Arsitektur dan Desain Riset
Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan
Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan
Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas
Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali
dalamsetahun.
www.ojs.unud.ac.id
Oka Saraswati, AAA; WidyaParamadhyaksa, IN; Syamsul,
AP; Mudra, IK; Yuda Manik, IW; Swanendri, NM; Rumawan
Salain, IP;Sueca, NP; Suartika, GAM;Susanta, IN; Suryada,
IGAB; Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; Karel
Muktiwibowo, A.
V
o
lu
m
e
(
4
)
N
o
m
o
r
(1
)
E
d
is
i
Ja
n
u
a
ri
2
0
1
6
e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana
e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studi menyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JA UNUD adalah untuk menghubungkan teori dan praktik nyata dunia kerja dalam bidang arsitektur dan desain riset, serta perencanaan kota dan studi lingkungan binaan.
Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbuka peluang bagi pelaku dan pemerhati bidang arsitektur, seperti: arsitek bangunan, desainer interior, perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusi pemerintahan, universitas, maupun praktik swasta untuk turutberkontribusi.
JA UNUD mempublikasikan studi riset, kritik dan evaluasi objek arsitektur berskala mikro maupun makro, dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian:
1. Arsitektural dan Desain Riset:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi dan desain berkelanjutan, komputer arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur, pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain, dll.Artikelbiasanyamerupakanhasilstudi/skripsi/tugasakhirmahasiswaarsitektur.
2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah perkotaan, perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur, dll.
3. Kritik Perencanaan Arsitektur dan Arsitektur Binaan:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur yang sedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasil pengamatan terhadap studi kasus.
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
Kampus Bukit Jimbaran-Bali, Indonesia +62 361 703384
ejurnal_arsitekturunud@yahoo.com
Pengurus e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana
PenanggungJawab
AnakAgungAyu Oka Saraswati
Pengarah
I NyomanWidyaParamadhyaksa
Ketua
Syamsul Alam Paturusi
Sekretaris
I Wayan Yuda Manik
Bendahara
Ni Made Swanendri
Penyunting dan Reviewer
Putu Rumawan Salain Ngakan Putu Sueca Gusti Ayu Made Suartika I Nyoman Susanta I Gusti Agung Bagus Suryada
Tim Validasi
I Ketut Mudra I Made Widja Syamsul Alam Paturusi I Wayan Kastawan I Gusti Agung Bagus Suryada
Tim Penerbit
I Made Widja Ngakan Putu Sueca I Wayan Kastawan I Gusti Agung Bagus Suryada
Desainer Cover
Antonius Karel Muktiwibowo
Arsitektur dan Desain Riset
Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan
Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan
ejurnal nasional arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas
Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalamsetahun.
Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016
ISSN No. 9 772338 505750
Hak Cipta
2016 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas
Udayana
Seluruh kontributor artikel telah mengijinkan Jurnal Arsitektur
UNUD
untuk
mereproduksi,
mendistribusikan,
dan
mempublikasikan substansi jurnal dalam format elektronik pada
website OJS Universitas Udayana
www.ojs.unud.ac.id
PenuntunPenulisandanPengirimanNaskahe-JurnalArsitektur (JA) UNUD
Tata tulisnaskah:
1. Kategorinaskahilmiahmerupakanhasilpenelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiahpopuler (aplikasi, ulasan, opini), diskusi, skripsi, danstugasakhir.
2. NaskahditulisdalamBahasa Indonesia danBahasaInggris (abstrak) diketikpadakertasukuran A-4, spasitunggal, denganbatasatas 1,55 cm; bagiandalam 2,5 cm; bagianluar 1,5 cm; danbawah 2,45 cm.
Font yang digunakanadalah Arial 11pt.
3. Batas panjangnaskah/artikeladalah 4 atau 6 halaman.
4. Judulharussingkat, jelastidaklebihdari 10 kata, cetaktebal, hurufkapital, di tengah-tengahkertas. Untukdiskusi, judulmengacupadanaskah yang dibahas (namapenulisnaskah yang dibahasditulissebagaireferensi).
5. Namapenulis/pembahasditulislengkaptanpagelar, di bawahjudul, disertaiinstitusiasalpenulisdanalamat email di bawahinstitusi.
