• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERISTIWA PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 8 JULI 2009 DI INDONESIA TERHADAP ABNORMAL RETURN DI BURSA EFEK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PERISTIWA PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 8 JULI 2009 DI INDONESIA TERHADAP ABNORMAL RETURN DI BURSA EFEK INDONESIA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERISTIWA PEMILIHAN UMUM

PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 8 JULI 2009 DI

INDONESIA TERHADAP ABNORMAL RETURN

DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh : Krisdumar Kabela

Taufik Hidayat

STIE Bank BPD Jateng Semarang ABSTRAK

Pemilihan Umum merupakan salah satu peristiwa politik yang sangat berpengaruh terhadap ekonomi suatu negara. Pasar modal sebagai salah satu insrumen ekonomi tidak lepas dari berbagai pengaruh lingkungan, baik lingkungan ekonomi maupun lingkungan non-ekonomi dimana pemilihan umum (peristiwa politik) termasuk didalamnya.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap suatu event politik yang berskala nasional yaitu Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 8 juli 2009 dilihat dari abnormal return.

Sampel penelitian ini adalah saham-saham yang tergabung dalam indeks LQ-45. Penelitian ini menggunakan data harga saham (closing price) dan indeks LQ-45 mulai tanggal 19 Mei 2009 sampai dengan 15 Juli 2009. Analisis data menggunakan one sample t-test dan paired sample t- test.

Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa terdapat rata-rata abnormal return disekitar Peristiwa Pemilu Presiden 8 Juli 2009. Selanjutnya dengan menggunakan paired smple t-test dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan setelah peristiwa Pemilu Presiden 8 Juli 2009. Hal ini menunjukkan prediksi serta informasi yang diterima pelaku pasar modal relatif sama. Selain itu banyaknya pooling dari berbagai Lembaga survei seperti Lembaga Survei Indonesia, Lingkaran Survei Indonesia, LP3ES, dan lain-lain di Indonesia diduga juga turut memperkuat prediksi para pelaku pasar modal.

(2)

PENDAHULUAN Latar belakang

Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi. Di banyak negara, terutama di negara-negara yang menganut sistem ekono-mi pasar, pasar modal telah menjadi sumber kemajuan ekonomi. Sebab, pasar modal dapat menjadi sumber dana alternarif bagi perusahaan-perusahaan. Perusahaan-perusahaan ini merupakan salah satu agen pro-duksi, yang secara nasional akan membentuk gross domestic product

(GDP). Jadi dengan kata lain, ber-kembangnya pasar modal akan me-nunjang peningkatan GDP. Atau de-ngan kata lain, berkembangnya pasar modal akan mendorong pula kema-juan ekonomi suatu negara (Wido-atmojo, 2006)

Sebagai salah satu instrumen ekonomi, pasar modal tidak terlepas dari berbagai pengaruh lingkungan. Baik itu lingkungan ekonomi maupun lingkungan non ekonomi. Lingkungan non ekonomi, walaupun tidak terkait langsung dengan dinamika pasar mo-dal, tidak dapat dipisahkan dari ak-tivitas perdagangan di bursa. Ling-kungan non ekonomi tersebut seperti berbagai isu mengenai kepedulian terhadap lingkungan hidup, hak asasi manusia, serta peristiwa-peristiwa po-litik kerap menjadi pemicu fluktuasi harga saham di bursa efek dunia. Makin pentingnya suatu bursa saham dalam suatu kegiatan ekonomi, membuat bursa semakin sensitif terhadap berbagai peristiwa di seki-tarnya, baik berkaitan atau tidak berkaitan secara langsung dengan isu ekonomi (Pronayuda, 2006).

