• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU SAKU RUMAH SAKIT HARAPAN KELUARGA.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUKU SAKU RUMAH SAKIT HARAPAN KELUARGA.pdf"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

Jl. Ahmad Y

Jl. Ahmad Y

ani No. 9

ani No. 9

Selagalas - Mataram

Selagalas - Mataram

83237

83237

T

T

elp. 0370 617

elp. 0370 617

7000 - Fax.

7000 - Fax.

0370 673 666

0370 673 666

BUKU

BUKU

S

S

KU

KU

H

(2)
(3)

KAT

KAT

A PENG

A PENGANTAR

ANTAR

 Assalamualaiku

 Assalamualaikum Wm Wr.Wbr.Wb

Salam sejahtera bagi kita semua,

Salam sejahtera bagi kita semua,

Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah

Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan bimbinganmemberikan bimbingan

dan petunjuk-NYA kepad

dan petunjuk-NYA kepada kita a kita sehingga Buku Saku Akreditasi Rumah Sakit sehingga Buku Saku Akreditasi Rumah Sakit HarapanHarapan

Keluarga telah selesai disusun. Buku saku ini juga merupakan pengetahuan bagi

Keluarga telah selesai disusun. Buku saku ini juga merupakan pengetahuan bagi

dokter, perawat/bidan, seluruh

dokter, perawat/bidan, seluruh PPA (ProfesionPPA (Profesional Pemberi Asuhan/PPA) berikut seluruhal Pemberi Asuhan/PPA) berikut seluruh

karyawan RSHK yang memberikan pelayanan agar mutu

karyawan RSHK yang memberikan pelayanan agar mutu dan keselamatan pasien dandan keselamatan pasien dan

staf dapat terjaga.

staf dapat terjaga.

Kementerian Kesehatan RI telah menetapkan sistem akreditasi yang sebagian besar

Kementerian Kesehatan RI telah menetapkan sistem akreditasi yang sebagian besar

mengacu pada Joint Commission International (JCI), serta dilengkapi dengan program

mengacu pada Joint Commission International (JCI), serta dilengkapi dengan program

prioritas nasional berupa program Millenium Development Goals (MDG's) yang

prioritas nasional berupa program Millenium Development Goals (MDG's) yang

meliputi PONEK, HIV dan TB DOTS

meliputi PONEK, HIV dan TB DOTS dan standar-standar yang berlaku di dan standar-standar yang berlaku di KementerianKementerian

Kesehatan RI.

Kesehatan RI.

Buku Saku ini memuat uraian tentang standar-standar pelayanan rumah sakit yang

Buku Saku ini memuat uraian tentang standar-standar pelayanan rumah sakit yang

terakreditasi secara internasional, meliputi Standar Pelayanan yang Berfokus pada

terakreditasi secara internasional, meliputi Standar Pelayanan yang Berfokus pada

Pasien, Standar Manajemen Rumah Sakit dan ditambah dengan Sasaran Millenium

Pasien, Standar Manajemen Rumah Sakit dan ditambah dengan Sasaran Millenium

Development Goals (MDG's).

Development Goals (MDG's).

Seperti kita ketahui bersama, saat ini tuntutan akan pelayanan medis yang bermutu

Seperti kita ketahui bersama, saat ini tuntutan akan pelayanan medis yang bermutu

terus meningkat dan isu terkait keamanan di rumah sakit semakin mengemuka

terus meningkat dan isu terkait keamanan di rumah sakit semakin mengemuka

sehingga penerapan standar mutu dan keselamatan mau tidak mau menjadi suatu

sehingga penerapan standar mutu dan keselamatan mau tidak mau menjadi suatu

keharusan untuk menjaga keamanan dan keselamatan baik pasien maupun tenaga

keharusan untuk menjaga keamanan dan keselamatan baik pasien maupun tenaga

medis sendiri.

medis sendiri.

Dengan menerapkan standar mutu dan keselamatan, setiap pegawai dapat bahu

Dengan menerapkan standar mutu dan keselamatan, setiap pegawai dapat bahu

membahu mewujudkan Rumah Sakit yang bermutu dan

membahu mewujudkan Rumah Sakit yang bermutu dan aman melalui pembentukanaman melalui pembentukan

budaya keselamatan, keselamatan pelayanan, staf yang bertanggungjawab,

budaya keselamatan, keselamatan pelayanan, staf yang bertanggungjawab,

keterlibatan pasien, memiliki sistem pendukung yang arnan, serta merupakan tempat

keterlibatan pasien, memiliki sistem pendukung yang arnan, serta merupakan tempat

yang aman baik bagi pasien, pengunjung maupun staf.

yang aman baik bagi pasien, pengunjung maupun staf.

Terima kasih yang tak terhingga kami ucapkan kepada semua pihak yang telah

Terima kasih yang tak terhingga kami ucapkan kepada semua pihak yang telah

berkontribusi dalam penyusunan buku saku ini. Kesunggu-han Saudara sangat

berkontribusi dalam penyusunan buku saku ini. Kesunggu-han Saudara sangat berartiberarti

bagi terwujudnya keselamatan bagi kita

bagi terwujudnya keselamatan bagi kita semua. Akhir kata, semoga Allah SWT semua. Akhir kata, semoga Allah SWT selaluselalu

membantu membukakan mata dan hati serta

membantu membukakan mata dan hati serta kepedulian kita kepada sesama.kepedulian kita kepada sesama.

Mataram,

Mataram, Agustus Agustus 20172017

DIREKTUR

DIREKTUR

RUMAH SAKIT HARAPAN KELUARGA

(4)
(5)

KAT

KAT

A PENG

A PENGANTAR

ANTAR

 Assalamualaiku

 Assalamualaikum Wm Wr.Wbr.Wb

Salam sejahtera bagi kita semua,

Salam sejahtera bagi kita semua,

Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah

Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan bimbinganmemberikan bimbingan

dan petunjuk-NYA kepad

dan petunjuk-NYA kepada kita a kita sehingga Buku Saku Akreditasi Rumah Sakit sehingga Buku Saku Akreditasi Rumah Sakit HarapanHarapan

Keluarga telah selesai disusun. Buku saku ini juga merupakan pengetahuan bagi

Keluarga telah selesai disusun. Buku saku ini juga merupakan pengetahuan bagi

dokter, perawat/bidan, seluruh

dokter, perawat/bidan, seluruh PPA (ProfesionPPA (Profesional Pemberi Asuhan/PPA) berikut seluruhal Pemberi Asuhan/PPA) berikut seluruh

karyawan RSHK yang memberikan pelayanan agar mutu

karyawan RSHK yang memberikan pelayanan agar mutu dan keselamatan pasien dandan keselamatan pasien dan

staf dapat terjaga.

staf dapat terjaga.

Kementerian Kesehatan RI telah menetapkan sistem akreditasi yang sebagian besar

Kementerian Kesehatan RI telah menetapkan sistem akreditasi yang sebagian besar

mengacu pada Joint Commission International (JCI), serta dilengkapi dengan program

mengacu pada Joint Commission International (JCI), serta dilengkapi dengan program

prioritas nasional berupa program Millenium Development Goals (MDG's) yang

prioritas nasional berupa program Millenium Development Goals (MDG's) yang

meliputi PONEK, HIV dan TB DOTS

meliputi PONEK, HIV dan TB DOTS dan standar-standar yang berlaku di dan standar-standar yang berlaku di KementerianKementerian

Kesehatan RI.

Kesehatan RI.

Buku Saku ini memuat uraian tentang standar-standar pelayanan rumah sakit yang

Buku Saku ini memuat uraian tentang standar-standar pelayanan rumah sakit yang

terakreditasi secara internasional, meliputi Standar Pelayanan yang Berfokus pada

terakreditasi secara internasional, meliputi Standar Pelayanan yang Berfokus pada

Pasien, Standar Manajemen Rumah Sakit dan ditambah dengan Sasaran Millenium

Pasien, Standar Manajemen Rumah Sakit dan ditambah dengan Sasaran Millenium

Development Goals (MDG's).

Development Goals (MDG's).

Seperti kita ketahui bersama, saat ini tuntutan akan pelayanan medis yang bermutu

Seperti kita ketahui bersama, saat ini tuntutan akan pelayanan medis yang bermutu

terus meningkat dan isu terkait keamanan di rumah sakit semakin mengemuka

terus meningkat dan isu terkait keamanan di rumah sakit semakin mengemuka

sehingga penerapan standar mutu dan keselamatan mau tidak mau menjadi suatu

sehingga penerapan standar mutu dan keselamatan mau tidak mau menjadi suatu

keharusan untuk menjaga keamanan dan keselamatan baik pasien maupun tenaga

keharusan untuk menjaga keamanan dan keselamatan baik pasien maupun tenaga

medis sendiri.

medis sendiri.

Dengan menerapkan standar mutu dan keselamatan, setiap pegawai dapat bahu

Dengan menerapkan standar mutu dan keselamatan, setiap pegawai dapat bahu

membahu mewujudkan Rumah Sakit yang bermutu dan

membahu mewujudkan Rumah Sakit yang bermutu dan aman melalui pembentukanaman melalui pembentukan

budaya keselamatan, keselamatan pelayanan, staf yang bertanggungjawab,

budaya keselamatan, keselamatan pelayanan, staf yang bertanggungjawab,

keterlibatan pasien, memiliki sistem pendukung yang arnan, serta merupakan tempat

keterlibatan pasien, memiliki sistem pendukung yang arnan, serta merupakan tempat

yang aman baik bagi pasien, pengunjung maupun staf.

yang aman baik bagi pasien, pengunjung maupun staf.

Terima kasih yang tak terhingga kami ucapkan kepada semua pihak yang telah

Terima kasih yang tak terhingga kami ucapkan kepada semua pihak yang telah

berkontribusi dalam penyusunan buku saku ini. Kesunggu-han Saudara sangat

berkontribusi dalam penyusunan buku saku ini. Kesunggu-han Saudara sangat berartiberarti

bagi terwujudnya keselamatan bagi kita

bagi terwujudnya keselamatan bagi kita semua. Akhir kata, semoga Allah SWT semua. Akhir kata, semoga Allah SWT selaluselalu

membantu membukakan mata dan hati serta

membantu membukakan mata dan hati serta kepedulian kita kepada sesama.kepedulian kita kepada sesama.

