• Tidak ada hasil yang ditemukan

GEDUNG KONSER MUSIK INTERNASIONAL DI BADUNG, BALI-Suatu Studi Mengenai Perumusan Konsep Arsitektur.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GEDUNG KONSER MUSIK INTERNASIONAL DI BADUNG, BALI-Suatu Studi Mengenai Perumusan Konsep Arsitektur."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Arsitektur dan Desain Riset

Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan

Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan

Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas

Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.

www.ojs.unud.ac.id

Oka Saraswati, AAA; Widya Paramadhyaksa, IN; Syamsul,

AP; Mudra, IK; Yuda Manik, IW; Swanendri, NM; Rumawan

Salain, IP; Sueca, NP; Suartika, GAM; Susanta, IN; Suryada,

IGAB; Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; Karel

Muktiwibowo, A.

V

o

lu

m

e

(

4

)

N

o

m

o

r

(1

)

E

d

is

i

Ja

n

u

a

ri

2

0

1

6

(2)

e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studi menyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JA UNUD adalah untuk menghubungkan teori dan praktik nyata dunia kerja dalam bidang arsitektur dan desain riset, serta perencanaan kota dan studi lingkungan binaan.

Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbuka peluang bagi pelaku dan pemerhati bidang arsitektur, seperti: arsitek bangunan, desainer interior, perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusi pemerintahan, universitas, maupun praktik swasta untuk turut berkontribusi.

JA UNUD mempublikasikan studi riset, kritik dan evaluasi objek arsitektur berskala mikro maupun makro, dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian:

1. Arsitektural dan Desain Riset:

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi dan desain berkelanjutan, komputer arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur, pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain, dll. Artikel biasanya merupakan hasil studi/skripsi/tugas akhir mahasiswa arsitektur.

2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan:

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah perkotaan, perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur, dll.

3. Kritik Perencanaan Arsitektur dan Arsitektur Binaan:

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur yang sedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasil pengamatan terhadap studi kasus.

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

Kampus Bukit Jimbaran-Bali, Indonesia +62 361 703384

(3)

Pengurus e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

Penanggung Jawab Anak Agung Ayu Oka Saraswati

Pengarah I Nyoman Widya Paramadhyaksa

Ketua Syamsul Alam Paturusi

Sekretaris I Wayan Yuda Manik

Bendahara Ni Made Swanendri

Penyunting dan Reviewer Putu Rumawan Salain

Ngakan Putu Sueca Gusti Ayu Made Suartika I Nyoman Susanta I Gusti Agung Bagus Suryada

Tim Validasi I Ketut Mudra

I Made Widja Syamsul Alam Paturusi I Wayan Kastawan I Gusti Agung Bagus Suryada

Tim Penerbit I Made Widja Ngakan Putu Sueca I Wayan Kastawan I Gusti Agung Bagus Suryada

Desainer Cover Antonius Karel Muktiwibowo

Arsitektur dan Desain Riset

Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan

Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan

ejurnal nasional arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas

Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.

Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016

ISSN No. 9 772338 505750

Hak Cipta

2016 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas

Udayana

Seluruh kontributor artikel telah mengijinkan Jurnal Arsitektur

UNUD

untuk

mereproduksi,

mendistribusikan,

dan

mempublikasikan substansi jurnal dalam format elektronik pada

website OJS Universitas Udayana

www.ojs.unud.ac.id

(4)

Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD

Tata tulis naskah:

1. Kategori naskah ilmiah merupakan hasil penelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiah populer (aplikasi, ulasan, opini), diskusi, skripsi, dan stugas akhir.

2. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (abstrak) diketik pada kertas ukuran A-4, spasi tunggal, dengan batas atas 1,55 cm; bagian dalam 2,5 cm; bagian luar 1,5 cm; dan bawah 2,45 cm. Font yang digunakan adalah Arial 11pt.

3. Batas panjang naskah/artikel adalah 4 atau 6 halaman.

4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas. Untuk diskusi, judul mengacu pada naskah yang dibahas (nama penulis naskah yang dibahas ditulis sebagai referensi).

5. Nama penulis/pembahas ditulis lengkap tanpa gelar, di bawah judul, disertai institusi asal penulis dan alamat email di bawah institusi.

