara digunakan untuk

meyakinkan,mengimformasikan, dan mempengaruhi pendengar. Mengingat pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi dan memperhatikan wujud bahasa itu sendiri,kita dapat membatasi

(6)

pengertian bahasa sebagai,bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.

Kemahiran berbicara bermaksud untuk menggelar dan mengembangkan potensi-potensi pribadi.Dengan latihan-latihan intensif,kita akan memperoleh keahlian bagaimana menggunakan daya pikir secara efektif, kita akan memperoleh keahlian bagaimana menggunakan daya fikir secara efektif,menguasai struktur bahasa dan kosa kata secara menyakinkan,menggunakan suara atau srtikulasi bahasa yang tepat,bagaimana menggunakan gerak gerik.isyarat dan air muka sesuai dengan suasana dan isi pembicaraan

Dengan demikian kemahiran berbicara akan

mendatangkankeutungan bagi masyarakat, bila ia dipergunakan sebagai alat komunikasi yang baik. Setiap keterampilan itu juga berhubungan erat dengan proses-proses berfikir yang mendasari berbahasa, Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya.

Semakin terampil seseorang berbahasa,semakin cerah dan jelas jalan pikirannya.keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak latihan.Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berpikir (Tarigan,

(7)

2008:1). Sudah seharusnya di sekolah-sekolah membekali siswa dengan memperbanyak latihan-latihan keterampilan berbicara.

Peneliti meneliti kemahiran berbicara siswa melalui metode bermain peran.Dengan penerapan metode bermain peran dalam pengajaran bahasa Indonesia,siswa dilatih agar mampu mengungkapkan pikiran dan perasaan pada setiap kegiatan berbicara.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa berbicara juga merupakan salah satu alat untuk meningkatkan kualitas pembelajran.Saat guru mengajar didepan kelas dan menjelaskan pelajaran siswa selalu tidak memperhatikan, bahkan mereka bermain khusunya pada pembelajaran berbicara tidak tercapai.Hal ini disebabkan karena guru tidak menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan aspek berbicara.Metode pembelajaran sangatlah dibutuhkan sebagai salah satu sumber pelajaran yang dapat menyampaiakan pesan sehingga siswa tidak bosan dan jenuh saat guru menyampaikn pelajaran didepan kelas.Oleh karena itu metode dalam belajar sangat penting untuk menunjang keberhasilan siswa dalam belajar dan salah stu alat untuk mempermudah guru menjelaskan pelajaran didepan kelas.

(8)

Lebih lanjut,peneliti ingin menganalisis sejauh mana keterampilan berbicara serta peneliti juga ingin mengetahui hasil pembelajaran siswa melalui keterampilan berbicara dengan teknik bermain peran.

Jenis-jenis kegiatan berbicara berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) antara lain :

1.Wawancara 2.Diskusi 3.Ceramah 4.Bercerita 5.Pidato,dan 6.Bermain drama

Dengan ini juga peneliti mempersempit untuk memilih bermain drama menggunakan metode bermain peran.Dengan bermain peran memudahkan seseorang menyampaikan pikiran dan perasaannya.Ini juga melatih seseorang untuk terampil berbicara.Tujuan bermain peran adalah agar siswa dapat menghargai dan menghayati perasaan orang lain,memupuk rasa tanggung jawab pada diri sendiri.

Seorang pemain drama harus bisa mengucapkan dialog dengan lafal yang jelas. Pemain dikatakan mampu bertutur dengan jelas apabila setiap suku kata yang diucapkannya dapat terdengar jelas oleh

(9)

penonton sampai deretan paling belakang.selin jelas,pemain harus mampu mengucapkan dialog secara wajar dan tidak dibuat-buat.perasaan dari masing-masing pemain pun harus bisa ditangkap oleh penonton.

