Hubungan Antara Regulasi Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada
…… (Sawi Sujarwo)
41
HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DENGAN PROKRASTINASI
AKADEMIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN
KONSELING SEMESTER 4 DAN 6 UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
Sawi SujarwoDosen Universitas Bina Darma Jalan A. Yani No. 12 Palembang Surel: sawi.sujarwo@binadarma.ac.id
Abstract: This study aims to determine the relationship between of self regulation with academic procrastination in the student guidance and counseling courses semesters 4 and 6 of PGRI university Palembang. The hypothesis proposed in this study is there a relationship between self regulation with academic procrastination in the student guidance and counseling courses semesters 4 and 6 of PGRI university Palembang. The results by using SPSS version 20.0 showed a correlation coefficient (r) of0,603 with a coefficient of determination (R-square) of 0,364, and p = 0,000 p < 0.01. This suggests that the hypothesis is accepted which showed that there is a significant relationship betweenself regulation with academic procrastination in the student guidance and counseling courses semesters 4 and 6 of PGRI university Palembang.
Keywords : Self Regulation, Academic Procrastination
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada hubungan antara regulasi diri dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa program studi bimbingan dan konseling semester 4 dan 6 universitas PGRI Palembang. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara regulasi diri dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa program studi bimbingan dan konseling semester 4 dan 6 universitas PGRI Palembang. Hasil analisis data penelitian dengan komputer menggunakan program SPSS 20.0 for Windows,menunjukkan koefisien korelasi (r) sebesar 0,603 dengan koefisien determinasi (R square) sebesar 0,364, serta nilai p = 0,000 p < 0,01. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis diterima. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara regulasi diri dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa program studi bimbingan dan konseling universitas PGRI Palembang.
Kata Kunci : Regulasi Diri, Prokrastinasi Akademik
PENDAHULLUAN
Mahasiswa adalah sebutan untuk orang yang sedang menjalani pendidikan tinggi di sebuah universitas atau perguruan tinggi. Sebagai mahasiswa harus bertanggungjawab dengan program studi yang dipilihnya. Semua yang berkaitan dengan akademiknya harus diputuskan sendiri, karena mahasiswa dipandang sudah dewasa dan bisa membuat keputusan mengenai kehidupan dan akademiknya.
Namun, setiap mahasiswa memiliki
kemampuan dan tipe yang berbeda-beda seperti ada mahasiswa yang aktif dan ada pula mahasiswa yang pasif. Selain itu, setiap mahasiswa juga memiliki cara belajar yang
berbeda-beda. Ada dua pendekatan yang dilakukan mahasiswa dalam belajar menurut Rahardi (Erma, 2014) yaitu pendekatan deep dan surface. Pendekatan deep yaitu usaha untuk benar-benar memahami materi secara mendalam. Namun, adanya persepsi akan keterbatasan waktu dalam belajar dan mengerjakan tugas membuat mahasiswa dalam belajar cenderung menggunakan pendekatan surface, yaitu hanya
menghafal materi tanpa benar-benar
memahaminya.
Kebanyakan mahasiswa menggunakan pendekatan surface dalam belajar, karena mahasiswa merasa kurang paham dengan bahan materinya, sehingga mengalami kesulitan dalam
42
Jurnal Ilmiah PSYCHE Vol.9 No.1 Juli 2015: 41-48 belajar. Persepsi tentang adanya waktu yangterbatas membuat mahasiswa memilih
pendekatan tersebut. Mahasiswa yang memilih pendekatan ini, karena mahasiswa tidak dapat mengontrol waktu dengan baik sehingga merasa memiliki waktu yang sangat singkat.
Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan peneliti pada tanggal 26 maret 2015 dengan seorang mahasiswa semester 6 program studi bimbingan dan konseling universitas PGRI Palembang sering melakukan penundaan pada tugas-tugas akademiknya karena merasa malas bahkan mengabaikan tugas tersebut. Menurutnya dosen kurang memperhatikan nilai dan hanya dibahas bersama-sama didalam kelas.
Selain itu, mahasiswa yang memilih menunda mengerjakan tugas, karena ingin
mengerjakan dalam keadaan tenang dan
merupakan kemauan sendiri tanpa ada
keterpaksaan sehingga akan mendapatkan hasil yang baik. Mahasiswa yang mengulang-ulang tugas yang sudah dibuat bisa menghabiskan waktu dan telat mengumpulkan tugas karena menurutnya masih ada yang salah dan tidak ingin bekerja dua kali. Mahasiswa malas mengerjakan tugas jauh-jauh hari karena lebih suka menggunakan waktu untuk bersantai dan mengerjakan tugas sehari atau bahkan satu jam sebelum mata kuliahnya dimulai karena baginya mata kuliah tersebut mudah.
