• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) POLRESTA BARELANG TAHUN 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) POLRESTA BARELANG TAHUN 2016"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

DAERAH KEPULAUAN RIAU RESOR KOTA BARELANG

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) POLRESTA BARELANG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.

Kepolisian Resor Kota Barelang yang merupakan unsur pelaksana utama Polda Kepulauan Riau, mempunyai tugas dan tanggung jawab menyelenggarakan fungsi - fungsi Polri dan pengemban fungsi Kepolisian lainnya dalam menciptakan situasi kamtibmas kondusif bagi kepentingan masyarakat. Wilayah tugas Kepolisian Resor Kota Barelang meliputi wilayah Batam, Rempang dan Galang yang merupakan wilayah perdagangan, perindustrian dan wisata yang banyak diminati para investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Batas wilayah Polresta Barelang meliputi sebelah selatan berbatas dengan wilayah jajaran Polres Lingga, sebelah utara berbatas dengan negara Singapura dan Malaysia, sebelah barat berbatas dengan Polres Tanjung Balai Karimun (Pulau Karimun dan Kundur), sebelah timur berbatas dengan pulau Bintan. Luas wilayah hukum Polresta Barelang adalah 71.500 Ha yang terdiri dari wilayah perairan dan daratan. Khusus pulau Batam dengan luas 415 Km² di bagi dalam wilayah yang terdiri dari wilayah Sekupang, Batu Ampar, Lubuk Baja, Batam Kota, Nongsa, Batu Aji, Bengkong, Sei Beduk, Sagulung, Bulang, Belakang Padang dan wilayah Rempang Galang. Pulau Rempang dengan luas 165,83 Km² (16,583 Ha), Pulau Galang dengan luas 8000 Ha dan Pulau Galang Baru dengan luas 3.200 Ha. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam jumlah penduduk Barelang tahun 2016 di estimasikan sebanyak 1.236.399 jiwa yang terdiri dari berbagai suku bangsa.

Gambaran gangguan kamtibmas di wilayah hukum Polresta Barelang dengan trend terjadinya kejahatan yang bersifat umum termasuk kejahatan transnasional dan juga pencurian kekayaan alam serta gangguan kamtibmas lainnya yang sering terjadi yaitu kejahatan terhadap ketertiban umum, pembakaran dan kebakaran, pemalsuan mata uang, perkosaan, perjudian, prostitusi, traficking / perdagangan wanita, KDRT, curanmor, pembunuhan, penganiayaan, kecelakaan

(2)

lalu lintas, narkoba, penyalahgunaan senjata api dan bahan peledak, unjuk rasa, imigran gelap, TKI ilegal dan kontijensi yaitu gangguan kamtibmas lainnya yang sulit di prediksi.

Rencana Kerja Polri tahun 2016 merupakan rencana kerja atau dokumen perencanaan ditingkat Kementrian / Lembaga untuk periode satu tahun yang disusun berpedoman pada Rencana Strategis Polri dan mengacu pada prioritas pembangunan nasional, sebagaimana diamanatkan oleh PP Nomor.20/2004 tanggal 5 Agustus 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah.

Rencana kerja Polresta Barelang tahun 2016 merupakan rencana kerja atau dokumen perencanaan ditingkat satker untuk periode satu tahun yang disusun berpedoman pada rencana strategis Polresta Barelang, rencana strategis Polda Kepri, rencana strategis Polri, dokumen perencanaan Kapolri tahun 2016 dan mengacu pada prioritas pembangunan nasional serta pagu defenitif. Rencana Kerja Polresta Barelang senantiasa mengacu pada Visi & Misi Polresta Barelang.

Sementara itu sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Kepolisian Negara Republik Indonesia, tugas pokok Polri sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat serta penegak hukum dituntut untuk melaksanakan tugasnya dengan profesional dan proporsional dengan menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak asasi manusia.Polresta Barelang yang bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi Kepolisian dalam mendukung pelaksanaan penyidikan yang dilaksanakan oleh segenap jajaran Polri dan kepentingan lain yang terkait sebagaimana visi dan misi yang dimiliki oleh Kepolisian Resor Kota Barelang..

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Polresta Barelang berpedoman pada Rencana Kerja Polresta Barelang tahun anggaran 2016. Untuk mewujudkan tugas pokok tersebut diperlukan dukungan anggaran yang cukup besar. Namun mengingat masih terbatasnya anggaran negara, maka selektifitas prioritas sasaran program dan anggaran Polresta Barelang tahun 2016 diharapkan mampu memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas pelayanan Polri kepada masyarakat.

Dengan era reformasi yang sedang bergulir sampai dengan saat ini, Kepolisian Resor Kota Barelang senantiasa terus berupaya mendukung dan mengawasi agar reformasi dapat berjalan sesuai dengan harapan masyarakat. Untuk mewujudkan harapan tersebut Polresta Barelang yang juga bagian dari instansi pemerintah telah melaksanakan reformasi di dalam pengelolaan organisasi baik dari aspek akuntabilitas kinerja serta aspek akuntabilitas penggunaan keuangan Negara, dimana ketentuan…..

(3)

ketentuan tersebut seperti yang telah tertuang dalam Tap MPR RI No.XI/MPR/1998 dan Undang-Undang No.28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih, bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, dibutuhkan suatu bentuk pertanggung jawaban terkait pengembangan dan penerapan sistem yang tepat, jelas dan nyata secara periodik. Pemerintah melalui Intruksi Presiden No 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) sebagai tindak lanjut TAP MPR RI dan Undang Undang tersebut, mewajibkan tiap pimpinan Departemen/lembaga Pemerintah Non Departemen, Pemerintah Daerah, Satuan Kerja atau unit kerja di dalamnya, membuat laporan kinerja instansi pemerintah (LKIP) secara berjenjang serta berkala untuk disampaikan kepada atasannya. Serta sesuai dengan Perkap Nomor 7 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2012, tanggal 30 Oktober 2012 tentang Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi. .

Kedudukan Polri berdasarkan pasal 8 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, menyatakan bahwan kedudukan Kepolisian Negara Republik Indonesia berada dibawah Presiden, dan pasal ayat 2 Kepolisian Negara Republik Indonesia dipimpin oleh Kapolri yang dalam pelaksanaan tugasnya bertanggungjawab kepada Presiden sesuai dengan peraturan perundang-undangan.Berdasarkan amanat Undang-Undang Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002, maka secara organisasi dalam pelaksanaaan tugasnya Kapolresta Barelang bertanggungjawab kepada Kapolda Kepri.

Tugas Pokok Polri (Polresta Barelang) sebagaimana yang tercantum dalam pasal 13 Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah sebagai berikut :

1) Tugas Pokok Polresta Barelang

Kepolisian Resor Kota Barelang mengemban tugas memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat serta melaksanakan tugas Polri lainnya di dalam hukum Polresta Barelang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4)

2) Fungsi Polresta Barelang

Dalam rangka mengemban tugas tersebut diatas Polresta Barelang menyelenggarakan fungsi :

a) Pemberian pelayanan kepolisian kepada masyarakat, dalam bentuk penerimaan dan penanganan laporan/pengaduan, pemberian bantuan dan pertolongan termasuk pengamanan kegiatan masyarakat dan instansi pemerintah, dan pelayanan surat izin/keterangan, serta pelayanan pengaduan atas tindakan anggota Polri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

b) Pelaksanaan fungsi Intelijen dalam bidang keamanan guna terselenggaranya deteksi dini (early detection) dan peringatan dini (early warning), termasuk persandian baik sebagai bagian dari kegiatan satuan-satuan atas maupun sebagai bahan masukan penyusunan rencana kegiatan operasional Polresta Barelang dalam rangka pencegahan gangguan dan pemeliharaan keamanan dalam negeri; c) Penyelidikan dan penyidikan tindak pidana termasuk fungsi identifikasi,

fungsi laboratorium forensik dalam rangka penegakan hukum, penerbitan SP2HP dalam rangka penegakan hukum dan transparansi dalam proses penyidikan, serta pembinaan, koordinasi dan pengawasan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS);

d) Pelaksanaan fungsi Sabhara, meliputi kegiatan pengaturan, penjagaan pengawalan, patroli (Turjawali) serta pengamanan kegiatan masyarakat dan pemerintah, termasuk penindakan tindak pidana ringan (Tipiring), pengamanan unjuk rasa dan pengendalian massa, serta pengamanan objek vital, pariwisata dan Very Important Person (VIP);

e) Pelaksanaan fungsi lalu lintas, meliputi kegiatan Turjawali lalu lintas, termasuk penindakan pelanggaran dan penyidikan kecelakaan lalu lintas serta registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor dalam rangka penegakan hukum dan pembinaan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas;

f) Pelaksanaan fungsi kepolisian perairan, meliputi kegiatan patroli perairan, penanganan pertama terhadap tindak pidana perairan, pencarian dan penyelamatan kecelakaan di wilayah perairan, pembinaan masyarakat perairan dalam rangka pencegahan kejahatan, dan pemeliharaan keamanan di wilayah perairan;

(5)

g) Pembinaan masyarakat, yang meliputi pemberdayaan masyarakat melalui perpolisian masyarakat, pembinaan dan pengembangan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa dalam rangka peningkatan kesadaran dan ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan, terjalinnya hubungan antara Polri dengan masyarakat, koordinasi dan pengawasan kepolisian khusus; h) Pembinaan hubungan kerja sama yang meliputi kerja sama dengan

organisas/lembaga/tokoh sosial kemasyarakatan dan instansi pemerintah khususnya pemerintah daerah dalam konteks otonomi daerah dan pembinaan teknis, koordinasi dan pengawasan kepolisian khusus dan penyidik pegawai negeri sipil;dan

i) Fungsi-fungsi lain berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan atau peraturan pelaksanaannya termasuk pelayanan kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum ditangani oleh instansi dan atau pihak yang berwenang.