Dalam pembelajaran sastra,kemahiran berbicara khusunya drama dapat dilakukan dengan bermain peran.Hal ini dapat memotivasi siswa untuk mengembangkan kreativitas dan imajinasinya.Dialog (percakapan) dalam teks drama perlu di ungkapkan,sehingga melatih siswa untuk berbicara.berbicara ini diharapkan siswa dapat berbicara lancar di depan umum,tentunya bermanfaat dalam kehidupannya.

Kesulitan yang paling mendasar dalam pembelajaran berbicara adalah sulitnya siswa mengungkapkan gagasan secara baik dan benar.Oleh karena itu untuk mempermudah siswa dalam berbicara haruslah ada acuan ataupun hal menarik yang bisa membuka wawasan pengetahuan siswa melalui teknik atau metode pembelajaran yang telah ditetapkan guru.

Berdasarkan fakta dilapangan menunjukkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran keterampilan berbicara, siswa masih banyak mengalamikesulitan dalam berbicara.siswa masih banyak mengalami

(10)

kesulitan,siswa takut berbicara di depan kelas,siswa kesulitan berbicara pada pelajaran drama.Selain itu,siswa juga masih bermain-main dalam memerankan drama,siswa cendrung tidak serius dan seorang pemain drma harus bisa mengucapkan dialog dengan lafal yang jelas.Berdasarkan hal tersebut peneliti mengindikasikan bahwa proses kemampuan berbicara masih menjadi perhatian serius bagi pengajar karena siswa masih kurang mampu dan kurang memahami.

Dari hasil observasi dilapangan juga menunjukkan ini disebabkan oleh banyak faktor,diantaranya dalam kegiatan pembelajaran kurang bervariasi,guru masih sering menggunakan teknik pembelajaran yang kurang menarik dalam pembelajarannya sehingga membuat siswa merasa malas,jenuh,dan tidak dapat membangkitkan motivasi atau minat siswa untuk mengikuti pembelajaran tersebut.Kondisi tersebut terjadi di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tanjungpinang.

Berbagai hal yang muncul tersebut terkait dengan kesulitan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran berbicara.Untuk itu,perlu diterapkan suatu keadaan yang membangun motivsi siswa untuk belajar kemampuan berbicara.

(11)

Dengan adanya penelitian kemahiran berbicara dengan menggunakan metode bermain peran ini,diharapkn kemahiran berbicara siswa kelas XI IPS Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tanjungpinang dapat lebih baik.

HasilPenelitianKemahiranBerbicara

Untuk memperoleh data mengenai kemahiran siswa kelas Xl Sekolah Menengah Atas Negeri 4Tanjungpinang dalam Berbicara Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran maka dilakukan tes pada saat penelitian yakni memberikan tugas kepada siswa untuk bermain peran dalam bentuk drama.

Dari data yang telah diperoleh dari tes yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tingkat kemahiran berbicara siswa dengan menggunakan metode bermain peran siswa kels Xl Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tanjungpinang dapat disimpulkan Kemahiran Berbicara siswa dikategorikan baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes yang telah diberikan dari 48 siswa.

Siswa dikatakan berhasil dalam belajar jika (ketuntasan individual). Jika bermain darama dengan baik siswa 65%, Dari hasil

(12)

bermain drama dapat diketahui siswa belum tuntas bermain drama atau telah tuntas bermain drama secara individual.

Setelah mendapatkan nilai ketuntasan belajar, Peneliti selanjutnya mencari nilai rata-rata siswa. Untuk mencari nilai rata-rata keseluruhan menggunkan rumus Aqib (2008:40), sebagai berikut :

Kesimpulan

Kemahiran yang dimiliki setiap individu berbeda-beda, ada yang sangat baik, baik, sedang, cukup bahkan kurang. Seseorang akan terampil berbicara dengan baik jika sering latihan dan bersungguh – sungguh akan terampil berbicara dengan baik jika sering latihan dan bersungguh- sungguh. Segala sesuatu yang sulit jika sering latihan akan menjadi dimudah, samahalnya dengan berbicara.