Prokrastinasi akademik dapat dipengaruhi oleh faktor internal seperti kondisi fisik individu berupa kelelahan, kondisi psikologis individu berupa kecemasan atau motivasi serta dapat pula dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti gaya pengasuhan atau kondisi lingkungan. Kondisi
lingkungan yang lenient prokrastinasi akademik lebih banyak dilakukan pada lingkungan yang rendah dalam pengawasan daripada lingkungan
yang penuh pengawasan. (Ghufron dan
Risnawita, 2010).
Rothblum, dkk (Senecal, 1995)
mendefinisikan prokrastinasi akademik sebagai kecenderungan untuk (a) selalu atau hampir selalu meninggalkan tugas-tugas akademik, (b) hampir selalu mengalami masalah karena tingkat kecemasan yang tinggi, berkaitan dengan tindakan menunda atau meninggalkan tugas tersebut.
Green (1982) mengungkapkan jenis tugas yang menjadi objek prokrastinasi akademik adalah tugas yang berhubungan dengan kinerja akademik. Perilaku-perilaku yang mencirikan penundaan dalam tugas akademik dipilah dari perilaku lainnya dan dikelompokkan menjadi unsur prokrastinasi akademik.
Adapun yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu regulasi diri. Taylor, dkk (Alwisol, 2009) regulasi diri mengacu pada cara orang mengontrol dan mengarahkan tindakan mereka sendiri. Regulasi diri berlangsung secara otomatis tanpa sadar atau pemikiran mendalam.
Adapun faktor yang mempengaruhi
regulasi diri menurut Alwisol (2009) yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal memberi standar untuk mengevaluasi tingkah laku. Faktor internal seperti observasi diri, proses penilaian atau mengadili tingkah laku, reaksi diri afektif.
Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan pada tanggal 27 maret 2015 dengan seorang mahasiswa semester 4 dan 6 program studi bimbingan dan konseling universitas PGRI
Hubungan Antara Regulasi Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada
…… (Sawi Sujarwo)
43
Palembang mengaku tidak pernah belajarmeskipun ada waktu luang atau pada hari libur. Menurutnya sangat sibuk karena bergabung dalam organisasi fakultas.
Selain itu, para mahasiswa malas pergi keperpustakaan meskipun diuniversitasnya memiliki fasilitas perpustakaan, karena mahasiswa malas membaca dan ketika ada tugas memilih untuk menyalin ulang dari internet tanpa tahu sumber itu benar atau tidak.
Berdasarkan uraian fenomena dan teori pendukung yang telah dijelaskan di atas, maka penelitian ini dibuat untuk mengetahuiapakah ada hubungan antara regulasi diri dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa program studi bimbingan dan konseling semester 4 dan 6 universitas PGRI Palembang.
HIPOTESIS PENELITIAN Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah Ada hubungan antara regulasi diri dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa program studi bimbingan dan konseling semester 4 dan 6 universitas PGRI Palembang.
METODE PENELITIAN
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel terikat yaitu prokrastinasi akademikdan variabel bebas yaitu regulasi diri.
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 177 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode skala likert, yaitu cara mengumpulkan data dengan menggunakan daftar pernyataan
yang diberikan pada subjek. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 yaitu :
1. Skala Prokrastinasi Akademik
Skala prokrastinasi akademik digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemungkinan subjek terlibat dalam perilaku prokrastinasi akademik. Skala prokrastinasi akademik disusun berdasarkan empat aspek yang dikemukakan oleh Ferarri, dkk (1995), yaitu : penundaan untuk
memulai maupun menyelesaikan tugas,
keterlambatan dalam mengerjakan tugas,
kesenjangan waktu antara rencana dan tindakan,
dan melakukan aktivitas yang lebih
menyenangkan.
2. Skala Regulasi Diri
Skala regulasi diri digunakan untuk
mengungkap seberapa besar kemungkinan
regulasi diri yang dimiliki subjek. Skala regulasi diri disusun berdasarkan empat aspek yang dikemukakan oleh Ormroad (Wicaksana, 2014), yaitu : penetapan standar dan tujuan (setting standard and goals), pengamatan diri sendiri (self observation), keputusan diri sendiri (self judgement), dan penguatan diri sendiri (self reinforcement).