C. Struktur Organisasi Polresta Barelang

Sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Kapolri Nomor 23 tahun 2010 tanggal 30 September 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian Resor dan Kepolisian Sektor.

Struktur organisasi Polresta Barelang terdiri dari :

Organisasi Kepolisian Resor Kota Barelang disusun dalam 2 (dua) tingkat yaitu : 1. Tingkat Kepolisian Resor Kota Barelang (Polresta Barelang), dengan susunan

organisasi sebagai berikut : Unsur Pimpinan :

a) Kapolresta Barelang b) Wakapolresta Barelang

Unsur Pengawas dan Pembantu Pimpinan : a) Bagian Operasi (Bagops)

b) Bagian Perencanaan (Bagren) c) Bagian Sumber Daya (Bagsumda) d) Seksi Pengawasan (Siwas)

e) Seksi Profesi dan Pengamanan (Sipropam) f) Seksi Keuangan (Sikeu)

g) Seksi Umum (Sium).

(6)

Unsur Pelaksana Utama :

a) Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) b) Sat Intelkam c) Sat Reskrim d) Sat Resnarkoba e) Sat Binmas f) Sat Sabhara g) Sat Lantas h) Sat Polair i) Sat Tahti Unsur Pendukung :

Seksi Teknologi dan Informasi Kepolisian (Sitipol)

2. Tingkat Kepolisian Sektor (Polsek dan unsur pelaksana tugas Kewilayahan) terdiri dari :

No Kesatuan Status Awal Posisi

1. Polsek Lubuk Baja Urban 1 1

2. Polsek Batu Aji Urban 1 1

3. Polsek Sekupang Urban 1 1

4. Polsek Batu Ampar Urban 1 1

5. Polsek Batam Kota Urban 1 1

6. Polsek Nongsa Urban 1 1

7. Polsek Belakang Padang Rural 1 1

8. Polsek KKP (Pelabuhan) Rural 1 1

9. Polsek Bengkong Rural 1 1

10. Polsek Sei Beduk Pra Rural 1 1

11. Polsek Sagulung Pra Rural 1 1

12. Polsek Galang Pra Rural 1 1

13. Polsek KKB (Bandara) Pra Rural 1 1

(7)

D. Permasalahan.

1) Belum adanya Skep definitif untuk Sat Pam Obvit dan Sat Polair Polresta Barelang sesuai Perkap Nomor 23 tahun 2010, sehingga berpengaruh pada pemenuhan kekuatan personel dan sarana prasarana serta pelayanan pengamanan objek vital dan pengamanan perairan diwilayah Batam yang merupakan wilayah perbatasan laut dengan luar negeri.

2) Masih terdapatnya polsek yang berstatus Prarural, sehingga belum optimal pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat yang memiliki jumlah penduduk yang banyak dan tingkat kerawanan kriminalitas yang tinggi yaitu:

(1) Polsek Sei Beduk (2) Polsek Sagulung (3) Polsek Galang

(4) Polsek Kawasan Bandara Hang Nadim Batam

3) Sarana dan prasarana untuk kegiatan patroli laut yang kurang memadai khususnya kapal patroli yang sampai saat ini masih kekurangan armada sehingga berpengaruh dengan intensitas kegiatan patrolinya.

4) Masih terbatasnya jumlah personel Polresta Barelang yang berkualitas dan memiliki kompetensi/kemampuan dalam menghadapi kejahatan tindak pidana Korupsi dan Trans Nasional Crime sehingga anggaran untuk tindak pidana Korupsi tidak terserap secara optimal.

5) Pengembangan kekuatan personel belum maksimal di pulau-pulau kecil terluar yang berpenghuni dengan menjangkau tempat-tempat lain yang rawan penyelundupan, illegal trading, illegal fishing dan pelarian kriminal dikarenakan di wilayah hukum Polresta Barelang banyak pelabuhan tidak resmi.

6) Kualitas pemerataan dan terjangkaunya pelayanan Kepolisian khususnya diwilayah terpencil dan pulau-pulau kecil terluar berpenghuni di Polresta Barelang yang relatif belum optimal.

7) Terbatasnya kekuatan personel riil di Polresta Barelang dan jajaran Polsek yang masih jauh dari DSP.

(8)

8) Kebutuhan anggaran biaya pemeliharaan keamanan dan ketertiban masih kurang, minimal mendekati batas kebutuhan ideal.

9) Belum maksimalnya program Reformasi Birokrasi Polri yang ada di Polresta Barelang sehingga masih ada komplain-komplain dari masyarakat tentang pelayanan Polri yang telah diberikan kepada masyarakat sehingga berdampak pada nilai Indeks Tata Kelola (ITK) Polresta Barelang menjadi rendah.

(9)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis Polresta Barelang Tahun 2015-2019

Tahun 2015 merupakan pelaksanaan awal rencana kerja Polri dalam tahapan Renstra Polri tahun 2015-2019, sesuai dengan rencana Pembangunan Jangka panjang Nasional (RPJMN) menyatakan bahwa tema RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) yaitu “Memantapkan Pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetetif perekonomian yang berbasis Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia, Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas serta kemampuan Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) dengan sasaran pembangunan di bidang Hankam tahun 2015 – 2019 adalah“ terwujudnya penguatan Pertahanan Nasional dan Keamanan dalam negeri.

Pada rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Bapenas telah menyusun Konsep Arah Kebijakan Nasional untuk tahun 2015-2019 bidang pertahanan dan keamanan yaitu : (1) meningkatkan pelayanan publik; (2) Penguatan SDM; (3) Pemantapan Manajemen Internal.

Dalam isu strategis RPJMN 2015-2019 dibidang pertahanan keamanan dengan sub isu peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap Polri, ada tiga arah kebijakan yaitu satu peningkatan pelayanan publik, dengan sasaran antara lain meningkatkan pelaksanaan Quick respons dan Quick wins, (memperdayakan community Policing / Polmas), penanganan dan pemeliharaan keamanan dan ketertiban, dua penguatan SDM dengan sasaran antara lain, penambahan 20.000 personel Polri, peningkatan Diklat Polri, dan tiga pemantapan manajemen internal dengan sasaran peningkatan sistem teknologi Informasi dan komunikasi Polri. Pembangunan Polri lima tahun kedepan bidang Politik Hukum dan Hankam yang difokuskan pada penciptaan prekondisi dan penciptaan lingkungan yang kondusif bagi upaya peningkatan daya saing dan pencapaian keberhasilan pembangunan dengan ditekankan upaya-upaya untuk memantapkan demokrasi, keadilan dan kepastian Hukum, penciptaan kondisi aman dan damai, terwujudnya birokrasi yang profesional dan terwujudnya regulasi yang berkualitas.

(10)

Tahun 2016 adalah merupakan tahun kedua pelaksanaan Renstra Polresta Barelang 2015-2019 yang merupakan tahap ke III (Strive For Excellent) yang merupakan kelanjutan Renstra Polresta Barelang 2010-2014 tahap II (Partnership Building), dimana tahun 2016 akan melanjutkan pelayanan masyarakat yang prima dan kebulatan sinergi polisional yang produktif dengan didukung Almatsus Polri berbasis Teknologi Kepolisian guna menghadapi kondisi daya saing bangsa dan keunggulan Nasional.

Terwujudnya postur personel Polresta Barelang sebagai sosok penolong, pelayan dan sahabat masyarakat serta penegak Hukum yang jujur, benar, adil, transparan dan akuntabel guna memelihara keamanan wilayah hukum Polresta Barelang yang mantap didukung sinergitas Polisional dalam rangka keberlangsungan pembangunan Prop. Kepri, Batam khususnya melalui kemitraan dengan berbagai lapisan masyarakat..