Mataram,

Mataram, Agustus Agustus 20172017

DIREKTUR

DIREKTUR

RUMAH SAKIT HARAPAN KELUARGA

(6)
(7)

TATA KELOLA & KEPEMIMPINAN

TATA KELOLA & KEPEMIMPINAN

(TKP)

(TKP)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

0

0 TTata Kelola & ata Kelola & Kepemimpinan (TKP)Kepemimpinan (TKP)

0

0  Asesmen Pasien (AP) Asesmen Pasien (AP)

0

0 Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)

0

0 Pendidikan Pasien & Keluarga (PPK)Pendidikan Pasien & Keluarga (PPK)

0

0 Pendidikan Mutu & Keselamatan Pasien (PMKP)Pendidikan Mutu & Keselamatan Pasien (PMKP)

0

0 Pelayanan Pasien (PP)Pelayanan Pasien (PP)

0

0 Manajemen Komunikasi & Informasi (MKI)Manajemen Komunikasi & Informasi (MKI)

0

0 Manajemen Fasilitas & Keselamatan (MFK)Manajemen Fasilitas & Keselamatan (MFK)

0

0 Hak Pasien & Keluarga (HPK)Hak Pasien & Keluarga (HPK)

0

0 Pelayanan Anestesi & Bedah Pelayanan Anestesi & Bedah (PAB)(PAB)

0

0 Millenium Development Goals (MDGs)Millenium Development Goals (MDGs)

0

0 Pencegahan & Pengendalian Infeksi (PPI)Pencegahan & Pengendalian Infeksi (PPI)

0

0 Kualifikasi Pendidikan & Staff (KPS)Kualifikasi Pendidikan & Staff (KPS)

0

0  Akses Pelayanan & Kontinuitas Pelayanan (APK) Akses Pelayanan & Kontinuitas Pelayanan (APK)

0

0 Manajemen Penggunaan Obat (MPO)Manajemen Penggunaan Obat (MPO)

à à 11 à à 1313 à à 2323 à à 4040 à à 4444 à à 4848 à à 5959 à à 6464 à à 7979 à à 8787 à à 8989 à à 9393 à à 105105 à à 109109 à à 114114

Motto Rumah Sakit Harapan Keluarga:

Motto Rumah Sakit Harapan Keluarga:

Your Health Our Care

Your Health Our Care

Visi Rumah Sakit Harapan Keluarga:

Visi Rumah Sakit Harapan Keluarga:

“Menjadi Rumah Sakit pilihan keluarga di Indonesia

“Menjadi Rumah Sakit pilihan keluarga di Indonesia

Timur dengan semangat

Timur dengan semangat

Your Health Our Care

Your Health Our Care

Misi Rumah Sakit Harapan Keluarga:

Misi Rumah Sakit Harapan Keluarga:

1.

1. Menjadi rumah sakit terbaik dan menMenjadi rumah sakit terbaik dan menjadi rujukan wilayah NTB padajadi rujukan wilayah NTB pada

khususnya serta Indonesia Timur pada umumnya.

khususnya serta Indonesia Timur pada umumnya.

2. Memberikan pelayanan kesehatan yang prima, kekeluargaan dan

2. Memberikan pelayanan kesehatan yang prima, kekeluargaan dan

berorientasi pada keselamatan pasien.

berorientasi pada keselamatan pasien.

3. Memberikan pelayanan yang berkualitas dan berteknologi dengan

3. Memberikan pelayanan yang berkualitas dan berteknologi dengan

melakukan penapisan/skrining teknologi kedokteran yang efektif,

melakukan penapisan/skrining teknologi kedokteran yang efektif, amanaman

dan efisien.

dan efisien.

Tujuan berdirinya Rumah Sakit Harapan Keluarga

Tujuan berdirinya Rumah Sakit Harapan Keluarga

a. Tujuan Umum:

a. Tujuan Umum:

Meningkatkan mutu keselamatan pasien dan mutu pelayanan rumah

Meningkatkan mutu keselamatan pasien dan mutu pelayanan rumah

sakit.

sakit.

b. Tujuan Khusus:

b. Tujuan Khusus:

1.

1. Mengoptimalkan pengelolaan Mengoptimalkan pengelolaan program pemerintah program pemerintah dan berbagaidan berbagai

pihak untuk menjalin dan

pihak untuk menjalin dan mengembangkan jaringan kerjasama yangmengembangkan jaringan kerjasama yang

saling menguntungkan melalui peningkatan kemitraan dengan

saling menguntungkan melalui peningkatan kemitraan dengan

pemangku kepentingan.

pemangku kepentingan.

2.

2. Senantiasa mengikSenantiasa mengikuti perkembanguti perkembangan IPTEK yan IPTEK yang mutakhir ang mutakhir dengandengan

mengedepankan prinsip efektif, aman dan efisien untuk

mengedepankan prinsip efektif, aman dan efisien untuk

meningkatkan mutu pelayanan.

meningkatkan mutu pelayanan.

3.

(8)
(9)

Apa yang harus saya ketahui dan lakukan saat bertugas di Unit Gawat Daurat?

Pasien datang ke Unit Gawat Darurat

Triage Primer oleh Perawat (skrining dan saturasi O )2

Resusitasi Emergent  Triage Sekunder oleh Dokter  Ruang Resusitasi Urgent  False Emergency 

IMET Tatalaksana pasien

dan Mengisi Formulir Resusitasi

Ditangani langsung berkoordinasi dengan

dokter terkait

Trauma Non-Trauma Pulang

Mengisi Formulir Triage dan Formulir Pengkajian Instalasi Gawat Darurat

Transfer 

Penanganan oleh Dokter Unit Terkait

1. MengisiFormulir Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi

untuk dokumentasiFollow Up

2. Membuat resep dan memastikan obat telah diberikan sesuai instruksi

3. Transfer pasien dan melengkapi Formulir Transfer Pasien antar Ruangan bile pindah perawatan di dalam RS atau Formulir P indah Rumah Sakit bilah pasien pindah RS atau Resume Medis bila

2-5 Menit

Segera 5-10 Menit

Max. 2 Jam

Max. 30 Menit 4. Menjadi rumah sakit pilihan dan prioritas wisatawan domestik

maupun mancanegara serta menjadi tujuan “Medical Tourism” di NTB

Etos kerja Rumah Sakit Harapan Keluarga yang harus menjadi sikap dan budaya seluruh karyawan Rumah Sakit Harapan Keluarga adalah

“CARE”, yaitu:

a. Customer Needs, yaitu:

Memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan yang mengharapkan pelayanan kesehatan yang ramah, hangat, kekeluargaan, cepat, akurat, aman, tanggap dan proaktif.

b. Attitude, yaitu :

Menanamkan dalam masing-masing pribadi sikap disiplin, bekerja keras, tuntas, jujur, tulus, terbuka dan bekerjasama. c. Respect , yaitu:

Membiasakan diri untuk konsisten, patuh, taat pada peraturan, menjunjung tinggi rasa solidaritas dan nilai kekeluargaan serta rasa memiliki yang tinggi.

d. Effective and Efficient , yaitu :

Memiliki sifat kreatif dan inovatif serta mengedepankan pelaksanaan pekerjaan yang efektif dan efisien.

(10)
(11)

Apa yang harus saya ketahui dan lakukan saat bertugas di Unit Rawat Jalan?

Pasien datang ke Poliklinik

1. Pasien telah diskrining oleh perawat (tanda vital, risiko jatuh, skor nyeri)

2. Pasien baru; Lakukan pemeriksaan pasien dan pengisian Formulir Asesmen Awal Medis

Pasien lama;

a. Pasien lama dan kunjungan terakhir < 1 tahun: lakukan pemeriksaan pasien dengan pengisianFormulir Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi dengan format

SOAP

b. Pasien baru/tidak berkunjung > 1 tahun: lakukan

pemeriksaan pasien dan pengisian Formulir Awal Medis Rawat Jalan

3. MengisiFormulir Konsultasi Medis(jika diperlukan) dan menyertakan rekam medisk pasien atau disertai dengan

Formulir Transfer Pasien Antar Ruanganbila tidak dapat menyertakan rekam medik saat mengkonsulkan pasien 4. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga t entang

kondisi pasien dan rencana tindak lanjut

5. Mendokumentasikan bukti edukasi padaFormulir Informasi dan Edukasi Terintegrasi Rawat Jalan

6. MenulisResep Manual

7. MengisiRingkasan Rawat Jalan

8. Menjadwalkan waktu kontrol berikutnya dan mengedukasi pasien untuk melakukan sistem perjanjian

9. Jika pasien dianjurkan rawat inap, dokter harus menjelaskan 4 hal:

a. Hasil pemeriksaan dan rencana perawatan b. Daftar Obat

c. Target rawatan (outcome) yang diharapkan d. Perkiraan biaya (dapat diminta bantuan ke pusat

informasi) 30 Menit pertama

Apa yang harus saya ketahui dan lakukan saat bertugas di Unit Rawat Inap?