HASIL PENELITIAN
Pada penelitian ini tentang hubungan antara regulasi diri dengan prokrastinasi
akademik pada mahasiswaprogram studi
bimbingandan konseling semester 4 dan 6
universitas PGRI Palembang, peneliti
mengkategorikan subjek penelitianmenjadi dua, baik dan buruk untuk skala regulasi diri serta tinggi dan rendah untuk skala prokrastinasi akademik.
44
Jurnal Ilmiah PSYCHE Vol.9 No.1 Juli 2015: 41-48Uji asumsi dilakukan sebelum uji
hipotesis, dimana dalam penelitian ini uji asumsi terdiri dari dua pengujian, yaitu : uji normalitas dan uji linieritas.
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah variabel penelitian ini terdistribusi secara normal atau tidak. Kaidah yang digunakan yaitu jika p > 0,05 maka sebaran data normal, sedangkan jika p ≤ 0,05 maka sebaran data tidak normal.
Uji normalitas dengan menggunakan teknik Kolmogorof-Smirnov Test dari program SPSS 20.0 for Windows menunjukkan nilai K-SZ sebesar 0,914 dengan nilai p = 0,374 (p > 0.05) untuk prokrastinasi akademik. Nilai K-SZ sebesar0,873 dengan p = 0,431 (p > 0.05) untuk
regulasi diri. Hasil uji normalitas
inimenunjukkan bahwa regulasi diri dan prokrastinasi akademik memiliki sebaran normal. Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel regulasi diri dan variabel prokrastinasi akademikmemiliki hubungan yang linear. Hubungan antara kedua variabel dikatakan linear apabila p ≤ 0,05 begitu pula sebaliknya, hubungan antara kedua variabel dikatakan tidak linier apabila p > 0,05.
Hasil uji linearitas dengan menggunakan program Statistical Product Service Solution (SPSS) for Windows versi 20.0 menunjukkanF = 100.100 dan p = 0.000. Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat dikatakan bahwahubungan antara variabel regulasi diri dan variabel prokrastinasi akademiklinier karena p ≤ 0,05.
Untuk mengetahui adanya hubungan antara regulasi diri dan prokrastinasi akademikmaka digunakan uji korelasi dengan menggunakan teknik analisis regresi sederhana
(simple regression) dengan menggunakan program komputer Statistical Product Service Solution (SPSS) for Windows versi 20.0.
Hasil analisis data menunjukkan korelasi antara variabel regulasi diri dan prokrastinasi akademikr = 0,603 dengan p = 0.000 (p ≤ 0,01). Hal ini berarti menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara regulasi diri dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa program studi bimbingan dan konseling semester 4 dan 6 universitas PGRI Palembang, sehingga hipotesis yang diajukan diterima.
Analisis koefisien determinasi pada korelasi antara regulasi diri dengan prokrastinasi akademik menunjukkan angka sebesar 0,364
yang berarti regulasi diri memberikan
sumbangan sebesar 36,4% terhadap prokrastinasi akademik.
PEMBAHASAN
Hasil penelitian secara kuantitatif menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara regulasi diri dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa program studi bimbingan dan konseling semester 4 dan 6 universitas PGRI Palembang. Berdasarkan hasil analisis regresi sederhanadapat diketahui bahwa koefisien korelasi (r) sebesar 0,603 dengan p = 0.000 (p ≤ 0,01).
Besarnya nilai sumbanganregulasi diri (variabel bebas) terhadap prokrastinasi akademik (variabel terikat) adalah 36,4% yang berarti bahwa masih terdapat 63,6% dari faktor lain yang mempengaruhi prokrastinasi akademik tetapi variabel itu tidak diteliti oleh peneliti. Faktor-faktor lain itu diantaranya adalah faktor internal yang terdiri dari kondisi fisik individu
Hubungan Antara Regulasi Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada
…… (Sawi Sujarwo)
45
seperti kelelahan dan kondisi psikologis individuseperti tingkat kecemasan, serta faktor eksternal berupa gaya pengasuhan orangtua dan kondisi lingkungan (Ghufron dan Risnawita, 2010).
Gufron dan Risnawita (2010) menyatakan prokrastinasi digunakan untuk menunjukkan
suatu kecenderungan menunda-nunda
penyelesaian suatu tugas atau pekerjaan. Adapun Solomon dan Rothblum (1984) menyebutkan enam area akademik untuk melihat jenis-jenis tugas yang sering diprokrastinasi oleh pelajar atau mahasiswa, yaitu tugas mengarang, belajar untuk menghadapi ujian, tugas membaca, tugas administratif, menghadiri pertemuan akademik,
dan performansi tugas akademik secara
keseluruhan.