6. Harusada kata kunci (keyword) darinaskah yang bersangkutan minimal 2 kata kunci. Daftar kata kunci (keyword) diletakkansetelahabstrak
7. AbstrakditulisdalamBahasa Indonesia danInggrismaksimum 200 kata, dicetak miring, font Arial 10pt, spasitunggal. Judulbabditulis di tengah-tengahketikan, cetaktebalhurufkapital
8. Gambar, grafik, tabeldanfotoharusdisajikandenganjelas.
9. Definisinotasidansatuan yang dipakaidalamrumusdisatukandalamdaftarnotasi. Daftarnotasidiletakkansebelumdaftarpustaka
10. Kepustakaandiketik 1 spasi. Jarakantarjudul 2 spasidandiurutkanmenurutabjad. Penulisannyaharusjelasdanlengkapsesuaidengan: namapengarang, tahun, judul, kota: penerbit. Juduldicetak miring.
Keteranganumum:
1. Naskah yang dikirimsebanyaksatueksemplardanmenyerahkansoft copydalam program pengolahan kata MS Word atau format teks/ASCII.
2. Naskahbelumpernahdipublikasikanoleh media cetak lain.
3. Redaksiberhakmenolakataumengeditnaskah yang diterima. Naskah yang tidakmemenuhikriteria yang
ditetapkanakandikembalikan. Naskahdiskusi yang
Editorial
KetikaDirjenDikimelansirsuratnya No. 152/E/T/2012 yangberisikanWajibPublikasiIlmiahBagi S1/S2/S3, ide dasarnyadasarnyaadalahuntukmendongkrakjumlahkaryailmiahperguruantinggi yang dipublikasikansecaraluasdianggapsangatrendah. Kebijakaninilangsungmengguncangjagadperguruantinggi di Indonesia.Media yang digunakanuntukmewujudkankebijakantersebutadalahjurnalcetakdan e-jurnal.
Sosialisasi e-jurnal di UniversitasUdayanatelahdilakukan, namundalamimplementasinyabukanhal yang mudah.Untukmewujudkannyamelibatkanbanyakpihak, organisasimulaidarijurusanhinggaUniversitas, menempatkan orang-orang yang berkompeten (reviewerdan validator) danbadanpelaksanaannya.Selainitu, dukungankebijakan, sumberdayadanpengalokasiannya.Belumlagimekanismepemantauan, evaluasi, danpengawasanpelaksanaannya.Ditengahkompleksitaspermasalahanini, lahirlahjurnal volume 4 nomor 1 dengansegalaketerbatasannya. Sisikualitassebagaikaryailmiah, berkejarandenganbataswaktu yang sangatterbatasmewarnai volume keempatini.Inimenjadimasalahtersendiri, menransformasiTugasAkhirarsitektur yang didominasigambarperancanganmenjadilaporandalam format jurnalilmiah, bukanhalmudah.Namuniniadalahpilihansatu-satunyadalamkeadaanketerbatasanwaktu.
Diharapkanpadaedisimendatang, penyumbangartikelbukanhanyadarimahasiswa yang sedangtugasakhir, tetapiseluruhmahasiswaarsitekturtanpamemandang
semester.Sehinggadiharapkandiperolehkeberagamannaskah yang
masuksekaligusterdistribusinyajumlahartikel di setiappenerbitan.Dalamkesempatan yang baikini, daridapurpelaksana e-jurnalAsitektur, mengucapkanterimakasihkepadaberbagaipihak yang telahmembantuterwujudnyajurnal volume 4 nomor 1 ini.
Daftar Isi
Halaman
eJurnalArsitekturUniversitasUdayana... ii
PenguruseJurnalArsitekturUniversitasUdayana ... ii
PenuntunPenulisandanPengirimanNaskah e-JurnalArsitektur (JA) UNUD ... iii
Editorial ... iii
Daftar Isi ... v
1. Tempat Penitipan dan Perawatan Anak Usia Sekolah di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Arsitektur Kontekstual pada Tampilan Bangunan.