Pasien ditetapkan sebagai pasien rawat inap/memenuhi kriteria pasien rawat inap

1. Lakukan pemeriksaan pasien dan pengisian Formulir Asesmen Awal

2. MembuatRencana Perawatan Pasien (Plan of Care) awal  jam

3. Menuliskan instruksi medis di Formulir Instruksi Medis Farmakologis dan Non-Farmakologis termasuk instruksi diet, aktivitas, pemeriksaan penunjang dll

4. MengisiFormulir Konsultasi Medis(jika diperlukan) 5. Memberikanedukasi kepada pasien dan keluargatentang

rencana perawatan pasien berdasarkan hasil penilaian dan rencana perawatan pasien (Plan of Care) yang telah disusun 6. Mendokumentasikan bukti edukasi padaFormulir Informasi

dan Edukasi Terintegrasi Rawat Inap

(12)
(13)

Masuk dengan mendapat persetujuan kepala ICU 1. Melakukanfollow upkondisi pasien setiap hari termasuk hari

libur 

2. Mendokumentasikan hasilfollow uppasien dalamCatatan Perkembangan Pasien Terintegrasi

3. Melakukan serah terima pasien antar Shift jaga menggunakan metodeSBAR

4. MemperbaharuaiRencana Perawatan Pasien (Plan of Care)sesuai jadwal atau perubahan kondisi/kebutuhan pasein

5. Meneyelenggarakan pertemuan multidisiplin dan multiprofesi pada kasus kompleks dan menuliskannya pada formulir rencana perawatan pasien

6. MemperbaharuiInstruksi Medis Farmakologis dan Non Farmakologis

7. Impelementasi layanan kelompok risiko tinggi

8. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang kondisi pasien dan rencana perawatan pasien berdasarkan hasil penilaian dan rencana perawatan pasien yang t elah disusun

9. Menuliskan resep pasien secara lengkap

10. Melaporkan kejadian efek samping obat dalamFormulir MESO (Monitoring Efek Samping Obat)

Setiap hari

Persiapan Pasien Pulang

1. Dalam waktu 1x24 jam sebelum pasien pulang, lengkapiFormulir Resume MedisdanFormulir Discharge Planning

2. Edukasi pasien pulang

Apa yang harus saya ketahui dan lakukan saat bertugas di Unit Perawatan Intensif?

Rujukan RS Luar 

IGD Rawat Inap Kamar Bedah

Memenuhi Kriteria Masuk ICU

24 jam pertama

1. Dengan membawa kelengkapan:

a. Surat Konsultasi dan persetujuan masuk ICU dan dokumen lain terkait dengan Rekam Medis b. FormulirInformed Consentyang telah diisi dan

ditandatangani oleh pasien dan petugas medis dan para medik terkait.

2. Membuat catatan pasien masuk serta melengkapi Fomurlir Transfer Pasien.

3. MembuatCatatan Harian Perkembangan Pasien.

4. Menetapkan status jaminan keuangan pasien (BPJS/Pribadi)  jika belum diketahui sebelumnya.

5. Membuat resep dan memastikan obat/alkes sudah diberikan sesuai instruksi.

6. Melakukan edukasi kepada pasien atau keluarga untuk mendokumentasikan dalam Formulir Informasi dan Edukasi Terintegrasi.

(14)
(15)

Setiap hari

1. Asesmen harian pasien dan melengkapiCatatan Perkembangan Pasien Terintegrasi.

2. Membuat resep dan memastikan obat dan alkes diberikan sesuai instruksi.

3. Melaporkan pasien kondisi sekarat ke semua konsulen yang relevan -> kolaborasi dengan tim paliatif.

4. Melakukan edukasi kepada pasien dan atau keluarga dan mendokumentasikan dalamFormulir Informasi dan Edukasi Terintegrasi.

5. Melaporkan kejadian efek samping obat dalam Formulir MESO (Monitoring Efek Samping Obat).

Transfer setelah memenuhi Kriteria Keluar ICU

HCU Meninggal

Buat Formulir Transfer 

Rawat Inap

1. Jika pasien meninggal dunia dalam 24 jam karena prosedur operasi atau anestesia -> Buat laporan.

2. Dokter iCU membuatResume Medis dan Surat Keterangan Kematian

Apa yang harus saya ketahui dan lakukan

saat bertugas di Unit Layanan Bedah Rawat Sehari (One Day Care)?

Rawat Jalan (Poli Anestesi

untuk penilaian pra anestesi) Rawat Inap

Pasien tiba di Ruang Prosedur /Bedah sehari

Diterima di bagian pendaftaran

a. Pasien rawat jalan: akan diperiksa kelengkapan berkas dan diberikan edukasi Hak dan Kewajiban Pasien

b. Pasien rawat inap: akan dilakukan pemeriksaan kelengkapan berkas.

Dimasukkan ke Ruang Persiapan

Diterima oleh Perawat dan Dokter 

Pasien Rawat Inap: Dokter/Perawat melengkapi Formulir Transfer Antar Ruang

Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap: 1. Memeriksa kondisi pasien

2. MelengkapiInformed ConsentTindakan/Anestesi

3. MelakukanEdukasi Analgesia Pasca (Post) Operasidan pilih terapi

4. Mendokumentasikan bukti edukasi diFormulir Informasi dan Edukasi Terintegrasi Rawat Jalan/Rawat Inap

5. Melakukan dan mendokumentasikan Site Marking   bersama Perawat

6. Melakukan prosedur Sign In  dan Mendokumentasikan di

(16)
(17)

1. Dilakukan persiapan tindakan

2. Dokter Anestesi melakukan pembiusan dengan didahului oleh verifikasi Indentitas pasien

3 . L a k u k a n T i m e O u t    s e b e l u m m e m u l a i i n s i s i d a n didokumentasikan di Formulir Checklist Keselamatan Operasi

4. Dokter Anestesi melakukan pemantauan selama operasi dan mendokumentasikan dalamFormulir Status Anestesia. 5. Sebelum pasien keluar dari ruang operasi, lakukan proses Sign

Ou t   dan dokumentasikan dalam Formulir Checklist Keselamatan Operasi.

Pasien dipindahkan ke Ruang Pulih

1. Diterima oleh Dokter dan Perawat

2. Dilakukan monitoring tanda vital dan didokemntasikan dalam

Status Anestesia

3. MengisiFormulir Laporan Operasi

4. Discharge pasien berdasarkan kriteria ALDRETTE atau PADSS 5. Menuliskan instruksi Post Operasi di Formulir Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi  (disalin ke Formulir Instruksi Medis jika pasien rawat inap)

6. Melakukan edukasi sebelum pasien pulang terkait rencana perawatan berikutnya dan mendokumentasikan dalam

Formulir Informasi dan Edukasi Terintegrasi Rawat Jalan/Rawat Inap

MengisiFormulit Transfer

Antar Ruangan Membuat Resume Medis

Apa yang harus saya ketahui dan lakukan saat bertugas di Kamar Operasi?

Rawat Inap (sudah melalui penilaian pra-bedah dan anestesi)

Pasien tiba di ruang operasi

Diterima oleh bagian pendaftaran dan dilakukan pemeriksaan kelengkapan berkas

Dimasukkan ke Ruang Pemeriksaan

Diterima oleh Perawat dan Dokter 

1. Dokter/Perawat melengkapi Formulir Transfer Antar Ruangan

2. Memeriksa kondisi pasien

3. MelengkapiInformed Consent  Tindakan/Anestesi

4. Melakukan Edukasi Analgesia Post Operasi dan pilihan terapi 5. Mendokumentasikan bukti edukasi diFormulir Informasi dan

Edukasi Terintegrasi Rawat Jalan/Rawat Inap

6. Melakukan dan mendokumentasikan Site Marking   bersama Perawat (jika belum dilakukan di rawat inap)

7. Melakukan prosedur Sign In dan mendokumentasikan di

Formulir Checklist Keselamatan Operasi

(18)
(19)

 ASESMEN PASIEN (AP)

1. Bagaimana prosedur pengkajian status gizi pasien di Rumah Sakit?

Status gizi dinilai dengan mengunakan kriteriaMST (Malnutrition Screening Tools)untuk mengidentifikasi dan menatalaksanakan pasien dewasa yang mengalami gizi buruk, kurang gizi, obesitas.

Lima langkah MST adalah sebagai berikut :

1. Hitung Indeks Massa Tubuh (IMT) pasien dengan menggunakan rumus BB(kg)/TB(m2)

2. Nilai presentasi kehilangan berat badan yang tak direncanakan menggunakan tabel dan berikanlah skore.

3. Nilai adanya efek atau pengaruh akut dari penyakit yang diderita pasien dan berikan skore (rentang antara 0-2). Sebagai contoh, jika pasien sedang mengalami penyakit akut dan sangat sedikit tidak terdapat asupan makanan lebih dari 5 hari diberikan skor 2.

4. Tambahkan skore yang diperoleh dari langkah 1, 2, dan 3 untuk menilai adanya resiko malnutrisi

1. Skor 0 = resiko rendah 2. Skor 1 = resiko sedang 3. Skor >2 = resiko tinggi

5. Gunakan panduan tatalaksana untuk merencanakan strategi keperawatan berikut ini :

 A. Resiko rendah

Perawatan rutin ulangi screening pada pasien di Rumah Sakit (tiap minggu) pada pasien rawat jalan (tiap bulan) masyarakat umum dengan usia > 75 tahun (tiap tahun)

B. Resiko sedang Observasi:

a. Catat asupan makanan selama 3 hari

b. Jika asupan adekuat, ulangi skrining pasien di Rumah Sakit (tiap minggu) pada pasien rawat janlan (tiap bulan), masyarakat umum (tiap 2-3 tahun)

c. Jika tidak adekuat rencanakan strategi untuk perbaikan dan peningkatan asupan nutrisi pantau dan kaji ulang program pemberian nutrisi secara teratur 

C. Resiko tinggi

Di kamar Operasi:

1. Dilakukan persiapan tindakan

2. Dokter Anestesi melakukan pembiusan dengan didahului oleh verifikasi Indentitas pasien

3 . L a k u k a n T i m e O u t    s e b e l u m m e m u l a i i n s i s i d a n didokumentasikan di Formulir Checklist Keselamatan Operasi

4. Dokter Anestesi melakukan pemantauan selama operasi dan mendokumentasikan dalamFormulir Status Anestesia. 5. Sebelum pasien keluar dari ruang operasi, lakukan proses Sign

Ou t   dan dokumentasikan dalam Formulir Checklist Keselamatan Operasi.