Pada pelaksanaan Renstra III (2015-2019), pemerintahan Presiden Joko Widodo melalui Kabinet Kerja mengusung program pembangunan nasional yang dikemas di bawah tajuk Nawa Cita (9 Program Kerja Prioritas) yaitu :

a. menghadirkan kembali Negara untuk melindungi bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara.Melalui pelaksanaan politik luar negeri bebas-aktif;

b membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya;

c. membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam rangka Negara kesatuan;

d. menolak Negara lemah dengan melakukan reformasi system dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya;

e. meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui program Indonesia Pintar dengan wajib belajar 12 tahun bebas pungutan. Dan program Indonesia Sehat untuk peningkatan layanan kesehatan masyarakat.Serta Indonesia kerja dan Indonesia sejahtera dengan mendorong program kepemilikan tanah seluas sembilan juta hektar;

f. meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional;

g. mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis dan domestik;

(11)

h. melakukan revolusi karakter bangsa melalui penataan kembali kurikulum pendidikan nasional;

i. memperteguh Ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui penguatan kebhinekaan dan menciptakan ruang dialog antar warga.

Posisi Polri khususnya Polresta Barelang dari aspek kelembagaan dan struktural dalam Nawa Cita diatas adalah menghadirkan negara (melalui Polri/Polresta Barelang) untuk melindungi dan menciptakan rasa aman segenap warga negara.Penjelasan berikutnya terdapat pada Nawa Cita huruf b dan d, yang secara jelas dan konkret menjelaskan Tupoksi Polri dalam penegakan hukum dan pelayanan masyarakat.

Selaras dengan keinginan Kabinet Kerja untuk membangun politik keamanan dan ketertiban masyarakat melalui pemuliaan kepercayaan publik, maka Polri khususnya Polresta Barelang melakukan pembinaan mental dan displin terus menerus dengan mengadakan pembinaan rohani dan pelatihan untuk menghasilkan polisi yang berwatak sipil, tidak militeristik dalam menjalankan tugas penegakan hukum dan menjaga serta memelihara kamtibmas.

Secara substantif Rencana Strategis Polresta Barelang memuat Visi dan Misi, tujuan yang ingin dicapai, sasaran prioritas dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai berikut :

1) Visi Polresta Barelang

Terwujudnya Sumber Daya Manusia Polresta Barelang yang profesional, unggul, proaktif dalam memberikan pelayanan prima dan dipercaya masyarakat dalam menegakkan hukum guna mendukung terciptanya situasi kamtibmas yang kondusif berlandaskan kegotong royongan.

2) Misi Polresta Barelang

a) mewujudkan pemuliaan dan kepercayaan publik dengan memberikan perlindungan, pengayoman, pelayanan melalui kegiatan preemtif, preventif dan penegakan hukum sesuai dengan standar operasional prosedur;

b) mewujudkan pemberdayaan kualitas sumber daya manusia Polresta Barelang yang profesional dan kompetan dengan menjunjung tinggi etika dan sendi-sendi hak asasi manusia;

(12)

c) mewujudkan deteksi aksi melalui kegiatan deteksi dini, peringatan dini dan cegah dini secara cepat akurat dan efektif serta membangun jaringan Intelijen yang handal guna terciptanya situasi kamtibmas yang kondusif;

d) mewujudkan pemeliharan keamanan dan ketertiban masyarakat dengan pemahaman, kesadaran dan kepatuhan hukum melalui strategi Polmas serta membangun sinergi polisional yang proaktif dengan Instansi terkait;

e) mewujudkan penegakan hukum yang berkeadilan, menjunjung tinggi HAM dan anti KKN;

f) mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalulintas baik didarat maupun di laut /perairan;

g) menjamin terlaksana program kerja, terselenggaranya pengelolaan anggaran dan keuangan negara yang transparan dan akuntabel.

3) Tujuan

a) terwujudnya organisasi Polresta Barelang yang good governance dan clean goverment;

b) terwujudnya perubahan mind set dan culture set personel Polresta Barelang melalui reformasi birokrasi Polri menuju pemolisian demokratis;

c) terwujudnya rasa aman dan nyaman di masyarakat dalam melaksanakan aktivitas dan kegiatan kehidupan sehari-hari;

d) terwujudnya personel Polresta Barelang yang profesional dan kompeten, bermoral, modern, unggul dan dipercaya masyarakat;

e) terwujudnya penegakan hukum yang transparan, akuntabel dan anti KKN yang mampu memberikan perlindungan dan pengayoman masyarakat serta memenuhi rasa keadilan masyarakat.

4) Sasaran Strategis Polresta Barelang.

Sasaran strategis Polri dalam kurun waktu 5 (lima tahun) kedepan adalah membangun pelayanan prima yang mantap (Strive for excellen).Pencapaian sasaran strategi dimaksud dalam rangka melanjutkan strategi membangun kemitraan dan strategi membangun kepercayaan sehingga tercipta kondisi kamtibmas yang lebih kondusif.Dalam mewujudkan standar pelayanan kamtibmas yang prima tersebut, maka sasaran strategis Polresta Barelang tahun 2015-2019 adalah :

(13)

a) Terpenuhinya sarana prasarana dan almatsus Polresta Barelang berbasis teknologi dalam menghadapi berbagai trend kejahatan modern dan konflik sosial dengan indikator :

1) Prosentase terpenuhinya jumlah sarana prasarana dan alkom Polresta Barelang dalam mendukung kegiatan operasional;

2) Jumlah alsus berbasis teknologi yang berkaitan dengan penanganan tindak pidana.

b) Terbangunnya postur Polresta Barelang yang profesional, bermoral, modern dan unggul melalui binrohtal, perubahan mind set dan culture set atau revolusi mental, serta melalui pelatihan fungsi teknis kepolisian dengan indikator :

1) Jumlah personel Polresta Barelang yang memiliki standar kompetensi pendidikan sesuai dengan bidang tugasnya;

2) Jumlah kegiatan binrohtal yang dilaksanakan;

3) Jumlah personel Polresta Barelang yang mengikuti pelatihan mind set dan culture set;

4) Jumlah personel Polresta Barelang yang mengikuti pelatihan fungsi teknis kepolisian.

c) Tergelarnya kekuatan Polresta Barelang baik didarat maupun diwilayah pulau terluar berpenghuni serta sebagai poros maritim secara berkelanjutan/ kesinambungan dengan indikator :

1) Jumlah personel Polresta Barelang yang melaksanakan kegiatan strong poin di jalan;

2) Prosentase personel yang telah ditempatkan diwilayah pulau terluar berpenghuni/berpenduduk;

3) Prosentase penambahan ketersediaan fasilitas Polsek/Subsektor yang tergelar diwilayah pulau-pulau terluar berpenghuni.

d) Terwujudnya peningkatan pelayanan prima kepada masyarakat sampai dengan pulau terluar berpenghuni baik dibidang kegiatan preemtif, preventif, maupun dalam penegakan hukum untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban dengan indikator:

1) Prosentase peningkatan/giat pelayanan fungsi kepolisian dalam rangka mencipta rasa aman (fungsi harkamtibmas, fungsi reserse, fungsi intelkan, fungsi lantas);

2) Prosentase menurutnya complain masyarat terhadap Polri (Dumas pada Siwas, Dumas pada Sipropam, Dumas pada Reskrim).

(14)

e) Terdeteksinya dan terpantaunya berbagai potensi gejolak sosial dalam masyarakat sehingga mampu mencegah dan menanggulangi gangguan kamtibmas yang dapat mengarah kepada terjadinya kerusuhan, tindakan anarkisme dan terorisme dengan indikator :

1) Jumlah masyarakat yang dilayani untuk mendapatkan SKCK; 2) Jumlah rekomendasi perijinan terhadap kegiatan unjuk rasa; 3) Jumlah surat ijin kegiatan masyarakat yang diterbitkan;

4) Prosentase produk Intelijen yang dapat digunakan oleh fungsi kepolisian lainnya dalam rangka harkamtibmas.

f) Terciptanya kemitraan Polresta Barelang dengan Toga, Tomas,Todat, LSM, OKP, ormas dan masyarakat serta terjalinya sinergi polisional proaktif dengan instansi terkait berlandaskan gotong royong untuk menciptakan keamanan dalam negeri secara berkelanjutan dengan indikator :

1) Jumlah Mou Polresta Barelang dengan Pemko/ Instansi terkait; 2) Jumlah kerjasama dengan kelompok masyarakat terorganisir.

g) Tergelarnya Bhabinkamtibmas di seluruh desa/kelurahan dalam rangka strattegi Polmas dan melakukan deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan dan gejolak sosial masyarakat dengan indikator :

1) Prosentase terpenuhinya 1 Bhabinkamtibmas disetiap desa/kelurahan; 2) Prosentase jumlah komunitas masyarakat dalam menciptakan iklim

keamanan.

h) Terjaminnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas barang dan orang diwilayah laut maupun diwilayah darat dengan indikator : 1) Prosentase penurunan laka laut;

2) Prosentase penurunan pelanggaran lalu lintas;

3) Prosentase penurunan fatalitas korban laka lantas meninggal dunia;

4) Prosentase kegiatan rekayasa lantas untuk menurunkan titik rawan kemacetan lalu lintas.

i) kejahatan transnasional dan kejahatan berimplikasi kontijnesi dengan indikator: 1) Prosentase pengungkapan dan penyelesaian kasus tindak pidana;

2) Prosentase penurunan jumlah tindak pidana;

3) Jumlah SP2HP yang diterbitkan oleh jajaran fungsi Reserse.