(I Wayan Prasumartha Suaryadhi, Ida Ayu Armeli, AnakAgungAyu Oka Saraswati) ... 1-4
2. Apartemen Untuk Tenaga Kerja Asing di Badung, Bali
(Irfan Jois P. Nababan, Evert Edward Moniaga, I Putu Sugiantara) ... 5-10
3. Pengembagan Goa Maria Palasari di Jembrana sebagai Tempat Ziarah dan Rumah Retret, Bali. Suatu Studi Mengenai Pendekatan Konsep Ruang Hijau
(Denalia Chrisma, I Nyoman Surata, I Ketut Mudra) ... 11-16
4. Gedung Penjualan Sarana Pendidikan di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Ramah Lingkungan pada Tampilan Bangunan
(I Made Adi Astika, Gusti Ayu Made Suartika, I Wayan Wiryawan) ... 17-20
5. Gedung Pertunjukan Teater Modern di Denpasar, Bali. Suatu Pendekatan Tema Arsitektur Neo-Vernakular pada Konsep Tampilan Main Gate.
(Dewa Gede Surya Negara, Ciptadi Trimarianto, I Gusti Agung Bagus Suryada) ... 21-24
6. Gedung Teater Kontemporer di Badung, Bali. Penerapan Tema Future Elastic pada Tampilan Bangunan.
(Yosep Indra Aprilianto, I Wayan Gomudha, I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ... 25-28
7. Klinik Bersalin di Gianyar, Bali
(Ida Ayu Dwi Sartika, Ida Bagus Gde Wirawibawa, I Ketut Mudra) ... 29-34
8. Pusat Kebugaran dan Spa di Denpasar, Bali
(Ni WayanWiwinDarsika, I WayanGomudha, I WayanKastawan) ... 35-40
9. GaleriBatu Akik di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Neo-Vernakular dalam Perancangan Galeri
(Gede Bambang Yudha Dharmawani, Syamsul Alam Paturusi, I Nyoman Susanta) ... 41-44
10. Suatu Studi Mengenai Konsep Struktur dan Tampilan Bangunan Bambu. Kasus Studi: Fasilitas Wisata Agro pada Simantri Budi Luhur Kintamani, Bali.
(Andika Surya Pramana, I Nengah Lanus, Putu Gede Sukarsana) ... 45-48
11. Penataan Fasilitas Wisata Pantai di Banjar Ponjok, Serangan, Bali. Suatu Studi Mengenai Perumusan Strategi Penataan Arsitektur.
(Putu Aditya Saputra, Ida Ayu Armeli, I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ... 49-54
12. Taman Baca Pelajar di Kabupaten Tabanan, Bali. Suatu Studi Mengenai Konsep Tampilan Ruang Dalam.
(Made Ayu Intan Kripayani, Ida Bagus Gde Primayatna, Ida BagusNgurah Bupala) ... 55-58
13. Gereja Katolik Fransiscus Asisi di Denpasar, Bali
(Antonio Fransiscus Jaury, Ngakan Putu Sueca, I Ketut Muliawan Salain) ... 59-64
14. Klinik Perawatan Anjing di Kota Denpasar, Bali. Suatu Studi Mengenai Penerapan Konsep Arsitektur Tropis pada Klinik Perawatan Anjing di Kota Denpasar
15. Penataan Pantai Purnama Gianyar, Bali. Perpaduan yang Berkorelasi antara Sirkulasi Spiritual dengan Sirkulasi Wisata
(Agus Warma Viegas, Widiastuti, Anak Agung Gede Dharma Yadnya) ... 71-74
16. Spa dan Yoga di Kabupaten Badung, Bali. Suatu Studi Mengenai Perancangan Spa dan Yoga
(Anastasia Ayu, Ida Bagus Gde Primayatna, I Ketut Mudra) ... 75-78
17. Re-DesignTerminal Pelabuhan Penyeberangan Padangbai, Kab. Karangasem, Bali
(Putu Hendra Semaradana, Ciptadi Trimarianto, I Putu Sugiantara)... 79-84
18. Tempat Bermain Anak-anak Khusus Permainan Tradisional Bali di Denpasar
(Ni Ketut Ayu Adi Ardini, Ida Ayu Armeli, Ida Bagus Gde Wirawibawa)... 85-90