Pasien dipindahkan ke

Ruang Pulih ICU PICU

Diantar oleh dokter anestesi - D i a n t a r o l e h dokter anestesi - Dijemput oleh perawat dari PICU MengisiFormulir Transfer

Antar Ruangan

1. Diterima oleh Dokter dan Perawat

2. Dilakukan monitoring tanda vital dan didokemntasikan dalam

Status Anestesia

3. MengisiFormulir Laporan Operasi

4. Discharge pasien berdasarkan kriteria ALDRETTE atau PADSS 5. Menuliskan instruksi Post Operasi di Formulir Catatan

Perkembangan Pasien Terintegrasi  (disalin ke Formulir Instruksi Medis jika pasien rawat inap)

6. Melakukan edukasi sebelum pasien pulang terkait rencana perawatan berikutnya dan mendokumentasikan dalam Formulir Informasi dan Edukasi Terintegrasi Rawat Jalan/Rawat Inap

(20)
(21)

Status gizi dinilai dengan mengunakan kriteria MST (Malnutrition Screening Tools) untuk mengidentifikasi dan menatalaksanakan pasien dewasa yang mengalami gizi buruk, kurang gizi, obesitas.

Lima langkah MST adalah sebagai berikut :

1. Hitung Indeks Massa Tubuh (IMT) pasien dengan menggunakan rumus BB(kg)/TB(m2)

2. Nilai presentasi kehilangan berat badan yang tak direncanakan menggunakan tabel dan berikanlah skore.

3. Nilai adanya efek atau pengaruh akut dari penyakit yang diderita pasien dan berikan skore (rentang antara 0-2). Sebagai contoh, jika pasien

Keterangan:

1. Frekuensi nyeri 2. Lama nyeri 3. Menjalar/tidak 4. Kualitas nyeri

5. Factor-faktor pemicu/yang memperberat

6. Factor-faktor yang mengurangi/menghilangkan nyeri 7. Lokasi nyeri

8. Tingkat lanjut

C. Numerical Rating Scale (NRS's)

Digunakan pada pasien dewasa dan anak berusia > 9 tahun yang dapat menggunakan angka untuk melambangkan intensitas nyeri yang dirasakan.

0 = tidak nyeri

1-3 = nyeri ringan (sedikit mengganggu aktivitas sehari-hari) 4-6 = nyeri sedang (gangguan nyata terhadap aktivitas sehari-hari) 7-10 = nyeri berat (tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari)

2. Bagaimana prosedur pengkajian nyeri di rumah sakit?

Pengkajian rasa nyeri menggunakan :  A. Nyeri Wong Baker Face Pain Scale

Pada pasien yang tidak dapat menggambarkan intensitas nyerinya dengan angka (dewasa dan anak > 3 tahun)

Pengkajian 0 1 2 Nilai Wajah ada ekspresi khusus meringis/menarik diri

Sering menggetarkan dagu dan mengatupkan rahang

Kaki Gerakan normal, relaksasi

Tidak tenang/tegang

Kaki dibuat menendang/menarik diri  Aktifitas Tidur, posisi

normal, mudah bergerak Gerakan menggeliat, berguling, kaku Melengkungkan punggung/kaku/menghentak

Menangis Tidak menangis (bangun/tidur)

Mengerang, merengek-rengek

Menangis terus menerus, terhisak, menjerit Bersuara Bersuara normal,

tenang dipeluk, digendong atau diajak bicara

Sulit untuk menenangkan

Total skor  Skala: 0 = nyaman 4-6 = nyeri sedang

1-3 = kurang nyaman 7-10 = nyeri berat

B.FLACC (Faces, Legs, Activity, Cry, dan Consolability)

Pada pasien yang tidak dapat menggambarkan intensitas nyerinya dengan angka (dewasa dan anak > 3 tahun)

(22)
(23)

D.Neonatal Infant Pain Scale (NIPS)

Digunakan pada pasien bayi usia kurang dari 12 bulan.

PENGKAJIAN NYERI Ekspresi Wajah

0 – Otot-otot relaks Wajah tenang, ekspresi netral

1 – Meringis Otot wajah tegang, alis berkerut, dagu dan rahang tegang (ekspresi wajah (-) – hidung, mulut dan alis)

Menangis

0 – Tidak menangis Tenang, tidak menangis

1 – Mengerang Merengek ringan, kadang-kadang

2 – Menangis keras Berteriak kencang, menaik, melengking, terus -menerus (catatan: menangis lirih mungkin dinilai jika bayi diintubasi yang dibuktikan melalui gerakan mulut dan wajah yang jelas) Pola Pernafasan

0 – Bernafas relaks Pola bernafas bayi yang normal 1 – Perubahan pola

pernafasan

Tidak teratur, lebih cepat dari biasanya, tersedak, nafas tertahan Lengan

0 – Relaks/terikat Tidak ada kekakuan otot, gerakan tangan acak sekali-sekali 1 – Fleksi/ekstensi Tegang, lengan lurus, kaku, dan/atau ekstensi cepat

Ekstensi, fleksi Kaki

0 – Relaks/terikat Tidak ada kekakuan otot, gerakan kaki acak sekali-sekali 1 – Fleksi/ekstensi Tegang, kaki lurus, kaku, dan/atau ekstensi cepat

Ekstensi, fleksi Keadaan kesadaran

0 – Tidur/terjaga Tenang, tidur damai atau gerakan kaki acak yang terjaga 1 – Rewel Tejaga, gelisah, dan meronta-ronta

E.Comfort Scale

Pasien bayi, anak, dan dewasa di ruang rawat intensif/ kamar operasi/ ruang rawat inap yang tidak dapat dinilai menggunakanNumeric Rating Scala Wong Baker Faces Pain Scale.

Kategori Skor  Tanggal/ Waktu

Kewaspadaan

1. Tidur pulas/ nyenyak 2. Tidur kurang nyenyak 3. Gelisah Ketenangan 1. 2.  Agak cemas 3. Cemas 4. Sangat cemas 5. Panik Distress Pernafasan

1. Tidak ada respirasi spontan dan tidak ada batuk 2. Respirasi spontan dengan sedikit/ tidak ada

respons terhadap ventilasi

3. Kadang-kadang batuk atau ada tahanan terhadap ventilasi

4. Sering batuk, terdapat tahanan/ perlawanan terhadap ventilator 

5. Melawan secara aktif terhadap ventilator, batuk terus-menerus/ tersedak

Menangis

1. Bernafas dengan tenang, tidak menangis 2. Terisak-isak

3. Meraung 4. Menangis 5. Berteriak Pergerakan

1. Tidak ada pergerakan

2. Kadang-kadang bergerak perlahan 3. Sering bergerak perlahan 4. Pergerakan aktif/ gelisah

5. Pergerakan aktif termasuk badan dan kepala Tonus otot

1. Otot relaks sepenuhnya, tidak ada tonus otot 2. Penurunan tonus otot

3. otot normal

4. Peningkatan tonus otot dan flexi jari tangan dan kaki

5. Kekakuan otot ekstrim dan flexi jari tangan dan kaki

1. Otot wajah rileks sepenuhnya

2. otot wajah normal, tidak terlihat tegangan otot wajah yang nyata

3. beberapa otot wajah terlihat nyata 4. hamper di seluruh otot wajah 5. Seluruh otot wajah tegang, meringis 1. darah di bawah batas normal 2. darah berada di batas normal secara

konsisten

3. Peningkatan tekanan darah sesekali≥ 15 % di atas batas normal (1 -3 kali dalam observasi selama 2 menit)

4. Seringnya peningkatan tekanan darah≥ 15 % di atas batas normal (>3 ka li dalam observasi selama 2 menit)

5. Peningkatan tekanan darah terus menerus≥ 15 %

Denyut jantung basal

1. Denyut jantung di bawah batas normal 2. Denyut jantung berada di batas normal secara

konsisten

3. Peningkatan denyut jantung sesekali≥ 15 % di atas batas normal (1 -3 kali dalam observasi selama 2 menit)

4. Seringnya peningkatan denyut jantung≥ 15 % di atas batas normal (>3 kali dalam observasi selama 2 menit)

5. Peningkatan denyut jantung terus menerus≥ 15 %

(24)
(25)

 A. Asesmen Awal Pasien

a. Asesmen awal adalah tahap awal dari proses dimana dokter, perawat, dietisien mengevaluasi data dalam 24 jam pertama sejak pasien masuk rawat inap atau bisa lebih cepat tergantung kondisi pasien masuk rawat inap dan dicatat dalam rekam medis.

b. Asesmen awal memberikan informasi untuk : 1. Memahami pelayanan apa yang dicari pasien 2. Memilih jenis pelayanan yang terbaik bagi pasien 3. .Menetapkan diagnosis awal

4. Memahami respon pasien terhadap pengobatan sebelumnya 5. Merujuk pasien jika layanan di RS Harapan Keluarga tidak

tersedia

c. Asesmen awal memiliki Formulir untuk asesmen awal medis dan keperawatan dalam bentuk :

1. Untuk unit gawat darurat dalam bentuk asesmen awal IGD yang dilakukan kurang dari 30 menit

2. Untuk rawat jalan dalam bentuk asesmen awal rawat jalan yang dilakukan kurang dari 2 jam

3. Untuk rawat inap dalam bentuk asesmen awal rawat inap yang dilakukan kurang dari 24 jam

B. Asesmen Awal Rawat Inap (Medis dan Perawat)

a. Asesmen Rawat Inap adalah suatu proses yang dilakukan secara sengaja, sistematis dan terencana untuk mendapatkan informasi dari seseorang individu yang datang kerumah sakit untuk mendapatkan pelayanan medis dengan tujuan untuk memperoleh : 1. Pengamatan

2. Diagnosis 3. Pengobatan 4. Rehabilitasi

5. Pelayanan kesehatan lainnya dimana keseluruhan proses – proses ini membutuhkan waktu yang lebih lama sehingga pasien harus tinggal untuk jangka waktu tertentu di ruangan dalam rumah sakit Harapan Keluarga

b. Asesmen ini dilakukan kurang dari 24 jam yang dilakukan oleh dokter, perawat maupun tenaga kesehatan lainnya pada pasien yang datang dan dilakukan proses rawat inap. Dimana dilakukan pengkajian terdiri dari :

2. Riwayat penyakit sekarang (termasuk daftar pengobatan sebelumnya)

3. Riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit dalam keluarga, riwayat pekerjaan, sosial ekonomi, kejiwaan dan kebiasaan 4. Pemeriksaan umum

5. Pemeriksaan fisik, hasil laboratorium rutin

6. Pemeriksaan penunjang lainnya, interpretasi awal, daftar masalah, kesimpulan umum dan prognosis

c. Temuan dari semua asesmen diluar rumah sakit harus dinilai ulang dan diverifikasi pada saat pasien masuk rawat inap. Bila data suadah lebih dari 30 hari maka harus diperbaharui.

d. Untuk asesmen yang kurang dari 30 hari, setiap perubahan kondisi pasien yang signifikan sejak asesmen, dicatat dalam rekam medis pasienpada saat masuk rawat inap.