(15)

j) Tersusun dan terimplementasinya SOP tentang standar pelayanan publik yang unggul dalam rangka menyelenggarakan fungsi Polresta Barelang yang Good Governance dan Clean Goverment dengan indikator :

1) Jumlah SOP tentang standar pelayanan publik yang akuntabel (yang dilaksanakan);

2) Prosentase pengadaan yang menggunakan e-procurement. B. Perjanjian Kinerja Polresta Barelang

Perjanjian Kinerja disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Peraturan Kapolri Nomor 6 Tahun 2015 tentang Penyusunan Perjanjian Kinerja dilingkungan Polri.Perjanjian Kinerja merupakan pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam kurun waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya.

Perjanjian Kinerja bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja apatur sebagai wujud nyata, komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah, sebagai dasar penilaian baik keberhasilan maupun kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi (reward and punishment)

Polresta Barelang telah membuat Perjanjian Kinerja tahun 2016, kegiatan yang disusun adalah kegiatan yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Satker Polresta Barelang, Perjanjian Kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2016. Perjanjian Kinerja Polresta Barelang tahun 2016 adalah sebagai berikut:

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 2 3 4 1 Terpenuhinya sarana/prasarana dan Almatsus Polresta Barelang berbasis teknologi dalam

menghadapi berbagai trend kejahatan modern dan konflik sosial.

a. Persentase terpenuhinya jumlah sarana prasarana dan alkom Polresta Barelang dalam mendukung kegiatan operasional dibandingkan dengan kebutuhan.

b. Jumlah Alsus berbasis Teknologi yang berkaitan dengan penanganan Tindak Pidana.

3 %

1 Unit

(16)

2 Terbangunnya Postur Polresta Barelang yang profesional, bermoral, modern dan unggul melalui binrohtal, perubahan mind set dan culture set atau revolusi mental, serta melalui pelatihan fungsi teknis kepolisian.

a. Jumlah personel Polresta Barelang yang mempunyai kompetensi sesuai dengan bidang tugasnya.

b. Jumlah kegiatan binrohtal yang dilaksanakan.

c. Jumlah personel yang mengikuti pelatihan mind set dan culture set.

d. Jumlah personel Polresta Barelang yang mengikuti pelatihan fungsi teknis kepolisian 169 Pers 50 Kegiatan 15 Pers 150 Pers 3 Tergelarnya kekuatan Polresta Barelang baik didarat maupun di wilayah pulau terluar berpenghuni sebagai poros maritim secara berkelanjutan/ kesinambungan.

a. Jumlah personel Polresta

Barelang yang

melaksanakan strong poin dijalan.

b. Persentase personel yang ditugaskan diwilayah pulau pulau terluar berpenghuni dibanding dengan DSP. c. Persentase ketersediaan

fasilitas Polsek/Subsektor yang tergelar di wilayah pulau-pulau terluar berpenghuni dibandingkan dgn jumlah pulau terluar berpenghuni.

348 Pers

5 %

3 %

4 Terwujudnya peningkatan pelayanan prima kepada masyarakat sampai dengan pulau terluar berpenghuni baik dibidang kegiatan preemtif, preventif maupun dalam penegakan hukum untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban.

a. Persentase peningkatan/giat pelayanan fungsi Kepolisian dalam rangka menciptakan rasa aman: 1) Fungsi Harkamtibmas 2) Fungsi Reserse 3) Fungsi Intelkam 4) Fungsi Lantas b. Persentase menurunnya komplain masyarakat terhadap pelayanan Polri: 1) Dumas pada Siwas 2) Dumas pada Sipropam 3) Dumas pada Satreskrim

5 % 10 % 10 % 10 % 2 % 8 % 20 % 5. Terdeteksi…..

(17)

5 Terdeteksi dan terpantaunya berbagai potensi gejolak sosial dalam masyarakat,

sehingga mampu

mencegah dan

menanggulangi gangguan kamtibmas yang dapat

mengarah kepada

terjadinya kerusuhan, tindakan anarkhis maupun terorisme.

a. Jumlah masyarakat yg dilayani untuk mendapatkan SKCK

b. Jumlah rekomendasi perinzinan terhadap kegiatan Unjuk Rasa.

c. Jumlah surat izin kegiatan masyarakat yang diterbitkan. d. Persentase produk Intelijen

yang dapat digunakan oleh fungsi kepolisian lainnya dalam rangka harkamtibmas.

90.522

86

1.150

5 %

6 Terciptanya kemitraan Polresta Barelang dengan Toga,Tomas,Todat,LSM,

OKP,Ormas dan

masyarakat serta terjalinnya sinergi polisional proaktif dengan Instansi terkait berlandaskan gotong royong, untuk menciptakan keamanan dalam negeri secara berkelanjutan.

a. Jumlah MoU/kerjasama Polresta Barelang dengan Pemko/Instansi terkait. b. Jumlah MoU/kerjasama dengan masyarakat terorganisir. 25 10 7 tergelarnya Bhabinkamtibmas di seluruh desa / kelurahan dalam rangka implementasi strategis polmas dan melakukan deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan dan gejolak sosial masyarakat

a. Persentase terpenuhinya Bhabinkamtibmas pada satu desa/kelurahan.

b. Persentase jumlah komunitas

masyarakat dalam menciptakan iklim keamanan. 91 %dari total desa/kelurahan 5 % 8 Terjaminnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas barang dan orang di wilayah laut maupun di wilayah darat.

a. Persentase penurunan laka laut.

b. Persentase penurunan pelanggaran lalu lintas yang dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas.

c. Persentase penurunan fatalitas korban dalam kecelakaan lalu lintas.

d. Persentase kegiatan rekayasa lantas untuk menurunkan titik rawan kemacetan lalu lintas.

0 % 5 %

6,47 %

9,61 %

(18)

9 Meningkatnya

penyelesaian dan pengungkapan perkara ,serta terciptanya rasa aman masyarakat dari 4 (empat) jenis kejahatan (kejahatan konvensional, kejahatan terhadap kekayaan negara, kejahatan transnasional dan kejahatan berimplikasi kontinjensi).

a. Persentase pengungkapan

dan penyelesaian

penanganan kasus tindak pidana.

b. Persentase penurunan jumlah tindak pidana.

c. Jml SP2HP yang diterbitkan oleh jajaran fungsi Reserse.

60 %

6 % 3.250

10 Tersusun dan

terimplementasinya SOP tentang standar pelayanan publik yang unggul dalam rangka menyelenggarakan fungsi Polresta Barelang yang Good Governance dan Clean Government.

a. Jumlah SOP tentang Standar Pelayanan Publik yang

akuntabel (yang

dilaksanakan).

b. Persentase pengadaan yang menggunakan e-procurement (LPSE). 48 100 % BAB III…..

(19)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Pengukuran tingkat capaian kinerja Polresta Barelang Tahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja dengan realisasinya, membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu. Tingkat capaian kinerja berdasarkan hasil pengukurannya dapat diilustrasikan dalam uraian sebagai berikut :

A. Capaian Kinerja Organisasi

Capaian kinerja pada Polresta Barelang T.A. 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasinya masing-masing indikator kinerja sasaran, rincian tingkat capaian masing-masing indikator tersebut dapat dilihat pada tabel Pengukuran Kinerja (PK) Polresta Barelang Tahun 2016.

Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian sasaran strategis berikut indikator kinerjanya, namun demikian masih ada beberapa sasaran strategis yang belum optimal berhasil diwujudkan dalam tahun 2016.Namun terhadap sasaran maupun target indikator yang belum berhasil diwujudkan, telah dilakukan beberapa analisa dan evaluasi sebagai bahan umpan balik (feedback) dalam rangka peningkatan capaian kinerja dimasa yang akan datang.