6. Harus ada kata kunci (keyword) dari naskah yang bersangkutan minimal 2 kata kunci. Daftar kata kunci (keyword) diletakkan setelah abstrak

7. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris maksimum 200 kata, dicetak miring, font Arial 10pt, spasi tunggal. Judul bab ditulis di tengah-tengah ketikan, cetak tebal huruf kapital

8. Gambar, grafik, tabel dan foto harus disajikan dengan jelas.

9. Definisi notasi dan satuan yang dipakai dalam rumus disatukan dalam daftar notasi. Daftar notasi diletakkan sebelum daftar pustaka

10. Kepustakaan diketik 1 spasi. Jarak antar judul 2 spasi dan diurutkan menurut abjad. Penulisannya harus jelas dan lengkap sesuai dengan: nama pengarang, tahun, judul, kota: penerbit. Judul dicetak miring.

Keterangan umum:

1. Naskah yang dikirim sebanyak satu eksemplar dan menyerahkan soft copy dalam program pengolahan kata MS Word atau format teks/ASCII.

2. Naskah belum pernah dipublikasikan oleh media cetak lain.

(5)

Editorial

Ketika Dirjen Diki melansir suratnya No. 152/E/T/2012 yang berisikan Wajib Publikasi Ilmiah Bagi S1/S2/S3, ide dasarnya dasarnya adalah untuk mendongkrak jumlah karya ilmiah perguruan tinggi yang dipublikasikan secara luas dianggap sangat rendah. Kebijakan ini langsung mengguncang jagad perguruan tinggi di Indonesia.Media yang digunakan untuk mewujudkan kebijakan tersebut adalah jurnal cetak dan e-jurnal.

Sosialisasi e-jurnal di Universitas Udayana telah dilakukan, namun dalam implementasinya bukan hal yang mudah. Untuk mewujudkannya melibatkan banyak pihak, organisasi mulai dari jurusan hingga Universitas, menempatkan orang-orang yang berkompeten (reviewer dan validator) dan badan pelaksanaannya. Selain itu, dukungan kebijakan, sumberdaya dan pengalokasiannya. Belum lagi mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya. Ditengah kompleksitas permasalahan ini, lahirlah jurnal volume 4 nomor 1 dengan segala keterbatasannya. Sisi kualitas sebagai karya ilmiah, berkejaran dengan batas waktu yang sangat terbatas mewarnai volume keempat ini. Ini menjadi masalah tersendiri, menransformasi Tugas Akhir arsitektur yang didominasi gambar perancangan menjadi laporan dalam format jurnal ilmiah, bukan hal mudah. Namun ini adalah pilihan satu-satunya dalam keadaan keterbatasan waktu.

Diharapkan pada edisi mendatang, penyumbang artikel bukan hanya dari mahasiswa yang sedang tugas akhir, tetapi seluruh mahasiswa arsitektur tanpa memandang semester. Sehingga diharapkan diperoleh keberagaman naskah yang masuk sekaligus terdistribusinya jumlah artikel di setiap penerbitan. Dalam kesempatan yang baik ini, dari dapur pelaksana e-jurnal Asitektur, mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu terwujudnya jurnal volume 4 nomor 1 ini.

(6)

Daftar Isi

Halaman

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ... ii

Pengurus eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ... ii

Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD ... iii

Editorial ... iii

Daftar Isi ... v

1. Tempat Penitipan dan Perawatan Anak Usia Sekolah di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Arsitektur Kontekstual pada Tampilan Bangunan.

(I Wayan Prasumartha Suaryadhi, Ida Ayu Armeli, Anak Agung Ayu Oka Saraswati) ... 1-4

2. Apartemen Untuk Tenaga Kerja Asing di Badung, Bali

(Irfan Jois P. Nababan, Evert Edward Moniaga, I Putu Sugiantara) ... 5-10

3. Pengembagan Goa Maria Palasari di Jembrana sebagai Tempat Ziarah dan Rumah Retret, Bali. Suatu Studi Mengenai Pendekatan Konsep Ruang Hijau

(Denalia Chrisma, I Nyoman Surata, I Ketut Mudra) ... 11-16

4. Gedung Penjualan Sarana Pendidikan di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Ramah Lingkungan pada Tampilan Bangunan

(I Made Adi Astika, Gusti Ayu Made Suartika, I Wayan Wiryawan) ... 17-20

5. Gedung Pertunjukan Teater Modern di Denpasar, Bali. Suatu Pendekatan Tema Arsitektur Neo-Vernakular pada Konsep Tampilan Main Gate.