Menurut Burka dan Yuen (Solomon & Rothblum, 1984) menegaskan kembali dengan menyebutkan adanya aspek irasional yang dimiliki oleh seorang prokrastinator. Seorang prokrastinator memiliki pandangan bahwa suatu tugas harus diselesaikan dengan sempurna, sehingga dia merasa lebih aman untuk tidak melakukannya dengan segera. Tugas yang dilakukan dengan segera akan menghasilkan sesuatu yang tidak maksimal.
Hal ini dapat dilihat dari perilaku mahasiswa yang sering melakukan penundaan terhadap tugas-tugas akademiknya seperti tidak mengerjakan tugas ketika mahasiswa tidak
paham terhadap materi karena mereka
menganggap bahwa itu sulit dan malas mencoba. Bentuk perilaku lainnya seperti menonton tv, hang outbersama teman. Selain itu, belajar sambil internetan, mendengarkan musik, dan menonton tv sehingga mereka kurang fokus pada mata kuliah yang sedang dipelajarinya. Hal
lainnya adalah seperti kebiasaan mereka yang suka mengulur waktu untuk pergi ke kampus, tetapi kadang mereka merasa malu ketika terlambat masuk kelas.
Regulasi diri menurut Zimmerman (1989) yaitu berkaitan dengan pembangkitan diri baik pikiran, perasaan, serta tindakan yang direncanakan dan adanya timbal balik yang disesuaikan pada pencapaian tujuan personal. Dengan kata lain, regulasi diri berhubungan dengan metakognitif, motivasi, dan perilaku yang berpartisipasi aktif untuk mencapai tujuan personal.
Secara keseluruhan jika dilihat
berdasarkan tabel kategorisasi dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa regulasi diri mahasiswa semester 4 dan 6 program studi bimbingan dan konseling universitas PGRI Palembang adalah rendah dengan tingkat prokrastinasi akademik yang tinggi. Hal ini tidak jauh berbeda dengan fenomena awal yang ditemukan oleh peneliti dimana rendahnya regulasi diri mahasiswa semester 4 dan 6
program studi bimbingan dan konseling
universitas PGRI Palembang menyebabkan perilaku prokrastinasi akademik.
Di lain pihak dari 94 mahasiswa atau 53,4% yang memiliki regulasi diri yang rendah, ada 96 mahasiswa atau 54,2% yang memiliki tingkat prokrastinasi tinggi. Hal ini berarti mahasiswa semester 4 dan 6 proram studi bimbungan dan konseling universitas PGRI Palembang memiliki tingkat prokrastinasi akademik yang tinggi dan regulasi diri yang rendah.
Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor selain regulasi diri yang turut
46
Jurnal Ilmiah PSYCHE Vol.9 No.1 Juli 2015: 41-48 mempengaruhi tingkat prokrastinasi akademik.Seperti faktor internal dan faktor eksternal. Ada juga faktor lain yaitu individu, perilaku, dan lingkungan. Ditambah lagi ketika penyebaran data dilakukan, waktu yang dimiliki peneliti sangat singkat dikarenakan bertepatan pada saat ujian semester.
Berdasarkan uraian dan hasil analisis data di atas, peneliti menyimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan oleh peneliti yaitu ada
hubungan antara regulasi diri dengan
prokrastinasi akademik pada mahasiswa
semester 4 dan 6 program studi bimbingan an konseling universitas PGRI Palembang dalam penelitian ini diterima. Adapun bunyi dari hipotesis penelitian ini berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan adalah ada hubungan yang sangat signifikan antara regulasi diri dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa semester 4 dan 6 program studi bimbingan an konseling universitas PGRI Palembang.
KESIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara regulasi diri dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa program studi bimbingan dan konseling semester 4 dan 6 universitas PGRI Palembang.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis data dan pembahasan, maka peneliti menarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antararegulasi diri dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa program studi bimbingan dan konseling universitas PGRI Palembang. Sumbangan variabel regulasi diri terhadap perilaku prokrastinasi akademik pada
mahasiswa program studi bimbingan dan konseling universitas PGRI Palembang sebesar 36,4%.