Tabel 1

Tabel Pengukuran Kinerja

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI %

1 2 3 4 5 6 1 Terpenuhinya sarana/prasarana dan Almatsus Polresta Barelang berbasis teknologi dalam menghadapi berbagai

trend kejahatan modern dan konflik sosial.

a. Persentase terpenuhinya jumlah sarana prasarana dan alkom Polresta Barelang dalam mendukung kegiatan operasional dibandingkan dengan kebutuhan. 3 % 3 % 100 % b. Jumlah…..

(20)

b. Jumlah Alsus berbasis Teknologi yang berkaitan dengan penanganan Tindak Pidana. 1 Unit 1 Unit 100 % 2 Terbangunnya Postur

Polresta Barelang yang

profesional, bermoral,

modern dan unggul

melalui binrohtal,

perubahan mind set dan culture set atau revolusi mental, serta melalui pelatihan fungsi teknis kepolisian. a. Jumlah personel Polresta Barelang yang mempunyai kompetensi sesuai dengan bidang tugasnya. b. Jumlah kegiatan binrohtal yang dilaksanakan. c. Jumlah personel yang mengikuti

pelatihan mind set dan culture set. d. Jumlah personel Polresta Barelang yang mengikuti pelatihan fungsi teknis kepolisian 169 Pers 50 Kegiatan 15 Pers 150 Pers 321 Pers 226 Giat 18 Pers 293 Pers 190 % 452 % 120 % 195 % 3 Tergelarnya kekuatan

Polresta Barelang baik

didarat maupun di

wilayah pulau terluar

berpenghuni sebagai

poros maritim secara berkelanjutan/ kesinambungan. a. Jumlah personel Polresta Barelang yang melaksanakan strong poin dijalan. b. Persentase personel yang ditugaskan diwilayah pulau pulau terluar berpenghuni dibanding dengan DSP. c. Persentase ketersediaan fasilitas Polsek/Subsektor yang tergelar di wilayah pulau-pulau terluar berpenghuni dibandingkan dgn jumlah pulau terluar berpenghuni. 348 Pers 5 % 3 % 634 Pers 5 % 0 % 182 % 100 % 0 % 4. Terwujudnya…..

(21)

4 Terwujudnya

peningkatan pelayanan

prima kepada

masyarakat sampai

dengan pulau terluar

berpenghuni baik

dibidang kegiatan

preemtif, preventif

maupun dalam

penegakan hukum untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban. a. Persentase peningkatan/giat pelayanan fungsi Kepolisian dalam rangka menciptakan rasa aman: 1) Fungsi Harkamtibmas 2) Fungsi Reserse 3) Fungsi Intelkam 4) Fungsi Lantas b. Persentase menurunnya komplain masyarakat terhadap pelayanan Polri: 1) Dumas pada Siwas 2) Dumas pada Sipropam 3) Dumas pada Satreskrim 5 % 10 % 10 % 10 % 2 % 8 % 20 % 20 % 3 % 12 % 22 % 50 % 0 % 46 % 300 % 30 % 120 % 220 % 2500 % 0 % 230 % 5 Terdeteksi dan terpantaunya berbagai

potensi gejolak sosial

dalam masyarakat,

sehingga mampu

mencegah dan

menanggulangi

gangguan kamtibmas

yang dapat mengarah

kepada terjadinya kerusuhan, tindakan anarkhis maupun terorisme. a. Jumlah masyarakat yg dilayani untuk mendapatkan SKCK b. Jumlah pemberitahuan terhadap kegiatan Unjuk Rasa.

c. Jumlah surat izin kegiatan masyarakat yang diterbitkan. d. Persentase produk Intelijen yang dapat digunakan oleh fungsi kepolisian lainnya dalam rangka harkamtibmas 90.522 86 1.150 5 % 77.890 88 2.271 4 % 86 % 102 % 197 % 80 % 6. Terciptanya…..

(22)

6 Terciptanya kemitraan

Polresta Barelang

dengan Toga,

Tomas,Todat,LSM,

OKP, Ormas dan

masyarakat serta

terjalinnya sinergi

polisional proaktif

dengan Instansi terkait

berlandaskan gotong

royong, untuk

menciptakan keamanan

dalam negeri secara

berkelanjutan. a. Jumlah MoU/kerjasama Polresta Barelang dengan Pemko/Instansi terkait. b. Jumlah MoU/kerjasama dengan masyarakat terorganisir. 25 10 60 17 240 % 170 % 7 Tergelarnya Bhabinkamtibmas di

seluruh desa / kelurahan

dalam rangka

implementasi strategis

polmas dan melakukan deteksi dini terhadap

potensi gangguan

keamanan dan gejolak sosial masyarakat

a. Persentase terpenuhinya Bhabinkamtibmas pada satu desa/ kelurahan. b. Persentase jumlah komunitas masyarakat dalam menciptakan iklim keamanan. 91 % 5 % 88 % 4 % 97 % 80 % 8 Terjaminnya keamanan, keselamatan, ketertiban

dan kelancaran lalu

lintas barang dan orang di wilayah laut maupun di wilayah darat. a. Persentase penurunan laka laut. b. Persentase penurunan pelanggaran lalu lintas yang dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas. c. Persentase penurunan fatalitas korban dalam kecelakaan lalu lintas. d. Persentase kegiatan rekayasa lantas untuk menurunkan titik rawan kemacetan lalu lintas. 0 % 5 % 6,47 % 9,61 % 0 % 5 % 12 % 9 % 0 % 100 % 185 % 94 % 9. Meningkatnya…..

(23)

9 Meningkatnya

penyelesaian dan

pengungkapan perkara ,serta terciptanya rasa aman masyarakat dari 4 (empat) jenis kejahatan (kejahatan konvensional, kejahatan terhadap kekayaan negara, kejahatan transnasional dan kejahatan berimplikasi kontinjensi). a. Persentase pengungkapan dan penyelesaian penanganan kasus tindak pidana. b. Persentase penurunan jumlah tindak pidana. c. Jmlh SP2HP yang diterbitkan oleh jajaran fungsi Reserse. 60 % 6 % 3.250 58 % 4 % 4.784 97 % 57 % 152 % 10 Tersusun dan terimplementasinya SOP tentang standar

pelayanan publik yang unggul dalam rangka menyelenggarakan fungsi Polresta Barelang yang Good Governance dan Clean Government.

a.Jumlah SOP tentang Standar Pelayanan Publik yang akuntabel (yang dilaksanakan). b.Persentase pengadaan yang menggunakan e-procurement (LPSE). 48 100 % 77 100 % 160 % 100 % B. Indikator…..

(24)

B. Indikator Capaian Indikator Kinerja.

Hasil evaluasi dan analisis capaian kinerja setiap sasaran, perbandingan data kinerja, faktor penyebab keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran, hamabatan atau kendala dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang diambil diantaranya :

1. Terpenuhinya sarana prasarana dan almatsus Polresta Barelang berbasis teknologi dalam menghadapi berbagai trend kejahatan modern dan konflik sosial.

a) Prosentase terpenuhinya jumlah sarana prasarana dan alkom Polresta Barelang dalam mendukung kegiatan operasional.

Tabel 2 Indikator Kinerja

Utama Target Realisasi Capaian

Prosentase

terpenuhinya jumlah sarana prasarana dan alkom Polresta Barelang dalam mendukung kegiatan operasional

3 % 3 % 100 %

Analisa:

Dari penjelasan tabel 2 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase terpenuhinya sarana prasarana dan alkom Polresta Barelang dalam mendukung kegiatan operasional realisasi mencapai 3 % dari alokasi target 3 % sehingga capaian kinerja sebesar 100 %

Tabel 3

Data Sarpras dan Alkom

No Data Sarpras Tahun Ket

2015 2016 1 2 3 4 Sarpras Repeater Radio Mobile HT 3.840 1 14 25 3.900 2 16 75 Jumlah 3.880 3.993 Grafik…..

(25)

Grafik data Sarpras dan Alkom Polresta Barelang 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 2015 2016 Sarpras Repeater Radio Mobile HT Analisa:

Dari data tersebut diatas, maka dapat dianalisa bahwa secara umum terjadi peningkatan terhadap sarana dan prasarana serta alkom Polresta Barelang guna mendukung tugas operasional.

b) Jumlah alat khusus berbasis teknologi yang berkaitan dengan penanganan Tindak Pidana.

Tabel 4 Indikator Kinerja

Utama Target Realisasi Capaian

Jumlah alat khusus berbasis teknologi yang berkaitan dengan penanganan Tindak Pidana 1 Unit 1 Unit 100 % Analisa:

Dari penjelasan Tabel 4 diatas, dapat dilihat bahwa terpenuhinya alat khusus Reskrim yang berbasis teknologi guna mengungkap perkara tindak pidana dari alokasi target 1 (satu) unit dan realisasi 1 (satu) unit sehingga capaian kinerja sebesar 100 %.