(Dewa Gede Surya Negara, Ciptadi Trimarianto, I Gusti Agung Bagus Suryada) ... 21-24

6. Gedung Teater Kontemporer di Badung, Bali. Penerapan Tema Future Elastic pada Tampilan Bangunan.

(Yosep Indra Aprilianto, I Wayan Gomudha, I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ... 25-28

7. Klinik Bersalin di Gianyar, Bali

(Ida Ayu Dwi Sartika, Ida Bagus Gde Wirawibawa, I Ketut Mudra) ... 29-34

8. Pusat Kebugaran dan Spa di Denpasar, Bali

(Ni Wayan Wiwin Darsika, I Wayan Gomudha, I Wayan Kastawan) ... 35-40

9. Galeri Batu Akik di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Neo-Vernakular dalam Perancangan Galeri

(Gede Bambang Yudha Dharmawani, Syamsul Alam Paturusi, I Nyoman Susanta) ... 41-44

10. Suatu Studi Mengenai Konsep Struktur dan Tampilan Bangunan Bambu. Kasus Studi: Fasilitas Wisata Agro pada Simantri Budi Luhur Kintamani, Bali.

(Andika Surya Pramana, I Nengah Lanus, Putu Gede Sukarsana) ... 45-48

11. Penataan Fasilitas Wisata Pantai di Banjar Ponjok, Serangan, Bali. Suatu Studi Mengenai Perumusan Strategi Penataan Arsitektur.

(Putu Aditya Saputra, Ida Ayu Armeli, I Nyoman Widya Paramadhyaksa)... 49-54

12. Taman Baca Pelajar di Kabupaten Tabanan, Bali. Suatu Studi Mengenai Konsep Tampilan Ruang Dalam.

(Made Ayu Intan Kripayani, Ida Bagus Gde Primayatna, Ida Bagus Ngurah Bupala) ... 55-58

13. Gereja Katolik Fransiscus Asisi di Denpasar, Bali

(Antonio Fransiscus Jaury, Ngakan Putu Sueca, I Ketut Muliawan Salain) ... 59-64

14. Klinik Perawatan Anjing di Kota Denpasar, Bali. Suatu Studi Mengenai Penerapan Konsep Arsitektur Tropis pada Klinik Perawatan Anjing di Kota Denpasar

(7)

15. Penataan Pantai Purnama Gianyar, Bali. Perpaduan yang Berkorelasi antara Sirkulasi Spiritual dengan Sirkulasi Wisata

(Agus Warma Viegas, Widiastuti, Anak Agung Gede Dharma Yadnya) ...71-74

16. Spa dan Yoga di Kabupaten Badung, Bali. Suatu Studi Mengenai Perancangan Spa dan Yoga

(Anastasia Ayu, Ida Bagus Gde Primayatna, I Ketut Mudra) ...75-78

17. Re-DesignTerminal Pelabuhan Penyeberangan Padangbai, Kab. Karangasem, Bali

(Putu Hendra Semaradana, Ciptadi Trimarianto, I Putu Sugiantara)...79-84

18. Tempat Bermain Anak-anak Khusus Permainan Tradisional Bali di Denpasar

(Ni Ketut Ayu Adi Ardini, Ida Ayu Armeli, Ida Bagus Gde Wirawibawa) ...85-90

19. Sekolah Tinggi Pariwisata di Gianyar, Bali

(I Wayan Dedik Pariarta, Ciptadi Trimarianto, dan I Wayan Yuda Manik.) ...91-94

20. Penangkaran Penyu di Desa Perancak Kab. Jembrana, Bali

(Gede Karang Subadra, I Made Widja, dan Ida Bagus Gde Wirawibawa) ...95-98

21. Peternakan Burung di Badung Utara, Bali

(I Gede Suarjana, I Wayan Meganada, dan Ida Bagus Gde Primayatna) ...99-102

22. Dojo Karate Internasional di Denpasar, Bali

(Ida Bagus Oka Basudewa, Ida Ayu Armeli, dan I Gusti Agung Bagus Suryada.) ... 103-108

