• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALGORITMA PEMROGRAMAN 1C ABSTRAKSI DAN GENERALISASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ALGORITMA PEMROGRAMAN 1C ABSTRAKSI DAN GENERALISASI"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Indah Wahyuni

A

BSTRAKSI

DAN

(2)

ABSTRAKSI & GENERALISASI

Abstraksi adalah penekanan pada gagasan,

kualitas dan properti, bukan pada detail tertentu (penekanan pada detail)

Generalisasi adalah perluasan dari aplikasi

yang mengarah pada domain yang lebih besar dari obyek yang sama atau tipe yang berbeda

. P emro gr ama n, 2 01 2 2 Abst& Gen, Indah Wa hyuni

(3)

ABSTRAKSI

 Membantu untuk fokus pada hal-hal penting dari

suatu masalah

 Melibatkan pengindentifikasian kelas-kelas

(classes) dari suatu object, sehingga

memungkinkan utk menggroupkannya.

 Bekerja dengan sedikit parameter/variabel dari

kelas-kelas yang ditinjau.

 Contoh :

 Ban sepeda : sepeda balap, sepeda gunung  Mobil : sedan, jeep, wagon, truk, dll

. P emro gr ama n, 2 01 2 3 Abst& Gen, Indah Wa hyuni

(4)

TINGKATAN ABSTRAKSI

Abstraksi Fungsional

Komponen mengimplementasikan satu fungsi, misalnya fungsi matematika.

Pengelompokkan Kasual

Komponen merupakan sekumpula entitas yang berhubungan longgar (loossly related) yang

mungkin berupa deklarasi data, fungsi, dsb.

Abstraksi Data

Komponen merepresentasikan abstraksi data atau kelas perangkat lunak berorientasi objek.

. P emro gr ama n, 2 01 2 4 Abst& Gen, Indah Wa hyuni

(5)

TINGKATAN ABSTRAKSI

Abstraksi Kluster

Komponen merupakan sekumpulan kelas yang berhubungan yang bekerja sama.

Abstraksi Sistem

Komponen merupakan sistem yang berdiri sendiri. Eg. API (application programming interface) yg dpt mengakses command dan operasi. . P emro gr ama n, 2 01 2 5 Abst& Gen, Indah Wa hyuni

(6)

BINDING

 Obyek yang terikat pada nama disebut bindables

(terikat) pada bahasa

 Yang termasuk bindable adalah: data primitif,

nilai kumpulan, referensi ke variabel, tipe-tipe, dan abstraksi yang executable

. P emro gr ama n, 2 01 2 6 Abst& Gen, Indah Wa hyuni

(7)

BINDING

 Attribute : nilai internal atau data terkait pada suatu

objek yang menunjukkan ciri-ciri atau sifat-sifat dari obyek serta penggambaran keadaan (state) obyek

Contoh :

 Nama objek : mobil  Attribute :

 Merek : toyota  Silinder: 2000cc  Warna : merah

 Status : baru / jalan  Tahun : 2006

 Binding : Pengaturan nilai attribute

 Descriptor : informasi attribute yang diisikan dalam

tempat penyimpanan untuk setiap entitas.

. P emro gr ama n, 2 01 2 7 Abst& Gen, Indah Wa hyuni

(8)

JENIS-JENIS BINDING

Collateral binding : melakukan binding secara

terpisah satu sama lainnya dan kemudian menggabungkan binding-binding itu untuk menghasilkan sekumpulan lengkap binding

Sequential binding : melakukan binding dalam

urutan kemunculan mereka

Recursive binding : binding di mana

nama-nama yang di dalamnya terikat dipergunakan (langsung atau tidak langsung) di bindingnya itu sendiri . P emro gr ama n, 2 01 2 8 Abst& Gen, Indah Wa hyuni

(9)

ENKAPSULASI

 Pengkapsulan berarti mengemas beberapa item

bersama-sama menjadi satu unit yang tertutup dalam rangka menyembunyikan struktur

internal suatu obyek dari lingkungan/dunia luar

 Pengkapsulasan sering dianggap sebagai

“penyembunyian informasi” . P emro gr ama n, 2 01 2 9 Abst& Gen, Indah Wa hyuni

(10)

 Setiap kelas hanya menampakkan interface yang

diperlukan untuk berkomunikasi dengan dunia luar melalui message dan menyembunyikan

(encapsulating)/implementasi aktual di dalam kelas.

 Pengapsulan merupakan kemampuan sebuah

obyek kelas untuk membatasi akses client ke reprensentasi internal obyek (data dan fungsi)

. P emro gr ama n, 2 01 2 10 Abst& Gen, Indah Wa hyuni

ENKAPSULASI

(11)

 Sebuah modul umumnya terdiri dari dua bagian:

bagian ekspor dan bagian lokal

 Bagian ekspor dari sebuah modul terdiri dari:

 Deklarasi bahasa untuk simbol-simbol yang

tersedia untuk digunakan dalam bagian modul dan modul lain yang mengimpornya

 Deklarasi modul yang memberikan simbol dari

modul lain yang tersedia untuk digunakan dalam bagian modul dan dalam modul lain yang

mengimpornya . P emro gr ama n, 2 01 2 11 Abst& Gen, Indah Wa hyuni

ENKAPSULASI

(12)

PRINSIP GENERALISASI

 Prisip generalisasi adalah suatu bentuk umum

dari suatu kesatuan yang khusus.

 Contoh :

lamda p.B’

Dimana lamda menyatakan suatu abstrak yang menandakan generalisasi B jika p dipanggil oleh suatu parameter B’

 Prinsip generalisasi tergantung pada prinsip

analogi . P emro gr ama n, 2 01 2 12 Abst& Gen, Indah Wa hyuni

(13)

 Abstrak digeneralisasi dengan parameterisasi

untuk mendapatkan manfaat yang lebih besar.

 Di dalam parameterisasi satu atau lebih bagian

dari suatu kesatuan dapat digantikan dengan suatu nama baru.

 Nama yang digunakan sebagai suatu parameter

ketika abstrak yang telah diparameterkan dilibatkan dengan suatu binding parameter

disebut argumentasi. . P emro gr ama n, 2 01 2 13 Abst& Gen, Indah Wa hyuni

PRINSIP GENERALISASI

(14)

PRINSIP ANALOG

 Ketika ada kecocokan pola antara dua obyek

berbeda, obyek-obyek ini bisa digantikan oleh sebuah obyek yang diberikan parameter untuk memungkinkan rekonstruksi obyek-obyek

aslinya . P emro gr ama n, 2 01 2 14 Abst& Gen, Indah Wa hyuni

(15)

PRINSIP PARAMETERISASI

 Adalah sebuah parameter dari sebuah generik

bisa terbentuk dari domain

. P emro gr ama n, 2 01 2 15 Abst& Gen, Indah Wa hyuni

(16)

SUBSTITUSI

 Penggunaan abstraksi dan generalisasi

bergantung pada substitusi.

 Ikatan keduanya terkandung pada prinsip

berikut:

 Prinsip Korespondensi: Mekanisme binding

parameter dan mekanisme definisi adalah setara . P emro gr ama n, 2 01 2 16 Abst& Gen, Indah Wa hyuni

(17)

PRINSIP KORESPONDENSI

 Adalah suatu formalitas yang menyangkut aspek

/ pengarahan prinsip abstrak yang mengandung subtitusi dan definisi yang saling terkait.

. P emro gr ama n, 2 01 2 17 Abst& Gen, Indah Wa hyuni

(18)

STRUKTUR BLOK

 Sebuah blok adalah sebuah konstruksi yang

membatasi cakupan definisi yang terkandung di dalamnya

 Syntax blok:

let Definitionsin Body end

Body where Definitions

 Syntax di atas menyatakan dua tipe blok, yang

pertama membutuhkan definisi sebelum body dan yang kedua membutuhkan definisi sesudah body . P emro gr ama n, 2 01 2 18 Abst& Gen, Indah Wa hyuni

(19)

 Block merupakan

suatu definisi wilayah bagian bahasa

pemrograman.

 Urutan dari statemen

yang executable yang diperlakukan sebagai suatu unit  Block disebut subprogram atau routine di kebanyakan bahasa pemrograman . P emro gr ama n, 2 01 2 19 Abst& Gen, Indah Wa hyuni

STRUKTUR BLOK

(20)

 Ada tiga dasar struktur blok: monolitik, flat dan

nested

 Monolitik : hanya terdiri dari satu blok saja

 Flat : body nya bisa saja mengandung blok-blok

tambahan tetapi blok bagian dalam tidak mengandung blok

 Nested : jika blok-blok dimungkinkan untuk

bersarang (nested) di dalam blok lain

. P emro gr ama n, 2 01 2 20 Abst& Gen, Indah Wa hyuni

STRUKTUR BLOK

(21)

ATURAN CAKUPAN (SCOPE)

Tindakan mempartisi sebuah program

mengangkat masalah cakupan

nama-nama

Ada empat pilihan:

1. Semua nama tersedia secara global

2. Semua nama eksternal tersedia secara lokal

3. Hanya nama-nama yang diekspor secara

eksplisit tersedia secara global

4. Hanya nama-nama eksternal yang diimpor

secara eksplisit yang tersedia secara lokal

. P emro gr ama n, 2 01 2 21 Abst& Gen, Indah Wa hyuni

(22)

Dynamic Scope

Suatu subprogram yang didefinisikan

di satu tempat dalam suatu program

dan dapat dipanggil dari lingkungan

yang berbeda

Static Scope

Subprogram dipanggil dari lingkungan

tempat subprogram tersebut

didefinisikan

. P emro gr ama n, 2 01 2 22 Abst& Gen, Indah Wa hyuni

(23)

LINGKUNGAN

 Lingkungan lokal suatu subprogram Q terdiri

atas bermacam-macam identifier yang

dideklarasikan di bagian atas dari subprogram Q.

 Nama variabel, nama parameter formal, dan

nama subprogram diperhatikan disini.

 Nama subprogram di sini merupakan nama

subprogram yang didefinisikan secara lokal di dalam suprogram Q (nested subprogram)

. P emro gr ama n, 2 01 2 23 Abst& Gen, Indah Wa hyuni

(24)

. P emro gr ama n, 2 01 2 24 Abst& Gen, Indah Wa hyuni

Referensi

Dokumen terkait

membujur pegunungan Meratus Utara dari barat ke timur yang juga menjadi.. batas wilayah Provinsi

Zirconia merupakan bahan keramik yang mempunyai sifat mekanis baik dan banyak digunakan sebagai media untuk meningkatkan ketangguhan retak bahan keramik lain diantaranya

Hasil pengamatan warna bunga pada 14 genotipe padi lokal Kabupaten Kuantan Singingi menunjukan bahwa karakteristik morfologi hasil ada yang sama dan

Perbedaan skripsi ini dengan skripsi yang penulis bahas adalah skripsi di atas hanya menjelaskan tentang kecocokan teori al-Qur‘an dengan teori biologi, tapi

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

dijelaskan secara lebih lanjut mengenai instansi yang berwenang dan tidak ada kriteria dan kualifikasi akuntan publik yang dapat ditunjuk untuk menghitung kerugian

Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi Rokhmah yang menunjukkan mayoritas ODHA memiliki sikap yang positif terhadap HIV/AIDS dan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia, didalamnya terkandung pesan moral yang