(26)

Tabel 5

Data Alsus Reskrim

No Data Alsus Reskrim Tahun Ket 2015 2016 Laptop Portable 1 1 Jumlah 1 1 Analisa:

Dari data tersebut diatas, maka dapat dianalisa bahwa secara umum telah terpenuhinya alat khusus penanganan tindak pidana di Polresta Barelang dari tahun sebelumnya.

2. Terbangunnya postur Polresta Barelang yang profesional, bermoral, Modern dan unggul melalui binrohtal, perubahan mindset atau revolusi mental serta melalui pelatihan fungsi teknis kepolisian.

a) Jumlah personel Polresta Barelang yang mempunyai kompetensi sesuai dengan bidang tugasnya.

Tabel 6 Indikator Kinerja

Utama Target Realisasi Capaian

Jumlah personel Polresta Barelang yang mempunyai kompetensi sesuai dengan bidang tugasnya 169 Pers 321 Pers 190 % Analisa:

Dari penjelasan Tabel 6 diatas, dapat dilihat bahwa personel yang mempunyai kompetensi sesuai dengan bidang tugasnya di Polresta Barelang realisasi mencapai 321 personel dari alokasi target 169 personel sehingga capaian kinerja sebesar 190 %

(27)

Tabel 7

Data Personel yang memiliki kompetensi

No Data Personel yang memiliki kompetensi Tahun Ket 2015 2016 Personel yang mengikuti a. Dikjur b. Pelatihan 23 241 28 293 Jumlah 264 321

Grafik perbandingan Dikjur dan Pelatihan personel Polresta Barelang

0 50 100 150 200 250 300 2015 2016 Dikjur Pelatihan Analisa:

Dari penjelasan data tersebut diatas, dapat dilihat bahwa Polresta Barelang berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi personelnya sesuai dengan bidang tugas hal ini dapat dilihat dari peningkatan personel yang mengikuti pendidikan kejuruan dan pelatihan sebanyak 321 personel pada tahun 2016.

b) Jumlah kegiatan Binrohtal yang dilaksanakan. Tabel 8 Indikator Kinerja

Utama Target Realisasi Capaian

Jumlah kegiatan binrohtal yang dilaksanakan

50 kegiatan 226 kegiatan 452 %

(28)

Analisa:

Dari penjelasan Tabel 8 diatas, dapat dilihat bahwa Pembinaan rohani dan Mental yang dilaksanakan oleh Polresta Barelang dan jajaran realisasi mencapai 226 kegiatan dari alokasi target 50 kegiatan sehingga capaian kinerja sebesar 452 %

Tabel 9

Data kegiatan Binrohtal

No Data kegiatan Binrohtal Tahun Ket

2015 2016 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Polresta Barelang Polsek Lubuk Baja Polsek Batu Ampar Polsek Batam Kota Polsek Sekupang Polsek Nongsa Polsek Batu Aji Polsek B. Padang Polsek KKP Polsek Bengkong Polsek Sei Beduk Polsek Sagulung Polsek KKB Polsek Galang 48 12 16 28 16 12 6 12 0 4 0 1 0 1 50 12 48 12 24 16 24 0 10 4 12 12 0 2 Jumlah 156 226 Grafik…..

(29)

Grafik kegiatan Binrohtal Polresta Barelang dan Polsek Jajaran

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

2015

2016

Polresta

Batu Ampar

Lubuk Baja

Batam Kota

Sekupang

Batu Aji

Nongsa

KKP

B. Padang

Bengkong

Sagulung

Sei beduk

Galang

KKB

Analisa:

Dari data diatas secara umum Polresta Barelang dan Polsek jajaran melaksanakan kegiatan binrohtal untuk meningkatkan Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk Polsek belum melaksanakan kegiatan binrohtal akan di evaluasi dan diperintahkan untuk melaksanakan kegiatan binrohtal.

c) Jumlah personel yang mengikuti pelatihan mind set dan culture set. Tabel 10

Indikator Kinerja

Utama Target Realisasi Capaian

Jumlah personel yang mengikuti pelatihan mind set dan culture set.

15 Pers 18 Pers 120 %

(30)

Analisa:

Dari penjelasan Tabel 10 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah personel Polresta Barelang yang mengikuti pelatihan Mind Set dan Culture Set realisasi mencapai 18 personel dari alokasi target 15 personel pada tahun 2015 sehingga capaian kinerja sebesar 120 %

Tabel 11

Data pelatihan Mind Set dan Culture Set

No Data pelatihan Mind Set dan Culture Set

Tahun

Ket

2015 2016

Data personel yang mengikuti pelatihan Mind Set dan Culture Set

15 Pers 18 Pers

Jumlah 15 18

Grafik pelatihan Mind Set dan Culture Set Polresta Barelang

13.5

14

14.5

15

15.5

16

16.5

17

17.5

18

2015

2016

Mind Set dan

Culture Set

d) Jumlah personel yang mengikuti pelatihan fungsi teknis kepolisian Tabel 12

Indikator Kinerja

Utama Target Realisasi Capaian

Jumlah personel yang mengikuti pelatihan fungsi teknis kepolisian 150 Pers 293 Pers 195 % Analisa…..

(31)

Analisa:

Dari penjelasan Tabel 12 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah personel Polresta Barelang yang mengikuti pelatihan fungsi teknis kepolisian realisasi mencapai 293 personel dari alokasi target 150 personel pada tahun 2016 sehingga capaian kinerja sebesar 195 % , sehingga dengan pelatihan fungsi teknis kepolisian personel Polresta Barelang dapat lebih profesional dalam melaksanakan tugas.

Tabel 13

Data pelatihan fungsi teknis kepolisian

No Data pelatihan fungsi teknis kepolisian

Tahun

Ket

2015 2016

Jumlah personel yang mengikuti pelatihan fungsi teknis kepolisian

241 293

Jumlah 241 293

3. Tergelarnya kekuatan Polresta Barelang baik didarat maupun di wilayah pulau terluar berpenghuni sebagai poros maritim secara berkelanjutan/ kesinambungan.

a) Jumlah personel Polresta Barelang yang melaksanakan strong poin dijalan

Tabel 14 Indikator Kinerja

Utama Target Realisasi Capaian

Jumlah personel Polresta Barelang yang melaksanakan strong poin dijalan

348 Pers 634 Pers 182 %

Analisa:

Dari penjelasan Tabel 14 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase jumlah personel Polresta Barelang yang melaksanakan kegiatan strong poin/gatur dijalan realisasi mencapai 634 Pers dari alokasi target 348 pers pada tahun 2016 sehingga capaian kinerja sebesar 182 %

(32)

Tabel 15

Data personel yang melaksanakan strong poin/gatur

No Data kegiatan strong poin/gatur Tahun Ket 2015 2016 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Polresta Barelang Polsek Lubuk Baja Polsek Bt. Ampar Polsek Batam Kota Polsek Sekupang Polsek Bt. Aji Polsek Nongsa Polsek KKP Polsek Bengkong Polsek B. Padang Polsek Sagulung Polsek Sei Beduk Polsek Galang Polsek KKB 210 37 21 27 27 48 25 10 32 21 24 14 10 5 321 30 32 48 10 27 48 15 30 24 10 23 9 5 Jumlah 513 634

Grafik data personel yang melaksanakan kegiatan Strong Poin

0

50

100

150

200

250

300

350

2015

2016

Polresta Barelang

Batu Ampar

Lubuk Baja

Nongsa

Batam Kota

Batu Aji

Sekupang

KKP

B. Padang

Bengkong

Sagulung

Sei Beduk

Galang

KKB

b). Persentase…..

(33)

b) Persentase personel yang ditugaskan diwilayah pulau pulau terluar berpenghuni dibanding dengan DSP.

Tabel 16 Indikator Kinerja

Utama Target Realisasi Capaian

Persentase personel yang ditugaskan diwilayah pulau pulau terluar berpenghuni.

5 % 5 % 100 %

Analisa:

Dari penjelasan Tabel 16 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase personel yang ditugaskan diwilayah pulau-pulau terluar berpenghuni realisasi mencapai 5 % dari alokasi target 5 % pada tahun 2016 sehingga capaian kinerja sebesar 100 %

Tabel 17

Data personel perbatasan

No Data personel perbatasan

Tahun

Ket

2015 2016

Jumlah personel yang bertugas diwilayah pulau terluar berpenghuni a. Polsek Nongsa b. Polsek B. Padang 11 Pers 22 Pers 44 Pers 34 Pers DSP Polresta Barelang sebanyak 1698 Pers

Jumlah 33 Pers 78 Pers

Grafik personel Perbatasan / Pulau terluar Polresta Barelang

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 2015 2016 Nongsa B. Padang c) Persentase…..

(34)

c) Persentase ketersediaan fasilitas Polsek/Subsektor yang tergelar di wilayah pulau-pulau terluar berpenghuni dibandingkan dgn jumlah pulau terluar berpenghuni.