23. Wisata Taman Air di Sanur, Denpasar-Bali

(Made Ferry Irawan Saputra, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan I Gusti Bagus Budjana) ... 109-114

24. Taman Penitipan Anak di Denpasar, Bali

(Cokorda Gede Baskara Putra, I Nengah Lanus, dan I Ketut Mudra) ... 115-118

25. Pusat Pelestarian Kesenian Wayang Kulit Tradisional Bali di Badung, Bali

(I Putu Ekho Adi Putra, A.A. Gde Dharma Yadnya, dan Putu Gede Sukarsana) ... 119-124

26. Sekolah Menengah Kejuruan Seni Rupa di Blahbatuh-Gianyar, Bali

(I Kadek Udiana, Putu Rumawan Salain, dan Ngakan Ketut Acwin Dwijendra) ... 125-130

27. Gedung Konser Musik Internasional di Badung, Bali

(I G. N. Rio Brahmantya P, Ida Bagus Ngurah Bupala, dan I Wayan Yuda Manik) ... 131-136

28. Rumah Sakit Jiwa Kelas B di Kabupaten Badung, Bali

(I Made Wira Setiawan, Ida Ayu Armeli, dan I Putu Sugiantara) ... 137-142

29. Pusat Latihan Cabang Olah Raga Renang di Denpasar, Bali

(I Gusti Ngurah Bagus Eka Dwipayana, I Made Widja, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ... 143-148

30. City Hotel di Denpasar, Bali

(I Gst. Pt. Anom Prasetya Utama Putra, A. A. Ayu Oka Saraswati, dan I G. A. Bagus Suryada) ... 149-154

31. Pusat Produksi & Distribusi Majalah Bog-Bog di Denpasar, Bali

(I Komang Yogi Purwanta, I Made Widja, dan Ni Made Swanendri) ... 155-160

32. Pusdiklat Tenis Lapangan Bali di Denpasar, Bali

(Anak Agung Ngurah Ryan Prasatya Putra, I Wayan Meganada, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ... 161-166

33. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan, Bali

(A.A Gede Trisna Gamana Pratama, I Made Adhika, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ... 167-170

34. Hostel di Tanah Lot Tabanan, Bali

(Made Nurjaya Permana, Ida Bagus Sarjana, I Nyoman Susanta) ... 171-174

35. Galeri Kain Tenun Endek di Kota Denpasar, Bali

(Putu Gde Suwandi Putra Nugraha, Ida Bagus Ngurah Bupala, Putu Gede Sukarsana) ... 175-178

36. Sentra Penjualan Kerajinan Gamelan Bali di Desa Tihingan Klungkung, Bali

(Tjokorda Gede Agung Pradnya Putra, I Gusti Bagus Budjana, I Nyoman Surata) ... 179-184

37. Pengembangan Fasilitas “Tirta Ujung” Sebagai Sarana Rekreasi Air di Karangasem, Bali

(8)

38. Fasilitas Rekreasi Taman Bunga di Kota Denpasar, Bali

(Dwi Adintya Eradiputra, Syamsul Alam Paturusi, I Wayan Kastawan)... 189-194

39. Restoran Aneka Boga Bali di Denpasar, Bali. Kasus Studi: Suatu Konsep Perancangan Restoran Dalam Pendekatan Hospitality