C. Asesmen Awal IGD (Medis dan Perawat)

a. Setiap pasien yang datang atau masuk melalui unit gawat darurat atau rawat jalan wajib dilakukan asesmen awal untuk menentukan kebutuhan medis dan keperawatan pasien.

b. Pelaksanaan asesmen awal pada unit gawat darurat / emergency dilakukan secara cepat dan tepat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien dan sesegera mungkin diberikan pelayanan meliputi :

1. Medis 2. Keperawatan

c. Apabila operasi darurat (emergency) maka harus ada catatan ringkasan dan diagnosa pre operasi dicatat sebelum tindakan. d. Isi minimal asesmen awal mengacu pada kebutuhan pasien sesuai

dengan masing - masing disiplin klinis yang berisi :

1. Riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, diagnosa atau masalah, rencana asuhan .

2. Alergi

3. Asesmen psikologis, sosial, Ekonomi. 4. Resiko jatuh dan asesmen fungsional 5. Asesmen nyeri

6. Resiko nutrisional 7. Kebutuhan edukasi

8. Discharge planning  atau perencanaan pulang pasien

(26)
(27)

dengan :

1. Asesmen pasien dilakukan setelah pasien terdaftar di rawat jalan harus segera didokumentasikan dengan lengkap dan benar dalam waktu kurang dari 2 jam pada formulir pengkajian awal medis dan keperawatan rawat jalan.

2. Hasil pemeriksaan penunjang pasien rawat jalan yang berasal dari luar rumah sakit bila waktunya kurang dari 30 hari masih bisa dipergunakan lagi, kecuali bila status kesehatan dan kondisi pasien berubah maka dilakukan asesmen ulang.

3. Setiap pasien di instalasi rawat jalan harus dilakukan asesmen medis awal dan keperawatan terutama untuk:

a. pasien baru dengan diagnosa baru b. pasien lama dengan diagnosa baru

c. pasien lama dengan diagnosa lama lebih dari 30 hari d. pasien dengan diagnosa kronis lebih dari 3 bulan E. Assesmen awal IGD emergensi dapat berupa :

1. Medis 2. Keperawatan

3. Apabila operasi (emergensi /cito) dilakukan, maka sedikitnya ada catatan ringkas dan diagnosis praoperasi dicatat sebelum tindakan F. Asesmen Awal Unit Dialisis

1. Tentukan periode asesmen awal terkait edukasi (target Kt/V) 2. Manajemen renal anemia, CKD, MBD, dan hasil lain sebagainya G. Asesmen Ulang

a. Asesmen ulang pasien adalah tahap lanjut dari proses dimana dokter, perawat, dietisien mengevaluasi ulang data pasien setiap terjadi perubahan yang signifikan atas kondisi klinisnya.

b. Setiap pasien yang dirawat diasesmen ulang berdasarkan interval tertentu sesuai kondisi dan pengobatan yang diterimanya untuk mengetahui respon pasien terhadap pengobatannya. Minimal sekali dalam 24 jam dan selama 7 hari tergantung kondisi pasien dan dicatat dalam rekam medis.

c. Asesmen dan asesmen ulang sesuai kondisi pasien harus mengevaluasi:

1. Gejala seperti ingin muntah dari kesulitan pernafasan

2. Faktor-faktor yang meningkatkan dan membangkitkan gejala fisik

kelompok agama

5. Urusan dan kebutuhan spiritual paisen dan keluarga seperti putus asa, penderitaan, rasa bersalah atau pengampunan 6. Status psikososial pasien dan keluarga seperti hubungan

keluarga, lingkungan rumah yang memadai apabila diperlukan perawatan di rumah, cara mengatasi dan reaksi pasien dan keluarga atas penyakit pasien

7. Kebutuhan dukungan atau kelonggaran pelayanan (respite services) bagi pasien keluarga dan pemberi pelayanan lain 8. Kebutuhan akan alternatif atau tingkat pelayanan lain

9. Faktor resiko bagi yang ditinggalkan dalam hal cara mengatasi dan potensi reaksi atas faktor kesedihan.

d. Asesmen ulang dilaksanankan dan hasilnya dicatat dalam rekam medis pasien :

1. Pada interval yang reguler selama pelayanan (contoh, secara periodik perawat mencatat tanda-tanda vital sesuai kebutuhan berdasarkan kondisi pasien)

2. Setiap hari oleh dokter pada pasien akut atau lebih jarang sesuai kebijakan rumah sakit

3. Sebagai respon terhadap perubahan kondisi pasien yang signifikan

4. Bila diagnosis pasien telah berubah dan kebutuhan asuhan memerlukan perubahan rencana

5. Untuk menetapkan obat-obatan dan pengobatan lain telah berhasil dan pasien dapat dipindahkan atau dipulangkan. e. Pasien dilakukan asesmen ulang :

1. Menentukan respon mereka terhadap pengobatan 2. Untuk perencanaan pengobatan lanjutan

3. Pemulangan pasien

4. Dalam interval sesuai dengan kondisi pasien dan bilamanaterjadi perubahan yang signifikan pada kondisi mereka rencana asuhan kebutuhan individual

f. Dokter melakukan asesmen ulang: 1. Sekurang-kurangnya setiap hari 2. Termasuk hari minggu

3. Selama fase akut dari perawatan dan pengobatannya H. Asesmen Ulang Nyeri

(28)
(29)

pemeriksaan fisik pada pasien

b. Dilakukan pada: pasien yang mengeluh nyeri, 1 jam setelah tatalaksana nyeri, setiap empat jam (pada pasien yang sadar/ bangun), pasien yang menjalani prosedur menyakitkan, sebelum transfer pasien, dan sebelum pasien pulang dari rumah sakit. c. Pada pasien yang mengalami nyeri kardiak (jantung), lakukan

asesmen ulang setiap 5 menit setelah pemberian nitrat atau obat-obat intravena

d. Pada nyeri akut / kronik, lakukan asesmen ulang tiap 30 menit – 1  jam setelah pemberian obat nyeri.

I. Asesmen Ulang Gizi

a. Asesmen ulang gizi adalah pengkajian data terkait gizi yang dilakukan oleh ahli gizi pada pasien dengan hasil skrining.

b. Skrining Gizi

c. Skrining status nutrisi masuk dalam asesmen awal pasien rawat inap yang dilakukan oleh perawat dengan melakukan penilaian/scoring pada pasien

Pasien dinyatakan berisiko tinggi bila ada: a. Penurunan nafsu makan (nilai: 1)

b. Penurunan berat badan yang tidak diinginkan sebanyak 1-5 kg dalam 6 bulan terakhir (nilai: 1)

c. Penyakit yang menyertai pasien seperti: diabetes melitus, obesitas, kanker, penyakit paru kronis, hipertensi > 170/100 mmHg, gangguan fungsi hati, gangguan fungsi ginjal, diare/malabsorpsi dan hiperkalemi (nilai: 2)

d. Jika skor < 2 maka perawat akan memberikan diet sesuai instruksi DPJP

e. Jika skor ≥ 2 maka perawat berkoordinasi dengan ahli gizi untuk pengkajian gizi lanjutan atau dikonsultasikan dengan dokter Spesialis Gizi Klinik.

1. Apa yang anda ketahui tentang sasaran keselamatan pasien di Rumah Sakit?

 Ada 6 sasaran keselamatan pasien di rumah sakit : (Acuan Permenkes Republik Indonesia no. 11 tahun 2017) a. Mengidentifikasi pasien dengan benar 

b. Meningkatkan komunikasi yang efektif 

c. Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai d. Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar,

pembedahan pada pasien yang benar 

e. Mengurangi resiko infeksi akibat perawatan kesehatan f. Mengurangi resiko cedera pada pasien akibat terjatuh.

2. Bagaimana prosedur di rumah sakit dalam mengidentifikasikan pasien?

1. Setiap pasien yang masuk rumah sakit dipasangkan gelang identitas pasien, yaitu untuk pasien rawat inap dan kalung identitas pasien untuk pasien rawat jalan yang mendapatkan prosedur / tindakan medis (IGD, Haemodialisa, Fisioterapi)

2. Identifikasi menggunakan minimal 2 dari 3 identitas, yaitu nama, tanggal lahir dan nomor rekam medik pasien.

3. Mengidentifikasi pasien secara visual maupun verbal

4. Pengecualian prosedur identifikasi dapat dilakukan pada kondisi kegawatdaruratan pasien di IGD, ICU dan kamar operasi dengan tetap memperhatikan data pada gelang identitas pasien.

3. Kapan dilakukan proses verifikasi identitas pasien?

1. Sebelum pemberian obat

2. Sebelum pengambilan darah / spesimen 3. Sebelum pemberian darah / produk darah 4. Sebelum pemberian tindakan

5. Sebelum pemberian pengobatan dokter 

4. Gelang identifikasi apa saja yang digunakan di rumah sakit?

(30)
(31)

1. Gelang identitas pasien: Laki-laki : BIRU MUDA Perempuan : MERAH MUDA 2. Penanda khusus pasien (klip):

Resiko jatuh : KUNING  Alergi : MERAH

Do Not Resuscitate : UNGU

5. Bagaimana prosedur pemasangan gelang identifikasi? SPO pemasangan gelang identifikasi pasien

6. Dapatkah Anda menjelaskan tentang cara komunikasi yang efektif di rumah sakit?

Komunikasi efektif terutama wajib dilakukan oleh tenaga kesehatan yang melaporkan :

a. Pasien dengan kondisi kritis

b. Pasien yang memiliki hasil nilai kritis pemeriksaan penunjang c. Pasien dalam pengobatan yang memerlukan pengawasan khusus d. Kondisi yang memerlukan monitoring ketat

1. Rumah Sakit menggunakan tekhnikSBAR (Situation – Background –  Assesment – Recomendation) dalam melaporkan kondisi pasien

untuk meningkatkan efektivitas antar pemberi layanan. a. Situation: kondisi terkini yang terjadi pada pasien

b. Background  : informasi penting apa yang berhubungan dengan kondisi pasien terkini

c. Assesment  : hasil pengkajian kondisi pasien terkini

d. Recommendation  : apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah pasien saat ini.