Tabel 18 Indikator Kinerja

Utama Target Realisasi Capaian

Persentase ketersediaan fasilitas Polsek/ Subsektor yang tergelar di wilayah pulau-pulau terluar berpenghuni dibandingkan dgn jumlah pulau terluar berpenghuni.

3 % 0 % 0 %

Analisa:

Dari penjelasan Tabel 18 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase ketersediaan fasilitas Polsek/Polsubsektor di pulau terluar berpenghuni realisasi mencapai 0 % dikarenakan tidak ada pembangunan Polsubsektor pada tahun 2016 di wilayah pulau terluar berpenghuni sehingga target sebesar 3% tidak tercapai.

Tindak lanjut :

Untuk tahun yang akan datang akan mengusulkan pembangunan mako polsubsektor dan rumah dinas

Tabel 19

Data ketersediaan fasilitas Polsek/Polsubsektor di pulau terluar berpenghuni No Data fasilitas Polsek/polsubsektor pulau terluar Tahun Ket 2015 2016 Jumlah ketersediaan fasilitas Polsek/Polsubsektor yang berada di pulau terluar

0 0

Jumlah 0 0

(35)

4. Terwujudnya peningkatan pelayanan prima kepada masyarakat sampai dengan pulau terluar berpenghuni baik dibidang kegiatan preemtif, preventif maupun dalam penegakan hukum untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban.

a) Persentase peningkatan/giat pelayanan fungsi Kepolisian dalam rangka menciptakan rasa aman:

1) Fungsi Harkamtibmas 2) Fungsi Reserse 3) Fungsi Intelkam 4) Fungsi Lantas

Tabel 20

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian Persentase

peningkatan/giat pelayanan fungsi

Kepolisian dalam rangka menciptakan rasa aman: 1)Fungsi Harkamtibmas 2)Fungsi Reserse 3)Fungsi Intelkam 4)Fungsi Lantas 5 % 10 % 10 % 10 % 20 % 3 % 12 % 22 % 300 % 30 % 120 % 220 % Analisa:

Dari penjelasan Tabel 20 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase peningkatan kegiatan pelayanan fungsi kepolisian antara lain fungsi Harkamtibmas realisasi mencapai 20 % dari alokasi target 5 % sehingga capaian kinerja sebesar 300 %, untuk fungsi Reserse realisasi mencapai 3 % dari alokasi target 10 % sehingga capaian kinerja sebesar 30 % dan fungsi Intelkam realisasi mencapai 12 % dari alokasi target 10 % sehingga capaian kinerja sebesar 120 % serta fungsi Lantas realisasi mencapai 22 % dari alokasi target 10 % sehingga capaian kinerja sebesar 220 %. Secara umum dari tabel diatas dapat dianalisa bahwa peningkatan pelayanan kepolisian mencapai target yang telah ditetapkan, untuk target yang tidak tercapai yaitu fungsi Reserse karena sarana dan prasarana alsus Reskrim belum terpenuhi secara maksimal serta fungsi Intelkam adanya penurunan pelayanan Kepolisian dalam bidang penerbitan SKCK.

(36)

Tabel 21

Data pelayanan fungsi kepolisian bidang Harkamtibmas

No Data Harkamtibmas Tahun Ket 2015 2016 Bidang Harkamtibmas a. Patroli b. Pengaturan c. Pengawalan d. Penjagaan 9.955 6.784 1.610 6.931 12.800 8.387 1.474 10.165 Jumlah 25.280 32.826

Grafik fungsi Kepolisian Bidang Harkamtibmas Polresta Barelang

0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 2015 2016 Patroli Pengaturan Pengawalan Penjagaan Tabel 22

Data pelayanan fungsi kepolisian bidang Reserse

No Data Reserse Tahun Ket

2015 2016 Jumlah pelayanan fungsi Reserse terhadap masyarakat 4.784 5.074 Jumlah 4.784 5.074 Tabel 24…..

(37)

Tabel 23

Data pelayanan fungsi kepolisian bidang Intelkam

No Data Intelkam Tahun Ket

2015 2016 Bidang Intelkam a. Penyelidikan b. Pengamanan c. Penggalangan 651 750 44 742 743 52 Jumlah 1.445 1.537

Grafik fungsi kepolisian bidang Intelkam Polresta Barelang

0

100

200

300

400

500

600

700

800

2015

2016

Penyelidikan

Pengamanan

Penggalangan

Tabel 24

Data pelayanan fungsi kepolisian bidang Lantas

No Data Lantas Tahun Ket

2015 2016 Bidang Lantas a. Patroli b. Pengaturan c. Pengawalan d. Penjagaan 4.995 25.164 560 4.380 3.240 31.800 720 5.040 Jumlah 35.085 40.800 Grafik…..

(38)

Grafik pelayanan fungsi Kepolsian bidang Lantas

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

35000

2015

2016

Patroli

Pengaturan

Pengawalan

Penjagaan

b) Persentase menurunnya complain masyarakat terhadap pelayanan Polri. Tabel 25

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian Persentase menurunnya

complain masyarakat terhadap pelayanan Polri: 1) Dumas pada Siwas 2) Dumas pada Sipropam 3) Dumas pada Reskrim

2 % 8 % 20 % 2 % 0 % 46 % 100 % 0 % 230 % Analisa:

Dari penjelasan Tabel 25 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase menurunnya complain masyarakat terhadap pelayanan Polri antara lain Dumas melalui Siwas realisasi mencapai 2 % dari alokasi target 2 % sehingga capaian kinerja sebesar 100 %, untuk Dumas melalui Sipropam realisasi mencapai 0 % dari alokasi target 8 % sehingga capaian kinerja sebesar 0 % dan Dumas pada Reskrim realisasi mencapai 46 % dari alokasi target 20 % sehingga capaian kinerja sebesar 230 %, untuk target Dumas pada fungsi Reskrim mengalami kenaikan dari target penurunan Dumas sebesar 20 % menjadi 46 % hal ini terjadi karena masih terjadi pengaduan terhadap pelayanan fungsi Reserse yang kurang memuaskan masyarakat.

(39)

Tabel 26

Data Dumas pada Siwas

No Data Dumas Siwas Tahun Ket 2015 2016 Dumas pada Siwas 4 4 Jumlah 4 4 Tabel 27

Data Dumas pada Sipropam

No Data Dumas Sipropam Tahun Ket 2015 2016 Dumas pada Sipropam 0 0 Jumlah 0 0 Tabel 28

Data Dumas pada Sat Reskrim

No Data Dumas Sat Reskrim

Tahun

Ket

2015 2016

Dumas pada Sat Reskrim

24 35

Jumlah 24 35

5) Terdeteksi dan terpantaunya berbagai potensi gejolak sosial dalam masyarakat, sehingga mampu mencegah dan menanggulangi gangguan kamtibmas yang dapat mengarah kepada terjadinya kerusuhan, tindakan anarkhis maupun terorisme.

a) Jumlah masyarakat yang dilayani untuk mendapatkan SKCK. Tabel 29

Indikator Kinerja

Utama Target Realisasi Capaian

Jumlah masyarakat yang dilayani untuk mendapatkan SKCK 90.522 Lembar 77.890 Lembar 86 % Analisa…..

(40)

Analisa:

Dari penjelasan Tabel 29 diatas, dapat dilihat bahwa masyarakat yang terlayani untuk mendapatkan SKCK realisasi mencapai 77.890 lembar dari alokasi target 90.522 lembar sehingga capaian kinerja sebesar 86 %.

Tabel 30

Data penerbitan SKCK Polresta Barelang

No Data penerbitan SKCK Tahun Ket 2015 2016 Penerbitan SKCK 78.183 77.890 Jumlah 78.183 77.890

b) Jumlah rekomendasi perizinan terhadap kegiatan unjuk rasa. Tabel 31

Indikator Kinerja Utama

Target Realisasi Capaian

Jumlah rekomendasi perizinan terhadap kegiatan unjuk rasa.

86 88 102 %

Analisa:

Dari penjelasan Tabel 31 diatas, dapat dilihat bahwa Jumlah rekomendasi perizinan terhadap kegiatan unjuk rasa realisasi mencapai 88 pemberitahuan dari alokasi target 86 pemberitahuan sehingga capaian kinerja sebesar 102 %

Tabel 32

Data Rekomendasi Perizinan Unras

No Data Rekomendasi Perizinan Unras Tahun Ket 2015 2016 Data Rekomendasi Perizinan Unras 140 88 Jumlah 140 88 c) Jumlah…..