Peristiwa politik akan mengha-silkan informasi. Kegiatan di pasar

modal sangatlah dipengaruhi oleh in-formasi, baik itu informasi yang benar maupun informasi yang tidak benar (isu) sehingga sering terlihat harga saham turun atau naik sebagai akibat beredarnya informasi yang dapat dipertanggungjwabkan maupun infor-masi yang bersifat rumor atau isu. Seperti yang dikemukakan oleh Fama (1991) dalam Asri danl Arief (1996) bahwa adanya peristiwa politik yang mengancam suatu negara, seperti pemilihan umum, pergantian kepala negara, ataupun berbagai kerusuhan politik, cenderung mendapat respon negatif dari pelaku pasar.

Salah satu peristiwa yang me-narik untuk diuji kandungan informa-sinya adalah peristiwa Pemilihan Umum Presiden 8 Juli 2009. Pada Pemilu Presiden 8 juli 2009. Pengu-jian kandungan informasi peristiwa Pemilihan Umum Presiden 8 juli 2009 terhadap aktivitas bursa efek ini dimaksudkan untuk melihat reaksi pasar yang dapat diukur dengan menggunakan abnormal return.

Beberapa penelitian terdahulu yang pernah dilakukan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap peristiwa politik diantaranya penelitian menge-nai kaitan antara pemilihan Presiden Amerika Serikat dan return saham industri pertahanan yang dilakukan oleh Ghassem homaifer et al (1998). Hasilnya menunjukkan adanya dam-pak yang signifikan positif terhadap

abnormal return pada saham industri pertahanan. Asri (1996) melakukan pengamatan pada peristiwa politik 27 Juli 1999 menghasilkan abnormal return negative selama terjadi event date, namun terjadi rebound tiga hari setelah event date. Muthaminah et all

(3)

menge-Peristiwa Pemilihan Umum Presiden 8 Juli 2009

Ada informasi

Tidak ada Abnormal return

Ada Abnormal return

Tidak ada perbedaan signifikan sebelum dan

sesudah peristiwa Ada perbedaan

signifikan sebelum dan sesudah peristiwa

Tidak ada informasi

Gambar. Kerangka Pemikiran nai peristiwa Pergantian Presiden

Soeharto. Hasilnya menunjukkan ab-normal return yang signifikan setelah pengumuman mundurnya Presiden Soeharto.

Berdasar fakta diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

event study mengenai kaitan antara perubahan harga saham di Bursa Efek Jakarta dengan peristiwa Pemilihan Umum Presiden 8 Juli 2009. apakah terdapat abnormal return disekitar peristiwa dan apakah terdapat perbe-daan rata-rata abnormal return antara sebelum dan setelah peristiwa pemilu presiden 8 JUli 2009.

Kerangka Pemikiran

Peristiwa politik dalam negeri merupakan indikator yang dapat mempengaruhi pergerakan harga sa-ham secara tidak langsung sehingga memicu terjadinya return dan abno-rmal return. Dari perbandingan

sebe-lum dan sesudah peristiwa politik dalam negeri ini dapat menimbulkan reaksi pasar yang terlihat dari abnor-mal return. Peristiwa politik merupa-kan hal penting non ekonomi yang akan berpengaruh secara tidak lang-sung terhadap kestabilan ekonomi suatu negara yang cenderung menda-pat respon dari pelaku pasar.

Dengan terjadinya peristiwa politik dalam negeri, maka saham-saham yang akan diperdagangkan da-lam pasar modal akan bereaksi. Apa-bila peristiwa tersebut mengandung informasi, maka akan mengakibatkan terjadinya abnormal return. Begitu juga sebaliknya, apabila peristiwa tersebut tidak mengandung informasi, maka tidak akan mengakibatkan terja-dinya abnormal return. Dalam hal ini informasi yang dimaksud adalah in-formasi materiil yang berguna bagi investor atau pelaku pasar modal untuk mendapat keuntungan. Namun

(4)

perubahan yang terjadi tersebut tidak sepenuhnya dapat diduga dan diha-rapkan.

Jika informasi yang terkandung pada peristiwa Pemilihan Umum Presiden 8 Juli 2009 dianggap infor-matif oleh investor, maka hal tersebut menimbulkan reaksi yang tercermin dalam perubahan abnormal return.

Abnormal return yang dihasilkan dari selisih antara return sesungguhnya dengan return ekspektasi digunakan untuk menggambarkan perubahan re-turn saham sebagai akibat adanya peristiwa Pemilihan Umum presiden 8 Juli 2009.

METODE PENELTIAN Populasi dan Sampel

Penelitian ini menggunakan populasi seluruh perusahaan yang

listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2007. Sampel penelitian ini adalah saham-saham yang terma-suk dalam kategori LQ-45. Sampel penelitian ditentukan secara purpo-sive sampling atau sampel bertujuan.

Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimba-ngan dan kriteria tertentu (Sugiyono, 1999), kriteria yang digunakan yaitu : a) Selama 12 bulan terakhir, rata-rata transaksi sahamnya masuk dalam urutan enam puluh terbe-sar di paterbe-sar reguler.

b) Selama 12 bulan terakhir, rata-rata nilai kapitalisasi pasarnya masuk dalam urutan enam puluh terbesar di pasar reguler.

c) Telah tercatat di BEI paling tidak selama tiga bulan

Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang meliputi data sebagai berikut: a) Tanggal terjadinya peristiwa

Pe-milu Presiden 2009 pada tanggal 8 Juli 2009 sebagai event date

(t0).

b) Harga saham penutupan harian selama periode penelitian untuk tiap saham yang termasuk dalam LQ-45. menurut Mac Kinlay, berdasarkan criteria of power test (kemampuan dalam mende-teksi abnormal return), data ha-rian merupakan pilihan tepat melakukan event study (Harijo-no,1972). Sedangkan data yang digunakan adalah hari dari tang-gal 19 Mei 2009 sampai dengan 15 Juli 2009. Data tanggal 19 Mei 2009 sampai dengan 30 Juni 2009 disebut sebagai periode estimasi (estimate period). Se-dangkan data dari tanggal 1 Juli 2009 sampai dengan 15 Juli 2009 disebut dengan periode pe-ristiwa (event period).

c) Indeks LQ-45 harian selama pe-riode penelitian yang digunakan sebagai return pasar guna men-cari expected return pasar. Data yang digunakan adalah dari tang-gal 19 Mei 2009 sampai dengan 15 Juli 1009

(5)

Daftar Emiten Saham LQ-45 periode Feb-Agst 2009

Tehnik Analisis Data

Tehnik analisis data yang digu-nakan adalah tehnik regresi seder-hana dengan market model.

Pengujian hipotesis pertama : 1. Menghitung Abnormal Return

2. Menghitung Actual Return

3. Menghitung Expected Return

Model yang digunakan untuk melihat pergerakan harga saham dalam penelitian ini adalah

mo-del pasar (market model), yakni suatu model yang menjelaskan

bahwa return suatu saham dipengaruhi oleh return pasar. Perhitungan return ekspektasi dengan model ini dilakukan me-lalui dua tahapan yaitu ; (1) membentuk model ekspektasi dengan menggunakan data reali-sasi selama periode estimasi dan (2) menggunakan model ekspek-tasi ini untuk mengestimasi re-turn ekspektasi di periode jen-dela

No Kode Nama No Kode Nama

1 AALI Astra Agro Lestari 24 INTP Indocement

2 ADRO Adaro Energy Tbk. 25 ISAT Indosat Tbk

3 AKRA AKR Corporindo 26 ITMG Indo Tambangraya

4 ANTM Aneka Tambang 27 JSMR Jasa Marga

5 ASII Astra Internasional 28 KLBF Kalbe Farma Tbk

6 BBCA Bank Central Asia 29 LPKR Lippo Karawaci

7 BBNI Bank Negara 30 LSIP PP London

8 BBRI Bank Rakyat 31 MEDC Medco Energi

9 BDMN Bank Danamon Tbk 32 MIRA Mitra Rajasa Tbk 10 BISI BISI International Tbk 33 PGAS Perusahaan Gas

11 BLTA Berlian Laju 34 PNBN Bank Pan Indonesia

12 BMRI Bank Mandiri 35 PTBA Tambang Batubara

13 BNGA Bank CIMB Niaga 36 SGRO Sampoerna Agro

14 BNII Bank International Indonesia 37 SMCB Holcim Indonesia

15 BRPT Barito Pacific 38 SMGR Semen Gresik

16 BYAN Bayan Resources 39 TBLA Tunas Baru Lampung

17 CPIN Charoen Pokphand 40 TINS Timah Tbk

18 CTRA Ciputra 41 TLKM Telekomunikasi

19 ELSA Elnusa Tbk 42 UNSP Bakrie Sumatra

20 INCO International 43 UNTR United Tractors

21 INDF Indofood Sukses 44 UNVR Unilever

22 INDY Indika Energy Tbk 45 WIKA Wijaya Karya

23 INKP Indah Kiat Pulp

(6)

4. Merumuskan Hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis alternative (Ha) :

Ho: tidak terdapat abnormal return disekitar peristiwa Pemilu 8 Juli 2009

Ha: terdapat abnormal return

disekitar peristiwa Pemilu 8 Juli 2009.

5. Menghitung nilai pengujian t (t-hitung)

6. Menentukan tingkat signifikansi 2 arah  = 5%

7. Menarik kesimpulan hasil pe-ngujian hipotesis

Pengujian Hipotesis kedua :

1. Menghitung rata-rata abnormal return (AAR) seluruh saham yang dijadikan sampel sebelum peristiwa.

2. Menghitung rata-rata abnormal return seluruh saham yang di-jadikan sampel setelah peristiwa. 3. Menghitung deviasi standar

rata-rata return sebelum peristiwa

4. Menghitung standar deviasi rata-rata return setelah peristiwa 5. Membuat formulasi hipotesis.

Ho : Tidak Terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan antara sebelum dan setelah peristiwa pemilu 8 Juli 2009.

Ha : Terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang signi-fikan antara sebelum dan setelah peristiwa pemilu 8 Juli 2009. 6. Menghitung nilai pengujian t

(t-hitung).

7. Menentukan tingkat signifikansi 2 arah  = 0,05

8. Menentukan kriteria pengujian hipotesis

9. Membuat kesimpulan hasil pe-ngujian pada masing-masing hipotesis.

No Kode alfa beta sig ket

1 AALI -0.005 0.668 0.001 signifikan 2 ADRO -0.001 1.254 0.001 signifikan 3 AKRA 0.006 0.857 0.017 signifikan 4 ANTM -0.002 2.112 0.000 signifikan 5 ASII 0.004 1.399 0.000 signifikan 6 BBCA -0.001 0.708 0.002 signifikan 7 BBNI 0.000 1.327 0.000 signifikan 8 BBRI -0.003 1.381 0.000 signifikan 9 BDMN 0.004 1.501 0.000 signifikan 10 BISI 0.000 0.920 0.001 signifikan 11 BLTA -0.003 1.218 0.000 signifikan 12 BMRI 0.002 1.538 0.000 signifikan 13 BNGA -0.007 0.752 0.000 signifikan 14 BNII -0.005 0.651 0.000 signifikan 15 BRPT -0.004 0.839 0.001 signifikan

16 BYAN 0.019 0.311 0.412 tidak signifikan

(7)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis regresi dengan market model. Nilai alpha dan beta untuk masing-masing saham dengan periode estimasi 30 hari (19 Mei – 30 Juni 2009)

Dalam tabel ini semua beta saham bernilai positif. Hal ini mengi-dentifikasikan bahwa saham tersebut

berkorelasi positif terhadap resiko pasar. Namun tidak semua saham dapat digunakan sebagai sampel. Ka-rena beberapa saham seperti saham BYAN, KLBF, dan UNVR dinya-takan tidak signifikan dilihat dari nilai beta-nya (syarat nilai beta yang digu-nakan < 0.05). Dengan demikian ha-nya ada 42 saham yang dapat digunakan sebagai sampel.

No Kode alfa beta sig ket

18 CTRA 0.004 1.498 0.000 signifikan 19 ELSA -0.007 1.080 0.000 signifikan 20 INCO 0.000 1.883 0.000 signifikan 21 INDF 0.001 1.339 0.000 signifikan 22 INDY -0.007 1.326 0.000 signifikan 23 INKP -0.002 1.029 0.003 signifikan 24 INTP 0.006 0.614 0.018 signifikan 25 ISAT -0.003 0.373 0.007 signifikan 26 ITMG 0.000 1.497 0.000 signifikan 27 JSMR 0.001 0.864 0.000 signifikan 28 KLBF 0.006 0.314 0.263 tidak signifikan 29 LPKR -0.007 0.256 0.000 signifikan 30 LSIP -0.003 1.533 0.000 signifikan 31 MEDC 0.000 1.491 0.000 signifikan 32 MIRA -0.010 0.961 0.000 signifikan 33 PGAS 0.002 1.121 0.000 signifikan 34 PNBN 0.002 0.477 0.032 signifikan 35 PTBA 0.000 1.482 0.000 signifikan 36 SGRO -0.003 0.792 0.000 signifikan 37 SMCB 0.001 0.852 0.003 signifikan 38 SMGR -0.001 0.938 0.000 signifikan 39 TBLA -0.006 1.106 0.000 signifikan 40 TINS -0.003 2.032 0.000 signifikan 41 TLKM -0.001 0.507 0.000 signifikan 42 UNSP -0.008 1.383 0.000 signifikan 43 UNTR -0.001 0.820 0.000 signifikan

44 UNVR 0.005 0.144 0.381 tidak signifikan

(8)

Abnormal return

Abnormal return merupakan selisih antara actual return dengan

expected return. Hasil perhitungan rata-rata abnormal return saham LQ-45 selama periode peristiwa (event period) dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Average abnormal return event period

t AbR T AbR t AbR

-5 -0.0080 0 -0.0015 1 -0.0101 -4 -0.0089 2 0.0011 -3 0.0016 3 0.0002 -2 -0.0026 4 -0.0009 -1 0.0043 5 -0.0042 Pembahasan Hipotesis 1

H1 : Terdapat Abnormal Return

disekitar peristiwa Pemilihan Umum Presiden 8 Juli 2009 Pada sub pengujian hipotesis ini akan diuji apakah terdapat rata-rata abnormal return yang signifikan pada 11 hari selama event window

menggunakan one samplet-Test. Berdasarkan uji t satu sampel dengan taraf signifikansi 95% (α = 0.05) diperoleh nilai rata-rata abnor-mal return yang signifikan pada peri-ode h-4 dimana nilai signifikansi adalah 0.011. Dengan membanding-kan t hitung -2.655 dengan t tabel 2.02, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol (H0) yang menyatakan

tidak terdapat rata-rata abnormal return disekitar peristiwa pemilu Presiden 8 Juli 2009 ditolak dan hipotesis alternatif (H1) yang

menya-takan terdapat rata-rata abnormal return disekitar peristiwa pemilu Presiden 8 Juli 2009 diterima.

Hasil pengujian ini sama seper-ti hasil peneliseper-tian yang dilakukan oleh

Nurhasanah dan Ghoniyah, 2006. penelitian tersebut menyatakan bahwa terdapat rata-rata abnormal retun

disekitar peristiwa Pemilu Presiden tahun 2004.

Hal ini diduga disebabkan hasil pengamatan masa kampanye yang berjalan lancar dan relatif aman se-hingga indeks mengalami kenaikan. Para investor optimis presiden ter-tentu akan memenangkan pilpres. Diperkuat dengan hasil-hasil survey, investor semakin yakin akan siapa yang akan memenangkan pilpres kali ini. Kenaikan ini mendorong investor untuk mengambil keuntungan. Selain itu penurunan suku bunga BI juga turut mendorong naiknya harga sa-ham sehinggga semakin besar ke-mungkinan keuntungan yang dapat diraih oleh investor serta pelaku pasar modal umumya.

Pembahasan Hipotesis 2

H2 : Terdapat perbedaan rata-rata

Abnormal Return sebelum dan sesudah peristiwa Pemili-hanUmum Presiden 8 Juli 2009.

Sub bagian pengujian hipotesis yang kedua ini akan menguji apakah terdapat perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan setelah peristiwa Pemilu Presiden 8 Juli 2009. Pengu-jian dilakukan dengan metode uji t dua arah (two tail t-Test).

Hasil analisis dengan paired sample t-Test menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 0.020 lebih kecil dari t tabel 2.77. dengan nilai signi-fikansi 0.985 maka hipoteis nol (H0)

yang menyatakan tidak terdapat per-bedaan rata-rata abnormal return

sebelum dan setelah peristiwa pemilu Presiden 8 Juli 2009 diterima sedang-kan hipotesis alternatif (H1) yang

(9)

menyatakan terdapat perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan setelah peristiwa pemilu Presiden 8 Juli 2009 ditolak

Pengujian hipotesis kedua ini juga sama dengan hasil penelitian Nurhasanah dan Ghoniyah, 2006 yang menyebutkan bahwa tidak ter-dapat perbedaan rata-rata abnormal return disekitar peristiwa Pemilu 2004. Tidak adanya perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan setelah peristiwa diduga disebabkan menyebarnya informasi di pasar yang memprediksi bahawa pasangan SBY-Boediono akan memenangkan pemilu 8 Juli 2009 ini dalam satu putaran. Hal ini diperkuat dengan banyaknya

pooling yang dilakukan berbagai lem-baga survei, seperti Lemlem-baga Survei Indonesia, Lingkaran Survei Indone-sia, LP3ES (Lembaga Penelitian, Pen-didikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial) dan beberapa lembaga survei lain, yang meramalkan bahwa pasangan tersebut akan memenang-kan pemilu kali ini. Walaupun sempat beredar statement yang kurang ber-sahabat tentang SBY, namun pasar tetap yakin akan kepemimpinan be-liau untuk memimpin kembali negeri ini lima tahun ke depan

KESIMPULAN

Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa terdapat rata-rata

abnormal return disekitar Peristiwa Pemilu Presiden 8 Juli 2009. Selan-jutnya dengan menggunakan paired smple t-test dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan setelah peristiwa Pemilu Presiden 8 Juli 2009. Hal ini menunjukkan pre-diksi serta informasi yang diterima

pelaku pasar modal relatif sama. Selain itu banyaknya pooling dari berbagai Lembaga survei seperti Lembaga Survei Indonesia, Lingkaran Survei Indonesia, LP3ES, dan lain-lain di Indonesia diduga juga turut memperkuat prediksi para pelaku pasar modal.

Saran

Untuk meminimalkan resiko investasi, jika terjadi peristiwa politik atau peristiwa yang memiliki penga-ruh yang kuat pada berbagai sektor, investor hendaknya mencari infor-masi yang cukup dan menggunakan informasi tersebut untuk menyesuai-kan portofolio investasinya. Sehingga return yang menjadi tujuan investor dapat terealisasi.

Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian kembali perlu mempertimbangkan untuk me-nambah window period dari 30 hari menjadi 100 sampai 200 hari. Dan perlu juga mempertimbangkan untuk menambah jumlah sampel yang ter-bagi menjadi sektor-sektor dengan melakukan analisa antar sektor

DAFTAR PUSTAKA

Ang, Robert. Buku Pintar Pasar Modal, 1997

Asri, Marwan dan faizal Arief, “Re-aksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Peristiwa politik Da-lam Negeri, Kelola, Vol. VII, No.18, 137-152 MMUGM, Yogyakarta.1996

Budisantoso, Totok dan Triandaru. Sigit. Bank dan Lembaga Keu-angan Lain. Edisi 2, Salemba Empat, 2006, Jakarta

(10)

Husnan, Suad, Dasar – Dasar Teori Portofolio dan Analisis Seku-ritas, Edisi

kedua, Yogyakarta, AMP YKPN, 1996

Jogiyanto. Teori Portofolio dan Ana-lisis Investasi, Yogyakarta, BPFE. 2008

Muhammad Syarif Nur R, “Analisis Rogalski Effect (Studi Empiris pada Bursa Efek Indonesia tahun 2007). Skripsi STIE Bank BPD Jateng (tidak dipublikasikan). Semarang, 009 Nurhasanah dan Nunung Ghoniyah. “Pengaruh Peristiwa Politik Pemilihan presiden Tahun 2004 Terhadap Reaksi Harga Saham di Bursa Efek Indonesia”. Jur-nal Riset Bisnis Indonesia. Volume 2, No.2, 95-113. 2006. R. Gatot Rustamadji, “Analisis

Ekspektasi Investor di Bursa Efek Jakarta terhadap Peristiwa Politik (Event study : Peristiwa Keputusan Memorandum oleh DPR dalm Kasus Bullogate dan Bruneigate)”. Usahawan No.08 tahun XXX, 2001

Sartono, Agus. Manajemen Keua-ngan, Edisi ketiga, Yogyakarta, BPFE. 1998

Singarimbun, Masri & Effendi Sofian, Metode Penelitian Sur-vai, edisi revisi,

Jakarta, LP3ES .1989

Sunariyah. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Yogyakarta, UPP AMP YKPN. 2000.

Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis, Bandung, CV Alfabeta, 2007 Teddi Pronoyuda. “Analisis Reaksi

Pasar Terhadap Peristiwa Pe-ngumuman Kabinet Indonesia Bersatu”. Skripsi Fakultas

Eko-nomi Universiatas Islam Indo-nesia Yogyakarta (tidak dipu-blikasikan). Yogyakarta, 2006 Widoatmodjo, Sawidji. Cara Sehat

Investasi Di Pasar Modal, Edisi kedua (Revisi), Jakarta. 2006

Referensi

Dokumen terkait

Sel naïf yang terpajan dengan antigen berkembang menjadi sel Th0 yang selanjutnya menjadi sel efektor Th1 yang berperan infeksi dan Th2 berperan pada alergi.IL-12 yang dilepas

Pekerja seks komersial melakukan komunikasi non verbal dengan memperlihatkan bahasa tubuh mereka saat berada di panggung belakang dengan lebih memberikan senyuman

dengan bantuan alat water quality checker, floater current meter, tide gaugh. Data dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat dibuat beberapa

Hasil penelitian lainnya yang dilakukan oleh Tavie dan Lartey menunjukan bahwa ibu hamil yang menerima ANC 4 kali sebelum melahirkan mempunyai kesempatan sebesar 3,2

Dari hasil kuesionertersebut akan dilakukan perhitungan untuk nantinya dapat diambil kesimpulan penilaian dari para pengguna terhadap aplikasi sistem pendukung

Gambaran diri yang baik atau positif tentang diri sendiri akan menunjukkan bagaimana dan sejauhmana pandangan atau penilaian mengenai diri sendiri dalam pandangan

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka pokok permasalahan yang menjadi fokus perhatian dalam peneletian ini adalah bagaimana peranan pemerintah

Faktor eksternal dari indi- vidu terkait dengan masyarakat pendukung yang mempengaruhi keberadaan Hendra Buana sebagai seniman kaligrafi Arab yang berasal dari Sumatera Barat,