• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN TEMPAT TIDUR MULTIFUNGSI PADA APARTEMEN TIPE STUDIO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DESAIN TEMPAT TIDUR MULTIFUNGSI PADA APARTEMEN TIPE STUDIO"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

DESAIN TEMPAT TIDUR MULTIFUNGSI PADA APARTEMEN TIPE STUDIO

Denny Rasyid Priyatna Dr. Dudy Wiyancoko

Program Studi Sarjana Desain Produk, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: denny_priyatna@ymail.com (tuliskan alamat email yang paling aktif digunakan) Kata Kunci : apartemen, studio, furnitur, tempat tidur, aktivitas, multifungsional, Abstrak

Pertumbuhan apartemen di Indonesia terus berkembang dengan pesat. Permasalahan akan keterbatasan lahan menyebabkan permintaan apartemen terus meningkat. Selain itu apartemen masa kini juga menawarkan fasilitas-fasilitas pendukung yang tidak tersedia di rumah pada umumnya. Walaupun beberapa fasilitas telah tersedia, ruang apartemen yang sempit khususnya pada tipe studio menyebabkan aktivitas yang dapat dilakukan di apartemen masih sangat terbatas.

Dari permasalahan tersebut, dibutuhkan produk yang dapat membantu pengguna melaksanakan berbagai aktivitas di area yang sama. Solusi produk yang dibutuhkan merupakan furnitur yang dapat digunakan untuk menjalankan aktivitas produktif maupun reaktif yaitu tempat tidur dan tempat bekerja. Dengan adanya produk yang memiliki fungsi-fungsi tersebut, diharapkan pengguna dapat melaksanakan aktivitas bekerja maupun beristirahat secara efektif.

Abstract

The growth of apartments in Indonesia has been increased rapidly due to the land available for residential development and housing is decreasing. Many apartments also offer some facilities that are not usually available in regular houses. Despite of those advantages, the activities can be done in apartment are still limited due to the size of the room, especially for studio apartment which is smaller. Based on that problem, a product that can help user to do his/her activities in one area is urgently needed. The solution is a furniture that can be used for many activities such as work and sleep. User can use the product to make his/her activities more effective and efficient.

Pendahuluan

Pengertian Apartemen berdasarkan Kamus Umum Bahasa Indonesia, W.J.S. Porwadarminta (1991) adalah kamar atau beberapa kamar (ruangan) yang diperuntukan sebagai tempat tinggal, terdapat di dalam suatu bangunan yang biasanya mempunyai kamar atau ruangan-ruangan lain semacam itu . Sedangakan Berdasarkan UU RI No 16/1985, apartemen adalah bangunan bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama.

Saat ini apartemen terus berkembang dengan pesat terutama di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta dan Bandung. Menurut Setyo Maharso, Ketua REI, ketersediaan lahan yang diketahui semakin sedikit menyebabkan permintaan apartemen menjadi terus meningkat. Dari tahun 1981-1999, jumlah apartemen yang terbangun mencapai 25.000 unit. Pada tahun 2007, jumlah apartemen meningkat menjadi 40,.000 unit atau hampir 2 kali lipat dari 8 tahun sebelumnya.

Apartemen memiliki fungsi yang sama dengan rumah. Hal tersebut membuat ruang apartemen yang lebih terbatas harus dapat memfasilitasi berbagai aktivitas dan kegiatan yang biasanya dilakukan ruang yang lebih besar. Aktivitas tersebut terbagi menjadi dua kategori yaitu primer dan sekunder.

(2)

Gambar 1. Skema Fungsi Apartemen (sumber: penulis)

Aktivitas primer merupakan aktivitas utama yang harus dapat dilakukan di apartemen. Aktivitas ini merupakan aktivitas yang hampir setiap hari dilakukan oleh manusia. Aktivitas sekunder merupakan aktivitas kedua yang dapat dilakukan di apartemen atau di luar apartemen. Aktivitas ini tidak dilakukan tiap hari dan hanya pada waktu-waktu tertentu.