(Fajar Kurnia Adi, I Made Widja, Ida Bagus Gde Wirawibawa) ... 195-198

40. Taman Kota Mangupura

(George Gede Raditya, Evert Edward Moniaga, Syamsul Alam Paturusi) ... 199-202

41. Pengembangan Pasar Hewan Bebandem, Karangasem-Bali

(I Putu Agus Suartana, Widiastuti, Evert Edward Moniaga) ... 203-206

42. Pengembangan Kawasan Waterfront di Danau Buyan, Bali

(I Gede Made Diastawa Giri, I Wayan Gomudha, I Wayan Kastawan) ... 207-212

43. Wisata Tenun Rangrang di Nusa Penida, Bali

(I Wayan Kuatrayana, I Wayan Meganada, Evert Edward Moniaga) ... 213-216

44. Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar, Bali

(I Wayan Gani Septiadi, Ida Ayu Armeli, I Wayan Yuda Manik) ... 217-220

45. Bangunan Multifungsi (Mixed-Use Building) Fasilitas Hotel dan Mall di Lovina, Buleleng, Bali

(I Gede Urip Suputra, I Wayan Gomudha, Gusti Ayu Made Suartika)... 221-226

46. Arena Kompetisi dan Pusat Pelatihan Barongsai di Denpasar, Bali. Suatu Pendekatan Konsep Arsitektural

(Sapta Hartawan, A.A. Gde Dharma Yadnya, Ciptadi Trimariarto) ... 227-230

47. Pusat Pelatihan dan Sarana Olahraga Menembak di Denpasar, Bali. Kasus Studi: Pendekatan Konsep Arsitektur Tehadap Penyediaan Sarana Olahraga Menembak

(I Dewa Made Adiyoga Pramana Purwa, I Gusti Bagus Budjana, I Putu Sugiantara) ... 231-234

48. Toko Modern Bahan Bangunan di Kabuaten Badung

(I Nyoman Erin Diana, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, I Wayan Yuda Manik) ... 235-240

49. Pendidikan Nonformal Bernuansa Alam untuk Pengembangan Kreatifitas Anak di Denpasar

(I Kadek Raka Winda, Ida Ayu Armeli, I Wayan Yuda Manik) ... 241-246

50. Dynamic Active Space pada Perancangan Kantor Produksi Iklan di Badung, Bali

(I Nyoman Satria Trypartha, I Wayan Meganada, Ni Made Swanendri)... 247-252

51. Sekolah Fotografi di Denpasar, Bali

(Trihono Ari Prabowo, Ngakan Putu Sueca, I Wayan Wiryawan) ... 253-258

52. Villa Resort in Tulamben Karangasem, Bali

(I Gst. Ag. Ayu Wulan Suantari, Putu Rumawan Salain, Ida Bagus Gde Primayatna) ... 259-264

53. Polemik Rumah Susun Sederhana Sewa di Denpasar, Bali

(9)

PENDAHULUAN

Di jaman globalisasi ini, perkembangan musik sebagai sebuah unsur hiburan sangatlah pesat, karena musik digemari oleh semua lapisan masyarakat dari segala kalangan. Salah satu cara menikmati musik sebagai

hiburan adalah dengan menonton konser musik. Bali sebagai salah satu icon pariwisata di Indonesia

meru-pakan salah satu tujuan yang paling banyak didatangi wisatawan. Dan akhir – akhir ini sering diadakan konser musik berskala nasional maupun internasional sehingga menyebabkan banyaknya penggemar musik meluangkan waktu untuk datang menonton konser tersebut bahkan tidak sedikit pula penggemar yang da-tang dari luar daerah Bali.

GEDUNG KONSER MUSIK INTERNASIONAL DI BADUNG, BALI Suatu Studi Mengenai Perumusan Konsep Arsitektur

I G. N. Rio Brahmantya P.1), Ida Bagus Ngurah Bupala2), dan I Wayan Yuda Manik3)

1)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana riobrahmantya@gmail.com

2)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana bagus.bupala@gmail.com

3)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana yuda.manik@gmail.com

ABSTRACT

Music is one manifestation of art and has long been developing in human life. Its use also varied ranging from mere en-tertainment to sacred ceremonies, As Bali where music has its roots in the culture. As one of the icon of tourism in Indo-nesia, Bali often hold concerts national and international scale. Neither the genre of modern music and traditional music with increasing tourist development. This music concert hall is a container indoor music performances by local musi-cians, nationally and internationally with international standards that are expected to develop and preserve the art of mu-sic in Bali. International mumu-sic concert hall has a capacity audience of 1,200 people with facilities such as; bar and cafe, the music museum, souvenir shop, and open stage. Is based on a contemporary theme, the concert hall is realized with a mix of elements - elements of a growing and increasingly popular in Bali are realized in the design appearance of the building, the design of outdoor spaces and support facilities of the building.