19. Sekolah Tinggi Pariwisata di Gianyar, Bali
(I Wayan Dedik Pariarta, Ciptadi Trimarianto, dan I Wayan Yuda Manik.) ... 91-94
20. Penangkaran Penyu di Desa Perancak Kab. Jembrana, Bali
(Gede Karang Subadra, I Made Widja, dan Ida Bagus Gde Wirawibawa) ... 95-98
21. Peternakan Burung di Badung Utara, Bali
(I Gede Suarjana, I Wayan Meganada, dan Ida Bagus Gde Primayatna) ...99-102
22. Dojo Karate Internasional di Denpasar, Bali
(Ida Bagus Oka Basudewa, Ida Ayu Armeli, dan I Gusti Agung Bagus Suryada.) ... 103-108
23. Wisata Taman Air di Sanur, Denpasar-Bali
(Made Ferry Irawan Saputra, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan I Gusti Bagus Budjana) ... 109-114
24. Taman Penitipan Anak di Denpasar, Bali
(Cokorda Gede Baskara Putra, I Nengah Lanus, dan I Ketut Mudra) ... 115-118
25. Pusat Pelestarian Kesenian Wayang Kulit Tradisional Bali di Badung, Bali
(I Putu Ekho Adi Putra, A.A. Gde Dharma Yadnya, dan Putu Gede Sukarsana) ... 119-124
26. Sekolah Menengah Kejuruan Seni Rupa di Blahbatuh-Gianyar, Bali
(I Kadek Udiana, Putu Rumawan Salain, dan Ngakan Ketut Acwin Dwijendra)... 125-130
27. GedungKonserMusikInternasionaldi Badung, Bali
(I G. N. Rio Brahmantya P, Ida Bagus Ngurah Bupala, dan I Wayan Yuda Manik) ... 131-136
28. Rumah Sakit Jiwa Kelas B di Kabupaten Badung, Bali
(I Made Wira Setiawan, Ida Ayu Armeli, dan I Putu Sugiantara) ... 137-142
29. Pusat Latihan Cabang Olah Raga Renang di Denpasar, Bali
(I GustiNgurahBagus Eka Dwipayana, I Made Widja, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ... 143-148
30. City Hotel di Denpasar, Bali
(I Gst. Pt. Anom Prasetya Utama Putra, A. A. Ayu Oka Saraswati, dan I G. A. Bagus Suryada) ... 149-154
31. Pusat Produksi & Distribusi Majalah Bog-Bog di Denpasar, Bali
(I Komang Yogi Purwanta, I Made Widja, dan Ni Made Swanendri) ... 155-160
32. Pusdiklat Tenis Lapangan Bali di Denpasar, Bali
(Anak Agung Ngurah Ryan Prasatya Putra, I Wayan Meganada, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa)... 161-166
33. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan, Bali
(A.A Gede Trisna Gamana Pratama, I Made Adhika, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ... 167-170
34. Hostel di Tanah Lot Tabanan, Bali
(Made NurjayaPermana, Ida BagusSarjana, I NyomanSusanta) ... 171-174
35. Galeri Kain Tenun Endek di Kota Denpasar, Bali
(PutuGdeSuwandi Putra Nugraha, Ida BagusNgurahBupala, PutuGedeSukarsana) ... 175-178
36. Sentra Penjualan Kerajinan Gamelan Bali di Desa Tihingan Klungkung, Bali
(TjokordaGedeAgungPradnya Putra, I GustiBagusBudjana, I NyomanSurata) ... 179-184
(I KadekIndraPurnama, I NyomanSudiarta, Ida BagusGdePrimayatna) ... 185-188
38. Fasilitas Rekreasi Taman Bunga di Kota Denpasar, Bali
(DwiAdintyaEradiputra, SyamsulAlamPaturusi, I WayanKastawan) ... 189-194
39. Restoran Aneka Boga Bali di Denpasar, Bali. Kasus Studi: Suatu Konsep Perancangan Restoran Dalam Pendekatan Hospitality
(FajarKurniaAdi, I Made Widja, Ida BagusGdeWirawibawa) ... 195-198
40. Taman Kota Mangupura
(George GedeRaditya, Evert Edward Moniaga, SyamsulAlamPaturusi) ... 199-202