Diantara area yang tersedia, ruang tempat tidur merupakan area paling penting. Penghuni menggunakan tempat tidur minimal sekali dalam sehari dan biasanya dilakukan di tempat tinggal sendiri. Tempat tidur juga merupakan furnitur yang dapat digunakan untuk beberapa kegiatan lain seperti membaca dan menulis. Hal ini menyebabkan beberapa kegiatan yang tidak bisa dilakukan di tempat yang seharusnya seperti bekerja menjadi dilakukan di atas tempat tidur.

Apartemen memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki rumah biasa. Saat ini beberapa apartemen tidak hanya menawarkan tempat tinggal, tetapi juga dilengkapi fasilitas-fasilitas lainnya yang dapat menunjang aktivitas penggunanya. Beberapa fasilitas diantaranya adalah kolam renang, ruang fitness, restoran, dan fasilitas-fasilitas lainnya yang tidak selalu ada di setiap rumah. Hal ini menyebabkan tinggal di apartemen menjadi salah satu gaya hidup tersendiri.

Walaupun beberapa jenis apartemen memiliki fasilitas yang cukup memadai untuk menunjang kebutuhan penggunanya, beberapa jenis apartemen tidak memiliki fasilitas yang cukup memadai disebabkan keterbatasan ruang yang ada. Salah satu tipe apartemen yang masih banyak memiliki kekurangan adalah apartemen tipe studio yang biasa digunakan oleh satu orang. Sempitnya ruang membuat apartemen tipe studio tidak memiliki beberapa fasilitas yang dibutuhkan oleh pengguna seperti ruang bekerja dan ruang makan. Hal ini menyebabkan kegiatan tersebut harus dilakukan di tempat lain.

Proses Studi Kreatif

Pada apartemen jenis studio, sempitnya ruang yang tersedia membuat beberapa area dan furnitur menjadi terbatas. Hal ini membuat beberapa kegiatan tidak dapat dilakukan. Dari beberapa survey

DINING ROOM

KITCHEN BATH BALCONY

ROOM BED ROOM LIVING ROOM WORK STATION ETC - WC

-

SINK -LAUNDRY -CHAIR - BED

-

STO RAGE - CHAIR

-

DESK

-

STORAGE -COOKING UTENSIL -STORAGE - DINING TABLE -DINING CHAIR - LOUNGE CHAIR

-

SOFA

-

COFFEE TABLE

(3)

Gambar 2. Alternatif Sketsa (sumber: penulis)

yang telah dilakukan, Beberapa ruang dan fasilitas yang biasanya tidak tersedia pada ruang apartemen jenis studio adalah:

 Area kerja yang meliputi meja dan kursi makan  Ruang makan yang meliputi meja dan kursi makan

 Teras yang dapat digunakan untuk bersantai, mencuci dan menjemur pakaian

Tidak tersedianya area yang dibutuhkan pada ruang apartemen membuat pengguna menggunakan area lain untuk kegiatan-kegitan yang seharusnya dilakukan di area yang tidak tersedia tersebut. Area-area yang tersedia mejadi area multifungsional yang dapat dipakai untuk berbagai aktivitas dan kegiatan. Beberapa aktvitas tersebut diantaranya:

 Bekerja yang seharusnya dilakukan di area kerja menjadi dilakukan di atas tempat tidur atau di ruang keluarga atau di atas cofee table.

 Makan dan minum yang seharusnya dilakukan di atas meja dan kursi makan menjadi dilakukan di ruang keluarga atau di atas cofee table atau di cafe / restoran yang tersedia di apartemen.

 Mencuci dan menjemur pakaian yang seharusnya dilakukan di teras menjadi dilakukan di laundry service yang tersedia di apartemen atau di luar apartemen.

Dari data tersebut, maka dapat disimpulkan masalah yang ditemui dalam apartemen tipe studio adalah:

 Hilangnya beberapa area penting yang seharusnya ada pada ruang tempat tinggal yaitu ruang kerja, ruang makan, dan balkon.