Keywords: concert, music, international, contemporary

ABSTRAK

Musik merupakan salah satu wujud dari seni dan sudah lama berkembang dalam kehidupan manusia. Penggunaannya pun beragam mulai dari sekedar hiburan hingga upacara sakral, Seperti halnya Bali dimana musik sudah berakar dalam budayanya. Sebagai salah satu icon pariwisata di Indonesia, Bali sering men-gadakan konser musik berskala nasional maupun internasional. Baik dengan genre musik modern maupun musik tradisional dengan perkembangan wisatawan yang meningkat. Gedung konser musik ini adalah wa-dah pertunjukan musik indoor oleh musisi lokal, nasional maupun internasional dengan standar internasional yang diharapkan mampu mengembangkan dan melestarikan seni musik di Bali. Gedung konser musik inter-nasional ini memiliki kapasitas penonton 1.200 orang dengan fasilitas pendukung seperti; bar dan cafe, mu-seum musik, souvenir shop, dan open stage. Berlandaskan tema kontemporer, gedung konser ini di-wujudkan dengan perpaduan unsur – unsur yang berkembang dan semakin popular di daerah Bali yang diwujudkan dalam perancangan tampilan bangunan, perancangan ruang luar, dan fasilitas pendukung dari bangunan.

(10)

Dari berbagai jenis atau genre music yang ada, yang paling banyak diminati masyarakat saat ini adalah jenis musik tradisional Bali, jazz, orchestra, kontemporer, pop, blues, dan rock. Berdasarkan wawancara dengan

pihak penyelenggara acara, salah satunya acaradengan skala nasional yang adalah Udayana Jazz Festival.

Acara ini diisi oleh artis-artis nasional dan dari tahun 2011-2014 terjadi peningkatan penonton hingga 66 %. Setelah itu, contoh acara musik dengan skala internasional adalah Jazz Market yang diisi oleh artis-artis in-ternasional. Pada acara ini terjadi peningkatan minat penonton rata-rata dari tahun 2011-2014 mencapai 9.66%.

Berdasarkan data acara konser musik dengan skala nasional maupun internasional yang digelar di Badung, terlihat peningkatan yang signifikan akan minat dari penikmat musik di Bali khususnya di Badung.Terlebih lagi ada dukungan dari pemerintah dengan menghadirkan Pesta Kesenian Bali (PKB) untuk mendukung perkembangan musik tradisional yang merupakan nilai jual yang tinggi dari seni musik di Bali. Karena sarana dan prasarana yang kurang memadai, sebuah konser dengan skala internasional yang diadakan diluar ru-angan akan menghasilkan akustik yang tidak fokus. Terutama musik dengan alat musik tanpa bantuan pengeras suara seperti genre jazz, orchestra, gamelan, dan blues yang memiliki tingkat ketelitian dan detail suara yang tinggi.

GEDUNG KONSER MUSIK INTERNASIONAL

Gedung Konser Musik Internasional merupakan sebuah fasilitas untuk mewadahi pertunjukan musik modern dan kontemporer yang dipertunjukan oleh musisi lokal, nasional maupun internasional. Untuk mendukung potensi dari bangunan, maka lokasi pembangunan dari proyek ini terletak di kawasan pariwisata Nusa dua, yakni pada jalan Nusa Dua Selatan. Memiliki kontur tanah bertransis dengan luas 1,6 Ha.

Bangunan ini memiliki kapasitas 1.200 orang yang dikelola oleh pihak swasta. Jenis pertunjukan musik yang ditampilkan adalah sebagai berikut; 1. Blues, 2. Musik Tradisional Bali, 3. Rock ,4. Pop ,5. Jazz,6. Rhythm & Blues (R&B), 7. Musik kontemporer (Chamber Orchestra) , 8. Musik reggae. Dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti; bar dan cafe, museum musik, souvenir shop, dan open stage.

TEMA PERANCANGAN

Tema dari Gedung Konser Musik Internasional di Badung, Bali adalah Kontemporer. Dalam seni musik, kon-temporer merupakan sebuah aliran dan juga gaya dalam mengekspresikan sesuatu yang popular pada masanya. Tema kontemporer ini didefinisikan sebagai perpaduan unsur-unsur yang berkembang dan se-makin popular di daerah Bali baik dari tatanan nilai tradisional ataupun nilai modern dan kemudian nilai itu digabungkan menjadi sebuah nilai yang baru.

