• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN MUTU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "4. PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN MUTU"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

4.1. Evaluasi Awal

PT Subur Alam Sembada (PT SAS) memiliki beberapa unit kerja, yaitu Unit Pemasaran, Unit Produksi, Unit Human Resource, Unit Accounting, Unit Engineering, Unit Pengadaan dan Unit Peralatan. Dalam mengevaluasi kondisi perusahaan, dilakukan pemetaan awal pada semua unit kerja PT SAS yang bertujuan untuk menentukan gap antara sistem organisasi dengan persyaratan ISO 9001:2000. Pemetaan awal dilakukan dengan membuat checklist yang berisi pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan persyaratan ISO 9001:2000 seperti pada tabel 4.1.

Persyaratan ISO 9001:2000 memuat 8 klausul, tetapi persyaratan yang tercantum dalam checklist dimulai dari klausul 4 hingga klausul 8 karena klausul-klausul ini merupakan persyaratan utama ISO 9001:2000. Hasil pengisian checklist yang dimulai dari klausul 4 hingga 8 adalah sebagai berikut:

4. Sistem Manajemen Kualitas

Persyaratan mengenai sistem manajemen kualitas meliputi: 4.1. Persyaratan Umum

Dari hasil evaluasi didapatkan bahwa:

- Informasi yang dibutuhkan untuk mendukung proses sistem manajemen mutu (Quality Manual, Standard Procedure, Supporting Document, Record) belum dibuat dan didokumentasikan.

- PT SAS belum menetapkan perwakilan manajemen untuk memantau, mengukur dan menganalisa sistem manajemen mutu.

- PT SAS belum menetapkan Auditor. 4.2. Persyaratan Dokumentasi

(2)

4.2.2. Pedoman Mutu

Pedoman mutu merupakan dokumen yang memuat informasi mengenai tahapan dan interaksi proses sistem manajemen mutu perusahaan. Saat ini PT SAS belum menetapkan dokumentasi mengenai pedoman mutu sehingga persyaratan ini belum dapat dipenuhi.

4.2.3. Pengendalian Dokumen

Berdasarkan hasil evaluasi, PT SAS belum membuat daftar induk dokumentasi sehingga belum mempunyai prosedur mengenai pengendalian dokumen.

4.2.4. Pengendalian Rekaman

Rekaman mutu dapat menjadi bukti bahwa proses yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan. PT SAS belum mempunyai prosedur yang mengatur mengenai pengendalian rekaman.

5. Tanggung Jawab Manajemen

Persyaratan mengenai tanggung jawab manajemen meliputi: 5.1. Komitmen Manajemen

Dari hasil evaluasi didapatkan bahwa PT SAS telah menentukan kebijakan mutu dan sasaran mutu tetapi belum didokumentasikan karena perusahaan belum mempunyai dokumentasi mengenai sistem manajemen mutu. Dalam mencapai tujuan, pimpinan puncak selalu menekankan kepada seluruh jajaran perusahaan mengenai pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan perundangan yang berlaku. Dalam mengerjakan suatu proyek, PT SAS terikat dengan kontrak kerja yang memuat persyaratan pelanggan. Perusahaan uga

(3)

Kepuasan pelanggan dapat dicapai dengan cara menghasilkan produk yang berkualitas dan menyelesaikan proyek tepat waktu. PT SAS harus memenuhi semua persyaratan pelanggan yang tertera dalam dokumen kontrak.

5.3. Kebijakan Mutu

Seperti yang telah dibahas pada klausul 5.1, PT SAS sudah menentukan kebijakan mutu dan disahkan oleh manajemen puncak tetapi belum melakukan peninjauan secara berkala. Selain itu, kebijakan mutu belum disosialisasikan dengan benar.

5.4. Perencanaan

Persyaratan mengenai perencanaan terdiri dari: 5.4.1. Sasaran Mutu

Sasaran mutu PT SAS adalah memenuhi segala persyaratan pelanggan sesuai dengan yang tercantum dalam dokumen kontrak. Sasaran mutu ini dapat diukur karena dapat diketahui prosentase pemenuhan persyaratan dari sejumlah persyaratan pelanggan yang ada. Sasaran mutu ini juga konsisten dengan kebijakan mutu tetapi masih belum dilakukan peninjauan untuk memastikan keefektifannya.

5.4.2. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu

Perencanaan dan perbaikan sistem manajemen mutu belum direncanakan dan ditetapkan oleh PT SAS.

5.5. Tanggung Jawab, Wewenang dan Komunikasi

Persyaratan mengenai tanggung jawab, wewenang dan komunikasi meliputi:

(4)

5.5.2. Perwakilan Manajemen

PT SAS belum menetapkan perwakilan manajemen karena sistem manajemen mutu belum dibuat, belum diterapkan dan belum dipelihara.

5.5.3. Komunikasi Internal

Komunikasi internal yang berkaitan dengan proses kerja telah dibangun dengan tepat baik melalui memo, telepon maupun melalui meeting. Namun komunikasi yang berkenaan dengan keefektifan sistem manajemen mutu belum dilaksanakan.

5.6. Tinjauan Manajemen

Persyaratan mengenai tinjauan manajemen terdiri dari: 5.6.1. Umum

Tinjauan manajemen yang sesuai dengan keefektifan sistem manajemen mutu belum dilakukan karena PT SAS masih dalam tahap pembentukan sistem manajemen mutu.

5.6.2. Review Input

Agenda tinjauan manajemen belum dibuat karena PT SAS belum melakukan tinjauan manajemen.

5.6.3. Review Output

Tinjauan manajemen belum dilakukan oleh PT SAS sehingga belum ada hasil keluarannya.

(5)

Sumber daya yang terdiri dari tenaga kerja (buruh), lingkungan kerja (peralatan kerja), informasi, supplier, dan keuangan mulai direncanakan saat PT SAS berencana mengikuti suatu tender atau pelelangan proyek. Sumber daya yang diperlukan untuk menerapkan, memelihara dan meningkatkan QMS belum tersedia. Sumber daya ini meliputi perwakilan manajemen, auditor, pelaksanaan pelatihan auditor, dan penerapan sistem manajemen mutu.

6.2. Sumber Daya Manusia

Persyaratan mengenai sumber daya manusia meliputi: 6.2.1. Umum

Dalam proses penerimaan pegawai, PT SAS menetapkan persyaratan jabatan (proses seleksi) dan memberikan pelatihan bagi calon pegawai. Hal ini dilakukan untuk menjamin kompetensi dari calon pegawai.

6.2.2. Kompetensi, Kesadaran dan Pelatihan

Pada PT SAS, personil yang pekerjaannya mempengaruhi kualitas produk adalah operator, mekanik, manajer dan pelaksana proyek. Perusahaan akan menetapkan standard skill setiap posisi jabatan yang mempengaruhi kualitas produk. Untuk memenuhi kompetensi pelaksana proyek, manajer memberikan pelatihan dalam bentuk praktek. Sedangkan untuk operator dan mekanik, apabila mereka belum memenuhi kompetensi maka mereka akan mendapatkan pelatihan melalui kursus. Catatan mengenai pendidikan, pelatihan, keterampilan dan pengalaman pegawai dipelihara oleh Unit Human Resource.

(6)

6.4. Lingkungan Kerja

Selama pelaksanaan proses, perusahaan menyediakan penerangan, sirkulasi udara, serta peralatan keamanan dan keselamatan kerja yang memadai. 7. Realisasi Produk

Persyaratan mengenai realisasi produk terdiri dari: 7.1. Perencanaan Realisasi Produk

Setelah menerima dokumen kontrak maka manajer proyek akan membuat quality plan dan mulai merencanakan kebutuhan sumber daya. Semua persyaratan produk tercantum dalam dokumen kontrak. Output dari proses produksi akan diverifikasi melalui kegiatan pemantauan dan pengukuran. Hasil dari pemantauan dan pengukuran tersebut dapat dijadikan bukti untuk pelanggan.

7.2. Proses yang Berhubungan dengan Pelanggan

Persyaratan mengenai proses yang berhubungan dengan pelanggan terdiri dari:

7.2.1. Penentuan Persyaratan yang Berhubungan dengan Produk

Semua persyaratan pelanggan dan persyaratan peraturan perundangan sudah ditentukan dalam dokumen kontrak.

7.2.2. Tinjauan Persyaratan yang Berhubungan dengan Produk

Setelah berhasil mendapatkan kontrak dari pelanggan, perusahaan melakukan peninjauan untuk memastikan bahwa persyaratan yang diajukan pelanggan sesuai dengan persyaratan masa pra kontrak. Catatan mengenai hasil tinjauan akan dipelihara sampai masa kontrak kerja selesai.

(7)

7.3. Desain dan Pengembangan

PT SAS tidak menangani masalah desain dan pengembangannya. 7.4. Pembelian

Persyaratan mengenai pembelian terdiri dari: 7.4.1. Proses Pembelian

PT SAS memiliki Unit Pengadaan yang bertanggung jawab merencanakan kebutuhan material dan melakukan evaluasi supplier. Namun catatan mengenai hasil evaluasi supplier ini belum didokumentasikan.

7.4.2. Informasi Pembelian

Pada saat melakukan pengadaan material, PT SAS memastikan bahwa supplier mampu memberikan barang yang diinginkan sesuai dengan persyaratan pelanggan.

7.4.3. Verifikasi Produk yang Dibeli

Dari hasil evaluasi didapatkan bahwa PT SAS selalu melakukan inspeksi terhadap produk yang dibeli untuk memastikan kesesuaian produk dengan persyaratan pembelian.

7.5. Produksi dan Penyediaan Jasa

Persyaratan mengenai produksi dan penyediaan jasa terdiri dari: 7.5.1. Pengendalian Produksi dan Penyediaan Jasa

Setelah mendapatkan kontrak dari pelanggan, tim manajemen proyek akan membuat spesifikasi produk sesuai dengan ketentuan dalam dokumen

(8)

PT SAS melakukan validasi proses dengan cara mengawasi secara lebih ketat peralatan dan pemakaian metode kerja. Salah satu contoh validasi proses yang hasilnya tidak dapat diverifikasi melalui kegiatan pengukuran adalah pemeriksaan pemanasan mesin vibrasi saat melakukan pekerjaan aspal.

7.5.3. Identifikasi dan Penelusuran

Pada pelaksanaan kontrak, selalu dilakukan sistem identifikasi produk dan proses. Identifikasi produk dilakukan saat penerimaan material dari supplier, sedangkan identifikasi proses dilakukan saat dilakukan pemeriksaan terhadap hasil produk.

7.5.4. Properti Pelanggan

Selama ini PT SAS menyewa peralatan inspeksi dari pelanggan. Oleh karena itu, PT SAS harus melindungi dan menjaga keamanan properti pelanggan tersebut.

7.5.5. Pemeliharaan Produk

PT SAS selalu melaksanakan proses pemeliharaan produk karena sudah ada ketentuan yang mengatur bahwa setelah masa pelaksanaan kontrak konstruksi berakhir, maka kontraktor harus menjalankan masa pemeliharaan. Dalam masa pemeliharaan ini, perusahaan akan menjaga dan mempertahankan kesesuaian produk terhadap persyaratan pelanggan.

7.6. Control of Monitoring and Measuring Devices

PT SAS memiliki dua jenis peralatan ukur yaitu theodolite dan waterpass. Kegiatan untuk melakukan kalibrasi terhadap alat ukur dilakukan oleh PT SAS karena ini merupakan salah satu syarat yang diminta pelanggan.

(9)

Dalam masa pelaksanaan kontrak konstruksi, tim manajemen proyek harus selalu melakukan pemantauan pengukuran, analisa dan perbaikan untuk kesesuaian produk yang dibantu oleh konsultan pengawas pelanggan.

8.2 Pemantauan dan Pengukuran

Persyaratan pemantauan dan pengukuran terdiri dari: 8.2.1. Kepuasan Pelanggan

Setelah melakukan penyerahan produk jadi akhir kepada pelanggan, PT SAS akan memberikan formulir yang berisi beberapa pertanyaan sehubungan dengan hasil pekerjaannya. Berdasarkan formulir ini, dapat diketahui apakah pelanggan merasa puas atau tidak dengan hasil pekerjaan PT SAS.

8.2.2. Audit Internal

PT SAS belum menerapkan sistem manajemen mutu sehingga proses audit internal belum dapat dilaksanakan.

8.2.3. Pemantauan dan Pengukuran Proses

Tim proyek akan memberikan laporan perkembangan pelaksanaan kontrak konstruksi secara berkala sebagai wujud pemantauan dan pengukuran proses. Setiap penyimpangan yang terjadi akan dianalisa dan ditindak lanjuti. 8.2.4. Pemantauan dan Pengukuran Produk

Kriteria penerimaan produk didasarkan pada spesifikasi yang telah ditentukan pelanggan dalam dokumen kontrak. Pemantauan dan pengukuran produk dilaksanakan selama masa pelaksanaan konstruksi dan masa pemeliharaan. Setiap penyimpangan yang terjadi akan segera ditindak lanjuti.

(10)

8.4 Analisa Data

Dari hasil evaluasi didapatkan bahwa PT SAS sudah menggunakan analisa data untuk mengetahui kepuasan pelanggan, penyebab ketidaksesuaian, dan melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan. Meskipun demikian, analisa data ini belum didokumentasikan oleh PT SAS.

8.5 Perbaikan

Persyaratan mengenai perbaikan meliputi: 8.5.1. Perbaikan Berkelanjutan

PT SAS belum menerapkan sistem manajemen mutu sehingga belum mengarah pada perbaikan berkelanjutan.

8.5.2. Tindakan Perbaikan

Setelah berakhirnya masa pelaksanaan kontrak konstruksi, PT SAS bersama-sama dengan pelanggan akan mengadakan inspeksi terhadap hasil produk jadi sementara. Dalam proses inspeksi tersebut, semua kerusakan/ cacat akan diidentifikasi dan ditentukan tindakan perbaikannya. Tindakan perbaikan ini akan ditinjau ulang saat dilakukan pemeriksaan kedua yaitu pada saat berlangsungnya masa pemeliharaan.

8.5.3. Tindakan Pencegahan

Tindakan pencegahan dilakukan setelah adanya tindakan perbaikan. Tindakan pencegahan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penyimpangan yang sama maupun penyimpangan yang baru.

(11)

sesuai 4. SISTEM MANAJEMEN KUALITAS

4.1. Persyaratan Umum

• Mengidentifikasi proses yang dibutuhkan untuk QMS dan aplikasinya dalam organisasi 9 • Menentukan tahapan dan interaksi dari proses QMS 9 • Menetapkan metode dan kriteria untuk menjamin

keefektifan proses operasional dan pengendalian proses QMS

9 • Tersedia sumber daya dan informasi yang

diperlukan untuk mendukung kegiatan operasional

dan pemantauan proses QMS 9

• Terdapat pengukuran, pemantauan dan analisa

proses QMS 9

• Mengambil tindakan untuk mencapai hasil yang direncanakan dan meningkatkan proses QMS secara terus-menerus

9 4.2. Persyaratan Dokumentasi

4.2.1. Persyaratan Umum

• Dokumentasi QMS memuat kebijakan mutu 9 • Dokumentasi QMS memuat sasaran mutu 9 • Dokumentasi QMS memuat quality manual 9 • Prosedur-prosedur didokumentasikan 9 • Catatan mutu dipelihara dan disimpan 9 4.2.2. Pedoman Mutu

• Memuat ruang lingkup QMS 9

• Memuat penjelasan dan pembenaran atas segala

pengecualian klausul tertentu 9

• Memuat penjelasan acuan atau referensi 9 • Memuat penjelasan interaksi antar proses 9 4.2.3. Pengendalian Dokumen

Prosedur pengendalian dokumen dibuat dan memuat tata cara:

- Pembuatan

- Pengidentifikasian dan penelusuran - Pengesahan - Distribusi - Penempatan - Pemakaian - Status revisi - Penarikan - Penghancuran - Pengarsipan - Peninjauan ulang

- Pengendalian dokumen eksternal

9 4.2.4. Pengendalian Rekaman - Identifikasi - Penyimpanan - Pemeliharaan 9 0.00%

(12)

sesuai - Penghancuran

- Pemanfaatan - Keamanan

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 5.1. Komitmen Manajemen

• Mengkomunikasikan pada organisasi mengenai pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan perundangan

9

• Menentukan kebijakan mutu 9

• Menentukan sasaran mutu 9

• Melakukan tinjauan manajemen 9

• Memastikan ketersediaan sumber daya 9

5.2. CustomerFocus

Memastikan persyaratan pelanggan ditentukan dan dipenuhi dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan

konsumen 9

5.3. Kebijakan Mutu

• Disahkan oleh manajemen puncak 9

• Sesuai dengan tujuan organisasi 9

• Memuat komitmen untuk memenuhi persyaratan QMS dan peningkatan secara terus-menerus 9 • Disosialisasikan dan dimengerti oleh seluruh

karyawan 9

• Ditinjau secara terus-menerus kesesuaiannya 9 5.4. Perencanaan

5.4.1. Sasaran Mutu

• Meliputi kebutuhan untuk memenuhi persyaratan

produk 9

• Ditetapkan pada tingkat dan fungsi yang sesuai 9 • Terdokumentasi dalam dokumen QMS 9

• Dapat diukur 9

• Konsisten dengan kebijaksanaan mutu 9

• Ditinjau secara berkala 9

5.4.2. Perencanaan Sistem Manajemen Kualitas

• Rencana QMS dijalankan untuk memenuhi persyaratan umum QMS dan sasaran mutu 9 • Keutuhan QMS dipelihara saat perubahan QMS

direncanakan dan diimplementasikan 9 5.5. Tanggung Jawab, Wewenang dan Komunikasi

5.5.1. Tanggung Jawab dan Wewenang

• Tanggung jawab dan wewenang telah ditentukan dan didokumentasikan dengan jelas 9 • Tanggung jawab dan wewenang dikomunikasikan

ke seluruh personil 9

5.5.2. Perwakilan Manajemen

• Memastikan kebutuhan proses untuk membangun,

menerapkan, dan memelihara QMS 9

(13)

sesuai

• Ditunjuk oleh puncak pimpinan 9

• Dibekali kewenangan eksekutif 9

• Melaporkan pada top management mengenai performance QMS dan perlunya perbaikan 9 5.5.3. Komunikasi Internal

• Proses komunikasi internal yang tepat telah

dibangun ke seluruh organisasi 9

• Komunikasi internal dilakukan berkenaan dengan

keefektifan QMS 9

5.6. Tinjauan Manajemen

5.6.1. Tinjauan Umum

• Meninjau QMS sesuai batas waktu yang telah direncanakan untuk memastikan kesesuaian, kecukupan dan keefektifannya

9 • Tinjauan mencakup evaluasi perlunya perbaikan

dan kebutuhan akan perubahan QMS, termasuk kebijakan mutu dan sasaran mutu

9 • Record dari tinjauan manajemen dipelihara 9 5.6.2. Review Input

Agenda tinjauan manajemen harus mencakup informasi dari :

- Hasil audit

- Umpan balik atau keluhan pelanggan - Kinerja proses dan kesesuaian produk - Status tindakan pencegahan dan perbaikan

- Tindakan perbaikan dari tinjauan manajemen sebelumnya

- Perubahan yang dapat mempengaruhi QMS - Rekomendasi perbaikan

9

5.6.3. Review Output

Output tinjauan manajemen harus mencakup beberapa keputusan dan tindakan yang berhubungan dengan:

- Perbaikan efektifitas QMS dan prosesnya

- Perbaikan produk yang berhubungan dengan persyaratan pelanggan

- Kebutuhan sumber daya

9

6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 6.1. Penyediaan Sumber Daya

• Organisasi menentukan dan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk menerapkan, memelihara dan meningkatkan QMS

9 • Organisasi menentukan dan menyediakan sumber

daya yang diperlukan untuk melebihi kepuasan pelanggan dengan memenuhi persyaratan pelanggan

9 6.2. Sumber Daya Manusia 6.2.1. Umum

(14)

sesuai Personil yang melakukan pekerjaan yang berpengaruh

pada kualitas produk harus kompeten sesuai dengan dasar pendidikan, pelatihan, keterampilan, dan pengalaman yang tepat

9 6.2.2. Kompetensi, Kesadaran dan Pelatihan

• Organisasi menentukan kompetensi yang penting untuk personil yang melakukan pekerjaan yang mempengaruhi kualitas produk

9 • Organisasi menyediakan pelatihan atau mengambil

tindakan lain yang dapat memenuhi kompetensi 9 • Organisasi melakukan upaya untuk membangun

dan meningkatkan kesadaran personil dalam mencapai sasaran mutu

9 • Organisasi memelihara catatan pendidikan,

pelatihan, keterampilan dan pengalaman 9

6.3. Infrastruktur

• Organisasi menentukan, menyediakan dan memelihara infrastruktur yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian persyaratan produk

9

• Peralatan proses disediakan 9

• Pelayanan pendukung seperti alat transportasi dan

alat komunikasi dilengkapi 9

6.4. Lingkungan Kerja

Organisasi menentukan dan mengatur lingkungan kerja yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian

persyaratan produk 9

7. REALISASI PRODUK 7.1. Perencanaan Realisasi Produk

• Organisasi merencanakan dan membangun proses

yang diperlukan untuk realisasi produk 9

• Menentukan persyaratan produk dan sasaran mutu 9 • Menentukan kebutuhan proses, dokumentasi, dan

menyediakan sumber daya yang spesifik 9 • Menentukan persyaratan verifikasi, validasi,

monitoring, inspeksi, tes dan kriteria penerimaan produk

9 • Menentukan catatan yang diperlukan sebagai bukti

bahwa produk telah memenuhi persyaratan 9 7.2. Proses yang Berhubungan dengan Pelanggan

7.2.1. Penentuan Persyaratan yang Berhubungan dengan Produk • Menentukan persyaratan pelanggan termasuk

persyaratan pengiriman dan aktivitas setelah pengiriman

9 • Menentukan persyaratan peraturan dan

perundangan yang berhubungan dengan produk 9 • Menentukan persyaratan yang tidak disebutkan

oleh pelanggan tetapi dibutuhkan 9

(15)

sesuai • Menentukan persyaratan tambahan lain yang

ditentukan oleh organisasi 9

7.2.2. Tinjauan Persyaratan yang Berhubungan dengan Produk

• Meninjau persyaratan produk 9

• Meninjau persyaratan pelanggan 9

• Meninjau persyaratan tambahan dari organisasi 9 • Meninjau bahwa organisasi memiliki kemampuan

untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan 9 • Memelihara catatan yang berhubungan dengan

hasil tinjauan dan tindakannya 9

7.2.3. Komunikasi Pelanggan

Menentukan dan menerapkan mekanisme komunikasi efektif dengan pelanggan yang berhubungan dengan:

- Informasi produk

- Penawaran, kontrak atau penanganan order termasuk perubahannya

- Umpan balik pelanggan

9

7.3. Desain dan Pengembangan - - 7.4. Pembelian

7.4.1. Proses Pembelian

• Barang yang dibeli sesuai dengan persyaratan yang

diminta pelanggan 9

• Organisasi mengevaluasi dan memilih supplier berdasarkan kemampuannya dalam memberikan produk yang sesuai dengan persyaratan organisasi

9 • Menentukan kriteria untuk memilih, mengevaluasi

dan mengevaluasi ulang supplier 9

• Memelihara catatan hasil mengevaluasi supplier

dan tindakan yang timbul 9

7.4.2. Informasi Pembelian

• Menjelaskan bahwa barang yang dibeli sesuai persyaratan persetujuan produk, prosedur, proses, dan peralatan

9 • Menjelaskan bahwa barang yang dibeli sesuai

persyaratan kualifikasi personil 9

• Menjelaskan bahwa barang yang dibeli sesuai

persyaratan QMS 9

• Memastikan kelengkapan persyaratan pembelian yang sudah ditentukan sebelum berkomunikasi dengan pelanggan

9 7.4.3. Verifikasi Produk yang Dibeli

• Organisasi menyebutkan tingkat verifikasi dan

metode release produk dalam informasi pembelian 9 • Menerapkan inspeksi untuk memastikan bahwa

barang yang dibeli sesuai dengan persyaratan

(16)

sesuai 7.5. Produksi dan Penyediaan Jasa

7.5.1. Pengendalian Produksi dan Penyediaan Jasa

• Menyediakan informasi lengkap mengenai

karakteristik produk 9

• Membuat instruksi kerja yang diperlukan 9

• Penggunaan peralatan yang sesuai untuk produksi 9 • Ketersediaan dan penggunaan alat pengukuran dan

pengontrolan 9

• Melaksanakan kegiatan pengukuran dan

pengontrolan 9

• Menentukan metode release, pengiriman dan pasca

pengiriman 9

7.5.2. Validasi Proses Produksi dan Penyediaan Jasa • Organisasi harus memvalidasi proses produksi dan

penyediaan service dimana hasilnya tidak dapat diverifikasi dengan serangkaian pengukuran dan pengontrolan

9 • Menentukan kriteria untuk meninjau dan

menyetujui proses 9

• Membuat peraturan untuk persetujuan peralatan

dan kualifikasi personil 9

7.5.3. Identifikasi dan Penelusuran

• Melaksanakan identifikasi produk pada seluruh

tahapan proses 9

• Membuat identifikasi status produk sesuai hasil

pengukuran dan pengontrolan 9

7.5.4. Properti Pelanggan

• Organisasi harus mengidentifikasi, memverifikasi, melindungi dan menjaga keamanan properti pelanggan

9 • Memelihara catatan properti pelanggan 9 • Melaporkan kepada pelanggan jika ada properti

yang hilang atau rusak 9

7.5.5. Pemeliharaan Produk

• Mempertahankan kesesuaian produk terhadap persyaratan selama proses internal dan pengiriman ke tempat tujuan

9 • Metode pengendalian untuk menjaga kesesuaian

mencakup identifikasi, penanganan, pengepakan,

penyimpanan, atau proteksi 9

7.6. ControlofMonitoringandMeasuringDevices

• Melakukan identifikasi pemantauan dan pengukuran yang diperlukan beserta peralatan yang digunakan

9 • Melindungi alat ukur dari pengaturan yang dapat

membuat hasil pengukuran tidak valid 9

(17)

sesuai • Peralatan pengukuran dan pengontrolan dikalibrasi

pada periode yang ditentukan 9

• Mencatat dan memelihara hasil kalibrasi 9 • Melindungi alat ukur dari kerusakan selama

penyimpanan 9

• Memeriksa ulang hasil pengukuran bila alat yang

dipakai ditemukan telah menyimpang 9

8. Pengukuran, Analisis dan Perbaikan 8.1. Umum

• Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pengontrolan pengukuran, analisa dan perbaikan untuk mendemonstrasikan kesesuaian produk

9 • Merencanakan dan melaksanakan kegiatan

pengontrolan pengukuran, analisa dan perbaikan untuk memastikan kesesuaian persyaratan QMS

9 • Merencanakan dan melaksanakan kegiatan

pengontrolan pengukuran, analisa dan perbaikan untuk terus menerus meningkatkan keefektifan QMS

9 8.2. Pemantauan dan Pengukuran

8.2.1. Kepuasan Pelanggan

• Memonitor informasi yang berhubungan dengan

persepsi pelanggan 9

• Menentukan metode untuk mendapatkan dan

menggunakan informasi kepuasan pelanggan 9 8.2.2. Audit Internal

• Membuat prosedur audit internal 9

• Pembentukan tim audit internal oleh manajemen 9

• Membuat program audit internal 9

• Menetapkan tujuan audit dalam prosedur 9 • Menetapkan jadwal dan interval waktu audit 9 • Menjamin bahwa kualifikasi auditor memenuhi

persyaratan 9

• Menjaga independensi auditor 9

• Membuat persiapan audit setiap kali melakukan

audit 9

• Mengendalikan pelaksanaan audit 9

• Membuat dan menyampaikan laporan hasil audit

kepada manajemen 9

• Auditee menindaklanjuti hasil audit 9 • Auditor melakukan verifikasi hasil tindakan

koreksi 9

• Menyimpan catatan hasil kegiatan audit 9 • Membahas hasil audit pada rapat tinjauan

manajemen 9

51.85%

• Melaksanakan frekuensi audit sesuai tingkat

(18)

sesuai 8.2.3. Pemantauan dan Pengukuran Proses

• Menentukan metode pemantauan dan pengukuran

proses 9

• Memastikan bahwa ketidaksesuaian yang

ditemukan dalam proses ditindak lanjuti 9 • Metode pemantauan dan pengukuran proses

membuktikan kemampuan proses mencapai sasaran yang diinginkan

9 8.2.4. Pemantauan dan Pengukuran Produk

• Melakukan pemantauan kesesuaian untuk

memastikan pencapaian sasaran produk 9

• Menentukan tahapan pemantauan dan pengukuran

proses 9

• Mendokumentasikan bukti-bukti kesesuaian 9

• Menentukan kriteria penerimaan produk 9 • Penanggung jawab release produk pada tiap

tahapan proses terdokumentasi dengan jelas 9 8.3. Kontrol Produk Rusak

• Mengidentifikasi dan mengendalikan produk yang

tidak sesuai 9

• Membuat dan mendokumentasikan prosedur pengendalian produk yang tidak sesuai 9

• Menetapkan kriteria produk yang tidak sesuai 9

• Mencatat data-data ketidaksesuaian 9

• Mengevaluasi penyebab ketidaksesuaian setiap

terjadi ketidaksesuaian 9

• Melakukan verifikasi ulang terhadap hasil tindakan

koreksi 9

• Membuat langkah-langkah antisipasi terhadap akibat ketidaksesuaian yang terjadi pada pihak

pelanggan 9

• Melakukan komunikasi ketidaksesuaian dengan

pihak terkait 9

8.4. Analisa Data

• Mengumpulkan, menganalisa dan mengolah data

proses 9

• Memanfaatkan hasil analisa data untuk tindakan

pencegahan dan perbaikan 9

• Menggunakan data untuk membuktikan kesesuaian

produk 9

• Menggunakan data untuk mendapatkan informasi

kepuasan pelanggan 9

• Menggunakan hasil analisa data untuk menilai

kinerja pemasok 9

• Menggunakan hasil analisa data untuk melihat

(19)

sesuai 8.5. Perbaikan

8.5.1. Perbaikan Berkesinambungan

Meningkatkan terus keefektifan QMS melalui penggunaan kebijakan kualitas, sasaran kualitas, hasil audit, analisa data, tindakan perbaikan dan pencegahan serta tinjauan manajemen

9 8.5.2. Tindakan Perbaikan

• Membuat prosedur tindakan perbaikan 9

• Melakukan identifikasi ketidaksesuaian 9 • Melakukan tindakan perbaikan terhadap

ketidaksesuaian 9

• Mencatat dan menyimpan hasil tindakan perbaikan 9 • Meninjau ulang tindakan perbaikan yang telah

dilakukan 9

8.5.3. Tindakan Pencegahan

• Membuat prosedur tindakan pencegahan 9 • Menganalisa dan mengidentifikasi potensi

ketidaksesuaian 9

• Menganalisa penyebab potensi ketidaksesuaian 9

• Menentukan tindakan pencegahan 9

• Mencatat dan menyimpan hasil tindakan

pencegahan 9

• Meninjau ulang tindakan pencegahan 9

Total 73 89

Prosentase kesesuaian terhadap persyaratan ISO 54.94% Sumber: Standar ISO 9001:2000 (telah diolah kembali)

(20)

sebesar 43.75%, prosentase kesesuaian untuk klausul 6 adalah sebesar 72.73%, prosentase kesesuaian untuk klausul 7 adalah sebesar 81.25%, dan prosentase kesesuaian untuk klausul 8 adalah sebesar 51.85%.

4.2. Desain Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000

Sebagai langkah awal dalam menerapkan ISO 9001:2000, PT SAS harus memiliki prosedur yang terdokumentasi sesuai dengan persyaratan ISO 9001:2000. Identifikasi yang terdapat dalam dokumen sistem manajemen mutu meliputi:

• Nama perusahaan.

• Jenis dokumen (Quality Manual, Standard Procedure, Supporting Document, atau Record).

• Judul dokumen.

• Nomor dokumen yang penulisannya disesuaikan dengan penomoran yang diberlakukan.

• Nomor revisi yang diisi sesuai dengan urutan revisi. Apabila belum ada perubahan maka nomor revisi diisi dengan 00.

• Tanggal diberlakukannya dokumen.

Document control yang menyatakan status dokumen (asli atau hard copy). Prepared by: orang yang membuat dan menyiapkan dokumen.

Check by: atasan dari pembuat dokumen yang berwenang untuk melakukan pemeriksaan dan menyetujui dokumen yang telah dibuat.

Approved by: pengesahan dari direktur terhadap dokumen yang telah dibuat. 4.2.1. Merancang Quality Manual

Isi dari Quality Manual adalah: a. Sejarah perusahaan.

(21)

kebijakan mutu dan sasaran mutu. c. Struktur organisasi.

Pembuatan struktur organisasi harus disertai dengan tanggung jawab dari tiap-tiap unit kerja.

d. Proses bisnis perusahaan.

Merupakan gambaran secara menyeluruh dari proses yang terjadi di PT SAS dan sekaligus mencerminkan bagaimana perusahaan tersebut dijalankan. e. Function process business.

Merupakan kumpulan beberapa proses yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan dalam suatu divisi. Kegiatan yang terjadi dalam tiap-tiap unit kerja di PT SAS adalah:

• Pemasaran

Kegiatan pemasaran dilakukan mulai dari survei pasar, prakualifikasi, dan perolehan kontrak. Kegiatan ini dilakukan untuk menjamin agar seluruh kegiatan pemasaran dapat direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi sehingga pada akhirnya kontrak dapat diperoleh. Dalam proses perolehan kontrak, unit pemasaran harus sudah memperhitungkan segala resiko maupun peluang serta memenuhi segala persyaratan produk dan ketentuan yang ditetapkan pelanggan.

• Persiapan

Proses persiapan dilakukan agar Rencana Kerja Proyek (RKP) dapat tersusun dan diimplementasikan sesuai dengan persyaratan pelanggan. • Pelaksanaan kontrak konstruksi

Proses pelaksanaan proyek harus sesuai dengan RKP dan dimulai sejak dibentuknya tim proyek sampai dengan ditanda tanganinya Berita Acara Serah Terima I.

(22)

checklist laporan pekerjaan selama masa pelaksanaan dan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan.

Human Resource

Untuk memastikan tercapainya kepuasan pelanggan, pelaksanaan proses kerja oleh karyawan yang memiliki kompetensi yang sesuai sangat penting. Seluruh kegiatan pengelolaan SDM di PT SAS, baik pada tahap perencanaan SDM, rekrutmen dan penempatan SDM harus mampu menunjang kinerja perusahaan.

Accounting

Untuk menjamin agar kegiatan usaha dapat berjalan dengan lancar, diperlukan dukungan ketersediaan dana yang senantiasa harus dikelola, dikendalikan dan dilaporkan dengan benar. Dalam rangka perolehan proyek, pelaksanaan proyek maupun masa pemeliharaan proyek, diperlukan dokumen keuangan untuk menjamin bahwa proses kegiatan akan dan telah dilaksanakan dengan benar dan bertanggung jawab.

• Pengadaan

Untuk mendapatkan barang yang sesuai dengan apa yang disyaratkan dan tidak terjadi keterlambatan, maka harus dilakukan evaluasi dalam memilih supplier dan perencanaan pengadaan.

• Peralatan

Dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi sangat diperlukan dukungan peralatan yang selalu siap operasi. Oleh karena itu, perusahaan harus merencanakan jadwal pemeliharaan sebagai tindakan pencegahan dan melakukan tindakan perbaikan bila terjadi kerusakan.

Engineering

Unit kerja ini bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan sehingga persyaratan konsumen dapat dijamin dan kinerja proses konstruksi dapat berjalan dengan efisien dan tepat waktu.

(23)

dokumen yang bersangkutan. b. Ruang lingkup

Berisi penjelasan mengenai ruang lingkup penerapan suatu dokumen (unit kerja yang terkait oleh dokumen tersebut).

c. Definisi

Berisi penjelasan mengenai kata-kata atau kalimat yang tidak umum dipakai dan memerlukan keseragaman pemahaman.

d. Referensi

Berisi penjelasan mengenai standar produk dan atau proses, peraturan-peraturan, atau prosedur lain yang terkait.

e. Prosedur

Berisi penjelasan langkah demi langkah tindakan yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu proses, penanggung jawab untuk setiap tindakan dan hasil dari tindakan tersebut.

4.2.3. Merancang Supporting Document

Supporting Document merupakan dokumen pendukung yang menjelaskan suatu kegiatan secara lebih terperinci. Supporting Document juga dapat memuat instruksi kerja yang dibutuhkan.

4.2.4. Merancang Form/ Record

Hasil rancangan record disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Isi dari record dapat diubah tampilannya tanpa mengubah maksud dari record tersebut. 4.3. Evaluasi Akhir

Analisa pengisian checklist dari status tidak sesuai pada evaluasi awal menjadi status sesuai pada evaluasi akhir adalah sebagai berikut:

(24)

unit accounting, unit pengadaan, unit peralatan, dan unit engineering telah diidentifikasi melalui pengamatan langsung dan dimuat dalam panduan mutu. • Setiap tahapan dan interaksi dari proses QMS telah dibuat dan dimuat dalam

prosedur mutu.

• Untuk menjamin keefektifan proses operasional dan pengendalian proses QMS maka dilakukan identifikasi proses (informasi karakteristik produk yang jelas, acuan kerja yang diperlukan, peralatan kerja, metode pemantauan dan mekanisme persetujuan penyelesaian tahapan pekerjaan).

• Direktur PT SAS membentuk perwakilan manajemen yang mewakili setiap unit kerja untuk memantau setiap proses yang terjadi.

• Selama proses pelaksanaan konstruksi, perwakilan manajemen mengukur, memantau dan menganalisa kesesuaian proses di lapangan dengan prosedur yang dibuat.

• Dalam proses produksi, dilakukan tindakan perbaikan, pengendalian produk rusak dan tindakan pencegahan untuk untuk mencapai hasil yang direncanakan. Unit produksi membuat dan mendokumentasikan prosedur tindakan pengendalian ketidaksesuaian, perbaikan dan tindakan pencegahan untuk digunakan sebagai acuan kerja dan secara terus menerus meningkatkan proses QMS.

4.2. Persyaratan Dokumentasi

Persyaratan dokumentasi meliputi: 4.2.1. Umum

• Kebijakan mutu dari PT SAS yang termuat dalam dokumentasi QMS adalah membina dan mengembangkan budaya mutu secara terus menerus dan konsisten.

(25)

sejarah perusahaan, kebijakan perusahaan, struktur organisasi, proses bisnis perusahaan, dan function process business. Informasi mengenai sejarah perusahaan dan kebijakan perusahaan didapatkan melalui wawancara dengan kepala pemasaran. Sedangkan informasi mengenai struktur organisasi dan proses bisnis perusahaan didapatkan melalui pengamatan langsung.

• Prosedur untuk seluruh tahapan proses bisnis PT SAS dibuat melalui pengamatan di lapangan dan didokumentasikan. Prosedur yang ada meliputi prosedur survei pasar, prakualifikasi, perolehan kontrak, penyusunan RKP, pelaksanaan konstruksi, serah terima I, pelaksanaan pemeliharaan, perencanaan kebutuhan pegawai, rekrut dan seleksi, pelatihan calon pegawai, penempatan pegawai, penerbitan dokumen keuangan, penerimaan dan pengeluaran dana, laporan keuangan, rencana pengadaan, pengadaan dan pendatangan barang, inspeksi, penyimpanan, pemeliharaan alat, supervisi dan kalibrasi, pengendalian dokumen dan rekaman, serta prosedur audit internal. • Catatan mutu seperti hasil kalibrasi dan catatan evaluasi supplier disimpan

dan dipelihara oleh unit yang berkaitan. 4.2.2. Pedoman Mutu

• Pedoman mutu yang telah dibuat oleh PT SAS mencakup semua unit kerja yaitu Unit Pemasaran, Unit Produksi, Unit Human Resource, Unit Accounting, Unit Engineering, Unit Pengadaan dan Unit Peralatan.

• Penjelasan langkah demi langkah dari setiap interaksi proses yang terdapat pada pada pedoman mutu tertera dalam prosedur mutu.

• Prosedur mutu ini juga mencantumkan acuan proses atau prosedur lain yang terkait.

(26)

4.2.4. Pengendalian Rekaman

Rekaman dikendalikan dan dipelihara oleh masing-masing unit yang menghasilkan rekaman tersebut. PT SAS telah merancang prosedur pengendalian rekaman yang memuat identifikasi, penyimpanan, pemeliharaan, dan pemanfaat rekaman.

5. Tanggung Jawab Manajemen

Persyaratan mengenai tanggung jawab manajemen meliputi: 5.1. Komitmen Manajemen

Kebijakan mutu dan sasaran mutu yang ada sudah didokumentasikan oleh PT SAS dokumentasi mengenai sistem manajemen mutu. Dalam mencapai tujuan, pimpinan puncak selalu menekankan kepada seluruh jajaran perusahaan mengenai pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan perundangan yang berlaku. Dalam mengerjakan suatu proyek, PT SAS terikat dengan kontrak kerja yang memuat persyaratan pelanggan. Perusahaan juga selalu memastikan ketersediaan sumber daya seperti peralatan proses dan tenaga kerja. 5.2. Customer Focus

Setiap produk baru akan melalui proses peninjauan, verifikasi dan validasi mulai dari awal hingga peluncuran produk. Hal tersebut dlakukan untuk memastikan bahwa semua persyaratan pelanggan telah ditentukan dan dipenuhi dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

5.3. Kebijakan Mutu

• Direktur PT SAS menetapkan kebijakan mutu yaitu bertekad untuk membina dan mengembangkan budaya mutu sehingga untuk dapat mengembangkan

(27)

peningkatan terus menerus.

• Kebijakan mutu yang telah disahkan oleh Direktur disosialisasikan kepada seluruh pegawai dengan cara menempelkan kebijakan tersebut didinding, sehingga seluruh karyawan dapat memahami dan mengerti tujuan perusahaan. 5.4. Perencanaan

Persyaratan mengenai perencanaan terdiri dari: 5.4.1. Sasaran Mutu

Sasaran mutu PT SAS adalah memenuhi segala persyaratan pelanggan sesuai dengan yang tercantum dalam dokumen kontrak. Sasaran mutu ini sudah didokumentasikan ke dalam dokumentasi sistem manajemen mutu oleh PT SAS. 5.4.2. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu

Perencanaan dan perbaikan sistem manajemen mutu sudah direncanakan, ditetapkan dan mulai dijalankan oleh PT SAS.

5.5. Tanggung Jawab, Wewenang dan Komunikasi

Persyaratan mengenai tanggung jawab, wewenang dan komunikasi meliputi:

5.5.1. Tanggung Jawab dan Wewenang

Dalam pedoman mutu termuat struktur organisasi yang disertai dengan tanggung jawab dan wewenang sehingga tanggung jawab dan wewenang manajemen sudah dibuat secara tertulis dan didokumentasikan oleh PT SAS.

(28)

SAS dan diberi kewenangan eksekutif untuk memantau setiap proses yang terjadi. Hasil dari pantauan tersebut dilaporkan kepada Direktur apabila terdapat penyimpangan.

5.5.3. Komunikasi Internal

Komunikasi internal yang berkaitan dengan proses kerja telah dibangun dengan tepat baik melalui memo, telepon maupun melalui meeting. PT SAS berusaha untuk mengajak semua orang dalam perusahaan saling terlibat satu dengan yang lain dan memacu adanya perbaikan sehingga sistem manajemen mutu dapat berjalan efektif.

5.6. Tinjauan Manajemen

Persyaratan mengenai tinjauan manajemen terdiri dari: 5.6.1. Umum

Tinjauan manajemen yang sesuai dengan keefektifan sistem manajemen mutu belum dilakukan karena PT SAS baru saja membentuk sistem manajemen mutu.

5.6.2. Review Input

Agenda tinjauan manajemen belum dibuat karena PT SAS belum melakukan tinjauan manajemen.

5.6.3. Review Output

Tinjauan manajemen belum dilakukan oleh PT SAS sehingga belum ada hasil keluarannya.

(29)

PT SAS membentuk perwakilan manajemen yang bertanggung jawab untuk menerapkan, memelihara dan meningkatkan QMS.

6.2. Sumber Daya Manusia

Pemenuhan kebutuhan SDM dimulai dengan menyusun perencanaan kebutuhan SDM dari semua unit kerja di perusahaan. Persyaratan mengenai sumber daya manusia meliputi:

6.2.1. Umum

Realisasi kebutuhan SDM yang dibuat harus disertai dengan persyaratan jabatan. Persyaratan jabatan mempertimbangkan latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, sikap kerja dan keterampilan yang relevan.

6.2.2. Kompetensi, Kesadaran dan Pelatihan

Setiap pegawai baru di PT SAS pasti akan diberi pelatihan untuk memastikan kesiapan sumber daya manusia dalam melaksanakan pekerjaan. 6.3. Infrastruktur/Prasarana

Untuk memudahkan identifikasi status peralatan, maka setiap peralatan yang telah dilakukan pemeliharaan akan diberikan label status. Semua peralatan itu dipelihara dan merupakan tanggung jawab Unit Peralatan.

6.4. Lingkungan Kerja

Selama pelaksanaan proses, perusahaan menyediakan penerangan, sirkulasi udara, serta peralatan keamanan dan keselamatan kerja yang memadai. 7. Realisasi Produk

(30)

dan kemudian didokumetasikan. Rencana mutu mengidentifikasi persyaratan pelanggan mengenai material, metode kerja, dan peralatan.

7.2. Proses yang Berhubungan dengan Pelanggan

Persyaratan mengenai proses yang berhubungan dengan pelanggan terdiri dari:

7.2.1. Penentuan Persyaratan yang Berhubungan dengan Produk

Pada kegiatan prakualifikasi, segala persyaratan yang ditentukan pelanggan harus dipahami, ditinjau, dan dapat dipenuhi. Penyusunan dokumen prakualifikasi yang akan diajukan kepada pelanggan harus sudah sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Kegiatan prakualifikasi ini dilakukan oleh pelanggan untuk menentukan perusahaan yang dianggap layak untuk mengikuti tender/ pelelangan.

7.2.2. Tinjauan Persyaratan yang Berhubungan dengan Produk

Agar dapat dihasilkan proposal penawaran harga yang kompetitif dan dapat diterima oleh calon pelanggan dalam proses perolehan kontrak, maka proses penyusunannya harus ditunjang informasi yang lengkap dan memadai. Informasi ini dapat berupa kebutuhan sumber daya material, tenaga kerja maupun peralatan. Peninjauan dokumen tender juga dapat dijadikan dasar untuk memperhitungkan segala resiko dan peluang dalam penawaran.

Peninjauan dokumen kontrak harus dilakukan sebelum ditanda tangani untuk memastikan bahwa isinya sesuai dengan dokumen masa pra kontrak. Peninjauan ini juga berfungsi untuk menjamin bahwa segala persyaratan pelanggan daat dipenuhi dan tidak merugikan PT SAS.

(31)

Survei pasar dilakukan dengan cara menggali informasi proyek sedini mungkin yang berfungsi untuk memverifikasi kesesuaian calon proyek terhadap proyek sasaran.

Apabila terdapat perubahan-perubahan yang berbeda dengan kontrak awal, informasi perubahan harus dievaluasi, didokumentasikan, dievaluasi dan disetujui pihak PT SAS dan pelanggan.

Instruksi dari pelanggan sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan cacat di luar defect list harus dituangkan secara tertulis dan diverifikasi oleh ketua tim pemeliharaan.

Setiap dokumen keuangan baik berupa referensi bank, bank credit line, jaminan bank, surety bond, dan lain-lain yang akan diterbitkan untuk pelanggan harus diperiksa kebenarannya.

7.3. Desain dan Pengembangan

PT SAS tidak menangani masalah desain dan pengembangannya. 7.4. Pembelian

Persyaratan mengenai pembelian terdiri dari: 7.4.1. Proses Pembelian

Pada saat proses pembelian, unit pengadaan melakukan evaluasi kepada supplier akan kemampuannya dalam memenuhi permintaan baik dalam hal kualitas produk maupun waktu pendatangan produk. Untuk dapat memenuhi persyaratan ini, maka unit pengadaan mulai mengumpulkan dan memelihara catatan hasil mengevaluasi supplier yang ada.

7.4.2. Informasi Pembelian

PT SAS sudah membuat sistem manajemen mutu, sehingga tahapan proses pembelian mengikuti prosedur mutu yang telah dibuat.

(32)

7.5. Produksi dan Penyediaan Jasa

Persyaratan mengenai produksi dan penyediaan jasa terdiri dari: 7.5.1. Pengendalian Produksi dan Penyediaan Jasa

RKP harus disusun setelah dibentuknya tim manajemen proyek. Manajer engineering harus memastikan bahwa dalam RKP dicantumkan informasi karakteristik produk yang jelas, acuan kerja yang diperlukan, peralatan kerja, metode pemantauan dan mekanisme persetujuan penyelesaian tahapan pekerjaan. Selain itu, untuk menjamin agar pelaksanaan konstruksi berjalan lancar, maka Direktur membuat instruksi kerja yang diperlukan seperti instruksi pekerjaan timbunan, pekerjaan galian dan didokumentasikan ke dalam QMS. Setelah proses produksi selesai, berita acara serah terima II diserahkan ke unit accounting untuk proses tagihan.

Dalam transaksi penerimaan atau pengeluaran dana, unit keuangan harus melakukannya secara terdokumentasi. Bukti penerimaan atau pengeluaran kas atau bank harus didukung dengan dokumentasi yang tepat, diteliti dan diuji kebenarannya, kelengkapan dan keabsahannya oleh pejabat yang berwenang untuk disahkan. Bukti yang telah sah dicatat akan diberi tanda lunas dan diserahkan ke bagian akuntansi untuk diverifikasi dan di-input ke dalam data base sebagai bahan penyusunan laporan keuangan.

Laporan keuangan yang dihasilkan harus melalui proses pemeriksaan dan pengujian untuk memastikan ketepatannya. Proses yang harus dilalui adalah cross check listing jurnal dengan bukti transaksi, opname, kliring, jurnal penyesuaian dan pembuatan neraca lajur. Analisa laporan keuangan dilakukan untuk mengetahui bahwa pengelolaan dana telah dilakukan secara efisien dan efektif.

(33)

7.5.3. Identifikasi dan Penelusuran

Pada pelaksanaan kontrak, selalu dilakukan sistem identifikasi produk dan proses. Identifikasi produk dilakukan saat penerimaan material dari supplier, sedangkan identifikasi proses dilakukan saat dilakukan pemeriksaan terhadap hasil produk.

7.5.4. Properti Pelanggan

Untuk barang/ produk milik pelanggan, dilakukan identifikasi, pemeriksaan dan melaporkan ke pengguna jasa bila terdapat ketidaksesuaian. 7.5.5. Pemeliharaan Produk

Selama barang disimpan, PT SAS melakukan pemeriksaan untuk memastikan kondisi dan jumlah barang yang ada. Transaksi penerimaan dan pengeluaran barang di gudang harus dilakukan secara terkendali dan terdokumentasi.

7.6. Control of Monitoring and Measuring Devices

• Untuk menjamin semua peralatan yang digunakan untuk melakukan pengukuran terjamin ketepatan kinerjanya, maka dilakukan kegiatan kalibrasi. • Direktur membuat instruksi kerja untuk pemeliharaan alat ukur sehingga alat ukur terlindungi dari pengaturan yang dapat membuat hasil pengukuran tidak valid.

• Penentuan periode dan masa berlaku kalibrasi tergantung pada frekuensi penggunaan alat, keakuratan penggunaan alat ukur dan kondisi alat.

• Alat ukur akan diberi identitas yang menjelaskan status alat telah lulus kalibrasi atau rusak. Laporan hasil kalibrasi mulai disimpan dan dipelihara. Alat ukur yang rusak tidak digunakan dalam kegiatan pengukuran.

(34)

Dalam masa pelaksanaan kontrak konstruksi, tim manajemen proyek harus selalu melakukan pemantauan pengukuran, analisa dan perbaikan untuk kesesuaian produk yang dibantu oleh konsultan pengawas pelanggan.

8.2. Pemantauan dan Pengukuran

Persyaratan pemantauan dan pengukuran terdiri dari: 8.2.1. Kepuasan Pelanggan

Setelah melakukan penyerahan produk jadi akhir kepada pelanggan, PT SAS akan memberikan formulir yang berisi beberapa pertanyaan sehubungan dengan hasil pekerjaannya. Berdasarkan formulir ini, dapat diketahui apakah pelanggan merasa puas atau tidak dengan hasil pekerjaan PT SAS.

8.2.2. Audit Internal

PT SAS sudah merancang prosedur untuk audit internal tetapi belum melaksanakannya.

8.2.3. Pemantauan dan Pengukuran Proses

Dalam melaksanakan kontrak, tim proyek harus mengacu pada RKP yang telah disahkan dan secara berkala menyampaikan laporan perkembangan kontrak ke manajer teknik. Penyimpangan-penyimpangan terhadap RKP awal harus dievaluasi dan dilaporkan ke unit engineering untuk ditetapkan tindakan perbaikannya. Tindak lanjut kegiatan pemeliharaan dikendalikan sesuai batasan waktu yang ditentukan.

8.2.4. Pemantauan dan Pengukuran Produk

Satu bulan sebelum berakhirnya masa pemeliharaan, tim pemeliharaan megirimkan surat kepada pelanggan untuk melakukan pemeriksaan bersama atas

(35)

8.3. Kontrol Produk Rusak

Prosedur untuk pengendalian produk yang tidak sesuai dibuat dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan . Hasil inspeksi proses produksi bila terjadi penyimpangan telah ditetapkan dalam prosedur terdokumentasi untuk menangani penyimpangan produk dengan melakukan tindakan perbaikan.

Pengendalian, tanggung jawab dan kewenangan yang terkait dengan penyimpangan desain diidentifikasi untuk mencegah penggunaan yang tidak diinginkan. Apabila hasil desain yang menyimpang telah diperbaiki, maka dilakukan verifikasi ulang untuk menunjukkan kesesuaiannya terhadap persyaratan-persyaratan desain. Bila penyimpangan hasil desain terjadi setelah pemakaian dimulai (misalnya bangunan telah difungsikan) maka harus diambil tindakan perbaikan sesuai dengan pengaruh penyimpangannya. Setelah proses serah terima I, kegiatan yang tercantum dalam daftar pekerjaan cacat (defect list) akan diselesaikan dengan baik. Kegiatan pemeliharaan harus dilaksanakan secara berkualitas untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan.

8.4. Analisa Data

Dari hasil evaluasi didapatkan bahwa PT SAS sudah menggunakan analisa data untuk mengetahui kepuasan pelanggan, penyebab ketidaksesuaian, dan melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan. Meskipun demikian, analisa data ini belum didokumentasikan oleh PT SAS.

8.5. Perbaikan

Persyaratan mengenai perbaikan meliputi: 8.5.1. Perbaikan Berkelanjutan

PT SAS baru saja mulai menerapkan sistem manajemen mutu sehingga belum dapat menganalisa perbaikan berkelanjutan.

(36)

dilakukan tindakan korektif. Bila terjadi keluhan pelanggan dalam pelaksanaan realisasi produk, maka akan dilakukan tindak lanjut berdasarkan prosedur tindakan perbaikan.

8.5.3. Tindakan Pencegahan

Tindakan pencegahan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penyimpangan yang sama maupun penyimpangan yang baru. Prosedur untuk tindakan pencegahan ini telah dibuat dengan cara mengamati langsung proses yang terjadi di lapangan.

Setelah dilakukan perancangan sistem manajemen mutu, didapatkan hasil bahwa PT Subur Alam Sembada dapat memenuhi 83.33% dari persyaratan ISO 9001:2000. Evaluasi ini dapat dilihat pada tabel 4.2. Sedangkan prosentase kesesuaian untuk klausul 4 adalah sebesar 100%, prosentase kesesuaian untuk klausul 5 adalah sebesar 75%, prosentase kesesuaian untuk klausul 6 adalah sebesar 100%, prosentase kesesuaian untuk klausul 7 adalah sebesar 100%, dan prosentase kesesuaian untuk klausul 8 adalah sebesar 64.82%. Beberapa persyaratan ISO 9001:2000 yang masih belum dapat dipenuhi oleh PT SAS adalah:

• Belum menyelenggarakan peninjauan berkala untuk memastikan keefektifan sistem manajemen mutu.

(37)

sesuai 4. SISTEM MANAJEMEN KUALITAS

4.1. Persyaratan Umum

• Mengidentifikasi proses yang dibutuhkan untuk

QMS dan aplikasinya dalam organisasi 9 • Menentukan tahapan dan interaksi dari proses QMS 9 • Menetapkan metode dan kriteria untuk menjamin

keefektifan proses operasional dan pengendalian proses QMS

9 • Tersedia sumber daya dan informasi yang

diperlukan untuk mendukung kegiatan operasional

dan pemantauan proses QMS 9

• Terdapat pengukuran, pemantauan dan analisa

proses QMS 9

• Mengambil tindakan untuk mencapai hasil yang direncanakan dan meningkatkan proses QMS secara terus-menerus

9 4.2. Persyaratan Dokumentasi

4.2.1. Persyaratan Umum

• Dokumentasi QMS memuat kebijakan mutu 9

• Dokumentasi QMS memuat sasaran mutu 9

• Dokumentasi QMS memuat quality manual 9

• Prosedur-prosedur didokumentasikan 9

• Catatan mutu dipelihara dan disimpan 9

4.2.2. Pedoman Mutu

• Memuat ruang lingkup QMS 9

• Memuat penjelasan dan pembenaran atas segala

pengecualian klausul tertentu 9

• Memuat penjelasan acuan atau referensi 9 • Memuat penjelasan interaksi antar proses 9 4.2.3. Pengendalian Dokumen

Prosedur pengendalian dokumen dibuat dan memuat tata cara:

- Pembuatan

- Pengidentifikasian dan penelusuran - Pengesahan - Distribusi - Penempatan - Pemakaian - Status revisi - Penarikan - Penghancuran - Pengarsipan - Peninjauan ulang

- Pengendalian dokumen eksternal

9 4.2.4. Pengendalian Rekaman - Identifikasi - Penyimpanan - Pemeliharaan 9 100.00%

(38)

sesuai - Penghancuran

- Pemanfaatan - Keamanan

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 5.1. Komitmen Manajemen

• Mengkomunikasikan pada organisasi mengenai pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan perundangan

9

• Menentukan kebijakan mutu 9

• Menentukan sasaran mutu 9

• Melakukan tinjauan manajemen 9

• Memastikan ketersediaan sumber daya 9

5.2. CustomerFocus

Memastikan persyaratan pelanggan ditentukan dan dipenuhi dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan

konsumen 9

5.3. Kebijakan Mutu

• Disahkan oleh manajemen puncak 9

• Sesuai dengan tujuan organisasi 9

• Memuat komitmen untuk memenuhi persyaratan

QMS dan peningkatan secara terus-menerus 9 • Disosialisasikan dan dimengerti oleh seluruh

karyawan 9

• Ditinjau secara terus-menerus kesesuaiannya 9 5.4. Perencanaan

5.4.1. Sasaran Mutu

• Meliputi kebutuhan untuk memenuhi persyaratan

produk 9

• Ditetapkan pada tingkat dan fungsi yang sesuai 9

• Terdokumentasi dalam dokumen QMS 9

• Dapat diukur 9

• Konsisten dengan kebijaksanaan mutu 9

• Ditinjau secara berkala 9

5.4.2. Perencanaan Sistem Manajemen Kualitas

• Rencana QMS dijalankan untuk memenuhi

persyaratan umum QMS dan sasaran mutu 9

• Keutuhan QMS dipelihara saat perubahan QMS direncanakan dan diimplementasikan 9 5.5. Tanggung Jawab, Wewenang dan Komunikasi

5.5.1. Tanggung Jawab dan Wewenang

• Tanggung jawab dan wewenang telah ditentukan

dan didokumentasikan dengan jelas 9

• Tanggung jawab dan wewenang dikomunikasikan

ke seluruh personil 9

5.5.2. Perwakilan Manajemen

• Memastikan kebutuhan proses untuk membangun,

menerapkan, dan memelihara QMS 9

(39)

sesuai

• Ditunjuk oleh puncak pimpinan 9

• Dibekali kewenangan eksekutif 9

• Melaporkan pada top management mengenai

performance QMS dan perlunya perbaikan 9 5.5.3. Komunikasi Internal

• Proses komunikasi internal yang tepat telah

dibangun ke seluruh organisasi 9

• Komunikasi internal dilakukan berkenaan dengan

keefektifan QMS 9

5.6. Tinjauan Manajemen

5.6.1. Tinjauan Umum

• Meninjau QMS sesuai batas waktu yang telah direncanakan untuk memastikan kesesuaian, kecukupan dan keefektifannya

9 • Tinjauan mencakup evaluasi perlunya perbaikan

dan kebutuhan akan perubahan QMS, termasuk kebijakan mutu dan sasaran mutu

9 • Record dari tinjauan manajemen dipelihara 9 5.6.2. Review Input

Agenda tinjauan manajemen harus mencakup informasi dari :

- Hasil audit

- Umpan balik atau keluhan pelanggan - Kinerja proses dan kesesuaian produk - Status tindakan pencegahan dan perbaikan

- Tindakan perbaikan dari tinjauan manajemen sebelumnya

- Perubahan yang dapat mempengaruhi QMS - Rekomendasi perbaikan

9

5.6.3. Review Output

Output tinjauan manajemen harus mencakup beberapa keputusan dan tindakan yang berhubungan dengan:

- Perbaikan efektifitas QMS dan prosesnya

- Perbaikan produk yang berhubungan dengan persyaratan pelanggan

- Kebutuhan sumber daya

9

6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 6.1. Penyediaan Sumber Daya

• Organisasi menentukan dan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk menerapkan, memelihara dan meningkatkan QMS

9 • Organisasi menentukan dan menyediakan sumber

daya yang diperlukan untuk melebihi kepuasan pelanggan dengan memenuhi persyaratan pelanggan

9 6.2. Sumber Daya Manusia 6.2.1. Umum

(40)

sesuai Personil yang melakukan pekerjaan yang berpengaruh

pada kualitas produk harus kompeten sesuai dengan dasar pendidikan, pelatihan, keterampilan, dan pengalaman yang tepat

9 6.2.2. Kompetensi, Kesadaran dan Pelatihan

• Organisasi menentukan kompetensi yang penting untuk personil yang melakukan pekerjaan yang mempengaruhi kualitas produk

9 • Organisasi menyediakan pelatihan atau mengambil

tindakan lain yang dapat memenuhi kompetensi 9 • Organisasi melakukan upaya untuk membangun

dan meningkatkan kesadaran personil dalam mencapai sasaran mutu

9 • Organisasi memelihara catatan pendidikan,

pelatihan, keterampilan dan pengalaman 9

6.3. Infrastruktur

• Organisasi menentukan, menyediakan dan memelihara infrastruktur yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian persyaratan produk

9

• Peralatan proses disediakan 9

• Pelayanan pendukung seperti alat transportasi dan

alat komunikasi dilengkapi 9

6.4. Lingkungan Kerja

Organisasi menentukan dan mengatur lingkungan kerja yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian

persyaratan produk 9

7. REALISASI PRODUK 7.1. Perencanaan Realisasi Produk

• Organisasi merencanakan dan membangun proses

yang diperlukan untuk realisasi produk 9

• Menentukan persyaratan produk dan sasaran mutu 9 • Menentukan kebutuhan proses, dokumentasi, dan

menyediakan sumber daya yang spesifik 9

• Menentukan persyaratan verifikasi, validasi, monitoring, inspeksi, tes dan kriteria penerimaan produk

9 • Menentukan catatan yang diperlukan sebagai bukti

bahwa produk telah memenuhi persyaratan 9 7.2. Proses yang Berhubungan dengan Pelanggan

7.2.1. Penentuan Persyaratan yang Berhubungan dengan Produk • Menentukan persyaratan pelanggan termasuk

persyaratan pengiriman dan aktivitas setelah pengiriman

9 • Menentukan persyaratan peraturan dan

perundangan yang berhubungan dengan produk 9 • Menentukan persyaratan yang tidak disebutkan

oleh pelanggan tetapi dibutuhkan 9

(41)

sesuai • Menentukan persyaratan tambahan lain yang

ditentukan oleh organisasi 9

7.2.2. Tinjauan Persyaratan yang Berhubungan dengan Produk

• Meninjau persyaratan produk 9

• Meninjau persyaratan pelanggan 9

• Meninjau persyaratan tambahan dari organisasi 9 • Meninjau bahwa organisasi memiliki kemampuan

untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan 9 • Memelihara catatan yang berhubungan dengan

hasil tinjauan dan tindakannya 9

7.2.3. Komunikasi Pelanggan

Menentukan dan menerapkan mekanisme komunikasi efektif dengan pelanggan yang berhubungan dengan:

- Informasi produk

- Penawaran, kontrak atau penanganan order termasuk perubahannya

- Umpan balik pelanggan

9

7.3. Desain dan Pengembangan - - 7.4. Pembelian

7.4.1. Proses Pembelian

• Barang yang dibeli sesuai dengan persyaratan yang

diminta pelanggan 9

• Organisasi mengevaluasi dan memilih supplier berdasarkan kemampuannya dalam memberikan produk yang sesuai dengan persyaratan organisasi

9 • Menentukan kriteria untuk memilih, mengevaluasi

dan mengevaluasi ulang supplier 9

• Memelihara catatan hasil mengevaluasi supplier

dan tindakan yang timbul 9

7.4.2. Informasi Pembelian

• Menjelaskan bahwa barang yang dibeli sesuai persyaratan persetujuan produk, prosedur, proses, dan peralatan

9 • Menjelaskan bahwa barang yang dibeli sesuai

persyaratan kualifikasi personil 9

• Menjelaskan bahwa barang yang dibeli sesuai

persyaratan QMS 9

• Memastikan kelengkapan persyaratan pembelian yang sudah ditentukan sebelum berkomunikasi dengan pelanggan

9 7.4.3. Verifikasi Produk yang Dibeli

• Organisasi menyebutkan tingkat verifikasi dan

metode release produk dalam informasi pembelian 9 • Menerapkan inspeksi untuk memastikan bahwa

barang yang dibeli sesuai dengan persyaratan

(42)

sesuai 7.5. Produksi dan Penyediaan Jasa

7.5.1. Pengendalian Produksi dan Penyediaan Jasa

• Menyediakan informasi lengkap mengenai

karakteristik produk 9

• Membuat instruksi kerja yang diperlukan 9 • Penggunaan peralatan yang sesuai untuk produksi 9 • Ketersediaan dan penggunaan alat pengukuran dan

pengontrolan 9

• Melaksanakan kegiatan pengukuran dan

pengontrolan 9

• Menentukan metode release, pengiriman dan pasca

pengiriman 9

7.5.2. Validasi Proses Produksi dan Penyediaan Jasa • Organisasi harus memvalidasi proses produksi dan

penyediaan service dimana hasilnya tidak dapat diverifikasi dengan serangkaian pengukuran dan pengontrolan

9 • Menentukan kriteria untuk meninjau dan

menyetujui proses 9

• Membuat peraturan untuk persetujuan peralatan

dan kualifikasi personil 9

7.5.3. Identifikasi dan Penelusuran

• Melaksanakan identifikasi produk pada seluruh

tahapan proses 9

• Membuat identifikasi status produk sesuai hasil

pengukuran dan pengontrolan 9

7.5.4. Properti Pelanggan

• Organisasi harus mengidentifikasi, memverifikasi, melindungi dan menjaga keamanan properti pelanggan

9 • Memelihara catatan properti pelanggan 9 • Melaporkan kepada pelanggan jika ada properti

yang hilang atau rusak 9

7.5.5. Pemeliharaan Produk

• Mempertahankan kesesuaian produk terhadap persyaratan selama proses internal dan pengiriman ke tempat tujuan

9 • Metode pengendalian untuk menjaga kesesuaian

mencakup identifikasi, penanganan, pengepakan,

penyimpanan, atau proteksi 9

7.6. ControlofMonitoringandMeasuringDevices

• Melakukan identifikasi pemantauan dan pengukuran yang diperlukan beserta peralatan yang digunakan

9 • Melindungi alat ukur dari pengaturan yang dapat

membuat hasil pengukuran tidak valid 9

(43)

sesuai • Peralatan pengukuran dan pengontrolan dikalibrasi

pada periode yang ditentukan 9

• Mencatat dan memelihara hasil kalibrasi 9 • Melindungi alat ukur dari kerusakan selama

penyimpanan 9

• Memeriksa ulang hasil pengukuran bila alat yang

dipakai ditemukan telah menyimpang 9

8. Pengukuran, Analisis dan Perbaikan 8.1. Umum

• Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pengontrolan pengukuran, analisa dan perbaikan untuk mendemonstrasikan kesesuaian produk

9 • Merencanakan dan melaksanakan kegiatan

pengontrolan pengukuran, analisa dan perbaikan untuk memastikan kesesuaian persyaratan QMS

9 • Merencanakan dan melaksanakan kegiatan

pengontrolan pengukuran, analisa dan perbaikan untuk terus menerus meningkatkan keefektifan QMS

9 8.2. Pemantauan dan Pengukuran

8.2.1. Kepuasan Pelanggan

• Memonitor informasi yang berhubungan dengan

persepsi pelanggan 9

• Menentukan metode untuk mendapatkan dan

menggunakan informasi kepuasan pelanggan 9 8.2.2. Audit Internal

• Membuat prosedur audit internal 9

• Pembentukan tim audit internal oleh manajemen 9

• Membuat program audit internal 9

• Menetapkan tujuan audit dalam prosedur 9 • Menetapkan jadwal dan interval waktu audit 9 • Menjamin bahwa kualifikasi auditor memenuhi

persyaratan 9

• Menjaga independensi auditor 9

• Membuat persiapan audit setiap kali melakukan

audit 9

• Mengendalikan pelaksanaan audit 9

• Membuat dan menyampaikan laporan hasil audit

kepada manajemen 9

• Auditee menindaklanjuti hasil audit 9 • Auditor melakukan verifikasi hasil tindakan

koreksi 9

• Menyimpan catatan hasil kegiatan audit 9 • Membahas hasil audit pada rapat tinjauan

manajemen 9

• Melaksanakan frekuensi audit sesuai tingkat

kepentingan area yang diaudit 9

(44)

sesuai 8.2.3. Pemantauan dan Pengukuran Proses

• Menentukan metode pemantauan dan pengukuran

proses 9

• Metode pemantauan dan pengukuran proses membuktikan kemampuan proses mencapai sasaran yang diinginkan

9 • Memastikan bahwa ketidaksesuaian yang

ditemukan dalam proses ditindak lanjuti 9 8.2.4. Pemantauan dan Pengukuran Produk

• Melakukan pemantauan kesesuaian untuk

memastikan pencapaian sasaran produk 9

• Menentukan tahapan pemantauan dan pengukuran

proses 9

• Mendokumentasikan bukti-bukti kesesuaian 9 • Menentukan kriteria penerimaan produk 9 • Penanggung jawab release produk pada tiap

tahapan proses terdokumentasi dengan jelas 9 8.3. Kontrol Produk Rusak

• Mengidentifikasi dan mengendalikan produk yang

tidak sesuai 9

• Membuat dan mendokumentasikan prosedur

pengendalian produk yang tidak sesuai 9

• Menetapkan kriteria produk yang tidak sesuai 9

• Mencatat data-data ketidaksesuaian 9

• Mengevaluasi penyebab ketidaksesuaian setiap

terjadi ketidaksesuaian 9

• Melakukan verifikasi ulang terhadap hasil tindakan

koreksi 9

• Membuat langkah-langkah antisipasi terhadap akibat ketidaksesuaian yang terjadi pada pihak pelanggan

9 • Melakukan komunikasi ketidaksesuaian dengan

pihak terkait 9

8.4. Analisa Data

• Mengumpulkan, menganalisa dan mengolah data

proses 9

• Memanfaatkan hasil analisa data untuk tindakan

pencegahan dan perbaikan 9

• Menggunakan data untuk membuktikan kesesuaian

produk 9

• Menggunakan data untuk mendapatkan informasi

kepuasan pelanggan 9

• Menggunakan hasil analisa data untuk menilai

kinerja pemasok 9

• Menggunakan hasil analisa data untuk melihat

karakteristik proses dan kecenderungannya 9

(45)

sesuai 8.5.1. Perbaikan Berkesinambungan

Meningkatkan terus keefektifan QMS melalui penggunaan kebijakan kualitas, sasaran kualitas, hasil audit, analisa data, tindakan perbaikan dan pencegahan serta tinjauan manajemen

9 8.5.2. Tindakan Perbaikan

• Membuat prosedur tindakan perbaikan 9

• Melakukan identifikasi ketidaksesuaian 9 • Melakukan tindakan perbaikan terhadap

ketidaksesuaian 9

• Mencatat dan menyimpan hasil tindakan perbaikan 9 • Meninjau ulang tindakan perbaikan yang telah

dilakukan 9

8.5.3. Tindakan Pencegahan

• Membuat prosedur tindakan pencegahan 9

• Menganalisa dan mengidentifikasi potensi

ketidaksesuaian 9

• Menganalisa penyebab potensi ketidaksesuaian 9

• Menentukan tindakan pencegahan 9

• Mencatat dan menyimpan hasil tindakan

pencegahan 9

• Meninjau ulang tindakan pencegahan 9

Total 27 135

Prosentase kesesuaian terhadap persyaratan ISO 83.33% Sumber: Standar ISO 9001:2000 (telah diolah kembali)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Tidak tersedianya area yang dibutuhkan pada ruang apartemen membuat pengguna menggunakan area lain untuk kegiatan-kegitan yang seharusnya dilakukan di area yang tidak

Partisipan 1 (An. M.A) dilakukan implementasi mengkaji tanda – tanda dehidrasi, mengobservasi keadaan klien, mengkaji tanda – tanda vital, menimbang berat badan, mengkaji

Infografis adalah mendesain informasi yang kompleks ke dalam visualisasi data agar dapat dipahami dengan mudah dan cepat (Lankow, Crooks & Richie,

(2) Dalam hal terdakwa tidak dapat membuktikan bahwa kekayaannya diperoleh bukan berasal dari tindak pidana korupsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), hakim

Sedangkan dalam realita terdapat beberapa perusahaan yang mengeluarkan kebijakan larangan menikah bagi karyawan atau karyawatinya selama masa kontrak kerja, tentunya perlu

Perhitungan Koefisien Transfer Panas di Luar Koil (Data Fluida) Perhitungan Koefisien Transfer Panas di Luar Koil (Data

Korban dan kerusakan akibat gempa terjadi di dua kecamatan (Gunung Raya dan Batang Berangin) di Kabupaten Kerinci.. Gubernur Jambi, Danrem, Kapolda dan unsur Muspida mengunjungi

Pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan inisiatif desa, bukan perintah dari pemerintah supra desa, sehingga pengelolaanya harus berdasarkan prinsip kemandirian