 Pindahnya kegiatan pengguna yang seharusnya dilakukan di area yang hilang menjadi dilakukan di area yang sudah ada, seperti bekerja di atas tempat tidur, makan di ruang keluarga, dan lain-lain

 Area tempat tidur menjadi area paling penting dan pusat kegiatan pengguna. Selain berfungsi sebagai tempat tidur, area tempat tidur juga digunakan untuk belajar, duduk, bermain, dan makan minum.

Dari permasalahan yang ditemukan, gagasan desain yang ditawarkan adalah perangkat hunian yang dapat digunakan untuk menjalankan kegiatan produktif (bekerja) maupun reaktif (istirahat). Produk yang dirancang berupa tempat tidur multifungsional yang dapat memfasilitasi kegiatan-kegiatan lain yang dapat dilakukan di atasnya. Hal ini dimaksud untuk menjadikan area matras lebih efektif untuk berbagai kegiatan-kegiatan lain terutama bekerja dan beristirahat.

Berdasarkan wawancara, penghuni yang menggunakan ruang apartemen tipe studio adalah pria atau wanita karir yang belum menikah atau sedang dinas, berusia 18 sampai dengan 50 tahun, dan memiliki penghasilan menengah keatas. Alasan penghuni menggunakan ruang apartemen tipe

(4)

Gambar 2. Studi Perilaku Pengguna Apartemen Jenis Studio (sumber: penulis)

studio diantaranya adalah sebagai tempat tinggal kedua. Penghuni memiliki tempat tinggal yang lebih besar di tempat lain namun menggunakan ruang apartemen karena suatu alasan. Penghuni menggunakan apartemen karena dekat dengan kantor atau pusat kegiatan untuk menunjang kebutuhan hidup pengguna.

Fungsi tempat tidur merupakan fungsi utama yang ditawarkan pada furnitur ini sehingga harus memiliki tingkat kenyamanan yang paling tinggi. Ketinggian tempat tidur dari laintai hingga matras paling atas berkisar antara 40 sampai dengan 50 centimeter. Agar memudahkan pengguna untuk berdiri, duduk, dan bangun, ketinggian terbaik yang digunakan adalah 18 inch atau 45cm sampai dengan 45,7cm.

Untuk pengguna satu orang, matras yang digunakan adalah standard singe bed untuk satu orang pengguna Ukuran matras adalah ukuran matras UK dan Ireland karena merupakan ukuran matras yang paling banyak digunakan.

Ukuran tempat tidur yang luas membuat manusia dapat melakukan berbagai hal selain tidur atau istirahat. Manusia dapat bekerja, membaca, makan atau minum, bermain, dan lain-lain. Setiap dari aktifitas tersebut dilakukan dengan posisi yang berbeda-beda. Beberapa posisi yang biasa manusia lakukan saat melakukan aktifitas diatas tempat tidur adalah tengkurap, terlentang, duduk bersandar ke dinding, duduk tegak, dan miring

Warna yang digunakan diambil dari trend warna yang diperkirakan akan banyak digunakan pada ruang interior tahun 2013. Warna-warna tersebut merupakan warna yang halus dan lembut sehingga tidak mencolok mata. Menurut perusahaan cat interior Benjamin Moore, warna yang akan menjadi tren di tahun 2013 adalah warna lemon sorbet. Warna tersebut merupakan warna perpaduan dan transisi dari mid-tones dengan saturated colors. Warna tersebut merupakan warna pastel yang lembut dan ringan sehingga di rekomendasikan pada interior ruangan di tahun 2013.

Hasil Studi dan Pembahasan

Setelah melakukan berbagai studi dan analisa, konsep desain yang terbentuk adalah desain furnitur dengan fungsi sederhana namun praktis sehingga memungkinkan dipakai untuk berbagai kegiatan. Mekanisme putar yang digunakan merupakan mekanisme yang aman dan mudah dioperasikan sehingga pengguna mudah untuk mengubah atau mentranformasikan fungsinya.

Setelah konsep desain terpilih, langkah yang diambil selanjutnya adalah memperbaiki bentuk, warna, dan dimensi produk. Bentuk produk dibuat lebih tipis, modern, dan simple sehingga bahan yang digunakan lebih sedikit dan proses produksi menjadi lebih mudah. Beberapa sudut dari produk

(5)

Gambar 3. Gambar Render Visual Montase Desain Akhir (sumber: penulis)

diberi radius agar terlihat lebih sleek dan tidak membahayakan orang apabila terbentur dan terlihat lebih. Warna yang digunakan mengacu pada tren warna di tahun 2013. Desain akhir produk merupakan produk tempat tidur yang memiliki dua varian. Pada varian pertama, posisi headboard sejajar dengan lebar matras, sementara pada varian 2, posisi headboard sejajar dengan panjang matras.

Produk dapat dioperasikan sehingga fungsi dan bentuknya dapat berubah. Fungsi yang terdapat pada produk ini adalah sebagai berikut:

 Tempat tidur merupakan fungsi utama dari produk ini. Pengguna dapat berbaring di atas matras dan bersandar pada headboard.

 Meja yang terdapat pada produk ini adalah meja kecil yang dapat digunakan diatas tempat tidur. Cara mengubah fungsi tempat tidur menjadi meja adalah dengan cara memutar dinding headboard ke arah dalam sebesar 90 derajat. Pengguna dapat menggunakan meja untuk membantu aktivitas bekerja seperti menggunakan laptop dan menulis.

 Sofa yang terdapat pada produk ini menghadap kearah yang berlawanan dengan arah ketika sedang dipakai sebagai tempat tidur / headboard. Hal ini memungkinkan pengguna untuk menaruh dua objek yang saling di dua arah seperti rak buku dan televisi. Cara mengubah fungsi meja menjadi sofa adalah dengan memutar permukaan meja yang dapat berubah menjadi sandaran sofa. Sisi kanan kiri headboard dapat berfungsi sebagai arm rest.

Material yang digunakan pada produk ini adalah pipa besi, plywood, busa, kain, dan motor elektrik. Pipa besi digunakan sebagai rangka utama dan rangka mekanisme yang menahan beban seluruh bagian produk. Pipa besi dipilih karena kekuatannya yang besar sehingga penggunaan bahan lebih efisien. Plywood digunakan untuk permukaan meja dan dinding pada headboard. Plywood dipilih karena memiliki permukaan yang lurus dan rata sehingga cocok digunakan untuk meja. Busa digunakan untuk melapisi headboard dan rangka sebelum di lapisi oleh kain. Busa digunakan agar pengguna lebih merasa nyaman dan aman dari benturan. Kain merupakan bahan terakhir yang melapisi permukaan furnitur. Kain yang dipilih adalah kain chino yang lentur sehingga mudah dibentuk. Motor elektrik digunakan agar produk dapat beroperasi secara otomatis dengan

(6)

apartemen di Indonesia akan terus berjalan. Beberapa jenis apartemen telah memiliki fasilitas yang memadai bagi pengguna untuk menjalankan aktivitasnya. Namun beberapa jenis apartemen khususnya apartemen tipe studio memiliki area dan fasilitias yang sangat terbatas disebabkan oleh sempitnya ruang yang tersedia.

Dari permasalahan tesebut, solusi desain yang ditawarkan adalah furnitur perangkat hunian yang dapat digunakan untuk menjalankan kegiatan produktif (bekerja) maupun reaktif (istirahat) yaitu bedroom dan workstation.

Dengan adanya produk ini, aktivitas dan kegiatan yang biasa dilakukan di atas tempat tidur dapat dilaksanakan lebih nyaman dan lancar. Pengguna dapat melaksanakan lebih banyak aktivitas di atas tempat tidur.

Saran untuk pengembangan berikutnya adalah:

 Penambahan fungsi pada furnitur sehingga pengguna dapat melaksanakan lebih banyak aktivitas di tempat tidur seperti makan dan bermain.

 Pengaplikasian sistem mekanisme putar atau modular untuk memindahkan produk sehingga ada area kosong yang dapat digunakan untuk kegiatan lain.

 Penggunaan mesin berdaya rendah atau manual namun mudah digerakkan sehingga dapat lebih menghemat energi.

 Bentuk produk lebih modern dan sesuai dengan karakteristik pengguna apartemen pada tahun 2013.

 Ukuran dan ergonomi tempat tidur, meja, dan sofa yang dapat dikostumisasi sehingga dapat digunakan oleh berbagai macam pengguna dengan postur dan ukuran tubuh yang berbeda-beda.

Pembimbing

Artikel ini merupakan laporan perancangan Tugas Akhir Program Studi Sarjana Desain Produk FSRD ITB. Pengerjaan tugas akhir ini disupervisi oleh pembimbing Dr. Dudy Wiyancoko

Daftar Pustaka

Akmal, Imelda. 2007. Menata Apartemen. Gramedia Pustaka Utama: Jakata

Curl, James Stevens. 2007. A Dictionary of Architecture and Landscape Architecture. Oxford University Press: Oxford

Poerwadarminta, W.J.S. 1966. Kamus Umum Bahasa Indonesia. P.N. Balai Pustaka: Jakarta

Apartemen Guide. 2012. Jakarta Pusat, Lahan Terbatas, Prospek Investasi Tinggi. Kompas Gramedia: Jakarta

33 Best Small Spaces Design Tips. 12 November 2012. www.apartmenttherapy.com Apartemen-akan-menjadi-pilihan-masa-depan. 12 November 2012. www.okezone.com

(7)

Benjamin Moore. Color Trend 2013. 12 November 2012. benjaminmoore.com Definition Of Apartment. 12 November 2012. en.wikipedia.org

IKEA. Small Space. 12 November 2012. www.ikea.com

Petra Christian University. Pengertian dan Jenis Apartemen. 12 November 2012. digilib.petra.ac.id Presiden Republik Indonesia. PP no. 4 Tahun 1988, Aturan rumah susun/ apartemen. 12 November 2012. greatpeopleandcity.wordpress.com

Tren Perkembangan Apartemen. 12 November 2012. id.88db.com

Womans Impossibly Tiny 90 Sq. Ft. Manhattan Apartment is One of the Smallest in NYC. 12 November 2012. www.inhabitant.com

Gambar

Gambar 2. Alternatif Sketsa (sumber: penulis)
Gambar 2. Studi Perilaku Pengguna Apartemen Jenis Studio (sumber: penulis)
Gambar 3. Gambar Render Visual Montase Desain Akhir (sumber: penulis)

Referensi

Dokumen terkait

Menurut penelitian Almilia dan Wijayanto (dalam Dahlia dan Siregar, 2008), perusahaan yang memiliki kinerja lingkungan yang baik akan direspon positif oleh

DM pada lansia di sebabkan oleh faktor genetik, usia, obesitas dan aktifitas fisik kemudian dengan berjalannya usia yang semakin meningkatan secara bertahap

Seni halus merujuk kepada penghasilan seni yang berasaskan konsep keindahan ataupun estetika, dan merangkumi bentuk-bentuk seni seperti catan, lukisan, arca, cetakan, seni bina,

Lebih jauh Reeves (2010) menjelaskan bahwa untuk lebih memperbaiki pembelajaran melalui penilaian dapat dilakukan melalui: (1) guru mengeidentifikasi

Berpijak dari hal-hal tersebut, maka diperlukan proses-proses perencanaan pembangunan di tingkat desa yang melibatkan partisipasi langsung warga masyarakat.RPJM Desa

Pada umumnya, marjin yang diperhitungkan untuk mengantisipasi risiko kredit hanyalah merupakan bagian kecil dari total kredit yang diberikan bank dan oleh karenanya kerugian pada

mulai teramati cukup banyak pada sampel uji yang dihidrogenasi pada temperatur.. sekitar 500 °C seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3. Pada saat hidrogen terserap oleh