Nilai-nilai tersebut kemudian akan diterjemahkan ke dalam seni merancang bangunan yang akan mem-berikan identitas kepada fasilitas utama, pendukung, dan penunjang dari bangunan menjadi sebuah bangunan yang modern namun tidak terlepas dengan nilai-nilai tradisional setempat sebagaimana cocok

Gambar 2. Lokasi Tapak Sumber : Survey 20 April 2015 Gambar 1. Peta Wilayah Badung

(11)

KONSEP PERANCANGAN TAPAK

Letak entrance utama terdapat pada Jl. Nuda Dua Selatan. Karakter jalan yang bergelombang memerlukan sebuah bundaran dengan memanfaatkan tikungan jalan sebagai ruang tambahan untuk manuver mobil. Jalan Pantai Sawangan dapat dimanfaatkan sebagai side entrance untuk jalur servis, pengelola dan pengisi acara yang memerlukan entrance yang terpisah.

Sesuai dengan tema “kontem-porer”, maka bentuk Candi Ben-tar dimodifikasi dengan menyisa-kan bentuk dasar, permainan geometri dan material batu paras

sehingga bentuknya menjadi

modern dan tidak lagi sakral.

Kondisi tanah yang bertransis memungkinkan

adanya underpass sehingga mendapatkan

sir-kulasi yang lebih efisien dan menggambarkan tema kontemporer dengan sirkulasi yang lebih modern.

Landmark menggunakan bale dengan desain pergola modern dengan gamelan bali didalamnya menggam-barkan sebuah wadah pertunjukan musik yang mampu mewakili musik tradisional dan juga musik modern. Pengelompokan ruang dapat dibagi menjadi 4 yaitu front of house, auditorium, backstage, dan ruang pengelola. Berdasarkan sirkulasi ruang dan karakteristik tapak maka kelompok ruang tersebut ditransforma-sikan menjadi bangunan seperti pada gambar 6.

Gambar 3. Bentuk Entrance Sumber : Brahmantya. 2015

Gambar 4. Sirkulasi Underpass

Sumber : Brahmantya. 2015

Gambar 5. Landmark

Sumber : Brahmantya. 2015

(12)

KONSEP BENTUK, POLA, DAN ORIENTASI MASSA

Bentuk massa mengadopsi arsitektur lokal bali yakni konsep tri angga. Sesuai dengan tema kontemporer, maka bangunan akan mengadopsi gaya arsitektur post modern yang sedang popular saat ini. Sehingga ter-dapat perpaduan konsep bangunan.

Bentuk bangunan pendukung

Bentuk bangunan adalah gabungan dari beberapa bentuk segi empat dengan atap limasan untuk mencerminkan arsitektur Bali yang memiliki bentuk yang tegas dan stabil.

Bentuk bangunan utama

Bentuk massa utama yakni auditorium mengadopsi bentuk arsitektur post modern yang berbentuk

hex-agonal namun digabungkan dengan bentuk segitiga agar sebagai atap dan mencerminkan arsitektur lokal.

Orientasi massa

Orientasi massa dibuat mengelilingi plaza yang merupakan

natah atau pusat sirkulasi yang mengikat massa majemuk seperti halnya bangunan tradisional di bali

KONSEP TAMPILAN BANGUNAN

Kepala bangunan yang merupakan atap menggambarkan perpaduan antara gaya arsitektur lokal dengan atap limasan bertingkat dan gaya arsitektur post modern dengan permainan geometris tegas. Badan dan

4 5

1

2 4

2 1

5

1 2 3 4 5

Gambar 7. Massa Bangunan Pendukung Sumber : Brahmantya. 2015

Gambar 8. Massa Bangunan Utama Sumber : Brahmantya. 2015

Gambar 9. Pola dan Orientasi Massa Sumber : Brahmantya. 2015

Lobby Gedung Konser

(13)

KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM

Bentuk layout tempat duduk menggunakan layout melingkar agar lebih banyak mampu menampung kapasi-tas tempat duduk. Format auditorium yang dipakai disesuaikan dengan jenis pertunjukan musik yang akan ditampilkan yaitu musik dengan genre jazz, pop/rock, dan klasik. Jarak nyaman saat seseorang menonton pertunjukan musik adalah 25m.