41. Pengembangan Pasar Hewan Bebandem, Karangasem-Bali
(I PutuAgusSuartana, Widiastuti, Evert Edward Moniaga) ... 203-206
42. Pengembangan Kawasan Waterfront di Danau Buyan, Bali
(I Gede Made DiastawaGiri, I WayanGomudha, I WayanKastawan)... 207-212
43. Wisata Tenun Rangrang di Nusa Penida, Bali
(I WayanKuatrayana, I WayanMeganada, Evert Edward Moniaga) ... 213-216
44. Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar, Bali
(I WayanGaniSeptiadi, Ida AyuArmeli, I WayanYudaManik) ... 217-220
45. Bangunan Multifungsi (Mixed-Use Building) Fasilitas Hotel dan Mall di Lovina, Buleleng, Bali
(I GedeUripSuputra, I WayanGomudha, GustiAyu Made Suartika) ... 221-226
46. Arena Kompetisi dan Pusat Pelatihan Barongsai di Denpasar, Bali. Suatu Pendekatan Konsep Arsitektural
(SaptaHartawan, A.A. Gde Dharma Yadnya, CiptadiTrimariarto) ... 227-230
47. Pusat Pelatihan dan Sarana Olahraga Menembak di Denpasar, Bali. Kasus Studi: Pendekatan Konsep Arsitektur Tehadap Penyediaan Sarana Olahraga Menembak
(I Dewa Made AdiyogaPramanaPurwa, I GustiBagusBudjana, I PutuSugiantara) ... 231-234
48. Toko Modern Bahan Bangunan di Kabuaten Badung
(I Nyoman Erin Diana, AnakAgungAyu Oka Saraswati, I WayanYudaManik) ... 235-240
49. Pendidikan Nonformal Bernuansa Alam untuk Pengembangan Kreatifitas Anak di Denpasar
(I KadekRakaWinda, Ida AyuArmeli, I WayanYudaManik) ... 241-246
50. Dynamic Active Space pada Perancangan Kantor Produksi Iklan di Badung, Bali
(I NyomanSatriaTrypartha, I WayanMeganada, Ni Made Swanendri) ... 247-252
51. Sekolah Fotografi di Denpasar, Bali
(Trihono Ari Prabowo, NgakanPutuSueca, I WayanWiryawan)... 253-258
52. Villa Resort in Tulamben Karangasem, Bali
(I Gst. Ag.AyuWulanSuantari, PutuRumawanSalain, Ida BagusGdePrimayatna) ... 259-264
53. Polemik Rumah Susun Sederhana Sewa di Denpasar, Bali
ABSTRACT
Beach area in Bali generally have a close relationship with tourism activities and the panoramic beauty of the sea and beautiful beaches . The Serangan island- Bali , there is Ponjok Beach which is one area of coastal tourist attraction that visited by many tourists . The beach alone is a one of the alternative paths for crossing Lombok travel or Nusa Penida . Quite unfortunate , visual conditions and facilities in this region are not well planned. It underlies the execution of ar-rangement effort in spatial and visual way to optimize tourism activities in the region.
Keywords : areas , facilities , excursions , beaches
ABSTRAK
Kawasan pantai di Bali umumnya memiliki hubungan yang erat dengan kegiatan wisata dan keindahan panorama laut dan pantai yang indah. Di pulau Serangan-Bali, terdapat Pantai ponjok yang merupakan salah satu kawasan daya tarik wisata pantai yang banyak dikunjungi oleh wisatawan. Pantai ini menjadi salah satu alternatif jalur penyebrangan wisata ke Lombok atau Nusa Penida. Cukup disayangkan, Kondisi visual dan fasilitas yang ada di kawasan ini tidak tertata dengan baik. Hal ini mendasari dilakukanya sebuah usaha penataan secara keruangan dan visual untuk mengoptimalkan jalannya kegiatan wisata di kawasan ini.