(41)

c) Jumlah surat izin kegiatan masyarakat yang diterbitkan. Tabel 33

Indikator Kinerja

Utama Target Realisasi Capaian

Jumlah surat izin kegiatan masyarakat yang diterbitkan

1.150 2.271 197 %

Analisa:

Dari penjelasan Tabel 33 diatas, dapat dilihat bahwa Jumlah surat izin kegiatan masyarakat yang diterbitkan realisasi mencapai 2.271 izin dari alokasi target 1.150 izin sehingga capaian kinerja sebesar 197 %.

Tabel 34

Data surat izin masyarakat yang diterbitkan

No Data surat izin masyarakat yang diterbitkan Tahun Ket 2015 2016 surat izin kegiatan masyarakat yang diterbitkan 769 2.271 Jumlah 769 2.271

d) Persentase produk Intelijen yang dapat digunakan oleh fungsi Kepolisian lainnya dalam rangka Harkamtibmas.

Tabel 35 Indikator Kinerja

Utama

Target Realisasi Capaian

Persentase produk Intelijen yang dapat digunakan oleh fungsi Kepolisian lainnya

dalam rangka

Harkamtibmas.

5 % 4 % 80 %

Analisa:

Dari penjelasan Tabel 35 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase produk Intelijen yang dapat digunakan oleh fungsi Kepolisian lainnya dalam rangka Harkamtibmas realisasi mencapai 4 % dari alokasi target 5 % pada tahun 2015 sehingga capaian kinerja sebesar 80 %.

(42)

Tabel 36

Data kegiatan Intelijen yang dapat digunakan oleh fungsi Kepolisian dalam rangka Harkamtibmas

No Data kegiatan Intelijen

Tahun

Ket

2015 2016

1 Sat Intelkam Polrseta Barelang a. Laporan Informasi b. Kirpat c. Kirsus d. Infosus e. Kirka Intel f. Intel Dasar 512 32 15 683 1 1 542 3 26 671 1 1 2 Polsek jajaran Polresta Barelang a. Laporan informasi b. Kirpat c. Kirsus d. Infosus e. Kirka Intel f. Intel Dasar 1.261 0 0 364 0 20 1.234 0 0 486 0 13 Jumlah 3.104 2.977

Grafik kegiatan Satuan Intelijen Polresta Barelang

0 100 200 300 400 500 600 700 2015 2016 LI Kirpat Kirsus Infosus Kirka Intel Intel Dasar Grafik…..

(43)

Grafik kegiatan Unit Intelijen Polsek Jajaran Polresta Barelang 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 2015 2016 LI Kirpat Kirsus Infosus Kirka Intel Intel Dasar

6. Terciptanya kemitraan Polresta Barelang dengan Toga,Tomas,Todat,LSM, OKP,Ormas dan masyarakat serta terjalinnya sinergi polisional proaktif dengan Instansi terkait berlandaskan gotong royong, untuk menciptakan keamanan dalam negeri secara berkelanjutan.

a) Jumlah MOU/Kerjasama Polresta Barelang dengan Pemko/Instansi terkait. Tabel 37

Indikator Kinerja

Utama Target Realisasi Capaian

Jumlah MOU/Kerja Sama Polresta Barelang dengan Pemko/Instansi terkait 25 60 240 % Analisa:

Dari penjelasan Tabel 37 diatas, dapat dilihat bahwa Jumlah MOU/Kerja Sama Polresta Barelang dengan Pemko/Instansi terkait realisasi mencapai 60 MOU dari alokasi target 25 MOU sehingga capaian kinerja sebesar 240%.

(44)

Tabel 38

Data MoU/Kerjasama Polresta Barelang dengan Pemko/Instansi terkait

No Data MoU/ Kerjasama Tahun Ket 2015 2016 Data MoU/ Kerjasama Polresta Barelang dengan Pemko/ Instansi terkait 25 60 Jumlah 25 60

b) Jumlah MoU/Kerjasama dengan masyarakat terorganisir/ komunitas. Tabel 39

Indikator Kinerja

Utama Target Realisasi Capaian

Jumlah MOU/ Kerjasama dengan masyarakat terorganisir/ komunitas. 10 17 170 % Analisa:

Dari penjelasan Tabel 39 diatas, dapat dilihat bahwa Jumlah MOU/ Kerjasama dengan masyarakat terorganisir/ komunitas realisasi mencapai 17 MOU dari alokasi target 10 MOU sehingga capaian kinerja sebesar 170%

Tabel 40

Data MoU/Kerjasama dengan masyarakat terorganisir/komunitas

No Data MoU/ Kerjasama Tahun Ket 2015 2016 Jumlah MoU/Kerjasama dengan masyarakat terorganisir/ komunitas 5 17 Jumlah 5 17 7. Tergelarnya…..

(45)

7. Tergelarnya Bhabinkamtibmas di seluruh desa / kelurahan dalam rangka implementasi strategis polmas dan melakukan deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan dan gejolak sosial masyarakat.

a) Persentase terpenuhinya Bhabinkamtibmas pada satu desa/kelurahan. Tabel 41

Indikator Kinerja Utama

Target Realisasi Capaian

Persentase terpenuhinya Bhabinkamtibmas pada satu desa/kelurahan 91 % 88 % 97 % Analisa:

Dari penjelasan Tabel 41 diatas, dapat dilihat bahwa Persentase terpenuhinya Bhabinkamtibmas pada satu desa/kelurahan realisasi mencapai 88 % dari alokasi target 91 % sehingga capaian kinerja sebesar 97 %

Tabel 42

Data Bhabinkamtibmas Polresta Barelang

No Data Bahbinkamtibmas Data Desa/ Kelurahan Tahun Ket 2015 2016 Data Bhabinkamtibmas Polresta Barelang 64 Kelurahan 55 56 Jumlah 64 55 56

Grafik pemenuhan Bhabinkamtibmas Polresta Barelang

50 52 54 56 58 60 62 64 2015 2016 Jumlah Kelurahan Jumlah Bhabinkamtibmas b) Persentase…..

(46)

b) Persentase jumlah komunitas masyarakat dalam menciptakan iklim keamanan.

Tabel 43 Indikator Kinerja

Utama

Target Realisasi Capaian

Persentase jumlah komunitas masyarakat dalam menciptakan iklim keamanan 5 % 4 % 80 % Analisa:

Dari penjelasan Tabel 43 diatas, dapat dilihat bahwa Persentase jumlah komunitas masyarakat dalam menciptakan iklim keamanan realisasi mencapai 4% dari alokasi target 5% sehingga capaian kinerja sebesar 80%

Tabel 44

Data komunitas masyarakat dalam menciptakan iklim keamanan

No Data komunitas Tahun Ket

2015 2016 Jumlah komunitas masyarakat dalam menciptakan iklim keamanan. a. Polresta Barelang b. Polsek jajaran Polresta

Barelang 95 11 105 5 Jumlah 106 110

Grafik jumlah komunitas masyarakat jajaran Polresta Barelang

0 20 40 60 80 100 120 2015 2016 Polresta Barelang Polsek Jajaran 8. Terjaminnya…..

Gambar

Tabel 2  Indikator Kinerja
Grafik data Sarpras dan Alkom Polresta Barelang  05001000150020002500300035004000 2015 2016 Sarpras Repeater Radio MobileHT Analisa:
Tabel 6  Indikator Kinerja
Grafik kegiatan Binrohtal Polresta Barelang dan Polsek Jajaran  05 101520253035404550 2015 2016 Polresta Batu AmparLubuk Baja Batam Kota SekupangBatu AjiNongsaKKPB
+7

Referensi

Dokumen terkait

Persentase hasil Evaluasi SAKIP SKPD yang mendapat nilai baik (minimal B) Program Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan -

Ruang Lingkup dalam Pedoman keselamatan Dan Kesehatan Kerja Bekerja Pada Ketinggian Dengan Menggunakan Akses Tali (Rope Access) adalah di bawah ini , kecuali..C. Peralatan

Secara khusus Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menggali dan mendeskripsikan pemahaman etnik Madura terhadap nilai-nilai dan fungsi kearifan lokal Madura yang dapat

Faktor pendukung pencapaian indikator kinerja “Prosentase pemenuhan informasi pemerintahan pada Bandung Command Center” pada triwulan 1 ini yang paling utama adalah adanya

pemilihan informan yang memiliki informasi cukup banyak tentang objek penelitian, pendekatan internal maupun eksternal dalam arti melakukan pendekatan dengan cara membaur

Sesuai dengan agenda yang disusun oleh Senpai Petrus Denny Kuncoro bahwa setelah menempuh ujian kenaikan tingkat kwartal ke III yang diikuti oleh 24 angota dojo Langensari –

Informasi Publik adalah informasi yang dihasilkan,disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan

Definisi Bioinformatika menurut Fredj Tekaia dari Institut Pasteur [TEKAIA2004] adalah: "metode matematika, statistik dan komputasi yang bertujuan untuk