Format panggung dan tempat duduk menggunakan format arena dengan bentuk polygon sebagai ek-steriornya. Panggung dilengkapi mesin hidrolis untuk menyesuaikan platformnya dengan jenis musik dan pengisi acara

Bentuk ukiran mas – masan digunakan sebagai inspirasi bentuk plafon yang cocok dengan format melingkar dan simetris. Material penyusun auditorium didominasi oleh bahankayu yang memberikan kesan elegan dan natural. Selain itu juga terdapat material wool dengan motif berlian agar dinding tidak terlihat monotone

Gambar 11. Denah Lantai 1 Gedung Konser Sumber : Brahmantya. 2015

Gambar 12. Panggung Hidrolis Sumber : Brahmantya. 2015

(14)

KONSEP PERANCANGAN AKUSTIK

Secara umum, persyaratan akustik ruang untuk gedung pertunjukan musik yaitu harus memiliki kekerasan suara yang mencukupi, meniadakan cacat akustik, kebisingan dan dengung dapat dikendalikan, pemantulan dan penyerapan suara yang telah diperhitungkan.

Sumber bunyi akan menghasilkan suara yang mengarah 360 derajat menuju seluruh ruangan pantulan suara dari sumber bunyi dipantulkan melalui plafon gypsum menuju kursi penonton yang ada dibawahnya dengan arah pantulan suara = asal dari sumber suara. Pantulan utama terjadi pada diffusor yang bermaterial metal dimana arah suara dari bawah dipantulkan menuju berbagai arah. Pantulan dari bunyi akan diserap pada material yang terdapat di lantai dan dinding yang bersifat absorber, dimana sebagian besar materialnya terdiri dari mineral wool yang baik dalam menyerap suara.

SIMPULAN DAN SARAN

Minat dari masyarakat terhadap hiburan musik meningkat tiap tahunnya, terutama di daerah Badung. Akibat keterbatasan sarana, maka dapat disimpulkan bahwa gedung konser musik dengan standar internasional ini akan memberikan dampak positif bagi keberlangsungan seni musik yang ada di Badung serta memberikan manfaat langsung kepada seluruh lapisan masyarakat terhadap perkembangan musik tradisional dan modern yang baik. Pengadaan gedung konser musik ini secara langsung memberikan dampak positif terhadap pariwisata Bali yang merupakan aspek penting dalam perekonomian masyarakat Bali dengan

mendatangkan musisi-musisi yang memiliki kelas nasional maupun internasional sehingga

penonton/penggemar musik yang menonton semakin banyak dan mendorong perkembangan perekonomian masyarakat di Kabupaten Badung serta pendapatan bagi pemerintah daerah.

Saran yang perlu diperhatikan saat merancang Gedung Konser Musik adalah memperhatikan budaya setempat saat menentukan bentuk tampilan bangunan dan selalu berpedoman pada arsitektur tradisional Bali. Selain itu, hal-hal teknis dalam bangunan harus sesuai dengan standar yang digunakan seperti penen-tuan format tempat duduk, jenis panggung, jenis material dan sistem akustik, dan sistem utilitas lainnya agar gedung konser ini nyaman dan aman saat digunakan oleh civitas didalamnya.

REFERENSI

Appleton, Ian. 2008. Buildings for the Performing Arts, 2nd ed. Oxford: Elsevier Limited

Barron, Michael. 2009. Auditorium Acoustics and Architectural Design, 2nd ed. New York: Taylor &

Francis e-Library.

Chiara, Joseph De. 1983.Time Saver Standards for Building Types, 2nd ed.Singapore: MacGraw-Hill

Book Company.

Doelle, Leslie L. 1990.Akustik Lingkungan, Terjemahan Lea Prasetio.Jakarta: Erlangga.

Pickard, Quentin. 2003. The Architects’ Handbook : Blackwell Science.

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Badung 2013

Gambar 14. Skematik Akustik Sumber : Brahmantya. 2015

Gambar

Gambar 1. Peta Wilayah Badung
Gambar 3. Bentuk Entrance
Gambar 8. Massa Bangunan Utama
Gambar 13. Interior Gedung Konser
+2

Referensi

Dokumen terkait