2. Rumah Sakit konsisten dalam melakukan verifikasi terhadap akurasi dari komunikasi lisan dengan catat/tulis lengkap, baca kembali/eja untuk NORUM/LASA dan konfirmasi ulang (TULBAKON) terhadap perintah yang diberikan. (verifikasinya dalam 24 jam)

3. Pelaporan kondisi pasien kepada DPJP pasien menjadi tanggung  jaw ab dok ter ruan gan yang bert uga s dan ata u kep ala shi ft perawat/koordinator masing-masing ruangan. Stempel konfirmasi ditanda tangani DPJP dalam waktu 1 x 24 jam. Bila tidak dapat

4. Pesan pemberian obat LASA / Look Alike Sound Alike, penerima pesan mengulang kembali nama obat dan instruksi yang diberikan dengan mengeja nama obat per huruf. Pemberian obat-obatan epidural dan obat high alertTIDAK diperkenankan diberikan melalui instruksi verbal / per telepon.

7. Apa saja yang perlu ditulis lengkap saat melakukan komunikasi lisan / Komunikasi Efektif?

Hal yang perlu ditulis lengkap saat melakukan komunikasi lisan / komunikasi efektif adalah sebagai berikut:

1. Isi perintah

2. Nama lengkap dan tanda tangan pemberi perintah 3. Nama lengkap dan tanda tangan penerima perintah 4. Tanggal dan jam

8. Apa saja yang termasuk obat-obat high alert medication di rumah sakit?

1. Obat-obat yang termasuk dalamhigh alert medication:

a. Elektrolit pekat : KCl, MgSO4, Natrium bikarbonat, NaCl 0,3% b. NORUM  (Nama Obat Rupa Ucapan Mirip) / LASA (Look Alike

Sound Alike) yaitu obat-obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip.

2. Pengelolaanhigh alert medication:

(32)
(33)

b. NaCl 0,3% dan KCl tidak boleh disimpan di ruang perawatan kecuali di Unit Perawatan Intensif (ICU)

c. Ruang perawatan yang boleh menyimpan elektrolit pekat harus memastikan bahwa elektrolit pekat disimpan di lokasi dengan akses terbatas bagi petugas yang diberi wewenang.

d. Obat-obatan LASA jika diinstruksikan secara verbal oleh dokter, wajib dibaca ulang dan dieja per huruf.

3. Obat diberi penandaan yang jelas berupa :

a. stiker berwarna merah bertuliskan “High Alert ”

b. khusus untuk elektrolit pekat, harus ditempelkan stiker bertuliskan “Elektrolit pekat”, harus diencerkan sebelum diberikan

c. NORUM/LASA : ditempelkan stiker berwarnakuning.

9. Bagaimana prosedur penandaan lokasi yang akan dioperasi di Rumah Sakit ini?

1. Orang yang bertanggung jawab untuk membuat tanda pada pasien adalah operator / orang yang akan melakukan tindakan.

2. Operator yang membuat tanda itu harus hadir pada operasi tersebut. 3. Penandaan pada titik yang akan dioperasi adalah sebelum pasien

dipindahkan ke ruang dimana operasi akan dilakukan. Pasien ikut dilibatkan, terjaga dan sadar, sebaiknya dilakukan sebelum pemberian obat pre-medikasi.

4. Tanda berupa “” di titik yang akan dioperasi.

5. Tanda itu harus dibuat dengan pena atau spidol permanen berwarna hitam dan jika memungkinkan harus terlihat sampai pasien disiapkan dan diselimuti.

6. Lokasi untuk semua prosedur yang melibatkan sayatan, tusukan perkutan, atau penyisipan instrumen harus ditandai.

7. Semua penandaan harus dilakukan bersamaan saat pengecekan hasil pencitraan pasien diagnosis misalnya, sinar-X, scan, pencitraan elektronik atau hasil tes lainnya harus dipastikan dengan catatan medis pasien dan gelang identitas pasien.

8. Lokasi operasi ditandai pada semua kasus termasuk sisi (laterality), struktur multipel (jari tangan, jari kaki, lesi) atau multipel level (tulang belakang).

9. Beberapa prosedur yang tidak memerlukan penandaan :

a. Kasus organ tunggal (misalnya operasi jantung, operasi caesar)

c. Kasus yang melibatkan gigi

d. Prosedur yang melibatkan bayi prematur dimana penandaan akan menyebabkan tato permanen

10. Dalam kasus-kasus dimana tidak dilakukan penandaan, alasan harus dapat dijelaskan dan dipertanggungjawabkan.

10. Tahukah anda bagaimana prosedur checklist keselamatan operasi?

Proses checklist ini merupakan standar operasi yang meliputi pembacaan dan pengisian formulir :

SIGN IN  dilakukan sebelum pasien dianestesi di holding area.

TIME OUT  dilakukan di ruang operasi sesaat sebelum incisi pasien.

SIGN OUT  dilakukan setelah operasi selesai (dapat dilakukan di recovery room).

Proses sign in, time out dan sign out dipandu olehperawat sirkuler dan diikuti oleh operator, dokter anestesi, dan perawat.

11. Bagaimana standar prosedur cuci tangan yang benar di rumah sakit?

Semua petugas di Rumah Sakit termasuk dokter melakukan kebersihan tangan pada 5 momen yang telah ditentukan, yakni :

1. Sebelum kontak dengan pasien 2. Sesudah kontak dengan pasien 3. Sebelum tindakan aseptik

4. Sesudah terkena cairan tubuh pasien

(34)
(35)

2.HANDRUB –dengan gel berbasis alkohol Waktunya 20 -30 detik

13. Bagaimanakah cara mengkaji pasien resiko jatuh?

Ÿ Penilaian resiko jatuh dilakukan saat pengkajian awal pasien dengan menggunakan metode pengkajian resiko jatuh yang telah ditetapkan oleh RS HARAPAN KELUARGA MATARAM. Pengkajian pasien resiko jatuh :

a. pada pasien anak menggunakan skala HUMPTY DUMPTY b. pada pasien dewasa menggunakan skala MORSE

c. pada geriatri menggunakan skala Ontario Modified Stratify-Sidney Scoring.

 Pengkajian tersebut dilakukan oleh perawat dan kemudian dapat dijadikan dasar pemberian rekomendasi kepada dokter untuk tatalaksana lebih lanjut.

Ÿ Perawat memasang stiker resiko berwarna kuning di pergelangan tangan pasien dan mengedukasi pasien dan atau keluarga maksud pemasangan stiker tersebut.

Ÿ Pengkajian ulang dilakukan oleh perawat secara berkala sesuai hasil penilaian resiko jatuh pasien dan jika terjadi perubahan kondisi pasien atau pengobatan.

Jatuh adalah suatu peristiwa dimana seorang mengalami jatuh dengan atau tanpa disaksikan oleh orang lain, tak disengaja/tak direncanakan, dengan arah jatuh ke lantai, dengan atau tanpa mencederai dirinya. Penyebab jatuh dapat meliputi faktor fisiologis (pingsan) atau lingkungan (lantai yang licin).

12. Apa yang dimaksud dengan resiko jatuh?

1. ASESMEN RESIKO JATUH PASIEN RAWAT JALAN GET UP

Rumah sakit menggunakan 6 langkah cuci tangan. Ada 2 cara cuci tangan yaitu :

1.HANDWASH –dengan air mengalir Waktunya : 40-60 detik

(36)
(37)

2. Hasil

No Hasil Penilaian/pengkajian Ket

1 2 3 Tidak berisiko Risiko rendah Risiko tinggi

Tidak ditemukan a dan b Ditemukan salah satu dari a / b Ditemukan a & b

3. Tindakan

No Hasil kajian Tidakan Ya Tidak PetugasTtd 1 2 3 Tidak berisiko Risiko rendah Risiko tinggi

Tidak ada tindakan Edukasi

Pasang pita kuning Edukasi

2. SKALA RISIKO JATUH HUMPTY DUMPTY (PED IATRI)

Parameter Kriteria Nilai Skor  

Usia <3tahun 3-7 tahun 7-13 tahun ≥13 tahun 4 3 2 1 Laki-laki 2 Diagnosa a. Diagnosis Neurologi

b. Perubahan Oksigenasi (diagnosis respiratorik, dehidrasi, anemia, anoreksia, synkope, pusing dsb) c. Gangguan perilaku/ psikiatri d. Diagnose lainnya 4 3 2 1 Gangguan kognitif 

a. Tidak menyadari keterbatasan dirinya

b. Lupa akan adanya keterbatasan c. Orientasi baik terhadap diri sendiri

3 2 1

Faktor lingkungan

a. Riwayat jatuh/ bayi diletakkan di tempat tidur dewasa

b. Pasien menggunakan alat bantu/ bayi diletakkan dalam tempat tidur bayi/perabot rumah

c. Pasien diletakkan di tempat tidur  d. Area diluar rumah sakit

4 3 2 1 Pembedahan / sedasi /  Anastesia a. Dalam 24 jam b. Dalam 48 jam

c. >48 jam atau tidak menjalani pembedahan 3 2 1 Penggunaan medikamentosa

a. Penggunaan multipel: sedative, hynosis, barbiturate, phenothyasin, anti depresan, pencahar, diuretic, Narkose.

b. Penggunaan salah satu obat diatas c. Penggunaan medikasi lainnya/

tidak ada medikasi

3

2 1 Total Skor Humpty Dumpty

Parameter Kriteria Nilai Skor  

Skor asesmen resiko jatuh : (Skor minimum 7, Skor maksimum 23) Skor 7-11 : Resiko rendah

No Penilaian/ pengkajian Ya Tidak

a Cara berjalan pasien (salah satu atau lebih) 1. Sempoyongan/tidak seimbang/limbung 2. Jalan dengan menggunakan alat bantu (kruk,

tripod, kursi roda, orang lain)

b Menopang saat akan duduk : tampak memegang pinggiran kursi atau meja, atau benda lain sebagai penopang saat akan duduk

(38)
(39)

3. SKALA JATUH MORSE

Morse Falls Scale (MFS) merupakan salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko jatuh yang perlu dilakukan. Dengan menghitung skor MFS pada pasien dapat ditentukan risiko jatuh dari pasien tersebut, sehingga dengan demikian dapat di upayakan pencegahan jatuh yang perlu dilakukan.