Kata Kunci: kawasan, fasilitas, wisata, pantai
PENDAHULUAN
Serangan merupakan salah satu destinasi wisata pantai yang potensial di Bali. Semenjak dilakukannya rek-lamasi tahun 1997, pulau seluas 112 hektar ini mengalami penambahan luas menjadi 481 hektar. Hal ini berdampak terjadinya banyak perubahan di berbagai aspek kehidupan salah satunya di bidang pariwisata. Pantai di Banjar Ponjok memiliki karakter pasir yang unik karena pasir di sana terdapat perpaduan pasir asli daerah Serangan dan pasir hasil reklamasi. Pantai di daerah Ponjok ini juga dekat dengan pemukiman penduduk sehingga baik untuk dikembangkan fasilitas wisata di sana. Secara umum, fasilitas wisata eksisting yang ada di sana berupa bangunan semi permanen sehingga relatif kurang setara dengan bangunan wisata lain yang sudah permanen dan berfasad baik. Permasalahan lain yang ditemukan di lingkungan pantai banjar Ponjok adalah adanya fungsi yang heterogen pada bangunan yang ada di sekitar pantai. Fungsi beragam yang dimaksud ini berupa berdirinya bangunan nelayan dan bangunan wisata serta fasilitas pendukungnya dalam satu daerah secara berdampingan. Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, sangat disadari bahwa perlu ada sebuah usaha untuk menata fasilitas wisata yang ada di sana secara keruangan dan dibawah satu atap manajerial Desa pekraman Serangan.
TINJAUAN KAWASAN PANTAI PONJOK, SERANGAN
Lokasi dan Luas Kawasan
Lokasi site berada di daerah pantai banjar Ponjok dengan luasan kawasan yang di tata adalah sebesar 32.918 m2, dan batas-batasnya sebelah utara Laut, sebelah timur pantai BTID, sebelah barat Banjar Kawan,
PENATAAN FASILITAS WISATA PANTAI DI BANJAR PONJOK, SERANGAN, BALI Suatu Studi Mengenai Perumusan Strategi Penataan Arsitektur
Putu Aditya Saputra1), Ida Ayu Armeli2), dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa3)
1)
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
saputraditya@hotmail.com
2)
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
idaayuarmeli@yahoo.com
3)
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
Sebelah selatan menuju Lapangan I Wayan Bulit. Jarak yang ditetapkan dalam penataan fasilitas wisata pantai ini adalah sejauh 150 meter dari bibir pantai dengan pertimbangan jalan utama menuju area pantai terletak sejauh 150 meter dan adapun bentang 200 meter didasari atas batas kawasan yang kontras dibatasi oleh bangunan-bangunan milik penduduk setempat.
Karakteristik, Potensi dan Permasalahan
[image:10.595.57.510.102.287.2]Kawasan Pantai Ponjok Merupakan tipikal daerah pantai landai dengan ketinggian 0 sampai 6 meter di atas permukaan laut. DikarenakanPulau serangan merupakan hasil kegiatan reklamasi menggunakan material pasir dari dasar laut, menyebabkan terjadinya perbedaan jenis tanah antara tanah yang masih asli dengan tanah hasil reklamasi. Pada tanah hasil reklamasi berkarakter seperti hard coral. Pada daerah pantai Ponjok merupakan daerah pesisir yang berhawa kering, dengan curah hujan rata-rata 1700-2200 mm per tahun dengan suhu udara rata-rata 26 sampai dengan 32˚C dan kelembapan rata-rata 70- 87 % serta penyinaran matahari 44% sampai 97% menjadikan kawasan tersebut ideal untuk wisata pantai. Adapun potensi dan permasalahan dipaparkan melalui tabel 1. berikut.
Tabel 1. Permasalahan dan Potensi Kawasan Sumber: Aditya, 2015:30
Aspek Potensi Permasalahan
Tata Ruang Kawasan
Terdapat ruang yang belum tertata di kawa-san ini secara potensial.
Kurang tertatanya pesisir pantai ka-rena perahu dan kapal yang parkir sembarangan.
Bangsal nelayan terpencar dari area kegiatan nelayan sehingga perlu ditata
Tata Bangunan Dan Lingkungan
Peraturan pemerintah mengenai tata bangunan yang menjadi pedoman dalam mengatur tata bangunan. Selain itu, menurut sumber wawancara, pada tingkat kelurahan sedang diupayakan menyusun zona-zona yang tersebar di sepanjang garis pantai Ponjok
Penampilan dan desain bangunan yang kurang menarik sehingga me-nyebabkan citra visual kawasan ti-dak optimal.