Adapun dari hasil penelitian di atas terdapat beberapa saran yang dikemukakan peneliti. Beberapa saran tersebut antara lain :
1. Bagi Mahasiswa
Disarankan kepada mahasiswa, khususnya bagi mahasiswa program studi bimbingan dan konseling semester 4 dan 6 yang masih aktif dalam perkuliahan agar mewaspadai dampak-dampak negatif dari prokrastinasi akademik dan dapat memaksimalkan aktivitas akademiknya, sehingga tidak mempengaruhi nilai dan prestasi akademiknya.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenaiprokrastinasi akademik hendaknya meningkatkan generalisasi dengan cara memperluas populasi seperti melibatkan seluruh mahasiswa untuk setiap
tingkatan semester, merencanakan waktu
penelitian dengan lebih baik lagi, serta meningkatkan kualitas butir aitem pada skala penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian. Malang : UMM Press.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Azwar, S. 2012. Penyusunan Skala
Psikologi.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Baumeister, R.F., Gailliot, M., Dewall, C.N., Oaten, M. 2006. Self-Regulation and Personality: How Interventions Increase Regulatory Success and How depletion
Hubungan Antara Regulasi Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada
…… (Sawi Sujarwo)
47
Moderates the Effects of Traits onBehavior. Journal of Personality. 74:6. Erma. 2014. Hubungan Antara Harga Diri
dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa. (skripsi, tidak diterbitkan).
Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Ferrari, J.R., & Olivette, M.J. 1994. Parental Authority and the Development of Female Dysfunctional Procrastination. Journal of Research In Personality. 28, 87-100. Ferrari, J.R., Jhonson, J.L., & McCown, W.G.
1995. Procrastinationand Task Avoidance : Theory, Research, and Treatment. New York : Plenum Press.
Friedman, H.S, Schustack, M.W. 2008.
Kepribadian Teori Klasik dan Riset Modern. Edisi Ketiga. Penerbit : Erlangga. Gufron, M.N., & S. Risnawita, R. 2010.
Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta : Ar Ruzz Media.
Husetiya, Y. 2010. Hubungan Asertivitas dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas
Diponegoro Semarang. (skripsi, tidak
diterbitkan). Fakultas Psikologi
Universitas Diponegoro Semarang.
Millgram, N.1991. Procrastination :Encyclopedy of Human Biology. New York: Institute for National Living.
Ningsih, J.W. (2013, November 13). Re:
Regulasi DiriDiakses dari
http:/kupasiana.psikologiup45.com/2013/1 1/regulasi-diri-cara-meraih
keberhasilan.html.
Ormrod, J.E. 2009. Psikologi Pendidikan Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Park, S.W., & Sperling, R.A., 2012. Academic Procrastination and Their Self Regulatory. Journal of Psychology, 1, 3, 12-23.
Risalatuna. (2013, Januari 24. Re: Prokrastinasi
Akademik. Diakses dari
http://risalatuna.blogspot.com/2013/01/pro krastinasi-akademik.html.
Senecal, C., Rhicard, K., Vallerand, R.J. 1995.
Self Regulation and Academic
Procrastination. The Journal of Social Psychology, 5, 135, 607-619.
Sims, C.M. 2014. Self Regulation Coaching to Alleviate Student Procrastination : Addresing the Like Ability of Studying
Behaviours. International Coaching
PsychologyReview. Vol. 9.
Solomon, L.J., & Rothblum, E.D. 1984. Academic Procrastination : Frequency and Cognitive-Behavioral Correlates. Journal of Counseling Psychology, 4, 31, 503-509. Steel, P. 2007. The Nature of Procrastination : A
Meta-Analytic and Theoritical Review of Quintessential Self Regulatatory Failure. Psychological Bulletin, 1, 133, 65-94. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta Bandung.
Susanto, H. 2006. Mengembangkan Kemampuan
Regulasi Diri untuk Meningkatkan
Keberhasilan Akademik Siswa. Jurnal Pendidikan Penabur, 7, 5, 64-71.
Tektonika, B. 2012. Hubungan Antara Locus of Control dengan Prokrastinasi Akademik
Siswa SMA Muhammadiyah 2
Yogyakarta. (skripsi, tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
48
Jurnal Ilmiah PSYCHE Vol.9 No.1 Juli 2015: 41-48 Yohana, M. 2005. Hubungan Antara KontrolDiri dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Teknik Arsitektur Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. (skripsi, tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi
Universitas Katolik Soegijapranata
Semarang.
Zimberoff, D., & Hartman, D. 2001. Four Primary Existential Themes in Heart
Centered Therapies. Journal of Heart Centered Therapies, 2, 3-64.
Zhu, D-P. 2012. Feeling of Academic Succes, Learning Adaptability, and Academic Procrastination of the College Student Major in P.E. Proceeding of the 2012 International Conference on Cybernetics and Information, 163, 231-238.