  InstrumenMorse Fall Scale / Skala Jatuh Morse:

Parameter Status / Keadaan Skor   Riwayat jatuh (baru-baru

ini atau dalam 3 bulan terakhir) Tidakpernah 0 Pernah 25 Penyakit penyerta (Diagnosis Sekunder)  Ada 15 Tidakada 0

 Alat bantu jalan

Tanpa alat bantu 0

Tidak dapat berjalan, kursi roda 15 Tongkat penyangga (crutch), walker 30 Pemakaian infus intravena / heparin Tidak 0 Ya 20 Cara berjalan Normal 0 Lemah 10 Terganggu 20

Status mental Menyadari kelemahannya 0 Tidak menyadari kelemahannya 15

4. ONTARIO MODIFIED STRATIFY-SIDNEY SCORING  PADA PASIEN (GERIATRI) Para-meter  Skrining Jawa ban Keterangan Nilai Skor  Riwayat  jatuh

 Apakah pasien datang ke rumah sakit karena jatuh?

Ya / Tidak

Salah satu  jawaban ya = 6 Jika tidak, apakah pasien

mengalami jatuh dalam 2 bulan terakhir ini?

Ya / Tidak

Status mental

 Apakah delirium? (tidak dapat membuat keputusan, pola pikir tidak terorganisir, gangguan daya ingat)

Ya / Tidak Salah satu  jawaban ya = 14  Apakah pasien disorientasi? (salah menyebutkan waktu, tempat, orang) Ya / Tidak  Apakah pasien mengalami

agitasi? (ketakutan, gelisah dan cemas)

Ya / Tidak

Pengliha tan

 Apakah pasien memakai kacamata?

Ya / Tidak

Salah satu  jawaban ya = 1  Apakah pasien mengeluh

adanya penglihatan buram? Ya / Tidak  Apakah pasien mempunyai glaukoma, katarak atau degenerasi makula? Ya / Tidak Kebiasa an  Apakah terdapat perubahan perilaku berkemih? (frekuensi, Ya / Ya = 2

(40)
(41)

14. Apa yang dilakukan bila ada pasien yang jatuh?

Dilakukan tatalaksana pasien jatuh dan membuat laporan insiden keselamatan pasien.

Alur pelaporan Insiden Keselamatan Pasien

Parameter Skrining Jawaban Keterangan Nilai Skor  

Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan kembali ke tempat tidur) Mandiri (boleh menggunakan

alat bantu jalan) 0

Jumlahkan nilai transfer dan mobilitas. Jika nilai total 0-3, maka skor 

=0. Jika nilai total 4-6, maka skor =7 Memerlukan sedikit bantuan (1 orang) / dalam pengawasan 1 Memerlukan bantuan yang nyata (2 Orang) 2 Tidak dapat duduk dengan seimbang, perlu bantuan total 3 Mobilitas Mandiri (boleh menggunakan

alat bantu jalan 0 Berjalan dengan bantuan 1 orang (verbal/ fisik) 1 Menggunakan kursi roda 2 Imobilisasi 3 Total Skor  Keterangan : 0 - 5 : Risiko rendah 6 - 16 : Risiko sedang 17 - 30 : Risiko tinggi

(42)
(43)

15. Apa yang dimaksud dengan IKP?

IKP (Insiden Keselamatan Pasien) adalah setiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan harm (penyakit, cedera, cacat, kematian, dan lain lain) yang tidak seharusnya terjadi.

IKP terdiri dari :

1. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) / Adverse Event

Suatu kejadian yang dapat mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien karena suatu tindakan (“commission”) atau karena tidak bertindak (“omission”), bukan karena “underlying disease” atau kondisi pasien.

2. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) / Near Miss

Suatu Insiden yang belum sampai terpapar ke pasien sehingga tidak menyebabkan cedera pada pasien.

3. Kejadian Tidak Cedera (KTC) adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak menimbulkan cedera, dapat terjadi karena “keberuntungan” (misal; pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat), atau “peringanan” (suatu obat dengan reaksi alergi diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan antidotumnya).

4. Kondisi Potensial Cedera (KPC) / “reportable circumstance” kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum pernah terjadi insiden.

5. Kejadian Sentinel (Sentine Event) :

Suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius; biasanya dipakai untuk kejadian yang sangat t idak diharapkan atau tidak dapat diterima seperti : operasi pada bagian tubuh yang salah.

16. Bagaimana analisis matriks grading resiko IKP?

Tabel dampak klinis / konsekue nsi

Tabel penilaian / resiko :

Tingkat risiko Deskripsi Dampak

1 Tingkat signifikan Tidak ada cedera

Tingkat risiko Deskripsi Dampak

2 Monitor   Ÿ Cedera ringan mis. Luka lecet

Ÿ Dapat diatasi dengan pertolongan pertama,

3 Moderat Ÿ Cedera sedang mis. Luka robek

Ÿ Berkurangnya fungsi

motorik/sensorik/psikologis atau intelektual (reversible), tidak berhubungan dengan penyakit.

Ÿ Setiap kasus yang memperpanjang perawatan

4 Mayor   Ÿ Cedera luas/ berat missal cacat, lumpuh

Ÿ Kehilangan fungsi motorik

/sensorik/psikologis atau intelektual (irreversible), tidak berhubungan dengan penyakit.

5 Katastropik Ÿ Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan penyakit

1 Sangat jarang/ rare (>5 thn/kali) 2 Jarang / unlikely (>2-5 thn/kali) 3 Mungkin / possible (1-2 thn/ kali) 4 Sering /likely (beberapa kali)

(44)
(45)

Skor Resiko : dampak x probabilitas

Tabel Matriks Grading Resiko :

17. Apa saja warna kode emergensi di Rumah Sakit ini?

1. Code Blue: untuk menginfokan adanya kegawatdaruratan medis 2. Code Red: untuk menginfokan adanya api / asap

3. Code Pink: untuk menginfokan adanya penculikan bayi / anak 4. Code Black : untuk menginfokan adanya serangan bom / senjata

api

5. Code Brown: untuk menginfokan perintah evakuasi segera 6. Code Orange : untuk menginfokan adanya bencana external

(misalnya : gempa bumi)

7. : untuk menginfokan adanya bencana internal (misalnya kebocoran gas elpiji, tumpahan bahan kimia berbahaya) Probabilitas Tidak signifikan 1 Minor 2 Mode-rat 3 Mayor 4 Katas-tropik 5 Sangat sering terjadi

(Tiap minggu/bulan) 5

Moderat Moder  -at

Tinggi Ekstrim Ekstrim Sering terjadi

(beberapa kali/thn) 4

Moderat Mode-rat

Tinggi Ekstrim Ekstrim Mungkin terjadi ( 1-<2

thn/kali) 3

Rendah Mode-rat

Tinggi Ekstrim Ekstrim Jarang terjadi (>2-<5 thn/kali) 2 Rendah Ren-dah Mode-rat Tinggi Ekstrim Sangat jarang terjadi

(>5 thn/kali) Rendah Ren-dah Mode-rat Tinggi Ekstrim

Tindakan sesuai Tingkat dan Bands risiko

Level / Bands Tindakan Extreme (sangat

tinggi)

Risiko extrim, dilakukan RCA paling lama hari membutuhkan tindakan segera, perhatikan sampai ke Direktur,

High (tinggi)

Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45 hari Kaji dengan detik dan perlu tindakan segera serta membutuhkan perhatian top manajemen.

Moderate (sedang)

Resiko sedang, dilakukan investigasi sederhana paling lama 2 minggu. Manajer / Pimpinan Klinis sebaiknya menilai dampak terhadap biaya dan kelola risiko.

Risiko rendah, dilakukan investigasi sederhana

(46)
(47)

1. Siapa yang memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga?

Semua pemberian informasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga oleh petugas yang berkompeten dan dan di koordinasi oleh panitia P KRS

2. Bagaimana prosedur pemberian informasi atau edukasi kepada pasien dan keluarga?

SPO Pemberian informasi atau edukasi

3. Bagaimana cara anda mengetahui pencapaian keberhasilan edukasi yang diberikan?

Melakukan verifikasi bahwa pasien dan keluarga bisa menerima dan memahami edukasi yang diberikan.

SPO pemberian informasi / edukasi SPO verifikasi pasien

4. Apa bukti edukasi telah diberikan kepada pasien ?

1. Ada bahan materi yang diberikan kepada pasien dan keluarga

2. Ada pemberian edukasi berupa formulir pemberian edukasi yang di tanda tangani oleh pemberi edukasi dan penerima edukasi.

5. Apa saja yang perlu dinilai sebelum memulai pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga?

1. Kebutuhan edukasi pasien dan keluarga 2. Kemampuan belajar 

3. Formulir edukasi

6. Apa saja bentuk formulir informasi dan edukasi yang digunakan di Rumah Sakit Harapan Keluarga?

1. Formulir Asesmen Kebutuhan Pendidikan Pasien dan Keluarga

PENDIDIKAN PASIEN & KELUARGA (PPK)

4. Formulir Verifikasi Edukasi Harian

7. Apa bukti penjelasan dan pendidikan kepada pasien yang tertulis dalam rekam medis?

Bukti penjelasan dan pendidikan kepada pasien,yang tertulis dalam rekam medis pasien,petugas menyatakan telah memberikan pendidikan pasien dan keluarga tentang :

1. Penyakit yang di derita 2. Rencana pelayanan

3. Pengobatan dan prosedur yang diberikan dan diperlukan

4. Hasil pelayanan termasuk terjadinya kejadian yang di harapkan dan tidak diharapkan

8. Bagaimana prosedur pemberian informasi dan edukasi kepada pasien dengan hambatan berbahasa Indonesia?

1. Petugas kesehat an unit pelayanan di lingkungan RS HK mengidentifikasi kebutuhan edukasi pasien /keluarga

2. Bila tidak ada pendamping pasien atau penerjemah, RSHK memiliki daftar tim penerjemah yang kompeten di bidang bahasa daerah dan asing sesuai dengan kebutuhan pasien dan keluarga

3. Petugas kesehatan unit pelayanan berkoordinasi dengan tim edukasi (dokter, fisiotherapi, perawat, bidan, ahli gizi dll) terkait persiapan materi dan media yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan pasien / keluarga (leaflet, brosur, standing banner, audiovisual, dll) 4. Petugas PJ PKRS Unit pelayanan membuat laporan terkaitedukasi

yang diberikan berupa : analisis data,kesimpulan,dan rencana tindak lanjut.

(48)
(49)

DAFTAR NAMA PENERJEMAH / NARASUMBER

DAFTAR NAMA PENERJEMAH / NARASUMBER

BAGI PASIEN DENGAN

BAGI PASIEN DENGAN HAMBATHAMBATAN BERBAHASA INDONESIAAN BERBAHASA INDONESIA No No InInststalalasasii /Unit /Unit N Naammaa BBaahhaassaa  Asing  Asing Bahasa Bahasa Daerah Daerah No. Telp. No. Telp. 1 1 AADDMMIISSII ON ON Windari Yustianingsi Windari Yustianingsi  Andarini Sunaring

 Andarini Sunaring PutriPutri

Dewi Satriani Mandalika

Dewi Satriani Mandalika

Putu Pariantini

Putu Pariantini

IGA Nyoman Kusumawati

IGA Nyoman Kusumawati

Gelis Dwita Putri

Gelis Dwita Putri

Inggris Inggris Inggris Inggris Inggris Inggris Sumbawa Sumbawa Sasak Sasak Sasak Sasak Bali Bali Bali Bali Dompu Dompu 085238524462 085238524462 081907710789 081907710789 081933123400 081933123400 081805682802 081805682802 081803003185 081803003185 082340532188 082340532188 2 2 KKAASSIIRR NNi Ni Nggh Yh Yaayyuuk Pk Puurrwwaannttiinnii

Ni Putu Bali Erawati

Ni Putu Bali Erawati

Bq Riska Fibriyanti Bq Riska Fibriyanti I Innggggrriiss BBaallii Bali Bali Sasak Sasak 083129285287 083129285287 087865682834 087865682834 087865545416 087865545416 3 3 RRAADDIIOOLL OGI OGI Lalu V

Lalu Verry erry Asrisukma HAsrisukma H

Lalu Khairul Rijal

Lalu Khairul Rijal

 Agustina  Agustina Inggris Inggris Inggris Inggris Sasak Sasak Sasak Sasak Dompu Dompu 081808522224 081808522224 083129406321 083129406321 081917040041 081917040041 4 4 UUGGDD GGdde e WWiirra a SSaannttooppaann Laelatur Rohmi Laelatur Rohmi

Ni Nym Ayu Nirmala Sari

Ni Nym Ayu Nirmala Sari

Inggris Inggris Inggris Inggris Sasak Sasak Sasak Sasak Bali Bali 087765114758 087765114758 081339120976 081339120976 082340498040 082340498040 5 5 FFAARRMMAA SI SI Endang sudiana Endang sudiana Ewik Juntriantri Ewik Juntriantri Inggris Inggris Inggris Inggris Sasak Sasak Dompu Dompu 085238140255 085238140255 081339120104 081339120104 6 6 FFIISSIIOOTTEE RAPI RAPI

M. Fiqqih Imam Faridjmi

M. Fiqqih Imam Faridjmi

L. Marta Tomika Utama

L. Marta Tomika Utama

Inggris Inggris Inggris Inggris Sasak Sasak Sasak Sasak 081907301333 081907301333 081907130611 081907130611 7 7 LLAABBOORRAA TORIUM TORIUM Riccy Niardi Riccy Niardi

Ni Made Novi Ariani

Ni Made Novi Ariani

Chici Wulandari Chici Wulandari  Alimah  Alimah Inggris Inggris Inggris Inggris Sasak Sasak Bali Bali Sasak Sasak Sunda Sunda 082144514929 082144514929 081907894983 081907894983 087865822579 087865822579 081907434940 081907434940 8 8 AANNGGSSAA NA NA WARD WARD

Ni nyoman tri ayudya S

Ni nyoman tri ayudya S

Lita Fauziah Lita Fauziah Hardiantini Hardiantini I Innggggrriiss BBaallii Sumbawa Sumbawa Sasak Sasak 081372553759 081372553759 081372553759 081372553759 087765610529 087765610529 9 9 MMAAHHOONNII WARD WARD M. Ikhwanus Sofa M. Ikhwanus Sofa

Ni Wayan Sri Anggraeni

Ni Wayan Sri Anggraeni

Sumaini Sumaini  Azmil Umur   Azmil Umur  Lisma Intan Lisma Intan Inggris Inggris Inggris Inggris Inggris Inggris Inggris Inggris Sasak Sasak Bali Bali Sasak Sasak Sasak Sasak Sumbawa Sumbawa 081236700224 081236700224 087862094075 087862094075 081907099022 081907099022 081907881639 081907881639 085339005141 085339005141 N Noo InInststalalasasii /Unit /Unit N Naammaa BBaahhaassaa  Asing  Asing Bahasa Bahasa Daerah Daerah No. Telp. No. Telp. 1 100 PPAALLEEMM WARD WARD Nelly Isfandria Nelly Isfandria

Dita Hayu Ningrum

Dita Hayu Ningrum

Lalu Fathul Aziz

Lalu Fathul Aziz

Herwin Ferriady Herwin Ferriady Inggris Inggris Inggris Inggris Sasak Sasak Sasak Sasak Sasak Sasak Sasak Sasak 087864399202 087864399202 085238335197 085238335197 085790589014 085790589014 081917319220 081917319220 1 111 KKAAMMAARR BEDAH BEDAH

I Dewa Made Ari Sutrisno

I Dewa Made Ari Sutrisno

Ledi Suhardi

Ledi Suhardi

Novi Rahayu Anggraeni

Novi Rahayu Anggraeni

Inggris Inggris Bali Bali Sasak Sasak Sasak Sasak 081805769363 081805769363 083129676559 083129676559 085937049371 085937049371 1 122 IICCUU//HHCC U/NICU/ U/NICU/ PICU PICU

L. Dendy Satria Wibawa

L. Dendy Satria Wibawa

Dita Oktamasya Putri

Dita Oktamasya Putri

Inggris Inggris Inggris Inggris Sasak Sasak Sasak Sasak 08175796252 08175796252 081803637669 081803637669 1 133 RRAAWWAATT JALAN JALAN  Abdul Rohim  Abdul Rohim P Puuttu u PPuurrnni i PPrraattiiwwii IInnggggrriiss Sasak Sasak Bali Bali 081907803251 081907803251 087855691135 087855691135 1 144 HHEEMMOODDII  ALISA  ALISA H Huul l FFaatthhuurrrraahhmmaann IInnggggrriiss SSaassaakk 0088117755770000229922 1 155 DDOOKKTTEE R R

Dr. Ayu Permata Sari

Dr. Ayu Permata Sari

Dr. Arzia Permadi

Dr. Arzia Permadi

Dr. Anak Agung Niti

Dr. Anak Agung Niti

Dr Lucky Gunawan. SpB (K) Dr Lucky Gunawan. SpB (K) Dr. L. Irawan Surasmaji Sp A Dr. L. Irawan Surasmaji Sp A Dr. Henry Pebruanto Sp OT Dr. Henry Pebruanto Sp OT China China Inggris Inggris Inggris Inggris Inggris Inggris Sasak Sasak Bali Bali Jawa Jawa Sasak Sasak Jawa Jawa 082121070080 082121070080 081757778838 081757778838 087861688885 087861688885 08158006160 08158006160 081353414242 081353414242 081338764848 081338764848 1 166 CCuussttoommee r Service r Service

Rina Indah Permata S.

Rina Indah Permata S.

I Gusti Ayu Swari

I Gusti Ayu Swari NovitadewiNovitadewi

Inggris Inggris Inggris Inggris Sasak Sasak Bali Bali 087839243515 087839243515 081237616919 081237616919

(50)

Gambar

Tabel dampak klinis / konsekue nsi
Tabel Matriks Grading Resiko :

Referensi

Dokumen terkait

Simpulan penelitian adalah hipotesis tindakan terbukti, yaitu melalui model Talking Stickberbantuan media audiovisual dapat meningkatkan kualitas pembelajaran PKn

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan analisa deskriptif komparatif, yang memaparkan dan membandingkan data hasil belajar siswa

Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (BAPPENDA) Provinsi Nusa Tenggara Barat dilakukan berdasarkan peraturan yang berlaku terkait tentang hak, tanggung jawab, kewajiban,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses manajemen bimbingan dan konseling tanpa alokasi jam pembelajaran di SMA Negeri 3 Semarang tahun

Gerakan-gerakan anak pada persalinan yang paling sering kita jumpai ialah presentasi belakang kepala dan kebanyakan presentasi ini masuk ke dalam pintu atas panggul

World wide web telah mengubah perkembangan pengembangan perangkat lunak yang pernah ada mulai dari pengaturan tampilan web site menggunakan HTML (Hypertext Markup Languange)

Di dalam membran Reverse Osmosis tersebut terjadi proses penyaringan dengan ukuran molekul, yakni partikel yang molekulnya lebih besar daripada olekul garam, besi dan

o Peraturan Bupati Nomor 41 Tahun 2009 sebagaimana diubah dengan Peraturan Bupati Nomor 01 Tahun 2010 tentang Pemberian Tunjangan Kesejahteraan kepada PNS dilingkungan Pemkab Ktw.