Ruang Terbuka Hijau
Masih terdapat area kosong dan bangunan non aktif yang dapat dijadikan ruang terbuka hijau pada kawasan ini
Memiliki area yang cukup untuk ditanami pepohonan yang bisa meningkatkan keinda-han kawasan
Elemen landscape sepanjang ka-wasan kurang diperhatikan. Hanya terdapat beberapa jenis pohon saja seperti waru, ketapang.
Sirkulasi dan Parkir
Terdapat lahan untuk menjadi lahan parker terutama untuk wisatawan
Ruang sirkulasi kendaraan cukup lebar
Areal parker kurang tertata dengan baik
Sirkulasi belum jelas walaupun di daerah ini lebar jalan cukup berpa-pasan dan tidak ada pedestrian di pinggir jalan.
Penanda
Papan reklame memiliki peletakan yang cu-kup strategis dan tidak mengganggu visual jalan
Daerah ini mayoritas reklamenya ti-dak permanen dan kurang informa-tif
Utilitas Kawasan ini telah dijangkau oleh jaringan
utilitas listrik, drainase, dan sampah
Tidak ada penyediaan utilitas lampu jalan dan pemadam kebakaran Gambar 1. Peta Pulau Serangan
Sumber : Aditya, 2015:11
Gambar 2. Desa Pekraman Serangan Sumber : Aditya, 2015:11
[image:10.595.55.521.434.779.2]Pada Tabel 1. Dipaparkan penjelasan mengenai permasalahan dan potensi yang ada di kawasan penataan. Permasalahan dan potensi tersebut selayaknya dikaji untuk dicarikan sebuah strategi penyelesaian yang menjawab permasalahan yang ada di kawasan baik secara keruangan maupun secara kebijakan. Pada ba-gian akhir, setidaknya ada satu benang merah yang dapat ditarik sebagai simpulan desain.
PERUMUSAN STRATEGI
Tata Guna Lahan, Tata Bangunan, Konservasi
Dasar pertimbangan dari tata guna lahan ini adalah Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Denpasar Tahun 2008-2027. Kawasan ini merupakan kawasan Daya Tarik Wisata Pantai. Seperti yang direncanakan oleh pemerintah di kawasan ini akan dibangun sebuah dermaga pariwisata. Ketinggian bangunan di kawasan pantai ini maksimal 2 lantai. Serta koefisien dasar bangunan (KDB) mencapai 20-30 %. Dalam pengemban-gan apabila diperlukan perluasan hingga ke area konservasi maka pembangunan harus bersifat ekologis. Pembangunan ekologis ini artinya bangunan yang didirikan, diupayakan seminimal mungkin agar tidak me-rusak wajah pantai yang alami dan indah tersebut.
Gambar 4 dan 5 memperlihatkan gambaran strategi yang dilakukan untuk menata kawasan Pantai Ponjok dengan menentukan pusat entrance kawasan yang berupa parkir pada bagian tengah kawasan. Penempa-tan pusat entrance di tengah kawasan bertujuan agar akses pengunjung dengan fasilitas wisata dapat tera-komodir dengan baik. Pada gambar tersebut terlihat pula perbedaan jumlah dermaga yang ada di kawasan. Perbedaan ini disebabkan oleh adanya pembagian jenis dermaga sesuai kebutuhan yang ada di kawasan. Dermaga ini terdiri dari dermaga penyeberangan wisata, dermaga nelayan, dermaga galangan kapal serta dermaga watersport.
Sirkulasi, Pedestrian, Dan Ruang Terbuka Hijau
Area parkir eksisting cukup memadai dari segi kuantitas. Akan tetapi pada saat upacara dan perayaan hari besar, parkir yang ada tidak menampung jumlah masyarakat yang datang untuk bersembahyang, hal ini me-nyebabkan penyelesaian yang dapat dilakukan ialah dengan menata ruang parkir dan menambah kapasi-tasnya sesuai kebutuhan program ruang. Terkait elemen pedestrian, di kawasan ini pada dasarnya belum tersedia secara menyeluruh. Daripada itu, perlu disediakan jalur pedestrian untuk menghubungkan antara satu area wisata dengan area wisata lainnya. Mayoritas kawasan merupakan ruang terbuka. Keberadaan ruang terbuka saat ini masih jauh dari keindahan. Banyak sampah yang bertebaran. Selain itu, tidak terda-patnya pohon-pohon perindang di beberapa titik berakibat pada siang hari kawasan ini menjadi sangat pa-nas. Gambaran kondisi ini mendorong adanya usaha penataan ruang terbuka menjadi taman yang rindang dan bermanfaat bagi masyarakat disana.