Berdasarkan Hasil Penelitian berbicara dengan menggunakan metode bermain peran siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tanjungpinang tahun pelajaran 2014/2015 adalah :

Kemahiran berbicara siswa pada aspek Pelafalan Berbicara siswakelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan nilai 3, 04.

(13)

Kemahiran berbicara pada aspek Intonasi berbicara siswa kelas XI sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tanjungpinng Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan nilai 2,97.

Kemahiran berbicara siswa pada aspek jeda siswa kelas Xl Sekolah Menengah AtsNegeri 4 Tanjungpinang tergolong baik dengan nilai 3,0.

Kemahiran berbicara pada aspek ekspresi Berbahasa siswa kelas Xl Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan nilai 3,18.

Berdasarkan hasil penelitian kemahiran berbicara dengan menggunakan metode bermain peran Siswa Kelas XI Sekolah Menengh Atas Negeri 4 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan nilai 75. Nilai rata - rata tersebut diperoleh dari gabungan keempat aspek yaitu aspek pelafalan, itonasi, jeda, ekspresi.

Berdasarkan hasil hipotesis penilaian ini kemahiran berbicara menggunakan metode bermain peran adalah cukup, jadi hipotesis penelitian ini ditolak.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Posedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta Rineka Cipta.

_______, 2009 PenelitianTindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara

Aqib, Zainal. 2013. Model-Model Media, dan Strategi Pembelajaran kontekstual (Inovatif).

_______, 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Widya Yrama

_______, 2011. PenelitianTindakan Kelas. Bandung: Widya Yrama

Cahyani, Eriska. Kemahiran Berbicara Melalui Teknik Bermain Peran Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Karimun Tahun Pelajaran 2013/2014.

Hasanuddin WS, 1996.Drama Karya Dalam Dua Dimensi. Bandung: Angkasa.

_______, 2009. Drama Karya Dua Dimensi. Bandung: Angkasa.

_______, 1997.Drama Karya Dua Dimensi. Bandung: Angkasa.

Karmelia, 2014.Kemampuan Berbicara Dengan Metodel Diskusi Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri

Tanjungpinang

Tahun Pelajaran 2013/2014.

Malik, Abdul. 2010. Penelitian Deskriptif. Tanjungpinang: FKIP UMRAH

Maryati. 2006. Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMP/MTS Kelas VIII. Semarang: Aneka Alam

Purwanto, Ngalim, 2009. Prinsip-Prinsipdan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT Remaja Rosda karya Ofsct.

Suseno, Silvia 2013. “Kemampuan Berbicara Dalam Menceritakan Tokoh Idola dengan Menggunakan Media Poster Pada Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama 24 Bintan”. Tanjungpinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji.

(15)

Tarigan, Henry

Guntur. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung.

_______, 2004. Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa Bandung.

_______, 2008.Menulis Sebagai Suatu Keterangan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Referensi

Dokumen terkait

Data primer yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang berkaitan dengan analisis para aktor dan peran aktor lokal, demokratisasi lokal, plkada dan

Dalam hal ini, UML yang disediakan adalah user dapat melakukan input suara yang akan digunakan sebagai sarana pengganti keyboard, lalu ada tanbol on/off mic sebagai perantara

Pada percobaan yang berjudul arus dan tegangan lampu filament tungsten yang  bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara arus yang melewati lampu filament

Peraturan Gubernur Maluku Utara No 7 Tahun 2011 Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah KPHL Model Gunung Sinopa pada Dinas Kehutanan

(2) Untuk memperoleh Surat Nomor Pendaftaran Obat Ikan Sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), produsen atau impotir harus mengajukan permohonan secara tertulis

Meskipun telah terbukti bahwa pengelolaan usahatani kakao pada lahan kering mampu menjadi tumpuhan hidup masyarakat perkebunan, tetapi upaya- upaya meningkatkan kompetensi

Tujuan kasus meliputi penerapan asuhan kebidanan gangguan reproduksi mulai pengkajian, interpretasi data, diagnosa masalah/potensial identifikasi kebutuhan yang memerlukan

Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi