• Tidak ada hasil yang ditemukan

Yesus datang memberikan hidup berkelimpahan (Yohanes 10:10)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Yesus datang memberikan hidup berkelimpahan (Yohanes 10:10)"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Yesus datang

memberi-kan hidup berkelimpahan

(Yohanes 10:10)

Pdt. Novida F. Lassa, M.Th

Tema ini adalah tema yang tepat sebagai penutup tahun sekaligus persiapan memasuki tahun yang baru. Ada banyak hal yang terjadi di tahun ini yang membuat kita harus melewati dengan perjuangan yang tidak mudah. Tahunpun akan berganti namun dalam krisis yang belum usai. Wajar jika bertanya, bagaimana kehidupan kita di tahun yang baru? Tema hari ini akan memberikan sebuah perspektif Injil yang akan

(4)

27 Des 2020

menolong kita melewati waktu di depan kita. Mari kita meneliti teks kita hari ini. Ada dua subjek yang dibandingkan di sini, yaitu pencuri dan Yesus. Siapa yang Yesus maksud dengan “pencuri” di sini? Banyak orang berpikir yang layak berdiri sebagai “rivalnya” Yesus di sini adalah si Setan. Tapi apakah benar bahwa yang Yesus maksudkan dengan pencuri di sini adalah setan? Sebelum kita menjawabnya, mari kita melihat konteksnya. Pertama, seluruh pengajaran tentang gembala yang baik merupakan tanggapan langsung terhadap perlakuan buruk orang Farisi terhadap orang buta yang Yesus sembuhkan (Yohanes 9). Tidak ada jeda antara Yohanes 9 dan 10. Yesus beralih langsung dari mengutuk orang Farisi dalam Yohanes 9:39-40 menjadi serangkaian perumpamaan yang membandingkan kepemimpinannya sendiri dengan kepemimpinan orang Farisi.

Kedua, Ada tiga perumpamaan yang diberikan Yesus dan dua di antaranya memberikan kontras antara Yesus dan para pemimpin yang gagal. Kemungkinan besar ketiga perumpaan ini sedang membicarakan kontras yang sama. Pertama, pencuri yang tidak masuk melalui pintu dan gembala yang masuk melalui pintu (Yoh. 10: 1-6). Kedua, Pencuri yang membinasakan dan Yesus sang gembala domba yang menghidupkan (Yoh. 10: 7-10). Ketiga, orang-orang upahan yang

(5)

meninggalkan domba-dombanya pada saat tanda bahaya (Yoh 10:12)

Ketiga, dalam perumpamaan ini - hanya satu paragraf pendek! - Yesus menjelaskan dengan jelas bahwa “semua yang datang sebelum saya adalah pencuri, pencuri datang hanya untuk membunuh dan mencuri dan menghancurkan” (Yohanes 10: 8-10). Tidak ada petunjuk bahwa dia telah mengganti topik, jadi tidak ada alasan untuk berpikir bahwa Yesus telah mulai berbicara tentang Setan.

Jadi konteks keseluruhan memperjelas bahwa pencuri merujuk pada para pemimpin Israel yang gagal. Orang Farisi dan pemimpin umat yang lain adalah pencuri dan perampok. Mereka mendapatkan posisi kepemimpinan seperti gembala tanpa restu dari Penjaga Gerbang. Mereka bukanlah gembala yang setia. Mereka adalah “orang asing” dalam ayat 5: “Orang asing tidak akan mereka ikuti, tetapi mereka akan lari darinya, karena mereka tidak mengenal suara orang asing.”

Perhatikan tiga kata kerja yang dilakukan oleh sang pencuri ini, yaitu “mencuri, membunuh, dan membinasakan”? Apa maksud dari ketiga kata kerja ini? Dengan melihat kontras Yesus sebagai pemberi hidup. Tiga kata kerja ini bisa ditafsirkan tindakan dari para pemimpin Israel yang menjauhkan domba-domba dari

(6)

27 Des 2020

kehidupan yang sesungguhnya, yaitu di dalam Kristus. Mereka dibiarkan sesat dan terhilang karena mereka tidak dipimpin datang kepada Yesus. Tindakan ini kejam, karena mereka telah menjauhkan domba-dombanya dengan Sang Penyelamat yang sesungguhnya.

Perbuatan sang pencuri ini dikontraskan dengan perbuatan Yesus di bagian selanjutnya. Ada dua hal yang menarik untuk diperhatikan

Yesus memberikan kehidupan kepada domba-domba.

Berlawanan dengan rancangan si pencuri, yaitu untuk membunuh dan membinasakan, Kristus berkata, “Aku datang di antara manusia Supaya mereka mempunyai hidup”. Yesus datang untuk mencari domba-domba yang terhilang dan memberikan mereka hidup. Bagaimana caranya? Cara yang ditempuh menuntukan totalitasnya, yaitu dengan memberikan nyawa-Nya.

Ciri gembala yang baik adalah siap menantang bahaya dan mempertaruhkan nyawanya demi kawanan dombanya. Sebagaimana yang pernah dilakukan Daud di padang saat menjaga domba-dombanya, ia harus membunuh singa dan beruang demi menyelamatkan domba-dombanya.

(7)

domba-domba-Nya? Tentu yang dimaksudkan bukan hidup secara hurufiah karena firman ini datang kepada orang yang hidup (secara jasmani) untuk apa diberikan hidup secara jasmani lagi? Kehidupan yang dimaksud adalah hidup secara spiritual. Para pendengar Yesus secara jasmani memang hidup, namun belum tentu hidup secara rohani karena mereka menolak Yesus. Sebagai gembala Yesus datang mencari domba-domba, memberikan nyawa-Nya demi domba-dombanya supaya mereka diselamatkan. Nyawa-Nya memberikan kehidupan yang baru. Manusia memang hidup secara jasmani namun rohani mereka mati karena hubungan dengan Allah rusak sejak kejatuhan Adam. Penebusan Kristus menjadi sebuah mujizat bagi manusia, sebab kehidupan baru yang dikaruniakan Yesus adalah hal yang mustahil untuk dicapai dengan kekuatan sendiri.

Domba yang telah diselamatkan oleh Yesus tidak dapat dibinasakan oleh si jahat. Di dalam keselamatan-Nya, domba-dombanya akan aman.

Yesus memberikan hidup yang berkelimpahan

Ayat ini perlu ditafsirkan dengan tepat, karena ada banyak orang yang menderita karena komunitasnya memiliki pemahaman yang salah. Tidak sedikit orang yang sakit, yang ekonominya sulit, yang belum ketemu jodoh dianggap tidak beriman sebab orang yang beriman di

(8)

27 Des 2020

dalam Yesus diberi hidup yang berkelimpahan (dalam hal materi, Kesehatan, jodoh, anak,dll). Jelas bahwa ini adalah penafsiran yang salah sebab konteksnya sedang membicarakan hal spiritual bukan sesuatu yang jasmani. Frase yang berkelimpahan sedang menerangkan hidup yang Yesus berikan.

Supaya mereka mempunyainya dalam segala kelimpahan. Pernyataan ini dapat ditafsirkan dengan dua acara, pertama dengan membandingkan hidup kekal dengan semua yang pernah dimiliki oleh para domba. Yesus memberi hidup yang berkelimpahan yaitu supaya mereka memiliki hidup yang melimpah dibandingkan kehidupan yang telah hilang dan dirampas oleh dosa, lebih berkelimpahan daripada hidup yang dijanjikan oleh hukum Musa, lebih dari hari-hari yang dihabiskan di Kanaan, lebih melimpah daripada yang dapat diharapkan, lebih dari yang kita bisa minta atau sanggup bayangkan, yaitu hidup di dalam kekekalan Bersama dengan Allah Tritunggal.

Pernyataan itu juga dapat ditafsirkan secara kekinian, bahwa dengan hidup yang Yesus berikan, domba-domba-Nya akan hidup dengan segala yang baik karena hidupnya penuh dengan bersukacita yang bersumber dari Allah. Apa yang telah diberikan Yesus membuat hidup umat-Nya jauh lebih berkualitas, sebab hidup yang berfokus pada apa yang kekal atau pada

(9)

apa yang abadi. Bahkan lebih dari itu kita dapat menolong orang lain untuk hidup dengan kualitas hidup yang sama.

Dengan demikian terlihat jelas apa yang dilakukan oleh para pencuri dan apa yang dilakukan oleh Yesus. Pencuri datang untuk mencuri, membunuh, dan membinasakan. Dengan kata lain, mereka hanya bisa mendatangkan kematian bukan kehidupan. Yang diberikan oleh Yesus Kristus bukan hanya kebalikan dari semua itu. Dia tidak hanya mengaruniakan hidup yang baru, tetapi juga hidup yang berkelimpahan, hidup yang berkualitas.

Apakah implikasinya bagi kita? Pertama, Di dalam Kristus kita telah menerima hidup bahkan hidup berkelimpahan. Dia rela memberikan nyawa-Nya bagi kita (10:11). Yesus Kristus kehilangan nyawa-Nya supaya kita menemukan hidup yang melimpah. Seharusnya Kristus menjadi sumber kepuasan kita, bukan yang lain. Kedua, Kristus telah memberikan kualitas hidup yang sempuna, kita hanya perlu berjalan mengikuti Dia sebagai gembala. Maukah saudara berjalan mengikuti-Nya? Hanya dengan berjalan mengikuti-Nya kita mendapatkan hidup yang berkualitas yang berfokus pada apa yang kekal. Terakhir, di tengah-tengah kondisi yang serba tidak pasti, mari letakkan masa depan kita pada hal yang pasti yang sudah dilakukan Kristus bagi kita. Tuhan adalah Sang Gembala Agung, semua

(10)

27 Des 2020

yang baik sudah Dia lakukan bagi kita, jangan kuatir, jangan takut, teruslah berjalan mengikuti Langkah Sang Gembalamu. Amin

(11)

Katekismus

Westminster

Pertanyaan 110:

Apa hukum yang ketiga?

• Hukum yang ketiga ialah, ‘Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan’. a. Kel 20:7.

(12)

27 Des 2020

Pokok Doa

Syafaat

1. Berdoa untuk persiapan Malam Refleksi Tutup Tahun 2020 dan Kebaktian tahun Baru yang diadakan secara online, baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris. Kiranya Tuhan memberikan kesehatan dan kemampuan kepada para penatalayanan dan pembicara.

2. Kiranya Tuhan memberikan daya tahan tubuh yang baik dan kesehatan yang prima kepada semua jemaat REC di musim penghujan. Kiranya jemaat REC dapat semakin bertumbuh iman kerohaniannya melalui perenungan dan doa pribadi setiap hari, ibadah online dan DG online yang diikuti. Kiranya Tuhan memberikan jalan keluar kepada jemaat yang mengalami permasalahan ekonomi, pekerjaan, keluarga, dll.

3. Pelayanan REC di Papua. TK dan SD juga siaran radio. Berdoa supaya keberadaan REC di Papua bisa mendukung program pemerintah untuk memajukan Papua.

(13)

Tidak Selayaknya

Saya Hidup dengan

Memendam Keinginan

“Tidak selayaknya saya hidup dengan memendam keinginan-keinginan yang tidak terpenuhi” adalah sebuah dusta lain yang berhasil menyusup ke dalam cara pikir dan cara hidup kita. Kita didorong untuk mengenali keinginan-keinginan itu dan melakukan apa pun yang dianggap perlu untuk memenuhi “kebutuhan-kebutuhan” itu. Oleh karena itu… jika lapar, makanlah. Jika Anda menginginkan sesuatu

Dusta yang Diyakini oleh Kaum Wanita Mengenai Diri Sendiri

(14)

27 Des 2020

sementara Anda tidak mampu membelinya, berutang saja. Jika Anda ingin terlibat dalam percintaan, berpakaianlah atau lakukan sesuatu yang membuat pria-pria melirik Anda. Jika Anda merasa kesepian, utarakanlah perasaan Anda pada pria yang sudah beristeri di tempat kerja Anda.

Jika Anda pergi ke supermarket, pandanglah sekilas majalah-majalah wanita yang ada di meja kasir. Sampulnya penuh dengan iklan-iklan yang menawarkan janji-janji yang akan memuaskan keinginan-keinginan Anda:

• 99 Cara untuk Tampil Lebih Baik dan Lebih Menikmati Hidup!

• Mengurangi Berat Badan

• Tampil OK Walaupun Cuaca Panas • 25 Rahasia untuk Tetap Awet Muda

• Ikuti Kata Hati Anda: Memanjangkan Rambut Dalam Sekejap

• Kebiasaan Sehat yang Membuat Anda Tetap Langsing, Menjaga Keindahan Kulit Anda, dan Meningkatkan Energi

• Kehidupan yang Santai: Pekerjaan yang Menarik, Pakaian yang Bagus, Khayalan Liar, dan Solusi yang Cerdik

Di mana pun, kapan pun, selalu ada cara untuk memuaskan impian Anda – hal ini mungkin berupa: • Buku pedoman

(15)

• Berjalan-jalan ke mal • Pesiar dengan Kapal Laut

• Gaya rambut baru, lemari pakaian baru, rumah baru, parfum baru, pekerjaan atau suami baru. • Pizza dengan keju cair yang menetes-netes. Sisi baiknya, pola pikir seperti ini membuat banyak wanita merasa tidak puas, selalu mencari-cari sesuatu untuk mengisi kekosongan batinnya.

Yang terburuk, dusta ini telah menyebabkan banyak luka hati dan belenggu. Dusta ini membuat banyak wanita merasa cemas, penuh kebencian, dan tertekan. Dusta ini telah membuat tidak terhitung banyaknya wanita menukar keperawanan mereka untuk mendapatkan kehangatan dan teman hidup. Dusta ini telah membuat banyak wanita bersuami mencari pemenuhan diri dalam pelukan pria-pria di tempat kerja yang mengaku peduli akan perasaan mereka. Dusta ini membuat muda-mudi mengucapkan janji pernikahan untuk alasan-alasan yang salah. Dan dusta yang sama juga telah membuat banyak pasangan memilih untuk bercerai – karena berusaha untuk memuaskan kerinduan hati mereka yang paling dalam.

Berikut ini adalah kesaksian “Carmen”:

Percaya bahwa tidak seharusnya saya hidup dengan memendam keinginan-keinginan yang tidak terpenuhi membuat saya selalu berusaha mendapatkan apa yang saya inginkan. Pakaian,

(16)

27 Des 2020

liburan ke Eropa, atau berakhir pekan di suatu tempat – dengan menggunakan kartu kredit atau mencari sumber dana yang lain, sampai-sampai pada usia dua puluh tahun saya telah berhutang sebesar $7,000-10,000. Hal lain yang saya inginkan sekarang adalah seorang pria – akibatnya saya pergi berkencan dengan pria-pria yang tidak tertarik pada saya atau hanya ingin tidur dengan saya. Untuk memperoleh teman kencan, saya melakukan hubungan seks hanya untuk merasa diterima.

Cerita “Eileen” menunjukkan bagaimana mempercayai dusta itu dapat menimbulkan luka yang mendalam:

Saya tidak pernah mendapatkan kepuasan seksual di dalam perkawinan saya, dan saya percaya bahwa hal itu adalah kesalahan suami saya. Saya menyalahkan dia dan mencari pria lain untuk memuaskan saya. Saya menyebutnya cinta, dan walaupun tahu bahwa itu hanyalah nafsu, saya percaya bahwa itu adalah hak saya, bahwa suami saya berhutang kepada saya untuk memuaskan saya secara seksual. Untuk sementara waktu hal itu sangat menyenangkan, namun ketika hal itu diketahui orang, rasa bersalah, malu, dan hancur meninggalkan luka yang terlalu dalam dan tidak sebanding dengan kesenangan yang saya dapatkan untuk sesaat.

(17)

belenggu ini? Pertama, kita harus mengakui bahwa kita “mengeluh dalam hati kita sambil menantikan… pembebasan tubuh kita” (Roma 8:23). Kenyataannya, jika kerinduan kita semua terpuaskan di bumi ini, dengan mudah kita akan merasa puas tinggal di bumi dan hati kita tidak pernah merindukan tempat tinggal yang lebih baik di sorga.

Penting agar kita memahami bahwa kerinduan hati kita tidaklah merupakan dosa. Yang salah adalah jika kita menuntut agar kerinduan itu terpuaskan sekarang di bumi ini, atau bersikeras untuk memuaskan keinginan itu dengan cara-cara yang tidak benar.

Allah menciptakan dorongan seksual. Tidak salah jika kita ingin memenuhi dorongan itu, sepanjang pemenuhan itu sejalan dengan waktu dan jalan Tuhan – yaitu di dalam ikatan perkawinan. Sebaliknya, dunia mengatakan bahwa jika kita merasakan dorongan seksual, kita berhak untuk memuaskannya – tanpa memandang bagaimana, kapan, di mana, atau dengan siapa kita melakukannya.

Demikian pula, tidak salah jika kita merasa lapar; dan tidak salah jika kita makan. Yang salah adalah jika kita makan terlalu berlebihan untuk memuaskan keinginan secara emosional dan spiritual.

(18)

27 Des 2020

Sampai Allah menyediakan cara yang benar untuk memuaskan keinginan kita, kita harus belajar untuk merasa puas dengan keinginan-keinginan kita yang belum terpenuhi.

Kebenaran yang kedua adalah keinginan terdalam kita tidak mungkin dipenuhi oleh siapa pun atau apa pun. Ini adalah salah satu kebenaran yang paling memerdekakan yang saya temukan seumur hidup saya. Selama bertahun-tahun saya mencari-cari orang atau lingkungan yang dapat membuat saya bahagia.

Kebenarannya adalah, setiap makhluk ciptaan akan selalu mengecewakan kita. Benda-benda dapat terbakar, pecah, dicuri, atau hilang. Orang dapat pindah atau berubah, gagal atau mati. Saya kehilangan beberapa sahabat dekat beberapa tahun yang lalu untuk menyadarkan saya akan Kebenaran ini, yaitu bahwa saya akan selalu merasa tidak puas jika saya selalu mencari-cari orang untuk memuaskan saya.

Saya telah berbicara dengan banyak wanita-wanita lajang – sebagian dari mereka adalah orang-orang percaya yang saleh dan berkomitmen – yang telah berbagi pengalaman dengan saya mengenai perjuangan mereka melawan rasa sepi. Saya mengingatkan mereka bahwa perkawinan bukanlah obat untuk menghilangkan rasa sepi itu. Saya pernah bertemu dengan wanita-wanita

(19)

bersuami yang berjuang melawan rasa sepi dan terasing. Kenyataannya adalah tidak seorang pria pun di dunia ini yang dapat memuaskan kerinduan terdalam dalam hati para wanita. Allah telah menciptakan kita sedemikian rupa sehingga kita tidak dapat benar-benar merasa puas dengan apa pun atau siapa pun kecuali diri-Nya. (Amsal 16:11; 34:8-10).

Entah menikah atau tidak, kita harus menyadari bahwa tidak salah jika kita memiliki kerinduan yang belum terpuaskan – kenyataan itu tidak mengurangi kesalehan kita. Kita harus belajar untuk menerima kerinduan itu, menyerahkannya ke tangan Tuhan, dan mencari Dia untuk memuaskan keinginan hati kita yang terdalam.

---Cuplikan Bab Tiga – Bagian II

(20)

27 Des 2020

Mengapa Tidak Ada Penulis

Sejarah Kuno Yang

Menying-gung Pembunuhan Bayi di

Betlehem oleh Raja Herodes?

Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M.

Natal tidak selalu dihiasi dengan kisah-kisah yang menggembirakan. Ada tragedi di dalamnya. Yang paling terkenal tentu saja pembunuhan bayi-bayi di kota Betelehem oleh Raja Herodes (Mat. 2:16-18). Jika peristiwa ini benar-benar terjadi, kita berharap akan menjadi pembicaraan hangat di seluruh kekaisaran Romawi. Bagaimana tidak? Semua bayi laki-laki di bawah usia dua tahun dalam satu kota dibantai dengan sadis oleh Herodes! Anehnya, tidak ada satu

T E AC H I N G

(21)

penulis sejarah kuno pun yang pernah menyinggung tentang hal ini.

Apakah ketidakadaan catatan kuno ini membuktikan bahwa pembantaian itu bukan sebuah peristiwa historis? Tidak juga. Dugaan semacam itu hanya muncul dari orang-orang yang sudah memiliki praduga teologis negatif terhadap keabsahan Alkitab.

Hal pertama yang perlu dipahami adalah bobot argumentasi dari ketidakadaan (argument from silence). Ketidakadaan konfirmasi dari data di luar Alkitab tentu saja tidak bisa serta-merta ditafsirkan sebagai bukti bahwa sebuah peristiwa di Alkitab tidak benar-benar terjadi. Ketidakadaan bukti bukan bukti bagi ketidakadaan. Kasusnya akan berbeda jika ada bukti di luar Alkitab yang berkontradiksi dengan data Alkitab. Dalam kasus semacam ini, kita perlu menimbang dengan adil dan teliti bukti mana yang lebih masuk akal.

Argumentasi dari ketidakadaan merupakan upaya logika historis yang tidak solid. Kita perlu mengingat bahwa tidak setiap penulis sejarah kuno mengisahkan segala sesuatu yang mereka ketahui. Ini adalah norma yang berlaku dari dulu sampai sekarang. Tulisan historis memiliki tujuan khusus, sehingga mengharuskan penulisnya untuk melakukan seleksi data. Di samping itu, kita juga tidak boleh melupakan bahwa Alkitab adalah salah satu bukti arkeologis tua yang berasal dari abad

(22)

27 Des 2020

ke-1 Masehi. Ketika bukti ini berdiri sendiri, mengapa sebagian orang meragukannya?

Yang kedua, kita mungkin perlu memikirkan ulang praduga kita terhadap kisah pembantaian tersebut. Sebagian orang membayangkan jumlah bayi yang dibunuh pasti ratusan, bahkan mungkin ribuan. Jika dugaan ini benar tentu saja peristiwa ini sangat heboh. Kenyataannya, jumlah bayi yang dibunuh jauh di bawah itu.

Betlehem pada waktu itu bukanlah kota besar. Para ahli memperkirakan jumlah penduduknya hanya sekitar 1500 orang. Mempertimbangkan jumlah kematian bayi dan anak-anak yang cukup tinggi pada zaman kuno, para ahli menduga bahwa jumlah bayi di Betlehem tidak lebih dari 25 orang. Yang dibunuh juga hanya bayi laki-laki. Itupun yang di bawah usia dua tahun. Dengan semua penjelasan ini, kemungkinan besar jumlah bayi yang dibantai oleh Herodes tidak lebih dari 20 anak.

Hal ketiga yang perlu dipertimbangkan adalah kekejaman Herodes secara umum. Dia membunuh ratusan prajurit dan pengawalnya. Sebagian anggota keluarganya juga dibunuh: dari paman, isteri, sampai anak-anaknya. Kaisar Agustus bahkan pernah mengatakan bahwa lebih baik menjadi babi Herodes daripada menjadi anak-anaknya. Kekejaman Herodes sangat terkenal.

(23)

muncul dari kematian seorang bayi, jumlah bayi yang dibunuh di Betlehem pada saat itu memang tidak sebanding dengan semua korban kekejaman Herodes. Dengan situasi seperti ini, tidak semua penulis kuno mungkin merasa perlu untuk menyinggung tentang pembantaian belasan bayi di Betlehem.

Yang keempat, kita juga perlu memahami bahwa Betlehem bukan hanya sebuah kota kecil, tetapi juga tidak penting bagi orang-orang Romawi. Bangsa Israel mungkin masih menghargai kota kecil ini karena dari situlah lahir Raja Daud yang tersohor. Namun, bagi para penulis maupun pejabat Romawi, kota ini sama sekali tidak penting. Apa yang terjadi di sana belum tentu menarik perhatian mereka. Selama sebuah peristiwa tidak menimbulkan huru-hara yang mengancam stabilitas dan keamanan sosial, pejabat Romawi tidak akan mempedulikannya. Terakhir, sebenarnya ada catatan kuno di luar Alkitab yang menyinggung tentang kisah pembantaian di Betlehem ini. Informasi ini berasal dari Ambrosius Makrobius pada abad ke-5 Masehi. Walaupun demikian, catatan ini kurang solid jika dijadikan alat peneguhan bagi kisah Alkitab. Mengapa demikan? Karena jarak waktu peristiwa dan penulisan sangat panjang (sekitar 4 abad). Poin 1-4 di atas sudah cukup sebagai penjelasan rasional mengapa kisah tragis di Betlehem tidak dicatat oleh penulis kuno lain di luar Alkitab. Soli Deo Gloria.

(24)

27 Des 2020

Makna Kedaulatan Allah

Sumber : Sovereignity of God (Kedaulatan Allah) Penulis Arthur W. Pink

(Lanjutan tgl 20 Desember 2020)

Allah berdaulat dalam mendelegasikan kuasa-Nya kepada manusia. Mengapa Allah memberkati Metusalah dengan suatu vitalitas yang menjadikannya dapat hidup lebih lama daripada rekan-rekan sebayanya? Mengapa Allah mengaruniakan kepada Simson suatu kekuatan fisik yang luar biasa, yang tidak dimiliki manusia pada umumnya? Sekali lagi, ada tertulis, “Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan” (Ul. 8:18),

T E AC H I N G

(25)

namun Allah tidak memberikan kekuatan ini serupa kepada semua orang. Mengapa tidak? Mengapa Dia mengaruniakan berkat demikian kepada orang-orang seperti Carnegia dan Rockefeller? Jawaban atas semua pertanyaan ini adalah karena Allah berdaulat, dan oleh karena berdaulat, Dia bertindakmenurut kerelaan kehendak-Nya semata.

Allah berdaulat dalam melaksanakan kemurahan-Nya. Memang demikian, karena kemurahan semata-mata bersumber dari kehendak Allah yang penuh itu. Kemurahan (Allah) sama sekali bukan suatu hak yang dimiliki oleh manusia. Kemurahan (belas kasihan) merupakan atribut Allah yang memesona yang melaluinya Allah mengasihani dan menolong para pendosa. Namun di bawah pemerintahan Allah yang adil dan benar itu, tidak ada seorang pun yang celaka jika memang tidak selayaknya mengalami kondisi ini. Dengan demikian, yang menjadi objek dari kemurahan-Nya itu adalah mereka yang mengalami penderitaan, dan penderitaan akibat dosa. Sesungguhnya, mereka yang mengalami penderitaan ini layak menerima penghukuman, bukan kemurahan. Ungkapan “layak menerima kemurahan” itu mengandung pengertian yang kontradiktif.

Pelaksanaan yang berdaulat atas kemurahan Allah – yakni, kemurahan yang ditunjukkan-Nya

(26)

27 Des 2020

kepada para pendosa itu – dinyatakan ketika TUHAN menjelma menjadi manusia dan berdiam di antara manusia. Ada sebuah ilustrasi. Pada salah satu hari raya orang Yahudi, Tuhan Yesus berangkat ke Yerusalem. Dia datang ke kolam Betesda, tempat “berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu.” Di antara “sejumlah besar orang sakit” tersebut, terdapat “orang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.” Lalu apa yang terjadi? “Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Dia kepadanya: ‘Maukah engkau sembuh?’ Jawab orang sakit itu kepada-Nya: “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.’ Kata Yesus kepadanya: ‘Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.’ Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalanlah” (Yoh. 5:1-9). Mengapa orang ini diperlakukan lebih istimewa daripada lain? Tidak disebutkan bahwa ia berseru “Tuhan, kasihanilah aku.” Tak satu kata pun dalam kisah tersebut yang mengindikasikan bahwa orang itu memiliki kualifikasi apa pun yang dapat menjadikannya berhak menerima pertolongan yang istimewa. Di sinilah kita melihat penyataan tentang kedaulatan Allah dalam

(27)

melaksanakan kemurahan-Nya, sebab bagi Kristus, sesungguhnya menyembuhkan “sejumlah besar orang sakit” sama mudahnya dengan menyembuhkan “satu orang” itu saja. Namun kenyataannya, Ia tidak mau melakukannya. Dia menyatakan kuasa-Nya dan melepaskan orang sakit ini dari penderitaannya, dan dengan alasan yang hanya diketahui oleh diri-Nya sendiri, Dia tidak melakukan penyembuhan terhadap orang-orang lainnya.

(28)

27 Des 2020

Mengapa Ada Beberapa

Mazmur yang Sama?

Ev. Nike Pamela, M.A.

(Lanjutan tgl 20 Desember 2020)

Isu editorial

Melihat proses perkembangan kitab Mazmur seperti tersebut di bagian sebelumnya, pertanyaan logis yang muncul adalah ‘sejauh mana peranan seorang atau sekelompok editor dalam pengoleksian kitab Mazmur?’. Apakah mereka hanya mengelompokkan? Apakah mereka juga menambahkan doxology dan introduksi (biasanya di ay. 1) sebuah mazmur?

T E AC H I N G

(29)

Seandainya mereka terlibat dalam peranan editorial yang lebih besar, apakah tambahan mereka bersifat innerant?

Ada beberapa hal terkait dengan pertanyaan di atas:

1. Masalah doxology, para teolog umumnya tidak terlalu mempersoalkan karena tidak banyak mempengaruhi interpretasi terhadap suatu mazmur. Mengingat hanya 72:19

yang terkait dengan bagian sebelumnya, doxology mungkin tambahan dari editor (cf. posisi doxology dalam terjemahan LAI). Kasus yang paling jelas adalah 72:20. 2. Masalah introduksi sebuah mazmur –

biasanya menginformasikan jenis mazmur, instrumen yang dipakai dan rujukan sejarah – kemungkinan besar adalah tambahan editor. Hal ini terlihat dari perubahan kata ganti orang ketiga tunggal di introduksi dan orang pertama tunggal di isi mazmur. Isu yang sering dimunculkan justru berkaitan dengan reliabilitas (ketepatan) penambahan rujukan sejarah oleh para rabi (cf. Maz. 3, 7, 18, 30, 34, 51, 52, 54, 56, 57, 59, 60, 63, 142). a) Argumentasi yang meragukan reliabilitas introduksi

1. Perbedaan introduksi dalam MT (Masoret Text) dan LXX.

2. Ketidaksesuaian antara rujukan sejarah dan peristiwa dalam hidup Daud. Mzm 34:1 tidak sesuai dengan 1 Sam 21:10-15. Sikap

(30)

27 Des 2020

Daud terhadap Absalom yang berbeda di Maz. 3 dan 2 Sam 15:13-18:6.

3. Ketidaksesuaian antara rujukan sejarah dan nuansa mazmur yang bersangkutan (Maz. 7). Salah satu ontoh paling jelas terdapat di Maz. 30:1 tentang pentahbisan bait Suci, tetapi isinya berupa sebuah pengucapan syukur atas kesembuhan seseorang dari penyakit berat.

b) Respon

1. Judul mazmur memang tidak termasuk dalam inspirasi (ada beberapa yang tidak setuju pandangan ini), tetapi penambahan ini pasti berasal dari tradisi yang bisa dipercaya.

2. Sulit dimengerti mengapa para rabi menambahkan sesuatu (rujukan sejarah) yang tidak sesuai dengan catatan kitab Samuel atau Tawarikh. Mereka pasti sangat berhati-hati dalam memberikan rujukan sejarah yang tepat. Ini bisa terlihat dari fakta bahwa mereka tidak selalu memberi rujukan sejarah.

3. Ketidaksesuaian sejarah mungkin disebabkan karena tidak semua peristiwa hidup Daud ditulis dalam Alkitab (cf. Maz 60:2).

4. Mzm 60:2 sekaligus membuktikan “kekunoan” penambahan judul ini. Para rabi yang jauh lebih kemudian daripada Daud tidak mungkin berani menambahkan

(31)

hal-hal detail yang tidak ada di dalam Alkitab. Para editor ini pasti hidup dalam masa yang tidak terlalu jauh dengan Daud, sehingga mereka masih memiliki akses ke tradisi lisan suatu mazmur.

5. Perbedaan dengan LXX sangat mungkin disebabkan banyak istilah teknis mazmur yang sudah tidak diketahui pada zaman LXX. Dalam banyak kasus LXX memilih terjemahan yang tampak tidak masuk akal.

(32)

27 Des 2020

BAB II : Bagaimana

Saya dapat Mengenal

Kehendak Allah?

(Diambil dari buku “Panggilan Misi” dengan judul asli “Misionary Call: Find your Place in God’s Plan for the World, 2008, David Sills, penerbit Momentum)

(Lanjutan tgl 20 Desember 2020)

Sampai mereka akhirnya menjabat sebagai hamba Tuhan atau misionari di ladang misi, mereka baru menyadari bahwa dalam kehidupan pelayanan, nilai dari akuntasi, manajemen, dan keahlian-keahlian dalam berhu-bungan dengan orang-orang, tetap dibutuhkan. Allah dapat

(33)

memakai semua keahlian dan kemam-puan mereka dalam pelayanan maupun ladang misi.

KEADAAN

Banyak orang percaya yang mencari kehendak Allah, telah salah dalam meyakini bahwa sebuah pintu yang terbuka atau sebuah pintu yang tertutup, pastilah merupakan pimpinan yang jelas dari Allah. Tentu saja, kadang-kadang hal ini benar. Allah kita yang berdaulat dapat melakukan hal tersebut setiap hari, namun demikian, ini adalah sebuah dunia yang telah jatuh, dan keadaan yang ada, tidak selalu tampak sebagaimana kelihatannya.

Allah mengingatkan kita dalam FirmanNya, ketika Dia merujuk kepada Iblis sebagai “ilah zaman ini” (2 Kor 4:4), dan sebagai “penguasa kerajaan angkasa” (Ef 2:2). Paulus mengatakan bahwa kita tidak boleh mengabaikan “taktik-taktik Iblis ( 2 Kor 2:11), ia menyamar sebagai “malaikat terang” (2 Kor 11:14), atau aktivitasnya yang ditandai dengan “tanda-tanda mujizat” (2 Tes2:9). Wahyu 12:9, menyebut dia “yang menyesatkan seluruh dunia”. Dengan ini semakin jelas mengajarkan Anda, perihal taktik-taktik dia yang dengan senang hati mengalihkan perhatian Anda dari menemukan dan memenuhi cara yang terbaik untuk memakai hidup Anda, jelas sekali bahwa keadaan yang ada tidak harus berarti sebuah peta jalan dari Allah.

(34)

27 Des 2020

Tentu saja, keadaan adalah komponen penting dari pimpinan Allah. Keadaan hidup kita, sering kali merupakan sebuah jalan yang Allah pimpin dan arahkan. Kadang-kadang, pintu-pintu yang dibukakan bagi kita tidak masuk akal, dengan apa yang telah kita pertimbangkan mengenai rencana-rencana, impian-impian atau pemahaman-pemahaman kita akan kehendak Allah. Namun beberapa tahun kemudian, kita mungkin dapat melihat bagaimana Allah dengan jelas mengarahkan kita kepada sebuah titik dari pemahaman yang lebih besar dari apa yang kita pikirkan. Ingatlah bahwa Allah tidak dapat meletakkan panggilan kepada dua orang secara saling bersisian untuk diperbandingkan, karena masih-masing memiliki panggilan yang unik. Kane berkata, “Tidak ada dua orang Kristen yang sama, entah dari pengalaman pertobatan mereka, atau dalam hal arahan yang datang di kemudian hari.” Allah memiliki rancangan yang merupakan, banyak jalan harus kita lalui di sepanjang hidup kita. Jalan yang Anda lalui saat ini mungkin bukanlah pilihan atau keinginan Anda, namun ada alasan untuk itu.

WAKTU YANG TEPAT

Banyak orang Kristen mengenal Allah, mempelajari firmanNya, meluangkan waktu untuk berdoa, mencari nasehat dari teman-teman yang saleh, faktor di dalam pengalaman-pengalaman hidup mereka, mempertimbangkan

(35)

keadaan mereka, dan percaya bahwa mereka mengetahui apa yang sedang Allah pimpin untuk mereka lakukan. Dan meskipun segala sesuatu kelihatannya merujuk kepada sebuah jalan tertentu, mereka tidak memiliki damai sejahtera dalam mengikutinya. Seorang pria yang dikenal penulis, memiliki kesempatan luar biasa untuk melayani Allah, dalam sebuah cara yang tidak pernah ia impikan, akan menjadi sesuatu yang nyata.

Semua komponen yang diperlukan telah ada. Semakin dia menguji situasi dari setiap segi, semakin dia mulai menyadari bahwa waktunya saja tidak tepat. Perpindahan ini akan sangat sulit bagi keluarganya. Juga ada aspek-aspek dari pelayanan yang telah berjalan akan mengalami pengaruh, apabila ia meninggalkannya. Butuh waktu lama baginya untuk membangun aspek-aspek itu, dan mungkin pelayanannya akan hilang ketika ia pindah tempat

(36)

27 Des 2020

Evaluasi Sang Ahli

Senin, 28 Desember 2020

Saya memulai pelayanan di gereja dalam bidang pujian penyembahan atau komisi ibadah. Dimulai dari menjadi seorang penyanyi/back-up singer, kemudian pemain gitar, dan akhirnya pemimpin pujian. Saya terbiasa memimpin pujian sambil bermain gitar. Saya kira saya cukup baik, sampai saya bertemu dengan seorang guru vokal dan gitaris. Dia memberi banyak masukan dan ternyata selama ini saya masih banyak kekurangan. Saya bukan seorang pemusik yang mahir, hanya terlihat mahir.

Apakah penilaian dari seorang yang ahli di bidangnya membuat saya merasa dihakimi? Tidak. Justru sebaliknya. Saya bersyukur karena mendapat masukan dan arahan yang saya butuhkan. Evaluasi dari seorang ahli bukanlah hukuman, tetapi kesempatan untuk berbenah dan berkembang. Inilah kabar baik dari penghakiman. Berita Injil itu seperti evaluasi dari Tuhan, Sang Ahli Segalanya. Dia berhak menghakimi umat manusia dan penilaian-Nya tidak pernah salah. Sekarang tinggal bagaimana sikap kita terhadap hukum dan standar Tuhan. Apakah kita melihat perintah Tuhan sebagai kesempatan untuk bertobat dan berkembang? Ataukah kita melihat

Bacaan : Galatia 3:23-24

(37)

perintah Tuhan semata-mata sebagai hukuman yang mencelakakan? Apapun yang Tuhan lakukan adalah kasih. Maka, hukuman Tuhan pun penuh dengan kasih. (EW)

(38)

27 Des 2020

Karya Kristus adalah Dasar

Selasa, 29 Desember 2020

Teks hari ini merupakan sebuah panggilan bagi kita untuk memiliki pola pikir atau watak baru yang sesuai dengan kehendak Allah yaitu agar kita berfokus pada hal-hal yang kekal. Yang unik adalah Paulus mendasarkan panggilan ini pada karya Kristus, masa lalu, saat ini dan juga pada apa yang Kristus akan lakukan di depan. Paulus sangat paham bahwa panggilan ini tidak mungkin dipenuhi hanya dengan tekad dari manusia berdosa, hanya Kristus yang sanggup menolong kita menunaikan panggilan ini.