[image:11.595.79.541.266.498.2]Gambar 4. Peta Penggunaan Lahan Eksisting Sumber : Aditya, 2015:21
Gambar 6. menunjukan rancangan pada sirkulasi kawasan perencanaan. Dapat dilihat adanya akses kecil yang direncanakan sebagai kontrol sirkulasi untuk mengatasi kemungkinan kemacetan pada kawasan. Jalur pedestrian dimaksimalkan pada kawasan untuk mewujudkan kawasan pejalan kaki yang baik. Sedangkan, pada aspek ruang terbuka hijau dapat dilihat pada area hijau yang ada di kawasan. Keberadaan area hijau ini dimaksimalkan agar suasana yang santai dan lenggang dapat dirasakan pada kawasan ini. Jenis vegeta-si yang digunakan dalam kasan adalah pohon ketapang, pohon pepaleman, pisang kipas, dan waru. Untuk vegetasi berukuran sedang menggunakan jenis tumbuhan seperti Kembang kertas, Bunga Asoka, Alaman-da, Nusa Indah dan untuk tanaman jenis rerumputan menggunakan rumput jepang.
Pendukung Aktivitas, Sarana dan Prasarana Lingkungan
[image:12.595.55.507.46.325.2]Aktivitas pendukung berupa warung, jasa penitipan barang dan informasi akan dibangun terintegrasi dengan baik disertai dengan penempatan spot yang sesuai. Pada eksisting keberadaan aktivitas pendukung terse-bar secara sporadis akan tetapi letaknya cenderung menggangu kenyamanan visual pada kawasan. Selain Pendukung aktivitas, kawasan pantai ini memiliki jaringan utilitas yang kurang optimal. Beberapa jaringan utilitas yang telah ada mengalami kerusakan, seperti tidak adanya lampu-lampu penerangan (merkuri). Den-gan adanya kondisi ini maka perlu penambahan sistem utilitas. Daripada itu, juga perlu penataan jarinDen-gan utilitas yang telah ada.
Gambar 6. Peta Pedestrian dan Vegetasi Pedestrian
Vegetasi
Pendukung Aktivitas
[image:12.595.67.544.565.781.2]Penerangan Jalan
Gambar 7. menunjukan adanya penyebaran letak pendukung aktivitas yang direncanakan dan penataan sis-tem utilitas lingkungan yang ada. Sissis-tem petanda ditambahkan pada area ini sebagai penerang fasilitas apa saja yang ada dalam kawasan ini.
SIMPULAN
[image:13.595.76.555.192.712.2]Suatupenataan pada Fasilitas Wisata Pantai di Serangan merupakan usaha membenahi objek-objek wisata yang berdasarkan adanya upaya gabungan beberapa jenis pariwisata yang terdapat di Pantai Serangan. Pertimbangan aktivitas dalam penataan fasilitas wisata di Pantai Serangan berkaitan dengan terciptanya fa-silitas yang mewadahi kegiatan berwisata secara umum. Aktifitas wisata yang ada meliputi wisata menikmati pemandangan pantai, mengenal kebudayaan lokal, menikmati kuliner lokal dan belanja cinderamata seba-gaimana gambar 8. Menunjukan gambaran akhir dari usaha penataan tersebut.
REFERENSI
Saputra, Aditya. 2015. Penataan Fasilitas Wisata Pantai di Banjar Ponjok Serangan, Program Studi Arsitek-tur Fakultas Teknik Univ. Udayana
Team Teaching Arsitektur Perkotaan. 2004. Bahan Ajar Arsitektur Perkotaan. Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana.
Soewantoro, Gamal, 2004. Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta Andi