Paulus mendasarkan panggilan ini atas tiga hal. Pertama, Paulus mengingatkan apa yang telah terjadi di masa lalu mereka. Mereka telah “mati” (vs. 2) dan “dibangkitkan bersama Kristus” (vs. 1). Mereka telah mati dan Kristus telah membangkitkan mereka ke dalam kehidupan yang baru. Oleh karena itu, mereka harus mencari hal-hal di atas. Kedua, Paulus menasehati berdasarkan apa yang Tuhan masih terus lakukan bagi mereka sampai saat ini, yaitu “tersembunyi dengan Kristus di dalam Allah” (vs. 3). Persatuan mereka dengan Kristus membuat mereka tersembunyi dari murka Tuhan karena

Bacaan : Kolose 3:1-4

(39)

mereka ada di dalam Kristus. Ini menjadi motivasi mereka untuk mencari hal-hal di atas. Ketiga, Paulus mengajarkan mereka tentang apa yang akan terjadi di masa depan mereka. Ketika Kristus, yang adalah hidup mereka, muncul, mereka akan “menampakkan diri bersama Dia” (vs. 4). Kata “muncul,” phaneroo, mengacu pada kedatangan Kristus kedua kali, pandangan diperkuat dengan penggunaan kata en doxa ( “dalam kemuliaan”). Paulus mendasarkan perintahnya pada apa yang telah, yang terus dan yang akan Kristus lakukan bagi umat-Nya.

Kita telah mati di dalam kematian Kristus dan dibangkitkan di dalam kebangkitan-Nya, kita disembunyikan di dalam Kristus dan suatu hari Kristus akan menampakkan diri, dan kita akan muncul dalam kemuliaan bersama-Nya. Inilah menjadi kekuatan bagi kita untuk hidup secara etis di masa sekarang sebagai orang-orang yang mengejar Kristus dan hal-hal yang berhubungan dengan Kristus. (NL)

(40)

27 Des 2020

Dia Datang untuk

Memberikan Hidup

yang Berkelimpahan

Rabu, 30 Desember 2020

Natal adalah momen banyak orang baik Kristen maupun non-Kristen menikmati hidup khususnya ketika mereka menjumpai kata “Sale up to…” di sebuah tenant di plaza/mall. Tentu tidak salah berbelanja selama itu wajar, namun sering kali “Sale up to …” menjadi sumber sukacita hidup bagi banyak orang. Padahal sumber sukacita hidup bukan pada hal-hal seperti itu, tetapi pada Kristus. Kristus sendiri mengontraskan antara diri-Nya dengan pencuri (Yoh. 10:10). Mengapa Ia menyebut orang lain selain Dia adalah pencuri? Karena mereka yang datang sebelum-Nya adalah orang-orang yang ingin mencelakakan domba-domba Allah (ay. 8). Siapa yang Ia maksud? Jelas orang-orang Farisi atau para imam besar di zaman Yesus yang disebutkan di pasal sebelumnya (9:39-41) (Andreas J. Köstenberger, John, 303). Pencuri tersebut mengontrol para dombanya untuk keuntungan mereka sendiri (Herman N. Ridderbos, Injil Yohanes, 390). Mereka menipu orang-orang Israel dengan serangkaian aturan-aturan ketat

Bacaan : Yohanes 10:10

(41)

yang mereka buat, namun mereka sendiri tidak melakukan aturan-aturan tersebut (Mat. 23:3-4). Bahkan Kristus menghardik mereka sangat keras dengan berkata bahwa mereka mencari para pengikut untuk menjadikan para pengikut mereka sebagai neraka yang lebih jahat dari mereka (ay. 15). Di saat Natal, seseorang atau sesuatu dapat mengontrol hidup kita dan membunuh kita dengan cara merayu kita dengan kata-kata yang manis. Berhati-hatilah dengan “para pencuri” di kala Natal.

Tetapi Kristus datang bukan membebani domba-domba-Nya, melainkan memberikan hidup dan hidup yang berkelimpahan. Kata “hidup” merujuk pada kehidupan kekal (bdk. Yoh. 10:28). Kristus memberikan hidup kekal kepada domba-domba-Nya (3:16) dan hidup kekal itu bersifat “berkelimpahan.” “Berkelimpahan” berarti “melampaui apa yang diperlukan” (A Greek-English Lexicon of the New Testament and Other Early Christian Literature, 805). Colin G. Kruse menafsirkan hidup yang berkelimpahan sebagai, “menikmati kekayaan hidup dalam hubungan dengan Allah di sini dan sekarang atau kebangkitan untuk hidup kekal di akhir zaman (5:24-29).” (John, 235) Ini berarti ketika domba-domba-Nya mengikut Kristus, maka mereka bukan hanya mendapat kehidupan kekal dari Kristus, tetapi juga kepenuhan hidup kekal yaitu relasi yang intim dengan Allah baik selama

(42)

27 Des 2020

mereka masih hidup di dunia ini maupun nanti di dalam kekekalan. Itulah sumber sukacita hidup orang percaya baik di kala Natal maupun untuk selama-lamanya yang tidak dapat digantikan oleh apa dan siapa pun di dunia ini.

Setelah kita merayakan Natal, apakah kita masih merayakan sukacita sejati, meskipun kita masih menghadapi pandemi Covid-19? Biarlah sumber sukacita hidup yaitu Kristus terus memenuhi kita selama-lamanya. Amin. Soli Deo Gloria. (DTS)

(43)

Karunia Harapan

Kamis, 31 Desember 2020

Walaupun perayaan Natal tahun ini sedikit berbeda, namun kita masih bisa merasakan sukacita. Di musim Natal tahun ini kita tidak hanya melihat kembali ke realitas kelahiran Yesus, anugerah keselamatan Tuhan yang besar, tetapi kita juga melihat ke depan dengan sukacita untuk kedatangan kedua Juruselamat kita, Yesus Kristus. Dalam surat pendeknya kepada Titus, seorang pendeta di pulau Kreta, rasul Paulus menekankan bagaimana kita harus hidup di antara kedatangan Kristus yang pertama dan yang kedua. Paulus berkata bahwa “Sebagai orang percaya, kita harus belajar mengabdikan diri untuk melakukan apa yang baik, dengan demikian setiap orang percaya dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dan hidup mereka tidak sia-sia dengan perbuatan yang tidak produktif” (Titus 3:14).

Untuk membantu orang percaya tetap berada pada jalur kehidupan Kristen yang benar, rasul Paulus juga mengingatkan tentang anugerah besar yang telah diberikan kepada orang percaya melalui kedatangan Kristus - yaitu, anugerah pengharapan. Karena anugerah yang berharga ini kita dapat terus maju sebagai

(44)

27 Des 2020

umat Tuhan, “bersemangat untuk melakukan apa yang baik” terlepas dari banyak rintangan dan kesulitan yang kita hadapi dalam kehidupan kita sehari-hari.

Marilah kita bersukacita, dan sebagai anak-anak Allah, marilah kita hidup sedemikian rupa sehingga tidak ada yang akan meremehkan kita. Kiranya hidup kita selalu membawa pujian dan kemuliaan bagi Tuhan dan Juruselamat kita, yang kedatangannya kita nantikan dengan penuh pengharapan dan kedisiplinan. (HK)

(45)

MendapatkanMu dalam

Kehilanganku

Jum’at, 01 Januari 2021

Suatu kali ada seorang pemuda memiliki sebuah gadget pintar namun memiliki keterbatasan dalam mengakses beberpa program atau aplikasi. Hal ini disebabkan karena memang gadget pintar yang dimiliki oleh pemuda tersebut memiliki kapasitas yang tidak memadai untuk mengakses beberapa program atau aplikasi. Akhirnya tanpa sadar ini mempengaruhi kinerja pemuda tersebut dalam melakukan sebuah bisnis onlinenya. Namun hal itu tidak membuat pemuda ini untuk membeli gadget pintar baru, karena merasa nyaman dengan gadget yang lama. Suatu kali gadget itu hilang karena dicopet oleh seorang pencuri dan akhirnya ia terpaksa membeli gadget baru. Karena ia membeli gadget yang baru, kapasitas yang dimiliki gadget tersebut jadi lebih baik dan memumpuni untuk mengakses aplikasi yang baru.

Bapa ibu saudara, bacaan renungan pada hari ini menggambarkan bagaimana Yesus berkata bahwa seorang yang menjaga nyawanya akan kehilangan nyawanya, tetapi seorang yang mau kehilangan nyawanya karena Yesus,

(46)

27 Des 2020

maka ia akan mendapatkan nyawanya. Hal ini menggambarkan bahwa sering kali kita mendapatkan Yesus didalam masa kehilangan kita. Karena kita sering kali memberhalakan beberapa hal yang menjadikan kita nyaman dengan hal-hal tersebut dan melupakan Tuhan. Padahal kenyamanan itu hanyalah kenyamanan semu dan bukanlah kenyamanan sejati. Oleh karena itu, dalam kehilangan akan segala sesuatu yang sebetulnya adalaha berhala kita, disitulah kita menyadari bahwa sebetulnya yang memuaskan jiwa kita hanyalah Tuhan saja.

Apa yang kita genggam erat akhir-akhir ini, apa yang menjadi terutama di hati kita selain Tuhan itu sendiri. Lepaskanlah itu semua karena kita hanya akan mendapatkan kekekalan dan kelegaan sejati dalam Kristus ketika kita melepaskan apa yang kita genggam dengan erat. (EG)

(47)

Bersukacitalah Senantiasa

Sabtu, 02 Januari 2021

Bersukacita, berdoa dan bersyukur adalah hal yang sulit untuk dilakukan ketika kondisi seseorang mengalami banyak pergumulan dan tantangan hidup. Meski demikian sebagai orang beriman dan yang sudah mengalami anugerah keselamatan, hal tersebut bukanlah hal yang mustahil. Tuhan akan memberikan anugrah secara cukup untuk senantiasa bersukacita, berdoa dan bersyukur. Firman Tuhan menasihatkan kepada kita bahwa: “Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” Hal ini tentu saja harus dilaksanakan secara konsisten dalam setiap kondisi, kapan saja dan dimana saja.

Berdasarkan kondisi jemaat Tesalonika yang mengalami perselisihan karena ajaran sesat dan Yudaisme, Paulus secara khusus memberikan nasihat dalam bentuk tiga kata kerja yaitu bersukacita, berdoa dan bersyukur. Ketiga kata tersebut memiliki berhubungan erat dan tidak dapat dipisahkan untuk diterapkan dalam kehidupan Kristen. Tidak boleh dipilih salah satu dan menyingkirkan kata kerja yang lain. Tidak boleh salah satu diterapkan lebih dominan dibanding kata kerja yang lain. Istilah ”lah” sebagai akhiran

(48)

27 Des 2020

dari bersukacitalah, berdoalah dan bersyukurlah adalah kata yang bersifat penegasan (Imperative mood) yang mengandung arti suatu perintah. Sebagai contoh yang mirip ketika Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Pergilah . . ., jadikanlah . . . dan baptislah . . . dsb, adalah kata yang berbentuk perintah kepada para murid-Nya. Jika diterapkan dalam kehidupan orang percaya saat ini, bersukacita, berdoa dan bersyukur adalah buah dari spiritualitas yang benar dan harus diperjuangkan serta dihidupi dalam disiplin rohani. Frasa “bersukacitalah senantiasa” adalah suka cita anak-anak Tuhan yang bersifat bersifat internal (di dalam) dan bukan hanya bersifat eksternal (di luar) yang nampak lahiriah dan tidak dipengaruhi kondisi dari luar. Suka cita itu akan mengalir dari dalam keluar dan bukan sebaliknya sebab sumber suka cita sejati bukan dari dunia ini, melainkan yang berasal dari Tuhan dan ditanamkan oleh Tuhan dalam hati anak-anaknya. Suka cita tersebut terpancar keluar dan akan menjadi kesaksian bagi banyak orang. Suka cita sejati senantiasa berorientasi ke depan. Tatkala banyak orang bimbang dan kuatir akan masa depan, orang beriman justru sebaliknya. Mereka memiliki keyakinan jaminan keselamatan kekal dan pengharapan yang mulia di dalam Tuhan. Pada saat semua yang ada di dunia yang sementara berlalu, dan pada saat berjumpa dengan Tuhan, maka disanalah sukacita orang percaya tergenapi di dalam surga.

(49)

Frasa “tetaplah berdoa” menunjukan bahwa kehidupan orang percaya untuk menyadari bahwa di dalam segala keadaan, hati kita hanya tertuju pada Tuhan. Segala hal harus di bawa dalam doa, sebab apa yang dilakukan orang percaya bukan hanya untuk dirinya, tetepi bagi Tuhan dan untuk memuliakan nama Tuhan. Tetaplah berdoa bukan berarti terus menerus dalam sikap berdoa, tanpa melakukan yang lain, melainkan terus menerus menikmati suatu hubungan yang tak terputuskan dengan Tuhan. Doa kita tidak tergantung dari panjang pendeknya doa, atau indah tidaknya kata-kata dan kalimat-kalimat yang dipakai dalam doa, melainkan hubungan yang kontinu dalam segala hal dengan sang pencipta, penebus dan pemelihara hidup orang percaya.

Frasa “mengucap syukurlah dalam segala hal” merujuk pada sikap hati yang senantiasa mengingat anugerah Tuhan. ini adalah kepekaan hati meligat setiap kebaikan dan pertolongan Tuhan dalam hal kecil, hal yang nampak secara kebetulan dan hal-hal yang berkaitan dengan kondisi alami manusia, besar atau kecil semuanya adalah anugerah Allah. Selain itu, setiap orang percaya harus memiliki rasa puas dan dapat mencukupkan diri dalam segala hal. Hal ini sebuah gaya hidup beriman dan penuh kebergantungan kepada Tuhan. Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita bersuka cita, berdoa dan mengucap syukur senantiasa? (YDI)

(50)

27 Des 2020

Agenda Minggu Ini

P E N G U M U M A N

Hari/Tgl Pukul Keterangan

Senin 28 Des ‘20

05.00 Siaran rohani “Grace Alone”Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Bahtera Yudha , 96,4 FM 23.00 Siaran rohani “Grace Alone”Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M

di Radio Bahtera Yudha , 96,4 FM Selasa

29 Des ‘20 HUT: Sdr. Ardi Tanai

Rabu 30 Des ‘20

18.30 Pembinaan Jemaat modul 2 “Gereja Yang Menggerakkan Jemaat” Oleh: Ev. Heri Kristanto (DILIBURKAN) 19.00 Latihan Musik KU 3

HUT: Bp. Imbo Irianto

Kamis 31 Des ‘20

18.30

Pembinaan Jemaat modul 2 “Gereja Yang Menggerakkan Jemaat” Oleh: Pdt. Yohanes Dodik Iswanto (DILIBURKAN)

19.00 Latihan Musik KU 1 dan KU 2 HUT: Sdri. Josephine Naomi Salim HUT: Ibu Wilis T. Gede

Jum’at 01 Jan ‘21

Ibadah Awal Tahun “Ada untuk Bersama (Roma 1:8-12)” oleh Pdt. Yakub Tri Handoko

(51)

Sabtu 02 Jan‘ 21

06.30 Doa Pemuridan (DOA DIRUMAH)

18.00 Persekutuan Pemuda REC Kutisari(IBADAH DIRUMAH)

18.00 Persekutuan Pemuda REC MERR(IBADAH DIRUMAH)

22.00 Siaran rohani “Grace Alone”Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96 FM HUT: Bp. Ronny Koestanto

Minggu

(52)

IB ADAH MINGGU 27 DESEMBER 2020 ou tube Ibadah Pengkho t-bah Te m a KU 1 | 08.00 WIB | http s:// you tu.be/1JhzO1aNbWI KU 2 | 10.00 WIB | http s:// you tu.be/a8baB-D-WgM KU 3 | 17.00 WIB | http s:// you tu.be/5rXM6FBuNuM Pdt. No vida La ssa Dia da tang un tuk me mbe rik an hidup yang be rk elimpahan ( Yoh. 10:10) IB ADAH LI VE STRE AMING SELURUH CAB

ANG REFORMED EXODU

S COMMUNITY pk. 08.00 | 10.00 | 17.00 IB ADAH MINGGU 03 JANUARI 2021 Pe ngkho t-bah Te m a Pdt. Yakub T ri Handok o Me nga sihi Se pe rti Ye su s ( Yohane s 15:9-17) IB ADAH LI VE STRE AMING SELURUH CAB

ANG REFORMED EXODU

S

COMMUNITY

(53)

PANDUAN IBADAH BERSAMA KELUARGA Reformed Exodus Community (REC),

27 Desember 2020

(Bila ingin mengadakan ibadah langsung, bukan lewat live streaming)

1. 15 menit sebelum ibadah, kepala keluarga (pemimpin ibadah) mengajak semua ang-gota keluarga untuk bersiap-siap. Tampilkan

teks Yohanes 10:10 di TV (atau dicetak/lewat

HP saja) sambil memutar lagu Jesus Paid It

All - Kim Walker-Smith (https://youtu.be/ Ymkl0t0FOcw)

2. 5 menit sebelum ibadah, pemimpin ibadah mengajak yang lain untuk mengambil saat teduh

3. Ibadah dimulai. Pemimpin ibadah men-gajak semua anggota keluarga berdiri. langsung diikuti dengan votum

“Ibadah ini kita mulai dengan keyakinan bah-wa satu-satunya jalan menuju takhta karunia Bapa sudah dibuka yaitu melalui pengurba-nan Yesus Kristus yang sempurna di atas kayu salib dan yang telah diterapkan ke dalam hati kita oleh Roh Kudus. Turunlah atas kita semua rahmat, berkat, dan anugerah dari Allah Tritunggal dalam ibadah ini. Amin.”

(54)

27 Des 2020

PA N D U A N I B A D A H

Jemaat dipersilakan duduk. Glorify Thy Name

(https://youtu.be/PBYT5YLEH6Y) 1

Father we love You

We worship and adore You Glorify Thy name in all the earth Glorify Thy name, glorify Thy name Glorify Thy name in all the earth 2

Jesus we love You

We worship and adore You Glorify Thy name in all the earth Glorify Thy name, glorify Thy name Glorify Thy name in all the earth 3

Spirit we love You

We worship and adore You Glorify Thy name in all the earth Glorify Thy name, glorify Thy name Glorify Thy name in all the earth Pengakuan Dosa Pribadi – Duduk

“Akan tetapi Allah menunjukkan kasihNya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” – Roma 5:8

(55)

O Come All You Unfaithful

(https://youtu.be/C-QHbpYjuIg) 1

O come all you unfaithful Come, weak and unstable Come, know you are not a lone 2

O come, bitter and broken Come with fears unspoken Come, taste of His perfect love Bridge

Christ is born, Christ is born Christ is born for you Reff

He’s the lamb who was given Slain for our pardon

His promise is peace For those who believe Bridge

Christ is born, Christ is born Christ is born for you

Doa Pengakuan dosa dan Pembukaan 4. Pengakuan Iman Rasuli

(56)

27 Des 2020

PA N D U A N I B A D A H

Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, Khalik langit dan bumi.

Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang Tunggal, Tuhan kita.

Yang dikandung dari Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria.

Yang menderita sengsara di bawah pe-merintahan Pontius Pilatus,

disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut. Pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati.

Naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa.

Dan dari sana Ia akan datang

untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Aku percaya kepada Roh Ku-dus, Gereja yang kudus dan am, perseku-tuan orang kudus, pengampunan dosa, kebangkitan tubuh, dan hidup yang kekal. Amin.

(Jemaat dipersilakan duduk) 5. Petunjuk hidup baru

Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan

(57)

Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. – Roma 5:1

Nyanyian jemaat

Batu Karang yang Kukuh (https://youtu.be/oTyjde4dIhU) Reff

Pada Kristus batu karang ‘ku berdiri tegak teguh Landasan lain hancur luluh 1

Tiada landasan lain, hanyalah pada darah-nya Tiada harapan lain,

hanya ku sandar nama-nya 2

Awan menutup wajah-mu, namun anug’rah-mu tetap Meskipun topan menderu, tak akan karam jiwaku Reff

Pada Kristus batu karang ‘ku berdiri tegak teguh Landasan lain hancur luluh 3

(58)

27 Des 2020

PA N D U A N I B A D A H

aku menghadap pada-Mu Mengenakan jubah putih, ya, jubah kebenaran-Mu Reff

Pada Kristus batu karang ‘ku berdiri tegak teguh Landasan lain hancur luluh 6. Pujian Firman:

Hanya Kristus Harapanku

(https://youtu.be/J_XgNZscCIw) 1

Hanya Kristus harapanku, Dia terang dan kuatku Batu penjuru yang teguh, dikala badai menderu Kasih dan damaiNya besar, kalahkan takut dan gentar Penghiburku, naunganku, dalam kasihNya ku teduh 2

Hanya Kristus yang bersedia turun menjadi manusia Datang s’lamatkan umatNya, walau dihina dicerca

Sampai Dia mati di salib, menanggung murka Ilahi Semua dosaku di tebus,

(59)

kar’na matiNya ku hidup 3

Terbaring di makam gelap, tubuh Sang Terang dunia Hingga tiba hari mulia, dari kubur Dia bangkitlah! Bersama Yesus yang memang, dosaku hilang sengatnya Dia milikku, ku milikNya, ditebus dalam darahNya! 4

Dalam hidup ku tak sesal, dalam mati ku tak gentar KuasaNya tinggal dalamku, memandu hingga ajalku Tiada yang dapat pisahkan ‘ku dari tangan kasihNya Hingga Dia panggilku pulang, dalam kuasaNya ku teguh 7. Khotbah

Lampiran halaman 03.

8. Persembahan. Melalui transfer ke BCA 088 2825 777 a/n GKRI Exodus Ingat akan Nama Yesus

(60)

27 Des 2020

PA N D U A N I B A D A H

1

Ingat akan nama Yesus, kau yang susah dan sedih Nama yang menghiburkanmu, ke mana pun kau pergi

Reff

Indahlah nama-nya, pengharapan hidupku Indahlah nama-nya, kesukaan yang baka 2

Ingat akan nama Yesus, itulah perisaiku Bila datang pencobaan,

itu yang menolongku Reff

Indahlah nama-nya, pengharapan hidupku Indahlah nama-nya, kesukaan yang baka 3

Indah harum nama Yesus, kusuka menuturkan

‘Ku beroleh penghiburan, dan hatiku bergemar Reff

Indahlah nama-nya, pengharapan hidupku Indahlah nama-nya, kesukaan yang baka 9. Doa syafaat

(61)

Lampiran halaman 12 10. Pengumuman

11. Doxology

Puji Allah Bapa Putera Puji Allah Rohul Kudus Ketiganya Yang Esa

(62)

27 Des 2020

Referensi

Dokumen terkait

Sedarmayanti (2013) menyatakan: Pentingnya arti kinerja bagi keberlangsungan sebuah organisasi adalah untuk melakukan, menjalankan, melaksanakan serta melaksanakan atau

Dari AS, masalah debt ceiling yang masih dibahas turut memberikan sentimen terhadap indeks...

Skripsi yang berjudul " Peningkatan Rasa Ingin Tahu Dan Prestasi Belajar IPS Peristiwa Sekitar Proklamasi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head

Rasio Leverage adalah suatu rasio yang menunjukkan kemampuan koperasi untuk mengetahui sampai seberapa besar aktiva perusahaan yang dibiayai dengan hutang atau

Kista sebasea atau kista ateroma, terbentuk akibat sumbatan kelenjar sebasea sehingga produk kelenjar yang seperti bubur putih abu-abu (aterom) terkumpul dalam satu

Water heater ini dirancang khusus untuk dapur modern dan kamar mandi, dengan ukuran yang kecil, pemasangan yang mudah dan desain yang elegan serta tangki air dari titanium

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik jenis mesin, exhaust type, jenis bahan bakar, distribusi umur kendaraan, jarak tempuh kendaraan (VKT),

Sepertiga dari penderita-penderita dengan tanda-tanda peninggian tekanan intrakranial, baik itu disebabkan tumor, abses atau hidrosefalus, pada orang dewasa atau